organ dan fungsi kekuasaan negara
Post on 30-Dec-2015
133 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ORGAN DAN FUNGSI KEKUASAAN NEGARA
MOH. SALEHFAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA2013
MOH. SALEHFAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA2013
LIMITATION OF POWER
Pembatasan kekuasaan ciri negara hukum dan menjadi ide dasar faham konstitusionalisme modern.
Lord Acton: Power tends to corrupt, obsolutely power corrupts absolutely
Individu tidak menyerahkan seluruh hak alamiah kepada negara. Fungsi perjanjian masyarakat untuk menjamin dan melindungi hak-hak alamiah (John Locke).
Lahir negara konstitusional (Constitusional state)
PEMBAGIAN KEKUASAAN MENURUT JOHN LOCKE
Dalam Second Treaties of Civil Government (1690) :
1. Fungsi Legislatif
2. Fungsi eksekutif
3. Fungsi Federatif
Pembatasan kekuasaan lebih melihat pada hubungan dengan luar negeri.
Kekuasaan peradilan merupakan bagian dari fungsi ekskutif
PEMBAGIAN KEKUASAAN MENURUT MONTESQUIEU (1689-1755)
1. Fungsi Legislatif
2. Fungsi Eksekutif
3. Fungsi Yudikatif
Pembatasan kekuasaan lebih melihat pada perlindungan HAM bagi warga negara
Kekuasaan federatif merupakan bagian dari fungsi eksekutif.
PEMBAGIAN KEKUASAAN MENURUT VAN VOLLENHOVEN
1. Fungsi Regeling
2. Fungsi Bestuur
3. Fungsi Rechtspraak
4. Politie untuk social order
Fungsi kekuasaan ini biasa disebut “Catur Praja”.
SEPARATION OF POWER & DIVISION/DISTRIBUTION OF POWER
Berasal dari Montesquieu (Perancis) melalui doktrin trias politica hasil penelitian terhadap sistem konstitusi Inggris.
Separation of power merupakan konsep awal trias politica dalam L’Esprit des Lois (1748).
Teori separation of power oleh banyak sarjana dianggap tidak realistis, sehingga banyak yang menggunakan pembagian kekuasaan.
Lanjutan…
Banyak juga yang mempersamakan antara separation of power dan division of power.
Di Amerika, division of power digunakan dalam kontek pembagian kekuasaan federal dan negara bagian. Sedangkan separation of power pada tingkat pemerintahan federal.
Arthus Mass menggunakan capital division of power untuk hubungan horisontal dan territorial division of power untuk hubungan vertikal.
CIRI DOKTRIN SEPARATION OF POWER
G. Marshall dalam “Constitutional Theory” 1971 :
1. Differentiation (membedakan fungsi2 ketiga kekuasaan negara)
2. Lagal incompatibility of office holding (legislator tidak punya jabatan di luar lembaga legislatif).
3. Isolation, immunity, independence (Tidak ada intervensi terhadap organ lain)
4. Check and balances (keseimbangan)
5. Coordinate status and lack accountability (punya kedudukan yang sederajat).
PENDAPAT ANDA ?
Apakah Indonesia menerapkan pemisahan
atau pembagian kekuasaan?
CABANG KUASAAN LEGISLATIF
1. FUNGSI PENGATURAN (LEGISLASI)
2. FUNGSI PENGAWASAN (CONTROL)
3. FUNGSI PERWAKILAN (REPRESENTASI)
4. FUNGSI DELIBERATIF & RESOLUSI KONFLIK
FUNGSI LEGISLASI
1. Prakarsa pembuatan undang-undang (lagislation initiation);
2. Pembahasan RUU (Law Making Process);
3. Persetujuan atas pengesahan RUU (law enactment approval);
4. Pemberian persetujuan pengikatan atau ratifikasi atas pejanjian Internasional dan dokumen2 hukum Internasional (Binding decision making on International agreement and treaties or other legal binding documents)
FUNGSI PENGAWASAN
1. Control of policy making
2. Control of policy executing
3. Control of budgeting
4. Control of budget implemantition (expenditure)
5. Control of government performances
6. Control of political appoinment of public officials
FUNGSI REPRESENTASI
1. Political representation system
2. Territorial atau regional representation system
3. Functional representation system
Contoh : DPR, DPD, dan Utusan Golongan. Lembaga perwakilan tanpa representasi tidak
bermakna. Sehingga ada Representation in presence dan Representation in ideas.
