model penilaian pai
Post on 30-Sep-2015
230 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Analisa Data Statistik Inferensial dengan cara Manual dan Program SPSS
MODEL PENILAIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
Rahayu Kariadinata
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung
1
1
KONSEP PENILAIAN
Penilaian merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik, yang dilakukan selama dan/atau akhir pembelajaran
2
TUJUAN PENILAIAN
Menilai kemampuan individual melalui tagihan dan tugas tertentu
Menentukan kebutuhan pembelajaran
Membantu dan mendorong peserta didik
Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik
Menentukan strategi pembelajaran
Meningkatkan kualitas pendidikan
3
PENILAIAN ADALAH PROSES SISTEMATIS MELIPUTI PENGUMPULAN INFORMASI (ANGKA, DESKRIPSI VERBAL), ANALISIS, INTERPRETASI INFORMASI UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN.
PENGERTIAN PENILAIAN
4
4
PENGERTIAN-PENGERTIAN
Pengujian terdiri dari sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah
Pengukuran adalah kegiatan yang sistematik untuk menentukan angka pada objek atau gejala
Penilaian adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar
Evaluasi adalah penentuan nilai suatu program dan penentuan pencapaian tujuan suatu program
5
5
Fokus Penilaian
Keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai Standar Kompetensi yang telah ditentukan selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar.
6
Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).
Kegiatan penilaian yang dilakukan oleh guru merupakan ciri dari pendidik yang profesional
PRINSIP PENILAIAN
Valid
Obyektif
Adil
Terbuka
Menyeluruh dan berkesinambungan
Sistematis
7
Sahih (valid),
yakni penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur;
Objektif,
yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
Adil,
yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik, dan tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa, dan jender;
8
Terbuka,
yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
Menyeluruh dan berkesinambungan,
yakni penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik;
9
Sistematis,
yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku;
Menggunakan acuan kriteria,
yakni penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan;
10
INSTRUMEN PENILAIAN
Tes - perangkat tes, berisi butir-butir soal (bentuk PG, isian, uraian, praktik)
Observasi lembar pengamatan
Penugasan lembar tugas
Inventori skala Thurstone, skala Likert, skala Semantik
Penilaian diri kuesioner
Penilaian antarteman - kuesioner
11
PENYIAPAN BAHAN PENILAIAN
Jenis Penilaian
Penilaian Proses:
a. Tes
Tes Tertulis (kognitif)
Tes Lisan (kognitif dan affektif )
Tes Perbuatan (Psikomotor, kognitif): Demonstrasi, Eksperimen
b. Non Tes
Penilaian Produk:
Laporan
Hasil Karya
Individu
Kelompok
13/29
Aspek Kognitif Pengetahuan
Aspek Psikomotor Keterampilan
Aspek Afektif - Sikap
*
*
ASPEK YANG DIUKURDALAM PENILAIAN
Hasil belajar
Ranah kognitif, psikomotor dan afektif
Setiap mata ajar selalu mengandung ketiga ranah tersebut, namun penekanannya selalu berbeda.
Mata ajar praktek lebih menekankan pada ranah psikomotor, sedangkan mata ajar pemahaman konsep lebih menekankan pada ranah kognitif. Namun kedua ranah tersebut mengandung ranah afektif
14
RANAH KOGNITIF
Kemampuan berfikir
Kemampuan :
menghafal,
memahami,
mengaplikasi,
menganalisis,
mensintesis ,
mengevaluasi
15
EVALUASI
Mengkritik
Menilai
Menafsirkan
TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH KOGNITIF BLOOM
SINTESIS
Merangkai
Merancang
Mengatur
ANALISIS
Memilah
Membedakan
Membagi
PENERAPAN
Menghitung
Membuktikan
Melengkapi
PEMAHAMAN
Menerangkan
Menjelaskan
Merangkum
PENGETAHUAN
Mengingat
Menghafal
Menyebut
16
16
Pengetahuan/Ingatan (Knowledge)
Pada tingkat pengetahuan, peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan hapalan saja
Contoh dalam PAI :
Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW terjadi pada tanggal
A. Tanggal 25 Desember
B. Tanggal 10 Muharam
C. Tanggal 27 Rajab
D. Tanggal 17 Ramadhan
(Soal ingatan tentang waktu)
