manajemen resiko scm
Post on 14-Apr-2018
238 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 1/22
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 2/22
9
didistribusikan dengan kuantitas yang tepat, lokasi tepat, dan waktu tepat untuk
memperkecil biaya dan memuaskan kebutuhan pelanggan.
Sebagai suatu metode, alat, atau pendekatan untuk mengelola jaringan
perusahaan-perusahaan (supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan
pendukung seperti penyedia jasa logistik) yang secara bersama-sama bekerja untuk
menciptakan dan menghantarkan suatu produk ketangan konsumen. Dan semua
elemen harus melakukan koordinasi dan kolaborasi (punjawan, 2005).
Dalam perusahaan manufaktur yang menerapkan Supply chain management
ada 5 bagian utama yaitu pengembangan produk, pengadaan, perencanaan dan
pengendalian, produksi, pengiriman.
Tabel 2.1 Penerapan Supply Chain Management
Bagian Kegiatan
Pengembangan
Produk
Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan
supplier dalam perancangan produk baru .
Pengadaan Memilih supplier, melakukan pembelian material, membina dan
memelihara hubungan dengan supplier
Perencanaan dan
Pengendalian
Peramalan pemintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan
produksi dan persedian
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 3/22
10
Produksi Eksekusi produksi, pengendalian kualitas
Pengiriman Penjadwalan pengiriman, memonitor service level di tiap pusat
distribusi
Sumber : Supply Chain Management (Punjawan, 2005)
Dalam mengelola supply chain dibutuhkan pendekatan dan pemodelan yang
tangguh dalam menghadapi tantangan. Ada 2 tantangan dalam mengelola supply
chain yaitu kompleksitas struktur supply chain dan ketidakpastian.
2.3. Risiko
Kejadian yang sering terjadi pada event tertentu atau faktor yang terjadi
selama proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979)
Faktor-faktor yang mempunyai efek-efek merugikan terhadap kesuksesan
pelaksanaan proyek secara finansial maupun ketepatan waktu (Akintoye & Macleod,
1996)
Risiko adalah sesuatu yang tidak pasti yang mungkin menghasilkan kerugian
(loss ) (Mitchell, 1995).
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 4/22
11
Risiko pada supply chain management dapat dikelompokan menjadi 2 :
1. Risiko quantitative
Contoh dari risiko quantitative adalah stock out ( loss sales ), overstocking ,
ketidaktersediaan material dan komponen.
2. Risiko qualitative
Contoh dari risiko qualitative adalah akurasi, realibility , presisi dari material
dan komponen
Ketidakpastian merupakan sumber utama kesulitan pengolahan supply chain ,
ketidakpastian menimbulkan ketidakpercayaan diri terhadap rencana yang telah
dibuat.sehingga perusahaan harus membuat pengamanan disepanjang supply chain .
Sumber risiko dibagi dalam 2 kategori yaitu risiko yang bersumber dari dalam
perusahaan ( internal sources uncertainty ) seperti keterbatasan kapasitas,
terlambatnya informasi. Dan yang satunya adalah bersumber dari luar perusahaan
(external sources uncertainty) seperti perubahan harga, kualitas vendor (Gambar 2.1)
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 5/22
12
2.4. Supply Chain Risk Management (SCRM)
Satu tool untuk me- manage (dalam hal ini meminimalkan) kemungkinan
( possibility ) terjadinya hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan
( failure ) di dalam salah satu aspek supply chain (supply, operating, demand )
sehingga keseluruhan kinerja supply chain (overall chain performance ) tidak dapat
menjalankan fungsinya dengan baik.
Supply chain risk management adalah pembuatan keputusan mengenai risiko
dan pelaksanaannya (mulai dari estimasi risiko sampai evaluasi risiko), proses
manajemen risiko mulai dari pemahaman risiko sampai meminimalkan dampak risiko
(The Royal Society, 1992, hal 3).
