modul teknik penyusunan fungsi pegawai dan syarat jabatan
Post on 15-Oct-2021
25 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MODUL
TEKNIK PENYUSUNAN
FUNGSI PEGAWAI DAN
SYARAT JABATAN
Disusun oleh:
Drs. H. Sudjarwo, M.Si (anggota tim)
Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Semarang
KEMENTERIAN AGAMA RI BADAN LIBANG AGAMA DAN DIKLAT KEAGAMAAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ADMINISTRASI JAKARTA 2012
i
KATA PENGANTAR KEPALA PUSDIKLAT TENAGA ADMINISTRASI
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.
Berkat rahmat dan karunia-Nya akhirnya modul ini dapat diselesaikan sesuai
rencana. Memperhatikan perkembangan kehidupan bermasyarakat dan
berpemerintahan serta meningkatnya tuntutan kebutuhan sumberdaya
aparatur yang semakin berkualitas dalam memasuki paradigma baru, maka
perlu diselenggarakan program pendidikan dan pelatihan analisis jabatan
bagi pemangku jabatan kepegawaian dan ortala di lingkungan .
Untuk menjamin keberhasilan penyelenggaraan program diklat analisis
jabatan bagi tenaga teknis administrasi, perlu disiapkan modul pembelajaran
dari semua mata diklat, termasuk pembelajaran mata diklat teknik
perumusan fungsi pekerja dan syarat jabatan. Modul ini memuat memuat
hal-hal pokok dalam perumusan fungsi pekerja dan syarat jabatan.
Meskipun modul ini sudah diupayakan penyempurnaannya, namun
demikian disana sini sudah barang tentu masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan modul ini.
Kepada widyaiswara pengampu mata diklat ini diharapkan dapat
mengembangkannya dengan literatur lain.
Akhirnya kepada Tim Penulis modul dan Panitia Penyusunan Modul
kami ucapkan terima yang telah bekerja guna penyelesaian modul diklat ini.
Semoga modul bermanfaat bagi peserta diklat analisis jabatan, para
widyaiswara, serta panitia sebagai pengelola diklat teknis tenaga
administrasi.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
I. BAB IPENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Deskripsi Singkat .......................................................................................... 3
C. Tujuan Pembelajaran ................................................................................... 3
1. Kompetensi Dasar ........................................................................................ 3
2. Indikator Keberhasilan ................................................................................. 3
3. Peta Kompetensi: ......................................................................................... 4
D. Pokok Bahasan ............................................................................................. 5
1. Cara merumuskan Fungsi Pekerja; .............................................................. 5
2. Teknik Perumusan Syarat Jabatan; .............................................................. 5
3. Kegunaan Syarat Jabatan. ............................................................................ 5
II. BAB II KEGIATAN BELAJAR – 1 CARA MERUMUSKAN FUNGSI
PEKERJA/PEGAWAI ...................................................................................... 6
A. Indikator Keberhasilan Belajar: ................................................................... 6
B. Uraian Materi: ............................................................................................. 6
1. Pengertian Fungsi Pekerja ........................................................................... 6
2. Kegunaan Fungsi Pekerja ............................................................................. 6
3. Tingkat Hubungan Pemangku Jabatan Dengan Data .................................. 7
4. Tingkat Hubungan Pemangku Jabatan Dengan Orang .............................. 10
5. Tingkat Hubungan Pemangku Jabatan Dengan Benda .............................. 14
6. Cara Merumuskan Fungsi Pegawai ............................................................ 19
C. Latihan 1 .................................................................................................... 20
D. Rangkuman ................................................................................................ 21
1. Fungsi Pekerja ............................................................................................ 21
2. Kegunaan fungsi ........................................................................................ 21
3. Cara merumuskan fungsi pekerja ............................................................. 21
E. Tes Formatif 1 ............................................................................................ 22
iii
F. Balikan dan Tindak Lanjut .......................................................................... 22
III. BAB III KEGIATAN BELAJAR - 2 .................................................................. 23
A. Indikator Keberhasilan Belajar: ................................................................. 23
B. Uraian Materi Teknik Penyusunan Syarat Jabatan .................................... 23
1. Pengertian Data Syarat Jabatan ................................................................ 23
2. Pengertian Syarat Jabatan ......................................................................... 24
3. Merumuskan Syarat Jabatan ..................................................................... 28
C. Latihan 2 .................................................................................................... 51
D. Rangkuman ................................................................................................ 52
E. Tes Formatif 2 ............................................................................................ 52
F. Balikan dan Tindak Lanjut .......................................................................... 52
G. KUNCI JAWABAN ....................................................................................... 53
1. Tes Formatif-1 ............................................................................................ 53
2. Tes Formatif-2 ............................................................................................ 53
GLOSARIUM .............................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 56
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kedudukan personalia dalam sebuah organisasi amat penting. Selain
perihal personil atau pegawai merupakan unsur yang pentingdalam
organisasi juga personalia atau pegawai merupakan komponen kunci
dalam organisasi. Namun demikian dari realitas praktek dalam organisasi
pemerintahan sering dijumpaidalam penempatan seseorang pegawai
pada jabatan dalam sebuah organisasi belum didasarkan pada informasi-
informasi jabatan yang dibutuhkan. Seperti halnya untuk menjawab
sebuah pertanyaan apakah pegawai di sebuah instansi telah memiliki
kompetensi sesusi tuntutan jabatan yang dipangkunya. Hal demikian
tidaklah mudah untuk menjawabnya. Karena setiap jabatan mempunyai
tugas dan fungsi masing-masing. Tugas dan fungsi tersebut harus
diselenggarakan oleh pemangku jabatan yang berkompeten. Oleh karena
itu agar pemangku jabatan haruslah seorang yang kompeten. Mereka
harus dapat melaksanakan tugas dan fungsi dengan baik. Mereka harus
menyelenggarakan tuga secara efisien dan efektif.
Modul ini sangat penting bagi peserta diklat yang mempunyai tugas
memberikan pelayanan kepagawaian dan pelayanan informasi organisasi.
Karena tuntutan tugas, Anda harus menyiapkan diri dengan membekali
diri dengan pengetahuan dan kemampuan yang dipersyaratkan. Modul ini
kiranya dapat memberi bantuan untuk memenuhi tuntutan tersebut.
Modul ini memberikan informasi tentang fungsi-fungsi pegawai
dalam bekerja dan bagaimana menyusun fungsi-fungsi tersebut. Selain
dari pada itu dalam modul ini memuat informasi tentang persyaratan
yang harus dipenuhi bagi setiap pemangku jabatan. Begitu pula Anda
2
akan mendapatkan cara-cara merumuskan syarat jabatan bagi setiap
jabatan dalam organisasi.
Apabila setiap pemangku jabatan memahami persyaratan dari
jabatan yang dipangkunya dengan kesadaran yang penuh, maka dia akan
berusaha sekuat tenaga untuk melengkapi diri dari persyaratan-
persyaratan tersebut. Jika suatu instansi di dukung oleh sumber daya
manusia yang memadai, maka instansi tersebur berarti telah memiliki
tenaga yang berkualitas. Oleh karena itu instansi sebagaimana layaknya
sebuah organisasi perlu didukung oleh para pejabat yang kompeten untuk
melaksanakan tugas dan fungsi mereka.Instansi yang berkomitmen akan
memerlukan informasi jabatan antara lain berupa persyaratan jabatan
atau job specifications atau job requirements dan sering pula disebut
dengan job qualifications.
Moekijat (1998:117) memandangbahwa: meskipun persyaratan
jabatan itu dapat mengandung informasi lain yang berhubungan dengan
hubungan - hubungankenaikan jabatan ke jabatan-jabatan lain, tetapi
data-data ini pertama-tama hanyalah digunakan untuk memberikan
uraian dan untuk memudahkan pengertian syarat-syarat pegawai.
Modul Teknik Penyusunan Fungsi Pekerja dan Syarat Jabatan ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pegawai di lingkungan
Kementerian Agama dalam mengumpulkan data jabatan, mengolah dan
menyajikan dalam bentuk informasi jabatan tentang persyaratan jabatan
yang harus dipenuhi bagi setiap pemangku jabatan di lingkungan
Kementerian Agama. Pada gilirannya diharapkan bagi setiap pimpinan
mudah untuk mengambil keputusan dalam rangka penataan personalia,
perencanaan pengadaan, penempatan maupun dalam pembinaan pada
tingkat lanjut. Hal demikian menjadi prasyarat bagi terwujudnya
pelaksanaan tugas yang semakin efektif dan efisien.
3
B. Deskripsi Singkat
Modul Teknik Penyusunan Fungsi Pegawai dan Syarat menjelaskan
cara menyusun fungsi pekerja atau pegawai dan teknik menyususun
syarat jabatan yang terdiri darifungsi pekerja, susunan persyaratan
jabatan dan kegunaan syarat jabatan. Sehingga diharapkan pejabat yang
bertugas di bidang personalia maupun pemangku jabatan yang berfungsi
mengembangkan sumber daya manusia dapat menata dan membina
pegawai sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah selesai proses pembelajaran peserta mampu memahami dan
mampu menerapkan cara merumuskan fungsi pekerja atau pegawai
dan teknik menyusun syarat jabatan dalam instansi masing-masing di
lingkungan Kementerian Agama.
2. Indikator Keberhasilan
Setelah pembelajaran peserta sebagai pengguna modul dapat:
a. Memahami fungsi pegawai atau pekerja;
b. Menjelaskan kegunaan fungsi pegawai;
c. Menjelaskan hubungan pegawai dengan data;
d. Menjelaskan hubungan pegawai dengan orang;
e. Menjelaskan hubungan pegawai dengan benda;
f. Merumuskan fungsi pekerja /pegawai;
g. Memahami data persyaratan jabatan;
h. Memahami persyaratan Jabatan;
i. Merumuskan syarat jabatan.
4
3. Peta Kompetensi:
PETA KOMPETENSI TEKNIK PERUMUSAN FUNGSI PEGAWAI
DAN SYARATAN JABATAN
A.
B.
Setelah selesai proses pembelajaran peserta dapat memahami dan mampu menerapkan cara merumuskan
fungsi pekerja dan teknik menyusun syarat jabatan dalam instansi masing-masing di lingkungan
Kementerian Agama.
