nilai-nilai islam dan korporasi
Post on 23-Jul-2015
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
“Nilai-nilai Islam dan Korporasi”
Oleh:
Muhammad Yusuf
Ihsan Fikri
“Etika Bisnis Syari’ah”
Sabtu, 05 April 2014 M
Pra materi/pengantar pembahasan
Pengertian Nilai Islam & Dasar Nilai
Islam
Nilai Islam dan Korporasi
Peran Nilai-nilai Islam dalam
Manajemen korporasi
Kesimpulan
Tanya Jawab
Materi pembahasan/Alur
Presentasi, :
Agama sebagai way of life memberikan tuntunan kepada
pemeluknya agar selalu hidup di jalan agama. Islam, tidak
hanya memberikan tuntunan dalam hal ibadah, tetapi juga
dalam semua aspek kehidupan manusia. Seluruh aspek
kehidupan manusia dimulai dari ibadah, sosial, budaya,
politik dan ekonomi semua diatur oleh tuntunan-Nya.
Dalam hal ekonomi, Islam memiliki konsep yang berbeda
dengan konsep ekonomi lainnya (sosialis dan kapitalis).
Pra materi/pengantar pembahasan
• Aspek Nilai dan keyakinan merupakan aspek yang
paling tersembunyi sehingga paling sukar dipahami.
Aspek nilai tidak tampak kecuali bila dilakukan
observasi dan riset dengan mendalam. Fuad Mas’ud,
2010
• Nilai Islam ialah Keyakinan yang didapat
dengan Islam sehingga memberi pengaruh pada
tingkahlaku.
Pengertian Nilai-nilai Islam
Tata nilai itu diletakkan sebagai regulator kehidupan
guna mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh tingkah
laku manusia yang cendrung egoistis dan liar. Tata nilai
itulah yang disebut dengan etika. Etika bisnis Islam
merupakan kumpulan aturan-aturan ajaran (doktrin) dan
nilai-nilai yang dapat menghantarkan manusia dalam
kehidupannya menuju tujuan kebahagiaan hidup baik di
dunia maupun akhirat. Suhendra, dkk :2006
Pengertian Nilai-nilai Islam
Tata nilai itu diletakkan sebagai regulator kehidupan
guna mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh tingkah
laku manusia yang cendrung egoistis dan liar. Tata nilai
itulah yang disebut dengan etika. Etika bisnis Islam
merupakan kumpulan aturan-aturan ajaran (doktrin) dan
nilai-nilai yang dapat menghantarkan manusia dalam
kehidupannya menuju tujuan kebahagiaan hidup baik di
dunia maupun akhirat. Suhendra, dkk :2006
Badroen didalam bukunya menjelaskan ada beberapa ciri khas etos
kerja islami yang dapat diakomodir dari implementasi nilai Islam
dalam Al-Qur‟an dan Hadits, diantaranya :
menghargai waktu, ikhlas, jujur, komitmen kuat, istikomah, disiplin
dalam bekerja, konsekuen dan berani tantangan, disiplin, kreatif,
percaya diri dan ulet, bertanggung jawab, bahagia karena melayani,
memiliki harga diri, memiliki jiwa kepemimpinan, berorientasi pada
masa depan, hidup hemat, jiwa wirausaha, insting bertanding dalam
kompetisi kebaikan, keinginan mandiri, selalu belajar, orientasi
pada produktivitas, perkaya jaringan silaturrahmi, semangat
perantauan dan semangat perubahan.
Dalam Islam secara sederhana telah membatasi kerangka acuannya
kepada konsepsi sebuah organisasi Korporasi lewat Al-Qur’an dan
Al-Hadits, sebagai agama yang universal, perlunya setiap muslim
mempelajari dan mengamalkan Islam dalam setiap aspek
budayanya sehingga membentuk kebudayaan Islam atau budaya
yang islami. Baik dalam budaya kerja yang dilakukan oleh individu-
individu hingga budaya perusahaan yang terdiri dari individu-
individu yang membutuhkan manajemen yang baik dan profesional
Nilai Islam dan Korporasi
Dalam agama islam mengatur secara jelas bagaimana seorang
muslim menjalankan korporasi sesuai dengan nilai-nilai Islam agar
mendapatkan keuntungan di Dunia dan Akhirat sehingga korporasi
tersebut tidak merugikan kehidupan umat manusia lainnya, seperti
diantaranya ialah:
1. Seleksi
2. Kontrak Kerja
3. Penilaian Kinerja
4. Pelatihan dan Pengembangan
5. Kompensasi
Nilai Islam dan Korporasi
Seleksi merupakan salah satu tugas yang sulit dalam organisasi.
Proses seleksi ini dipenuhi dengan aspek KKN (korupsi, kolusi, dan
nepotisme) yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam
penerimaan karyawan. Menurut Ali (dalam Junaidah Hasyim, 2009)
Al Quran menegaskan dalam Qs. Al Qasas :26,
“Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata,”Wahai
ayahku! Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya
orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada
kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya.”
