paper spm sandy f0313087
Post on 10-Jul-2016
14 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PEMAHAMAN STRATEGI PADA PASAR TRADISIONAL
Sebagai Tugas Individu Matakuliah Sistem Pengendalian Manajemen dengan Dosen Pengampu AGUNG NUR PROBOHUDONO, S.E, M.Si, Ph.D. Ak.
Disusun oleh:
SANDY PRATOMO F0313087
Akuntansi Kelas C
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmatnya penulis bisa menyelesaikan makalah tugas wawancara ini. Selain itu penulis juga
memberikan terimaksaih kepada doen pengampu, Agung Nur Probohudono, S.E, M.Si, Ph.D.
Ak. karena atas tugas ini kami mendapatkan pengetahuan tambahan terkait materi perkuliahan.
penulis sangat berharap semoga tugas ini memberikan manfaat bagi pembacanya,
meskipun penulis tahu bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik
serta saran yang bersifat membangun supaya makalah ini lebih bermanfaat dimasa mendatang
akan selalu penulis harapkan.
Harapan terakhir penulis semoga makalah ini mudah dipahami oleh para pembacanya.
Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini. penulis mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan baik penulisan ataupun isi yang kurang berkenan.
Surakarta, 24 April 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat, baik masyarakat
yang berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas
atas. Semua unsur yang berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar mulai dari unsur
produksi, distribusi, ataupun unsur konsumsi. Pasar merupakan tempat masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Pada awalnya pasar terbentuk di suatu tempat yang luas, dan
di tempat tersebut terjadilah transaksi jual-beli antara pedagang dan pembeli.
Didalam pasar sendiri terdapat banyak penjual dengan barang komoditi ytang
beraneka ragam. Selain itu penjual dengan barang yang sama tak jauh berbeda
banyaknya. Setiap penjual didalam sana memiliki kesempatan yang sama supaya barang
yang mereka miliki bisa laku terjual. Dengan kondisi harga yang sama, tempat yang
sama, distributor yang sama secara umum terjadi persaingan yang seimbang antara
pedagang.
Disinilah peranan strategi berguna. Pemahaman strategi tidak hanya diterapkan
diperushaan besar namun juga bisa diterapkan dilevel yang berada dibawahnya.
Sesungguhnya penting bagi para penjual untuk bisa memahami strategi yang diterapkan,
sehingga tujuan dari penjual sendiri bisa tercapai.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka masalah yang hendak diteliti
penulis adalah :
1. Apa pentingnya pemahaman strategi pada pasar tradisional?
2. Bagaimana perencaan strategi yang tepat pada pasar tradisional?
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang
dan jasa. Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Pasar
merupakan salah satu lembaga yang paling penting dalam institusi ekonomi.
Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan
pasar modern.
Syarat-syarat terjadinya pasar adalah :
a. Ada tempat untuk berniaga
b. Ada barang dan jasa yang akan diperdagangkan.
c. Terdapat penjual barang tertentu
d. Adanya pembeli barang
e. Adanya hubungan dalam transaksi jual beli.
Pengertian pasar secara khusus
1. Sebagai sarana distribusi
Dengan adanya pasar, produsen dapat berhubungan baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya pada konsumen.
2. Sebagai pembentuk harga
Di pasar terjadi tawar menawar antara penjual dan pembeli sehingga
terbentuklah harga.
3. Sebagai sarana promosi
Dengan berbagai macam cara para produsen memperkenalkan hasil produksi
kepada konsumen sehingga para konsumen berniat membeli barang tersebut
B. Pasar Tradisional
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta
ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya
ada proses tawar- menawar yang terjadi. Kebanyakan menjual kebutuhan
sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran,
telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada
pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya.
Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya
terletak dekat kawasan perumahan dan perkampungan agar memudahkan pembeli
untuk mencapai pasar. Sisi negatif dari pasar tradisional adalah keadaannya
yang cenderung kotor dan kumuh sehingga banyak orang yang segan
berbelanja disana. Beberapa pasar tradisional yang “legendaris” antara lain adalah
pasar Beringharjo di Jogja, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar
tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi “serangan”
dari pasar modern.