STRUKTUR PARLEMEN
1. Parlemen satu kamar (unicameral parliament)
Misalnya RRC (Kongres Rakyat Nasional), Korsel (National Assembly), Iran (Dewan Pertimbangan Nasional ) dan Arab Saudi (Majelis Syura).
2. Parlemen dua kamar (bicameral parliament)
Misalnya Amerika (Senate dan House Of Representative), Jepang (Shugiin : Majelis Rendah dan Sangiin : Majelis Tinggi), Perancis (Senat dan Assemble Nationale), dan Inggris (House of Commons dan House of Lords)
Struktur Parlemen Indonesia….?
FUNGSI DELIBERATIF & RESOLUSI KONFLIK
1. Pedebatan publik dalam rangka rule and policy making
2. Perdebatan dalam rangka penjalankan pengawasan
3. Menyalurkan aspirasi dan kepentingan yang beraneka ragam
4. Memberikan solusi saluran damai terhadap konflik sosial.
CABANG KUASAAN EKSEKUTIF
a. Sistem Pemerintahan
1. Sistem Pemerintahan Parlementer
2. Sistem Pemerintahan Presidensiil
3. Sistem Pemerintahan campuran
b. Kementerian Negara
1. Kabinet Presidensial, yaitu diangkat dan
bertanggungjawan kepada Presiden dan
dipimpin oleh Presiden
2. Kabinet Ministerial, yaitu diangkat dan
bertanggungjawab kepada Parlemen dan
dipimpin perdana menteri.
CABANG KUASAAN YUDISIAL
The Judicial Principles of Modern Constitutional State :
a. The Principle of Judicial Independence
b. The Principle of Judicial Impartiality
THE BANGALORE PRINCIPLES OF JUDICIAL CONDUCT (INDIA, 2001)
a. Independence Principle (Prinsip independen)
b. Impartiality Principle (Prinsip tidak berpihak)
c. Integrity Principle (Prinsip Integritas)
d. Propreity Principle (Prinsip Kesopanan)
e. Equality Principle (Prinsip Persamaan)
f. Competence and Diligence Principle (Prinsip kompetensi dan kecerdasan)
ORGAN KEKUASAAN NEGARA
Organ kekuasaan negara ada dua kategori : organ utama (main state’s organ) dan organ bantu (auxiliary state’s organ).
Main state’s organ adalah pelaksana utama dari ketiga kekuasaan negara. Contoh : MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, MA serta MK.
Auxiliary state’s organ adalah untuk mengoptimalkan pelaksanaan dari check and balances antar lembaga negara. Contoh : BPK dan Komisi Yudisial.
PERBANDINGANSISTEM KEKUASAAN NEGARA
AMERIKA SERIKAT
Konstitudi disahkan pada 17 September 1787 dan berlaku 4 Maret 1989 serta telah mengalami beberapa kali perubahan.
AS sebagai negara Republik Federal Terdapat 3 lembaga kekuasaan negara :
Congress, President dan Federal Supreme Court dengan pola checks and balances.
Menganut sistem bicameral terdiri dari House of Representative (435 anggota) dan Senate (100 anggota).
Lanjutan…
Semua UU harus disetujui HoR dan Senate President tidak terlibat dalam pembuatan RUU
tetapi mempunyai hak veto terhadap RUU Presiden memegang kekuasaan eksekutif dan
dibantu Wakil Presiden untuk masa jabatan 4 tahun yang dipilih oleh Electoral College berjumlah 538 yang dipilih secara proporsional dari setiap negara bagian sesuai dengan jumlah penduduk sejak pemilu 1964.
