manajemen produksi program shihab & shihab di …
Post on 02-Dec-2021
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MANAJEMEN PRODUKSI PROGRAM SHIHAB &
SHIHAB DI NARASI.TV
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
Khoerun Nisa Dyah P.M
NIM 11160510000199
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1442 H / 2021 M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
MANAJEMEN PRODUKSI PROGRAM SHIHAB &
SHIHAB DI NARASI.TV
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
Khoerun Nisa Dyah P.M
NIM 11160510000199
Pembimbing :
Pia Khoirotun Nisa, M.I.Kom
NIDN 2124118501
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1442 H / 2021 M
ABSTRAK
Khoerun Nisa Dyah P.M, 11160510000199, Manajemen
Produksi Program Shihab & Shihab di Narasi.tv
Shihab & Shihab adalah salah satu program dari Narasi.tv
yang menghadirkan sebuah program keagamaan yang menarik
untuk diikuti. Program ini menampilkan beragam tema, salah
satunya adalah tema tentang pemuda. Program ini tayang dengan
durasi 10 – 20 menit. Program ini tayang dengan konsep yang
beragam, mulai dari format talkshow, konsep vlog, maupun
obrolan ringan namun tidak mengurangi esensi pesan yang akan
disampaikan. Shihab & Shihab juga menghadirkan bintang tamu
sebagai narasumber untuk berbagi perspektif seputar tema yang
sedang dibahas.
Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk
mengetahui bagaimana manajemen produksi program Shihab &
Shihab di Narasi.tv? Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif
deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara secara
online dan dokumentasi.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
pemikiran Peter K. Pringle, Michael F. Starr dalam buku
Electronic Media Management (Fifth Edition), teori Total Quality
Management (TQM) yang menjelaskan empat fungsi manajemen
yang meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
memberikan pengaruh, dan pengawasan.
Berdasarkan teori tersebut diperoleh hasil penelitian
bahwa proses perencanaan pada program Shihab & Shihab yaitu
dengan menentukan tujuan program kemudian tema dan konsep.
Proses pengorganisasian terdiri dari tim konten dan tim produksi.
Pengarahan dan mempengaruhi meliputi motivasi untuk
karyawan hingga pelatihan atau upgrading skill. Tahap
pengawasan berkaitan dengan evaluasi. Evaluasi ini dilakukan
langsung setelah selesai produksi berlangsung.
Kata Kunci : Manajemen Produksi, Peter K. Pringle &
Michael F. Starr, Program, Shihab & Shihab, Narasi.tv.
ABSTRACT
Khoerun Nisa Dyah P.M, 11160510000199, Production
Management of Shihab & Shihab Program on Narasi.tv
Shihab & Shihab is one of the programs from Narasi.tv
that presents an interesting religious program to follow. This
program features various themes, one of which is the theme of
youth. This program airs with a duration of 10-20 minutes. This
program is broadcast with various concepts, ranging from the
format of talk shows, vlog concepts, and small talk but does not
reduce the essence of the message to be conveyed. Shihab &
Shihab also presented guest stars as resource persons to share
perspectives on the themes being discussed.
From the description above, the researcher is interested
in knowing how the production management of the Shihab &
Shihab program on Narasi.tv is? The type of research used is
qualitative research. This research approach is descriptive
qualitative. Data collection techniques through online interviews
and documentation.
The theory used in this study refers to the thoughts of
Peter K. Pringle, Michael F. Starr in the book Electronic Media
Management (Fifth Edition), the theory of Total Quality
Management (TQM) which explains four management functions
which include: planning, organizing, directing and providing
influence, and control.
Based on this theory, the research results show that the planning
process for the Shihab & Shihab program is to determine the
program objectives, then the themes and concepts. The
organizing process consists of a content team and a production
team. Directing and influencing ranges from motivation for
employees to training or upgrading skills. The monitoring stage
is related to evaluation. This evaluation is carried out
immediately after the production is complete.
Keywords: Production Management, Peter K. Pringle &
Michael F. Starr, Program, Shihab & Shihab, Narasi.tv.
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, segala puji dan syukur penulis
sampaikan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
yang telah memberikan nikmat sehat lahir dan batin dalam
mengerjakan skripsi, memberikan kekuatan, dan kesabaran, hingga
peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini. Shalawat serta salam
selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta
para sahabat dan keluarganya. Penulis akhirnya dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “Manajemen Produksi Program
Shihab & Shihab di Narasi.tv”.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi dan penelitian ini
mengalami berbagai hambatan dan kekurangan. Namun penulis
mendapat bantuan dari berbagai pihak yang membantu, memotivasi,
membimbing, mendukung serta memudahkan dalam menyelesaikan
skripsi ini. Untuk itu dengan kerendahan hati izinkan penulis untuk
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A.,
sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Suparto, M.Ed. Ph.D., sebagai Dekan Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima
kasih juga kepada Dr. Napsiah, S.Ag sebagai Wakil Dekan I
Bidang Akademik, Dr. Sihabuddin Noor, M.Ag. sebagai Wakil
ii
Dekan II Bidang Administrasi Umum, serta Dr. Cecep Castra
Widjaya, MA. sebagai Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan.
3. Dr. Armawati Arbi, M.Si dan Dr. H. Edi Amin, MA, sebagai
Ketua dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
4. Kiky Rizky, M.Si. sebagai Dosen Penasehat Akademik KPI D
2016 yang telah membimbing dan mengarahkan penulis untuk
mengikuti kegiatan akademik dan menyelesaikan studi.
5. Pia Khoirotun Nisa, M.I.Kom., sebagai Dosen Pembimbing
yang selalu sabar memberikan arahan, memotivasi, dan
mengingatkan penulis untuk menyelesaikan skripsi.
6. Teristimewa, kedua orang tua tercinta Marsudi Darma Untoro
dan Widi Kurniati yang telah memberikan cinta, kasih sayang
tulus, keikhlasan doa yang tak pernah putus, dan tak pernah
lelah memberi dukungan baik materi maupun non-materi yang
tak pernah terhitung nilainya. Terima kasih selalu mendoakan
dan mendukung apapun keputusan yang diambil oleh peneliti.
7. Adik tercinta, Oktantia Almira Putri Mardani, dan Rosida Putri
Mardani, yang selalu memberi semangat, doa, dan sabar untuk
menunggu penulis menyelesaikan skripsi ini. Hani Marleni
sepupu penulis serta keluarga besar Mbah Hj. Ruminah yang
selalu membantu, mendoakan, dan memberikan dukungan
kepada penulis selama kuliah.
iii
8. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan pengalaman
yang sangat berharga bagi penulis serta staff tata usaha yang
telah membantu penulis dalam proses administrasi dan
kebutuhan selama perkuliahan dan penelitian skripsi.
9. Seluruh karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang selalu sabar
ketika penulis telat mengembalikan buku. Pustakawan
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, yang telah
membantu mencarikan buku untuk referensi penulisan skripsi.
10. Narasi.tv yang telah memberi kesempatan untuk peneliti
melakukan penelitian. Kak Inya sebagai HRD yang membantu
penulis dalam berbagai kepentingan dalam penelitian ini.
Narasumber skripsi Ka Hana Puspita dan Ka Soni Triantoro
yang telah meluangkan waktu dan banyak memberi informasi
terbaik yang peneliti butuhkan.
11. Drs. Joni Arman Hamid, M.Ikom., sebagai dosen sekaligus
narasumber penelitian yang telah memberikan ilmu,
pengetahuan dan pengalaman.
12. “Ngobrol Cantik” Alyfia Maitsaa, Diana Satira, Nila Febrianti,
Nur Rohmah, Siti Maryam, tempat bercerita dan segala impian
tercurahkan, juga “COOS” Nasywa, Adit, Rizky, Rian, Ali
yang membuat masa kuliah semakin berwarna.
13. Teman seperjuangan KPI D 2016 yang menjadi keluaga
pertama dikampus. Terkhusus Helmi Huwaidah yang memberi
iv
masukkan, saran, dan tempat bertanya selama peneliti
melakukan penelitian serta teman-teman angkatan KPI UIN
Jakarta 2016.
14. KKN 060 2019 “ICONIC” Desa Pabangbon, Leuwiliang,
Bogor. Umi dan Abah yang sudah seperti orang tua selama
kami melaksanakan KKN serta teman-teman KKN, sebuah
pengalaman yang menyenangkan dan tak pernah terlupakan.
15. Ikatan Mahasiswa Tegal (IMT) Ciputat 2016, DNK TV
Angkatan 7 “Keluarga Cemara” terkhusus Dedi Fakhruddin
M.Ikom dosen sekaligus teman diskusi di DNK TV, serta
IMIKI UIN Jakarta yang telah memberikan ruang untuk
berproses dan bertumbuh dan menjadi bagian dari cerita
perkuliahan.
16. Isqi Kusuma, Yuni Ngindana, Khafifah keluarga kosan Pak
Amir tempat keluh kesah, dan bercerita.
Demikian ucapan terima kasih kepada semua pihak yang disebut
maupun tidak disebut yang telah memberikan penulis dukungan
dan doa, semoga Allah SWT membalas kebaikan-kebaikan yang
telah mereka berikan serta penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi banyak orang.
Jakarta, Juli 2021
Khoerun Nisa Dyah P.M
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 8
C. Batasan Masalah ..................................................................... 9
D. Rumusan Masalah .................................................................. 9
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 9
F. Tinjauan Kajian Terdahulu................................................... 10
G. Metode Penelitian ................................................................. 15
H. Sistematika Penulisan ........................................................... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................. 18
A. Landasan Teori..................................................................... 18
1. Manajemen Produksi ..................................................... 18
B. Kajian Pustaka ..................................................................... 31
1. Manajemen ..................................................................... 31
2. Produksi ......................................................................... 37
3. Program .......................................................................... 38
4. Manajemen Produksi ..................................................... 39
5. Ruang Lingkup New Media ........................................... 39
C. Kerangka Berpikir ................................................................. 42
vi
BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN ................. 43
A. Narasi.tv ............................................................................... 43
B. Program Shihab&Shihab ..................................................... 47
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ............................... 51
A. Manajemen Produksi Program Shihab & Shihab di Narasi.tv
……………………...………………………………………….58
BAB V PEMBAHASAN .................................................................... 70
A. Manajemen Produksi Program Shihab & Shihab di Narasi.tv
……………………………………………………..…………..70
1. Perencanaan (Planning)……...……………………….. 72
2. Pengorganisasian (Organizing) ...................................... 78
3. Pengaruh atau Pengarahan (Influencing or Directing) .. 80
4. Pengawasan (Controlling) ............................................ 85
BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ..................... 94
A. Kesimpulan .......................................................................... 94
B. Implikasi .............................................................................. 97
C. Saran .................................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 99
TRANSKRIP WAWANCARA ........................................................ 102
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 169
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kerangka Berfikir …………………………………..…… 42
Tabel 3.1 Struktur Tim Konten Shihab & Shihab ……………..…....49
Tabel 3.2 Struktur Tim Supporting Shihab & Shihab …………...….50
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Logo Narasi.tv ................................................................ 44
Gambar 3. 2 Website Narasi.tv ........................................................... 46
Gambar 3. 3 Program Shihab & Shihab.............................................. 47
Gambar 3. 4 Shihab & Shihab pada YouTube .................................... 49
Gambar 3. 5 Shihab & Shihab pada Website Narasi.tv ...................... 49
Gambar 4. 1 Contoh Episode yang dibagi menjadi beberapa Part…..55
Gambar 4. 2 Episode Shihab & Shihab bersama Gus Baha ............... 56
Gambar 4. 3 Episode Shihab & Shihab bersama Romo Budi............. 57
Gambar 4. 4 Respon Netizen Non Islam ............................................ 58
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi pada dasarnya memiliki kontribusi dalam
menciptakan keberagaman media. Inilah salah satu ciri dalam
lingkungan media baru menurut Mc Namus yang menyatakan
bahwa pergeseran dari ketersediaan media yang dulu langka
dan terbatas, kini menjadi media yang melimpah dan tak
terbatas. Tak hanya itu, teknologi juga memungkinkan industri
media untuk memproduksi media yang lebih beragam,
setidaknya kondisi ini bisa dilihat dari konvergensi media yang
tidak hanya berada dalam bentuk cetak semata, tetapi juga
khalayak bisa menemukan media yang sama dalam bentuk
elektronik. Artinya, semakin beragamnya media, khalayak
diberikan pilihan untuk mengkonsumsi jenis-jenis media mulai
dari cetak, audio, visual, audio-visual, hingga online. 1
Perkembangan media komunikasi terdiri dari empat
fase. Menurut Rogers, fase-fase tersebut adalah masa
komunikasi melalui media tulisan (The Writing Era), masa
media komunikasi tercetak (The Printing Era,
Telecommunication Era), dan masa dimana media menjadi
lebih interaktif dari sebelumnya (Interactive Communication
1 Rulli Nasrullah, Cyber Media, ( Yogyakarya : Idea Press, 2013), h. 1-2.
2
Era).2 Media baru adalah media yang berkembang pada era
komunikasi interaktif.
New Media atau yang sering kita sebut dengan “Media
Baru” merupakan media komunikasi yang memanfaatkan
perangkat digital yang dapat mengakses beragam informasi, di
mana saja dan kapan saja. Media baru ini juga memberikan
kesempatan, baik pemberi informasi maupun penerima
informasi untuk melakukan interaksi aktif terhadap isi media
yang ada. 3 Media baru menjelaskan konvergensi antara
teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta
terhubung ke dalam jaringan. Contoh-contoh dari media baru
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan internet seperti
situs web dan video game. 4
Pola konsumsi media yang dilakukan masyarakat saat
ini menjadi lebih kompleks dengan adanya internet. Internet
adalah jaringan komputer dunia yang mengembangkan
ARPANET (Advanced Research Project Agency Network),
suatu sistem komunikasi yang terkait dengan pertahanan-
keamanan yang dikembangkan pada tahun 1960-an. Internet
telah berkembang secara fenomenal, baik dari segi host
computer (komputer induk) maupun dari segi penggunanya
2 Rulli Nasrullah, Cyber Media, h. 3. 3 Alo Liliweri, Komunikasi Antar Personal, (Jakarta : Prenada Media,
2017), h. 284. 4 Lev Manovich, Introduction to The New Media Reader, (Cambridge :
Massachusetts, 2003 ), h. 12.
3
selama beberapa tahun terakhir.5 Fitur internet paling popular
adalah email, sebuah fitur yang dipakai oleh para pengguna
internet untuk bertukar pesan dengan orang lain yang memiliki
alamat email, dan world wide web (www), sebuah laman pada
komputer yang sangat luas yang dapat dikunjungi oleh siapa
saja dengan program browser dan dengan menyambungkan
komputer pada internet. 6
Kehadiran internet telah mengubah perilaku manusia
dalam memperoleh informasi. Media sebagai sarana informasi
di mana dulu didominasi oleh media cetak dan elektronik, kini
mulai bergeser ke internet. Menurut John Vivian, keberadaan
media baru seperti internet dapat melampaui pola-pola
penyebaran pesan media tradisional; sifat internet yang dapat
berinteraksi, mengaburkan batas geografis, kapasitas interaksi,
dan yang terpenting dapat dilakukan secara real time. 7
Penduduk Indonesia yang berusia 16 hingga 64 tahun
berselancar diinternet, baik menggunakan smartphone maupun
komputer dalam sehari rata-rata mencapai 7 jam 59 menit.
Adapun pengguna internet Indonesia mencapai 175,3 juta atau
64% dari total penduduk Indonesia. Mayoritas pengguna
5 Wernes J. Severin dan James W. Tankard, Jr, Teori Komunikasi (Sejarah,
Metode, dan Terapan di dalam Media Massa,(Jakarta : Kencana Prenada Media
Group, 2011), h. 443. 6 Wernes J. Severin dan James W. Tankard, Jr, Teori Komunikasi (Sejarah,
Metode, dan Terapan di dalam Media Massa, h. 444. 7 Rulli Nasrullah, Cyber Media, h. 17.
4
tersebut menggunakan ponsel, yaitu sebanyak 171 juta atau
98% dari pengguna internet Indonesia. 8
Kebutuhan masyarakat akan informasi semakin tinggi,
dalam memenuhi kebutuhan informasi setiap pengguna ponsel
memanfaatkan internet untuk mencari informasi yang mereka
inginkan. Menurut jurnal yang berjudul “Efektifitas
Penggunaan Media Online sebagai Sarana Dakwah” dijelaskan
bahwa 46% responden menggunakan internet melalui
smartphone untuk mencari literatur pengetahuan tentang
agama. 9
Berkembangnya internet pada beberapa tahun
belakangan ini membuat berbagai layanan dapat diakses
melalui telepon pintar (smartphone). Dengan semakin
mudahnya akses tersebut, setiap individu yang terhubung
dengan internet secara otomatis dapat disebut sebagai pengelola
internet. Kemudahan untuk mengakses internet ini
memudahkan seseorang untuk mendapatkan informasi dengan
cepat dan mudah. Salah satu media yang banyak digunakan
oleh masyarakat adalah YouTube. 10
8 https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/02/26/indonesia-
habiskan-hampir-8-jam-untuk-berinternet diakses pada Jum’at, 1 Mei 2020. 9 Fadly Usman, Efktivitas Penggunaan Media Online sebagai Sarana
Dakwah”, Jurnal Ekonomi dan Dakwah Islam (Al-Tsiqoh) ISSN 2502-8294,
Volume 1 (01) 1-8, 2016, h. 8. 10 Moh. Lukman Hakim, “Manajemen Dakwah Pesantren Berbasis Daring
: Studi pada Kanal Youtube Alamien TV” Lentera, Vol. IV, No. 2, Desember 2020,
h. 139.
5
YouTube menjadi platform yang paling sering
digunakan pengguna media sosial di Indonesia berusia 16
hingga 64 tahun. Persentase pengguna yang mengakses
YouTube mencapai 88%. Media sosial yang paling sering
diakses selanjutnya adalah WhatsApp sebesar 84%, Facebook
sebesar 82%, dan Instagram 79%. Sebagai informasi, rata-rata
waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk mengakses
sosial media selama 3 jam 26 menit. Total pengguna aktif sosial
media sebanyak 160 juta atau 59% dari total penduduk
Indonesia. 99% pengguna media sosial berselancar melalui
ponsel.11
Narasi.tv adalah perusahaan rintisan yang bergerak
dibidang jurnalisme dan media massa yang dibangun oleh
Najwa Shihab dan dua orang rekan pada tahun 2018. 12
Program-program Narasi.tv yang dapat kita lihat secara online
melalui website, instagram, maupun YouTube.
Narasi.tv menghadirkan ragam program mulai dari
perbincangan, reportase, kemasan dokumenter, opini, dan ruang
interaksi. Salah satu program yang menarik penulis untuk
dijadikan penelitian yaitu program Shihab&Shihab di Narasi.tv.
Program ini ditayangkan melalui website https://www.narasi.tv/
maupun YouTube. Program ini menyajikan topik bahasan dan
11 https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/02/26/10-media-sosial-
yang-paling-sering-digunakan-di-indonesia diakses pada Kamis, 22 Juni 2021. 12 https://www.idntimes.com/news/indonesia/santi-dewi/cerita-najwa-
shihab-takut-tidak-bisa-gaji-pegawai-awal-bentuk-narasi diakses pada Rabu, 12
Februari 2020.
6
pertanyaan-pertanyaan dari netizen terkait ajaran Islam yang
akan dibahas bersama M. Quraish Shihab yang dipandu oleh
Najwa Shihab. Tayangan atau program dengan tema dakwah
sudah cukup banyak diangkat dalam media massa. Kehadiran
program Shihab&Shihab di Narasi.tv dapat dijadikan salah satu
alternatif program pembelajaran agama sebagai upaya
memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang keIslaman.
Sejalan dengan hal itu, berdakwah memanglah suatu
kewajiban atas setiap muslim. Kewajiban seorang mulim untuk
mengajak kepada kebaikan sudah dijelaskan pada Al-Qur’an
QS An-Nahl ayat 125 :
ي الى سبيل رب ك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم بالت ادع ي
و اعلم بالمهتدي و اعلم بمن ضل عن سبيله و ن احسن ان ربك
Artinya ;
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orangyang mendapat
petunjuk.”13
Dalam menjalankan suatu program, Shihab&Shihab
perlu menerapkan manajemen agar tujuan yang diinginkan
13 Kementrian Agama RI, Al Qur’an Tajwid dan Terjemah Dilengkapi
dengan Asbabul Nuzul, (Jakarta : sigma exagrafika, 2007), h. 281.
7
dapat tercapai. Hal itu disebabkan kemampuan manusia
terbatas, sedangkan kebutuhan dalam pemirsa tidak terbatas dan
semakin beragam. Usaha untuk memenuhi kebutuhan dan
terbatasnya kemampuan dalam melakukan pekerjaan
mendorong manusia untuk membagi pekerjaan, tugas, dan
tanggung jawab. Dengan adanya pembagian kerja, tugas, dan
tanggung jawab ini maka terbentuklah kerja sama dan
keterikatan formal dalam suatu organisasi. Dalam organisasi ini
maka pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat diselesaikan
dengan baik serta tujuan yang diinginkan tercapai. 14
Suatu program perlu mengemas tayangan dengan kreatif
agar dapat menarik perhatian. Untuk membuat program acara
menarik banyak cara yang dilakukan oleh program baik isi
konten acara, waktu tayang, bahkan siapa yang berperan dalam
membawakan program acara juga dapat menjadi salah satu daya
tarik pemirsa dalam menonton program tersebut.
Shihab & Shihab menghadirkan sebuah program
keagamaan yang menarik untuk diikuti. Program ini
menampilkan beragam tema, salah satunya adalah tema tentang
pemuda. Program ini tayang dengan durasi 10 – 20 menit.
Program ini tayang dengan konsep yang beragam, mulai dari
format talkshow, konsep vlog, maupun obrolan ringan namun
tidak mengurangi esensi pesan yang akan disampaikan. Shihab
14 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen (Dasar, Pengertian, dan Masalah),
(Jakarta : Bumi Aksara, 2016), h. 3.
8
& Shihab juga menghadirkan bintang tamu sebagai narasumber
untuk berbagi perspektif seputar tema yang sedang dibahas.
Peneliti tertarik meneliti bagaimana manajemen
produksi program Shihab & Shihab yang merupakan salah satu
program di Narasi.tv yang membahas tentang keIslaman. Di
mana di Indonesia sendiri banyak program-program yang sama
namun tayang ditelevisi, maupun akun YouTube yang
membahas konten keislaman. Bagaimana Shihab&Shihab
mampu membuat program sehingga dapat menarik perhatian
penonton.
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka
peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul
“Manajemen Produksi Program Shihab & Shihab di
Narasi.tv”.
B. Identifikasi Masalah
Penduduk Indonesia menggunakan hampir 8 jam
waktunya untuk menggunakan internet. Banyak informasi
yang dicari salah satunya masalah agama. Banyak informasi
tentang agama yang tersebar di internet yang membawa
dampak positif dan negatif. Dampak positif karena membawa
pengetahuan yang bisa menjadi tuntunan, dampak negatif
karena kita tidak mengetahui kebenaran sumbernya. Pada
2018, ada sebuah media yaitu Narasi.tv yang memiliki salah
satu program yaitu Shihab & Shihab dengan menampilkan M.
Quraish Shihab sebagai Ahli Tafsir yang membahas topik
9
agama dengan tema-tema yang akan menambah khasanah
keislaman.
C. Batasan Masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas, peneliti membuat
batasan masalah dengan hanya membatasi pada salah satu
program saja. Program yang diambil yaitu Shihab & Shihab
yang menayangkan tema tentang pemuda.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, adapun rumusan
masalah penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana manajemen produksi program Shihab&Shihab di
Narasi.tv ?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian yaitu :
Untuk mengetahui manajemen produksi program
Shihab&Shihab di Narasi.tv.
2. Manfaat Penelitian yaitu :
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu
bentuk kontribusi bagi pengembangan kajian dan riset
Ilmu Komunikasi di Indonesia pada umumnya, dan
khususnya di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah. Dengan mengangkat kajian
manajemen program penelitian ini diharapkan dapat
memberi kontribusi pemikiran bagi pembacanya.
10
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini menjadi bentuk kontribusi kepada
pegiat media untuk mengembangkan strategi
manajemen program, baik yang berada di lingkungan
akademis maupun masyarakat sekitar.
F. Tinjauan Kajian Terdahulu
No. Peneliti Judul Perbedaan Persamaan
1. Sinta Taryas
Putri,
Mahasiswa
Fakultas
Ilmu Dakwah
dan Ilmu
Komunikasi,
Universitas
Islam Negeri
Syarif
Hidayatullah
Jakarta tahun
2014
Manajemen
Produksi
Program
Siaran TV
Parlemen
di DPR RI
Penelitian
yang
dilakukan
oleh Sinta
Taryas Putri
menggunak
an program
“Siaran TV
Parlemen”
di DPR RI.
Sedangkan
peneliti
menggunak
an program
“Shihab &
Shihab” di
Narasi.tv
Baik Sinta
Taryas Putri
maupun
peneliti sama-
sama
menggunakan
teori
Manajemen
produksi.
2. Rizki Analisis Penelitian Baik Rizki
11
Risawati
Asrining Ati,
Mahasiswa
Fakultas
Dakwah dan
Komunikasi,
Universitas
Islam Negeri
Sunan Ampel
Surabaya
tahun 2019
Pesan
Dakwah
M.Quraish
Shihab
dalam
Kajian
Penyakit
Hati pada
Video
Youtube
Najwa
Shihab
yang
dilakukan
oleh Rizki
Risawati
Asrining Ati
khusus
meneliti
“Analisis
Pesan
Dakwah”.
Sedangkan
peneliti
meneliti
“Manajeme
n Produksi
Program”.
Risawati
Asrining Ati
maupun
peneliti sama-
sama meneliti
program
“Shihab&Shih
ab.”
3. Delviza
Septaningsih
Fakultas
Ilmu Sosial
dan Ilmu
Politik,
Universitas
Riau tahun
2017
Manajemen
Produksi
Program
Bursa
Niaga di
Riau
Televisi
Penelitian
yang
dilakukan
oleh Delviza
Septaningsi
h
menggunak
an program
“Bursa
Baik Delviza
Septaningsih
maupun
peneliti sama-
sama
menggunakan
teori
Manajemen
produksi.
12
Niaga” di
Riau
Televisi.
Sedangkan
peneliti
menggunaks
an program
“Shihab &
Shihab” di
Narasi.tv
G. Metode Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah
konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme ini
menyatakan bahwa individu melakukan interpretasi dan
bertindak menurut berbagai kategori konseptual yang ada
dalam pikirannya. Menurut teori ini, realitas tidak
menunjukkan dirinya dalam bentuknya yang kasar tetapi
harus disaring terlebih dahulu melalui bagaimana cara
seseorang melihat sesuatu.15Konstruktivisme menganggap
bahwa tidak ada realitas ataupun kebenaran tunggal.
15 Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, ( Jakarta : Kencana,
2013), h. 165-166.
13
Realitas sosial diinterpretasikan oleh individu maupun
kelompok, sehingga hasil yang didapat akan beragam.
2. Pendekatan penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif, karena memungkinkan peneliti berinteraksi
secara dekat dengan informan, mengenal secara dekat
dunia kehidupan mereka, mengamati dan mengikuti alur
kehidupan informan secara apa adanya (wajar). 16 Hal ini
sesuai dengan pendapat Bodgan dan Taylor yang
mengemukakan pendekatan kualitatif merupakan sebuah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar
dan individu secara holistik (utuh). Jadi tidak boleh
mengisolasi individu atau organisasi ke dalam variabel
atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian
dari suatu keutuhan.17
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Shihab & Shihab
sedangkan objek penelitiannya adalah manajemen
produksi program.
4. Teknik Pengumpulan Data
16 Muhamad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, ( Yogyakarta : PT.
Gelora Aksara Pratama : 2009), h. 23-24. 17 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 1990), h. 4.
14
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Menurut Lofland dan
Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif
ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain.18 Adapun teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini, sebagai berikut :
a. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak,
yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 19
Dalam penelitian ini dilakukan wawancara
kepada Eksekutif Produser dan Produser Program
Shihab&Shihab dan untuk mengetahui bagaimana
manajemen produksi program tersebut. Wawancara
dilakukan secara online melalui zoom meeting.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental seseorang.20 Hasil penelitian
18 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 157. 19 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 186. 20 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 213.
15
dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel jika
didukung oleh dokumen-dokumen yang bersangkutan.
Dokumentasi dilakukan dengan screen capture
program Shihab & Shihab dan komentar penonton
pada kolom komentar program tersebut.
5. Teknik Analisis Data
Analisa data dalam penelitian ini dengan cara
mengumpulkan data-data yang terkait, kemudian
diklasifikasikan sesuai dengan model analisis yang
digunakan oleh Miles dan Huberman yang disebutkan
sebagai model interaktif. Model interaktif ini terdiri dari
tiga hal utama, yaitu : (1) reduksi data; (2) penyajian data;
dan (3) penarikan kesimpulan/verifikasi. Ketiga kegiatan
tersebut merupakan kegiatan yang jalin-menjalin pada saat
sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data. 21
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini dibuat untuk mempermudah
pemahaman mengenai penelitian ini. Sistematika penulisan
dibagi menjadi enam bab yang terdiri dari sub-sub bab.
Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
21 Muhamad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, ( Yogyakarta : PT.
Gelora Aksara Pratama : 2009), h. 147-148.
16
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab I terdiri atas latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan kajian
terdahulu, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab II ini peneliti menguraikan tinjauan teoritis
yang membahas ruang lingkup manajemen produksi
(pengertian manajemen, produksi, dan program),
manajemen produksi, dan ruang lingkup new media
(pengertian new media dan ciri-ciri new media), serta
kerangka berpikir.
BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN
Pada bab III peneliti akan menguraikan sejarah
berdirinya narasi.tv, visi dan misi, struktur redaksi
Narasi.tv, profil program Shihab & Shihab dan struktur
redaksi program Shihab & Shihab.
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Pada bab VI menguraikan tentang bagaimana
manajemen program Shihab & Shihab di Narasi.tv dan
hambatan dalam produksi Shihab & Shihab.
17
BAB V PEMBAHASAN
Bab bab V ini akan dibahas mengenai uraian yang
mengaitkan latar belakang, fungsi manajemen produksi
program, dan rumusan masalah dari penelitian ini.
BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Pada bab VI ini berisi tentang kesimpulan, implikasi,
dan saran dari hasil penelitian yang sudah dilakukan.