6. Menjelaskan Tingkat Hubungan
dengan benda
5. Menjelaskan Tingkat Hubungan Pemangku jabatan
dengan orang
4.Menjelaskan Tingkat Hubungan Pemangku Jabatan dengan data;
2.Menjelaskan pengertian
fungsi pegawai Kegunaan
Fungsi Pegawai
1.Peserta dapat menjelaskan pengertian fungsi pegawai, kegunaan fungsi pegawai, tingkat hubungan pemangku jabatan dengan data, tingkat hubungan pemangku jabatan dengan orang, dan tingkat hubungan
pemangku jabatan dengan benda, serta cara merumuskan fungsi pegawai. Cara Merumuskan Fungsi Pegawai
7. Merumuskan Fungsi Pegawai
8. Peserta dapat memahami pengertian data syarat jabatan, menjelaskan pengertian syarat
jabatan, merumuskan syarat jabatan.
9.Pengertian Data Syarat Jabatan
10. Pengertian
Syarat Jabatan;
11.Merumuskan Syarat Jabatan
13.Unsur Persyaratan Jabatan
3.Menjelaskan kegunaan fungsi
pegawai Kegunaan
Fungsi Pegawai
5
D. Pokok Bahasan
1. Cara merumuskan Fungsi Pekerja;
2. Teknik Perumusan Syarat Jabatan;
3. Kegunaan Syarat Jabatan.
6
BAB II KEGIATAN BELAJAR – 1CARA MERUMUSKAN
FUNGSI PEKERJA/PEGAWAI
A. Indikator Keberhasilan Belajar:
Peserta dapat menjelaskan pengertian fungsi pegawai, kegunaan fungsi
pegawai, tingkat hubungan pemangku jabatan dengan data,tingkat
hubungan pemangku jabatan dengan orang, dan tingkat hubungan
pemangku jabatan dengan benda, serta cara merumuskan fungsi
pegawai.
B. Uraian Materi:
1. Pengertian Fungsi Pekerja
Fungsi pekerja adalah gambaran hubungan faktor orang sebagai
pelaku kerja dengan faktor lain dalam hubungan kerja. Faktor lain
tersebut dapat dengan faktor data dan informasi, hubungan orang
(pekerja/pegawai dengan orang lain (pihak yang dilayani) serta
hubungan orang dengan benda dalam rangka mewujudkan hasil
kerja.
2. Kegunaan Fungsi Pekerja
Fungsi Pekerja ada 24 yang menggambarkan tingkat hubungan
hubungan pekerja dengan data, orang dan barang.
Dalam buku Analisis Jabatan, LAN (1993:39) dikemukakan bahwa
fungsi pegawai digunakan untuk:
a. Memahami pekerjaan pemegang jabatan yang jabatannya
dianalisa;
b. Menyusun kalimat ikhtisar Jabatan, uraian tugas dan uraian
kegiatan secara sistematis dan jelas.
c. Mengelompokkan jabatan yang memiliki kesamaan fungsi
pekerjaannya, diklasifikasi pada tempat yang sama;
7
d. Menilai tingkat kesulitan jabatan. Kombinasi fungsi terhadap data,
orang dan benda dari suatu jabatan menunjukkan tingkat
kesulitan jabatan;
e. Menetukan sejauh mana kurikulum dan silabi harus disusun dalam
suatu program pelatihan;
f. Menilai kemampuan pekerja atau karyawan dalam melaksanakan
tugasnya;
g. Menilai tingkat kemampuan pelamar kerja dan seleksi.
3. Tingkat Hubungan Pemangku Jabatan Dengan Data
Data adalah segala sesuatu yang tidak dapat diraba dan berupa
angka, huruf, kata, tanda, gagasan, konsep, ucapan lisan,
pengetahuan konsepsi, dan lain-lain. Adapun tingkatan pada
penggunakan data adalah :
T 0 MEMADUKAN (SYNTHESIZING)
I 1 MENGKOORDINASIKAN (COORDINATING)
N 2 MENGANALISA (ANALYZING)
G 3 MENYUSUN (COMPILING)
K 4 MENGHITUNG (COMPUTING)
A 5 MENYALIN (COPYING)
T 6 MEMBANDINGKAN (COMPARING)
KETERANGAN: Semakin kecil skor menunjukkan semakin tinggi tingkat hubungan. a. Pembandingan Data (6)
Mengidentifikasipersamaanatauperbedaansifat-sifatdata,orang
atau benda yang dapat diamati secara langsung, serta secara fisik
dan sangat sedikitmemerlukan upaya mental. Contoh :
Mengoreksi hasil ketikan berdasarkan konsep.
8
Mengelompokkan kemeja berdasarkan model dan ukuran.
Mengamati permukaan mobil yang dicat untuk menemukan
cacat.
Menyusun buku menurut ukurannya.
b. Penyalinan Data (5)
Menyalin, mencatat atau memindahkan data. Contoh :
Mencatat angka dari meteran air atau meteran listrik.
Mengetik surat sesuai dengan konsep.
Menulis alamat tujuan pengiriman surat pada amplop
sesuaidengan daftar alamat.
c. Perhitungan Data (4)
Mengerjakan perhitungan aritmatik (tambah, kurang, kali, bagi /
+, -, x, :). Mencacah tidak termasuk dalam fungsi ini, karena
terlalu rendah. Contoh :
Menghitung jumlah peserta kursus selama satu tahun.
Menghitung harga barang yang akan dibayar pembeli.
Menghitung harga obat berdasarkan resep dokter.
d. Penyusunan Data (3)
Mengerjakan, menghimpun atau mengelompokkan informasi
tentang data, orang, atau benda. Contoh :
Mencatat identifikasi dan keinginan responden
Mengumpulkan informasi yang melatarbelakangi orang-
orang yang meminta kredit atau mencari pekerjaan.
Menyusun katalog bahan kepustakaan seperti buku, film,
majalah sesuai dengan karakteristiknya.
Menginventarisasi barang-barang di gudang.
9
e. Penganalisa Data (2)
Mempelajari, mengurai, merinci, dan menilai data untuk
mendapatkan kejelasan atau untuk menyajikan tindakan
alternatif. Contoh :
Mempelajari makalah untuk menyusun kerangka isinya
Menguji sampel mineral, untuk memperoleh estimasi,
tentang kadar mineral
Mempelajari dan menilai keluhan konsumen untuk
menemukan pemecahan berdasar pengetahuan tentang
produk
f. Pengoordinasian Data (1)
Menentukan waktu, tempat atau urutan operasi yang akan
dilaksanakan atau tindakan yang harus diambil berdasarkan hasil
analisa data, melaksanakan ketentuan atau melaporkan kejadian,
dengan cara menghubung-hubungkan, mencari kaitan serta
membandingkan data setelah data tersebut dianalisa. Misalnya :
Menyusun dakwaan terhadap seorang terdakwa
berdasarkan bukti, saksi, berita acara, pengakuan terdakwa
dan hukum yang berlaku
Menyusun penerbangan sesuai dengan peraturan
pemerintah dan perusahaan
Menentukan jumlah dan frekuensi bus yang melewati rute
yang telah ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat
g. Pemaduan Data (0)
Menyatukan atau memadukan hasil analisis data untuk
menemukan fakta menyusun karangan, mengembangkan
konsep, pengetahuan, interpretasi, mencipta gagasan dengan
menggunakan imajinasi. Misalnya :
10
Membuat makalah atau menulis buku untuk membahas dan
memecahkan suatu masalah.
Merancang karya seni dan menyiapkan tata susunan tentang
ilustrasi, proses penataan susunan dan teknik pencetakan.
Merumuskan hipotesa dan rancangan eksperimen untuk
menyelidiki masalah pertumbuhan, inteligensi, proses
belajar, kepribadian dan panca indera.
4. Tingkat Hubungan Pemangku Jabatan Dengan Orang
Tingkat hubungan pemangku jabatan dengan orang meliputi
sembilan pilihan / kemungkinan yang ditandai dengan kode 0 sampai
dengan 8.
T I
N
G
K
A
T
0 NASIHAT (MENTORING)
1 BERUNDING (NEGOTIATING)
2 MENGAJAR (INSTRUCTING)
3 MENYELIA (SUPERVISING)
4 MENGHIBUR (DIVERTING)
5 MEMPENGARUHI (PERSUADING)
6 BERBICARA MEMBERI TANDA (SPEAKING
SIGNALING)
7 MELAYANI (SERVING)
8 MENERIMA INSTRUKSI MEMBANTU
(TALKING HELPING INSTRUCTIONS)
KETERANGAN Semakin kecil skor menunjukkan semakin tinggi tingkat hubungan
a. Menerima Instruksi Membantu (8)
Melaksanakan kerja dengan menuruti secara langsung perintah
atasan, yang tidak memerlukan tanggapan dari pelaksana,
kecuali penjelasan mengenai perintah yang harus dilakukannya.
11
“Membantu” berlaku bagi pembantu yang tidak belajar (non
learning helpers). Dalam melaksanakan fungsi ini tidak
diperlukan keterampilan khusus, menerima instruksi membantu
merupakan fungsi pekerja yang terendah dalam hubungan
dengan orang. Tanggung jawab dalam fungsi ini kecil sekali.
Misalnya :
Menyabut rumput, memberi pupuk pada tanaman sesuai
perintah.
Membeli rokok atas permintaan karyawan lain.
Mengambil barang di gudang sesuai dengan petunjuk.
b. Melayani Orang (7)
Memenuhi kebutuhan atau permintaan orang lain atau hewan,
baik yang dinyatakan atau yang tidak langsung dinyatakan tetapi
harus dilaksanakan menurut ketentuan di dalam fungsi ini
terkandung tanggapan langsung dan diperlukan pengetahuan
dan keterampilan khusus untuk melaksanakannya. Misalnya :
Melayani tamu dengan menunjukkan tempat kerja pejabat
yang ingin ditemui.
Mengangkat pasien ke dalam atau ke luar ambulan.
Melakukan berbagai kegiatan untuk kenyamanan serta
keselamatan penumpang pesawat terbang, melayani orang
tua atau jompo, atau orang cacat mental di asrama,
mengantar susu kepada langganan sesuai dengan pesanan.
c. Berbicara Memberi Tanda (6)
Berbicara atau memberi tanda kepada orang lain untuk
meminta, memberi informasi atau untuk mendapatkan
tanggapan atau reaksi, memberi tugas dan atau memberi
petunjuk kepada pembantu, atau asisten yang tidak bersifat
konsepsional termasuk dalam fungsi ini. Misalnya :
12
Membicarakan bentuk ketikan dengan pengetik.
