modul infeksi komensal/ penurunan · pdf filemampu melakukan pemeriksaan klinis neurologi...
Post on 06-Feb-2018
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
1
MODUL
INFEKSI KOMENSAL/PENURUNAN IMUNITAS
1. DefinisiInfeksi komensal/penurunan imunitas adalah suatu infeksi yang disebabkanoleh mikroorganisme setempat atau flora normal yang dapat diakibatkankarena penurunan sistem imunitas tubuh.
2. Waktu PendidikanTAHAP I TAHAP II TAHAP III
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11PROGRAM MAGISTER (beban dihitung dengan SKS) >=40SKSProgram Magister Neurologi
TesisProgram Profesi Bedah Saraf
Pogram Bedah DasarProgram Bedah SarafDasarPROGRAM KEPROFESIAN (beban dihitung berdasarkan kompetensi)
GOLONGAN PENYAKIT & LOKALISASI
KONGENITALICD 10 - Bab XVII
Kranial
SpinalINFEKSI
ICD 10 - Bab I
NEOPLASMAICD 10 - Bab II
Kranium
Supratentorial
Infratentorial
SpinalSaraf Tepi
TRAUMAICD 10 - Bab XIX
Kranial
SpinalSaraf Tepi
DEGENERASIICD 10 - Bab VI & XIII
SpinalSaraf Tepi
VASKULERICD 10 - Bab IX
Intrakranial
SpinalFUNGSIONAL
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
2
ICD 10 - Bab VI & XXI
Pendidikan spesialisasi bedah saraf terdiri dari 3 tahap, yaitu :1. Tahap Pengayaan (tahap I):
a. Lama pendidikan 5 semester, yaitu mulai dari semester pertama sampaidengan semester kelima, peserta didik diberi ilmu-ilmu dasar maupunbedah saraf dasar. Dalam tahap ini dapat dipergunakan untukmengambil program magister.
b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen I, yaitu di ahir masapendidikan tahap I residen baru mencapai Kompetensi tingkat I.Residen sudah harus mengenal infeksi komensal pada susunan sarafpusat.
2. Tahap Magang (tahap II) :a. Lama pendidikan 4 semester, yaitu dari semester keenam sampai
dengan semester kesembilan. Peserta didik mulai dilatih melakukantindakan bedah saraf.
b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen II, yaitu di ahir masapendidikan tahap II residen telah mencapai Kompetensi tingkat II.Residen sudah harus mampu menangani 2 (dua) kasus operatif infeksikomensal pada susunan saraf pusat.
3. Tahap Mandiri (tahap III) :a. Lama pendidikan 2 semester, yaitu semester sesepuluh dan semester
kesebelas. Peserta didik menyelesaikan pendidikan sampai kompetensibedah saraf dasar.
b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen III, yaitu di ahir masapendidikan tahap III residen telah mencapai kompetensi tingkat III.Residen sudah harus mampu menangani 1 (satu) kasus operatif infeksikomensal pada susunan saraf pusat.
Kompetensi bedah saraf dasar :1. Semua jenis penyakit yang diajarkan dalam masa pendidikan sampai
mencapai tingkat mandiri (residen boleh mengerjakan operasi sendiri,dengan tetap dalam pengawasan konsulen)
2. Tehnik operasi yang diajarkan sebagai target ahir pendidikan adalahterbatas pada tindakan operasi konvensional yang termasuk dalam IndeksKesulitan 1 dan 2; tehnik operasi sulit yang membutuhkan kemampuanmotoris lebih tinggi dan/ataupun membutuhkan alat-alat operasi canggih,termasuk dalam Indeks Kesulitan 3 dan 4, diajarkan hanya maksimalsampai tingkat magang. Tindakan operasi dalam kelompok ini merupakankelanjutan pendidikan yang masuk dalam CPD.
JENIS PENYAKIT ICD10 TAHA
P ITAHAP II TAHAP III IK
1IK2
IK3
IK4
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 G M G M G PInfeksi . . .
Abses Serebri G 06.0 3 3Tuberkuloma G 07 3 3Inf Komensal / PenurunanImunitas 2 1Kelainan Parasiter . . .
