parasit darah.docx
Post on 08-Apr-2016
26 Views
Preview:
TRANSCRIPT
CACING YANG HIDUP DI DARAH DAN JARINGAN
No. Keterangan Filariasis Angistrongylus contonensis
1. Penyebab Wuchereria bancrofti Brugia malayi
Brugia timori Loa loa Dranculus medinensis Eosinophylic meningo encephalitis
2. Penyakit Bancroftian filariasis, Wuchereriasis, Elephantiasis
Gang.fungsi lymphatic shg terjadi limphedema, elephantiasis (sering di eks.bawah)
Loasis Dracunculosis atau Dracunculiasis
Meningitis, Eosinophilia
3. Morfologi Cacing dewasa betina : ujung posterior runcingCacing dewasa jantan : ujung posterior melengkung ke ventral dan berisi dua spicul dengan ukuran yang samaMikrofolaria : dengan pengecetan tampak sheat terdiri dari hialinLarva : di dalam larva terdapat granula disebut body nuclei, terdapat ruangan :
Cacing dewasa betina sulit debedakan dan dewasa jantan berbeda sedikit dg Wuchereria bancroftiMikrofilaria : sheath (+), tubuh melingkar, dekat ekor, punya 2nd
Microfilaria brugia timori >> panjang dari pada brugia malayi, cephalic space panjang: lebar = 3:1, body nuclei sampai ujung ekor, peridisitas : noctural
Microfilaria : (+) sheath, body nuclei sampai ujung ekor, perodisitas diurnal, berada didaerah tepi pd siang hariSiklus hidup : mirip filarial lainnya
Cacing dewasa jantan jarang ditemukan pd manusiaCacing dewasa betina : silindris panjang langsing, warna susu, ujung posterior runcing, melengkung bentuk hookCacing larva larviparous melahirkan larva : melingkar dg kepala membulat, ekor langsing dan runcing
Cacing dewasa langsing panjang
cephalic space , panjang : lebar = 1:1
kink, double stilet, cephalic space bar, panjang : lebar = 2:1Terdapat di daerah tepi pada malam hari (nocturnal periodicity)
4. Portal of entry
Perkutan pasif Perkutan pasif
Perkutan pasif
Perkutan pasif peroral peroral
5. Portal of extry
Perkutan Perkutan Perkutan Perkutan Perkutan
6. Siklus hidup DH : manusiaIH : Anopheles, Culex, Aedes Cacing dewasa tumbuh di sis. Limfatik , microfilaria keluar ke pembuluh darah, tergigit oleh nyamukNyamuk fase infektif
DH : manusia IH : nyamuk mansonia, anopheles, aedesRoservoir Host: binatang piaraan, kucing, anjing, kera
DH : manusiaIH : nyamuk Anopheles barbirostris betinaSiklus hidup mirip dg filaria lainnya
DH : manusiaIH : chrysopsFase infektif : larvaSiklus : larva masuk ke kulit manusia melalui luka gigitan, larva tumbuh dewasa di SC, memperoduksi microfilaria (siang : di darah tepi, malam : dlm paru”), chrysops akan menghisap microfilaria pd waktu menghisap
DH : manusia , cacing dewasa terdapat di SC kaki, tangan dan punggungIH : CyclopsBentuk infektif : larvaSiklus : manusia minum air mengandung Cyclops yg infektif, di jar. Retroperitonial tumbuh jdi dewasa, setelah koapulasi c.jantan mati, c.betina migrasi ke kulit, c.betina yg gravis
DH : tikus, habitat cacing dewasa jantan dan betina di arteri pulmonalis tikusIH : bekicot, siput airBentuk infektif : larvaCacing betina yg gravid mengeluarkan telur, larva dikeluarkan mll tinja tikus,
darah, jadi larva, larva menuju proboscis dan dapat menular
mengeluarkan racun, terbentuk blister dan pecah jadi ulcus
dimakan bekicot, dimakan oleh manusia, pertumbuhan tdk lengkap
7. Patogenesa dan gejala klinik
