paper jurnal online motivasi, intensitas penggunaan …
Post on 05-Oct-2021
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PAPER JURNAL ONLINE
MOTIVASI, INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA & TINGKAT
KEPUASAN MENGGUNAKAN LINE SHOPPING
(Studi Korelasi antara Motivasi dan Intensitas Penggunaan Line Shopping
dengan Tingkat Kepuasan dalam Memperoleh Informasi Diskon Produk
Branded dan Hiburan pada Karyawati Solo Grand Mall)
Disusun Oleh :
YUSUP YULIANTO
D1211087
SKRIPSI
Diajukan Guna Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
1
MOTIVASI, INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA DAN TINGKAT
KEPUASAN MENGGUNAKAN LINE SHOPPING
(Studi Korelasi antara Motivasi dan Intensitas Penggunaan Line Shopping
dengan Tingkat Kepuasan dalam Memperoleh Informasi Diskon Produk
Branded dan Hiburan pada Karyawati Solo Grand Mall)
Yusup Yulianto
Adolfo Eko Setyanto
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract
Line Shopping is one of the Line Apps which is a messaging application
made by company NHN Corporation from South Korea as a shopping medium
and obtain the latest information discounts on branded products. This study aims
to determine the relationship between motivation and intensity use line shopping
with level of satisfaction obtaining information in branded product discounts and
entertainment on employee Solo Grand Mall.
This research uses the uses and gratifications theory developed by Katz
and Blumer. The method used for this research is explanatory research method
quantitative correlation study. The population in this study was an employee of
Solo Grand Mall (SGM). Sample size used 56 people respondens out of a total of
124 people. Sampling technique used is purposive sampling technique.
Collecting data through questionnaires, while the data analysis techniques
using Spearman correlation analysis. From the Spearman correlation analysis
result that the relationship between motivation and intensity use line shopping
with level of satisfaction obtaining information in branded product discounts and
entertainment on employee Solo Grand Mall is a linier positive relationship
strong. It is characterized by a correlation coefficient between the three variables,
namely the antecedent variables (z) motivation, independent variable (x) intensity
and dependent variable (y) the satisfaction of 0,716 with a probability value 0.00
significant 0,01 (2 tailed). This value indicates that the higher the intensity of use
Line Shopping the satisfaction levels will also be higher influenced by the high
motivation also of employee Solo Grand Mall.
Keywords: Line Shopping, Uses and Gratifications
2
Pendahuluan
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, maka
setiap perilaku manusia tidak terlepas dari proses komunikasi. Manusia
melakukan komunikasi untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan pribadi (self
need) dan untuk memenuhi kebutuhan lingkungan. Pemenuhan kebutuhan
tersebut dapat dipenuhi melalui penggunaan media massa dan yang sekarang lebih
sering didengar adalah media sosial. Interaksi maupun cara berkomunikasi
melalui internet adalah cara baru sebagai lompatan teknologi yang menempatkan
manusia berada pada tempat berbeda dalam waktu yang bersamaan. Semua ini
dapat dilakukan oleh kemampuan telekomunikasi internet.
Kegiatan seseorang dalam mengakses internet bermacam- macam, namun
akhir-akhir ini yang masih fenomenal adalah aplikasi chatting mungkin
merupakan teknologi yang paling menjanjikan dan merengkuh banyak khalangan.
Teknologi ini menyediakan pengiriman pesan, gambar bergerak, media streaming,
dan tagging, suara dan lagu. Sistem jejaring sosial merupakan sebuah sikap dan
sebuah pendekatan terhadap kehidupan.
Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan penggunaan media, memicu
makin banyak berkembangnya sarana berinteraksi yang dikemas secara apik dan
rapi sehingga lebih menarik dan digemari banyak orang. Media sosial di dunia
maya ini yang cukup populer saat ini antara lain adalah aplikasi chatting Line.
Keunggulannya dalam tampilan dan kecepatannya membuat media baru ini
semakin dilirik oleh penikmatnya. Line mempunyai beberapa layanan menarik
yang diantaranya adalah messaging, game, dan Line Shopping yang merupakan
layanan yang memberikan informasi-informasi diskon produk yang senantiasa
ditunggu dan diminati pengguna yang tergabung didalamnya. Di sinilah pengguna
memperoleh informasi ter-update diskon produk.