Ketidakpastian
Ketidakpastian dari dalam Ketidakpastian dari luar
- ketersediaan kapasitas
- Interna l organisasi
- perubahan harga
- kualitas vendor
Risiko
Gambar 2.1 Sumber Risiko
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 6/22
13
2.5. Risk Assessment Paradigms
Dalam melakukan perkiraan terhadap suatu masalah ada 2 tools yaitu
probabilistic choice (PC) dan risk analysis (RA). PC suatu konsep yang berdasarkan
pilihan kondisi baik dan buruk yang akan di dapat, maka solusi yang didapat
berdasarkan rata-rata kebiasaan. Sedangkan RA dengan konsep meminimasi
penyesalan, penyesalan berbeda antar kerugian sehingga perlu di lakukan solusi yang
optimal, sehingga pengambil keputusan telah mengetahui sebelum terjadi kerugian.
Pendekatan PC lebih cenderung pada ekstrem solusi sedangkan RA mengambil
pendekatan yang hati-hati dan seimbang. Kombinasi PC dan RA adalah pendekatan
yang paling masuk akal pada supply chain risk management
2.6. Identifikasi Ketidakpastian dan Risiko pada Supply Chain
Untuk me- manage resiko dalam supply chain perusahaan dapat melalui
tahapan-tahapan mulai dari identifikasi risiko, menentukan strategi, dan menangani
masalah. (Gambar 2.2).
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 7/22
14
Agar lebih mudah dalam mengidentifikasi sumber risiko, risiko dapat dibagi
dalam risiko supply , risiko operasi, risiko demand , risiko keamanan, risiko makro,
risiko kebijakan, risiko persaingan, risiko sumber (lihat tabel 2.2).
Identifikasi Risiko
Menggunakan banyak sumber dan mengelompokan risiko kedalam supply ,operasi, dan demand
Menentukan risiko dan evaluasi
Analisa keputusan, studi kasus, persepsi
Pilih manajemen risiko yang tepat
Mengusulkan strategi : Menghindar, penundaan,spekulasi, control,transfer,keamanan.
Menjalankan strategi Supply chain Risk Management
Manajemen komplek, belajar organisasi, teknologi informasi, performancematrik
Mitigasi risiko supply chain
Menghilangkan atau mengurangi risiko yang ada pada supply chain
Gambar 2.2 Tahapan Implementasi SCRM
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 8/22
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 9/22
16
Tabel 2.2 Tipe Risiko dan Sumber Risiko
Tipe Risiko Sumber
Risiko Supply Gangguan pada supply, inventory , jadwal, kenaikan harga,
masalah kualitas, teknologi tidak menentu, produk yang
kompleks, frekuensi perubahan design material
Risiko Operasional Breakdown dari operasional, keterbatasan proses, variasi
proses yang tinggi, perubahan teknologi
Risiko Demand Pengenalan produk baru, kebutuhan yang bervariasi,
kekacauan dalam sistem, kesalahan dalam meramalkan.
Risiko keamanan Sistem keamanan informasi, infrastruktur keamanan,
sabotase, kriminal
Risiko Makro Tingkat penghasilan, bunga, nilai tukar mata uang
Risiko Kebijakan Pemerintah menentukan batasan atau sanksi
Risiko persaingan Keterbatasan informasi tentang aktifitas pesaing
Risiko Sumber Tidak terpenuhi kebutuhan sumber daya
Sumber : Global Supply Chain Risk Management Vol. 29
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 10/22
17
2.7. Menentukan Risiko pada Supply Chain
Ada 3 jenis tool dan frameworks untuk membantu menentukan risiko dalam
supply chain yaitu :
1. Analisa keputusan
Melakukan pendekatan untuk menaksir suatu risiko pada supply chain dengan
menghasilkan sekumpulan solusi.
2. Studi kasus
Herland, Brenchley, dan Walker (2003) mengembangkan suatu tool untuk
menentukan risiko berdasarkan beberapa kasus. Tools menekankan pada
pemetaan jaringan supply , identifikasi risiko, dan kondisi kerja saat ini,
memperkirakan risiko, mengendalikan risiko, membentuk dan menjalankan
kolaborasi pada jaringan supply chain risk management.