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
3
JENIS PENYAKIT ICD10 TAHA
P ITAHAP II TAHAP III IK
1IK2
IK3
IK4
Cacing B 65-B 83 1 1Jamur B 35- B 49 1 1
Spondilitis Tbc A 23 3 1Morbus Hansen A 30.9 1 1
KETERANGANTingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K6)Tingkap Magang, dalam periode ini disamping K6, Psikhomotor harus mencapai 2 (P2) dan Afektif mencapai 3(A3)Tingkat Mandiri semua Kategori Bloom harus mencapai maksimal, K6, P5, A5
S : Semester G : Magang M : Mandiri K : Kognitif : A : Afektif P : Psikhomotor
3. Tujuan UmumSetelah menyelesaikan sub-modul infeksi komensal/penurunan imunitas,peserta didik diharapkan mampu mengenali, mengobati, serta mampumengatasi kegawatan akut dari infeksi komensal/penurunan imunitas.
4. Tujuan Khusus1. Mampu menerangkan insidensi, patogenesis, dan mikrobiologi dari infeksi
komensal/penurunan imunitas.2. Mengetahui neuroanatomi, dan neurofisiologi susunan saraf dan
pembungkusnya.3. Mengetahui dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan
tambahan (neuroradiologi, patologi dan mikrobiologi) dalam menegakkandiagnosa infeksi komensal / penurunan imunitas.
4. Mengetahui pengobatan pada berbagai jenis infeksi komensal/penurunanimunitas.
5. Mampu menentukan perubahan neurofisiologi yang diakibatkan olehinfeksi komensal / penurunan imunitas.
6. Mampu menentukan lokasi infeksi komensal / penurunan imunitas.7. Mampu melakukan pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan
diagnosa infeksi komensal / penurunan imunitas.8. Mampu menegakkan diagnosa banding dari infeksi komensal/penurunan
imunitas.9. Mampu melakukan pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam
menegakkan diagnosa infeksi komensal/penurunan imunitas.10. Mampu melakukan pengobatan medikamentosa pada infeksi
komensal/penurunan imunitas.11. Mampu melakukan tindakan operasi pada infeksi komensal/penurunan
imunitas.12. Mampu melakukan tindakan pertolongan pertama pada infeksi
komensal/penurunan imunitas.
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
4
13. Mengenali penyulit tindakan bedah pada infeksi komensal/penurunanimunitas.
14. Mengetahui tindak lanjut yang diperlukan15. Mampu memberi informed consent
5. Strategi Pembelajarana Pengajaran dan kuliah pengantar 50 menit
b Tinjauan pustaka
Presentasi ilmu dasar 1x telaah kepustakaan
Presentasi kasus 1x
b Diskusi kelompok Diskusi menyangkut diagnosis,operasi dan penyulit
d Bedside teaching 6x ronde
e Bimbingan operasi
Operasi magang Minimal 3 kasus untuk selanjutnyainstruksi/evaluasi post operasi
Operasi mandiriMinimal 3 kasus sebelum dapatmaju ke ujian kompetensi akhirtingkat nasional
6. Persiapan Sesi1. Materi kuliah pengantar berupa kisi-kisi materi yang harus dipelajari dalam
mencapai kompetensi, mencakup :a. Insidensi, patogenesis, dan mikrobiologi infeksi komensal/penurunan
imunitas.b. Neuroanatomi, dan neurofisiologi susunan saraf dan pembungkusnya.c. Dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan
(neuroradiologi, patologi dan mikrobiologi) dalam menegakkan diagnosainfeksi komensal/penurunan imunitas.
d. Pengobatan berbagai jenis infeksi komensal/penurunan imunitas.e. Perubahan neurofisiologi yang diakibatkan oleh infeksi
komensal/penurunan imunitas.f. Lokasi infeksi komensal/penurunan imunitas.g. Pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan diagnosa infeksi
komensal/penurunan imunitas.h. Diagnosa banding infeksi komensal/penurunan imunitas.i. Pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan diagnosa
infeksi komensal/penurunan imunitas.