17
2. Paman Nabi Muhammad SAW sampai menjelang ajalnya tidak mampu mengucapkan dua kalimah syahadat adalah ...
Abul Hakam
Abi Tholib
Ummi Maktum
Abdullah bin Ubay
(Soal ingatan tentang nama)
18
3. Air kencing bayi yang belum makan makanan kecuali ASI disebut najis :
Mugalladoh
Mutawasitoh
Muqorronah
Muchoffafah
(Soal ingatan tentang definisi)
19
4. Sebelum hijrah ke Madinnah, nabi SAW pernah melaksanakan hijrah ke kota :
Thoif
Bagdad
Yaman
Tunisia
(Soal ingatan tentang tempat)
20
Pada tingkat pemahaman peserta didik dituntut untuk menyatakan masalah dengan kata-katanya sendiri, memberi contoh suatu konsep atau prinsip.
Pemahaman (Comprehension)
Contoh dalam PAI :
Ceritakan peristiwa yang terjadi pada malam Rasullulloh SAW akan hijrah dari Mekkah ke Madinah
(Soal pemahaman tentang menguraikan)
21
2. Jelaskan dengan singkat perbedaan antara Nabi dan Rosul
(Soal pemahaman tentang membandingkan)
3. Apa yang dimaksud dengan akhlak karimah
(Soal pemahaman tentang menjelaskan)
4. Uraikan isi kandungan yang terdapat dalam Surat Al-Ikhlas
(Soal pemahaman tentang menguraikan atau menyusun kembali)
22
Penerapan (Application)
Pada tingkat aplikasi, peserta didik dituntut untuk menerapkan prinsip dan konsep dalam situasi yang baru
23
Contoh dalam PAI :
Ahmad dan Aminah mendapat harta warisan dari orangtuanya yang meninggal sebesar Rp. 1.500.000,-. Menurut hukum waris Islam Aminah mendapat :
A. Rp. 250.000,-
B. Rp. 500.000,-
C. Rp. 750.000,-
D. Rp. 1.000.000,-
(Soal penerapan tentang menerapkan)
24
2. Berapa zakat mal yang harus dikeluarkan seorang PNS yang berpenghasilan tiap bulan Rp. 2.000.000,- atau satu tahun Rp. 24.000.000,-
(Soal penerapan tentang menyelesaikan)
3. Urutkan secara sistematis sumber Hukum Islam dalam menentukan suatu masalah
(Soal penerapan tentang memprioritaskan)
25
Pada tingkat analisis, peserta didik diminta untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat serta menemukan hubungan sebabakibat.
Analisa (Analysis)
Contoh dalam PAI :
Kerusakan alam di darat dan di laut akibat perbuatan manusia. Mengapa Islam menganjurkan manusia untuk menjaga kelestarian alam?
(Soal analisis tentang hubungan)
26
Seringkali orang yang durhaka terhadap ibunya mendapat akibat ketika masih hidup. Sebutkan beberapa alasan yang memperkuat pernyataan surga berada
di telapak kaki ibu
(Soal analisis tentang mengidentifikasi dan asumsi)
3. Jelaskan mengapa ummat Islam menderita kekalahan dalam perang Uhud ?
(Soal analisis tentang motif)
27
Pada tingkat sintesis, peserta didik dituntut untuk menghasilkan suatu cerita, komposisi, hipotesis atau teorinya sendiri dan mensintesiskan pengetahuannya.
Sintesis (Syntesis)
28
1. Bagaimana upaya yang dilakukan Rosul-rosul ulul azmi dalam menegakkan kebenaran dan keadilan pada zamannya
2. Diantara hikmah zakat adalah menciptakan rasa persaudaraan antara mustahiq dan muzaki. Apa yang terjadi apabila umat Islam yang mampu semuanya berzakat dengan baik dan benar ?
29
Pada tingkat evaluasi, peserta didik mengevaluasi informasi seperti bukti, sejarah, editorial, teori-teori yang termasuk di dalamnya judgement terhadap hasil analisis untuk membuat kebijakan.
