perpustakaanrepository.unjaya.ac.id/1409/2/okfianingsih_1308083... · 2017. 11. 9. · high and...
Post on 28-Nov-2020
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI BPS SRI WIDATI IMOGIRI BANTUL
YOGYAKARTA 2011
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A.Yani Yogyakarta
Disusun oleh : Okfianingsih
NPM: 1308083
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
YOGYAKARTA 2011
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Okfianingsih
NPM : 1308083
Program Studi : D III Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik disuatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini akan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, Juli 2011
Okfianingsih
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahhirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT penulis mengucap syukur atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di BPS Sri Widati Imogiri Bantul Tahun 2011 ”.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa menyusun Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan serta melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Dr. I Edi Purwoko,Sp.B. Selaku Ketua STIKES A. Yani Yogyakarta 2. Tri Sunarsih, S.ST, M. Kes Selaku Ketua Prodi Kebidanan STIKES A. Yani
Yogyakarta dan selaku Pembimbing I dalam penyusuanan Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah.
3. Haryati, S.Si.T Selaku Pembimbing II dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang telah membimbing, mengarahkan, dan memberikan masukan-masukan pada penulis.
4. Atik Badi’ah, S.Pd, S.Kp, M.Kes selaku penguji Karya Tulis Ilmiah 5. Seluruh dosen yang telah bersedia memberikan arahan dan membekali
penyusunan dengan berbagai disiplin ilmu dan bimbingan kepada penulis serta membantu selama proses belajar.
6. BPS Sri Widati yang telah memberikan ijin untuk penelitian dan BPS Parilah yang memberikan ijin untuk uji validitas Karya Tulis Ilmiah.
7. Semua teman-teman mahasiswa Stikes A. Yani yang telah membantu terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini
8. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam kelancaran penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran dan evaluasi demi peningkatan Karya Tulis Ilmiah ini. Harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca dan disiplin ilmu Kebidanan pada khusunya dan rekan-rekan semua yang membutuhkan pada umunya sebagai bacaan dan referensi. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, Mei 2011
Penulis
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
ABSTRAK
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Di BPS Sri Widati Imogiri Bantul
Okfianingsih1, Tri Sunarsih2, Haryati3
Latar Belakang: Angka kematian ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu, dewasa ini masih tinggi di Indonesia bila dibandingkan dengan Angka Kematian Ibu di Negara ASEAN lainnya. Penyebab kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, preeklampsi/eklampsi dan infeksi. Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan pervaginam, sakit kepala hebat, bengkak pada muka/tangan, nyeri abdomen yang hebat, air ketuban keluar sebelum waktunya, bayi kurang bergerak. Metode Penelitian: Jenis penelitiannya adalah deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Cara pengambilan data menggunakan kuesioner yang dibagikan pada 40 responden yaitu semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di BPS Sri Widati Bantul dan pengolahan data menggunakan KR-20. Hasil: Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan pervaginam sebanyak 24 orang (60%) masih rendah, sakit kepala yang hebat sebanyak 19 orang (47,5%) sebagian besar seimbang antara tinggi dan sedang, pandangan kabur sebanyak 21 orang (52,5%) masih rendah, nyeri abdomen yang hebat sebanyak 15 orang (37,5%) dikatakan sedang, keluar air ketuban sebelum waktunya sebanyak 23 orang (57,5%) masih rendah, bengkak pada muka dan tangan sebanyak 29 orang (72,5%) masih rendah, bayi kurang bergerak sebanyak 22 orang (55%) dikategorikan tinggi. Kesimpulan: hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan sebagian besar sedang. Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Tanda Bahaya Kehamilan ¹Mahasiswa Diploma III Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta ²Pembimbing I Dosen Diploma III Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta ³Pembimbing II Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
ABSTRAC Knowledge About Pregnancy Rate Pregnancy Danger Signs in Connecticut
Sri Widati Imogiri Bantul
Okfianingsih1, Tri Sunarsih2, Haryati3
Background: maternal mortality (AKI) as one of the indicators of maternal health, adult is still high in Indonesia compared with the actual maternal mortality in other ASEAN countries. Causes of maternal mortality in Indonesia is bleeding, preeklampsi/eklampsi and infection. Objective: to know the level of knowledge of pregnant women about pervaginam bleeding, headaches, swelling in the face/hands, abdominal pain, the amniotic water out prematurely, the baby is less moving. Research methods: the descriptive type of research is the Cross-sectional approach to Cross. How data retrieval using a questionnaire that was distributed at 40 respondents is all pregnant women who saw her pregnancy in the BPS Sri Widati Bantul and data processing using the KR-20. The result: knowledge of pregnant women about bleeding pervaginam 24 people (60%) are still low, a great headache (47.5%) 19 people most balanced between high and medium, overcast 21 people (52.5%) is still low, abdominal pain a great 15 people (37.5%) say are, out amniotic water prematurely 23 people (57.5%) is still low, swelling in the face and hands of 29 people (72,5%) is still low, baby less moving 22 people (55%) are classified high Conclusion: the results of research of the level of knowledge of pregnant women about the sign of the dangers of pregnancy most are. Keywords: Knowledge level, Danger Signs of pregnancy 1. Midwifery Diploma students STIKES A. Yani Yogyakarta 2. Supervising Lecturer I Midwifery Diploma III STIKES A. Yani Yogyakarta 3. Supervising Lecturer II Department Of Health Bantul Regency
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ...................................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................. iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. vi KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii INTISARI ............................................................................................................... viii ABSTRAK ............................................................................................................... ix DAFTAR ISI .............................................................................................................. x DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6 E. Keaslian Penelitian .................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 8
