memacu pertumbuhan ekonomi melalui sektor jasa keuangan yang
Post on 22-Jan-2017
308 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
OJK
OTORITAS JASA KEUANGAN
Indonesia Financial Services Authority
Gedung Soemitro Djojohadikusumo
Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta 10710
Tel. 62-21 296 00000, Fax. 62-21 385 7917
www.ojk.go.id
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
2015
MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI SEKTOR JASA KEUANGAN YANG KONTRIBUTIF, STABIL DAN INKLUSIF
Accelerating Economic Growth through a Contributive, Stable and Inclusive Financial Services Sector
2015
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N A
NN
UA
L RE
PO
RT
ME
MA
CU
PE
RT
UM
BU
HA
N E
KO
NO
MI M
EL
ALU
I SE
KT
OR
JA
SA
KE
UA
NG
AN
YAN
G K
ON
TR
IBU
TIF, S
TAB
IL DA
N IN
KLU
SIF
Acce
leratin
g E
con
om
ic Grow
th th
rou
gh
a Co
ntribu
tive,
Stab
le an
d In
clusive
Fin
ancial S
ervice
s Se
ctor
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
2015MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI SEKTOR JASA KEUANGAN YANG KONTRIBUTIF, STABIL DAN INKLUSIF
Accelerating Economic Growth through a Contributive, Stable and Inclusive Financial Services Sector
-
Di tengah pemulihan perekonomian
global yang berjalan lambat dan
adanya tekanan pada pasar keuangan
domestik, OJK tidak hanya berfokus
menghasilkan kebijakan yang mendorong
pengembangan sektor jasa keuangan
namun harus menghasilkan kebijakan
yang mendukung stabilitas sistem
keuangan melalui kebijakan yang bersifat
insentif maupun kebijakan yang bersifat
relaksasi kepada sektor jasa keuangan.
Kebijakan-kebijakan tersebut menjadi
bagian dari paparan Laporan Tahunan
OJK 2015 yang mengambil tema Memacu
Pertumbuhan Ekonomi Melalui Sektor
Jasa Keuangan yang Kontributif, Stabil
dan Inklusif.
MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI SEKTOR JASA KEUANGAN YANG KONTRIBUTIF, STABIL DAN INKLUSIF
Accelerating Economic Growth through a Contributive, Stable and Inclusive Financial Services Sector
Against the unenviable backdrop of a
sluggish global economy and pressures
on domestic financial markets, OJK was
not merely focused on instituting policies
that stimulated financial services sector
development but that also supported
financial system stability through
incentives and deregulation of the
financial services sector.
Those Policies being part of the report on
the OJK s Annual Report 2015 with the
theme Accelerating Economic Growth
through a Contributive, Stable and
Inclusive Financial Services Sector.
Tentang OJK
OJK at Glance
Fokus OJK 2015
OJK Focus in 2015
Outlook dan Arah Strategis OJK 2016
Outlook and OJK Strategic Direction 2016
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
Overview of the Financial Services
Industry
Tata Kelola dan Manajemen
StrategisGovernance and
Strategic Management
Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015
Financial Report
1Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
-
Tentang OJK OJK at Glance5
Tinjauan Industri Sektor Jasa KeuanganOverview of the Financial Services Industry157
Fokus OJK 2015 OJK Focus in 201563
Daftar IsiContents
2 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
Kondisi Ekonomi Global dan Makro Ekonomi Indonesia Global Economic Conditions and Macroeconomic Conditions in Indonesia
158
Perkembangan Industri Perbankan The Banking Industry
159
Perkembangan Industri Pasar Modal The Capital Market Industry
166
Perkembangan Industri Keuangan Non Bank Nonbank Financial Industry
189
Perkembangan Industri Jasa Keuangan Syariah Sharia Financial Services Industry
203
Optimalisasi SJK dalam Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional Optimizing Financial Service Sector to Accelerate National Economic Growth
66
Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan sebagai Landasan Pembangunan yang Berkelanjutan Maintaining Financial System Stability as a Foundation of Sustainable Development
110
Mewujudkan Kemandirian Finansial Masyarakat serta Mendukung Upaya Peningkatan Pemerataan dalam PembangunanAccomplishing Financial Well-Being and Supporting Equitable Development
131
Misi VisiMission Vision
7
Logo OJK OJKs Logo
8
Nilai-Nilai Strategis Strategic Values
9
Struktur Organisasi Organization Structure
10
Sambutan Ketua Dewan Komisioner Chairman Foreword
12
Kebijakan Strategis 2015 OJK Strategic Policies In 2015
18
Kebijakan Strategis dalam Rangka Memperkuat Kapasitas Organisasi Strategic Policies to Strengthen Organization Capacity
27
Profil Dewan Komisioner Board of Commissioners
36
Peristiwa Penting 2015 2015 Event Highlights
48
-
Tata Kelola dan Manajemen StrategisGovernance and Strategic Management217
Outlook dan Arah Strategis OJK 2016 Outlook and OJK Strategic Direction 2016265
Laporan Keuangan OJK 2015OJK 2015 Financial Report273
3Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
Dewan Komisioner Board of Commissioners
218
Komite-Komite OJK OJK Committees
220
Audit Internal, Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas Internal Audit, Risk Management and Quality Assurance
224
Manajemen Strategi, Anggaran dan Kinerja Strategic, Budget and Performance Management
230
Komunikasi Communication
236
Hubungan KelembagaanInstitutional Relationships
240
Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia Organizational and Human Capital Development
246
Insiatif Strategis Strategic Initiatives
250
Manajemen Perubahan Change Management
254
Sistem Informasi dan Logistik Information Systems and Logistics
258
Outlook Ekonomi 2016 Economic Outlook 2016
266
Arah Strategis OJK 2016 OJK Strategic Direction in 2016
266
Peta Strategis OJK 2016 OJK Strategic Map 2016
269
-
4 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 20154 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
-
5Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
Tentang OJK
OJK at Glance
Fokus OJK 2015
OJK Focus in 2015
Outlook dan Arah Strategis OJK 2016
Outlook and OJK Strategic Direction 2016
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
Overview of the Financial Services
Industry
Tata Kelola dan Manajemen
StrategisGovernance and
Strategic Management
Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015
Financial Report
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan lembaga
independen, mempunyai fungsi, tugas dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan di
sektor jasa keuangan. OJK berfungsi menyelenggarakan
sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan. OJK melaksanakan tugas pengaturan dan
pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor
Perbankan, sektor Pasar Modal dan sektor Perasuransian,
Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa
Keuangan lainnya.
OJK is an independent institution, mandated with
regulating, supervising, inspecting and investigating the
financial services sector. OJK functions as host of integrated
regulation and supervision over all activities in the financial
services sector. Accordingly, OJK in charge of regulating and
supervising financial services activity in the banking sector,
in the capital market and in the insurance industry, as well
as pension funds, finance companies and other financial
service institutions.
Tentang OJKOJK at Glance
5Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
-
6 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 20156 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
-
7Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
Tentang OJK
OJK at Glance
Fokus OJK 2015
OJK Focus in 2015
Outlook dan Arah Strategis OJK 2016
Outlook and OJK Strategic Direction 2016
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
Overview of the Financial Services
Industry
Tata Kelola dan Manajemen
StrategisGovernance and
Strategic Management
Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015
Financial Report
Mewujudkan terselenggaranya
seluruh kegiatan di dalam sektor
jasa keuangan secara teratur, adil,
transparan, dan akuntabel
Mewujudkan sistem keuangan yang
tumbuh secara berkelanjutan dan
stabil
Melindungi kepentingan konsumen
dan masyarakat
To implement all financial services
sector activities in a regulated,
fair, transparent and accountable
manner;
To safeguard sustainable and stable
growth of the financial system;
To protect the interests of consumer
and public.
Menjadi lembaga pengawas industri
jasa keuangan yang terpercaya,
melindungi kepentingan konsumen
dan masyarakat, dan mampu
mewujudkan industri jasa keuangan
menjadi pilar perekonomian nasional
yang berdaya saing global serta dapat
memajukan kesejahteraan umum.
To become a trusted Regulator of the
financial services industry, protecting
the interests of customer and the
public, while creating the financial
services industry as a pillar of the
national economy that is globally
competitive and promote public
welfare.
VisiVision
MisiMission
-
Logo OJK mengandung filosofi yang mencerminkan:a. Kesederhanaan, yaitu melambangkan kesederhanaan dalam bersikap namun cepat
dalam bertindak dalam menjalankan fungsi yang diamanatkan kepada OJK.b. Ringan, yaitu melambangkan OJK yang selalu bekerja dengan kerendahan hati, ringan
tangan, tidak membeda-bedakan dalam menunaikan kewajiban yang diamanatkan kepada OJK.
c. Garis-garis tegas, melambangkan OJK yang akan selalu bertindak tegas dalam menjalankan kewajibannya.
d. Warna merah pada logo, melambangkan OJK yang hidup selalu memiliki semangat baru atau semangat yang tidak pernah akan berhenti bekerja hingga tercapai kesempurnaan pelaksanaan tugas yang diamanatkan.
e. Warna merah pada huruf OJK, melambangkan kesan kokoh dan elegan, menyiratkan bahwa OJK sebagai lembaga yang maju dan bervisi ke masa depan.
f. Gelombang berwarna merah dan putih, melambangkan OJK yang memiliki sikap dinamis dalam bekerja namun selalu dalam koridor yang diamanatkan.
Susunan huruf O dan J yang tersambung serta huruf J dan K yang terputus, melambangkan OJK yang selalu menjalankan tugas dengan standar yang sama dalam kondisi apapun, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, dengan fasilitas yang lengkap maupun terbatas.