Nilai Islam dan Korporasi
1) Seleksi
Dalam Islam, proses seleksi pekerja dilakukan dengan beberapa
prinsip:
• Keadilan
• Berdasarkan kompetensinya
• Kejujuran
• Islam melarang penugasan diluar kemampuan individu pekerja.
Hal ini sudah sangat jelas bagaimana seorang muslim untuk
memahami bahwa tuntunan Al Quran dalam Ayat diatas yang
dapat mencegah penerimaan yang tidak jelas dan tindakan yang
tidak professional dari nepotisme dan untuk mencegah diskriminasi
di tempat kerja terkait seleksi
Islam memperbolehkan seseorang untuk mengontrak tenaga para
pekerja atau buruh yang bekerja untuk dirinya. Allah SWT
berfirman:
“Apakah mereka membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang
menentukan di antara mereka penghidupan mereka dalam
kehidupan dunia serta meninggikan sebagian mereka atas sebagian
yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka memperkerjakan
sebagian yang lain (TQS az-Zukhruf [43]:32).”
Nilai Islam dan Korporasi
2) Kontrak Kerja
Taqiyuddin an Nabahani dalam Ekonomi Islam (2009)
menyebutkan bahwa pada saat seorang pekerja melakukan
pekerjaannya, pekerja tersebut terikat dalam beberapa hal
meliputi:
• Ketentuan kerja
• Jenis pekerjaan
• Waktu kerja
• Gaji/Upah kerja
• Tenaga yang dicurahkan saat bekerja
Kinerja (performance) mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas
yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan.
Seorang Muslim mempercayai bahwa apa yang telah dilakukan di
dunia ini akan diperlihatkan pada Hari Pembalasan kelak, dan akan
diperhitungkan di hadapan Penciptanya termasuk perilaku atau
etikanya dalam berekonomi.
Ali bin Abi Tholib pernah berpesan:
“ Awasi perilaku pekerjamu dan gunakan mereka hanya setelah masa
percobaan. Awasi kinerja mereka dan gunakan untuk tujuan orang
yang kamu ketahui kebenarannya dan loyalitas. Awasilah dengan
bijaksana pekerjaan mereka akan mengukur kejujuran dan perilaku
yang baik untuk pekerjaannya.”
Nilai Islam dan Korporasi
3) Penilaian Kinerja
Berdasarkan Al Quran, kualifikasi dasar dari seseorang telah
diperlihatkan oleh Allah di bumi ini adalah pengetahuan. Allah
bersabda dalam surat Al Baqarah ayat 30:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat,
“Aku hendak manjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata:
“Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan
menumpahkan darah disana, sedang kami bertasbih memuji-Mu
dan mensucikan namaMu?” Dia berfirman,”Sungguh, aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
Nilai Islam dan Korporasi
4) Pelatihan dan Pengembangan
Islam menegaskan bahwa, seharusnya program pelatihan mencakup
pelatihan moral dan spiritual. Program pelatihan sebagai jalan
untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga
Perusahaan menggunakan faktor religiusitas sebagai salah satu
program utama pelatihan disamping pengembangan pengalaman
kerja yang lebih baik dan professional. Dan dengan adanya
pelatihan dan pengembangan dapat meningkatkan kerja berupa
dorongan untuk lebih produktif dalam rangka mencari
kesejahteraan (maslahah), keuntungan (falah) di Dunia dan
Akhirat.
Junaidah Hasyim mengemukakan bahwa Islam menekankan bahwa
pekerja diberikan gaji yang cukup dan yang rasional untuk
pekerjaan mereka, dalam sudut pandang kualitas dan kuantitas
pekerjaan, berdasarkan kebutuhan dan permintaan, dan kondisi
ekonomi di masyarakat. Islam dengan tegas melarang kekerasan
dan paksaan terhadap pekerja. Islamic revival in HRM practice
(2009)
Rasulullah bersabda:
“Allah berfirman bahwa Aku akan menjadi penuntut, pada hari
Pengadilan terjadi terhadap seseorang yang mengikat pekerja pada
pekerjaan dan melakukan pekerjaan itu untuknya tetapi tidak
diberikan upah itu kepadanya.”(Shahih Bukhari)
Nilai Islam dan Korporasi
5) Kompensasi
Islam mengatur kompensasi didasarkan pada lima pondasi
yang menjadi dasar nilai-nilai islam pada perusahaan, diantranya
ialah:
• Pekerjaan adalah sebuah kontrak
• Kompensasi dibedakan berdasarkan keahlian dan situasi
• Kompensasi harus diperjelas diawal, dan upah harus segera diberikan
ketika pekerjaan tersebut selesai
• Upah dan kompensasi dapat berkurang atau bertambah sesuai dengan
keadaan yang ada
• Upah dan kompensasi harus cukup untuk menyediakan kebutuhan hidup.
