oleh: prof. dr. jamal wiwoho, s.h.,...
Post on 15-Nov-2020
1 Views
Preview:
TRANSCRIPT
UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI
(SUBSTANSI KEBAHARUAN DAN PERATURAN PELAKSANAANNYA)
Oleh:
Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. (Pembantu Rektor II UNS)
Disampaikan dalam rangka Diskusi Terbatas
Pro-Kontra UU Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan Harian Kompas
Hotel Novotel Semarang, 31 Juli 2012
Towards World Class University 1 www.jamalwiwoho.com
Amar Putusan MK
Tidak boleh terjadi penyeragaman bentuk lembaga
pendidikan
Pemerintah tidak boleh lepas tanggung jawab keuangan
untuk penyelenggaraan pendidikan
Tidak terjadi liberalisasi dan komersialisasi pendidikan
www.jamalwiwoho.com 2
No: 11-14-12-126-136/PUU-VII/2009 (31 Maret 2010)
Tentang UU Badan Hukum Pendidikan
Menjadi salah satu dasar pertimbangan
dalam penyusunan UU PT
Alasan Perlunya UU Pendidikan Tinggi
www.jamalwiwoho.com 3
Semangat dari UU Pendidikan Tinggi
Perluasan dan Jaminan Akses
Pengembangan Tridharma secara utuh
Kesetaraan
Penguatan Pendidikan Vokasi
Keutuhan jenjang pendidikan
Otonomi
Sistem penjaminan mutu
Memastikan tanggungjawab negara dan
menghindari liberalisasi & komersialisasi PT
www.jamalwiwoho.com 4
Ruang Lingkup UU Pendidikan Tinggi
Ketentuan Umum
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
Penjaminan Mutu
Perguruan Tinggi
Pendanaan dan Pembiayaan
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Oleh Lembaga Negara Lain
Peran Masyarakat
Sanksi Administratif
Ketentuan Pidana
Ketentuan Lain-lain
Ketentuan Peralihan
Ketentuan Penutup
www.jamalwiwoho.com 5
Ada 12 Bab dan 100 Pasal (disahkan tanggal 13 Juli 2012)
Otonomi Perguruan Tinggi & Kelembagaannya
www.jamalwiwoho.com 6
Tata Kelola & Otonomi (Baru) Aspek I II III
Kelembagaan Satker Satker Badan hukum
Organisasi &
Tata kelola
Pola Satker Pola Satker + Mandiri
Aset Negara Negara Dipisahkan
Alokasi
APBN
Mekanisme APBN
Melalui Kemdikbud
langsung
Mekanisme APBN
Melalui Kemdikbud
langsung
Mekanisme Subsidi
atas penyediaan
Pelayanan Publik
Penetapan
tarif
Kementerian & PTN Didelegasikan Oleh Menkeu
Ke Kementerian & PTN
Organ PTN
PNBP PNBP PNBP digunakan
Langsung
Bukan PNBP
Pelaporan LKPP LKPP Diintegrasi LKPP
Kepegawaian PNS PNS Pegawai PTN +
PNS diperbantukan
Akuntabilitas Menteri Menteri + Menkeu Pemangku
kepentngan
www.jamalwiwoho.com 7
Otonomi Perguruan Tinggi & Kelembagaannya
www.jamalwiwoho.com 8
Pendanaan dan Pembiayaan Perguruan Tinggi
Pemerintah bertanggung jawab dalam pendanaan pendidikan tinggi dialokasikan
dalam APBN).
Sebagian alokasi BOPTN untuk biaya penelitian.
Pemerintah daerah dapat memberikan dukungan pendanaan pendidikan tinggi (dialokasikan
dalam APBD).
Alokasi untuk calon mahasiswa tidak mampu
Pemerintah memfasilitasi dunia usaha dan dunia industri dengan aktif memberikan bantuan
dana kepada Perguruan Tinggi.
Pemerintah memberikan insentif kepada dunia usaha/ industri atau masyarakat yang
memberikan bantuan penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Pemerintah menetapkan standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi dan
dipergunakan PTN untuk menetapkan biaya yang ditanggung oleh mahasiswa.
Dana Pendidikan berasal dari APBN diberikan kepada:
PTN untuk investasi, operasi, dosen dan tenaga kependidikan, dan pengembangan
PTS untuk tunjangan profesi dosen, tunjangan kehormatan profesorinvestasi dan
pengembangan
Mahasiswa sebagai dukungan biaya mengikuti pendidikanikan tinggi
www.jamalwiwoho.com 9
Perguruan Tinggi Asing
Perguruan Tinggi Asing (negara lain) yang sudah terakreditasi dan/ atau
diakui di negaranya,dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi di wilayah
NKRI.
Pemerintah menetapkan daerah, jenis, dan program studi yang dapat
diselenggarakan Perguruan Tinggi Asing.