Evaluasi (Evaluation)
Contoh dalam PAI :
Bandingkan mana yang lebih baik akhlak yang bersumber dari agama dengan akhlak yang bersumber dari luar agama
30
2. Pilihlah busana muslim dan muslimah yang baik dan benar itu jika :
A. Jika 1,2, dan 3 benar
B. Jika 1 dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D. Jika hanya 4 yang benar
1. Pakaian itu menutup aurat
2. Pakaian itu memiliki keindahan / serasi untuk dipakai
3. Terbuat dari bahan sederhana (tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah)
4. Daya tahan pakaian untuk waktu lama
31
3. Misi Rosul di Mekkah dipandang berhasil, walau orang yang masuk Islam baru sedikit. Bagaimana pendapatmu ?
32
Alat penilaian (soal) dengan formulasi perbandingan sebagai berikut:
1. soal yang menguji tingkat pengetahuan : 40%2. soal yang menguji tingkat pemahaman : 20%3. soal yang menguji tingkat penerapan : 20%4. soal yang menguji tingkat analisis : 10%5. soal yang menguji tingkat sintesis : 5%6. soal yang menguji kemampuan : 5%
Total formula soal untuk satu kali ujian yaitu: 100%
33
Sebagai bentuk penilaian yang mengatur kemampuan pengusaan dan keberhasilan kegiatan pendidikan dalam proses berpikir yang mencakup kegiatan otak. Terdapat kata-kata yang digunakan menurut Puskur Balitbang Depdiknas tahun 2002 hal 8 sebagai berikut
34
Tabel . Kata Kerja Operasinal Ranah Kognitif
35
RANAH AFEKTIF
Berhubungan watak - perilaku
sikap,
minat,
konsep diri,
nilai dan
moral.
36
CHARACTERIZATION
Menjadikan
pola hidup
ORGANIZATION
Mengatur diri
VALUING
menghargai
RESPONDING
menanggapi
RECEIVING
menerima
TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH AFEKTIF ( sikap dan nilai ) (KRATHWOHL)
37
37
Tingkat receiving
Pada tingkat receiving atau attending, peserta didik memiliki keinginan memperhatikan suatu fenomena khusus atau stimulus, misalnya kelas, kegiatan, musik, buku, dan sebagainya.
38
Tingkat responding
Merupakan partisipasi aktif peserta didik, yaitu sebagai bagian dari perilakunya.
Pada tingkat ini peserta didik tidak saja memperhatikan fenomena khusus tetapi ia juga bereaksi.
39
Tingkat valuing
Melibatkan penentuan nilai, keyakinan atau sikap yang menunjukkan derajat internalisasi dan komitmen.
Derajat rentangannya mulai dari menerima suatu nilai, misalnya keinginan untuk meningkatkan keterampilan, sampai pada tingkat komitmen.
40
Tingkat organization
Pada tingkat organization, nilai satu dengan nilai lain dikaitkan, konflik antar nilai diselesaikan, dan mulai membangun sistem nilai internal yang konsisten.
41
Tingkat characterization
Tingkat ranah afektif tertinggi adalah characterization nilai.
Pada tingkat ini peserta didik memiliki sistem nilai yang mengendalikan perilaku sampai pada waktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup.
42
Skala Instrumen Penilaian Afektif
Skala yang sering digunakan dalam instrumen penilaian afektif adalah Skala Likert,
Skala Thurstone dan
Skala Beda Semantik.
43
Sikap merupakan kecenderungan merespon secara konsisten baik menyukai atau tidak menyukai suatu objek.
Instrumen sikap bertujuan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap suatu objek, misalnya kegiatan sekolah.
Definisi konseptual:
Instrumen Sikap
44
Sikap bisa positif bisa negatif. Definisi operasional: sikap adalah perasaan positif atau negatif terhadap suatu objek.
Objek bisa berupa kegiatan atau mata pelajaran. Cara yang mudah untuk mengetahui sikap peserta didik adalah melalui kuesioner.
45
Pertanyaan tentang sikap meminta responden menunjukkan perasaan yang positif atau negatif terhadap suatu objek, atau suatu kebijakan.
Kata-kata yang sering digunakan pada pertanyaan sikap menyatakan arah perasaan seseorang; menerima-menolak, menyenangi-tidak menyenangi, baik-buruk, diingini-tidak diingini.
46
Contoh indikator sikap terhadap mata pelajaran PAI misalnya.
