olahraga
Post on 08-Dec-2014
74 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Kokurikulum - Olahraga 2013
SEJARAH OLAHRAGA (History of Sport)
Sejarah olahraga dapat mengajarkan kepada kita erti mengenai perubahan masyarakat
dan mengenai olahraga itu sendiri.
Olahraga sepertinya melibatkan kemampuan dasar manusia yang dikembangkan dan
dilatih untuk kepentingannya sendiri, yang sejalan dengan dilatih demi kegunaannya. Ini
menunjukkan bahwa olahraga itu mungkin sama tuanya dengan keberadaan manusia
itu sendiri, yang memiliki tujuan, dan adalah cara yang berguna untuk meningkatkan
kemampuan mereka dalam menaklukkan alam dan lingkungan.
Namun, jika kita melihat jauh ke belakang bukti-bukti yang makin sedikit kurang
mendukung.
Prasejarah
Banyak penemuan modern di Perancis, Afrika dan Australia pada lukisan gua (lihat
seperti Lascaux) dari jaman prasejarah yang memberikan bukti kebiasaan upacara
ritual. Beberapa dari bukti ini berasal dari 30.000 tahun yang lampau, berdasarkan
perhitungan penanggalan karbon. Lukisan/Gambar-gambar jaman batu ditemukan di
padang pasir Libya menampilkan beberapa aktivitas, renang dan memanah. [1]
(http://www.fjexpeditions.com/) Seni lukis itu sendiri adalah merupakan bukti pada
ketertarikan pada keahlian yang tidak ada hubungannya dengan kemampuan untuk
bertahan hidup, dan adalah bukti bahwa ada waktu luang untuk dinikmati. Ini juga
membuktikan aktivitas non-fungsi lain seperti ritual dan sebagainya. Jadi, meskipun
sedikit bukti yang secara langsung mengenai olahraga dari sumber-sumber ini, cukup
beralasan untuk menyimpulkan bahwa ada beberapa aktivitas pada waktu itu yang
berkenaan dengan olahraga.
Kapten Cook, saat ia pertama kali datang ke Kepulauan Hawaii, pada tahun 1778,
melaporkan bahwa penduduk asli berselancar. Masyarakat Indian Amerika asli
bergabung dalam permainan-permainan dan olahraga sebelum kedatangan orang-
orang Eropa, seperti lacrosse, beberapa jenis permainan bola, lari, dan aktivitas atletik
1 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
lainnya. Suku Maya dan Aztec yang berbudaya memainkan permainan bola dengan
serius. Lapangan yang digunakan dahulu masih digunakan sampai sekarang.
Cukup beralasan untuk menyimpulkan dari sini dan sumber-sumber bersejarah lainnya
bahwa olahraga memiliki akar yang bersumber dari kemanusiaan itu sendiri.
Cina Kuno
Terdapat artefak dan bangunan-bangunan yang menunjukkan bahwa orang Cina
berhubungan dengan kegiatan yang kita definisikan sebagai olahraga di awal tahun
4000 SM. Awal dan perkembangan dari kegiatan olahraga di Cina sepertinya
berhubungan dekat dengan produksi, kerja, perang, dan hiburan pada waktu itu.
Senam sepertinya merupakan olahraga yang populer di Cina zaman dulu. Tentunya
sekarang juga, seperti keahlian orang Cina dalam akrobat yang terkenal secara
internasional.
Cina memiliki Museum Beijing yang didedikasikan untuk subjek-subjek tentang
olahraga di Cina dan sejarahnya. (Lihat Olahraga Cina, Museum )
Mesir Kuno
Monumen untuk Faraoh menunjukkan bahwa beberapa cabang olahraga diperhatikan
perkembangannya dan dipertandingkan secara berkala beberapa ribu tahun yang
lampau, termasuk renang dan memancing. Ini tidaklah mengejutkan mengingat
pentingnya Sungai Nil bagi kehidupan orang Mesir. Olahraga yang lain termasuk
lempar lembing, loncat tinggi, dan gulat. (Lihat referensi Olahraga Mesir Kuno)
(http://www.us.sis.gov.eg/egyptinf/history/html/hisfrm.htm).) Lagi, keberadaan olahraga
yang populer menunjukkan kedekatan dengan kegiatan non-olahraga sehari-hari.
2 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Yunani Kuno
Banyaknya cabang olahraga sudah ada sejak jaman Kerajaan Yunani Kuno. Gulat, Lari,
Tinju, lempar lembing dan lempar cakram, dan balap kereta kuda adalah olahraga yang
umum. Ini menunjukkan bahwa Kebudayaan militer Yunani berpengaruh pada
perkembangan olahraga mereka.
Pertandingan Olimpiade diadakan setiap empat tahun sekali di Yunani. Pertandingan
tidaklah diadakan hanya sebagai even olahraga saja, tetapi juga sebagai perayaan
untuk kemegahan individu, kebudayaan, dan macam-macam kesenian dan juga tempat
untuk menunjukkan inovasi di bidang arsitektur dan patung. Pada dasarnya, even ini
adalah waktu untuk bersyukur dan menyembah para Dewa-Dewa kepercayaan Yunani.
Nama even ini diambil dari Gunung Olympus, tempat suci yang dianggap tempat
hidupnya para dewa. Gencatan senjata dinyatakan selama Pertandingan Olimpiade,
seperti aksi militer dan eksekusi untuk publik ditangguhkan. Ini dilakukan agar orang-
orang dapat merayakan dengan damai dan berkompetisi dalam suasana yang
berbudaya dan saling menghargai.
Eropa dan Perkembangan Global
Beberapa ahli sejarah- tercatat Bernard Lewis- Menyatakan bahwa olahraga beregu
adalah penemuan Kebudayaan Barat. Olahraga individu, seperti gulat dan panahan,
sudah dipraktekkan di seluruh dunia. Tetapi tradisi olahraga beregu, menurut para
penulis ini, berasal dari Eropa, khususnya Inggris. (Ada catatan yang berlawanan-
termasuk Kabaddi di India dan beberapa permainan bola Mesoamerica.) Olahraga
mulai diatur dan diadakan secara berkala sejak Olimpiade Kuno sampai pada abad ini.
Aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan makanan menjadi
aktivitas yang diatur dan dilakukan untuk kesenangan atau kompetisi dalam skala yang
meningkat, seperti berburu, memancing, hortikultur. Revolusi Industri dan Produksi
massa menambahkan waktu luang, yang membolehkan meningkatnya penonton
olahraga, berkurangnya elitisme dalam olahraga, dan akses yang lebih besar. Trend ini
dilanjutkan dengan perjalanan media massa dan komunikasi global. Profesionalisme
3 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
menjadi umum, lebih jauh meningkatkan popularitas olahraga. Ini mungkin kontras
dengan ide murni orang Yunani, dimana kemenangan pada pertandingan dihargai
dengan sangat sederhana, dan dihargai dengan daun zaitun. (Mungkin tidak hanya
mahkota daun zaitun, beberapa penulis mencatat.)
Mungkin karena reaksi dari keinginan hidup kontemporer, terdapat perkembangan
olahraga yang paling baik dielaskan dengan post-modern: extreme ironing sebagai
contohnya. Juga ada penemuan baru di bidang olahraga petualangan dalam bentuk
melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari, contohnya white water rafting,
canyoning, BASE jumping dan yang lebih sopan, orienteering.
SEJARAH PSIKOLOGI OLAHRAGA
Psikologi olahraga pertama kali dikenalkan oleh Norman Triplett pada tahun 1898.
Norman Triplett menemukan bahwa waktu tempuh pembalap sepeda menjadi lebih
cepat jika mereka membalap di dalam sebuah tim atau berpasangan dibanding jika
membalap sendiri. Baru tahun 1925 laboratorium psikologi olahraga pertama di
Kawasan Amerika Utara berdiri. Pendirinya adalah Coleman Griffith dari Universitas
Illinois. Griffith tertarik pada pengaruh faktor-faktor penampilan atletis seperti waktu
reaksi, kesadaran mental, ketegangan dan relaksasi otot serta kepribadian. Dia lalu
menerbitkan dua buah buku, The Psychology of Coaching (1926)- buku pertama di
dunia Psikologi Olahraga-dan The Psychology of Athletes (1928).
Pada tahun yang sama, di Eropa sebenarnya juga berdiri sebuah laboratorium Psikologi
Olahraga yang didirikan oleh A.Z Puni di Institute of Physical Culture in Leningrad.
Namun Laboratorium Psikologi Olahraga pertama di dunia sebenarnya didirikan tahun
1920 oleh Carl Diem di Deutsce Sporthochschule di Berlin, Jerman.
Setelah periode tersebut psikologi olahraga mengalami kemandekan. Baru pada tahun
1960-an psikologi olahraga kembali mulai berkembang. Perkembangan ini ditandai
4 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
dengan banyaknya lembaga-lembaga pendidikan membuka konsentrasi pengajaran
pada Psikologi Olahraga. Puncaknya adalah pembentukan International Society of
Sport Psychology (ISSP) oleh para ilmuan dari penjuru Eropa. Kongres internasional
pertama diadakan pada tahun yang sama di Roma, Italia. Pada tahun 1966,
sekelompok psikolog olahraga berkumpul di Chicago untuk membicarakan
pembentukan semacam ikatan psikologi olahraga. Mereka kemudian dikenal dengan
nama North American Society of Sport Psychology and Physical Activity (NASPSPA).