Memberitahu kepada pengunjung perpustakaan tentang
bahan pustaka yang tersedia, peraturan yang harus ditaati
dan fasilitas yang dapat diberikan.
Menanyakan identitas serta keperluan tamu dan
memberikan informasi yang diperlukan tamu.
d. Mempengaruhi (5)
Mempengaruhi orang lain untuk memperoleh keuntungan dalam
benda, jasa atau pendapat. Misalnya :
Menjelaskan suatu program pemerintah kepada masyarakat.
Memberikan penerangan kepada masyarakat agar menjauhi
daerah bahaya gunung api.
Memberikan suluhan kepada masyarakat tentang cara
mencari dan menggali sumber air tanah.
e. Menghibur (4)
Menghibur orang lain biasanya menggunakan media pangggung,
film, televise, dan radio. Misalnya :
Memainkan peran dalam sandiwara, film, cerita radio atau
televisi.
Melakukan acrobat di sirkus.
Mengemudikan mobil balap dalam perlombaan.
f. Menyelia (3)
Menyelia bawahan yang fungsinya menentukan atau
menafsirkan prosedur kerja, membagi tugas, menciptakan dan
memelihara hubungan yang harmonis di antara bawahan dan
meningkatkan efisiensi mereka. Kegiatan menyelia meliputi :
Menentukan atau menafsirkan prosedur kerja.
Mendistribusikan tugas kepada karyawan.
Memelihara keselarasan kerja di antara karyawan.
13
Meningkatkan produktivitas kerja dengan berbagai kerja.
Memberi saran kepada pimpinan dalam bidang personalia
seperti pengadaan pegawai baru, promosi, mutasi dan
tindakan pendisiplinan.
Menyusun laporan tentang bahan, peralatan, hasil dan
personil.
g. Mengajar (2)
Mengajar atau melatih orang lain dengan memberikan
penjelasan, peragaan, bimbingan praktik atau memberi
rekomendasi atas dasar disiplin yang bersifat teknis. Contoh :
Memberi pelatihan dalam suatu subjek atau kejuruan
tertentu.
Mengajar matematika di SLTA.
Memberikan penyuluhan kepada petani tentang cara
mengatasi hama tanaman.
h. Berunding (1)
Meliputi fungsi tukar menukar dan beradu pendapat, argument,
gagasan atau informasi dengan pihak lain untuk bersama-sama
membuat keputusan, kesimpulan atau untuk menyelesaikan
masalah. Dalam fungsi ini kedudukan antar pihak adalah
sederajat. Contoh :
Berunding dengan pemiliki tanah dan pemerintahan daerah
mengenai pembebasan tanah yang akan digunakan untuk
pembangunan gedung
Berunding dengan federasi buruh. Panitia penyelesaian
masalah pemutusan hubungan kerja
Membuat kontrak dengan pemborong untuk melaksanakan
suatu proyek
14
i. Menasehati (0)
Memberi bimbingan, saran, konsultasi atau nasihat kepada
perorangan atau perusahaan mengenai masalah yang
memerlukan pemecahan berdasarkan hukum, ilmu klinis,
spiritual dan prinsip-prinsip keahlian lainnya. Dalam fungsi ini
kedudukan pemangku jabatan secara kualitatif harus lebih tinggi.
Misalnya :
Memberikan informasi kepada rekanan mengenai masalah
hukum
Memberikan konsultasi kepada Departemen dan Pemda
untuk mengatasi masalah kenakalan dan kesukaran belajar
anak-anak
Memberi saran dan petunjuk kepada pasien dalam rangka
pengobatan penyakit pasien tersebut
5. Tingkat Hubungan Pemangku Jabatan Dengan Benda
Benda merupakan bahan, alat atau produk yang berupa objek tidak
bernyawa, mempunyai bentuk dan sifat fisik. Dalam hubungan
dengan benda, fungsi pegawai dibedakan antara :
Perbedaan Fungsi terkait mesin Fungsi terkait benda
Penjelasan Dalam fungsi ini kegiatan
pegawai merupakan bagian
kegiatan mesin, baik sebagai
pemegang atau sebagai
pengarah bahan, hasil atau
alat.
Apabila dalam suatu
pelaksanaan kegiatan, karyawan
berhubungan sedikit dengan
mesin, atau tidak berhubungan
sama sekali dengan mesin, maka
ia melakukan kegiatan non
mesin.
Contoh Memasang (0) Mengerjakan presisi (1)
15
Menjalankan,
mengontrol (2)
Mengemudikan,
menjalankan (3)
Melayani (5)
Memasukan /
mengeluarkan (6)
Bekerja menggunakan
perkakas tangan (4)
Memegang (7)
KETERANGAN: Semakin kecil skor menunjukkan semakin tinggi tingkat hubungan
a. Memegang (7)
Menggunakan anggota badan, perkakas tangan atau alat khusus
lain dalam mengerjakan, memindahkan atau membawa benda,
kegiatan ini hanya memerlukan sedikit pertimbangan untuk
mencapai standar atau dalam memilih benda-benda yang sesuai.
Contoh :
Mengisi gerobak dengan pasir dan mendorong atau
menariknya
Mencuci alat makan
Mengepel, menyapu dan membersihkan ruangan
Memotong rumput
Menulis (memegang pulpen atau pensil)
b. Memasukan ke / Mengeluarkan dari Mesin (6)
Menyisipkan, memasukan, menyelipkan atau menempatkan
bahan ke dalam atau memindahkan dari mesin, atau dari
peralatan otomatik, atau yang dilayani, atau yang dioperasikan
oleh pegawai-pegawai lainnya. Misalnya :
16
Memasukan ke dan mengeluarkan bahan yang diproduksi
dari mesin foto copy
Memasukan pasir, semen, batu kerikil, serta air ke dalam
mesin pengaduk beton dan menampung hasilnya
c. Melayani (5)
Menghidupkan, menghentikan dan mengamati kerja mesin serta
peralatannya. Termasuk dalam fungsi ini menyesuaikan bahan
atau mengontrol mesin seperti mengubah alat control, mengatur
waktu atau mengatur suhu, memutar katup untuk mengalirkan
bahan dan memutar pemindahan aliran listrik.
Kegiatan dalam fungsi pegawai ini hanya memerlukan
pertimbangan sedikit dan tidak memerlukan keterangan yang
tinggi. Misalnya :
Melayani mesin stensil
Melayani mesin foto copy
d. Bekerja dengan Tangan atau Perkakas Tangan (4)
Menggunakan anggota badan, seperangkat alat perkakas atau
alat-alat khusus untuk mengerjakan, menggerakkan atau
menempatkan benda. Kegiatan ini memerlukan pertimbangan
mengenai ketetapan yang harus dicapai dan dalam pemilihan
perkakas atau benda yang tepat. Misalnya :
Mengetik suatu konsep
Mengepak kembali parasut yang telah digunakan atau telah
dibuka dengan mematuhi ketentuan standar demi
keselamatan pemakainya
Memasang kabel instalasi listrik, memasang perlengkapan
instalasi, memotong kabel dan membuat lubang pada
17
dinding dan penyekat untuk memasukan dengan
menggunakan kunci inggris, obeng, gergaji, dan alat bor
e. Mengemudikan-Menjalankan Mesin (3)
Menghidupkan, menghentikan, mengatur jalan mesin atau
peralatan yang arahnya harus dikemudikan untuk memproses
benda dan atau memindahkan benda atau orang. Dalam fungsi ini
mesin bersifat bergerak atau berjalan. Mesin derek termasuk
kategori ini sebab fungsi utamanya adalah mengemudikan bagian
yang bergerak atau berjalan, yaitu mengangkat, menaikkan,
menurunkan dan memindahkan barang. Misalnya :
Mengemudikan mobil, kapal, atau pesawat terbang
Mengemudikan Derek dengan menekan pedal atau tombol
untuk mengatur Derek berputar, atau gerak turun, naik
Derek
f. Menjalankan-Mengontrol Mesin (2)
Menjalankan mesin meliputi menghidupkan, menyetel, mengatur
kerja dan menghentikan mesin, mengatur bahan yang akan
diproses oleh mesin termasuk dalam fungsi ini. Mengontrol mesin
meliputi mengamati berbagai alat penunjuk pada mesin,
menekan tombol / pedal, kecepatan pompa, reaksi bahan dan
lain-lain.
Perbedaan fungsi pegawai ini (2) dengan “melayani mesin (5)”
ialah bahwa kegiatan-kegiatan dalam fungsi ini memerlukan
pertimbangan mengenai ketepatan yang harus dicapai dan
memerlukan pengetahuan serta keterampilan yang perlu
dilatihkan. Dalam fungsi ini, mesin bersifat tetap atau tidak
berjalan. Misalnya :
18
Memutar alat pengontrol televise untuk mengambil gambar
dengan jelas dan tepat
Mengetik daftar upah sesuai dengan konsep
g. Mengerjakan Presisi (1)
Menggunakan anggota badan atau perkakas untuk mengerjakan,
memindahkan, mengarahkan atau menempatkan objek secara
tepat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dengan
toleransi yang kecil.
Pemilihan perkakas, objek dan bahan yang akan digunakan
memerlukan pertimbangan banyak. Pengetahuan dan
keterampilan khusus diperlukan dalam melaksanakan fungsi
pegawai ini. Misalnya :
Menimbang bahan obat campuran sesuai dengan resep
dokter
Menggambar rancangan pola bahan tekstil pada kertas
grafik dengan menggunakan cat air, kuas, dan mistar
Mengukir patung yang rumit, monumen, atau ornamen, baik
yang dibuat dari batu, beton atau kayu dengan
menggunakan pahat, palu, pisau khusus
h. Memasang Mesin (0)
Menyesuaikan mesin untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu
dengan memasang, mengubah komponen-komponen atau
memperbaiki mesin menurut standar.
Mereka yang memasang sejumlah atau satu mesin untuk pegawai
lain, atau untuk pekerjaan sendiri termasuk melakukan fungsi
pegawai tersebut. Misalnya :
19
Memilih, memasang dan menyetel daun gergaji, pangkal alat
potong, logam bor dan sabuk ampelas pada berbagai mesin
pengerjaan kayu dengan menggunakan perkakas tangan dan
mistar, dan secara periodik membetulkan bagian mesin
untuk menyesuaikan dengan spesifikasi
Membongkar, memperbaiki, mengganti dan memasang
komponen mesin mobil agar mesin dapat berfungsi baik
sesuai dengan standar
6. Cara Merumuskan Fungsi Pegawai
Fungsi pegawai yang dijabarkan dalam tingkat hubungan pemangku
jabatan dengan data / orang / benda dapat diiktisarkan sebagai
berikut.