OJK logo contains a philosophy that reflects:a. Simplicity, symbolising the simplicity of the attitude yet quickness in executing the
function mandated to OJK.b. Modesty, representing self-effacement, diligence and inclusiveness in fulfilling
obligations mandated to OJK.c. Clear lines, signifying that OJK will always act decisively in carrying out its obligations.d. Red color in the logo embodies that OJK exists with new or unwavering spirit to
achieve perfect implementation of mandated duties.e. Red color of OJK letters provides a solid and elegant impression, implying that OJK is
a progressive institution with a vision for the future.f. The red and white wave epitomises dynamism within the mandated corridor.
Connecting the letters O and J while separating the letters J and K symbolises that OJK will always implement its duties pursuant to the same standards under any conditions, individually and jointly, with complete or limited facilities.
8 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
-
Integrity is the quality of being objective, fair and consistent
pursuant to the Code of Ethics and organization policy with honour,
honesty and commitment.
Professionalism is working with full responsibility based on sound
competence in order to achieve the best possible performance.
Synergy is productive collaboration with all stakeholders, internal
and external.
Inclusive entails openness and acceptance of diverse
stakeholders as well as the endeavors undertaken to broaden
public opportunities and access to the financial industry.
Visionary is having comprehensive insight, forward looking and the
ability to think outside of the proverbial box.
ProfesionalismeIntegritas
Sinergi
Inklusif Visioner
Integritas adalah bertindak objektif, adil, dan konsisten sesuai
dengan kode etik dan kebijakan organisasi dengan menjunjung
tinggi kejujuran dan komitmen.
Profesionalisme adalah bekerja dengan penuh tanggung jawab
berdasarkan kompetensi yang tinggi untuk mencapai kinerja terbaik.
Sinergi adalah berkolaborasi dengan seluruh pemangku
kepentingan baik internal maupun eksternal secara produktif dan
berkualitas.
Inklusif adalah terbuka dan menerima keberagaman pemangku
kepentingan serta memperluas kesempatan dan akses masyarakat
terhadap industri keuangan.
Visioner adalah memiliki wawasan yang luas dan mampu melihat
kedepan (Forward Looking) serta dapat berpikir di luar kebiasaan
(Out of The Box Thinking).
Nilai-Nilai StrategisStrategic Values
9Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
-
10 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
Struktur Organisasi Organization Structure
ADKBidang 1
GDSK
GPOI
DKST DOSM
DKS1 DKS3DKS2 DKS4 DKAI
DHUKDKIN
ADKBidang 2
ADKBidang 6
ADKBidang 7
Anggota 1Ketua
Chairman of BoC
Anggota 5Kepala Eksekutif Pengawas IKNB
Chief Executive of NBFI Supervision
Anggota 4Kepala Eksekutif
Pengawas Pasar ModalChief Executive
of Capital Market Supervision
Anggota 3Kepala Eksekutif
Pengawas PerbankanChief Executive of
Banking Supervision
Anggota 2Wakil Ketua/Ketua
Komite EtikVice Chairman of BoC
Vice Chairman of BoC/Head of Ethics
Committee
Dewan Komisioner Board of Commissioners
Fungsi Bersama Shared Function
DSMS
DPJK
DLOG
DKEU
DPSI
DKEP
GPAF
DPAI
DRPK
DPLK
DLIK
-
11Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
Tentang OJK
OJK at Glance
Fokus OJK 2015
OJK Focus in 2015
Outlook dan Arah Strategis OJK 2016
Outlook and OJK Strategic Direction 2016
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
Overview of the Financial Services
Industry
Tata Kelola dan Manajemen
StrategisGovernance and
Strategic Management
Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015
Financial Report
DKB1 DKB2 DKB3 DKB4 DKM1 DKM2 DKI1 DKI2
ADKBidang 3
ADKBidang 4
ADKBidang 5
Anggota 9Anggota Dewan
Komisioner Ex-officiodari Kementerian
KeuanganEx-Officio from
Ministry of Finance
Anggota 8Anggota Dewan
Komisioner Ex-officiodari Bank IndonesiaEx-Officio from Bank
Indonesia (Central Bank)
Anggota 7Anggota Dewan
Komisioner Bidang Edukasi
dan Perlindungan Konsumen
Commissioner in Charge of Education
and Customer Protection
Anggota 6Ketua Dewan Audit
Chairman of the Audit Board
KomiteDewanAudit
Board of Audit Committee
PengawasanSupervision
DPNP
DPIP
DPBS
DPKP
DPMK
DKIP
DPB1
DPB2
DPB3
KOJK
KR DPM1
DPM2
DPM3
DPM4
DPI1
DPI2
DPI3
DPI4
-
12 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 20151212
Sambutan Ketua Dewan KomisionerChairman Foreword
-
13Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
Tentang OJK
OJK at Glance
Fokus OJK 2015
OJK Focus in 2015
Outlook dan Arah Strategis OJK 2016
Outlook and OJK Strategic Direction 2016
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
Overview of the Financial Services
Industry
Tata Kelola dan Manajemen
StrategisGovernance and
Strategic Management
Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015
Financial Report
Dalam rangka optimalisasi peran SJK dalam percepatan
pertumbuhan ekonomi nasional, OJK menerbitkan serangkaian
kebijakan strategis yang ditujukan untuk mendorong peran
SJK dalam pendanaan Sektor Ekonomi Prioritas (industri
pertanian, perikanan dan infrastruktur), pengembangan produk
dan layanan SJK serta peningkatan literasi keuangan melalui
Tabungan SIMPEL, Asuransi Mikro, Kampanye Nasional Literasi
Keuangan, dan peluncuran Roadmap SJK Syariah. Selain itu,
beberapa kebijakan juga ditujukan untuk menjaga stabilitas
sistem keuangan, antara lain pengembangan infrastruktur
pengawasan terintegrasi, pengembangan pengawasan
berdasarkan Risk Based Supervisory (RBS), dan penguatan
protokol manajemen krisis.
Optimising the role of the financial services sector to accelerate national economic growth,
OJK issued a series of strategic policies to expand the sectors role in terms of funding Priority
Economic Sectors (agriculture, fisheries and infrastructure), developing financial products and
services, boosting financial literacy through products such as basic savings accounts for students
(SIMPEL), Microinsurance as well as the National Financial Literacy Campaign and launching the
Sharia Financial Services Sector Roadmap. Furthermore, a number of policies were also intended
to maintain financial system stability, including integrated supervision infrastructure, risk-based
supervision and the crisis management protocol.
Muliaman D. Hadad, Ph.D
-
14 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmatnya OJK berhasil melalui 2015 dengan
baik. Sepanjang 2015 ini, telah banyak pengalaman berharga
yang diperoleh OJK dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
sebagai lembaga pengatur dan pengawas sektor jasa
keuangan. Di tengah pemulihan perekonomian global yang
berjalan lambat dan adanya tekanan pada pasar keuangan
domestik, OJK tidak hanya fokus menghasilkan kebijakan
yang mendorong pengembangan sektor jasa keuangan,
namun juga yang mendukung stabilitas sistem keuangan,
melalui pemberian insentif maupun kebijakan relaksasi bagi
sektor jasa keuangan. Untuk mendukung hal tersebut, OJK
menerbitkan lima Paket Kebijakan yang berisi 45 kebijakan
untuk insentif dan penguatan lembaga jasa keuangan.
Kehadiran enam Kantor Regional dan 29 Kantor OJK di
seluruh Indonesia menegaskan kontribusi dan komitmen OJK
terhadap pembangunan ekonomi daerah.
Pemulihan perekonomian global berlangsung lambat dan
tidak merata. Ekonomi di zona Euro dan Jepang mengalami
pemulihan terbatas sehingga membuat otoritas negara
maju mengeluarkan berbagai stimulus ekonomi. Di
Tiongkok, perbaikan kondisi ekonomi masih belum stabil dan
perlambatan pertumbuhan masih berlanjut. Sementara itu, di
Amerika Serikat pemulihan ekonomi semakin solid, sehingga
The Fed memutuskan untuk menaikkan Fed Funds Rate
pada akhir tahun. Sejalan dengan perlambatan pertumbuhan
global, pertumbuhan ekonomi domestik di 2015 tercatat
sebesar 4,79%, melambat dibandingkan pertumbuhan
ekonomi tahun sebelumnya sebesar 5,02%. Perlambatan ini
sejalan dengan perlambatan ekonomi global.
Pasar keuangan domestik mengalami peningkatan tekanan
seiring ketidakpastian pada perekonomian dan pasar
keuangan global. Di pasar Surat Berharga Negara (SBN),
meskipun investor nonresiden masih mencatat net buy
sepanjang 2015, terpantau adanya peningkatan imbal hasil
(yield) SBN yang signifikan. Sementara itu, nilai tukar USD
All praise to God Almighty for His bounty and blessings that
we successfully made it through 2015, Throughout 2015, so
much invaluable experience has been gained by the OJK in
executing its function and tasks as financial services sector
regulator and supervisor. Against the unenviable backdrop
of a sluggish global economy and pressures on domestic
financial markets, not merely was OJK focused on instituting
policies that drove financial services sector development, but
those that also supported financial system stability through
incentives and relaxation of policies to the financial services
sector. Consequently, OJK issued five Policy Packages
containing 45 policies to strengthen financial services
institutions. In addition, the presence of six OJK Regional
Offices and 29 Branch Offices throughout the Indonesian
archipelago substantiated the contribution and avowed
commitment of the OJK to local economic development.
A multispeed global economic recovery persisted in 2015.
Economies in the euro zone and Japan reported limited
gains, prompting the corresponding authorities to release a
range of economic stimuli. In China, inconclusive economic
momentum was achieved and moderation lingered. The
US recovery, however, became increasingly solid, thus the
Federal Reserve voted to hike the Federal Funds Rate (FFR)
at the end of the year. Congruous with the global economic
slowdown, the domestic economy recorded growth of 4.79%
in 2015, down from 5.02% the year earlier.
