paradigma & jenis penelitian
Post on 11-Aug-2015
107 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Makalah Penelitian Pendidikan Fisika
tentang
Jenis-Jenis Penelitian
disusun oleh :
Fanesa Prousvaliza R.
(06101011012)
Dosen Pengasuh : Dr. Sardianto MS, M.Pd., M.Si.
Syuhendri, M.Pd.
Taufiq, M.Pd.
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
Pendiddikan Fisika 2010
Universitas Sriwijaya
Inderalaya
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah yang berkenaan dengan materi “Jenis-jenis Penelitian”
yang merupakan salah satu dari materi pembelajaran Penelitian Pendidikan Fisika yang
harus kami pelajari pada semester VI ini.
Terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak, kepada teman-teman yang
telah membantu menysun makalah ini dan kepada Bapak Dr. Sardianto MS, M.Pd.,
M.Si. , Syuhendri, M.Pd. dan Taufiq, M.Pd. selaku dosen Penelitian Pendidikan Fisika.
Dalam pembuatan makalah ini sudah pasti banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu saya minta maaf. Saran dan kritik yang besifat membangun
sangat saya harapkan guna mencapai kesempurnaan makalah ini untuk yang akan
datang.
Indralaya, Februari 2013
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................................i
Kata Pengantar ............................................................................................................ii
Daftar Isi ....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Tujuan ......................................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................................1
BAB II ISI .....................................................................................................................2
2.1 Hakikat Penelitian.....................................................................................................2
2.2 Jenis-jenis Penelitian................................................................................................4
2.2.1 Penelitian berdasarkan Pendekatan..................................................................4
2.2.2 Penelitian berdasarkan Fungsi...........................................................................9
2.2.3 Penelitian berdasarkan Tujuan........................................................................12
BAB III PENUTUP........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di era sekarang, modernisasi terjadi di semua aspek kehidupan sehari-
hari; dunia ekonomi, politik, budaya sampi dunia keilmuan. Dalam
perkembangannya, dunia keilmuan terus berkembang pesat. Keilmuan yang
terus berkembang membuat manusia yang memiliki fitrah dengan rasa keingin
tahuannya terus menerus berinovasi baik atas hal-hal yang baru maupun
mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang belum terpecahkan.
Dalam prosesnya, manusia menggunakan keilmuan sebagai alat mencari
kebenaran. Kebenaran keilmuan dapat dibenarkan melalui berbagai cara, salah
satunya dengan penelitian.
Kegiatan penelitian sangatlah penting dilakukan. Banyaknya dilakukan
penelitian oleh insan akademis mengindikasikan bahwa pendidikan di negara
itu sukses. Bahkan, penelitian dapat menjadi salah satu tolak ukur maju
tidaknya peradaban sebuah bangsa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya kita
sebagai insan akademis mengetahui apa itu penelitian, metodologi dan
kaidah-kaidah penelitian sehingga hasil penelitian kita pun benar adanya.
1.2. Tujuan
Membekali mahasiswa/i Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya tentang
hakikat dan jenis-jenis penelitian.
iv
1.3. Rumusan Masalah
Apa itu penelitian?
Apa saja jenis-jenis penelitian?
BAB II
ISI
2.1. HAKIKAT PENELITIAN
Kata penelitian atau riset diserap dari kata dalam bahasa Inggris research,
yang merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan search (mencari), yang
berarti “mencari kembali”. Sumber lain menyebutkan bahwa research diturunkan
dari bahasa Perancis recherche yang memiliki arti harfiah "menyelidiki secara
tuntas".
Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama,
yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu
berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan
mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang
umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Menurut John Creswell (2008), penelitian adalah suatu proses bertahap
bersiklus dimulai dengan identifikasi masalah atau isu yang akan diteliti. Setelah
v
masalah teridentifikasi kemudian diikuti dengan mereview bahan bacaan atau
kepustakaan. Sesudah itu mementukan dan memperjelas tujuan penelitian.
