ochy hipolipodemik
Post on 29-Dec-2015
44 Views
Preview:
TRANSCRIPT
HIPOLIPIDEMIK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, salah satu dampak
yang terjadi di masyarakat khususnya masyarakat perkotaan adalah terjadinya
perubahan pola hidup dan pola komsumsi makanan. Makanan yang mereka
komsumsi adalah kebanyakan mengandung lemak (kolesterol) tinggi. Ini dapat
menyebabkan terjadinya aterokleorosis dengan resiko kematian mendadak.
Kolesterol sebenarnya merupakan lemak yang sangat penting jika tidak
berlebihan, tetapi jika berlebihan akan sangat berbahaya. Kelebihan kolesterol akan
menyebabkan timbulnya beberapa penyakit yang berbahaya seperti penyakit jantung.
Namun begitu, kolesterol harus tetap ada dalam tubuh dengan jumlah yang cukup
karena digunakan sebagai prekursor biosintesis hormon steroid seperti hormon
kelamin, dan prekursor biosintesis asam empedu.
Kolesterol sebenarnya merupakan lemak yang sangat penting jika tidak
berlebihan, tetapi jika berlebihan akan sangat berbahaya. Kelebihan kolesterol
dapat menyebabakan timbulnya beberapa penyakit yang berbahaya seperti
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
penyakit jantung. Namun begitu, kolesterol harus tetap ada dalam tubuh jumlah
yang cukup karena digunakan sebagai prekursor biosintetis hormon steroid seperti
hormon kelamin, dan prekursor biosintetis asam empedu.
Penyakit arteri koroner (CAD) adalah penyebab separuh dari seluruh
kematian di AS. CAD telah menunujukkan adanya kolerasi dengan kadar partikel
lipoprotein yang mengandung triansiglisrol dan kolestrol dalam plasma. Partikel-
partikel ini yang merupakan kunci terjadinya aterogenensis semula disintesis pada
mukosa intestinal dan hati, dan dimetabolisme terutama pada plasma. Zat tersebut
juga mempunyai peranan penting dalam transport lipid antar jaringan.
Obat-obat yang digunakan dalam lipid serum tinggi (hiperlipidemia)
biasanya ditujukan untuk menurunkan produksi lipoprotein oleh jaringan,
meningkatkan katabolisme lipoprotein dalam plasma, dan mempercepat
kebersihan kolesterol dari tubuh. Pengobatan ini akan memperlambat
perkembangan sumbatan koroner dan degenerasi lain yang mungkin berkembang.
Adapun latar belakang percobaan ini adalah untuk menghindari timbulnya
penyakit hiperlipidemia yaitu kelompok penyakit yang dapat bersifat primer atau
sekunder, tergantung penyebabnya. Jika terjadi kelebihan kolesterol dalam tubuh
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
maka harus diupayakan untuk diturunkan kadarnya. Caranya dengan
mengkonsumsi obat yang dapat menurunkan kadar kolesterol seperti simvastatin
dan gemfibrozil.
B. Maksud Percobaan
Mengetahui dan memahami efek farmakologi yang timbul dari obat
hipolipidemik terhadap hewan coba Tikus (Rattus norvegicus).
C. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah menentukan efek obat-
obat hipolipidemik yaitu gemfibrozil dan simvastatin terhadap hewan coba Tikus
(Rattus norvegicus).
D. Prinsip Percobaan
Penentuan efek obat hipolipidemik, yaitu simvastatin dan gemfibrosil
berdasarkan pada metode pemberian makanan kolesterol dan metode
penimbangan berat badan serta pengambilan darah pada hewan coba Tikus
(Rattus norvegicus).
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM
Hipolipidemik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar lipid
plasma. Tindakan menurunkan kadar lipid plasma merupakan salah satu tindakan
yang ditujukan untuk menurunkan resiko penyakit aterosklerosis (Ganiswarna,
1995).
Mekanisme kerja obat hipoilipidemik antara lain yaitu: (Siswardono,
1995).
a. Menghambat biosintesis kolesterol atau prekursornya.
b. Menurunkan kadar trigliserida dan menghambat mobilisasi lemak dengan
cara :
- Menghambat aktivitas enzim trigliserida lipase sehingga menurunkan
kecepatan hidrolisis trigliserid.
- Memblok kerja hormon pelepas asam lemak bebas pada albumin.
- Menghambat pengikatan asam lemak bebas pada albumin.
c. Menurunkan beta-lipoprotein dan pra beta-liporotein
d. Mensintesis plague
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
e. Kolesterol
Lipid adalah zat yang berkhasiat lemak dan terdiri dari kolesterol, trigleserida,
asam lemak bebas dan fosfolipid. Lipida ini tidak larut dalam plasma, maka diangkut
sebagai suatu senyawa kompleks dengan albumin. Kompleks ini disebut dengan
lippoprotein dan terutama dibentuk dalam hati dan usus (Tjay, 2001).