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
5
j. Pengobatan medikamentosa infeksi komensal/penurunan imunitas.k. Tindakan operasi pada infeksi komensal/penurunan imunitas.l. Tindakan pertolongan pertama pada infeksi komensal/penurunan
imunitas.m. Penyulit tindakan bedah pada kasus infeksi komensal/penurunan
imunitas.n. Tindak lanjut yang diperlukano. informed consent
2. Audio visual3. Lampu baca x ray
7. Referensi1. Osborn AG, Blasser SI, Salzman KL, Katzman GL, Provenzale J, Castillo
M, et all. Osborn Diagnostic Imaging. Canada : Amirsys/Elsevier. 1st ed.2004
2. Wilkins RH, Rengachary SS. Neurosurgery. USA : Mc Graw-Hill. 2nd
Ed. 19963. Rengachary SS, Wilkins RH. Principles of Neurosurgery. London : Mos-
by. 19944. Winn HR. Youman’s Neurological Surgery. 5th ed. USA : Saunders. 1994
8. Kompetensi
Jenis KompetensiTingkat
Kompetensi TAHAPK P A
a. Mampu menerangkan patologi dan patogenesis infeksikomensal pada sistem saraf pusat 6 P
ENGAYAAN
b.Mengetahui dasar-dasar pemeriksaan klinis maupuntambahan (neuroradiologi) dalam menegakkandiagnosis infeksi komensal sistem saraf pusat
6
c. Mengetahui pengobatan infeksi komensal pada sistemsaraf pusat 6
d.Mampu melakukan pemeriksaan klinis neurologi untukmenegakkan diagnosa infeksi komensal sistem sarafpusat
6 2 3 MAGANG
e. Mampu melakukan pemeriksaan tambahan dalammenegakkan diagnosa infeksi komensal 6 2 3
f. Mampu melakukan pengobatan medikamentosa untukpasien dengan infeksi komensal sistem saraf pusat 6 2 3
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
6
g. Mampu melakukan tindakan operasi kasus infeksikomensal sistem saraf pusat 6 5 5 M
ANDIRI
h. Mengenali penyulit tindakan bedah pada kasus infeksikomensal sistem saraf pusat 6 5 5
i. Mengetahui tindak lanjut yang diperlukan 6 5 5j. Mampu memberi informed consent 6 5 5
9. Gambaran UmumHIV/AIDS adalah penyakit yang menurunkan sistem kekebalan tubuh,sehingga lebih mudah terinfeksi, terutama kuman oportunistik. Gejalaneurologis biasanya menjadi gejala awal manifestasi AIDS pada sepertigakasus. Gejala neurologi pada sistem saraf pusat pada pasien AIDSdisebabkan oleh adanya proses fokal atau difus pada jaringan otak atauadanya peningkatan tekanan intrakranial.Beberapa penyakit sistem saraf pusat yang berkaitan dengan HIV/AIDS:1. Sindrom virus HIV primer
Ensefalopati HIV Meningitis aseptik atipikal Mielopati vakuolar
2. Infeksi virus oportunistik Infeksi Papovavirus Infeksi virus Herpes (HSV, CMV, VZV)
3. Infeksi non viral Ensefalitis Toxoplasma gondii Meningitis Cryptococcus neoformans
4. Neoplasma Limfoma sistem saraf pusat primer
5. Komplikasi serebrovaskular Infark Perdarahan
6. Komplikasi terapi AIDS sistemik
10. Contoh KasusContoh kasus dibuat sesuai dengan jenis penyakit pada submodul.
11. Tujuan PembelajaranProses, materi dan metoda pembelajaran yang telah disiapkan bertujuan untukalih pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang terkait dengan pencapaiankompetensi dan keterampilan yang diperlukan dalam mengenali danmengobati infeksi komensal/penurunan imunitas.
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
7
12. MetodaMetoda Pembelajaran1. Tinjauan Pustaka2. Diskusi Kelompok3. Bed side teaching4. Tindakan Operasi Mandiri
a. Peserta didik harus terlebih dahulu melakukan asistensi operasi(magang) sampai mencapai jumlah yang ditentukan, dan kemudianmelakukan instruksi pada spesialis pembimbing. Setelah dinyatakanlulus instruksi, baru diijinkan melakukan operasi mandiri.
b. Operasi mandiri oleh asisten harus selalu ada spesialis supervisoryang akan menilai keseluruhan aspek yang harus dilakukan olehasisten terhadap pasien secara mandiri.
c. Residen yang memiliki level tertinggi dalam suatu operasi harusmembuat laporan operasi dengan berpedoman pada daftar tilik,selanjutnya konsulen/supervisor operasi ini akan memeriksa laporanoperasi sesuai daftar tilik dan memberi nilai berdasarkankelengkapan yang ditetapkan daam daftar tilik.