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Aktivitas manajemen pada setiap lembaga atau
organisasi yang pada umumnya berkaitan dengan usaha
mengembangkan suatu tim kerja sama atau kelompok orang
dalam satu kesatuan dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada untuk mencapai tujuan tertentu dalam organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, setiap bentuk
kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan, tentu
memerlukan manajemen.22 Keberhasilan media dalam menarik
perhatian dari sebagian besar khalayaknya untuk menikmati
programnya karena tidak lepas dari peranan media di dalam
mengelola dan mengisi pesannya sesuai dengan keinginan
(want) dan kebutuhan (need) dari khalayaknya. 23
1. Manajemen Produksi
A. Manajemen
Total Quality Management (TQM) Perkembangan
revolusioner di dunia dan di tempat kerja memicu
perubahan dalam pemikiran dan praktik manajemen dalam
22 Tommy Suprapto, Pengantar Teori Manajemen & Komunikasi,
(Yogyakarta : MedPress, 2009), h 121. 23 Tommy Suprapto, Pengantar Teori Manajemen & Komunikasi, h.130.
19
dekade terakhir atau lebih abad kedua puluh. Berakhirnya
dominasi komunisme di bekas Uni Soviet dan Eropa Timur
menciptakan peluang baru di dunia yang sudah ditandai
dengan tumbuhnya internasionalisasi bisnis. 24
Manajemen adalah segala usaha/aktivitas/proses guna
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Tindakan
manajemen akan berhubungan dengan pembuatan
keputusan atas rancangan/desain dan pengawasan produksi
termasuk di dalamnya semua aktivitas/proses untuk
mewujudkan suatu produk sesuai dengan tujuan yang telah
disepakati.25
Proses produksi melibatkan banyak pihak antara lain
produser, kreatif, maupun tim teknis. Semua pihak
memiliki fungsi dan perannya masing-masing.
Keberhasilan suatu program tentu dipengaruhi oleh
manajemen yang mengatur pihak-pihak yang bekerja.
Dalam hal proses manajemen suatu produksi program,
peneliti menggunakan Teori Peter K Pringle, Michael F.
Starr yaitu : 26
1. Perencanaan (planning),
2. Pengorganisasian (organizing),
24 Peter K. Pringle, Michael F. Starr, Electronic Media Management (Fifth
Edition), h. 12. 25 Anton Mabruri KN, Manajemen Produksi Program Acara Televisi
Format Acara Non-Drama, News, & Sport, (Jakarta :PT Grasindo) , h. 21. 26 Peter K. Pringle, Michael F. Starr, Electronic Media Management (Fifth
Edition), h. 14.
20
3. Pengaruh atau pengarahan (influencing or directing)
serta,
4. Pengawasan (controlling)
Masing-masing fungsi dijelaskan secara lebih rinci sebagai
berikut :
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan
melibatkan dan memutuskan apa yang harus dilakukan,
kapan, bagaimana, dan oleh siapa. 27 Penentuan tujuan
stasiun dan rencana atau strategi yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan tersebut. Melalui proses
perencanaan, banyak tujuan dapat diidentifikasi.
Biasanya, mereka dapat ditempatkan dalam salah satu
kategori berikut:
1. Ekonomi : Tujuan yang berkaitan dengan posisi
keuangan stasiun dan berfokus pada pendapatan,
pengeluaran, dan keuntungan.
2. Layanan : Pemrograman yang menarik bagi
audiens dan responsif terhadap minat dan
kebutuhan mereka; kontribusi stasiun untuk
kehidupan komunitas.
3. Pribadi : Tujuan individu yang dipekerjakan oleh
stasiun.
27 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, h. 138.
21
Perencanaan mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi secara keseluruhan, untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut dan mengembangkan rencana untuk
mengkoordinasikan kegiatan. 28
Tujuan utama dari penetapan tujuan adalah untuk
memungkinkan koordinasi aktivitas departemen dan
individu dengan tujuan stasiun. Setelah tujuan stasiun
telah dirumuskan, tujuan dari departemen dan karyawan
yang berbeda dalam departemen tersebut dapat
dikembangkan. Sasaran individu harus berkontribusi pada
pencapaian tujuan departemen.
Selain itu, semua tujuan harus dapat dicapai, diukur,
ditetapkan sesuai tenggat waktu, dan dapat dikendalikan.
Setelah kesepakatan tentang tujuan tercapai, rencana atau
strategi dikembangkan untuk mencapainya. 29
Manfaat dari adanya perencanaan, antara lain : 30
1. Memaksa GM untuk memikirkan dan mempersiapkan
masa depan.
2. Memberikan kerangka kerja untuk pengambilan
keputusan.
28 Anton Mabruri KN, Manajemen Produksi Program Acara TV (Format
Acara Non-Drama, News, & Sport), ( Jakarta : PT. Grasindo, 2013), h. 23. 29 Peter K. Pringle, Michael F. Starr, Electronic Media Management (Fifth
Edition), h. 14. 30 Peter K. Pringle, Michael F. Starr, Electronic Media Management (Fifth
Edition), h. 14.
22
3. Memungkinkan pendekatan yang tertib untuk
pemecahan masalah.
4. Mendorong upaya tim.
5. Memberikan iklim untuk pengembangan karir
individu dan kepuasan kerja.
b. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah proses di mana sumber daya
manusia dan fisik diatur dalam struktur formal dan
tanggung jawab diberikan pada unit, posisi, dan personel
tertentu. Ini memungkinkan konsentrasi dan koordinasi
kegiatan dan pengendalian manajemen upaya untuk
mencapai tujuan stasiun. Di stasiun penyiaran yang khas,
pengorganisasian melibatkan pembagian kerja menjadi
spesialisasi dan pengelompokan karyawan dengan
tanggung jawab khusus ke dalam departemen. 31
Menurut Peter Pringle dan rekan (1991) kegiatan
mengorganisasi atau pengorganisasian (organizing) adalah
proses pengaturan sumber daya manusia dan materi dalam
suatu struktur formal di mana tanggung jawab diberikan
kepada berbagai unit, posisi dan personel tertentu. Proses
ini memungkinkan konsentrasi dan koordinasi kegiatan
dan pengawasan terhadap upaya-upaya untuk mencapai
tujuan media penyiaran.
31 Peter K. Pringle, Michael F. Starr, Electronic Media Management (Fifth
Edition), h. 15.
23
Organizing juga berarti bagaimana menyusun tugas-
tugas apa yang harus diselesaikan, siapa yang
melaksanakannya, bagaimana tugas-tugas dikelompokkan,
siapa melapor ke siapa, dan dimana keputusan dibuat.
Organizing dalam manajemen produksi adalah
perekrutan/penyusunan (mempotensikan) tim ini yang
disesuaikan dengan kapabilitas sumber daya manusia dan
bakat-bakat yang ada. 32
Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi
adalah departementalisasi dan pembagian kerja.
Departementalisasi merupakan pengelompokkan kegiatan-
kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan
yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan
semua. Hal ini tercermin pada struktur formal suatu
organisasi, dan tampak atau ditunjukkan oleh suatu bagan
organisasi.33
Departemen berikut ini paling sering ditemukan di
stasiun penyiaran komersial : 34
a. Departemen Penjualan. Penjualan waktu kepada
pengiklan adalah sumber pendapatan utama untuk
stasiun radio dan televisi komersial dan merupakan
tanggung jawab departemen penjualan, yang
32 Anton Mabruri KN, Manajemen Produksi Program Acara TV (Format
Acara Non-Drama, News, & Sport), h. 24. 33 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, h. 150. 34 Peter K. Pringle, Michael F. Starr, Electronic Media Management (Fifth
Edition), h. 15.
24
dipimpin oleh seorang manajer penjualan. Banyak
stasiun membagi departemen menjadi penjualan
nasional dan penjualan lokal / regional. Penjualan
kepada pengiklan nasional dipercayakan kepada
manajer penjualan nasional dan perusahaan
perwakilan penjualan stasiun, atau perwakilan
stasiun. Penjualan lokal dan regional adalah
tanggung jawab staf penjualan stasiun, biasanya
disebut eksekutif akun.
b. Departemen Program. Di bawah arahan manajer
atau direktur program, departemen program
merencanakan, memilih, menjadwalkan, dan
memantau program. Departemen program juga
menyediakan konten yang relevan untuk situs Web
stasiun tersebut.
c. Departemen Promosi dan Pemasaran. Fungsi ini
melibatkan program dan promosi penjualan. Yang
pertama berusaha untuk menarik dan
mempertahankan audiens, sedangkan yang kedua
ditujukan untuk menarik pengiklan. Kedua fungsi
tersebut mungkin menjadi tanggung jawab
departemen promosi dan pemasaran. Beberapa
stasiun menetapkan promosi program ke
departemen program dan promosi penjualan ke
departemen penjualan.
25
d. Departemen Berita. Di banyak stasiun, fungsi
informasi disimpan terpisah dari fungsi hiburan dan
diawasi oleh direktur berita. Departemen ini
bertanggung jawab atas siaran berita yang
dijadwalkan secara rutin, berita dan olahraga
khusus, program dokumenter dan urusan publik,
dan untuk konten berita situs Web.
e. Departemen Teknik. Departemen teknik dikepalai
oleh manajer teknis. Departemen ini bertanggung
jawab memilih, mengoperasikan, dan memelihara
studio, ruang kendali, dan peralatan pemancar.
f. Departemen Bisnis. Departemen bisnis
melaksanakan berbagai tugas yang diperlukan
untuk memfungsikan stasiun sebagai bisnis. Itu
termasuk kesekretariatan, penagihan, pembukuan,
penggajian dan dibanyak stasiun bertanggung
jawab juga pada pengelolaan sumber daya manusia.
c. Mempengaruhi atau Mengarahkan
Fungsi mempengaruhi atau mengarahkan berpusat pada
stimulasi karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab
mereka dengan antusias dan efektif. Kegiatan
mengarahkan dan mempengaruhi ini melibatkan empat hal
26
penting : motivasi, komunikasi, pelatihan, dan pengaruh
pribadi. 35
1. Motivasi
Bagi manajer umum, motivasi adalah masalah
praktis. Keberhasilan stasiun terkait erat dengan sejauh
mana karyawan atau tim dapat memenuhi
kebutuhannya. Semakin besar kepuasan mereka,
semakin besar kemungkinan bahwa mereka akan
memberikan kontribusi penuh untuk pencapaian tujuan
stasiun.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah faktor yang sangat penting
untuk melaksanakan fungsi manajemen secara efektif.
Komunikasi adalah cara yang digunakan pimpinan
agar karyawan atau tim mengetahui atau menyadari
tujuan dan rencana stasiun penyiaran agar mereka
dapat berperan secara penuh dan efektif untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan.
3. Pelatihan
Salah satu manfaat utama dari program
pelatihan adalah kesempatan bagi karyawan yang ada
untuk mempersiapkan diri mereka dalam
mengantisipasi perkembangan atau kemajuan stasiun
penyiaran. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan
35 Peter K. Pringle, Michael F. Starr, Electronic Media Management (Fifth
Edition), h. 17.
27
moral karyawan dan stasiun penyiaran memperoleh
keuntungan karena mendapatkan karyawan yang lebih
cakap dan mahir. 36
4. Pengaruh Pribadi
Kemampuan untuk memberikan motivasi agar
karyawan dapat melakukan upaya terbaiknya
menjadikan manajer umum dan manajer departemen
serta supervisor lainnya pada stasiun penyiaran layak
mendapatkan penghormatan (respect), kesetiaan, dan
kerja sama. Diantara faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap iklim tersebut adalah kompetensi
manajemen, kesediaan untuk mendengarkan dan
bertindak atas keluhan, kejujuran, dan integritas. 37
Pemberian pengaruh maksudnya adalah pemimpin
dapat memengaruhi bagaimana bawahan
melaksanakan perintahnya. 38
d. Pengawasan (Controlling)
Melalui perencanaan, stasiun menetapkan tujuan dan
rencana untuk mencapainya. Proses pengawasan
menentukan sejauh mana tujuan dan rencana
direalisasikan oleh stasiun, departemen, dan karyawan.
36 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, h. 166. 37 Peter K. Pringle, Michael F. Starr, Electronic Media Management (Fifth
Edition), h. 19. 38 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, h. 165.
28
Evaluasi berkala individu dan departemen
memungkinkan manajer umum untuk membandingkan
kinerja aktual dengan kinerja yang sudah direncanakan.
Jika keduanya tidak sejalan, tindakan kolektif mungkin
diperlukan. Agar efektif, pengawasan harus didasarkan
pada kinerja yang terukur.
Ukuran dan komposisi audiens stasiun dapat diukur
melalui peringkat atau rating. Jika penonton yang tertarik
ke stasiun atau program tertentu tidak sesuai dengan
proyeksi, proses kontrol memungkinkan pengakuan fakta
tersebut dan mengarah pada diskusi tentang solusi yang
mungkin dilakukan. Hasilnya mungkin berupa perubahan
dalam rencana, seperti penurunan ekspektasi, atau
tindakan untuk mencoba mencapai tujuan awal. 39
B. Manajemen Produksi
Manajemen produksi program acara televisi adalah semua
aktifitas atau proses pembuatan produksi program acara tv
sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien atau tindakan memikirkan dan
mencapai hasil yang diinginkan melalui usaha team work
(kerabat kerja) yang terdiri dari tindakan
39 Peter K. Pringle, Michael F. Starr, Electronic Media Management (Fifth
Edition), h. 19.
29
mendayahgunakan bakat-bakat manusia dan sumber daya
manusia televisi. 40
Tahapan produksi program dalam telvisi yang lazim diseut
Standard Operation Procedure (SOP) atau tiga tahapan
prosedur kerja memproduksi seuah program iaran televisi,
yaitu : 41
a. Pre Production Planning (Pra Produksi )
Tahapan ini biasa disebut dengan tahapan
perencanaan. Pre production planning ini di ataranya ;
Penemuan Ide, Perencanaan, dan Persiapan. Kunci
keberhasilan produksi program televisi sangat
ditentukan oleh baiknya tahap penemuan ide,
perencanaan, dan persiapan ini.
b. Production (Pelaksanaan Produksi)
Sesudah penemuan Ide, Perencanaan, dan Persiapan,
pelaksanaan produksi siap dimulai. Dalam tahap
produksi ini, seorang sutradara/Program Director
bekerja sama dengan seluruh kru terkait program
untuk mewujudkan apa yang harus direncanakan dan
dipersiapkan sehingga siap untuk ditayangkan.
c. Post Production (Pasca Produksi)
40 Anton Mabruri KN, Manajemen Produksi Program Acara TV (Format
Acara Non-Drama, News, & Sport), h. 24. 41 Kemal Aqwam Maulana, Fatmawati, Analisis Produki Program Berita
Indonesia Morning Show di News Anda Entrtainment Televition, Profetik Jurnal
Komunikasi, Vol. 11 / No. 2 / Oktober 2018, hlm. 58.
30
Pasca produksi merupakan tahap selanjutnya setelah
gagasan ditemukan, direncanakan, dan dipersiapkan
secara matang, serta diproduksi atau diliput dan ditulis
dalam bentuk naskah yang juga didubbing. Tahapan
ini meliputi proses penyuntingan atau editing gambar
serta penayangan secara live di studio.
Tahap pasca produksi/ post production
merupakan tahap penyelesaian atau peyempurnaan
(editing) dari sebuah proses produksi.
Tahap Praproduksi
Secara umum meliputi :
1) Menentukan ide/gagasan
2) Penulisan naskah (script writing) meliputi :
a) Sinopsis
b) Treatment
c) Skenario/screenplay
3) Pembentukan kerabat kerja
4) Menyiapkan biaya produksi
5) Menyiapkan keperluan administrasi
a) Struktur/ jobdesc organisasi produksi
b) Persuratan untuk produksi
c) Persuratan untuk dilapangan
6) Survey/hunting lokasi
7) Casting pemain
8) Reading dan rehearsal pemain
9) Menentukan/melengkapi kerabat kerja
31
10) Membuat director’s treatment & shot list
11) Membuat breakdown shot
12) Membuat floor plan
13) Membuat rundown shooting schedule
14) Membuat design produksi
Tahap Produksi
Secara umum meliputi :
1) Hunting lokasi (untuk sutradara)
2) Rehearsal
3) Shooting
4) Mengirim hasil shooting ke editing library
Tahap Pascaproduksi
Pada tahap pascaproduksi, secara umum meliputi :
1) Mengambil bahan dari library
2) Mempelajari scenario
3) Melakukan editing kasar (off line editing)
4) Melakukan editing halus (on line editing)
5) Menyusun narasi
6) Dubbing narasi
7) Mengisi narasi
8) Menambahkan ilustrasi music
9) Menambahkan sound effect
10) Menambahkan credit title
11) Mixing
32
12) Picture lock
13) Final edit
14) Distribution gambar
B. Kajian Pustaka
Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan
yang diinginkan oleh lembaga / organisasi bersangkutan.
manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan
perusahaan / lembaga atau organisasi, karyawan dan
masyarakat. Dengan manajemen daya guna dan hasil guna,
unsur-unsur manajemen dapat ditingkatkan. 42
1. Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage, yang artinya
mengatur. 43 Sedangkan menurut bahasa Prancis kuno
menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur. 44
Pengaturan ini dilakukan melalui proses dan berdasarkan
urutan dan fungsi-fungsi manajemen. Malayu S.P Hasibuan
(2006) mendefinisikan manajemen sebagai ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
42 Tommy Suprapto, Pengantar Teori Manajemen & Komunikasi, h.126. 43 Malayu S.P Hasibuan, Manajemen (Dasar, Pengertian, dan Masalah),
(Jakarta, PT Bumi Aksara, 2011), h. 1. 44 Anton Mabruri KN, Manajemen Produksi Program Acara TV (Format
Acara Non-Drama, News, & Sport), h. 20.
33
tujuan. 45 Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas
yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai
dengan jadwal. 46
Berikut ini merupakan definisi manajemen dari beberapa
ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Menurut Buchari Zainun, manajemen adalah penggunaan
efektif dari sumber tenaga manusia serta bahan material
lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan.47
2) Schoderbek, Cosier, dan Alpin, memberikan definisi
manajemen sebagai : A process of achieving organizational
goal through other48 (Suatu proses untuk mencapai tujuan
organisasi melalui pihak-pihak lain. 49
3) Stoner, menyebutkan bahwa manajemen sebagai proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
pengunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
45 Yusuf Zainal Abidin, Manajemen Komunikasi (Filosofi, Konsep, dan
Aplikasi), (Bandung : CV Pustaka Setia, 2015), h. 51 46 Anton Mabruri KN, Manajemen Produksi Program Acara TV (Format
Acara Non-Drama, News, & Sport), h. 20. 47 Yusuf Zainal Abidin, Manajemen Komunikasi (Filosofi, Konsep, dan
Aplikasi), h. 51. 48 Peter P. Schoderbek, Richard A. Cosier, dan John C. Aplin, Management
System: Conceptual Considerations, 3rd edition, Bussines Publication, 1985, h. 8. 49 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2008), h. 135-136.
34
4) Howard Carlisle (1987), mengemukakan pengertian
manajemen yang lebih menekankan pada pelaksanaan
fungsi manajer yaitu directing, coordinating, and
influencing the operation of an organization so as obtain
desired results and enhance total performance
(mengarahkan, mengoordinasikan, dan memengaruhi
operasional suatu organisasi agar mencapai hasil yang
diinginkan serta mendorong kinerjanya secara total). 50
Pandangan lain yang lebih menekankan pada aspek sumber
daya (resource acquisition) dan kegiatan koordinasi
dikemukakan oleh Pringle, Jennings dan Longenecker yang
mendefinisikan manajemen sebagai : Management is the
process of acquiring and combining human, financial,
informational and physical resources to attain the
organization’s primary goal of producing a product or service
desired by some segment of society. (Manajemen adalah proses
memperoleh dan mengombinasikan sumber daya manusia,
keuangan, informasi, dan fisik untuk mencapai tujuan utama
organisasi, yaitu menghasilkan suatu barang atau jasa yang
diinginkan sebagian segmen masyarakat).
Dari definisi-definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa :
1. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
2. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dan seni.
50 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, h. 136.
35
3. Manajemen merupakan proses sistematis, terkoordinasi,
koperatif, dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-
unsurnya (6M).
4. Manajemen baru dapat diterapkan jika ada dua orang atau
lebih melakukan kerja sama dalam suatu organisasi.
5. Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas,
dan tanggung jawab.
6. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi.
7. Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Sebuah media tentu memerlukan manajemen yang baik
agar tujuan sebuah perusahaan dapat tercapai. Menurut Malayu
S.P Hasibuan (2006) pada dasarnya manajemen itu sangat
penting, sebab. 51
1. Pekerjaan itu berat dan sulit dikerjakan sendiri, sehingga
diperlukan pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab
dalam penyelesaiannya.
2. Perusahaan akan dapat berhasil baik, jika manajemen
diterapkan dengan baik.
3. Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan
hasil guna semua potensi yang dimiliki. Manajemen yang
baik akan mengurangi pemborosan-pemborosan.
4. Manajemen menetapkan tujuan dan usaha untuk
mewujudkan dengan memanfaatkan 6M dalam proses
manajemen tersebut.
51 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen (Dasar, Pengertian, dan Masalah),h.
3-4
36
5. Manajemen perlu untuk kemajuan dan pertumbuhan.
6. Manajemen mengakibatkan pencapaian tujuan secara
teratur.
7. Manajemen merupakan suatu pedoman pikiran dan
tindakan.
8. Manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerja sama
sekelompok orang.
Orang sering beranggapan bahwa manajemen adalah
segala hal yang terkait dengan orang-orang yang berada pada
puncak organisasi atau pimpinan perusahaan. Pada
kenyataannya, setiap orang dengan kegiatan untuk
mengarahkan tindakan dan upaya orang lain dalam mencapai
suatu tujuan adalah manajer. Pada media penyiaran dan juga
perusahaan lainnya pada umumnya posisi manajer biasanya
terdiri atas tiga tingkatan (level) yaitu :52
a. Manajer tingkat bawah (lower level manager); manajer
pada tingkat ini bertugas mengawasi secara dekat pekerjaan
rutin karyawan yang berada di bawah naungannya.
Manajer tingkat bawah bertanggung jawab kepada manajer
tingkat menengah. Misalnya pada stasiun radio, manajer
tingkat bawah adalah seorang manajer penjualan lokal
(local sales manager) yang bertanggung jawab kepada
manajer penjualan umum (general sales manager) atau
52 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, h. 137-138.
37
pada stasiun televisi, seorang manajer produksi
bertanggung jawab kepada manajer program.
b. Manajer tingkat menengah (middle manager);
bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu
sebagai bagian dari proses untuk mencapai tujuan utama
perusahaan. Manajer menengah dapat meliputi beberapa
tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah
membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para
manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan
operasional. Sebutan lain bagi manajer menengah dalah
manajer departemen, kepala pengawas (superintendents)
dan sebagainya. Contoh : pada stasiun penyiaran, kepala
departemen penjualan, program, berita, teknik dan bisnis
merupakan manajer tingkat menengah.
c. Manajer puncak (top manager) ; manajer yang
mengoordinasikan kegiatan perusahaan serta memberikan
arahan dan petunjuk umum untuk mencapai tujuan
perusahaan. Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari
sekelompok kecil eksekutif. Manajer puncak bertanggung
jawab atas keseluruhan manajer organisasi. Sebutan khas
bagi manajer puncak adalah direktur atau presiden direktur.
2. Produksi
Produksi adalah sesuatu yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan baik yang berbentuk barang (goods) maupun jasa
(services) dalam suatu periode waktu yang selanjutnya
38
dihitung sebagai nilai tambah bagi perusahaan. Bentuk hasil
produksi dengan kategori barang (goods) dan jasa (services)
sangat tergantung pada kategori aktivitas bisnis yang dimiliki
perusahaan yang bersangkutan. 53
Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan
atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi
keluaran (output). 54
Sedangkan pengertian produksi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai proses
mengeluarkan hasil; penghasilan. Disamping itu, terdapat dua
makna lain dari produksi yaitu hasil dan pembuatan.
Pengertian produksi tersebut mencakup segala kegiatan,
termasuk prosesnya, yang dapat menciptakan hasil,
penghasilan, dan prosesnya. 55
3. Program
Kata “program” berasal dari bahasa Inggris programme
atau program yang berarti acara atau rencana. 56 Undang-
undang Penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program
untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang
didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang
disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata “program” lebih
53 Irham Fahmi, Manajemen Produksi dan Operasi, ( Bandung : Alfabeta
cv, 2012) , h. 2. 54 M. Fuad dan Christine H dkk, engantar Bisnis, ( Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama, 2000), h. 142. 55 Damsar dan Dr. Indrayani, S.E., M, Pengantar Sosiologi Ekonomi,
(Jakarta : KENCANA, 2009), h. 67. 56 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, h. 209.
39
sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia daripada
kata “siaran” untuk mengacu kepada pengertian acara.
Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran
untuk memenuhi kebutuhan audiennya. 57
4. Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan suatu ilmu yang
membahas secara komprehensif bagaimana pihak manajemen
produksi perusahaan mempergunakan ilmu dan seni yang
dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk
mencapai suatu hasil produksi yang diinginkan.58
Langkah-langkah manajemen produksi secara umum meliputi :
1. Merancang/mendesain produk
2. Merancang proses pembuatan/produksi
3. Merancang material
4. Menjadwalkan proses pembuatan/produksi
5. Membagi pekerjaan
6. Menyerahkan pekerjaan
7. Melacak kemajuan
8. Merevisi rancangan.
5. Ruang Lingkup New Media
Perkembangan teknologi informasi terutama
perkembangan teknologi informasi dalam bidang komunikasi
sedikitnya ada dua teknologi informasi yang berkembang
57 Morissan, Manajemen Media Penyiaran,, h. 210. 58 Irham Fahmi, Manajemen Produksi dan Operasi, h. 3.
40
pesat, pertama telepon selular atau handphone dan kedua
adalah komputer berjaringan internet yaitu komputer yang
dapat digunakan untuk menghubungkan seseorang dengan
orang lain tanpa ada batasan jarak dan waktu. 59
a. New Media
New media atau media baru adalah istilah yang
dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital,
computer, atau jaringan teknologi informasi dan
komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi
yang digambarkan sebagai media baru adalah digital,
seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi,
bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak
memihak. Secara sederhana media baru adalah media yang
terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer
dan internet secara khususnya. Termasuk didalamnya
adalah web, blog, online social network, online forum dan
lain-lain yang menggunakan komputer sebagai medianya.60
Istilah new media baru muncul pada akhir abad 20-an
yang dipakai untuk menyebut sebuah media baru yang
menggabungkan media-media konvensional dengan
internet. New media digunakan untuk menjelaskan
kemunculan media yang bersifat digital, terkomputerisasi,
dan berjaringan sebagai efek dari semakin berkembangnya
59 Kasiyanto Kasemin, Agresi Perkembangan Teknologi Informasi, (Jakarta
: Prenadamedia Group, 2015), h. 7. 60 Sulvinajayanti, Manajemen dan Konvergensi Media Penyiaran,
(Makassar : Penerbit Aksara Timur, 2018), h. 127-128.
41
teknologi informasi dan komunikasi. New media
memungkinkan para penggunanya untuk mengakses
berbagai konten media kapan saja, dimana saja dengan
berbagai elektronik. New media memiliki sifat interaktif
dan bebas.
Everett M. Rogers merangkumkan perkembangan
media komunikasi ke dalam empat era. Pertama, era
komunikasi tulisan. Kedua, era komunikasi cetak. Ketiga,
era telekomunikasi, dan keempat, era komunikasi
interaktif. Media baru adalah media yang berkembang pada
era komunikasi interaktif.
Sementara Ron Rice mendefinisikan media baru adalah
media teknologi komunikasi yang melibatkan komputer di
dalamnya (baik mainframe, PC maupun Notebook) yang
memfasilitasi penggunanya untuk berinteraksi antar sesama
pengguna ataupun dengan informasi yang diinginkan.
New media adalah satu media yang menggunakan
media lain selain udara, sementara kontennya tetap
penyiaran. Sehingga dari definisi tersebut, maka ada dua
media yang masuk dalam kategori new media, yaitu
televisi-kabel dan internet yang dalam hal ini adalah
streaming. 61
61 Hidajanto Djamal & Andi Fachruddin, Dasar-dasar Penyiaran (Sejarah,
Organisasi, Operasional, dan Regulasi), (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,
2011), h. 37-38.
42
b. Ciri-ciri New Media
Berikut adalah ciri-ciri media baru menurut Denis
McQuail: 62
1. Digitalisasi dan konvergensi atas segala aspek media.
2. Interaktivitas dan konektivitas jaringan yang makin
meningkat.
3. Mobilitas dan delokasi untuk mengirim dan menerima.
4. Adaptasi terhadap peranan publikasi dan khalayak.
5. Munculnya beragam bentuk baru pintu (gateway)
media.
6. Pemisahan dan pengaburan dari ‘lembaga media’.
62 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Salemba Humanika
2012), h. 153.
43
C. Kerangka Berpikir
Dalam penelitian ini menggunakan bagan kerangka berfikir
yang dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 2.1 Kerangka Berfikir
Teori Peter K Pringle, Michael F.
Starr terkait empat fungsi dasar
manajemen :
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian
(organizing)
3. Pengarahan dan memberikan
pengaruh
(directing/influencing)
4. Pengawasan ( controling)
1. Manajemen
2. Produksi
3. Program
4. Manajemen Produksi
5. New Media
KAJIAN PUSTAKA LANDASAN TEORI
1. Menjelaskan manajemen produksi
program Shihab&Shihab di Narasi.tv
sesuai dengan fungsi dasar manajemen.
Manajemen Produksi Program Shihab & Shihab di Narasi.tv
44
BAB III
GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN
Shihab & Shihab merupakan salah satu program Narasi.tv yang
tayang melalui kanal YouTube Najwa Shihab atau dapat dilihat
melalui website https://www.narasi.tv/. Program ini dipandu oleh
Najwa Shihab seorang jurnalis Indonesia, dan M. Quraish Shihab
seorang ulama ahli tafsir yang memberikan penjelasan mengenai tema
yang akan dibahas menurut pandangan Islam.
A. Narasi.tv
1. Profil Narasi.tv
PT Narasi Media Pracaya atau Narasi.tv adalah perusahaan rintisan
yang bergerak dibidang jurnalisme dan media massa. Narasi.tv
menghadirkan ragam program perbincangan, reportase, kemasan
dokumenter, opini, dan ruang interaksi, juga mengelola komunitas,
aktivitas dan event online dan offline melalui kanal digital
www.narasi.tv.