Fenomena berkembang pesatnya media baru tersebut menjadikan Line
Shopping sebagai sarana yang memotivasi karyawati Solo Grand Mall untuk
mendapatkan informasi diskon harga menarik dari sebuah produk branded dan
mencari hiburan. Aplikasi yang tersedia di bermacam platform ini untuk versi
Android telah melampaui 300 juta unduhan di Google Play pada 25 November
3
2013 (NHN Corporation Naver Line). Motivasi dalam setiap individu dalam
menggunakan media ini berbeda tergantung pada motif yang ada dalam dirinya.
Seperti yang ditegaskan McQuail (1984: 7) Motivasi merupakan satu penggerak
dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan.
Diskon merupakan sesuatu hal yang sangat mereka tunggu untuk
“berburu” produk belanja yang ditawarkan. Lingkungan tempat kerja yang sangat
mendukung membuat para karyawati cinta belanja sehingga bersifat konsumtif.
Berbelanja melalui online shop lebih menarik minat mereka karena lebih
menawarkan beragam jenis produk dan memberikan diskon harga yang lebih
menarik. Atensi karyawati Solo Grand Mall dalam menggunakan aplikasi media
baru dunia maya cukup besar. Salah satunya mereka menggunakan Line Shopping
untuk selalu memperoleh informasi diskon produk branded terbaru dari
bermacam-macam produk yang ditawarkan.
Perumusan Masalah
1. Adakah hubungan yang signifikan antara motivasi karyawati menggunakan
Line Shopping dengan intensitas penggunaan Line Shopping pada karyawati
Solo Grand Mall?
2. Adakah hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan Line
Shopping dengan tingkat kepuasaan dalam memperoleh informasi diskon
produk branded dan hiburan pada karyawati Solo Grand Mall?
3. Adakah hubungan yang signifikan antara motivasi dan intensitas penggunaan
Line Shopping dengan tingkat kepuasaan dalam memperoleh informasi
diskon produk branded dan hiburan pada karyawati Solo Grand Mall?
Tujuan
Untuk menjelaskan hubungan positif, negatif atau netral antara ketiga
variabel yaitu motivasi dan intensitas penggunaan Line Shopping dengan tingkat
kepuasaan dalam memperoleh informasi diskon produk branded dan hiburan pada
karyawati Solo Grand Mall.
4
Tinjauan Pustaka
a. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi yang berupa
pesan, ide, maupun gagasan dari satu pihak ke pihak lain. Pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara verbal maupun non verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. Terdapat lima unsur komunikasi yang saling
bergantungan satu sama lain menurut Harold D.Laswell dalam Deddy Mulyana
(2007:69-71) yaitu Komunikator (communicator, source, sender), Pesan
(message), Media atau saluran (channel, media), Komunikan (comunicant
communicate, receiver, recipient), dan Efek (effect, impact, influence). Kelima
unsur tersebut sebenarnya belum lengkap bila kita bandingkan dengan unsur-
unsur komunikasi yang terdapat dalam model-model lebih baru. Unsur-unsur
yang sering ditambahkan adalah umpan balik (feedback), gangguan atau
kendala komunikasi (noise/barries), dan konteks atau situasi komunikasi.
b. Smartphone sebagai Media Komunikasi
Pada era globalisasi sekarang ini, telekomunikasi mempunyai suatu
peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan
cepatnya perkembangan teknologi yang mempunyai mobilitas tinggi yaitu
smartphone. Penggunaan smartphone saat-saat ini sudah sangat membudaya
dan telah banyak digunakan masyarakat pada umumnya sebagai sarana untuk
berkomunikasi dan mencari informasi yang dapat dilakukan secara cepat,
praktis dan fleksibel. Koneksi internet yang terdapat dalam smartphone
menyediakan kesempatan untuk menggabungkan antara online dan tatap muka.
(Shidarta. 2011: 15-17). Dengan mudah smartphone dapat di-install aplikasi-
aplikasi yang akan mempermudah dalam berkomunikasi dan mencari
informasi. Dalam realita ini, dimana setiap komputer adalah sebuah jendela,
terlihat atau terdengar objek-objek yang bukan bersifat fisik dan bukan
representatif objek-objek fisik, namun lebih merupakan gaya, karakter, dan
aksi pembuatan data, pembuatan informasi murni (Benedikt dalam Werner J.S,
2011: 445).
