menerima dan mampu - rise.smeru.or.id
Post on 26-Oct-2021
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Menerima dan Mampu: Langkah Awal Pemerintah Daerah dalam
Menyusun Kebijakan Pendidikan
Niken Rarasati
The SMERU Research Institute
Apa yang RISE lakukan di laboratoriumnya?
2
1. Studi diagnostik yang partisipatif untuk mencaritahu hambatan utama peningkatan kualitas pendidikan
2. Studi kualitatif untuk mengidentifikasi akarmasalah dari hambatan utama tersebut
3. Mengidentifikasi area perubahan berdasarkanpenerimaan, otoritas, dan kapasitas aktor-aktor kebijakan
4. Merancang kebijakan/ sistem bersama para aktor
5. Mengevaluasi kebijakan/ sistem untuk mengetahuidampaknya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
Temuan dari Diagnostik Masalah Pendidikan:Cerita dari Dua Laboratorium
Perbaikan apa yang bisa kita lakukan untuk menyusun solusibagi kedua kabupaten ini?
LAB 1 LAB 2
Mengapa guru masih belum melaksanakan pembelajaranyang berkualitas?
3
Lab 01Banyak kepala sekolah kurang
menunjukan performanya terutamadalam hal supervisi proses pembelajaran.
Kepala sekolah tidakmendapat insentif/
disinsentif untukmencapai standar
kualitas hasil belajar.
Peran pengawas belummaksimal dalam hal
supervisi kualitaspembelajaran.
Tidak ada informasi komperhensif mengenai hasil belajar siswa baik
antar sekolah maupun di dalam sekolah.
Tidak ada independent sistem/ organisasi yang
bisa menilai kualitascalon kepala sekolah dan
memberikan putusanshort-listed.
Kepala Sekolah tidakmemiliki visi/target
kerja yang jelas terkaitpeningkatan hasil
belajar
Tidak ada tuntutan dariorangtua dalam hal
kualitas pembelajaran
Kepala Sekolah tidakdirekrut berdasarkan
kompetensinya
Apa yang membedakan sekolah yang baik dan tidak?
3
Lab 02
Kualitas KBM
Eksternal
• Atmosfir kolaborasi dan saling belajar antar guru
• Tuntutan dan peran sertadari orangtua
• Atmosfir kompetitif antarguru maupun orangtuayang dibangun di sekolah
Internal
• Kemauan dan kemampuanuntuk mencari informasidan belajar
• Rasa tanggung jawabterhadap peserta didik
• Kemauan untuk berefleksidari pembelajaran
AKTORKONTEN PROSES
KONTEKS Proses menyusun solusi untukmasalah pendidikan di kedualaboratorium diawali dengan
memahami siapa dan seperti
apa kondisi aktor-aktorkebijakan
Gilson and Walt’s Policy Analysis Triangle
Otoritas Penerimaan
Kapasitas
Memetakan Kondisi Para Aktor Kebijakan
• Membuat daftar aktor-aktor yang terlibat dalam area yang akan kitaintervensi
• Melihat hubungan antar aktor dan peran mereka saat ini
• Melakukan FGD/ wawancara denganberbagai kelompok actor untukmenentukan seberapa besarotoritas, penerimaan, dan kapasitasdari kedua aktor tersebut.
Otoritas Penerimaan
Kapasitas
Otoritas untuk Terlibatdalam Penyusunan dan Implementasi kebijakan
1. Siapa saja aktor yang memilikiotoritas untuk mendukung? Seberapa besar?
2. Sejauh apa dukungan yang telah mereka berikan saat ini?
Otoritas Penerimaan
Kapasitas
Penerimaan
Seberapa banyak dan siapa saja
aktor yang menerima bahwatemuan dari diagnostik adalah
masalah di daerahnya?
Otoritas Penerimaan
Kapasitas
Kapasitas
1. Finansial2. Waktu3. Pengetahuan terkait isu secara umum4. Kemampuan teknis untuk
mengimplementasikan solusi
Kondisi Aktor Kebijakan
3
Lab 01
Otoritas Penerimaan
Kapasitas
Apa konsekuensinya bagi proses penyusunan dan implementasi kebijakan?
Penerimaan
Kapasitas
• Kesadaran aktor yang tinggi akan betapa pentingnyamenanggulangi masalah pendidikan di daerah merekamembuat pemerintah sangat kooperatif, bersemangat, dan berkomitmen tinggi untuk bersama tim RISE merancang dan mengimplementasikan kebijakan
• Kapasitas praktisi (kepala sekolah dan guru) yang terbatas membuat konten kebijakan harus disesuaikandengan kapasitas mereka
• Kapasitas pemerintah daerah yang terbatas membuatproses perancangan menjadi lama, perlu banyakpertemuan yang sifatnya mengulang topik diskusi yang sama.
Kebijakan yang akan diujicoba:Program Penilaian Kepala Sekolah
Target HasilPeningkatan skor literasi dan numerasi siswa dalam 6 bulan.
Sekolah dengan nilai awal yang serupa akan dikelompokan dan diminta berlomba dalam kelompoktersebut untuk mendapatkanpeningkatan skor yang tertinggi.
Target Proses*• Kehadiran guru>= 85%• Rasio kepemilikan buku bagi guru
dan siswa 1:1• Melakukan dua sesi refleksi dengan
setiap guru untuk berdialogmengenai masalah pembelajarandan cara mengatasinya.
Insentif
Insentif finansial akan diberikan kepadapara kepala sekolah yang menang di
setiap kelompok.
Disinsentif
Kepala sekolah yang tidak mencapaisetidaknya satu dari ketiga target di atas selama 6 bulan akan didemosi.
* Target proses akan dimonitor menggunakan aplikasi berbasis Android
Kondisi Aktor Kebijakan
3
Lab 02
OtoritasPenerimaan
Kapasitas
Penerimaan
Kapasitas
Apa konsekuensinya bagi proses penyusunan dan implementasi kebijakan?
• Butuh waktu yang lama untuk menyampaikan masalah-masalahyang mereka hadapi. Mereka sadar bahwa kualitaspembelajaran di daerahnya masih rendah. Namun, merekamerasa telah menyelesaikannya.
• Tim lebih mengedepankan menyusun solusi untukmeningkatkan partisipasi orangtua, yang lebih diterima sebagaimasalah, daripada memperbaiki sistem belajar dan berbagilewat KKG
• Kapasitas pemerintah yang baik membuat proses penyusunandan persiapan pelaksanaan kebijakan menjadi lebih cepat dan mudah
• Adanya beberapa praktisi pendidikan yang mumpuni membuataktor sangat terlibat dalam setiap tahap proses co-design.
Kebijakan yang akan diujicoba:Diseminasi informasi melalui Paguyuban, Poster, dan TokohAgama
Tahu Mau Mampu
Guru kelas memberiinformasi pada paguyuban mengenai:1. Perkembangan siswa
sebulan terkahir2. Agenda belajar
sebulan ke depan
Penyebaran informasi melaluitokoh agama dan poster mengenai:1. Pentingnya pendidikan bagi
masa depan anak2. Peran orangtua yang berhasil
di daerah-daerah lain
Penyebaran informasimelalui tokoh agama dan poster mengenai:
Hal-hal sederhana yang dapat dilakukan orangtuauntuk mendampingi anak
top related