materi dasar telekomunikasi 3
Post on 13-Apr-2016
239 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Telekomunikasi Radio
Syah Alam, M.T
Teknik Elektro STTI Jakarta
Telekomunikasi Radio
Merupakan suatu bentuk komunikasi modern yang memanfaatkan gelombang radio sebagai sarana untuk membawa suatu pesan sampai ke tempat tujuannya.
Keuntungannya: Bisa menjangkau daerah yang cukup luas
Tidak diperlukan pemasangan kabel yang rumit
Kerugiannya: Bisa terjadi gangguan komunikasi bila terdapat suatu interferensi.
Untuk mencegah suatu interferensi maka dibutuhkan pengaturan alokasi frekuensi yang digunakan oleh setiap daerah.
Band Frekuensi Radio
Nama Frekuensi Panjang Gelombang
Very Low Frequency VLF <30 kHz >10 km
Low Frequency LF 30-300 kHz 1-10 km
Medium Frequency MF 300-3000 kHz 100-1000 km
High Frequency HF 3-30 MHz 10-100 m
Very high Frequency VHF 30-300 MHz 1-10 m
Ultra High Frequency UHF 300-3000 MHz 10-100 cm
Super High Frequency SHF 3-30 GHz 1-10 cm
Extremely High Freq EHF 30-300 GHz 1-10 mm
Spektrum frekuensi di alam
Panjang gelombang
Modulasi()
Merupakan teknik-teknik yang dipakai untuk memasukkan
informasi dalam suatu gelombang pembawa, biasanya
berupa gelombang sinus
Alat yg digunakan untuk modulasi disebut Modulator, alat yg
melakukan demodulasi disebut Demodulator, sedangkan
alat yang bisa melakukan keduanya adalah Modem.
Bisa dilakukan secara digital maupun analog, bahkan bisa
dengan penggabungan keduanya.
Karakteristik dari gelombang yg dimodulasi biasanya :
Amplitudo
Frekuensi
Phase
Modulasi (3)
Modulasi analog, di antaranya:
Amplitude Modulation (AM)
Frequency Modulation (FM)
Phase Modulation (PM)
Modulasi digital, di antaranya:
Amplitude-Shift Keying (ASK)
Frequency-Shift Keying (FSK)
Phase-Shift Keying (PSK)
Modulasi gabungan (hybrid):
Pulse-code modulation (PCM)
Pulse-width modulation (PWM)
Pulse-amplitude modulation (PAM)
Pulse-position modulation (PPM)
Pulse-density modulation (PDM)
Amplitude Modulation (AM)
Adalah salah satu bentuk modulasi dimana amplitudo sinyal pembawa di
variasikan secara proposional berdasarkan sinyal pemodulasi (sinyal
informasi).
Frekuensi sinyal pembawa tetap konstan.
AM adalah metode pertama kali yang digunakan untuk menyiarkan radio
komersil.
Contoh dari amplitude modulation.
Kelemahannya:
dapat terganggu oleh
gangguan atmosfir
Bandwith yang sempit juga
membatasi kualitas suara
yang dapat dipancarkan.
Frequency Modulation (FM) #1
suatu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal pembawa divariasikan
secara proposional berdasarkan amplitudo sinyal input.
Amplitudo sinyal pembawa tetap konstan.
Contoh dari frequency modulation adalah:
Frequency Modulation (FM) #2
Modulasi frekuensi memerlukan bandwidth yang lebih lebar
daripada modulasi amplitudo.
FM lebih tahan terhadap gangguan sehingga di pilih untuk
sebagai modulasi standart untuk frekuensi tinggi.
Keuntungan:
Noise lebih kecil (kualitas lebih baik)
Daya yang dibutuhkan lebih kecil
Phase Modulation(PM)
Merupakan bentuk modulasi yang merepresentasikan informasi sebagai variasi
fase dari sinyal pembawa.
Hampir mirip dengan FM, frekuensi pembawa juga bervariasi karena variasi fase
dan tidak merubah amplitudo pembawa.
PM jarang digunakan karena memerlukan perangkat keras penerima yang lebih
kompleks.
Dapat menimbulkan ambigu dalam menentukan apakah sinyal mempunyai fase
0o atau 180o.
Contoh modulasi PM:
hasil
Propagasi Gelombang Radio
Gelombang dapat merambat melalui berbagai medium,
antara lain:
Padat
Cair
Udara
Propagasi gelombang radio, dibedakan menjadi:
Propagasi Gelombang tanah:
Gelombang langsung
Gelombang pantulan tanah
Gelombang permukaan tanah
Propagasi Ionosfer:
Gambar Propagasi
Propagasi Gelombang Tanah
Gelombang Langsung
Gelombang Pantulan Tanah
Propagasi Gelombang Tanah #2
Gelombang Permukaan Tanah
Propagasi Ionosfer
Memanfaatkan lapisan ionosfer untuk memantulkan gelombang.