Kolesterol merupakan eukariotik sterol yang pada binatang tingkat tinggi
merupakan prekursor asam empeduh dan hormon steroid serta merupakan unsur
penting dalam membran sel. Sebagian besar disintesis oleh hati dan jaringan lainnys,
tetapi beberapa diabsorpsi dari sumber makanan, masing-masing jenis makanan
ditranspor oleh lepoprotein dalam plasma. Kolesterol dapat diakumulasikan atau
disimpan secara abnormal, seperti batu empedu dan kiste ateroma. Sediaannya
dipakai sebagai bahan pengemulsi obat-obatan ( Kumala, 1998 ).
Trigliserida dipakai dalam tubuh terutama untuk menyediakan energi bagi
prosesmetabolik yang merupakan suatu fungsi yang sama dengan karbohidrat. Akan
tetapi, beberapa lipid terutama kolesterol, fosfolipid, dan sejumlah kecil trigliserida
dipakai diseluruh tubuh untuk membentuk membran dari semua sel dan un tuk
melakukan fungsi-fungsi selular yang lain (Guyton, 1996).
Lipoprotein merupakan gabungan antara lemak dengan protein. Lipoprotein ini
terbagi atas 5 jenis yang dibawa dalam plasma , yaitu : (Ganiswarna, 1995) :
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
1. Kilomikron
Lipoprotein dengan berat molekul terbesar ini lebih dari 80 % komponenya
terdiri dari 5 % kolesterol ester. Kilomikron membawa trigliserid dari makanan ke
jaringan lemak dan otok rangka, juga membawa kolesterol makanan ke hati.
2. Lipoprotein densisitas sangat rendah (VLDL, Very Low Density Lipoprotein).
Lipoprotein terdiri dari 60 % trigliserida ( endogen) dan 10-15 % kolesterol.
Lipoprotein ini dibentuk dari asam lemak bebas dihati. Karena asam lemak bebas
dan gliserol dapat disintesis dari karbohidrat, maka makanan kaya karbohidrat
akan meningkatkan jumlah VLDL.
3. Lipoprotein densisitas sedang (IDL, Intermediate Density Lipoprotein)
IDL ini kurang mengandung trigliserid (30 %), lebih banyak kolesterol ( 20
%), dan relatif lebih banyak mengandung apoprotein B dan E. IDL adalah zat
perantara yang terjafdi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL, tidak terdapat
dalam kadar yang besar kecuali bila terjadi hambatan konversi lebih lanjut.
4. Lipoprotein densisitas rendah (LDL, Low Density Lipoprotein)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar pada manusia
( 70 % total ). Partikel LDL mengandung trigeliserid sebanyak 10% dan kolesterol
50 %. LDL merupakan metabolit VLDL, fungsinya membawa kolesterol ke
jaringan perifer (untuk sintesis membran plasma dan hormonsteroid). Kdara LDL
plasma tergantung dari banyak faktor termasuk kolesterol dalam makanan, asupan
lemak jenuh, kecepatan produksi dan eliminasi LDL dan VLDL.
5. Lipoprotein densitas tinggi (HDL, high density lipoprotein)
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
Saat ini dikenal 3 jenis HDL yaitu HDL1 dan HDL2 dan HDL3. HDL1
didapatkan pada hewan dan manusia yang menkonsumsi diet tinggi kolesterol dan
pernah dihubungkan dengan induksi aterosklerosis. Komponen HDL ialah 13 %
kolesterol, kurang dari 5% trigeliserid dan 50 % protein.
Hiperlipidemia (lebih tepat hiperlipoproteinemia) adalah keadaan, dimana kadar
lipoprotein darah meningkat. Dapat dibedakan dua jenis : (Tjay, 2001)
- Hiperkolesterolemia dengan peningkatan kadar LDL (dan kolesterol
total).
- Hipertrigliseridemia, dimana kadar TG meningkat.
Hiperlipidemia merupakan kelompok penyakit yang dapat bersifat primer atau
sekunder, tergantung penyebabnya hiperlipidemia primer berasal dari kelainan gen
tunggal yang diwarisi atau lebih sering, disebabkan kombinasi faktor genetik dan
lingkingan. Hiperlipidemia sekunder merupakan penyakit metabolik yang lebih
umum seperti diabetes militus, asupan alkohol yang berlebih, hipotiroidisme, atau
sirosis biliar primer. Strategis pengobatan hiperlipidemia sekunder akibat salah satu
gangguan ini termasuk pengaturan diet serta sejumlah obat-obat untuk penyebab
utama hiperlipidemia (mycek, 2001).
Arteriosklerosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan penebalan dan
hilangnya elastilitas pada dinding arteri. Dikenal 3 bentuk arteriosklerosis yaitu
aterosklerosis, arteriosclerosis, dan arteriolosclerosis. Aterosklerosis adalah bentuk
arteriosclerosis yang paling umum ditemukan, ditandai dengan terdapatnya aterom
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
pada bagian intima arteri yang berisi kolesterol, zat lipoid dan lipofag ( Ganiswarna,
1995).
