pelaksanaan ppdb on line 100 tugas kuliah
Post on 10-Dec-2015
34 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PELAKSANAAN PPDB ON LINE 100%
BERBASIS UJIAN NASIONAL
PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI
DI SUSUN OLEH :
UYU SUHANA WAHYU
201130142
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pelayanan merupakan tugas utama yang hakiki dari sosok
aparatur, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Tugas ini telah
jelas digariskan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yang
meliputi 4 (empat) aspek pelayanan pokok aparatur terhadap
masyarakat, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Dan diperjelas lagi dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara No. 63 tahun 2003 yang menguraikan pedoman
umum penyelenggaraan pelayanan public Pelayanan sebagai proses
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara lansung,
merupakan konsep yang senantiasa aktual dalam berbagai aspek
kelembagaan. Bukan hanya pada organisasi bisnis, tetapi telah
berkembang lebih luas pada tatanan organisasi pemerintah
(Sinambela, 2006:42-43)
Pendidikan diera globalisasi dihadapkan pada tantangan yang
sangat berat dan beragam. Pendidikan memiliki beban untuk
melahirkan sumber daya manusia yang bias menghadapi persaingn
ketat, bukan saja persaingan dalam skala nasional dan regional bahkan
dalam skala global. Mengingat persaingan dewasa ini tidak lagi
mengenal batas wilayah dan Negara. Semua telah menyatu dalam
komunitas dunia yang saling bersaing untuk bisa bertahan sebagai
Negara-bangsa.
Dalam menghadapi persaingan global dewasa itu satu-satunya
jalan yang bisa menguatkan fondasi bangsa ini dalam persaingan global
adalah pendidikan. Sektor pendidikan memiliki peran yang sangat
penting dalam menignkatkan mutu sumber daya manusia. Melalui
sektorp-endidikan bangsa ini bisa menghasilkan sumber daya menusia
yang mampu bersaingan di setiap medan kompetisi. Oleh karena itu,
menjadi hal yang sangat penting bagi setiap daerah untuk
memperhatikan peningkatan mutu pendidikan. Daerah yang memiliki
kebijakan peningkatan mutu pendidikan berarti sedang merancang
masa depan daerah (bangsa) di masa yang akan datang.
Pendidikan yang berkualitas lahir melalui lembaga pendidikan
bermutu. Sekolah yang bermutu akan menghasilkan sumber daya
manusia yang bermutu. Menurut Dr. Prim Masrokan Mutohar,M. Pd
bahwa mutu dalam bidang pendidikan meliputi mutu input, proses,
output dan outcome. Input pendidikan dinyatakan bermutu apabila siap
berproses yang sesuai dengan standar minimal nasional dalam bidang
pendidikan. Proses pendidikan dapat dinyatakan bermutu apabila
mampu menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif
dan menyenangkan sehingga tujuan pendidikan bisa di capai dengan
baik. Output dinyatakan bermutu apabila hasil belajar yang dicapai oleh
peserta didik baik dalam bidang akademik dan non-akademik tinggi.
Outcome dinyatakan bermutu apabila lulusan cepat terserap dalam
dunia kerja maupun lembaga-lembaga yang membutuhkan lulusan
tersebut dan stakeholders merasa puas terhadap lulusan dari lembaga
pendidikan tersebut.
Salah satu dari rangkaian proses pendidikan yang dimulai dari
penerimaan peserta didik baru perlu mendapat perhatian. Selama ini
diduga output lembaga pendidikan tidak bisa bersaing karena ada
persoalan ketika melakukan proses penerimaan peserta didik baru
(input). Sekolah yang bermutu dimulai dari input (masukan) yang
bermutu, maka penerimaan peserta didik baru (PPDB) harus
mendapatkan perhatian serius dari seluruh pemangku kepentingan
pendidikan.
Dari uraian diatas, ada dua poin besar, pertama, ada persoalan
dengan penerimaan peserta didik baru. Kedua, terbuka kesempatan
(perintah undang-undang) untuk daerah melakukan terobosan dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Oleh pemerintah Kota Bekasi peluang
ini dimanfaatkan untuk menata pendidikan demi tujuan besar;
pendidikan yang berdaya saing. Pemerintah Kota Bekasi berpandangan
pendidikan bermutu akan tercipta ketika proses input dilaksanakan
dengan perencanaan dan sistem yang baik. Hal ini sejalan dengan
pandangan para pakar pendidikan, sebagaimana diungkapkan oleh Drs.
