pak rusdi fixxx.docx
Post on 28-Jan-2016
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
I. Judul : ANALISIS PENGARUH TINGKAT GAS BUANG MOTOR
PADA PENCEMARAN UDARA
II. Latar Belakang
Saat ini pertumbuhan penduduk di indonesia terus meningkat dan
akan membuat masyarakat indonesia semakin dinamis dalam hal
beraktifitas. Dengan alat transportasi seperti sepeda motor dapat
mempermudah kebutuhan efektifitas, dalam menggunakan kendaraan
bermotor dan membuat pencemaran udara dalam populasi yang besar.
Dalam mendukung usaha pelestarian lingkungan hidup. Negara-negara di
dunia mulai menyadari bahwa gas buang kendaraan merupakan salah satu
polutan atau sumber pencemaran udara terbesar, oleh karena itu gas buang
kendaraan bermotor harus di buat seminimal mungkin agar tidak
mencemari udara. Mengenai gas buang sepeda motor salah satu kontribusi
dalam pemanasan global. Besarnya populasi sepeda motor di indonesia
menyebabkan sepeda motor memiliki peranan besar dalam hal polusi
udara. Menurut World Bank, terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan
sepeda motor di indonesia yang jumlahnya selalu bertambah tiap
tahunnya.sebagian besar nya mengeluarkan gas buang yang buruk, baik
akibat kurang nya perawatan yang kurang memadai atau pun dari
pengguna bahan bakar dengan kualitas yang kurang baik (misal :kadar
timbal/pb yang tinggi). pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih
subtansi fisik,kimia atau biologi di atmosfir dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia,hewan dan tumbuhan, mengganggu
estetika atau kenyamanan .pencemaran udara akibat gas buang motor
mengakibatkan pemanasan global dan perubahan iklim yang akhir-akhir
ini jadi isu pembicaraan terhangat.
Oleh karena itu pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan
peraturan menteri negara lingkungan hidup Nomor 4 tahun 2009 tentang
ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama .
Nama: A. Balya Ibnu M.
No Reg / Kelas: 133700034 / C
III. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
a. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang di atas , membahas hal-hal yang
berkaitan dengan masalah tingkat gas buang motor pada
pencemaran udara untuk mengurangi atau meminimal kan gas
buang yang saat ini menggangu ekosistem udara dan membuat
pemanasan global. Dalam mendukung usaha pelestarian
lingkungan hidup, bahwa gas buang kendaraan merupakan salah
satu polutan atau sumber pencemaran udara terbesar, oleh karena
itu gas buang kendaraan bermotor harus di buat seminimal
mungkin agar tidak mencemari udara.
b. Batasan Masalah
Agar pembahasan pada penelitian ini mempumyai arah dan
tujuan yang jelas, maka perlu di lakukan batasan masalah yaitu :
1. Pembahasan tentang tingkat pembuangan gas motor pada
pancemaran udara.
2. Difokuskan pada cara mengatasi dampak gas buang dalam
pencemaran udara.
IV. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini mengacu pada dampak
emisi gas buang dan cara mengatasi dampak emisi gas buang pada
kendaraan bermotor.
V. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
Adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui unsur gas buang apa saja yang di hasilkan
kendaraan bermotor.
2. Untuk mengetahui dampak gas buang pada pemanasan global yang
di hasilkan kendaraan bermotor.
3. Membuat pemodelan emisi gas buang sepeda motor.
b. Manfaat
Manfaat penulisan ini dapat memberikan manfaat pada pembaca
dan penulis sendiri mengenai dampak gas buang yang di hasilkan
kendaraan bermotor.
VI. Tinjauan Pustaka
A. Gas Buang
Adalah asap yang mengepul dari knalpot kendaraan bermotor tidak
hanya mencemari udara di langit kota metropolitan, dan juga
meningkatkan suhu. makanya, pemda lantas mengumumkan progam
langit biru, suatu ajakan kepada masyarakat pengguna kendaraan bermotor
untuk secara rutin memeriksa tingkat emisi gas buang dari kendaraan
bermotor dan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan alias
berkadar timbal rendah. gas buang ini bereaksi pada udara dan
menimbulkan reaksi kimia yang lambat laun berpengaruh terhadap
atmosfir bumi. Perubahan ini menyebabkan efek rumah kaca (green house
effect) yang membuat tempratur suhu bumi meningkat dan membuat ozon
menipis yang menyebabkan kesehatan manusia dan tumbuhan terancam.