TINGKAT HUBUNGAN PEMANGKU JABATAN DENGAN :
DATA :
0 Memadukan
1 Mengkoordinasikan
2 Menganalisis
3 Menyusun
4 Menghitung
5 Menyalin
6 Membandingkan
ORANG :
0 Menasihati
1 Berunding
2 Mengajar
3 Menyalin
20
4 Menghibur
5 Mempengaruhi
6 Berbicara / memberi tanda
7 Melayani
8 Menerima instruksi membantu
BENDA :
FUNGSI MESIN FUNGSI BENDA
0 Memasang mesin
2 Menjalankan, mengontrol
mesin(Operating
controlling)
3 Mengemudikan,
menjalankan mesin
(Driving Operating)
5 Melayani mesin (Tending)
6 Memasukan ke /
mengeluarkan barang dari
mesin(Feeding off
bearing)
1 Mengerjakan presisi
(Precision Working)
4 Mengerjakan benda
dengan tangan /
perkakas
(Manipulating)
7 Memegang (Handling)
KETERANGAN: Semakin kecil skor menunjukkan semakin tinggi tingkat hubungan
C. Latihan 1
Peserta dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok-1 mendiskusikan jabatan
yang lebih dominan berhubungan dengan data. Kelompok-2
mendiskusikan jabatan yang dominan berhubungan dengan orang.
Kelompok-3 mendiskusikan jabatan yang berhubungan dengan benda.
Selanjutnya masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusi dalam
diskusi pleno.
21
D. Rangkuman
1. Fungsi Pekerja
Fungsi pekerja adalah gambaran hubungan faktor orang sebagai
pelaku kerja dengan faktor lain dalam hubungan kerja. Faktor lain
tersebut dapat dengan faktor data dan informasi, hubungan orang
(pekerja/pegawai dengan orang lain (pihak yang dilayani) serta
hubungan orang dengan benda dalam rangka mewujudkan hasil
kerja.
2. Kegunaan fungsi
Kegunaan fungsi pekerja, tercermin pada 24 tingkat hubungan yang
menggambarkan tingkat hubungan hubungan pekerja dengan data,
orang dan barang.
3. Cara merumuskan fungsi pekerja
Cara merumuskan fungsi pekerja, dijabarkan dalam hubungan
pemangku jabatan dengan data, orang dan benda
a. Tingkat hubungan dengan data, terdiri dari:
0 Memadukan
1 Mengkoordinasikan
2 Menganalisis
3 Menyusun
4 Menghitung
5 Menyalin
6 Membandingkan
b. Tingkat hubungan dengan orang, terdiri dari:
9 Menasihati
10 Berunding
11 Mengajar
12 Menyalin
22
13 Menghibur
14 Mempengaruhi
15 Berbicara / memberi tanda
16 Melayani
17 Menerima instruksi membantu
c. Tingkat hubungan dengan benda, terdiri dari:
0 Memasang mesin
1 Mengerjakan presisi(Precision Working)
2 Menjalankan, mengontrol mesin(Operating controlling)
3 Mengemudikan, menjalankan mesin (Driving Operating)
4 Mengerjakan benda dengan tangan / perkakas(Manipulating)
5 Melayani mesin (Tending)
6 Memasukan ke / mengeluarkan barang dari mesin(Feeding off
bearing).
7 Memegang (Handling)
E. Tes Formatif 1
Pilihlah tiga jabatan dilingkungan kerja Anda yang menunjukkan dominasi fungsi
pekerja atau pemangku jabatannya berhubungan dengan data, orang dan
benda.
F. Balikan dan Tindak Lanjut 1. Harap Anda nilai sendiri, seberapa jauh tingkat kemampuan Saudara dalam
memahami, menjelaskan dan mempunyai pengetahuan terhadap materi yang dipelajari!
2. Kalau Anda telah memahami materi Kegiatan Belajar ini dengan Baik. Silahkan lanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya;
3. Anda perlu mengulang mempelajari kegiatan belajar ini terutama pada bagian yang belum Saudara kuasai.
23
BAB III KEGIATAN BELAJAR - 2
TEKNIK PENYUSUNAN SYARAT JABATAN
A. Indikator Keberhasilan Belajar:
Peserta dapat memahami pengertian data syarat jabatan, menjelaskan
pengertian syarat jabatan, merumuskan syarat jabatan,
B. Uraian Materi Teknik Penyusunan Syarat Jabatan
1. Pengertian Data Syarat Jabatan
Data syarat jabatan merupakan sejumlah persyaratan jabatan yang
menekankan pada syarat-syaratmengenai orangnya yang diperlukan
untuk mencapai hasil kerja yang lebih baik.
Menurut Dale Yoder dalam Moekijat, 1988:117 diterangkan
bahwa data jabatan itu meliputi:
a. Jenis kelamin;
b. Usia;
c. Kecakapan;
d. Pelatihan;
e. Pengalaman;
f. Beberapa ciri badaniah khusus, seperti:
g. Kekuatan lengan;
h. Kekuatan kaki;
i. Kekuatan punggung;
j. Atau cacat badan yang dihindari;
k. Kemampuan – kemampuan khusus;
l. Kecerdasan;
m. Ingatan;
n. Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pancaindera;
o. Perasaan;
24
p. Pendengaran;
q. Penglihatan;
r. Penciuman;
s. Perabaan;
t. Perasaan khusus seperti:
u. Keseimbangan;
v. Perangai;
w. Tinjauan kedalam dan keluar.
Menurut Peraturan Kepala BKN Nomor 12 Tahun 2011,
tanggal 28 Juni 2011, disebutkan bahwa syarat jabatan merupakan
kualifikasi yang harus dipenuhi oleh PNS untuk dapat melakukan
pekerjaan atau memangku jabatan.
2. Pengertian Syarat Jabatan
Menurut Peraturan Kepala BKN Nomor 12 Tahun 2011,
tanggal 28 Juni 2011, pada halaman 11-13, disebutkan bahwa syarat
jabatan merupakan kualifikasi yang harus dipenuhi oleh PNS untuk
dapat melakukan pekerjaan atau memangku jabatan.
Syarat jabatan terdiriatas pangkat/golongan ruang, pendidikan,
kursus/diklat, pengalaman kerja, pengetahuan kerja, keterampilan
kerja, bakat kerja, temperamen kerja, minat kerja, upaya fisik, kondisi
fisik dan fungsi pekerja.
a. Pangkat/Golongan Ruang
Pangkat dan golongan ruang minimal yang dipersyaratkan untuk
menduduki suatu jabatan. Contoh: pangkat/golongan ruang pada
operator komputer: Pengatur Muda / II/b.
b. Pendidikan
25
Pendidikan formal minimal yang dipersyaratkan untuk menduduki
suatu jabatan. Contoh pendidikan pada operator komputer: SLTA
c. Kursus/Latihan
Pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan
kemampuan manajerial dan non manajerial, seperti kemampuan
di bidang manajerial, teknis tertentu, dan pengetahuan lainnya
sesuai dengan syarat pekerjaan dengan memperhatikan fungsi
pekerjaannya. Conto kursus/diklat pada operator komputer:
Penjenjangan : -
Teknis : Komputer
d. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja merupakan pengembangan pengetahuan,
keterampilan kerja, sikap mental, kebiasaan mental dan fisik yang
tidak diperoleh dari pelatihan, tetapi diperoleh dari masa kerja
sebelumnya dalam kurun waktu tertentu yang berkaitan dengan
pekerjaan jabatan saat ini. Contoh pengalaman kerja pada
operator komputer: 1 (satu) tahun di bidang pengetikan.
e. Pengetahuan Kerja
Pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan
formal atau informal yang dimanfaatkan oleh PNS di dalam
pemecahan masalah, daya cipta serta dalam pelaksanaan tugas
pekerjaan. Contoh pengetahuan pada operator komputer:
pengetahuan mengenai program-program komputer.
f. Keterampilan Kerja
Keterampilan merupakan tingkat kemampuan dan penguasaan
taknis operasional PNS dalam suatu bidang tugas tertentu. Contoh
keterampilan kerja pada operator komputer: keterampilan
mengetik, keterampilan teknik menyiapkan dan memelihara
perangkat komputer, keterampilan mencetak file.
26
g. Bakat Kerja
Bakat kerja merupakan kapasitas khusus atau kemampuan
potensial yang disyaratkan bagi seseorang untuk dapat
mempelajari, memahami, memahami beberapa tugas atau
pekerjaan. Contoh bakat kerja pada operator komputer:
G = Inlelegensia
V = Verbal
N = Numerik
Q = Ketelitian
F = kecekatan jari
h. Temperamen Kerja
Temperamen Kerja merupakan syarat kemampuan penyesuaian
diri yang harus dipenuhi PNS sesuai dengan sifat pekerjaan.
Contoh temperamen kerja pada operator komputer: R = Rutinitas.
i. Minat Kerja
Minat kerja merupakan kecenderungan memiliki kemauan,
keinginan, dan kemampuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan
dengan dengan baik berdasakan pengalaman dan pengetahuan
yang dimiliki. Contoh minat kerja pada operator komputer:
1b = komunikasi data
3a = rutin kongkrit dan teratur
4a = Baik untuk orang lain
j. Upaya Fisik
Upaya fisik merupakan penggunaan organ fisik meliputi seluruh
bagian anggota tubuh dalam pelaksanaan tugas jabatan.
k. Kondisi Fisik
Kondisi tertentu yang diperlukan oleh pemangku jabatan agar
dapat melakukan tugas jabatan dengan baik, syarat kondisi fisik
terdiri dari:
27
1) . Jenis kelamin yang diperbolehkan untuk memangku jabatan;
2) . Umur tertentu yang dipersyaratkan;
3) . Tinggi badan tertentu;
4) . Berat badan tertentu;
5) . Postur tubuh;
6) .Penampilan, faktor lain seperti sikap ramah, suara merdu,
tegas, lemah lembut, pendiam dan lain-lain;
Contoh kondisi fisik pada operator komputer:
1) Jenis kelamin : Pria
2) Umur : 25 tahun
3) Tinggi badan : 160 cm
4) Berat Badan : 60 kg
5) Postur badan : tegap
6) Penampilan : rapih
l. Fungsi Pekerja
Fungsi pekerja adalah tingkat hubungan PNS dengan data, orang
dan benda. Contoh fungsi pekerja pada operator komputer:
D5 = Menyalin data
O7 = Melayani orang
B5 = Melayani mesin
Jadi syarat jabatan merupakan informasi jabatan turunan artinya
informasi tentang syarat jabatan dirumuskan melalui informasi
jabatan yang lain, sebagaimana telah dikemukakan dalam dasar-
dasar analisis jabatan.
