masyarakat islami
Post on 11-Jul-2015
109 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MASYARAKAT ISLAMI
R. Fajar Salim
Disampaikan pada pengajian Rabu,
3 April 2013
TINJAUAN ETIMOLOGIS & TERMINOLOGIS(MASYARAKAT)
= -Bersekutu/berteman
= Persekutuan/persarikatan/pertemanan
Masyarakat = Society• Masyarakat: sejumlah manusia dalam arti seluas-
luasnya dan terkait oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama (KBBI, 2001).
• Society: a group of people who are united by social relationship (Stark, 1985).
• Masyarakat: kelompok manusia yang mempunyaikebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuanyang diikat oleh kesamaan agama (Gillin & Gillin)
TINJAUAN ETIMOLOGIS & TERMINOLOGIS(ISLAM)
Selamat = -menjadi Islam (memeluk Islam) = -Agama Islam (ketundukan/kepatuhan) =
Ali-Imran: 19.y
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam
Ali-Imran: 85.
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama
itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-
TINJAUAN ETIMOLOGIS & TERMINOLOGIS(ISLAM)
Al-Maidah: 3.
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi
agama bagimu.
ISLAM SEBAGAI AGAMA
• Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi (MKCHM).
• Islami: bersifat keislaman (KBBI, 2001)
MASYARAKAT ISLAMI• Mengadopsi dari Stark dan Gillin & Gillin: kelompok
manusia yang menjalin hubungan sehingga mempunyaikebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan agama, yakni agama Islam.
Al-Baqarah: 185.
3
3
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
MUHAMMAD SAW UTUSAN UNIVERSALSABA’: 28.
dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia
seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.
AL-ANBIYA’: 107.
dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam.
PEDOMAN HIDUP ISLAMI WARGA MUHAMMADIYAH
• Seperangkat nilai dan norma Islami yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah untukmenjadi pola bagi tingkah lakuMuhammadiyah dalam menjalani kehidupansehari-hari, sehingga tercermin kepribadianIslami menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya (2009: 2).
ISLAMIP
RIB
AD
I
KEL
UA
RG
A
BER
MA
SYA
RA
KA
T
BER
OR
GA
NIS
ASI
MEN
GEL
OLA
AM
AL
USA
HA
BER
BIS
NIS
MEN
GEM
BA
NG
KA
N P
RO
FESI
BER
BA
NG
SA &
BER
NEG
AR
A
MEL
ESTA
RIK
AN
LIN
GK
UN
GA
N
MEN
GEM
BA
NG
KA
N I
LMU
P
ENG
ETA
HU
AN
& T
EKN
OLO
GI
SEN
I & B
UD
AYA
DASAR YANG MENGAKARIbrahim: 24-25
24. tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah
membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon
yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke
langit,
25. pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim
dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-
perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.
AKAR YANG TERBONGKARIBRAHIM: 26-27
26. dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang
buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari
permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.
27. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman
dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan
di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim
dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.
PEMBENTUK DASAR YANG MENGAKAR Lima Pondasi yang mesti dimiliki masyarakat yang bercita-citamembentuk masyarakat Islami (Amien Rais):
1. TAUHID: kalimat laailaaha illallah-sebagai kalimat tahrir(pembebasan) dari penyembahan terhadap makhluk menujupenyembahan Allah SWT.
2. SISTEM NILAI MORAL YANG BENAR BERDASARKAN WAHYU ILLAHI: ada kecenderungan manusia modern lupa pada moral yang datangdari wahyu.
3. AMAL BERDASARKAN KEYAKINAN (ACTION BASE ON FAITH): melakukan amal shaleh sebanyak-banyaknya yang didasarkan padaakidah serta nilai-nilai moral yang benar, sehingga amal itu tdkhampa (lillahi rabbil’alamin).
4. KEADILAN: innallaha ya’muru bil’adli wal-ihsan (An-nahl: 90)
5. MENGEMBANGKAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI: merupaka salah satu kunci pembangunan kehidupan yang sejahtera(dunia & akhirat)
1. TAUHIDLaa ilaaha illallah:1. Mengetahui maknanya dengan benar,2. Tashdiq (membenarkan dengan sungguh-sungguh) di
hati, dan3. Ikhlas: menjauhi syirik besar.Laa = laa nafiyatu liljinsi; huruf nafi (penghilangan) yang
menafikan segala jenis, dalam hal ini segala macamjenis ilaah.
Illa = huruf istisna (pengecualian), yang mengecualikanAllah dari segala jenis macam jenis ilah yang dinafikan
Laa ilaaha = membuang seluruh ilah.Illallah = menetapkan Allah sebagai satu-satu ilah yang
sebenar-benarnya berhak disembah.
ILAHIlah akar kata alaha = tentram, tenang, lindungan, cinta, dan
sembah. Semua makna ini sesuai dengan sifat-sifat dankekhususan zat Allah SWT.