Walaupun penyebab aterosklerosis salah satu penyakit penting dan sering
terjadi masih banyak yang belum jelas salah satu faktor resikonya adalah peningkatan
kadar lipid darah, terutama peningkatan kadar kolesterol. karena itu salah satu titik
tolak untuk profilaksasi dan kadang-kadang juga untuk terapi penyakit ini mampu
akibat-akibat yang ditimbulkannya adalah menurunkan kadar lipid ( Ernest, 1991).
Obat yang menurunkan Lipoprotein Plasma ( Ganiswarna, 1995) :
a. Asam Fibrat
Sebagai hipolipidemik obat ini diduga bekerja dengan cara berikatan dengan
reseptor peroxisome proliferator – activated receptors (PPAR), yang mengatur
transkripsi gen. Akibat interaksiobat ini dengan PPAR isotipe ἀ (PPAR ἀ), maka
terjadilah peningkatan oksidasi asam lemak, sintesis LPL dan penurunan ekspresi
Apo C-III. Peningkatan kadar LPL meningkatkan klirens lipoprotein yang kaya
trigliserida. penurunan produksi Apo C-III hati akan menurunkan VLDL. HDL
meningkat secara moderat karena peningkatan ekspresi Apo A-I dan Apo A-II.
b. Resin
Resin menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengikat asam empedu
dalam saluran cerna, mengganggu sirkulasi enterohepatik sehingga ekskresi
steroid yang bersifat asam dalam tinja meningkat.
c. Penghambat HMG CoA Reduktase
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
Satatin saat ini merupakan hipolipidemik yang paling efektif dan aman. Obat
ini terutama efektif untuk menurunkan kolesterol. Pada dosis tinggi statin juga
dapat menurunkan trigliserida yang disebabkan oleh peninggian VLDL.
d. Asam Nikotinak
Asam nikotinat merupakan hipolipidemik yang paling efektif dalam
meningkatkan HDL (30-40 %). Obat ini menurunkan sebaik fibrat (35-45 %) dan
menurunkan LDL (20-30 %). Kadar Lp(a) menurunkan hingga 40%. Obat-obat
lain yang juga menurunkan Lp(a) adalah estrogen dan neomisin.
e. Probukol
Probukol menurunkan kadar kolesterol serum dengan menurunkan kadar
LDL. Obat ini tidak menurunkan kadar tligliserida serum pada kebanyakan
pasien. Kadar HDL menurunkan lebih banyak dari pada kadar LDL sehingg
menimbulkan rasio LDL.
f. Lain-lain
1. Penghambat Absorbsi kolesterol Intestinal
Obat ini menurunkan LDL dan kolesterol total, walaupun asupan
makanan tidak mengandung kolesterol karena menghambat reabsorbsi
kolesterol yang diekskresi dalam empedu.
2. Neomisin sulfat
Neomisin sulfat yang diberikan per oral dapat menurunkan kadar
kolesterol dengan cara mirip resin yaitu membentuk kompleks tidak larut
dalam asam empedu.
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
3. Beta sitosterol
Mekanisme kerjanya diduga menghambat absorbsi kolesterol eksogen
dan diindikasikan hanya untuk pasien Hiperkolesterolemia poligenik yang
amat sensitif dengan penambahan kolesterol dari luar (makanan).
4. Dekstrotiroksin
Mekanisme kerjanya dalam menurunkan kadar lipid dalam darah
diduga karena efek tiromimetiknya ( kemampuan menurunkan kadar lipid
yang lebih besar daripada peningkatan kecepatan metabolismenya ).
5. Bekatul
Bekatul (bran) populer di masyarakat baik diluar negeri maupun di
indonesia untuk mencegah arteiosklerprosis. Dugaan pada permulaan adalah
bahwa bekatul dapat menurunkan kadar lipid plasma.
Hiperlipidemia atau lebih tepatnya hiperpoliproteinemia adalah keadaan
dimana kadar plasma dari lipoprotein tersebut melebihi nilai normal, yakni (Tjay,
2002) :
1. Hiperkolesteromia yaitu keadaan dimana kadar LDL dan kolesterol total
meningkat
2. Hipertrigliseridemia yaitu keadaan dimana kadar kiliomikron, VLDL dan atau
IDL meningkat.
Klasifikasi hiperlipoproteinemia yang dikenal adalah klasifikasi fredericson
atau NHLBI yang membagi hiperlipoproteinemia atas dasar fenotip plasma
(Ganiswarna, 1995) :
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
Pola
Lipoporotein
Peningkatan utama dalam plasma
Lipoprotein Lipid
Tipe I
Tipe IIa
Tipe IIb
Tipe III
Tipe IV
Tipe V
Kilomikron
LDL
LDL dan VLDL
IDL
VLDL
VLDL dan Kilomikron
Trigliserid
Kolesterol
Kolesterol dan Trigliserid
Trigliserid dan Kolesterol
Trigliserid
Trigliserid dan Kolesterol
Selain itu hiperlipidemia dapat juga digolongkan seperti penggolongan lain
dibawah ini (Munaf, 1994) :
1. Hiperlipidemia primer: disebabkan oleh kelainan genetuk dimana terdapat
defesiensi sejumlah enzim, transpor protein atau reseptor protein yang berperan
pada metabolisme dan ambilan lipoprotein.
