pad dan pengembangan pasar tradisional
Post on 17-Jul-2015
2.752 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PASAR TRADISIONAL DANPASAR TRADISIONAL DANPENGEMBANGAN PADPENGEMBANGAN PAD
SUMARDISUMARDIKADIV LITBANG PPEP UNSKADIV LITBANG PPEP UNS
SURAKARTASURAKARTA
DisampaikanDisampaikan dalamdalam WorkshopWorkshop dandan StudiStudi BandingBanding RevitalisasiRevitalisasi PasarPasar TradisionalTradisional dandan PenataanPenataan PKLPKLAngkatanAngkatan KeKe--8 yang8 yang diselenggarakandiselenggarakan oleholeh CitraCitra DayaDaya InsaniInsani didi MutiaraMutiara Hotel,17Hotel,17--2020 DesemberDesember 20082008
PERMASALAHAN PENDAPATAN DAERAHPERMASALAHAN PENDAPATAN DAERAHPERMASALAHAN PENDAPATAN DAERAHPERMASALAHAN PENDAPATAN DAERAH
1.1. PenentuanPenentuan target pendapatantarget pendapatan lebihlebihdidasarkan padadidasarkan pada kaidah incrementalkaidah incremental(dinaikkan sekian % dari tahun lalu),(dinaikkan sekian % dari tahun lalu),bukan didasarkan padabukan didasarkan pada potensipotensipenerimaanpenerimaan,,
2.2. Potensi pendapatan DaerahPotensi pendapatan Daerah untukuntukmasingmasing--masing jenis / sumber (misal:masing jenis / sumber (misal:pajak & retribusi Daerah),pajak & retribusi Daerah), belumbelumdihitungdihitung secara menyeluruh.secara menyeluruh.
1.1. PenentuanPenentuan target pendapatantarget pendapatan lebihlebihdidasarkan padadidasarkan pada kaidah incrementalkaidah incremental(dinaikkan sekian % dari tahun lalu),(dinaikkan sekian % dari tahun lalu),bukan didasarkan padabukan didasarkan pada potensipotensipenerimaanpenerimaan,,
2.2. Potensi pendapatan DaerahPotensi pendapatan Daerah untukuntukmasingmasing--masing jenis / sumber (misal:masing jenis / sumber (misal:pajak & retribusi Daerah),pajak & retribusi Daerah), belumbelumdihitungdihitung secara menyeluruh.secara menyeluruh.
1.1. PenentuanPenentuan target pendapatantarget pendapatan lebihlebihdidasarkan padadidasarkan pada kaidah incrementalkaidah incremental(dinaikkan sekian % dari tahun lalu),(dinaikkan sekian % dari tahun lalu),bukan didasarkan padabukan didasarkan pada potensipotensipenerimaanpenerimaan,,
2.2. Potensi pendapatan DaerahPotensi pendapatan Daerah untukuntukmasingmasing--masing jenis / sumber (misal:masing jenis / sumber (misal:pajak & retribusi Daerah),pajak & retribusi Daerah), belumbelumdihitungdihitung secara menyeluruh.secara menyeluruh.
1.1. PenentuanPenentuan target pendapatantarget pendapatan lebihlebihdidasarkan padadidasarkan pada kaidah incrementalkaidah incremental(dinaikkan sekian % dari tahun lalu),(dinaikkan sekian % dari tahun lalu),bukan didasarkan padabukan didasarkan pada potensipotensipenerimaanpenerimaan,,
2.2. Potensi pendapatan DaerahPotensi pendapatan Daerah untukuntukmasingmasing--masing jenis / sumber (misal:masing jenis / sumber (misal:pajak & retribusi Daerah),pajak & retribusi Daerah), belumbelumdihitungdihitung secara menyeluruh.secara menyeluruh.
PERMASALAHAN PENDAPATAN DAERAHPERMASALAHAN PENDAPATAN DAERAHPERMASALAHAN PENDAPATAN DAERAHPERMASALAHAN PENDAPATAN DAERAH
3.Pengukuran3.Pengukuran prestasi / kinerja instansiprestasi / kinerja instansipenghasilpenghasil masih terbatas pada ukuranmasih terbatas pada ukuranrasio pengumpulan (collection ratio)rasio pengumpulan (collection ratio),,bukan ukuranbukan ukuran rasio cakupan (coveragerasio cakupan (coverageratio)ratio)..
4.4.Peraturan Daerah yang mendasariPeraturan Daerah yang mendasaripemungutan pajak dan retribusi daerahpemungutan pajak dan retribusi daerahsudah tidak sesuai dengan kondisisudah tidak sesuai dengan kondisilapangan yang berkembanglapangan yang berkembang, (segi tarif,, (segi tarif,obyek, dan aturan pemungutan).obyek, dan aturan pemungutan).
3.Pengukuran3.Pengukuran prestasi / kinerja instansiprestasi / kinerja instansipenghasilpenghasil masih terbatas pada ukuranmasih terbatas pada ukuranrasio pengumpulan (collection ratio)rasio pengumpulan (collection ratio),,bukan ukuranbukan ukuran rasio cakupan (coveragerasio cakupan (coverageratio)ratio)..
4.4.Peraturan Daerah yang mendasariPeraturan Daerah yang mendasaripemungutan pajak dan retribusi daerahpemungutan pajak dan retribusi daerahsudah tidak sesuai dengan kondisisudah tidak sesuai dengan kondisilapangan yang berkembanglapangan yang berkembang, (segi tarif,, (segi tarif,obyek, dan aturan pemungutan).obyek, dan aturan pemungutan).
3.Pengukuran3.Pengukuran prestasi / kinerja instansiprestasi / kinerja instansipenghasilpenghasil masih terbatas pada ukuranmasih terbatas pada ukuranrasio pengumpulan (collection ratio)rasio pengumpulan (collection ratio),,bukan ukuranbukan ukuran rasio cakupan (coveragerasio cakupan (coverageratio)ratio)..
4.4.Peraturan Daerah yang mendasariPeraturan Daerah yang mendasaripemungutan pajak dan retribusi daerahpemungutan pajak dan retribusi daerahsudah tidak sesuai dengan kondisisudah tidak sesuai dengan kondisilapangan yang berkembanglapangan yang berkembang, (segi tarif,, (segi tarif,obyek, dan aturan pemungutan).obyek, dan aturan pemungutan).
3.Pengukuran3.Pengukuran prestasi / kinerja instansiprestasi / kinerja instansipenghasilpenghasil masih terbatas pada ukuranmasih terbatas pada ukuranrasio pengumpulan (collection ratio)rasio pengumpulan (collection ratio),,bukan ukuranbukan ukuran rasio cakupan (coveragerasio cakupan (coverageratio)ratio)..
4.4.Peraturan Daerah yang mendasariPeraturan Daerah yang mendasaripemungutan pajak dan retribusi daerahpemungutan pajak dan retribusi daerahsudah tidak sesuai dengan kondisisudah tidak sesuai dengan kondisilapangan yang berkembanglapangan yang berkembang, (segi tarif,, (segi tarif,obyek, dan aturan pemungutan).obyek, dan aturan pemungutan).
