pelayanan rehab medik fk umj
Post on 12-Jun-2015
1.375 Views
Preview:
TRANSCRIPT
REHABILITASI MEDIKREHABILITASI MEDIK
Dr. Asmaun Najamuddin, SpRMDr. Asmaun Najamuddin, SpRM
Sudah banyak bukti bahwa
pelayanan kesehatan yang hanya
mengutamakan aspek
pencegahan dan kuratif saja
ternyata tidak dapat
memecahkan permasalahan
kesehatan secara lebih tuntas.
1.Definisi Rehabilitasi Medik
2.Falsafah Rehabilitasi
Medik
3.Tujuan Rehabilitasi Medik
Metode Ilmu Kedokteran RehabilitasiMetode Ilmu Kedokteran Rehabilitasi
Definisi Rehabilitasi MedikDefinisi Rehabilitasi Medik
Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang terpadu, dengan
pendekatan medik, psiko sosial-edukasional – vokasional
untuk mencapai kemampuan fungsional semaksimal
mungkin
Falsafah Rehabilitasi MedikFalsafah Rehabilitasi Medik
Meningkatkan kemampuan fungsional pasien
berdasarkan kemampuan yang masih dimiliki.
Tujuan Rehabilitasi MedikTujuan Rehabilitasi Medik
Untuk mempertahankan/meningkatkan kualitas hidup
masyarakat*) dengan cara mencegah, mengurangi
impairment/kelainan, disability/ketidak mampuan dan
handicap/ketunaan beserta dampaknya melalui
peningkatan fungsi semaksimal mungkin sehingga
dapat melakukan fungsinya di masyarakat.
• Impairment atau kelainan :
Kondisi kehilangan atau kelainan/abnormalitas dari struktur atau fungsi organ
atau sistem yang bersifat psikologik, fisiologik dan atau anatomi. Kondisi ini
dapat bersifat sementara atau menetap, serta tidak selalu disebabkan oleh
penyakit, tetapi dapat juga diperoleh sejak lahir.
• Disability atau ketidak mampuan :
Kondisi terbatasnya atau kurangnya kemampuan sebagai akibat adanya
kelainan untuk melakukan kegiatan dengan cara dan batas-batas yang
dianggap normal bagi setiap orang sesuai umur dan jenis kelamin. Kondisi
ketidak mampuan merupakan gangguan yang terjadi pada tingkat diri
seseorang/pribadi.
• Handicap atau ketunaan :
Kondisi kemuduran seseorang akibat adanya kelainan dan atau
ketidakmampuan yang membatasinya dalam memenuhi peranannya yang
normal menurut umur, jenis kelamin serta faktor sosial dan budaya.
Pelayana Rehabilitasi Medik tidak
terlepas dari alur upaya kesehatan pada
umumnya, yaitu upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam
cakupan yang lebih spesifik, yaitu
terhadap kecacatan.
a. Mencegah / mengurangi angka
kesakitan
b. Mengurangi akibat lanjut
kelainan
c. Mencegah/mengurangi
terjadinya ketidak mampuan
akibat kelainan
d. Mencegah terjadinya ketunaan
setelah keadaan ketidak
mampuan.
1. Setiap anggota tim mengetahui batasan,
cakupan dan lingkup kerja, sesuai dengan
profesi masing-masing.
2. Profesi tersebut tergabung dalam satu tim
kerja.
3. Masing-masing profesi bekerja menuju satu
tujuan yaitu tujuan jangka panjang yang telah
ditetapkan oleh dokter rehabilitasi medik
sesuai dengan diagnosis fungsional.
4. Profesi interaksi yang terkoordinir antar
anggota tim adalah kunci keberhasilan
Tim Yang terdiri dari :
• Dr. Spesialis Rehabilitasi
Medik
• Psikolog
• Fisioterapis
• Terapis Wicara
• Okupasi Terapis
• Ortotis Prostetis
• Pekerjaan Sosial Medik
• Perawat Rehabilitasi Medik
Tujuan akhir Rehabilitasi Medik
tidak terbatas hanya untuk
melatih pasien agar mampu
beradaptasi dengan
lingkungannya saja, tetapi juga
untuk melatih
keluarga/lingkungan dan
masyarakat untuk menerima
dan memberi kemudahan
integrasi sosial bagi pasien
Jumlah Penyandang cacat cukup besar (7-10%) jumlah penduduk atau 14-20 juta orang
Kemampuan penyediaan pelayanan rehabilitasi medik baik kuantitas maupun kualitasnya rendah
Kualitas Pelayanan kurang memadai
Backlog; dalam 5 tahun hanya 10% cakupan pelayanan bagi penyandang cacat yang membutuhkan layanan RM
Kurangnya komitmen politik
Menekan jumlah penyandang cacat menjadi kurang dari 7%
Meningkatkan kemampuan, pelayanan rehabilitasi medik baik kuantitas maupun kualitasnya
Meningkatkan cakupan sampai 90% melalui baik upaya pemerintah maupun peran serta masyarakat
Masuk dalam program prioritas
Trend dan transisi epidemilogi, sosial ekonomi & Iptek
STRATEGI OPERASIONAL STRATEGI OPERASIONAL
PENGEMBANGAN PELAYANAN PENGEMBANGAN PELAYANAN
REHABILITASI MEDIK DI INDONESIAREHABILITASI MEDIK DI INDONESIA
1. Aspek Sumberdaya Manusia :
a. Pendirian institusi pendidikan formal bagi tenaga-
tenaga rehabilitasi medik.