Metoda Diagnostik1. Pemeriksaan klinis neurologik2. Alat bantu diagnostik
a. Pemeriksaan X ray,b. EMG / EEGc. Alat neuroradiologi lain.
3. Metoda diagnostik yang diajarkan mencakup metode diagnostikkonvensional sesuai ketersediaannya di daerah perifer, tidak semata-mata berorientasi pada alat-alat dianostik canggih.
13. RangkumanInfeksi komensal/penurunan imunitas adalah infeksi oleh mikroorganismesetempat atau flora normal karena penurunan sistem imunitas tubuh.HIV/AIDS adalah menurunkan sistem kekebalan tubuh, lebih mudah terinfeksikuman oportunistik. Gejala neurologis menjadi gejala awal manifestasi AIDSpada sepertiga kasus, disebabkan oleh proses fokal atau difus pada jaringanotak atau peningkatan tekanan intrakranial.Beberapa penyakit sistem saraf pusat yang berkaitan dengan HIV/AIDS:1. Sindrom virus HIV primer misalnya ensefalopati HIV2. Infeksi virus oportunistik misalnya infeksi Papovavirus3. Infeksi non viral, misal ensefalitis Toxoplasma gondii4. Neoplasma misal limfoma sistem saraf pusat primer5. Komplikasi serebrovaskular, misal infark6. Komplikasi terapi AIDS sistemik
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
8
13. EvaluasiOrganisasi Evaluasi1. Evaluasi dilaksanakan di IPDS Bedah Saraf2. Evaluasi dilakukan minimal oleh Pembimbing di IPDS Bedah Saraf3. Evaluasi untuk peserta PPDS Bedah Saraf dilakukan sbb
a. Untuk penguasaan ilmu dasar (pengayaan) dilakukan pada akhirsetiap semester
b. Kemampuan menegakkan diagnosac. Untuk penguasaan kasus dan teknis operasi dilakukan pada setiap
akan dilakukan tindakan / operasi.4. Untuk dokter spesialis bedah lain yang akan mengambil modul-modul
bedah saraf tertentu untuk kepentingan penigkatan kompetensi dalamprogram CPD, waktu disesuaikan pada kodisi yang ada dari modul ini,dengan evaluasi dan tahap penguasaan materi yang dievaluasi samaketentuan yang berlaku.
Tahap Evaluasi1 Evaluasi tahap pengayaan dilakukan setelah peseta didik
menyelesaikan aspek kognitif di tahap pengayaan.2 Evaluasi tahap magang dilakukan setelah peserta didik melakukan
sejumlah tindakan operasi Sebagai Asisten I sebagai prasyarat evaluasisesuai dengan jenis penyakit pada submodul
3 Evaluasi tahap mandiri dilakukan setelah peserta didik melakukansejumlah tindakan operasi mandiri sebagai prasyarat evaluasi sesuaidengan jenis penyakit pada submodul
Metode dan Materi Evaluasi1. Ujian Tulis dan Lisan2. Kemampuan menegakkan diagnosa di poliklinik, IGD, dan ruang rawat3. Penilaian kemampuan melakukan tindakan4. Penilaian kemampuan penanganan penderita secara menyeluruh
Hasil Penilaian IPDS1. Penyelesaian modul harus dapat dicapai dalam kurun waktu yang telah
ditetapkan2. Kegagalan dalam 1 aspek harus diulang dalam masa selama stase di
Bagian/Departemen Badah Saraf.
15. Instrumen PenilaianInstrumen penilaian dari setiap kegiatan berupa evaluasi yang dilakukan padasetiap tahap pendidikan, intrumen yang dipakai adalah :
1 Kemampuan Inform Concent Instruksi & Bimbingan
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
9
2 Penilaian Ilmiah
a. Teori & Penyakit Diskusi dan Ujian
b. Instrument & Penyakit Diskusi dan Ujian
3 Penilaian Kecakapan Poliklinik, Bedside teaching & kamar Operasi
4 Penilaian Rehabilitasi Instruksi & Bimbingan
16. Penuntun Belajar1. Kisi-kisi materi dan buku referensi2. Kisi-kisi materi infeksi komensal/penurunan imunitas:
a. Insidensi, patogenesis, dan mikrobiologi infeksi komensal/penurunanimunitas.
