pediatri gawat darurat
Post on 05-Aug-2015
290 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PEDIATRI GAWAT PEDIATRI GAWAT DARURATDARURAT
SYOKSYOK(RS S DJAMIL)(RS S DJAMIL)
gangguan sistem sirkulasi yang disebabkan gangguan sistem sirkulasi yang disebabkan tidak adekuatnya perfusi dantidak adekuatnya perfusi dan
oksigenasi jaringan oksigenasi jaringan
PATOGENESIS SYOKRS S DJAMIL
POMPA JANTUNGSyok terjadi akibat kontraksi jantung tidak efisien
VOLUME SIRKULASI DARAHSyok terjadi akibat volume sirkulasi darah berkurang
TAHANAN PEMBULUH DARAH PERIFERPenurunan tahanan pembuluh darah perifer menyebabkan penurunan tekanan darah sehingga darah terkumpul di area vasdilatasi yg mengakibatkan penurunan aliran balik ke jantung
TANDA DAN GEJALA SYOKRS S DJAMIL
KARDIOVASKULAR
a. Vasokonstriksi perifer (pucat, akral dingin)
b. Nadi cepat dan halus (bayi>160x/mnt, anak prasekolah>140x/mnt, anak usia sekolah>120x/mnt
c. Tekanan darah turund. Vena perifer kolapse. CVP rendah
TANDA DAN GEJALA SYOKRS S DJAMIL
RESPIRASI
Napas cepat dan dangkal
TANDA DAN GEJALA SYOKRS S DJAMIL
SARAF PUSAT
Perubahan mental Gelisah Kesadaran menurun
TANDA DAN GEJALA SYOKRS S DJAMIL
SALURAN CERNA
Mual Muntah
TANDA DAN GEJALA SYOKRS S DJAMIL
SALURAN KEMIH
Urin berkurang Bayi<2cc/jam Anak < 1cc/jam
KLASIFIKASI SYOKAAP
Syok hipovolemik Syok distributif Syok kardiogenik Syok septik Syok obstruktif Miscellaneous shock
TERAPI INISIAL
Oksigenasi Intubasi, ventilsi Resusitasi cairan Koreksi asidosis Monitoring Obat Vasopresor(epinefrin, dopamin),
inotropik(dobutamin) Anibiotik Pemeriksaan laboratorium
SYOK HIPOVOLEMIKSYOK HIPOVOLEMIK
PATOFISIOLOGI(AAP)
Penurunan volum intravaskular yg cepat mengakibatkan turunnya ventricular preload, menyebabkan turunnya stroke volum & cardiac output dan kemudian DO2
Komponen perdarahan atau disentri menurunkan hemoglobin, menyebabkan penurunan CaO2
PENYEBAB(AAP)
Kehilangan cairan intravaskularKehilangan cairan intravaskular- Gastroenteritis- Luka bakar- Diabetes insipidus- Heat stroke
PerdarahanPerdarahan- Trauma- Pembedahan- Perdarahan gastrointestinal
Kehilangan cairan interstitialKehilangan cairan interstitial- Luka bakar- Sepsis- Sindrom nefrotik- Obstruksi intestinal- Asites
PENATALAKSANAANSYOK HIPOVOLEMIK
Terapi utama: cairan Tujuan: mengisi kembali cairan
intravaskuler, mengoreksi asidosis metabolik, mengobati penyebab
Derajat dehidrasi sering tak terestimasi Cairan: kristaloid atau koloid 20-50cc/kgbb,
cepat bila fungsi jantung normal Penggunaan kristaloid atau koloid sesuai
kebutuhan
SYOK DISTRIBUTIFSYOK DISTRIBUTIF
in certain clinical state, normal peripheral vascular tone becomes inappropriately relaxed (AAP)
PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGIAAPAAP
Vasodilatasi menyebabkan kenaikan kapasitansi vena sehingga mengakibatkan hipovolemik relatif
Tidak ada cairan yang hilang Kekacauan fisiologi mempengaruhi
DO2 sehingga terjadi penurunan preload
PENYEBABAAP