Dengan kata lain dapatlah dinyatakan bahwa syarat jabatan
sebenarnya bukan merupakan aspek material jabatan, tetapi
merupakan aspek pemangku jabatan yang merupakan atas hasil
analisis tentang butir-butir informasi yang dirumuskan melalui proses
28
pemegang jabatan dalam mengolah bahan menggunakan alat kerja
dengan tindakan kerja dalam kondisi tertentu menjadi hasil kerja.
Contoh:
NAMA JABATAN KARAKTERISTIK JABATAN INFORMASI JABATAN SYARAT JABATAN
1. Pramu Tamu Pelaksanaan kerja: melayani
Kemampuan Berkomunikasi baik Menguasai bahasa Asing
Kondisi kerja: kantor (indoors)
Pengetahuan Keprotokolan, etika kerja, agenda kerja
Pendidikan Sarjana
Pengalaman Min : 1 tahun
Bakat Publik relations
Temperamen Ramah
Syarat fisik Wanita, Menarik
3. Merumuskan Syarat Jabatan
Dalam merumuskan syarat jabatan diperlukan informasi dari suatu
jabatan secara lengkap seperti: identitas jabatan, data dan
karakteristik jabatan serta informasi jabatan dari jabatan yang kan
dirumuskan kualifikasinya.
Karena perbedaan aspek fisik serta mental pada setiap jabatan dan
keterbatasan kemampuan orang, maka perlu ditentukan syarat yang
harus dipenuhi oleh seseorang untuk dapat melakukan pekerjaan
tersebut dengan wajar. Syarat jabatan terdiri dari syarat-syarat :
a. Keterampilan Kerja
Keterampilan kerja atau disingkat dengan keterampilan ialah
tingkat kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan atau
suatu bagian pekerjaan, yang hanya dapat diperoleh dari praktik,
baik melalui pelatihan pelatihan praktik maupun melalui
pengalaman. Tanpa melalui praktik, seseorang tidak dapat
memiliki keterampilan. Keterampilan dapat mencakup aspek-
aspek :
29
Aspek Mental, yaitu kecakapan kerja pikiran.
Contoh: menganalisa data, membuat keputusan,
menghitung dan menghafal;
Aspek Fisik, yaitu kecakapan melakukan gerakan fisik
Contoh: memegang kemudi, memindahkan tugas,
menekan tombol, memanjat, berlari, dan sebagainya;
Aspek Sosial, yaitu kecakapan dalam melakukan tugas yang
berhubungan dengan orang lain.
Contoh: mempengaruhi, membentuk pendapat, berpidato,
menawarkan barang dan lainnya.
Dalam analisis syarat jabatan, keterampilan tidak dinyatakan
menurut aspeknya, tetapi menurut macam dan tingkatnya.
Misalnya:
“Duduk lama dalam sikap tertentu, 10 jari menghentak-
hentakkan tombol mesin ketik dan mata melihatnya pada konsep
surat.”
Informasi mengenai keterampilan kerja diperoleh dari
wawancara dan dari pengamatan kerja pegawai yang
pekerjaannya dianalisis, dari penjelasan atasan langsung pegawai
tersebut atau dari keadaan tempat kerja dan risiko bahaya
tertentu.
b. Kompetensi Kerja
Surat atau keterangan tanda kompetensi kerja merupakan
pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah atau badan-badan
tertentu, yang berwenang menyatakan bahwa pemilik surat atau
tanda kompetensi tersebut mampu melaksanakan suatu
pekerjaan dengan standar tertentu.
30
Sebagai konsekuensinya orang yang tidak memiliki surat-surat
atau tanda tersebut dilarang melaksanakan pekerjaan tersebut
karena dianggap tidak mampu sehingga dapat menimbulkan
kesalahan yang membahayakan. Langganan tersebut biasanya
disertai dengan sanksi hukuman.
Pemilihan surat atau tanda kompetensi kerja pada umumnya
harus dijadikan syarat jabatan yang mempunyai dampak kuat
atau akibat yang jauh bagi keselamatan manusia lain atau dapat
mengakibatkan kerugian material yang besar jika salah
melaksanakan pekerjan. Contoh jabatan ini adalah Penerbang,
Dokter, Pengemudi, Apoteker dan Tukang Las Tingkat Tinggi.
c. Pengetahuan Kerja
Pengetahuan kerja ialah pengetahuan yang harus dimiliki
pemangku jabatan agar dapat melakukan pekerjaan dengan
wajar. Pengetahuan kerja merupakan dasar bagi seseorang untuk
memperoleh keterampilan kerja. Pengetahuan kerja dapat
diungkapkan menurut macam dan tingkatnya. Menurut
macamnya pengetahuan kerja meliputi pengetahuan tentang :
Produk
Peralatan
Bahan
Prosedur dan Metode
Arus Produk (proses yang berhubungan dengan pekerjaan)
Ukuran-Ukuran
Rumus-Rumus Hitungan
Bahasa
Risiko Bahaya
Hubungan Jabatan
31
Dan Lain-Lain
Menurut tingkatnya pengetahuan kerja bisa digolongkan dalam
beberapa kategori, misalnya cukup mengetahui, memahami,
menginformasikan dan mengajarkan. Syarat ini diperoleh melalui
proses wawancara pada karyawan atau atasannya, dengan
mempelajari kegiatan kerja, bahan peralatan, risiko bahaya, dan
lain sebagainya.
d. Pendidikan
Syarat pendidikan dinyatakan menurut macam dan tingkatnya.
Pendidikan yang disyaratkan ialah pendidikan minimum. Syarat
ini dapat ditentukan dengan menanyakan kepada pemangku
jabatan dan atasannya, atau dengan mempertimbangkan
pendidikan pengetahuan kerja agar dapat melakukan
pekerjaannya dengan wajar. Dalam menentukan syarat
pendidikan perlu pula mempertimbangkan :
Pendidikan yang seharusnya, yaitu pendidikan yang
sebaiknya dijadikan syarat.
Jika tidak dapat atau sukar diperoleh tenaga kerja yang
memiliki pendidikan yang seharusnya, maka dicari tenaga
kerja dengan pendidikan lain. Pada umumnya, pendidikan
alternatif ini kurang memenuhi syarat, tetapi dengan
pemberian pelatihan tertentu kepada tenaga kerja
berpendidikan ini, maka tenaga kerja tersebut sudah dapat
dinyatakan menurut macam serta tingkat pendidikan,
pendidikan seharusnya, dan pendidikan alternatif.
32
e. Latihan Kerja
Setiap instansi atau perusahaan dapat menggunakan mesin,
bahan, prosedur dan metode kerja yang berbeda dari yang
digunakan oleh perusahaan / instansi lain. Walaupun perusahaan
atau instansi tersebut adalah sejenis. Suatu badan pendidikan
tidak mungkin mengajarkan semua macam mesin, bahan,
prosedur serta metode kerja, dan lain-lain yang digunakan oleh
perusahaan-perusahaan yang ada dalam masyarakat. Setiap
perusahaan mempunyai kekhususannya sendiri. Karena itu, perlu
diadakan latihan kerja menurut keperluan dan kekhususan
masing-masing.
Sasaran utama latihan kerja ialah penciptaan keterampilan serta
pengetahuan kerja peserta latihan. Latihan merupakan proses
pembentukan pengalaman kerja untuk mendapatkan
keterampilan dan pengetahuan kerja. Latihan kerja yang menjadi
syarat jabatan dapat dinyatakan menurut macam serta tingkat
latihan, menurut fase pelaksanaan latihan yaitu latihan pra
penempatan : Latihan Peningkatan Keterampilan, Latihan Alih
Tugas, dan menurut sifat latihan yaitu pada pekerjaan dan
latihan di luar pekerjaan.
Dalam latihan pada pekerjaan, orang tidak dibebaskan dari
pekerjaannya, tetapi mereka diberi bimbingan dalam melakukan
pekerjaan tersebut. Lain halnya dengan latihan di luar pekerjaan,
dalam latihan ini tenaga kerja bebas dari pekerjaan mereka dan
diberi pelajaran teori dan praktek. Sejarah latihan kerja
ditentukan dengan menanyakan kepada karyawan dan
atasannya mengenai latihan yang diperlukan untuk dapat
memperoleh keterampilan kerja dan pengetahuan kerja agar
dapat melaksanakan dengan wajar.
33
f. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja memantapkan dan mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan kerja, sikap mental, dan
kebiasaan mental dan fisik yang tidak dapat diperoleh dari
latihan. Syarat pengalaman dinyatakan menurut pekerjaan yang
harus pernah dilakukan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
Informasi tentang syarat pengalaman dapat diperoleh atasan
karyawan yang pekerjaannya dianalisis dari unit personalia atau
dengan mempelajari pengalaman beberapa karyawan serta
membandingkannya dengan prestasi mereka dalam pekerjaan
tersebut.
g. Bakat Kerja
Yang dimaksud denganbakat ialah kapasitas khusus atau
kemampuan potensial yang disyaratkan bagi seseorang untuk
dapat mempelajari atau memahami beberapa tugas atau
pekerjaan. Syarat bakat merupakan salah satu kriteria dasar
untuk menilai kesesuaian potensi seseorang dengan jabatan
tertentu, yaitu : intligensia, verbal, numerik, spasial, persepsi,
motorik, finger dexterity, keterampilan mata dan tangan,
membedakan warna/rasa/penciuman.
Jika untuk melaksanakan suatu jabatan dibutuhkan suatu
bakat tertentu yang tingkatnya sedang, tinggi atau tinggi sekali,
maka bakat tersebut disyaratkan untuk jabatan ini.
h. Temperamen Kerja
Dalam analisis jabatan, temperamen kerja diartikan sebagai
syarat kemampuan penyesuaian diri yang harus dipenuhi
pegawai untuk bekerja sesuai dengan data jabatan.
Penggunaan temperamen kerja sebagai salah satu syarat
pekerjaan timbul dari keyakinan bahwa jabatan yang berbeda
34
memerlukan kepribadian yang berbeda pula dari
pelaksanaannya. Pengalaman dalam penempatan individu dalam
pekerjaan membuktikan bahwa temperamen kerja pemangku
jabatan sering merupakan faktor yang menentukan dalam
keberhasilan melaksanakan pekerjaannya. Misalnya,
ketidakpuasan seorang atau kegagalannya dalam memangku
jabatan sering disebutkan oleh ketidakmampuan menyesuaikan
diri dengan data jabatan yang dipangkunya.