Journal Sekolah pertama yang dipersembahkan untuk psikologi olahraga keluar tahun
1970 dengan nama The International Journal of Sport Psychology. Kemudian diikuti
oleh Journal of Sport Psychology tahun 1979. Meningkatnya minat melakukan
penelitian dalam bidang psikologi olahraga di luar laboratorium memicu pembentukan
Advancement of Applied Sport Psychology (AAASP) pada tahun 1985 dan lebih
berfokus secara langsung pada psikologi terapan baik dalam bidang kesehatan maupun
dalam konteks olahraga. Kini Psikologi Olahraga sudah mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Kongres International Society of Sport Psychology Conference Di
Yunani tahun 2000 telah dihadiri lebih dari 700 peserta yang berasal dari 70 negara.
American Psychological Association pun telah memasukkan psikologi olahraga dalam
divisi mandiri yakni divisi 47
Penerbitan dan jurnal pun sudah sangat banyak. Beberapa penerbitan dan jurnal
tersebut adalah (a) International Journal of Sport Psychology (1970); (b) Journal of
Sport Psychology (1979) yang kemudian berubah nama menjadi 1988 Journal of Sport
and Exercise Psychology; NASPSPA pada tahun 1988. penerbitan lain adalah The
Sport Psychologist (1987)—sekarang, Journal of Applied Sport Psychology (1989)—
sekarang, serta The Psychology of Sport and Exercise.
Sumber: www.sejarah-singkat-psikologi-olahraga.html
5 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
SEJARAH OLAHRAGA
A.Pendidikan jasmani pada zaman prasejarah
Bangsa primitif yang hidup zaman prasejarah tidak
meninggalkan bekas-bekas yang tertulis atau terlukis.Namun secara tidak disadari
mereka meninggalkan bekas-bekas dan kehidupan sehari-hari yang terdapat pada
lapisan stratigrafic dalam tanah berupa bekas tongkat bata yang yang dipertajam, cawat
dari kulit binatang,dsb sehingga para ilmuan dapat menarik kesimpulan cara-cara hidup
mereka dan tingkat kebudayaannya.
Perkembangan sejarah menurut para ilmuan
1.Zaman Eoliticum (periode I)
Manusia berbulu seluruh bagian badan manusia ditumbuhi bulu,bertelanjang bulat
berkeliaran bersama binatang-binatang,mencari makanan mentah,tidur tanpa
atap,menggunakan dahan kayu dan batu untuk melindungi mempertahankan diri dan
mereka selalu hidup dalam kecemasan akan keselamatan dirinya
2.zaman Paleolitikum ( periode II)
Terkenal dengan sebutan abad batu lama manusia masuh tetap berkeliaran tak
menentu mencari kebutuhan hidupnya tetapi sudah ada kemajuan antara lain,
a. sudah mencari tempat tinggal digua-gua atau tempat berlindung
6 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
b. menutup tubuhnya dengan kulit binatang yangtelha dikeringkan
c. menemukan api untuk memasak makanan
d. mulai membuat alat-alat sederhana
3. Zaman Neulitikum (periode III)
Terkenal dengan sebutan batu baru
a. Manusia mulai menggunakan alam untuk kehidupannya
b. Menyimpan bahan makanan untuk masa depan
c. Membuat panah untuk alat berburu dan mempertahankan diri
d. Mulai bercocok tanam dan memelihara ternak
e.mereka tidak berkeliaran lagi
Bangsa Primitif belummempunyai pandangan filosofis tentang hidupnya, sebab segala
aktivitasnya dicurahkan untuk mempertahankan hidupnya yaitu :
a. mencari makanan
b. mempertahankan diri
c. mempertahanakan jenis
Dalam ketiga faktor diatas mereka sangat tergantung efesiensi jasmaninya, sehinnga
pendidikan dan kebudayaan sangat dipengaruhi oleh kejasmaniannya.
Yang dimaksud dengan efisiensi jasmani adalah kekuatan serta keterampilannya untuk
mengatasi sesuatu,sehingga kedua hal inilah yang dipentingkan dalam pendidikan
jasmani, sebagai contoh
1. Upacara kedewasaan anak-anak dalam dalam bermain menirukan tingkah laku
orang tuanya sehari -hari dalam mempertahankan hidup
7 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
2. Masa percobaan Anak dilepas ke dalam hutan dan baru diperkenankan kembali
setelah hidup tanpa kawan dalam hutan selama 3 bulan atau bila telah membawa
kepada seekor binatang buas
3. Anak dilepas dengan perahu di daerah sungi aliran deras dan boleh pulang apabila
dapat menempuh aliran tersebut atau dapat menangkap sejenis atau beberapa jenis
ikan
4. Suku lain menganggap anaknya sudah dewasa, apabila dapat membawa tengkorak
dari suku lawannya untuk dipakai sebagia azimat
5. mengikuti orang tua/kakaknya untuk berburu,mencari ikan atau berperang sebagai
syarat masa percobaan
6. mempertinggi keterampilan dalam tari-tarian diberbagai upacar ritual rekreaul.
8 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
SENARAI TUGAS JAWATANKUASA KEPEGAWAIAN OLAHRAGA
BIDANG TUGAS AJK
Kepegawaian
Melantik referi, pengadil, hakim dan pegawai teknikal kejohanan
Mengurus dan mengesahkan penyertaan pegawai teknikal kejohanan dan
pasukan (buku rekod bertugas)
Kecemasan
Mengagihkan tugas kepada pasukan-pasukan kawalan & keselamatan
Memastikan kawasan kejohanan selamat daripada ganguan asing
Menyediakan pasukan bantuan kecemasan di tempat kejohanan
Menyediakan alatan perubatan
Menyediakan tempat rawatan (khemah)
Publisiti dan Tajaan
Menghebahkan semua maklumat mengenai kejohanan
Menyediakan banner kejohanan
Mengiklankan kejohanan di kawasan strategik IPG
Berusaha mendapatkan tajaan dan derma
Buku Program
Mengumpul semua bahan yang perlu untuk buku program (buku program)
Menentukan kandungan buku program
Membuat buku cenderamata
Mendapatkan kata-kata aluan
9 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Menyemak istilah & ejaan serta menyiapkan buku program sebelum kejohanan
Menguruskan percetakan dan mengedarkannya kepada pihak yang berkenaan
Menyerahkan buku program kepada AJK Perasmian dan Penutupan
Hadiah dan Cenderamata
Berbincang dengan AJK Pertandingan & Kepegawaian berhubung kriteria acara
& bilangan hadiah & cenderamata
Menyedia anggaran & menempah hadiah & cenderamata
Menyedia semua hadiah & cenderamata yang diperlukan
Bekerjasama dengan AJK upacara Perasmian & Penutupan bagi majlis
penyampaian hadiah kepada semua pemenang & pegawai perasmi
Menyedia borang penyampaian hadiah untuk pemenang dan nama VIP
penyampai
Menyusun hadiah & mengurus majlis penyampaian hadiah dan cenderamata
secara sistematik
Menyediakan dulang, lapik dan pegawai yang sesuai untuk majlis penyampaian
hadiah
Siaraya
Menguruskan urusan berkaitan P.A sistem kejohanan
Perasmian dan Penutupan
Mengurus upacara pembukaan & Penutupan Rasmi
Merangka perjalanan aturcara pembukaan & Penutupan Rasmi
Mengatur & menyediakan persiapan dan peralatan serta personal yang
diperlukan bagi upacara pembukaan dan penutupan rasmi
10 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Menguruskan raptai kedua – dua upacara tersebut
Mengaturkan tempat duduk para jemputan (VIP) dalam dua upacara tersebut
mengikut protokol
Menyediakan penyambut tetamu yang mencukupi untuk upacara pembukaan
dan penutupan rasmi
Menyediakan surat – surat jemputan ke upacara pembukaan & penutupan rasmi
Menguruskan perjalanan persembahan ketika majlis perasmian (sekiranya ada)
Kebersihan
Memastikan kawasan persekitaran kejohanan bersih, menarik dan berseri
Perbarisan dan Lintas Hormat
Menyelaraskan kontinjen yang mengambil bahagian dalam upacara lintas hormat
pembukaan & penutupan rasmi
Bertanggungjawab dalam aktiviti raptai
Memastikan penyertaan pasukan rumah – rumah sukan unit beruniform
Menyediakan borang, kriteria penilaian dan hakim – hakim jika upacara
perbarisan dipertandingkan
Makanan
Menguruskan hal-hal makanan para pegawai dan VIP semasa hari kejohanan
Pengangkutan
11 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Menguruskan tempahan bas kepada pelajar asrama (sekiranya ada)
Menguruskan tempahan lori untuk membawa peralatan ke stadium
Dokumentasi
Merakam kejohanan, Perasmian, Penutup
Mendapatkan pembekal untuk memberi khidmat sistem siaraya..
Mengadakan mesyuarat ‘post-mortem selepasa kejohanan.
Menyediakan laporan kejohanan untuk makluman Jawatankuasa Pengelola
AJK Kepegawaian
Teknik
Bertanggungjawab menentukan balapan, landas lari, bulatan, lengkok,
tempat mendarat bagi acara-acara padang dan semua alat dan peralatan
mengikut peraturan dan spesifikasi
Mennyediakan dan mengedarkan kepada Ketua-ketua Hakim, Penjaga masa
dan Pegawai Statistik semua borang yang digunakan oleh pegawai-pegawai
balapan dan padang
Pertandingan
Mengumpul dan merekodkan semua keputusan penuh bagi setiap acara, yang
diberikan oleh Referi, Ketua Penjaga Masa dan Ketua Hakim Balapan.
Menyampaikan keputusan-keputusan ini dengan segera kepada Juruhebah dan
Pegawai Statistik.
