pbm dan discovery
Post on 04-Aug-2015
142 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Model-Model Pembelajaran
Model Pembelajaran DiscoveryDefinisi Karakteristik
KelemahanKelebihan
TujuanMacam-macam
discovery learning
DefinisiDiscovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai
proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus memberikan kesempatan muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientis, historin, atau ahli matematika. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan.
Karakteristik model1. Sintakmatik
a.) simulationb.) problem statementc.) data collectiond.) data processinge.) verificationf.) Generalization
2. Sistem sosialModel discovery learning disajikan dalam bentuk cukup sederhana, fleksibel, dan tidak hanya bergantung pada arahan guru.Struktur peristiwa belajar bersifat terbuka. Kemungkinan lain pembelajar “dilepas” atau diberi kesempatan bebas untuk mencari sesuatu sampai menemukan hasil belajar melalui proses-proses, dan disini guru hanya bertugas memberikan arahan dan bimbingan guna memecahkan persoalan yang dihadapi para anak didik.
3. Prinsip reaksi
4. Dampak instruksional
Discovery learning dapat memberikan dampak instruksional seperti :a.) keterampilan dalam proses ilmiahb.) strategi penyelidikan kreatifc.) keterampilan dalam mengkaji suatu persoaland.) berpartisipasi aktif dalam pembelajaram
5. Dampak pengiring
a.) melalui pembelajaran discovery, potenti intelektual anak didik akan semakin meningkat, sehingga menimbulkan harapan baru untuk menuju kesuksesan.b.) dengan menekankan discovery learning, anak didik akan belajar mengorganisasi dan menghadapi problem dengan metode hit and miss.c.)anak didik akan mencapai kepuasan karena telah menemukan pemecahan sendiri, dan dengan pengalaman pemecahan masalah itulah, ia bisa meningkatkan skill dan teknik dalam pekerjaannya melalui problem-problem riil di lingkungannya.
Tujuan Penggunaan Model Discovery Learning
Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Kenyataan menunjukan bahwa partisipasi banyak siswa dalam pembelajaran meningkat ketika penemuan digunakan.
Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan pola dalam situasi konkrit maupun abstrak, juga siswa banyak meramalkan (extrapolate) informasi tambahan yang diberikan
Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan.
Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan mneggunakan ide-ide orang lain.
Terdapat beberapa fakta yang menunjukan bahwa keterampilan-keterampilan, konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui penemuan lebih bermakna.
Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktifitas baru dan diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru.
Macam-macam Discovery Learning
Menurut Jerome Bruner Model penemuan atau pengajaran penemuan dibagi 3 jenis : 1. Penemuan Murni 2. Penemuan Terbimbing3. Penemuan Laboratory
KelebihanMembantu siswa untuk memperbaiki dan
meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya.
Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
KelebihanModel ini dapat membantu siswa memperkuat konsep
dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru;
Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.
KelemahanMetode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan
pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi.
Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.
KelemahanPengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan
pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian.
Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berfikir yang akan ditemukan oleh siswa karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.
Langkah-Langkah DiscoveryTahap Persiapan
Menentukan tujuan pembelajaran
Melakukan identifikasi karakteristik siswa
Menentukan topik
Tahap Pelaksanaan
Stimulasi/pemberian rangsangan
Identifikasi masalah
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Pembuktian
Menarik kesimpulan
Sistem Penilaian Discovery Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian
dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes.
Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk penialainnya berupa penilaian kognitif, maka dalam model pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan.
Contoh RPP
TERIMA KASIH
top related