2. Hiperlipedemia sekunder: disebabkan oleh 1. penyakit tertentu seperti DM,
hipoteroid, penyakit hepar, ginjal kronik, sindrom nefrotik, porfiria, obesitas,
alkoholisme, disgammaglobulemia, glikogen storage disease. 2. diet makanan
dimana terdapat peningkatan asupan kolesterol dan lemak saluran. 3. obat-obat
antara lain beta bloker, diuretik, pil KB, estrogen dan gestagen.
Hipolipidemik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar lipid
plasma. Mekanisme kerja obat hipolipidemik antara lain yaitu (Siswardono, 1995) :
a. Menghambat biosintetis kolesterol atau prekursornya.
b. Menurunkan kadar trigliserid dan menghambat mobilisasi lemak dengan cara :
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
- Menghambat aktivitas enzim trigliserida lipase sehingga menurunkan
kecepatan hidrolisis trigliserid.
- Memblok kerja hormon pelepas asam lemak bebas.
- Menghambat pengikatan asam lemak bebas pada albumin.
c. Menurunkan beta-lipoprotein dan pra beta-lipoprotein.
d. Mensintesis plague.
e. Mempercepat ekskresi lipid dan menghambat penyerapan kolesterol.
Lipid adalah zat yang berkhasiat lemak dan terdiri dari kolesterol, trigliserid,
asam lemak bebas, dan fosfolipid. Lipida ini tidak larut dalam plasma, maka diangkut
sebagai suatu senyawa kompelks dengan albumin. Kompleks ini disebut dengan
lipoprotein dan terutama dibentuk dalam hati dan usus (Tjay, 2002).
Trigliserid dipakai dalam tubuh terutama untuk menyediakan energi bagi
proses metabolik yang merupakan suatu fungsi yang sama dengan karbohidrat. Akan
tetapi, beberapa lipid terutama kolesterol, fosfolipid, dan sejumlah kecil trigliserid
dipakai diseluruh tubuh untuk membentuk membran dari semua sel dan untuk
melakukan fungsi- fungsi selular yang lain (Guyton, 1997).
Lipoprotein merupakan gabungan antara lemakdengan protein. Lipoprotein ini
terbagi atas 5 jenis yang dibawa dalam plasma, yaitu (Ganiswarna, 1995) :
1. Low Density Lipoprotein (LDL) yang merupakan alat transport dari hati
kejaringan perifer.
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
2. Intermediate Density Lipoprotein (IDL) yang terdiri dari kolesterol dan trigliserid
yang merupakan bentuk antara dalam hepar yang diubah menjadi LDL (Low
Density Lipoprotein)
3. Very Low Density Lipoprotein (VLDL) yang merupakan trigliserid endogen
4. High Density Lipoprotein (HDL) yang berfungsi membawa kolesterol dari
jaringan perifer ke hati sehingga dapat dimetabolisme.
Lipid darah diangkut dengan 2 cara yaitu (Ganiswarna, 1995) :
1. Jalur eksogen, trigliserida dan kolestrol yang berasal dari makanan dikemas
kilomikron, kilomikron ini akan diangkut dalam saluran limfe lain ke dalam
darah. Di dalam jaringan trigliserid dalam kilomikron terhidrolisis oleh
lipoprotein lipase, akibatnya maka terbentuk asam lemak dan kilomikron remnant.
Asam lemak bebas akan menembus endotel dan masuk dalam jaringan lemak atau
sel otot untuk diubah menjadi trigliserid kembali (cadangan) atau dioksidasi
(energi).
2. Jalur endogen, trigliserid dan kolesterol yang disintesis oleh hati diangkut secara
endogen dalam bentuk VLDL kaya trigliserida dan mengalami hidrolisis dalam
sirkulasi oleh lipoprotein lipase yang juga menghidrolisis kilomikron menjadi
partikel lipoprotein yang lebih kecil yaitu IDL dan LDL.
Kolesterol (Yun : chole = empedu, stereos = padat) adalah zat alamiah
dengan sifat fisik serupa lemak tetapi berumus steroida, seperti banyak senyawa
alamiah lainnya. Kolesterol merupakan bahan bangun esensial untuk sintesa zat-zat
penting, seperti membrane sel dan bahan isolasi selitar saraf, begitu pula hormone
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
kelamin, dan anak ginjal, vitamin D, serta asam empedu. Kolesterol dapat pula dalam
lemak hewani, kuning telur, dan batu empedu (Tan, 2002).