Menyediakan buku acara kejohanan
Statistik
12 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Mencetak dan mengedarkan salinan keputusan rasmi kepada semua pihak yang
memerlukan
Menerima keputusan rasmi bagi setiap acara balapan dan padang yang lengkap
dari Referi
Membukukan semua keputusan sebagai rujukan dalam mengemaskinikan
pemegang rekod bagi kejohanan tahun-tahun berikutnya
Mengisi borang-borang keputusan yang tertentu bagi acara-acara bukan balapan
atau padang
Mengira pungutan mata yang dicapai oleh setiap peserta bagi setiap acara dan
menjumlahkannya kepada Rumah Sukan
Menentukan Olahragawan dan Olahragawati dengan bantuan Setiausaha
Pertandingan dan pensyarah yang dipertanggungjawabkan
Referi (padang dan balapan)
Menentukan segala peraturan dipatuhi dan membuat keputusan terhadap
sebarang perkara yang timbul (perkara yang tidak dijelaskan dalam peraturan)
ketika kejohanan
Menyemak semua keputusan akhir, menangani sebarang pertikaian dan
menyelia pengukuran pencapaian yang membabitkan rekod
Hendaklah membuat keputusan tentang bantahan dan bangkangan terhadap
pengendalian pertandingan.
Mempunyai kuasa memberi amaran atau menyingkirkan dari pertandingan
mana-mana peserta yang didapati berkelakuan tidak senonoh.
Amaran boleh disampaikan dengan memperagakan kad kuning dan penyingkiran
dengan kad merah kepada peserta yang berkenaan. Amaran dan penyingkiran
hendaklah dicatatkan dalam kad keputusan.
Jika, pada pendapat referi yang berkaitan, timbul keadaan yang, demi untuk
keadilan, memerlukan sesuatu acara itu dijalankan semula, maka beliau
13 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
mempunyai kuasa mengisytiharkan acara tersebut batal dan menjadualkannya
semula, sama ada pada hari yang sama atau pada suatu masa yang lain.
Setelah selesai sesuatu acara, kad (borang) keputusan hendaklah dilengkapkan
segera, ditandatangani oleh Referi yang berkaitan dan diserahkan kepada AJK
Pertandingan
Tidak boleh berperanan sebagai Hakim atau Pengadil
Hakim Balapan/Penamat
Ditempatkan pada bahagian balapan yang sama. Berada sekurang-kurangnya
5m daripada dan sebaris dengan garisan penamat. Berada di atas platform
(tangga) yang mendongak ke belakang.
Menentukan keputusan perlumbaan (berdasarkan kedudukan tempat yang telah
ditetapkan oleh Ketua Hakim).
Sekiranya berlaku kes di mana Hakim-Hakim tidak dapat membuat keputusan,
maka kes ini perlu dirujuk kepada Referi supaya keputusan dapat ditetapkan.
Ketua Hakim akan mengumpul semua keputusan dari Hakim-Hakimnya dan
menyerahkannya kepada Setiausaha Pertandingan.
Hakim Acara Padang
Menghakimi dan merekodkan setiap percubaan dan mengukur setiap percubaan
sah peserta-peserta.
Bagi acara lompat tinggi, ukuran yang tepat hendaklah dilakukan setiap kali
palang dinaikkan, lebih-lebih lagi bagi percubaan yang bersangkutan dengan
rekod.
Sekurang-kurangnya 2 orang Hakim akan membuat catatan bagi semua
percubaan, menyemak catatan mereka pada akhir tiap-tiap pusingan.
14 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Hakim yang ditugaskan untuk menentukan percubaan yang sah atau tidak akan
mengangkat bendera putih bagi percubaan yang sah dan bendera merah bagi
percubaan yang tidak sah.
Ketua Hakim akan mengumpul semua keputusan dari Hakim-Hakimnya dan
menyerahkannya kepada Setiausaha Pertandingan.
Hakim Bilik Panggilan
Menentukan semua peserta memakai pakaian sukan yang sesuai dan nombor
bib (peserta) dipakai dengan betul dan mengikut senarai mula (start list).
Mempastikan kasut, bilangan paku dan ukuran pepaku (spikes) adalah mengikut
peraturan.
Menyelia pergerakan antara kawasan pemanasan (warm-up) dan kawasan
pertandingan bagi mempastikan yang peserta-peserta yang telahpun diperiksa
di bilik panggilan hadir dan bersiap sedia untuk memulakan acara mereka.
Marsyal
Mempunyai kuasa penuh mengawasi arena dan tidak membenarkan sesiapa
yang tidak berkenaan kecuali pegawai-pegawai yang bertugas dan peserta-
peserta yang akan bertanding memasuki dan berada di arena
Juruhebah
Hendaklah memaklumkan kepada para hadirin, nama dan nombor peserta-
peserta yang mengambil bahagian bagi setiap acara dan maklumat-maklumat
lain yang berkaitan seperti saringan, lorong dan masa perantaraan.
15 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Keputusan (kedudukan, catatan masa / ketinggian / jarak) bagi setiap acara
hendaklah dihebahkan seberapa segera yang boleh selepas menerima
maklumat-maklumat tersebut
Penolong Pelepas
Hendaklah mempastikan semua peserta yang bertanding dalam saringan atau
akhir adalah betul dan sah, dan memakai nombor bib (peserta) mereka dengan
betul.
Menempatkan semua peserta di lorong atau di tempat permulaan masing-
masing.
Memberi isyarat kepada Pelepas bahawa semua peserta sudah bersedia.
Bertanggungjawab terhadap kesediaan baton-baton bagi pelari-pelari pertama
acara lari berganti-ganti.
Penjaga Masa
Ketua Penjaga Masa akan menyelaras dan mengagihkan tugas kepada setiap
Penjaga Masa (8 orang).
Ditempatkan sebaris dengan garisan penamat dari luar balapan. Berada
sekurang-kurangnya 5m daripada lorong tepi balapan. Berada di atas platform
(tangga) yang mendongak ke belakang.
Pastikan jam randik dengan paparan digital berfungsi sebelum acara dimulakan.
Masa bagi semua peserta yang menamatkan perlumbaan hendaklah dicatatkan.
Masa hendaklah diambil dari kilat / asap yang terbit dari letupan pistol atau alat
lain yang dibenarkan sehingga ke saat mana-mana bahagian peserta
(torso/dada dan bukannya kepala, leher, lengan, betis, tangan atau kaki) jelas
mencecah alur menegak bahagian terdekat garisan penamat.
Setiap orang Penjaga Masa hendaklah bekerja sendirian tanpa menunjukkan
jamnya kepada atau membincangkan catatannya dengan orang lain,
16 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
merekodkan catatannya ke dalam borang rasmi dan setelah
menandatanganinya, menyerahkannya kepada Ketua Penjaga Masa yang akan
memeriksa jam-jam tadi bagi mengesahkan masa yang dilaporkan itu.
Bagi semua masa catatan tangan perlumbaan di balapan, masa hendaklah
dibaca dan dicatatkan ke 1/10 saat yang lebih tinggi (contoh: 12.32s = 12.4s).
Ketua Penjaga Masa akan mencatatkan semua masa rasmi bagi setiap peserta
dalam borangnya dan menyerahkannya kepada Setiausaha Pertandingan.
Pengadil
Bertugas sebagai pembantu kepada Referi Balapan, tanpa mempunyai kuasa
untuk membuat keputusan akhir.
Dipastikan kedudukan masing-masing di balapan oleh Referi supaya mudah
untuk memerhatikan pertandingan dengan teliti.
Mengemukakan laporan bertulis dengan segera kepada Referi jika berlakunya
kes perlanggaran peraturan atau pembatalan yang dilakukan oleh peserta/atlet.
Sebarang perlanggaran peraturan atau pembatalan hendaklah ditunjukkan
dengan mengangkat bendera kuning / merah.
Apabila seseorang pengadil mendapati seseorang pelari itu telah termasuk ke
lorong lain yang bukan lorongnya, atau pertukaran baton berlaku di luar kawasan
yang dibenarkan, beliau hendaklah dengan serta merta menanda di balapan
tempat kesalahan tersebut dilakukan dengan menggunakan apa jua cara yang
sesuai.
LARI PECUT
17 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Sejarah
Lari pecut merupakan salah satu acara terawal dalam pertandingan olahraga yang
pernah dicatatkan. Pada zaman moden, antara rujukan terawal ialah pertandingan
dalam kalangan pekerja serta orang suruhan bangsawan. Pada abad ke-19 lari pecut
menjadi semakin popular. Acara stade adalah antara acara yang mula-mula
dipertandingkan dan melibatkan jarak 192 meter. Jarak ini juga merupakan panjang
stadium yang digunakan. Berikutan ini acara ulang alik yang dinamakan 'dialos'
berjarak 384 (192 meter x 2 ) diadakan.
Pada zaman olimpik kuno, larian bermula dengan blok permulaan yang dibina
melintang keluasan stadium berkenaan. Blok permulaan diperbuat daripada ketulan
batu marmar. Blok permulaan disediakan dengan lubang saiz tapak kaki. Semua atlet
menggunakan blok yang tetap walaupun saiz kaki mereka berbeza. Pagar permulaan
yang dinamakan husplex digunakan untuk memulakan perlumbaan. Perkembangan lari
pecut pada abad 19 terbatas kerana tiada undang-undang dan peraturan-peraturan,
prosedur permulaan dan penjagaan masa yang tepat. Pelbagai cara permulaan
digunakan, sehingga menjadi masalah mengenai cara mana yang patut digunakan.
Walau bagaimanapun persetujuan dibuat untuk menjadikan cara permulaan berdiri
sebagai cara permulaan yang paling baik dan diterima oleh semua pihak.