Ciri-ciri Pasar Tradisional :
1.Pembeli dan penjual bertemu secara langsung.
2.Transaksi terjadi secara langsung
3.Mekanisme transaksi dengan tawar-menawar
4.Menyediakan segala macam barang
5.Untuk pasar tradisional khusus, hanya menyediakan satu jenis barang
Fungsi Pasar Tradisonal
a. Sebagai wadah atau tempat bagi pedagang untuk memperdagangkan
dagangannya kepada calon pembeli atau masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari ataupun kebutuhan berkala.
b. Sebagai penunjang perekonomian rakyat masyarakat
Syarat – Syarat Pasar Tradisional
Menurut peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 112 tahun 2007,
tentang pembangunan, penataan dan pembinaan pasar tradisional
a) Aksesibilitas,yaitu pencapaian dari dan ke pengawasan.Dalam hal ini bentuk
jalan atau transportasinya.
b) Kompatibilitas yaitu keserasian dan keterpaduan antara kawasan yang
menjadilingkungannya.
c) Fleksibilitas, yaitu kemungkinan pertumbuhan fisik atau pemekaran kawasan
pasar dikaitkan dengan kondisi fisik lingkungan dan keterpaduan prasarana.
d) Ekologis, yaitu keterpaduan antara tatanan kegiatan alam yang mewadahinya
Kelebihan dan Kelemahan Pasar Tradisional
Pasar tradisional merupakan pasar yang memiliki keunggulan bersaing
alamiah yang tidak miliki secara langsung oleh pasar modern. Keunggulan yang
dimiliki pasar tradisional adalah lokasi yang strategis, area penjualan yang luas,
keragaman barang yang lengkap, harga yang rendah, serta sistem tawar menawar
yang menunjukkan sikap keakraban antara penjual dan pembeli. Selain
keunggulan tersebut, pasar tradisional juga merupakan salah satu
pendongkrak perekonomian kalangan menengah ke bawah, dan itu jelas
memberikan efek yang baik bagi negara. Dimana negara ini memang hidup dari
perekonomian berskala mikro dibandingkan dengan skala makro.
Sisi kekeluargaan antara penjual dan pembeli menjadi salah satu
pemandangan yang indah ketika berada di pasar dan bahkan ada juga yang
namanya langsung dan itu bisa menjadi hubungan baik dan tak dapat dipisahkan
bagaikan persaudaraan yang erat sekali. Pasar tradisional memiliki kelemahan
yang sangat urgen ialah pada kumuh dan kotornya lokasi pasar. Bukan
hanya itu saja, banyaknya produk yang mayoritas diperjual belikan oleh oknum
pedagang yang tidak bertanggung jawab itu menggunakan bahan kimia yang
tidak seharusnya dipakai, dan praktek seperti itu marak sekali terjdai
di pasar tradisional. Bukan hanya itu saja, cara pengemasan di pasar tradisional
juga membuatnya kurang dilirik konsumen, bahkan makin hari bukannya semakin
bagus akan tetapi malah semakin memburuk kondisinya. Dan jelas hal seperti itu
cukup membahayakan keberadaan pasar tradisional.
C. Strategies
SPM (system pengendalian manajemen) adalah alat yang digunakan untuk
menerapkan strategi. Setiap organisasi mempunyai strategi yang berbeda, dan
pengendalian juga harus disesuaikan dengan startegi spesifik.
Strategi merupakan rencana untuk mencapai tujuan organisasi. Ada
tingkatan strategi dalam suatu organisasi : tingkat korporat atau perusahaan dan
satunya tingkat unit bisnis. Stretegi memberikan pemahaman yang luas dimana
seseorang dapat mengevaluasi optimalitas unsur yang terkandung dalam sistem
manajemen.