5
c. Line Shopping dalam Line
Line merupakan aplikasi messaging yang dibuat oleh perusahaan NHN
Corporation asal Korea Selatan. Line diluncurkan pada tanggal 23 Juni 2011
oleh NHN cabang Jepang setelah terjadinya gempa bumi di Jepang. Aplikasi
instant messaging Line ini tidak hanya sebagai penyampai pesan kata, akan
tetapi juga sebagai penyampai ekspresi ungkapan karena menyediakan stiker-
stiker semacam animasi yang lucu dan interaktif. Layanan terbaru dari Line
adalah layanan Line Shopping yang dihadirkan untuk memberikan informasi
diskon produk branded terbaru. Dari layanan ini pengguna lebih mudah dalam
mendapatkan informasi dan bertransaksi secara online. Interaktivitas berarti
kemampuan pengguna untuk berkomunikasi secara langsung dengan komputer
dan memiliki dampak pada pesan apapun yang dibuat (Werner J.S & James
W.T, 2011: 448).
d. New Media (Media Baru) dan Jenisnya
Media baru merupakan istilah yang dimaksudkan untuk mencakup
kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan
komunikasi di akhir abad ke-20. Dalam novel William Gibson (1984/1994),
Neuromancer, istilah dunia maya muncul pertama kalinya untuk merujuk pada
pada jaringan informasi luas yang oleh para penggunanya disebut console
cowboys akan “muncul”, atau koneksi langsung dengan sistem-sistem syaraf
mereka. Teori media baru merupakan sebuah teori yang dikembangkan oleh
Pierre Levy, yang mengemukakan bahwa media baru merupakan teori yang
membahas mengenai perkembangan media. Martin Lister (dalam Syaibani,
2011:7-8) mengungkapkan bahwa karakteristik dari new media atau media
baru adalah sebagai berikut : pengalaman baru dalam text, hiburan, kesenangan
dan pola konsumsi media, interaktif media, berbentuk hubungan baru antara
pengguna dengan konsumen teknologi media, identitas baru bagi komunitas
dalam berinteraksi dimana saja, konsep baru hubungan biologis dan teknologi ,
dan pola baru dalam organisasi produksi, integrasi sebuah media.
6
e. Teori Uses and Gratifications
Teori Uses and Gratification (Teori Kegunaan dan Kepuasan) adalah riset
komunikasi massa pada konsumen pesan atau komunikasi dan tidak begitu
memperhatikan mengenai pesannya. Kajian yang dilakukan dalam ranah uses
and gratifications mencoba untuk menjawab pertanyan : “Mengapa orang
menggunakan media dan apa yang mereka gunakan untuk media?” (Rakhmat,
2010: 205). Pendekatan uses and gratification menempatkan hubungan antara
kepuasan akan kebutuhan dan pilihan media oleh khalayak dengan jelas. Ini
menegaskan bahwa kebutuhan khalayak mempengaruhi media apa yang
mereka pilih , bagaimana mereka memilih media dan kepuasan yang diberikan
oleh media. Persektif ini berbeda dengan teori persektif lain yang menyebutkan
khalayak sebagai pengguna aktif media yang berlawanan dengan penerimaan
informasi pasif.
Metodologi
Penelitian ini menggunakan metode penelitian explanatory research yang
menurut Singarimbun dan Effendy (1989: 5) adalah penelitian yang menyoroti
hubungan antara variabel-variabel penelitian dan mengkaji hipotesa yang telah
dirumuskan sebelumnya. Walaupun uraiannya juga mengandung deskripsi, tetapi
sebagai penelitian rehasional fokusnya pada penjelasan hubungan – hubungan
yang terjadi antar variabel. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok
(Masri, 1995: 3).
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik ini
mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang
dibuat periset berdasarkan tujuan riset (Rachmat Kriyantono, 2010: 158). Sampel
dalam penelitian ini adalah karyawati Solo Grand Mall. Sumber data dalam
penelitian ini diperoleh dari hasil kuesioner yang disebar.
Untuk menguji keabsahan data yang terkumpul, teknik yang digunakan
adalah uji validitas. Menurut Masri Singaribuan dan Effendi (1989: 122) validitas
7
menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu valid mengukur apa yang ingin
diukur. Dalam penelitian ini alat ukurnya berupa kuesioner sehingga kuesioner
yang digunakan harus mengukur apa yang akan diukur. Validitas alat ukur diuji
dengan cara menghitung korelasi antara nilai keseluruhan yang diproleh dari
setiap butir pertanyaan dengan nilai keseluruhan yang diperoleh pada alat ukur
tersebut teknik yang digunakan adalah korelasi moment pearson.