The domestic financial markets faced a build-up of pressures
as uncertainty increased in the global economy and on global
financial markets. On the tradeable government securities
(SBN) market, non-resident investors booked a net buy on
rising yields, which climbed significantly. Meanwhile, the USD
experienced broad appreciation against the majority of global
Sambutan Ketua Dewan KomisionerChairman Foreword
-
15Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
Tentang OJK
OJK at Glance
Fokus OJK 2015
OJK Focus in 2015
Outlook dan Arah Strategis OJK 2016
Outlook and OJK Strategic Direction 2016
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
Overview of the Financial Services
Industry
Tata Kelola dan Manajemen
StrategisGovernance and
Strategic Management
Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015
Financial Report
menunjukkan tren menguat terhadap mata uang global,
termasuk Rupiah. Penguatan nilai tukar USD sejalan dengan
solidnya pemulihan ekonomi Amerika Serikat dan ekspektasi
normalisasi kebijakan Bank Sentral AS.
Pada industri perbankan konvensional, pertumbuhuan aset,
kredit dan DPK cukup baik dimana total aset, kredit dan Dana
Pihak Ketiga (DPK) selama 2015 masing-masing meningkat
sebesar 9,53% (yoy), 10,86% (yoy) dan 7,56% (yoy) menjadi
sebesar Rp5.919 triliun, Rp3.904 triliun dan Rp4.238 triliun.
Pertumbuhan industri perbankan juga didukung ketahanan
perbankan Indonesia yang relatif kuat, tercermin dari rasio
kecukupan modal (CAR) Bank Umum Konvensional (BUK)
yang meningkat dari tahun sebelumnya dari 19,57% menjadi
21,39% dan Loan to Deposit Ratio (LDR) dari 89,42% menjadi
92,11%. Di sisi lain, Non Performing Loan (NPL) gross naik dari
2,04% menjadi sebesar 2,39% dan Return On Asset (ROA) turun
dari 2,85% menjadi sebesar 2,32%. Perkembangan perbankan
konvensional diikuti dengan perkembangan industri Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) dimana total aset, kredit dan DPK
BPR mengalami peningkatan sebesar 10,82%, 9,12% dan
11,89% menjadi Rp101,7 triliun, Rp74,8 triliun dan Rp67,3 triliun.
Sejalan dengan perkembangan Industri Perbankan, Kinerja
Industri Keuangan Non Bank (IKNB) juga bergerak positif
dengan total aset naik 6,6% menjadi Rp1.664,2 triliun. Sektor
jasa keuangan yang mengalami peningkatan terbesar adalah
perasuransian, lembaga jasa keuangan khusus, dan lembaga
pembiayaan. Pada Industri Pasar Modal, perlambatan
pertumbuhan perekonomian global dan keputusan Bank
Sentral AS menaikkan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) serta
melemahnya harga minyak dunia, cukup mempengaruhi
kinerja Bursa Efek Indonesia. Pada akhir perdagangan 2015,
meskipun sudah menunjukkan tren perbaikan, Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada posisi 4.593,008
atau mengalami penurunan sebesar 633.94 poin (12,13%)
jika dibandingkan posisi 2014. Di sisi lain, Nilai Aktiva Bersih
(NAB) Reksa Dana menunjukkan peningkatan sebesar 12,63%
menjadi sebesar Rp271,97 triliun.
currencies, including the rupiah, on the back of increased
US economic momentum and expectations of the Federal
Reserve normalising its policy rate.
In terms of the conventional banking industry, assets, credit
and deposits grew impressively by 9.53% (yoy), 10.86% (yoy)
and 7.56% (yoy) to Rp5,919 trillion, Rp3,904 trillion and Rp4,238
trillion respectively. Robust banking industry growth was
further supported by a relatively solid capital base, reflecting
a bump in the Capital Adequacy Ratio (CAR) of commercial
banks from 19.57% in 2014 to 21.39% in 2015 and an increase in
the loan-to-deposit ratio (LDR) from 89.42% to 92.11% over the
same period. On the other hand, gross non-performing loans
(NPL) rose from 2.04% to 2.39% and the return on assets (ROA)
fell from 2.85% to 2.32%. The rural banking industry mirrored
the performance of the conventional banking industry, with
total assets, credit and deposits growing 10.82% (yoy), 9.12%
(yoy) and 11.89% (yoy) respectively to Rp101.7 trillion, Rp74.8
trillion and Rp67.3 trillion.
Similar to developments in the banking industry, the nonbank
financial industry also performed positively, reflecting a
6.6% increase in total assets to Rp1,664.2 trillion. The most
notable gains were reported by the insurance industry,
special financial services institutions and finance companies.
Regarding the Capital Market, slower global growth along
with the decision of the Federal Reserve to hike its policy
rate and the downward oil price trend have quite undermined
Indonesia Stock Exchange performance. At the close of trade
in 2015, though showing trends of improvement, the Jakarta
Composite Index (JCI) closed at 4,593.008, falling 633.94
points (12.13%) on the position at the end of 2014. In contrast,
the net asset value (NAV) of investment funds posted gains of
12.63% to Rp271.97 trillion.
-
16 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
Selama 2015, sektor jasa keuangan syariah mengalami
pertumbuhan yang baik tercermin dari peningkatan aset
perbankan dan IKNB Syariah. Aset, pembiayaan dan DPK
industri perbankan syariah mengalami pertumbuhan masing-
masing sebesar 8,78%, 6,86% dan 6,11% menjadi Rp296,26
triliun, Rp213,00 triliun dan Rp231,18 triliun. Sementara itu, aset
IKNB Syariah mengalami kenaikan sebesar 5,42% menjadi
Rp48,78 triliun. Di sisi lain, total NAB Reksa Dana Syariah
menurun 1,93% menjadi Rp11,01 triliun.
Dari sisi regulasi, sepanjang tahun 2015, OJK telah menerbitkan
62 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) untuk mengatur
sektor jasa keuangan. POJK ini meliputi 15 peraturan di
sektor perbankan, 30 peraturan di sektor pasar modal, 16
peraturan di sektor industri keuangan non bank, dan satu
peraturan tentang penyidikan sektor jasa keuangan. Selain
melaksanakan tugas pokok dan wewenangnya di bidang
pengaturan dan pengawasan, OJK fokus mengembangkan
sektor jasa keuangan melalui optimalisasi SJK dalam
percepatan pertumbuhan ekonomi nasional, menjaga
stabilitas sistem keuangan sebagai landasan pembangunan
yang berkelanjutan, mewujudkan kemandirian finansial
masyarakat serta mendukung upaya peningkatan pemerataan
dalam pembangunan.
Dalam rangka optimalisasi peran SJK dalam percepatan
pertumbuhan ekonomi nasional, OJK menerbitkan
serangkaian kebijakan strategis yang ditujukan untuk
mendorong peran SJK dalam pendanaan Sektor Ekonomi
Prioritas (industri pertanian, perikanan dan infrastruktur),
pengembangan produk dan layanan SJK serta peningkatan
literasi keuangan melalui Tabungan SIMPEL, Asuransi Mikro,
Kampanye Nasional Literasi Keuangan, dan peluncuran
Roadmap SJK Syariah. Selain itu, beberapa kebijakan juga
ditujukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, antara
lain pengembangan infrastruktur pengawasan terintegrasi,
pengembangan pengawasan berdasarkan Risk Based
Supervision (RBS), dan penguatan protokol manajemen krisis.
Untuk mewujudkan kemandirian finansial masyarakat
serta mendukung upaya peningkatan pemerataan dalam
pembangunan, OJK melaksanakan transformasi BPD,
pendirian Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (PPKD),
The sharia financial services sector achieved solid growth
throughout 2015, indicated by increases in the total assets
of sharia banks and the sharia nonbank financial industry.
Accordingly, total assets, financing and deposits of the Islamic
banking industry grew by 8.78% (yoy), 6.86% (yoy) and 6.11%
(yoy) respectively to Rp296.26 trillion, Rp213.00 trillion and
Rp231.18 trillion. Furthermore, the total assets of the sharia
nonbank financial industry registered growth of 5.42% (yoy)
to Rp48.78 trillion. Conversely, the net asset value (NAV) of
sharia investment funds declined 1.93% to Rp11.01 trillion.
On the regulation side, throughout 2015, the OJK has
published 62 regulations (POJK) in 2015 to regulate the
financial services sector. Of the OJK regulations issued in
2015, 15 targeted the banking sector, 30 the capital market,
16 the nonbank financial industry and one regulation was
issued concerning criminal investigations in the financial
services sector. In addition to executing the core tasks of
regulation and supervision, OJK also focused on financial
services sector development through sector optimisation to
accelerate national economic growth, maintaining financial
system stability as a foundation for sustainable development,
achieving financial independence and supporting efforts to
ensure balanced and equitable development.
Optimising the role of the financial services sector to accelerate
national economic growth, OJK issued a series of strategic
policies to expand the sectors role in terms of funding Priority
Economic Sectors (agriculture, fisheries and infrastructure),
developing financial products and services, boosting financial
literacy through products such as basic savings accounts for
students (SIMPEL), Microinsurance as well as the National
Financial Literacy Campaign and launching the Sharia
Financial Services Sector Roadmap. Furthermore, a number
of policies were also intended to maintain financial system
stability, including integrated supervision infrastructure, risk-
based supervision and the crisis management protocol.
In order to accomplishing financial well-being and supporting
equitable, OJK initiated the Regional Bank Transformation
Program, established Regional Credit Guarantee Companies
(PPKD), developed and expanded the role of Microfinance
-
17Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
Tentang OJK
OJK at Glance
Fokus OJK 2015
OJK Focus in 2015
Outlook dan Arah Strategis OJK 2016
Outlook and OJK Strategic Direction 2016
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
Overview of the Financial Services
Industry
Tata Kelola dan Manajemen
StrategisGovernance and
Strategic Management
Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015
Financial Report
pengembangan dan peningkatan peran Lembaga Keuangan
Mikro (LKM), pengembangan Layanan Keuangan Tanpa
Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai),
Optimalisasi Peran Modal Ventura dalam pendanaan Start Up
Business, dan peluncuran Pusat Edukasi, Layanan Konsumen
dan Akses Keuangan UMKM.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban OJK kepada
masyarakat dan sesuai amanat Undang-Undang OJK atas
seluruh pelaksanaan tugas dan wewenang selama periode
2015, kami sampaikan Laporan Tahunan OJK 2015. Laporan
Tahunan ini juga memuat Laporan Keuangan OJK beserta
hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
(BPK-RI) terhadap Laporan Keuangan OJK 2015 dengan hasil
opini pendapat wajar tanpa pengecualian.