A. Landasan Teori ........................................................................................ 8 1. Pengetahuan ...................................................................................... 8 2. Kehamilan ...................................................................................... 12
B. Karangka Teori...................................................................................... 23 C. Kerangka Konsep .................................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................... 25
A. Desain Penelitian ................................................................................... 25 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 25 C. Identifikasi Variabel .............................................................................. 25 D. Definisi Operasional Variabel. .............................................................. 26 E. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................ 26 F. Alat dan Cara Pengumpulan Data ......................................................... 27 G. Jalannya Penelitian ................................................................................ 31 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................. 32 I. Etika Penelitian ..................................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 35 B. Pembahasan .......................................................................................... 46 C. KeterbatasanPenelitian……………………………………………… .. 55
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan …. .................................................................................... 56 B. Saran ..................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 58 LAMPIRAN-LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi operasional………………………………………………. 26 Tabel 3.2. Kisi-kisi kuesioner……………………………………………….. 28 Tabel 4.1. Karakteristik berdasarkan umur ibu……………………………… 36 Tabel 4.2. Karakteristik responden berdasarkan jumlah anak yang dilahirkan…………………………………………………………………….. 37 Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ibu……………. 37 Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ibu……………… 38 Tabel 4.5. Karakteristik responden berdasarkan pernah tidaknya mengalami tanda bahaya kehamilan…………………………………………………….. 39 Tabel 4.6. karakteristik responden berdasarkan pernah tidaknya mendapat informasi mengenai tanda bahaya kehamilan…………………...... 40 Tabel 4.7. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir suami.... 41 Tabel 4.8. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan suami…………... 41 Tabel 4.9. Karakteristik responden berdasarkan penghasilan Keluarga sebulan…………………………………………………………….. 40 Tabel 4.10. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan……………………………………………………… 42 Tabel 4.11. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai tujuh tanda bahaya kehamilan……………………………………………….. 43
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Teori…………………………………………………….23 Gambar 2.2. Kerangka Konsep………………………………………………….24
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Persetujuan menjadi Responden. Lampiran 2 : Kuesioner. Lampiran 3 : Surat Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4 : Surat Ijin Uji Validitas Lampiran 5 : Hasil Uji Validitas. Lampiran 6 : Surat Ijin Penelitian. Lampiran 7 : Surat Balasan Penelitan. Lampiran 8 : Hasil penelitian
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah
masalah besar di Negara berkembang. Di Negara miskin, sekitar 25-50%
kematian wanita subur disebabkan dengan hal kehamilan. WHO
memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita yang hamil akan
mengalami komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat
mengancam jiwanya. Sebagian besar dari 5.600.000 orang wanita hamil di
Indonesia, akan mengalami suatu komplikasi atau masalah yang berakibat
fatal. Data tersebut menunjukkan, untuk bisa efektif dalam meningkatkan
keselamatan ibu dan bayi yang baru lahir, maka asuhan antenatal harus lebih
difokuskan karena telah terbukti bermanfaat untuk mengurangi angka
kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir (Pusdiknakes–WHO–
JHPIEGO, 2008).
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut
diperlukan sumber daya manusia yang teguh, mandiri dan berkualitas. Upaya
untuk meningkatkan sumber daya manusia dimulai sedini mungkin sejak
mulai kehamilan (Depkes RI, 2008).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
Menurut Kusmiyati, dkk, 2008 kehamilan merupakan hal yang
fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi.
Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis
adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi atau
penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda.
Tujuh tanda bahaya selama periode antenatal adalah perdarahan
vagina, sakit kepala yang hebat (menetap/tidak hilang ), perubahan visual
secara tiba-tiba (pandangan mata kabur), nyeri abdomen yang hebat, bengkak
pada muka atau tangan, bayi kurang bergerak seperti biasa, ketuban pecah
sebelum waktunya (Pusdiknakes, 2002 ).
Pengetahuan tentang keadaan sehat dan sakit adalah pengalaman
seseorang tentang keadaan sehat dan sakitnya seseorang tersebut bertindak
untuk mengatasi masalah sakitnya dan bertindak untuk mempertahankan
kesehatannya atau bahkan meningkatkan status kesehatannya. Rasa sakit akan
menyebabkan seseorang bertindak pasif atau aktif dengan tahapan-tahapannya
(Irmayanti M, 2007).
Selama pemeriksaan antenatal ibu mungkin akan memberitahukan jika
ia mengalami tanda bahaya kehamilan atau dapat terdeteksi oleh bidan.Bidan
harus waspada terhadap tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, tanda-tanda
bahaya ini, jika tidak dilaporkan atau terdeteksi, dapat mengakibatkan
kematian ibu pada setiap kunjungan antenatal. Bidan harus mengajarkan
kepada ibu bagaimana mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan dan
menganjurkan untuk datang ke klinik dengan segera jika ia mengalami tanda-
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
tanda bahaya tersebut. Jika bidan menemukan suatu tanda bahaya kehamilan,
maka tindakan selanjutnya adalah melaksanakan semua kemungkinan untuk
membuat suatu diagnosis dan membuat rencana penatalaksanaan yang sesuai
(Kusmiyati, Y, dkk, 2009).
Angka kematian maternal yang tinggi di suatu negara sesungguhnya
merupakan pencerminan rendahnya mutu pelayanan kesehatan Negara
tersebut. Angka kematian ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan
ibu, dewasa ini masih tinggi di Indonesia bila dibandingkan dengan Angka
Kematian Ibu di Negara ASEAN lainnya. Padahal target yang harus dicapai
Indonesia pada tahun 2010 dalam rangka menurunkan AKI adalah 125 per
100.000 kelahiran hidup (Salmah, S.Kp, M.Kes, 2006). Penyebab kematian
ibu di Indonesia adalah perdarahan, preeklampsi/eklampsi dan infeksi
(Wiknjosastro, 2002).
Pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 307 per 100.000
kelahiran hidup. Hal ini merupakan penurunan yang sangat lambat, sehingga
menjadi masalah prioritas utama yang belum teratasi dengan baik. Sedangkan
secara Nasional pada tahun 2010 akan diproyeksikan menjadi 25,7 per
100.000 kelahiran hidup. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI),
maka cakupan wilayah penelitian yang telah dilakukan untuk menurunkan
AKI dan AKB antara lain melalui pemeriksaan kesehatan.
Berdasarkan laporan kesehatan Dinkes Bantul bahwa jumlah ibu hamil
di Kabupaten Bantul tahun 2010 berjumlah 6300 ibu hamil. Dan jumlah ibu
hamil yang mengalami resiko di kabupaten Bantul berjumlah 1801 ibu hamil
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
Sedangkan jumlah ibu hamil di kecamatan imogiri tahun 2010 berjumlah 147
ibu hamil. Pada tahun 2010 di kabupaten bantul terdapat kematian ibu yang
antara lain penyebab yang tertinggi adalah pre eklamsi berat 4 0rang,
perdarahan 3 orang, emboli air ketuban 1 orang, sepsis 1 orang, dan lain-lain
(trombo emboli) 1 orang.
Dari studi pendahuluan di BPS Sri Widati Imogiri Bantul Yogyakarta
jumlah kunjungan ibu hamil adalah 40 orang. Dari data tersebut hasil ibu
hamil yang mempunyai tanda bahaya kehamilan sebanyak 3 orang mengalami
bengkak pada kaki dan tangan, 2 orang dengan DJJ tidak terdengar, 3 orang
mengalami pandangan kabur, dan kejadian terbanyak disebabkan oleh KPD
yaitu sebanyak 5 orang. Sosialisasi yang diberikan di BPS Sri Widati pada ibu
hamil yaitu saat ibu hamil melakukan ANC diberi penjelasan dan informasi
mengenai keadaan kehamilannya.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut maka penulis tertarik
untuk meneliti “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya
Kehamilan di BPS Sri Widati Imogiri Bantul Yogyakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan sebagai
berikut: “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
kehamilan di BPS Sri Widati Imogiri Bantul?”
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang tanda bahaya kehamilan di BPS Sri Widati Imogiri Bantul.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan
pervaginam.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang sakit kepala yang
hebat (menetap/tidak hilang).
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pandangan kabur/
perubahan visual.
d. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bengkak pada
muka dan tangan.
e. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang nyeri abdomen
yang hebat.
f. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bayi yang kurang
bergerak.
g. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang keluarnya air
ketuban sebelum waktunya.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat menambah informasi dan pustaka dalam ilmu kebidanan
mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.
2. Bagi Pendidikan
Sebagai referensi bacaan bagi mahasiswa program studi D-3
Kebidanan STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta.
3. Bagi Pelayanan
Sebagai masukan bagi BPS Sri Widati Imogiri Bantul untuk
mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
kehamilan.
4. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan wawasan dan pengalaman dalam hal
penelitian.
E. Keaslian Penelitian
1. Tombokan, Sandra, G.J (2002), “Hubungan Pengetahuan dengan Sikap
Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Jetis Kota
Yogyakarta”. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitik
observasional dengan desain Cross Sectional. Hasil penelitian
menunjukkan tidak ada perbedaan dan hubungan dengan pengetahuan dan
sikap ibu hamil tentang tanda bahya kehamilan.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
2. Shinta, Rieche Endah (2010), “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Frekuensi Pemeriksaan
Kehamilan di RB Amanda Gamping Sleman Yogyakarta”. Metode
penelitiannya menggunakan metode analitik observasional menggunakan
pendekatan waktu Cross sectional dengan teknik aksidental sampel.
Hasilnya tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu
hamil dengan tingkat pengetahuan mengenai tanda bahaya kehamilan.
3. Novianti (2007), “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Tanda Bahaya Kehamilan dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care di
Wilayah kerja Puskesmas Ngaglik 1”. Metode penelitian menggunakan
penelitian observasional dengan desain Cross Sectional, dengan
mengambil data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan ada
hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan frekuensi anc.
Adapun perbedaan penelitian- penelitian ini adalah terletak pada lokasi
penelitian yang akan diteliti, juga metode, teknik pengambilan sampel dan
waktu penelitian yang dilakukannyapun berbeda.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Gambaran Lokasi Penelitian
BPS Sri Widati, Amd.Keb. terletak di Desa Wukirsari, Kelurahan
Nogosari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi DIY . BPS ini
melayani persalinan 24 jam, imunisasi tiap hari minggu pada minggu ke
dua, melayani kesehatan ibu dan anak, pelayanan KB. BPS ini buka setiap
hari pagi pukul 06.00-08.00 WIB dan sore pukul 16.00-21.00 WIB. BPS
Sri Widati memiliki 1 tenaga medis yang berprofesi sebagai bidan selama
24 jam perhari.
