pemanfaatan media sosial untuk pengembangan usaha …
Post on 16-Oct-2021
12 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL UNTUK PENGEMBANGANUSAHA BAGI UMKM
( Studi Kasus Bandeng Presto di Kecamatan Juwana KabupatenPati )
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
Disusun oleh :
EDI SAPUTRO
B.111.12.0139
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG 2019
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Yen wani ojo wedi-wedi, yen wedi ojo wani-wani”
(Penulis)
“Kebohongan menyelamatkanmu sementara, tapi menghancurkanmu selamanya”
(L Lawliet)
“Ketika dunia jahat kepadamu, maka kau harus menghadapinya, karena tidakseorangpun yang akan menyelamatkanmu jika kau tidak berusaha”
(Roronoa Zoro)
“Kau gagal tapi masih bisa mampu bangkit kembali, karena itu menurutku artidari kuat yang sebenarnya”
(Hyuga Hinata)
“Tidak ada gunanya memiliki sesuatu yang berharga jika kau tidak bisamelindunginya”
(Portgas D. Ace)
“Tidak semua mimpi dan harapan akan terwujud sesuai dengan keinginan kita”
(Orochimaru)
“Kegagalan yang sesugguhnya adalah pada saat kita berhenti mencoba”
(Usopp)
viii
PERSEMBAHAN
Seiring dengan sembah sujudNya, Penulis mempersembahkan skripsi ini kepada:
“Allah SWT”Saya serahkan seluruh hidup dan matiku hanya kepadamu
“Bapak dan Ibu Tercinta”
Tak ada yang dapat menggantikan kasih dan sayang yang tak terbatas sepertiyang sudah bapak dan ibu berikan selama ini. Kalian berdua adalah
motivator, pembimbing dan anugerah terindah yang sudah Allah beri kepadasaya. Kalau ada kata selain terima kasih yang bisa saya ucapkan untuk bapakdan ibu, pasti kata itulah yang akan saya sampaian. “Arigatou gozaimasu”
“Kakak-kakak dan Keluarga Besar Saya”
Terima kasih kakak-kakak dan seluruh keluarga besar saya yang telahmemberikan motivasi, kasih saying dan doanya kepada saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
“Teman dan Sahabat-Sahabat Saya”
“Sahabat adalah salah satu sumber kebahagiaan dikala kita merasa tidakbahagia”. Terima kasih kepada teman-teman dan sahabat-sahabatku yangtelah memberi dorongan serta membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
“Dosen Pembimbing Skripsi Saya”
Bapak Sujito, SE, MSi. selaku dosen pembimbing skripsi saya, saya ucapkanbanyak terima kasih kepada beliau, saya sudah di bantu selama ini, sudah di
nasehati, sudah diajari, saya tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran daribeliau.
Terima kasih banyak
“Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Semarang”
Terima kasih banyak untuk semua ilmu, didikan dan pengalaman yang telahkalian berikan kepada saya.
ix
ABSTRACT
This research was conducted on UMKM Bandeng Presto di KecamatanJuwana Kabupaten Pati, which aims to determine how much influence socialmedia has for the development of marketing for UMKM.
The research method used is descriptive qualitative method with snowballdata collection, using the method of data collection in the form of in-depthinterviews with UMKM managers / owners and with consumers. So thatresearchers can dig deeper information into the findings. The results of theinterviews were then categorized to form a pattern and then described narratively.
The results obtained in this study are due to the increasingly sophisticatedera of technology, so that UMKM utilize social media by using social media suchas Facebook, Instagram, blogs to promote and approaches to interaction withconsumers.
Keywords: UMKM, Social Media, Marketing
x
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan terhadap UMKM Bandeng Presto di KecamatanJuwana Kabupaten Pati, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besarpengaruh media sosial bagi pengembangan pemasaran para UMKM.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptifdengan pengambilan data snowball, dengan menggunakan metode pengumpulandata berupa wawancara mendalam dengan pengelola/ pemilik UMKM dan denganpara konsumen. Sehingga peneliti dapat menggali informasi lebih mendalam yangmenjadi temuan. Hasil wawancara kemudian dikategorikan hingga membentukpola kemudian dideskripsikan secara narrative.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah karena di era jamanteknologi yang semakin canggih, sehingga para UMKM memanfaatkan mediasosial dengan cara menggunakan media sosial seperti facebook, instagram, bloguntuk melakukan promosi dan pendekatan interaksi dengan para konsumen.
Kata Kunci : UMKM, Media Sosial, Pemasaran
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
berkat dan rahmat-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Media
Sosial untuk Pengembangan Usaha bagi UMKM (Studi Kasus Bandeng Presto di
kecamatan Juwana Kabupaten Pati)” dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak
mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai
pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi
tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih
kepada:
1. Bapak Andy Kridasusila, SE, MM selaku rektor.
2. Bapak Yohanes Suhardjo, SE, Msi, Ak, CA selaku Dekan Ekonomi
3. Bapak Teguh Ariefianto, SE, MM selaku Ketua Progran Studi S1
Manajemen FE USM Semarang
4. Ibu Adijati Utaminingsih, SE, MM selaku dosen wali.
5. Bapak Sujito, SE, MSi selaku dosen pembimbing.
6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi yang telah banyak memberi
ilmu dan pelajaran berharga.
7. Bapak, Ibu, Saudara-saudara, keponakan-keponakan dan keluarga besar
saya.
8. Semua sahabat, teman-teman Pram, Wicak, Farid dan yang lain tidak
dapat saya sebutkan satu persatu “mina arigatou”. Khusus buat tores
semoga cepat menyusul “ganbatte”.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran
dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Semarang, 11 Februari 2019Penulis
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI ................................................................ ii
PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI ................................................................. iii
PENGESAHAN LULUSAN UJIAN..................................................................... iv
PENGESAHAN REVISI UJUAN SKRIPSI ...........................................................v
PERNYATAAN ORIGINALITAS SKRIPSI ..................................................... vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii
ABSTRACT........................................................................................................... ix
ABSTRAK ...............................................................................................................x
KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 9
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian......................................................9
1.3.1 Tujuan Penelitian ....................................................................9
1.3.2 Kegunaan Penelitian............................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................11
xiii
2.1 Landasan Teori ...............................................................................11
2.1.1 Teori Pengambilan Keputusan (Decision Making) ...............11
2.1.2 Teori Komunikasi ..................................................................17
2.1.3 Teoari Media Sosial...............................................................24
2.1.4 Teori Promosi ........................................................................35
2.1.5 Teori Bisnis Online................................................................39
2.2 Penelitian Terdahulu ......................................................................42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...........................................................46
3.1 Rancangan Penelitian .................................................................... 46
3.2 Lokasi Penelitian ............................................................................47
3.3 Objek Amatan.................................................................................54
3.4 Jenis Data Penelitian.......................................................................55
3.5 Prosedur Penelitian dan Sumber Pengambilan Data .......................55
3.5.1 Prosedur Penelitian................................................................55
3.5.2 Proses Penelitian....................................................................57
3.5.3 Sumber Data ..........................................................................59
3.6. Teknik Analisis Data ......................................................................60
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ....................................................63
3.6.2 Teknik Keabsahan Data.........................................................64
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................68
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ............................................................68
4.2 Analisis Data ..................................................................................75
xiv
4.3 Ringkasan Temuan Deskripsi Hasil Persoalan Penelitian..............92
4.4 Upaya Pengembangan Usaha bagi UMKM Menggunakan Media
Sosial dalam Acara Seminar...........................................................97
4.5 Pembahasan ..................................................................................100
BAB V PENUTUP ...........................................................................................111
5.1 Kesimpulan...................................................................................111
5.2 Saran .............................................................................................112
5.3 Rekomendasi ................................................................................112
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data UMKM Desa Dukutalit ...................................................................7
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..............................................................................43
Tabel 3.1 Daftar Nama Informan ...........................................................................54
Tabel 4.1 Daftar Responden Penelitian..................................................................75
Tabel 4.2 Ringkasan Temuan Deskripsi Hasil Persoalan Penelitian pertama .......92
Tabel 4.3 Ringkasan Temuan Deskripsi Hasil Persoalan Penelitian kedua...........94
Tabel 4.4 Ringkasan Temuan Deskripsi Hasil Persoalan Penelitian ketiga...........96
Tabel 4.5 Pakar Dalam Acara Seminar ..................................................................97
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 We Are Social Indonesia......................................................................2
Gambar 1.2 We Are Social Active Media Platforms...............................................3
Gambar 3.1 Lokasi Penelitian Bandeng Presto Bu Sufa’ati Juwana .....................51
Gambar 3.2 Lokasi Penelitian Bandeng Presto UD. Rindang Juwana ..................52
Gambar 3.3 Lokasi Penelitian Bandeng Presto Primadona Juwana ......................52
Gambar 3.4 Analisis Model Interaktif ...................................................................61
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, saat
ini penggunaan internet sudah tidak asing lagi untuk memasarkan suatu
produk. Suatu usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran produk atau
jasa dengan menggunakan media internet dapat disebut juga media sosial.