Akhir kata, kami atas nama Dewan Komisioner menyampaikan
ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada seluruh
pemangku kepentingan yang mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi OJK selama 2015. Penghargaan yang tulus
kami sampaikan kepada seluruh jajaran pegawai OJK yang
bekerja dengan penuh kesungguhan dan dedikasi tinggi
dalam mewujudkan visi dan misi OJK. OJK akan berupaya
memperbaiki kinerjanya, meningkatkan layanan sektor jasa
keuangan serta perlindungan konsumen dan senantiasa
meningkatkan kerjasamanya dengan Pemerintah, DPR dan
Bank Indonesia dalam rangka menuju industri keuangan
nasional yang kontributif, stabil dan inklusif.
Demikian pengantar kami, kiranya Laporan Tahunan ini
memberikan informasi atas pelaksanaan fungsi dan tugas
OJK yang dapat digunakan sebagai acuan bagi seluruh
pemangku kepentingan.
Jakarta, 27 Juni / June 2016
Ketua Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan
Chairman of the Board of Commissioners
Financial Services Authority
Muliaman D. Hadad, Ph.D
Institutions, implemented Branchless Banking, revitalised
the Venture Capital Industry to fund Start-Up Businesses
and opened the Education, Consumer Services and MSME
Financial Access Centre.
As a form of public accountability and pursuant to the
mandate of the OJK Act, we would like to present the Annual
Report 2015 of OJK, detailing task implementation and the
range of initiatives undertaken during the past year of 2015.
This edition of the Annual Report also contains the Audit
Opinion of the Auditors Report on the 2015 OJK Financial
Statements, for which the Audit Board of the Republic of
Indonesia concluded an unqualified opinion.
In closing, on behalf of the Board of Commissioners, we would
like to express my deepest gratitude to all stakeholders who
have supported OJK task implementation in 2015. Sincere
appreciation is also extended to all OJK employees, who
have worked tirelessly and with the dedication to realise
the vision and mission. OJK will constantly strive to improve
performance, enhance the financial services sector and
consumer protection as well as continuously strengthen
coordination with the Government, House of Representatives
(DPR) and Bank Indonesia to realise a contributive, inclusive
and stable national financial industry.
This edition of the Annual Report provides a range of
information concerning the function and duties of OJK, which
may be used as a reference by all stakeholders.
-
18 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
OJK Meluncurkan Buku Literasi Keuangan
Tingkat SMP
OJK meluncurkan buku literasi keuangan
tingkat SMP berjudul Mengenal Otoritas
Jasa Keuangan dan Industri Jasa Keuangan.
Penerbitan buku ini bertujuan agar siswa
mengenal perencanaan keuangan sejak dini
serta untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan para siswa mengenai produk
dan jasa keuangan yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Peluncuran buku
ini merupakan implementasi salah satu pilar
Strategi Nasional Literasi Keuangan yaitu
menyusun materi literasi keuangan untuk
setiap jenjang pendidikan formal
OJK Launched the Financial Literacy Book
for Junior High Schools
OJK launched the financial literacy book
for junior high schools entitled OJK and
Financial Services Industry. The publication
aims to introduce junior high school
students to financial planning at an early
age and increase their knowledge and skills
concerning financial products and services
in order to improve public welfare. The book
launch is the manifestation of one pillar of
the National Financial Literacy Strategy,
namely to prepare financial literacy materials
for each stage of formal education.
23 Februari 201523rd February 2015
OJK Meluncurkan Program Layanan
Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai)
Program Laku Pandai ini diharapkan
mendukung program keuangan inklusif
sesuai dengan tujuan Pemerintah Indonesia
yang dicanangkan dalam Strategi Nasional
Keuangan Inklusif (SNKI). Produk yang
disediakan Laku Pandai antara lain tabungan
dengan karakteristik Basic Saving Account
(BSA), kredit atau pembiayaan kepada
nasabah mikro, dan produk keuangan lainnya
seperti asuransi mikro.
OJK Launched Branchless Banking (Laku
Pandai)
The program is expected to support
financial inclusion in congruence with the
Governments goals as contained in the
National Financial Inclusion Strategy. The
products available through branchless
banking include a Basic Savings Account
(BSA), micro loans and financing, as
well as other financial products such as
microinsurance.
26 Maret 201526th March 2015
OJK Strategic Policies in 2015
Kebijakan Strategis OJK 2015
Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 201518
-
19Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
Tentang OJK
OJK at Glance
Fokus OJK 2015
OJK Focus in 2015
Outlook dan Arah Strategis OJK 2016
Outlook and OJK Strategic Direction 2016
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
Overview of the Financial Services
Industry
Tata Kelola dan Manajemen
StrategisGovernance and
Strategic Management
Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015
Financial Report
OJK Bersama Kementerian Kelautan dan
Perikanan Meluncurkan Program JARING
Sebagai wujud dukungan OJK terhadap
program pemerintah untuk memperkuat
sektor kelautan dan perikanan, OJK bersama
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
meluncurkan program Jangkau, Sinergi,
dan Guideline (JARING). Melalui program
ini, diharapkan kebutuhan terhadap skim
pembiayaan, pemetaan risiko bisnis dan
dukungan regulasi dari otoritas terkait serta
database Kelautan dan Perikanan dapat
dipenuhi.
Presiden Joko Widodo bersama OJK
Meresmikan Program Transformasi BPD
Presiden Joko Widodo meresmikan
peluncuran Program Transformasi
Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang
merupakan program bersama OJK, Asosiasi
Bank Pembangunan Daerah (Asbanda)
dan Kementerian Dalam Negeri. Program
Transformasi ini bertujuan menjadikan BPD
menjadi bank yang berdaya saing, tumbuh
kuat, dan berperan dalam perekonomian di
daerahnya.
OJK with the Ministry of Marine and
Fisheries Launched the JARING Program
As a tangible form of OJK support for
government programs to strengthen the
maritime and fisheries sector, OJK launched
the JARING program under the auspices of
the Ministry of Marine and Fisheries of the
Republic of Indonesia. Through the program,
the demand for financing schemes, business
risk mapping and regulatory support from
the relevant authorities as well as a maritime
and fisheries database shall be met.
The President of the Republic of Indonesia,
Joko Widodo, and OJK officially inaugurated
the Regional Bank Transformation Program
The President of the Republic of Indonesia,
Joko Widodo, officially launched the
Regional Bank Transformation Program,
which is a joint program of OJK, Regional
Bank Association (ASBANDA) and Ministry of
Home Affairs. The transformation program
aims to make regional banks competitive,
play a strong role in local economies and
ensure robust growth.
7 Mei 20157th May 2015
26 Mei 201526th May 2015
-
20 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
25 Juni 201525th June 2015
03 Juli 20153rd July 2015
OJK Menerbitkan Pedoman Transaksi
Repurchase Agreement Bagi Lembaga Jasa
Keuangan
Dalam rangka menjaga Stabilitas Sistem
Keuangan sebagai Landasan Pembangunan
yang Berkelanjutan serta memberikan
pedoman standar Transaksi REPO yang
mengacu pada praktik yang berlaku secara
internasional, OJK menerbitkan pedoman
transaksi repurchase agreement bagi
lembaga jasa keuangan melalui penerbitan
POJK Nomor 9/POJK.04/2015. Melalui
peraturan ini diharapkan terdapat standarisasi
dalam transaksi Repo melalui penggunaan
Global Master Repurchase Agreement
(GMRA) Indonesia sehingga meningkatkan
perlindungan terhadap pelaku sekaligus
menjaga stabilitas Pasar Modal.
OJK Menerbitkan Aturan Relaksasi Uang
Muka Pembiayan Kendaraan Bermotor
bagi Perusahaan Pembiayaan
OJK mendukung pemerintah dalam
menjaga pertumbuhan ekonomi dengan
mengeluarkan kebijakan penurunan uang
muka pembiayaan kendaraan bermotor.
Kebijakan ini bertujuan meningkatkan
pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor
dan mendorong peningkatan pertumbuhan
ekonomi nasional. Kebijakan tersebut
ditetapkan melalui dua Surat Edaran yaitu:
a) Surat Edaran OJK Nomor 19/
SEOJK.05/2015 tentang Besaran Uang
Muka (Down Payment) Pembiayaan
Kendaraan Bermotor Bagi Perusahaan
Pembiayaan; dan
b) Surat Edaran OJK Nomor 20/
SEOJK.05/2015 tentang Besaran Uang
Muka (Down Payment/Urbun) Pembiayaan
Kendaraan Bermotor Untuk Pembiayaan
Syariah;
Kedua SEDK ini berlaku sejak 30 Juni 2015.
OJK Released Guidelines for Repurchase
Agreement Transactions by Financial
Services Institutions
In order to maintain financial system stability
as a foundation of sustainable development
and provide guidelines for standardised
REPO Transactions, referring to international
practices, OJK published Guidelines for
Repurchase Agreement Transactions by
Financial Services Institutions through OJK
Regulation (POJK) No. 9/POJK.04/2015.
The regulation is expected to standardise
repo transactions through the Indonesian
Global Master Repurchase Agreement
(GMRA), thereby enhancing protection, while
maintaining Capital Market stability.