Gambar 3.1 Logo Narasi.tv
45
Narasi.tv didirikan oleh Najwa Shihab dan dua co-
founder pada awal tahun 2018. 63 Program-program
Narasi.tv yang dapat kita lihat secara online melalui
website, instagram, maupun YouTube. Dengan kunci “3K”
yaitu konten, komunitas, dan kolaborasi, Narasi.tv telah
bekerja sama dengan ratusan komunitas Mata Kita di
pelosok nusantara.64
PT. Narasi Media Pracaya sudah terdaftar dan
terverifikasi oleh Dewan Pers pada tanggal 29 November
2019 dengan bukti sertifikat bernomor : 472/DP-
Verifikasi/K/XI/2019. Beroperasi sesuai dengan Kode Etik
Jurnalistik yang tercantum pada tautan situs resmi Dewan
Pers di: https://dewanpers.or.id/kebijakan/peraturan. 65
Kantor Narasi.tv beralamat di Intiland Tower lantai 20,
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 32, Jakarta Pusat
10220. Telp: 021-57939176, fax: 021-57930649, email:
redaksi@narasi.tv.
63 https://www.idntimes.com/news/indonesia/santi-dewi/cerita-najwa-shihab-takut-
tidak-bisa-gaji-pegawai-awal-bentuk-narasi diakses pada Rabu, 12 Februari 2020,
pukul 14.28. 64 https://marketeers.com/najwa-shihab-bicara-soal-masa-depan-narasi-tv/
diakses pada Rabu, 15 Januari 2020 pukul 23.04 WIB. 65 https://www.narasi.tv/pages/corporates-information diakses pada
Minggu, 11 Oktober 2020, pukul 17.41 WIB.
46
Gambar 3.2 Website Narasi.tv
Narasi.tv memiliki beberapa program diantaranya
adalah Sarah Secharian, Mata Najwa, Shihab & Shihab,
Tepi O Meter, Buka Buku, Mata-Mata, Maunya Maudy,
Tompi and Glenn, Catatan Najwa, Duo Budjang, Take It
Easy, Buka Data dll. 66
2. Visi dan Misi
Visi : “Becoming a Trustworthy Media for The General
Public Interest in Validating Information and
Accomodating Voices to Cultivate a Brighter
Generation.” 67
Misi : “Empowering voices for brighter generation.”
66 https://www.narasi.tv/ diakses pada Minggu, 11 Oktober 2020, pukul
22.12 WIB. 67 Informasi dari Human Resource (HR) Kak Inya pada Senin, 12 Oktober
2020, pukul 09.51 WIB via WhatsApp.
47
3. Struktur Redaksi Narasi.tv
Pemimpin Redaksi : Z. Rachmat Sugito
Manajer Pemberitaan : Laban Abraham Laisila
Surya Wijayanti
Manajer Produksi Konten : Amanda Valani Nurvadila 68
B. Program Shihab&Shihab
Shihab & Shihab adalah program di Narasi.tv yang
dibawakan oleh Najwa Shihab dan M. Quraish Shihab.
Program ini membahas tentang fenomena-fenomena yang
sedang berkembang dimasyarakat yang dibahas melalui
pandangan Islam.
1. Profil Program Shihab& Shihab
Gambar 3.3 Program Shihab & Shihab
Shihab & Shihab merupakan salah satu program
Narasi.tv yang dapat dilihat melalui website Narasi.tv maupun
kanal YouTube Najwa Shihab. Program ini dipandu oleh
Najwa Shihab seorang jurnalis sekaligus salah satu founder
Narasi.tv, dan M. Quraish Shihab seorang ulama ahli tafsir.
68 https://www.narasi.tv/pages/corporates-information diakses pada
Minggu, 11 Oktober 2020, pukul 17.35 WIB.
48
Shihab & Shihab hadir untuk menyebarkan Islam yang
ramah.69 Shihab & Shihab mengangkat tema yang berkaitan
dengan Islam yang ramah, Islam yang moderat, rahmatan lil
alamin. Kemudian juga isu yang sedang ramai di masyarakat.70
Shihab & Shihab pertama kali tayang di kanal youtube Najwa
Shihab dengan tema “Jihad Anti Korupsi”.
Syuting program ini dilakukan secara tapping/rekaman
di Masjid-masjid, kampus-kampus, bahkan instansi untuk
memperkenalkan Shihab & Shihab secara luas. Namun juga
pernah secara live streaming. Program ini dikemas melalui
percakapan hangat Najwa Shihab dan M. Quraish Shihab
tentang tema yang dibahas. Selain itu juga pernah mengundang
narasumber seperti K.H Ahmad Bahauddin Nursalim atau
akrab disapa Gus Baha serta Romo Budi Purnomo.
69 Hana Puspita, Produser Program Shihab & Shihab, pada 02 November
2020 pukul 15.00 WIB Via Zoom Meeting. 70 Hana Puspita, Produser Program Shihab & Shihab, pada 02 November
2020 pukul 15.00 WIB Wawancara Via Zoom Meeting.
49
Gambar 3.4 Shihab & Shihab pada YouTube
Shihab & Shihab dapat dilihat melalui unggahan pada
kanal YouTube Najwa Shihab. Pada kanal ini ada Shihab &
Shihab yang tayang secara regular sesuai tema yang sudah
direncanakan maupun episode khusus saat Ramadhan, di mana
saat Ramadhan tayang setiap hari.
Gambar 3. 5 Shihab & Shihab pada Website Narasi.tv
Shihab & Shihab juga dapat dilihat melalui website
Narasi.tv di https://www.narasi.tv/. Video-video yang
diunggah diwebsite sama dengan yang di kanal YouTube.
50
2. Struktur Tim Produksi Shihab & Shihab
a) Tim Konten
Tabel 3. 3 Struktur Tim Konten Shihab & Shihab
Manager bertugas mengawasi seluruh isi
program yang ditayangkan. Seseorang yang mampu
untuk mengarahkan, memimpin, mengoordinir, serta
melakukan pengembangan terhadap perusahaan dalam
rangka pencapaian tujuan.
Eksekutif Produser bertanggung jawab
terhadap penampilan jangka panjang suatu program
secara keseluruhan, bertugas supervisor semua
kerangka kerja dan kreatif.
Manager
Surya Wijayanti
Eksekutif Produser
Soni Triantoro
Produser
Hana Puspita
Kreatif
Bella Efrilia, Revi Ekta
51
Produser bertanggung jawab mengubah
ide/gagasan kreatif ke dalam konsep berupa naskah
untuk tiap episode yang akan dibahas. Selain itu
produser juga bertugas sebagai program director (PD)
saat syuting program berlangsung.
Kreatif bertugas riset materi yang akan
digunakan, menyiapkan teknis alat yang dibutuhkan,
dan mebantu kebutuhan administrasi.
b) Tim Supporting
Bertugas mengatur teknis saat syuting program
berlangsung, terdiri dari :
Tabel 3. 4 Struktur Tim Supporting Shihab & Shihab
Manager Supporting
Juru Kamera, audioman
lightingman.
Video Editor,
dan Perancang
Visual
Wardrobe
52
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Pada bab ini ditemukan data penelitian dengan
menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Data dan temuan penelitian ini berkaitan dengan manajemen
produksi program Shihab & Shihab di Narasi.tv. Hasil temuan
dan data penelitian diperoleh berdasarkan dua narasumber
yang berperan pada program yaitu Soni Triantoro sebagai
Eksekutif Produser program Shihab & Shihab dan Hana
Puspita sebagai Produser program Shihab & Shihab.
Shihab & Shihab adalah salah satu program Narasi.tv
yang berisi percakapan antara Najwa Shihab dengan
M.Quraish Shihab yang membahas tentang agama Islam.
“Menghadirkan percakapan antara Najwa
Shihab dan Abi Quraish Shihab, Ayah dan Anak untuk
bicara soal agama Islam seperti itu.”71
Program Shihab & Shihab tayang perdana di YouTube.
Segmentasi dari program ini adalah usia 18-35 tahun. Program
ini hadir dilatarbelakangi dengan tujuan untuk menyebarkan
Islam yang ramah, Islam yang toleran, dan rahmatan lil
alamin. Hal ini disebabkan melihat semakin banyaknya ujaran
71 Wawancara dengan Soni Triantoro sebagai Eksekutif Produser Shihab &
Shihab, pada Sabtu, 10 April 2021, pukul 20.00 WIB – selesai (via WhatsApp
Call).
53
kebencian, kutipan dalil-dalil agama secara serampangan
menjadi makin mencemaskan dan menimbulkan keresahan.
Seperti yang disampaikan oleh Hana Puspita sebagai Produser
Program Shihab&Shihab dalam wawancaranya dengan
penulis.
“Jadi Shihab&Shihab itu latar belakangnya
hadir untuk menyebarkan Islam yang ramah, terus
kemudian pertama kali Shihab&Shihab hadir di
channel YouTube Najwa Shihab itu melihat karena
semakin banyaknya ujaran kebencian, kutipan dalil-
dalil agama secara serampangan, menjadi makin
mencemaskan dan menimbulkan keresahan. Tanpa
ilmu yang cukup banyak pihak kemudian merasa
berhak mengutip dalil agama dan digunakan untuk
menyerang pihak lain yang dianggap bersebrangan.
Untuk itu Shihab & Shihab hadir untuk menyebarkan
Islam yang ramah, menyebarkan Islam yang moderat
lewat percakapan hangat antara dalam hal ini Abi
Quraish Shihab dan juga Najwa Shihab.” 72
Program Shihab & Shihab ini tayang dengan
menggunakan format tapping atau rekaman, namun juga
pernah menggunakan format live streaming. Penonton dapat
berinteraksi melalui kolom komentar yang tersedia di
YouTube. Rata-rata durasi program ini adalah 10-20 menit
tergantung dari tema yang disajikan pada tiap episodenya.
“Kita kadang tayang sekitar 7 menitan, pernah
yang 20 menit. Pernah versi waktu itu mendatangkan
Gus Baha yang viral. Jadi rentangnya sangat luas,
kalau dibuat rata-rata susah. Sebenarnya kalau dibuat
72 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
54
yang ideal diluar kontennya itu kalau interview itu
belasan menit. Ya antara 10-20 menit. Tapi itu akan
bergantung juga dengan konsepnya. Kalau biasanya
cuma Mba Nana ngobrol dengan Abi satu topik itu
biasanya kurang dari 10 menit. Tapi kalau
mendatangkan narasumber ya belasan menit. Tapi
kalau narasumbernya yang kuat banget kaya Gus Baha
jadi kita maksimalkan sampai 20 menit keatas. Itu sih
berdasarkan konsepnya.” 73
Hana Puspita menambahkan untuk episode dengan
durasi terlalu panjang, maka akan dibagi menjadi beberapa
part atau bagian.
“Jadi kan ada Shihab&Shihab yang talkshow di
zaman dulu itu Abi sama Mbak Nana bahas satu tema
itu durasinya bisa sekitar 30 menit, bisa 40 menit, tapi
dibagi jadi beberapa part, jadi beberapa bagian.” 74
73 Wawancara dengan Soni Triantoro sebagai Eksekutif Produser Shihab &
Shihab, pada Sabtu, 10 April 2021, pukul 20.00 WIB – selesai (via WhatsApp
Call). 74 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
55
Gambar 4. 1 Contoh Episode yang dibagi menjadi beberapa Part
Shihab & Shihab menarik karena menampilkan tema-
tema yang sedang ramai menjadi perbincangan. Yang awalnya
dengan konsep talkshow, kini semakin beragam dan lebih
kreatif serta kekinian yaitu dengan konsep vlog.
“Iya jadi awalnya itu dulu Shihab & Shihab itu
selalu talkshow, tapi kemudian semenjak pertengahan
2020 itu kita ingin coba main luwes, treathmentnya itu
lebih beragam gitu ya, dan lebih kreatif. Dan salah
satu yang sudah beberapa kali kita coba itu vlog. Jadi
Mba Nana akan ng-vlog biasanya dirumah Abi tuh,
karena Abi memang sudah berusia jadi nggak mudah
56
untuk dibawa kemana-mana gitu, bisa kita shootingnya
dirumah Abi. Dan yaudah nanti Mba Nana ngevlog
akan melibatkan keluarga Mba Nana yang lain, ada
Kakaknya, ada Ibu Mba Nana, terus juga keponakan
yang masih kecil. Jadi akhirnya treathmentnya jadi
lebih bersifat kekeluargaan. Jadi nggak kaku hanya
obrolan antara Mba Najwa Shihab dengan Abi Quraisy
Shihab tapi juga menonjolkan keduanya itu menjadi
bagian dari keluarga Shihab, lebih casual.” 75
Tak hanya M. Quraish Shihab yang menjadi
narasumber. Program ini juga pernah mengundang narasumber
lain seperti K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih
dikenal dengan Gus Baha.
Gambar 4. 2 Episode Shihab & Shihab bersama Gus Baha
Seperti disebutkan oleh produser Shihab & Shihab
Hana Puspita menyebutkan bahwa tujuan program ini
adalah untuk menyebarkan Islam yang ramah, Islam yang
toleran, dan rahmatan lil alamin. Maka strategi yang dilakukan
75 Wawancara dengan Soni Triantoro sebagai Eksekutif Produser Shihab &
Shihab, pada Sabtu, 10 April 2021, pukul 20.00 WIB – selesai (via WhatsApp
Call).
57
adalah dengan menghadirkan tema-tema yang berkaitan
dengan Islam yang ramah, Islam yang moderat, dan rahmatan
lil alamin.
“Strateginya ya kita menampilkan tema-tema
yang sesuai kaya misalnya di masjid Al Azhar,
kemudian terus kita pernah on location di Kementrian,
tema-tema yang kita hadirkan itu kebanyakan tema-
tema yang memang berkaitan dengan Islam yang
ramah, Islam yang moderat ,rahmatan lil alamin .
Kemudian kita juga pernah angkat soal kafir, apa sih
sebenernya kafir itu, kenapa kata-kata kafir sering
sekali dituduhkan atau digunakan orang-orang untuk
menyerang orang lain, bagaimana konteks kafir ini
dalam pandangan Islam, jadi strateginya lebih ke tema
yang kita angkat kemudian Abi menjelaskannya gaya
Abi gitu.” 76
Gambar 4. 3 Episode Shihab & Shihab bersama Romo Budi
Episode diatas merupakan episode dengan tema
“Kafir”, yang menghadirkan Pastor Aloysius Budi Purnomo
yang merupakan Ketua Komisi Hubungan Antaragama (HAK).
76 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
58
Tujuan program Shihab & Shihab ini di mana untuk
menyebarkan Islam yang ramah, Islam yang toleran, dan
rahmatan lil alamin sehingga dapat diterima oleh banyak
kalangan seperti dilihat dari beberapa komentar positif dari
netizen. Komentar positif ini tak hanya dari yang beragama
Islam, namun juga dari non-Islam.
Gambar 4.4 Respon Netizen Non Islam
A. Manajemen Produksi Program Shihab & Shihab di
Narasi.tv
Proses produksi program tak lepas dengan adanya
fungsi manajemen. Pelaksanaan manajemen program yang
baik merupakan aspek penting dalam keberhasilan suatu
program. Dalam hal proses manajemen, peneliti menggunakan
59
teori fungsi manajemen dari Peter K Pringle dan Michael F.
Starr 77 yang meliputi :
1. Perencanaan (planning)
Berdasarkan hasil wawancara, proses perencanaan
(planning) pada program Shihab & Shihab yaitu tahap pra
produksi yang meliputi rapat redaksi, menentukan tema,
riset materi, menentukan budgeting, dan lokasi tapping.
“Proses pra produksinya itu pertama kita rapat
dulu, meeting redaksi, kira-kira apa tema yang mau
kita angkat di epiode selanjutnya, ada beberapa
masukkan, misalnya masukkan dari produser,
masukkan dari tim kreatif, masukkan dari tim lain gitu.
Nanti kita komunikasikan ke Abi Quraish, kita
komunikasikan ke Mba Nana. Kira-kira gimana Mba
kalau seperti ini temanya. Kemudian kalau sudah
ketemu satu tema, maka satu tema itu akan kita angkat
di Shihab&Shihab, dan tim kreatif nanti akan meriset
apa saja bahan materi yang akan dipakai untuk
tapping Shihab&Shihab.” 78
Tema-tema yang disajikan beragam mulai dari
persoalan yang sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat,
kemudian hari besar Islam, atau diambil dari buku karya
M. Quraish Shihab.
“Yang pertama pertimbangannya apa sih yang
lagi rame dibicarakan sama orang, misalnya yang lagi
rame soal hoax. Terus coba kita angkat di
Shihab&Shihab, bagaimana sih hoax dalam Islam.
77 Peter K. Pringle, Michael F. Starr, Electronic Media Management (Fifth
Edition), ( Burlington, USA : Focal Press, 2006), h. 14. 78 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
60
Terus kemudian misalnya temanya soal Maulid Nabi
kaya kemarin karena lagi moment Maulid maka kita
ambil tema itu. Jadi nya temanya itu ditentukan
berdasarkan apa yang sedang tren dimasyarakat gitu
atau sedang ada moment apa di perayaan agama Islam
gitu yang kita angkat sebagai tema di Shihab&Shihab.
Atau bisa juga kita ambil dari buku karya Abi Quraish
Shihab misalnya Abi ada buku nih yang menarik untuk
kita bahas di Shihab&hihab, misalnya kemarin soal
“Islam Yang Saya Anut” bukunya, itu ada beberapa
buku yang berkaitan dengan itu. Nah itu kita jadikan
tema juga pernah gitu.”79
2. Pengorganisasian (organizing)
Pembagian kerja pada program Shihab & Shihab terdiri
dari tim konten dan tim produksi. Untuk tim konten terdiri
manager, eksekutif manager, produser, dan tim kreatif.
Setiap individu memiliki tugasnya masing-masing. Untuk
tim produksi atau tim supporting terdiri dari cameramen,
lightingman, wardrobe, dan editor.
“Jadi Shihab & Shihab itu produksinya itu ada
terbagi jadi kurang lebih ada dua, ada konten produksi
atau tim konten. Terus ada juga ada dari tim
produksinya, tim kontennya itu terdiri dari ada
manajer, terus kemudian ada Ipi eksekutif produser,
ada juga produser, terus kemudian ada juga kreatif
gitu. Itu dari tim konten. Kemudian kalau dari tim
produksi itu kita ada cameramen, cameramen itu
biasanya 3 orang, terus kemudian ada audioman, ada
lightingman. Terus kemudian ada juga editor, ada
grafis juga yang mengerjakan gitu. Jadi itulah
susunannya, ada tim yang khusus menangani soal
79 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
61
konten, ada juga tim yang menangani soal produksinya
gitu.”80
Pernyataan tersebut pun didukung oleh Soni
Triantoro sebagai Eksekutif Produser. Ia mengatakan saat
proses produksi ada tim lain yang ikut berperan yang
disebut dengan tim supporting.
“Itu ada departemennya sendiri, kita nyebutnya
tim support. Jadi itu tim yang isinya orang-orang
teknis seperti editor, illustrator, cameramen, asisten
produser yang kordinasi hal-hal teknis semacam itu
dibawah divisi tim support. Di narasi itu program-
programnya kan banyak, tapi tim supporting
bergantung pada orang-orang di satu divisi itu. Jadi
kalau kamu nanya apakah tim Shihab & Shihab itu
punya cameramen, jawabannya enggak ada. Tapi
ketika kita butuh kita akan koordinasi dengan tim
supporting itu.”81
3. Pengaruh atau pengarahan (influencing or directing)
Proses influencing/directing pada program
Shihab & Shihab dapat dilihat dari bentuk motivasi,
komunikasi, pengaruh pribadi, dan pelatihan. Bentuk
motivasi diberikan oleh Najwa Shihab sebagai salah satu
founder Narasi.tv sekaligus yang memandu program
Shihab & Shihab.
80 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Rabu 28 April 2021, pukul 14.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting). 81 Wawancara dengan Soni Triantoro sebagai Eksekutif Produser Shihab &
Shihab, pada Sabtu, 10 April 2021, pukul 20.00 WIB – selesai (via WhatsApp
Call).
62
“Bentuk motivasi palimg kita selalu
komunikasi, kita selalu kordinasi apapun itu, kalau
misalkan ada konten yang kira-kira kayanya
viewsnya kurang bagus itu tetap diapresiasi, tetap
dikatakan bahwa ini yang kurang apanya gitu. Nggak
ada tuh misal bilang kok kaya gini sih apa segala
macam gitu nggak ada yang kaya gitu. Jadi tinggal
kita evaluasi aja kedepan seperti apa nanti biar
nggak terulang kaya episode ini. Terus paling
motivasinya adalah kalau misalnya kontennya bagus
diapresiasi oh ini viewsnya bagus mudah-mudahan
kedepannya kita bisa ya sama-sama bikin yang
seperti ini lagi, kita pasti bisa kok.”82
Bentuk komunikasi pada program Shihab & Shihab
adalah seorang produser yang memastikan agar saat
tapping berlangsung sudah sesuai rencana, dan selalu
kordinasi antar tim.
“Jadinya sebelum kita rekaman itu apa kira-
kira yang kita butuhkan gitu, misalkan rekamannya
itu di dalam ruangan nih, di dalam ruangan rumah
Abi Quraish, lightingnya harus seperti ini nih, kita
koordinasikan dulu ke tim supporting, kira-kira
gimana kalau misalkan kalau di luar, misalkan
apakah bisa terdengar, kemudian kita kordinasikan
juga ke wardrobe, wardrobenya Mba Nana yang
cocok apa kaya gitu, jadi semuanya itu sebelum
mulai harus sudah terorganisir dulu dan sudah harus
dikomunikasin dengan baik ke semua divisi,
supporting, kemudian divisi finance.”83
82 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Rabu 28 April 2021, pukul 14.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting). 83 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
63
Pelatihan pada program Shihab & Shihab menurut
Soni Triantoro menyebutkan pembelajaran berjalan secara
natural sehari-hari, namun tidak ada pelatihan khusus
yang digelar.
“Jadi fyi kalau di Shihab & Shihab itu jadi dan
Catatan Najwa satu divisi terdiri dari eksekutif
produsernya aku sendiri, lalu aku punya dua produser
dan dua crew kreatif. Jadi satu tim ada lima orang gitu
dan untuk unsur pelatihan, pembelajaran berjalan
secara natural secara harian aja, nggak ada hari
khusus misalkan aku hari ini membuat trening. Tapi
dari HR kadang-kadang bikin aku pernah dikasih
trening soal dari NesDaily salah satu creator youtube
yang popular di dunia, bikin sesi workshop internal
dan aku ikut”84
Sedangkan di Narasi.tv sendiri ada kelas-kelas
pengembangan untuk karyawan yaitu SEPAKAT (Selasa
Tanpa Sekat). Namun kelas tersebut terhenti semenjak
adanya pandemi.
“Kalau di Narasi.tv dulu kita ada namanya
“SEPAKAT” itu Selasa Tanpa Sekat. Jadi setiap selasa
itu kita ada kelas-kelas untuk pengembangan diri
karyawan, jadi misalnya Selasa ini kita ngobrolin soal
data, gimana caranya kita mengolah data yang baik
dan benar, terus kemudian selasa depan kita belajar
lagi soal konten production, selasa depannya lagi kita
belajar lagi soal writing, soal menulis dsb. Itu setiap
pekan dulu ada seperti itu selasa tanpa sekat. Tapi
84 Wawancara dengan Soni Triantoro sebagai Eksekutif Produser Shihab &
Shihab, pada Sabtu, 10 April 2021, pukul 20.00 WIB – selesai (via WhatsApp
Call).
64
karena lagi pandemic, jadi program sepakatnya di hold
dulu itu nanti mungkin kalau misalnya udah lepas
pandemic. Karena kan kalau sepakat itu kita efisiennya
kalau offline ya, jadi tatap muka ada interaksinya gitu.
Jadi mungkin kalau nanti selepas pandemic gitu kalau
misalkan udah bisa WFO lagi mungkin ada lagi tuh
sepakat itu”85
Bentuk pengaruh pribadi ini adalah bagaimana
produser ataupun pimpinan dapat mendengarkan dan
bertindak atas keluhan, kejujuran, dan integritas. Pengaruh
piribadi ini dapat meningkatkan mutu tim atau karyawan.
“Jadi untuk meningkatkan mutu tayangan dan
juga mutu perorangan, kalau misalnya sdm yang
gabung di Shihab-Shihab itu jadi tim ngobrol bareng
gitu apa yang kamu punya skill apa, kira-kira kamu
punya referensi apa nih untuk shihab-shihab pengen
shihab-shihab tuh kaya gini lho konsepnya gini-gini,
nanti kita brain storming kaya gitu.”86
4. Pengawasan (controlling)
Melalui perencanaan, stasiun menetapkan
tujuan dan rencana untuk mencapainya. Proses
pengawasan menentukan sejauh mana tujuan dan rencana
direalisasikan oleh stasiun, departemen, dan karyawan. 87
Proses pengawasan pada program Shihab & Shihab
dilakukan oleh produser program dimana memastikan
85 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produsesr Shihab & Shihab,
pada Rabu 28 April 2021, pukul 14.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting). 86 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting). 87 Peter K. Pringle, Michael F. Starr, Electronic Media Management (Fifth
Edition), h. 19.
65
tujuan dan rencana yang sudah dibuat dapat terlaksana
dengan baik.
“Kalau cara mengawasinya sih paling kita kan
selalu dateng pada saat rekaman gitu kan, nah jadi
proses pengawasannya itu ya langsung kita direct
saat rekaman aja. Jadi sebelum rekaman itu itu kita
memastikan dan juga kepala produksi tadi
memastikan apakah udah oke nih dilihat dari kamera
1,2,3. Terus kemudia pencahayaannya udah sesuai,
kemudian audionya sudah oke tidak bermasalah gitu.
Karena kan sebelum rekaman pasti cek-cek audio
dulu kan segala macam, terus kemudian dari segi
konten ada yang menghitung biasanya kreatif
menghitung durasi, jangan sampai overtime terlalu
banyak, jangan sampai over durasi, kemudian juga
jangan sampai durasinya terlalu sedikit gitu kan.
Terus kemudian alur pertanyaan yang sudah kita
susun dari tim konten kita musyawarahkan, kita
diskusikan sama mba nana dan abi kira-kira nanti
begini lho apa bahasannyakaya gini. Gitu sih paling,
kalau misalnya udah rekaman udah sesuai itu ya
udah gitu.”88
Pada proses pengawasan berkaitan dengan evaluasi.
Kegiatan evaluasi ini dilaksanakan setelah program
terlaksana untuk melihat apa yang perlu diperbaiki
kedepannya terkait teknis maupun tema pembahasan.
“Setelah shooting biasanya kita evaluasi. Jadi
selesai shooting biasanya kita evaluasi kira-kira
misalnya tadi apa aja yang kurang, kenapa audionya
88 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Rabu 28 April 2021, pukul 14.00 WIB – selesai (via Zoom)
66
ada yang kresek-kresek, atau mungkin apa yang luput
dibahas pada saat obrolan tadi, evaluasinya itu.”89
Pada tahap evaluasi ini juga melihat jumlah viewer
pada program Shihab & Shihab. Di mana harapan tim
produksi adalah agar pesan yang disampaikan dapat
diterima lebih luas lagi.
“Evaluasinya gimana caranya kita bisa grab
viewers yang lebih banyak lagi, karena kita pengin
dakwah ini juga dijangkau oleh banyak orang gitu kan
dan merata terutama juga untuk kalangan anak muda
gitu jadi kita evaluasinya paling soal tema, misalnya
kita upload konten soal tema ini ternyata kita kan
biasanya ada meeting evaluasi dengan tim data juga
kan. Ternyata enggangmennya nggak terlalu tinggi
kalo misalkan kita angkat soal tema ini. misalnya tema
yang kita bahas yang pasti enggangmennya tinggi soal
jodoh, soal pernikahan, yang berkaitan dengan anak-
anak muda gitu itu pasti bagus enggangmennya tinggi
nah itu bisa kita mainkan lagi nih gitu, tapi dengan
kemasan yang berbeda.” 90
Sementara Soni Triantoro sebagai Eksekutif Produser
menyebutkan evaluasi pada program Shihab & Shihab
beragam mulai dari isi dialog, pemilihan narasumber, dll.
“Evaluasi sih macem-macem ya mulai dari isi
dialog, pemilihan narasumber, kemudian treathment
yang dipilih, kemasan yang dipilih, lalu bahkan sampai
ke pemilihan thumbnail video, pemilihan judul ketika
sudah rilis, caption ketika sudah rilis banyak evaluasi.
89 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting). 90 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Rabu 28 April 2021, pukul 14.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
67
Tapi mungkin evaluasi yang paling sering diberikan itu
ya dan memamg yang perlu dibenahi oleh tim Shihab
& Shihab secara konten itu paling sering memang
treathment sih. Jadi kebutuhan untuk membuat Shihab
& Shihab ini menjadi program yang impresinya
audiens ini bukan agama, atau program dakwah.
Bahwa isinya bisa kita lihat sebagai sebuah obrolan
dakwah dari Abi Quraisy Shihab itu betul. Tapi gimana
cara mengemas ini tidak terlihat seperti program
dakwah tapi ya tadi program yang ya obrolan
ngomongin permasalahan anak muda tapi didukung
oleh kacamata Islami. Dan dibuat tidak melulu
talkshow tapi lebih personal dari sisi Najwa Shihab.”91
Menurut Soni Triantoro sebagai Eksekutif Produser,
hambatan produksi terbagi menjadi tiga yaitu : pra produksi,
proses produksi, dan pasca produksi.
“Sebenarnya mungkin kalau aku bagi 3, pra
produksi, produksi, pasca produksi. Pra produksi
paling dalam menentukan narasumber. Kemudian
bagian produksi, bagian produksi ini cenderung, nggak
terlalu rumit nggak terlalu banyak kendalanya.
Kendalanya sebatas kendala-kendala teknis, kendala
teknis itu misalkan lebih ke sounddnya kurang oke,
atau misalkan sejak pandemic gini tappingnya jarak
jauh, via zoom, artinya secara teknis lebih rumit, dan
biasanya mungkin kendalanya ya tadi secara gambar
agak tiba-tiba error, trouble, suara-suara juga. Yang
sering terjadi perkara internet sih, sinyal nggak bagus,
ya kendala-kendala sebatas itu. Kalau secara
substansi, secara proses, interaksi obrolan dialog itu
nggak banyak kendala, karena kan memang program
91 Wawancara dengan Soni Triantoro sebagai Eksekutif Produser Shihab &
Shihab, pada Sabtu, 10 April 2021, pukul 20.00 WIB – selesai (via WhatsApp
Call).