Secara umum mungkin untuk menganalisis mengenai strategis yang
dipakai dapat menggunakan analisis SWOT. Yaitu terdiri dari :
1. Strengh (kekuatan)
2. Weakness (kelemahan)
3. Opportunities (kesempatan)
4. Threats (tantangan)
Dalam buku panduan karangan Robert Antony dan Vijay Govindrajan
dikatan bahwa dalam perumusan startegis melalui tahap-tahap seperti :
Identify opportunities Identify core competencies
Opportunities and threats Strength and weaknesses
Fix internal competencies with external opportinities
Firm’s strategies
Competitor
Customer
Supplier
Regulatory
Social/political
Technology know-how
Manufacturing know-how
Marketing know-how
Distribution know-how
Logistic know-how
Dalam bagan diatas tertera jelas bahwasannya perusahaan harus
melakukan analisis mendalam mengani keadaan baik internal maupun eksternal
perusahaan sebelum menentukan strategi yang digunakan. Analisis internal terkait
dengan kesiapan dari perusahaan sendiri. bisa dilihat dari teknologi yang
digunakan, bagaimana proses penjualan, pendistribusian barang serta logistic
yang terjadi di perusahaan.
Analisis eketernal sendiri lebih mengarah pada analisis kondisi-kondisi
diluar perusahaan yang akan mempengaruhi perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Seperti para pesaing yang ada, supplier barang, peraturan yang berlaku
serta kondisi sosial politik dimana perusahaan beroperasi.
Dengan melakukan kedua analisis diatas perusahaan bisa mengetahui
kesempatan serta kompetensi yang dimiliki, sehingga diharapkan strategi yang
digunakan perusahaan bisa tercapai.
Michael porter dalam buku vijay and robert menyebutkan dua pendekatan
analitis, yaitu analisis industri serta analisis rantai nilai.
1) Analisis industry
Penelitian mengatakan bahwa rata-rata profitabilitas industry merupakan
predictor yang paling signifikan dari kinerja perusahaan. Struktur industri harus
dianalisi sehubungan dengan kekuatan kolektif lima persaingan :
Intensitas persaingan antar pesaing yang ada. Factor yang berpengaruh
pada persaingan secara langsung yaitu :
1. perbedaan produk
2. pertumbuhan industry
3. tingkat biaya tetap
4. kenakearagaman pesaing
5. kapasitas intermiten dan
6. kendala untuk keluat dari industry
Daya tawar pelanggan. Factor yang mempengaruhi daya beli yakni :
1. Biaya peralihan pembeli
2. Signifikasi unit bisnis bagi pembeli
3. Kinerja produk pembeli
4. Kemampuan pembeli untuk mengintegrasi kembali
5. Jumlah pembeli
Daya tawar pemasok. Hal yang mempengaruhi kekuatan pemasok :
1. Kemampuan pemasok untuk melakukan integrasi kedepan
2. Jumlah pemasok
3. Pentingnya volume unit bisnis bagi pemasok
4. Kehadiran input substitusi
Ancaman dari barang substitusi. Faktor yang mempengaruhi adalah :
1. Kinerja relative barang
2. Harga relative barang
3. Kecenderungan pembeli menggunakan barang substitusi
4. Biaya peralihan substitusi
Ancaman pendatang baru. Factor yang menghambat masuk industri :
1. Akses terhadap saluran distribusi
2. Persyaratan modal
3. Skala ekonomis
4. Tindakan balasan dari perusahaan yang sudah ada
5. Diferensiasi produk
6. Kompleksitas teknologi dari produk
2) Keunggulan bersaing generik
Porter mengklaim init bisnis memiliki dua cara generic merespon
kesempatan dalam lingkungan eksternal dan juga mengembangkan keunggulan
kompetitif yang berkesinambungan, yaitu dengan :
1. Biaya rendah
Kepemimpinan biaya rendah didapat dengan pendekatan seperti :
- Dampak kurva belajar
- Pengendalian biaya yang ketat
- Skala ekonomis
- Meminimalisasi biaya
2. Diferensiasi
Berfokus pada diferensiasi penawaran produk yang dihasilkan unit bisnis,
sehingga membentuk sesuatu yang dipandang pelanggan sebagai sesuatu yang
sangat unik misalnya :
- Pelayanan pelanggan yang unggul
- Loyalitas merk
- Fitur produk
- Jaringan dealer, dan
- Desain produk
Rantai niali membantu perusahaan mengerti system penyaluran nilai,
bukan hanya bagian di tempat perusahaan beroperasi. Pemasok dari pemasok,
pelanggan dari pelanggan serta pemasok dan pleanggan memiliki selisih
keuntungan yang sangat penting dalam penetuan posisi biaya.