Penyelenggara pendidikan Asing wajib
Melakukan kerja sama dengan Perguruan Tinggi Indonesia atas izin
Pemerintah
berprinsip nirlaba
mengangkat dosen dan tenaga kependidikan warga negara Indonesia.
mengembangkan ilmu dasar di Indonesia dan mendukung
kepentingan nasional.
Ketentuan lebih lanjut mengenai Perguruan Tinggi Asing diatur dalam
Peraturan Menteri
www.jamalwiwoho.com 10
Hal baru lainnya… PT dapat menyelenggarakan hanya program pasca
Lulusan S‐1 dapat langsung S‐3
Kopertis ditransformasi menjadi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
Penugasan dosen utk pemerataan mutu pendidikan tinggi seluruh Indonesia
BUP Guru Besar 70 tahun
Pemerintah menanggung biaya SNMPTN, PTS dapat mengikuti SNMPTN
Penerimaan mahasiswa baru merupakan seleksi akademik, dilarang
dikaitkan dengan tujuan komersial.
PTN wajib mencari dan menjaring mahasiswa berpotensi akademik dari
keluarga kurang mampu
Pemenuhan hak mahasiswa – beasiswa, bantuan pendidikan, pinjaman dana
tanpa bunga
Pemda dapat memberi dukungan dana kepada PT
Standar satuan biaya operasional sbg dasar alokasi anggaran PTN
mempertimbangkan: capaian Standar nasional Pendidikan, jenis prodi, dan
indeks kemahalan wilayah
Alokasi dana penelitian – minimum 30% dari BOPTN
www.jamalwiwoho.com 11
Peraturan Pelaksanaan UU PT
A. PERATURAN PEMERINTAH
1. Program Profesi, pasal 24 (6)
2. Program Spesialis, pasal 15 (6)
3. Gelar akademik, gelar vokasi, gelar profesi, pasal26 (8)
4. Pendidikan Keagaman, pasal 30 (3)
5. Pendirian PTN, PTS, pasal 60 (7)
6. Pengelolaan Perguruan Tinggi, pasal 68
7. Penugasan Dosen dan Insentif Dosen, pasal 70 (6)
8. Bentuk dan Mekanisme Pendanaan PTN BH, pasal 89 (3)
9. Penyelenggaraan Pendidikan oleh Kementerian lain dan
LPNK, pasal 94
www.jamalwiwoho.com 12
B. PERATURAN MENTERI
Ketentuan lebih lanjut mengenai :
1. Program Sarjana, pasal 18 (5)
2. Program Magister, pasal 19 (5)
3. Program Doktor, pasal 20 (5)
4. Program Diploma, pasal 21 (7)
5. Program Magister Terapan, pasal 22 (5)
6. Program Doktor Terapan, pasal 23 (5)
7. Gelar Doktor Kehormatan, pasal 27 (2)
8. Pendidikan Jarak Jauh, pasal 31 (4)
9. Program Khusus, pasal 32 (3)
10. Metode Pembelajaran, pasal 33 (8)
11. Penyelenggaraan Prodi
www.jamalwiwoho.com 13
Peraturan Pelaksanaan UU PT
12. Program Khusus, pasal 32 (3)
13. Metode pembelajaran pasal 33 (8)
14. Penyelanggaraan Prodi di kampus utama dan luar kampus, pasal 34 (2)
15. Perpindahan mahasiswa, pasal 38 (2)
16. Penyetaraan lulusan pendidikan profesi, vokasi dan akademik, pasal 39 (3)
17. Penyetaraan lulusan PT luar negara lain, pasal 40 (2)
18. Sertifikasi Kompetensi, pasal 44 (2)
19. Ruang lingkup, kedalaman, kombinasi pelaksanaan Tridharma, Pasal 49 (2)
20. Kerjasama Internasional PT, pasal 50 (5)
21. Evaluasi standar PT, pasal 54 (8)
22. Akreditasi Prodi, pasal 55 (8)
23. Evaluasi atas pelaksanaan otonomi, Pasal 62 (4)
24. Pengangkatan dosen tetap PTN, pasal 71 (4)
25. Jabatan akademik, tunjangan profesi dan kehormatan kompetensi luar biasa,
pasal 72 (6)
www.jamalwiwoho.com 14
PERATURAN MENTERI
26. Penerimaan mahasiswa baru PTN, pasal 73 (7)
27. Persyaratan Maru WNA, pasal 75 (3)
28. Pemenuhan hak mahasiswa, pasal 76 (4)
29. Pengembangan Perguruan Tinggi, pasal 82
30. Standar satuan biaya operasional PT, pasal 88 (5)
31. Penyelanggaraan Perguruan Tinggi Lembaga Negara
lain, pasal 90
32. Sanksi administratif, pasal 92 (3)
www.jamalwiwoho.com 15
PERATURAN MENTERI
Company
LOGO
16 www.jamalwiwoho.com
Towards World Class University
top related