OJK Relaxed the Regulation Concerning the
Down Payment on Automotive Financing
for Finance Companies
OJK supported government efforts to
maintain economic growth by issuing policy
to lower the down payment required on
automotive financing. The policy aims
to boost automotive sales and increase
national economic growth. The policy was
implemented through two Circular Letters
as follows:
a) Circular Letter (SEOJK) No. 19/
SEOJK.05/2015 concerning the Down
Payment on Automotive Financing for
Finance Companies; and
b) Circular Letter (SEOJK) No. 20/
SEOJK.05/2015 concerning the Down
Payment on Sharia Automotive Financing;
Both of which are effective from 30th June
2015
-
21Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
Tentang OJK
OJK at Glance
Fokus OJK 2015
OJK Focus in 2015
Outlook dan Arah Strategis OJK 2016
Outlook and OJK Strategic Direction 2016
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
Overview of the Financial Services
Industry
Tata Kelola dan Manajemen
StrategisGovernance and
Strategic Management
Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015
Financial Report
OJK Menerbitkan Aturan Transaksi REPO
OJK menerbitkan aturan terkait pedoman
transaksi Repurchase Agreement (REPO)
bagi Lembaga Jasa Keuangan. Peraturan
ini diterbitkan untuk memberikan pedoman
standar Transaksi REPO mengacu pada
praktik yang berlaku secara internasional,
serta memberikan kepastian hukum bagi
Lembaga Jasa Keuangan yang melakukan
Transaksi REPO.
OJK Menerbitkan Paket Kebijakan Tahap I
35 Kebijakan
Untuk menciptakan stimulus bagi
pertumbuhan perekonomian nasional, OJK
menerbitkan kebijakan yang menyesuaikan
sejumlah peraturan di bidang Perbankan,
Pasar Modal, dan Industri Keuangan
Non Bank (IKNB). Kebijakan ini diyakini
mampu menjaga pertumbuhan kredit
perbankan, pertumbuhan pasar modal dan
perkembangan Industri Keuangan Non
Bank agar bisa mendorong pertumbuhan
ekonomi tumbuh sesuai target. Sebanyak 35
regulasi yang dirilis terdiri dari 12 kebijakan
di sektor Perbankan, 15 kebijakan di sektor
Pasar Modal, empat kebijakan di sektor
Industri Keuangan Non Bank (IKNB) dan
empat kebijakan di bidang Edukasi dan
Perlindungan Konsumen.
OJK Released REPO Transaction
Regulations
OJK released regulations concerning the
guidelines for Repurchase Agreement
(REPO) Transactions by Financial Services
Institutions. The regulation was issued to
provide guidelines for standardised REPO
Transactions, referring to international
practices as well as provide legal assurance
for Financial Services Institutions engaged in
Repo Transactions.
OJK Released the Phase I Policy Package
Containing 35 Policies
To stimulate the national economy,
OJK issued policy to hone a number of
regulations for the Banking Sector, Capital
Market and Nonbank Financial Industry.
The policy is expected maintain bank credit
growth, capital market growth and nonbank
financial industry development in order to
drive national economic growth towards the
target. A total of 35 regulations were released,
consisting of 12 for the banking sector, 15
for the capital market, four regulations for
the nonbank financial industry and four
more concerning consumer protection and
education.
09 Juli 20159th July 2015
24 Juli 201524th July 2015
-
22 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
21 Agustus 201521st August 2015
4 September 20154th September 2015
OJK menerbitkan POJK terkait Ketentuan
Kehati-hatian Dalam Rangka Stimulus
Perekonomian Nasional Bagi Bank Umum,
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
OJK menerbitkan POJK terkait Ketentuan
Kehati-hatian Dalam Rangka Stimulus
Perekonomian Nasional Bagi Bank Umum,
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Melalui Peraturan ini OJK memberikan
relaksasi bagi industri perbankan sehingga
diharapkan dapat menjadi stimulus bagi
industri perbankan dalam menghadapi
perlambatan pertumbuhan perekonomian.
OJK Menerbitkan Paket Kebijakan Tahap II
Stimulus Bagi Perusahaan Perasuransian
dan Dana Pensiun
OJK mengeluarkan peraturan baru sebagai
stimulus bagi perusahaan perasuransian
dan dana pensiun untuk mengurangi
dampak pelemahan kondisi keuangan
global. Kebijakan ini mendorong stabilitas
pasar keuangan nasional dan mendukung
pertumbuhan perusahaan perasuransian dan
dana pensiun. Kebijakan stimulus dituangkan
dalam Surat Edaran OJK yaitu:
a) Surat Edaran OJK Nomor 24 Tahun
2015 tentang Penilaian Investasi Surat
Utang dan Penyesuaian Modal Minimum
Berbasis Risiko Bagi Perusahaan Asuransi
dan Perusahaan Reasuransi;
b) Surat Edaran OJK Nomor 25 Tahun
2015 tentang Penilaian Investasi Surat
Berharga Syariah dan Perhitungan Dana
untuk mengantisipasi Risiko Kegagalan
Pengelolaan Kekayaan dan/atau
Kewajiban Perusahaan Asuransi Syariah
dan Perusahaan Reasuransi Syariah; dan
c) Surat Edaran OJK Nomor 26 Tahun 2015
tentang Penilaian Investasi Surat Utang
Berharga Bagi Dana Pensiun.
OJK Released a POJK on Prudential
Regulations to Stimulate the National
Economy for Commercial Banks, Sharia
Banks and Sharia Business Units
OJK released a POJK on Prudential
Regulations to Stimulate the National
Economy for Commercial Banks, Sharia
Banks and Sharia Business Units. Through
the regulation, OJK relaxed a number of rules
in the banking industry, which is expected to
act as a stimulus for the banking industry to
confront domestic economic moderation.
OJK Released the Phase II Policy Package
to Stimulate Insurance Companies and
Pension Funds
OJK promulgated new regulations as a
stimulus for insurance companies and
pension funds to reduce the impact of
unconducive global financial conditions.
The policy underpins national financial
market stability and supports growth of the
insurance and pension fund industries. The
regulations are contained within a number of
Circular Letters (SEOJK) as follows:
a) SEOJK No. 24 of 2015 concerning Debt
Instrument Investment Valuations and
Adjustment of Risk-Based Minimum
Capital for Insurance Companies;
b) SEOJK No. 25 of 2015 on Sharia Securities
Valuation and Fund Calculation
to Anticipate Default Risk in the
Management of Assets and/or Liabilities
at Sharia Insurance Companies and Sharia
Reinsurance Companies; and
c) SEOJK No. 26 of 2015 concerning
Securities Valuation for Pension Funds.
-
23Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
Tentang OJK
OJK at Glance
Fokus OJK 2015
OJK Focus in 2015
Outlook dan Arah Strategis OJK 2016
Outlook and OJK Strategic Direction 2016
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
Overview of the Financial Services
Industry
Tata Kelola dan Manajemen
StrategisGovernance and
Strategic Management
Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015
Financial Report
OJK Menerbitkan Paket Kebijakan Tahap III
- Pembukaan Rekening bagi WNA
OJK menerbitkan peraturan berbentuk
Surat Edaran mengenai penyederhanaan
pembukaan rekening valas oleh perorangan
yang berkewarganegaraan asing. Melalui
kebijakan ini diharapkan dana valas para
warga negara asing masuk kedalam
sistem perbankan Indonesia sehingga
meningkatkan suplai valas di Indonesia.
OJK Menerbitkan Paket Kebijakan Tahap IV
6 Kebijakan
OJK menerbitkan kebijakan untuk
memberikan stimulus bagi perekonomian
nasional melalui Paket Kebijakan Tahap IV.
Paket kebijkan ini terdiri dari enam kebijakan
stimulus ekonomi di sektor keuangan yaitu:
a) Relaksasi ketentuan persyaratan kegiatan
usaha penitipan dan pengelolaan (trust)
bank
b) Penyiapan skema asuransi pertanian
c) Revitalisasi modal ventura
d) Pembentukan konsorsium pembiayaan
industri berorientasi ekspor dan ekonomi
kreatif serta usaha koperasi, mikro, kecil,
dan menengah
e) Pemberdayaan Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia
f) Penegasan implementasi one project
concept dalam penetapan kualitas kredit
OJK Released the Phase III Policy Package
Concerning Non-Resident Bank Accounts
OJK issued a regulation in the form of a
Circular Letter to simplify the procedure for
opening a bank account by non-residents.
The policy is expected to attract foreign
exchange into the national banking system,
thereby boosting foreign exchange supply
OJK Released the Phase IV Policy Package
Consisting of Six Policies
OJK released more stimuli for the national
economy through the Phase IV Policy
Package. The package contains six policies
to stimulate the economy in the financial
sector as follows:
a) Relax the requirements for trust bank
activities;
b) Prepare an agricultural insurance scheme;
c) Revitalise venture capital;
d) Form a financing industry consortium for
export-oriented companies, the creative
economy as well as cooperative, micro,
small and medium enterprises (MSMEs)
e) Empower export finance companies in
Indonesia; and
f) Confirm implementation of the one project
concept when determining credit quality.
16 September 201516th September 2015
8 Oktober 20158th October 2015
-
24 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
22 Oktober 201522nd October 2015
27 November 201527th November 2015
OJK Menerbitkan Paket Kebijakan Tahap V
OJK menerbitkan kebijakan untuk
memberikan stimulus bagi perekonomian
nasional melalui Paket Kebijakan Tahap V.
Paket kebijakan tersebut terdiri dari dua
kebijakan antara lain:
a) Perekrutan 10 juta agen asuransi dan
10.000 Sahabat Keuangan Maritim guna
meningkatkan akses masyarakat kepada
layanan asuransi mikro dan syariah
serta memperluas jangkauan layanan
keuangan pelaku industri kelautan dan
perikanan.
b) Penyederhanaan peraturan dan perizinan
bagi produk-produk perbankan syariah
dalam rangka mendorong pertumbuhan
industri keuangan syariah.
