pedoman penerimaan negara akhir tahun 2018 · anggaran pasal 22 “ketentuan lebih lanjut mengenai...
Post on 03-Mar-2019
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PEDOMAN PENERIMAANNEGARA AKHIR TAHUN 2018
Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-13/PB/2018
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAANDIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA
Selasa, 23 Oktober 2018
RENCANA PENGEMBANGAN MPN G2
LATAR BELAKANG
PMK No. 163/PMK. 05/2013 sebagai-mana diubah PMK No. 186/PMK.05/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara pada Akhir Tahun Anggaran
Pasal 22“Ketentuan lebihlanjut mengenailangkah-langkahakhir tahunanggaran tiaptahunnya diaturdengan PerdirjenPerbendaharaan”
Perdirjen Perbendaharaan tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara Pada Akhir Tahun Anggaran 2018
KERANGKA PENGATURAN
Bab I
• Ketentuan Umum
Bab II
• Penerimaan Negara
Bab III
• Perencanaan Kas
Bab IV
• Pengeluaran Negara
Bab V
• Penyelesaian Uang Persediaan
Bab VI
• Pengesahan SP3BLU triwulan IV, SP2HL/SP4HL, dan MPHL-BJS
Bab VII
• Pengeluaran Negara atas Beban BA BUN
Bab VIII
• Akuntansi dan Pelaporan
Bab IX
• Ketentuan Lain-Lain
Bab X
• Ketentuan Penutup
DASAR HUKUM
Ø PMK No. 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan APBN.
Ø PMK No. 163/PMK.05/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara
pada Akhir Tahun Anggaran sebagaimana telah diubah dengan PMK No. 186/PMK.05/2017.
Ø PMK No. 154/PMK.05/2014 tentang Perubahan Peraturan Menteri Keuangan Nomor tentang SPAN
sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 278/PMK.05/2014.
Ø PMK No. 277/PMK.05/2014 tentang Rencana Penarikan Dana, Rencana Penerimaan Dana, dan
Perencanaan Kas.
Ø PMK No. 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga.
Ø PMK No. 197/PMK.05/2017 tentang Rencana Penarikan Dana, Rencana Penerimaan Dana dan
Perencanaan Kas.
dst...
PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARABANK/POS PERSEPSI DAN KPPN KHUSUS PENERIMAAN
§ telah memperoleh NTPN maupun§ belum memperoleh NTPN, namun
telah tercatat dalam rekening koranpada Bank/Pos Persepsi
Penerimaan tanggal 19-31 Desember 2018setelah Pkl. 15.00 (H-1) - Pkl. 15.00 (H-0)
Pelimpahan keSUBRKUN DIT. PKN di BItanggal 2 Januari 2019Pkl. 09.00 wkt setempat
Pelimpahan ke SUBRKUNDIT. PKN di BI Pkl. 17.30
Pengiriman LHP Elektronik
Pkl. 18.00
Penerimaan tgl 31 Desember 2018 setelahPkl. 15.00 s.d. tgl 31 Des 18 Pkl. 24.00dibukukan tgl 31 Desember 2018 meliputi
Pengiriman LHP Elektronik2 Januari 2019
Pkl. 09.00
Pengiriman Rekening Koran Elektronik
Pkl. 09.00Hari kerja berikutnya
Pengiriman Rekening Koran Elektronik
2 Januari 2019Pkl. 15.00
Bank/Pos PersepsiBank/Pos Persepsi KPPN Khusus PenerimaanKPPN Khusus Penerimaan
LHP: Laporan Harian Penerimaan Negara
PENGENAAN SANKSI DAN DENDA
Keterlambatan/kekurangan pelimpahan Penerimaan Negaradikenakan sanksi denda sesuai ketentuan
Perjanjian Kerja Sama antaraDirektur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN Pusat
dan Pimpinan Bank/Pos Persepsi
BESARAN SANKSI DAN DENDAJika Bank/Pos Persepsi:
- Terlambat melimpahkan Penerimaan Negara (PN)
Dikenakan denda 1% per hari dari PN yg kurang/terlambat
- Tidak membuka loket PN pada waktu yang ditetapkan
- Menolak setoran PN dari WP/WB/WS yg bukan nasabah
Dikenakan denda 5% dari jumlah IJP yg berhak diterima
- Mengenakan biaya pd WP/WB/WS atas jasa layanan bank
Dikenakan denda 300% dari jumlah biaya yang dipungut
Denda wajib disetor ke Kas Negara paling lambat
5 hari kerja sejak Penetapan Sanksi Denda diterbitkan
KEUNGGULAN MPN G2Penguasaan Kas Lebih Cepat
Pengelolaan database terpusatpenerimaan negara lebih cepat & andal
Kewajiban pelimpahan kasdari Rek. persepsi ke Rek. SUBRKUNdi Bank Indonesia setiap akhir hari kerjasehingga penguasaan kas lebih cepatdan segera digunakan untuk kebutuhanpengeluaran kas dan optimalisasi kas
Dengan kode billing, penginputan hanyasekali oleh penyetor (tidak lagi peng-inputan ulang oleh bank) yang rentansalah input sbgmana terjadi pd MPN G1sehingga setoran penerimaan negaramenjadi lebih valid, cepat dan aman.MPN G2 mengurangi kegiatan adminis-tratif pelaporan karena secara elektronikmelalui portal Kementerian Keuangan
Informasi Lebih Relevan dan Andal
Lebih Akuntabel
Layanan Lebih Fleksibel• Kanal elektronik beragam:
teller, ATM, internet banking,mobile/SMS banking, mesin EDC.