Lanjutan…
Senate berwenang meng-impeach Presiden dan Wakil Presiden serta semua pejabat sipil
Ketua dan hakim agung diangkat oleh Presiden Federal Supreme Court memegang kekuasaan
yudisial serta sebagai Interpreter of the constitution
PERANCIS
Perancis mendesain sebagai negara Republik Kekuasaan legislatif berada pada parlemen Menerapkan sistem bicameral yakni National
Assembly dan Senate Sistem pemerintahan menganut sistem
campuran antara presidensiil dan parelementer, yakni kekuasaan eksekutif di tangan Presiden yang dipilih secara langsung sejak 1962 dan Perdana Menteri yang wajib ditunjuk Presiden dari partai yang menguasai mayoritas di parlemen
Lanjutan…
Mempunyai Constitutional Council yang berwenang melakukan Judicial Preview terhadap RUU yang disusun Parlemen
Presiden menjamin independensi kekuasaan kehakiman yang dibantu oleh High Council of Judiciary (Hampir sama dengan Komisi Yudisial)
High Council of Judiciary diketuai oleh Presiden dan wakilnya menteri kehakiman dan para hakim dari Court of Cassation (MA) yang dinominasi oleh High Council of Judiciary.
AFRIKA SELATAN
Konstitusi Afrika Selatan (1996) mendesain sebagai negara Republik Federal
Mempunyai tiga cabang utama kekuasaan : legislatif, eksekutif dan yudisial.
Kekuasaan legislatif berada di tangan parlemen : National Assembly dan Council of Provinces
Presiden sebagai the head od state dan the head of national executive
Kekuasaan yudiisial dilakukan oleh Constitutional Court dan Supreme Court yang terpisah dan independen dari kekuasaan lainnya.
KOREA SELATAN
Konstitusi Koea Selatan (1987) mendesain sebagai negara kesatuan berbentuk republik
Mempunyai tiga kekuasaan negara : eksekutif, legislatif dan yudisial.
Kekuasaan legislatif di tangan National Assembly yang dipilih lewat pemilu untuk masa 4 tahun
National Assembly juga berwenang menetapkan anggaran belanja & mengajukan impeachment ke MK terhadap Presiden, perdana menteri, menteri, hakim konstitusi, hakim, pejabat audit, anggota komisi pemilu, dan pejabat publik lain.
Lanjutan…
Presiden sebagai head of state dan head of executive yang dipilih lewat pemilu untuk masa 5 tahun dan tidak boleh dipilih kembali.
Presiden sebagai head of executive dibantu oleh sebuah State Council dan para menteri yang dipilih oleh State Council.
Kekuasaan yudisial dipegang oleh Supreme Court dan Constitutional Court
Lanjutan…
Constitutional Court Korea Selatan mempunyai beberapa kewenangan :
a. Menguji konstitusionalitas undang-undang atas permohonan pengadilan;
b. Impeachment;
c. Pembubaran partai politik;
d. Sengketa antar lembaga negara, pemerintah pusat dan daerah, sengketa di antara pemerintahan-pemerintahan daerah; dan
e. Constitutional complain yang diatur dalam undang-undang..
INDONESIA Konstitusi Indonesia mendesain sebagai Negara
Kesatuan berbentuk Republik Terdapat tiga cabang kekuasaan : eksekutif,
Legislatif dan yudisial Kekuasaan eksekutif berada pada Presiden yang
dibantu oleh Wakil Presiden yang dipilih lewat Pemilu untuk 5 tahun dan sesudahnya dapat dipilih hanya untuk satu kali masa jabatan.