OJK Menerbitkan Buku Mengenal Jasa
Keuangan Tingkat Sekolah Dasar
OJK menerbitkan buku Mengenai Jasa
Keuangan untuk kelas IV dan V SD yang
dilengkapi dengan alat peraga edukasi
keuangan Sikapiuangmu. Buku ini
merupakan materi pengayaan yang
akan diajarkan kepada siswa untuk
memperkenalkan konsep-konsep keuangan,
pengelolaan keuangan dan berbagai produk
dan jasa keuangan sejak dini.
OJK Released the Phase V Policy Package
OJK issued policy to stimulate the national
economy through the Phase V Policy
Package, consisting of two policies as
follows:
a) Recruit 10 million insurance agents and
10,000 Maritime Financial Friends to
expand public access to micro and sharia
insurance services as well as extend the
reach of financial services to players in the
maritime and fisheries industry.
b) Simplify the regulations and licensing
for sharia banking products to stimulate
sharia financial industry growth.
OJK Published a Book on Financial Services
for Primary Schools
OJK published a book on Financial Services
for Primary School Grades IV and V,
equipped with learning aids in the form of
Sikapiuangmu. The book contains learning
materials that introduce the students from
an early age to financial concepts, financial
management as well as various financial
products and services.
-
25Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
Tentang OJK
OJK at Glance
Fokus OJK 2015
OJK Focus in 2015
Outlook dan Arah Strategis OJK 2016
Outlook and OJK Strategic Direction 2016
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
Overview of the Financial Services
Industry
Tata Kelola dan Manajemen
StrategisGovernance and
Strategic Management
Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015
Financial Report
OJK dan OECD meluncurkan Prinsip Good
Corporate Governance G20/OECD
OJK bersama OECD meluncurkan The New
G20/OECD Principles Of Good Corporate
Governance (CG) sebagai bentuk partisipasi
OJK untuk mendukung penerapan prinsip
GCG G20/OECD.
Untuk mendukung pelaksanaan tata kelola
yang baik, OJK menerbitkan POJK Nomor
21/POJK.04/2015 tentang Tata Kelola
Perusahaan Terbuka yang mengatur lima
aspek antara lain:
a) Hubungan Perusahaan Terbuka dengan
Pemegang Saham Dalam Menjamin Hak-
Hak Pemegang Saham;
b) Fungsi dan Peran Dewan Komisaris;
c) Fungsi dan Peran Direksi;
d) Partisipasi Pemangku Kepentingan; dan
e) Keterbukaan Informasi.
OJK and OECD Launched the G20/OECD
Principles of Good Corporate Governance
In conjunction with the Organization for
Economic Co-operation and Development
(OECD), OJK launched the G20/OECD
Principles of Good Corporate Governance
as a form of OJK participation to support the
application of G20/OECD Good Corporate
Governance principles.
Underpinning the application of Good
Corporate Governance, OJK issued
POJK No. 21/POJK.04/2015 concerning
Corporate Governance Guidelines for Public
Companies, which regulates five aspects as
follows:
a) The relationship between public
companies and shareholders to guarantee
the rights of the shareholders;
b) The function and role of the Board of
Commissioners;
c) The function and role of the Directors;
d) The participation of Stakeholders; and
e) The Disclosure of Information.
3 Desember 20153rd December 2015
-
26 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
21 Desember 201521st December 2015
22 Desember 201522nd December 2015
OJK Mendorong Revitalisasi Industri Modal
Ventura
Salah satu fokus OJK di 2015 adalah
melakukan revitalisasi industri Modal
Ventura untuk meningkatkan peran dan
kapasitas perusahaan Modal Ventura dalam
mendorong lahirnya para wirausaha baru
baik perusahaan start up, maupun UMKM,
terutama berbasis inovasi dan teknologi
baru. Untuk mendukung hal tersebut,
pada Desember 2015, OJK menerbitkan
POJK Nomor 35/POJK.05/2015 tentang
Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Modal
Ventura dan POJK Nomor 36/POJK.05/2015
tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Bagi Perusahaan Modal Ventura.
OJK Meresmikan Pusat Edukasi, Layanan
Konsumen dan Akses Keuangan UMKM
dan Peluncuran Mobile Application
Sikapiuangmu
OJK meresmikan Pusat Edukasi, Layanan
Konsumen dan Akses Keuangan UMKM
(PELAKU) serta meluncurkan Mobile
Application Sikapiuangmu. Keduanya
merupakan bagian dari implementasi
Pilar II Strategi Nasional Literasi Keuangan
Indonesia untuk memperkuat infrastruktur
yang mendukung peningkatan literasi dan
inklusi keuangan.
OJK Revitalised the Venture Capital
Industry
One focus of OJK in 2015 was revitalisation of
the venture capital industry in order to expand
the role and capacity of venture capital firms
in the creation of start-up businesses as well
as micro, small and medium enterprises
(MSMEs), primarily through innovation and
new technology. Consequently, OJK issued
POJK No. 35/POJK.05/2015 concerning
the Venture Capital Business and POJK
No. 36/POJK.05/2015 on Good Corporate
Governance for Venture Capital Firms in
December 2015.
OJK Inaugurated the Centre for Learning,
Consumer Services and MSME Financial
Access and Launched the Sikapiuangmu
Mobile Application.
OJK inaugurated the Centre for Learning,
Consumer Services and MSME Financial
Access (PELAKU) and launched the
Sikapiuangmu Mobile Application. Both
represent part of Pillar II implementation of
the Indonesian National Financial Literacy
Strategy (SNLKI) to strengthen infrastructure
that supports increased financial literacy and
inclusion.
-
27Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
Tentang OJK
OJK at Glance
Fokus OJK 2015
OJK Focus in 2015
Outlook dan Arah Strategis OJK 2016
Outlook and OJK Strategic Direction 2016
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
Overview of the Financial Services
Industry
Tata Kelola dan Manajemen
StrategisGovernance and
Strategic Management
Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015
Financial Report
Penandatanganan Kontrak Kinerja dan
Inisiatif Strategis 2015
Dalam rangka mendukung pencapaian Peta
Strategi 2015 dan Destination Statement OJK
2017, OJK menetapkan Peta Strategi dan IKU
OJK wide yang diturunkan ke level Satuan
Kerja. Selain itu juga ditetapkan lima Inisiatif
Strategis (IS) OJK. Untuk meningkatkan
komitmen pelaksanaan Kontrak Kinerja IKU
dan IS, dilakukan penandatanganan Kontrak
Kinerja IKU dan Project Charter Inisiatif
Strategis 2015.
Pedoman Manajemen Kinerja OJK
Dalam rangka meningkatkan kualitas tata
kelola pengelolaan manajemen kinerja, OJK
menerbitkan SEDK nomor 1/SEDK.01/2015
mengenai Pedoman Manajemen Kinerja
Otoritas Jasa Keuangan. Pedoman ini
mengatur tata kelola manajemen kinerja
antara lain tata kelola perubahan IKU,
Kesepakatan Kinerja dan mekanismenya,
Evaluasi Kinerja Organisasi dan penentuan
Nilai Kinerja Organisasi.
Signed the Work Contracts and Strategic
Initiatives for 2015
Supporting attainment of the 2015 Strategy
Map and OJK Destination Statement for
2017, OJK prepared a Strategy Map and
OJK-Wide Key Performance Indicators (KPI)
that cascade down to the Work Unit level.
In addition, five OJK Strategic Initiatives (SI)
were also stipulated. The Work Contracts,
KPI and Project Charter of the Strategic
Initiatives were signed in order to garner
increased commitment.
OJK Performance Management Guidelines
OJK Board of Commissioners issued
Circular Letter (SEDK) No. 1/SEDK.01/2015
concerning OJK Performance Management
Guidelines in order to enhance the quality
of performance management. The directive
regulates changes to the Key Performance
Indicators, Performance Agreements and the
corresponding mechanisms, Organizational
Performance Appraisals and setting the
Organizational Performance Values, amongst
others.
29 Januari 201529th January 2015
18 Februari 201518th February 2015
Strategic Policies to Strengthen Organization Capacity
Kebijakan Strategis dalam Rangka Memperkuat Kapasitas Organisasi
27Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
-
28 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
5 Maret 20155th March 2015
5 Maret 20155th March 2015
Penguatan infrastruktur OJK dalam Tugas
Penyidikan Tindak Pidana Sektor Jasa
Keuangan
Dalam rangka memperkuat kapasitas fungsi
penyidikan, OJK melantik dua penyidik yang
berasal dari Polri. Fungsi penyidikan OJK
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari tugas pengaturan dan pengawasan
industri jasa keuangan, sebagaimana
diamanatkan oleh UU OJK
Sistem Pemenuhan Sumber Daya Manusia
OJK
Untuk memastikan pemenuhan SDM di OJK
dapat terpenuhi, baik dari segi kuantitas
maupun kualitas, OJK menerbitkan PDK
nomor 6/PDK.02/2015 tentang Sistem
Pemenuhan Sumber Daya Manusia Otoritas
Jasa Keuangan. Peraturan ini mengatur sistem
pemenuhan SDM OJK melalui Pemenuhan
Internal (Rotasi, Mutasi dan Promosi) dan
Pemenuhan Eksternal (penerimaan umum
dan penerimaan khusus).
Strengthened OJK Infrastructure to
Investigate Crime in the Financial Services
Sector
Strengthening the investigative function,
the OJK recruited two investigators from
the National Police. The OJK investigative
function represents an integral part of
financial services sector regulation and
supervision as mandated by the OJK Act.
The OJK Human Resources System
OJK Board of Commissioners issued
regulation (PDK) No. 6/PDK.02/2015
concerning the OJK Human Resources
System to ensure the appropriate quality
and quantity of competent human resources
are met at OJK. The HR system includes
internal recruitment (rotation, transfers and
promotion) as well as external recruitment
(general recruitment and special recruitment).