Daryanto dan Drs. Mohammad Farid, MT, perencanaan terhadap
peserta didik menyangkut perencanaan penerimaan siswa baru,
kelulusan, jumlah putus sekolah dan kepindahan. Langkah perencanaan
terhadap peserta didik meliputi kegiatan analisis kebutuhan peserta
didik, rekrutmen peserta didik, seleksi peserta didik, orientasi,
penempatan perserta didik dan pencatatan dan pelaporan peserta
didik.
Fakta sungguhnya cukup melelahkan bagi calaon peserta didik dan
orang tuanya. Setelah stres menghadapi ujian nasional, mereka kini
dihadang dengan masalah baru berupa proses penerimaan peserta
didik baru ke jenjang pendidikan berikutnya. Pada penerimaan peserta
didik baru jenjang pendidikan dasar (SD) relatif tak ada masalah, sebab
ada keseimbangan antara jumlah bangku dan jumlah pendaftar. Namun
tidak demikian halnya dengan memasuki jenjang sekolah menengah
pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) atau sekolah
menengah kejuruan. Dibutuhkan perjuangan keras untuk mendapatkan
bangku SMP dan SMA/SMK.
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Bekasi selalu
memunculkan persoalan yang besar, hal ini dikarenakan tidak
sebandingnya daya tampung sekolah negeri untuk jenjang
SMP/SMA/SMK dengan jumlah lulusan yang hampir sebagian besar
mendaftar ke sekolah negeri. Selain itu juga kondisi sosial masyarakat
kota bekasi yang masih memandang sekolah negeri sebagai vaforit
dibandingkan dengan sekolah swasta. Oleh karena itu Dinas Pendidikan
Kota Bekasi terus melakukan perubahan dalam meningkatkan kualitas
pelayanan dalan bidang pendidikan terutama dalam penerimaan
peserta didik baru yaitu melalui program pelayanan publik dengan
menggunakan media internet sebagai wujud kegiatan Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran baru 2014/2015 secara on line
dan sistem ini adalah kelanjutan dari tahun sebelumnya. Bertujuan
untuk memberi kesempatan seluas-luasnya bagi penduduk usia sekolah
agar memperoleh layanan yang sebaik-baiknya dengan mudah melalui
media online. Kegiatan pelayanan publik tersebut bertujuan
mempermudah akses informasi masyarakat dalam memperoleh
pendidikan dan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kota Bekasi dalam
melayani Calon Peserta Didik Baru dalam bentuk Sistem Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB).
1.2. Identifikasi Masalah
1.2.1. Dalam penerimaan siswa baru yang masih membutuhkan
banyak biaya waktu, dan proses yang manual
dikembangkan menjadi sistem yang terkomputerisasi
dalam suatu jaringan internet atau secara online.
1.2.2. Dalam sistem PPDB Online di Kota Bekasi membutuhkan
sistem dan proses yang jelas dan tertata.
1.3. Rumusan Masalah
1.3.1. Bagaimana mengembangkan suatu sistem PPDB dari
yang secara manual menuju Online.
1.3.2. Bagaimana tatanan sistem yang digunakan dalam proses
PPDB Online.
1.4. Tujuan Penulisan
1.4.1. Menunjuk kepada mahasiswa dan pembaca bagaimana
sistem informasi yang digunakan dalam proses PPDB
online 100 % di Kota Bekasi
1.4.2. Sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu
Administrasi Negera STIAMI Bekasi
II. PEMBAHASAN
II.1. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja yang tersiri dari elemen-
elemen / data-data yang saling berhubungan untuk melakukan
suatu kegiatan dalam menyelesaikan tujuan.