Pada tahun 1880an ramai jurulatih membuat percubaan cara memulakan sesuatu
larian. Antara permulaan awal ialah ´pencil start, di mana para atlet berlari 20 meter
pertama dengan memegang pensil. Permulaan dimulakan dengan persetujuan dan
tembakan. Kemudian wujudlah gaya dekam pada tahun 1884. Di Australia gaya ini
dikenali sebagai kangaroo start. Sebelum tahun1921 kebanyakan pertandingan hanya
untuk lelaki sahaja, pertandingan pertama untuk wanita telah diperkenalkan pada tahun
1921 di Monte Carlo.
Dalam acara 100 meter, rekod rasmi lelaki yang pertama dilakukan oleh Harald
Andersson dari Switzerland pada tahun 1890 dengan catatan 11.0, Marlies Gohr dari
18 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Jerman pula adalah pemegang rekod pertama dengan 10.88 saat yang dibuat pada
Sukan Olimpik tahun 1928. dalam acara 200 meter, rekod larian sebelum olimpik
moden dibayangi oleh larian yang dibuat pada jarak lurus tanpa selekoh. Charles Wood
merupakan orang pertama yang mencatat 22 saat. Bagi wanita acara 200 meter
diperkenalkan dalam Sukan Olimpik 1948, Wilma Rudolph dari Amerika Syarikat adalah
pemegang rekod pada tahun tersebut dengan masa 22.9. Dalam acara 400 meter,
Maxie Long adalah orang pertama yang berjaya mencatat masa 47.8 saat dan
dipecahkan oleh Lee Evans pada tahun1968 dengan masa 43.86 saat. Marlene
Mathews dari Australia telah mencatat masa 57.0 saat bagi wanita dan masa ini telah
diperbaharui iaitu di bawah 50 saat oleh Irena Szewinska dari Poland dengan catatan
masa 49.9 saat pada tahun 1974. Marita Koch dari Jerman pula telah berjaya mencatat
masa 48.94 saat pada tahun 1978.
Prinsip Asas Larian Pecut
Lari pecut adalah aktiviti yang memerlukan para pelajar membuat larian untuk satu
jarak dengan sepantas yang terdaya. Kepantasan larian bergantung kepada dua faktor
utama, iaitu panjang langkah dan kekerapan langkah.
Prinsip-prinsip asas larian pecut adalah seperti berikut :-
a) berlari di atas hujung kaki, bukan di atas tapak kaki
b) kaki belakang diluruskan setiap kali mengakhiri tolakan yang dibuat oleh kaki
tersebut
c) tangan digerakkan dengan pantas
d) leher dan bahu hendaklah dalam keadaan selesa (tidak ditegangkan)
Panjang langkah seorang pelari ditentukan oleh beberapa faktor:
1) panjang kaki pelari
2) kefleksibelan pinggul
3) kekuatan dan keanjalan otot
19 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
4) julat pergerakkan
Dua perkara yang patut dielakkan adalah berlari pelepik-pelepik dan termelangkah.
Berlari pelepik-pelepik adalah untuk mencapai aksi yang lebih pantas daripada kaki
sehingga menjejaskan kepanjangan kaki. Termelangkah melibatkan jangkauan ke
depan dengan kaki pemulihan semasa menyentuh tanah. Ia akan melambatkan atlet
dengan menyebabkan kesan membrek kepada gerakan ke hadapan. Gaya lari pecut
yang baik adalah dengan memanjangkan pinggul, lutut dan sendi pergelangan kaki,
pemacu kaki belakang dan mengangkat lutut dan peha kaki kanan.
PERATURAN DALAM LARI PECUT
1. Blok permulaan hendaklah tegar dan diperbuat tanpa spring yang boleh membantu
pelari.
2. Sebelum perlumbaan, pelari hendaklah memanaskan badan terlebih dahulu.
3. Semasa berada di garisan permulaan, pelari tidak dibenarkan menyentuh garisan
permulaan atau kawasan di depan garisan dengan tangan atau kaki.
4. Apabila memulakan larian dengan cara gaya dekam, kedua--dua tangan hendaklah
menyentuh tanah.
5. Pelumba yang memulakan larian sebelum tembakan pistol pelepas oleh pegawai
pelepas dikira batal.
7. Pelari hendaklah berlari dalam lorong sendiri dari awal hinga akhir.
8. Peserta yang terlebih dahulu lakukan "dip" kepala ditunduk sedikit dan bahagian
atas badan ( "torso" ) dicondong sedikit ke hadapan atau 'mendada' ke garisan
penamat dengan keadaan kepala sedikit mendongak pada pita penamat dikira
pemenang.
20 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
FASA-FASA LARIAN
Fasa lari pecut boleh dibahagikan kepada yang berikut :
i) Fasa permulaan
ii) Fasa larian
a) Fasa pecutan
b) Fasa kelajuan maksimum dan pengekalan kelajuan
c) Fasa larian di selekoh
iii) Fasa penamat
Fasa Permulaan
Teknik mulaan larian pecut
Terdapat dua teknik mulaan yang digunakan dalam acara ini, iaitu gaya berdiri dan
gaya dekam.
Gaya berdiri
Gaya ini sering kali oleh pelajar semasa mereka bersedia untuk memulakan larian dari
sesuatu tempat. Oleh yang demikian, adalah paling baik jika para guru
memperkenalkan teknik asas mulaan gaya berdiri dalam sesi permainan kecil yang
memerlukan para pelajar berlari.
Langkah-langkah
a) kaki hadapan diletakkan seberapa dekat yang boleh dengan titik atau garis mula.
b) Bengkokkan sedikit kaki hadapan.
c) Berat badan ketika membuat persediaan hendaklah terasa seperti telah terkumpul
di kaki hadapan.
d) Condongkan badan ke hadapan.
e) Tangan hendaklah dalam keadaan bersedia untuk bergerak.
f) Apabila mula berlari, kaki hadapan hendaklah menolak keseluruhan bahagian
badan dengan kuat.
21 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
g) Semasa berlari, peserta hendaklah berlari dengan lurus dan memandang tepat ke
arah hadapan.
Gaya dekam
Bukan semua atlet adalah sama dan dengan itu teknik permulaan adalah berbeza.
Semasa berlepas dari blok, kaki menolak dengan kuat. Walaupun terdapat pelbagai
variasi, namun pada amnya terdapat tiga jenis gaya dekam iaitu :
a) Gaya peluru (Bullet/Bunch/Kangaroo Start)
b) Gaya sederhana (Medium Start)
c)Gaya panjang (Elongated Start)
Bagi gaya peluru, kedua-dua belah kaki peserta dirapatkan, iaitu hujung kaki belakang
ditempatkan selari dengan bahagian tumit kaki hadapan, sementara bagi gaya
sederhana, lutut kaki belakang selari dengan hunung kaki hadapan. Kedua-dua gaya ini
biasanya diamalkan oleh pelajar sekolah. Gaya panjang pula lebih selesa bagi peserta-
peserta yang tinggi. Dalam gaya ini, lutut kaki belakang adalah selari dengan bahagian
tumit kaki hadapan. Bagaimanapun kesesuaian dan keberkesanan sesuatu gaya itu
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antaranya ialah :
a) bentuk peserta ( tinggi / rendah )
b) masa tindak balas peserta
c) kekuatan kaki
d) kordinasi yang cekap badan dengan kuat.
e) semasa berlari, peserta hendaklah berlari dengan lurus dan memandang tepat ke
arah hadapan
Fasa Larian
22 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Teknik Kelajuan Maksimum dan Pengekalan Kelajuan
Fasa pecutan berlaku di antara jarak 30 meter hingga 60 meter. Dalam acara lari pecut,
pecutan berlaku awal dalam larian. Sebenarnya 95% daripada kelajuan maksimum
dicapai pada kira- kira 18 meter. Apabila seseorang atlit mencapai kelajuan maksimum,
kadar pecutannya akan ditentukan oleh tahap daya tahan ototnya. Tambahan pula
seseorang atlit tidak mungkin boleh berlari pada kelajuan maksimum lebih dari jarak 14-
18 meter, maka apa yang diperlukan oleh atlit ialah mengekalkan kelajuan yang lebih
rendah dari kelajuan maksimum.
Teknik Larian di Selekoh
Pada bahagian selekoh, semakin laju atlit berlari, semakin kuat kuasa‘centrifugal’.
Untuk memastikan larian selekoh adalah berkesan atau untuk mengimbangkan
kuasa ‘centrifugal’, seorang pelari seharusnya merendahkan badan kearah dalam.
Tangan kiri terus dihayun lurus, manakala tangan kanan menyilang badan mengarah ke
dalam.
Fasa Penamat
Teknik Penamat
Faktor yang paling penting untuk menamatkan sesuatu larian ialah untuk berlari 10
meter lebih dari jarak lariannya; sebagai contoh 110 m untuk 100 m dan 210 m untuk
200 m. Jadi dengan itu adalah mustahak bagi seorang atlit untuk terus pecut untuk
melewati garisan penamat. Cara yang paling baik untuk menamatkan larian ialah untuk
menonjolkan bahagian torso ke hadapan seperti yang ditunjukkan dalam rajah 3.9
mengangkat bahu ke atas dan menarik tangan ke belakang
23 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Fasa Permulaan
Bukan semua atlit adalah sama dan dengan itu teknik permulaan adalah berbeza.
Walaupun terdapat pelbagai variasi, namun pada amnya terdapat 3 cara :
a) Gaya Peluru (Bullet/Bunch/Kangaroo Start)
b) Gaya sederhana (Medium Start)
c)Gaya Panjang (Elongated Start)
Memulakan Larian Tanpa Blok Permulaan
1. Gaya peluru
a) berdiri rapat kepada garisan dan kira 2 atau 1.5 tapak.
b) hujung tapak kaki belakang segaris dengan tumit tapak kaki hadapan.
c) ruang di antara dua tapak kaki adalah seluas buku penumbuk.