Secara umum, definisi media sosial adalah media online. media sosial
merupakan sebuah media online dimana para penggunanya bisa saling
berkomunikasi dan berinteraksi. Jadi pengertian media sosial disini adalah
sebuah saluran atau sarana untuk pergaulan social yang dilakukan secara
online melalui jaringan internet.
Para pengguna media social atau bisa juga disebut dengan user ini
bisa melakukan komunikasi atau interaksi, berkirim pesan, baik pesan teks,
gambar, audio hingga video, saling berbagi atau sharing, dan juga
membangun jaringan atau networking. Contoh media social sendiri yang
hingga saat ini paling umum digunakan adalah blog, wiki, facebook dan juga
jejaring social lainnya.
Pemasaran dengan strategi promosi melalui internet khususnya
dengan social media (jejaring sosial) dapat meningkatkan penjualan secara
luas dan tidak memerlukan biaya pemasaran yang mahal. Konsumen juga
akan lebih mudah untuk mencari informasi mengenai produk yang ingin
mereka beli karena tidak perlu tatap muka secara langsung.
2
Gambar 1.1
We Are Social Indonesia
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh We Are Social yang
bekerjasama dengan Hootsuite, menyebutkan bahwa ada 130 juta orang
Indonesia yang terbilang aktif di media sosial (medsos). Laporan We Are
Social mengungkapkan bahwa total populasi Indonesia mencapai 265,4
juta jiwa, sedangkan pengguna internetnya setengah dari populasi, yakni
sebesar 132,7 juta. Bila dilihat dari jumlah pengguna internetnya, maka
bisa dibilang seluruh pengguna internet di Indonesia sudah mengakses
medsos. We Are Social mengatakan 132,7 juta pengguna internet, 130 juta
diantaranya pengguna aktif di medsos dengan penetrasi 49%. Sedangkan
dari jumlah perangkat, We Are Social mengatakan unique mobile users
menyentuh angka 177,9 juta dengan penetrasi 67%.
3
Fakta lainnya, orang Indonesia rata-rata menghabiskan waktu
untuk berselancar di internet dengan berbagai perangkat hingga delapan
jam 51 menit. Sementara, rata-rata berkecimpung di medsos dengan
berbagai perangkat hingga tiga jam 23 menit. Mengenai kecepatan koneksi
internet, We Are Social mengatakan rata-rata kecepatan untuk fixed
broadband mencapai 13,79 Mbps dan rata-rata kecepatan untuk mobile
broadband mencapai 9,82 Mbps. Platform medsos yang paling
digandrungi oleh orang Indonesia, di antaranya YouTube 43%, Facebook
41%, WhatsApp 40%, Instagram 38%, Line 33%, BBM 28%, Twitter
27%, Google+ 25%, FB Messenger 24%, LinkedIn 16%, Skype 15%, dan
WeChat 14%.
Gambar 1.2
We Are Social Most Active Media Platforms
4
Semua fakta-fakta tersebut terangkum dalam laporan yang berjudul
'Essential Insight Into Internet, Social Media, Mobile, and Ecommerce Use
Around the World' yang dirilis berdasarkan data pada Januari 2018.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memerlukan media pemasaran
yang efektif untuk memperluas pangsa pasar. Media Sosial merupakan
salah satu media pemasaran untuk mendukung tujuan tersebut. Berbagai
macam dari media online mempercepat partisipasi, pembicaraan timbal
balik dan perasaan bermasyarakat yang berpotensi untuk mengubah
karakter kehidupan sosial dalam hubungan antar pribadi dalam level
komunitas.
Media sosial bukan alat yang baru karena alat ini telah ada sejak
manusia saling mengadakan interaksi dengan orang lain di dunia ini dan
dinamakan social network. Hanya pada masa modern ini, jaringan sosial
diwujudkan dalam bentuk teknologi digital, yaitu online social
networking websites seperti: Twitter, Facebook, dan MySpace yang
mempunyai dampak signifikan terhadap kehidupan pribadi dan
memungkinkan individu-individu mudah untuk berkomunikasi, membagi
informasi dan membentuk komunitas secara on line.
Salah satu kelebihan media sosial adalah memiliki banyak potensi
untuk kemajuan suatu usaha. Media sosial dapat digunakan untuk
melakukan komunikasi dalam bisnis, membantu pemasaran produk dan
jasa, berkomunikasi dengan pelanggan dan pemasok, melengkapi merk,
mengurangi biaya dan untuk penjualan on line. Setelah tahun 2015,
5
dengan hadirnya media sosial Whatsapp, penggunaan media tersebut
sebagai alat jaringan sosial dapat meningkatkan hubungan kekeluargaan
dan media edukasi. Media sosial juga dapat mempunyai tujuh fungsi
potensial dalam bisnis yaitu mengidentifikasi pelanggannya, mengadakan
komunikasi timbal balik, membagikan informasi untuk dapat mengetahui
obyek yang disukai pelanggan, kehadiran pelanngan, hubungan antar
pelanggan berdasarkan lokasi dan pola interaksi, reputasi perusahaan di
mata pelanggan dan membentuk kelompok antar pelanggan.
Kabupaten Pati merupakan salah satu daerah penghasil ikan
bandeng. Sebagai daerah pesisir Kabupaten Pati berpotensi untuk
mengembangkan perikanan baik dari hasil tangkapan maupun dari hasil
budidaya khususnya budidaya tambak. Bandeng merupakan jenis ikan laut
yang memiliki daya tahan tinggi, sehingga bisa dibudidayakan di air tawar
dan air payau. Disamping itu bandeng tergolong jenis ikan yang mudah
beradaptasi di tempat-tempat baru. Ikan bandeng merupakan salah satu
komoditas unggulan dari subsektor perikanan di Kabupaten Pati. Ikan
bandeng menjadi ciri khas di Kabupaten Pati meskipun udang windu
pernah menjadi komoditas primadona dukabupaten ini. Adapun ciri khas
bandeng yang dihasilkan di Kabupaten Pati antara lain rasa ikan bandeng
yang gurih, tidak bau tanah.
Salah satu produk olahan makanan yang terkenal di Kabupaten Pati
dengan bahan ikan bandeng adalah bandeng presto. Presto merupakan cara
memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi. Bandeng Presto adalah
6
bentuk olahan tradisional yang telah diterima oleh masyarakat. Banyak
sekali orang yang menggemari produk bandeng presto. Jenis olahan
bandeng presto adalah salah satu bentuk penganeragaman pengolahan
hasil perikanan terutama sebagai modifikasi pemindangan. Bandeng
predto hampir sama dengan pindang bandeng, tetapi memiliki kelebihan
yakni ikan tetap utuh, tulang dan duru-duri dari bagian ekor hingga bagian
kepala menjadi lunak dengan rasa dan aroma yang khas. Selain itu, dengan
cara diolah menjadi bandeng presto nilai gizi ikan bandeng tidak
berkurang.
Pada tahun 2017 tercatat 42 industri rumahan, dari 13 desa di 6
kecamatan sebagai tempat industri pengolahan bandeng presto mampu
memberikan kapasitas produksi hingga mencapai 2. 670 kg/hari dengan
modal keseluruhan Rp. 645.800.000.00,-. Data laporan ini, membuktikan
secara tidak langsung Kabupaten Pati sebenarnya punya potensi besar untuk
mengembangkan indutri bandeng presto skala nasional.