Dilanjutkan dengan pengumpulan dan analisa data. Kemudian menafsirkan
(interpretation) data yang diperoleh. Penelitian ini berpuncak pada pelaporan hasil
penelitian.
Gbr 1. Penelitian menurut John Creswell
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-
kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:
1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam
melaksanakan suatu penelitian?
2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur
ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan
digunakan dalam menganalisis data?
3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?
Ketiga pertanyaan diatas dibahas dalam kategori metodologi penelitian.
Metodologi penelitiaan adalah ilmu membahas tentang suatu kegiatan yang
dilakukan untuk memecahkan masalah ataupun sebagai pengembangkan ilmu
pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
Berikut langkah-langkah dalam melakukan penelitian :
1. Identifikasi masalah
2. Merumuskan dan membatasi masalah
3. Studi kepustakaan
4. Merumuskan hipotesis
5. Menetapkan desain dan metode penelitian
6. Menyusun instrumen
7. Mengumpulkan data
8. Analisis data
9. Interpretasi
10. Kesimpulan
11. Rekomendasi
vi
Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non-ilmiah
(unscientific method). Akan tetapi, penelitian banyak bersinggungan dengan
pemikiran kritis, rasional, logis (nalar), dan analitis, sehingga akhirnya
penggunaan metode ilmiah (scientific method) adalah hal yang disepakati umum
dalam penelitian. Metode ilmiah juga dinilai lebih bisa diukur, dibuktikan dan
dipahami dengan indera manusia. Penelitian yang menggunakan metode ilmiah
disebut dengan penelitian ilmiah (scientific research).
Lebih lanjut, Kerlinger menyatakan bahwa penelitian ilmiah (scientific
research) merupakan investigasi sistemmatik, terkendali, bersifat empirik serta
kkritis mengenai fenomena alami (natural fenomena) yang dibimbing teori dan
hipotesis mengenai hubungan-hubungan yang diduga sebelumnya mengenai
fenomena tersebut. Penelitian dikatakan ilmiah jika memenuhi beberapa kriteria
berikut, yakni :
1. Memiliki rumusan masalah yang jelas dan spesifik
2. Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris
3. Jawaban permasalahan didasarkan pada data
4. Proses pengumpulan dan analisis data serta pengambilan keputusan
didasarkan pada logika yang benar
5. Kesimpulan terbuka untuk diuji orang lain
2.2. JENIS-JENIS PENELITIAN
2.2.1. Penelitian berdasarkan Pendekatan
Berdasarkan pendekatannya penelitian dikelompokkan menjadi :
a. Penelitian Kuantitatif
Menurut Ari Kunto penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data serta terhadap hasilnya (Ari Kunto, 1992). Sedangkan menurut
Sugiyono (2009:14), penelitian kuantitatif merupakan metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
vii
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang data-datanya berupa angka dan data-data yang
diangkakan kemudian data dikumpulkan dalam bentuk angka dan
ditafsirkan kedalam bentuk angka juga. Penelitian kuantitatif
dipandang sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif.
Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini
bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian
bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan yang ada
dengan mendasarkan pada data ilmiah dalam bentuk angka atau
numerik, sehingga penelitian kuantitatif diidentikkan dengan penelitian
numerik. Penarikan kesimpulan pada penelitian kuantitatif bersifat
deduktif yaitu menarik kesimpulan dari sesuatu yang bersifat umum ke
sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang
membangunnya.
Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori,
untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk
menunjukkan hubungan antar variabel, dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau
mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun
ilmu-ilmu sosial. Metode penelitian kuantitatif dapat digunakan ketika:
Masalah yang merupakan titik tolak dari penelitian sudah jelas
data-datanya
Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi,
tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
Ingin diketahui pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap
yang lain. Hal ini cocok jika menggunakan metode eksperimen
viii
yang merupakan bagian dari metode kualitatif. Misalnya; ingin
meneliti pengaruh jamu tertentu terhadap derajad kesehatan
Peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis
penelitian dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan
asosiatif
Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan
fenomena yang empiris dan dapat diukur
Ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas
pengetahuan, teori dan produk tertentu.