Membaca buku pelajaran PAI
Mempelajari PAI
Melakukan interaksi dengan guru PAI
Mengerjakan tugas PAI
Melakukan diskusi tentang PAI
Memiliki buku pelajaran PAI
47
Contoh pernyataan untuk kuesioner :
Saya senang membaca buku pelajaran PAI
Tidak semua orang harus belajar PAI
Saya jarang bertanya pada guru tentang pelajaran PAI
Saya tidak senang pada tugas pelajaran PAI
Saya berusaha mengerjakan soal-soal PAI sebaik-baiknya
Memiliki buku pelajaran PAI penting untuk semua peserta didik
48
Kisi-kisi Sikap terhadap pelajaran PAI
NoKomponen SikapIndikatorNomor ItemPenyataan PositifPernyataan NegatifISikap siswa terhadap pelajaran PAIKesukaan siswa terhadap pembelajaran PAI melalui metode yang diterapkan guru1,713,19Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran PAI2,814,203. Merasakan manfaat belajar PAI 3,915,21IISikap siswa terhadap tugas tugas PAI1. Motivasi siswa dalam memahami konsep-konsep PAI 4,1016,222. Merasakan manfaat soal-soal pemahaman dalam menyelesaikan tugas-tugas PAI5,1117,233. Merasakan manfaat tugas PAI kehidupan sehari-hari 6,1218,2449
INSTRUMEN SKALA SIKAP
NOPERNYATAANSSSTSSTS1. Saya senang belajar PAI melalui metode yang diterapkan guru 2.Pelajaran PAI sangat menyenangkan3. Saya sangat merasakan manfaat belajar PAI4.Saya berusaha untuk memahami konsep-konsep PAI5. Soal-soal pemahaman sangat menunjang dalam menyelesaikan tugas-tugas PAI6.Saya merasakan bahwa tugas-tugas PAI yang diberikan guru sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. 7.Metode yang diterapkan guru memudahkan saya dalam belajar PAI 8.Motivasi saya meningkat bila belajar PAI9.Belajar PAI menjadikan saya mahir membaca Al-Quran. 10.Konsep-konsep PAI mudah sekali saya pahami 11.Saya merasakan manfaat soal-soal pemahaman dalam menyelesaikan berbagai tugas permasalahan PAI50
Instrumen minat bertujuan untuk memperoleh informasi tentang minat peserta didik terhadap suatu mata pelajaran yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat peserta didik terhadap mata pelajaran tersebut.
Instrumen Minat
51
Definisi konseptual:
Minat adalah keinginan yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu mencari objek, aktivitas, konsep, dan keterampilan untuk tujuan mendapatkan perhatian atau penguasaan.
Definisi operasional:
Minat adalah keingintahuan seseorang tentang keadaan suatu objek.
52
Contoh indikator minat
terhadap pelajaran PAI :
Memiliki catatan pelajaran PAI
Berusaha memahami pelajaran PAI
Memiliki buku pelajaran PAI
Mengikuti pelajaran PAI
53
Contoh pernyataan untuk kuesioner:
Catatan pelajaran PAI saya lengkap
Catatan pelajaran PAI saya terdapat coretan- coretan tentang hal-hal yang penting
Saya selalu menyiapkan pertanyaan sebelum mengikuti pelajaran PAI
Saya berusaha memahami mata pelajaran PAI
Saya senang mengerjakan soal PAI
Saya berusaha selalu hadir pada pelajaran PAI
54
Contoh Skala Thurstone :
Minat terhadap pelajaran PAI
NoPernyataan76543211Saya senang belajar PAI2Pelajaran PAI sangat bermanfaat 3Saya berusaha hadir tiap ada jam pelajaran PAI4Saya berusaha memiliki buku pelajaran PAI5Pelajaran PAI membosankanCatatan :
Skor tertinggi untuk tiap butir 7 dan skor terendah 1.
Dengan 5 butir pernyataan rentang skor adalah 5 - 35
55
Contoh Skala Beda Semantik terhadap pelajaran PAI
Petunjuk :
Berilah tanda pada kolom berikut sesuai dengan pilihanmu terhadap pembelajaran PAI.
Kolom a, b, dan c cenderung mendekati pernyataan di sebelah kiri, sedangkan kolom e, f, dan g cenderung mendekati pernyataan di sebelah kanan.
56
Skala Beda Semantik
57
Penafsiran hasil pengukuran
Hasil pengukuran berupa skor atau angka. Untuk menafsirkan hasil pengukuran diperlukan suatu kriteria. Kriteria yang digunakan tergantung pada skala dan jumlah butir pertanyaan/pernyataan yang digunakan.
Misalkan digunakan skala Likert yang berisi 10 butir pertanyaan/ pernyataan dengan 4 (empat) pilihan untuk mengukur sikap peserta didik.
58
Sangat setuju - Setuju - Tidak setuju - Sangat tidak setuju.
(4) (3) (2) (1)
Sebaliknya untuk pertanyaan/pernyataan yang bersifat negatif :
Sangat setuju - Setuju - Tidak setuju - Sangat tidak setuju.