Uji realibilitas juga dilakukan dalam penelitian ini. Uji reabilitas
dimaksudkan untuk menunjukan sejauh mana suatu pengukuran dapat
memberikan hasil yang relatif berbeda (konstan) bila dilakukan pengukuran
kembali terhadap subjek yang sama. Metode yang digunakan adalah metode dari
Alpha Cronbach (α ). (Silalahi. 2010: 236)
Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan analisis data model
Korelasi Spearman. Korelasi ini merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis asosiatif dua variabel bila datanya berskala ordinal (ranking).
Nilai korelasi ini disimbolkan dengan (dibaca: rho). Karena digunakan pada data
berskala ordinal, untuk itu sebelum dilakukan pengelolahan data, data kuantitatif
yang akan dianalisis perlu disusun dalam bentuk ranking.
Nilai korelasi Spearman berada diantara -1 < < 1. Bila nilai = 0, berarti
tidak ada korelasi atau tidak ada hubungannya antara variabel independen dan
dependen. Nilai = +1 berarti terdapat hubungan yang positif antara variabel
independen dan dependen. Nilai = -1 berarti terdapat hubungan yang negatif
antara variabel independen dan dependen. Dengan kata lain, tanda “+” dan “-“
menunjukkan arah hubungan di antara variabel yang sedang dioperasikan.
Uji signifikansi Spearman menggunakan uji Z karena distribusinya
mendekati distribusi normal. Kekuatan hubungan antara variabel ditunjukkan
melalui nilai korelasi.
8
Sajian Data
a. Variabel Anteseden (Z)
Tabel 1. Penyajian Data Variabel
Motivasi Menggunakan Line Shopping
Kategori Frekuensi Prosentase (%)
Tinggi 42 75
Sedang 4 7.14
Rendah 10 17.86
Jumlah 56 100
Sumber : Tabel primer kuesioner no. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Motivasi penggunaan dibagi menjadi dua indikator, yaitu motivasi
kognitif dan motivasi afektif yang dilihat menunjukkan 42 responden (75%)
dalam kategori tinggi. Pada tahap ini dengan motivasi kognitif dan motivasi
afektif menunjukan hubungan yang positif kuat dengan tingkat yang tinggi. Hal
ini berarti bahwa keinginan atau hasrat atau motivasi para responden untuk
menggunakan Line Shopping sesuai dengan motif kognitif dan motif afektif itu
tinggi.
b. Variabel Independen (X)
Tabel 2. Penyajian Data Variabel
Intensitas Penggunaan Line Shopping
Kategori Frekuensi Prosentase (%)
Tinggi 14 25
Sedang 21 37.5
Rendah 21 37.5
Jumlah 56 100
Sumber : Tabel primer kuesioner no. 10, 11, 12, 13
9
Intensitas penggunaan Line Shopping termasuk dalam kategori sedang dan
rendah yaitu sebesar 37.5% atau 21 orang dari 56 responden. Hal ini berarti
bahwa para responden termasuk kategori sedang dalam menggunakan Line
Shopping berdasarkan frekuensi, lama penggunaan, dan aktivitas dalam
menggunakan Line Shopping. Selain itu kesesuaian juga dirasakan positif oleh
para responden.
c. Variabel Dependen (Y)
Tabel 3. Penyajian Data Variabel
Tingkat Kepuasan Menggunakan Line Shopping
Kategori Frekuensi Prosentase (%)
Tinggi 22 39.28
Sedang 24 42.86
Rendah 10 17.86
Jumlah 56 100
Sumber : Tabel primer kuesioner no. 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22
Kepuasan penggunaan dibagi menjadi dua indikator, yaitu kepuasan
kognitif dan kepuasan afektif. Dari tabel tersebut menunjukkan sebanyak 24
responden atau sebesar 42.86% termasuk dalam kategori sedang. Pada tahap ini
dengan motivasi kepuasan kognitif dan kepuasan afektif menunjukan hubungan
yang positif dengan tingkat yang sedang. Hal ini berarti bahwa kepuasan para
responden dalam menggunakan Line Shopping sesuai dengan motif kognitif dan
motif afektif telah terpenuhi dengan baik.