-
29Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
Tentang OJK
OJK at Glance
Fokus OJK 2015
OJK Focus in 2015
Outlook dan Arah Strategis OJK 2016
Outlook and OJK Strategic Direction 2016
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
Overview of the Financial Services
Industry
Tata Kelola dan Manajemen
StrategisGovernance and
Strategic Management
Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015
Financial Report
Revitalisasi OJK Whistleblowing System
2015
OJK mencanangkan 2015 sebagai tahun
penguatan integritas OJK. Untuk mendukung
kebijakan tersebut, OJK menerbitkan PDK
nomor 3/PDK.02/2015 tentang Perubahan
Atas Peraturan Dewan Komisioner OJK
Nomor 33/PDK.02/2013 Tentang Sistem
Pelaporan Pelanggaran di OJK dan peraturan
pelaksanaannya yaitu SEDK nomor 1/
SEDK.6/2015 tentang Pengelolaan Sistem
Pelaporan Pelanggaran di OJK
Pengembangan Sistem Informasi Audit
Internal (SIAI) dan Sistem Informasi
Manajemen Risiko (SIMARIO)
Untuk membantu mengintegrasikan setiap
tahapan penugasan audit, OJK melakukan
pengembangan SIAI melalui penyelarasan
dengan SIMARIO dalam rangka mendukung
pelaksanaan audit berbasis risiko. OJK juga
melakukan pengembangan SIMARIO untuk
mengakselerasi proses penyusunan risk
profile OJK maupun risk profile masing-
masing Satuan Kerja.
Revitalisation of the OJK Whistleblowing
System
OJK declared 2015 as the year to strengthen
OJK integrity. In support, OJK issued PDK No.
3/PDK.02/2015 as an amendment to PDK
No. 33/PDK.02/2013 concerning the OJK
Whistleblowing System and SEDK No. 1/
SEDK.06/2015 on Whistleblowing System
Management at OJK.
Development of the Internal Audit
Information System (SIAI) and Risk
Management Information System
(SIMARIO)
To help integrate each stage of the internal
audit, OJK developed SIAI through alignment
with SIMARIO to support implementation
of risk-based audits. OJK also developed
SIMARIO in order to accelerate the process
of compiling the OJK risk profile and the risk
profiles of each work unit.
31 Maret 201531st March 2015
22 Juni 201522nd June 2015
-
30 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
30 Juni 201530th June 2015
1 Oktober 20151st October 2015
Integrasi Sistem Aplikasi Keuangan OJK
(SISKA) dengan aplikasi Bank Mandiri (Host
to Host)
Sebagai wujud peningkatan kualitas,
akuntabilitas dan kelancaran pengelolaan
keuangan, OJK melakukan integrasi Sistem
Aplikasi Keuangan OJK (SISKA) dengan
aplikasi Bank Mandiri (Host to host). Melalui
integrasi sistem ini membantu OJK dalam
mempercepat proses rekonsiliasi transaksi
keuangan yang dilakukan oleh masing-
masing Satker OJK dengan Bank.
Penyelarasan Sistem Pengelolaan Kinerja
Organisasi dengan Sistem Indikator Kinerja
Individual
Untuk memperjelas keterkaitan antara
kinerja organisasi dengan individu, OJK
mengembangkan sistem pengelolaan
kinerja dengan mengintegrasikan Aplikasi
Sistem Pengelolaan Kinerja (SIMPEL) OJK
dengan Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia (SIMFOSIA). Melalui pengembangan
ini, proses cascading Sasaran Strategis OJK
dapat diturunkan dari level Satker sampai
dengan level pegawai, sehingga kontribusi
pegawai terhadap pencapaian kinerja dalam
pencapaian Sasaran Strategis OJK dapat
dipantau secara online dan real time.
Integration of the OJK Financial Application
System (SISKA) with the Bank Mandiri
Application System (Host to Host)
As a tangible means to enhance financial
management quality, accountability
and continuity, OJK integrated the OJK
Financial Application System (SISKA) with
the Bank Mandiri Application System
(Host to Host). Integration accelerates the
financial transaction reconciliation process
undertaken by each OJK work unit with the
Bank.
Alignment of the Organizational
Performance Management System with the
Individual Performance Indicator System
OJK developed a performance management
system by integrating the Performance
Management Application System (SIMPEL)
and the Human Resources Information
System (SIMFOSIA) in order to clarify the
relationships between organizational
performance and individual performance.
Consequently, the OJK Strategic Targets can
be cascaded down from the work unit level
to the individual level, hence the contribution
of each employee to achievement of the OJK
Strategic Targets can be monitored online
and in real time.
-
31Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
Tentang OJK
OJK at Glance
Fokus OJK 2015
OJK Focus in 2015
Outlook dan Arah Strategis OJK 2016
Outlook and OJK Strategic Direction 2016
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
Overview of the Financial Services
Industry
Tata Kelola dan Manajemen
StrategisGovernance and
Strategic Management
Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015
Financial Report
Pelaksanaan Sertifikasi Pengawas Sektor
Jasa Keuangan
Untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam
melakukan pengawasan terintegrasi OJK
menyelenggarakan Sertifikasi Pengawas
Sektor Jasa Keuangan. Dalam pelatihan ini
peserta mendapatkan pendalaman materi
mengenai pengawasan di sektor Perbankan,
Pasar Modal dan IKNB.
Penguatan Manajemen Gratifikasi OJK
Untuk mendukung pelaksanaan
pengendalian gratifikasi di internal pegawai,
OJK menerbitkan Peraturan Dewan
Komisioner tentang Pengendalian Gratifikasi
nomor 2/PDK.06/2015. Peraturan ini
dimaksudkan untuk memberikan pedoman
bagi pegawai OJK untuk meningkatkan
komitmen dalam menjaga integritas pribadi
maupun institusi.
Implementation of Certificated Financial
Services Sector Supervisor
OJK implemented Certificated Financial
Services Sector Supervisor in order to
enhance HR capacity in terms of integrated
supervision. Attendees of the training
received in-depth material on supervision
of the Banking Sector, Capital Market and
Nonbank Financial Industry.
Strengthened OJK Gratification
Management
OJK issued regulation (PDK) No. 2/
PDK.06/2015 on Gratification Management in
order to control internal gratification amongst
OJK employees. The regulation provides
guidelines for OJK employees on how to
maintain personal and institutional integrity.
29 September 16 Oktober 201529th September 16th October 2015
15 November 201515th November 2015
-
32 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
20 November 201520th November 2015
24 Desember 201524th December 2015
Penguatan Tata Kelola OJK
Untuk meningkatkan kualitas penerapan tata
kelola yang baik, OJK menerbitkan Peraturan
Dewan Komisioner (PDK) tentang Tata Kelola
yang Baik di Otoritas Jasa Keuangan nomor
1/PDK.06/2015. Peraturan ini merupakan
pedoman bagi seluruh pegawai OJK dalam
menyelenggarakan tata kelola yang baik di
lingkungan kerjanya masing-masing. Untuk
mendukung pelaksanaan PDK tersebut,
diterbikan peraturan pelaksanaan berupa
Surat Edaran Dewan Komisioner nomor 3/
SEDK.06/2015 tentang Sistem Pengendalian
Internal dan Surat Edaran Dewan Komisioner
Nomor 2/SEDK.06/2015 tentang Combined
Assurance.
Manajemen Pengendalian Kualitas
Berbasis ISO 9001:2015
Dalam rangka mewujudkan tata kelola yang
baik melalui penegakan assurance dan
terintegrasi, OJK menstandarkan proses
pengendalian kualitasnya sesuai dengan
standar ISO 9001:2015. Kegiatan ini
diwujudkan dengan melakukan assesment
pada setiap proses bisnis AIMRPK yang
dilakukan oleh eksternal auditor (Badan
Sertifikasi) untuk melihat assessment
terhadap pemenuhan peryaratan klausul ISO
9001:2015. Hasil audit ISO menyatakan bahwa
OJK merupakan salah satu institusi lembaga
pemerintah pertama yang berhasil mencapai
standar ISO 9001:2015 di Indonesia.
Strengthened OJK Governance
OJK issued regulation (PDK) No. 1/
PDK.06/2015 on Good Corporate
Governance at the Financial Services
Authority (OJK) in order to improve the
quality of Good Corporate Governance. The
regulation contains guidelines for all OJK
employees on Good Corporate Governance
in their respective work environments.
Supporting implementation of the regulation,
the OJK Board of Commissioners also issued
Circular Letter (SEDK) No. 3/SEDK.06/2015
on the Internal Control System and SEDK No.
2/SEDK.06/2015 on Combined Assurance.
Quality Control Management Based on ISO
9001:2015
The Financial Services Authority (OJK)
standardised quality control pursuant to
ISO 9001:2015 in order to improve Good
Corporate Governance through assurance
and integrated. Consequently, each AIMRPK
business process was assessed by a certified
external auditor to ensure compliance to the
clausal requirements of ISO 9001:2015. The
ISO audit affirmed that the Financial Services
Authority (OJK) is one of the government
organizations in Indonesia to attain ISO
9001:2015.
-
33Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
Tentang OJK
OJK at Glance
Fokus OJK 2015
OJK Focus in 2015
Outlook dan Arah Strategis OJK 2016
Outlook and OJK Strategic Direction 2016
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
Overview of the Financial Services
Industry
Tata Kelola dan Manajemen
StrategisGovernance and
Strategic Management
Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015
Financial Report
Blueprint OJK Institute
Agar upaya peningkatan kualitas
SDM dilakukan secara terstruktur dan
komprehensif, OJK menetapkan Blueprint
OJK Institute. Penerapan Blueprint dilakukan
secara bertahap, sebagai berikut:
a) Tahap I (2015): Penetapan Blueprint dan
logo OJK Institute; Implementasi awal
Learning Center dan Assessment Center.
b) Tahap II (2016): Grand launching OJK
Institute; implementasi Learning
Center dan Assessment Center; serta
Implementasi Research Center.
c) Tahap III (2017): Implementasi
Financial Library dan OJK Museum;
serta pelaksanaan seluruh program,
pemenuhan organisasi, serta infrastruktur
di OJK Institute.