(1) (2) (3) (4)
Skor untuk butir Pertanyaan/pernyataan yang sifatnya positif :
59
Skor tertinggi untuk instrumen tersebut adalah 10 butir x 4 = 40, dan skor terendah 10 butir x 1 = 10.
Skor ini dikualifikasikan misalnya menjadi empat kategori sikap atau minat, yaitu sangat tinggi (sangat baik), tinggi (baik), rendah (kurang), dan sangat rendah (sangat kurang).
60
Tabel 2.Kategorisasi sikap atau minat peserta didik untuk 10 butir pernyataan, dengan rentang skor 10 40.
NoSkor peserta didikKategori Sikap atau Minat1.Lebih besar dari 35 Sangat tinggi/Sangat baik2.28 sampai 35 Tinggi/Baik3.20 sampai 27 Rendah/Kurang4.Kurang dari 20Sangat rendah/Sangat kurang61
Penilaian Psikomotor
Berkaitan dengan psikomotor, Bloom (Depdiknas, 2008) berpendapat bahwa ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik.
62
RANAH PSIKOMOTOR
Berhubungan aktivitas fisik
Kemampuan :
menulis,
memukul,
melompat
63
Pengukuran hasil belajar ranah psikomotor menggunakan
tes unjuk kerja atau tes perbuatan
Kriteria (Rubrics)
Kriteria atau rubrik adalah pedoman penilaian kinerja atau hasil kerja peserta didik.
64
TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH PSIKOMOTOR
Melakukan
tindakan
secara
alami
(naturalization)
Melakukan
dengan
baik dan
tepat
(articulation)
Melakukan
dengan
prosedur
(precision)
Menyusun
(manipulating)
Meniru
(perception)
65
65
Contoh Penilaian Aspek Psikomotor :
Contoh 1 : Mata Pelajaran PAI ( Shalat)
NoSoal543211.Dapat melakukan gerakan shalat dengan benar dari takbir sampai tahiyat akhir a. Gerakan dan Bacaan Takbir b. Ruku66
Kriteria Penilaian :
Jika 5 = Gerakan benar, bacaan benar tajwidnya - (sangat baik)
Jika 4 = Gerakan benar, bacaan kurang benar - (baik)
Jika 3 = Gerakan dan bacaan kurang benar, - (cukup)
Jika 2 = Gerakan dan Bacaan dilakukan tidak benar - (kurang)
Jika 1 = Tidak melakukan gerakan maupun bacaan - (sangat kurang)
67
Contoh 2 : Mata Pelajaran PAI
( Memandikan Mayat)
NoKeterampilanSkor543211Terampil dalam menyiapkan alat2Tekun dalam bekerja3Menggunakan waktu sangat efektif4Mampu bekerja sama5Bekerja sesuai dengan prosedur6Memperhatikan kebersihan7Hasilnya rapih68
Penskoran dan Interpretasi Hasil Penilaian
Untuk contoh memandikan mayat yang butirnya ada 7 dengan rentang skor tiap butir 1 sampai dengan 5, maka skor minimalnya 7 dan skor maksimalnya 35 .
Ini berarti bahwa peserta didik yang mendapat skor 7 diartikan gagal total, sedangkan peserta didik yang mendapat skor 35 diartikan berhasil secara sempurna.
Sebagai contoh perhatikan tabel dan penjelasan berikut.
69
70
Apabila ditetapkan batas kelulusan 75% dari skor maksimal maka peserta didik yang mendapat skor 26,25 ( 26) ke atas dikatakan lulus sedangkan peserta didik yang mendapat skor kurang dari 26 diharuskan mengikuti program remedial.
Dalam contoh ini, karena skor yang dicapai peserta didik adalah 25, maka peserta didik itu masih perlu remedi.
71
Hasil belajar peserta didik mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Oleh karena itu laporan hasil belajar peserta didik juga harus mencakup ketiga ranah tersebut. Informasi ranah afektif dapat diperoleh melalui kuesioner atau pengamatan yang sistematik.
Informasi ranah kognitif dan psikomotor diperoleh dari sistem penilaian yang digunakan untuk mata pelajaran, sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar.
73
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas (2008). Pengembangan Perangkat Penilaian Afektif. Depdiknas : Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Depdiknas (2008).Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor. Depdiknas : Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Kamil (2008). Model Penilaian Kognitif, Afektif dan Psikomotor Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Depag.
Wass . Wr. Wb
top related