Temperamen kerja yang diisyaratkan bagi suatu jabatan
dipertimbangkan dari hasil, bahan, peralatan, kegiatan kerja,
tempat kerja, risiko bahaya, dan lain-lainnya.
Contoh: KEMAMPUAN MENYESUAIKAN DIRI DAN MENERIMA TANGGUNG
JAWAB
ILUSTRASI UMUM
DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN
01. Bertanggungg jawab seluruh
proyek dan program
01. Memberi saran, mengajar yang tidak
mencakup directing, controlling, dan
planning
02. Merencanakan pengembangan
perusahaan
02. Merencanakan kegiatan-
kegiatannya sendiri, tetapi tidak
merencanakan kegiatan pekerja-
pekerja lain
03. Melakukan pekerjaan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan dan
tidak perlu merencanakan
04. Mengkoordinasikan, informasi
tetapi tidak memecahkan
35
Contoh: Kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan perasaan, gagasa,
dan fakta.
ILUSTRASI UMUM
DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN
01. Mencerminkan originalitas
gagasan atau perasaan dalam
kerja
01. Menafsirkan dan mengembangkan
prosedur yang bukan gagasan atau
perasaannya sendiri
02. Mempelajari dan mengerjakan
objek lebih secara hadian
02. Menyatakan gagasan atau perasaan
orang lain yang membuat instruksi
atau gambar kerja
03. Merasanakan dan memahami
citra mental orang lain
03. Mengajar dari buku teks yang ditulis
oleh orang lain dan tidak
menafsirkan
04. Mengerjakan karya-karya seni yang
membutuhkan perasaan, dimana
pelaksanaannya tidak
mengungkapkan perasaan dari yang
merancang
Contoh: Kemampuan menyesuaikan diri untuk pekerjaan-pekerjaan
mempengaruhi (Influencing) orang lain. dalam pendapat, sikap, atau
pertimbangan mengenai pengambilan keputusan.
ILUSTRASI UMUM
DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN
01. Menulis hal-hal yang
mempengaruhi pendapat
orang lain atau mengutarakan
gagasan yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan
01. Pekerjaan yang tidak mempengaruhi
pikiran langganan atas barang
02. Membuat rancangan iklan 02. Menyajikan informasi
36
03. Menampilkan kesungguhan
hati dan pengetahuan hati dan
pengetahuan dalam berbagai
perundangan agar gagasan
dan rancangan yang diajukan
dapat diterima
Contoh: Kemampuan menyesuaikan diri pada kegiatan pembuatan
kesimpulan, penilaian atau pembuatan keputusan.
ILUSTRASI UMUM
DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN
01. Menilai kemauan hadirin
untuk menerima atau menilai
sifat emosional dalam suatu
sarana
01. Mendengarkan penentuan pada
pengembangan instruksi yang bukan
merupakan pertimbangan pribadi
02. Menafsirkan sikap dari
lingkungan
02. Evaluasi menurut kriteria yang dapat
diuji
03. Memilih bahan dan objek
untuk menghasilkan efek-efek
yang diharapkan
03. Pertimbangan hanya sedikit dibuat
atas dasar kriteria
04. Menyusun rencana yang paling
fleksibel
05. Menilai mutu dari sesuatu
berdasar rangsangan indera
Contoh: Kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan pengambilan
kesimpulan, pembuatan pertimbangan, atau pembuatan
keputusan.
37
ILUSTRASI UMUM
DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN
01. Mengajukan tuntutan atas
dasar data yang tersedia
01. Penilaian dan keputusan adalah
relatif tidak penting
02. Menentukan macam penyakit
dari hasil-hasil tes
laboratorium
02. Mengambil keputusan atas dasar
kriteria yang subjektif
03. Mengembangkan produk-
produk baru dengan
menggunakan pengetahuan
tentang benda dan energi
03. Sudah ada dasar yang jelas dan pasti
untuk penilaian dan pengambilan
keputusan
04. Menulis artikel-artikel
berdasar pengetahuan bahan
pokok dasar fakta
04. Keputusan yang diambil adalah
sangat rendah (minimal)
Contoh: Kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan yang berulang
(Repetitive), atau secara terus-menerus (Continously) melakukan
kegiatan yang sama.
ILUSTRASI UMUM
DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN
01. Secara terus menerus
melakukan kegiatan dengan
mesin yang sama
01. Tugas tidak berulang dan diperlukan
adanya variasi dalam
pelaksanaannya
02. Bekerja bersama-sama pekerja
lainnya di suatu deretan
perakitan
02. Sering ada perubahan kegiatan dan
hubungan orang yang cukup
menyebabkan adanya variasi dan
menghilangkan sifat repetitif
03. Memasukan bahan ke dalam 03. Berulang-ulang melakukan tugas
38
mesin pada interval waktu
tertentu
yang sama tetapi kecepatannya
berbeda dan lingkungannya berbeda
pula
04. Melakukan tugas yang sama tetapi
berbicara dengan orang lain,
sehingga menimbulkan adanya
variasi
05. Tugas-tugas tidak berulang dan
bekerja menggunakan berbagai
variasi teknik
Contoh: Kemampuan menyesuaikan diri untuk bekerja dengan ketegangan
jiwa (Performing Under Stress) jika berhadapan dengan keadaan
darurat, kritis tidak biasa atau berbahaya.
ILUSTRASI UMUM
DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN
01. Situasi kritis yang memerlukan
ketenangan penguasaan
pikiran
01. Jarang berhadapan dengan situasi
kritis, yang tidak terduga atau yang
berbahaya
02. Bekerja dalam kondisi yang
berbahaya
02. Tidak berhadapan dengan situasi
yang berbeda dengan situasi
kehidupan normal
03. Memerlukan konsentrasi di
tengah-tengah gangguan
03. Dalam bekerja menggunakan alat-
alat pengaman
04. Memerlukan ketenangan
dalam menghadapi hinaan,
perlawanan, dan lain-lain
04. Tubuh pekerja terlindung dari mesin
39
Contoh: Kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi yang menghendaki
pencapaian dengan tepat menurut perangkat batas (Set of Limits),
toleransi, atau standar-standar tertentu.
ILUSTRASI UMUM
DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN
01. Bekerja dengan toleransi yang
berat
01. Pekerjaan yang tidak memerlukan
batas dalam standar yang kuat
02. Mengontrol alat-alat
penyiaran program radio atau
televisi
03. Memotong pakaian menurut
pola secara cermat
04. Melakukan perhitungan
matematika dan menyiapkan
catatan angka secara cermat
05. Membuat catatan steno
dengan tangan atau mesin dan
mengalihkannya ke dalam
tulisan biasa dengan mesin tik
06. Bekerja dengan waktu yang
tepat
Contoh: Kemampuan menyesuaikan diri untuk melaksanakan berbagai tugas
(Variety), sering berganti (Changing) dari tugas yang satu ke tugas
yang lainnya yang “berbeda” sifatnya tanpa kehilangan efisiensi atau
ketenangan diri.
40
ILUSTRASI UMUM
DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN
01. Menggunakan prinsip dan
teknik yang berbeda untuk
menyelidiki ke dalam dari
suatu objek sistem atau
kegiatan
01. Bekerja dengan teknologi yang
sama, serta teknik dan prosedur
yang sangat berkaitan
02. Menganalisa dan memperbaiki
peralatan
02. Tugas-tugasnya sangat berdekatan
03. Tidak ada perbedaan dalam teknik
04. Pengolahan data menggunakan
cara-cara yang tidak berbeda
i. Keadaan Lingkungan Kerja
Keadaan lingkungan pekerjaan, syarat fisik dan kemungkinan risiko
bahaya merupakan informasi jabatan yang lain misalnya bahan
kerja, perangkat kerja dan syarat jabatan. Informasi tersebut sangat
bermanfaat untuk kepentingan-kepentingan tertentu seperti untuk
menetapkan jabatan, upaya kesehatan dan keselamatan kerja untuk
penggunaan tenaga kerja penyandang cacat.
Yang dimaksud dengan keadaan lingkungan pekerjaan adalah
keadaan tempat bekerja yang merupakan konsekuensi keberadaan
pemangku jabatan harus berada di tengah lingkungan ruangan,
cahaya yang ada dalam ruangan, udara, suhu,posisi, dan letak atau
kondisi tertentu sehubungan dengan tugas pekerjaan.
Untuk kepentingan upaya perbaikan peralatan dan perangkat,
informasi tentang kondisi lingkungan pekerjaan akan bisa
menunjukkan kurang baik atau kurang sempurnanya peralatan dan
perangkat kerja, khususnya dengan mengaitkannya dengan
41
kemungkinan risiko bahaya. Adapun aspek, faktor dan keadaan
tempat kerja, sebagai berikut :
Tempat Kerja
Yang dimaksud dengan tempat kerja adalah ruangan tempat
bekerja. Pengertian ruangan tidak dibatasi oleh adanya pembatas,
baik samping (dinding), di atas (atap), atau di bawah (lantai).
Tempat kerja meliputi faktor apakah berwujud dalam ruangan
beratap tanpa dinding, tempat terbuka bahkan mungkin tanpa
lantai, juga adanya pergantian tempat kerja, dari tempat yang
tertutup ke ruang terbuka, dari terbuka ke dalam ruangan tanpa
atap dan seterusnya. Adapun berbagai jenis tempat kerja, sebagai
berikut :
Di dalam ruangan cenderung terlindung keadaan cuaca
kecuali perubahan suhu
Di luar ruangan atau tempat terbuka kurang mampu
melindungi dari gangguan cuaca
Di dalam dan di luar, tugas dalam ruangan atau luar rungan
akan dibagi berdasar jumlah waktu yang hampir sama.
Suhu
Yang dimaksudkan dengan suhu adalah temperatur udara di
tempat pekerjaan. Faktor suhu meliputi : panas, dingin, dan
sedang, dengan atau tanpa variabel perubahan dan
pergantian.
Udara
Yang dimaksud dengan keadaan udara dalam lingkungan
pekerjaan adalah keadaan udara dilihat dari sifat bahannya
atau material udara.