Kekuasaan legislatif oleh MPR, DPR dan DPD Kekuasaan Yudisial dilakukan oleh MA dan
peradilan di bawahnya dan oleh MK serta KY
KEKUASAAN EKSEKUTIF DI INDONESIA
Presiden sbg Kepala Negara & Kepala Pemerintahan Menerapkan sistem pemerintahan presidensial Presiden berhak mengusulkan RUU dan dalam
kegentingan memaksa berhak menetapkan Perppu. Mengesahkan UU paling lama 30 hari sejak disetujui. Pemegang kekuasaan tertinggi atas AD, Al, dan AU. Mengangkat duta dan konsul & duta negara lain Menyatakan keadaan bahaya Memberi Grasi, rehabilitasi, amnesti dan abolisi Memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain
KEKUASAAN LEGISLATIF DI INDONESIA
Kekuasaan legislatif dilakukan oleh MPR, DPR, dan DPD
Sistem lembaga perwakilannya tidak jelas, apa unicameral, bicameral ataukah tricameral?
MPR terdiri dari anggota DPR dan anggota DPD MPR mempunyai kewenangan :
a. Mengubah dan menetapkan UUD 1945
b. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden
c. MPR hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD 1945
KEKUASAAN LEGISLATIF DI INDONESIA
DPR mempunyai fungsi Legislasi, Control dan Budgeting.
DPR memegang kekuasaan legislasi Persetujuan pengangkatan beberapa pejabat publik
seperti Kapolri, Panglima TNI, pimpinan KPK. DPR mempunyai hak Interpelasi, hak angket dan
hak menyatakan pendapat Anggota DPR mempunyai hak mengajukan
pertanyaan, menyampaikan usul atau pendapat, dan hak imunitas.
Anggota DPR berjumlah 560
ALAT KELENGKAPAN DPR
a. Pimpinan DPR
b. Badan Musyawarah
c. Komisi
d. Badan LegislasI
e. Badan Anggaran
f. Badan Akuntabilitas Keuangan Negara
g. Badan Kehormatan
h. Badan Kerja Sama Antar Parlemen
i. Badan Urusan Rumah Tangga
j. Panitia Khusus
k. Alat kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna, seperti Panwas Century.
KOMISI-KOMISI
KOMISI IRUANG LINGKUP KERJA
PertahananIntelijen
Luar Negeri Komunikasi Informatika
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Pertahanan2. Kementerian Luar Negeri 3. Panglima TNI dan Mabes TNI4. Kementerian Komunikasi dan
Informatika 5. Dewan Ketahanan Nasional
(Wantannas) 6. Badan Intelijen Negara (BIN) 7. Lembaga Sandi Negara
(LEMSANEG)
8. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas)
9. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 10. LPP TVRI 11. LPP RRI12. Dewan Pers 13. Perum LKBN ANTARA 14. Komisi Informasi
KOMISI II
RUANG LINGKUP KERJA
Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Kepemiluan Pertanahan dan Reforma Agraria
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Dalam Negeri 2. Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
3. Menteri Sekretaris Negara 4. Sekretaris Kabinet 5. Lembaga Administrasi Negara
(LAN) 6. Badan Kepegawaian Negara
(BKN)
7. Badan Pertanahan Nasional (BPN) 8. Arsip Nasional RI (ANRI)9. Komisi Pemilihan Umum (KPU) 10. Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) 11. Ombudsman Republik Indonesia 12. Unit Kerja Presiden Bidang
Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4)
KOMISI III
RUANG LINGKUP KERJA
Hukum, HAM dan Keamanan
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia
2. Kejaksaan Agung 3. Kepolisian Negara Republik
Indonesia 4. Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) 5. Komisi Hukum Nasional 6. Komisi Nasional HAM (KOMNAS
HAM) 7. Setjen Mahkamah Agung
8. Setjen Mahkamah Konstitusi 9. Setjen MPR 10. Setjen DPD 11. Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan (PPATK) 12. Komisi Yudisial 13. Lembaga Perlindungan Saksi dan
Korban 14. Badan Narkotika Nasional (BNN)
KOMISI IV
RUANG LINGKUP KERJA
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan dan Pangan
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Pertanian2. Kementerian Kehutanan3. Kementerian Kelautan dan Perikanan4. Badan Urusan Logistik5. Dewan Maritim Nasional
KOMISI V
RUANG LINGKUP KERJA