2. Gaya sederhana
a) berdiri rapat kepada garisan dan kira 2 atau 1.5 tapak.
b) lutut tapak kaki belakang segaris dengan hujung tapak kaki hadapan.
c) ruang di antara dua tapak kaki adalah seluas buku penumbuk.
3. Gaya panjang
a) berdiri rapat kepada garisan dan kira dua atau 1.5 tapak.
b) lutut tapak kaki belakang segaris dengan hujung tumit kaki hadapan.
c) ruang di antara dua tapak kaki adalah seluas buku penumbuk.
Memulakan Larian dengan Blok
Blok permulaan membantu pelari untuk memulakan larian dengan cepat. Terdapat
banyak variasi yang dicadangkan oleh ramai jurulatih tetapi kita akan melihat gaya yang
dicadangkan oleh Mach, seorang atlit dan jurulatih yang berwibawa(mengikut Payne,
1985)
24 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Gaya larian melibatkan 3 gaya iaitu :
1. Gaya peluru
Blok permulaan adalah rapat dengan garis permulaan. Blok hadapan diletak dua tapak
dari garis permulaan dan blok belakang setapak dari bahagian hadapan blok hadapan.
2. Gaya sederhana
Gaya ini meletakkan blok pertama dua tapak dari garis permulaan dan blok belakang
dua tapak dari bahagian hadapan blok hadapan.
3. Gaya panjang
Blok hadapan diletak dua tapak dari garis permulaan dan blok belakang tiga tapak dari
bahagian hadapan blok hadapan.
Penempatan blok permulaan yang lebih tepat
Chis Brook(1981) dalam bukunya bertajuk Womens hurdling:Novice to Championship
mengemukan satu cara penempatan blok yang lebuh tepat. Cara ini melibatkan ukuran
panjang kaki.
Nilai dicari Cara mengira Keputusan
Panjang kaki Dari trochanter ke tanah
Penempatan blok
hadapan
Panjang Kaki ____ ×
0.55
Jarak antara blok Panjang kaki ____ × 0.42
Contoh : Panjang kaki = 86 cm
Penempatan blok pertama = 86 × 0.55 = 47.3 cm ( a)
Jarak antara blok = 86 × 0.42 = 36.12 cm (b)
25 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Penempatan blok di selekoh
Acara larian 200 m dan 400 m melibatkan bahagian selekoh dan dengan itu
penempatan blok permulaan adalah berbeza berbanding dengan acara 100 m. Blok
diletakkan berhampiran dengan garis luar lorong dan bahagian hadapan ditujukan ke
garis dalam lorong supaya bahagian dalam blok adalah tangent kepada garis dalam.
Teknik larian di selekoh
Fasa Permulaan dan Pecutan
Selepas arahan 'ke garisan' diberi, pelari mengambil tempatnya di blok permulaan.
Kedudukan tangan
Tangan adalah lurus dan dibuka seluas bidang bahu individu. Ibu jari dan jari penunjuk
dibuka dengan luas dan jari-jari lain adalah rapat di antara satu sama lain, diletak di
belakang garis mula.
Kedudukan kepala dan leher
Kepala dan leher didongak sebagai sebahagian dari 'torso'. Mata pandang ke hadapan
dengan penuh tumpuan. Selepas arahan 'sedia' diberikan, pinggul diangkat tinggi dan
badan dicondong ke hadapan.
Pergerakan tangan dan kaki
Selepas ‘bang’ atau tembakan pistol, pergerakan ke hadapan dimulakan. Diikuti
pergerakan kuat tangan dan kaki.Tangan yang bertentangan dengan kaki belakang
memulakan pergerakan kehadapan. Tangan lain digerakkan ke belakang dengan kuat.
Tangan dibengkokkan 90 darjah. Lutut belakang digerakkan ke belakang dengan cepat
dan pada tahap rendah. Kaki hadapan diluruskan sepenuhnya. Fasa pecutan
melibatkan larian dalam jarak di antara 30-60 meter, kedudukan badan berubah dari
rendah ke condong ke hadapan. Jarak langkah juga turut bertambah dalam fasa ini.
26 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Teknik Kelajuan Maksimum dan Pengekalan Kelajuan
Fasa pecutan berlaku di antara jarak 30 meter hingga 60 meter. Dalam acara lari pecut,
pecutan berlaku awal dalam larian. Sebenarnya 95% daripada kelajuan maksimum
dicapai pada kira- kira 18 meter. Apabila seseorang atlit mencapai kelajuan maksimum,
kadar pecutannya akan ditentukan oleh tahap daya tahan ototnya. Tambahan pula
seseorang atlit tidak mungkin boleh berlari pada kelajuan maksimum lebih dari jarak 14-
18 meter, maka apa yang diperlukan oleh atlit ialah mengekalkan kelajuan yang lebih
rendah dari kelajuan maksimum.
Teknik Larian di Selekoh
Pada bahagian selekoh, semakin laju atlit berlari, semakin kuat kuasa‘centrifugal’.
Untuk memastikan larian selekoh adalah berkesan atau untuk mengimbangkan
kuasa ‘centrifugal’, seorang pelari seharusnya merendahkan badan kearah dalam.
Tangan kiri terus dihayun lurus, manakala tangan kanan menyilang badan mengarah ke
dalam.
Teknik Penamat
Faktor yang paling penting untuk menamatkan sesuatu larian ialah untuk berlari 10
meter lebih dari jarak lariannya; sebagai contoh 110 m untuk 100 m dan 210 m untuk
200 m. Jadi dengan itu adalah mustahak bagi seorang atlit untuk terus pecut untuk
melewati garisan penamat. Cara yang paling baik untuk menamatkan larian ialah untuk
menonjolkan bahagian torso ke hadapan seperti yang ditunjukkan dalam rajah 3.9
mengangkat bahu ke atas dan menarik tangan ke belakang.
27 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Gaya dekam
Larian pecut yang mengamalkan gaya dekam untuk lakukan mulaan. Semasa berlepas
dari blok, kaki menolak dengan kuat. Terdapat tiga jenis gaya dekam iaitu :
gaya peluru ( bullet )
gaya sederhana
gaya panjang
Bagi gaya peluru, kedua-dua belah kaki peserta dirapatkan, iaitu hujung kaki belakang
ditempatkan selari dengan bahagian tumit kaki hadapan, sementara bagi gaya
sederhana, lutut kaki belakang selari dengan hunung kaki hadapan. Kedua-dua gaya ini
biasanya diamalkan oleh pelajar sekolah. Gaya panjang pula lebih selesa bagi peserta-
peserta yang tinggi. Dalam gaya ini, lutut kaki belakang adalah selari dengan bahagian
tumit kaki hadapan. Bagaimanapun kesesuaian dan keberkesanan sesuatu gaya itu
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antaranya ialah :
a) bentuk peserta ( tinggi / rendah )
b) masa tindak balas peserta
c) kekuatan kaki
d) kordinasi yang cekap
Menggunakan Blok Mulaan
Blok ini digunakan bertujuan untuk menghasilkan suatu daya tolakan yang lebih
berkesan apabila pelari mula bergerak ke hadapan. Cara menyediakan blok adalah
seperti berikut :
a) Jarak blok dari garis mula hendaklah memberi keselesaan, imbangan dan
kecekapan meknikal kepada penggunanya ketika dalam keadaan sedia.
b) Jarak antara bahagia hadapan blok dengan garis mula adalah antara 40cm – 48cm
28 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
c) Jarak antara bahagian belakang blok dengan bahagian hadapan blok adalah
bergantung kepada jenis gaya dekam yang digunakan.
d) Melakukan beberapa percubaan untuk mencari kesesuaian blok dan jaraknya yang
paling baik untuk pelari adalah perlu
e) Tentukan terlebih dahulu kaki manakah yang akan digunakan untuk memijak
bahagian belakang blok
f) Pastikan blok dipasang dengan ketat dan kuat.
Keadaan ‘ ke garisan ‘
Berjalan menuju ke blok dan berdiri dengan blok itu berada di bawah kedua-dua
belah kaki yang dikangkangkan.
Dekam dan letakkan hujung kedua-dua belah kaki ke atas blok.
Letakkan kedua-dua belah tangan di belakang garis mula. Jarak antara kedua-
dua belah tangan hendaklah sama luas dengan bidang bahu.
Sesuaikan kedudukan badan untuk mendapatkan keselesaan dan imbangan
yang maksimum.
Keadaan ‘ sedia ‘
29 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
a) Tinggikan sedikit bahagian pinggang dari aras bahu
b) Luruskan tangan dan gerakkan bahu ke hadapan garisan
c) Tekankan kedua-dua belah kaki dengan kuat ke atas blok mulaan
Gambar rajah : dalam keadaan sedia
Berlepas dari blok mulaan
Ini merupakan suatu tindakan ledakan. Semasa ia dilakukan kedua-dua belah kaki
pelari menolak blok dengan kuat dan pantas. Tangan pelari dihayun untuk membantu
pelepasan keseluruhan badannya dari blok tadi. Bagi memastikan pelari dapat berlepas
dengan pantas dan sempurna, dia mestilah melakukan pergerakan-pergerakan yang
berikut :
a) Bergerak lurus ke hadapan tanpa menegakkan badan dengan serta-merta.
b) Jarak langkah yang pertama dilakukan secara sederhana, tidak terlalu panjang dan
tidak terlalu pendek.
Mulaan di bahagian selekoh lorong larian
Sekiranya pelari harus memulakan larian dari bahagian selekoh lorong larian, dia
hendaklah memasang blok mulaan secara bersudut. Cara ini akan membolehkan pelari
tersebut bergerak dengan lurus ke bahagian dalam lorong lariannya.