B. Dampak Emisi Gas Buang
Sistem transportasi merupakan urat nadi kota meropolitan, memiliki
peran dalam mendukung dinamika kehidupan di perkotaan. Jumlah
kendaraan tiap tahun terus meningkat dan membuat polusi udara yang
mengakibatkan kerusakan ekosistem bumi.
Jika terjadinya kemacetan lalu lintas akan memperbesar emisi gas
karbonmonoksida (CO) karena terjadi pembakaran yang tidak sempurna.
Paparan tersebut memberikan beban kepada masyarakat yang tinggal di
sekitar jalan, karena mereka menghirup karbonmonoksida (CO) setiap
harinya. Gangguan seperti sesak nafas, pusing – pusing merupakan
dampak langsung dari bahan pencemaran pada tubuh manusia.
C. Polusi Udara
Adalah kehadiran satu atau lebih subtansi fisik, kimia, atau biologi di
atmosfir dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, menggangu estetika dan kenyamanan.
VII. Metodologi Penelitian
A. Rancangan Penelitian
Dalam perencanaan terhadap segala kegiatan, ada suatu cara atau
metode yang akan digunakan agar hasil yang diinginkan, dapat dicapai
dengan lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran. Dengan menggunakan
metode yang tepat, maka setiap kegiatan akan menjadi lebih terencana
terutama dalam penggunaan waktu, tenaga, dan biaya. Penelitian ini
dimulai dengan pendalaman literatur yang akan digunakan sebagai
panduan dalam penelitian dan dilanjutkan dengan pemilihan lokasi.
Sebelum melakukan penelitian sebaiknya melakukan tinjauan awal
terhadap kondisi lokasi daerah studi yang akan dipilih untuk menghindari
ketidaksesuaian antara tujuan awal dengan kondisi kenyataan yang terjadi
di lapangan. Selanjutnya dilakukan perencanaan yang tepat untuk dapat
menentukan hal-hal apa saja yang diperlukan dalam penelitian, seperti
misalnya proses pengambilan data sampai penyusunan laporan.
Gambar 7.a Diagram alir penelitian
B. Lokasi Penelitian
Pengambilan sample dilakukan pada titik sepanjang rute Jalan Raya
Gilang, Taman Sidoarjo. Titik yang dipilih sebagai tempat untuk
melakukan survei pencermaran udara maupun kebisingan adalah depan
Pabrik Kopi Kapal Api, Taman Sidoarjo.
Titik ini dipilih sebagai lokasi pengambilan sampel berdasarkan
pertimbangan sebagai berikut:
1. Jalan ini dilewati oleh berbagai jenis kendaraan mulai dari sepeda
motor, kendaraan ringan, maupun kendaraan berat.
2. Ruas jalan ini memiliki arus lalu lintas yang lancar dan memiliki
volume lalu lintas yang padat
C. Waktu Penelitian
Pengambilan data pada lokasi pengambilan sampel udara dan
pengukuran kebisingan dilakukan selama rentang waktu pelaksanaan di
daerah PT. Santos Jaya Abadi pada titik yang telah ditentukan dan pada
satu hari kerja selama 8 jam dan pada rentang waktu pelaksanaan jam
pulang kerja maupun masuk kerja untuk membandingkan hasil yang
didapat. Pengambilan data dilakukan selama 1 jam mulai dari pukul 07.00
WIB sampai pukul 08.00 WIB kemudian pengambilan sample di lanjut
pada puku 16.00 WIB sampai 17.00 WIB . Waktu pelaksanaan survei
adalah 2 bulan untuk survei pada saat pulang kerja maupun masuk kerja
PT. Santos Jaya Abadi.
D. Metode Pengumpulan Data
Data yang di perlukan dalam penelitian ini yaitu data yang di
dapat dari survey langsung dilakukan dilapangan untuk data pencemaran
udara yang terkena emisi gas buang sepeda motor. Berikut ini adalah tata
cara pengambilan sempel para meter pencemaran udara.
E. Pengumpulan data pencemaran udara
Ada dua survei yang dilakukan untuk mengetahui tingkat pencemaran
udara yaitu pengambilan udara ambien pada lokasi pelaksanaan survei dan
uji emisi gas buang kendaraan bermotor sebagai berikut .
