metodelogi penelitian 3.1 objek dan waktu...
Post on 02-Mar-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Objek dan Waktu Penelitian
3.1.1 Objek Penelitian
Adapun yang menjadi objek penelitian adalah bussines risk, asset growth,
sales growth perusahaan real estate dan property periode 2003-2012.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian yang berlangsung selama 3 bulan, yang mencakup semua langkah-
langkah penelitian mulai dari persiapan sampai pelaksanaan penelitian.
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No Kegiatan Oktober November Desember Januari
I II I II III IV I II III IV I II
1 Pengajuan Proposal
2 Ujian Proposal
3 Pengumpulan Laporan
keuangan dan Analisis
Data
4 Seminar Hasil Penelitian
5 Ujian Skripsi
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif dengan model explanative
research yang bermaksud untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel pengan
variabel lainnya dengan pengujian hipotesis. Dimana dalam penelitian ini ingin
mengetahui apakah bussines risk, asset growth dan sales growth berpengaruh
terhadap retrun saham secara parsial dan simultan.
Berdasarkan tingkat eksplanasi atau penjelasan, penelitian yang dilakukan ini
adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara
dua variabel atau lebih (sugiyono, 2008:40). Dalam penelitian ini menggunakan
variabel keungan yang terdiri dari bussines risk (X1), asset growth (X2), sales growth
(X3), dan retrun saham (Y). Adapun model rancangan ini secara sederhana
digambar sebagai berikut;
Keterangan:
X1 : Bussines Risk
X2 : Asset Growth
X3 : Sales Growth
Y : Retrun Saham
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu sumber penelitian
yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui perantara berupa dokumen atau
arsip. Sugiono (2008) menyatakan “data sekunder adalah data yang diperoleh tidak
dari sumbernya langsung melainkan sudah diolah dan biasanya dalam bentuk
publikasi jurnal”.
Sumber data dalam penelitian ini berupa laporan keuangan yang diperoleh
dari website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id.
X1
X2
X3
Y
3.3.1 Populasi
Menurut sugiyono (2008) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate dan property
yang terdaftar di BEI yang tercatat dalam www.idx.co.id.
3.3.2 Sampel
Menurut Arikunto (2002), “sampel adalah sebahagian atau wakil populasi
yang diteliti”. Pengambilan sampel dalam peneitian ini dilakukan dengan metode
purposive sampling, yaitu salmpel yang didasarkan pada tujuan tertentu dan
mencerminkan karakteristik populasi.
Adapun criteria perusahaan real estate dan property yang akan dijadikan
sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan real estate dan property yang listing di Bursa Efek Indonesia
(BEI) selama 2003-2012.
2. Perusahaan real estate dan property yang menyertakan variabel Analisis
Bussines Risk, Asset Growth, Sales Growth dan Retrun Saham selama
tahun 2003-2012.
Berikut ini disajikan perhitungan mengenai jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini :
Jumlah populasi perusahaan : 26 perusahaan
Tidak memenuhi criteria : 10 perusahaan
Jumlah sampel perusahaan : 16 perusahaan
Berikut disajikan daftar 16 perusahaan yang terpilih sebagai sampel pada
penelitian ini :
Tabel 3.2
Daftar Sampel Perusahaan Realestate and Property Yang Terdaftar di BEI
No. Nama perusahaan
1. PT. Bhuwanatala Indah Permai Tbk.
2. PT. Centul City Tbk.
3. PT. Ciputra Development Tbk.
4. PT. Ciputra Surya Tbk.
5. PT. Duta Anggada Realty Tbk.
6. PT. Duta Pertiwi Tbk.
7. PT. Bakrieland Development Tbk.
8. PT. Lippo Cikarang Tbk.
9. PT. Lippo Karawaci Tbk.
10. PT. Modernland Realty Tbk.
11. PT. Pudjiadi Prestige Limited Tbk.
12. PT. Pakuwon Jati Tbk.
13. PT. Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk.
14. PT. Royal Oak Development Asia Tbk.
15. PT. Suryamas Duta Makmur Tbk.
16. PT. Summarecon Agung Tbk.
Sumber: ICMD 2012, diolah
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi
untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data dokumentasi
dilakukan dengan mengumpulkan data kepustakaan yang berhubungan dengan
penelitian, serta mencari data dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) yang
dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id.
3.5 Definisi Operasionalisasi Variabel
a) Business risk adalah ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya. (Chang & Rhee, 1990)
Bussines Risk = 𝐸𝐵𝐼𝑇
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡
b) Asset growth adalah variabel pertumbuhan aset dalam variabel ini diukur
dengan menggunakan presentase kenaikan atau penurunan aset suatu periode
ke periode berikutmya.
Asset Growth = 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑡−𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑡−1
𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑡−1
c) Sales growth adalah kenaikan jumlah penjualan daari tahun ketahun atau dari
waktu ke waktu.