10
Analisis Data
a. Motivasi menggunakan Line Shopping dengan Intensitas Penggunaan Line
Shopping
Tabel 4. Tabel Korelasi antara Motivasi Menggunakan Line Shopping
dengan Intensitas Penggunaan Line Shopping
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan program SPSS 16.00
Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi karyawati
menggunakan Line Shopping dengan intensitas penggunaan Line Shopping pada
karyawati Solo Grand Mall. Berarti hipotesis dalam penelitian yang menyatakan
bahwa “Ada hubungan yang signifikan antara motivasi karyawati menggunakan
Line Shopping dengan intensitas penggunaan Line Shopping pada karyawati Solo
Grand Mall”, dapat diterima. Hipotesa tersebut dapat dibuktikan dengan
perbandingan nilai t hitung yang lebih besar dengan t tabel yaitu 3.971 > 2.390.
Dengan demikian Ho ditolak, Ha diterima.
Hasil perhitungan korelasi antara variabel motivasi menggunakan Line
Shopping dengan intensitas penggunaan Line Shopping pada karyawati Solo
Grand Mall sesuai dengan hasil yang terlampir dari program SPSS 16.00
diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,905 dengan nilai probabilitas 0.00
signifikan 0,01 (2 tailed). Nilai koefisien korelasi menunjukkan 0,905 merupakan
nilai positif yang mengindikasikan derajat hubungan linier positif yang bernilai
sangat kuat.
11
Berdasarkan pengujian tersebut, maka hipotesa yang dirumuskan pada bab
pendahuluan dapat diterima. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan
derajat hubungan bernilai sangat kuat yaitu 0,905 dengan interval koefisiensi
0,80-1,00. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linier positif sangat
kuat antara motivasi menggunakan Line Shopping dengan intensitas penggunaan
Line Shopping pada karyawati Solo Grand Mall. Hubungan signifikan karena
terdapat motivasi dari diri karyawati Solo Grand Mall yang menentukan intensitas
dalam menggunakan Line Shopping.
b. Intensitas Penggunaan Line Shopping dengan Tingkat Kepuasan
Penggunaan Line Shopping
Tabel 5. Tabel Korelasi antara Intensitas Penggunaan Line Shopping dengan
Tingkat Kepuasan Menggunakan Line Shopping
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan program SPSS 16.00
Hasil perhitungan korelasi antara variabel intensitas penggunaan Line
Shopping dengan tingkat kepuasaan dalam memperoleh informasi diskon produk
branded dan hiburan pada karyawati Solo Grand Mall sesuai dengan hasil yang
terlampir dari program SPSS 16.00 diperoleh hasil nilai koefisien korelasi sebesar
0,850 dengan nilai probabilitas 0.00 signifikan 0,01 (2 tailed). Koefisien korelasi
menunjukan 0,850 adalah nilai positif yang mengindikasi derajat hubungan
bernilai sangat kuat.
12
Berdasarkan hasil tersebut, maka Ho ditolak dan Ha diterima karena
derajat hubungan bernilai sangat kuat yaitu 0,850 dengan interval koefisiensi
0,80-1,00. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bersifat
linier positif yang sangat kuat antara intensitas penggunaan Line Shopping dengan
tingkat kepuasaan dalam memperoleh informasi diskon produk branded dan
hiburan pada karyawati Solo Grand Mall. Hubungan yang signifikan ini terlihat
jelas bahwa intensitas karyawati dalam menggunakan Line Shopping akan
mempengaruhi kepuasan karyawati Solo Grand Mall dalam memperoleh
informasi diskon produk branded dan hiburan. Hal ini berarti semakin tinggi
intensitas penggunaannya, maka kepuasan yang diperolehnya juga akan semakin
tinggi.
c. Motivasi dan Intensitas Penggunaan dengan Tingkat Kepuasan
Menggunakan Line Shopping
Tabel 6. Tabel Korelasi antara Motivasi dan Intensitas Penggunaan Line
Shopping dengan Tingkat Kepuasan Menggunakan Line Shopping
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan program SPSS 16.00
Hasil perhitungan korelasi antara intensitas penggunaan Line Shopping
dan tingkat kepuasan dalam memperoleh informasi diskon produk branded dan
hiburan yang dipengaruhi oleh motivasi menggunakan Line Shopping sesuai
dengan hasil terlampir dari program SPSS 16.00 diperoleh nilai koefisien korelasi
13
sebesar 0,716 dengan nilai probabilitas 0.00 signifikan 0,01 (2 tailed). Koefisien
korelasi tersebut menunjukkan nilai yang kuat. Hubungan bernilai kuat dengan
interval koefisiensi 0,60 – 0,79.
