mengendalikan cemburu ( al-ghairah ) adalah tindakan menahan diri untuk tidak khawatir dalam...
Post on 11-Dec-2015
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Mengendalikan Cemburu ( Al-Ghairah ) adalah tindakan menahan diri untuk tidak khawatir dalam ketidaksukaan atas keterlibatan Sesuatu Yang lain, agar supaya tidak merugikan dirinya dimasa kini
maupun dimasa yang akan datang.
Rumah tangga Islami adalah rumah tangga yang didirikan atas landasan ibadah. Mereka bertemu dan berkumpul karena Allah, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran, serta saling menyuruh kepada kebaikan dan mencegah
keburukan karena cinta mereka kepada Allah.
"Sesungguhnya Allah cemburu, orang beriman cemburu, dan
cemburuNya Allah jika seorang Mu'min melakukan apa yang
Allah haramkan atasnya" (HR. Imam Ahmad, al-Bukhari dan
Muslim).
“Tiga golongan yang tidak akan masuk syurga dan Allah tidak akan melihat
mereka pada hari kiamat, orang yang durhaka kepada kedua orang
tuanya,wanita yang menyerupai pria dan dayuts.” (HR. Nasa’i,Hakim,Baihaqi & Ahmad). Dayuts adalah suami/kepala keluarga
yang tidak cemburu terhadap istrinya.
Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud; Ada sifat cemburu yang disukai Allah dan ada sifat cemburu yang dimurkai
Allah. Cemburu yang disukai Allah ialah cemburu pada perkara yang
mecurigakan. Manakala cemburu yang dimurkai Allah ialah cemburu pada perkara tidak mencurigakan/tidak
dilandasikeraguan. (Riwayat Abu Daud).
“Tidak ada satupun sosok yang lebih menyukai pujian kepada dirinya
dibandingkan Allah. Oleh sebab itulah Allah pun memuji diri-Nya sendiri. Dan tidak ada seorang pun yang
lebih punya rasa cemburu dibandingkan Allah, dikarenakan
itulah maka Allah pun mengharamkan perkara-perkara
yang keji.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Sesungguhnya Allah merasa cemburu. Dan seorang mukmin pun merasa cemburu. Adapun kecemburuan Allah itu akan
bangkit tatkala seorang mukmin melakukan sesuatu
yang Allah haramkan atasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Seorang Mukmin itu merasa cemburu, sedangkan Allah
lebih besar rasa cemburunya daripada dirinya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Nabi Muhammad sangatlah pencemburu. Hal ini tergambar dalam kisah Sa’ad ibn Ubadah. Suatu ketika ia bertanya, “Wahai Rasulullah, apa saran engkau jika saya mendapati istriku berzina
dengan seorang laki-laki? Apakah saya harus menangguhkan balasan hingga mendapatkan empat orang saksi?” Nabi menjawab, “Benar!”
Sa’ad berkata lagi, “Demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, bagaimana jika saya memukulnya dengan punggung pedang?” Nabi menjawab, “Apakah kalian heran dengan
kecemburuan Sa’ad? Sungguh aku lebih cemburu daripada dirinya.”
(HR. Bukhari)
Aku tak pernah cemburu terhadap wanita seperti kecemburuanku terhadap Khadijah. Karena Nabi seringkali menyebut namanya. “Suatu hari beliau menyebut namanya, lalu aku berkata, “Apa yang engkau lakukan terhadap wanita tua yang merah kedua sudut mulutnya? Padahal Allah telah memberikan ganti yang lebih baik daripadanya kepadamu.” Nabi bersabda, “Demi Allah, Dia tidak memberikan ganti yang lebih baik daripadanya kepadaku.” (HR. Bukhari)
Aisyah berkata, “Wahai Rasulullah, cukup bagimu Shafiyyah, dia itu
begini dan begitu (pendek)”. Rasulullah berkata: “Sungguh
engkau telah mengucapkan satu kata, yang seandainya dicampur
dengan air laut, niscaya akan dapat mencemarinya” (HR Abu Dawud).
Ketika Nabi berada di rumah seorang istrinya, istri beliau yang lain mengirimkan
sepiring makanan untuknya. Istrinya tersebut segera memukul tangan pelayan yang membawa piring makanan hingga
terjatuh. Nabi pun mengumpulkan pecahan piring dan makanan yang berserakan seraya berkata, “Ibu kalian sedang
cemburu”. Beliau lalu mengganti dengan piring yang masih utuh milik istri yang
memecahkannya, sementara piring yang pecah disimpan. (HR Al Bukhari).
1. Rumah Tangga didirikan dengan berlandaskan ibadah.2. Nilai-nilai islam dapat terinternalisasi secara menyeluruh kepada setiap anggota keluarga.3. Hadirnya Qudwah/teladan yang nyata4. Terbiasa saling tolong menolong dalam menegakkan adab-adab Islam.5. Rumah terkondisi bagi terlaksananya peraturan Islam.
6. Tercukupinya kebutuhan materi secara wajar7. Rumah tangga dihindarkan dari hal hal yang tidak sesuai dengan semangat islam8. Anggota keluarga terlibat aktif dalam pembinaan masyarakat.9. Rumah Tangga dijaga dari pengaruh yang buruk10. Masing-masing anggota keluarga harus diposisikan sesuai syariat.
Bertaqwa Kepada Allok SWTDzikrullohBersabar mengendalikan cemburu
Menjauhi pergaulan yang buruk
Berprasangka baik (positif thinking)
Bersikap qana’ah (menerima segala ketentuan Allah swt dengan lapang dada)
Selalu mengingat kematian dan hari akhirat
Berdoa mohon pertolongan Allah swt
Sibukkan diri dengan amal sholeh
PENGAJIAN BUNDA MUSLIMAH
“AZ-ZAHRA”Pondok Mutiara Blok BE No. 10 Sidoarjo
Telp : 081287221127, 0811376753CALL CENTER : 0878 535 1539
www.az-zahra.web.idEmail : azzahra.sidoarjo@gmail.com
Rekening Donasi : BRI Syari’ah No. Rek : 101 352 1715a/n : Titik Nurhayati / Farida Aryanti
Contact Person :
TITIEK SULAYKHA (HUMAS) – 081938385210
top related