materi pelatihan poned - asfiksia dan resusitasi bayi baru lahir

Post on 23-Jun-2015

10.098 Views

Category:

Health & Medicine

18 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Materi Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru Lahir

TRANSCRIPT

Asfiksia pada bayi baru lahir

Dr. I MADE KARDANA, Sp.ABagian Ilmu Kesehatan AnakRS Sanglah / Fakultas Kedokteran UNUD

Batasan

Kegagalan bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir

Kematian bayi baru lahir (0 – 28 hari) merupakan 2/3 dari kematian bayi

Kematian perinatal (0–7 hari) merupakan 2/3 dari kematian bayi baru lahir

Kematian bayi (0 – 1 hari) merupakan 2/3 dari kematian perinatal

Fenomena “dua pertiga”

WHAT ? :

KECENDERUNGAN ANGKA KEMATIAN NEONATAL, BAYI & BALITA

2926

20

59

51

3532

79

63

46

39

0

20

40

60

80

100

88-92 93-97 98-02 susenas 2004

AKN

AKB

AKBalita

Sumber : SDKI, 2002-2003,Susenas Sumber : SDKI, 2002-2003,Susenas 20042004

MDG 4:AKB: 17/1000 KHAKBAL: 23/1000 KH

Indikator Jumlah Kematian

Pertahun Perhari Perjam

Kematian neonatal (0-28 hari) 20/1000 KH 89.770 246 10

Kematian Bayi (0-12 bulan) 35/1000 KH 157.080 430 18

Kematian Balita (0-60 bulan) 46/1000 KH 206.580 569 24

WHAT ?

:

Prinsip dasar

Asfiksia kematian tinggi

27% angka kematian neonatusDapat terjadi selama antepartum,

intrapartum maupun post partumDapat mengakibatkan kecacatan

Penyebab kematian NEONATAL  

Penyebab kematian BAYI

BBLR 29,0  Gangguanperinatal 34,7

Asfiksia 27,0  Infeksi saluran Napas 27,6

Tetanus 9,5   Diare 9,4Masalah gangguanpemberian ASI

9,5   Kelainan saluran cerna

4,3

Masalah hematologi

5,6 Tetanus 3,4

Infeksi 5,4   Kelainan saraf 3,2Lain-lain 12,7   Lain-lain 17,4

Sekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana yang Sekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana yang tersedia tingkat puskesmas dan jaringannya.tersedia tingkat puskesmas dan jaringannya.

Sekitar 10-20% kasus rujukan memerlukan biaya mahal & teknologi tinggi. Sekitar 10-20% kasus rujukan memerlukan biaya mahal & teknologi tinggi.

WHY ?

SUMBER: SKRT, 2001

Langkah promotif/preventif

Pencegahan asfiksia

- Px. Kehamilan teratur & berkualitas

- Tingkatkan status nutrisi ibu

- Manajemen persalinan baik dan benar

- Pelayanan neonatal esential

resusitasi yang baik dan benar

Fisiologi Janin Dalam Kandungan dan Setelah

Lahir.

Cairan dalam alveoli & pembuluh darah yang kontriksi sebelum lahir

Cairan dalam alveoli

Konstriksi pembuluh

darah

Aliran darah melalui duktus arteriosus & keluar dari paru-paru sebelum lahir

Arteri pulmonal

Duktus arteriosus

Aorta

Cairan dalam alveoli digantikan oleh udara

Cairan paru-paru

janin

udara

Napas pertama Napas kedua Napas selanjutnya

Dilatasi pembuluh darah paru saat lahir

Dilatasi

Cairan dalam alveoli

O2 dalam alveoli

Konstriksi

Penghentian aliran melalui duktus arteriosus setelah lahir karena darah mengalir ke paru-paru

Penutupan duktus arteriosus

Arteri pulmonal

aorta

Darah yg mengandung O2 di aorta

Perubahan FJ dan tekanan darah selama apnu

Apnu primer

Apnu sekunder

Frekuensi jantung

Tekanan darah

200

150

100

0

40

20

0

Waktu

Waktu

Pernapasan megap-megap

Penyebab asfiksia

Faktor ibuFaktor plasenta dan tali pusatFaktor bayi

Faktor ibu

Preeklamsia dan eklamsiaAPB (plasenta previa, solusio plasenta)Partus lama/macetDemam sebelum dan selama persalinanInfeksi berat Kehamilan lewat waktu (> 42 mg)