68
ini diampu langsung oleh Najwa Shihab kita bisa
bilang Najwa Shihab dan Abi Quraisy Shihab itu
orang-orang yang sudah sangat kompeten dalam hal
berbincang didepan public gitu ya, dalam hal talkshow
itu sudah tidak ada masalah, mereka berdua sudah
bisa mengendalikan panggung seperti itu. Jadi untuk
proses produksi sebatas teknis aja. Nah kalau pasca
produksi juga paling editing, nggak terlalu banyak
masalah juga sih. Ya paling kalau misalkan butuh
deadline cepet gitu, tapping hari ini misalkan terus
kemudian harus selesai besok, akhirnya masalahnya
lebih ke editor.”92
Hana Puspita sebagai Produser program Shihab &
Shihab juga menyebutkan hambatan pada proses pra produksi,
produksi, dan pasca produksi. Pada pra produksi hambatan
yang dihadapi adalah terkait lokasi syuting diluar studio yang
tidak memungkinkan seperti terkendala lighting maupun audio.
Kemudian pada tahap produksi hambatan yang dihadapi adalah
cuaca yang tidak menentu misalkan hujan lebat yang
mengakibatkan audio saat rekaman terganggu. Saat pasca
produksi atau editing, kendalanya adalah ketika proses syuting
durasinya terlalu panjang. Maka strateginya adalah membagi
menjadi beberapa bagian.
“Kendala pra produksinya paling survei
lokasinya aja gitu. Kadang-kadang kalau misalkan kita
survei lokasi terus ternyata ada beberapa lokasi yang
menurut kita ini kira-kira kayanya pas untuk dijadiin
lokasi untuk rekaman Shihab & Shihab gitu. Atau
92 Wawancara dengan Soni Triantoro sebagai Eksekutif Produser Shihab &
Shihab, pada Sabtu, 10 April 2021, pukul 20.00 WIB – selesai (via WhatsApp
Call).
69
lokasinya itu nggak memungkinkan kalau secara
misalnya kalau kita rekaman itu kan ada lighting, ada
audio, butuh listrik yang memadai juga dan lain
sebagainya. kendala teknis dari itu aja sih, tapi itu bisa
diatasi, bukan kendala yang gimana-gimana banget.
Kemudian pada tahap produksi, kendalanya paling
kalau misalnya di lokasi tiba-tiba hujan, kita kan nggak
tau tuh, jadi audionya tuh berisik karena suara hujan,
apalagi kalau ada petir-petir. Di tahap pasca produksi
nggak ada masalah yang berarti, karena kalau di
Shihab & Shihab itu kebanyakan apa yang direkam
itulah yang kita tampilkan. Jarang banget ada edit-edit
segala macem nggak kaya gitu. Jadi kebanyakan kita
proses editingnya tuh cuma kalau misalkan durasinya
terlalu panjang misalnya kita rekaman itu sampai 45
menit, nah kita strateginya adalah pecah jadi beberapa
part, misalnya episode soal takwa kita pecah jadi
takwa part 1, part 2, part 3 gitu jadi beberapa part.
Jadi kalau ditanya proses proses editing paling
kendalanya itu adalah gimana kita menyelesaikan/
editing itu sesuai dengan timeline upload.”93
Faktor penghambat lainnya adalah adanya pandemi
covid-19, di mana semua aktivitas dibatasi termasuk proses
produksi Shihab & Shihab yang kadang melakukan syuting di
luar studio.
“Terus kemudian penghambatnya itu salah
satunya ya ini pandemic ini, shihab&shihab itu secara
luas kita kenalkan di masyarakat, nggak cuma rekaman
di dalam studio. Kita juga kemarin on location di
masjid-masjid, di kampus-kampus, kita juag sempet
rekaman juga di sana, yang jadi penghambat ya salah
satunya karena pandemic ini, jadi kita rekamannya di
93 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Rabu 28 April 2021, pukul 14.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
70
dalam studio aja. Atau dirumah abi aja kaya gitu
sih.”94
Hambatan-hambatan yang terjadi pada saat produksi
program Shihab& Shihab umumnya dapat diatasi secara cepat.
Tidak ada hambatan yang sangat fatal yang terjadi.
Dari hasil pengamatan penulis, program ini tidak
memiliki waktu rutin tayang pada YouTube, hanya pada saat
Ramadhan sehingga sangat disayangkan, padahal pada respon
penonton dikolom komentar banyak yang menyukai.
Sistem produksi yang gunakan sama dengan di televisi,
yang membuat berbeda yaitu media yang menayangkannya.
Untuk YouTube lebih luas jangkauan, namun terbatas pada
mereka yang sudah memiliki akses internet. Kemudian jika
televisi adanya rating yang menjadi ukuran sebuah program
diminati penonton. Untuk YouTube adalah jumlah yang
menonton (views), yang menyukai (likes), dan komen pada
kolom komentar.
94 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
71
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan ini, peneliti akan membahas
temuan penelitian yang dikaitkan menggunakan Teori
Manajemen menurut Peter K Pringle dan Michael F. Starr yang
terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan /
pengaruh, pengendalian melalui pendekatan kualitatif. Serta
hambatan-hambatan pada proses produksi program Shihab &
Shihab.
A. Manajemen Produksi Program Shihab & Shihab di
Narasi.tv
Manajemen produksi menurut Anton Mabruri adalah
segala usaha/aktivitas/proses guna mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Tindakan manajemen akan berhubungan
dengan pembuatan keputusan atas rancangan/desain dan
pengawasan produksi termasuk didalamnya semua
aktivitas/proses untuk mewujudkan suatu produk sesuai
dengan tujuan yang telah disepakati.95
Sementara Joni Arman Hamid menyebutkan bahwa
manajemen produksi merupakan suatu program yang
95 Anton Mabruri KN, Manajemen Produksi Program Acara Televisi
Format Acara Non-Drama, News, & Sport, (Jakarta :PT Grasindo) , h. 21.
72
direncanakan yang terdiri dari pra produksi, produksi, pasca
produksi.
“Namanya manage ya mengatur,
merencanakan, membuat strateginya, dan melakukan,
mengevaluasi, kan 3 hal. Bisa dijadikan 3 hal, bisa
dikembangkan menjadi banyak. Direview,
direncanakan, diproduksi, dievaluasi. Perencanaan itu
kan banyak macam, apa yang direncanakan, darimana
itu, idenya dari mana, dan bagaimana ide itu
dikembangkan. Kalau manajemen program itu ya
direncanakan, tetap saja. Kalau produksi ya pra
produksi, produksi, pasca produksi”96
Dalam sebuah produksi program perlu adanya
manajemen agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Hal itu
disebabkan kemampuan manusia terbatas, sedangkan
kebutuhan dalam pemirsa tidak terbatas dan semakin beragam.
Dengan adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab
ini maka terbentuklah kerja sama dan keterikatan formal dalam
suatu organisasi. 97 Sebuah program juga dapat berjalan
dengan baik dan memperoleh respon yang baik tentu tak lepas
dari kerjasama tim yang bekerja.
Joni Arman Hamid mengatakan bahwa dalam sebuah
program, penerapan fungsi manajemen sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan suatu program.
96 Wawancara dengan Drs. Joni Arman Hamid, M.Ikom sebagai Dosen
Broacasting dan Produksi Program dari UIN Syarif Hidayatullah, pada Rabu, 9
Desember 2020, pukul 19.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting). 97 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen (Dasar, Pengertian, dan Masalah),
(Jakarta : Bumi Aksara, 2016), h. 3.
73
“Semua harus berpengaruh, kalau konsepnya
empat ya berarti empat-empatnya harus jalan. Kalau
satu rusak, nggak jadi dong. Salah satunya bagus
nggak bisa. Harus bagus semuanya, satu step dengan
step berikutnya tentu sukses dulu yang pertama
(perencanaan) baru yang kedua. Berarti itu kan harus
dilakukan fungsi apapun harus direncanakan, harus
awasi, harus dikontrol. Semuanya harus bagus,
bagaiman suatu hasil produksi tidak dikontrol,
bagaimana hasilnya, tentu ada cara mengontrolnya.”98
Shihab & Shihab adalah salah satu program di
Narasi.tv yang dipandu oleh Najwa Shihab sebagai pembawa
acara, serta M. Quraish Shihab sebagai penceramah. Program
ini berisi percakapan Najwa Shihab dan M. Quraish Shihab
yang membahas suatu tema dengan kacamata Islam yang
tayang melalui YouTube.
Keberhasilan suatu program tentu tak bisa lepas dari
penerapan fungsi manajemen yang baik. Menurut Pringle
fungsi manajemen terdiri dari empat hal seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengaruh/pengarahan, dan pengawasan.
Berikut merupakan empat fungsi manajemen pada program
Shihab & Shihab :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan (Planning) melibatkan penentuan tujuan
stasiun dan rencana atau strategi yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan tersebut. Melalui proses
98 Wawancara dengan Drs. Joni Arman Hamid, M.Ikom sebagai Dosen
Broadcasting dan Produksi Program dari UIN Syarif Hidayatullah, pada Rabu, 9
Desember 2020, pukul 19.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
74
perencanaan, banyak tujuan dapat diidentifikasi. 99 Adapun
data yang peneliti dapatkan melalui hasil wawancara
didapatkan bahwa tujuan program Shihab & Shihab adalah
sebagai berikut :
“Shihab&Shihab hadir untuk menyebarkan Islam
yang ramah, menyebarkan Islam yang moderat lewat
percakapan hangat antara dalam hal ini Abi Quraish
Shihab dan juga Najwa Shihab.”100
Perintah untuk menyeru dan menyampaikan kebaikan
serta memahamkan umat terhadap hal-hal mungkar ini
seperti perintah Allah SWT pada QS. Al-Imran ayat 104
yang berbunyi : 101
ة يدعون إلى ٱلخير ويأمرون بٱلمعرو نكم أم ف ولتكن م
م ٱلمفلحون عن ٱلمنكر وأ وينهون ئك ول
Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada
yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung.”
Kemudian dipertegas dalam sebuah hadist berikut : 102
99 Peter K. Pringle, Michael F. Starr, Electronic Media Management (Fifth
Edition), h. 14. 100 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting). 101 Kementrian Agama RI, Al Qur’an Tajwid dan Terjemah Dilengkapi
dengan Asbabul Nuzul, (Jakarta : sigma exagrafika, 2007), h. 51. 102 Umi Musyarofah, M.A. Hadist Dakwah & Komunikasi, (Pondok Gede :
TASNIM, 2012), h. 149.
75
Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah
SAW bersabda : “ Siapa yang mengajak kepada petunjuk,
baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya
tanpa dikurangi dari mereka sedikitpun. Siapa yang
mengajak kepada kesesatan, baginya dosa sebagaimana
dosa orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikit
pun.” (HR. Muslim)
Pada proses perencanaan yang berupa proses pra
produksi, Hana Puspita mengatakan pada proses
perencanaan ini dilakukan rapat redaksi untuk menentukan
tema yang akan diangkat. Kemudian produser dibantu tim
kreatif akan riset materi, membuat naskah, dan membuat
alur talkshow yang akan ditampilkan.
“Proses pra produksinya itu pertama kita rapat
dulu, meeting redaksi, kira-kira apa tema yang mau
kita angkat diepisode selanjutnya, ada beberapa
masukkan, misalnya masukkan dari produser,
masukkan dari tim kreatif, masukkan dari tim lain gitu.
Nanti kita komunikasikan ke Abi Quraish, kita
komunikasikan ke Mba Nana. Kira-kira gimana mbak
kalau seperti ini temanya. Kemudian kalau sudah
ketemu satu tema, maka satu tema itu akan kita angkat
di Shihab&Shihab, dan tim kreatif nanti akan meriset
apa saja bahan materi yang akan dipakai untuk
tapping Shihab&Shihab.”103
Naskah program Shihab & Shihab disusun oleh
produser dibantu dengan tim kreatif. Menurut Soni
103 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
76
Triantoro, naskah program terdiri dari alur dan pertanyaan
yang akan dibahas, serta sinopsis pembahasan secara garis
besar.
“Iya, kalau Shihab & Shihab itu isinya kita
sebutnya alur dan pertanyaan. Jadi dimulai dari riset,
produser ini akan riset terkait tema, misalkan temanya
tentang berpolitik dalam Islam. Produser akan riset
dibantu dengan crew kreatif tadi, lalu kemudian buat
synopsis. Synopsis 4 atau 5 paragraf.”104
Tema yang dibahas pada program Shihab & Shihab
mengenai persoalan yang sedang hangat menjadi
perbincangkan di masyarakat. Kemudian hari besar Islam,
serta mengambil tema dari pembahasan buku karya M.
Quraish Shihab.
“Secara garis besar yang pasti tentang Islam, tapi
kebanyakan kita biasanya itu yang juga ada beberapa
pertimbangan. Yang pertama pertimbangannya apa sih
yang lagi rame dibicarakan sama orang, misalnya
yang lagi rame soal hoax. Terus coba kita angkat di
Shihab&Shihab, bagaimana sih hoax dalam Islam.
Terus kemudian misalnya temanya soal Maulid Nabi
kaya kemarin karena lagi moment Maulid maka kita
ambil tema itu. Jadi nya temanya itu ditentukan
berdasarkan apa yang sedang tren dimasyarakat gitu
atau sedang ada moment apa di perayaan agama Islam
gitu yang kita angkat sebagai tema di Shihab&Shihab.
Atau bisa juga kita ambil dari buku karya Abi Quraish
Shihab.”105
104 Wawancara dengan Soni Triantoro sebagai Eksekutif Produser Shihab &
Shihab, pada Sabtu, 10 April 2021, pukul 20.00 WIB – selesai (via WhatsApp
Call). 105 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
77
Soni Triantoro menambahkan tema-tema yang dibahas
juga bisa mengenai permasalahan anak muda, kemudian
yang dibahas dengan sudut pandang Islam dan Al-Qur’an.
“Sebenarnya temanya apa saja. Jadi Shihab &
Shihab ini mulainya ditahun 2020 ingin bergerak
kearah yang berbeda. Jadi sebelumnya, Shihab &
Shihab ini dikenal sebagai konten agama Islam. Nah
sejak tahun 2020 itu kita mencoba untuk menggesernya
menjadi program yang mencoba menjawab persoalan
anak muda secara umum tapi dengan kacamata religi.
Jadi berangkatnya bukan dari Islamnya itu, tapi dari
permasalahan anak muda apa sih, misal bisa tentang
pacaran, bisa tentang kebersihan, tentang politik
misalnya atau tentang perempuan atau tentang apapun
tapi dibahas dengan kacamata seorang Abi Quraisy
Shihab yang otomatis dia memang kuat dengan sudut
pandang religious gitu.”106
Salah satu episode yang dibahas pada program Shihab
& Shihab adalah episode dengan judul “Menikah Muda
karena menghindari Berzinah ?” yang tayang pada 4 Juli
2021.
Episode ini membahas dan menanggapi persoalan
menikah muda yang sedang ramai dibicarakan baru-baru
ini. Pada episode ini M.Quraish Shihab memaparkan
tentang syarat menikah menurut pandangan Islam.
Kemudian tidak melarang adanya pernikahan dengan usia
106 Wawancara dengan Soni Triantoro sebagai Eksekutif Produser Shihab &
Shihab, pada Sabtu, 10 April 2021, pukul 20.00 WIB – selesai (via WhatsApp
Call).
78
muda asalkan sudah memenuhi syarat dalam Islam, karena
menikah bukanlah solusi utama untuk menghindari zinah,
justru bisa menambah masalah baru, jika tidak adanya
persiapan berupa ilmu dll.
Proses perencanaan ini merupakan hal sangat penting
dalam sebuah produksi. Proses perencanaan ini harus
terstruktur, dan terencana dengan baik. Agar saat produksi
berlangsung tidak terjadi kesalahan yang fatal. Pada tahap
perencanaan ini juga akan dibahas mengenai konsep yang
akan ditayangkan, bisa berupa talkshow ataupun obrolan
santai yang dikemas dengan vlog.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah proses di mana sumber daya
manusia dan fisik diatur dalam struktur formal dan
tanggung jawab diberikan pada unit, posisi, dan personel
tertentu.107 Pada program Shihab & Shihab terdapat dua
tim yang bertugas, yang pertama adalah tim konten yang
terdiri dari manajer, eksekutif produser, produser, dan
kreatif.
“Jadi Shihab & Shihab itu produksinya itu ada
terbagi jadi kurang lebih ada dua, ada konten produksi
atau tim konten. Terus ada juga ada dari tim
produksinya, tim kontennya itu terdiri dari ada
manajer, terus kemudian ada Ipi eksekutif produser,
107 Peter K. Pringle, Michael F. Starr, Electronic Media Management (Fifth
Edition), h. 15.
79
ada juga produser, terus kemudian ada juga kreatif
gitu. Itu dari tim konten. Kemudian kalau dari tim
produksi itu kita ada cameramen, cameramen itu
biasanya 3 orang, terus kemudian ada audioman, ada
lightingman. Terus kemudian ada juga editor, ada
grafis juga yang mengerjakan gitu. Jadi itulah
susunannya, ada tim yang khusus menangani soal
konten, ada juga tim yang menangani soal produksinya
gitu.”108
Kemudian yang kedua adalah tim produksi atau disebut
dengan tim supporting yang terdiri dari cameramen,
audioman, lightingman, editor, illustrator, wardrobe dll.
Tim supporting ini adalah tim yang menyiapkan segala
kebutuhan saat produksi berlangsung terkait teknis. Setiap
individu memiliki tugasnya masing-masing sesuai job
description.
“Itu ada departemennya sendiri, kita nyebutnya tim
support. Jadi itu tim yang isinya orang-orang teknis
seperti editor, illustrator, cameramen, asisten produser
yang kordinasi hal-hal teknis semacam itu dibawah
divisi tim support.”109
Manajer konten bertugas bertanggung jawab terhadap
keseluruhan produksi konten. Kemudian ada eksekutif
produser yang bertugas merevisi naskah, serta alur
talkshow yang akan ditayangkan. Eksekutif produser juga
108 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Rabu 28 April 2021, pukul 14.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting) 109 Wawancara dengan Soni Triantoro sebagai Eksekutif Produser Shihab &
Shihab, pada Sabtu, 10 April 2021, pukul 20.00 WIB – selesai (via WhatsApp
Call).
80
bertugas sebagai supervisor produksi konten, jadi apapun
konten yang akan naik tayang, eksekutif produser yang
bertugas mengawasi. Produser bertugas mengelola konten,
menulis naskah, membuat alur pertanyaan untuk
narasumber, serta menentukan alur talkshow yang sudah
direncanakan. Tim kreatif bertugas untuk riset materi,
kemudian guide editor, jadi saat proses editing berlangsung
yang dilakukan oleh editor, tim kreatif yang mengarahkan
editor. Kemudian tim kreatif juga bertugas kordinasi
dengan departemen lain, misalnya mencatat kebutuhan alat
yang akan digunakan, maka tim kreatif yang melakukan
kordinasi dengan tim supporting.
Menurut analisis peneliti penerapan pengorganisasian
yang terdapat pada program Shihab & Shihab sudah baik
serta bekerja sesuai dengan tugas dan jabatan masing-
masing. Pembagian tugas yang terstruktur tentu akan
memudahkan tim produksi saat bekerja.
3. Pengaruh atau Pengarahan (Influencing or Directing)
Fungsi mempengaruhi atau mengarahkan berpusat pada
stimulasi karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab
mereka dengan antusias dan efektif. Kegiatan
mengarahkan dan mempengaruhi ini melibatkan empat hal
81
penting : motivasi, komunikasi, pelatihan, dan pengaruh
pribadi. 110
a. Motivasi
Secara umum, motivasi kerja pada program
Shihab & Shihab diberikan oleh Najwa Shihab sebagai
salah satu founder Narasi.tv. Motivasi ini berupa
dukungan dari Najwa Shihab untuk membuat konten
yang baik dan menarik, sehingga dapat diterima oleh
banyak orang. Lalu apresiasi terhadap konten yang
sudah diproduksi yang memiliki viewers tinggi. Tak
hanya itu, konten dengan viewers sedikit juga tetap
diapresiasi. Apresiasi ini berguna untuk memacu
semangat tim untuk membuat konten selanjutnya.
Seperti pernyataan dibawah ini :
“Bentuk motivasi paling kita selalu
komunikasi, kita selalu kordinasi apapun itu,
kalau misalkan ada konten yang kira-kira
kayanya viewsnya kurang bagus itu tetap
diapresiasi, tetap dikatakan bahwa ini yang
kurang apanya gitu. Nggak ada tuh misal
bilang kok kaya gini sih apa segala macam
gitu nggak ada yang kaya gitu. Jadi tinggal
kita evaluasi aja kedepan seperti apa nanti
biar nggak terulang kaya episode ini. Terus
paling motivasinya adalah kalau misalnya
kontennya bagus diapresiasi oh ini viewsnya
bagus mudah-mudahan kedepannya kita bisa
110 Peter K. Pringle, Michael F. Starr, Electronic Media Management (Fifth
Edition), h. 17.
82
ya sama-sama bikin yang seperti ini lagi, kita
pasti bisa kok.”111
b. Komunikasi
Komunikasi adalah faktor yang sangat penting
untuk melaksanakan fungsi manajemen secara
efektif. Komunikasi dalam tim dilakukan baik
secara online maupun offline. Komunikasi ini
dilakukan untuk kordinasi antar divisi yang terlibat
langsung dalam proses produksi, misalnya tim
supporting terkait peralatan yang dibutuhkan.
Kemudian komunikasi dengan divisi keuangan
terkait biaya produksi yang dibutuhkan. Serta
komunikasi dengan tim partnership jika ada iklan
yang perlu ditampilkan. Komunikasi yang baik
akan mengurangi kesalahan dan miss
communiation.
“Jadinya sebelum kita rekaman itu apa
kira-kira yang kita butuhkan gitu, misalkan
rekamannya itu di dalam ruangan nih, di dalam
ruangan rumah Abi Quraisy, lightingnya harus
seperti ini nih, kita koordinasikan dulu ke tim
supporting, kira-kira gimana kalau misalkan
kalau di luar, misalkan apakah bisa terdengar,
kemudian kita kordinasikan juga ke wardrobe,
wardrobenya Mba Nana yang cocok apa kaya
gitu, jadi semuanya itu sebelum mulai harus
sudah terorganisir dulu dan sudah harus
111 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Rabu 28 April 2021, pukul 14.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
83
dikomunikasin dengan baik ke semua divisi ,
supporting, kemudian divisi finance.”112
Sementara Soni Triantoro menyebutkan bahwa
komunikasi yang terjalin sesuai peran dan tanggung
jawab.
“Yang penting adalah mengerjakan
tanggungjawab masing-masing gitu, jadi kalau
di Narasi itu sederhananya gini sih itu untuk
tim konten itu produser itu bertanggung jawab
terhadap konten yang rilis, nah aku sebagai
eksekutif produser itu sebagai superviser
terakhir paling bertanggung jawab ketika
konten itu rilis, jadi misal Shihab & Shihab rilis
ya per episode. Yang bertanggung jawab
terhadap produksinya adalah produser, tapi
ketika konten itu rilis aku yang pertama kali
bertanggung jawab, cek akhir ibaratnya ketika
konten itu bermasalah maka aku yang
bertanggung jawab. Diatasku ada manager,
ada juga pemimpin redaksi ya mereka
bertanggung jawab lebih dari satu konten lebih
ke programnya. Perbedaannya itu sih,
tanggung jawab tiap.”113
c. Pelatihan
Salah satu manfaat utama dari program
pelatihan adalah kesempatan bagi karyawan yang
ada untuk mempersiapkan diri mereka dengan
112 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting). 113 Wawancara dengan Soni Triantoro sebagai Eksekutif Produser Shihab &
Shihab, pada Sabtu, 10 April 2021, pukul 20.00 WIB – selesai (via WhatsApp
Call).
84
upgrade skill untuk menghadapi kemajuan zaman.
Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan moral
karyawan dan stasiun penyiaran memperoleh
keuntungan karena mendapatkan karyawan yang
lebih cakap dan mahir. Narasi.tv memiliki pelatihan
yang diadakan oleh HRD yang dinamakan dengan
“SEPAKAT” yaitu Selasa Tanpa Sekat. Di mana
pelatihan ini ditujukan untuk karyawan seperti kelas
writing, kemudian kelas tentang produksi konten.
“Kalau di Narasi.tv dulu kita ada
namanya “SEPAKAT” itu Selasa Tanpa Sekat.
Jadi setiap selasa itu kita ada kelas-kelas
untuk pengembangan diri karyawan, jadi
misalnya Selasa ini kita ngobrolin soal data,
gimana caranya kita mengolah data yang baik
dan benar, terus kemudian selasa depan kita
belajar lagi soal konten production, selasa
depannya lagi kita belajar lagi soal writing,
soal menulis dsb. Itu setiap pekan dulu ada
seperti itu selasa tanpa sekat. Tapi karena lagi
pandemic, jadi program sepakatnya di hold
dulu itu nanti mungkin kalau misalnya udah
lepas pandemic. Karena kan kalau sepakat itu
kita efisiennya kalau offline ya, jadi tatap
muka ada interaksinya gitu. Jadi mungkin
kalau nanti selepas pandemic gitu kalau
misalkan udah bisa WFO lagi mungkin ada
lagi tuh sepakat itu”114
114 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Rabu 28 April 2021, pukul 14.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
85
d. Pengaruh Pribadi
Bentuk pengaruh pribadi ini adalah bagaimana
produser ataupun pimpinan dapat mendengarkan
dan bertindak atas keluhan, kejujuran, dan
integritas. Pengaru piribadi ini dapat meningkatkan
mutu tim atau karyawan.
“Jadi untuk meningkatkan mutu
tayangan dan juga mutu perorangan, kalau
misalnya sdm yang gabung di Shihab-Shihab itu
jadi tim ngobrol bareng gitu apa yang kamu
punya skill apa, kira-kira kamu punya referensi
apa nih untuk shihab-shihab pengen shihab-
shihab tuh kaya gini lho konsepnya gini-gini,
nanti kita brain storming kaya gitu.”115
4. Pengawasan (Controlling)
Melalui perencanaan, stasiun menetapkan tujuan dan
rencana untuk mencapainya. Proses pengawasan
menentukan sejauh mana tujuan dan rencana direalisasikan
oleh stasiun, departemen, dan karyawan. Pada proses
pengendalian berkaitan dengan evaluasi. Kegiatan evaluasi
ini dilaksanakan setelah program terlaksana untuk melihat
apa yang perlu diperbaiki kedepannya terkait teknis
maupun tema pembahasan.
“Setelah shooting biasanya kita evaluasi. Jadi
selesai shooting biasanya kita evaluasi kira-kira
misalnya tadi apa aja yang kurang, kenapa audionya
115 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
86
ada yang kresek-kresek, atau mungkin apa yang luput
dibahas pada saat obrolan tadi, evaluasinya itu.”116
Pada tahap evaluasi ini juga melihat jumlah viewer
pada program Shihab & Shihab. Di mana harapan tim
produksi adalah agar pesan yang disampaikan dapat
diterima lebih luas lagi.
“Evaluasinya gimana caranya kita bisa grab
viewers yang lebih banyak lagi, karena kita pengin
dakwah ini juga dijangkau oleh banyak orang gitu kan
dan merata terutama juga untuk kalangan anak muda
gitu jadi kita evaluasinya paling soal tema, misalnya
kita upload konten soal tema ini ternyata kita kan
biasanya ada meeting evaluasi dengan tim data juga
kan. Ternyata enggangmennya nggak terlalu tinggi
kalo misalkan kita angkat soal tema ini. misalnya tema
yang kita bahas yang pasti enggangmennya tinggi soal
jodoh, soal pernikahan, yang berkaitan dengan anak-
anak muda gitu itu pasti bagus enggangmennya tinggi
nah itu bisa kita mainkan lagi nih gitu, tapi dengan
kemasan yang berbeda.” 117
Sementara Soni Triantoro sebagai Eksekutif Produser
menyebutkan evaluasi pada program Shihab & Shihab
beragam mulai dari isi dialog, pemilihan narasumber, dll.
“Evaluasi sih macem-macem ya mulai dari isi
dialog, pemilihan narasumber, kemudian treathment
yang dipilih, kemasan yang dipilih, lalu bahkan sampai
ke pemilihan thumbnail video, pemilihan judul ketika
sudah rilis, caption ketika sudah rilis banyak evaluasi.
116 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting). 117 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Rabu 28 April 2021, pukul 14.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
87
Tapi mungkin evaluasi yang paling sering diberikan itu
ya dan memamg yang perlu dibenahi oleh tim Shihab
& Shihab secara konten itu paling sering memang
treathment sih. Jadi kebutuhan untuk membuat Shihab
& Shihab ini menjadi program yang impresinya
audiens ini bukan agama, atau program dakwah.
Bahwa isinya bisa kita lihat sebagai sebuah obrolan
dakwah dari Abi Quraisy Shihab itu betul. Tapi gimana
cara mengemas ini tidak terlihat seperti program
dakwah tapi ya tadi program yang ya obrolan
ngomongin permasalahan anak muda tapi didukung
oleh kacamata Islami. Dan dibuat tidak melulu
talkshow tapi lebih personal dari sisi Najwa
Shihab.”118
Pada pengawasan ini dilakukan untuk memastikan
apakah program berjalan dengan baik dan lancar.
Pengawasan pada program Shihab & Shihab adalah
evaluasi yang dilakukan saat dan setelah proses produksi
berlangsung. Evaluasi ini terkait teknis misalkan audio
yang tidak terdengar maupun misalkan materi yang lupa
disampaikan. Pengawasan pada program Shihab & Shihab
dilakukan oleh produser dan eksekutif produser untuk
memastikan program berjalan dengan baik dan lancar.
Lalu ada manajer konten yang akan menjadi supervise
program.
118 Wawancara dengan Soni Triantoro sebagai Eksekutif Produser Shihab &
Shihab, pada Sabtu, 10 April 2021, pukul 20.00 WIB – selesai (via WhatsApp
Call).
88
Pada tahap pengawasan ini berkaitan dengan evaluasi.
Evaluasi yang dilakukan oleh program Shihab & Shihab
yaitu :
1. Evaluasi pasca produksi yang meliputi evaluasi teknis.
2. Evaluasi yang dilakukan sebelum naik tayang seperti
editing video, caption, dan thumbnail pada video.
3. Evaluasi ketika viewers program Shihab & Shihab
sedikit, yang akan dibahas adalah kreatifitas dan tema
yang akan ditampilkan pada episode selanjutnya, yaitu
tema yang tidak terlalu berat, dan banyak diterima
disemua kalangan.
Proses produksi program Shihab & Shihab terdiri
dari tiga tahap yaitu Pra Produksi, produksi, dan pasca
produksi. Pada tahap pra produksi yaitu menentukan tema
yang akan dibahas, kemudian tema sudah ditentukan
selanjutnya produser membuat naskah dan menentukan
biaya produksi.