KERANGKA BERFIKIR POTENSIKERANGKA BERFIKIR POTENSIKERANGKA BERFIKIR POTENSIKERANGKA BERFIKIR POTENSI
POTENSI JENISPENDAPATAN DAERAH
POTENSI JENISPENDAPATAN DAERAH
REALISASI JENISPENDAPATAN DAERAH
REALISASI JENISPENDAPATAN DAERAH
TARGET JENISPENDAPATAN DAERAH
TARGET JENISPENDAPATAN DAERAH
KESENJANGANOBYEKTIF
KESENJANGANOBYEKTIF
KESENJANGANPERENCANAANKESENJANGANPERENCANAAN
KESENJANGANOBYEKTIF
KESENJANGANPERENCANAAN
COVERAGERATIO
COVERAGERATIO
COLLECTIONRATIO
COLLECTIONRATIO
EFISIENSI-------------------------------
EFEKTIVITAS
EFISIENSI-------------------------------
EFEKTIVITAS
Contoh Perhitungan:Contoh Perhitungan:
Retribusi Parkir di tepi Jln Umum:
Target Tahun 2005 : Rp. 43.320.000,-
Realisasi Thn 2005 : Rp. 43.520.000,-
Potensi Thn 2005 : Rp. 120.790.880,-
Realisasi Thn 2005 : Rp. 43.520.000,-
Target Tahun 2006 : Rp. 107.444.000,-
Berapa
COLLECTION RATIOCOLLECTION RATIO
%100arg
Rex
etXiT
alisasiXiCLR
%100000.320.43
000.520.43xCLR
%69,108CLR
COVERAGE RATIOCOVERAGE RATIO
%100Re
xPotensiXi
alisasiXiCVR
%100880.790.120
000.520.43xCVR
%03,36CVR
GAMBARAN KINERJA PENERIMAAN PAJAK/RETRIBUSI DAERAHGAMBARAN KINERJA PENERIMAAN PAJAK/RETRIBUSI DAERAHGAMBARAN KINERJA PENERIMAAN PAJAK/RETRIBUSI DAERAHGAMBARAN KINERJA PENERIMAAN PAJAK/RETRIBUSI DAERAH
C L R K a bu pa te n Y
A Y A T 1 9 9 8 / 1 9 9 9 1 9 9 9 / 2 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 1
P A J A K D A E R A H C L R C L R C L R C L R
P a ja k H o t e l & re s t o ra n 1 2 0 % 1 0 3 % 1 0 4 % 1 0 4 %P a ja k H ib u ra n 1 1 1 % 1 0 2 % 1 0 2 % 1 0 2 %P a ja k R e k la m e 1 1 0 % 1 1 0 % 1 0 9 % 1 1 3 %P a ja k P e n e ra n g a n J a la n 1 7 5 % 1 0 6 % 1 0 4 % 1 1 1 %P a ja k P e m a n fa a t a n A B T # D IV / 0 ! 1 0 9 % 1 2 2 % 1 0 2 %
J u m la h 1 5 7 % 1 0 5 % 1 0 4 % 1 0 9 %
A Y A T 1 9 9 8 / 1 9 9 9 1 9 9 9 / 2 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 1
R E T R I B U S I D A E R A H C L R C L R C L R C L R
R . P e la y a n a n K e s e h a t a n 9 9 % 1 0 1 % 1 0 1 % 9 4 %R . P e la y a n a n S a m p a h / K e b e r s ia h n 1 0 3 % 8 4 % 5 2 % 8 4 %R . B e a C e t a k K T P & A k t e C a t a t a n S ip il 1 0 2 % 9 3 % 1 0 2 % 1 0 1 %R . P e l. P e m a k a m a n / P e ra b u a n 1 5 2 % 1 4 1 % 1 6 2 % 1 1 0 %R . P a rk ir t e p i J a la n U m u m 8 6 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 %R . P a s a r 1 0 0 % 1 0 2 % 1 0 1 % 1 0 3 %R . P e m a k a ia n K e k a y a a n D a e ra h 9 2 % 1 1 2 % 1 2 8 % 1 1 2 %R . T e rm in a l B u s 9 1 % 1 0 0 % 1 0 0 % 9 8 %R . T e m p a t K h u s u s P a rk ir 1 0 4 % # D IV / 0 ! # D IV / 0 ! # D IV / 0 !R . R u m a h P o t o n g H e w a n 1 0 4 % 1 1 2 % 1 0 0 % 1 0 1 %R . T e m p a t R e k re a s i & O R 9 4 % 1 0 6 % 1 0 3 % 1 0 0 %R . IM B 8 5 % 1 0 9 % 1 1 6 % 9 9 %R . I jin G a n g g u a n 7 2 % 1 0 9 % 5 6 5 % 1 0 7 %
J u m la h 9 8 % 1 0 0 % 1 0 0 % 9 5 %
C L R K a bu pa te n Y
A Y A T 1 9 9 8 / 1 9 9 9 1 9 9 9 / 2 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 1
P A J A K D A E R A H C L R C L R C L R C L R
P a ja k H o t e l & re s t o ra n 1 2 0 % 1 0 3 % 1 0 4 % 1 0 4 %P a ja k H ib u ra n 1 1 1 % 1 0 2 % 1 0 2 % 1 0 2 %P a ja k R e k la m e 1 1 0 % 1 1 0 % 1 0 9 % 1 1 3 %P a ja k P e n e ra n g a n J a la n 1 7 5 % 1 0 6 % 1 0 4 % 1 1 1 %P a ja k P e m a n fa a t a n A B T # D IV / 0 ! 1 0 9 % 1 2 2 % 1 0 2 %
J u m la h 1 5 7 % 1 0 5 % 1 0 4 % 1 0 9 %
A Y A T 1 9 9 8 / 1 9 9 9 1 9 9 9 / 2 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 1
R E T R I B U S I D A E R A H C L R C L R C L R C L R
R . P e la y a n a n K e s e h a t a n 9 9 % 1 0 1 % 1 0 1 % 9 4 %R . P e la y a n a n S a m p a h / K e b e r s ia h n 1 0 3 % 8 4 % 5 2 % 8 4 %R . B e a C e t a k K T P & A k t e C a t a t a n S ip il 1 0 2 % 9 3 % 1 0 2 % 1 0 1 %R . P e l. P e m a k a m a n / P e ra b u a n 1 5 2 % 1 4 1 % 1 6 2 % 1 1 0 %R . P a rk ir t e p i J a la n U m u m 8 6 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 %R . P a s a r 1 0 0 % 1 0 2 % 1 0 1 % 1 0 3 %R . P e m a k a ia n K e k a y a a n D a e ra h 9 2 % 1 1 2 % 1 2 8 % 1 1 2 %R . T e rm in a l B u s 9 1 % 1 0 0 % 1 0 0 % 9 8 %R . T e m p a t K h u s u s P a rk ir 1 0 4 % # D IV / 0 ! # D IV / 0 ! # D IV / 0 !R . R u m a h P o t o n g H e w a n 1 0 4 % 1 1 2 % 1 0 0 % 1 0 1 %R . T e m p a t R e k re a s i & O R 9 4 % 1 0 6 % 1 0 3 % 1 0 0 %R . IM B 8 5 % 1 0 9 % 1 1 6 % 9 9 %R . I jin G a n g g u a n 7 2 % 1 0 9 % 5 6 5 % 1 0 7 %
J u m la h 9 8 % 1 0 0 % 1 0 0 % 9 5 %
Peningkatan /Peningkatan /PendapatanPendapatan
DaerahDaerah
DataLegalitas
Sumber DayaKerjasama PimdaerahKemandirian Daerah
Grand DesignGrand DesignPENINGKATAN POTENSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)PENINGKATAN POTENSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
Studi POTENSIPendapatan
Daerah
Tahapan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Perhitungan PotensiAnalisis Kinerja Kajian Aspek Legal Action plan
DataLegalitas
Sumber DayaKerjasama PimdaerahKemandirian Daerah
Problematika PenganggaranProblematika PenganggaranAPBD Kabupaten KlatenAPBD Kabupaten Klaten(Tahun 2008: Rp 923,01 M)(Tahun 2008: Rp 923,01 M)
DanaPerimbangan
837,99 M(90,79%)
Dana Daerah / PADRp 44,82 M (4,85%)
APBD
(Thn 2008)
(Thn 2008)
Belanja PublikBelanjaAparatur
APBD
GambarGambar dikutipdikutip daridari FitraFitra
PAD DAN KINERJA KEUDAPAD DAN KINERJA KEUDA
10.3
3
5.23 5.60
3.41 4.04
3.57 4.