• Penyetoran kapanpun dimanapun24 jam sehari 7 hari seminggu.
• Ketersediaan kas berbagai jenis valuta
Cakupan Layanan Lebih Luas84 collecting agent (bank/pos persepsi)kanal pembayaran elektronik tersebarlayanan penerimaan negara semakin luasmenjangkau seluruh wilayah Indonesia
CAPAIAN MPN G2
Teller EDCATM
Internet Banking
Mobile/SMS Banking
84 52 7 40 14
Kanal Pembayaran
Bank BUMNBPD
Bank SwastaPos
Bank/Pos Persepsi
427521
84Bank/Pos
Persepsi
1.461,0 T
2014
2015
2016
2017
2018
218,7 T
296,6T
1.346,9T
945,0 T
449 RIBU
9,3JUTA
54,3JUTA
86,4JUTA
48,4JUTA
Jumlah Transaksi Nilai Transaksi (IDR)
Preferensi Penggunaan Kanal Teller vs Nonteller
TellerNonteller
Penerimaan Negara Per Biller Tahun 2017 dan 2018
DJA16,0%
DJBC24,2%
DJP59,8%
DJP: 60% dari total penerimaan negaraDJBC: 24% dari total penerimaan negaraDJA: 16% dari total penerimaan negara
Mata Uang DJA DJBC DJP
IDR 231.485 405.143 915.622
USD 35.912 - 85.028
Grand Total 267.397 405.143 1.000.650
Dalam Milyar Rupiah
Mata Uang DJA DJBC DJP
IDR 229.537 313.062 696.871
USD 2,23 - 5,60
Grand Total 229.539 313.062 696.877
Dalam Milyar Rupiah
DJA18,5%
DJBC25,3%
DJP56,2%
DJP: 56% DJBC: 25% dan DJA: 19%
Penyempurnaan MPN G2
Peningkatan kapasitas pemrosesan transaksiyang semula 60 Transaction Per Second (TPS) menjadi 1.000 TPS
INFRASTRUKTUR
PORTAL SSO PENERIMAAN NEGARASingle Sign-On: Layanan pembuatan billing (Pajak, BC, dan PNBP), sekaligus layanan pembayaran penerimaan negaraImplementasi Inisiatif Strategis Kemenkeu #10 kegiatan utama “Portal Kemenkeu dan Single Sign-On Penerimaan Negara”
LEMBAGA PERSEPSI LAINPerusahaan Financial Technologydan retailer sebagai collecting agent pembayaran penerimaan negara
Maksud dan TujuanPortal SSO dan Lembaga Persepsi Lain
Meningkatkan kemudahan pembayaran penerimaan negara:
• menyedikan kanal modern pembuatan billing
dan pembayaran terintegrasi• memperluas Collecting Agent
MPN G2 yang tidak terbatas pada bank/pos persepsi
Mengikuti perkembangan
teknologi digitalisasisistem pembayaran dengan melibatkan
perusahaanFinancial Technology:Tokopedia, Finnet, dll
Mendukung program mengurangi
penggunaan uang tunai(Gerakan Nasional Non Tunai)
Batas Akhir Penyelesaian SP2DDIPA Non BA BUN
14
No. Jenis SPMPengajuan SPM/Data Kontrak
(Pasal 6 )Penerbitan NRK/SP2D
(Pasal 6 dan 8 )
1.Pengajuan data kontrak tahun tunggal yangditandatangani sampai dengan tanggal 30 November 2018
4 Desember 2018 6 Desember 2018
2. SPM-UP/TUP/GUP 7 Desember 2018• 12 Desember 2018 (UP/TUP)• 14 Desember 2018 (GUP)
3. SPM-LS Kontraktual (BAST/BAPP s.d. 31 Agustus 2018) 21 September 2018 Sesuai SOP
4. SPM-LS Kontraktual (BAST/BAPP 1 s.d 15 September 2018) 28 September 2018 Sesuai SOP
5. SPM-LS Kontraktual (BAST/BAPP 16 s.d 30 September 2018) 12 Oktober 2018 Sesuai SOP
6. SPM-LS Kontraktual (BAST/BAPP 1 s.d. 15 Oktober 2018) 26 Oktober 2018 Sesuai SOP
7. SPM-LS Kontraktual (BAST/BAPP 16 s.d. 31 Oktober 2018) 14 November 2018 Sesuai SOP