Karakteristik penelitian kuantitatif, yaitu :
Dipengaruhi metode penelitian alam
Bersifat behavioristik - mekanistik - empirik
Memberikan perhatian pada hasil ( produk )
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan aturan, hukum dan
prinsip yang bersifat umum
Konversi kualitas menjadi kuantitas
Konfirmasi teori
Menjunjung tinggi objektivitas
Penelitian kuantitatif memiliki beberapa keunggulan, seperti yang
dikemukanakan oleh Suryabrata, yaitu :
Ö Memungkinkan dilakukan pencatatan data hasil penelitian secara
eksak.
Ö Mengikuti tata pikir dan tata kerja yang pasti dan konsisten.
Ö Data dapat diringkas dengan cara dan bentuk yang lebih bermakna
dan lebih mudah dianalisis.
Ö Memungkinkan penggunaan teknik analisis statistic dan matematis
yang dapat diandalkan dalam penelitian ilmiah.
Ö Hasil penelitian yang diperoleh memiliki komunikabilitas yang
tinggi.
ix
Namun, penelitian kuantitatif juga memiliki beberapa kelemahan,
diantaranya :
Ö Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat
Ö Kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan
Ö Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi,
terutama yang menyangkut kehidupan pribadi yang sangat rahasia
Ö Observasi sering menemukan observer yang bertingkah laku baik
dan menyenangkan karena tahu dia sedang di observasi
Ö Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam keadaan tertentu
sehingga dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi
tidak dapat dilakukan.
b. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah prosedur penilaian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang
dan perilaku yang dapat diamati (Sudarto :1997).
Metode penelitian kualitatif dapat digunakan jika:
Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau
mungkin malah masih gelap. Sebab dengan metode kualitatif,
peneliti langsung masuk ke objek penelitian dan dapat melakukan
eksplorasi secara mendalam
Ingin memahami makna dibalik data yang tampak. Karena gejala
sosial sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan
dan dilakukan orang
Ingin memahami interaksi sosial. Karena interaksi sosial yang
kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian
dengan metode kualitatif dengan cara berperan serta, wawancara
mendalam terhadap interaksi sosial
x
Ingin memahami perasaan orang. Karena perasaan orang sulit
dimengerti kalau tidak ikut serta merasakan apa yang dirasakan
orang tersebut
Ingin mengembangkan teori. Pengembangan teori yang dimaksud
dibangun berdasarkan situasi, kondisi dan teori yang diperoleh di
lapangan
Ingin memastikan kebenaran data. Karena data sosial sulit
dipastikan kebenarannya jika belum menemukan apa yang
dimaksud. Ibarat mau mencari siapa yang menjadi provokator,
maka sebelum provokator yang dimaksud ditemukan, penelitian
belum dinyatakan selesai
Ingin meneliti sejarah perkembangan. Misalnya ingin melacak
kehidupan seseorang tokoh, sejarah lembaga atau masyarakat, dan
lain-lain.
Karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :
Penelitian kualitatif memiliki setting yang alamiah sebagaimana
sumber datanya yang langsung dan peneliti adalah sebagai
instrumen kuncinya.
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif.
Para peneliti kualitaif lebih berkenaan dengan proses daripada
dengan hasil.
Para peneliti kualitatif cenderung menganalisis datanya secara
induktif.
“Makna” sebagai sesuatu yang esensial dalam pendekatan
kualitatif.