Contoh udara di lingkungan pekerjaan bersifat buruk :
42
Kering yaitu kurang mengandung air
Lembab yaitu yang terlalu banyak mengandung air
Berbau atau udara yang berbau tidak enak sehingga
mengganggu kenyamanan kerja
Udara beracun atau tercampur zat yang bisa berefek pada
kesehatan atau meracuni fisik
Udara bergas atau udara yang mengandung gas walau
tidak beracun. Gas ini bisa berwujud bahan yang
ditimbulkan dari bahan yang diolah, proses kerja dari
fasilitas umum perusahaan misalnya listrik dan air,
termasuk asap
Udara berkabut biasa muncul di tempat lingkungan kerja
yang berhawa dingin atau di lingkungan tempat yang tinggi
seperti pegunungan
Udara berdebu yang berarti udara di tempat pekerjaan
tersebut mengandung butir-butir debu
Udara yang kurang zat asam yaitu udara yang kandungan
zat asamnya tidak memenuhi syarat untuk pernapasan.
Bisa ditimbulkan oleh kurangnya ventilasi atau terlalu
banyak penghisapan zat asam, baik oleh mesin, peralatan,
maupun oleh manusia
Udara bertekanan yaitu udara yang tekanannya berada di
atas normal, bisa disebabkan oleh letak yang terlalu tinggi
atau oleh adanya penggunaan alat
Udara berangin adalah udara yang karena sebab tertentu
baik karena sebab tertentu, karena alat maupun alami
menjadi bergerak.
43
Keadaan Ruangan
Aspek keadaan ruangan meliputi faktor seperti apakah luas,
cukup, sempit atau sangat sempit. Ukuran faktor ini adalah
berdasarkan kepentingan menurut masing-masing jenis
pekerjaan.
Letak
Aspek letak lingkungan pekerjaan terdiri dari lingkungan fisik
dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik terdiri dari faktor-faktor
apakah lingkungan pekerjaan tersebut tinggi, rendah atau
miring. Lingkungan sosial pekerjaan terdiri dari faktor apakah
berada di tempat yang ramai atau sepi dalam pengertian
sosial, yaitu dari lingkungan orang.
Penerangan
Penerangan merupakan aspek lingkungan pekerjaan yang
penting. Penerangan yang dimaksud adalah cahaya yang
diperlukan cukup bisa melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Cahaya yang diperlukan bisa berwujud sebagai sarana, bisa
sebagai alat atau bahan, seperti cahaya untuk keperluan
fotografi serta proses hayati dan kimiawi. Dalam hal ini yang
dimaksud adalah penerangan yang dilihat dari segi sebagai
kenyataan lingkungan yang akan berdampak bisa berwujud
keadaan silau, terang sekali, kurang terang, gelap atau
bergantian antara faktor-faktor tersebut.
Suara
Suara sebagai salah satu aspek informasi tentang keadaan
lingkungan pekerjaan yaitu suara yang bisa ditangkap dari
proses pekerjaan, dari perangkat kerja (mesin, perkakas,
peralatan dan alat kerja lain) maupun suara alami yang
44
ditimbulkan oleh angin, gejala alam yang lain maupun oleh
manusia.
Uraian Kegiatan
Yang dimaksud dengan uraian kegiatan adalah uraian yang
mengungkapkan apakah pemangku jabatan pada waktu
melakukan tugas atau kegiatan berada pada kategori atau
faktor-faktor tersebut. Uraian kegiatan meliputi :
Pada waktu melakukan tugas atau kegiatan apakah
pemangku jabatan berada di dalam ruangan tertutup
Pada waktu melakukan tugas atau kegiatan apakah
pemangku jabatan berada dalam udara yang kering dan
seterusnya
Pada waktu melakukan tugas atau kegiatan apakah
pemangku jabatan berada pada ruangan yang sempit dan
seterusnya
Pada waktu melakukan tugas atau kegiatan apakah
pemegang jabatan berada pada letak yang tinggi dan
seterusnya
Frekuensi
Bagaimana frekuensi berada di tempat kerja yang tertutup,
apakah kadang-kadang, sering, atau terus-menerus?
Bagaimana frekuensi kehadiran pegawai pada waktu dalam
situasi udara kering dan seterusnya, apakah kadang-
kadang, sering, atau terus-menerus?
Bagaimana frekuensi kehadiran pegawai dalam situasi
suara bising, apakah kadang-kadang, sering, atau terus-
menerus?
45
Dampak
Yang dimaksud adalah akibat yang ditimbulkan oleh keadaan
tempat kerja, suhu, udara, keadaan ruangan, letak, tempat,
penerangan, suara dan getaran dalam frekuensi suara, dan
getaran dalam frekuensi yang bersangkutan. Akibat ini bisa
berwujud risiko bahaya yang ditimbulkan turunnya ketahanan
kerja, berkurangnya prestasi kerja dan sebagainya.
j. Syarat Fisik
Syarat fisik merupakan suatu syarat yang harus dipenuhi agar bisa
melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Syarat fisik terdiri
dari dua segi, yaitu :
Segi Kondisional, suatu keadaan atau kondisi fisik yang harus
dipenuhi agar bisa melakukan pekerjaan dengan baik.
Contohnya, suatu jabatan hanya bisa diduduki oleh seorang
dengan jenis kelainan tertentu semisal laki-laki atau
perempuan saja.
Segi Dinamis atau segi aktif fisik, yaitu syarat yang berupa fisik
minimal yang harus dipenuhi seseorang agar bisa melakukan
pekerjaan dengan baik khususnya yang berhubungan erat
dengan penggunaan fisik. Contohnya, dalam melakukan tugas
jabatan upaya fisik berdiri dan berjalan harus dilakukan.
Penggunaan informasi syarat fisik dan upaya fisik dalam informasi
jabatan, diperlukan untuk: penilaian jabatan, penilaian syarat
jabatan dan untuk diklat jabatan, keselamatan dan kesehatan
kerja, untuk perbaikan peralatan dan perlengkapan kerja,
santunan tenaga kerja cacat.
Adapun faktor-faktor fisik yang tercakup dalam syarat fisik
pemangku jabatan adalah
46
Kondisi Fisik
Suara jabatan kadang-kadang memerlukan suatu keadaan atau
kondisi fisik tertentu agar pemangku jabatan bisa melakukan
tugas jabatan dengan baik. Kondisi fisik tersebut bisa berupa :
Jenis kelamin yang diperbolehkan untuk memangku jabatan
Umur tertentu yang disyaratkan
Tinggi badan tertentu
Berat badan tertentu
Postur tubuh
Penampilan, faktor lain seperti sikap ramah, suara merdu
sekaligus tegas, lemah-lembut, pendiam, dan lain-lain
Upaya Fisik
Penggunaan fisik meliputi penggunaan organ tubuh, tangan, kaki,
lengan, telapak tangan, bahu, punggung, mata, telinga, hidung,
dan mulut. Faktor ini dimintakan dengan istilah-istilah syarat
ringan (kurang dari 5 kg), ringan (10 kg), berat (25 kg), dan sangat
berat (40 kg lebih) berdasar pengukuran melalui salah satu atau
lebih dari kegiatan berikut ini :
Berdiri, berjalan, duduk
JENIS UPAYA CONTOH PERILAKU
- Berdiri - Berada di suatu tempat dalam
posisi tegak di tempat kerja tidak
pindah ke tempat lain
- Berjalan - Bergerak dengan berjalan kaki
- Duduk - Berada di suatu tempat dalam
posisi duduk biasa
47
Mengangkat, membawa, mendorong, menarik
JENIS UPAYA CONTOH PERILAKU
- Mengangkat Menaikan atau menurunkan suatu benda
dari satu tingkat ke tingkat lain (termasuk
menarik ke atas)
- Membawa Memindahkan suatu benda, umumnya
dengan menggunakan tangan, lengan atau
bahu
- Mendorong Menggunakan tenaga untuk memindahkan
suatu benda dengan cara mendorong
(termasuk gerak memukul, menyepak,
atau menginjak pedal)
- Menarik Menggunakan tenaga untuk memindahkan
suatu benda dengan cara menarik
(termasuk menyentak atau merenggut)
Tentang mengangkat, mendorot dan menarik, yang penting adalah
intensitas dan lamanya melakukan kegiatan jasmani itu.
Pertimbangan yang berhubungan dengan intensitas tersebut
adalah :
(1) Perkiraan bobot benda yang diangkat/didorong/ditarik
(2) Posisi daripada penggunaan seluruh atau sebagian tubuh
pekerja pada waktu mengangkat/mendorong /menarik suatu
benda dengan bobot
(3) Bantuan yang diberikan oleh pembantu atau mesin
menggunakan tangan untuk membuat dan memasang ketel,
tanki drum dan peralatan kapal lainnya yang dibuat dari
pelat-pelat baja yang beratnya sampai 60 kg.
Memanjat dan/atau menyimpan imbangan
48
JENIS UPAYA CONTOH PERILAKU
- Memanjat Naik atau turun tangga, tiang, lereng dan lain
dengan menggunakan kaki dan atau tangan
dan kaki
- Menyimpan
Imbangan
Mengatur imbangan agar tidak jatuh waktu
berjalan, berdiri, membungkuk atau berlari di
atas tempat yang sempit, licin, dan tinggi tanpa
alat pegangan atau mengatur imbangan pada
waktu melakukan olah raga sehat
Membungkuk, berlutut, menunduk dan/atau merangkak
JENIS UPAYA CONTOH PERILAKU
- Membungkuk Melengkungkan badan/tubuh dengan cara
meliukan tulang punggung sampai kira-kira
sejajar dengan pinggang
- Berlutut Melengkungkan paha kaki pada lutut dan
berdiam di suatu tempat dengan tubuh
ditahan oleh lutut
- Menunduk Melengkungkan tubuh dengan cara meliukan
tulang punggung dan kaki
- Merangkak Bergerak dengan menggunakan antara tangan
dan lutut atau tangan dan kaki
Menjangkau, memegang dan/atau meraba
JENIS UPAYA CONTOH PERILAKU
- Menjangkau Menjangkau tangan dan lengan kejurusan yang
49
/ Mencapai tertentu
- Memegang Dengan satu atau dua tangan (tidak termasuk
penggunaan jari) mengukur, memegang,
memutar dan lain sebagainya
- Bekerja
dengan Jari
Memungut, menjepit dan lain sebagainya,
termasuk yang utama dengan menggunakan
jari (berbeda dengan “memegang” yang
terutama menggunakan seluruh bagian tangan
atau lengan)
- Meraba Menyentuh terutama dengan jari untuk
mengetahui sifat-sifat benda seperti ukuran,
bentuk benda, suhu dan lain sebagainya
Berbicara atau mendengar
JENIS UPAYA CONTOH PERILAKU
- Berbicara Menyatakan atau bertukar pikiran yang
diucapkan secara lisan agar dapat dipahami
- Mendengar Menggunakan telinga untuk mengetahui
adanya suara
Berbicara adalah penting untuk kegiatan dimana pekerja memberikan
informasi secara lisan kepada langganan atau umum. Mereka memberikan
penjelasan atau instruksi lisan dan terperinci kepada pegawai-pegawai
lainnya dengan cermat, jelas, dan tepat.Mendengar adalah penting untuk
kegiatan yang memerlukan kemampuan untuk menerima informasi secara
terperinci melalui komunikasi lisan, maupun membedakan suara-suara
misalnya pada waktu mengawasi mesin-mesin yang sedang bekerja.Faktor-
faktor tersebut tidak penting apabila jarak menerima instruksi lisan dalam
satu hari kerja atau tidak pernah memberi instruksi ataupun kombinasi dari
50
kedua faktor tersebut selain dari percakapan-percakapan yang sangat
singkat.