30 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
MENAMATKAN PERLUMBAAN LARI PECUT
Semasa menuju ke garisan tamat, seseorang pelari tidak digalakkan melompat ke garis
tersebut, sebaliknya dia hendaklah terus berlari tanpa mengurangkan kepantasannya.
Biasanya dalam perlumbaan lari pecut, apabila tiba di garis tamat, pelari akan
mendepakan tangannya ke belakang dan badannya pula (bahagian torso) digerakkan
ke hadapan. Ada juga sesetengah pelari yang menamatkan lariannya dengan gaya
menundukkan bahagian kepalanya apabila tiba di garisan penamat.
ACARA 200 METER
Acara 200 meter adalah acara yang dilakukan dengan usaha sepenuhnya tetapi dalam
keadaan terkawal. Perbezaan yang ketara di antara acara 100 meter dengan 200 meter
adalah dalam daya ketahanan kelajuan yang boleh didefinisikan sebagai
keupayaan mengekalkan kelajuan tinggi merentasi jarak yang lebih jauh. Untuk acra
200 meter atlit mesti memperoleh teknik larian yang betul pada bahagian selekoh
kerana jarak 100 meter yang pertama akan berlari pada bahagaian selekoh.
Oleh kerana akan berlari di bahagian selekoh, blok-blok mulaan akan di tempatkan
berhampiran garisan luar yang membatasi lorong larian, supaya mengikut satu trajektori
permulaan yang bertangen pada selekoh; iaitu 5 – 6 meter melepasi garisan.
BERLARI ATAS SELEKOH
1) Apabila meningkatkan kelajuan di bahagian selekoh, daya emparan(centrifugal
force) mudah menyebabkan atlit tergelincir keluar,
2) Untuk mengatasi gaya ini, atlit akan condong ke selekoh dan memusingkan sedikit
tubuh badan untuk mendahulukan bahu kiri.
3) Ini akan menolong badan atlit bergerak dalam gaya yang lebih berkoordinasi.
31 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
BERLARI DI LORONG LURUS
1) Bahagian kedua perlumbaan 200 meter, adalah berlari 100 meter pada bahagian
lorong lurus.
2) Lebih kurang antara 80 – 120 meter dari garisan permulaan, iaitu di antara garisan
selekoh dan bahagian lurus atlit akan mencapai puncak kelajuannya.
3) Atlit harus mengekalkan posisi larian yang betul di bahagian selekoh dengan bahu
kiri sedikit mendahului bahu kanan supaya atlit tidak tergelincir tetapi dapat berlari
dengan bersahaja menuju ke lorong lurus dan mengekalkan kelajuan yang telah
dicapai.
32 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
LONTAR PELURU
Sejarah
Acara lontar peluru tidak mempunyai sejarah yang lama jika dibandingkan
dengan acara merejam lembing dan melempar cakera. Mengikut sejarah, aktiviti
melontar batu telah dijadikan pertandingan bermula pada abad ke-19. Orang Scotland
dan Ireland telah dianggap sebagai golongan pertama yang mencipta acara lontar
peluru, berdasarkan pertandingan melontar batu yang mereka lakukan ketika itu.
Bagaimanapun, acara lontar peluru tidak dapat diterima sebagai acara sukan di kedua-
dua buah negara ini.
Setelah diperkenalkan di Amerika Syarikat, acara lontar peluru telah mendapat
sambutan di beberapa kejohanan sukan olahraga. Sebagai sebuah negara yang
mengambil berat tentang kegiatan sukan, Amerika Syarikat telah menganggap kegiatan
sukan sebagai sangat menarik, dan akhirnya menjadi acara olahraga yang
dipertandingkan.
Dari sini, bermulalah sejarah baru bagi acara lontar peluru. Pada ketika ini,
peluru diperbuat daripada besi seberat 16 paun. Beberapa peraturan yang berkaitan
dengan kawasan lontaran telah dicipta. Pada mulanya kawasan lontaran berbentuk segi
empat sama dengan ukuran 7 kaki x 7 kaki. Dengan ini, acara lontar peluru telah
diperkenalkan ke negara-negara lain seperti Greek. Acara ini telah diterima untuk
dipertandingkan di Sukan Olimpik moden tahun 1896.
Malah bentuk kawasan lontaran ini terus digunakan untuk Sukan Olimpik pada
tahun 1900 dan 1904. Pada tahun 1909, bentuk kawasan telah ditukar kepada bentuk
bulatan yang berdiameter 7 kaki, dengan bahagian hadapan tempat melakukan
lontaran diletakkan papan yang seakan-akan penanda, yang terdapat pada kawasan
lontaran seperti yang diguna pakai sekarang. Namun begitu, tiada peraturan yang tetap
berhubung teknik melontar peluru.
33 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Peraturan
Peluru hendaklah dipegang dengan tapak tangan dan disokong oleh jari serta
menyentuh rongga tulang selangka berhampiran leher.
Peluru ditolak dari kedudukan atas bahu.
Peserta diberikan enam kali percubaan lontaran sekiranya jumlah peserta tidak
melebihi lapan orang.
Peserta yang melakukan lontaran paling jauh dikira sebagai pemenang.
Lontaran hendaklah dibuat dalam bulatan atau kawasan lontaran dan peluru
mesti mendarat di dalam kawasan mendarat. Lontaran yang keluar dari kawasan
mendarat dikira batal.
Peserta tidak dibenarkan meninggalkan kawasan lontaran sebelum
pelurumendarat.
Peserta dibenarkan keluar dari sebelah belakang bulatan lontaran. Sekiranya
peserta keluar dari sebelah hadapan, lontaran itu dibatalkan.
Peserta tidak dibenarkan memijak atau menyentuh papan penanda semasa
membuat lontaran.
Terdapat empat orang pengadil yang terlibat iaitu pengadil pertama menentukan
cara dan kedudukan peluru, pengadil kedua mengawasi kedudukan kaki peserta,
pengadil ketiga dan keempat mengawasi tempat peluru mendarat.
34 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Gambar rajah : Teknik lontaran sah dan batal
Gambar rajah : Kedudukan-kedudukan pengadil
35 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Teknik Lontaran
Terdapat beberapa teknik yang boleh digunakan untuk melontar peluru, antaranya ialah
teknik berdiri, teknik lontaran sisi, teknik O’ Brien dan teknik membelakangi kawasan
lontaran (step-back).
Teknik berdiri
Untuk mendapatkan pergerakan tangan dan bahu yang betul, boleh melakukan
teknik berdiri sebagai satu latihan. Caranya adalah seperti berikut :
1. Berdiri dengan mengangkang kedua-dua belah kaki seluas lebih kurang 30 cm,
tangan memegang peluru di bawah dagu sehingga bersentuhan dengan
tengkuk. Siku tangan yang memegang peluru haruslah keluar dan mendatar.
2. Pusingkan sedikit arah ke kanan dan bawakan tangan kiri menyilang ke kanan.
3. Bawakan kembali tangan kiri dengan cepat ke arah kiri,manakala kaki diluruskan
dan peluru ditolak keluar.
4. Tangan diluruskan mengikut arah lontaran peluru, manakala tangan kiri
membantu mengimbang tangan.
Gambar rajah : Teknik lontaran berdiri
36 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Teknik lontaran sisi
1. Berdiri dengan kedudukan kaki selangkah ke belakang dari garisan tengah bulatan
lontaran. Tentukan kedudukan peluru adalah selesa dan kemudian kaki kiri
diangkat.
2. Letakkan kaki kiri pada tanah dan pusingkan sedikit bahu ke hadapan.
3. Luruskan kaki kiri dan bersedialah untuk membuat lontaran.
4. Pusingkan tapak kaki kanan dan angkatlah tumit dan tolakkan peluru keluar.
Gambar rajah : Teknik lontaran sisi
Teknik membelakangi kawasan lontaran
Teknik ini merupakan peringkat yang lebih maju. Walaupun atlit yang baru
terlibat dalam acara ini tidak digalakkan menggunakan teknik ini, namun ia
menjadi suatu kelebihan jika dapat dipelajari dan diaplikasikan. Langkah-
langkahnya adalah seperti berikut :
37 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
1. Mulakan dengan membelakangi arah membuat lontaran. Bengkokkan badan
dan lutut kanan serta luruskan kaki kiri di belakang.
2. Angkat kaki kiri sedikit.
3. Turunkan kaki kiri berhampiran dengan papan penahan dalam kawasan lontaran.
4. Pusingkan bahu dan pinggang ke arah lontaran.
5. Tolak peluru keluar sekuat mungkin.
Gambar rajah : Teknik membelakangi kawasan lontaran
Teknik Pemindahan (0’Brien)
Teknik ini merupakan teknik yang digunakan oleh pelontar-pelontar peluru
peringkat tinggi yang mempunyai kemahiran tinggi serta berpengalaman. Cara
melakukan teknik ini adalah seperti berikut:
38 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
1. Peserta hendaklah berdiri dengan membelakangi arah lontaran dan kaki kanan
bersentuh dengan garisan belakang.
2. Bongkokkan badan dan angkat kaki serta rapatkan dengan kaki kanan.
3. Mulakan langkah dengan kaki kanan.
4. Bengkokkan lutut kaki kanan dan ayunkan tangan kiri keluar.
5. Pusingkan bahu dan pinggang dan tolak serta lepaskan peluru sekuat yang boleh.
6. Lakukan lajakan ayunan dengan membawa berat badan ke hadapan dan diimbangi
dengan tangan kiri.