Reaksi anafilaksis (histamin) Cedera neurologik (input simpatetik) Sepsis Obat
SYOK KARDIOGENIKSYOK KARDIOGENIK
impairment of cardiac contractility defines cardiogenic shock impairment of cardiac contractility defines cardiogenic shock (AAP)(AAP)
PATOFISIOLOGI
Menurunnya kontraktilitas jantung menyebabkan penurunan SV dan CO dan juga penurunan DO2 (AAP)
PENYEBABAAP
Gagal jantung kongestif Penyakit jantung iskemik Kardiomiopati Tamponade jantung Sepsis Obat
SYOK OBSTRUKTIFSYOK OBSTRUKTIF
PENYEBAB AAP
Penyakit jantung kongenital obstruktif- Koartasio aorta- Atresia aorta- Stenosis aorta
Demam rematik/ endokardits Kardiomiopati hipertrofi
SYOK SYOK SEPTIKSEPTIK
PATOGENESISPATOGENESIS INFLAMASI TAK TERKONTROL
Beberapa sitokin (TNF alfa a, interleukin, interferron gamma, TGF beta) memacu kaskade mediator non protein yang menyebabkan trombosis, permeabiitas kapiler naik dan turunnya tahanan pembuluh darah sistemik
KEGAGALAN SISTEM IMUNTerjadi immunosupresif dan anti infeksi
FAKTOR GENETIKRisiko morbiditas berubungan dengan polimorfisme TNF alfa dan beta
DISFUNGSI ENDOTELPerubahan dari anti ke pro koagulan
DDIAGNOSIS SEPSIS
Berdasarkan konsensus ACCP 1992, disebut Berdasarkan konsensus ACCP 1992, disebut sepsis bila didapatkan minimal 2 dari respon sepsis bila didapatkan minimal 2 dari respon inflamasi sistemik, yaitu :inflamasi sistemik, yaitu : Demam >38Demam >38ooC/ hipotermi <36C/ hipotermi <36ooCC TakikardiTakikardi TakipneuTakipneu Lekositosis/ lekopeniaLekositosis/ lekopenia Tanda hipoperfusi Tanda hipoperfusi Dengan bukti infeksiDengan bukti infeksi
DIAGNOSIS SYOK SEPTIK
Sepsis dengan: Perubahan status mental Sistolik <5 persentil Tekanan rata-rata arteri rendah Perfusi perifer turun (akral dingin, capilary
refill >2 detik , laktat serum naik, diuresis <1ml/kgbb, beda suhu “core” dengan jempol kaki >2ooCC
EARLY GOAL THERAPHYPENATALAKSANAAN SYOK SEPTIK
Resusitasi cairan agresif (koloid, kristaloid)Cairan 20ml/kgbb 5-10 menit, dapat diulang beberapa kali sampai 60ml/kgbb dalam 6 jamCairan koloid lebih efektif pada syok septik dengan tekanan nadi sangat sempit, volume maksimal 33ml/kgbb
Obat inotropik dan atau vasopresor 6 jam setelah diagnosis tegak- Dopamin: bila refrakter volume & MAP rendah- Epinefrin/ norepinefrin: bila refrakter dopamin- Dobutamin: bila curah jantung rendah
OTHER THERAPHYPENATALAKSANAAN SYOK SEPTIK
Suplemen oksigen Koreksi asidosis Terapi antibiotika Eradikasi sumber infeksi Terapi kortikosteroid Anti inflamasi Imunoglobulin Transfusi tukar Suportif
SUMBATAN JALAN NAPAS ATAS
TANDA KLINISTANDA KLINIS
Takipneu Retraksi Grunting Sianosis Napas cuping hidung
ETIOLOGIETIOLOGI
Epiglotitis Trakeitis bakterial Abses retrofaringeal Abses peritonsilar Difteria larings dan trakea Benda asing
EPIGLOTITIS
Tersering anak usia 3-7 tahun Disebabkan S.pyogenes, S.aureus,
H. influensa tipe B,
EPIGLOTITISGAMBARAN KLINIS
Demam, takipneu, takikardi, sesak Disfagi, air liur menetes Suara melemah (muffled) Duduk dengan posisi tripod (badan