Elephantiasis, hepatospleno megali, pembesaran kel.limfe, radang, febris
Lymfadenitis sering di daerah inguinal limfangitis terutama di eks.inferior, limfedema di kaki dan tumit, kadang terjadi ulcerasi (ulkus) di kelenjar
Gejala klinik mirip bancroftian firariasis, abses >> banyak, tetapi elephantiasis ekts.bawah mirip dg Brugia malayi
Inkubasi : 3-4 tahunCacing dewasa dg cepat migrasi ke semua bag. Tubuh manusia mll jar. Ikat subdermal, menyebabkan oedem di jar.SC disebut Calabar swelling/ fugitive swellingPresileksi : mata
Inkubasi : 8-12 bulanGejala klinik timbul pd waktu cacing betina gravid melahirkan larva, pengeluaran racun dan pembentukan blister terjadi reaksi alergi, bisa terjadi sepsis jika kontaminasi dg bakteri
Inkubasi : 47 hariGejala meningitis/ meningoencephalitis : sakit kepala, kaku kuduk, gang.sensori, parastesia, nausea, vomiting, febris, nyeri abdomen, invasi ke mata : eodema retina
8. Diagnosis Ditemukan microfilaria pd pemeriksaan darah(-) microfilaria : elephantiasis, setelah limphangitis, alergi, occult firariasisXeno diagnose : microfilaria dlm lambung nyamuk
Ditemukan microfilaria pd pemeriksaan darahAntigen deteksi dg teknik immunoassayMolecular diagnosis
Ditemukan cacing dewasa yg menonjol di permukaan kulit, intradermal test, X-ray, pemeriksaan darah tepi : eosinofil
9. Terapi Cacing dewasa: Mel Diethyl DEC : Preparat Nitrothiazole
B, preparat ArsenMikrofilaria : diethylcarbamazin, antihistamin, acetylsalicylic acidElephantiasis : operasi mengangkatan jaringan, stocking elastic : menekan bag.bengkak, sepatu boot : melancarkan aliran limfe
Carbamazin dan Ivermectin, Albendazole
diethylcarbamazin
(ambilhar)
10. Pencegahan Pengendalian nyamuk, jaga kebersihan
Penderita diobati, cegah gigitan nyamuk, membersihkan rawa-rawa
Mirip filarial yg lain
Mencegah polusi air minum, membasmi Cyclops dg bahan kimia, jgn minum air yg mentah
PROTOZOA YANG HIDUP DI DARAH DAN JARINGAN
No.
Keterangan Plasmodium Toxoplasma
1. Parasit P. falciparum, P. vivax, P. Malariae, P. Ovale Toxoplasma gondii2. Penyakit 1. Malaria tertiana, siklus 48 jam, hari ke-3 muncul
panas lagi, oleh P. vivax2. Malaria Quartana, siklus 72 jam, hari ke-4 muncul
panas lagi, oleh P. malariae3. Malaria Tropicana, siklus 48jam/kurang, panas terus”
naik tanpa turun, oleh P. falciparum4. Malaria benign, siklus 48 jam, oleh P. ovale
Penyakit zoonosisToxoplasma
3. Morfologi Female : sitoplasma tercat biru gelap, nucleus kecil dan kompakMale : sitoplasma tercat biru terang/kemerahan, nucleus besar dan difusSporozoa : uniselluler, amoboid
1. Bentuk trofosoit / takhisoit : Vegetatif & Proliferatif , Piriform / Banana form, Inti lonjong , Karyosome di tengah Cepat multiplikasi, untuk penyebaran awal infeksi dan destruksi jaringan
2. Bentuk kista / bradisoit : Resisten dalam jaringan, bentuk crescent (bulan sabit) langsing dg salah satu ujung membulat dan lainnya runcingLambat mengadakan multiplikasi, terdapat di tissue cyst di IH
3. Bentuk Ookista : Resisiten di luar tubuh 4. Portal of entry Perkutan pasif Peroral, perinhalasi, perkutan5. Portal of extry Perkutan6. Siklus hidup IH : manusia
DH : nyamuk Anopheles betinaFase infektif : SporozoitHuman cycle1.Pre-eritrositik skizogoni / Ekso eritrositik