07
0
2
4
6
8
10
12
98/99 99/00 2000 2001 2002 2003 2004
RERATA SBLM = 8,06 %RERATA SBLM = 8,06 %
RERATA SSDH = 3,77 %RERATA SSDH = 3,77 %
RATIO PAD / APBD
10.3
3
5.23 5.60
3.41 4.04
3.57 4.
07
0
2
4
6
8
10
12
98/99 99/00 2000 2001 2002 2003 2004
PAD DAN KEMAMPUAN KEUDAPAD DAN KEMAMPUAN KEUDA
DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (DDF)DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (DDF)
PENDAPATAN ASLI DAERAHPENDAPATAN ASLI DAERAH==
TOTAL PENDAPATAN DAERAHTOTAL PENDAPATAN DAERAH
DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (DDF)DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (DDF)
PENDAPATAN ASLI DAERAHPENDAPATAN ASLI DAERAH==
TOTAL PENDAPATAN DAERAHTOTAL PENDAPATAN DAERAH
KEMAMPUAN KEUDAKEMAMPUAN KEUDA
DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (DDF)DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (DDF)
RENDAH JIKA DDF < 50 %RENDAH JIKA DDF < 50 %TINGGI JIKA DDF > 50 %TINGGI JIKA DDF > 50 %
DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (DDF)DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (DDF)
RENDAH JIKA DDF < 50 %RENDAH JIKA DDF < 50 %TINGGI JIKA DDF > 50 %TINGGI JIKA DDF > 50 %
KINERJA RATIO PAD / TPDKINERJA RATIO PAD / TPD
58.9
1
14.3
4
10.9
7
6.73 7.
74
7.13
7.90
0
10
20
30
40
50
60
98/99 99/00 2000 2001 2002 2003 2004
RERATA SBLM = 30,63 %RERATA SBLM = 30,63 %
RERATA SSDH = 7,38 %RERATA SSDH = 7,38 %
58.9
1
14.3
4
10.9
7
6.73 7.
74
7.13
7.90
0
10
20
30
40
50
60
98/99 99/00 2000 2001 2002 2003 2004
PAD & KEMANDIRIAN KEUDAPAD & KEMANDIRIAN KEUDA
RASIO KEMANDIRIAN KEUDA :RASIO KEMANDIRIAN KEUDA :
PENDAPATAN ASLI DAERAHPENDAPATAN ASLI DAERAH==
BANTUAN / SUMBANGANBANTUAN / SUMBANGAN
RASIO KEMANDIRIAN KEUDA :RASIO KEMANDIRIAN KEUDA :
PENDAPATAN ASLI DAERAHPENDAPATAN ASLI DAERAH==
BANTUAN / SUMBANGANBANTUAN / SUMBANGAN
POLA HUBUNGAN KEUDAPOLA HUBUNGAN KEUDA
KEMAMPUANKEUDA
KEMANDIRIANKEUDA POLA HUBUNGAN
RENDAH SEKALI 0 % S/D 25 % INSTRUKTIF
RENDAH 25 % S/D 50 % KONSULTATIF
SEDANG 50 % S/D 75 % PARTISIPATIF
TINGGI 75 % S/D 100 % DELEGATIF
POTRET KEMANDIRIAN KEUDAPOTRET KEMANDIRIAN KEUDA
0.00
14.4
6
14.2
8
8.88 10
.11
8.65 9.
74
02468
10121416
98/99 99/00 2000 2001 2002 2003 2004
RERATA SBLM = 16,42 %RERATA SBLM = 16,42 %
RERATA SSDH = 9,34 %RERATA SSDH = 9,34 %
0.00
14.4
6
14.2
8
8.88 10
.11
8.65 9.
74
02468
10121416
98/99 99/00 2000 2001 2002 2003 2004
STRUKTUR KOMPONEN PADSTRUKTUR KOMPONEN PAD
RetribusiDaerah35.49%
Bagian LabaBUMD2.78%
Pajak Daerah50.94%
PAD Lainnya10.79%
RetribusiDaerah37.40%
Bagian LabaBUMD2.89%
Pajak Daerah41.36%
PAD Lainnya18.35%
KAB/KOTA2003
RetribusiDaerah35.49%
Bagian LabaBUMD2.78%
Pajak Daerah50.94%
PAD Lainnya10.79%
KAB/KOTA2001 Retribusi
Daerah37.40%
Bagian LabaBUMD2.89%
Pajak Daerah41.36%
PAD Lainnya18.35%
LIMA KONDISI STRATEGIS OTDALIMA KONDISI STRATEGIS OTDA
1.1. Self Regular PowerSelf Regular Power,, Kemampuan mengatur danKemampuan mengatur dan
melaksanakan otonomi daerah demimelaksanakan otonomi daerah demikepentingan masyarakat di daerahnya.kepentingan masyarakat di daerahnya.
2.2. Self Modifying PowerSelf Modifying Power,, Kemampuan menyesuaikan terhadapKemampuan menyesuaikan terhadap
peraturan yang telah ditetapkan secaraperaturan yang telah ditetapkan secaranasional sesuai dengan kondisi daerahnasional sesuai dengan kondisi daerah..
1.1. Self Regular PowerSelf Regular Power,, Kemampuan mengatur danKemampuan mengatur dan
melaksanakan otonomi daerah demimelaksanakan otonomi daerah demikepentingan masyarakat di daerahnya.kepentingan masyarakat di daerahnya.
2.2. Self Modifying PowerSelf Modifying Power,, Kemampuan menyesuaikan terhadapKemampuan menyesuaikan terhadap
peraturan yang telah ditetapkan secaraperaturan yang telah ditetapkan secaranasional sesuai dengan kondisi daerahnasional sesuai dengan kondisi daerah..
LIMA KONDISI STRATEGIS OTDALIMA KONDISI STRATEGIS OTDA
3.3. Creating Local Political SupportCreating Local Political Support,, Penyelenggaraan pemerintahan daerahPenyelenggaraan pemerintahan daerah
yang memiliki legitimasi kuat dariyang memiliki legitimasi kuat darimasyarakatnya;masyarakatnya;
4.4. Managing Financial ResourcesManaging Financial Resources,, Mampu kembangkan kompetensi dalamMampu kembangkan kompetensi dalam
mengelola secara optimal sumbermengelola secara optimal sumberpenghasilan dan keuangan guna biayaipenghasilan dan keuangan guna biayaiaktivitas pemerintahan, pembangunanaktivitas pemerintahan, pembangunandan pelayanan masyarakat;dan pelayanan masyarakat;
3.3. Creating Local Political SupportCreating Local Political Support,, Penyelenggaraan pemerintahan daerahPenyelenggaraan pemerintahan daerah
yang memiliki legitimasi kuat dariyang memiliki legitimasi kuat darimasyarakatnya;masyarakatnya;
4.4. Managing Financial ResourcesManaging Financial Resources,, Mampu kembangkan kompetensi dalamMampu kembangkan kompetensi dalam
mengelola secara optimal sumbermengelola secara optimal sumberpenghasilan dan keuangan guna biayaipenghasilan dan keuangan guna biayaiaktivitas pemerintahan, pembangunanaktivitas pemerintahan, pembangunandan pelayanan masyarakat;dan pelayanan masyarakat;
LIMA KONDISI STRATEGIS OTDALIMA KONDISI STRATEGIS OTDA
5.5. Developing Brain PowerDeveloping Brain Power,, Membangun sumber daya manusiaMembangun sumber daya manusia
yang handal dan selalu bertumpuyang handal dan selalu bertumpupada kapabilitas menyelesaikanpada kapabilitas menyelesaikanmasalah.masalah.
5.5. Developing Brain PowerDeveloping Brain Power,, Membangun sumber daya manusiaMembangun sumber daya manusia
yang handal dan selalu bertumpuyang handal dan selalu bertumpupada kapabilitas menyelesaikanpada kapabilitas menyelesaikanmasalah.masalah.