Gambar rajah : Teknik pemindahan O’Brien
39 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
LOMPAT JAUH
Sejarah
Menurut sejarah, permulaan acara lompat jauh telah dikesan pada awal tahun
708 s.m. iaitu semasa Sukan Olimpik Kuno di Greece. Menurut catatan, lompatan
pertama yang dilakukan adalah sejauh 7.05 meter oleh Chionis iaitu seorang atlit dari
Sparta. Teknik dan gaya lompatan yang dilakukan adalah berbeza daripada lompatan
yang dilakukan pada masa kini. Berdasarkan bukti-bukti yang didapati daripada lukisan
yang terdapat pada tembikar pada zaman dahulu, lompatan di buat secara berkali- kali
sama ada dalam bentuk multiple, double triple atau quintriple.
Apabila Sukan Olimpik Moden dimulakan pada tahun 1896, lompat jauh telah
dikategorikan dalam acara olahraga dan bermula daripada itu ia telah diterima dalam
kebanyakkan kejohanan yang diadakan di pelbagai peringkat dunia. Peraturan dan
teknik lompatan diperbaiki dari semasa ke semasa sehingga kepada bentuk lompatan
yang digunakan pada masa kini. Lompat jauh dianggap acara yang mudah untuk
dipelajari berbanding acara lompatan yang lain tetapi jika teknik dan peraturan
lompatan tidak dipelajari dengan baik ia boleh membawa kepada risiko kecederaan.
Lompat jauh adalah sejenis acara olahraga di mana seseorang atlet mencuba
mendarat sejauh yang boleh dari tempat yang dituju. Acara ini diminati walaupun tidak
ramai orang yang mempunyai kebolehan membuat lompatan yang jauh. Dalam masa
yang singkat, atlet mestilah membuat pelarasan bagi membetulkan kedudukan pusat
gravitinya, kelajuan dan kedudukan kaki.
Untuk mendapatkan pendaratan yang jauh dari tempat lonjakan, pelompat jauh
perlu menjalani latihan yang sistematik di bawah bimbingan jurulatih. Matlamat utama
bagi pelompat jauh adalah berlari pada kelajuan maksimum dan berkebolehan
meletakkan kaki di papan lonjak dengan betul dan tepat tanpa gangguan terhadap
kelajuan awal. Perlu diingat, masalah utama pelompat jauh adalah mengekalkan
langkahan larian pada tiga ke empat langkah sebelum melonjak. Disamping itu
40 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
pelompat jauh harus meningkatkan komponen kelajuan, kekuatan otot dan kuasa
eksplosif.
Lompat jauh telah dijadikan sebagai sebahagian daripada Sukan Olimpik. Acara
ini juga dicatat sebagai dua daripada rekod dunia yang paling lama berdiri dalam
sebarang acara balapan dan padang. Pada 1935, Jesse Owens mencatatkan rekod
dunia yang tidak dipecahkan sehingga 1960 oleh Ralph Boston.
Lompat jauh adalah salah satu daripada acara Olimpik pada Yunani Purba.
Seseorang atlit akan memegang beban pada kedua-dua tangan yang dipanggil
halteres. Beban ini akan dilayangkan ke hadapan seiring apabila atlet melompat untuk
menambah momentum dan dibaling ke belakang apabila berada di udara untuk
menolaknya ke hadapan. Paling dingati dalam acara purba adalah seorang lelaki
dipanggil Chionis di mana pada Olimpik 656 SM mencatatkan lompatan sejauh 7 m 5
cm.
Kini acara rekod acara tersebut telah dipegang oleh Mike Powell dari Amerika
Syarikat dengan lompatan sejauh 8.95 meter manakala bagi acara wanita rekod acara
tersebut telah dipegang oleh Galina Chistyakova dari Soviet Union dengan lompatan
sejauh 7.52 meter.
Peraturan
Kawasan Lari Landas:-
Kawasan lari landas mestilah berukuran antara 1.22 meter hingga 1.25 meter
lebar dan sekurang-kurangnya 40 meter hingga 45 meter panjang.
Papan Lonjakan :-
Diperbuat daripada kayu atau bahan tegar yang sesuai. Berukuran 1.21 meter
hingga 1.22 meter panjang dan lebar 198 milimeter hingga 202 milimeter serta
ketebalan 100 milimeter. Papan ini mestilah dicat putih dan diletakkan antara 1
hingga 3 meter dari kawasan permulaan mendarat.
41 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Papan Penanda Plastesin:-
Diperbuat daripada kayu tegar berukuran antara 98 milimeter hingga 102
milimeter lebar dan 1.21 hingga 1.22 meter panjang yang diselaputi plastesin
atau bahan yang sesuai di atasnya. Papan penanda ini berfungsi mengesan
tapak kaki atlet bila melakukan lompatan batal.
Kawasan Mendarat:-
Kawasan ini mestilah berukuran antara 2.75 meter hingga 3 meter lebar.Terletak
di penghujung kawasan lari landas dan selari dengan bahagian tengah kawasan
mendarat.
Peraturan Umum:-
Jika terdapat lebih daripada lapan orang peserta, setiap peserta diberi tiga kali
percubaan lompatan. Hanya lapan peserta yang terbaik akan diberi tambahan
tiga kali percubaan mengikut susunan terbaik berdasarkan pencapaian. Jika
terdapat lapan peserta atau kurang, mereka diberi enam kali percubaan
lompatan. Setiap peserta diberi masa satu minit untuk melakukan lompatan.
Sebarang keputusan seri dirujuk kepada lompatan kedua terbaik. Jika masih
sama, rujuk lompatan ketiga terbaik. Jauh lompatan diukur dari sentuhan pasir
terdekat dengan bahagian penghujung papan lonjak.
42 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Gambar rajah : tempat mendarat dan lintasan lari yang digunakan dalam acara
lompat jauh
Gambar rajah : teknik lompat jauh yang diguna pakai dimasa kini
43 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Teknik Lompat Jauh
1. Teknik Lompat Jauh Gaya Layar
Teknik ini sesuai untuk pelompat jauh yang baru menceburi acara ini kerana
lompatan mudah dilakukan.Gaya ini memerlukan seseorang pelompat itu
mengimbangi badannya dalam keadaan melunjur semasa dalam fasa layangan.
Fasa lari landas
a) Lari pecut dengan kelajuan maksimum yang terkawal. Lari 21-23 langkah atau
jarak 35-45 meter.
b) Kawal ketetapan langkah bermula daripada langkah ke empat yang telah
ditandakan.
c) Panjangkan beberapa langkah terakhir supaya kedudukan badan menjadi
rendah untuk mengatasi halangan graviti.
Fasa lonjakan
a) Kaki lonjakan dilonjakkan dengan kekuatan maksimum.
b) Ayunkan lutut kaki hadapan ke atas secepat mungkin bagi menambah kelajuan
menegak.
Fasa layangan
a) Rapatkan lutut ke dada dan ayun kedua-dua tangan ke atas dan kehadapan.
Fasa mendarat
a) Rapatkan kaki dan hulurkan ke hadapan apabila badan mula jatuh.
b) Gerakkan tangan ke hadapan apabila tumit mula mencecah tanah.
c) Condongkan badan ke hadapan seperti duduk ketika mendarat.
44 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Gambar rajah : teknik lompat jauh gaya layar
2. Teknik Lompat Jauh Gaya Gantung
Teknik ini memerlukan lentikan badan dan kedudukan kepala yang mendongak
ke atas semasa fasa layangan awal dan melunjurkan kaki ke depan diikuti badan
dan kaki semasa mendarat.
Fasa lari kandas
a) Sama seperti lari landas gaya layar.
Fasa lonjakan
a) Lonjak dengan kuasa kaki maksimum
b) Angkat lutut kaki hadapan seberapa tinggi yang boleh dan pada masa yang
sama angkat tangan yang bertentangan tinggi ke hadapan
Fasa layangan
45 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
a) Ayunkan kedua-dua tangan ke belakang dan lentikkan badan supaya kelihatan
keadaan seperti tergantung.
b) Luruskan kaki supaya lutut diangkat ke udara.
c) Angkat kedua-dua lutut serentak dengan ayunan tangan ke hadapan untuk
persediaan mendarat.
Fasa mendarat
a) Ayun tangan ke belakang dan bawa kedua-dua kaki yang dirapatkan ke
hadapan.
b) Dahulukan tumit untuk mendarat dan gerakkan tangan ke hadapan dengan
pantas serta badan dihamburkan ke hadapan.
Gambar rajah : teknik jauh lompat gaya gantung
3. Teknik Lompat Jauh Gaya Kayuh
Teknik ini lebih sukar dan memerlukan dan memerlukan kemahiran yang tinggi
kerana seseorang peserta seolah-olah berkayuh satu setengah langkah atau dua
setengah langkah di udara pada fasa layangan sebelum mendarat.
Fasa lari landas dan lonjakan
a) Sama seperti lari landas gaya layar dan gantung.
Fasa layangan
46 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
a) Lakukan pergerakan ‘tendang kayuh’ satu setengah atau dua setengah
langkah.
b) Pergerakan ‘tendang kayuh’ dua setengah langkah:
Langkah 1-Lonjakkan kaki dari papan lonjak dan kaki bebas di hadapan.
Langkah 2-Kedua-dua kaki berada bertentangan dengan langkahan. Kaki
bebas dan kaki lonjakan untuk mendarat. Badan bongkok sedikit ke
hadapan dan tangan lurus ke hadapan.
Langkah setengah-Rapatkan kaki bebas dan kaki lonjakan untuk
mendarat. Badan bongkok sedikit ke hadapan, tangan lurus ke hadapan.
Fasa mendarat
a) Bongkokkan badan sedikit dan luruskan tangan ke hadapan.
b) Lunjurkan kedua-dua kaki yang dirapatkan ke hadapan.
c) Bengkokkan lutut dan bawa pinggul ke hadapan semasa mendarat untuk
mengimbangi pergerakan badan dan tumit.