“Proses pra produksinya itu pertama kita rapat
dulu, meeting redaksi, kira-kira apa tema yang mau
kita angkat di episode selanjutnya, ada beberapa
masukkan, misalnya masukkan dari produser,
masukkan dari tim kreatif, masukkan dari tim lain gitu.
Nanti kita komunikasikan ke Abi Quraish, kita
komunikasikan ke Mba Nana.”119
119 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
89
Setelah membuat naskah dan menentukan biaya,
selanjutnya adalah menentukan konsep tayangan yang
akan ditampilkan apakah dalam format talkshow ataupun
vlog. Jadi pemilihan tema ini disesuaikan dengan tema
yang akan ditampilkan.
“Jadi konsepnya itu disesuaikan dengan tema.
Jadi misalkan kita mau ambil yang soft kaya
kemarin mengajarkan anak soal Islam kita ada
unsur vlog. Tapi kalau misalnya kita angkat
temanya kaya kemarin sama Gus Baha, kita tetap
masukkin untuk Mba Nana nge vlog di opening,
cuma pas lagi pembahasannya itu seperti
talkshow, duduk bersama kemudian ngobrol. Jadi
itu intinya mengikuti tema dan juga narasumber
pada saat itu gitu sih, jadi ada konsep talkshow
dan juga sekarang konsep vlog.”120
Selanjutnya adalah tahap produksi atau rekaman.
Saat syuting berlangsung terdiri dari tiga kamera,
kemudian eksekusi dari apa yang sudah direncanakan
seperti posisi lighting dan posisi audio untuk rekaman
agar suara yang dihasilkan jelas. Tahap terakhir adalah
pasca produksi atau proses editing, pada proses ini juga
ditentukan thumbnail saat video naik tayang.
120 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
90
Adapun kendala yang dapat menjadi faktor penghambat
pada program Shihab & Shihab terdiri dari :
1. Narasumber
Kebutuhan akan narasumber menjadi salah satu
hal penting setiap syuting berlangsung. Pasalnya
program Shihab & Shihab ini menghadirkan
narasumber lain yang bisa menjadi daya tarik
penonton. Yang menjadi kendala adalah
menentukan waktu antara M. Quraish Shihab,
Najwa Shihab dengan narasumber lain. Seperti
pernyataan Soni Triantoro :
“Paling dalam menentukan narasumber,
karena kan lama-lama habis ya, maksudnya
kita nggak mungkin akan terus pakai Gus Baha,
atau kita akan selalu nampilin Umi. Tantangan
di pra produksi itu ide dan kreatifitas. 121
2. Jaringan internet (Wi-Fi)
Masa pandemi, di mana semua aktivitas terbatas
membuat tim produksi harus berfikir kreatif dalam
membuat konten. Yang biasanya proses syuting
mendatangkan narasumber ke studio, kini bisa
melalui online dengan hanya menggunakan
aplikasi zoom. Kelancaran jaringan internet sangat
121 Wawancara dengan Soni Triantoro sebagai Eksekutif Produser Shihab &
Shihab, pada Sabtu, 10 April 2021, pukul 20.00 WIB – selesai (via WhatsApp
Call).
91
mempengaruhi proses syuting secara online,
karena ketika jaringan internet terputus
mengakibatkan pesan yang disampaikan juga
kurang jelas.
“Yang sering terjadi perkara internet sih, sinyal
nggak bagus, ya kendala-kendala sebatas itu.”122
3. Cuaca
Kendala cuaca yang dihadapi saat produksi
berlangsung adalah hujan lebat. Namun hal ini
terjadi saat syuting yang berlangsung diluar studio
seperti di Masjid-masjid maupun di kampus. Hujan
lebat ini berdampak pada audio saat rekaman.
“Kalau misalnya kendala itu kita temui
kalau misalnya Shihab & Shihab itu event itu
yang keluar, Shihab & Shihab versi yang on
location gitu. Kendalanya paling kalau
misalnya di lokasi tiba-tiba hujan, kita kan
nggak tau tuh, jadi audionya tuh berisik karena
suara hujan, apalagi kalau ada petir-petir”.123
4. Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 membawa dampak pada
produksi program Shihab & Shihab. Di mana
proses produksi dilakukan tak hanya dalam studio,
namun juga diluar studio. Kini terbatas hanya
122 Wawancara dengan Soni Triantoro sebagai Eksekutif Produser Shihab &
Shihab, pada Sabtu, 10 April 2021, pukul 20.00 WIB – selesai (via WhatsApp
Call). 123 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Rabu 28 April 2021, pukul 14.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
92
didalam studio, atau hanya dirumah Najwa Shihab.
Proses syuting yang berlangsung diluar studio
seperti di Masjid maupun dikampus ini, bertujuan
tak hanya untuk menyebarkan pesan dakwah,
namun juga untuk memperkenalkan program Sihab
& Shihab secara luas.
“Terus kemudian penghambatnya itu salah
satunya ya ini pandemic ini, shihab&shihab itu secara
luas kita kenalkan di masyarakat, nggak cuma rekaman
di dalam studio. Kita juga kemarin on location di
masjid-masjid, di kampus-kampus, kita juga sempet
rekaman juga di sana, yang jadi penghambat ya salah
satunya karena pandemic ini, jadi kita rekamannya di
dalam studio aja. Atau dirumah abi aja kaya gitu
sih.”124
Shihab & Shihab merupakan sebuah program yang
tayang melalui YouTube. Menurut Hana Puspita tidak ada
perbedaan yang mendasar antara produksi di Youtube
dengan di televisi, hanya jika pada televisi komunikasi
yang berlangsung satu arah, namun pada YouTube
penonton dapat memberikan masukkan dan saran pada
kolom komentar.
Sementara Joni Arman Hamid menyebutkan bahwa
yang menjadi kekurangan dari program dakwah yang
tayang melalui youtube adalah tidak banyak diketahui
124 Wawancara dengan Hana Puspita sebagai Produser Shihab & Shihab,
pada Senin 2 November 2020, pukul 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting).
93
secara luas oleh masyarakat. Karena yang dapat melihat
youtube adalah mereka yang memiliki akses internet.
“Online kan nggak semua orang, hanya orang
yang memiliki internet saja yang bisa nonton, orang
yang nggak pake kan nggak bisa. Tapi kalau tv bisa
semua orang. Sifatnya kita yang mencari, kalau kita
nggak tahu narasi.tv kita nggak bisa. Kalau tv kan
setiap hari ada, acara ini tayang jam segini dll.” 125
Setiap program tentu memiliki kekurangan dan
kelebihan. Begitu juga dengan program Shihab & Shihab.
Ali Akbar Sanjono menyebutkan bahwa Shihab & Shihab
adalah salah satu program keagamaan di mana pesan yang
disampaikan mudah diterima oleh banyak kalangan
khususnya anak muda. Kehadiran M.Quraish Shihab
sebagai penceramah dan Najwa Shihab tentunya lebih
menarik perhatian netizen untuk menonton ini.
“Kalau saya sendiri yang pertama yang paling
tertarik itu dari Abi Quraish Shihab sama Mba Najwa
sendiri sebagai representative dari program ini, Mba
Najwa sebagai hostnya, Abi sebagai pematerinya.
Selain itu juga nggak melulu antara Mba Najwa sama
Abi karena kan ngundang bintang tamu ; Gus Baha,
terus pernah Tantri Kotak, Gus Mus terus Hanung
Bramantyo sama istrinya.”126
125 Wawancara dengan Drs. Joni Arman Hamid, M.Ikom sebagai Dosen
Broadcasting dan Produksi Program dari UIN Syarif Hidayatullah, pada Rabu, 9
Desember 2020, pukul 19.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting). 126 Wawancara dengan Ali Akbar sebagai Mahasiswa , pada Kamis, 26
November 2020, pukul 10.00 WIB – selesai (via WhatsApp Call).
94
Sementara menurut penulis kekurangan dari program
ini adalah tidak konsistennya program ini tayang. Tidak
seperti media konvensional yaitu televisi di mana tiap
program memiliki waktu tayang yang sudah jelas misalnya
tiap minggu, sehingga penonton hanya perlu mengetahui
waktu tayang program tersebut.
Sementara untuk program Shihab & Shihab yang
tayang melalui YouTube, penonton perlu mengaktifkan
tombol notifikasi pada kanal Najwa Shihab agar tidak
ketinggalan episode terbaru.
95
BAB VI
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa program Shihab & Shihab di
Narasi.tv sudah menerapkan dan melaksanakan fungsi
manajemen yang meliputi :
1. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini terdiri dari rapat redaksi untuk
menentukan tema, riset materi, pembuatan naskah yang
terdiri dari alur pertanyaan yang akan dibahas. Tema-tema
yang dibahas mengenai persoalan yang sedang hangat
diperbincangan di masyarakat, kemudian hari besar Islam,
serta tema yang diambil dari pembahasan buku karya M.
Quraish Shihab. riset materi dilakukan oleh tim kreatif.
Pada tahap ini juga menentukan konsep yang akan
ditampilkan, bisa berupa formal seperti talkshow ataupun
obrolan santai yang dikemas dengan vlog.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pada program Shihab & Shihab pembagian kerja terdiri
dari dua tim yaitu tim konten dan tim produksi atau tim
supporting. Tim konten yang terdiri dari manajer, eksekutif
produser, produser, dan kreatif. Tim konten ini adalah yang
96
menyiapkan bahan materi yang akan ditayangkan yang
meliputi konsep, tema, maupun narasumber. Sedangkan
tim produksi atau tim supporting ini adalah tim yang
bertugas menyiapkan segala kebutuhan teknis seperti
kamera, lighting, audio, serta editor yang menjadi
penyunting akhir hasil produksi. Setiap individu memiliki
tugas masing-masing sesuai jabatan yang memiliki.
3. Pengaruh atau Pengarahan (Influencing or Directing)
Fungsi mempengaruhi atau mengarahkan berpusat pada
stimulasi karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab
mereka dengan antusias dan efektif.
a. Motivasi, karyawan akan mendapatkan motivasi kerja
dan motivasi untuk menghasilkan konten yang
bermanfaat bagi banyak orang. Bentuk apresiasi atas
kinerja tim dapat meningkatkan motivasi dalam
bekerja.
b. Komunikasi, proses komunikasi berlangsung baik
secara tatap muka, maupun secara online melalui zoom
meeting. Proses komunikasi yang baik akan
menggerakkan tim untuk bekerja sesuai dengan peran
dan tanggungjawabnya.
c. Pelatihan, Narasi.tv mengadakan pelatihan yang
disebut “SEPAKAT” atau Selaas Tanpa Sekat, yaitu
sebuah pelatihan untuk karyawan yang terdiri dari
beberapa kelas salah satunya adalah kelas menulis.
97
d. Pengaruh Pribadi, faktor di mana produser memiliki
peran besar untuk mendengarkan masukkan dari tim,
kemudian memberikan motivasi kepada tim produksi
untuk melakukan upaya terbaiknya.
4. Pengawasan (Controlling)
Pada pengawasan program Shihab & Shihab dilakukan
oleh manajer, eksekutif produser, dan produser.
Pengawasan ini untuk memastikan apakah program
berjalan dengan baik dan lancar. Pada pengawasan ini juga
berkaitan dengan evaluasi yang meliputi teknis. Kemudian
evaluasi hasil editing, caption video, maupun thumbnail
video.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian serta analisis data yang dilakukan
oleh peneliti tentang Manajemen Produksi Program Shihab &
Shihab di Narasi.tv, maka berikut merupakan implikasi teoritis
dan implikasi praktis :
1. Implikasi Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan terkait
teori manajemen serta menjadi diskusi para akademisi
untuk mengembangkan keilmuan.
2. Implikasi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan peran untuk
penelitian selanjutnya, khususnya tentang manajemen
produksi pada YouTube.
98
C. Saran
Menurut peneliti ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dan
dikembangkan dalam program Shihab & Shihab di Narasi.tv.
Saran yang ingin peneliti berikan setelah menganalisa
manajemen produksi program adalah sebagai berikut :
1. Perlunya konsisten dalam mengunggah konten di YouTube.
2. Perlu adanya penambahan tim produksi seperti penulis
naskah atau script writer.
99
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Abidin, Yusuf Zainal. (2015). Manajemen Komunikasi (Filosofi,
Konsep, dan Aplikasi), Bandung : CV Pustaka Setia.
Biagi, Shirley. 2010). Media / Impact Pengantar Media Massa,
Jakarta : Penerbit Salemba Humatika.
Christine H, Fuad M, dkk, (2000), Pengantar Bisnis, Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Fahmi, Irham. (2012). Manajemen Produksi dan Operasi, Bandung :
Alfabeta cv
Hasibuan, Malayu. (2016). Manajemen (Dasar, Pengertian, dan
Masalah), Jakarta : Bumi Aksara
Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddin. (2011). Dasar-dasar
Penyiaran (Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi),
Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Idrus, Muhamad. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial, Yogyakarta :
PT. Gelora Aksara Pratama.
Indrayani dan Damsar. (2009). Pengantar Sosiologi Ekonomi, Jakarta
: KENCANA.
Kementrian Agama RI. (2007). Al Qur’an Tajwid dan Terjemah
Dilengkapi dengan Asbabul Nuzul, Jakarta : Sigma exagrafika.
Kasemin, Kasiyanto. (2015). Agresi Perkembangan Teknologi Informasi.
Jakarta : Prenadamedia Group.
Manajemen Produksi Program Shihab&Shihab di Narasi.tv
100
Kriyantoro, Rahmat. (2006). Riset Komunikasi, Jakarta : KENCANA
Liliweri, Alo. (2017). Komunikasi Antar Personal, Jakarta : Prenada
Media.
Mabruri, Anton KN. (2018). Manajemen Produksi Program Acara
Televisi Format Acara Non-Drama, News, & Sport. Jakarta :
PT Grasindo.
Manovich, Lev. (2003). Introduction to The New Media Reader,
Cambridge : Massachusetts.
McQuail, Denis. (2012). Teori Komunikasi Massa, Jakarta : Penerbit
Salemba Humanika.
Moleong, Lexy J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Morissan. (2008). Manajemen Media Penyiaran, Jakarta :
Prenadamedia Group.
Morissan. (2013). Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, Jakarta :
Kencana.
Musyarofah, Umi M.A. (2012). Hadist Dakwah & Komunikasi,
Pondok Gede : TASNIM
Nasrullah, Rulli. (2013). Cyber Media, Yogyakarya : Idea Press.
Peter P. Schoderbek, Richard A. Cosier, dan John C. Aplin. (1985).
Management System: Conceptual Considerations, 3rd edition,
Bussines Publication.
Pringle K Peter, Starr F Michael. (2006). Electronic Media
Management (Fifth Edition). Burlington, USA : Focal Press.
101
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Sulvinajayanti. (2018). Manajemen dan Konvergensi Media
Penyiaran, Makassar : Penerbit Aksara Timur.
Suprapto, Tommy. (2009). Pengantar Teori Manajemen &
Komunikasi. Yogyakarta : MedPress.
Tim Penulis UIN Jakarta. (2017). PedomanPenulisanKaryaIlmiah
(Skripsi, Tesis, dan Disertasi), Jakarta : UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Tankard, James W. Jr dan Severin, Wernes J. (2011). Teori
Komunikasi (Sejarah, Metode, dan Terapan di dalam Media
Massa, Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Wahyuni, Hermin Indah. (2013). Kebijakan Media Baru di Indonesia,
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
B. MEDIA ONLINE
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/02/26/10-media-sosial-
yang-paling-sering-digunakan-di-indonesia diakses pada Kamis, 22
Juni 2021.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/02/26/indonesia-
habiskan-hampir-8-jam-untuk-berinternet diakses pada
Jum’at, 1 Mei 2020.
https://marketeers.com/najwa-shihab-bicara-soal-masa-depan-narasi-
tv/ diakses pada Rabu, 15 Januari 2020 pukul 23.04 WIB.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/02/26/10-media-
sosial-yang-paling-sering-digunakan-di-indonesia diakses pada
Kamis, 22 Juni 2021, pukul 13.00.
102
https://www.idntimes.com/news/indonesia/santi-dewi/cerita-najwa-
shihab-takut-tidak-bisa-gaji-pegawai-awal-bentuk-narasi
diakses pada Rabu, 12 Februari 2020
https://www.narasi.tv/pages/corporates-information diakses pada
Minggu, 11 Oktober 2020, pukul 17.35 WIB.
https://www.narasi.tv/shihab-shihab diakses pada Jumat, 21
Februari 2020, pukul 14.30 WIB.
C. JURNAL
Hakim, Moh. Lukman. Manajemen Dakwah Pesantren Berbasis
Daring : Studi pada Kanal Youtube Alamien TV. Lentera, Vol.
IV, No. 2, Desember 2020
Septaningsih, Delviza. (2017). Manajemen Produksi Program Bursa
Niaga di Riau Televisi. JOM FISIP , Vol 4, Nomor 2, Oktober
2017.
Kemal Aqwam Maulana, Fatmawati. Analisis Produki Program Berita
Indonesia Morning Show di News Anda Entrtainment Televition,
Profetik Jurnal Komunikasi, Vol. 11 / No. 2 / Oktober 2018.
Usman, Fadly. (2016). Efktivitas Penggunaan Media Online sebagai
Sarana Dakwah. Jurnal Ekonomi dan Dakwah Islam (Al-Tsiqoh)
ISSN 2502-8294, Volume 1 (01) 1-8.
103
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/tanggal : Senin, 2 November 2020
Waktu : 15.00 WIB – selesai (via Zoom Meeting)
Narasumber : Hana Puspita
Jabatan : Produser Program Shihab&Shihab Narasi.tv
1. Apa latar belakang terbentuknya program Shibab&Shihab?
Jadi Shihab&Shihab itu latar belakangnya hadir untuk
menyebarkan Islam yang ramah, terus kemudian pertama kali
Shihab&Shihab hadir di channel YouTube Najwa Shihab itu
melihat karena semakin banyaknya ujaran kebencian, kutipan
dalil-dalil agama secara serampangan gitu kan, menjadi makin
mencemaskan dan menimbulkan keresahan. Tanpa ilmu yang
cukup banyak pihak kemudian merasa berhak mengutip dalil
agama dan digunakan untuk menyerang pihak lain yang dianggap
bersebrangan. Untuk itu Shihab&Shihab hadir untuk menyebarkan
Islam yang ramah, menyebarkan Islam yang moderat lewat
percakapan hangat antara dalam hal ini Abi Quraish Shihab dan
juga Najwa Shihab.
2. Kapan pertama kali program ini tayang dan dengan tema
apa?
Pertama kali program ini tayang itu oktober 2017, temanya aku
lupa apa cuma kamu bisa lihat di channelnya Najwa Shihab itu kan
ada di Playlist, Playlistnya itu ada di Shihab&Shihab scroll down
104
aja kebawah itu nanti ketemu deh tema pertamanya apa, soalnya
waktu pas episode pertama juga pun aku belum produserin
Shibab&Shihab waktu itu.
3. Setiap berapa minggu sekali program ini tayang ?
Shihab&Shihab itu idealnya dua pekan sekali, jadi sebulan dua
kali konten Shihab&Shihab kita upload. Kita ganti-gantian sama
program Catatan Najwa. Jadi dua pekan sekali idealnya
Shihab&Shihab.
4. Berapa rata-rata durasi tiap episode program
Shihab&Shihab?
Jadi kan ada Shihab&Shihab yang talkshow di zaman dulu itu Abi
sama Mbak Nana bahas satu tema itu durasinya bisa sekitar 30
menit, bisa 40 menit, tapi dibagi jadi beberapa part, jadi beberapa
bagian. Nah kalau sekarang lebih pendek sekitar 5 menit atau 7
menit gitu deh. Jadi biasanya sekitar 20 menit durasinya.
Kemudian untuk memecah video itu jadi beberapa part itu,
pertimbangan enggagement antara video dengan netizen dengan
audiens karena kan biasanya kalau audiens youtube itu jarang yang
pengen nonton videonya terlalu panjang misal 30 menit 60 menit
kaya udah jenuh gitu mau nonton suka skip-skip. Jadi kita
timbangkan kita pecah aja jadi beberapa bagian, tapi rata-rata
durasinya sekitar 15-20 menit gitu.
5. Tema-tema apa saja yang diangkat dalam program
Shihab&Shihab?
105
Secara garis besar yang pasti tentang Islam, tapi kebanyakan kita
biasanya itu yang juga ada beberapa pertimbangan. Yang pertama
pertimbangannya apa sih yang lagi rame dibicarakan sama orang,
misalnya yang lagi rame soal hoax. Terus coba kita angkat di
Shihab&Shihab, bagaimana sih hoax dalam Islam. Terus
kemudian misalnya temanya soal Maulid Nabi kaya kemarin
karena lagi moment Maulid maka kita ambil tema itu. Jadi nya
temanya itu ditentukan berdasarkan apa yang sedang tren
dimasyarakat gitu atau sedang ada moment apa di perayaan agama
Islam gitu yang kita angkat sebagai tema di Shihab&Shihab. Atau
bisa juga kita ambil dari buku karya Abi Quraish Shihab misalnya
Abi ada buku nih yang menarik untuk kita bahas di Shihab&hihab,
misalnya kemarin soal “Islam Yang Saya Anut” bukunya, itu ada
beberapa buku yang berkaitan dengan itu. Nah itu kita jadikan
tema juga pernah gitu.
6. Siapa sajakah segmentasi atau target penonton program
Shihab&Shihab di Narasi.tv?
Target penontonnya itu dari mulai usia 18-35 tahun, dan targetnya
laki-laki dan perempuan.
7. Bagaimana proses pra produksi program Shihab&Shihab?
Proses pra produksinya itu pertama kita rapat dulu, meeting
redaksi, kira-kira apa tema yang mau kita angkat di episode
selanjutnya, ada beberapa masukkan, misalnya masukkan dari
produser, masukkan dari tim kreatif, masukkan dari tim lain gitu.
Nanti kita komunikasikan ke Abi Quraish, kita komunikasikan ke
106
Mba Nana. Kira-kira gimana mbak kalau seperti ini temanya.
Kemudian kalau sudah ketemu satu tema, maka satu tema itu akan
kita angkat di Shihab&Shihab, dan tim kreatif nanti akan meriset
apa saja bahan materi yang akan dipakai untuk tapping
Shihab&Shihab. Bisa juga pernah beberapa kali mengusulkan juga
gimana kalau Shihab&Shihab temanya ini. Mba Nana dan Abi
juga melempar tema mengusulkan bagaimana kalau mengangkat
tema ini. Intinya untuk menentukan satu tema itu kita koordinasi,
kita diskusikan dulu.
8. Berapa lama proses produksi dalam setiap epiode? (Mulai dari
pra produksi, produksi, dan pasca produksi)
Satu episode itu produksinya dua mingguan, satu minggu editing,
satu minggu pra produksi, jadi kita menentukan tema, kemudian
bikin alur untuk rekaman, terus kemudian mengajukan budget ke
finance dan lain sebagaianya. Satu minggunya itu proses pra
produksi, satu minggunya proses pasca produksi itu editing.
Jadinya sekitar dua minggulah paling cepet.
9. Bagaimana proses produksi untuk episode Shihab&Shihab
yang shooting diluar studio? (misal masjid Al Azhar)
Kalau itu lebih lama lagi prosesnya, itu bisa sebulan lebih, karena
yang pertama kita survei dulu lokasi mana aja nih yang kira-kira
yang mau kita datengin untuk Shihab&Shihab gitu kan, kemudian
untuk yang Al Azhar itu kebetulan dari Al Azhar yang
menghubungi kami pengen Shihab&Shihab ceramah atau buka
kajian di masjid Al Azhar, kemudian dari tim kami itu datang ke
107
masjid Al Azhar untuk kemudian survei kira-kira lokasi di mana
yang pas, kemudian nanti untuk bikin set nya seperti apa,
kemudian lightingnya bagaimana, audionya bagaimana, listriknya
dsb. Banyak banget yang terlibat kalau eventnya di luar. Terus
kemudian kita koordinasi juga soal penonton, gimana caranya kita
grab audience, itu nanti proses untuk audience datang itu seperti
apa. Apakah nanti harus mendaftar dulu, kebanyakan harus
registrasi dulu sih, ada proses registrasinya, nanti kita harus share
link, sampai di sana juga harus mengisi data diri. Jadi untuk
Shihab&Shihab yang rekaman atau live di luar studio, di masjid-
masjid atau event gitu, itu persiapannya lebih lama itu sekitar satu
bulan lebih lah.
10. Dalam penyusunan konsep, apakah ada tindakan khusus
dalam setiap episodenya ?
Episode Shihab&Shihab dulu ambil konsepnya Mba Nana dan Abi
ngobrol biasa kaya talkshow, terus kemudian akan menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari netizen. Terus kemudian makin kesini
kita pengen ubah, jadi pengennya nggak format yang seperti
talkshow Mba Nana sama Abi ngobrol itu kan agak kaku, kita
pengen yang lebih mengalir suasana kekeluargaannya lebih dapet.
Jadi kemarin kita coba pake format yang vlog itu, jadi Mba Nana
ngevlog dengan santai main sama keponakan-keponakan seperti
itu. Jadi konsepnya itu disesuaikan dengan tema. Jadi misalkan
kita mau ambil yang soft kaya kemarin mengajarkan anak soal
Islam kita ada unsur vlog. Tapi kalau misalnya kita angkat
108
temanya kaya kemarin sama Gus Baha, kita tetap masukkin untuk
Mba Nana nge vlog di opening, cuma pas lagi pembahasannya itu
seperti talkshow, duduk bersama kemudian ngobrol. Jadi itu
intinya mengikuti tema dan juga narasumber pada saat itu gitu sih,
jadi ada konsep talkshow dan juga sekarang konsep vlog.
11. Apa keunikan program ini dengan program keagamaan yang
lain?
Paling unik tentunya Mba Nana dan Abi, ayah dan anak ngobrol
dalam satu frame, yang satu Abi itu beliau ulama ahli tafsir yang
selalu menyebarkan Islam yang ramah gitu kan yang toleran, terus
kemudian bersanding dengan anaknya Mba Nana yang juga
seorang jurnalis itu poin uniknya di Shihab&Shihab. Kalau
biasanya kan talkshow ya paling satunya moderator, satunya
ustadznya gitu kan. Nah kalau Shihab&Shihab ini bedanya antara
ayah dan anak, dan ayah dan anak ini punya kharisma tersendiri.
12. Bagaimana strategi untuk mencapai tujuan tersebut ?
Strateginya ya kita menampilkan tema-tema yang sesuai kaya
misalnya di masjid Al Azhar, kemudian terus kita pernah on
location di Kementrian, tema-tema yang kita hadirkan itu
kebanyakan tema-tema yang memang berkaitan dengan Islam yang
ramah, Islam yang moderat, rahmatan lil alamin. Kemudian kita
juga pernah angkat soal kafir, apa sih sebenernya kafir itu, kenapa
kata-kata kafir sering sekali dituduhkan atau digunakan orang-
orang untuk menyerang orang lain, bagaimana konteks kafir ini
109
dalam pandangan Islam, jadi strateginya lebih ke tema yang kita
angkat kemudian Abi menjelaskannya gaya Abi gitu.
13. Bagaimana pengorganisasian pada program Shihab &
Shihab?
Jadi di Shihab-shihab itu ada satu produser aku, aku biasanya yang
nulis skripnya dan lain sebagainya itu aku. Terus kemudian ada
satu orang kreatif, namanya munasik, itu dia yang bantu segala
administrasi itu dia, kemudian proses pra produksi untuk
meyediakan alat dan lain sebagainya itu kreatif yang mengurus.
Terus kemudian ada Ipi ekskutif produser itu supervise semua
yang kerangka kerja dan kreatif. Ada juga manajer supervise
diatasnya Ipi, ada Mba Nana dan Abi supervise juga kalau
misalkan kontennya sudah jadi, mereka juga pasti akan preview
gitu. Nah kalau tim yang ganti-ganti itu paling tim supporting, kan
pasti kalau misal rekaman atau live streaming itu ada cameraman,
kemudian ada audioman semuanya pasti kita butuh tapi orang dan
personilnya nggak tetap. Komposisi produser, kreatif, manajer itu
tetap orangnya itu-itu aja. Tapi kalau misal team supporting itu
bisa ganti-ganti orangnya.
14. Apakah ada kordinator tiap bidangnya?
Kordinator tiap bidangnya ya pasti ada, misalnya tim supporting
siapa nih kordinator yang nanti akan bertugas, kordinator ini yang
mengurus siapa yan akan bertugas di Shihab&Shihab, siapa
audiomannya, siapa cameramennya, lightingmannya siapa, finance
juga ada kordinatornya siapa yang mengepalainya. Nggak ada
110
susunan resmi sebetulnya, jadi gimana ya aku juga nggak tau.
Karena saat kita mau rekaman juga, orangnya juga nggak cuma
itu-itu aja. Jadi kalau misalkan ada susunan atau apa, nggak ada
sih. Jadi mengalir aja gitu kalau susunan. Jadi fleksibel aja. Kalau
susunan secara keseluruhan misal produser show mengalir aja.
15. Siapa saja tim yang terlibat dalam proses mulai dari pra
produksi, proses produksi, dan pasca produksi ?
Yang di pra produksi itu pastinya dari level manajer sampai kreatif
tadi, manajer (ipi), produser, kreatif terlibat di pra produksi ada
juga bagian keuangan, terus kemudian supporting, karena
supporting yang menyediakan alat seperti kamera, audio, lighting,
dan lain sebagainya itu pra produksi. Terus kemudian pas di
produksi itu ada dari produser (aku), kemudian kreatif ada juga
dari tim supporting butuh cameramen, linghtingman, audioman,
wardrobe, ada juga stylish, dan juga makeup artist, untuk
makeupin Mba Nana. Terus siapa saja sdm yang terlibat di pasca
produksi tentunya ada manajer, karena manajer yang akan
supervise konten, terus ipi, ada aku (produser), kreatif, dan editor,
itu di pasca produksi.
16. Apa yang ada lakukan sebagai produser dalam meningkatkan
mutu tim?