FUNGSI PAJAKFUNGSI PAJAK1.1. Fungsi budgeterFungsi budgeter
pungutan pajak sebagai alat untukpungutan pajak sebagai alat untukmengisi kas negaramengisi kas negara yang digunakanyang digunakanuntuk membiayai kegiatan pemerintahanuntuk membiayai kegiatan pemerintahandan pembangunandan pembangunan..
2.2. Fungsi RegulatorFungsi Regulator pungutan pajak digunakan sebagipungutan pajak digunakan sebagi alatalat
melakukan pengaturanmelakukan pengaturan untuk mencapaiuntuk mencapaitujuan tertentutujuan tertentu..
1.1. Fungsi budgeterFungsi budgeter pungutan pajak sebagai alat untukpungutan pajak sebagai alat untuk
mengisi kas negaramengisi kas negara yang digunakanyang digunakanuntuk membiayai kegiatan pemerintahanuntuk membiayai kegiatan pemerintahandan pembangunandan pembangunan..
2.2. Fungsi RegulatorFungsi Regulator pungutan pajak digunakan sebagipungutan pajak digunakan sebagi alatalat
melakukan pengaturanmelakukan pengaturan untuk mencapaiuntuk mencapaitujuan tertentutujuan tertentu..
EMPAT FAKTOR PENTING OTDA !EMPAT FAKTOR PENTING OTDA !
1.1. Faktor manusia sebagai subjekFaktor manusia sebagai subjekpenggerakpenggerak (faktor dinamis) dalam(faktor dinamis) dalampenyelenggaraan otonomi daerahpenyelenggaraan otonomi daerah..
2.2. Faktor keuanganFaktor keuangan yang merupakanyang merupakantulang punggungtulang punggung bagi terselenggaranyabagi terselenggaranyaaktivitas pemerintah daerah.aktivitas pemerintah daerah.
1.1. Faktor manusia sebagai subjekFaktor manusia sebagai subjekpenggerakpenggerak (faktor dinamis) dalam(faktor dinamis) dalampenyelenggaraan otonomi daerahpenyelenggaraan otonomi daerah..
2.2. Faktor keuanganFaktor keuangan yang merupakanyang merupakantulang punggungtulang punggung bagi terselenggaranyabagi terselenggaranyaaktivitas pemerintah daerah.aktivitas pemerintah daerah.
EMPAT FAKTOR PENTING OTDA !EMPAT FAKTOR PENTING OTDA !
3.3. Faktor peralatan yang merupakanFaktor peralatan yang merupakansarana pendukungsarana pendukung bagibagiterselenggaranya aktivitas pemerintahanterselenggaranya aktivitas pemerintahandaerahdaerah..
4.4. Faktor organisasi dan manajemen yangFaktor organisasi dan manajemen yangmerupakan sarana untuk melakukanmerupakan sarana untuk melakukanpenyelenggaraan pemerintahanpenyelenggaraan pemerintahan daerahdaerahsecara baik, efektif dan efisien.secara baik, efektif dan efisien.
3.3. Faktor peralatan yang merupakanFaktor peralatan yang merupakansarana pendukungsarana pendukung bagibagiterselenggaranya aktivitas pemerintahanterselenggaranya aktivitas pemerintahandaerahdaerah..
4.4. Faktor organisasi dan manajemen yangFaktor organisasi dan manajemen yangmerupakan sarana untuk melakukanmerupakan sarana untuk melakukanpenyelenggaraan pemerintahanpenyelenggaraan pemerintahan daerahdaerahsecara baik, efektif dan efisien.secara baik, efektif dan efisien.
DESENTRALISASI FISKALDESENTRALISASI FISKAL
MeningkatkanMeningkatkan efisiensi alokasiefisiensi alokasisumber dayasumber daya dan kegiatandan kegiatandaerah,daerah,
MemenuhiMemenuhi aspirasi daerahaspirasi daerah,,memperbaikimemperbaiki struktur fiskalstruktur fiskal dandanmemobilisasi pendapatanmemobilisasi pendapatan,,
MeningkatkanMeningkatkan efisiensi alokasiefisiensi alokasisumber dayasumber daya dan kegiatandan kegiatandaerah,daerah,
MemenuhiMemenuhi aspirasi daerahaspirasi daerah,,memperbaikimemperbaiki struktur fiskalstruktur fiskal dandanmemobilisasi pendapatanmemobilisasi pendapatan,,
DESENTRALISASI FISKALDESENTRALISASI FISKAL
MeningkatkanMeningkatkan akuntabilitas,akuntabilitas,transparansi, dan partisipasitransparansi, dan partisipasimasyarakatmasyarakat dalam pengambilandalam pengambilankeputusan daerah,keputusan daerah,
MenciptakanMenciptakan kesejahteraan sosialkesejahteraan sosialbagi masyarakat.bagi masyarakat.
MeningkatkanMeningkatkan akuntabilitas,akuntabilitas,transparansi, dan partisipasitransparansi, dan partisipasimasyarakatmasyarakat dalam pengambilandalam pengambilankeputusan daerah,keputusan daerah,
MenciptakanMenciptakan kesejahteraan sosialkesejahteraan sosialbagi masyarakat.bagi masyarakat.
DES. FISKAL VS ECON. GROWTHDES. FISKAL VS ECON. GROWTH
TTerdapaterdapat hubungan yang positifhubungan yang positif dandansignifikan antarasignifikan antara desentralisasidesentralisasi fiskalfiskaldan pertumbuhan ekonomidan pertumbuhan ekonomi di Indiadi India..
DDi negeri China, studi merekai negeri China, studi merekamenghasilkan kenyataan bahwamenghasilkan kenyataan bahwahubungan desentralisasi denganhubungan desentralisasi denganpertumbuhan ekonomi relatif rendahpertumbuhan ekonomi relatif rendah..((Zhang dan ZouZhang dan Zou, 1997)., 1997).
TTerdapaterdapat hubungan yang positifhubungan yang positif dandansignifikan antarasignifikan antara desentralisasidesentralisasi fiskalfiskaldan pertumbuhan ekonomidan pertumbuhan ekonomi di Indiadi India..
DDi negeri China, studi merekai negeri China, studi merekamenghasilkan kenyataan bahwamenghasilkan kenyataan bahwahubungan desentralisasi denganhubungan desentralisasi denganpertumbuhan ekonomi relatif rendahpertumbuhan ekonomi relatif rendah..((Zhang dan ZouZhang dan Zou, 1997)., 1997).
DES. FISKAL VS ECON. GROWTHDES. FISKAL VS ECON. GROWTH
DDesentralisasi mempunyaiesentralisasi mempunyai efekefeknegatif terhadap pertumbuhannegatif terhadap pertumbuhanekonomiekonomi didi negara sedangnegara sedangberkembangberkembang, dan sebaliknya memiliki, dan sebaliknya memilikidampak positif terhadapdampak positif terhadappertumbuhan ekonomipertumbuhan ekonomi untukuntuk negaranegaramajumaju. (. (Davoodi dan ZouDavoodi dan Zou,, 19971997).).
DDesentralisasi mempunyaiesentralisasi mempunyai efekefeknegatif terhadap pertumbuhannegatif terhadap pertumbuhanekonomiekonomi didi negara sedangnegara sedangberkembangberkembang, dan sebaliknya memiliki, dan sebaliknya memilikidampak positif terhadapdampak positif terhadappertumbuhan ekonomipertumbuhan ekonomi untukuntuk negaranegaramajumaju. (. (Davoodi dan ZouDavoodi dan Zou,, 19971997).).
DES. FISKAL VS ECON. GROWTHDES. FISKAL VS ECON. GROWTH
KKenaikan pajak local dan pajakenaikan pajak local dan pajaknegara bagian (state)negara bagian (state) secarasecarasignifikansignifikan memperlambatmemperlambatpertumbuhan ekonomipertumbuhan ekonomi, jika, jikapenerimaan digunakan untukpenerimaan digunakan untukmembiayai transfermembiayai transfer. (Helms,. (Helms,1985).1985).