Pengambilan sempel udara di lakukan pada lokasi Pengambilan
sampel di lakukan selama 1 jam yaitu dari 07.00 WIB sampai jam
08.00 WIB dan pukul 16.00 WIB sampai 17.00 WIB selama rentang
waktu pelaksanaan jam masuk kerja dan pulang kerja PT. Santos Jaya
Abadi. Hasil pengkuran yang bersifat langsung menggunakan nilai
rata – rata tertinggi selama waktu pengukuran. pengambilan sampel di
lakukan dengan pompa isap yang di letakkan pada jarak satu sampai
lima meter dari tepi jalan raya dengan ketinggian tertentu dari
permukaan jalan.
Ada beberapa persyaratan yang harus di penuhi dalam pemasangan
peralatan yang akan di gunakan dalam pengambilan sampel udara
antara lain;
Peralatan hendaknya dipasang sedemikian rupa sehingga contoh
yang terambil menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Disarankan inlet peralatan dengan ketinggian 150 cm dari
permukaan pengukuran.
.Genset hendaknya diletakkan 25 m dari lokasi pengambilan contoh
dengan melihat arah angin.
Cara uji gas buang kendaraan bermotor berpenggerak penyalaan cetus
api.
Pada prinsipnya, pengujian idle dilakukan dengan cara menghisap
gas buang kendaraan bermotor dengan alat uji gas analyzer kemudian
diukur kandungan CO dan HC . Selama proses pengambilan data ada
beberapa hal yang harus dipersiapkan antara lain:
Persiapan kendaraan uji, yang terdiri dari;
a. Kendaraan yang akan di uji komposisi gas buang di pakir pada
tempat yang datar.
b. Pastikan pipa gas buang tidak bocor (knalpot)
c. Tempratur mesin normal sesuai dengan rekomendasi
manufaktur
Persiapan peralatan uji sebagai berikut;
a. Hidupkan secara prosedur pengoprasian (sesuai dengan
rekomendasi manufaktur alat uji).
b. Pastikan gas analyzer telah dalam kondisi terkalibrasi.
Pengkuran dan pencatatan
a. pengkuran pada kondisi idle dengan putaran mesin 600 rpm
sampai 1000 rpm.
b. Masukan alat uji ke pipa gas buang sedalam 30 cm,
c. Tunggu 20 detik dan lakukan pengambilan data kadar
konsentrasi gas buang CO dalam satuan persen dan HC dalam
satuan ppm yang terukur pada alat uji.
F. Metode pengumpulan data kebisingan
Pengukuran tingkat kebisingan di lakukan dengan cara sederhana
yaitu dengan menggunakan sound level meter . pengukuran tingkat
kebisingan meliputi langkah – langkah berikut ini :
1. Ketinggian mikrofon 1,2 meter sampai 1,5 meter dari permukaan
tanah.
2. Menghadapkan mikrofon yang terdapat pada sound level meter
kepada sumber bunyi dengan posisi tegak lurus sumber bunyi.
3. Hasil perhitungan di simpan dalam komputer dan pengolahan data
menggunakan progam Sony Vegas 7.0.
G. Metode survey pelaksanaan lalu lintas
Survey lalu lintas yang akan di laksanakan meliputi survey volume
dan kecepatan sesaat. Kedua survey ini untuk mengetahui kinerja ruang
jalan pada segmen jalan tempat pulang dan masuk nya para karyawan.
1. Metode pelaksanaan survey pelaksanaan volume lalu lintas
Ruas jalan Gilang Raya Taman Sidoarjo pada pelaksanaan palung dan
masuk nya karyawan PT. Santos Jaya Abadi. Survey volume ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan lalu lintas pada ruas
jalan berdasarkan volume lalu lintas terklasifikasi, arah arus lalu
lintas, jenis kendaraan dalam satuan waktu tertentu yang di lakukan
dengan pengamatan dan pecahan langsung pada lapangan. Data yang
di perlukan adalah volume jam puncak, sehingga survey di lakukan
pada waktu perkiraan dimana arus kendaraan dalam jumlah
terbanyak dalam satu hari kerja. Pengamatan ini hendaknya
menempati tempat dimana pandangan untuk melihat kedatangan
kendaraan tidak terganggu dan dapat mencatat kendaraan yang
melewati segmen jalan tersebut sesuai dengan klasifikasinya. Ada 3
tahap pengambilan data yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan
tahap pengambilan data. Tahap – tahap tersebut adalah sebagai
berikut;
a) Tahap persiapan
1. Mempersiapkan alat yang di gunakan yaitu vidio kamera,
laptop, dan tripod.