Ibnu Taymiyah menyatakan bahwa seorang majikan memiliki
kewajiban untuk membayar upah yang adil kepada para
pekerjanya. Sejumlah majikan mungkin mengambil keuntungan
dari pekerjanya dengan membayar rendah kepada mereka karena
tuntutan kebutuhan untuk mendapatkan penghasilan. Islam
menentang praktik eksploitasi
Nilai-nilai Islam yang diajarkannya lewat Al-Qur’an dan Al-Hadits
tentunya memberi dampak pada prilaku atau etika sebuah
korporasi dalam menjalankan perekonomiannya, sehingga dapat
mencapai kesejahteraan atau kesuksesan di Dunia dan Akhirat,
berbeda dengan Perekonomian yang tidak berlandaskan dengan
Nilai-nilai Islam.
bisnis yang diterapkan dan atau dilakukan oleh siapa pun, baru
akan bernilai shaleh menurut etika islami jika berdasarkan nilai-
nilai islam yang ada dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits, sehingga
sangat jauh berbeda perbandingannya antara korporasi yang sarat
dengan Nilai-nilai Islam dengan korporasi yang kosong dari nilai-
nilai islam
Peran Nilai-nilai Islam dalam
Manajemen korporasi
perbandingan antara korporasi yang sarat dengan Nilai-nilai Islam
dengan korporasi yang kosong dari nilai-nilai islam
Variabel Korporasi Non Nilai Islam Korporasi dengan Nilai Islam
Konsep
-memanfaatkan sumber daya untuk
memperoleh hasil maksimal
-memisahkan antara pekerjaan dan
kehidupan pribadi terutama dalam hal
Ibadah (sekuler)
-memanfaatkan sumber daya dengan prinsip-
prinsip islam (Tauhid, keadilan, nubuwwah,
khilafah dan Maad)
-terjadi kesatuan antara pekerjaan dengan
kehidupan (beribadah dan bekerja)
Sumber
-Rasinalisme
-Empirisme
-Al-Qur’an
-Al-Hadits
-Rasionalisme
Seleksi
Proses seleksi dijalankan dengan
serangkaian tes untuk menguji
kemampuan/kompotensi dari
kandidat
Serangkaian tes yang dijalankan tidak
hanya untuk mengetahui
kemampuan/kompotensi kandidat tetapi
juga untuk mengetahui kepribadian/prilaku
islam (pengalamn islam dalam kehidupan
kandidat) sehingga diperoleh sikap yang
amanah
Kontrak kerja
Kontrak kerja hanya sebagai bentuk
legilesasi penerimaan kerja
Ijarah merupakan perjanjian kerja
didasarkan yang ada pada ketentuan kerja
(waktu, tenaga,dan kemampuan yang
dicurahkan), jenis pekerjaan, waktu kerja,
upah yang dibayarkan dan tenaga yang
dicurahkan untuk bekerja
perbandingan antara korporasi yang sarat dengan Nilai-nilai Islam
dengan korporasi yang kosong dari nilai-nilai islam
Variabel Korporasi Non Nilai Islam Korporasi dengan Nilai Islam
Penilaian kerja
Penilaian kerja hanya dengan melihat
kinerja dan hasil dari seorang pekerja
-Penilaian kinerja meliputi 2 aspek yaitu
kinerja yang telah dilakukan dan prilaku
islami dari pekerja
-penilaian dikelompokkan menjadi 3
kategori: rencana kontraktual, kontrol dan
tanggung jawab pribadi, penilaian
pekerjaan oleh Allah
Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan yang diadakan meliputi
pelatihan keahlian yang berhubungan
dengan pekerjaan
Pelatihan diutamakan dengan
pelatihan/training yang bersifat ke softskill
Islami
Kompensasi
Setingkat dengan UMR (Upah
Minimum Regional)
Prinsip long life worker, tidak hanya
setingkat UMR tetapi porsi terbesar
kompensasi terletak pada tunjangan
(pangan, kesehatan, pesangon, beasiswa)
dan fasilitas yang disediakan.
Kepuasan Kerja
Kepuasan didapat dari gaji yang tinggi,
lingkungan yang harmonis dengan rekan
kerja.
Kepuasan karena mendapatkan ketenangan
hidup. Dalam artian pekerja terpenuhi
kebutuhan jasmani yang bersih, berkah dan
thoyyib bagi kebutuhan rohani
• Masalah moral atau etika menjadi hal yang tak dapat dipisahkan
dalam islam, karna etika itu merupakan buah dari nilai-nilai islam
yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam
menjalankan bisnis, dan nilai-nilai islam itulah yang menjadi dasar
perbedaan prilaku perekonomian Islam dengan prilaku perekonomian
yang lain.
• Perintah Allah dalam Al-Qur’an yang berhubungan dengan masalah
bisnis bukan hanya sebagai himbauan moral yang tidak memiliki aspek
legal formal di balik diperintahkannya mempunyai Nilai-nilai Islam
dalam perekonomian dan ia merupakan bagian dari syariat Islam.
• Semua bentuk aktivitas ekonomi seseorang akan memberi dampak bagi
kehidupannya sendiri dan orang lain, sehingga segalanya ia
pertanggung jawabkan
Kesimpulan
Nilai-nilai Islam
Bukan saja ada
dimesjid, tapi
juga harus ada
diperusahaan.
TANYA JAWAB…TANYA JAWAB……
TANYA JAWAB……
top related