PerhubunganPekerjaan UmumPerumahan RakyatPembangunan Pedesaan dan Kawasan TertinggalMeteorologi, Klimatologi dan Geofisika
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Pekerjaan Umum 2. Kementerian Perhubungan 3. Kementerian Perumahan Rakyat 4. Kementerian Pembangunan
Daerah Teringgal
5. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
6. Badan SAR Nasional 7. Badan Penanggulangan Lumpur
Sidoardjo (BPLS) 8. Badan Pengembangan Wilayah
Surabaya- Madura (BPWS)
KOMISI VI
RUANG LINGKUP KERJA
PerdaganganPerindustrian Investasi Koperasi, UKM dan BUMN Standarisasi Nasional
PASANGAN KERJA
1. Departemen Perindustrian 2. Departemen Perdagangan 3. Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah 4. Menteri Negara BUMN
5. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
6. Badan Standarisasi Nasional (BSN) 7. Badan Perlindungan Konsumen
Nasional (BPKN) 8. Komisi Pengawas Persaingan Usaha
(KPPU)
KOMISI VII
RUANG LINGKUP KERJA
Energi Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi, dan Lingkungan Hidup
PASANGAN KERJA
1. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
2. Menteri Negara Lingkungan Hidup
3. Menteri Negara Riset dan Teknologi
4. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
5. Dewan Riset Nasional 6. Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) 7. Badan Tenaga Nuklir (BATAN)
8. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETAN)
9. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)
10. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
11. Badan Pengatur Kegiatan Hilir Migas 12. Badan Pelaksana Pengendalian
Usaha Hulu Migas 13. PP IPTEK14. Lembaga EIKJMEN
KOMISI VIII
RUANG LINGKUP KERJA
AgamaSosialPemberdayaan Perempuan
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Agama RI 2. Kementerian Sosial Rl 3. Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak RI
4. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
5. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
6. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
KOMISI IX
RUANG LINGKUP KERJA
Tenaga Kerja dan TransmigrasiKependudukanKesehatan
PASANGAN KERJA
1. Departemen Kesehatan 2. Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi 3. Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN)
4. Badan Pengawas Obat dan Makanan 5. BNP2TKI 6. PT Askes ( Persero) 7. PT. Jamsostek( Persero)
KOMISI X
RUANG LINGKUP KERJA
Pendidikan, Pemusa, Olahraga, Pariwisata, Kesenian, dan Kebudayaan
PASANGAN KERJA
1. Departemen Pendidikan Nasional
2. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
3. Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga
4. Perpustakaan Nasional
KOMISI XI
RUANG LINGKUP KERJA
KeuanganPerencanaan Pembangunan NasionalPerbankanLembaga Keuangan Bukan Bank
PASANGAN KERJA
1. Kementerian Keuangan RI 2. Menteri Perencanaan dan
Pembangunan/Kepala BAPPENAS
3. Bank Indonesia 4. Perbankan dan Lembaga
Keuangan Bukan Bank 5. Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP)
6. Badan Pusat Statistik (BPS) 7. Setjen BPK RI 8. Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia (LPEI) 9. Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP)
KEKUASAAN LEGISLATIF DI INDONESIA
DPD beranggotakan 4 orang dari setiap provinsi DPD mempunyai fungsi legislasi, kontrol dan
budgeting yang terbatas. DPD dapat mengajukan RUU kepada DPR yang
terkait dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan ekonomi lainnya serta perimbangan keuangan pusat dan daerah. (Pasal 22D ayat (1) UUD 1945)
Lanjutan…
DPD ikut membahas RUU yang terkait dengan : otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan ekonomi lainnya serta memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.(Pasal 22D ayat (2) UUD 1945)
Lanjutan…
DPD dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan ekonomi lainnya serta pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti.