1. Definisi Data
Menurut Bergeron (2003), yang dimaksud dengan data
adalah bilangan, terkait dengan angka-angka atau atribut-
atribut yang bersifat kuantitas, yang berasal dari hasil
observasi, eksperimen, atau kalkulasi
2. Definisi Sistem
Menurut Jogianto (2005:2), yang dimaksud dengan sistem
adalah suatu kegiatan/proses data yang saling
berhubungandan berinteraksi dalam suatu tujuan.
3. Definisi Informasi
Menurut Gordon B Davis, yang dimaksud dengan informasi
adalah data yang telah di proses/diolah ke dalam bentuk
yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai
yang sesungguhnya.
II.2. Tahapan-Tahapan pelaksanaan PPDB On Line
1) Rapat Pembahasan Juknis PPDB yang disingkronkan dengan
sistem IT.
Menindaklanjuti Keputusan Walikota Bekasi Nomor
422/Kep.199A-Disdik/IV/2014 tentang Sistem Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) SD, SMP, SMA dan SMK Negeri
Kota Bekasi Tahun Pelajaran 2014/2015, Dinas Pendidikan
dituntut mengimplementasikan dari surat keputusan ini ke
dalam petunjuk teknis pelaksanaan penerimaan peserta didik
baru tersebut. Langkah yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan
untuk menyusun juknis adalah dengan membentuk TIM yang
bertugas merancang juknis PPDB. Draf yang telah dirancang
oleh tim selanjutnya disosialisasikan kepada seluruh
stakeholder untuk mendapat tanggapan atau masukan guna
menyempurnakan draf juknis tersebut. Juknis yang telah
ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan selanjutnya
dilakukan singkronisasi dengan PT. Telkom untuk kesiapan
sistem sesuai dengan juknis agar pada pelaksaaan PPDB on
line tidak menemui kendala singkronisasi juknis dengan
sistem meliputi :
Data Base siswa termasuk didalamnya nilai ujian nasional
untuk jenjang SMPN, SMAN dan SMKN
Singronisasi data siswa luar kota bekasi
Singronisasi PIN siswa dengan data base sistem
Singkronisasi data siswa yang mendaftar ke SMK yang
didahului oleh test fisik kesehatan dengan data base PIN
siswa
Mekanisme pembatalan pendaftaran
Siswa yang melakuka lapor diri
Mekanisme pendaftaran on line untuk jenjang SDN.
PPDB untuk jenjang SDN dilakukan secara on line masih
dalam bentuk pilot projek sehingga belum seluruhnya SDN
yang ada di Kota Bekasi melakukan PPDB secara on line.
Penetapan SDN yang PPDB dilakukan secara on line dengan
kriteria sebagai berikut :
Setiap tahun pendaftar tidak sebanding dengan daya
tampung yang ada
Memiliki jumlah siswa yang banyak
Memiliki tenaga administrasi dan IT
2). Rapat Pembahasan Penetapan Bentuk PIN.
Sesuai dengan tuntutan Juknis dan hasil singkronisasi
sistem dengan PT. Telkom sebagai mitra Kerja sama
Operasional sistem PPDB on line maka dirancang bentuk PIN
yang selanjutnya menjadi ID yang didalamnya memuat token
untuk melakukan pendaftaran on line. Dengan penggunaan
PIN ini proses pendaftaran PPDB on line untuk jenjang SMPN,
SMAN dan SMKN tidak diperlukan berkas pendaftaran. Hal ini
dikarenakan seluruh data base calon siswa baru untuk
jenjang SMPN, SMAN dan SMKN sudah dimasukan kedalam
sistem. Selain itu juga penggunaan PIN ini untuk
memudahkan siswa atau orang tua siswa melakukan
pendaftaran dan tidak perlu datang ke sekolah cukup
dilakukan secara mandiri dengan membuka situs Penerimaan
Peserta Didik Baru http://bekasi.siap-ppdb.com tinggal
memasukan no PIN yang sudah diberikan oleh Dinas
Pendidikan.
Hasil rancangan PIN yang disepakati adalah sebagai berikut :
Ini dilihat dari tampak depan
Ini dilihat dari tampak belakang
3). Pencetakan dan pendistribusian PIN
Bentuk PIN yang sudah dirancang tersebut diatas
selanjutnya dilakukan pencetakan untuk seluruh lulusan
jenjang SD/MI dan SMP/Mts. Hal ini dimaksudkan memberikan
kesempatan kepada seluruh lulusan SD/MI dan SMP/MTs
untuk mendaftar ke Ssekolah negeri baik untuk jenjang
SMPN, SMAN dan SMKN.