Dengan formulanya sebagai berikut (Riyanto:1990)
Sales Growth = 𝑃𝑡−𝑃𝑡−1
𝑃𝑡−1
Dimana :
S1 = penjualan pada tahun ke-t
St-1 = penjuala pada periode sebelumnya
3.6 Analisis Data
3.6.1 Analsis Regresi Linier Berganda
Analsis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas
dengan variabel terikat adalah analisis regresi linier berganda. Model regresi linier
berganda adalah model regresi yang digunakan untuk membuat hubungan antara satu
variabel terikat dengan beberapa variabel bebas. Adapun persamaan regresinya
adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Retrun Saham
a = Konstanta
b1-5 = Koefisien regresi
x1 = Bussines Risk
x2 = Asset Growth
x3 = Sales Growth
e = Standar error
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Untuk memperoleh nilai pengukuran yang biasa dari persamaan regresi
ganda maka perlu diadakan uji asumsi klasik, yang meliputi: uji normalitas, dan uji
multikolinieritas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi,
variabel devendent, indevendent atau keduanya memiliki distribusi normal ataukah
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
tidak. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data titik-titik
pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan tersebut adalah:
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Jika data menyebar jauh dari garis regresi diagonal dan atau/ tidak mengikuti
arah garis diagonal, maka model tegresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Santoso (2002) bahwa jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat
problem multikolinearitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
multikolinearitas diantara variabel indevendent. Untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinearitas dapat diketahui dengan uji VIF (Variance Inflation Faktor) dan
tolerance. Model regresi yang bebas dari multikolinearitas yaitu:
Mempunyai nilai VIF < 10
Mempunyai angka tolerance > 0.10
Korelasi antar variabel < 95%
(Ghazali, 2006:97)
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi akan terjadi apabila munculnya suatu data dipengaruhi oleh data
sebelumnya. Dengan kata lain pengujian ini dimaksudkan untuk melihat adanya
hubungan antara data (observasi) satu dengan data lainnya dalam 1 variabel.
Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat digunakan metode grafik
maupun uji Durbin Waston (DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya
Autokorelasi :
Bila nilai DW terletak antara batas atau upper bound (ub) dan (4-du)
maka koefisien autokorelasinya sama dengan nol, atau tidak ada
autokorelasi.
Bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau lower bound (lb)
maka autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi
positif.
Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasinya
lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.
Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan dibawah batas bawah (dl) atau
DW terletak antara (4-du) dan (4-dl) maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
d. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat jarak kuadrat titik-titik sebaran
terhadap garis regresi. Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik
plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya
(SRESID), ada tidaknya Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara ZPRED dan SRESID
dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual.
Dasar analisisnya adalah sebagai berikut :
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titk yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit)
maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titk-titik yang menyebar diatas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
Heteroskedastisitas.
3.6.3 Uji Hipotesis
Model analisis ini digunakan karena penelitian ini dirancang untuk meneliti
variabel-variabel yang berpengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Secara statistik hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi
(parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari
sampel penelitian (sugiono, 2008). Untuk melakukan pengujian hipotesis dilakukan
uji statistic berikut ini:
a. Uji t (uji regresi secara parsial)
Uji t digunakan untuk menguji signiikansi pengaruh masing-masing variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), sedangkan pengujian hipotesisnya adalah
sebagai berikut:
H0 : Koefisien regresi variabel bebas penelitian tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat.
Dasar pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, berarti tidak terdapat pengaruh yang
signifikan
2. Jika probabilitas ≤ 0.05 maka H0 ditolak, terdapat pengaruh signifikan variabel
bebas terhadap variabel terikat.
b. Uji F (Pengujian Secara Simultan)
Uji F dilakukan untuk melihat apakah semua variable-variabel independent
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap
variable dependen. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua
parameter dalam model sama dengan nol, atau:
H0 : ρ1 = 0
Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari
seluruh variable independen terhadap variable dependen. Hipotesis alternatif (H1)
bila semua parameter secara simultan tidak sama dengan nol, atau
H1: ρ 1 ≠ 0
Artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari seluruh
variable independent terhadap variable dependen.
c. Pengujian Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Kd (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variable dependen. Nilai Kd adalah antara 0 dan 1. Nilai R yang kecil
berarti kemampuan variable-variabel independent dalam menerangkan variable
dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variable independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variable independent.
Setiap tambahan satu variable independent maka R pasti akan meningkat
walaupun belum tentuvariable yang ditambahkan berpengaruh secara signifikan
terhadap variable dependen. Oleh karena itu, digunakan nilai adjusted R2, karena
nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variable independentditambahkan
ke dalam model.
d. Hipotesis Statistik
Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini adalah sebagai berikut;
H0 : p ≠ 0, B1 = B2 = B3 = 0
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara bussines risk dan retrun saham;
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara asset growth dan retrun saham;
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sales growth dan retrun saham.
H1 : p = 0, B1 ≠ B2 ≠ B3 = 0
terdapat pengaruh yang signifikan antara bussines risk dan retrun saham;
terdapat pengaruh yang signifikan antara asset growth dan retrun saham;
terdapat pengaruh yang signifikan antara sales growth dan retrun saham.
top related