2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini digambarkan berdasarkan
umur, jumlah anak yang dilahirkan, tingkat pendidikan, pekerjaan,
penghasilan perbulan, pernah tidaknya mengalami tanda bahaya dan pernah
tidaknya mendapat informasi mengenai tanda bahaya kehamilan serta
sumber informasinya.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
36
a. Karakteristik Responden Ibu
1) Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Ibu
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur ibu
dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 4.1 Karakteristik Berdasarkan Umur Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya
Kehamilan di BPS Sri Widati Imogiri Bantul
No Umur Frekuensi Persentase (%)
1. < 20 tahun 5 12,5 2. 20-35 tahun 35 87,5 Jumlah 40 100,0
Sumber: Data Primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mempunyai umur 20-35 tahun (87,5%) sebanyak 35
orang. Sedangkan responden yang berumur <20 tahun (12,5%)
sebanyak 5 orang.
2) Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak yang Dilahirkan
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jumlah
anak yang dilahirkan ibu hamil dapat dilihat pada tabel berikut ini.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
37
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak yang Dilahirkan
oleh Ibu Hamil di BPS Sri Widati Imogiri Bantul
No Jumlah Anak Frekuensi Persentase (%) 1. Belum punya anak 18 45 2. Satu anak 8 20 3. 4. 5.
Dua anak Tiga anak Empat anak
7 6 1
17,5 15 2,5
Jumlah 40 100,0 Sumber :Data Primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden belum mempunyai anak yaitu sebanyak 18 orang (45%),
sedangkan banyaknya responden yang sudah mempunyai 4 anak
sebanyak 1 orang (2,5%)
3) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Ibu
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan
pendidikan terakhir ibu hamil dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Hamil Tentang
Tanda Bahaya Kehamilan di BPS Sri Widati Imogiri Bantul
No Pendidikan terakhir ibu Frekuensi Persentase (%)
1. SLTP 14 35 2. SD 12 30 3. 4.
SLTA Sarjana
11 3
27,5 7,5
Jumlah 40 100,0 Sumber :Data Primer, 2011
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
38
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mempunyai pendidikan terakhir SLTP yaitu sebanyak 14
orang (35%). Adapun jumlah responden yang mempunyai pendidikan
terakhir Sarjana sebanyak 3 orang (7,5%).
4) Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan ibu hamil dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu Hamil Tentang Tanda
Bahaya Kehamilan di BPS Sri Widati Imogiri Bantul
No Pekerjaan ibu Frekuensi Persentase (%)
1. IRT 27 67,5
2. Petani 6 15
3. 4. 5.
Pegawai Swasta Lain-lain PNS
3 3 1
7,5 7,5 2,5
Jumlah 40 100,0
Sumber :Data Primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 27 orang (67%).
Sedangkan banyaknya responden yang bekerja sebagai PNS
sebanyak 1 orang (3%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
39
5) Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Mengalami
Tanda Bahaya Kehamilan
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pernah
tidaknya mengalami tanda bahaya kehamilan dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Ibu Hamil
Mengalami Tanda Bahaya Kehamilan di BPS Sri Widati Imogiri Bantul
No Pernah atau tidaknya mengalami tanda bahaya kehamilan
Frekuensi Persentase (%)
1. Tidak 29 72,5 2. Pernah 11 27,5
Jumlah 40 100,0
Sumber :Data Primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden tidak pernah mengalami tanda bahaya kehamilan yaitu
sebanyak 29 orang (72,5%). Sedangkan 11 orang lainnya (27,5%)
pernah mengalami tanda bahaya kehamilan.
6) Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Mendapat
Informasi Mengenai Tanda Bahaya Kehamilan
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pernah
tidaknya ibu hamil mendapat informasi mengenai tanda bahaya
kehamilan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
40
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Mendapat Informasi Mengenai Tanda Bahaya Kehamilan di BPS Sri Widati
Imogiri Bantul
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
1. Tenaga kesehatan 16 40 2. Tidak dapat informasi 13 32,5 3. 4. 5. 6.
Majalah TV Buku KMS Koran
4 3 3 1
10 7,5 7,5 2,5
Jumlah 40 100,0 Sumber :Data Primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden pernah mendapat informasi tentang tanda bahaya
kehamilan dari tenaga kesehatan sebanyak 16 orang (40%),
sedangkan yang mendapat informasi dari koran sebanyak 1 orang
(2,5%).
b. Karakteristik Responden Suami
1) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Suami
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan
pendidikan suami dapat dilihat pada tabel berikut ini.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
41
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Suami Ibu Hamil
Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di BPS Sri Widati Imogiri Bantul
No Pendidikan suami Frekuensi Persentase (%) 1. SLTP 20 50 2. SLTA 10 25 3. 4. 5.
SD Sarjana TNI/POLRI
6 3 1
15 7,5 2,5
Jumlah 40 100,0 Sumber :Data Primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar
pendidikan terakhir suami responden adalah SLTP yaitu sebanyak 20
orang (50%), dan yang berpendidikan terakhir TNI/POLRI sebanyak
1 orang (3%).
2) Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Suami
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan suami dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Suami Ibu Hamil Tentang
Tanda Bahaya Kehamilan di BPS Sri Widati Imogiri Bantul
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
1. Wiraswasta 13 32,5 2. Petani 10 25 3. 4. 5. 6.
Buruh Swasta Pegawai swasta PNS
7 5 4 1
17,5 12,5 10 2,5
Jumlah 40 100,0 Sumber :Data Primer, 2011
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
42
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebagian besar suami
responden bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 13 orang
(32,5%), dan yang bekerja sebagai PNS sebanyak 1 orang (2,5%).
3) Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Keluarga Sebulan
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan
penghasilan keluarga sebulan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Keluarga Sebulan
di BPS Sri Widati Imogiri Bantul
No Penghasilan keluarga Frekuensi Persentase (%) 1. Rp 200.000-Rp 500.000 23 57,5 2. Rp 500.000-Rp 750.000 11 27,5 3. 4.