KKenaikan pajak local dan pajakenaikan pajak local dan pajaknegara bagian (state)negara bagian (state) secarasecarasignifikansignifikan memperlambatmemperlambatpertumbuhan ekonomipertumbuhan ekonomi, jika, jikapenerimaan digunakan untukpenerimaan digunakan untukmembiayai transfermembiayai transfer. (Helms,. (Helms,1985).1985).
DES. FISKAL VS ECON. GROWTHDES. FISKAL VS ECON. GROWTH
JJika penerimaan digunakanika penerimaan digunakanuntukuntuk membiayai pemeliharaanmembiayai pemeliharaandan pengembangan jasadan pengembangan jasa--jasajasapublikpublik, pajak local akan memiliki, pajak local akan memilikipengaruh yangpengaruh yang menguntungkanmenguntungkanterhadap perekonomianterhadap perekonomianregionalregional.. (Helms, 1985).(Helms, 1985).
JJika penerimaan digunakanika penerimaan digunakanuntukuntuk membiayai pemeliharaanmembiayai pemeliharaandan pengembangan jasadan pengembangan jasa--jasajasapublikpublik, pajak local akan memiliki, pajak local akan memilikipengaruh yangpengaruh yang menguntungkanmenguntungkanterhadap perekonomianterhadap perekonomianregionalregional.. (Helms, 1985).(Helms, 1985).
PAD DAN ECON. GROWTHPAD DAN ECON. GROWTH Ubah orientasi dari “PAD oriented” ke “investment friendly”….Ubah orientasi dari “PAD oriented” ke “investment friendly”….
Investasi PertumbuhanEkonomi
Peningkatan
Basis Pajak &Retribusi Daerah
PeningkatanPAD
PeningkatanPelayanan Publik
Menarik Investor
o Identifikasi sektorbasis dan unggulandaerah
o Pemberian insentif;berupa penyerdanaandan penguranganbiaya
Efek Multiplier
Mendorongpeningkatanlapangan kerjadan pendapatanmasyarakat
MeningkatnyaKonsumsiMasyarakat
Khususnya thdpbarang kena pajak(hotel, kendaraanbermotor)
MeningkatnyaPajak/Retribusi
Pajak kendaraanbermotor, pajakhotel, IMB,dll
Meningkatnyabelanja untukfasilitaspublik
Menarik Investor
o Identifikasi sektorbasis dan unggulandaerah
o Pemberian insentif;berupa penyerdanaandan penguranganbiaya
Efek Multiplier
Mendorongpeningkatanlapangan kerjadan pendapatanmasyarakat
MeningkatnyaKonsumsiMasyarakat
Khususnya thdpbarang kena pajak(hotel, kendaraanbermotor)
MeningkatnyaPajak/Retribusi
Pajak kendaraanbermotor, pajakhotel, IMB,dll
Meningkatnyabelanja untukfasilitaspublik
Investasi berkembang, PAD otomatis naik !!!
GRAND STRATEGY OTODAGRAND STRATEGY OTODA
menciptakan kesejahteraan.menciptakan kesejahteraan.bagaimana menjadikan Pemda sebagaibagaimana menjadikan Pemda sebagaiinstrumen untuk menciptakan kesejahteraaninstrumen untuk menciptakan kesejahteraan
mendukung proses demokrasi di tingkat lokalmendukung proses demokrasi di tingkat lokalbagaimana menjadikan Pemda sebagaibagaimana menjadikan Pemda sebagaiinstrumen pendidikan politik di tingkat lokalinstrumen pendidikan politik di tingkat lokaluntuk mendukung proses demokratisasiuntuk mendukung proses demokratisasimenujumenuju civil societycivil society
menciptakan kesejahteraan.menciptakan kesejahteraan.bagaimana menjadikan Pemda sebagaibagaimana menjadikan Pemda sebagaiinstrumen untuk menciptakan kesejahteraaninstrumen untuk menciptakan kesejahteraan
mendukung proses demokrasi di tingkat lokalmendukung proses demokrasi di tingkat lokalbagaimana menjadikan Pemda sebagaibagaimana menjadikan Pemda sebagaiinstrumen pendidikan politik di tingkat lokalinstrumen pendidikan politik di tingkat lokaluntuk mendukung proses demokratisasiuntuk mendukung proses demokratisasimenujumenuju civil societycivil society
ELEMEN DASARELEMEN DASARPEMERINTAHAN DAERAHPEMERINTAHAN DAERAH
1.Urusan Pemerintahan (1.Urusan Pemerintahan (FunctionFunction))
2.Kelembagaan (2.Kelembagaan (InstitutionInstitution))
3.Personil (3.Personil (PersonnelPersonnel))
4.Keuangan Daerah (4.Keuangan Daerah (Local FinanceLocal Finance))
1.Urusan Pemerintahan (1.Urusan Pemerintahan (FunctionFunction))
2.Kelembagaan (2.Kelembagaan (InstitutionInstitution))
3.Personil (3.Personil (PersonnelPersonnel))
4.Keuangan Daerah (4.Keuangan Daerah (Local FinanceLocal Finance))
ELEMEN DASARELEMEN DASARPEMERINTAHAN DAERAHPEMERINTAHAN DAERAH
5. Perwakilan (5. Perwakilan (RepresentationRepresentation))
6. Pelayanan Publik (6. Pelayanan Publik (Public ServicePublic Service ))
7. Pengawasan (7. Pengawasan (Control /SupervisionControl /Supervision))
Catatan:Catatan:Penataan harus bersifat sistemik dan bukan parsial.Penataan harus bersifat sistemik dan bukan parsial.
5. Perwakilan (5. Perwakilan (RepresentationRepresentation))
6. Pelayanan Publik (6. Pelayanan Publik (Public ServicePublic Service ))
7. Pengawasan (7. Pengawasan (Control /SupervisionControl /Supervision))
Catatan:Catatan:Penataan harus bersifat sistemik dan bukan parsial.Penataan harus bersifat sistemik dan bukan parsial.
PENATAAN KEUANGAN DAERAHPENATAAN KEUANGAN DAERAH
TARGET YANG INGIN DICAPAI :TARGET YANG INGIN DICAPAI :1.1. Pemda mempunyaiPemda mempunyai sumbersumber--sumbersumber
keuangan yang memadaikeuangan yang memadai untukuntukmembiayai urusan pemerintahan ygmembiayai urusan pemerintahan ygdilaksanakan.dilaksanakan.
2.2. PemdaPemda mampu mengelola keuanganmampu mengelola keuangandaerahdaerah; penerimaan, pengeluaran dan; penerimaan, pengeluaran danpembiayaan secara efektip, efisien, danpembiayaan secara efektip, efisien, danakuntabel dengan berbasis kinerja.akuntabel dengan berbasis kinerja.
TARGET YANG INGIN DICAPAI :TARGET YANG INGIN DICAPAI :1.1. Pemda mempunyaiPemda mempunyai sumbersumber--sumbersumber
keuangan yang memadaikeuangan yang memadai untukuntukmembiayai urusan pemerintahan ygmembiayai urusan pemerintahan ygdilaksanakan.dilaksanakan.
2.2. PemdaPemda mampu mengelola keuanganmampu mengelola keuangandaerahdaerah; penerimaan, pengeluaran dan; penerimaan, pengeluaran danpembiayaan secara efektip, efisien, danpembiayaan secara efektip, efisien, danakuntabel dengan berbasis kinerja.akuntabel dengan berbasis kinerja.
PENATAAN KEUANGAN DAERAHPENATAAN KEUANGAN DAERAH3.3. Pemda dapatPemda dapat mengurangi overhead costmengurangi overhead cost
(biaya rutin)(biaya rutin) dan mengalokasikandan mengalokasikan lebihlebihbanyak untuk pelayanan publik.banyak untuk pelayanan publik.