Lipid plasma adalah lemak-lemak netral (trigliserida), fosfolipid, kolesterol
(kolesterin), ester kolesterol dan asam lemak bebas. Karena lipid tidak larut dalam air,
maka di dalam darah tidak diangkut dalam bentuk bebas melainkan sebagai
lipoprotein. Lipoprotein merupakan kompleks protein-lipid, dengan lipid disalut oleh
apoprotein (Mutschler, 1991).
Lipid plasma adalah lemak-lemak netral (trigliserida), fosfolipid kolesterol
(kolestrein), ester kolesterol, dan aasm lemak bebas. Karena lipid tak larut dalam air,
maka di dalam darah tidak diangkut dalam bentuk bebas melainkan sebagai protein
(Tan, 2002).
Lipida darah terutama terdiri atas kolesterol, trigliserida (minyak), asam
lemak bebas, dan fosfolipida, yang semuanya tidak dapat larut dalam darah (> 50 %
terdiri dari air). Oleh karena itu, lipida diangkut sebagai senyawa kompleks dengan
protein transpor yang disebut lipoprotein. Kompleks ini dapat bercampur baik dengan
darah (Tan, 2002).
Kilomikron : kilomikron, lipoprotein yang paling besar, dibentuk di dalam
usus dan membawa trigliserida yang berasal dari makanan. Beberapa ester kolisterol
terdapat juga dalam inti kilomikron (Katzung, 2002).
Lipoprotein Berdensitas Sangat Rendah (VLDL) : VLDL yang disekresi
oleh hati, menyediakan suatu sarana untuk mengekspor trigliserida ke jaringan
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
perifer. VLDL mengandung apo B100 dan beberapa apo C. diperlukan lebih banyak
apo C daripada HDL (Katzung, 2002).
Lipoprotein Berdensitas Rendah (LDL) : suatu jalur utama katabolisme
LDL dalam hepatosit dan dalam sebagian besar sel-sel bernukleus lainnya melibatkan
endositosis yang diperantarai reseptor berafinitas tinggi. Ester kolesteril dari inti LDL
kemudian dihidrolisis, yang mengahsilkan kolesterol bebas untuk sintesis membrane
sel (Katzung, 2002).
Lipoprotein Lp (a): LP (a) dibentuk dari suatu gugus yang menyerupai LDL
dan protein Lp(a) tersebut dihubungkan dengan suatu jembatan sulfide (Katzung,
2002).
Lipoprotein Berdensitas Tinggi (HDL) : apolipoprotein HDL disekresi
oleh hati dan usus. Sebagian besar lipid di dalam HDL berasal dari permukaan satu
lapis kilomikron dan VLDL selama lipolisis (Katzung, 2002).
Hiperlipidemia merupakan kelompok penyakit yang dapat bersifat primer atau
sekunder, tergantung penyebabnya. Hiperlipidemia primer berasal dari kelainan gen
tunggal yang diwarisi atau lebih sering disebabkan kombinasi factor genetic dan
lingkungan. Hiperlipidemia sekunder merupakan penyakit metabolic yang lebih
umum, seperti diabetes mellitus, asupan alcohol yang berlebihan, hipotiroidisme, atau
sirosis biliar primer (Mycek, 2002).
Arteriosklerosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan penebalan dan
hilangnya elastisitas dinding arteri. Dikenal 3 bentuk arteriosklerosis yaitu
atherosclerosis, arteriosclerosis Monckeberg dan arteriolosclerosis. Atherosclerosis
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
adalah bentuk arteriosclerosis yang paling umum ditemukan, ditandai dengan
terdapatya aterom pada bagian intima arteri yang berisi kolesterol, zat lipoid dan
lipofag. Pembuluh darah yang terkena adalah arteri besar dan sedang yaitu pembuluh
serebral, vertebral, koroner, renal, aorta, dan pembuluh di tungkai (Ganiswarna,
1995).
Kelainan lipoprotein dideteksi dengan mengukur kandungan lipid dalam
serum setelah 10 jam puasa. Resiko peyakit jantung aterosklerosis ,meningkat
bersama peningkatan konsentrasi lipoprotein aterogenik, kaitannya berbanding
terbalik dengan kadar HDL, dan dimodifikasi oleh factor risiko lainnya (Katzung,
2002).
Dalam keadaan normal, hati melepaskan kolesterol ke darah sesuai kebutuhan.
Tetapi, bila diet mengandung terlampau banyak kolesterol atau lemak hewani jenuh,
maka kadar kolesterol darah meningkat (Tan, 2002).
Obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan
lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal.
Obesitas atau kegemukan dari segi kesehatan merupakan salah satu penyakit salh
gizi, sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya
(Soetjiningsih, 1995).
Obesitas dapat terjadi pada usia berapa saja, tetapi yang tersering pada tahun
pertama kehidupan, usia 5-6 tahun dan pada masa remaja (Soetjiningsih, 1995).