Desa Dukutalit adalah desa yang terletak di Kecamatan Juwana,
Kbupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. Desa Dukutalit memiliki
keistimewaan dan sumber ekonomi di bidang perikana yaitu industri
bandeng presto, usaha pemindangan ikan, budidaya bandeng, lele dan
udang, serta UMKM lainnya diluar bidang perikanan seperti pengrajin
kuningan, industri tahu, tempe dan lain sebagainya. Diantara industri
perikanan yang ada di Desa Dukutalit yang paling terkenal adalah bandeng
presto. Bandeng presto menjadi unggulan di desa ini. Bandeng presto
7
diminati oleh masyarakat bukan hanya sebagai lauk untuk warga sekitar
Pati, namun juga sebagai oleh-oleh khas bagi orang-orang yang
berkunjung ke Kabupaten Pati. Banyak UMKM yang ada di Desa
Dukutalit yang mayoritas menjual bandeng presto. Hal ini di tunjukan
pada tabel berikut:
Tabel 1.1
Data UMKM Desa Dukutalit
No Nama Usaha Legalitas Media sosial
1. Sufa’ati Presto Berizin Menggunakan
2. Hj. Suryati Presto Berizin Menggunakan
3. Tubagus Presto Berizin Menggunakan
4. Marem Presto Berizin Menggunakan
5. Supriyo Presto Belum Tidak
6. Sutrisno Presto Belum Tidak
7. Sukini Presto Belum Tidak
8. Sariyo Presto Belum Tidak
9. Winarso Presto Belum Menggunakan
10. Suripto Presto Belum Tidak
8
11. Jumiati Presto Belum Menggunakan
12. Sumiyati Presto Belum Menggunakan
13. Sumiyati Presto Belum Menggunakan
14. Kris Presto Belum Menggunakan
15. Darni Presto Belum Tidak
16 Mamik Presto Belum Menggunakan
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 10 dari 16 UMKM yang
menggunakan media sosial untuk memasarkan produknya. Dengan adanya
UMKM yang berizin maupun belum berizin yang menggunakan media sosial
tersebut tentunya akan membawa kedalam tindakan bersaing. Dengan
demikian pelaku industri bandeng presto harus pintar dalam memanfaatkan
media sosial dalam bersaing.
Dengan melihat beberapa hal yang ada di atas, saya selaku peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pemanfaatan Media
Sosial untuk Pengembangan Usaha Bagi UMKM (Studi Kasus Bandeng
Presto di kecamatan Juwana Kabupaten Pati)”.
9
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
• Bagaimana UMKM memasarkan produk ke media sosial?
• Bagaimana pemanfaatan media sosial sebagai media pemasaran online
oleh UMKM?
• Mengapa UMKM memilih media sosial sebagai media pemasaran?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Agar penulisan ini mempunyai arah diperlukan adanya tujuan.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
• Untuk menguji seberapa besar pengaruh media sosial bagi UMKM
khususnya Usaha Bandeng Presto di Kota Juwana.
• Untuk mengetahui jenis media sosial yang paling berpengaruh bagi
UMKM khususnya Usaha Bandeng Presto di Kota Juwana.
• Untuk mengetahui manfaat kegunaan sosial media di dalam usaha para
UMKM khususnya Usaha Bandeng Presto di Kota Juwana.
10
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
• Bagi Akademis
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menambah ilmu pengetahuan
dan berguna sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian yang
selanjutnya.
• Bagi UMKM Bandeng Presto di Kota Juwana
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
informasi dan acuan untuk mengembangkan UMKM Bandeng
Presto di Kota Juwana.
• Bagi Peneliti
Kesempatan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
tentang bagaimana cara membuat usaha sendiri kedepannya.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Pengambilan Keputusan (Decision Making)
1. Definisi Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau
keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan
suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap
proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final.
Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap
pilihan.
Definisi pengambilan keputusan menurut beberapa ahli:
a. George R. Terry (1972)
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternative perilaku
(kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternative yang ada.
b. Sondang P. Siagian (1998)
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis
terhadap hakikat alternative yang dihadapi dan mengambil tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
12
c. James A. F. Stoner (1996)
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk
memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan
keputusan adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu
pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik
tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.
2. Dasar Pengambilan Keputusan
Menurut George R.Terry dan Brinckloe(1972); disebutkan dasar-
dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu
:
1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan
memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan
keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan
kelemahan.
2. Pengalaman
13
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat
bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat
memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya
terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak
pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan
tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi
kini.
3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan
keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat
kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga
orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela
dan lapang dada.
4. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya
dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih
tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki
kelebihan dan kekurangan.
5. Logika/Rasional
14
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi
yang rasional terhadap semua unsur pada setiap sisi dalam proses
pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan
rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih
transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas
kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau
sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara
logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
• Kejelasan masalah
• Orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai
• Pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan
konsekuensinya
• Preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria
• Hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil
ekonomis yang maksimal.
3. Jenis-jenis Keputusan Organisasi
Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan
berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil
keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat melibatkan dalam
mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut
difokuskan.
15
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan
berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk
mengendalikannya.
Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-
saat khusus dan tidak bersifat rutin.
4. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Menurut George R.Terry (1989) faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut:
• Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional
maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan
• Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk
mencapai tujuan organisasi
• Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi,
perhatikan kepentingan orang lain
• Jangan sekali ada 1 pilihan yang memuaskan
16
• Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan
mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik
• Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup
lama
• Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan
hasil yang baik
• Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui
apakah keputusan yang diambil itu betul
• Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian
kegiatan berikutnya.
Kemudian terdapat 6 faktor lain yang juga ikut mempengaruhi
pengambilan keputusan, yaitu:
1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak
nyaman, atau kenikmatan. Ada kecendrungan menghindari tingkah laku
yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku
yang memberikan kesenangan.
2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada
situasi secara subjektif.
3. Rasional
17
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatan informasi,
memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan
melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan
dirinya melalui kemampuannya dalam bertindak.
5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan
antar satu orang ke orang lainnya dapat mempengaruhi tindakan
individual.
6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan
mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu
tingkah laku tertentu.
2.1.2 Teori Komunikasi
Manusia selalu berusaha berkomunikasi antara satu dengan yang
lain dan mereka berinteraksi dalam keperluan melengkapi dan
menyempurnakan pengetahuan yang mereka miliki guna beradaptasi dengan
lingkungan. Semakin sering berkomunikasi, maka semakin sering mereka
mendapatkan sesuatu yang baru dalam membangkitan rasa
keingintahuannya.Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris
communication, berasal dari kata latin communicatio yang bersumber dari
18
kata communis berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.
Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaaan makna mengenai suatu
pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan
(Effendi, 2004:9).
Komunikasi secara mudah diartikan sebagai proses transfer pesan
melalui sarana atau media komunikasi kepada komunikan yang dituju.
Menurut Hovland “Communication is the process to the modify the behavior
of other individuals” Komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang
lain (Effendi, 2004:10).
Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi yang telah banyak
memberi perhatian pada riset komunikasi, khususnya dalam hal penyebaran
inovasi membuat definisi bahwa: “Komunikasi adalah proses dimana suatu
ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud
untuk mengubah tingkah laku mereka.” (Cangara, 2008:20)
Definisi tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh Rogers bersama
D. Lawrence Kincaid sehingga melahirkan suatu definisi baru yang
menyatakan bahwa: “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang
atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu
sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang
mendalam.” (Cangara, 2008:20)
Definisi-definisi yang dikemukakan diatas tentunya belum mewakili
semua definisi komunikasi yang telah dibuat oleh banyak pakar, namun
sedikit banyaknya kita telah dapat memperoleh gambaran seperti apa yang
diungkapkan oleh Shanon dan Weaver bahwa komunikasi adalah bentuk
interkasi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja
19
atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan
bahsa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan
teknologi.
Berdasarkan definisi tersebut, peneliti memahami bahwa
berkomunikasi dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang.
Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang
disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung arti dan dilakukan oleh
penyampai pesan dan ditujukan pada penerima pesan. (Widjaja, 2002:13)
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan melalui media tertentu untuk menghasilkan efek/ tujuan
dengan mengharapkan feedback atau umpan balik. Penyampaian pesan
dapat berupa gagasan dan harapan yang disampaikan melalui simbol kepada
khalayak.
• Komponen Komunikasi
Seperti yang kita ketahui, komunikasi mempunyai beberapa
komponen yang mendukung terjadinya sebuah proses komunikasi. Adapun
komponen-komponen tersebut adalah :
1) Komunikator/Penyampai pesan/Sumber/Source
Semua proses komunikasi berasal dari sumber, yang dapat
berupa perorangan (komunikasi individual atau antar
perorangan) atau seorang dengan beberapa orang di suatu
lembaga atau organisasi atau orang yang dilembagakan
(komunikasi dengan media massa).
20
2) Pesan/Message
Unsur pesan meliputi semua materi atau isi yang
dikomunikasikan antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses
komunikasi, baik yang disampaikan secara verbal maupun non
verbal baik secara langsung maupun tidak langsung (misalnya
melalui media massa). Pesan dapat berupapesan verbal
(bahasa/kata-kata lisan atau tertulis), pesan non verbal (isyarat,
gambar, warna) dan pesan paralinguistik (kualitas suara,tekanan
suara, kecepatan suara, vokalisasi).