Faktor plasenta dan tali pusat

Infark plasentaHematum plasentaLilitan tali pusatTali pusat prolapsSimpul tali pusat

Faktor bayi

PrematurAir ketuban bercampur mekoniumKelainan kongenital (pernafasan)

Persiapan Resusitasi Bayi Baru Lahir

1. Persiapan keluarga

2. Persiapan tempat

3. Persiapan alat resusitasi

4. Persiapan diri.

Menilai reaksi bayi saat lahir

Jaga tetap hangat, posisi, bersihkan jalan napas, keringkan, rangsang, & beri O2 (bila

perlu)

Berikan ventilasi yang efektif: Balon & sungkup

Intubasi endotrakeal

Kompresi dada

Pemberian obat2an

Selalu diperlukan

Lebih jarang

diperlukan

Kadang-kadang

Standar Tindakan Pencegahan (The US CDC & Prevention)

– Lindungi diri dari Produk cairan

pasien (darah,urin, feses, liur, muntahan)

– Sarung tangan, masker, pelindung mata harus dipakai

– Resusitasi mouth to mouth harus dihindari

– Kamar bersalin harus dilengkapi balon resusitasi & sungkup, laringoskop, pipa endotrakeal, penghisap mekanik & alat pelindung lain yang dibutuhkan

RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

Menentukan apakah bayi perlu Menentukan apakah bayi perlu resusitasiresusitasi

1. Cukup bulan ?1. Cukup bulan ?

2. Cairan amnion bening ?2. Cairan amnion bening ?

Tanya & jawab hal-hal di Tanya & jawab hal-hal di bawah inibawah ini

3. Bernapas atau menangis ?3. Bernapas atau menangis ?

Perhatikan dada bayiPerhatikan dada bayi

Tidak ada usaha napasTidak ada usaha napas perlu perlu intervensiintervensi

Megap-megap Megap-megap perlu perlu intervensiintervensi

4. Tonus otot ?4. Tonus otot ? Tonus otot baik : fleksi & bergerak aktifTonus otot baik : fleksi & bergerak aktif

LANGKAH AWALLANGKAH AWAL

i. Berikan kehangatan i. Berikan kehangatan

ii. Posisikan; ii. Posisikan;

bersihkan jalan bersihkan jalan napas napas

bila perlubila perlu

iii. Keringkan, rangsang, iii. Keringkan, rangsang,

reposisireposisi

30 detik

i. MEMBERIKAN KEHANGATANi. MEMBERIKAN KEHANGATAN Letakkan bayi di bawah alat pemancar Letakkan bayi di bawah alat pemancar

panaspanas

ii. POSISIKAN; ii. POSISIKAN; BERSIHKAN JALAN NAPAS BERSIHKAN JALAN NAPAS BILA BILA

PERLUPERLU Letakkan bayi dengan Letakkan bayi dengan

kepala sedikit tengadahkepala sedikit tengadah

1. Cairan amnion tak tercampur 1. Cairan amnion tak tercampur mekoniummekonium Tekanan negatif Tekanan negatif << 100 mmHg 100 mmHg

Mulut lalu hidungMulut lalu hidung Penghisapan Penghisapan

singkat dan singkat dan lembutlembut

… … ii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPASii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS

CATATAN Menurut Pedoman resusitasi yang

baru dari AAP (2005), untuk bayi yang lahir dengan ketuban tercampur mekonium, pengisapan intra partum setelah kepala bayi lahir – sebelum bahu dilahirkan tidak lagi dilakukan secara rutin

2. Cairan amnion tercampur mekonium2. Cairan amnion tercampur mekonium

… … ii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPASii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS

iii. KERINGKAN_RANGSANG_REPOSISIiii. KERINGKAN_RANGSANG_REPOSISI

MengeringkanMengeringkan .... kehilangan panaskehilangan panas merangsang merangsang napasnapas

Rangsang taktilRangsang taktil.... merangsang napas merangsang napas1. 1. Menepuk/menyentil Menepuk/menyentil telapak kakitelapak kaki2. Menggosok 2. Menggosok punggung/ punggung/ perut/dada/ perut/dada/

ekstremitasekstremitas

Penilaian 3 tanda:

1. Pernapasan ………….... spontan dan teratur ?spontan dan teratur ?

2. Frekuensi jantung …….. > 100 kali/menit ? …….. > 100 kali/menit ? (hitung dalam 6 detik, kalikan 10)(hitung dalam 6 detik, kalikan 10)