Gambar rajah : teknik lompat jauh gaya kayuh
47 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
LOMPAT TINGGI
Sejarah
Tidak dapat dipastikan apakah lompat tinggi pernah disenaraikan dalam sukan
Olimpik kuno seperti lompat jauh. Ada sesetengah pendapat mengatakan acara lompat
tinggi ini pernah dijiadikan acara dalam sukan tersebut, tetapi tidak kurang pula pihak
yang menafikannya. Catatan terawal tentang lompat tinggi ialah pada abad ke-19
apabila suatu pertandingan diadakan bagi menentukan siapa antara segolongan
professional di England yang mampu melompat paling tinggi. Dalam pertandingan yang
diadakan pada tahun 1861, seorang berbangsa Scotland, William Tivendale berjaya
melompat setinggi 1.83 meter.
Lompatan yang dibuat oleh peserta itu merupakan yang paling tinggi bukan
sahaja dibandingkan di kalangan peserta yang mengambil bahagian dalam
pertandingan itu malah ketika itu belum pernah ada orang lain yang melompat setinggi
itu. Bagaimanapun cara lompatan yang dilakukan pada masa itu jauh berbeza dengan
lompatan yang dilakukan oleh atlit pada masa sekarang. Palang yang digunakan
hanyalah seutas tali yang diikat pada dua batang kayu yang dipacak pada tanah. Cara
membuat lompatan ialah dengan merapatkan kedua-dua kaki sambil badan melompat
pada kedudukan statik atau menegak, menjadikan peserta seakan-akan melompat
pada kedudukan berdiri dan menegak.
Kemudiannya beberapa cara dan kaedah lompatan dicipta dan diperbaiki dari
masa kesemasa, yang berdasarkan kepada peraturan dan undang-undang yang turut
berubah serta keadaan-keadaan tertentu. Contohnya pada suatu ketika pelompat tidak
dibenarkan menyentuh tanah dengan tangan sebelum kaki mendarat dan begitu juga
kepala pelompat tidak boleh melepasi palang sebelum kaki melepasi palang.
Peningkatan lompatan yang mampu ditunjukkan oleh para peserta menyebabkan
48 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
tempat mendarat terpaksa diletakkan dengan tilam atau alas tebal yang lembut.
Sebelum itu hanya pasir digunakan.
Kini lompat tinggi merupakan salah satu acara bahagian padang dalam sukan
olahraga yang terus dijadikan acara dalam setiap perjumpaan olahraga di pelbagai
peringkat.
Pada peringkat awal Sukan Olimpik, gaya yang digunakan ialah gaya statik
dengan lompatan menegak. Gaya pelana mula digunakan oleh peserta-peserta
Eropah, manakala gaya lentang diperkenalkan oleh peserta Amerika Syarikat dan
menjadi teknik lompatan yang paling diminati khususnya di kalangan pelompat tinggi
Amerika ketika itu. Gaya gunting yang kebanyakan digunakan oleh peserta lompat
tinggi Asia mula diperkenalkan pada tahun-tahun suku pertama abad ke-20.
Dalam membincangkan acara lompat tinggi ini, satu nama yang tidak harus
dilupakan ialah Dick Fosbury iaitu seorang pelompat tinggi dari Amerika Syarikat yang
bertanggungjawab bukan sahaja memperkenalkan teknik lompatan terbarunya malah
telah bertanggungjawab mempopularkan acara ini dalam Sukan Olimpik pada tahun
1968 di Mexico. Peristiwa ini begitu penting sehinggalah IAAF terus bersetuju
menamakan teknik lompatan yang diperkenalkan oleh beliau sebagai lompatan Fosbury
atau Fosbury Flop.
Sebelum gaya flop diperkenalkan terdapat satu gaya yang dikenali sebagai gaya
guling pelana (Straddle) telah diperkenalkan oleh Jim Steward dari Universiti of
Southern California dalam Kejohanan National College dalam tahun 1930. Tetapi yang
mempopularkan gaya ini ialah Les Steers dari Oregon. Dengan ketinggiannya 6 kaki 1.5
inci, beliau telah berjaya melepasi dan melompat setinggi 6 kaki 11 inci. Namun begitu
orang yang pertama berjaya melepasi paras 7 kaki dalam dunia ialah Charles Dumas
dari Amerika dalam Kejohanan Olimpik 1956 dengan lompatan setinggi 7 kaki 0.3 inci.
49 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Peraturan
Seperti acara-acara padang lain, lompat tinggi mempunyai peraturan dan undang-
undang khusus yang telah ditetapkan oleh IAAF yang harus dipatuhi oleh semua
peserta dan pegawai yang terlibat dalam acara ini. Antara undang-undang tersebut
adalah seperti berikut :
1. Di tempat yang ditetapkan dan tiang-tiang itu tidak boleh diubah ke tempat lain.
Jika terpaksa berbuat demikian, pengubahan hendaklah dilakukan selepas
semua peserta menamatkan lompatan pada sesuatu ketinggian tertentu.
2. Peserta dibenarkan meletakkan penanda yang disediakan oleh pegawai
pertandingan untuk mengukur larian sendiri sebelum membuat lompatan.
3. Jika lebih daripada seorang peserta yang mampu melepasi suatu ketinggian
tetapi gagal melepasi ketinggian berikut, maka peserta yang melepasi ketinggian
itu dengan jumlah lompatan yang sedikit dikira pemenang. Jika selepas itu,
masih ada lebih daripada seorang peserta yang berjaya, peserta dengan
lompatan yang lebih sedikit pada ketinggian sebelumnya dikira pemenang.
Peserta hendaklah membuat lompatan mengikut susunan yang ditetapkan
menerusi undian yang dilakukan sebelum pertandingan bermula.
4. Peserta hendaklah membuat lompatan dengan menggunakan mana-mana
sebelah kakinya semasa melonjak.
5. Peserta boleh memilih arah atau sudut dari kawasan larian untuk memulakan
larian untuk melompat.
6. Pada permulaan pertandingan, pegawai pertandingan hendaklah memaklumkan
kepada semua peserta ketinggian minimum yang akan digunakan sebagai
50 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
ketinggian kelayakan. Setiap kali peserta berjaya melepasi ketinggian itu, palang
akan dinaikkan dan peserta dikehendaki melompat melepasi aras bahu
sehinggalah semua peserta gagal melepasi ketinggian itu.
7. Peserta yang gagal melepasi palang pada sesuatu ketinggian selepas tiga
percubaan akan terkeluar daripada pertandingan dan pencapaian peserta dikira
pada ketinggian tertinggi yang berjaya dilepasinya sebelum itu.
8. Peserta boleh meneruskan lompatan pada ketinggian baharu, walaupun peserta
lain gagal melakukannya, sehinggalah dia gagal melepasi ketinggian itu.
9. Kedua-dua tiang lompat tinggi hendaklah kekal.
10.Peserta dikatakan telah melakukan kesalahan sekiranya dia :
Menyebabkan palang pada tiang lompat tinggi terjatuh daripada
penyokongnya, akibat terkena mana-mana bahagian tubuhnya.
Terlebih dahulu menyentuh tempat atau kawasan pendaratan dengan
sebarang bahagian tubuhnya, sama ada di dalam atau di luar daripada
tiang, sebelum melepasi palang lompat tinggi
Gagal membuat lompatan setelah namanya telah dipanggil untuk berbuat
demikian oleh pegawai pertandingan, atau dia terus menarik diri daripada
sesuatu lompatan tertentu.
Tidak mematuhi peraturan dan undang-undang lompat tinggi yang
termasuk dari segi aturan pertandingan, tata tertib, pakaian dan tidak
menghadirkan diri.
51 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
Teknik Lompat Tinggi
1. Gaya Gunting
Pelompat menuju ke palang secara bersudut dan melonjak dengan kaki yang
berada di luar dari palang. Semasa melepasi palang, pelompat berada dalam
keadaan duduk berlunjur.
Gambar rajah : teknik lompatan gaya gunting
2. Gaya Timur
Pelompat menuju ke palang secara lurus dari hadapan 90 darjah. Semasa
melonjak, kaki bebas diayun secara tegak ke hadapan badannya dan pelompat
melepasi palang secara mengiring.
Gambar rajah : teknik lompatan gaya timur
52 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
3. Gaya Guling Barat
Penujuan ke palang secara bersudut seperti dalam gaya gunting. Pelompat
melonjak dengan kaki yang lebih dekat dengan palang. Kaki lonjakan berada
dalam keadaan bengkok semasa pelompat ‘ berguling’ selari dengan palang
untuk membuat pelepasan.
Gambar rajah : teknik lompatan gaya guling barat
4. Gaya Pelana
Gaya ini hampir sama dengan gaya Guling Barat. Pelompat menuju ke palang
secara bersudut. Ketika melepasi palang, muka pelompat memandang ke bawah
dan keadaan badannya seolah-olah meniarap di atas palang.
Gambar rajah : teknik lompatan gaya pelana
53 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
Kokurikulum - Olahraga 2013
5. Gaya Fosbury Flop
Gaya yang paling popular dan berkesan pada masa kini ialah gayaFosbury Flop
Mengikut gaya ini pelompat menuju ke palang dengan membelakangkan palang.
Gaya ini diperkenalkan oleh Dick Fosbury pada Tahun 1968. Beliau telah
memperkenalkan satu teknik baru dalam bidang melompat tinggi di mana
pelepasan palang di buat dengan bahagian belakang (bahu) dahulu dan
pendaratan dibuat di belakang badan hampir dengan bahagian tengkuk.
Gambar rajah : teknik lompatan gaya fosbury flop
54 Khairulnizam b. Abd Aziz (MTE – 4M – Ambilan Jun 2011)
top related