IH : manusia, kambing, sapi, babi, tikus, unggas, kucingDH : kucing dan anggota Famili FelidaeFase infektif : oocyst di tinja kucingSiklus :DH menelan oocyst di dalam usus akan dilepas
Mulai dari gigitan nyamuk betina yg mengandung sporozoit hepatosit skizogoni (sel hepar) Ø hipnozoit merozoit RBC 2. Eritrositik skizogoni (reaksi imunitas tinggi)trofozoit skizon merozoit 3. Gametogoni
- dari siklus eritrisitik, sebagian sel berdiferensiasi menjadi mikro dan makrogametosit
- tidak berhubungan dengan gejala klinis 4. Ekso- Eritrositik skizogoni hipnosoit - hanya terjadi pada P. vivax dan P. ovale - setelah dari hepar, sebagian masuk eritrosit sebagian
bisa masuk lagi ke hepar - berasal dari perkembangan bentuk hipnosoit - bertanggung jawab atas timbulnya relaps
Mosquito Cycle(Mikrogammetosit mikrogamet (eksflagelasi) dan Makrogametosit makrogamet ) zygote ookinet ookista ookista besar sporozoit
sporozoit masuk ke pembuluh darah bentuk pseudocyst (parasit di dalamnya : endozoit) pecah keluar endozoit Sebagian dari sporozoit terlokaliser di SSP dan muscular berubah menjadi tissue cyst (parasit di dalamnya : cystozoit)
7. Patogenese dan gejala klinik
Gejala utama (cardinal signs) trias malaria: Febris/demam paroksismal , Anemia, Splenomegali Gejala-2 prodromal: tidak selalu ada » masa inkubasi intrinsik Masa inkubasi tergantung beberapa faktor (agent + host)Berbeda utk msg-2 spesies:> P. vivax + ovale : 13-17 hari > P. falciparum : ± 12 hari > P. malariae : 28-30 hari
Sebagian besar asimtomatis Akut khronik / laten
Toxoplasmosis congenitalSindrom khas pada anak : klasifikasi intracerebral, chorioretinitis, hydrocephalus, microcephalus, psikomotor, konvulsiToxoplasmosis akuisita- Bentuk limfatik ringan : axilla nyeri otot, malaise,
Feberis ParoksimalTiap febris paroksimal terdiri dari tiga stadium:1. Cold stage : penderita merasa dingin sampai
menggigil, 15’ – 1 jam2. Hot stage : penderita merasa panas, suhu 39°
- 41° C » 2 – 4 jam3. Sweating stage : penderita berkeringat, se-olah2
sembuh » 2 - 4 jamTotal lamanya siklus febris berlangsung 6-10 jam tergantung spesies plasmodium.Feberis proksimal :- Pl. vivax + ovale : interval 48 jam tertian fever- Pl. falciparum : interval < 48 jam subtertian
fever- Pl. malaria : interval 72 jam quartan feverAnemiapecahnya eritrosit / hemolisa yang terus menerus ≈ siklus eritrositik anemi hemolitik. Splenomegalipd malaria akut : umumnya dijumpai pd mgu pertama, ≈ peningkatan fungsi sistem retikolendotelial rasa tidak enak di daerah epigastrium (abdominal discomfort) pd malaria kronik: arti tersendiri secara epidemiologis, ≈ menentukan tingkat endemistias malaria di suatu daerah (lihat bab epidemiologi malaria).
Menimbulkan komplikasi : cerebral malaria, gagal ginjal, anemia, black water fever, disentri malaria, hiperparasitemia, pernicious malaria (hanya terjadi pada P.falciparum, 1-3 hari bisa meninggal jika tdk diobati), pulmonary edema, hypoglycemia
febris ireguler, anemia, penurunan tekanan darah, leukoponia, limfositosis, perubahan fungsi hepar
- Infeksi akut, disseminata, fulminan : terjadi panas tinggi, menggigil, ruam kulit, meningo encephalitis, pneumonitis, hepatitis, myocarditis