Rp 750.000-Rp 1.000.000 >Rp 1.000.000
5 1
12,5 2,5
Jumlah 40 100,0 Sumber :Data Primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebagian besar
pendapatan keluarga sebulan yaitu antara Rp 200.000- Rp 500.000
sebanyak 23 orang (57,5%), dan minoritas penghasilan > Rp
1.000.000 sebanyak 1 orang (2,5%).
3. Analisis Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Tanda Bahaya
Kehamilan
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dapat diketahui
tingkat pengetahuan ibu hamil di BPS Sri Widati mengenai tanda
bahaya kehamilan yang disajikan pada tabel dibawah ini.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
43
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda
Bahaya Kehamilan di BPS Sri Widati Imogiri Bantul
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
1. Tinggi 9 22,5 2. Sedang 29 72,5 3. Rendah 2 5,0 Jumlah 40 100,0
Sumber :Data Primer, 2011
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mempunyai tingkat pengetahuan yang sedang tentang
tanda bahaya kehamilan. Hal ini terlihat dari sebagian besar
responden dapat menjawab lebih dari 70% yaitu sebanyak 29 orang
(72,5%), responden yang mempunyai tingkat pengetahuan yang
tinggi yaitu sebanyak 9 orang (22,5%), sedangkan banyaknya
responden yang mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah
tentang tanda bahaya kehamilan sebanyak 2 orang (5%).
Adapun tingkat pengetahuan ibu hamil di BPS Sri Widati
mengenai tujuh tanda bahaya kehamilan yaitu perdarahan
pervaginam, sakit kepala yang hebat, pandangan kabur, nyeri
abdomen yang hebat, keluar air ketuban sebelum waktunya, bengkak
pada muka/tangan dan bayi kurang bergerak seperti biasa disajikan
pada tabel berikut ini.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
44
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai
Tujuh Tanda Bahaya Kehamilan di BPS Sri Widati Imogiri Bantul
Tanda Bahaya Kehamilan
Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase(%)
Perdarahan pervaginam
Tinggi Sedang Rendah
0 16 24
0,0 40,0 60,0
Sakit kepala yang hebat
Tinggi Sedang Rendah
19 19 2
47,5 47,5 5,0
Pandangan kabur Tinggi Sedang Rendah
19 0 21
47,5 0,0 52,5
Nyeri abdomen yang hebat
Tinggi Sedang Rendah
12 15 13
30,0 37,5 32,5
Keluar air ketuban sebelum waktunya
Tinggi Sedang Rendah
0 17 23
0,0 42,5 57,5
Bengkak pada muka/tangan
Tinggi Sedang Rendah
2 9 29
5,0 22,5 72,5
Bayi kurang bergerak seperti biasa
Tinggi Sedang Rendah
22 11 7
55,0 27,5 17,5
Sumber :Data Primer, 2011
Tingkat pengetahuan responden mengenai perdarahan
pervaginam secara umum dapat dikatakan rendah. Hal ini dapat
dilihat dari sebagian besar responden mempunyai tingkat
pengetahuan yang rendah tentang perdarahan pervaginam yaitu
sebanyak 24 orang (60%), sedangkan banyaknya responden yang
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45
mempunyai tingkat pengetahuan yang sedang yaitu sebanyak 16
orang (40%).
Sementara itu, tingkat pengetahuan sebagian besar responden
tentang sakit kepala yang hebat adalah seimbang antara pengetahuan
yang tinggi dan yang sedang yaitu masing-masing sebanyak 19 orang
(47,5%), sedangkan banyaknya responden yang mempunyai tingkat
pengetahuan rendah sebanyak 2 orang (5,0%).
Begitu pula untuk tingkat pengetahuan responden tentang
pandangan kabur bahwa sebagian besar responden mempunyai
pengetahuan yang rendah yaitu sebanyak 21 orang (52,5%) dan 19
orang (47,5%) mempunyai pengetahuan yang tinggi.
Akan tetapi tingkat pengetahuan responden tentang nyeri
abdomen yang hebat secara umumdapat dikatakan sedang yaitu
sebanyak 15 orang (37,5%), sedangkan responden yang mempunyai
pengetahuan yang tinggi sebanyak 12 orang (30%) dan pengetahuan
responden yang rendah sebanyak 13 orang (32,5%).
Adapun tingkat penetahuan sebagian besar responden tentang
keluar air ketuban sebelum waktunya adalah rendah yaitu sebanyak
23 orang (57,5%), sedangkan responden yang mempunyai
pengetahuan yang sedang sebanyak 17 orang (42,5%).
Akan tetapi tingkat pengetahuan responden tentang bengkak pada
muka/tangan secara umum dapat dikatakan rendah yaitu sebanyak 29
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
orang (72,5%). Sedangkan banyaknya responden yang mempunyai
pengetahuan yang sedang sebanyak 9 orang (22,5%) dan yang
mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang bengkak pada
muka/tangan sebanyak 2 orang (5%).
Adapun tingkat pengetahuan sebagian besar responden tentang
bayi kurang bergerak seperti biasa adalah tinggi yaitu sebanyak 22
orang (55%). Sedangkan 11 orang (27,5%) mempunyai pengetahuan
yang sedang dan 7 orang (17,5%) mempunyai pengetahuan yang
rendah tentang bayi kurang bergerak seperti biasa.