Secara teoritis, keunggulan kompetitif dipasar berasaldari penyediaan nilai
pelanggan untuk biaya yang sama atau nilai pelanggan yang sama dengan biaya
paling atau lebig rendah. Rantai keunggulan kompetitif tidak dilakukan
pemeriksaan secara berarti, namun dapat memisahkan organisasi dalam kegiatan
strategis yang saling berbeda.
D. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan tujuan palaing utama dalam dunia bisnis.
Profitabilitas dirumuskan dalam konsep maupun arti yang luas melalui persamaan
yang berasal dari 2 rasio, yaitu :
1. Presntase margin laba
2. Perputaran investasi
Pendapatan – beban x pendapatan = ROI
Pendapatan investasi
Hasil dari dua rasio ini dikenal dengan istilah return on investment- ROI
atau tingkat pengembalian investasi. Tingakat pengembalian investasi didapat
dengan membagi laba (diperoleh dari pendapatan – beban) dengan investasi.
Akan tetapi metode ini meliputi dua komponen yang utama, yaitu :
1. Margin laba
2. Perputaran investasi
Profitabilitas mengacu pada laba jangka panjang, bukan kuartal atau laba
tahun berjalan. Banyak pengeluaran dalam suatu periode berjalan yang
mengurangi laba saat itu akan tetapi meningkatkan laba jangka panjangnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Untuk metode yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif
kualitatif. Sedangkan untuk mendapatkan data yang akan dianalasis penulis
menggunakan teknik wawancara.
Wawancara dilakukan di Pasar Gedhe, Surakarta pada sabtu pagi dengan
nara sumber yaitu Ibu Pairah yng merupakan penjual sayur-sayuran salah satu
penjual dalam pasar itu sendiri.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam proses wawancara dengan nara sumber, penulis telah
mempersiapkan beberapa pertanyaan yang akan digunakan sebagai dasar analisis
dalam laporan ini, beberapa pertanyaan tersebut adalah :
1. Apakah ibu Pairah mempunyai atau menerapkan strategis khusus
dalam penjualan sayuran-sayuran?
2. Apakah ibu Pairah melakukan pencatatan atau setidaknya ibu mengerti
berapa laba atau profitabilitas yang ibu peroleh ?
3. Apakah menurut ibu strategi yang ibu gunakan sudah tepat ?
Selanjutnya informasi yang idadapat dapat disimpulkan menjadi :
1. Terkait pertanyaan penulis mengenai penggunaan strategis khusus, Ibu
Pairah sebagai penjual tidak menerapkan strategi apapun. Ia
menceritakan bahwa dalam penjualanya ibu Pairah hanya melakukan
penjualan tanpa mempunyai startegis supaya barang dagangannya
terjual. Apa yang ia lakukan sama seperti penjual lainnya dalam pasar
tersebut. Ia hanya meniru apa yang sudah menjadi kebiasaan disana.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa ia merasa antara dia dengan penjual
lainnya tidak memiliki perbedaan, barang dengan harga penjualan
yang sama, distributor yang sama sehingga setiap penjual memiliki
kesempatan yang sama. Tidak ada keunggulan yang ditonjolkan.
2. Terkait pencatatan atau perhitungan laba penjualan, Ibu Pairah juga
tidak melakukan. Setiap uang yang masuk dari penjualan ia gunakan
juga untuk membeli persediaan guna hari berikutnya. Uang yang
terkumpul dalam satu hari dicampurkan dengan modal yang dimiliki
tanpa dilakukan pembedaan. Ibu pariah tidak pernah memperhatikan
laba yang ia peroleh dalam satu hari itu.