PIN yang sudah dicetak selanjutnya didistribusikan untuk
lulusan SD ke UPTD yag selanjutnya didistribusikan kepada
sekolah yang ada diwilayahnya. Sedangkan untuk jenjang
SMP didistribusikan melalui subrayon. Sementara itu untuk
siswa lulusan MI atau MTs didistribusikan melalui Kementrian
Agama Kota Bekasi.
4). Pelatihan pemantapan operator Dinas dan sekolah terkait
operasional sistem PPDB on line memakai PIN.
Pelatihan ini dilakukan sebagai simulasi terahir untuk
melihat kesiapan operator sekolah baik untuk jenjang SDN,
SMPN, SMAN dan SMKN dalam memahami sistem PPDB on
line atau pun kesiapan operator dalam melaksanakan PPDB
on line. Dilihat dari hasil pelatihan yang dilakukan dengan
narasumber dari PT. Telkom disimpulkan paraoperator sudah
cukup siap untuk melakukan PPDB on line bagi orang tua
yang datang ke sekolah.
5). Pendataan siswa Luar Kota Bekasi untuk mendapatkan PIN.
Dari tahun ke tahun siswa lulusan sekolah dari luar Kota
Bekasi yag mendaftar /meneruskan sekolah di Kota Bekasi.
Maka untuk data base siswa yang berasal dari luar kota
bekasi harus melakukan prapendaftaran atau dikenal dengan
pindah rayon yang dilakukan dari tanggal 16 juni sd 4 Juli
2014.
6). Sosialisasi PPDB on line menggunakan PIN kepada
stakeholder melalui pertemuan.
Sosialisasi merupakan rangkaian dari kesuksesan PPDB
on line. Optimalisasi dari pelaksanaan sosialisasi akan sangat
menentukan kesuksesan dan meminimalisir hambatan serta
memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada
masyarakat terkait penyelenggaraan PPDB on line. Adapun
jenjang sosialisasi yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Membagi tugas kepada Tim untuk melakukan sosialisasi
Mengumpulkan para kepala sekolah
Dilakukan melalui media cetak atau elektronik seperti
radio
7). Pelaksanaan PPDB on line menggunakan PIN
Terhitung mulai tanggal 30 juni sd tanggal 5 juli 2014
merupakan waktu pelaksanaan PPDB on line baik untuk
jenjang SDN, SMPN, SMAN dan SMKN. Pelaksanaan PPDB on
line ini berjalan cukup lancar meskipun ada beberapa
hambatan seperti:
tidak singkronnya data base siswa dengan PIN yang
dimiliki
jaringan yang terkendala pada salah satu sekolah
masih adanya orang tua siswa yang tidak memahami
sistem on line
8). Pengumuman bagi siswa yang dinyatakan lolos PPDB on line
dengan menggunakan PIN dan PPDB on Line untuk jenjang
SD.
Berakhirnya batas waktu pendaftaran PPDB on line yaitu
pada tanggal 5 Juli pukul 14.00 maka berahir proses
pendaftaran yang secara simbolik dilakukan penandatangan
berita acara penutupan oleh Kepala Dinas Pendidikan
disaksikan oleh Wakil walikota bekasi. Dari data on line siswa
yang diterima selanjutnya sebagai aspek legalisasi dibuat
surat keputusan kepala dinas pendidikan penetapan siswa
yang dinyatakan diterima.
9). Penginputan Lapor diri bagi siswa yang diterima by sistem.
Siswa yang dinyatakan diterima selanjutnya melakukan
daftar ulang sesuai dengan sekolah yang dituju dengan
membawa persyaratan sesuai yang dipersyaratkan oleh
juknis. Bagi siswa yang tidak melakuka daftar ulang atau
lapor diri dinyatakan mengundurkan diri dan bangku kosong
tidak diisi.