AR-RA’DU: 28.
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
AL-BAQARAH: 67.
Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil
AL-BAQARAH: 165.
Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah
ILAH…(LANJUTAN)
Dari pengertian di atas: muncul makna asasi yaitu‘abada = hamba sahaya (‘abdun), patuh dantunduk (ibadah), yang mulia dan agung (al-ma’bad), dan selalu mengikutinya (‘abada bihi).
Konsekwensinya: jika seseorang memperhambakandiri terhadap sesuatu maka ia akan mengikutinya, memuliakan, mengagungkan, mematuhi dantunduk padanya serta bersedia mengorbankankemerdekaan yang dimilikinya.
LAA ILAAHA ILLALLAAH MENGANDUNG PENGERTIAN:
1. Laa khaliqa illallaah (tiada pencipta kecuali Allah):
2. Laa raziqa illallaah (tiada pemberi rizki kecuali Allah):
AL-BAQARAH: 21
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan
orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,
FATHIR: 3.
Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta
selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan
bumi ? tidak ada Tuhan selain dia; Maka Mengapakah kamu berpaling
(dari ketauhidan)?
3. Laa mudabbira illallaah (tiada pengelola selain Allah):
4. Laa hakima illallaah (tiada pembuat hukum kecuali Allah):
YUNUS: 3
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala
urusan. tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-
Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka
Apakah kamu tidak mengambil pelajaran?
AL-AN’AM: 57
menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan
yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan yang paling baik".
5. Laa waliyya illallaah (tiada pelindung kecuali Allah):
6. Laa ghayata illallaah (tiada tujuan kecuali Allah):
7. Laa ma’buda illallaah (tiada sesembahan kecuali Allah):
AL-AN’AM: 162-163
Allah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka
dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman)
AL-BAQARAH: 257.
ALAM NASYRAH: 8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
163. tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku
adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".
162. Katakanlah: Sesungguhnya
sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
AN-NAHL: 36.
dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu",
MENCONTOH NABI MUHAMMAD SAWAL-AHZAB:21.
AN-NUUR: 51
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu
suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada
Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka
ialah ucapan. "Kami mendengar, dan Kami patuh". dan mereka Itulah orang-
orang yang beruntung.
2. SISTEM NILAI YANG BENAR BERDASARKAN WAHYU ILLAHI
• Ada kecenderungan manusia modern lupapada moral yang datang dari wahyu.
• Kemudian manusia memiliki kewenanganmembuat sistem sendiri yang bersifat man made (buatan manusia) tanpa berlandaskanwahyu illahi.
• Contoh: membuat peraturan kawin sesamajenis, aborsi (HAM),
• Sistem nilai yang dibuat moral situation.
3. AMAL BERDASARKAN KEYAKINAN (ACTION BASE ON FAITH):
• melakukan amal shaleh sebanyak-banyaknyayang didasarkan pada akidah serta nilai-nilaimoral yang benar, sehingga amal itu tdkhampa (lillahi rabbil’alamin).
• Dalam Al-Qur’an: alladzina amanuwa’amilushalihaat (dwi tunggal)
• Ber-fastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalamkebaikan)
4. KEADILAN: • innallaha ya’muru bil’adli wal-ihsan (An-nahl:
90)
• Masyarakat (negara) yang kuat memberikanperhatian yang besar kepada mustad’afiin.
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
5. MENGEMBANGKAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Ar-Rahmaan: 33
DARI MANA MULAI?• DIRI
• KELUARGA
• MASYARAKAT
• BANGSA DAN NEGARA
• STRATEGI MUHAMMADIYAH: ADA UNGKAPAN KALAU ANDA INGIN HIDUP SATU TAHUN TANAMLAH BIJI-BIJIAN, KACANG ATAUPUN PALAWIJA. KALAU INGIN HIDUP 25 TAHUN TANAMLAH POHON KELAPA, TAPI KALAU ANDA INGIN HIDUP ABADI DI MUKA BUMI INI DARI GENERASI KE GENERASI MAKA TANAMLAH USAHA DALAM BIDANG PENDIDIKAN.
DAFTAR PUSTAKA
• Machendrawaty, Nanih & Agus Ahmad Safei. 2001. Pengembangan Masyarakat Islami (dari ideologi, strategi, sampai tradisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
• Mulkhan, Abdul Munir. 1994. Masalah-masalah Teologi danFiqh dalam Tarjih Muhammadiyah. Yogyakarta: SIPRESS.
• Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2009. Pedoman HidupIslami Warga Muhammadiyah. Yogyakarta: SuaraMuhammadiyah.
• Yusuf, M. Yunan, et al. 1995. Masyarakat Utama: Konsepsidan Strategi. Jakarta: Perkasa.
• Tim Penyusun. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
top related