mendorong peran swasta dalam ... -...
Post on 26-Mar-2019
240 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MENDORONG PERAN SWASTA DALAM
ADAPTASI & MITIGASI PERUBAHAN IKLIM
Proyek Kemitraan Pengelolaan Lanskap
Sembilang Dangku
KELOLA SENDANG
Visi Pembangunan Hijau
Sumatera SelatanPrioritas 2013-2018 :
• Pertumbuhan ekonomi yang
seimbang
• Mempromosikan kesetaraan dan
kesempatan yang sama
• Meningkatkan pengelolaan
lingkungan hidup yang
berkelanjutan
• Pengelolaan bencana yang selaras
dengan konservasi dan
lingkungan yg berkelanjutan
• Antisipasi dampak perubahan iklim
KOLEGA SUMSEL
Kemitraan Publik-Swasta-
Masyarakat pada Lanskap
Sumatera Selatan
KELOLA SENDANG
Kemitraan Publik-Swasta-
Masyarakat dalam pengelolaan
lanskap Sembilang Dangku
Pilot Model Penerapan Pendekatan Lanskap di Sumsel
Mencakup SubDAS
Benawang, Sembilang,
Lalan, dan SubDAS Calik di
dalam DAS Musi
Meliputi areal 1,5 juta hektar
Mencakup kawasan gambut
prioritas di Sumsel
Mencakup 2 kabupaten
(Banyuasin dan Muba)
19 kecamatan
223 Desa
139.124 keluarga
542.177 jiwa
Berbagai areal pengelola
lahan : TN, SM, KPH,
Swasta, wilayah kelola
masyarakat
Areal Kerja KS
Areal Kerja KS
• Lanskap Sembilang-Dangku sebagai model lanskap percontohan untuk Sumsel
• KS akan bekerja erat dengan Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Banyuasin
• Telah diseleksi 25 desa dari dua kabupaten, sebagai desa prioritas target dalam pengelolaan lanskap berkelanjutan
• Telah diidentifikasi sektor publik dan swasta yang menjadi potensi mitra dalam proyek KS
KOMPONEN INTERVENSI KS
PRIVATE SECTOR DIMENSION
Pengembangan model dan
percontohan pengelolaan lahan
secara berkelanjutan berbasis
kemitraan antara sektor publik dan
swasta
Membangun Kemitraan Antara Sektor Publik dan Swasta Dalam
Pengelolaan LandskapBerkelanjutan
PENGUATAN KAPASITAS SEKTOR
SWASTA
MEMBANGUN KEMITRAAN ANTAR
PERUSAHAAN
Best Practices Management
Peningkatan SDM
PenguatanKelembagaan
Peran & TanggungJawab
Komunikasi & Koordinasi
S
U
S
T
A
I
N
A
B
L
E
L
A
N
S
C
A
P
EForum Kemitraan
Program Pemerintah (KLHK +BRG) : pengelolaan gambut sebagai kesatuan
hidrologis selaras dengan pendekatan lanskap
Perspektif lanskap dalam pengelolaan gambut :
Mendorong multi-benefit ekologi dan ekonomi yang mencakup konservasi
keanekaragaman hayati, mempertahankan stok karbon dan jasa lingkungan
Membangun common platform dan kemitraan antara publik, swasta dan
masyarakat untuk penerapan praktik terbaik dalam pengelolaan gambut
Mendukung sains, data dan informasi terintegrasi pada skala lanskap
Memfasilitasi keberdayaan masyarakat dalam pengembangan penghidupan
berkelanjutan (sustainable livelihood)
.