10). Monitoring Pelaksanaan PPDB on Line
Agar pelaksanaan PPDB on line ini berjalan dengan
lancar dan segera melakukan langkah-langkah apabila
terjadi kendala, maka diterjunkan tim monitoring
pelaksanaan PPDB.
II.3. Kendala yang Dihadapi
adapun kendala yang temui dalam pelaksanaan PPDB on
line adalah sebagai berikut :
tidak singkronnya data base siswa dengan PIN yang dimiliki
khususnya untuk siswa yang mendaftar ke SMK karena
harus didahului oleh test fisik kesehatan.
jaringan yang terkendala
masih adanya orang tua siswa yang tidak memahami sistem
on line
II.4. Strategi mengatasi kendala
untuk mengatasi kendala yang timbul dalam pelaksanaan
PPDB on line adalah sebagai berikut :
Meminta tim IT PT. Telkom untuk standbay di Dinas
Pendidikan untuk langsung menangani masalah yang timbul
pada pelaksanaan proses PPDB on line
Melakukan generat dan migrasi data yang tidak singkron
kedalam sistem PPDB on line secara cepat dalamjangka
waktu 1 jam permasalahan tersebut dapat diatas.
Melakukan penambahan kecepatan internet
Dibuka posko di Dinas Pendidikan bagi masyarakat yang
menemui kendala dalam melakukan pendaftaran on line
karena kurang memahami IT
Diseluruh sekolah disiapkan operator yang akan membatu
masyarakat yang menemui kendalam dalam memahami IT
untuk melakukan pendaftaran secara on line.
II.5. Capaian yang ingin dicapai
Dari target yang ingin dicapai dari pelaksanaan proyek
perubahan PPDB on line adalah sebagai berikut :
Pelaksanaan pendaftaran dapat dilakukan melalui on line
secara mandiri
Berkurangnya orang tua datang secara langsung ke sekolah
sebagai tempat pendaftaran
Meningkatnya pendaftaran secara mandiri oleh orang tua
siswa/calon peserta didik baru
Seluruh proses rangkaian PPDB on line dapat dilaksanakan
dengan benar sesuai juknis.
III. PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Pengimplementasian program PPDB online dengan
menggunakan PIN mampu menjawab semua pertanyaan yang
dikhawatirkan oleh para calon wali murid akan sukarnya
melakukan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Penggunaan PIN ini pada proses pendaftaran PPDB on line untuk
jenjang SMPN, SMAN dan SMKN tidak diperlukan berkas
pendaftaran. Hal ini dikarenakan seluruh data base calon siswa
baru untuk jenjang SMPN, SMAN dan SMKN sudah dimasukan
kedalam sistem. Selain itu juga penggunaan PIN ini untuk
memudahkan siswa atau orang tua siswa melakukan
pendaftaran dan tidak perlu datang ke sekolah cukup dilakukan
secara mandiri dengan membuka situs Penerimaan Peserta Didik
Baru http://bekasi.siap-ppdb.com tinggal memasukan no PIN
yang sudah diberikan oleh Dinas Pendidikan.
III.2. Saran
1). Pelaksanaan PPDB on line untuk jenjang SD perlu diperluas
kepada seluruh sekolah yang berada di Kota Bekasi untuk
memberikan transparansi dan akuntabilitas kepada
masyarakat.
2). PPDB on line untuk jenjang SMPN, SMAN dan SMKN terus
dilakukan perubahan untuk perbaikan, terutama untuk
pendaftaran ke SMKN yang harus didahului test fisik
kesehatan karena data test fisik ada yang tidak singkron
dengan data base PIN siswa.
3). Sesuai dengan Kurikulum, 2013 yang lebih menekankan pada
Pembentukan Watak dan Karakter siswa, mungkin perlu
adanya regulasi PPDB online bukan hanya berbasis Nilai Ujian
nasional, karena di Ujian nasional tidak ada nilai tentang
Watak dan karakter Siswa.
4). Perlu adanya saksi yang tegas apabila ada pihak-pihak yang
melakukan kecurangan dalam pelaksanaan PPDM Online
kalau perlu sanksi tersebut dituangkan dalam juknis PPDB.
top related