(Pasal 22D ayat (3) UUD 1945)
ALAT KELENGKAPAN DPD
1. Komite IMembidangi otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah serta antar- daerah; pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pemukiman dan kependudukan; pertanahan dan tata ruang; serta politik, hukum, dan HAM.
2. Komite IIMembidangi pertanian dan perkebunan; perhubungan; kelautan dan perikanan; energi dan sumber daya mineral; kehutanan dan lingkungan hidup; pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daerah tertinggal; perindustrian dan perdagangan; penanaman modal; dan pekerjaan umum.
3. Komite IIIMembidangi pendidikan; agama; kebudayaan; kesehatan; pariwisata; pemuda dan olahraga; kesejahteraan sosial; pemberdayaan perempuan dan ketenagakerjaan.
ALAT KELENGKAPAN DPD
4. Komite IVmembidangi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN); pajak; perimbangan keuangan pusat dan daerah; lembaga keuangan; dan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah.
5. Panitia Perancang Undang-Undang
6. Panitia Urusan Rumah Tangga
7. Badan Kehormatan
8. Panitia Hubungan Antar Lembaga DPD
9. Kelompok DPD di MPR Panitia Akuntabilitas Publik
Kekuasaan yudusial dilakukan oleh MA dan empat peradilan di bawahnya serta oleh MK.
MA mempunyai wewenang
1. Mengadili pada tingkat kasasi;
2. Menguji peraturan perundang-undangan di bawah UU terhadap UU; dan
3. Wewenang lain yang diberikan oleh UU. Independensi dan martabat hakim di MA (serta
peradilan di bawahnya) dijamin oleh KY. KY berwenang mengusulkan pengangkatan hakim
agung.
KEKUASAAN YUDISIAL DI INDONESIA
Lanjutan…
MK punya 4 kewenangan dan satu kewajiban :
1. Menguji UU terhadap UUD 1945;
2. Membubarkan Partai Politik;
3. Sengketa hasil Pemilu dan Pemilukada;
4. Sengketa kewenangan lembaga negara; dan
5. Impeachment Presiden dan/atau Wakil Presiden Putusan MK bersifat final dan mengikat (final and
legal binding) Hakim Konstitusi terdiri dari 9 orang yang masing-
masing 3 diusulkan dari DPR, Presiden dan MA.
STRUKTUR KEKUASAAN KEHAKIMAN DI INDONESIA
PTN
MA MK
PTAPTM PT TUN
PN PM PA PTUN
P. TIPIKOR
P. ANAK
P. HAM
M. SYARIAH
P. PAJAK
Teknis Peradilan
Organisasi, Administrasi, dan keuangan
Kementerian Keuangan
P. H. INDUSTRIAL
P. NIAGA
STRUKTUR KEKUASAAN NEGARA SEBELUM PERUBAHAN UUD 1945
MPR
MA PRESIDEN DPR DPABPK
STRUKTUR KEKUASAAN NEGARA PASCA PERUBAHAN UUD 1945
UUD 1945
MPR PRESIDEN DPR MADPD MK KY BPK
C.KALIMANTA
N
IRIAN JAYA
MALUKU
E.NUSA TENGGARAW.NUSA TENGGARA
BALI
E.JAVAC.JAVA
W.JAVA
DI YOGYAKARTA
SE.SULAWESI
C.SULAWESI
N.SULAWESI
JAMBI
RIAU
BENGKULU
W.SU
MATRA
DI ACEH
E.KALIMANTA
N
W.KALIMANTAN
PAPUAS.KALIMANTAN
S.SULAWESIC.KALIM
ANTAN
W.JAVA
RIAU
LAMPUNG
S.SUMATRAJAMBI
N.SUMATRA
top related