Melihat
JENIS UPAYA CONTOH PERILAKU
- Ketajaman Jarak Jauh Kejelasan penglihatan dalam jarak lima meter
atau lebih
- Ketajaman Jarak Dekat Kejelasan penglihatan dalam jarak lima meter
atau kurang
- Pengamatan Mendalam Penglihatan tiga dimensi dimana terdapat
kemampuan untuk menetapkan hubungan
antara jarak dan ruang cara melihat benda
dimana dia berada dan sebagaimana adanya
- Melihat Gerakan Lingkungan yang dapat dilihat dari atas dan
bawah atau dari kanan kiri dimana mata dapat
melihat secara tepat pada titik-titik temu
tersebut
- Penyesuaian Penyesuaian lensa mata untuk menyatakan
suatu benda ke dalam fokus yang tepat
- Melihat Warna Kemampuan melihat dan menentukan warna-
warna pokok
Melihat merupakan hal penting dalam berbagai kegiatan dimana ruang lingkup
pandangan yang sempurna diperlukan untuk memproduksi dan/atau demi
keamanan sendiri atau dengan orang lain. Di sisi lain, melihat tidaklah selalu
penting untuk seluruh situasi dimana aspek visual masih tetap diperlukan.
Namun bila efisiensi visual dalam tingkat yang tertinggi diperlukan, maka
faktor tersebut menjadi penting. Efek dari pemenuhan syarat kemampuan
melihat secara berkelanjutan dan cermat, demi efisiensi visual terutama
51
“penyesuaian” serta pemenuhan syarat visual untuk mesin-mesin yang
bergerak dan benda-benda lainnya (“melihat gerakan” dan “pengamatan
secara mendalam”), sehingga harus dijadikan bahan pertimbangan.
Adapun beberapa macam kegiatan terkait upaya melihat, sebagai berikut :
Melihat sebagai syarat penting Melihat sebagai syarat tidak penting
(1) Jabatan-jabatan yang
mengandung resiko bahaya,
dimana ketidaksempurnaan mata
akan mengakibatkan kecelakaan
bagi dirinya atau orang lain
(1) Mengemudikan dan mengendalikan
traktor kebun untuk membajak tanah,
menanam dan memetik tanaman
(2) Jabatan tertentu yang
memerlukan ketelitian dalam
meneliti & memilih suatu benda
(2) Memasukan barang cetakan ke dalam
map atau amplop. Kegiatan ini
memerlukan penglihatan jarak dekat
secara sepintas saja
C. Latihan 2
1. Jelaskan perbedaan antara data syarat jabatan dengan syarat
jabatan!
2. Jelaskan pendapat Anda tentang pentingnya informasi lain dan
keterkaitannya dengan syarat jabatan ?
3. Peserta diklat dikelompokkan menjadi kelompok kecil dengan
anggota kelompok antara 6-10 orang. Masing-masing kelompok
ditugasi untuk memilih 3 jabatan dilingkungan kerja masing-masing
untuk dirumuskan syarat jabatannya.
52
D. Rangkuman
1. Data Syarat Jabatan merupakan informasi pokok yang menjadi
rujukan syarat jabatan terdiri dari: nama jabatan,karakteristik
jabatan dan informasi jabatan.
2. Syarat Jabatanmerupakan informasi tentang syara jabatan jabatan
yang dirumuskan melalui informasi jabatan lain. Oleh karena itu
syarat jabatan sebenarnya bukanlah syarat materi jabatan
melainkan lebih merupakan aspek dari pemangku jabatan.
3. Syarat jabatan menjadi penting berangkat dari pemikiran bahwa
dalam setiap proses kerja cenderung terdapat perbedaan.
Perbedaan mana pada aspek manusianya, alat kerja, perlengkapan
kerjanya serta kondisi yang melingkupi proses kerja tersebut.
4. Informasi lain adalah butir-butir informasi yang dirumuskan melalui
proses pemangku jabatan dalam mengolah bahan kerja,
menggunakan alat kerja maupun perlengkapan kerja dengan
tindakan kerja dalam kondisi kerja sehingga menjadi hasil kerja.
5. Syarat Jabatan terdiri dari: keterampil kerja, kompetensi kerja,
pengetahuan kerja, pendidikan, pelatihan kerja, pengalaman kerja,
bakat kerja, temperamen, lingkungan kerja serta syarat fisik.
E. Tes Formatif 2
1. Jelaskan perbedaan antara data syarat jabatan dengan syarat
jabatan!
2. Jelaskan pendapat Anda tentang pentingnya informasi lain dan
keterkaitannya dengan syarat jabatan ?
F. Balikan dan Tindak Lanjut
1. Harap Anda nilai sendiri, seberapa jauh tingkat kemampuan Saudara
dalam memahami, menjelaskan dan mempunyai pengetahuan terhadap
materi yang dipelajari!
53
2. Kalau Anda telah memahami materi Kegiatan Belajar ini dengan Baik.
Silahkan lanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya;
3. Anda perlu mengulang mempelajari kegiatan belajar ini terutama pada
bagian yang belum Saudara kuasai.
G. KUNCI JAWABAN
1. Tes Formatif-1
Tiga jabatan dilingkungan kerja yang menunjukkan dominasi fungsi
pekerja atau pemangku jabatannya berhubungan dengan data, orang
dan benda, antara lain sebagai berikut:
NO
JABATAN HUBUNGAN
FUNGSI DENGAN TINGKAT
HUBUNGAN CONTOH
KEGIATAN
1. Pranata komputer
Data membanding Mengoreksi hasil print out berdasarkan konsep
2. Penasehat Perkawinan
Orang Menasehati Menasehati pasangan calon pengantin
3. Driver Benda Mengemudi Mengemudikan mobil kearah tujuan tertentu.
2. Tes Formatif-2
a. Perbedaan antara data syarat jabatan dengan syarat jabatan
adalah:
DATA SYARAT JABATAN ASPEK SYARAT JABATAN
Menitikberatkan syarat pada orangnya/ pemangku jabatan
ARTI Memberikan ukuran-ukuran dari masing-masing syarat
CONTOH : dibutuhkan jabatan pengajar less privat untuk murid SD dan SMP
Keterampilan kerja Berkomunikasi efektif
Kompetensi kerja Mendidik, mengajar, melatih
54
Pengetahuan kerja Mengasai mapel UN
Pendidikan Minimal S-1
Latihan kerja Pernah mengikuti latihan tenaga pendidik
Pengalaman kerja Minimal 2th, pada bidang yang sama
Bakat kerja Penyerapan/persepsi tinggi
Temperamen kerja Mampu berbahasa
Lingkungan kerja Dalam ruangan
Temperamen Sabar, bertanggung jawab
Jenis kelamin Pria / wanita
Usia Minimal: 20 th maksimal: 40 th
b. Menurut pendapat kami informasi lain seperti: bahan kerja,
perangkat kerja, hasil kerja, kondisi tempat kerja, cuaca dan
sebagainya sangat penting dalam perumusan syarat jabatan.
c. Keterkaitan informasi-informasi lain tersebut dengan syarat
jabatan, yaitu informasi lain dapat memperjelas kondisi/syarat
jabatan bagi rekrutmen pemangku jabatan, bermanfaat untuk
evaluasi prestasi jabatan dan penyempurnaan bahan alat
maupun perangkat kerja.
55
GLOSARIUM
Data Syarat Jabatan: merupakan informasi pokok yang menjadi rujukan
syarat jabatan terdiri dari: nama
jabatan,karakteristik jabatan dan informasi jabatan.
Fungsi pekerja : adalah gambaran hubungan faktor orang sebagai
pelaku kerja dengan faktor lain dalam hubungan
kerja. Faktor lain tersebut dapat dengan faktor data
dan informasi, hubungan orang (pekerja/pegawai
dengan orang lain (pihak yang dilayani) serta
hubungan orang dengan benda dalam rangka
mewujudkan hasil kerja.
Informasi Jabatan : adalah hasil analisis jabatan yang berupa uraian
jabatan, syarat jabatan, dan peta jabatan.
Informasi lain : adalah butir-butir informasi yang dirumuskan
melalui proses pemangku jabatan dalam mengolah
bahan kerja, menggunakan alat kerja maupun
perlengkapan kerja dengan tindakan kerja dalam
kondisi kerja sehingga menjadi hasil kerja.
Syarat jabatan : merupakan kualifikasi yang harus dipenuhi oleh PNS untuk dapat melakukan pekerjaan atau memangku jabatan.
56
DAFTAR PUSTAKA
Moekijat, Drs. (1998), Analisis Jabatan, Cetakan ke VIII, Bandung: C.V. Mandar Maju;
Republik indonesia, BKN, (2011), Peraturan Kepala BKN, nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan, Jakrta: Badan Kepegawaian Negara;
Republik Indonesia, LAN, (1993), Analisis Jabatan, Diklat Jarak Jauh, Buku:27, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara;
Republik Indonesia, Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia, Nomor: 158 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan Di Lingkungan Kementerian Agama;
Republik Indonesia, (2012), Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia, Nomor: KEP/61/M.PAN/6/2004, Tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan;
Syamsuddin, Drs. H. HA, MM, (2008), Manajemen Sumberdaya Manusia dan Pemberdayaan Pegawai, Modul 2, Jakarta: Pusdiklat Tenaga Administrasi.
top related