4.4. PemdaPemda mampu meningkatkan PADmampu meningkatkan PADtanpa mengakibatkan ekonomi biayatanpa mengakibatkan ekonomi biayatinggi.tinggi.
5.5. Sinerji dana dekonsentrasi dengan danaSinerji dana dekonsentrasi dengan danaAPBD untukAPBD untuk mendukungmendukungpemberdayaan daerahpemberdayaan daerah..
3.3. Pemda dapatPemda dapat mengurangi overhead costmengurangi overhead cost(biaya rutin)(biaya rutin) dan mengalokasikandan mengalokasikan lebihlebihbanyak untuk pelayanan publik.banyak untuk pelayanan publik.
4.4. PemdaPemda mampu meningkatkan PADmampu meningkatkan PADtanpa mengakibatkan ekonomi biayatanpa mengakibatkan ekonomi biayatinggi.tinggi.
5.5. Sinerji dana dekonsentrasi dengan danaSinerji dana dekonsentrasi dengan danaAPBD untukAPBD untuk mendukungmendukungpemberdayaan daerahpemberdayaan daerah..
KINERJA KOMPONEN PADKINERJA KOMPONEN PAD Rasio Pengumpulan (Collection Ratio) Komponen PAD Kabupaten Klaten
Tahun 2000 - 2004 (Prosentase)
No. Komponen PAD Tahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004
1. Pajak Daerah 88.06 104.36 101.71 102.16 102.76
2. Retribusi Daerah 124.18 104.21 102.09 104.20 95.16
3. Bagian Laba BUMD 117.88 100.00 100.00 83.87 92.59
4. Lain-lain PAD 198.43 128.06 100.55 90.16 144.10
Pendapatan Asli Daerah 111.81 107.17 101.55 98.88 105.88
Rasio Pengumpulan (Collection Ratio) Komponen PAD Kabupaten Klaten
Tahun 2000 - 2004 (Prosentase)
No. Komponen PAD Tahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004
1. Pajak Daerah 88.06 104.36 101.71 102.16 102.76
2. Retribusi Daerah 124.18 104.21 102.09 104.20 95.16
3. Bagian Laba BUMD 117.88 100.00 100.00 83.87 92.59
4. Lain-lain PAD 198.43 128.06 100.55 90.16 144.10
Pendapatan Asli Daerah 111.81 107.17 101.55 98.88 105.88
KINERJA KOMPONEN PADKINERJA KOMPONEN PAD
Pertumbuhan Realisasi Komponen PAD Kabupaten Klaten
Tahun 2001 - 2004 (%)
No. Komponen PAD Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Rata-rata
1. Pajak Daerah 126.49 30.57 36.32 19.59 53.24
2. Retribusi Daerah 82.51 31.37 7.98 11.57 33.36
3. Bagian Laba BUMD 29.71 4.52 (11.54) 4.27 6.74
4. Lain-lain PAD 336.04 21.11 73.06 14.03 111.06
Pendapatan Asli Daerah 109.29 26.97 27.05 14.83 44.54
Pertumbuhan Realisasi Komponen PAD Kabupaten Klaten
Tahun 2001 - 2004 (%)
No. Komponen PAD Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Rata-rata
1. Pajak Daerah 126.49 30.57 36.32 19.59 53.24
2. Retribusi Daerah 82.51 31.37 7.98 11.57 33.36
3. Bagian Laba BUMD 29.71 4.52 (11.54) 4.27 6.74
4. Lain-lain PAD 336.04 21.11 73.06 14.03 111.06
Pendapatan Asli Daerah 109.29 26.97 27.05 14.83 44.54
KINERJA KOMPONEN PADKINERJA KOMPONEN PAD
Kontribusi Realisasi Koponen PAD Kabupaten Klaten
Tahun 2000 - 2004 (%)
No. Komponen PAD Tahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004
1. Pajak Daerah 32.35 35.01 36.00 38.63 40.23
2. Retribusi Daerah 45.19 39.41 40.77 34.65 33.67
3. Bagian Laba BUMD 14.49 8.98 7.39 5.15 4.67
4. Lain-lain PAD 7.97 16.60 15.84 21.57 21.42
Pendapatan Asli Daerah 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Kontribusi Realisasi Koponen PAD Kabupaten Klaten
Tahun 2000 - 2004 (%)
No. Komponen PAD Tahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004
1. Pajak Daerah 32.35 35.01 36.00 38.63 40.23
2. Retribusi Daerah 45.19 39.41 40.77 34.65 33.67
3. Bagian Laba BUMD 14.49 8.98 7.39 5.15 4.67
4. Lain-lain PAD 7.97 16.60 15.84 21.57 21.42
Pendapatan Asli Daerah 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Status Kinerja Komponen PAD Kabupaten Klaten
Tahun 2001 - 2004
No. Komponen PAD Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Rata-rata
1. Pajak Daerah Prima Prima Prima Prima Prima
2. Retribusi Daerah Potensial Prima Potensial Potensial Potensial
3. Bagian Laba BUMD Terbelakang Terbelakang Terbelakang Terbelakang Terbelakang
4. Lain-lain PAD Berkembang Terbelakang Berkembang Terbelakang Berkembang
KINERJA KOMPONEN PADKINERJA KOMPONEN PAD
Status Kinerja Komponen PAD Kabupaten Klaten
Tahun 2001 - 2004
No. Komponen PAD Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Rata-rata
1. Pajak Daerah Prima Prima Prima Prima Prima
2. Retribusi Daerah Potensial Prima Potensial Potensial Potensial
3. Bagian Laba BUMD Terbelakang Terbelakang Terbelakang Terbelakang Terbelakang
4. Lain-lain PAD Berkembang Terbelakang Berkembang Terbelakang Berkembang
KINERJA RET PASARKINERJA RET PASAR Kontr ibus i Re tr ibus i Pe la ya na n Pa s a r pa da Re tr ibus i Da e ra h Ka bupa te n Kla te n
Ta hun 2 0 0 0 - 2 0 0 4 (Pros e nta s e )
N o . U ra ia n Ta h u n 2 0 0 0 Ta h u n 2 0 0 1 Ta h u n 2 0 0 2 Ta h u n 2 0 0 3 Ta h u n 2 0 0 4
1 . R e trib u s i Pa s a r 8 5 5 ,6 7 7 1 ,2 9 5 ,2 9 7 1 ,3 2 4 ,0 9 0 1 ,4 0 1 ,5 7 7 1 ,4 6 8 ,8 3 7
2 . To ta l R e trib u s i D a e ra h 2 ,9 8 1 ,7 4 4 5 ,4 4 2 ,1 0 5 7 ,1 4 9 ,3 5 2 7 ,7 2 0 ,1 2 6 8 ,6 1 3 ,6 9 3
3 . Ko n trib u s i R e trib u s i Pa s a r (% ) 2 8 .7 0 2 3 .8 0 1 8 .5 2 1 8 .1 5 1 7 .0 5
Kontr ibus i Re tr ibus i Pe la ya na n Pa s a r pa da Re tr ibus i Da e ra h Ka bupa te n Kla te n
Ta hun 2 0 0 0 - 2 0 0 4 (Pros e nta s e )
N o . U ra ia n Ta h u n 2 0 0 0 Ta h u n 2 0 0 1 Ta h u n 2 0 0 2 Ta h u n 2 0 0 3 Ta h u n 2 0 0 4
1 . R e trib u s i Pa s a r 8 5 5 ,6 7 7 1 ,2 9 5 ,2 9 7 1 ,3 2 4 ,0 9 0 1 ,4 0 1 ,5 7 7 1 ,4 6 8 ,8 3 7
2 . To ta l R e trib u s i D a e ra h 2 ,9 8 1 ,7 4 4 5 ,4 4 2 ,1 0 5 7 ,1 4 9 ,3 5 2 7 ,7 2 0 ,1 2 6 8 ,6 1 3 ,6 9 3
3 . Ko n trib u s i R e trib u s i Pa s a r (% ) 2 8 .7 0 2 3 .8 0 1 8 .5 2 1 8 .1 5 1 7 .0 5
Pertumbuhan dan Rasio Pengumpulan Retribusi Pasar/Retribusi Daerah Kabupaten Klaten
Tahun 2000 - 2004 (Prosentase)
No. Uraian Tahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004
1. Realisas i Retribus i Pasar 855,677 1,295,297 1,324,090 1,401,577 1,468,837
2. Target Retribus i Pasar 775,500 1,207,500 1,300,000 1,350,000 1,490,000
3. Ras io Pengum pulan (%) 110.34 107.27 101.85 103.82 98.58
S t a t u s K i n e r j a J e n i s - j e n i s R e t r i b u s i D a e r a h K a b u p a t e n K l a t e n