b. Neuroanatomi, dan neurofisiologisusunan saraf dan pembungkusnya.c. Dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan
(neuroradiologi, patologi dan mikrobiologi dalam menegakkan diagnosainfeksi komensal/penurunan imunitas.
d. Perubahan neurofisiologi karena infeksi komensal/penurunan imunitase. Lokasi infeksi komensal/penurunan imunitas.f. Pengobatan berbagai jenis infeksi komensal/penurunan imunitas.g. Pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan diagnosa infeksi
komensal/penurunan imunitas.h. Diagnosa banding infeksi komensal/penurunan imunitas.i. Pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan diagnosa
infeksi komensal/penurunan imunitas.j. Pengobatan medikamentosa pada infeksi komensal/penurunan imunitask. Tindakan operasi pada infeksi komensal/penurunan imunitas.l. Tindakan pertolongan pertama pada kegawatan infeksi
komensal/penurunan imunitas.m. Penyulit tindakan bedah pada infeksi komensal/penurunan imunitas.n. Tindak lanjut yang diperlukano. Informed consent
17. Daftar Tilik
RINCIAN DAFTAR TILIKADA
TA TL LMenentukan indikasi bedah saraf (poliklinik)1 Uraian tentang keluhan / gejala utama2 Cara datang (sendiri / rujukan)3 Kelengkapan riwayat penyakit
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
10
Alasan pertama kali (bila pernah berobat) dan sekarangmembawa ke dokter
Pengobatan dan tindakan yang pernahdiberikan(tempat, waktu, oleh, siapa), serta hasilnya
4 Deskripsi keadaan kulit Daerah yang akan dioperasi Bekas luka operasi (bila pernah operasi)dan lokalisasi
5 Deskripsi kelainan saraf yang dijumpai6 Pemeriksaan penunjang
X-ray, CT Scan, MRI Laboratorium darah Hasil pemeriksaan likuor
7 Hasil konsultasi persiapan operasi8 Catatan status gizi9 Obat-obatan yang masih diberikan10 Inform consent
Kelainan yang dijumpai Apa yang dilakukan, lama perawatan, biaya yang di-
butuhkan Peraturan rumah sakit untuk pasien maupun keluarga /
penunggu Prognose penyakit dan apa yang perlu dilakukan setelah
pulang11 Surat pengantar rawat inap
Lampiran daftar tilik Instruksi untuk perawat Nama konsulen dan asisten
Admission1 Kelengkapan administrasi2 Kelengkapan dokumen sesuai daftar tilik poliklinik
Status poliklinik Hasil pemeriksaan neuroradiology Hasil pemeriksaan laboratorium Hasil konsultasi persiapan operasi
3 Buat status Medical Record
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
11
4 Cek ulang hasil pemeriksaan di poliklinik Deskripsi keadaan kulit Hasil pemeriksaan klinis neurologis Status gizi
5 Buat rencana perawatan Instruksi perawatan dan pengobatan
Persiapan operasi1 Assesment rencana tindakan, operator dan asisten2 Persiapan alat3 Konsul toleransi operasi4 Buat daftar operasiPra Bedah1 Konsul anestesi2 Asisten lapor pada operator3 Persiapan menjelang operasi
Pasang infus Cukur rambut kepala Cuci daerah yang akan dioperasi dengan sabun Puasa Klisma menjelang ke kamar operasi Cek kelengkapan status Cek dokumen pendukung Sediakan alat
Kamar operasi1 Dokumen yang disertakan bersama pasien2 Keadaan pasien
Cukur gundul Terpasang infus
3 Persiapan pasien4 Dilakukan narkose umum5 Dipasang kateter6 Posisi pasien diatur sesuai standar7 Dipasang blanket pemanas8 Persiapan daerah operasi
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
12
Cuci ulang dengan sabun Dibuat marking Tindakan a/antiseptik Dilakukan infiltrasi kulit kepala dengan NaCi steril Dilakukan penyuntikan anestesi lokal
Tindakan operasiPasca Bedah1 Dokumentasi
Status dan hasil pemeriksaan penunjang dari OK di-terima lengkap
Laporan operasi Laporan anestesi
2 Catatan perawatan Pemantauan luka operasi Pemantauan efek samping Pemantauan KU rutin Catatan pengobatan
Pemulangan1 Catatan keadaan pasien2 Inform consent pada yang merawat3 Jadwal kontrol dan konsultasi4 Kelengkapan status dan diagnosa5 Catatan administrasi & keuangan
18. Materi BakuMateri baku infeksi komensal / penurunan imunitas disusun berdasarkantujuan pendidikan. Secara rinci disusun pada tujuan khusus. Materi dirincimenjadi berbagai jenis penyakit pada submodul yang disesuaikan dengankompetensi mandri yang harus dicapai ( matriks hijau )Sebagai gambaran umum berbagai penyakit yang harus dikuasai sebagaiberikut :
Infeksi Komensal/Penurunan Imunitas Pada Susunan Saraf PusatDefinisi
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
13
Infeksi komensal/penurunan imunitas adalah suatu infeksi yang disebabkanoleh mikroorganisme setempat atau flora normal yang dapat diakibatkankarena penurunan sistem imunitas tubuh.