B. Pembahasan
1. Karakteristik Ibu
Sebagian besar usia responden antara 20-35 tahun dan tergolong dalam
usia reproduktif. Orang pada kelompok usia ini lebih mudah untuk
menyerap informasi sebanyak-banyaknya baik informasi dari media masa,
media elektronik atau informasi langsung dari tenaga kesehatan. Karena
pada usia tua fungsi penginderan akan berkurang untuk menyerap sumber
informasi. Seperti yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2006) bahwa
pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan,
penderangan, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
47
Berdasarkan hasil penelitian ini tampak tingkat pendidikan ibu
sebagian besar adalah SLTP. Beberapa ibu hamil mengungkapkan karena
pengaruh ekonomi yang belum mampu untuk melanjutkan studi ke tingkat
yang lebih tinggi. Sedangkan peran pendidikan bagi ibu hamil sangat
penting terutama dalam proses kehamilan hingga masa asuhan bayi, karena
peran pendidikan disini dapat memberikan solusi bagi ibu hamil bukan
hanya sebagai tolak ukur dalam memberikan keputusan, tetapi bagaimana
memantau kemajuan kehamilannya dan bayinya, meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya, mempersiapkan persalinan
agar proses persalinan lancar, serta mempersiapkan peran ibu dan keluarga
(Saifudin, 2002).
Bila dilihat dari latar belakang pekerjaan responden sebagian besar ibu
hamil sebagai ibu rumah tangga, tetapi tingkat pengetahuan ibu hamil
tinggi karena sebagian ibu hamil mengungkapkan bahwa walaupun ibu
hamil hanya sebagai ibu rumah tangga tetapi berusaha memperoleh
pengetahuan yang lebih dari berbagai sumber informasi baik dari media
elektronik maupun media masa seperti televisi, majalah, koran, buku KMS,
Tenaga kesehatan sehingga ibu hamil dapat memperoleh pengetahuan
kesehatan terutama mengenai tanda bahaya kehamilan selain penjelasan
yang diberikan oleh bidan.
Berdasarkan data yang diperoleh sebagian besar responden pernah
mendapat informasi tentang tanda bahaya kehamilan tersebut. Akan tetapi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48
masih banyak pula yang tidak pernah mendapat informasi mengenai hal
tersebut yaitu ada 32,5 %. Sebenarnya banyak cara untuk dapat
memperoleh pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan tersebut baik
dari media maupun dari petugas kesehatan. Berbagai media juga seringkali
memberikan informasi tentang tanda bahaya kehamilan, misalnya televisi,
majalah, koran, dan radio.
Untuk itu diperlukan peranan lebih aktif dari petugas kesehatan dengan
cara lebih memberikan penjelasan kepada ibu hamil dan keluarga tentang
tanda bahaya kehamilan untuk dapat meningkatkan tingkat pengetahuan
ibu hamil dan keluarganya tentang tanda bahaya kehamilan.
Sedangkan dari hasil penelitian yang dilakukan pada suami responden
sebagian besar suami bekerja sebagai wiraswasta dengan jumlah
penghasilan perbulan antara Rp 200.000- Rp 500.000.
2. Tingkat Pengetahuan
Dari hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan ibu-ibu hamil
yang datang memeriksakan kehamilan di BPS Sri Widati adalah sebagian
besar sedang 72,5%. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2002),
bahwa tingkat pengetahuan adalah tingkat seberapa kedalaman seseorang
menghayati, mendalami, memperdalam perhatian seperti sebagaimana
manusia menyelesaikan masalah tentang konsep-konsep baru dan
kemampuan dalam belajar. Pengetahuan merupakan domain yang sangat
penting bagi terbentuknya tindakan seseorang.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
49
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil di BPS Sri Widati Imogiri
Bantul Yogyakarta bidan memberikan konseling. Namun konseling yang
diberikan belum dilakukan secara rutin pada setiap ibu hamil yang
melakukan periksa hamil, dimana masih ada 2 responden yang mempunyai
pengetahuan rendah. Hal ini disebabkan oleh faktor informasi dari bidan
berupa konseling masih dirasa kurang.
Semakin banyak informasi yang didapat akan semakin tinggi pula
tingkat pengetahuannya. Sumber informasi dapt diperoleh dari media masa
baik media cetak maupun elektronik, serta tenaga kesehataan terutama
bidan (Notoatmodjo, 2006 ).
a. Perdarahan Pervaginam
Tingkat pengetahuan sebagian besar responden tentang perdarahan
pervaginam rendah yaitu 60%. Perdarahan pervaginam yang terjadi pada
ibu hamil disebabkan oleh plasenta previa, ataupun solutio plasenta.
Akibat dari perdarahan bisa menyebabkan keguguran jika perdarahan
pada hamil muda, dan sebaliknya bila perdarahan terjadi pada hamil tua
bisa menyebabkan kematian pada ibu seperti solution plasenta. Untuk
itu disarankan pada setiap ibu-ibu hamil yang apabila mengalami
kejadian tersebut untuk segera meneriksakan dirinya. Selain itu bidan
tetap memberikan pengetahuan akan perdarahan pervaginam yang lebih
jelas lagi, meskipun tingkat pengetahuan responden dikategorikan
sedang, karena dengan pengetahuan yang sedang responden bisa
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
mencari informasi yang lebih luas lagi yaitu bisa melalui media
elektronik maupun media massa atau bisa langsung menanyakan ke
tenaga kesehatan terdekat. Untuk mencegah terjadinya perdarahan
pervaginam sebaiknya apabila terdapat hal-hal yang mengarah ke
perdarahan di usahakan segera mungkin langsung periksa ke tenaga
kesehatan terdekat.