Initialsupplier Supp . Focal firm Cust .
UltimateCust .
Resiko Supply Resiko
Operasional Resiko Demand
Gambar 2.3 Tipe Risiko dan Area
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 11/22
18
3. Persepsi
Simons (1999) mengembangkan tool menghitung risiko yang kelihatan untuk
mengukur kemungkinan perusahaan terjadi masalah, penghitungan risiko itu
terbagi menjadi 3 tipe yaitu pertumbuhan, budaya, informasi manajemen.
2.8 Metode Delphi
Suatu metode atau tool yang bertujuan menghasilkan pendapat yang
mendalam dengan cara yang sistematis.
Menurut Dalkey ada tiga kelebihan dari Metode Delphi :
1. Anonymity
Dengan menggunakan questionnaires atau alat komunikasi formal lainnya
(on-line computer ) dapat mengurangi dari sifat dominan responden.
2. Controlled feedback
Hasil yang diberikan kepada responden dapat dikelompokan dengan hanya
memberi kesimpulannya saja.
3. Statistical group
Dapat dilakukan kepada banyak responden sehingga hasil yang didapat lebih
spesifik dan mudah untuk dilakukan analisa.
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 12/22
19
2.9 Analytical Hierarchy Process (AHP)
Thomas L. Saaty ahli matematika dari university of pittsburg, Amerika.
Mengembangkan metode Analytical Hierarchy Process. Peralatan utama Analytical
Hierarchy Process (AHP) adalah sebuah hiraki fungsional yang input utamanya
persepsi manusia. Metode AHP memungkinkan kita mengambil keputusan secara
efektif terhadap persoalan yang kompleks dimana faktor logika, intuisi, pengetahuan,
pengalaman, data, emosi dan rasa dioptimasikan dalam satu proses yang sistematis.
Metode AHP memecah-mecah suatu situasi yang kompleks dan tidak
terstruktur kedalam bagian-bagiannya, menata bagian-bagian atau variable dalam
suatu struktur hirarki, kemudain member nilai pada pertimbangan subjektif tentang
relative pentingnya setiap variable mana yang memiliki tingkat prioritas yang paling
tinggi.
Penggunaan hirarki dalam pengambilan keputusan membuat suatu masalah
kompleks dan tidak terstruktur kedalam kelompok-kelompoknya dan kemudian
kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi suatu bentuk hirarki. Penjabaran tujuan
dapat terus dilakukan hingga menjadi sub tujuan, kriteria, dan alternative-alternative
pada hirarki terendah. Alternative merupakan ukuran dari pencapaian tujuan utama
dan pada hirarki terendah ini dapat ditetapkan dalam satuan apa kriteria di ukur.
Kriteria yang dibentuk harus sesuai dengan tujuan permasalahan dan harus
mempunyai sifat-sifat :
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 13/22
20
1. Minimum
Minimum adalah jumlah kriteria yang diajukan harus optimal untuk
mempermudah proses analisa.
2. Independen
Independen adalah setiap kriteria yang diajukan tidak boleh saling tumpang
tindih ( overlap ) dan harus dihindari pengulangan kriteria untuk maksud yang
sama.
3. Lengkap
Lengkap adalah kriteria harus mencakup semua aspek penting yang
berhubungan dengan persoalan.
4. Operasional
Operasional adalah kriteria harus dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif.
Setiap elemen yang terdapat dalam hirarki harus diketahui bobot relatifnya
satu sama lain, tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kepentingan dari pihak-
pihak yang berkepentingan dalam permasalahan terhadap elemen dan struktur hirarki.
Pemberian bobot yang berbeda-beda akan lebih baik dengan syarat pembobotannya
harus rasional dan bias yang timbul tidak terlampau besar atau masih dalam batas
toleransi yang dianjurkan.