Berdasarkan hasil tersebut, maka Ho ditolak dan Ha diterima karena
derajat hubungan bernilai kuat yaitu 0,716. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan linier positif yang kuat antara motivasi dan intensitas
penggunaan Line Shopping dengan tingkat kepuasaan dalam memperoleh
informasi diskon produk branded dan hiburan pada karyawati Solo Grand Mall.
Terdapat hubungan signifikan yang kuat dari ketiga variabel tersebut bahwa
semakin tinggi intensitas penggunaan Line Shopping maka tingkat kepuasan juga
akan semakin tinggi yang dipengaruhi oleh motivasi yang tinggi pula dari
karyawati Solo Grand Mall.
Kesimpulan
Berdasarkan data dari penelitian yang telah dianalisis dapat disimpulkan bahwa :
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi karyawati menggunakan
Line Shopping dengan intensitas penggunaan Line Shopping pada karyawati
Solo Grand Mall, sehingga hipotesa yang tertera dalam bab 1 dapat diterima.
Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat hubungan yang
linier positif sangat kuat antara motivasi menggunakan Line Shopping dengan
intensitas penggunaan Line Shopping pada karyawati Solo Grand Mall. Yaitu
semakin besar nilai motivasi maka besar pula nilai intensitas penggunaan Line
Shopping, atau semakin kecil nilai motivasi maka semakin kecil pula nilai
intensitas penggunaan Line Shopping.
2. Hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan Line Shopping dengan
tingkat kepuasaan dalam memperoleh informasi diskon produk branded dan
hiburan pada karyawati Solo Grand Mall, terdapat hubungan linier positif yang
sangat kuat antara intensitas penggunaan Line Shopping dengan tingkat
kepuasaan dalam memperoleh informasi diskon produk branded dan hiburan
pada karyawati Solo Grand Mall. Yaitu semakin besar nilai intensitas
penggunaan maka besar pula nilai tingkat kepuasaannya, atau semakin kecil
14
nilai intensitas penggunaan maka semakin kecil pula nilai tingkat
kepuasaannya. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dan intensitas penggunaan
Line Shopping dengan tingkat kepuasaan dalam memperoleh informasi diskon
produk branded dan hiburan pada karyawati Solo Grand Mall, terdapat
hubungan linier positif yang kuat antara motivasi dan intensitas penggunaan
Line Shopping dengan tingkat kepuasaan dalam memperoleh informasi diskon
produk branded dan hiburan pada karyawati Solo Grand Mall. Semakin tinggi
intensitas penggunaan Line Shopping maka tingkat kepuasan juga akan
semakin tinggi yang dipengaruhi oleh motivasi yang tinggi pula dari karyawati
Solo Grand Mall. Begitu pun sebaliknya, semakin rendah intensitas
penggunaan Line Shopping maka tingkat kepuasan juga akan semakin rendah
yang dipengaruhi oleh motivasi yang rendah pula dari karyawati Solo Grand
Mall.
4. Ketiga hipotesa dalam penelitian ini telah terbukti dapat diterima berdasarkan
hasil dari analisis data yang ada.
Saran
Saran yang dapat disampaikan penulis berdasarkan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Line Shopping merupakan fenomena baru yang terjadi di masyarakat,
sehingga masih banyak hal yang dapat diteliti selain mengenai korelasi
motivasi dan intensitas penggunaan dengan tingkat kepuasan penggunanya.
2. Responden yang dipilih oleh peneliti ini merupakan responden yang memang
berada dalam lingkungan pusat pembelanjaan sehingga sangat mempengaruhi
sifat konsumtif responden tersebut. Akan lebih menarik apabila penelitian
dilakukan diluar lingkungan yang berhubungan dengan pembelanjaan.
3. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan teori penelitian lain selain teori Uses
and Gratifications dari Katz and Blumer mengenai motivasi yang terdapat
pada diri seseorang.
15
Daftar Pustaka
Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknik Praktik Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Perdana Media Group.
Lani, Shidarta. (2011). Internet Informasi Bebas Hambatan. Jakarta: PT.
Gramedia.
McQuail, Denis. (1987). Teori Komunikasi Massa edisi kedua. Jakarta: Erlangga.
Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Rakhmat, Jalaluddin. (2010). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Severin, Werner J. & James W. Tankard, Jr. (2011). Teori Komunikasi: Sejarah,
Metode, & Terpaan di dalam Media Massa, Edisi Kelima. Jakarta:
Kencana Perdana Media Group.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendy. (1989). Metode Penelitian Survey.
Jakarta: LP3ES.
Silalahi, Ulber. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT. Refika Aditama.
top related