8. SPM-LS Kontraktual (BAST/BAPP 1 s.d. 15 November 2018) 29 November 2018 5 Desember 2018
9. SPM-LS Kontraktual (BAST/BAPP 16 s.d. 30 November 2018) 14 Desember 2018 20 Desember 2018
10. SPM-LS Kontraktual (BAST/BAPP 1 s.d. 31 Desember 2018) 21 Desember 2018 27 Desember 2018
11.SPM-LS non-kontraktual selain untuk pembayaranhonorarium, tunjangan, vakasi, dan penghasilan PPNPNbulan Desember 2018
19 Desember 2018 27 Desember 2018
12.SPM-LS Pembayaran honorarium, tunjangan, vakasi, dan penghasilanPPNPN bulan Desember 2018
12 Desember 2018 27 Desember 2018
13. SPM-KP/SPM-KB/SPM-KC/SPM-IB 14 Desember 2018 27 Desember 2018
14. SPM-PP 21 Desember 2018 27 Desember 2018
15. Surat ralat retur/SPPK 27 Desember 2018 28 Desember 2018
16.Perbaikan SPM dan/atau data kontrak dan/ atau data supplieratas SPM yg ditolak KPPN
26 Desember 2018 28 Desember 2018
Batas Akhir Penyelesaian SP2DDIPA BA BUN
15
No. Jenis SPM Pengajuan SPM Penerbitan SP2D
1. SPM-LS atas beban DIPA BA BUN TA 2018
yang dapat dibayarkan s.d akhir TA 2018
28 Desember 2018 31 Desember 2018
Diberi tanggal 31 Des
2018
2. SPM-LS DAU bulan Januari 2019 diberi
tanggal 2 Januari 2019
21 Desember 2018 31 Desember 2018
diberi tanggal 2 Jan 2019
3. SPM-LS Belanja Pensiun bulan Januari 2019
diberi tanggal 2 Januari 2019
21 Desember 2018 31 Desember 2018
diberi tanggal 2 Jan 2019
4. SPM-LS Pembayaran Utang Dalam Negeri
tanggal 2 Januari 2019
28 Desember 2018 2 Januari 2019
5. SPM-LS Pembayaran Utang Luar Negeri:
a. Tanggal valuta 2 Jan 2018
b. Tanggal valuta 3 Jan 2018
c. Tanggal valuta 4 Jan 2018
d. Tanggal valuta 5 Jan 2018
a. 20 Des 2018
b. 20 Des 2018
c. 27 Des 2018
d. 28 Des 2018
a. 28 Des 2018
b. 28 Des 2018
c. 2 Jan 2019
d. 3 Jan 2019
6. SPM-Pengesahan BM-DTP dan P-DTP diberi
tanggal 31 Desember 2018
11 Januari 2019 2 hari kerja setelah SPM
diterima
Pasal 30 sd Pasal 31
Pembayaran Gaji Induk bulan Januari 2019
• SPM-LS Gaji induk bulanJanuari 2018 disampaikanke KPPN paling lambatpada tanggal 6 Desember2018 pada jam kerja;
• Dalam hal aplikasi gajidan/atau DIPA belum adasampai dengan akhirNovember 2018 makapenerbitan SPM-LS GajiInduk dilakukan setelahada petunjuk lebih lanjut;
• SPM-LS Gaji Induk diberitanggal 2 Januari 2019.
Kementerian/
Lembaga
• KPPN menerbitkanSP2D Gaji Induk bulanJanuari 2018 palinglambat tanggal 27Desember 2018;
• SP2D Gaji Induk diberitanggal 2 Januari 2019;
• Dit PKN melakukanDroping Dana SP2D GajiInduk tanggal 2 Januari2019 Pukul 06.00 WIB
KPPN• Melakukan
Rekonsiliasi DataSP2D Tanggal 28Desember 2018;
• Mulai operasional padatanggal 2 Januari 2018pukul 06.00 WIBkarena akan dilakukandropping;
• MelakukanRekonsiliasi Data dgDana SP2D Tanggal 2Januari 2019;
• Menyalurkan DanaSP2D Gaji Induk kePara Pegawai tanggal2 Januari 2018 mulaipukul 06.00 WIB
Bank Operasional/Bank Penyalur Gaji
16
Garansi Bank
• Tahun anggaran meliputi masa 1 (satu) tahun dimulaidari 1 Jan sd 31 Des tahun berkenaan (Pasal 11).