1. Limfadenitis/pati – Cervical posterior, dll.– DD : Limfoma, Mononuol. Inf, Ca.
2. Organ-organ visera – Pneumonitis, Hepatitis, Miokarditis
3. Susunan Syaraf Pusat – Hidrosefalus – Gejala-gejala serebral yang lain :
Vasikulasi konvulasi 4. Mata
– Khorio retinitis– Timbul segera remaja/dewasa – Nistagmus, mikroftalmus, katarak, optik atrofi,
5. Kongenita :– Classical Triad :
Hidrosefalus Khorio retinitisPengapuran intrakranial
– Kebanyakan muncul setelah remaja/dewasa
Manifestasi klinis pernicious malaria:1. Cerebral malaria : hyperpyrexia, coma, paralyse2. Algid malaria : kulit yg dingin dan basah, vascular
colaps, syok3. Septicaemia malaria : febris remiten, pneumonia,
cardiac syncope8. Eidemiologi P.falciparum dan P.ovale : daerah tropis
P.malariae : daerah subtropicsP.vivax : daerah endemisFaktor yg mempengaruhi penyebaran malaria : parasit, manusia, nyamuk, lingkunga (fisik : suhu, kelembapan, hujan, angin, dll ; biologi : tumbuhan, ternak)
Cara transmisi :1. Sporozoit induced malaria : ditularkan melalui gigitan
nyamuk Anopheles betina yg mengandung sporozoitErythocytic : adaExo-erythocytic : adaWaktu inkubasi : panjang, dapat terjadi relapsTidak ada penyembuhan total
2. Tropozoit induced malaria : ditularkan melalui transfuse darah, congenital malaria (ibu hamil menderita malaria bila terdapat cacat plasenta), malaria pada adiksi obat melalui jarum injeksiErythocytic : adaExo-erythocytic : tidak adaWaktu inkubasi : pendek, tdk terjadi relapsDapat penyembuhan total
Penyebaran geografis : kosmopolotan, menyerang manusia dan hewan di seluruh dunia
Cara penularan :1. Congenital , infeksi :
Trimester I : menyebabkan abortus/ lahir matiTrimester III : tidak akan nampak gejala pada saat lahir, 2-3bln baru timbul gejalaMelalui ASI
2. Per oral : daging mentah, telur mentah, susu mentah yg mengandung psudocystPerinhalasi : debu yg mengandung oocystPerkutan
9. Diagnosis Dx. Klinis epidemiologis Gejala klinis & riwayat penyakit > 50% false
Tes serologi : ELISA, IFA, CFT, IHA
± 15% ditemukan secara kebetulan Anamnesis yg teliti sgt diperlukanDiagnosis mikroskopis/laboratoris Sediaan hapusan darah/tetes tebal Dx pasti Gold standard Hasil negatif tidak menyingkirkan Dx false
negative Post Tx Low parasitaemia Pre patent period Perlu ketrampilan pemeriksaDx. Mikroskopis dg. pengecatan khusus Hapusan darah dg. pengecatan Acridine orange Quantitative Buffy Coat Method (QBC) Dx. Imunologik Deteksi antigen bebas/ di dlm SDM
RIA, ELISA Dipstick/Immuno chromatographic Test (ICT)
Deteksi antibodi IFT, IFA, ELISA dll.
Dx. Biomol deteksi DNA Teknik hibridisasi dg pelacak DNA Teknik PCR lbh sensitif & spesifik Metoda kultur media RPMI + serum manusia inkubasi 37ºC /CO2
5%. 24-48 jam periksa di bawah mikroskop
10. Terapi Gol. Quinolon (kontraindikasi pada anak”) : Quinine , quinidine, chloroquine, primaquine
Pyrimethamine 25-50 mg tiap hariTrisulfapyrimidine 4 mg dg periode yg sama
Oval
Jarang
Jarang
brown-black
Normal
1/3 RBC
Jarang
Jarang
Band form
dark brown
Morfologi bentuk aseksual
Infected RBC
Trophozoite ring form
Double infection
Accole form
Growing trophozoit
Late trophozoit
Pigmen
Normal
1/5 RBC
Sering
Sering
Black/ dark brown
Description P.vivax P.malariae P.ovale
Larger
1/3 RBC
Jarang
jarang
Amoeboid
Yellowish
P.falciparum
Rossette
form6-12
mrzt
Rossette form
6-12 mrzt
Early schizont
Mature schizont
Gametocyte
Thick film
mulberry stage
8-32 schz
Description P.malariae P.ovale
Rossette stage
8- 24 schz(12-16)
All stages
P.falciparum
P.vivax
top related