muhammad hadroh ppt agama
Post on 13-Jan-2017
59 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Muhammad hadrohAGAMA DI JEPANNG
Pengertian agama shinto
Shinto adalah kata majemuk daripada “Shin” dan “To”. Arti kata “Shin” adalah “roh” dan “To” adalah
“jalan”
Agama Shinto yang
ada di jepang dan
lambang agama
Peradaban jaman yang lama
Acara keberagamaan di jepang
Asal usul agama shinto
Shintoisme (agama Shinto) pada mulanya adalah merupakan perpaduan antara paham serba jiwa (animisme) dengan pemujaan terhadap gejala-gejala alam.
Kemenangan clan yamato
Pemeluk agama
Shinto yang awal
padaabat ke 3 ke 4
Simbol-simbol tradisional kekuasaan suku Yamato terdiri dari tiga macam
benda yaitu cermin, permata, dan pedang. Cermin: Instropeksi, Permata:
Berharga, serta Pedang: Samurai: Keberanian.
Agama Shinto memiliki dua kitab yang menjadi kitab suci para penganutnya, yaitu Kojiki dan Nihongi.
Perkembangan agama shinto
Mulai abad ke 3
Jaman sekarang
Shinto (神道 Shintō?, secara harfiah bermakna "jalan/jalur dewa") adalah sebuah agama yang berasal dari Jepang. Dari masa Restorasi Meiji hingga akhir Perang Dunia II, Shinto adalah agama resmi di Jepang.
Pertumbuhan dan perkembagan agama serta kebudayaan Jepang memang memperlihatkan kecenderungan yang asimilatif. Sejarah
Jepang memperlihatkan bahwa negeri itu telah menerima berbagai macam pengaruh, baik kultural maupun spiritual dari luar.
Tentang pengaruh agama Buddha yang lain nampak pada hal-hal seperti anggapan bahwa dewa-dewa Shintoisme merupakan Awatara Buddha (penjelmaan dari Buddha dan Bodhisatwa), Dainichi Nyorai ( 大日よらい ) (cahaya besar)
ajaran Shinto berarti taat kepada kaisar dan berarti pula berbakti kepada negara dan politik negara.
Dewi matahari Shinto disebut Tensho Daijin yang juga dikenal dengan Amaterasu Omikami
Setelah abad ketujuh belas timbul lagi gerakan untuk menghidupkan kembali ajaran Shinto murni di bawah pelopor Kamamobuchi ( 窯もぶち ), Motoori ( 本居宣長 ), Hirata ( 平田 ), Narinaga ( dan lain-lain dengan tujuan bangsa Jepang ingin membedakan “Badsudo” (jalannya Buddha) dengan “Kami” (roh-roh yang dianggap dewa oleh bangsa Jepang) untuk mempertahankan kelangsungan kepercayaannya
A. PERKEMBANGAN AGAMA SHINTO DI JEPANG
Buku 1, Jindai hongi merupakan teks asli dari periode Kami, dan In'yo Hongi merupakan teks asli Yin dan Yang
Buku 2, Jingi hongi, teks asli ibadah Dewa Buku 3, Tenjin hongi, teks asli Dewa Surgawi Buku 4, Chigi hongi, teks asli dari ibadah duniawi Buku 5, Tenson hongi, teks asli dari cucu surgawi Buku 6, Koson hongi, teks asli catatan cucu kekaisaran Buku 7, Tenno hongi, teks asli dari penguasa surgawi Buku 8, Shinno hongi, teks asli dari Dewa penguasa Buku 9, Teiko hongi, teks asli dari penguasa duniawi Buku 10, Kokuzo hongi, teks asli dari gubernur provinsi
Kojiki (Catatan dari hal-hal Kuno) yang mencatat peristiwa-peristiwa purbakala yang disusun pada 712 M
Nihongi (Sejarah Jepang) yang ditulis pada 720 M oleh seorang pangeran Jepang
Buku ini merupakan buku sejarah resmi yang tertua mengenai Jepang dan masih ada hingga sekarang. Nihon Shoki juga disebut Nihongi ( 日本紀 ?)
Buku ini merupakan seri pertama dari kumpulan enam buku sejarah bangsa yang disebut Rikkokushi
Tujuan utama dari Shinto adalah mencapai keabadian di antara mahluk-mahluk rohani, Kami. kekuasaan supernatural yang suci hidup di atau terhubung dengan dunia roh.
semua ruh atau spirit itu dianggap memiliki daya kekuasaan yang berpengaruh terhadap kehidupan mereka (penganut Shinto), daya-daya kekuasaan tersebut mereka puja dan disebut dengan “Kami ( 神 )”.
maka bilangan itu juga menunjukkan sifat kebesaran dan keagungan “Kami”. Pengikut-pengikut agama Shinto mempunyai semboyan yang berbunyi “Kami negara – no – mishi” yang artinya : tetap mencari jalan dewa
. Sebuah angka yang besar berarti menunjukkan bahwa para dewa itu memiliki sifat yang agung, maha sempurna, maha suci dan maha murah. Oleh sebab itu angka-angka seperti 8, 80, 180, 5, 100, 10, 50, 100, 500 dan seterusnya dianggap sebagai angka-angka suci karena menunjukkan bahwa jumlah para dewa itu tidak terbatas jumlahnya
Dewa-dewa Tanah
Dewa-dewa Gunung
Dewa-dewa Laut
Dewa-dewa Air
Dewa-dewa Api
Dewa-dewa Pohon
Dewa-dewa Manusia.
Menurut agama Shinto watak manusia pada dasarnya adalah baik dan bersih. Adapun jelek dan kotor adalah pertumbuhan kedua, dan merupakan keadaan negatif yang harus dihilangkan melalui upacara pensucian (Harae).
Peribadatan agama
Wasalamualikum wr.wb
top related