Paling aku sebagai produser menjaga agar semuanya itu tetap on
the track, jadi kita pengen misal lagi shooting di luar, lagi di on
location, pengennya ada 1000 audience, bagaimana caranya tim
untuk mencapai target tersebut, kordinasinya yang baik, jangan
111
sampai ada miss communikasi,kemudian ada ceklist ceklist yang
harus kita penuhi, kalau ada yang terlewat saling mengingatkan
satu sama lain, kalau ada yang perlu di obrolin, kita bahas bareng-
bareng gitu, terus kemudian kalau misalnya Shihab-Shihab
viewnya nggak terlalu besar nih misalnya episode ini, nanti kita
obrolin mungkin temanya yang terlalu berat, atau yang kita bahas
itu nggak pas momentumnya atau mungkin durasinya yang
kepanjangan seperti itu sih. Jadi untuk meningkatkan mutu
tayangan dan juga mutu perorangan, kalau misalnya sdm yang
gabung di Shihab-Shihab itu jadi tim ngobrol bareng gitu apa
yang kamu punya skill apa, kira-kira kamu punya referensi apa nih
untuk shihab-shihab pengen shihab-shihab tuh kaya gini lho
konsepnya gini-gini, nanti kita brain storming kaya gitu.
17. Bagaimana cara anda (produser) menjalin hubungan dan
komunikasi dengan tim produksi ?
Jadinya sebelum kita rekaman itu apa kira-kira yang kita butuhkan
gitu, misalkan rekamannya itu di dalam ruangan nih, di dalam
ruangan rumah abi, lightingnya harus seperti ini nih, kita
koordinasikan dulu ke tim supporting, kira-kira gimana kalau
misalkan kalau di luar, misalkan apakah bisa terdengar, kemudian
kita kordinasikan juga ke wardrobe, wardrobenya mba nana yang
cocok apa kaya gitu, jadi semuanya itu sebelum mulai harus sudah
terorganisir dulu dan sudah harus dikomunikasin dengan baik ke
semua divisi , supporting, kemudian divisi finance. Kalau
misalkan ada View yang kurang bagus ya sama-sama kita evaluasi
112
apa kira-kira yang bikin view kurang bagus, apakah durasinya
terlalu panjang, kalau gitu next kita nggak terlalu panjang, kalau
misal terlalu panjang kita pecah jadi beberapa part atau mungkin
temanya yang kita bahas terlalu berat, yaudah next angkat tema
yang lebih ringan dari itu, kemudian harus ada bitang tamunya nih
supaya lebih hidup, berarti next kita panggil bintang tamu. Itu sih
evaluasinya.
18. Bagaimana cara evaluasi dalam setiap penayangan program
Shihab&Shihab?
Setelah shooting biasanya kita evaluasi. Jadi selesai shooting
biasanya kita evaluasi kira-kira misalnya tadi apa aja yang kurang,
kenapa audionya ada yang kresek-kresek, atau mungkin apa yang
luput dibahas pada saat obrolan tadi, evaluasinya itu .
19. Bagaimana anda melakukan pengawasan terhadap kinerja tim
produksi?
Ya itu terus berkomunikasi aja, kalau kreatif itu kan selalu laporan
ke aku, misalnya budgetnya sudah di finance, kordinasi ke aku,
nanti aku cek apakah sudah betul semua yang mau di submit, kalau
oke baru akan di submit ke finance, terus kemudian tim supporting
ngasih dulu kira-kira nanti tappingnya didalam, atau kalau diluar
kebutuhan alatnya seperti ini, kalau di dalam kebutuhan alatnya,
lampunya lebih banyak gitu karena didalam ruangan kan. Jadi ya
kuncinya komunikasi sih, jangan sampai komunikasinya miss gitu.
Kuncinya komunikasi antar tim, jadi semuanya harus komunikasi,
kordinasi jangan sampai ada miss.
113
20. Bagaimana dengan rating and share kanal shihab&shihab di
narasi.tv?
Kan kita kan tayangnya di youtube yah, kalau di youtube kan
nggak ada rating, nggak ada share, kecuali kalau misalkan
program-program di tv, itu baru ada share, kalau di youtube itu
paling kan berdasarkan views. Kamu bisa cek di channelnya najwa
shihab di playlish shihab&shihab itu kan ada viewnya.
21. Faktor apa yang bisa dikatakan program ini telah mencapai
tujuan yang telah ditentukan ?
Tujuan kita itu kan menyebarkan Islam yang ramah dan moderat
tadi, jadi faktor yang bisa dikatakan program ini telah mencapai
tujuan yang telah ditentukan itu tema yang kita pengen angkat di
Shihab&Shihab itu yang untuk menyebarkan Islam yang ramah itu
diterima orang, feedbacknya positif dari netizen, banyak yang
menyatakan “alhamdulillah setelah mendengar kajian
shihab&shihab jadi makin terbuka pemahaman islamnya” sepeti
itu, itu adalah salah satu faktor yang bisa dikatakan telah mencapai
tujuan yang telah ditentukan, itu salah satunya bahwa ada dampak
positif yang bisa dirasakan oleh netizen yang menonton
shihab&shihab gitu. Terus kemudian nggak dapat dipungkiri
shihab&shihab ini viewsnya bagus, banyak di share oleh orang-
orang nggak cuma di share di medsos tapi bisa di share potongan-
potongannya di whatsapp grup misalnya, gitu sih, jadi
pembicaraan shihab&shihab, pembicaraan yang positif di kalangan
114
masyarakat, faktor-faktor yang bisa dikatakan sebagai telah
mencapai tujuan kita.
22. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat
manajemen program Shihab&Shihab?
Faktor pendukung banyak, diantaranya loyalitas netizen yang
kalau misalkan kita upload gitu pengen lagi pengen lagi komen di
YouTube bagus, upload terus shihab&shihab karena bahasannya
menarik, kemudian memberikan pemahaman Islam, kaya gitu kan
jadi kita semakin terus memproduksi shihab&shihab ini, itu salah
satu fakto pendukungnya, jadi antusiasme dari netizen itu sebagai
salah satu faktor pendukung. Terus kemudian penghambatnya itu
salah satunya ya ini pandemic ini, shihab&shihab itu secara luas
kita kenalkan di masyarakat, nggak cuma rekaman di dalam studio.
Kita juga kemarin on location di masjid-masjid, di kampus-
kampus, kita juga sempet rekaman juga di sana, yang jadi
penghambat ya salah satunya karena pandemic ini, jadi kita
rekamannya di dalam studio aja. Atau dirumah abi aja kaya gitu
sih.
23. Saat proses produksi, PD nya dari produser sendiri atau ada
crew lain ?
Jadi kalau misal kita rekaman, dan itu rekamannya cuma simple
antara Mba nana sama Abi aja tanpa bintang tamu itu nggak perlu
ada, aku bertindak juga sebagai Program Director, tapi kalau baru
diluar misalkan event diluar misal kita dating ke masjid mana, itu
kita perlu Program Director, PD ada dari tim supporting ,
115
kemudian floor director itu kita pake tim kreatif, tim kreatif kita itu
kan ada munasik, dia jadi floor director.
24. Kenapa program shihab&shihab ini nggak konsisten 2 minggu
sekali ?
Iya nggak 2 minggu sekali, jadi ada beberapa waktu yang bikin
kita kadang-kadang upload atau enggak gitu, biasanya lebih ke
jadwal. Misal lagi ngerjain Catatan Najwa kan, kalau misalkan kita
ada konten untuk Catatan Najawa, shihab&shihab kita houl on
(tahan) dulu gitu, terus misalkan shihab&shihab lagi Ramadhan,
kan banyak tuh 30 episode kita stippping tuh pas Ramadhan, nah
itu jadi yang regular kita nggak tayang dulu yang 2 minggu sekali
kita nggak tayangin, jadi situasional, kita nggak kaya di tv ya,
kalau di tv kan ada jadwalnya nih, misalka program A tayang
setiap senin jam 7 malam, kalau kita kan nontonnya everywhere,
anywhere, kita lagi tiduran, kita lagi dikereta masih bisa nonton
gitu, jadi ya sefleksibel itu juga jadwalnya gitu. Biasanya kita tetep
produksi konten, cuman untuk jadwal uploadnya itu kita akan
bakal bikin timelinenya dulu tuh, timeline uploadnya kira-kira
tanggal berapa, jadi nggak tentu misal setiap hari selasa atau setiap
hari jum’at itu enggak.
25. Sifat programnya tapping atau live?
Shihab&Shihab itu kebanyakan rekaman, live streaming itu kalau
misalkan kita ada event2 diluar gitu misalnya kaya kemarin di
Gedung Intiland, waktu itu kita sempet live streaming.
116
26. Apa aja departemen-departemen dalam program
Shihab&Shihab?
Adanya divisi. Kalau divisi news and show terdiri dari struktur
yang tetap tadi : Manager, Produser, Kreatif. Divisi supporting itu
beba-beda orangnya ada cameraman, audioman, lightingman.
Divisi finance. Kalau mereka fleksibel orang-orangnya, beda
kordinasinya, kalau misalkan nggak ada sponsor nggak
berhubungan dengan divisi partnership. Jadi setiap rekaman beda-
beda divisi yang terkaitnya. Tapi yang pasti divisi news and show,
divisi supporting, sama divisi finance.
117
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/tanggal : Rabu, 28 April 2021
Waktu : 14.00 WIB – selesai (via Zoom)
Narasumber : Hana Puspita (wawancara kedua)
Jabatan : Produser Program Shihab&Shihab Narasi.tv
1. Apa saja kendala dalam pra produksi ?
Jadi pada saat proses pra produksi itu biasanya kan kita ada
semacam meeting redaksi gitu kan untuk menentukan tema yang
akan kita bahas itu apa, nah untuk meeting redaksi itu nggak ada
kendala sih karena semua bebas berpendapat, bisa mengutarakan
usulan, terus yang jadi kendala paling ya kalau misalkan Shihab &
Shihab itu kalau sebelum pandemic itu kan kita sering on location
gitu kan, kita sering datang tuh ke kampus-kampus atau kantor-
kantor atau perusahaan. Kaya misalkan kita udah pernah ke kantor
kementrian keuangan terus kita pernah datengin ke masjid-masjid.
Kita juga pernah dateng ke kantornya Gojek, kita dateng juga ke
kampus UIN juga pernah. Paling kendala pra produksinya paling
survei lokasinya aja gitu. Kadang-kadang kalau misalkan kita
survei lokasi terus ternyata ada beberapa lokasi yang menurut kita
ini kira-kira kayanya pas untuk dijadiin lokasi untuk rekaman
Shihab & Shihab gitu. Atau lokasinya itu nggak memungkinkan
kalau secara misalnya kalau kita rekaman itu kan ada lighting, ada
audio, butuh listrik yang memadai juga dan lain sebagainya.
118
kendala teknis dari itu aja sih, tapi itu bisa diatasi, bukan kendala
yang gimana-gimana banget.
2. Apa saja kendala dalam proses produksi ?
Pada saat produksinya itu sebetulnya nggak ada kendala berarti
banget sih ya, paling sesekali kalau misalnya, kalau misalnya
kendala itu kita temui kalau misalnya Shihab & Shihab itu event
itu yang keluar, Shihab & Shihab versi yang on location gitu.
Kendalanya paling kalau misalnya di lokasi tiba-tiba hujan, kita
kan nggak tau tuh, jadi audionya tuh berisik karena suara hujan,
apalagi kalau ada petir-petir. Terus lagi kalau misalnya audiensnya
terlalu banyak, misalnya waktu kita di masjid Al-Azhar Kebayoran
itu, kapasitas masjidnya kan sudah besar tapi alhamdulillah
antusiasme audiensnya itu luar biasa sekali. Jadi kita agak bingung
tuh gimana supaya audiensnya bisa masuk ke masjid semuanya
bisa mendengarkan abi dan mba nana secara langsung. Nah
akhirnya kita punya solusi misal nggak bisa masuk masjid kita
tempatkan layar diluar supaya mereka bisa lihat atau nonton dari
layar. Terus kendala-kendala lain ada juga kalau misal kita on
location itu kita buka registrasi ya, registrasi via online di media
sosialnya narasi, akun media sosialnya Mata Najwa untuk audiens
yang mereka mungkin kaya berlomba pokoknya mereka ada event
atau apa mereka daftar aja tapi mereka nggak mikirin apakah nanti
dateng atau enggaknya belakangan itu. Jadi ketika kita buka
registrasi terus kemudian di link registrasinya itu sudah full gitu
estimasi kita orang yang datengnya sekian tapi ternyata yang daftar
119
itu ya cuma daftar aja. Mereka mungkin dari luar kota jadi susah
untuk dateng ke Jakarta dan lain sebagainya, mereka nggak
fikirkan itu. Tapi kita punya plant B untuk jaring audiens juga
secara offline juga sih Alhamdulillah kalau misalnya ada event
Shihab & Shihab di lokasi-lokasi gitu selalu penuh aja gitu. Gitu
aja sih paling kendalanya.
3. Apa saja kendala pada proses pasca produksi ?
Nggak ada masalah yang berarti, karena kalau di Shihab & Shihab
itu kebanyakan apa yang direkam itulah yang kita tampilkan.
Jarang banget ada edit-edit segala macem nggak kaya gitu. Jadi
kebanyakan kita proses editingnya tuh Cuma kalau misalkan
durasinya terlalu panjang misalnya kita rekaman itu sampai 45
menit, nah kita strateginya adalah pecah jadi beberapa part,
misalnya episode soal takwa kita pecah jadi takwa part 1, part 2,
part 3 gitu jadi beberapa part. Jadi kalau ditanya proses proses
editing paling kendalanya itu adalah gimana kita menyelesaikan
editing itu sesuai dengan timeline upload. Jadi kita kadang kejar
tayang juga tuh misalnya kita tapping ada moment soal maulid
nabi git nah terus, kita harus uploadnya ya nggak boleh jauh-jauh
dari moment maulid kan. Jadi kita harus editingnya itu harus stip
to timeline yang udah kita tetapkan.
4. Bagaimana susunan organisasi Shihab & Shihab ?
Jadi Shihab & Shihab itu produksinya itu ada terbagi jadi kurang
lebih ada dua, ada konten produksi atau tim konten. Terus ada juga
ada dari tim produksinya, tim kontennya itu terdiri dari ada
120
manajer, terus kemudian ada Ipi eksekutif produser, ada juga
produser, terus kemudian ada juga kreatif gitu. Itu dari tim konten.
Kemudian kalau dari tim produksi itu kita ada cameramen,
cameramen itu biasanya 3 orang, terus kemudian ada audioman,
ada lightingman. Terus kemudian ada juga editor, ada grafis juga
yang mengerjakan gitu. Jadi itulah susunannya, ada tim yang
khusus menangani soal konten, ada juga tim yang menangani soal
produksinya gitu. Sebetulnya kita jalannya bareng-bareng, satu
sama lain saling bersinergi gitu kan. Jadi kalau misalnya kita mau
rekaman Shihab & Shihab nih, dari tim konten kita meeting
redaksi menentukan apa temanya, terus kemudian kita
kordinasikan juga ke tim produksi, dari tim produksi kita kasih tau
bahwa nanti Shihab & Shihab temanya ini gitu kan, nah terus kita
brain storming sama mereka kira-kira set studionya yang bagus
seperti apa kalau temanya seperti ini gitu kan, kita butuh 3 kamera,
butuh 3 kameramen, mereka siapkan gitu. Terus soal lighting
pencahayaan, soal audio juga mereka yang profide. Kita pasti ada
meeting dulu, aka nada kordinasi juga dengan tim produksi, jadi
nggak bisa jalan sendiri-sendiri gitu nggak. Jadi harus
menyesuaikan, temanya apa, pencahayaannya, setnya juga harus
sesuai kan.
5. Apa saja tugas-tugas tiap orang dalam susunan organisasi ?
Manajer itu tugasnya adalah dia yang bertanggung jawab terhadap
keseluruhan produksi Shihab & Shihab gitu. Jadi manajer itu
namanya Mba Surya, jadi apapun yang kita produksi di Shihab &
121
Shihab itu harus persetujuan dari Mba Surya dulu, misalnya dari
tema, ‘gimana nih Mba Surya apakah temanya bisa kita mainkan
tapi kita untuk penentuan tema passti dari musyawarah mufakat’,
kalau semuanya udah oke baru kita angkat. Jadi ya itu tugasnya
manajer adalah bertanggung jawab terhadap keseluruhan produksi
konten, terus kemudian ada eksekutif produser itu yang supervise
produksi konten itu, jadi dia yang bertugas mengawasi produksi
ini. Misalnya kalau produser ada kelupaan soal apanih harusnya
konten yang tema ini bahasnya soal A atau bahasnya soal B dan C
harus masuk juga dikonten ini, itu tugasnya eksekutif produser,
jadi eksekutif produser supervise konten juga. Kemudian produser
itu adalah yang mengelola konten tersebut , jadi yang mengolah
konten, yang membuat alur-alur pertanyaan, alur-alur gimana
sebaiknya talkshow ini berjalan. Misalnya dari yang segment awal
pembuka, opening kita maunya bahas yang soal A, segment kedua
kita bahasnya soal B yang ketiga soal C, itu yang bertanggung
jawab adalah produser yang menentukan alur talkshow, mengelola
show juga. Terus kemudian tim kreatif, kreatifnya itu Bella
sekarang, Bella itu yang bertugas untuk kordinasi ke divisi-divisi
lain misalnya kita butuh ini nih rekues alat ke tim produksi, kita
butuh alatnya kamera tiga, lighting apa segala macam itu tugasnya
si Bella yang untuk rekues-rekues itu. Atau mungkin kita butuh ini
nih gimana kalau misalnya konten Shihab & Shihab yang episode
ini kita bikin beda dari yang biasanya, kira-kira Bella ada ide
nggak atau usulan apa gitu karena kan dia tim kreatif kan, jadi
122
kira-kira visualnya seperti apa bel yang bagus kaya gitu. Dari Bella
nanti bisa kasih masukkan terus kemudian sekaligus Bella
supervise editing, jadi editor itu kalau misalkan ngedit konten yang
udah kita rekam pasti kan dia butuh guide kan, butuh guide kira-
kira nanti konten yang dari konten ini sekitar durasi 40 menit ini
kira-kira mau dibikin kaya mana, nanti Bella yang kasih arahan.
Ya nanti dibikin kaya gini ya kak 3 part, bagian ini dipotong
sampai ini-ini gitu. Nah itu tugasnya kreatif, tapi tetap disupervisi
lagi oleh produser, misalkan si Bella juga dapat arahan dari
produser. Kemudian judul, kemudian captionnya itu juga dari
produser juga baru nanti manajer dan eksekutif produser yang
koreksi. Jadi kalau misalkan ada yang kurang-kurang konten atau
apa gitu sih.
6. Apakah ada pelatihan di Narasi.tv?
Kalau di Narasi.tv dulu kita ada namanya “SEPAKAT” itu Selasa
Tanpa Sekat. Jadi setiap selasa itu kita ada kelas-kelas untuk
pengembangan diri karyawan, jadi misalnya Selasa ini kita
ngobrolin soal data, gimana caranya kita mengolah data yang baik
dan benar, terus kemudian selasa depan kita belajar lagi soal
konten production, selasa depannya lagi kita belajar lagi soal
writing, soal menulis dsb. Itu setiap pekan dulu ada seperti itu
selasa tanpa sekat. Tapi karena lagi pandemic, jadi program
sepakatnya di hold dulu itu nanti mungkin kalau misalnya udah
lepas pandemic. Karena kan kalau sepakat itu kita efisiennya kalau
offline ya, jadi tatap muka ada interaksinya gitu. Jadi mungkin
123
kalau nanti selepas pandemic gitu kalau misalkan udah bisa WFO
lagi mungkin ada lagi tuh sepakat itu.
7. Apakah pernah saat produksi berbeda dengan apa yang sudah
direncanakan ?
Sejauh ini sih belum ada kaya gitu yak arena kan istilahnya Shihab
& Shihab ini program bukan yang news, kalau news kan itu kan
tergantung, harus factual dan actual gitu kan. Harus bener-bener
sesuai sama apa yang sedang terjadi gitu, whats in at the moment,
misalnya newsnya itu kita lagi angkat Mata Najwa news talkshow.
Kita mau angkat soal KRI Nanggala 402 misalnya karena ada
kejadian itu tapi kemudian apa yang kita rencanakan itu harus kita
rombak misalnya ada penangkapan ketua DPR misalnya yang
lebih penting dan lebih baru yang factual dan actual, nah maka kita
ganti topik. Kalau Shihab & Shihab nggak seperti itu, Shihab &
Shihab itu kan program religi, bukan yang tergantug moment apa,
jadi ya selama ini apa yang udah kita plan kedepan itu ngga jauh-
jauh atau nggak geser dari rencana awal.
8. Shihab & Shihab merupakan program yang tayang melalui
youtube, dalam proses produksinya apakah ada perbedaan
dengan televisi ?
Perbedaan yang mendasar pastinya intraksi antara views atau
audiens dengan hostnya. Kalau misalkan kita lihat program
dakwah dimedia konvensional kaya televisi gitu kan itu biasanya
kan komunikasinya satu arah aja gitu kan dari host ke penceramah
terus kemudian nyampe ke audiens gitu. Nah kalau di Shihab &
124
Shihab ini kita bisa enggangmentnya ke audiens itu bisa dua arah,
kadang kalau misalkan Shihab & Shihab lagi live streaming Mba
Nana baca-baca pertanyaan-pertanyaan yang masuk lewat kolom
chat gitu kan, terus kemudian misalnya kita lagi rekaman sebelum
hari H rekaman lempar dulu postingan untuk menjaring pertanyaan
netizen. Atau setelah kontennya upload di youtube pun, netizen
juga masih bisa kasih komentar di kolom komentar kan gitu. Jadi
misalnya ada yang reques next episodenya soal apa, jadi ya itu sih
perbedaan mendasarnya paling kalau media konvensional
komunikasinya satu arah, kalau didigital itu kita bisa
enggangmentnya lebih besar gitu dibandingkan konvensional gitu
sih.
9. Bagaimana evaluasi program Shihab & Shihab ?
Evaluasinya gimana caranya kita bisa grab viewers yang lebih
banyak lagi, karena kita pengin dakwah ini juga dijangkau oleh
banyak orang gitu kan dan merata terutama juga untuk kalangan
anak muda gitu jadi kita evaluasinya paling soal tema, misalnya
kita upload konten soal tema ini ternyata kita kan biasanya ada
meeting evaluasi dengan tim data juga kan. Ternyata
enggangmennya nggak terlalu tinggi kalo misalkan kita angkat
soal tema ini. misalnya tema yang kita bahas yang pasti
enggangmennya tinggi soal jodoh, soal pernikahan, yang berkaitan
dengan anak-anak muda gitu itu pasti bagus enggangmennya
tinggi nah itu bisa kita mainkan lagi nih gitu, tapi dengan kemasan
yang berbeda, ya gitu-gitu sih evaluasinya.
125
10. Untuk pernyataan-pertanyaan dari netizen bagaimana proses
pemilihannya ?
Jadi proses pemilihan pertanyaannya itu pasti kita melewati hasil
diskusi dari tim redaksi, dan yang kita pilih pertanyaannya itu
adalah pertanyaan yang kira-kira mewakili banyak pertanyaan dari
netizen kaya gitu sih. Jadi kira-kira soal sholat nih, kita angkat soal
sholat terus pertanyaan yang paling banyak apa sih yang
diutarakan oleh netizen soal sholat misalnya, kalau misalnya sholat
terus kita lupa rakaatnya itu gimana misalnya itu pertanyaan paling
banyak itu kita pilih. Jadi pertanyaan yang paling banyak kira-kira
mewakili pertanyaan netizen itulah yang kita ajukan untuk dijawab
oleh Abi Quraish.
11. Bagaimana bentuk motivasi yang diberikan Mba Nana atau
manager ke tim produksi program Shihab & Shihab ?
Bentuk motivasi palimg kita selalu komunikasi, kita selalu
kordinasi apapu itu, kalau misalkan ada konten yang kira-kira
kayanya viewsnya kurang bagus itu tetap diapresiasi, tetap
dikatakan bahwa ini yang kurang apanya gitu. Nggak ada tuh
misal bilang kok kaya gini sih apa segala macam gitu nggak ada
yang kaya gitu. Jadi tinggal kita evaluasi aja kedepan seperti apa
nanti biar nggak terulang kaya episode ini. Terus paling
motivasinya adalah kalau misalnya kontennya bagus diapresiasi oh
ini viewsnya bagus mudah-mudahan kedepannya kita bisa ya
sama-sama bikin yang seperti ini lagi, kita pasti bisa kok. Paling
yang kaya gitu-gitu aja sih.
126
12. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan produser ?
Kalau cara mengawasinya sih paling kita kan selalu dateng pada
saat rekaman gitu kan, nah jadi proses pengawasannya itu ya
langsung kita direct saat rekaman aja. Jadi sebelum rekaman itu itu
kita memastikan dan juga kepala produksi tadi memastikan apakah
udah oke nih dilihat dari kamera 1,2,3. Terus kemudia
pencahayaannya udah sesuai, kemudian audionya sudah oke tidak
bermasalah gitu. Karena kan sebelum rekaman pasti cek-cek audio
dulu kan segala macam, terus kemudian dari segi konten ada yang
menghitung biasanya kreatif menghitung durasi, jangan sampai
overtime terlalu banyak, jangan sampai over durasi, kemudian juga
jangan sampai durasinya terlalu sedikit gitu kan. Terus kemudian
alur pertanyaan yang sudah kita susun dari tim konten kita
musyawarahkan, kita diskusikan sama mba nana dan abi kira-kira
nanti begini lho apa bahasannyakaya gini. Gitu sih paling, kalau
misalnya udah rekaman udah sesuai itu ya udah gitu.
13. apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat?
Pendukung dari program Shihab & Shihab ya tim konten dan tim
produksinya gitu. Jadi kalau misalnya kita rekaman terus
semuanya berjalan lancar terus kemudian audiensnya juga antusias
kalau yang misalnya yang on location gitu ya itu sangat
mendukung sekali gitu apalagi kalau kita lagi on location cuacanya
bagus. Kalau faktor penghambat sejauh ini nggak ada sih lancar-
lancar aja Shihab & Shihab ini. Paling yang agak susah
menentukan jadwalnya Abi dan jadwal Mba Nana, karena mereka
127
kan sama-sama sibuk tuh. Abi sibuk sebagai ketua dewan pakar
PSQ, pokoknya dia punya Pusat Studi Quran gitu kan. Terus Mba
Nana juga sibuk di Mata Najwa, Catatan Najwa gitu kan jadi kita
paling penghambatnya itu ya menentukan jadwal yang pas gitu
supaya Abi bisa available untuk rekaman Shihab & Shihab, Mba
Nana pun bisa ditanggal ini gitu sih.
14. Apa harapan untuk program Shihab & Shihab ?
Harapanku Shihab & Shihab ini bisa terus menerus menyiarkan
Islam yang rahmah, Islam yang rahmat, dan Islam yang moderat
kepada semua orang khususnya juga ke anak-anak muda melalui
obrolan hangat, yang tidak menggurui, antara ayah dan anak,
antara Abi Quraisy dan Mba Nana gitu. Jadi biar semua bisa
teredukasi soal Islam melalui media digital.
15. Siapa yang membuat budgeting untuk produksi ?
Jadi budgeting itu aku yang buat, jadikan tadi aku bilang aku
mengelola semua produksi Shihab & Shihab itu mulai dari konten,
kemudian budgeting aku yang bertanggung jawab soal itu. Jadi
kalau misalkan kita mau rekaman itu pasti budgetnya beda-beda
misalnya rekaman distudio budgetnya tuh pasti sedikit
dibandingkan kalau kita rekaman on location gitu, karena kalau on
location kan kita butuh set panggung, butuh backdropnya, butuh
sewa segala macam itu pasti biaya budgetnya lebih besar
ketimbang kalau kita rekaman distudio gitu. Itu juga jadi salah satu
tugasku juga untuk budgeting.
128
16. Pada proses pra produksi yaitu membuat naskah, siapa yang
bertugas merevisi ?
Pasti ada revisi, jadi kalau misalkan aku udah selesai nih editing,
terus kemudian pasti kan hasil video yang sudah di edit itu kita
lempar dulu previewnya ke grup yang ada Mba Nana kemudian
ada manager ada Ipi gitu kan beserta captionnya sekaligus. Jadi
dari situ kita tau tuh feedbacknya seperti apa dari Mba Nana
masukkannya bahwa captionnya kalau bisa diganti jadi begini gini
gini, atau videonya ada yang bisa di kita switch misalnya yang part
satu soal ini, part dua soal ini gitu. Dari preview yang kita lempar
itu bisa ada masukkan dari Ipi, masukkan dari manager atau bisa
masukkan dari Mba Nana sih revisi. Pasti ada preview-preview
sebelumnya untuk kita lihat sebelum konten ini bener-bener siap
dipublish gitu.
129
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/tanggal : Sabtu, 10 April 2021
Waktu : 20.00 WIB – selesai (via WhatsApp Call )
Narasumber : Soni Triantoro
Jabatan :Eksekutif Produser Program
Shihab&Shihab Narasi.tv
1. Siapa nama Kaka dan apa kesibukan sekarang ?
Nama saya Soni Triantoro, aku eksekutif produser di Narasi.tv.
Jadi kalau di Narasi itu kita punya banyak program, yang dimana
eksekutif produser ini yang memimpin beberapa program
sekaligus. Jadi kalau di Shihab & Shihab itu kan ada tim kreatif,
ada eksekutif produser, ada senior produser, salah satunya ekskutif
produser. Program yang aku ampu itu diantaranya dari beberapa
itu adalah “Catatan Najwa dan Shihab & Shihab”. Jadi selain
memimpin produksi gitu ya, manajemen konten segala macam dan
strategi, kalau aku karena basicku adalah penulis, jadi tanggung
jawabku juga untuk membantu Mba Nana Najwa Shihab untuk
mengoreksi kalimat-kalimat yang dia sampaikan, membantu
memikirkan diksi, memikirkan pilihan kata, susunan kalimat dan
segala macam yang dia sampaikan di konten Catatan Najwa
terutama, untuk Shihab & Shihab banyak ke pertanyaan dan
pilihan narasumber gitu sih secara umum.
2. Apa latar belakang berdirinya Narasi.tv ?
130
Ini secara umum ya yang aku tau sebenarnya sederhana saja,
Narasi.tv hadir sebagai media yang menyasar anak muda,
menawarkan konten-konten dalam beragam jenis, nggak melulu
politik, tapi juga ada sosial, ada hiburan, culture, dan segala
macam yang memang tujuannya untuk mengarahkan anak muda
menjadi lebih baik. Dalam berbagai aspek, artinya lebih
berwawasan dan mungkin salah satu cita-cita dari narasi.tv bisa
menggerakkan, jadi bukan hanya menginformasikan tapi juga
menggerakkan. Media yang sangat percaya peran anak muda.