OJK Institute Blueprint
OJK prepared the OJK Institute Blueprint
in order to ensure the efforts to raise HR
quality are undertaken in a structured and
comprehensive manner. The Blueprint will
be implemented in stages as follows:
a) Phase I (2015): Preparation of the OJK
Institute Blueprint and logo; preliminary
implementation of the Learning Centre
and Assessment Centre.
b) Phase II (2016): Grand Launching of the
OJK Institute; implementation of the
Learning Centre and Assessment Centre;
as well as implementation of the Research
Centre.
c) Phase III (2017): Implementation of the
Financial Library and OJK Museum; as
well as implementation of all programs,
organizational aspects and infrastructure
at the OJK Institute.
Desember 2015December 2015
-
34 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
Dewan KomisionerBoard of Commissioners
34
1. Muliaman D. Hadad, Ph.DAnggota Dewan Komisioner sebagai Ketua Dewan Komisioner Member of the Board of Commissioners as Chairman of the Board of Commissioners
2. Rahmat Waluyanto, MBA, Ph.DAnggota Dewan Komisioner sebagai Wakil Ketua Dewan Komisioner Member of the Board of Commissioners as Vice Chairman of the Board of Commissioners
3. Nelson Tampubolon, SE, MSMAnggota Dewan Komisioner sebagai Kepala Eksekutif Pengawas PerbankanMember of the Board of Commissioners as Chief Executive of Banking Supervision
4. Ir. Nurhaida, MBA.Anggota Dewan Komisioner sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Member of the Board of Commissioners as Chief Executive of Capital Market Supervision
5. Dr. Firdaus Djaelani, MAAnggota Dewan Komisioner sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non BankMember of the Board of Commissioners as Chief Executive of Non Bank Financial Industry Supervision
6. Prof. Dr. Ilya Avianti, S.E., M,Si., Ak.CPAAnggota Dewan Komisioner Merangkap Ketua Dewan AuditMember of the Board of Commissioners as Chairman of the Audit Board
7. Dr. Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono, S.H., LLMAnggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan KonsumenMember of the Board of Commissioners in charge of Consumer Education and Protection
8. Prof. Dr. H. Mardiasmo, MBA, Akt, QIA, CA, CFrAAnggota Dewan Komisioner Ex-Officio Kementerian KeuanganEx-Officio Member of the Board of Commissioners from Ministry of Finance
9. Mirza Adityaswara, SE, M.App. FinAnggota Dewan Komisioner Ex-Officio Bank IndonesiaEx-Officio Member of the Board of Commissioners from Bank Indonesia
34 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
-
35Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
Tentang OJK
OJK at Glance
Fokus OJK 2015
OJK Focus in 2015
Outlook dan Arah Strategis OJK 2016
Outlook and OJK Strategic Direction 2016
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
Overview of the Financial Services
Industry
Tata Kelola dan Manajemen
StrategisGovernance and
Strategic Management
Laporan KeuanganOJK 2015OJK 2015
Financial Report1 2
563 84 79
-
36 Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015
Muliaman Darmansyah Hadad lahir di Bekasi pada tanggal 3 April 1960 dan mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1984. Muliaman D. Hadad memperoleh gelar Master of Public Administration dari John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Massachusetts, Amerika Serikat pada tahun 1991 dan menyandang gelar Ph.D dalam bidang Business and Economics dari Monash University, Melbourne, Australia pada tahun 1996.
Mengawali kariernya sebagai staf umum di Kantor Bank Indonesia di Mataram pada tahun 1986, Muliaman D. Hadad pernah menjabat sebagai Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan pada tahun 2003 dan Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan di Bank Indonesia pada tahun 2005. Muliaman D. Hadad kemudian diangkat dan dilantik sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia pada tahun 2006, serta diangkat dan dilantik kembali untuk masa jabatan kedua pada tahun 2011.
Pada 18 Juli 2012, Muliaman D. Hadad ditetapkan sebagai Ketua Dewan Komisioner OJK berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67/P Tahun 2012 dan dilantik pada 20 Juli 2012 oleh Ketua Mahkamah Agung untuk masa jabatan 2012-2017.
Muliaman D. Hadad, Ph.D
Anggota Dewan Komisioner sebagai Ketua Dewan Komisioner
Member of the Board of Commissioners as Chairman of the Board of Commissioners
Profil Dewan KomisionerBoard of Commissioners
Muliaman Darmansyah Hadad was born in Bekasi on 3rd April 1960 and received his bachelors degree in economics from the Faculty of Economics of the University of Indonesia in 1984. Muliaman D. Hadad received his Master of Public Administration from the John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Massachusetts, United States in 1991 and his doctorate in Business and Economics from Monash University in Melbourne, Australia in 1996.
Commencing his career as a member of staff at the Bank Indonesia Office in Mataram in 1986, Muliaman D. Hadad served as Head of the Financial System Stability Bureau in 2003 and Director of Banking Research and Regulation at Bank Indonesia in 2005. Muliaman D. Hadad was subsequently installed and sworn in as Deputy Governor of Bank Indonesia in 2006 and serving a second term in 2011.
On 18th July 2012, Muliaman D. Hadad was appointed Chairman of the BoC-OJK pursuant to the Presidential Decree No. 67/P of 2012 and inaugurated on 20th July 2012 by the Chief Justice of the Supreme Court for a tenure of 2012-2017.
-
37Indonesia Financial Services Authority 2015 Annual Report
Rahmat Waluyanto lahir di Lampung, pada tanggal 3 Oktober 1956 dan mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Rahmat Waluyanto juga lulusan MBA bidang Corporate Finance dari University of Denver, Colorado, Amerika Serikat dan menyandang gelar Ph.D dalam bidang Accounting and Finance dari University of Birmingham, Inggris.
Rahmat Waluyanto mengawali karier pada tahun 1985 sebagai staf Direktorat Pembinaan Badan Usaha Milik Negara, Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri, Departemen Keuangan. Selanjutnya Rahmat Waluyanto pernah menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Surat Utang Negara, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan pada tahun 2005 dan setahun kemudian diangkat sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan hingga Juli 2012. Rahmat Waluyanto pernah mewakili Indonesia di IMF (International Monetary Fund) sebagai Alternate Governor tahun 2008-2012.
Pada 18 Juli 2012 Rahmat Waluyanto ditetapkan sebagai Anggota Dewan Komisioner OJK berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67/P Tahun 2012 dan pada 4 September 2012 mengambil sumpahnya di hadapan Ketua Mahkamah Agung untuk masa jabatan 2012-2017. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 72/P Tahun 2012, Rahmat Waluyanto diangkat sebagai Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dan Ketua Komite Etik OJK merangkap anggota.
Rahmat Waluyanto, MBA, Ph.D
Anggota Dewan Komisioner sebagai Wakil Ketua Dewan Komisioner
Member of the Board of Commissioners as Vice Chairman of the Board of Commissioners
Rahmat Waluyanto was born in Lampung on October 3rd, 1956 and earned a bachelors degree in accounting from Gadjah Mada University in Yogyakarta. Rahmat Waluyanto also obtained his MBA degree in Corporate Finance from the University of Denver, Colorado, United States and Ph.D degree in accounting and finance from the University of Birmingham, United Kingdom.
Rahmat Waluyanto started his career in 1985 as a member of staff of the Directorate of State-Owned Enterprises, Directorate General of Monetary Affairs, Ministry of Finance. In 2005, he served as Director of Promissory Notes Management at the Ministry of Finances Directorate General of the Treasury and was promoted a year later as Director General of Debt Management where he served until July 2012. Rahmat Waluyanto once represented Indonesia at the International Monetary Fund, holding the position of Alternate Governor of IMF from 2008 to 2012.
On 18th July 2012, Rahmat Waluyanto was appointed as a member of the BoC-OJK pursuant to Presidential Decree No. 67/P of 2012 and was sworn in on 4th September 2012 before the Chief Justice of the Supreme Court for his tenure from 2012-2017. In accordance with Presidential Decree No. 72/P of 2012, Rahmat Waluyanto was inducted concurrently as the Vice Chairman of the BoC- OJK and Head of the Committee of Ethics.
-
Nelson Tampubolon dilahirkan di Balige, Sumatra Utara, pada 12 Januari 1954, dan mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan, Bandung, Jawa Barat dan gelar Master of Science in Management (MSM) di Arthur D. Little Management Institute, Boston, Amerika Serikat.
Nelson Tampubolon mengawali kariernya sebagai Staf Umum Pengawasan Bank di Bank Indonesia pada tahun 1982. Nelson Tampubolon pernah menjabat sebagai Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia pada tahun 2002, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Singapura pada tahun 2005 dan selanjutnya sebagai Direktur di Direktorat Internasional Bank Indonesia pada 2008.
Nelson Tampubolon ditetapkan sebagai Anggota Dewan Komisioner OJK berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67/P Tahun 2012 pada 18 Juli 2012, dan mengucapkan sumpah di hadapan Ketua Mahkamah Agung untuk masa jabatan 2012-2017.
Nelson Tampubolon was born in Balige, North Sumatra, on January 12nd 1954, and received a bachelors degree in economics from the Faculty of Economics at Parahyangan University in Bandung, West Java and a Master of Science in Management (MSM) from the Arthur D. Little Management Institute, Boston, United States.
Nelson Tampubolon began his career as a member of staff at Bank Indonesia Banking Supervision Division during the year of 1982. Nelson Tampubolon served as the Director of Banking Research and Regulation at Bank Indonesia in 2002, the Head of Bank Indonesia Representative Office in Singapore in 2005 and then as Director of International Affairs at Bank Indonesia in 2008.
On 18th July 2012, Nelson Tampubolon was appointed as a member of Chairman of the BoC-OJK in accordance with the Presidential Decree No. 67/P of 2012 and subsequently sworn in for his tenure of 2012-2017 in front of the Chief Justice of the Supreme Court.
Nelson Tampubolon, SE, MSM
Anggota Dewan Komisioner sebagai Kepala
top related