Penyebab obesitas (Soetjiningsih, 1995):
1. Masukan energi yang melebihi dari kebutuhan tubuh.
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
a. Pada bayi
Bayi yang minum susu botol yang selalu dipaksakan oleh ibunya,
bahwa setiap minum harius habis, kebiasan untuk memberikan
minuman/makanan setiap kali anak menangis, jenis susu yang diberikan
osmolaritasnya tinggi, sehingga bayi selalu haus.
b. Gaya emosional
Biasanya anak yang lebih besar, dimana baginya makanan merupakan
pengganti untuk mencapai kepuasan dalam memperoleh kasih sayang.
c. Gaya hidup masa kini
Kecendrungan orang-orang sekarang suka makanan ”fast food” yang
berkalori tinggi seperti hamburger, pizza, ayam goreng dengan kentang
goreng, es krim, aneka macam mie dan lain-lain.
2. Penggunaan kalori yang kurang
Berkurangnya pemakaian energi karena kurangnya aktifitas fisik yang
dilakukan, seharian nonton TV dan lain-lain, lebih-lebih disertai dengan makan.
Jarng olahraga untuk pembakaran kalori tubuh.
3. Hormonal
Kelenjar pitutari dan fungsi hipotalamus.Penyebab yang jarang dari
obesitas adalah fungsi hipotalamus yang abnormal. Sehingga terjadi hiperfagia
(nafsu makan yang berlebihan) karena gangguan pada pusat kenyang otak.
4. Herediter (Faktor Keturunan)
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
Kecendrungan menjadi gemuk pada keluarga tertentu. Kalau salah satu orang
tuanya obesitas, maka anaknya mempunyai resiko 40% menjadi obesitas, jika kedua
orang tuanya obesitas resikonya menjadi 80%.
Obat-obat antihiperlipidemia ditujukan untuk masalah kenaikan lipid serum
(pada hiperlipidemia primer atau sekunder) dengan strategi; beberpa obat ini
menurunkan produksi lipoprotein karier kolesterol dan triasilgliserol, sedangkan
lainnya meningkatkan pemecahan lipoprotein. Ada pula obat yang langsung
meningkatkan bersihan kolesterol dari tubuh. Obat-obat dapat digunakan tunggal atau
kombinasi, tetapi harus disertai kadar lipid dalam diet yang rendah, terutama
kolesterol dan lemak jenuh dan nilai kalori diet dimonitor dengan ketat (Mycek,
2002).
B. URAIAN BAHAN
1. Aquadest (Ditjen, 1979)
Nama Resmi : Aqua destillata
Sinonim : Air Suling / Aquadest
RM/ BM : H2O / 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
Kegunaan : Sebagai pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
2. Gemfibrozil (Ditjen POM, 1995)
Nama Resmi : Gemfibrozilum
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
Sinonim : Gemfibrozil
RM/ BM : C15H22O3/250,34
Pemerian : Hablur padat serupa lilin, putih
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol, metanol dan
kloroform.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Hipolipidemik
Kegunaan : Zat uji efek hipolipidemik
3. Simvastatin (Ditjen POM, 1995)
Nama Resmi : Simvastatinum
Sinonim : Simvastatin
RM : C21H14O5
Pemerian : Serbuk hablur putih dan rapuh.
Kelarutan : Larut dalam air dan etanol 95% P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Hipolipidemik
Kegunaan : Zat uji efek hipolipidemik
C. Uraian Hewan Coba
Tikus (Rattus norvegicus)
Masa pubertas : 40 – 60 hari
Masa beranak : Sepanjang tahun
Masa hamil : 21 - 23 hari
Jumlah anak sekali lahir: 6 – 8 ekor
Lama hidup : 2-3 tahun
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
Masa tumbuh : 4 - 5 bulan
Masa menyusui : 21 hari
Frekeunsi kelahiran : 7 kali per tahun
Suhu tubuh : 37,7ºC – 38,8ºC
Kecepatan respirasi : 100 – 150 per menit
Tekanan darah : 130 - 95 mmHg
Volume darah : 7,5 % berat badan
Luas permukaan tubuh : Q2 = K2G3; K = 9,13; Q = berat badan
D. Uraian Obat
1. Gemfibrozil (Ditjen POM, 1995)
Nama : Lopid R
Komposisi : Tiap tablet mengandung 300 mg gemfibrozil
Indikasi : Hiperlipidemia tipe III, IV, dan V yaitu pasies dengan
kadar trigliserida yang lebih besar dari 750 mg/dl.
Kontraindikasi : Pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan empedu,
wanita hamil dan menyusui.
Efek samping : Gangguan saluran cerna (sakit perut, diare, mual),
peningkatan fasfotase alkali, peningkatan indeks
litogenik dan pembentukan batu empedu pada
pemakaian jangka panjang.
Dosis : 600 mg 2 kali sehari diberikan setengah jam sebelum
makan pagi dan makan malam.
Farmakodinamik : Menurunkan trigliserida dalam plasma sehingga
produksi VLDL dan apo-protein B dalam hati menurun.
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
Meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase sehingga
sehingga bersihan partikel kaya triglisrida meningkat
juga meningkatkan kadar HDL.