3. Apa saja departemen-departemen yang ada di Narasi.tv?
Departemennya ada Konten, konten itu dibagi menjadi dua, satu
Newsroom, satu lagi itu ada non newsroom yang sifatnya
entertainment. Terus kemudian kalau diluar konten ada yang
melibatkan komunitas-komunitas. Kalau kamu buka Instagram
narasi ecosystem disitu ada konten-konten yang dibikin oleh
kolaborator-kolaborator, bukan anak narasi di dalam narasi sendiri.
Selanjutnya ada business Development, ada office termasuk HR,
ada event dan komunitas, lalu ada partnership.
4. Bagaimana proses penciptaan dan penyusunan program
Shihab&Shihab?
Prosesnya berawal ditiap senin itu, jadi divisi kita itu divisi Najwa
Shihab, di mana melibatkan Najwa Shihab itu sebagai talent disitu
ada Shihab & Shihab, ada Catatan Najwa dan Mata Najwa. Mata
Najwa punya eksekutif sendiri tapi aku terlibat disitu juga, intinya
adalah setiap hari senin, biasanya kami ada meeting dengan Mba
131
Nana disitu kita bahas minggu ini akan angkat apa, angkat
program apa, bisa Catatan Najwa, bisa Shihab & Shihab ini
biasanya kita release dua kali, biasanya ya. Dalam beberapa kasus
bisa Cuma sekali bisa nggak sama sekali. Atau pas nanti bulan
Ramadhan nanti kita bahkan sehari sekali. Kebetulan lima hari
terakhir kita lagi marathon tapping untuk Shihab & Shihab edisi
Ramadhan. Jadi menyiapkan sekitar 20-30 konten untuk dirilis
untuk Ramadhan depan gitu. Di meeting hari senin itu kita bahas
mau angkat apa, disitu ada Najwa Shihab, ada saya sebagai
eksekutif produser, ada produser, Shihab & Shihab ini punya satu
produser namanya Hana Puspita. Sama ada 1 kreatif namanya
Munasik. Itu kita bahas konten, kalau itu membutuhkan
narasumber otomati kita juga menyiapkan nama narasumber yang
tepat sesuai temanya. Kadang ada narasumbernya kadang enggak
gitu ya. Setelah itu crew kreatif ini akan kontak narasumbernya,
sembari produser menyiapkan tor (term of reference) untuk tema
dan kita-kira saran obrolannya akan seperti apa. Setelah crew
menemukan narasumbernya sudah kontak dan menyiapkan
tapping, tappingnya kapan, koordinasi dengan Mba Nana sekaligus
Abi Quraisy Shihab itu sendiri. Tapping setelah itu post pro
editing dan segala macam. Ketika sudah jadi melalui beberapa
preview mulai dari aku, dan Mba Nana sendiri. Kalau sudah lolos
sampai ke Mba Nana kita tayangkan, kanal kita Shihab & Shihab
ini ada di YouTube, youtube Najwa Shihab dan di Instagramnya
132
Mata Najwa, dan Najwa Shihab sendiri. Kemudian juga di
facebook.
5. Untuk naskah yang buat itu kan produser, apakah ada proses
revisi dari kakak ?
Iya, kalau Shihab & Shihab itu isinya kita sebutnya alur dan
pertanyaan. Jadi dimulai dari riset, produser ini akan riset terkait
tema, misalkan temanya tentang berpolitik dalam Islam. Produser
akan riset dibantu dengan crew kreatif tadi, lalu kemudian buat
synopsis. Synopsis 4 atau 5 paragraf. Kemudian dia akan
menyiapkan pertanyaan yang mana nanti akan diserahkan ke Mba
Nana, kan Mba Nana kalau di Shihab & Shihab itu semi
moderator. Yang akan ditanyakan Mba Nana terus kemudian di
alur itu akan dibagi pertanyaan untuk siapa, apakah untuk Abi
Quraisy Shihab apakah untuk narasumbernya. Terus kemudian
urutannya akan seperti apa. Kalau nanti misal ada gimmick-
gimmick gitu, misalnya ditengah akan ada vlog dan segala macam,
itu diatur alurnya. Kemudian diserahkan ke aku, nanti bisa diberi
sentuhan yang berbeda dan revisi dan segala macam. Terus nanti
kita buat versi yang akan dikirim ke narasumber. Pada dasarnya
Mba Nana ini nggak mau kalau pertanyaannya itu utuh dikirimkan
ke narasumber. Mba Nana nggak mau kalau narasumber itu dalam
program apapun, baik Shihab & Shihab, Catatan Najwa, Mata
Najwa Mba Nana nggak mau kalau narasumber sudah tau
pertanyaanya seperti apa. Jadi yang dikirim ke narasumber itu
biasanya hanya kisi-kisi, misalkan kita menyiapkan 10 pertanyaan,
133
nanti yang dikirim ke narasumber 3 kaya gitu. Itu untuk
narasumber. Yang tadi kita kirim ke Mba Nana itu kita sendiri,
dari Mba Nana juga bisa kasih perubahan juga. Dan biasanya dia
tidak pernah ikut mentah-mentah dengan apa yang kita bikin sih.
Jadi Mba Nana ini banyak improvisasi juga, yang dia butuhkan
hanya gambaran kira-kira pertanyaan apa yang bisa dia
kembangakan ke narasumber. Karena kan jalannya interview cair
ya, nggak kaku apa yang disiapkan terus itu yang dikeluarkan,
kadang-kadang mengalir sesuai respon dari narasumber juga, dua
arah. Jadi ada dua sih, synopsis dan alur. Alur itu berupa
pertanyaan sesuai urutan.
6. Tema-tema apa saja yang diangkat dalam program
Shihab&Shihab?
Sebenarnya temanya apa saja. Jadi Shihab & Shihab ini mulainya
ditahun 2020 ingin bergerak kearah yang berbeda. Jadi
sebelumnya, Shihab & Shihab ini dikenal sebagai konten agama
Islam. Nah sejak tahun 2020 itu kita mencoba untuk menggesernya
menjadi program yang mencoba menjawab persoalan anak muda
secara umum tapi dengan kacamata religi. Jadi berangkatnya
bukan dari Islamnya itu, tapi dari permasalahan anak muda apa
sih, misal bisa tentang pacaran, bisa tentang kebersihan, tentang
politik misalnya atau tentang perempuan atau tentang apapun tapi
dibahas dengan kacamata seorang Abi Quraisy Shihab yang
otomatis dia memang kuat dengan sudut pandang religious gitu.
Dan kebetulan memang karakter dari Abi Quraisy Shihab ini
134
adalah kalau kita bilang itu Islam yang damai, sejuk, mungkin
moderat, bukan liberal. Artinya bukan yang menyakiti, yang
sifatnya harmonis, yang bisa diterima siapapun tanpa ada tendensi
untuk melukai.
7. Apa tujuan memproduksi program Shihab & Shihab ?
Kalau saya lihat dari konten yang lama itu menghadirkan
percakapan antara Najwa Shihab dan Abi Quraisy Shihab, Ayah
dan Anak untuk bicara soal agama Islam seperti itu.
8. Dalam penyusunan konsep apakah ada tindakan khusus
dalam setiap episodenya?
Iya jadi awalnya itu dulu Shihab & Shihab itu selalu talkshow, tapi
kemudian semenjak pertengahan 2020 itu kita ingin coba main
luwes, treathmentnya itu lebih beragam gitu ya, dan lebih kreatif.
Dan salah satu yang sudah beberapa kali kita coba itu vlog. Jadi
Mba Nana akan ng-vlog biasanya dirumah Abi tuh, karena Abi
memang sudah berusia jadi nggak mudah untuk dibawa kemana-
mana gitu, bisa kita shootingnya dirumah Abi. Dan yaudah nanti
Mba Nana ngevlog akan melibatkan keluarga Mba Nana yang lain,
ada Kakaknya, ada Ibu Mba Nana, terus juga keponakan yang
masih kecil. Jadi akhirnya treathmentnya jadi lebih bersifat
kekeluargaan. Jadi nggak kaku hanya obrolan antara Mba Najwa
Shihab dengan Abi Quraisy Shihab tapi juga menonjolkan
keduanya itu menjadi bagian dari keluarga Shihab, lebih casual.
9. Berapa durasi waktu rata-rata program ini ?
135
Kita kadang tayang sekitar 7 menitan, pernah yang 20 menit.
Pernah versi waktu itu mendatangkan Gus Baha yang viral. Jadi
rentangnya sangat luas, kalau dibuat rata-rata susah. Sebenarnya
kalau dibuat yang ideal diluar kontennya itu kalau interview itu
belasan menit. Ya antara 10-20 menit. Tapi itu akan bergantung
juga dengan konsepnya. Kalau biasanya Cuma Mba Nana ngobrol
dengan Abi satu topik itu biasanya kurang dari 10 menit. Tapi
kalau mendatangkan narasumber ya belasan menit. Tapi kalau
narasumbernya yang kuat banget kaya Gus Baha jadi kita
maksimalkan sampai 20 menit keatas. Itu sih berdasarkan
konsepnya.
10. Apa ciri khas dari program Shihab & Shihab dalam hal ini
program dakwah dengan program dakwah lainnya ?
keunikannya pertama sih, setauku Cuma Shihab & Shihab yang
menghadirkan obrolan tentang agama Islam dibawakan oleh Ayah
dan anak. Dan kebetulan dua-duanya sosok yang sebelumnya
sudah punya reputasi yang popular. Yang kedua sosok Abi yang
memang dia mengisahkan Islam dengan cara yang adem, dan tidak
marah-marah, tidak bersifat memaksa itu sih yang cukup kuat.
Kalau bikin program itu istilahnya ada USP (Unic Selling Point)
jadi apa yang memberdakan program ini dengan program lainnya
dan yang sejenis. Kalau Shihab & Shihab ya dua point itu sih.
11. Kak boleh dijelaskan siapa saja yang terlibat proses Shihab &
Shihab mulai dari pra produksi, produksi, sampai pasca
produksi ?
136
Kalau pra produksi itu crew kreatif, produser, eksekutif produser,
lalu ada manager konten sama Mba Nana sendiri. Untuk proses pra
produksi biasanya meeting brain storming. Lalu kemudian bikin
ToR, synopsis, bikin alur. Menghubungi narasumber, terus
menyiapkan persiapan tapping, alat, venue dan sebagainya Tim
kreatif dan produser yang teknis. Kalau eksekutif produser, Mba
Nana itu sifatnya supervise, jadi ngomongin stateginya,
ngomongin ide, review tor, alur. Tapi kalau yang benar-benar
teknis itu produuser dan kreatif.
12. Untuk tim pada proses produksi bagaimana dengan
organisasinya ?
Itu ada departemennya sendiri, kita nyebutnya tim support. Jadi itu
tim yang isinya orang-orang teknis seperti editor, illustrator,
cameramen, asisten produser yang kordinasi hal-hal teknis
semacam itu dibawah divisi tim support. Di narasi itu program-
programnya kan banyak, tapi tim supporting bergantung pada
orang-orang di satu divisi itu. Jadi kalau kamu nanya apakah tim
Shihab & Shihab itu punya cameramen, jawabannya enggak ada.
Tapi ketika kita butuh kita akan koordinasi dengan tim supporting
itu. Untuk manager supporting itu Pandu kamu perlu cek lagi ke
HR.
Otomatis tim supporting ikut tapping tuh, jadi kalau produksi tim
supporting ikut karena mereka yang shooting, ketika shooting
isinya itu adalah tim support, crew kreatif, dan produser. Aku
sebagai eksekutif produser kadang ikut kadang enggak, tergantung
137
skala syutingnya. Kalau syutingnya gede banget atau special itu
ikut. Tapi kalau yang regular biasa, aku nggak perlu hadir dilokasi
syuting.
Pra produksi ya editing dilakukan oleh tim support tapi disupervisi
oleh produser, produser yang akan bikin kaya panduan editing,
mana bagian yang dimasukkin atau di cut.
13. Apakah ada revisi dari eksekutif produser setelah video sudah
jadi ?
Aku terima ketika sudah jadi tinggal release. Jadi previewnya aku,
dan Mba Nana.
14. Shihab & Shihab ini tayang melalui Youtube, apakah dalam
proses produksinya ada perbedaan dengan tv ?
Shihab & Shihab ini kan pada intinya tayang di youtube ya, jadi
untuk membandingkannya agak susah. Apa yang bisa
dibandingkan itu secara konten sih karena ini tuh karakter konten
yang selalu kita hindari apapun programnya di Narasi.tv itu adalah
kita ingin bergerak meninggalkan televisi jadi narasi.tv itu kan
bentukannya Najwa Shihab dan beberapa temen Metro TV, jadi
pertama kali hadir Narasi.tv ini karakter konten-kontennya masih
cenderung membawa bentuk-bentuk televisi salah satunya Mata
Najwa karena memang dia masih tayang ditelevisi. Tapi program-
program lainnya yang tayang di youtube masih kebawa unsur-
unsur karakter televisinya. Semakin kesini narasi.tv semakin sadar
bahwa berbeda cara main tv dengan youtube gitu, makannya
beberapa konten-kontennya dibawa untuk meninggalkan karakter-
138
karakter tv yang lebih ke youtube. Implementasinya dalam Shihab
& Shihab itu mulai dari 2020 akhir mulai main dengan vlog. Nah
vlog itu kan karakter yang sangat youtube yaa, bukan tv. Itu salah
satu cara untuk bawa Shihab & Shihab ini bergerak ke medan
youtube sesuai dengan youtube.
15. Apakah ada hambatan dalam proses pra produksi ? kemudian
bagaimana cara mengatasinya ?
Paling dalam menentukan narasumber, karena kan lama-lama
habis ya, maksudnya kita nggak mungkin akan terus pakai Gus
Baha, atau kita akan selalui “nampilin Umi”. Tantangan di pra
produksi itu ide dan kreatifitas.
16. Bagaimana proses awal penciptaan program-program di
Narasi.tv ?
Tentu saja yang pertama mulai dari konsep, merancang konsep,
melihat riset audience, kebutuhannya seperti apa, yang disasar
seperti apa dan sebagainya, itu dikerjakan kalau di Narasi.tv itu
bareng ada satu divisi namanya Divisi Brand, jadi divisi brand ini
tugasnya untuk menjaga setiap konten narasi ini secara konsep dan
secara visual misalnya itu masih dalam tatanan dilingkup narasi
artinya, karena program narasi itu banyak, dikhawatikan kalau
tidak ada ibaratnya jaga batasan-batasan itu bisa simpang siur, dari
program satu ke program lain bisa keluyuran sendiri-sindiri secara
visual misalnya tidak ada standar yang jelas atau secara konsep
juga suaranya berbeda. Nah itu ada satu divisi, namanya divisi
brand. Itu yang tugasnya bikin standar itu, jadi ketika narasi mau
139
bikin program gitu, pasti ada diskusi yang cukup intens divisi
brand ini termasuk “Shihab & Shihab”. Shihab & Shihab pun di
awal gitu ya.
17. Apa tujuan awal adanya program Shihab & Shihab dan
bagaimana strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut?
Secara premis gitu ya, Shihab & Shihab ini, jadi kalau kita bikin
program itu pasti dimulai dari cari premis, premis programnya itu
apa. Premis itu artinya bagaimana cara menjelaskan program itu
dengan hanya satu kalimat. Kalau Shihab & Shihab premisnya
adalah orbrolan hangat antara Ayah dan anak dalam hal ini adalah
Najwa Shihab dan Abi Quraisy Shihab untuk membicarakan
persoalan sehari-hari didukung dengan kacamata Islami,
premisnya itu gitu. Jadi kalau ada orang nanya Shihab & Shihab
itu apa sih, dalam hal ini misalnya klien Shihab & Shihab itu
program apa sih akan dijawab dengan satu kalimat itu tadi,
premisnya itu. Terus kemudian dari premis dikembangkan
segmennya siapa. Kalau di Shihab & Shihab itu segmennya itu
secara usia 18-35, kemudian secara kita uraikan lagi segmennya
itu mungkin ada dua: yang pertama anak muda 18-35 tadi yang
membutuhkan referensi agama dalam mengambil keputusan, kan
ada orang-orang anak muda yang ketika dia mengambil keputusan
atau melakukan sesuatu, melakukan tindakan itu dia
mempertimbangkan kacamata dari agamanya terutama agama
140
Islam. Shihab & Shihab hadir untuk memenuhi kebutuhan orang-
orang yang seperti itu. Sama satu lagi yang segmennya anak muda
yang lebih terbuka dengan nilai-nilai Islam yang moderat, itu juga
mengisi kebutuhan mereka. Kemudian disitu dikembangkan secara
konsep, brandnya seperti apa, karakter suaranya seperti apa, kalau
itu Shihab & Shihab berarti kita juga mempertimbangkan Najwa
Shihab disitu akan suaranya seperti apa seperti apa. Abi Quraisy
seperti apa gitu, dalam relasi Najwa Shihab dan Abi Quraisy
Shihab, Najwa Shihab disini tentu saja suaranya akan berbeda
dengan Najwa Shihab dalam Mata Najwa. Shihab & Shihab suara
Najwa Shihab karakter suaranya lebih, yang pertama lebih
penasaran, ingin tahu, tapi beda, dia tidak akan banyak menyela
narasumber, beda dengan di Mata Najwa kan memang yang
dihadapi itu politikus, mencekar itu perlu itu ya. Untuk
mendapatkan informasi-infomasi public yang penting. Di Shihab
& Shihab karakter Mba Nana akan lebih soft dan dia disisi lain
diimbangi dengan Abi Quraisy Shihab yang lebih kebapakkan,
lebih bijaksana, murah hati dalam pengetahuan segala macam.
Terus kemudian kita juga bikin do and done artinya larangan-
larangan. Misal kalau brand ya berarti iklan apa saja yang boleh
masuk apa yang tidak. Misal iklan rokok dan miras itu tidak boleh
di Shihab & Shihab. secara konten larangannya juga ada, misalkan
untuk tidak boleh terlalu banyak perbincangan agama lain selain
agama Islam karena ditakutkan akan menyinggung dan juga tentu
saja karena ini, rasanya tidak etis juga kalau acara Shihab &
141
Shihab terus kemudian membicarakan nilai-nilai agama lain kita
menghindari itu. Terus kemudian juga pemilihan katanya juga
sesuai dengan brand di Shihab & Shihab sendiri, pendekatan
penyampaiannya juga lebih hangat, lebih sejuk, lebih adem, dan
Stidak agresif. Terus kemudian dari konsep substansi, ke konsep
visual gitu ya, bikin logo, terus kemudian di visualnya standarnya
seperti apa gitu. Ketika bikin postingan di Instagram akan seperti
apa. Batasan-batasan fontnya dan segala macam. Itu kemudian
yang akan intens bareng tim brand tadi gitu ya. Kemudian bahas
journey, journey itu artinya dari pertama konten itu rilis, itu
rilisnya didistribusikan.
18. Apa saja kendala dalam proses produksi?
Sebenarnya mungkin kalau aku bagi 3, pra produksi, produksi,
pasca produksi. Bagian produksi ini cenderung, nggak terlalu
rumit nggak terlalu banyak kendalanya. Kendalanya sebatas
kendala-kendala teknis, kendala teknis itu misalkan lebih ke
sounddnya kurang oke, atau misalkan sejak pandemic gini
tappingnya jarak jauh, via zoom, artinya secara teknis lebih rumit,
dan biasanya mungkin kendalanya ya tadi secara gambar agak
tiba-tiba error, trouble, suara-suara juga. Yang sering terjadi
perkara internet sih, sinyal nggak bagus, ya kendala-kendala
sebatas itu. Kalau secara substansi, secara proses, interaksi obrolan
dialog itu nggak banyak kendala, karena kan memang program ini
diampu langsung oleh Najwa Shihab kita bisa bilang Najwa
Shihab dan Abi Quraisy Shihab itu orang-orang yang sudah sangat
142
kompeten dalam hal berbincang didepan public gitu ya, dalam hal
talkshow itu sudah tidak ada masalah, mereka berdua sudah bisa
mengendalikan panggung seperti itu. Jadi untuk proses produksi
sebatas teknis aja.
Nah kalau pasca produksi juga paling editing, nggak terlalu
banyak masalah juga sih. Ya paling kalau misalkan butuh deadline
cepet gitu, tapping hari ini misalkan terus kemudian harus selesai
besok, akhirnya masalahnya lebih ke editor. Dan itu bukan
masalah Shihab & Shihab saja, itu memang secara perusahaan
Narasi memang karena pekerjaannya banyak, jadi kadang-kadang
membutuhkan editor-editor tapi biasanya program-program yang
melibatkan Najwa Shihab disitu akan cenderung diprioritaskan
gitu ya, karena memang kekuatan programnya, ketika program-
programnya diampu langsung oleh Mba Nana memang lebih kuat
sih, jadi memang akan lebih diprioritaskan gitu, jadi nggak terlalu
masalah sih untuk pasca produksi, memang rintangannya lebih ke
pra produksi sih, konsep talkshownya akan seperti apa, dialognya
akan seperti apa, pembahasannya akan seperti apa, rencana-
rencana diawal itu yang memang harus sedemikian tajam sehingga
ketika sudah masuk di fase produksi dan pasca produksi itu sudah
nggak banyak problem. Nah kendala shihab&Shihab kan karena
issuenya cenderung sensitive bagi sebagian orang, dan agama.
Apalagi bagaimanapun sosok Najwa Shihab dan Abi Quraissy
Shihab ini kan sosok yang beririsan oleh politik. Jadi memang
harus politicle correct jangan sampai ada singgungan-singgungan
143
yang itu meman beresiko. Itu sih, tapi overall secara umum yak
arena tadi diampu oleh dua orang yang sudah credible gitu ya Mba
Nana dan Abi Quraisy Shihab jadi nggak terlalu ada masalah sih
yang merongrong gitu ya.
19. Mengapa akhirnya Narasi memilih tayang secara online?
Ya memang karena kalau kita mau mengejar masa depan ya lewat
online gitu, bukan berarti bahwa misalkan tv itu tidak punya masa
depan gitu. Aku termasuk salah satu orang yang walaupun berkarir
di medan online tapi masih percaya bahwa televisi itu belum
runtuh gitu ya, televisi itu mungkin masih jadi, apalagi kita
dinegara dunia ketiga, mungkin ya televisi masih menjadi media
massa yang paling banyak dikonsumsi oleh rakyat Indonesia.
Bahwasanya internet sudah penetrasi gitu ya ke kota besar gitu,
gila-gilaan gitu bisa jadi benar, tapi untuk di wilayah Indonesia
yang lebih luas, pelosok-pelosok, aku pikir tv masih menjadi
media massa utamanya orang-orang Indonesia. Tapi diluar itu ya
bisa dibilang televisi mandek, dia hidup tapi tidak akan lebih besar
dari ini untuk wilayah baru yang mungkin juga lebih murah, lebih
strategis, lebih potensial ya online gitu. Dan disitulah Narasi
mengisi jagat online itu. Ya aku pikir itu bagaimana media-media
online lainnya gitu ya bahkan sekarang hampir semua media baik
itu cetak, tv juga bikin situs online gitu. Ada yang aktif sekali
seperti misalkan liputan6, cnn segala macam, sampai ada yang
Cuma minimal mereka punya situs lah walaupun nggak terlalu
144
hidup. Tapi artinya memang ya media online itu medan yang pasti
dijejaki oleh semua orang, semua pihak media gitu.
20. Mengapa program-program Narasi.tv terbagi menjadi
beberapa channel ?
Ini juga strategi yang sangat umum dilakukan oleh media,
pengembangan media, pembagian segmentasi pasti harus
dilakukan karena kalau kita hanya pakai satu akun, kontennya
akan sangat gado-gado. Dan akhirnya tidak bisa terdistribusi
sesuai dengan kebutuhan audiens masing-masing gitu. Di Narasi
itu kan kontennya sangat luas ya, ada politik, ada teknologi, ada
pop culture, ada Shihab & Shihab misalnya yang beririsan dengan
agama gitu, kalau itu dikumpulkan dalam satu mangkuk gitu ya,
rasanya akan pertama, bayangkan saja kalau satu akun terus
kemudian dia bisa sehari bisa rilis berapa puluh postingan gitu dan
nggak semua orang kan bisa menerima semuanya, jadi memang
harus dibagi sih. Itu strategi yang sangat umum dilakukan oleh
media-media gitu ya punya beberapa channel sekaligus gitu, nih
kita nggak Cuma ngomong youtube tapi juga Instagram ya. Dan ya
tiap-tiap secara internal juga dengan membagi itu, setiap akun
dipegang oleh tim-tim yang berbeda akan lebih memaksimalkan
masing-masing tim sih untuk memunculkan gagasan, berkreasi dan
juga menjaga konten-kontennya sendiri gitu.
21. Bagaimana cara anda menjalin hubungan dan komunikasi
dengan tim dan bawahan ? motivasi, komunikasi, apakah ada
pelatihan, dan pengaruh pribadi ?
145
Pertama, karena ini pandemic ya, jadi interaksi-interaksinya
memang menjadi minimal secara fisik gitu, mayoritas dilakukan
jarak jauh online gitu ya. Yang komunikasi terbanyak akhirnya
jatuh di grup WhatsApp dan memang akhirnya kan kembali ke
jobdesk masing-masing gitu ya. Kalau misalkan aku sebagai
eksekutif produser gitu ya, eksekutif produser kan punya atasan
superviser juga punya bawahan. Yang penting adalah mengerjakan
tanggungjawab masing-masing gitu, jadi kalau di Narasi itu
sederhananya gini sih itu untuk tim konten itu produser itu
bertanggung jawab terhadap konten yang rilis, nah aku sebagai
eksekutif produser itu sebagai superviser terakhir paling
bertanggung jawab ketika konten itu rilis, jadi misal Shihab &
Shihab rilis ya per episode. Yang bertanggung jawab terhadap
produksinya adalah produser, tapi ketika konten itu rilis aku yang
pertama kali bertanggung jawab, cek akhir ibaratnya ketika konten
itu bermasalah maka aku yang bertanggung jawab. Diatasku ada
manager, ada juga pemimpin redaksi ya mereka bertanggung
jawab lebih dari satu konten lebih ke programnya. Perbedaannya
itu sih, tanggung jawab tiap konten. secara teknis ya, kalau aku
sudah ibaratnya levelnya nggak harus ikut tapping, syuting, yang
penting pantau dan control dari jauh itu masih boleh. Kalau
produser tim kreatif, reporter, asisten produser mereka harus
dilokasi ketika syuting, bedanya itu. Diluar itu ya menjalin
hubungan ya professional dan tentu saja ada satu dua
romantismenya dengan teman-teman tim gitu ya. Kalau ulang
146
tahun kirim kado segala macem gitu sih, masalah-masalah tetap
ada tapi prioritasnya tetap professional, nggak harus melibatkan
unsur personal, bercanda segala macam, kapan harus serius gitu
sih. Dan mungkin aku pribadi karena aku dimedia sebelumnya
sebagai pemred ya pemimpin redaksi gitu ya, jadi aku orang yang
memahami sulitnya memimpin sebuah tim, bagaimana kita tidak
bisa memuaskan semua orang, semua orang dalam tim. Kadang-
kadang kita harus mengambil keputusan yang tidak enak untuk
sesame tim segala macam aku sudah pernah merasakan. Jadi
empatiku terhadap manajemen atau ya orang-orang superviser-
superviserku, aku cukup bisa memahami mereka ketika mereka
mengambil keputusan-keputusan yang tidak enak. Dan itu
berpengaruh ke bagaimana aku memimpin tim dan bagaimana aku
ya merespon tiap problem yang muncul gitu sih.
22. Apakah ada training ?
Ada, tapi wilayahnya sebenarnya selama ini yang aku lihat lebih
ke HR sih itu yang ngasih training. Kalau sesama tim satu program
gitu ya misalkan Shihab & Shihab gitu nggak ada training yang
aku bikin, aku gelar misal trening untuk dua produserku gitu. Jadi
fyi kalau di Shihab & Shihab itu jadi dan Catatan Najwa satu divisi
terdiri dari eksekutif produsernya aku sendiri, lalu aku punya dua
produser dan dua crew kreatif. Jadi satu tim ada lima orang gitu
dan untuk unsur pelatihan, pembelajaran berjalan secara natural
secara harian aja, nggak ada hari khusus misalkan aku hari ini
membuat trening. Tapi dari HR kadang-kadang bikin aku pernah
147
dikasih trening soal dari NesDaily salah satu creator youtube yang
popular di dunia, bikin sesi workshop internal dan aku ikut.
23. Apa saja evaluasi program Shihab & Shihab ?
Evaluasi sih macem-macem ya mulai dari isi dialog, pemilihan
narasumber, kemudian treathment yang dipilih, kemasan yang
dipilih, lalu bahkan sampai ke pemilihan thumbnail video,
pemilihan judul ketika sudah rilis, caption ketika sudah rilis
banyak evaluasi. Tapi mungkin evaluasi yang paling sering
diberikan itu ya dan memang yang perlu dibenahi oleh tim Shihab
& Shihab secara konten itu paling sering memang treathment sih.
Jadi kebutuhan untuk membuat Shihab & Shihab ini menjadi
program yang impresinya audiens ini bukan agama, atau program
dakwah. Bahwa isinya bisa kita lihat sebagai sebuah obrolan
dakwah dari Abi Quraisy Shihab itu betul. Tapi gimana cara
mengemas ini tidak terlihat seperti program dakwah tapi ya tadi
program yang ya obrolan ngomongin permasalahan anak muda
tapi didukung oleh kacamata Islami. Dan dibuat tidak melulu
talkshow tapi lebih personal dari sisi Najwa Shihab. itu makannya
treathmentnya untuk setahun belakangan itu kita banyak main
vlog, ada selipan2 vlog. Mba Nana memperkenalkan ibunya,
memperkenalkan kakak adiknya, memperkenalkan keponakan2nya
gitu, itu sih yang coba dikejar supaya tidak monoton dan tidak
menjenuhkan juga. Supaya orang tuh ketika nonton tidak merasa
sedang nonton acara dakwah gitu yah, apalagi kalau
pendekatannya mirip dengan dakwah2 yang ditv, duduk berdua
148
ngobrol itu sih membuat menjadi lebih hidup dan kreatif itu sih, itu
evaluasinya.