T a h u n 2 0 0 1 - 2 0 0 4
N o . U r a i a n J e n i s R e t r i b u s i D a e r a h T a h u n 2 0 0 1 T a h u n 2 0 0 2 T a h u n 2 0 0 3 T a h u n 2 0 0 4 R a t a - r a t a
1 . R e t . P e l a y a n a n K e s e h a t a n P r i m a P o t e n s i a l P r i m a P o t e n s i a l P o t e n s i a l
2 . R e t . P e l a y a n a n P e r s a m p a h a n / K e b e r s i h a n T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
3 . R e t . B e a C e t a k K T P & A k t e C a p i l P r i m a P r i m a P o t e n s i a l P r i m a P r i m a
4 . R e t . P a r k i r T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g
5 . R e t . P a s a r P o t e n s i a l P o t e n s i a l P o t e n s i a l P o t e n s i a l P o t e n s i a l
6 . R e t . A l a t P e m a d a m K e b a k a r a n B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g
7 . R e t . P e m a k a i a n K e k a y a a n D a e r a h T e r b e l a k a n g P r i m a P o t e n s i a l B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
8 . R e t . P a s a r G r o s i r d a n P e r t o k o a n T e r b e l a k a n g P r i m a P o t e n s i a l P o t e n s i a l P o t e n s i a l
9 . R e t . T e r m i n a l B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g
1 0 . R e t . P e n y e d o t K a k u s 0 . 0 0 T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g
1 1 . R e t . R P H T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g
1 2 . R e t . T e m p a t R e k r e a s i d a n O l a h R a g a P r i m a P o t e n s i a l P r i m a P r i m a P r i m a
1 3 . R e t . P e n j u a l a n P r o d u k s i U s a h a D a e r a h T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g
1 4 . R e t . I j i n M e n d i r i k a n B a n g u n a n 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
1 5 . R e t . P e n g u j i a n K e n d a r a a n B e r m o t o r 0 . 0 0 P r i m a P o t e n s i a l P r i m a P r i m a
1 6 . R e t . I j i n G a n g g u a n T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
1 7 . R e t . I j i n T r a y e k 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
1 8 . R e t . P e l a y a n a n P e m a k a m a n U m u m 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
1 9 . R e t . S I U P 0 . 0 0 0 . 0 0 T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g
2 0 . R e t . P e n g a t u r a n P e r u b . P e m a n f a a t a n L h n 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
2 1 . R e t . P e n g g a n t i a n B i a y a I j i n U s h J s K o n s t . 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
2 2 . R e t . P e n g g a n t i a n B e a D o k . P e n g B & J a s a 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
2 3 . R e t . I j i n d i B i d a n g K e s e h a t a n 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
2 4 . R e t . I j i n P e n y e l e n g g a r a a n B d . K e p a r i w i s a t a a n 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
2 5 . R e t . T e m p a t K h u s u s P a r k i r 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
S t a t u s K i n e r j a J e n i s - j e n i s R e t r i b u s i D a e r a h K a b u p a t e n K l a t e n
T a h u n 2 0 0 1 - 2 0 0 4
N o . U r a i a n J e n i s R e t r i b u s i D a e r a h T a h u n 2 0 0 1 T a h u n 2 0 0 2 T a h u n 2 0 0 3 T a h u n 2 0 0 4 R a t a - r a t a
1 . R e t . P e l a y a n a n K e s e h a t a n P r i m a P o t e n s i a l P r i m a P o t e n s i a l P o t e n s i a l
2 . R e t . P e l a y a n a n P e r s a m p a h a n / K e b e r s i h a n T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
3 . R e t . B e a C e t a k K T P & A k t e C a p i l P r i m a P r i m a P o t e n s i a l P r i m a P r i m a
4 . R e t . P a r k i r T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g
5 . R e t . P a s a r P o t e n s i a l P o t e n s i a l P o t e n s i a l P o t e n s i a l P o t e n s i a l
6 . R e t . A l a t P e m a d a m K e b a k a r a n B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g
7 . R e t . P e m a k a i a n K e k a y a a n D a e r a h T e r b e l a k a n g P r i m a P o t e n s i a l B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
8 . R e t . P a s a r G r o s i r d a n P e r t o k o a n T e r b e l a k a n g P r i m a P o t e n s i a l P o t e n s i a l P o t e n s i a l
9 . R e t . T e r m i n a l B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g
1 0 . R e t . P e n y e d o t K a k u s 0 . 0 0 T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g
1 1 . R e t . R P H T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g
1 2 . R e t . T e m p a t R e k r e a s i d a n O l a h R a g a P r i m a P o t e n s i a l P r i m a P r i m a P r i m a
1 3 . R e t . P e n j u a l a n P r o d u k s i U s a h a D a e r a h T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g
1 4 . R e t . I j i n M e n d i r i k a n B a n g u n a n 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
1 5 . R e t . P e n g u j i a n K e n d a r a a n B e r m o t o r 0 . 0 0 P r i m a P o t e n s i a l P r i m a P r i m a
1 6 . R e t . I j i n G a n g g u a n T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
1 7 . R e t . I j i n T r a y e k 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
1 8 . R e t . P e l a y a n a n P e m a k a m a n U m u m 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
1 9 . R e t . S I U P 0 . 0 0 0 . 0 0 T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g
2 0 . R e t . P e n g a t u r a n P e r u b . P e m a n f a a t a n L h n 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
2 1 . R e t . P e n g g a n t i a n B i a y a I j i n U s h J s K o n s t . 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
2 2 . R e t . P e n g g a n t i a n B e a D o k . P e n g B & J a s a 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
2 3 . R e t . I j i n d i B i d a n g K e s e h a t a n 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
2 4 . R e t . I j i n P e n y e l e n g g a r a a n B d . K e p a r i w i s a t a a n 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