3) Saluran/Media/Channel
Unsur saluran merupakan sarana tempat pesan yang disampaikan
sehingga bisa diterima dan dimaknai oleh komunikan. Misalnya:
media massa (surat kabar, majalah, televisi, radio dll.) telepon
ataupun surat.
4) Komunikan/Penerima pesan/Receiver
Unsur penerima merupakan sasaran dari komunikasi, bisa terdiri
dari seseorang atau beberapa orang atau suatu
lembaga/organisasi.
5) Tujuan/Destination/Efect
Efek merupakan hasil dari suatu kegiatan komunikasi,
merupakan tujuan dari peserta-peserta di dalam proses
komunikasi.
21
6) Umpan Balik/Feedback
Feedback merupakan tanggapan atas pesan komunikan apabila
tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.
7) Gangguan/Noise
Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi
sebagai akibat pesan yang diterima komunikan berbeda dengan
pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
• Fungsi dan Tujuan Komunikasi
Harold D.Laswell, salah seorang peletak dasar ilmu komunikasi,
menyebutkan tiga fungsi dasar yang menjadi penyebab, mengapa manusia
perlu berkomunikasi (Cangara, 2008:59):
1. Dasar manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui
komunikasi manusia dapat mengetahui peluang-peluang yang ada untuk
dimanfaatkan, dipelihara dan mneghindar pada hal-hal yang mengancam
alam sekitarnya. Melalui komunikasi, manusia dapat mengetahui suatu
kejadian atas peristiwa. Bahkan melalui komunikasi manusia dapat
mengembangkan pengetahuannya, yakni elajar dari pengalamnnya
maupun melalui informasi yang mereka terima dari lingkungan sekitarnya.
2. Upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
Proses kelanjutan suatu masayarakat sesunggguhanya tergantung
bagaimana masyarakat itu bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
Penyesuaian disini bukan saja terletak pada kemampuan manusia memberi
22
tanggapan terhadap gejala alamyang dapat mempengaruhi perilaku
manusia tetapi jugal ingkungan masyarakat tempat manusia hidup dalam
tantangan. Dalam lingkungan seperti itu diperlukan penyesuaian, gar
manusai dapat hidup dalam suasana yang harmonis.
3. Upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi. Suatu
masyarakat yang ingin memperthankan keberadaannya, maka anggota
masyarakatnya dituntut untuk melakukan pertukaran nilai, perilaku dan
peranan.
Dari penjelasan diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa fungsi
utama komunikasi adalah sebagai mediasi antara individu atau kelompok,
dimana komunikator menyampaikan informasi kepada komunikan dan
terdapat umpan balik dari komunikan terhadap komunikator.
Komunikasi merupakan kebutuhan dasar bagi setiap masing-
masing induvidu ataupun kelompok. Menurut peneliti, fungsi komunikasi
adalah sebagai media penghubung, komunikasi merupakan media untuk
saling memberikan informasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Sifat
komunikasi tersebut bisa secara langsung maupun tidak langsung.
Komunikasi memiliki tujuan-tujuan, yaitu (Severin & Tankard, 2005:13) :
- Mengubah sikap (to change the attitude)
- Mengubah opini atau pendapat (to change the point)
- Mengubah perilaku (to change the behaviour)
- Mengubah masyarakat (to change the society)
23
• Bentuk-bentuk Komunikasi
Proses komunikasi dapat digolongkan dalam beberapa bentuk(Mulyana, 2006:72), yaitu:
1. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal communication)
Komunikasi yang dilakukan dengan diri sendiri, baik kita sadari
maupun tidak disadari. Komunikasi ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari proses komunikasi dua orang, tiga orang, dan
sebagainya, karena sebelum berkomunikasi dengan orang lain,
biasanya individu berkomunikasi terlebih dahulu dengan diri sendiri.
(mempersepsikan dan memastikan makna suatu pesan dari orang
lain).
2. Komunikasi Interpribadi (Interpersonal communication)
Proses pertukanan informasi antara seseorang dengan orang lain atau
lebih. Komunikasi ini adalah proses penyampaian suatu pesan oleh
seorang komunikator kepada perilakunya, karena yang terlibat dalam
komunikasi ini hanya dua orang, maka jenis komunikasi ini sering
disebut komunikasi diadik. Efektifitas dalam komunikasi ini paling
tunggi karen sifatnya yang timbal balik dan terkonsentrasi.
3. Komunikasi kelompok (Group communication)
Komunikasi antara seseorang dengan sekelompok orang dalam
situasi tatap muka.
4. Komunikasi publik (Public communucation)
Komunikasi antara seseorang dengan sejumlah besar orang atau
khalayak, yang tidak dapat dikenali satu persatu. Komunikasi ini
sering disebut dengan pidato, ceramah, kuliah dan lain-lain. Pada
24
umumnya, komunikasi publik bersifat formal dan lebih sulit, karena
menuntut persiapan pesan yang cermat, keberanian dan kemampuan
dalam menghadapi sejumlah besar orang atau khalayak.
5. Komunikasi media massa (Mass Media Communication)
Atau disebut juga sebagai komunikasi massa dimana komunikasi
berlangsung dengan adanya media sebagai perantara. Dalam
penelitian ini, Komunikasi media massa menjadi fokus bagi peneliti,
karena yang menjadi objek penelitian adalah Media Sosial.
2.1.3 Teoari Media Sosial
Secara umum, pengertian media sosial adalah media online yang
mendukung adanya interaksi sosial. Sosial media atau media sosial
menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah suatu komunikasi ke
dalam dialog interaktif. Beberapa contoh-contoh situs media sosial yang
sangat populer saat ini adalah Facebook, Twitter, Blog dan Wikipedia.
Menjamurnya pengguna media sosial hingga sampai saat ini, juga
tidak lepas dari peran serta para ahli dalam memberikan gagasan, pandangan
ataupun teorinya terkait media sosial. Beberapa gagasan ataupun teori dalam
media sosial, secara sederhana dapat berupa sebuah definisi media sosial
atau pengertian media sosial.
Definisi media sosial, tidak serta merta berupa gagasan yang tidak
berdasar yang dikeluarkan oleh para ahli tersebut. Demikian adanya, media
sosial memiliki fungsi, peran, dan dampak bagi kehidupan masyarakat yang
harus didesain sedemikian rupa agar media sosial tetap pada fungsi, dan
25
tujuan media sosial itu sendiri, dan memiliki manfaat dalam kehidupan
setiap individu.
Olehnya itu, sumbangsih pemikiran para ahli, diantaranya mengenai
pengertian media sosial, patut untuk di apresiasi dan sebagai pengguna patut
berbangga dan bersyukur, peran serta dari para ahli dalam memberikan arah
teknologi mutakhir ini, media sosial. Adapun definisi atau pengertian media
sosial menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Menurut Antony Mayfield (2008) yang memberikan gagasannya
berupa definisi media sosial dimana menurutnya pengertian media sosial
adalah media yang penggunanya mudah berpartisipasi, berbagai dan
menciptakan peran, khususnya blog, jejaring sosial, wiki/ensiklopedia
online, forum-forum maya, termasuk virtual worlds (dengan avatar/karakter
3D). Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlien mendefinisikan bahwa
pengertian media sosial adalah sebuah kelompok aplikasi berbasis internet
yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user generated content. Menurut
Lisa Buyer, bahwa definisi media sosial adalah bentuk hubungan
masyarakat yang paling transparan, menarik dan interaktif saat ini. Menurut
Sam Decker yang turut serta memberikan perannya dalam bentuk gagasan
berupa definisi media sosial yang menurutnya bahwa pengertian media
sosial adalah konten digital dan interaksi yang dibuat oleh dan antar satu
sama lain. Menurut Marjorie Clayman bahwa definisi atau pengertian media
sosial adalah alat pemasaran baru yang memungkinkan untuk mengetahui
pelanggan dan calon pelanggan dengan cara yang sebelumnya tidak
26
mungkin. Menurut Philip dan Kevin Keller bahwa pengertian media sosial
adalah sarana bagi konsumen untuk berbagai informasi teks, gambar, video,
dan audio dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya.
Menurut Henderi, dkk, bahwa pengertian media sosial adalah situs jaringan
sosial misalnya layanan berbasis web yang memungkinkan bagi setiap
individu untuk membangun profil publik ataupun semi publik dalam sistem
terbatasi, daftar pengguna lain dengan siapa mereka terhubung, dan melihat
dan menjelajahi daftar koneksi mereka yang dibuat oleh orang lain dengan
suatu sistem.