Lapisan ini terletak pada ketinggian 50-500 km diatas permukaan bumi.
Lapisan ini terbentuk karena adanya radiasi sinar matahari.
Perbedaan derajat ionisasi pada lapisan ini menghasilkan pembagian
ionosfer ke dalam beberapa lapisan.
Lapisan D (50-90 km)
Lapisan E (90-145 km)
Lapisan F (160-400 km)
Propagasi Ionosfer #2
Lapisan D Merupakan lapisan paling bawah dari ionosfer
Menyerap gelombang dg frekuensi rendah ; melewatkan gelombang frekw tinggi
Ionisasi maks pada siang dan menghilang pada malam hari
Lapisan E Memantulkan gelombang dengan frekuensi sekitar 20MHz
Tergantung pada frekw dan kekuatan lapisan E, suatu sinyal dapat dibiaskan ataupun dapat diteruskan ke lapisan F
Pada malam hari lsinyal dapat melewati lap ini, karena pada malam hari lapisan ini menyusut.
Lapisan F Dibagi menjadi 2 bagian F1 dan F2 (pada siang hari)
Pada malam hari kedua lapisan akan menjadi satu
Memantulkan gelombang dengan fekuensi tinggi (HF)
Gelombang dengan frekuensi lebih tinggi (VHF,UHF..)akan dilewatkan.
Biasanya dimanfaatkan untuk pemancaran gelombang AM jarak jauh.
Propagasi Ionosfer #2
Jika disimpulkan lapisan ionosfer dapat digambarkan
sebagai berikut
Aplikasi modulasi di sekitar kita
Pusat layanan info-darurat
Sekolah Terbuka melalui radio dua arah
Contoh perangkat radio komunikasi 2-arah
Propagasi Ionosfer #2
Frekuensi yang dipantulkan oleh ionosfer dapat
digambarkan sebagai berikut :
Propagasi Ionosfer #2
Dalam propagasi tanah maupun ionosfer terdapat rugi-rugi
yang menyebabkan tidak sempurnanya gelombang yang
diterima oleh antena penerima.
Rugi-rugi tersebut disebabkan oleh:
Adanya Fading (sinyal dipenerima melemah/menguat), disebabkan
oleh:
Groundwave dan skywave sampai di antena penerima tetapi berlawanan
fase shg saling melemahkan.
Dua skywave yang dipantulkan dr daerah ionosfer diterima di antena
penerima dengan fase yang tidak sama.
Directwave dan groundwave samapai pada penerima dengan fase
berbeda.
Interferensi dengan gelombang lain
Hilangnya daya saat transmisi
Antena dalam Komunikasi
Gelombang Radio
Untuk daerah frekwensi >30Mhz, antena yang sering digunakan dalam komunikasi gelombang radio adalah antena VHF dan UHF
Antena VHF / UHF ini dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Antena Omnidirectional
2. Antena yang mempunyai pemancaran / penerimaan ke suatu arah
Antena Omnidirectional
Digunakan pada stasiun “ mobile service “
atau siaran radio dan televisi
Antena Omnidirectional dapat dibedakan
menjadi 2 macam yaitu :
Antena Omnidirectional dengan Polarisasi
Vertical
Antena Omnidirectional dengan Polarisasi
Horizontal
Antena Omnidirectional dengan Polarisasi
Vertical
Macamnya:
a) Antena Koaksial dan antena Brown
b) Antena Vertikal dengan penguatan tinggi
(a) (b)
Antena Omnidirectional dengan Polarisasi
Horizontal
Macamnya :
a) Antena Super Turnstile
b) Antena Super Gain
Antena Berarah
Digunakan untuk perhubungan titik ke titik
atau penerimaan TV.
Jenis – jenis antena dengan diagram
pancaran berarah antara lain adalah :
antena “ corner reflector “
antena Yagi Uda
antena Parabola
antena Helical.
Antena Corner Reflector
Reflectornya berupa array dari “ parasitic
element “ pada dua bidang datar yang
berpotongan membentuk sudut, dimana
radiatornya berada
Antena Yagi Uda
Terdiri dari “ driven element ”, reflektor,
direktor, dan boom
Banyak digunakan dalam komunikasi VHF
Antena Parabola
Digunakan untuk daerah frekuensi UHF
band atas dan gelombang mikro.
Prinsipnya adalah memusatkan tenaga
radiasi dari radiator
Penguatan antena parabola tergantung
dari diameter dan frekuensi
top related