3. Warna kulit …………….. kemerahan ?kemerahan ?

PENILAIAN WARNA KULITPENILAIAN WARNA KULIT Seluruh tubuh kemerahanSeluruh tubuh kemerahan Sianosis sentral vs sianosis periferSianosis sentral vs sianosis perifer Sianosis sentralSianosis sentral perlu intervensi perlu intervensi

Kadar oksigen Kadar oksigen : 100%: 100%

Aliran oksigenAliran oksigen : minimal 5 L / menit: minimal 5 L / menit

PEMBERIAN OKSIGEN ALIRAN BEBASPEMBERIAN OKSIGEN ALIRAN BEBAS

1 2 3

VENTILASI TEKANAN VENTILASI TEKANAN POSITIFPOSITIF

Balon tidak mengembang sendiri

Balon mengembang sendiriBalon mengembang sendiri

Balon Mengembang Sendiri

Bagian2 B.M.S.:1. Pintu masuk udara &

tempat memasang reservoar O2

2. Pintu masuk O2

3. Pintu keluar O2

4. Susunan katup 5. Reservoar O2

6. Katup pelepas tekanan (pop-off valve)

7. Tempat memasang manometer (bagian ini mungkin tidak ada)

1 6

52

7

3

4

S U N G K U PUkuranTepi

Bentuk

Kecepatan Melakukan VentilasiKecepatan Melakukan Ventilasi

40-60 kali/menit40-60 kali/menit

Remas Remas (pompa)(pompa)

Lepas Lepas (dua … tiga)(dua … tiga)

Remas Remas (pompa)(pompa)

Bila dada tidak mengembang

Kondisi

Lekatan tidak adekuat

Jalan napas tersumbat

Tidak cukup tekanan

Tindakan

• Pasang kembali sungkup ke wajah.

• Reposisi kepala.• Periksa sekresi, hisap bila ada• Lakukan ventilasi dengan mulut

sedikit terbuka.

• Naikkan tekanan sampai tampak gerakan naik turun dada yang mudah

Melakukan ventilasi yang efektif merupakan kunci keberhasilan hampir semua resusitasi neonatus

KOMPRESI DADA

POSISI PENOLONG

2 orang Penolong

Kedua ibu jari menekan tulang dada

Kedua tangan melingkari dada, jari-jari tangan selain ibu jari menopang bagian belakang bayi

Teknik Kompresi DadaIBU JARI

Ujung jari tengah & jari telunjuk atau jari tengah & jari manis dari satu tangan menekan tulang dada

Tangan yang lain menopang bagian belakang bayi

Teknik Kompresi DadaDua Jari

LOKASI KOMPRESI DADA

Gerakkan jari Gerakkan jari sepanjang tepi sepanjang tepi bawah iga sampai bawah iga sampai mendapatkan mendapatkan sifoidsifoid

Letakkan ibu jari / Letakkan ibu jari / jari-jari pada jari-jari pada tulang dada, tulang dada, sedikit di atas sedikit di atas sifoidsifoid

BENARJari tetap menempel di dada

SALAHJari terangkat dari dada

TEKANAN KOMPRESI DADA

Kedalaman 1/3 diameter antero-posterior dada

FREKUENSI Satu Dua Tiga Pompa

Indikasi Intubasi Endotrakea

Terdapat mekonium & bayi mengalami depresi

Jika VTP dengan balon & sungkup tidak efektif

Membantu koordinasi kompresi dada & VTP

Pemberian epinefrin untuk stimulasi FJ

Indikasi lain: sangat prematur & hernia diafragmatika

Indikasi Indikasi : : Setelah VTP 30 detik Setelah VTP 30 detik dandan VTP + kompresi dada selama 30 VTP + kompresi dada selama 30

detik detik FJ tetap < 60 kali/menit FJ tetap < 60 kali/menit

AsistolikAsistolik

PersiapanPersiapan : 1 ml cairan 1:10.000 : 1 ml cairan 1:10.000 Dosis IVDosis IV : 0,1-0,3 mL/kgBB larutan 1:10.000: 0,1-0,3 mL/kgBB larutan 1:10.000

ETET : 0,3-1,0 mL/kgBB larutan 1:10.000: 0,3-1,0 mL/kgBB larutan 1:10.000

Kecepatan pemberianKecepatan pemberian : secepat mungkin : secepat mungkin

EpinefrinEpinefrin

IndikasiIndikasi:: Bila bayi pucat, kehilangan darah Bila bayi pucat, kehilangan darah & / & / tak memberikan respons yang tak memberikan respons yang memuaskan memuaskan terhadap resusitasiterhadap resusitasi