Fungsi Media Sosial
Media sosial dalam perannya saat ini, telah membangun sebuah
kekuatan besar dalam membentuk pola perilaku dan berbagai bidang dalam
kehidupan manusia. Hal ini yang membuat fungsi media sosial sangat besar.
Adapun fungsi media sosial diantaranya sebagai berikut:
• Media sosial adalah media yang didesain untuk memperluas
interaksi sosial manusia dengan menggunakan internet dan
teknologi web.
• Media sosial berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah
media siaran dari satu institusi media ke banyak audience (one to
many) ke dalam praktik komunikasi dialogis antara banyak
audience (many to many).
27
• Media sosial mendukung demokratisasi pengetahuan dan juga
informasi. Mentranformasi manusia dari pengguna isi pesan
menjadi pembuat pesan itu sendiri.
Selain itu, terdapat pendapat lain menurut Puntoadi (2011:5)
pengguna media sosial berfungsi sebagai berikut:
• Keunggulan membangun personal branding melalui sosial media
adalah tidak mengenal trik atau popularitas semu, karena
aduensilah yang akan menentukan. Berbagai sosial media menjadi
media untuk orang yang berkomunikasi, berdiskusi dan bahkan
menberikan sebuah popularitas di media sosial.
• Media sosial memberikan sebuah kesempatan yang berfungsi
interaksi lebih dekat dengan konsumen. Media sosial menawarkan
content komunikasi yang lebhi individual. Melalui media sosial
pula berbagai para pemasar dapat mengetahui kebiasaan dari
konsumen mereka dan melakukan suatu interaksi secara personal
serta dapat membangun sebuah ketertarikan yang lebih dalam.
Karakteristik Media Sosial
Media sosial memiliki ciri-ciri yang tidak lepas dari berbagai
ciri-ciri dari media sosial yang banyak digunakan hingga saat ini.
Berikut beberapa karakteristik yang terdapat pada media sosial.
• Partisipasi. Mendorong kontribusi dan umpan balik dari setiap
orang yang tertarik atau berminat menggunakannya, hingga dapat
mengaburkan batas antara media dan audience.
28
• Keterbukaan. Kebanyakan dari media sosial yang terbuka bagi
umpan balik dan juga partisipasi melalui sarana-sarana voting,
berbagai, dan juga komentar. Terkadang batasan untuk mengakses
dan juga memanfaatkan isi pesan (perlindungan password terhadap
isi cenderung dianggap aneh).
• Perbincangan. Selain itu, kemungkinkan dengan terjadinya
perbincangan ataupun pengguna secara dua arah.
• Keterhubungan. Mayoritas dari media sosial tumbuh dengan
subur lantaran terjadi suatu kemampuan yang dapat melayani
keterhubungan antar pengguna, melalui suatu fasilitas tautan
(links) ke website, sumber informasi dan bagi pengguna-pengguna
lainnya.
Jenis-jenis Media Sosial
Menurut Kotler dan Keller bahwa terdapat tiga macam
platform yang utama untuk media sosial:
• Online Communities And Forums. Komunitas online dan forum
tersebut datang dalam segala bentuk dan ukuran dimana banyak
dibuat oleh pelanggan ataupun kelompok yang pelanggan tanpa
adanya bunga komersial ataupun dengan afiliasi perusahaan.
Sebagian hal ini disponsori oleh perusahaan yang anggotanya
berkomunikasi dengan perusahaan dan dengan satu sama lain yang
melalui posting, instant, messaging, dan juga chatting yang
29
berdiskusi mengenai minat khusus yang dapat berhubungan dengan
produk perusahaan dan merek.
• Blogs. Terdapat tiga juta pengguna blog dan mereka yang sangat
beragam, yang beberapa pribadi untuk teman-teman dekat dan
keluarga, lainnya dirancang untuk menjangkau dan juga
mempengaruhi khalayak luas.
• Social Networks. Jaringan sosial telah menjadi kekuatan yang
penting baik dalam bisnis konsumen dan juga pemasaran bisnis ke
bisnis. Salah satunya dari facebook, messanger, twitter dan juga
Blackberry dll. Jaringan yang berbeda tersebut menawarkan
manfaat yang berbeda pula untuk perusahaan.
Selain itu, menurut Puntoadi (2011: 34) bahwa terdapat
beberapa macam-macam media sosial adalah sebagai berikut:
• Bookmarking. Berbagai alamat website yang menurut pengguna
bookmark sharing menarik minat mereka. Bookmarking
memberikan sebuah kesempatan untuk menshare link dan tag yang
diminati. Hal demikian bertujuan agar setiap orang dapat
menikmati yang kita sukai.
• Content Sharing. Melalui situs-situs content sharing tersebut
orang-orang menciptakan berbagai media dan juga publikasi untuk
berbagi kepada orang lain. YouTube dan Flikr merupakan situs
content sharing yang biasa dikunjungi oleh khalayak.
• Wiki. Sebagai situs yang memiliki macam-macam karakteristik
yang berbeda misalnya situs knowledge sharing, wikitravel yang
30
memfokuskan sebuah diri informasi tempat, dan konsep komunitas
lebih eksklusif.
• Flickr. Situs yang dimiliki yahoo mengkhususkan sebuah image
sharing dengan kontributor yang ahli di setiap bidang fotografi di
seluruh dunia. Flickr menjadikan "photo catalog" yang setiap
produk dapat dipasarkan.
• Social Network. Aktivitas yang menggunakan fitur yang
disediakan oleh situs tertentu menjalin sebuah hubungan, interaksi
dengan sesama. Situs sosial networking tersebut adalah linkedin,
facebook, dan MySpace.
• Creating Opinion. Media sosial tersebut memberikan sarana yang
dapat berbagi opini dengan orang lain di seluruh dunia. Melalui hal
tersebut, creating opinion, semua orang dapat menulis, jurnalis dan
sekaligus komentator.
Dengan penerapan satu set teori bidang riset media dan proses
sosial, Kaplan dan Haenlein yang diterbitkan di tahun 2010. Menurut
Kaplan dan Haenlein, bahwa jenis-jenis media sosial adalah sebagai
berikut:
• Konten. Pengguna situs demikian mengklik setiap konten saham-
konten media, misalnya, gambar, video, ebook dll.
• Proyek Kolaborasi. Situs demikian mengguna dapat mengubah,
menambah, ataupun menghapus suatu konten sedikit yang tersedia
di website ini. Contohnya wikipedia.
31
• Blog dan Microblog. Pengguna bebas dalam mengekspresikan
sesuatu hal misalnya ventilasi atau mengkritik kebijakan
pemerintah. contohnya twitter.
• Virtual Game World. Sebuah dunia maya, dalam lingkup 3D
mengreplikasikan sebuah pengguna yang dalam bentuk yang
diinginkan dan berinteraksi dengan orang lain baik dunia nyata.
• Virtual Social World. Virtual dunia yang pengguna merasa hidup
dunia maya, misalnya dunia game virtual berinteraksi dengan
orang lain. Akan tetapi, dunia virtual sosial lebih luas dan lebih ke
arah kehidupan misalnya second life.
Dampak Media Sosial
Berbagai fitur dalam media sosial dan juga menjamurnya
berbagai macam-macam media sosial saat ini, tak pelak memberikan
dampak bagi seluruh kehidupan masyarakat, hingga setiap individu-
individu. Demikian terjadi, diakibatkan siklus partisipasi masyarakat
ataupun individu semakin berakselerasi dengan pertumbuhan
pengguna yang semakin tinggi.
Namun, bukanlah hal yang lumrah untuk saat ini. Media
sosial memberikan efek atau dampak yang memiliki perubahan besar
dalam seluruh bidang, mulai dari politik, ekonomi, sosial dan budaya
yang menyeluruh.
Hal ini, media sosial memberikan kelebihan, keuntungan atau
dampak positif hadirnya media sosial bagi masyarakat. Akan tetapi,
32
media sosial dalam sejarahnya, juga memberikan kerugian,
kelemahan atau dampak negatif yang tidak sedikit hingga
menyentuh kasus kriminal yang diperantarai dari hadirnya media
sosial. Adapun dampak positif media sosial dan juga dampak negatif
media sosial sebagai berikut:
• Dampak Positif
Berikut dampak positif media sosial:
• Mempererat silaturahim. Dalam hal silaturahim
penggunaan media sosial sangat cocok berinteraksi dengan
orang berjauhan tempat tinggalnya.
• Menyediakan ruang untuk berpesan positf. Penggunaan
sosial media tersebut telah banyak digunakan oleh para
tokoh agama, motivator, dan juga ulama.
• Mengakrabkan hubungan pertemanan. Media sosial akan
mengakbrakan suaut pertemanan kala seseorang malu
bertama di dunia nyata.