b. Peningkatan jenjang karir dan pendidikan tenaga
rehabilitasi medik melalui studi banding, pelatihan di
dalam dan luar negeri dll.
c. Peningkatan jenjang karir dan pendidikan tenaga
rehabilitasi medik melalui penerapan angka kredit dan
jabatan fungsional serta pendidikan berkelanjutan.
d. Latihan tenaga kesehatan dibidang rehabilitasi medik
untuk mendukung pelayanan rehabilitasi medik.
• Ada beberapa Aspek yang harus diperhatikan :Ada beberapa Aspek yang harus diperhatikan :
A. Pelayanan Rehabilitasi Medik di RS & PuskesmasA. Pelayanan Rehabilitasi Medik di RS & Puskesmas
2. Aspek Sarana, Prasarana dan Peralatan :
a. Pembangunan dan pengembangan gedung
rehabilitasi medik di Rumah Sakit
b. Pengadaan peralatan rehabilitasi medik termasuk
sarana penunjangnya dengan dukungan dana
pemerintah, luar negeri dan swasta serta swadaya
masyarakat.
3. Aspek Metode
4. Aspek Dana
B. Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) :
RBM adalah suatu strategi dalam pembangunan
masyarakat untuk rehabilitasi, persamaan
kesempatan, integrasi sosial dari semua
penyandang cacat dalam aspek kehidupan dan
penghidupan.
Paramedik Fungsional : Sebagai pelaksana pelayanan
a.a. Psikolog :Psikolog :1) Mengadakan evaluasi terhadap program pelayana psikologi yang
diprogramkan oleh dokter spesialis rehabilitasi medik atau dokter spesialis lainnya yang bekerja di Instansi Rehabilitasi Medik2) Menegakkan diagnosis psikologi, merencanakan program psikologi
dan memilih modalitas psikologi.3) Mengadakan keselarasan bila ada perbedaan antara program
psikologi yang disetujui oleh dokter spesialis rehabilitasi medik dan atau dokter lainnya dengan rencana/program psikologi.4) Melaksanakan program psikologi.5) Mengevaluasi kembali program psikologi.6) Mengusulkan program psikologi baru dan lanjutan bila
diperlukan7) Melaporkan berakhirnya program psikologi dan mengembalikan pasien kepada dokter spesialis rehabilitasi medik dan atau dokter spesialis lainnya.8) Melaksanakan rekam medik pasien.9) Melaksakan penyuluhan rehabilitasi medik khususnya bidang
psikologi.10) Bertanggung jawab atas terlaksananya program psikologi yang meliputi penggunaan modalitas psikologi.11) Bertanggung jawab kepada Dokter dan atau Kepala Pelayanan Psikologi.
b. Fisioterapis :b. Fisioterapis :1) Mengadakan evaluasi terhadap program pelayana fisioterapi yang
diprogramkan oleh dokter spesialis rehabilitasi medik atau dokter spesialis lainnya/dokter umum terlatih yang bekerja di Instalasi Rehabilitasi Medik yang bekerja di Instansi Rehabilitasi Medik.2) Menegakkan diagnosis fisioterapi, merencanakan program fisioterapi dan memilih modalitas fisioterapi.3) Mengadakan keselarasan bila ada perbedaan antara program
fisioterapi yang disetujui oleh dokter spesialis rehabilitasi medik dan atau dokter lainnya dengan rencana/program fisioterapi.4) Melaksanakan program fisioterapi.5) Mengevaluasi kembali program fisioterapi.6) Mengusulkan program fisioterapi baru dan lanjutan bila
diperlukan.7) Melaporkan berakhirnya program fisioterapi dan mengembalikan pasien kepada dokter spesialis rehabilitasi medik dan atau dokter spesialis lainnya.8) Melaksanakan rekam medik pasien.9) Melaksakan penyuluhan rehabilitasi medik khususnya bidang
fisioterapi.10) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program fisioterapi.11) Bertanggung jawab kepada Dokter yang membuat dan atau
Kepala Pelayanan fisioterapi.