Farmakokinetik : Kadrar puncak dalam plasma dan darh dicapai dalam 1-2
jam dan keadaan mantap tercapai dalam 4-7 hari pada
pemberian 2 kali 600 mg sehari. Dieksresikan secara
utuh terutama dalam urine.
Waktu paruh : 1,5 jam.
2. Simvastatin (Ditjen POM, 1995)
Nama : Simvastatin
Komposisi : Tiap kapsul mengandung 10 mg simvastatin
Indikasi : Efektif pada semua jenis hiperlipidemia.
Kontraindikasi : Wanita hamil dan menyusui dan anak-anak.
Efek samping : Kelainan fungsi hati, oada otot terjadi miopati dan
rhabdimiolisis, insufiensi ginjal atau nyeri otot, loyo,
lemas yang bermakna dan sindrom hipersensitivitas.
Dosis : 20 mg per oral dan dapat dinaikkan menjadi 20 mg per
orak 2 X sehari dan bila perlu menjadi 40 mg per oral 2
X sehari.
Farmakodinamik : Memperantasi langkah pertama biosintesis sterol,
meningkatkan afinitas reseptor LDL yang tinggi dan
menghambat HMGCoA reduktase.
Farmakokinetik : Diabsorbsi 30-50% pada pemberian oral. Mengalami
proses biotransformasi dan eksresi terutama lewat
empedu dan faeces tetapi pengeluaran melalui urine
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
juga terjadi.
Waktu paruh : 1,5-2 jam
BAB III
METODE KERJA
A. Alat yang digunakan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum hipolipidemik adalah
gunting, spoit, kanula, dan alat pengukur kolesterol.
B. Bahan yang digunakan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum hipolipidemik adalah
tissue, alkohol,betadine, simvastatin, dan gemfibrozil.
C. Hewan coba yang digunakan
Adapun hewan coba yang digunakan dalam praktikum hipolipidemik
adalah Tikus (Rattus norvegicus).
D. Cara kerja
Pembuatan bahan obat gemfibrokzil
1. Siapkan alat dan bahan
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
2. Timbanglah gemfibrokzil sebanyak 0,561 mg
3. Kemudian larutkan ke dalam air 10 ml.
Pembuatan bahan obat simvastatin
1. Siapkan alat dan bahan
2. Timbanglah gemfibrokzil sebanyak 7,349 mg
3. Kemudian larutkan ke dalam air 10 ml.
Perlakuan hewan coba
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ukurlah kadar kolesterol Tikus (Rattus norvegicus).
3. Berikanlah obat secara peroral pada tikus pertama di berikan obat
gemfibrokzil, dan tikus kedua dengan obat simfastatin.
4. Setelah itu ukurlah kadar kolesterol pada menit ke 30’.
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
BAB IV
DATA PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan
Jenis obat Kolesterol
awal
Kolesterol setelah
induksi
Kolesterol setelah
30 menit
Simvastatin 387 mg/dl 191 mg/dl 136 mg/dl
Gemfikbrozil 235 mg/dl 171 mg/dl 124 mg/dl
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
BAB V
PEMBAHASAN
Hipolipidemik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar lipid
plasma. Tindakan menurunkan kadar lipid plasma merupakan salah satu tindakan
yang ditujukan untuk menurunkan resiko penyulitan arteriosclerosis yaitu salah satu
penyakit yang ditandai dengan penebalan dan hilangnya elasititas dinding arteri.
Obat-obat golongan hipolopidenik terbagi kedalam 5 golongan yaitu :
1. Asam fibrat
Adalah ester etil dari asam p-klorofenolin-isobutirat. Asam fibrat merupakan
hipolipidemik yang terutama bermanfaat bagi penderita hipergliseridemia.
Contohnya gimfibrosil, fenistatin
2. Resin pengikat asam empedu contohnya kolestiramin dan kolestipol
3. Inhibitor HMG-Co A rediktase contohnya : lovastatin, simvastatin dan
fluvastatin
4. Asam nikotinat
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
Mempunyai kemampuan menurunkan lipid yang luas, tetapi penggunaan dalam
klini terbatas karena efek samping tidakn menyenangkan contohnya asam
nikotinat(niasin)
5. Lain-lain seperti prubakol
Pada percobaan kali ini obat yang digunakan adalah obat golongan inhibitor
HMG-Co A reduktase. Mekanisme kerja dari inhibitor HMG CoA reduktase adalah
dengan menghambat sisntesis kolesterol dihati dan hal ini akan menurunkan kadar
LDL (low density lipoprotein) plasma. Kolesterol menakan transkripsi 2 jenis gen
yang mengatur sintesis HMG-CoA reduktase dan reseptorLDL. Menurunnya sintesis
kolesterol oleh penghambat HMG Co A reduktasew akan menghilangkan hambatan
ekspresi 3 jenis gen diatas sehingga aktivitas sintesis kolesterol oleh penghambtana
HMG Co A reduktase tidak besar, sehingga obat ini melangsungkan efeknya dalam
menurunkan kolesterol dngan cara meningkatkan jumlah reseptor LDL, sehingga
katabolisme kolesterol yang terjadi semakin banyak.