• Menyediakan informasi yang tepat dan akurat. Informasi
yang diperoleh dari media sosial baik itu informasi
perguruan tinggi, beasiswa dan juga lowongan kerja.
• Menambah wawasan dan pengetahuan. Akhir ini terdapat
akun media sosial yang membagi wawasan dan juga
pengetahuan yang dapat menarik wawasan juga
pengetahuan praktis.
33
• Dampak Negatif
Berikut dampak negatif media sosial:
• Penipuan. Bukan hal yang tabu lagi dimana media sosial
juga turut serta tak luput dari serangan penipu.
• Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di
dunia nyata.
• Situs jejaring sosial merupakan lahan subur bagi predator
dalam melakukan kejahatan.
• Pornografi. Tidak salah, jika penyebaran terbaik adalah
media sosial. Namun, hal ini juga memberikan efek yang
tidak baik dan jauh dari moral dimana informasi mengenai
pornografi juga tersebar di media sosial.
• Remaja dan anak, mudahnya mengeluarkan bahasa apapun
dalam media sosial.
• Prostitusi. Media sosial juga tempat penyebaran informasi
berbagai tempat-tempat prostitusi.
• Sarana penyebaran ideologi paling efektif dan efisien.
Pemanfaatan internet ini juga telah demikian berkembang
pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah social media,
di mana social media merupakan sebuah media sosialisasi dan
interaksi, dapat dilihat dan dikunjungi oleh setiap orang yang
34
berisikan berbagai informasi mengenai produk dan lain sebagainya.
Keberadaan media social merupakan sebuah media pemasaran
yang paling mudah dan murah yang dapat dilakukan oleh
perusahaan, hal ini pula yang menjadi daya tarik bagi para pelaku
UMKM untuk menjadikannya sebagai media promosi yang handal
melalui website/blog yang menampilkan profil perusahaan, selain
sebagai alat pemasaran interaktif, pelayanan dan membangun
komunikasi dengan konsumen serta menjadikannya alat menjual
dan membeli secara online.
Marketing Online
Teknologi informasi khususnya internet sangat
mempengaruhi dunia marketing, bahkan pemanfaatan internet untuk
marketing dianggap sebagai trend setter. Semakin tingginya
penggunaan internet berbanding lurus dengan pemanfaatannya di
dunia marketing, sehingga dikatakan bahwa marketing online mulai
populer sejalan dengan makin pupulernya penggunaan internet
(Lasmadiarta, 2011).
Menurut Jenu Widjaja Tandjung (2011) dengan internet
dapat memberikan efisiensi anggaran pemasaran, internet memiliki
jangkauan yang luas, akses mudah dan biaya murah. Hal ini terbukti
dengan banyaknya usaha mulai mencoba menawarkan berbagai
macam produknya dengan menggunakan media internet. Pemasaran
produk usaha kecil dan menengah melalui ecommerce dapat
menguntungkan konsumen dengan memperoleh produk yang lebih
35
murah karena melalui e-commerce usaha kecil dan menengah dapat
memangkas saluran distribusi yang otomatis berdampak pada
pengurangan harga. Selain biaya operasional yang murah, e-
commerce sangat mungkin memberikan pendapatan yang bisa jadi
sulit diperoleh melalui cara yang konvensional. Karena pemilik
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dapat melayani banyak pembeli
dalam waktu yang bersamaan dan pembelipun tidak perlu antri
menunggu untuk dilayani, mereka dapat langsung memilih produk
dan menyelesaikan proses pembayaran tanpa perlu menunggu
pembeli lain yang terlebih dahulu datang.
Tidak dipungkiri, internet memang membawa begitu banyak
kemudahan kepada penggunanya. Beragam akses terhadap informasi
dan hiburan dari berbagai penjuru dunia dapat dilakukan melalui
satu pintu saja. Internet juga dapat menembus batas dimensi
kehidupan penggunanya, waktu, dan bahkan ruang sehingga internet
dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Hanya
dengan fasilitas search engine—situs pencari informasi—pengguna
internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan
informasi yang diperlukannya dengan mengetikkan kata kunci di
form yang disediakan.
2.1.4 Teori Promosi
Pengertian Promosi Menurut Para Ahli
36
Promosi ialah arus informasi atau persuasi satu arah untuk
mengarahkan seorang atau organisasi terhadap tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran “Swastha dan Irawan, 22005:349”.
Promosi merupakan bentuk komunikasi pemasaran artinya
aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal
pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan “Tjiptono,
2002:219”.
Berikut ialah beberapa definisi/pengertian promosi berdasarkan
beberapa sumber yang diantaranya yaitu:
1. Menurut Sistaningrum “2002:98”
Promosi ialah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam
mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka
mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan saat ini atau
dimasa yang akan datang.
2. Menurut Gitosudarmo “2000:237”
Promosi ialah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen
agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu
membeli produk tersebut.
37
3. Menurut Kotler “2000:119”
Promosi ialah bagian dan proses strategi pemasaran sebagai cara untuk
berkomunikasi dengan pasar dengan menggunakan komposisi bauran
promosi “promotional mix”.
4. Menurut Rambat Lupiyoadi “2006:120”
Promosi merupakan salah satu variable dalam bauran pemasaran yang
sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk
jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi
antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk
mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa
sesuai dengan keinganan dan kebutuhannya.
Tujuan Dan Fungsi Promosi
Dalam hal ini tujuan promosi ialah untuk mempengaruhi konsumen
dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian. Promosi tidak
hanya sekadar berkomunikasi ataupun menyampaikan informasi, akan
tetapi juga menginginkan komunikasi mampu menciptakan
suasana/keadaan dimana para pelanggan bersedia memilih dan memiliki
produk, menurut Swasta “2000:245-246” tujuan fungsi promosi ialah
sebagai berikut:
38
1. Memberikan Informasi
Promosi dapat menambah nilai suatu barang dengan memberikan
informasi kepada konsumen, promosi dapat memberikan informasi baik
tentang barangnya, harganya, ataupun informasi lain yang memiliki
kegunaan kepada konsumen.
Tanpa adanya informasi seperti itu orang segan atau tidak akan
mengetahui banyak tentang suatu barang, dengan demikian promosi
merupakan suatu alat bagi penjual dan pembeli untuk meberitahu kepada
pihak lain tentang kebutuhan dan keinginan mereka, sehingga kebutuhan
dan keinginan tersebut dapat dipengaruhi dengan mengadakan pertukaran
yang memuaskan.
2. Membujuk Dan Mempengaruhi
Promosi selain bersifat memberitahu juga bersifat untuk membujuk
terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan mengatakan bahwa
suatu produk ialah lebih baik dari pada produk yang lainnya.
3. Menciptakan Kesan “Image”
Promosi dapat memberikan kesan tersendiri bagi calon konsumen
untuk produk yang diklankan, sehingga pemasar menciptakan promosi
39
sebaik-sebaiknya misalnya untuk promosi periklanan “advertising” dengan
menggunakan warna, ilustrasi, bentuk atau layout yang menarik.
4. Promosi Merupakan Suatu Alat Mencapai Tujuan
Promosi dapat digunakan untuk mencapai tujuan yakni untuk
menciptakan pertukaran yang menguntungkan melalui komunikasi,
sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi. Dalam hal ini komunikasi
dapat menunjukkan cara-cara untuk mengadakan pertukaran yang saling
memuaskan.
2.1.5 Teori Bisnis Online
Bisnis online terdiri dari dua kata yaitu bisnis dan online. Bisnis
adalah suatu usaha atau aktivitas yang dilakukan oleh kelompok maupun
individual, untuk mendapatkan laba dengan cara memproduksi produk
maupun jasanya untuk memenuhi kebutuhan konsumennya. Sedangkan
kata online adalah suatu kegiatan yang terhubung melalui jaringan
komputer yang dapat diakses melalui jaringan komputer lainnya. Dapat
disimpulkan bahwa bisnis online adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan di media internet untuk menghasilkan uang, sama halnya seperti
sebuah kegiatan bisnis di kehidupan nyata.
Menurut Wikipedia, bisnis online dikenal dan digambarkan sebagai
perdagangan elektronik; “Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa
Inggris: electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran,
40
pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer
lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran
data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem
pengumpulan data otomatis.”
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti dari bisnis
online yaitu usaha komersial dalam bidang perdagangan baik menjual
produk ataupun jasa, dimana bisnis ini menggunakan internet sebagai
wadahnya.