2. Pemasangan tanda awal dan akhir pada titik pengamatan
secara melintang dengan menggunakan isolasi lebar badan
jalan.
b) Tahap pelaksanaan
1. Waktu dan tanggal pada vidio diperlihatkan pada layar
tampilan vidio tersebut.
2. Waktu pertama mulai merekam di mulai 15 menit lebih awal.
3. Setelah pengambilan data di lapangan selesai maka selanjutnya
adalah pengolahan data.
c) Tahap pengolahan data
1. Pemasangan kabel RCA ke laptop agar hasil rekaman dapat di
tampilkan di laptop.
2. Memutar ulang hasil rekaman menggunakan progam ULEAD
VIDIO STUDIO, kemudian data di catat setiap 15 menit.
2. Metode survey kecepatan sesaat
Maksut dari kecepatan sesaat adalah untuk mengukur kecepatan
tiap kendaraan pada titik tertentu di ruas jalan , yang dapat
menggambarkan distrbusi kecepatan dari arus lalu lintas. Data
parameter yang sangat penting dalam penentuan;
a. Analisis ekonomi, terutama dampak kecepatan terhadap
peningkatan atau penurunan manfaat ekonomi
b. Analisis data kecepatan
c. Pola kecenderungan kecepatan
d. Tingkat pelayanan
Dalam 1 kali pengamatan , dilakukan minimal untuk 50 kendaraan
dan dianjurkan 100 kendaraan. Beri tanda pada titik awal ataupun titik
akhir pengamatan sebagai batas awal dan akhir perhitungan waktu
tempuh kendaraan. Panjang lintasan yang dianjurkan sebagai jarak
pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel 7.g
Panjang lintasan pengamatan yang dianjurkan
Kecepatan rata-rata arus lalu lintas (km/jam) Panjang lintasan (m)
Di bawah 40 25 - 30
40 –65 50 –60
Di atas 65 75 –90
Langkah – langkah pengamatan adalah sebagai berikut ;
1. Pengamatan pertama memberi isyarat baik menggunakan tangan
atau bendera , pada saat roda depan atau bagian depan kendaraan
yang akan di ukur waktu tempuh melintasi garis atau titik awal
pengamatan
2. Isyarat yang diberikan oleh pengamat ke-1 merupakan tanda bagi
pengamat ke-2 untuk segera menjalankan stop watch
3. Pengamat kedua mematikan stop watch pada saat roda
depan/bagian depan kendaraan yang diamati melintasi garis atau
titik akhir pengamatan
4. Pengamat ke-2 mencatat hasil pengamatan pada formulir
pengamatan
5. Hasil survei kecepatan lalu lintas dapat dilihat pada Tabel 1 sampai
Tabel 3 Lampiran B.
H. Instrumen penelitian
Sebelum mulai pengambilan sampel hendaknya kita mempersiapkan
dulu instrumen yang akan di gunakan supaya pengambilan sampel dapat di
lakukan dengan lancar dan sampel yang di dapat mampu memberikan
hasil yang maksimal mendekati kondisi sesungguhnya di lapangan.
I. Instrumen pengambilan sampel udara
1. Pompa hisap (vacum pump)
2. Alat pengukur laju alir udara
a. Ukuran sedang ; 2 – 17 liter/ menit
b. Ukuran besar; 17 – 40 liter/menit
3. Midget impinger
a. Ukuran 30 ml
b. Ukuran 100ml
4. Botol yang di lengkapi 2 buah keran
5. Sumber arus AC atau genset lengkap dengan kabel
6. Selang plastik
7. Termos es
8. Barometer
9. Anemometer
10. Psychrometer di lengkapi dengan psichrochart
11. Kompas
12. Pencatat waktu
13. Tabung pasif sampling
J. Instrumen pengambilan sampel kebisingan
1. Rol meter untuk mengukur jarak penempatan instrumen penelitian
2. Sound level meter
3. Alat tulis untuk mencatat hasil pengukuran
4. Stopwatch untuk mengukur interval waktu pengkuran
Sound Level Meter yang digunakan memiliki kemampuan untuk
mencatat setiap perubahan nilai kebisingan tiap detiknya.