PERSPEKTIF LANSKAP DALAM PENGELOLAAN GAMBUT
Model Pengelolaan Gambut Berbasis Lanskap :
Bentuk kemitraan publik-swasta-masyarakat dalam mendorong multi-fungsi dan multi-
benefit dari pengelolaan gambut yang menyelaraskan tujuan produksi, konservasi dan
penghidupan masyarakat
Kontribusi KS dalam Pengelolaan Gambut
Kesatuan
Hidrologis
Gambut
Restorasi
Hidrologi
RevegetasiRevitalisasi
Penghidupan
Masyarakat
KS mendukung
penerapan
sains, data dan
informasi yang
terintegrasi
KS mendorong
kemitraan
publik, swasta
dan masyarakat
untuk penerapan
BMP
KS mendukung pengembangan
model percontohan pada tingkat
lokal
Irisan Kegiatan KS dengan BRG dan TRG
Melalui mitra Deltares : berpengalaman dalam mendukung pengelolaan lahan
gambut tropis selama 20 tahun di Indonesia
Kegiatan KS dalam Pengelolaan Gambut
Pada fase implementasi KS, DELTARES focus pada koleksi data dan
pemetaan biofisik dari lahan gambut, zonasi pemanfaatan gambut, serta
identifikasi dan desain pengelolaan hidrologi pada lanskap. Pemetaan
biofisik akan dikembangkan dari koleksi data dan pemetaan yang telah
dilakukan pada fase insepsi
Dukungan sains, data dan informasi dalam pengelolaan
kesatuan hidrologis gambut pada lanskap Sembilang Dangku
Kelola Sendang Project akan menghasilkan data biofisik terkait pengelolaa gambut bagian dari
informasi dasar (baseline) yang diperlukan untuk mengimplementasikan pengelolaan lahan
gambut dan lanskap dataran rendah yang efekftif. Salah satu focus adalah untuk melihat areal
yang akan diprioritaskan untuk konservasi. :
1. Update project area land use land cover (LULC) map for 2016 (post-fires)
2. Update existing canal, road, logging track maps (using recent remote sensing imagery)
3. Develop elevation model (DTM) for all of South Sumatra lowland (based on LiDAR)
4. Complete and validate peat extent and peat thickness map
5. Probable flood risk model (from LiDAR derived DTM, LiDAR derived river levee heights and
general agricultural rule-of-thumb drainage rules)
6. Carbon stock and emission assessment (from peat map, existing drainage network and
LULC)
7. Update and refinement of historical fire map (using Landsat imagery, MODIS hotspots,
available historical LULC maps)
8. Canal water depth map from LiDAR
9. Water management design support in demonstration areas and
10. Support creation of land suitability maps (by providing flood risk and peat maps)
Biofisik DATA KS dalam Pengelolaan Gambut
Melalui komponen intervensi KS – mendukung kemitraan publik-swasta-masyarakat
mendukung penerapan BMP termasuk dalam pengelolaan lahan gambut
Kegiatan KS dalam Pengelolaan Gambut
KS akan bekerjasama dengan Public Sektor, Pemkab dan sektor swasta untuk
melalui pendampingan masyarakat pada kawasan lahan gambut di desa-desa sekitar
kawasan Taman Nasional - membangun model kelola gambut berbasis masyarakat
Mendorong kemitraan para pihak dan mengembangkan model
percontohan pada tingkat lokal (desa dan komunitas)
Kondisi Lahan Gambut di LansekapKelola Sendang
Sebagian besar areal proyek Kelola Sendang berupa lahan gambut
Terbagi dalam Kawasan Hidrologi Gambut
Variasi pemanfaatan lahan gambut sangat beragam : Hutan Tanaman
Industri, Perkebunan Kelapa Sawit, Lahan Budidaya Masyarakat dan
PanRap Karbon
Ekosistem penting berperan dalam mendukung kehidupan masyarakat
Kebutuhan air untuk memenuhi kepentingan yang berbeda
Lokasi pernah mengalami kebakaran lahan gambut pada tahun 2015
INTERVENSI KELOLA SENDANG
• Pembuatan Petak Ukur Permanen dan data pohon induk
• Penyusunan strategi restorasi berdasarkan peta sebaran tingkat
kerusakan
• Perencanaan Kanal blocking dengan berdasarkan data dan validasi
lapangan
• Pembuatan Design Pengelolaan Tata Air Terpadu Pada Skala KHG
• Penanaman kembali (revegetasi) dengan tanaman ramah gambut
(paludikultur)
• Peningkatan Kapasitas Monitoring Berbasis Spasial (SMART)
• Strategi Com-Dev berbasis sumberdaya perikanan rawa gambut guna
meningkatkan taraf hidup dan menggerakan ekonomi rumah tangga
TATA AIR TERPADU PADA SKALA KHG
VARIASI PEMANFAATAN LAHAN DI KHG MERANG - NGIRAWAN
STAKEHOLDERS INVOLVEDPrivate Sector
PT GLOBAL ALAM LESTARI
PT RIMBA HUTAN MAS
PT WAHANA LESTARI SUKSES MAKMUR
PT MENTARI SUBUR ABADI (PERKEBUNAN KELAPA SAWIT)
PT SETYA BHAKTI NEGARAMAS (PERKEBUNAN KELAPA SAWIT)
Public Sector :
BAPPEDA Provinsi Sumsel
BAPPEDA Kabupaten MuBa
Dinas Kehutanan Provinsi
KPHP Lalan Sembilang
Dinas PU Provinsi Sumsel
Dinas Perkebunan Provinsi/Kabupaten
Masyarakat Desa :
Desa Muara Merang
Desa Kepayang
Desa Muara Medak
KERJASAMA :
Kegiatan Integrated Water Management System
bekerjasama dengan Tim IPB
Pembuatan Petak Ukur Permanen
bekerjasama dengan LIPI dan Universitas Sriwijaya
FGD STAKEHOLDERS
KUNCI
PEMBANGUNAN PETAK UKUR PERMANEN
TERIMA KASIH
top related