Didalam buku New Entrepeneur Orientation sendiri menjelaskan
bahwa pengertian bisnis online tidak jauh berbeda menurut KBBI yaitu
aktifitas atau pekerjaan yang dilakukan perseorangan/kelompok untuk
mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan jaringan internet.
Banyak pakar-pakar yang menjelaskan arti bisnis online. Berikut
penjelasannya
Menurut Dedik Kurniawan, bisnis online adalah sebuah kegiatan
yang menggunakan fasilitas jaringan internet untuk melakukan segala
kegiatan yang dapat dilakukan secara online seperti halnya bisnis, daftar
kuliah, searching, stalking, mencari berita dan lain sebagainya.
Menurut Jasmadi dan Solusindo, bisnil online juga bisa digunakan
untuk sebuah komunitas. Bisnis online dapat diartikan menjadi sebuah
tempat berbagi informasi dimana anda bisa menyumbangkan kemampuan
anda untuk membuat komunitas yang solid melalui via internet.
41
Menurut Yudhi Wicaksono, bisnis online merupakan kegiatan jual
beli dalam sambungan internet dan fitur belanja online yang sudah
tersedia.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bisnis online adalah suatu
aktifitas yang dilakukan perseorangan atau komunitas untuk mendapatkan
keuntungan dan untuk berbagi informasi dengan memanfaatkan jaringan
internet yang telah tersedia.
Jenis-jenis Bisnis Online
Ada empat jenis bisnis online yang paling sering digunakan oleh
masyarakat secara universal. Keempat jenis tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
•Business to Business (B2B)
B2B merupakan jenis bisnis online yang terjadi antar satu
perusahaan dengan perusahaan lain. B2B juga bisa terjadi pada produsen
dengan grosir atau grosir dengan pengecer. B2B juga biasa menggunakan
email untuk berkomunikasi dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain,
dalam rangka membeli suatu produk atau jasa dari perusahaan lain untuk
kelangsungan atau jalannya proses produksi di perusahaan tersebut.
•Business to Costumer (B2C)
B2C merupakan kegiatan yang menggambarkan sebuah bisnis
yang melayani antara konsumen akhir dengan produsen atau jasa.
42
Informasi, servis, dan mekanisme transaksi diberikan dan disesuaikan
untuk digunakan khalayak ramai. Customer“menjelajahi” e-catalogue
untuk mengetahui harga dan info produk yang ditawarkan.
•Customer to Customer (C2C)
Pada bisnis online, C2C biasa dicontohkan dengan sebuah
transaksi antara konsumen yang satu dengan yang lain. Market place
menjadi salah satu tempat yang bisa digunakan untuk bertransaksi C2C.
Karena satu customer menjual dan customer lainnya mulai menawar
hingga pada akhirnya membeli. Market place hanya menjadi wadah atau
perantara dalam proses transaksi jual beli barang.
•Customer to Business (C2B)
C2B merupakan sarana elektronik untuk mengadakan interaksi
antar pelanggan (customer) dan pelaku bisnis (business). Contoh
pelaksanaan C2B dapat dilihat pada respon yang diberikan oleh pelanggan
atas e-catalogue yang didesain oleh pelaku bisnis. Termasuk berbagai
kritik, komplain, dan pertanyaan-pertanyaan mengenai detail produk yang
ditawarkan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Peneliti membutuhkan berbagai penelitian terdahulu sebagai bahan
untuk referensi dalam melakukan penelitian. Berikut penelitian-penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini.
43
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No
Peneliti
dan
Tahun
Judul
Teknik
Analisis
Data
Hasil
1. Olivia
Yenty
Yuliana
(2000)
Penggunaan
Teknologi Internet
dalam Bisnis
Kualitatif Keuntungan yang
dapat diperoleh dari
berbisnis lewat
internet adalah
penghematan biaya
mencapai 35%,
pelayanan
konsumen mencapai
32%, peningkatkan
penghasilan mencapai
18%, pemasaran
mencapai 13%, dan
lainlain mencapai 2%.
2. Andian
Ari
Anggraeni
(2011)
Penggunaan Blog
untuk Mendapat
Umpan Balik dan
Membangun
Kualitatif Blog adalah sarana
yang efektif untuk
mendapatkan umpan
balik dari
44
Pengalaman Positif
Bagi Pelanggan
konsumen.Konsumen
yang merasa
diperhatikan oleh
pelaku bisnis akan
merasa bangga dengan
pelayanan yang
diberikan. Pengalaman
positif yang diperoleh
konsumen mungkin
akan dapat merubah
konsumen menjadi
pelanggan loyal.
3. Eryta Ayu
Putri S
(2013)
Aplikasi Instagram
sebagai Media
Komunikasi
Pemasaran Online
Shop (Studi
Deskriptif Kualitatif
Aplikasi Instagram
Sebagai Media
Komunikasi
Pemasaran Online
Shop)
Deskriptif
Kualitatif
Penggunaan Instagram
dapat meningkatkan
penjualan.
4. Mhd. Komunikasi Deskriptif Banyaknya
45
Rizki Nur
Alam
(2013)
Pemasaran
Bonjour Bag
Bandung (Studi
Deskriptif Tentang
Bauran Promosi
Bonjour Bag
Bandung Melalui
Aplikasi Instagram
Untuk Menarik
Minat Pembelinya)
Kualitatif konsumen yang
memutuskan untuk
membeli setelah
melihat presentasi
Bonjour Bag di
menandakan tujuan
dari periklanan yang
dilakukan Bonjour
Bag sesuai dengan
sasaran dan terbukti
berhasil
5. Tito
Siswanto
(2013)
Optimalisasi Sosial
Media Sebagai
Media Pemasaran
Usaha Kecil
Menengah
Kualitatif Sosialmedia sebagai
Integrated Marketing
Communication (IMC)
mampu memberikan
keunggulan kompetitif
bagi UKM
Sumber : Dari beberapa jurnal peneliti
46
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.
Menurut Sugiyono (2009:15) penelitian kualitatif adalah suatu metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara
purposive, teknik pengumpulan dengan triangulasi, analisis data bersifat
induktif/ kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
daripada generalisasi. Penelitian kualitatif bertumpu pada latar belakang
alamiah secara holistik, memposisikan manusia sebagai alat penelitian,
melakukan analisis data secara induktif, lebih mementingkan proses
daripada hasil, serta hasil penelitian yang dilakukan disepakati oleh peneliti
dan subjek penelitian.
Lebih lanjut Moleong (2007:11) mengemukakan bahwa penelitian
deskriptif menekankan pada data berupa kata-kata, gambar, dan bukan
angka-angka yang disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif.
Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci
terhadap apa yang sudah diteliti. Pengambilan sampel atau sumber data pada
penelitian ini dilakukan secara puposive dan untuk ukuran sampel tersebut
ditentukan secara snowball, taknik pengumpulan dengan triangulasi
47
(gabungan), analisa data bersifat kualitatif dan hasil penelitian menekankan
makna generalisasi.
3.2 Lokasi Penelitian
A. Gambaran Umum Kecamatan Juwana Kabupaten Pati
Juwana adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa
Tengah, Indonesia. Kota Juwana merupakan kota di pesisir utara pulau
Jawa yang terletak di jalur pantura yang menghubungkan kota Pati dan
kota Rembang. Kota Juwana merupakan kota terbesar kedua di Kabupaten
Pati setelah Pati. Di kota ini terkenal dengan industri kerajinan kuningan
dan pembudidayaan bandeng.
B. Asal nama
Nama Juwana kemungkinan berasal dari kata Jiwana, yang berasal
dari kata bahasa Sansekerta, jiwa. Dengan demikian, perkataan Jiwana
diduga adalah nama "Kahuripan" yang disansekertakan. Pendapat lain
mengatakan bahwa Juwana berasal dari kata druju dan wana. Druju adalah
nama pohon (suket glagah yang panjang dan besar), sementara wana
berarti hutan.
C. Geografi
Merupakan daerah pesisir dan dataran rendah dengan tanah
berjenis aluvial dan red yelloy mediteran. Kota ini juga dilalui oleh sungai
Juwana (disebut juga sungai Silugonggo) yang menjadi daerah aliran
48
sungai waduk Kedungombo. Sungai terbesar di Kabupaten Pati ini tiap
tahun mengakibatkan banjir termasuk di kota Juwana. Luas wilayah
kecamatan Juwana adalah 5.593 ha (55,93 km²)
D. Demografi
Jumlah penduduk kecamatan Juwana sebanyak 87.484 jiwa (2006)
yang terdiri atas 43.565 jiwa laki-laki dan 43.919 jiwa penduduk
perempuan. Mayoritas penduduk kecamatan Juwana bermata pencarian
sebagai petani, nelayan dan buruh.