Cairan yang dipakaiCairan yang dipakai: - Garam fisiologis : - Garam fisiologis (dianjurkan) (dianjurkan) - - Ringer Ringer laktat laktat - - Darah O Darah O – negatif– negatif

DosisDosis : 10 mL/kgBB: 10 mL/kgBB JalurJalur : vena umbilikalis: vena umbilikalis KecepatanKecepatan : 5-10 menit: 5-10 menit

Cairan Penambah Volume Cairan Penambah Volume DarahDarah

Indikasi Indikasi : Bila dicurigai terjadi asidosis : Bila dicurigai terjadi asidosis metabolik metabolik

atau terbukti terjadi asidosis atau terbukti terjadi asidosis metabolikmetabolik

DosisDosis : : 2 mEq/kgBB (larutan 4,2 %)2 mEq/kgBB (larutan 4,2 %)

JalurJalur : vena umbilikalis : vena umbilikalis

KecepatanKecepatan : : << 1 mEq/kgBB/menit 1 mEq/kgBB/menit

PerhatianPerhatian : Jangan diberikan bila : Jangan diberikan bila ventilasi belum adekuat ventilasi belum adekuat

Natrium Natrium bikarbonatbikarbonat

Penghentian Resusitasi

Dipertimbangkan setelah 10 menit upaya resusitasi adekuat tidak didapatkan tanda-tanda kehidupan (TAK ADA DENYUT JANTUNG & USAHA NAPAS)

Orang tua perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan

Tindakan Setelah Resusitasi Pemantauan pascaresusitasi Dekontaminasi, mencuci dan mensterilkan

alat Membuat catatan tindakan resusitasi Konseling pada keluarga

Pemantauan Pascaresusitasi Bukan dirawat secara Rawat gabung Pantau tanda vital : napas, jantung, kesadaran dan

produksi urin Jaga bayi agar senantiasa hangat Bila tersedia fasilitas, periksa kadar gula darah dan

berikan injeksi vitamin K1 Perhatian khusus diberikan pada waktu malam hari Berikan imunisasi Hepatitis B pada saat bayi masih

dirawat dan Polio pada saat pulang

Kapan Harus Merujuk Paling ideal adalah rujukan antepartum Bila Puskesmas tidak mempunyai fasilitas lengkap

tidak memberi respons terhadap tindakan

resusitasi selama 2-3 menit Bila Puskesmas mempunyai fasilitas lengkap dan

kemampuan melakukan pemasangan ET & pemberian obat-obatan serta bayi tdk memberikan respons thp tindakan resusitasi rujukan

Penghentian Resusitasi

Dipertimbangkan setelah 10 menit upaya resusitasi adekuat tidak didapatkan tanda-tanda kehidupan (TAK ADA DENYUT JANTUNG & USAHA NAPAS)

Orang tua perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan

Mencatat Tindakan Resusitasi Kondisi bayi saat lahir Tindakan yg diperlukan utk memulai pernapasan (Tahapan

resusitasi yg telah dilakukan) Waktu antara lahir dgn memulai pernapasan Pengamatan scr klinis selama & sesudah tindakan resusitasi Hasil tindakan resusitasi Bila tindakan resusitasi gagal, apa kemungkinan penyebab

kegagalan Nama-nama tenaga kesehatan yg menangani tindakan

Konseling pada Keluarga Bila resusitasi berhasil & bayi dirawat scr rawat gabung,

lakukan Konseling Pemberian ASI dini & eksklusif & Asuhan Bayi Normal lainnya (Perawatan Neonatal Esensial)

Bila bayi memerlukan perawatan/pemantauan khusus, konseling keluarga ttg Pemberian ASI dini & jelaskan ttg keadaan bayi

Bila bayi sdh tdk memerlukan perawatan lagi di Puskesmas, nasehati ibu & keluarga utk kunjungan ulang utk pemantauan tumbuh kembang bayi selanjutnya

Bila resusitasi tdk berhasil/bayi meninggal dunia, berikan dukungan emosional kpd keluarga

Pemantauan Tumbuh KembangLakukan kunjungan neontal (KN1) minimal 1 kali, sblm bayi berumur 7 hari

Apakah pernah timbul kejang selama di rumah Apakah pernah timbul gangguan napas : sesak

napas, retraksi, apnu Apakah bayi minum ASI dengan baik (dpt

menghisap & menetek dgn baik) Apakah bayi dijumpai tanda/gejala gangguan

pertumbuhan & perkembangan

top related