b. Sakit kepala yang hebat
Tingkat pengetahuan responden tentang sakit kepala yang hebat
sebagian besar tinggi yaitu 19%. Sakit kepala selama kehamilan adalah
umum, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal, akan
tetapi bila sakit kepala yang dialaminya merupakan sakit kepala yang
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat hal ini dapat disebabkan
karena hipertensi kronik, dan apabila sakit kepala hebat tersebut
menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau terbayang, hal ini
merupakan gejala dari pre-eklamsi. Pre-eklamsi ada 2 yaitu preeklamsi
ringan dan berat, preeklamsi berat akan terjadi apabila preeklamsi
ringan tidak segera ditangani yang akhirnya dapat mengakibatkan
terjadinya eklamsi yang dapat menyebabkan kematian pada bayi, untuk
itu pada ibu hamil disarankan untuk segera memeriksakan dirinya ke
pelayanan kesehatan apabila terjadi hal-hal yang tersebut di atas.
c. Pandangan kabur
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
Tingkat pengetahuan responden mengenai pandangan kabur
sebagian besar rendah yaitu 52%. Karena pengaruh hormonal ketajaman
visual ibu dapat berubah dalam kehamilan. Masalah visual yang terjadi
secara mendadak seperti pandangan kabur atau berbayang-bayang/
berbintik-bintik tiba-tiba menjadi berubah dengan disertai sakit kepala
yang hebat, maka ibu-ibu hamil segera mendatangi pelayanan kesehatan
karena hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsi yaitu penyakit dengan
tanda-tanda hipertensi, edema dan protein urin yang timbul karena
kehamilan. Pre-eklamsi ada 2 yaitu preeklamsi ringan dan berat,
preeklamsi berat akan terjadi apabila preeklamsi ringan tidak segera
ditangani yang akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya eklamsi yang
dapat menyebabkan kematian pada bayi. Untuk mencegah terjadinya
kejadian tersebut maka ibu-ibu hamil disarankan untuk selalu
memeriksakan kehamilannya ke dokter/bidan, melakukan diet biasa dan
memperbanyak istirahat untuk mencegah terjadinya preeklamsi.
d. Nyeri abdomen yang hebat
Tingkat pengetahuan responden mengenai nyeri abdomen yang
hebat sebagian besar sedang yaitu 37,5%. Nyeri abdomen yang hebat
merupakan tanda bahaya kehamilan adalah nyeri yang tidak
berhubungan dengan persalinan normal, nyeri hebat menetap dan tidak
hilang setelah beristirahat, hal ini menyebabkan terjadinya abortus. Dan
apabila kejadian ini terjadi, maka ibu-ibu hamil segera datang ke tempat
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
pelayanan kesehatan terdekat, selain itu untuk mengurangi kejadian
akan tanda bahaya kehamilan petugas kesehatan menyarankan pada ibu-
ibu hamil untuk selalu memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dengan melihat tingkat
pengetahuan responden yang sedang mengenai tanda bahaya kehamilan
ini, maka dari itu responden masih membutuhkan lebih banyak
pengetahuan dan penjelasan mengenai nyri abdomen yang hebat agar
ibu-ibu hamil tersebut dapt mendeteksi lebih dini masalah
kehamilannya, dan dapat mengurangi resiko gawat janin.
e. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Tingkat pengetahuan responden sebagian besar rendah yaitu 57,5%.
Adapun yang dimaksud dengan keluar air ketuban sebelum waktunya
adalah keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22
minggu maka dinyatakan sebagai ketuban pecah dini (KPD) dan terjadi
sebelum proses persalinan berlangsung. Hal ini dapat menyebabkan
terjadinya infeksi pada kehamilan, apabila air ketuban yang keluar
sebelum waktunya tidak segera ditangani maka pada proses persalinan
dapat menyebabkan asfiksia pada bayi yang dilahirkan. Untuk
menangani kejadian tersebut dasarankan pada ibu hamil untuk segera
mendatangi pelayanan kesehatan yang terdekat. Untuk mengatasi
kejadian seperti diatas maka dibutuhkan pengetahuan yang lebih banyak
mengenai tanda bahaya tersebut karena dengan banyaknya pengetahuan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
yang diperolehnya, maka semakin luas ilmu yang diperolehnya, dengan
demikian ibu-ibu hamil tersebut dapat mengantisipasi kejadian yang
mungkin terjadi pada kehamilannya.
f. Bengkak pada muka/tangan
Tingkat pengetahuan responden tentang bengkak pada muka/tangan
sebagian besar rendah yaitu 72,5%. Hal ini didapatkan responden
menganggap bahwa bengkak pada muka/tangan yang sering terjadi pada
masa kehamilan merupakan hal biasa, padahal bengkak pada
muka/tangan yang merupakan tanda bahaya kehamialan adalah bengkak
yang tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik
yang lain, hal ini merupakan pertanda preeklamsi yaitu penyakit dengan
tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena
kehamilan dan apabila tidak ditangani dengan segera dapat
menyebabkan kematian pada bayi. Untuk mengatasi kejadian tersebut
disarankan pada ibu-ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya
secara rutin pada tenaga kesehatan, serta pada ibu hamil yang
mengalami bengkak pada ekstremitas dianjurkan untuk menaikkan kaki
lebih tinggi dan jangan membiasakan menggantungkan kaki lebih lama
atau menggunakan sepatu tinggi.
g. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Tingkat pengetahuan responden mengenai bayi kurang bergerak
seperti biasa secara umum dapat dikatakan tinggi yaitu 55%. Ibu
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
merasakan gerakan janinnya pada umur kehamilan kelima atau keenam
minggu sedangkan bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam
periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes,
2002 ). Beberapa gerakan janin bisa tak terasa, karena posisi janin
menghadap atau menendang kearah dalam misalnya karena kegiatan
ibu-ibu hamil yang apabila ibu-ibu hamil tersebut sibuk atau aktif
bergerak, maka janin menjadi tenang karena merasa dibuai. Maka dari
itu harus segera ditangani karena merupakan gawat janin yang dapat
menyebabkan kematian janin seperti IUFD (Intra Uteri Fetal Death)
yang diakibatkan karena adanya infeksi masa kehamilan atau karena
preeklamsi yang berat.