K. Analisis data
Secara umum, analisis data dapat di beda kan menjadi 2 yaitu;
a. Metode Deskriptif
Cara pengolahan data dengan jalan menyusun secara sistematis,
sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan umum. Yang
termasuk analisis deskriptif adalah penyajian data tabel atau
grafik
b. Metode Analisa
Agar bisa mendapatkan hasil dari tabulasi data yang sudah
dikerjakan, di lakukan tahap analisis yang merupakan cara
menganalisis data dengan mempergunakan suatu teknik analisis
tertentu, sehingga di peroleh kesimpulan. Dalam hal ini di
gunakan analisis regresi yaitu analisis linier berganda dengan
metode stepwise. Penelitian ini persamaan yang akan di cari yaitu
persamaan regresi untuk mencari hubungan antara kebisingan
dengan volume dan kecepatan lalu lintas.
persamaan regresi untuk kebisingan;
Y1 = a1 + b1X1 + b2X2………………………+ bnXn
Dimana ;
Y = kebisingan pada segmen jalan yang di tinjau
X1 = volume sepeda motor / kecepatan sepeda motor
X2 = volume kendaraaan dangan kecepatan ringan
X3 = volume kendaraan berkecepatan berat
L. Prosedur Penelitian
Langkah pertama yang dilakukan adalah studi pendahuluan mengenai
topik yang di bahas . studi pendahuluan ini dengan memper hatikan situasi
lapangan selama jam masuk dan pulang kerja karyawan. Berikutnya
adalah mencari langkah – langkah dan data –data yang mendukung topik
yang dapat di kembangkan menjadi sebuah tulisan . dan data primer yang
di cari antara lain;
1. Kecepatan sesaat kendaraan
2. Tingkat kebisingan saat jam masuk kerja
3. Tingkat kebisingan saat jam pulang kerja
4. Tingkat polusi pada jam masuk kerja
5. Tingkat polusi pada jam pulang kerja
6. Volume lalu lintas
VIII. Jadwal Kegiatan
No Nama Kegiatan
November
2015
Desember
2015
Januari
2016
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penemuan Judul
2. Perumusan Masalah
3. Observasi dan Wawancara
4. Penyusunan proposal
5. Pengumpulan Data
6. Laporan Penelitian
IX. Daftar Pustaka
Alifa, Widha. 2008. Pengaruh emisi gas buang kendaraan bermotor
terhadap struktur epidermis dan stomata daun tanaman
pelindung di jalan slamet riyadi sampai jalan ir. Sutami
surakarta. Surakarta : Skripsi thesis, Universitas
Mahammadiyah.
Anonim. 2002. Katalog Tanaman Lanskap. Makassar : Sub Program
Arsitektur Lanskap. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Hasanuddin.
Ardiansyah, Rony. 2003. Tanggulangi Pencemaran Udara Kota
(Kota Besar Pekanbaru). Riau : Jurusan Teknik Sipil
Universitas Islam.
Chiras, D.D. 1994. Environmental Science. Fourth Edition. South
version. Redwood City, California : The Benjamin/Cummings
Publishing Company, Inc.390 Bridge Parkway.
Lubis, E. & Suseno, H. 2002. Penyerapan Timbal Oleh Tanaman
Berakar Gantung. Jakarta : Pusat Pengembangan Limbah Radio
Aktif (P2PLR).
Henry C, Perkins. 1974. Air Pollution. New York : Mc Graw-Hill Book
Company.
Irwan, Zoer’aini D. 1997. Prinsip – prinsip Ekologi dan Organisasi.
Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. Jakarta : Bumi Aksara.
Mangkoedihardjo, S. dan Samudro, G. 2010. Fitoteknologi Terapan.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Miller, G.T.J. 1982. Living in the Environment. Third Edition. Belmont,
California A Division of Wadsworth, Inc : Wadsworth Publishing
Company.
Null. 2001. Seleksi tanaman lanskap yang berpotensi tinggi menyerap
polutan gas NO2 dengan menggunakan gas NO 2 bertanda 15N. Bogor : Studio Arsitektur Lanskap IPB.
top related