kedepan, kepala & leher tegak, mulut terbuka
Stridor Terlihat sakit akut (toksik)
EPIGLOTITISPENATALAKSANAAN
Tunda pemeriksaan yg agresif Oksigenasi senyaman mungkin Posisi penderita senyaman mungkin Pasang ETT atau jarum krikotirotomi Periksa saturasi O2 dengan pulse
oksimetri Antibiotika (ampisilin, cefotaksim,
ceftriakson, cefuroksim)
BENDA ASING
Terutama terjadi pada usia <5 tahun Gejala: sesak, muntah, gelisah,
sianosis, ptekiae di wajah, suara napas tak normal, mengi, stridor
Perlu foto saluran napas atas, dada Pada bayi bernapas terutama dengan
hidungnya
BENDA ASINGPENATALAKSANAAN
SUMBATAN TIDAK KOMPLITSUMBATAN TIDAK KOMPLIT- Oksigenasi- Tenangkan pada posisi nyaman- evaluasi jalan napas
SUMBATAN KOMPLIT- Tepuk punggung 5 kali (umur<1th)- Tekan abdomen (umur >1th)- Ekstrasi benda asing dengan cunam- pasang ETT/ krikotirotomi- Laringoskopi & bronkoskopi
CROUP Batuk menggonggong, suara serak, stridor
inspirasi Lesi tersering di subglotis Etiologi: virus parainfluensa 1,2,3; virus
influensa A & B, Adenovirus, RSV, echovirus, rinovirus, mikoplasma
Terutama pada anak usia 6 bln-3 thn, puncaknya pada usia 2 tahun
Gejala ISPA atas 2-3 hari Suhu: 38-40ooCC
CROUPPENATALAKSANAAN
Pilih posisi nyaman, cegah agitasi Croup ringan rawat jalan, sedang-berat
rawat inap Oksigenasi Epinefrin 1:1000 aerosol 0,5mg/kgbb dalam
3cc normal salin Deksametason 0,6cc/kgbb Pasang ETT Monitor tanda vital dan jantung Ro leher : STEEPLE SIGN
CROUPTABEL WESTLEY
KRITERIA NILAINILAI
RETRAKSI
Tidak ada 0
Ringan 1
Sedang 2
Berat 3
MASUKNYA UDARANormal 0
Berkurang 1
Sangat berkurang 2
STRIDOR INSPIRASI
Tidak ada 0
Gelisah 1
Istirahat dengan stetoskop 2
Istirahat tanpa stetoskop 3
SIANOSISTidak ada 0
Gelisah 1
Istirahat 2
DERAJAT KESADARANSadar 0
Gelisah, cemas 1
Penurunan kesadaran 2
0-1 ringan, 2-7 sedang, =/>8 berat
TRAKEITIS BAKTERIAL
Disebut TRAKEITIS MEMBRAN (coup pseudomebran)
Insiden utama umur 6 bulan-6 tahun Pennyebab Staphilococcus aureus,
Haemophylus influenza kadang virus parainfluenza tipe 1, Moraella catharella
TRAKEITIS BAKTERIALGAMBARAN KLINIS
Stridor inspirasi +/_ ekspirasi Batuk menyalak Suara serak Nyeri tenggorok Sesak napas dan sianosis Suara hilang Khas: tak ada ludah yang menetes Stridor dan gawat napas dapat seketika
muncul
TRAKEITIS BAKTERIALPENATALAKSANAAN
Dirawat di ruang intensif Intubasi ETT Pengisapan pus secara berkala Antibiotika:
- Oxacillin- Cefotaksim- Vankomisin- Kloramfenikol- klindamisin
ABSES RETROFARINGEAL
Perluasan infeksi limfonodi servikal (rinitis, tonsilitis, sinusitis)
Gejala: demam, sakit/sulit menelan, sulit bernapas, stridor, kaku kuduk
Rontgen:pembengkakan jaringan lunak paratrakeal setinggi farings
Terapi:- ampisilin+sulbaktam- tikarsilin+potasium klavulanat- cefoksitin
ABSES PERITONSILER
Lesi:kripta fosa supratonsiler Etiologi: Streptococcus hemolyticus,
staphylococcus, virus Ebstein-Barr Gejala: demam, sakit/sulit menelan,
“ngiler”, trismus, nyeri telinga Mukosa mulut, palatum mole, uvula merah