Keunggulan penelitian kualitatif :
Ö Lebih dimungkinkan lahirnya teori sosial baru. Dengan cara kerja
yang lebih mementingkan konseptualisasi yang muncul dari data
(induktif) yang diperoleh, dan melalui abstraksi konseptual dengan
bantuan teori yang sudah ada, akan lebih besar kemungkinannya
teori baru yang dilahirkan.
xi
Ö Dengan penelitian kualitatif masalah realitas subyektif seperti
masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem nilai, agama atau
masalah kebudayaan pada umumnya akan dapat diungkapkan.
Dalam kenyataannya tidak semua fakta sosial dapat dikuantifikasir
secara begitu saja. Dalam realitas sosial tertentu, penyeragaman
analisa melalui statistik misalnya, justru hanya akan membawa
pada pendangkalan.
Kelemahan penelitian kualitatif :
Ö Dengan tiadanya prinsip keterwakilan (representativeness) dalam
pengambilan sampel, jelas secara metodologis tidak memiliki hak
untuk menggeneralisasikan hasil temuannya. Di samping itu
dengan tanpa menggunakan teori sebagai landasan verifikasi, maka
secara metodologis juga sulit dilakukan prediksi. Meskipun secara
substantif kemungkinan generalisasi temuan dan ramalan-ramalan
itu masih dimungkinkan dengan syarat yang sangat ketat. Di
samping dibutuhkan tingkat kedalaman dalam mengkaji keajegan
yang terjadi, juga dibutuhkan ketajaman analisa dalam menafsirkan
data yang ditemukan.Bahkan penelitian kualitatif cenderung
menolak adanya generalisasi, karena memiliki prinsip bahwa dalam
setiap konteks pasti memiliki perbedaan khusus.
Ö Unsur subyektifitas dari peneliti bagaimanapun sangat sulit untuk
dihindari. Meskipun sudah disediakan teknis untuk mengeliminasi
subyektifitas peneliti dengan melalui pembedaan yang ketat antara
emik (pendapat yang diteliti) dan etik (pendapat peneliti)
bagaimanapun unsur subyektifitas tetap sangat sulit dihindari.
2.2.2. Penelitian berdasarkan Fungsi
Berdasarkan fungsinya, penelitian dibagi menjadi :
1. Penelitian Dasar
Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni
(pure research) adalah penelitian yang diperuntukan bagi pengembangan
xii
suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori
yang ada atau menemukan teori baru. Peneliti yang melakukan penelitian
dasar memiliki tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa
memikirkan pemanfaatan secara langsung dari hasil penelitian tersebut.
Penelitian dasar justru memberikan sumbangan besar terhadap
pengembangan serta pengujian teori-teori yang akan mendasari penelitian
terapan.
Penelitian dasar lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan,
dan memprediksikan fenomena-fenomena alam dan sosial. Hasil penelitian
dasar mungkin belum dapat dimanfaatkan secara langsung akan tetapi
sangat berguna untuk kehidupan yang lebih baik. Tujuan penelitian dasar
adalah untuk menambah pengetahuan dengan prinsip-prinsip dasar,
hukum-hukum ilmiah, serta untuk meningkatkan pencarian dan
metodologi ilmiah (Sukmadinata, 2005).
Tingkat generalisasi hasil penelitian dasar bersifat abstrak dan
umum serta berlaku secara universal. Penelitian dasar tidak diarahkan
untuk memecahkan masalah praktis akan tetapi prinsip-prinsip atau teori
yang dihasilkannya dapat mendasari pemecahan masalah praktis. Dengan
kata lain, hasil penelitian dasar dapat mempengaruhi kehidupan praktis.
Contoh penelitian dasar yang terkait erat dengan bidang pendidikan adalah
penelitian dalam bidang psikologi, misalnya penelitian tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi sikap dan perikalu manusia. Hasil penelitian
tersebut sering digunakan sebagai landasan dalam pengembangan sikap
untuk merubah perilaku melalui proses pembelajaran/pendidikan.
2. Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applied research) dapat diartikan sebagai studi
sistematik dengan tujuan menghasilkan tindakan aplikatif yang dapat
dipraktekan bagi pemecahan masalah tertentu. Penelitian terapan
dilakukan berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar
xiii
dalam kehidupan nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi
tentang masalah-masalah tertentu. Tujuan utama penelitian terapan adalah
pemecahan masalah sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia baik secara individu atau kelompok maupun untuk
keperluan industri atau politik dan bukan untuk wawasan keilmuan semata
(Sukardi, 2003). Dengan kata lain penelitian terapan adalah satu jenis
penelitian yang hasilnya dapat secara langsung diterapkan untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini menguji manfaat
dari teori-teori ilmiah serta mengetahui hubungan empiris dan analisis
dalam bidang-bidang tertentu. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan
dalam rumusan bersifat umum, bukan rekomendasi berupa tindakan
langsung. Setelah sejumlah studi dipublikasikan dan dibicarakan dalam
periode waktu tertentu, pengetahuan tersebut akan mempengaruhi cara
berpikir dan persepsi para praktisi. Penelitian terapan lebih difokuskan
pada pengetahuan teoritis dan praktis dalam bidang-bidang tertentu bukan
pengetahuan yang bersifat universal misalnya bidang kedokteran,
pendidikan, atau teknologi. Penelitian terapan mendorong penelitian lebih
lanjut, menyarankan teori dan praktek baru serta pengembangan
metodologi untuk kepentingan praktis. Hasil penelitian terapan tidak perlu
sebagai suatu penemuan baru tetapi meupakan aplikasi baru dari penelitian
yang sudah ada (Nazir, 1985).
3. Penelitian Evaluatif
Makna evaluatif menunjuk pada kata kerja yang menjelaskan sifat
suatu kegiatan, dan kata bendanya adalah evaluasi. Penelitian evaluatif
menjelaskan adanya kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi
terhadap sesuatu objek, yang biasanya merupakan pelaksanaan dan
rencana. Jadi yang dimaksud dengan penelitian evaluatif adalah penelitian
yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi,
yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang
memerlukan evaluasi. Melakukan evaluasi berarti menunjukkan kehati-
hatian karena ingin mengetahui apakah implementasi program yang telah
xiv
direncanakan sudah berjalan dengan benar dan sekaligus memberikan hasil
sesuai dengan harapan. Jika belum bagian mana yang belum sesuai serta
apa yang menjadi penyebabnya. Penelitian evaluatif pada dasarnya
merupakan bagian dari penelitian terapan namun tujuannya dapat
dibedakan dari penelitian terapan.
Penelitian evaluatif harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Arikunto,
2006):
Ö Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang
berlaku bagi penelitian ilmiah pada umumnya.
Ö Dalam melaksanakan evaluasi, peneliti berpikir sistemik yaitu
memandang program yang diteliti sebagai sebuah kesatuan yang
terdiri dan beberapa komponen atau unsur yang saling berkaitan
antara satu sama lain dalam menunjang keberhasilan kinerja dan objek
yang dievaluasi.
Ö Agar dapat mengetahui secara rinci kondisi dan objek yang dievaluasi,
perlu adanya identifikasi komponen yang berkedudukan sebagai factor
penentu bagi keberhasilan program.
Ö Menggunakan standar, kriteria, dan tolok ukur yang jelas untuk setiap
indikator yang dievaluasi agar dapat diketahui dengan cermat
keunggulan dan kelemahan program.
Ö Agar informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata
secara rinci untuk mengetahui bagian mana dari program yang belum
terlaksana, perlu ada identifikasi komponen yang dilanjutkan dengan
identifikasi sub komponen, dan sampai pada indikator dan program
yang dievaluasi.
Ö Dari hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara
rinci dan akurat sehingga dapat ditentukan tindak lanjut secara tepat.