EpidemiologiPeradangan otak merupakan penyakit yang jarang. Angka kejadiannya yaitu0,5 per 100000 individu. Yang paling banyak menyerang anak-anak, orang tuadan pada orang-orang dengan sistem imun yang lemah, seperti padapenderita HIV/ AIDS, kanker dan anak gizi buruk. Di Inggris insidensiensefalitis pertahun nya mencapai 4 orang per 100.000 penduduk.
EtiologiBeberapa penyakit sistem saraf pusat yang berkaitan dengan HIV/AIDS:1. Sindrom virus HIV primer
Ensefalopati HIV Meningitis aseptik atipikal Mielopati vakuolar
2. Infeksi virus oportunistik Infeksi Papovavirus Infeksi virus Herpes (HSV, CMV, VZV)
3. Infeksi non viral Ensefalitis Toxoplasma gondii Meningitis Cryptococcus neoformans
4. Neoplasma Limfoma sistem saraf pusat primer
5. Komplikasi serebrovaskular Infark Perdarahan
6. Komplikasi terapi AIDS sistemik
Manifestasi KlinisHIV/AIDS adalah penyakit yang menurunkan sistem kekebalan tubuh,sehingga lebih mudah terinfeksi, terutama kuman oportunistik. Gejalaneurologis biasanya menjadi gejala awal manifestasi AIDS pada sepertigakasus. Gejala neurologi pada sistem saraf pusat pada pasien AIDSdisebabkan oleh adanya proses fokal atau difus pada jaringan otak atauadanya peningkatan tekanan intrakranial.
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain adalah pemeriksaanpungsi lumbal, elektroensefalografi dan pemeriksaan imaging otak. Biopsi otakjarang dilakukan, kecuali untuk mendiagnosa herpes simpleks ensefalitis yangjika tidak mungkin dilakukan metode DNA atau CT Scan dan MRI. Selain itudapat dilakukan pemeriksaan darah dan Polymerase Chain Reaction (PCR).
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
14
TatalaksanaPerlu dipersiapkan untuk menghadapi timbulnya kejang, edema serebri,hiperpireksia, pernapasan yang tidak memadai, gangguan cairan dan elektrolit,aspirasi, asfiksia, henti jantung dan henti napas mendadak, serta gagaljantung. Sindroma DIC merupakan komplikasi tambahan. Pemantauan jantungharus terus dailakukan. Pada penderita dengan bukti peningkatan tekananintrakranial, sering terdapat indikasi untuk menempatkan transduser tekanandalam rongga epidural, untuk memantau tekanan intrakranial, yang digunakansebagai pedoman untuk melakukan pengobatan mengurangi edema serebral.
19. Algoritme
20. Kepustakan1. Osborn AG, Blasser SI, Salzman KL, Katzman GL, Provenzale J, Cas-
tillo M, et all. Osborn Diagnostic Imaging. Canada : Amirsys/Elsevier.1st ed. 2004
2. Wilkins RH, Rengachary SS. Neurosurgery. USA : Mc Graw-Hill. 2nd
Ed. 19963. Rengachary SS, Wilkins RH. Principles of Neurosurgery. London :
Mosby. 19944. Winn HR. Youman’s Neurological Surgery. 5th ed. USA : Saunders.
1994
Bedah Saraf : Infeksi Susunan Saraf
15
21. PresentasiMateri presentasi menggunakan materi dalam bentuk power point sesuaidengan materi modul infeksi komensal/penurunan imunitas.
22. ModelModel pembelajaran dapat menggunakan diseksi kadaver.
top related