Untuk mencegah tanda bahaya kehamilan, maka bidan
menganjurkan kepada ibu hamil untuk selalu mendeteksi dini (skrining)
supaya tidak terjadi komplikasi dalam kehamilannya dan apabila janin
terasa kurang bergerak maka ibu hamil harus segera datang ke petugas
kesehatan.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
C. Keterbatasan Penelitian
1. Hanya terdapat satu variabel penelitian yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang tanda bahaya kehamilan sehingga tidak diketahui pengaruh yang
lebih dominan yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil
mengenai tanda bahaya kehamilan.
2. Pada saat responden mengisi kuisioner, seringkali responden terburu –buru
karena keterbatasan waktunya sehingga diduga dalam menjawab
pertanyaan kurang optimal yang disebabkan kurangnya kosentrasi.
3. Pada penelitian ini digunakan kuesioner tertutup sehingga tidak bisa
mengungkap lebih dalam aspek-aspek dalam penelitian.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat
diambil beberapa kesimpulan yaitu
1. Secara umum, sebagian besar ibu-ibu hamil (72,5%) tingkat pengetahuannya
tentang tanda bahaya kehamilan di BPS Sri Widati dapat digolongkan dalam
kriteria sedang.
2. Sebagian besar ibu hamil (60%) tingkat pengetahuan tentang perdarahan
pervaginam di BPS Sri Widati dapat digolongkan dalam kriteria rendah.
3. Sebagian besar ibu hamil (47,5%) tingkat pengetahuan tentang sakit kepala yang
hebat di BPS Sri Widati dapat digolongkan dalam kriteria tinggi dan sedang.
4. Sebagian besar ibu hamil (52,5%) tingkat pengetahuan tentang pandangan kabur di
BPS Sri Widati dapat digolongkan dalam kriteria rendah.
5. Sebagian besar ibu hamil (37,5%) tingkat pengetahuan tentang nyeri abdomen
yang hebat di BPS Sri Widati dapat digolongkan sedang.
6. Sebagian besar ibu hamil (57,5%) tingkat pengetahuan tentang keluar air ketuban
sebelum waktunya di BPS Sri Widati dapat digolongkan rendah.
7. Sebagian besar ibu hamil (72,5%) tingkat pengetahuan tentang bengkak pada
muka atau tangan di BPS Sri Widati dapat digolongkan rendah.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
57
8. Sebagian besar ibu hamil (55%) tingkat pengetahuan tentang bayi kurang bergerak
seperti biasa di BPS Sri Widati dapat digolongkan tinggi.
B. Saran
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang disimpulkan, dapat diajukan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Bagi institusi pendidikan STIKES Ahmad Yani Yogyakarta
Sebagai wacana baru dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan untuk menambah
wawasan mahasiswa tentang ilmu kebidanan khususnya tentang tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.
2. Bagi ibu hamil di BPS Sri Widati Imogiri Bantul
Bagi ibu hamil diharapkan dapat lebih aktif mencari informasi dan lebih banyak
membaca bacaan yang terkait dengan kesehatan kehamilan serta faktor-faktor
resiko kehamilan agar tidak terjadi masalah yang mengancam jiwa ibu dan janin.
3. Bagi bidan di BPS Sri Widati Imogiri Bantul
Sebaiknya bidan lebih aktif dalam memberikan konseling/informasi mengenai
tanda bahaya kehamilan kepada ibu hamil yang datang memeriksakan
kehamilannya di BPS Sri Widati sehingga pengetahuan ibu hamil tentang tanda
bahaya kehamilan menjadi lebih baik.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Hendaknya dalam penelitian menggunakan kuesioner terbuka supaya dapat
menggali lebih dalam pemahaman responden mengenai tingkat pengetahuan.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, s. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Ed. Rev. IV, Cet. 14, Rineka Cipta, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2002, Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta.
Kusmiyati, dkk. 2008. Perawatan Ibu Hamil, Fitramaya, Yogyakarta.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi II, Rineka Cipta, Jakarta.
__________, S. 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Andi Offset, Jakarta.
Novianti, 2007, Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tanda Bahaya Kehamilan dengan Frekuensi Kunjungan ANC di Wilayah kerja Puskesmas Ngaglik 1 Tahun 2007. Karya Tulis Ilmiah tidak dipublikasikan, Program D-III Kebidanan, Universitas Respati Yogyakarta.
Purwadarminta, W.J.S. 1993. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta.
Pusdiknakes, WHO, JHIEGO. 2002. Buku 2 Asuhan Antenatal. Jakarta.
Saifudin, B.A., 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Paworohardjo, Jakarta.
Salmah, dkk, 2006, Asuhan Kebidanan Antenatal Care, Buku Kedokteran, Jakarta.
Shinta, Rieche Endah. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan DI RB Amanda Gamping Sleman Yogyakarta Tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah tidak dipublikasikan, Program D-III Kebidanan, Universitas Respati Yogyakarta.
Sugiyono, 2005. Statistik Untuk Penelitian. CV Alfabeta, Bandung.
Tombokkan, Sandra G.J. 2002. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta Tahun 2002. Karya Tulis Ilmiah tidak dipublikasikan, Program D-IV Bidan Pendidik, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
59
Wiknjosastro, H, Saifudin, AB. 2007. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Ed.III, Cet.8, Jakarta.
top related