c. Terapi Wicara :c. Terapi Wicara :1) Mengadakan evaluasi terhadap program pelayana terapi wicara
yang diprogramkan oleh dokter spesialis rehabilitasi medik atau dokter spesialis lainnya yang bekerja di Instansi Rehabilitasi
Medik2) Menegakkan diagnosis terapi wicara, merencanakan program
terapi wicara dan memilih modalitas terapi wicara.3) Mengadakan keselarasan bila ada perbedaan antara program
terapi wicara yang disetujui oleh dokter spesialis rehabilitasi medik dan atau dokter lainnya dengan rencana/program
terapi wicara.4) Melaksanakan program terapi wicara.5) Mengevaluasi kembali program terapi wicara yang sudah
dilaksanakan.6) Mengusulkan program terapi wicara baru dan mengembalikan pasien kepada dokter spesialis rehabilitasi medik dan atau dokter spesialis lainnya7) Melaporkan berakhirnya program terapi wicara dan mengembalikan pasien kepada dokter spesialis rehabilitasi medik dan atau dokter spesialis lainnya.8) Melaksakan penyuluhan rehabilitasi medik khususnya bidang
terapi wicara.9) Bertanggung jawab kepada Dokter dan atau Kepala Pelayanan terapi wicara.
d. Okupasi Terapis :d. Okupasi Terapis :1) Mengadakan evaluasi terhadap program pelayana okupasi terapi
yang diprogramkan oleh dokter spesialis rehabilitasi medik atau dokter spesialis lainnya yang bekerja di Instansi Rehabilitasi
Medik2) Menegakkan diagnosis okupasi terapi, merencanakan program
okupasi terapi dan memilih modalitas okupasi terapi.3) Mengadakan keselarasan bila ada perbedaan antara program
okupasi terapi yang disetujui oleh dokter spesialis rehabilitasi medik dan atau dokter lainnya dengan rencana/program
okupasi terapi.4) Melaksanakan program okupasi terapi.5) Mengevaluasi kembali program Okupasi terapi yang sudah
dilaksanakan.6) Mengusulkan program okupasi terapi baru dan dan lanjutan bila diperlukan7) Melaporkan berakhirnya program okupasi terapi dan mengembalikan pasien kepada dokter spesialis rehabilitasi medik dan atau dokter spesialis lainnya.8) Melaksakan rekam medik pasien.9) Melaksanakan penyuluhan rehabilitasi medik khususnya dibidang okupasi terapi10) Bertanggung jawab kepada dokter pengirim dan atau kepala
pelayana Okupasi terapi
e. Pelaksana Ortotok Prostetik :e. Pelaksana Ortotok Prostetik :
1) Menyelenggarakan pelaksanaan program pembuatan ortotik dan
prostetik sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter
spesialis rehabilitasi medik atau dokter spesialis lainnya yang bekerja
di Instalasi rehabilitasi medik
2) Mengevaluasi program ortotik prostetik.
3) Melaporkan hasil pembuatan ortotik prostetik kepada dokter
yang mengirim.
4) Melaksanakan rekam medis.
5) Melaksanakan penyuluhan rehabilitasi medik khususnya OP.
6) Membantu kepala pelayanan OP dalam pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan.
7) Membuat laporan berkala dan bertanggung jawab terhadap
fasilitas pelayanan.
8) Melaksakan tugas lain.
f. Pekerja Sosial Medik :f. Pekerja Sosial Medik :
1) Memantau keadaan sosial ekonomi pasien dgn cara :
- Wawancara dgn pasien
- Wawancara dgn keluarga pasien
- Wawancara dgn atasan pasien
2) Memberikan bimbingan sosial kpd pasien dan keluarganya :
- Memberikan motivasi/dorongan moril
- Memberikan alternatif pemecahan masalah
- Mengurangi tekanan mental
3) Mengadakan kunjungan rumah (Home visit)
4) Membuat studi kasus bila diperlukan.
5) Membuat laporan berkala di lingkup pelaksana Pekerja
Sosoal Medik.
6) Menyiapkan kelengkapan administrasi untuk klem asuransi.
7) Bekerjasama dgn badan-badan sosial untuk memecahkan
masalah yg dihadapi pasien dan keluarganya.
8) Menyiapkan rencana pemulangan pasien baik u/ keluarga,
lingkungan dan sebagainya.
9) Menyiapkan tempat u/ latihan kerja/ keterampilan bagi
penderita yg disiapkan u/ pulang.
g. Perawat Rehabilitasi Medik :g. Perawat Rehabilitasi Medik :1) Mengadakan evaluasi terhadap program pelayana keperawatan
yang diprogramkan oleh dokter spesialis rehabilitasi medik atau dokter spesialis lainnya atau dokter umum terlatih yang bekerja di Instansi Rehabilitasi Medik2) Menegakkan diagnosis keperawatan.3) Mengadakan konsultasi dgn dokter spesialis rehabilitasi
medik dan atau dokter spesialis lainnya mengenai program perawatan.
4) Melaksanakan perawatan dan mengevaluasi.5) Mengusulkan program perawatan baru dan lanjutan bila
diperlukan.6) Melaporkan berakhirnya program perawatan dan mengembalikan pasien kpd dokter spesialis rehabilitasi medik dan atau dokter spesialis lainnya.7) Melaksakan rekam medik pasien.8) Melaksanakan penyuluhan rehabilitasi medik khususnya dibidang perawatan.9) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program perawatan.10) Bertanggung jawab kpd dokter spesialis RM dan atau dokter
spesialis lainnya
top related