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 14/22
21
Langkah-langkah dalam menentukan susunan prioritas dengan metode AHP
adalah sebagai berikut :
1. Menyusun struktur hirarki keputusan
2. Menyusun perbandingan berpasangan ( Pairwase Comparison )
Membandingkan secara berpasangan semua elemen yang ada pada dalam
sebuah sub system hirarki. Hasil dari perbandingan tersebut pada akhirnya
ditransformasikan dalam bentuk matrik untuk memudahkan dalam
menganalisa (gambar 2.4).
C A1 A2 …. Aj
A1 A11 A12 …. A1j
A2 A21 A22 …. A2j
….. …. ….. …. …..
Ai Ai1 Ai2 …. Aij
Gambar 2.4 Matrik Perbandingan
Jika terdapat multi partisipan maka nilai perbandingan dari masing-masing
partisipan harus dirata-rata terlebih dahulu, menggunakan metode geometric
mean .
3. Menghitung nilai importance
A ij = (Z 1 x Z 2 x Z3 x …X Z n)1/n
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 15/22
22
Dimana :
Aij = Nilai rata – rata perbandingan antara kritria ai dengan aj untuk partisipan.
Zi = Nilai perbandingan antara kriteria aid an aj untuk partisipan ke- 1dimana I = 1,2,3,….,n
n= Jumlah partisipan
4. Menghitung nilai eigen masing-masing kriteria. Perhitungan bobot tersebutdengan mengalikan matrik perbandingan berpasangan dengan bobot (lihatgambar 2.5).
Gambar 2.5 Perkalian Matrik dengan Bobot
5. Membagi hasil matrik yang didapat dengan bobot
6. Menghitung nilai eigen maksimum dengan menggunakan rumus :
n
λ λ
Σ=
max
7. Penghitungan indeks konsistensi (CI). Pengukuran CI dimaksudkan untuk
mengetahui konsistensi jawaban yang akan berpengaruh kepada kesahihan
hasil, dengan rumus berikut :
C A1 A2 …. Aj
A1 A11 A12 …. A1j
A2 A21 A22 …. A2j
….. …. ….. …. …..
Ai Ai1 Ai2 …. Aij
eVP1
X .
.
eVPn
λ 1
= .
.
λ n
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 16/22
23
1max
−
−=
nn
CI λ
Untuk mengetahui CI dengan besaran tertentu cukup baik atau tidak, perlu
diketahui rasio yang dianggap baik, yaitu apabila CR=0.1 rumus CR adalah :
RI CI
CR =
Tabel 2.3 Indeks Random
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RI 0 0 0.58 0.9 1.12 1.24 1.34 1.41 1.45 1.49
Diamana
N = ukuran matrik
RI = Indeks Random
Dari penelitian Saaty dinyatakan bahwa suatu matrik perbandingan adalah
konsisten apabila CR < 0.1.
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 17/22
24
2.10 Analisis Sekuen Risiko
Suatu alat bantu dalam mengevaluasi risiko dengan tujuan memahami
karakteristik risiko dengan lebih baik sehingga risiko akan lebih mudah dikendalikan.
2.11 Matrik Frekuensi dan Signifikansi Risiko
Suatu teknik dalam mengukur risiko yang membuat risiko kedalam dua
dimensi pengukuran yaitu frekuensi (tingkat waktu terjadinya) dan signifikansi
(dampak risiko terhadap perusahaan).
Sumber Risiko Faktor Risiko Eksposur Risiko
APIMinyak tanahYang ditaruh
didekat Kompor
Gudang bisaterbakar
Gambar 2.6 Sekuen Risiko
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 18/22
25
2.12 Strategi Management Risiko dan Rencana Mitigasi risiko
Pada level strategic risk management di fokuskan pada mengidentifikasi dan
memperkirakan kemungkinan dan konsekuensi risiko yang di dapat dan memilih
strategi risiko yang tepat untuk mengurangi kemungkinan kerugian perusahaan.
Penyederhanaan risiko terfokus untuk mengurangi konsekuensi yang didapat apabila
terjadi kerugian (Gambar 2.8)
Strategi bukanlah sebuah keputusan atau aksi tunggal melainkan adalah
kumpulan berbagai keputusan dan aksi yang dilakukan oleh suatu organisasi oleh
beberapa organisasi secara bersamaan.