Ö Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan/
rekomendasi bagi kebijakan atau rencana program yang telah
ditentukan. Dengan kata lain, dalam melakukan kegiatan evaluasi
xv
program, peneliti harus berkiblat pada tujuan program kegiatan
sebagai standar, kriteria, atau tolak ukur.
Secara umum, dapat diringkas perbedaan penelitian dasar, terapan dan
evaluatif yaitu :
Aspek Perbedaan
Penelitian Dasar Penelitian Terapan Penelitian Evaluatif
Bidang penelitian
Penelitian bidang fisik, perilaku, dan sosial
Bidang aplikasi : kedokteran, rekayasa, pendidikan
Pelaksanaan berbagai program pada berbagai institusi
Tujuan Menguji teori; menentukan hubungan empiris antar fenomena; menegakkan generalisasi
Menguji kegunaan teori; menentukan hubungan empiris dan generalisasi
Mengukur manfaat & kelayakan program
Generalisasi Abstrak & umum Umum, terbatas dalam satu bidang
Spesifik dalam aspek tertentu
Penggunaan hasil
Memperluas pengetahuan ilmiah & prinsip-prinsip dasar; meningkatkan metodologi
Menambah pengetahuan dalam bidang tertentu; meningkatkan metodologi dalam bidang tertentu
Menambah pengetahuan, menigkatkan metodologi, membantu penentuan keputusan
2.2.3. Penelitian berdasarkan Tujuan
Berdasarkan tujuannya, penelitian dikelompokkan menjadi :
a. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang
tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting social
atau hubungan antara fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini, peneliti
telah memiliki definisi jelas tentang subjek penelitian dan akan
menggunakan pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhka.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat
xvi
tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau
hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau
numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan
seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian,
menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan
informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian.
b. Penelitian Prediktif
Penelitian prediktif adalah suatu penelitian guna meramalkan
gejala yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang, berdasarkan
prediksi dari hasil penelaahan terhadap gejala yang diamati melalui
evaluasi atau penyelidikan saat ini.
Penelitian prediktif (predictive research) ditujukan untuk
memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung
pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.
Dapat dilakukan melalui studi kecenderungan dengan melihat
perkembangan melalui jangka waktu tertentu, pada saat ini atau pada saat
yang lalu dapat dilihat kecenderungannya pada masa yang akan datang.
c. Penelitian Improftif
Penelitian inproftif ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan
atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu
program.
d. Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatif ditujukan untuk memberikan penjelasan
tentang hubungan antar suatu fenomena untuk variabel. Penelitian
eksplanatif mencoba untuk mencarai hubungan antar hal tersebut.
Hubungan tersebut bisa berbentuk hubungan korelasional atau saling
hubungan, sumbangan atau kontribusi suatu variabel terhadap variabel
lainnya.
xvii
BAB III
PENUTUP
Penelitian atau riset diturunkan dari bahasa Perancis recherche yang
memiliki arti harfiah "menyelidiki secara tuntas". Motivasi dan tujuan penelitian
secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan
refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu.
Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan
kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan
penelitian.
Berdasarkan pendekatan yang digunakan penelitian dibagi menjadi
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan fungsinya, penelitian
dikelompokkan menjadi penelitian dasar, terapan dan evaluatif. Sedangkan
berdasarkan tujuannya, penelitian dikelompokkan menjadi penelitian deskriptif,
prediktif, improftif dan eksplanatif.
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, C. 2002. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_deskriptif , diakses pada 26 Februari 2013
definisi.org/search/penelitian-kualitatif-menurut-ahli , diakses pada 26 Februari
2013
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2023657-pengertian-penelitian-
kuantitatif/#ixzz2M5TjEtCu , diakses pada 26 Februari 2013
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2240540-kelebihan-dan-
kekurangan-metode-kualitatif/#ixzz2M91tFElY , diakses pada 26 Februari 2013
http://phairha.blogspot.com/2012/01/metodologi-penelitian-kuantitatif.html ,
diakses pada 26 Februari 2013
xix
top related