Pada percobaan ini obat golongan inhibitor HMG CoA reduktase yang
digunakan adalah simvastatin.
Mekanisme kerja dari simvastatin adalah dengan menghambat HMG Co A
reduktase yaitu analaog 3 hidroksi-3metilglutarat suatu precursor kolesterol.
Simvastatin adalah lakton yang dihidrolisis menjadi obat aktif. Karena afinitasnya
lebih kuat terhadap enzim, maka akan efektif memacu menghambat HMG Co A
reduktase, tahapan terbesar dalam sintesis kolesterol. Dengan menghambat sintesis
kolesterol derovo obat ini akan menghabiskan simpanan kolesterol intraseluler.
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
Simvastatin juga bekerja dalam penurunan reseptor LDL, yaitu jumlah rseptor pada
permukaan sel yang spesifik yanag dapat mengikat dan menginternalisasikan LDL
yang beredar sehingga hasil akhirnya adalah penurunan kolesterol plasma karena
sintesis berkurang dan peningkatan katabolisme LDL.
Pada percobaan ini hewan coba yang digunakan adalah Tikus (Rattus
norvegicus). Tikus pertama diberikan obat simvastatin, dan tikus kedua diberikan
obat gemfibrozil.
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa efek obat simvastatin
sebagai obat hipolipidemik golongan inihibitor HMG Co A reduktase adalah
memberikan efek hiperlipidemik lebih cepat dari pada efek hiperlipidemik pada
kontrol, dimana kontrol yang digunakan hanya satu yaitu kontrol positif yang
diberikan obat gemfibrokzil.
Hal ini diakibatkan karena kesalahan-kesalahan pada perlakuan tikus yaitu :
Kesalahan praktikan dalam menimbang yaitu pengamatan pada timbangan.
Ketidakaturan praktikan dalam memberikan obat kepada tikus (Rattus
norvegicus).
Kesalahan dalam memilih tikus (Rattus norvegicus) yang sehat.
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat dismpulkan hal-hal sebagai
berikut :
1. Obat Gemfibrozil merupakan obat antihipolipidemik golongan asam
fibrat.
2. Obat Simvastatin merupakan obat antihipolipidemik golongan penghambat
HMG-CoA reduktase.
B. Saran
Sebaiknya dalam laboratorium dapat lebih melengkapi lagi persediaan alat
dan bahan laboratorium, agar dapat melancarkan kegiatan laboratorium
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Depkes RI; Jakarta.
Ganiswara, S., (1995), “Farmakologi dan Terapi”, EGC, Jakarta, 369, 371
Guyton & Hall, (1996), “Fisiologi Kedokteran”, EGC, Jakarta, 1077
Guyton, 1997. “Buku Ajar Fisiologi Kedokteran”. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
Jasin,M. 1985. Sistematika hewan vertebrata dan invetebrata. Sri Wijaya.
Katzung, B., 2002. “Farmakologi Dasar dan Klinik”, Penerbit Salemba Medika. Jakarta.
Malole, M.B.M. 1989. “Penggunaan Hewan-Hewan” Percobaan di Laboratorium”, Pusat antar Universitas Bioteknologi IPB. Bogor.
Mycek, J. M. 2001. “Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi II”. Widya Medika. Jakarta.
Munaf, S., (1994), “Catatan Kuliah Farmakologi”, EGC, Jakarta, 89
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. EGC: Jakarta.
Siswardono, (1995), “Kimia Medisinal”, Airlangga University Press, Surabaya, 1997
Tjay. 2002.” Obat-Obat Penting Edisi II”. PT. Gramedia. Jakarta.Surabaya
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
LAMPIRAN
Perhitungan Dosis :
1. Untuk simvastatin
Untuk 100 gr = dosis obat x faktor konversi
= 5 x 0,018
= 0,09 mg
200Untuk 200 gr = x 0,09 mg
100
= 0,18
10Larutan stok = x 0,18
5
= 0,36 mg/10 ml
0,36 BYD = x 204,15
10
= 7,349 mg/10 ml
2. Untuk gemfibrokzil
Untuk 100 gr = dosis obat x faktor konversi
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
= 600 x 0,018
= 10,8 mg
200Untuk 200 gr = x 10,8 mg
100
= 21,6 mg
10Larutan stok = x 21,6
5
= 43,2 mg/10 ml
43,2 BYD = x 3,902
300
= 0,561 mg/10 ml
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
SKEMA KERJA
1. HIPOLIPIDEMIK
Tikus (Rattus norvegicus)
Ukur kadar kolesterol awal
Induksi selama satu minggu
pada hari praktikum ukur kembali kadar kolesterol
simvastatin gemfibrokzil
ukur kembali kadar kolesterol pada menit 30’
Dicatat hasil perlakuan
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
HIPOLIPIDEMIK
FIRDANITA BAYU PUTRA S.farm,apt150 2012 0376
top related