RISIKO
Gambar 2.7 Matrik Frekuensi dan Signifikansi
TinggiFrekuensi
Rendah
R e n
d a
h
S i g n
i f i k a n s i
T i n g g
i
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 19/22
26
2.12.1 Antecendents
Antecendents adalah faktor yang mendasari atau mempengaruhi pemilihan
strategi risk management.
1. Fokus sementara
Strategi yang akan diambil hanya untuk jangka pendek tanpa berkelanjutan
dengan investasi yang rendah.
Pilih Strategi
Menunda
Spekulasi
Membatasi
Menghindar
Kontrol
Transfering
Keamanan
Akibat Risk Management
Rata-rata Inventori
Gangguan
Total dan biaya per unit
Total dan biaya keuntungan per unit
Stock Out
Terlambat pengiriman kekonsumen
Antecendents
Fokus sementara
Supply chain Flexibility
Supply chain Lingkungan
Gambar 2.8 Alur Penentuan Strategi
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 20/22
27
2. Supply Chain Flexibility
Kemampuan untuk merubah atau bereaksi dalam sedikit waktu, tenaga, biaya
atau performance dalam ketidakpastian pasokan dan demand dari pasar.
Flexibility sangat penting karena dapat lebih cepat melakukan pilihan dari
para kompetitor.
3. Supply Chain Lingkungan
Menangguhkan risk management suatu bagian kepada bagian yang lain seperti
contoh risiko bagian keuangan dilindungi dengan membeli asuransi .
2.12.2 Strategi Management Risiko
Strategi dalam risk management dapat dikelompokan menjadi 7 kelompok
yaitu :
1. Menghindar
digunakan pada risiko yang berhubungan dengan sistem produksi suatu
produk atau pasar geografis atau berkerja dengan data-data suppliers atau
konsumen.
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 21/22
28
2. Menunda
Melakukan penundaan untuk menjaga fleksibilitas serta menunda keluarnya
biaya yang tidak diinginkan. Biasanya dilakukan pada proyek yang tidak
dapat diprediksi.
3. Spekulasi
Spekulasi berlawanan dengan penundaan dimana pada spekulasi harus
mengambil suatu keputusan pada suatu kegiatan yang tidak dapat diprediksi
tetapi keputusan didasari oleh analisa.
4. Membatasi
Dalam membatasi suatu masalah ada 2 pendekatan yaitu pendekatan statistik
dan ekonomi.
‐ Statistik : Berdasarkan pada perhitungan statistik pada sample dari
sebuah populasi.
‐ Ekonomi : Didasarkan pada suatu kejadian yang berdampak pada
seluruh populasi
5. Kontrol
Mengendalikan risiko dalam hal supply dan demand . Seperti contoh: merubah
variable cost menjadi fix cost
7/27/2019 Manajemen Resiko SCM
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-resiko-scm 22/22
29
6. Transfering dan sharing
Memindahkan suatu risiko kepada pihak lain atau membaginya kepada pihak
lain. Contoh : Outsourching atau mengontrak pihak lain.
7. Mengamankan
Membuat keamanan yang dapat digunakan untuk mengendalikan risiko
contoh : membuat sensor pada sebuah perusahan pengolahan nuklir.
2.13 Penelitian Sebelumnya
Pada penelitian sebelumnya para ahli banyak memfokuskan pada bidang
elektronik dikarenakan life cycle produk elektronik yang singkat dan ketidakpastian
permintaan yang tinggi, serta bidang luar angkasa yang mempunyai masalah pada
kompleksitas yang sangat detail pada struktur supply chain nya. Setiap perusahaan
memiliki risiko yang berbeda-beda sehingga dalam menentukan strategi yang
digunakan juga berbeda oleh karena hal tersebut penulis coba meneliti pada
perusahaan yang bergerak dibidang otomotif sepeda motor.
top related