dan sembab, uvula terdorong ke sisi yg sehat
Perlu swab tenggorok, aspirasi abses, uji serologis
Terapi: ampisilin, penisilin G benzatin, nafsilin, eritromisin
GAGAL NAPASGAGAL NAPAS
PENDAHULUANPENDAHULUAN 8% pasien intensif Mortalitas 40-75% 2/3 kasus berumur < 1 tahun Predisposisi:
- saluran napas anak sempit- dinding dada- ventilasi kolateral belum sempurna- sistem saraf pusat & tepi belum matang- kelainan kongenital
PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI
4 tahap proses pernapasan:- ventilasi paru- difusi O2 dan CO2 melalui membran
respirasi - transpot O2 dan CO2 dari & kedalam sel
- pengaturan ventilasi oleh saraf Gangguan salah satu tahap dapat
menyebabkan gagal napas
PENYEBABPENYEBAB
>63% penyakit paru (bronkoneumonia, bronkiolitis)
Gangguan neurologis (12-14%) Penyakit jantung Neuromuskuler
GAMBARAN KLINISGAMBARAN KLINIS
Kesadaran menurun, agitasi Sesak napas hebat:
- retraksi - takipneu- pernapasan paradoks
Sianosis Takiardi Bradipneu pada stadium lanjut
DIAGNOSISDIAGNOSIS Adanya gambaran klinis Tergantung dari penyakit penyebab Pemeriksaan penunjang sesuai penyakit
penyebab Analisis gas darah:
- PaCO2 >50mmHg- PaO2 <50mmHg- Saturasi oksigen <90%- PaO2 / FiO2 < 300
Perbedaan tekanan oksigen alveoler dan arterial tinggi (normal <15mmHg)
ACUTE HYPOXIC RESPIRATORY FAILUREGAGAL NAPAS AKUT TIPE I
PaO2 darah <50mmHg, tak ada pirau jantung kanan ke kiri
PaCO2 normal/rendah Bila tubuh tak dapat kompensasi,
maka PaCO2 meningkat Disebabkan penyakit yg merusak
jaringan paru
VENTILATORY RESPIRATORY FAILUREVENTILATORY RESPIRATORY FAILUREGAGAL NAPAS AKUT TIPE 2GAGAL NAPAS AKUT TIPE 2
Hiperkarbi akibat gangguan ventilasi Kegagalan ventilasi karena:
- turunnya usaha napas- naiknya tahanan pernapasan- dead space naik- naiknya produksi CO2
- gabungan faktor di atas
MIXED RESPIRATORY FAILUREGAGAL NAPAS AKUT TIPE 3
Akibat penyakit parenkim paru Terjadi bila gagal napas tipe I tidak
dikelola dengan baik Terjadi kelelahan otot pernapasan Tubuh tak mampu mengeluarkan CO2
PENATALAKSANAANGAGAL NAPAS AKUT
Bebaskan jalan napas Oksigenasi Kontrol sekresi Pengobatan penyakit penyebab Bantuan pernapasan Terapi lain:
- prone positioning- pemberian surfaktan- nitric oxide- extracorporal life support, extracorporal membrane oxygenation
KESADARAN KESADARAN MENURUNMENURUN
DEFINISIDEFINISI
Manifestasi gangguan neuron serebral akibat suatu proses serebral, non serebral ataukeduanya; dan merupakan gangguan sistem saraf pusat yang serius yang disebabkan oleh berbagai keadaan patologis yang berhubungan dengan gangguan fungsi otak, baik hemisfer serebri maupun ARAS sebagai substrat neurologis untuk kesadaran di batang otak
PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI Sadar: perlu ARAS + 2 hemisfer utuh Kesadaran menurun akibat disfungsi/
destruksi ARAS atau hemisfer Jejas/ disfungsi hemisfer serebri tak
menyebabkan kesadaran menurun kecuali jejas mengakibatkan efek sekunder sampai ke hemisfer kontralateral
Kesadaran menurun merupakan kegagalan otak