• Prinsip pembayaran atas beban APBN/APBD tidakboleh dilakukan sebelum barang/jasa diterima. (Pasal21)
UU 1 Tahun 2004
• Dalam rangka mengendalikan saldo kas negara sertapersiapan tutup buku, pemerintah perlu mengatur pengeluarannegara pd akhir tahun anggaran (Pasal 157);
• Pembayaran atas pelaksanaan kegiatan yg penyelesaiannyapd akhir tahun anggaran dapat dibayarkan sebelumbarang/jasa diterima (pekerjaan belum selesai 100%) denganpenyedia barang/jasa menyerahkan garansi bank (Pasal 161).
PP 45 Tahun 2013
• Penggunaan Jaminan• Klaim Jaminan• Sanksi apabila jaminan tidak dapat dicairkan
PMK NOMOR 145/PMK.05/2017
17
Penggunaan Jaminan
18
Khusus Kegiatan yang Penyelesaiannya Pada Akhir Tahun Anggaran
Surat jaminan diterbitkan oleh penjamin yang berada di wilayah kerja KPPNberkenaan.
Dalam hal tertentu, surat jaminan dapat diterbitkan oleh Penjamin yangberada di luar wilayah kerja KPPN berkenaan (setelah mendapat izin dariKepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan terkait)
Sanksi
21
PenjaminApabila: 1. Wanprestasi,
dan/atau2. menolak klaim
jaminan
§ Surat jaminan dari penerbitjaminan tidak bisa digunakanuntuk jaminan pembayaran olehKPPN
§ Daftar penerbit jaminan yangwanprestasi diumumkan via websiteKPPN
Dikecualikan dari sanksi :§ Apabila kegagalan klaim
disebabkan karenakesalahan satker(obligee)
PBJApabila:1. Wanprestasi, dan/atau2. menolak menyetorkan
pengembalian ke kasnegara dan/ataujaminan yangdiserahkan tidak bisadiklaim
§ Sanksi sesuai peraturanperundang-undanganmengenai pengadaanbarang/jasa pemerintah
§ Khusus untuk wanprestasiterhadap uang muka makakepada penyedia tidak dapatdiberikan uang muka untukproses pengadaan barang /jasa yang berikutnya
CATATAN PENTING.......
23
1. Dropping Dana SP2D DAU bulan Januari 2019 tanggal 2 Januari 2019.
2. Bank Operasional/Bank Penyalur Gaji agar meningkatkan monitoring atas jumlah data danjumlah dana SP2D khususnya pada tanggal penerbitan SP2D dan setiap hari dilakukanrekonsiliasi internal. Jika terjadi selisih, segera koordinasi dengan Dit. SITP dan Dit. PKN.
3. Bank Operasional/Bank Penyalur Gaji agar meningkatkan koordinasi dengan Tim SPAN DitjenPerbendaharaan dalam melaksanakan penyaluran dana SP2D. Pastikan semua data SP2Dterambil dan disalurkan sesuai tanggal SP2D. Tidak boleh ada SP2D gantung. Tidak bolehada SP2D Reject dan tidak boleh ada SP2D disalurkan melewati tahun anggaran.
4. Dalam hal diperlukan perpanjangan waktu BI-RTGS, Bank Operasional agarmenyampaikan permohonan ke Dit PKN paling lambat 1 jam sebelum cut off windowtime BI-RTGS pukul 15.30 dengan menyampaikan jumlah data SP2D yang belumtereksekusi dan estimasi kebutuhan waktu untuk penyelesaian penyalurannya).
5. Menyampaikan ACK atas data SP2D yang telah diterima dan di eksekusi serta nomorSOR/BOR secara tepat waktu atas penyaluran dana SP2D sebagai salah satu pengawasanbahwa semua data telah diterima dan disalurkan.
6. Apabila terdapat saldo pada RPKBUNP SPAN/RPKBUNP Gaji (diluar dana gaji bulanan)agar dinihilkan tepat waktu.
7. Penyampaian Bank Statement yang akurat dan tepat waktu paling lambat H+1 pukul09.00 WIB.
8. Bank Penerbit Garansi Bank agar meningkatkan koordinasi dengan KPPN/Kanwil DJPbdalam memberikan konfirmasi keaslian GB.
top related