2 5 . R e t . T e m p a t K h u s u s P a r k i r 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g
K o n t r i b u s i R e a l i s a s i J e n i s - j e n i s R e t r i b u s i D a e r a h K a b u p a t e n K l a t e n
T a h u n 2 0 0 0 - 2 0 0 4 ( % )
N o . U r a i a n J e n i s R e t r i b u s i D a e r a h T a h u n 2 0 0 0 T a h u n 2 0 0 1 T a h u n 2 0 0 2 T a h u n 2 0 0 3 T a h u n 2 0 0 4
1 . R e t . P e l a y a n a n K e s e h a t a n 2 4 . 7 4 2 5 . 8 2 2 0 . 3 1 2 3 . 5 1 2 3 . 8 9
2 . R e t . P e l a y a n a n P e r s a m p a h a n / K e b e r s i h a n 1 . 1 8 0 . 8 1 2 . 4 5 2 . 6 3 2 . 5 0
3 . R e t . B e a C e t a k K T P & A k t e C a p i l 1 2 . 5 0 1 2 . 9 9 1 7 . 5 1 1 1 . 5 8 1 4 . 8 6
4 . R e t . P a r k i r 5 . 3 7 4 . 6 4 3 . 9 2 3 . 2 5 3 . 0 1
5 . R e t . P a s a r 2 8 . 7 0 2 3 . 8 0 1 8 . 5 2 1 8 . 1 5 1 7 . 0 5
6 . R e t . A l a t P e m a d a m K e b a k a r a n 0 . 0 6 0 . 0 6 0 . 0 7 0 . 0 6 0 . 0 6
7 . R e t . P e m a k a i a n K e k a y a a n D a e r a h 2 . 7 6 2 . 5 8 5 . 4 5 5 . 4 2 5 . 2 3
8 . R e t . P a s a r G r o s i r d a n P e r t o k o a n 7 . 4 9 5 . 7 2 6 . 2 0 6 . 0 1 5 . 4 7
9 . R e t . T e r m i n a l 3 . 4 6 3 . 6 9 2 . 9 1 2 . 5 4 2 . 4 4
1 0 . R e t . P e n y e d o t K a k u s 0 . 0 0 0 . 1 9 0 . 1 8 0 . 2 0 0 . 1 7
1 1 . R e t . R P H 2 . 1 5 1 . 6 4 1 . 3 8 1 . 4 2 1 . 3 4
1 2 . R e t . T e m p a t R e k r e a s i d a n O l a h R a g a 7 . 2 0 8 . 3 9 7 . 8 5 7 . 9 5 8 . 8 6
1 3 . R e t . P e n j u a l a n P r o d u k s i U s a h a D a e r a h 0 . 0 5 0 . 0 0 0 . 4 8 0 . 5 8 0 . 6 2
1 4 . R e t . I j i n M e n d i r i k a n B a n g u n a n 3 . 0 1 2 . 9 9 3 . 3 6 3 . 9 4 4 . 0 2
1 5 . R e t . P e n g u j i a n K e n d a r a a n B e r m o t o r 0 . 0 0 5 . 5 3 6 . 4 3 6 . 1 8 5 . 7 1
1 6 . R e t . I j i n G a n g g u a n 1 . 3 2 1 . 0 0 0 . 8 4 2 . 6 5 1 . 5 2
1 7 . R e t . I j i n T r a y e k 0 . 0 0 0 . 1 5 0 . 1 7 0 . 2 0 0 . 1 0
1 8 . R e t . P e l a y a n a n P e m a k a m a n U m u m 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 4 0 . 0 4
1 9 . R e t . S I U P 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 6 9 0 . 6 2 0 . 7 2
2 0 . R e t . P e n g a t u r a n P e r u b . P e m a n f a a t a n L h n 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 3 2 0 . 6 3 0 . 6 7
2 1 . R e t . P e n g g a n t i a n B i a y a I j i n U s h J s K o n s t . 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 1 1 0 . 2 0 0 . 0 0
2 2 . R e t . P e n g g a n t i a n B e a D o k . P e n g B & J a s a 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 4 5 1 . 2 3 0 . 7 5
2 3 . R e t . I j i n d i B i d a n g K e s e h a t a n 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 2 7 0 . 7 3 0 . 5 0
2 4 . R e t . I j i n P e n y e l e n g g a r a a n B d . K e p a r i w i s a t a a n 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 3 0 . 0 9 0 . 1 1
2 5 . R e t . T e m p a t K h u s u s P a r k i r 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 1 0 0 . 1 7 0 . 3 5
K o n t r i b u s i R e a l i s a s i J e n i s - j e n i s R e t r i b u s i D a e r a h K a b u p a t e n K l a t e n
T a h u n 2 0 0 0 - 2 0 0 4 ( % )
N o . U r a i a n J e n i s R e t r i b u s i D a e r a h T a h u n 2 0 0 0 T a h u n 2 0 0 1 T a h u n 2 0 0 2 T a h u n 2 0 0 3 T a h u n 2 0 0 4
1 . R e t . P e l a y a n a n K e s e h a t a n 2 4 . 7 4 2 5 . 8 2 2 0 . 3 1 2 3 . 5 1 2 3 . 8 9
2 . R e t . P e l a y a n a n P e r s a m p a h a n / K e b e r s i h a n 1 . 1 8 0 . 8 1 2 . 4 5 2 . 6 3 2 . 5 0
3 . R e t . B e a C e t a k K T P & A k t e C a p i l 1 2 . 5 0 1 2 . 9 9 1 7 . 5 1 1 1 . 5 8 1 4 . 8 6
4 . R e t . P a r k i r 5 . 3 7 4 . 6 4 3 . 9 2 3 . 2 5 3 . 0 1
5 . R e t . P a s a r 2 8 . 7 0 2 3 . 8 0 1 8 . 5 2 1 8 . 1 5 1 7 . 0 5
6 . R e t . A l a t P e m a d a m K e b a k a r a n 0 . 0 6 0 . 0 6 0 . 0 7 0 . 0 6 0 . 0 6
7 . R e t . P e m a k a i a n K e k a y a a n D a e r a h 2 . 7 6 2 . 5 8 5 . 4 5 5 . 4 2 5 . 2 3
8 . R e t . P a s a r G r o s i r d a n P e r t o k o a n 7 . 4 9 5 . 7 2 6 . 2 0 6 . 0 1 5 . 4 7
9 . R e t . T e r m i n a l 3 . 4 6 3 . 6 9 2 . 9 1 2 . 5 4 2 . 4 4
1 0 . R e t . P e n y e d o t K a k u s 0 . 0 0 0 . 1 9 0 . 1 8 0 . 2 0 0 . 1 7
1 1 . R e t . R P H 2 . 1 5 1 . 6 4 1 . 3 8 1 . 4 2 1 . 3 4
1 2 . R e t . T e m p a t R e k r e a s i d a n O l a h R a g a 7 . 2 0 8 . 3 9 7 . 8 5 7 . 9 5 8 . 8 6
1 3 . R e t . P e n j u a l a n P r o d u k s i U s a h a D a e r a h 0 . 0 5 0 . 0 0 0 . 4 8 0 . 5 8 0 . 6 2
1 4 . R e t . I j i n M e n d i r i k a n B a n g u n a n 3 . 0 1 2 . 9 9 3 . 3 6 3 . 9 4 4 . 0 2
1 5 . R e t . P e n g u j i a n K e n d a r a a n B e r m o t o r 0 . 0 0 5 . 5 3 6 . 4 3 6 . 1 8 5 . 7 1
1 6 . R e t . I j i n G a n g g u a n 1 . 3 2 1 . 0 0 0 . 8 4 2 . 6 5 1 . 5 2
1 7 . R e t . I j i n T r a y e k 0 . 0 0 0 . 1 5 0 . 1 7 0 . 2 0 0 . 1 0
1 8 . R e t . P e l a y a n a n P e m a k a m a n U m u m 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 4 0 . 0 4
1 9 . R e t . S I U P 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 6 9 0 . 6 2 0 . 7 2
2 0 . R e t . P e n g a t u r a n P e r u b . P e m a n f a a t a n L h n 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 3 2 0 . 6 3 0 . 6 7
2 1 . R e t . P e n g g a n t i a n B i a y a I j i n U s h J s K o n s t . 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 1 1 0 . 2 0 0 . 0 0
2 2 . R e t . P e n g g a n t i a n B e a D o k . P e n g B & J a s a 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 4 5 1 . 2 3 0 . 7 5
2 3 . R e t . I j i n d i B i d a n g K e s e h a t a n 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 2 7 0 . 7 3 0 . 5 0
2 4 . R e t . I j i n P e n y e l e n g g a r a a n B d . K e p a r i w i s a t a a n 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 3 0 . 0 9 0 . 1 1
2 5 . R e t . T e m p a t K h u s u s P a r k i r 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 1 0 0 . 1 7 0 . 3 5
YA TERUS ……..YA TERUS ……..
top related