nc ppok.doc
Post on 09-Dec-2015
215 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1. Analisa Data
No. Pengelompokan Data Etiologi Diagnosa Kepaerawatan
1. DS : sesak nafas, batuk berdahak tapi tidak bisa dikeluarkan, merokok 2 bungkus /hari, bekerja di pabrik tekstilDO : pursed lips breating, suara ronkhi, RR 32x/menit.
Merokok, pekerjaan
Nikotin dan debu mengganggu saluran nafas
Muncul gejala gejala respon peradangan dan respon thd
alergen
Sesak nafas, batuk dengan sputum dan suara ronkhi
Sputum tidak bisa dikeluarkan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2. Ds : sesak nafas, batuk berdahak tetapi tidak bisa dikeluarkan, merokok 2 bungkus/hari, bekerja di pabrik tekstil, usia 52 tahunDo : pursed lips breating, RR 32x/menit,BGA : abnormal, suara ronkhi, memakai otot bantu nafas
Faktor resiko (usia,merokok,pegawai pabrik)
Batuk berdahak
Dahak tidak bisa keluar
Menghambat jalan nafas
Oksigen yang masuk <
Oksigenasi terhambat di alveoli
Gangguan pertukaran gas
Gangguan Pertukaran Gas
3. Ds :bekerja dipabrik tekstil,usia 52 tahun, sesak nafas sejak 4 tahun yang lalu, riwayat penyakit bronkitis, merokok 2bungkus/hari.Do : dispnea,pursed lips breating, barrel chest, penggunaan otot bantu pernapasan,X-ray terdapat pelebaran ICS, RR=32x/menit, ronkhi
Pekerjaan,usia dan merokok
bronkitis
peradangan pada bronkial paru
produksi sputum meningkat
penebalan dan penyempitanbronkus
dispnea
berusaha menghirup O2 lebih banyak
Ketidakefektifan Pola nafas
pursed lips breating, penggunaan otot bantu pernafasan
ketidakefektifan pola nafas4. DO: Diaporesis,
Hasil BGA: pH: 1.75, P
O2: 50, P CO2: 48, HCO3:
25, RR: 32x/mnt
DS: mengeluh sesak nafas
Etiologi + FR PPOK (Merokok, lingkungan pekerjaan di pabrik
tekstil)
hipertrofi kel. Mukosa bronkus
hipersekresi mukus
menyumbat sal. Nafas
diperlukan tek. Intra thorakal u/ ekspirasi
penekanan bronkus
ekspirasi sulit
keletihan.
Intoleran Aktifitas
5. DS : Pasien mengatakan tidak pernah mendapat informasi mengenai PPOK
DO : -
Merokok
Banyak O2 reaktif (radikal bebas)
Hipertrofi mukosa bronkus
Hipersekresi mukus
Menyumbat saluran nafas
Obstuksi jalan nafas
Dahak Tidak bisa keluar
Bersihan jalan nafas terganggu
Dilakukan pemeriksaan Foto
thoraks
Hasil : PPOK
Tidak pernah mendapat informasi mengenai penyakit
Defisit pengetahuan
Defisiensi Pengetahuan
2. Intervensi
No. Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan KH Intervensi
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas b/d merokok, menghisap asap, sekresi yang tertahan dan penyakit paru obstruktif kronis
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam bersihan jalan nafas dapat diatasi dengan KH:
1. Menunjukkan jalan nafas yang paten
2. Klien dapat menerapkan batuk efektif yang telah diajarkan dengan benar
3. Mampu mengidentifikasi dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalan nafas
1. Monitor respirasi dan status O2
2. Posisikan klien untuk memaksimalkan potensi ventilasi
3. Auskultasi suara nafas dan ada tidaknya keabnormalan
4. Berikan bronkodilator sesuai indikasi
5. Berikan terapi dada jika diperlukan
6. Ajarkan batuk efektif untuk mengeluarkan sekret
7. Jaga intake makanan dan cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan
2. Gangguan Pertukaran Gas b/d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, gangguan pertukaran gas teratasi dengan KH:
1. BGA normal2. Dispneu berkurang3. Foto X-Ray normal4. Tidak ada sianosis
1. Monitor status respiratori dan status oksigen
2. Posisika pasien untuk memaksimalkan potensi ventilasi
3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat bantu nafas
4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
6. Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crackles dan ronkhi pada jalan nafas utama
3. Ketidakefektifan Pola Nafas b/d deformitas dinding dada dan keletihan otot pernafasan
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan terjadi keefektifan pola nafas dengan KH:
1. Klien mendemonstrasikan suara nafas yang
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Berikan bronkodilator bila perlu
3. Bersihkan hidung, mulut dan sekret trakea
4. Atur peralatan oksigenasi5. Lakukan fisioterapi dada.
bersih, tidak ada sianosis dan dispneu, tidak terjadi purse lips breathing
2. Menunjukkan frekuensi pernafasan dalam batas normal, tidak ada suara nafas abnormal
3. TTV dalam batas normalRR: 12-20x/menit
4. Intoleran Aktifitas b/d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, pasien dapat beraktifitas secara normal dengan KH:
1. Mampu melakukan aktifitas sehari-hari secara mandiri
2. Berpartisipasi dalam aktifitas fisik tanpa disertai peningkatan RR
1. Bantu klien untuk melakukan aktifitas yang mampu dilakukan
2. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan keseimbangan antara aktivitas serta istirahat
3. Bantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat
4. Bantu untuk memilih aktifitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik klien
5. Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan program terapi yang tepat.
5. Defisit Pengetahuan b/d kurangnya informasi
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, pasien dapat mengerti tentang penyakitnya dengan baik dengan KH:
1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan pengobatan
2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang
1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien, tentang proses penyakit yang spesifik
2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaiman hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi dengan cara yang tepat
3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit yang diderita pasien
4. Identifikasi kemungkinan penyebab
5. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
6. Instruksikan pasien
dijelaskan perawat atau tim kesehatan lainnya.
mengenai tanda dan gejala apabila ditemukan dan segera melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan
top related