3. Terkait strategi yang digunakan Ibu Pairah menjawab sudah benar. Ibu
Pairah mengatakan bahwa penjualan tergantung darimana sipembeli
itu datang. Karena letak kios Ibu Pairah dibelakang ia merasa apabila
pembeli datang dari arah belakang tempatnya akan didatangi terlebih
dahulu. Dari penjelasan itu jelas bahwa ibu pariah benar-benar tidak
mempersiapkan cara atau strategi dalam pemasarannya. Ia hanya
menunggu hingga pembeli datang dan proses tawar menawar terjadi
tanpa pernah memikirkan bagaimana supaya pembeli itu mencari
dirinya dan menjadi pelanggan dari Ibu Pairah sendiri.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis terhadap hasil wawancara yang dilakukan terhadap
nara sumber, diperoleh informasi bahwa di kegiatan ekonomi level bawah seperti
yang terjadi dipasar masih banyak para penjual yang melakukan secara masa
bodoh tanpa adanya perencanaan yang matang.
Ketika mereka tahu apasih strategi bagaimana keuntungannya, mereka
justru bingung dan malah menganggap apa yang penulis jelaskan pada mereka
terlalu rumit. Mereka sudah terbiasa menggunakan cara yang selama ini mereka
lakukan.
Para penjual disana tidak terfikirkan bagaimana suapaya pembeli tertarik
padanya dan mencari dirinya terus sehingga menjadi pelanggan setia. Kalo kata
penjual disana dikenal istilah “payu youwes, ra payu yo uwes”. Merkea tidak
memikirkan bagaimana kondisi entah ramai atau sepi terjadi. Tidak berusaha
bagaimana apabila mereka ramai terus bagaimana sehingga hari berikutnya juga
seperti itu. Atau sebaliknya bagaimana menghindari kondisi pasar yang sepi.
Sehingga menurut penulis, hal semacam ini perlu dirubah. Stratgi itu
penting, terlepas bagaimana kegiatan itu berlangsung, level atas seperti
perusahaan besar atau level mikro seperti pasar. Apabila pelaku mengerti akan hal
ini, akan sangat menguntungkan pagi pelaku ekonomi (penjual) ini sendiri.
Selanjutnya para penjual juga harus diberikan pemahaman terkait laba
atau profitabilitas yang ia terima. Apabila penjual mengetahui berapa laba yang ia
peroleh dalam sehari, bisa memotivasi penjual utntuk melakukan lebih supaya
labanya meningkat. Tidak seperti yang terjadi, penjual tidak mengetahui atau
menghitung laba yang ia kumpulkan. Sehingga inilah yang menurut penulis
menjadi penyebab penjual tidak menerapkan strategi, karena mereka tidak pernah
mengetahui laba yang selama ini peroleh, sehingga tidak ada motivasi untuk
meningkatkan kegiatan penjualannya.
B. Saran
Menurut penulis saran yang harus diberikan kepada para penjual adalah
merka diberikan pemahaman terkait strategi serta profitabilitas. Penulis yakin
dengan pemahaman dua konsep itu, membuat pelaku ekonomi pasar (penjual)
akan lebih maju. Memang tidak mudah namun apabila dilakukan pendampingan
serta pemahaman berualang, para penjuala lambat laun akan mengerti konsep
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Robert Anthony dan Govindarajan. 2007. Management Control Systems. Twelfth
Edition, Mc.Graw-Hill.
http://pramarda.blogspot.co.id/2014/03/contoh-makalah-karya-tulis-
tentang.html
http://ardikarim22061992.blogspot.co.id/2013/05/spm-memahami-
strategi.html
http://datakuliah.blogspot.co.id/2009/08/spm-2-memahami-strategi.html
http://documents.tips/documents/pasar-tradisional-dan-pasar-modern.html
top related