TANDA KESADARAN MENURUNTANDA KESADARAN MENURUN
Kurang respons lingkungan Pola napas abnormal, gangguan metabolik atau
neurologis Ukuran & reaktifitas pupil: kurang reaktif, tak isokor,
terfiksasi menggambarkan lesi struktural Setting sun sign pupil ke bawah menggambarkan lesi
otak tengah atau hidrosefalus Edema papil: tekanan intrakranial naik Perdarahan retina: jejas aksonal difus shaken baby
syndrome Pergerakan mata spontan dan dirangsang Respon motorik tak bertujuan
ETIOLOGIETIOLOGI Gangguan metabolik (dapat segera diobati)
- Hipoglikemia- Meningitis- Overdsis opioid/ benzodiazepin
Lesi intrakranial progresif- Trauma- Penyakit serebrospinal- Infeksi- Keganasan- Hidrosefalus
Kesadaran menurun berat & menetap- Semua penyebab, kecuali hipoglikemia, meningitis, masa intrakranial- Menetap dengan dukungan kardiovaskular adekuat
DIAGNOSISDIAGNOSIS Anamnesis Pemeriksaan fisik
- pemeriksaan neurologik- pemeriksaan umum
Pemeriksaan penunjang- uji laboratorium sesuai kasus- lumbal punksi- EEG- CT scan
PEMERIKSAAN NEUROLOGIKPEMERIKSAAN NEUROLOGIK
Pemeriksaan derajat kesadaran Fungsi saraf otak Fungsi sensori-motorik
LESI STRUKTURALTANDA-TANDA
Lesi Supratentorial Gejala awal : fokal Progresifitas rostrokaudal Kelainan neurologik tergantung lesi
Lesi Infratentorial Disfungsi batang otak: gejala dini Koma mendadak Kelumpuhan saraf otak Gangguan napas dini
INFEKSI, METABOLIK, TOKSIKTANDA-TANDA
Meracau, stupor, diawali gejala motorik
Gejala motorik simetrik Reaksi pupil tetap baik Kejang, mioklonus, tremor, asteriksis Hipoventilasi, hiperventilasi
PENATALAKSANAAN Perbaiki ventilasi dan oksigenasi Pertahankan sirkulasi Berikan glukosa Kurangi tekanan intrakranial Atasi kejang Berantas infeksi Perbaiki keseimbangan elektrolit Perbaiki suhu tubuh Berikan antidotum spesifik Tenangkan agitasi
PENATALAKSANAAN DI UGD
Pertahankan jalan napas, ventilasi memadai. Bila anak hipoventilasi atau ada bukti TTIK, lakukan intubasi & ventilasi buatan. Stabilisasi leher bila ada trauma multiple
Segera konsultasi dokter bedah saraf bila curiga ada lesi struktural
Pantau keseimbangan cairan, adar gula darah dan tekanan darah. Pasang kateter dauer dan urinalisis
Segera pasang infus, ambil sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium
Bila glukosa darah rendah, berikan dekstrosa 10% 2,5 ml/kgbb(neonatus), dekstrosa 25% 2-4ml/kgbb (anak, bolus i.v diikuti infus dekstrose 10%)
Bila curiga keracunan berikan nalokson 0,01ml/kgbb, bisa diulang 0,1ml/kgbb bila tak efektif
Bila curiga meningitis bakterial, lakukan LP, kultur darah, beri antibiotik
Bila curiga ensefalitis herpes simpleks perlu periksa EEG dan beri asiklovir
Bila ada herniasi berikan hiperventilasi dan manitol, bila mungkin periksa CT scan
Bila curiga keracunan benzodiazepin berikan flumazenil 5mcg/kgbb per 60 detik , dosis total maksimal 40mcg/kgbb i.v. selanjutnya titrasi 2-10mcg/kgbb
Bila ada TTIK lakukan hiperventilasi, beri obat
PENATALAKSANAAN DI UGD
top related