24. Kenapa tidak tayang rutin selama 2 minggu sekali ?
Memang yang membedakan dengan program narasitv lain,
program Shihab & shihab ini dengan catatan najwa itu salah satu
program yang cukup perfeksionis gitu ya. Jadi kita tidak mau
mengutamakan atau mungkin belum mau mengutamakan kuantitas
diatas kualitas, artinya ya mending ga rilis daripada rilis tapi
setengah. Dan programnya Shihab2 ini kan program yang artinya
melibatkan narasumber lain biasanya gitu ya. Dan narasumber
yang biasanya punya kesibukan yang luar biasa, kalau selebriti
misalkan dia selebriti yang kondang, yang polular yang punya
banyak proyek. Apalagi kalau diamati Shihab & Shihab ini
belakangan ya adanya dari pejabat public politikus, nggak
kebayang makin sibuk lagi. Jadi kadang menyamakan jadwal itu
juga salah satu tantangan gitu sih, kalau mau benar-benar
berkomitmen dua minggu sekali gitu. Gitu sih tantangannya. Jadi
program ini melibatkan orang-orang yang sibuk sebenarnya gitu
sih sederhananya, bahkan bukan dari narasumber tapi dari Mba
Nana sendiri dan juga Abi Quraisy Shihab juga, Abi Quraisy
Shihab juga bagaimanapun, usia tidak bisa bohong gitu ya, dia
tidak sefleksibel itu misalnya untuk mencari waktu, mencari
tempat tapping itu juga nggak mudah. Apalagi disaat pandemic
gini kita sangat-sangat melindungi beliau, protocol harus dijaga
betul, dan setnya lebih sulit untuk kita ngeset waktu tapping.
149
25. Apa kekurangan dari program ini ?
kekurangan atau hambatan dari program Shihab & Shihab ini,
pertama ini adalah program yang bagaimanapun beririsan dengan
wacana-wacana islami, agama gitu ya sehingga ada banyak
batasan yang harus kita jaga, menyusun topik untuk memilih
permasalahan yang kita bicarakan apa ke pemilihan narasumber.
Otomatis itu memang sangat ketat dibandingkan program-program
lain. Bahkan mungkin ini di Narasi tv adalah program paling ketat
gitu ya, secara batasan-batasan dan secara political correctnesnya.
Itu sih mungkin sebagai tantangan untuk handle program ini,
program agama ketika memilih satu issu bener-bener tidak bisa
sebebas kita membicarakan isu yang sama dengan program-
program lain gitu. Dan kedua juga secara treathment yang sudah
dibahas, batasannya bukan Cuma yang perbincangannya, sudut
pandangnya tapi juga pilihan treathmentnya. Karena melibatkan
Abi Quraisy Shihab yang tadi aku sempat singgung bahwa
memang usianya juga sudah lanjut, paling ya duduk berdua, ketika
vlog ya paling mba nana aja. Kalau abi kan sudah susah, itu sih
paling tantangannya. Karena sejak awal kita tau dasar program ini
sebagai program yang membicarakan hal-hal dengan kacamata
agama dngan endirinya membatasi banak hal denga sendirinya
gitu.
Kalau kelebihannya sih, pertama yang diuntungkan bahwa Shihab
& Shihab ini memamg dibawakan oleh pasangan ayah dan anak
yang kebetulan dua-duanya sama-sama popular itu sebuah
150
previlegde sih, mau nggak mau harus diakui gitu ya. Bisa dibilang
tidak dibangun dari nol karena memang dua tokoh yang terlibat ini
ibaratnya sdah punya massa yang besar masing-masing gitu. Dan
kebetulan keduanya adalah ayah dan anak, jadi chemistryna sudah
terbangun itu sih kelebihannya. Dan pilihan kami gitu ya untuk
membawakan ini sebagai sebuah program yang dengan pendekatan
agama yang ramah, yang hangat, yang harmonis gitu ya di minati
banyak orang. Mungkin salah satu program agama yang konsisten
didigital sekarang ya viewnya termasuk paling tinggi, termasuk
dilingkaran paling tinggi. Memang ya kita juga banyak orang
banyak audiens yang cukup kesulitan ketika ingin mencari
obrolan-obrolan dan konten-konten agama yang bagi mereka tidak
menghianati mereka dengan tidak agama dengan memberikan
konten-konten agama yang terlalu bersifat memaksa dengan
pendekatan-pendekatan yang diktatis, tidak memberikan ruang
interpretasi yang lebih luas gitu bagi audiens, dan Shihab &
Shihab hadir mengisi kebutuhan itu.
26. Apa harapan untuk program Shihab & Shihab ?
Yang pertama sederahana, berusia lanjut, berusia panjang, dan bisa
menemukan lebih banyak anak muda anak muda yang memang
membutuhkannya gitu. Yang ku pikir itu banyak sekali ya dan
memang serame-ramenya program Shihab & Shihab ini aku yakin
masih banyak anak muda-anak muda yang belum terjangkau gitu
ya. Terutama mungkin mereka-mereka di plosok Indonesia
mungkin yang memang belum terlalu pasif dengan internet, jadi ya
151
belum dipertemukan saja dengan program Shihab & Shihab gitu.
Sebagai program agama Shihab & Shihab ini kan walaupun kita
mematok segmennya itu 18-35 tapi sebenarnya ada banyak orang-
orang yang mungkin lebih dewasa yang mungkin sudah dilevel
bisa kita sebut sebagai Bapak-bapak dan Ibu-Ibu ikut nonton dan
juga ikut share ke grup-grup WhatsApp keluarga biasanya. Ya itu
salah satu perjalanan yang memang bisa dilalui oleh program ini
untuk memperluas jangkauannya. Dan kami sih sangat berharap
program ini bisa semakin banyak diterima orang, tujuannya apa
sebenarnya satu berdampak. Program ini bisa berdampak jadi ada
banyak anak muda yang dengan menonton program ini bisa sangat
terpengaruhi keputusan-keputusan yang dia buat gitu, bagaimana
pola berfikir dia, bagaimana dia mencoba menyelesaikan masalah
atau keresahan ya itu bisa terjawab dengan program-progam ini
gitu sih.
152
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/tanggal : Rabu, 9 Desember 2020
Waktu : 19.00 WIB – selesai ( via ZOOM )
Narasumber : Drs. Joni Arman Hamid, M.Ikom
1. Sebelumnya perkenalkan Nama lengkap Bapak serta
pengalaman?
Nama lengkap Joni Arman Hamid, Saya bekerja di televisi sejak
tahun 1993 – 2015. Saya bekerja di ANTV mulai dari camera
person sampai produser artinya pekerjaan yang sifatnya teknis
maupun tidak, saya lakukan.
Waktu di stasiun, saya sebagai fasilitator bagi teman-teman yang
baru masuk, jadi untuk karyawan masuk nanti diserahkan ke saya
untuk difasilitasi agar bisa bekerja sesuai dengan jobdeknya. Saya
mengajar sejak 2002 di Universitas Mercu Buana, 2003 di UIN,
kemudian ada dikampus UPN. Saya mengajar tentu mengenai
televisi,dasar-dasar jurnalistik, dasar-dasar penyiaran, dasar-dasar
broadcasting, produksi siaran televisi, produksi siaran berita,
produki berita non televisi, sistem studio, fotografi, kamera tv
digital, sinematografi, rata-rata berhubungan dengan mata kuliah
televisi yang berhubungan dengan produksi televisi a-z saya
ajarkan.
2. Menurut Bapak, Manajemen secara umum seperti apa ?
153
Namanya manage ya mengatur, merencanakan, membuat
strateginya, dan melakukan, mengevaluasi, kan 3 hal. Bisa
dijadikan 3 hal, bisa dikembangkan menjadi banyak. Di review,
direncanakan, di produksi, di evaluasi. Perencanaan itu kan banyak
macam, apa yang direncanakan, darimana itu, idenya dari mana,
dan bagaimana ide itu dikembangkan. Karena ini bicara televisi,
bisa dari produser, dari orang lain, dari mana saja, bisa juga
bacaan. Kemudian produser mengelaborate ini, bisa saja dia
merekrut seorang skrip writer, misalnya tim kreatif. Kemudian
dimatangkan, ide ini didiskusikan dengan tim yang akan
mengerjakan tentu dengan program director. Diberikan ke program
director idenya kaya apa, sehingga dalam perencanaan itu akan
juga menghasilkan bagaimana ini dilakukan, nah kalau bagaimana
produksi ini dilakukan berarti ada perencanaan produksi, di mana
produksi di lakukan berarti ada lokasi, siapa yang akan melakukan,
siapa talentnya, bagaimana bentuk desainnya, desain bentuk
produksi itu sendiri dan desain, lokasinya di mana, kalau lokasi di
mana berarti ada skrip tempat. saya contoh dalam membuat satu
talkshow, ini udah ada membuat talkshow agama, kenapa agama
idenya bisa saja bahwa orang perlu penyegaran beragama, agama
apa itu berbeda-beda. Ada strategi disitu, bisa saja menurut kita
bagus, belum tentu menurut khalayak tidak bagus, tentu ikut
kaidah-kaidah yang berlaku dimasyarakat yang tentu sesuai
dengan aturan main yang dibuat oleh pemerintah jadi regulasinya
kayak apa, undang-undangnya kaya apa, kita boleh lakukan
154
sesuatu tanpa ada panuan itu nggak boleh, tentu ada panduan
agamanya
3. Apa yang dimaksud manajemen produksi program?
Kalau manajemen program itu ya direncanakan, tetap saja. Kalau
produksi ya pra produksi, produksi, pasca produksi. Di mana di
pra produksi itu orang mengumpulkan ide, ide dijadikan satu judul
produksi (topik), kemudian dikembangkan mau jadi apa bentuknya
talkshow, apa brntuknya film di tv ya. Kalau tv tentu ada dua,
berita atau non berita. Kalau non berita jelas, karena kamu ini
bicara non berita tentu tetap ide itu yang pertama. Setelah ide ada
dikembangkan, nah pengembangnya bentuknya kaya apa apakah
feature kah, semua produksi itu dilakukan di pra produksi, misal
kita mau bikin talkshow agama, judulnya apa, bisa jadi judulnya,
siapa penceramah. Karena namanya Shihab & Shihab berarti dia
pasti Shihab yang ada disitu. Shihab ini yang ngomong Shihab
(M.Qurasiy Shihab/ penceramah), yang preseternya Shihab (Najwa
Shihab). Nah ini terfokus, apa materinya tergantung kesepakatan
yang produsernya dengan Shihabnya tentunya. Membentuknya
ada … atau bentuknya dia aja, tentu berdasarkan tema yang akan
diangkat. Tergantung apa yang sudah digariskan. Narasitv itu kan
punya program, punya rancangan program schedule, dengan
manage program, misalnya perbulan itu apa yang kita lakukan.
Karena timing mesti dibuat, pada saat ini saya akan bicara ini,
pada waktu ini akan ini. Nah itu tergantung bagaimana rundown
yang dibuat. Nah setelah itu ketika sudah jelas orangnya,
155
bentuknya kek apa. Tentu talkshow, talkhownya kaya apa
tergantung variasi yang direncanakan..
Bahan yang kamu berikan ke saya, itu ada tamunya, acaranya di
set dirumah, ini kan variasi saja, gimmicknya. Pada intinya kan
masalah tempat, sesuatu yang bisa dirubah, bisa diset. Dari segi
konten kan sudah jelas. Presenter Shihab, kalau ada yang lain ya
tentu tamu dari acara tersebut. Nah setelah dirancang idenya tentu
lokasi shootingnya dimana, berdasarkan perencanaan saja.
Seharusnya jelas. Bisa aja tidak jelas karena ini kan bisa berubah
tergantung dari yang melakukan kegiatan, kan ini kan keluarga.
Bisa saja dirumahnya, atau di mana yang penting direkam. Setelah
begitu, karena ini timnya sudah jelas, tentu tim yang tetap mau
berapa kamera, tentu ada tim yang tetap. Ini kan bukan satu stasiun
tv, tapi ini tv yang dimasukkan di dalam youtube. Setelah itu
diproduksi, di pasca, kemudian ditayangkan. Itu manajemen
produksi, langkah-langkahnya. Apa mengapanya tentu sesuai
dengan fungsi masing-masing crew. Dan itu masing-masing kan
punya SOP. Siapa yang merancang, bisa saja karena yang punya
Shihab, produser hanya melanjutkan lagi. Apakah propertinya
disiapkan, bisa saja tidak, apa yanga da saja kan bisa saja. Tapi
secara manajemennya diatur di pra produksi, pakaian, sposornya
siapa. Itu ada sponsornya berarti sudah terencana, narohnya di
mana. Terencana semua, saat produksi nanti blocking, di produksi
nanti sudah ketahuan, kameranya di mana. Dari melihat yang
diulang kaya, tamunya kan berhadap-hadapan (jelasin banyak
156
tentang teknis). Kalau bicara mengenai produksi tentu kita bicara
mengenai produksinya, bagaimana itu posisinya di youtube atau
di mana. Kebetulan itu dimasukkan ke youtube, tentu produksinya
akan sama.
4. Pada episode tersebut (Gus Baha), openingnya menggunakan
vlog, menutut Bapak bagaimana?
Itu gaya saja, dimana-mana bisa. Masalah variasi, masalah
bagaimana dia membuat itu supaya lebih zoom ini bisa saja. Itu
bukan suatu hal yang perlu dibikin, yang penting tidak menyalahi
aturan. Vlog kah atau apa. Itu by rencana (nanti vlog atau apa). Itu
kan tidak harus kaku, karena itu akan menarik bagi orang yang
suka, bagi orang yang nggak suka “ini apa sih kok vlog”. Tapi ini
dalam suatu produksi kaya gini ini boleh saja. Ada orang buat
talkshow itu music dulu, yang penting kan tidak menyalahi apa
apa.
5. Mengenai manajemen produksi pada program Shihab &
Shihab yang merupakan program dakwah yang
memanfaatkan platform youtube (internet/media baru), dalam
proses produksinya apakah ada perbedaan dengan televisi ?
Mungkin karena ini di youtube ada perbedaan, bisa perbedaan
waktu kemampuan. Tehnik pengambilan, dan produksinya sama
tidak ada yang berbeda. Tetapi memang dia yang ditampilkan
berbeda tentu ada yang diubah, misal tv sekian dbi, tentu di
youtube sekian kalau nggak salah 1080, formatnya 16x9. Nah itu
format 16x9 digital.
157
6. Untuk program tv keberhasilannya itu kan rating program
yang tinggi, kalau di youtube atau kanal digital apa yang
menjadi tolak ukurnya ? (ratantenion?)
Keberhasilan itu dilihat dari apa, tergantung, ada yang ratingnya
tinggi tapi dia berhasil, duitnya banyak. Ada yang ratingnya
tinggin duitnya nggak ada, ada juga. Kalau kamu berprinssip
program berhasil ratingnya tinggi, nah sekarang kembali rating itu
nonton kan. Kalau jumlah penonton berarti sama dong, seberapa
banyak penonton yang nonton itu berarti dia sukses. Jadi tetap,
namanya tv kan ditonton orang, kalau sedikit nggak berhasil dong.
Bedanya, youtube itu kan kapan saja dilihat orang, tidak live
karena dia direkam. Kalau rating yang di tv itu kan ia tayangnya
jelas, tidak apple to apple juga membandingkannya. Karena
youtube itu kan lain kalau sama-sama live, lain ceritanya. Kalau
youtube kan tidak live, direkam ditayangin. Tapi kalau rating kan
tidak selamanya waktu itu lain dengan share, share itu jumlah
penonton selagi dia ditayangin terus. Kan tv beda sistemnya dua
hal yang berbeda.
7. Program ini adalah salah satu progam keislaman, yang tayang
secara online melalui website maupun youtube. Menurut
Bapak bagaimana perkembangan media online seperti
narasi.tv dan program Shihab & Shihab kedepannya seperti
apa ?
158
Narasi.tv itu kan semacam institusi, shihab & shihab ini adalah
program narasi.tv yang tayang secara online. Manajemen itu sama,
tapi mungkin karena ini youtube bukan di tv caranya lebih simple.
Ini kan produksi itu saja. Produksi di youtube media baru itu
langkah-langkahnya akan sama. Karena di youtube itu cenderung
lebih kecil kekuatan megabitenya, itu dia di compress sehingga
bisa diputar di hp, misalnya akan diturunkan gradingnya.
8. Menurut bapak, dari 4 fungsi manajemen perencanaan,
pengorganisasian,pengarahan, dan pengawasan, mana yang
paling berpengaruh dalam kesuksesan sebuah program,
khususnya program Shihab & Shihab ?
Semua harus berpengaruh, kalau konsepnya empat ya berarti
empat-empatnya harus jalan. Kalau satu rusak, nggak jadi dong.
Salah satunya bagus nggak bisa. Harus bagus semuanya, satu step
dengan step berikutnya tentu sukses dulu yang pertama baru yang
kedua. Berarti itu kan harus dilakukan fungsi apapun harus
direncakan, harus awasi, harus dikontrol. Semuanya harus bagus,
bagaiman suatu hasil produksi tidak dikontrol, bagaimana
hasilnya, tentu ada cara mengontrolnya. Kalau tahap-tahap
produksi ada pra produksi itu masuk di perencanaan. Semua harus
dilakukan, controlling berarti kan ada actuating. Produser itu
punya organisasi, produksi ini kan punya organisasi, siapa yang
melaksanakan, siapa yang merencanakan sampai actuatingnya
gitu. Kalau di produksi kan tim perencanaannya siapa, nanti
159
actuatingnya dibawah komando siapa. Controllingnya apa yang
dilakukan oleh produser.
Mau dia masuk dari mana divisinya, dalam waktu produksi orang
itu dibawah program director. Mau dari mana itu urusan lain, itu
kerja sama program lain lagi. Itu dari manapun bisa masuk, entah
sewa atau bagaimana orangnya bisa saja. Bahwa itu hal yang biasa
saja. Makannya ada program director yang mengkordinir itu,
program director apa mengapa nanti. Semua orangpun boleh
kenapa tidak. Yang penting program yang direncanakan A-Znya
dilakukan produksi dengan tim produksi kemudian editing. Tapi
ini urutan-urutan produksi, bahwa siapapun orangnya itu bukanlah
hal yang harus, itu bisa saja tergantung dari institusi itu
melakukan, bisa saja.
9. Bagaimana perkembangan program-program dakwah d
Indoneia yang tayangnya melalui youtube?
Sudah terancang dengan baik alhamdulillah, tapi sekarangkan
tidak ada regulasinya. Saya katakan ini Islam gitu, kalau di tv kan
jelas ada KPI nya ada undang-undang penyiarannya, di youtube
kan nggak mau masuk undang-undang penyiaran kalau misalkan
terjadi sesuatu yang salah disitu yang salah ya yang masukkin
(yang upload konten tersebut). Bahwa perkembangannya bagus
saja bahwa platformya harus dimanfaatkan secara baik sehingga
tentu akan ditonton orang dengan baik. Pekembanganya bagus saja
kan banyak ustadz-ustadz yang bagus keluar dari youtube,
160
mungkin juga ada yang asal ngomong. Tidak memperhatikan
kaidah-kaidah misalnya teknis bagaimana membuat satu audio
visual. Kemudian yang kedua kontennya ya suka-suka dia , ada
yang hanya salah-menyalahkan. Ada yang hanya menurut dia saja.
Itu control, akhirnya kontrolnya kalau orang nonton yang
penontonnya. Kan ada yang mengharamkan semua, ada yang
menyalahkan semua. Sampai orang sholat salah juga. Jadi ada
pendekatan-pendekatan yang saya lihat perlu semacam perlunya
perancangan ini. Jadi tujannya buat apa, buat dakwah, memberikan
semacam ajakan. Tapi kalau misalnya itu sifatnya kelas agama
yang bentuknya mengurai atau begitu lain lagi ceritanya. Kalau
hanya talkshow biasa yang dirancang 30 menit yang tidak
berurutan kemudian diisi dengan mulai dari biaanya sholat, sholat
kenapa harus baca alfatihah, kenapa harus begitu itu berseri. Ini
kan lain lagi ceritanya. Ini yang kadang-kadang tidak
dimanfaatkan teman-teman secara baik. Kalau saya bilang ada
media yang bagus, tidak dimanfaatkan dengan baik. Misal tempat
minum itu ya gelas, seperti tempat minum belum tentu. Ini kan
youtube media yang bagus orang akan nonton, kalau bagus berarti
perencanaanya hars bagus dong kan disana orang nonton harusnya
yang menarik dong. Kalau misalnya bahasannya yang nyalah-
nyalahin aja segala macem itu tidak bagus untuk ini, itu diruang
kelas saja. Kalau di youtube berseri, pertama kedua misal masalah
sholat saja, takbir dll dipenggal-penggal. Itu kalau ceramah agama
begini.
161
Media ini bagus asal dimanfaatkan secara baik, dirancang
dengan baik sehingga tidak menimbulkan fitnah, tidak
menimbulkan sesuatu yang mudhorot.
10. Dalam program dakwah apa yang menjadi kekuatan,
apakah bintang tamu, peceramahnya ata bagaimana ?
Didalam program televisi, didalam program itu kan semua ada.
Ini tayang dimana untuk siapa, dimana itu harus bagus,
audiene namanya. Acara baik nggak ada uangnya tiak bisa, kan
ini punya ongkos, tapi acara bagus nggak ada uangnya bisa
juga. Tidak mungkin dengan konten saja, banyak temen kita
yang buat kontenna bagus tapi tidak menarik orang nggak
nonton audio visual. Tontonnya bagus suaranya bagus, itu
diradio saja, bukan di tv. Kemudian long hot saja
kameranya,permormancenya kurang, pakaiannya nggak enak
dilihat. Artinya harus menarik, menarik keinginan orang untuk
menonton, ya konten. ini kan tontonan semua itu ya harus.
Kemampuan penceramahnya juga harus bagus, kan ini audio
visual.
11. Menurut Bapak apa strategi khusus yang digunakan untuk
memperkenalkan program ini agar diketahui secara luas
oleh masyarakat ?
Ya dia harus iklan juga dongg, kan bisa dengan mulut ke mulut
dengan sistemnya. Tergantung kamu tau ini dari mana. Bahwa
ini diiklankan pasti.
162
12. Apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan dari eps
tersebut ?
Yang namanya youtube ten tu ada kekurangannya kan, dilihat
orang kan sepanjang waktu bukan hanya pada hari itu. Berbeda
dengan tv. Kekuatannya ya karena Shihab sendiri seorang yang
professor terkenal dan pesenternya juga terkenal. Karena sudah
punya nama. Masalah lain saya kan baru lihat ini,
membandingkannya dengan apa. Kelemahannya ya karena dia
sekeluarga “bias” kalau saya lihat karena mungkin ada suatu
hal yang wawancara anaknya, yang diwawancara bapaknya.
Nah itu kan keluarga semua. Secara ini ya tentu kelemahannya
disitu. Tidak mungkin mengoreksi bapaknya. Masalah ini kan
debat tumpul, apakah orang masih menganggap. Misal kamu
memakai jilbab kenapa presenternya nggak pakai jilbab.
13. Apa kelemahan dan kekuatan sebuah program yang
tayang secara online ?
Online kan nggak semua orang, hanya orang yang memilik
internet saja yang bisa nonton, orang yang nggak pake kan
nggak bisa. Tapi kalau tv bisa semua orang. Sifatnya kita yang
mencari, kalau kita nggak tahu narasi.tv kita nggak bisa. Kalau
tv kan setiap hari ada, acara ini tayang jam segini dll.
Kekuatannya orang dimana saja bisa nonton dengan android.
Buat tv juga bisa, orang bisa nonton tv juga di hp. Bedanya tv
terprogram kalau youtube tidak, karena dia tidak.
163
Kelemahannya bias kan dia kadang-kadang nggak tau, karena
sekeluarga yang bikin. Dan saya tidak yakin PD dan
produsernya berkuasa.
164
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/tanggal : Kamis, 26 November 2020
Waktu : 10.00 WIB – selesai ( via WhatsApp)
Narasumber : Ali Akbar Sanjono (Mahasiswa KPI UIN Jakarta)
1. Seberapa sering Anda melihat tayangan program Shihab &
Shihab ?
Kalau saya sendiri cukup sering nonton program Shihab & Shihab
di channel youtubenya Mba Najwa Shihab ini, terus kalau tema
apa saja yang udah ditonton sih, mungkin yang paling disuka dan
cukup lumayan inget itu pas Gus Baha datang diundang sama
Mba Najwa ke rumahnya Abi Quraish Shihab. Itu yang paling
booming dan trending, itu sempat trending satu, kayanya cuma
program dakwah dan program ceramah itu doang yang trending.
Biasanya kan kaya hiburan atau music. Dan itu di twitter lumayan
jadi perbincangan luar biasa Mba Najwa ini dan temanya cocok
banget. Gus Baha juga kan jadi trending setelah diundang Mba
Najwa ke rumahnya Abi Qurash Shihab. Terus sama soal jodoh,
jodoh itu kan termasuk rezeki, temanya mengenai rezeki,
kemudian ada yang nanya, Abi kemudian ngomong kalau jodoh
termasuk rezeki, waktu itu kata Abi rezeki termasuk jodoh juga,
rezeki itu kan diperjuangkan, maka jodoh juga harus
diperjuangkan. Dengan kita berilmu, atau kita berjuangnya dengan
berpenampilan yang baik seperti itu kan, sehingga orang lain
tertarik sama kita gitu kan. Terus sama yang terakhir diupload,
165
Mba Najwa itu kan setiap karena pandemic ini seing ke rumah Abi
Shihab karena nggak boleh keluar juga kan. Biasanya itu kan di
luar, terakhir itu ke rumah Abi sam adiknya Nasywa Shihab sama
keponakannya Mba Najwa itu, seru aja gitu, kaya jadi contoh sama
teladan. Yang kita lihat diprogramnya itu nggak kaku banget,
seperti program dakwah yang di lain. Beda dari yang lain, yang
kaya istilahnya ng vlog, tapi ng vlog isinya dakwah.
2. Bagaimana tanggapan anda dengan program ini ?
Tanggapannya bersyukur, bersyukur banget sama programnya ini
program Mba Najwa di akun youtubenya. Beliau paham, selain
beliau menyajikan, beliau kan juga kritis banget sebagai duta baca
Indonesia juga, tapi beliau nggak lupa dengan dakwah. Apalagi
kan ayahnya sendiri yaitu Abi Quraish Shihab ulama terkemuka,
dan Mba Najwa bisa menyajikan itu, menyesuaikan dengan jaman
juga di youtube, luar biasa maksudnya. Tanggapannya bersyukur,
beda dari yang lain dan materinya mudah dicerna sama khalayak
ramai. Pembahasannya ringan-ringan, nggak pembahasan yang
katakanlah kitab-kitab yang apa gitu. Sesuai dengan situasi dan
kondisi, misal ada permasalahan apa nanti bisa tanyakan ke Abi
kaya gitu.
3. Alasan anda menonton program ini, apakah karena temanya,
bintang, tamu, atau karena Abi Quraish ?
Kalau saya sendiri yang pertama yang paling tertarik itu dari Abi
Quraish Shihab sama Mba Najwa sendiri sebagai representative
dari program ini, Mba Najwa sebagai hostnya, Abi sebagai
166
pematerinya. Selain itu juga nggak melulu antara Mba Najwa sama
Abi karena kan ngundang bintang tamu ; Gus Baha, terus pernah
Tantri Kotak, Gus Mus terus Hanung Bramantyo sama istrinya.
Kalau dari saya sendiri yang buat tertarik dari Abi kemudian Mba
Najwa selaku presentatifnya gitu kan, kaya misal Hitam Putih ada
Dedy Corbuzier. Sama pembahasan-pembahasan yang
kontemporer, yang terkini, terus juga Abi menjawabnya enak gitu,
nggak kaku banget, nggak saklek, misalkan kaya permasalahan
ibadah ini bid’ah kan ada yang gitu kan. Terus yang membuat
berbeda ini misal akhir-akhir ini Mba Najwa kaya dari rumahnya
kaya biasa ng vlog. Kalau di tv kan iklan kelar, langsung acara
kaya formal banget, kalau ini Mba Najwa opening cerita lagi
berjalan ke rumahnya Abi, kan rumahnya sebelahan, sambil ng
vlog, asik aja nggak formal banget kaya program-program di tv.
4. Menurut anda bagaimana dengan tema-tema yang dibahas ?
Tema-temanya itu sangat mengenai misal masalah peribadahan
gitu, sangat terkini. Jadi Abi juga ngejawabnya terutama
mengenai fiqih berkembang sesuai dengan perkembangan jaman,
dan Abi juga bisa membaca itu, nggak yang kaya misalkan kalau
nggak salah ada yang nanya mengenai Al-Qur’an surat An-Nur
ayat 26 kalau Laki-laki baik untuk wanita baik, laki-laki keji untuk
wanita keji. Abi itu menjawabnya nggak tekstual gitu, kalau
semisal waktu itu turunnya ayat itu biasanya memang laki-laki
baik untuk wanita baik, ada hal-hal misalkan kadar baiknya
seseorang itu 55 % laki-lakinya dan perempuan 45 % sehingga
167
saling melengkapi, Abi itu menjawabnya kaya gitu. Temanya
mudah dipahamin, sangat kondisional dengan situasi terkini. Misal
jaman dulu kan syarat untuk mengqoso sholat itu kan 40 km gitu
kan misal, karena sekarang jamannya sudah beda, dari Bekasi ke
Jakarta bisa berjam jam kalau macet, misal diibaratkan untuk
mengkodo sholat itu dikaji lagi.
5. Program ini seharusnya tayang setiap 2 minggu sekali, namun
pada kenyataanya tidak. Bagaimana tanggapan anda ?
Sayang banget, kita mahasiswa yang masih perlu banyak belajar
terutama anak-anak muda yang masih haus akan ilmu-ilmu agama
khususnya menantikan hadirnya tanyangan-tayangan ini, kalau
misalkan rutin bersyukur banget. Patut ditunggu tayangan-
tayangan selanjutnya dengan tema-tema yang actual.
6. Apa harapan anda dengan program ini ?
Semoga program ini tetap ada, nggak berhenti semisal kalau Mba
Najwa punya program atau kegiatan yang nantinya project besar
yang harus digeluti, dengan tenaga dan pikiran yang menyita.
Tetap ada misal 1 bulan sekali atau beberapa bulan sekali, tetap
menunggu karena menurut saya Abi Quaish ini kan seorang ulama
yang sangat terkemuka, jadi sangat banyak betul khazanah
keilmuannya. Nah kalau Mba Najwa itu bisa menjadi wasilah kita,
kalau nggk salah buka pertanyaan siapa yang mau bertanya nanti
dibacakan sama Mba Najwa itu kan. Buat temen kita juga misal
pekerja yang sibuk, pekerja urban misalkan di kota, yang pulang
168
kerja malam tapi butuh asupan rohani. Nah itu bisa menjadi
pilihan. Sangat diharapkan kedepannya terus ada.
169
LAMPIRAN-LAMPIRAN
170
171
172
173
FOTO WAWANCARA
Wawancara pertama dengan Hana Puspita
Wawancara kedua dengan Hana Puspita
174
Wawancara dengan Drs. Joni Arman Hamid, M.Ikom
Wawancara dengan Soni Triantoro Wawancara dengan Ali Akbar
top related