Kecamatan ini mempunyai banyak lapangan kerja. Hal yang menjadi ciri
khas kecamatan Juwana adalah usaha kerajinan logam kuningan yang
sebagian besar terdapat di desa Growonglor dan sekitarnya, serta usaha
tambak perikanan di desa Bajomulyo, Agungmulyo dan desa-desa
sekitarnya. Dua perusahaan kuningan terbesar dari kota Juwana adalah
Krisna & Sampurna.
Kota Juwana juga merupakan kota industri. Pabrik Rokok Djarum
mempunyai cabang produksi di Kota Juwana, dan juga Pabrik Rokok
Tapel Kuda, yang merupakan salah satu pabrik rokok tertua di Indonesia,
basis produksi nya berada di kota Juwana. Selain Pabrik Rokok, kota
Juwana juga memiliki pabrik minyak kacang.
Pelabuhan Juwana menjadi salah satu tulang punggung kekuatan
perekonomian kecamatan Juwana. Pelabuhan ini menjadi salah satu pintu
masuk kapal-kapal pengangkut kayu dari Kalimantan. Hasil tambak
49
maupun tangkapan nelayan yang didapat antara lain: bandeng, udang,
tongkol, kakap merah, kepiting, ikan pe, cumi, dan kerapu.
Baru-baru ini dibuka sebuah wahana wisata air dan darat baru di Juwana,
tepatnya di Jl. Juwana - Rembang Km.8 Ds. Bumimulyo (Mujil) Kec.
Batangan Kab. Pati. Nama wahana wisata ini adalah Juwana Water
Fantasy, terdiri dari 37 wahana yang diharapkan oleh pemiliknya yang
merupakan warga juwana aseli menjadi salah satu objek wisata kebanggan
Juwana yang dikenal diseluruh Indonesia.
E. Desa/kelurahan
Kecamatan Juwana terdiri atas 29 desa yang terdiri atas 87 Rukun
Warga (RW) dan 362 Rukun Tetangga (RT). Desa-desa tersebut yaitu:
1. Agungmulyo
2. Bajomulyo
3. Bakarankulon
4. Bakaranwetan
5. Bendar
6. Bringin
7. Bumirejo
8. Doropayung
9. Dukutalit
10. Gadingrejo
11. Genengmulyo
50
12. Growongkidul
13. Growonglor
14. Jepuro
15. Karang
16. Karangrejo
17. Kauman
18. Kebonsawahan
19. Kedungpancing
20. Ketip
21. Kudukeras
22. Langenharjo
23. Margomulyo
24. Mintomulyo
25. Pajeksan
26. Pekuwon
27. Sejomulyo
28. Tluwah
29. Trimulyo
F. Pendidikan
Kecamatan Juwana memilikibanyak lembaga pendidikan mulai
dari tingkat dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Lembaga pendidikan
itu antara lain:
51
34 Taman Kanak-kanak
4 Raudlatul Athfal
43 Sekolah Dasar Negeri
2 Sekolah Dasar Swasta
4 Madrasah Ibtidaiyah Swasta
4 Sekolah Menengah Pertama Negeri
2 Sekolah Menengah Pertama Swasta
3 Madrasah Tsanawiyah Swasta
1 Sekolah Menengah Atas Negeri
1 Sekolah Menengah Atas Swasta
2 Sekolah Menengah Kejuruan Swasta
1 Madrasah Aliyah Swasta
Gambar 3.1
Lokasi Penelitian Bandeng Presto Bu Sufa’ati Juwana
52
Gambar 3.2
Lokasi Penelitian Bandeng Presto UD. Rindang Juwana
Gambar 3.3
Lokasi Penelitian Bandeng Presto Primadona Juwana
Pengambilan Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti
melakukan penelitian terutama dalam menangkap fenomena atau peristiwa
53
yang sebenarnya terjadi dari objek yang diteliti dalam rangka
mendapatkan data-data penelitian yang akurat. Dalam penentuan Lokasi
penelitian, Moleong (2007:132) menentukan cara terbaik untuk ditempuh
dengan jalan mempertimbangkan teori substantif dan menjajaki lapangan
dan mencari kesesuaian dengan kenyataan yang ada dilapangan.
Sementara itu keterbatasan geografi dan praktis seperti waktu, biaya,
tenaga perlu juga dijadikan pertimbangan dalam penentuan lokasi
penelitian. Lokasi yang diambil dalam penelitian ini ditentukan dengan
sengaja (purposive), yang dilakukan di Kecamatan Juwana, Kabupaten
Pati
3.3 Objek Amatan
Objek penelitian adalah pemilik atau pengelola UMKM Bandeng
Presto di Kota Juwana. Sugiyono (2007:208) tidak menggunakan istilah
populasi pada penelitian kualitatif, melainkan Social Situation atau situasi
sosial yang terdiri atas tiga elemen, yaitu, tempat (place), pelaku (actor),
dan aktivitas (activity). Situasi sosial itu dapat dinyatakan sebagai objek
penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi didalamnya. Adapun
penentuan informan dalam penelitian dilakukan secara snowball sampling.
Alasan peneliti menggunakan teknik ini adalah dimana pada situasi
tertentu, jumlah subjek penelitian yang terlibat menjadi bertambah karena
subjek atau informan penelitian yang telah ditentukan sebelumnya kurang
memberikan informasi yang mendalam atau pada situasi-situasi tertentu
tidak memungkinkan peneiti untuk mendapatkan akses pada sumber,
54
lokasi atau subjek yang hendak diteliti. Adapun informan pada penelitian
ini meliputi kriteria dibawah ini:
1. Informan merupakan pemilik atau pengelola Bandeng Presto di
kota Juwana.
2. Informan memahami media sosial.
3. Informan aktif dan mampu dalam menggunakan media sosial.
Adapun yang menjadi objek selain pemilik/ pengelola UMKM
Bandeng Presto yang ada di kota Juwana yaitu para pembeli/ pelanggan
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Daftar Nama Informan
No Nama L/P
1 Bu Sufa’ati P
2 Bu Yahyumi P
3 Bu Suryati P
4 Bp Purwanto L
5 Bu Yati P
6 Bu Rodesa P
55
3.4 Jenis Data Penelitian
Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berasal dari dua sumber, yaitu:
a. Data primer, adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan baik
melalui observasi maupun melalui wawancara dengan pihak informan.
Metode pengambilan data primer dilakukan dengan cara wawancara
langsung terhadap UMKM Bandeng Presto di Kota Juwana.
b. Data sekunder, Data sekunder didapatkan dari hasil studi pustaka,
referensi, jurnal, artikel, majalah, internet dan lain sebagainya. Hal ini
bertujuan untuk menjadi data pendukung yang berkaitan dengan
penelitian.
3.5 Prosedur Penelitian dan Sumber Pengambilan Data
3.5.1 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan yang ditempuh dalam
suatu penelitian yang dimulai dari awal sampai akhir penelitian. Prosedur
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Tahap Persiapan Penelitian
Pada tahap ini dilakukan mulai berbagai kegiatan sebelum peneliti
terjun ke lapangan mulai dari pengajuan judul, pembuatan proposal
penelitian dan mengurus ijin untuk memperlancar jalannya penelitian.
56
2) Tahap Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan pengumpulan data peneliti menggunakan tiga
teknik yaitu: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Ketiga teknik ini
digunakan untuk melengkapi data yang lain sehingga data yang
dikumpulkan benarbenar valid.
3) Tahap Analisis Data
Tahap ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan
tersebut sesuai dengan yang diharapkan.
4) Tahap Analisis Data Akhir
Analisis data akhir dilakukan setelah data awal dianalisis. Data yang
dianalisis dalam tahap ini adalah seluruh data yang diperoleh dalam
pengumpulan data yang merupakan data pendukung dalam mencapai
tujuan penelitian. Bila data dirasa belum cukup untuk mendukung
maksud dan tujuan penelitian, maka peneliti dapat melakukan
pengumpulan data kembali dan melakukan analisis awal.
5) Tahap Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan ditarik berdasarkan pada tujuan penelitian yang didukung
oleh data yang valid, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan.
6) Tahap Penulisan dan Penggandaan Laporan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yang mencakup
semua kegiatan yang berhubungan dengan penelitian dan hasil yang
dicapai, ditulis dan dilaporkan kepada pihak-pihak yang
57
berkepentingan dengan bentuk laporan yang sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.
3.5.2 Proses Penelitian
Proses pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini
meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
a. Proses memasuki lokasi penelitian
Sebelum memasuki lokasi penelitian untuk memperoleh data, pada tahap
ini terlebih dahulu peneliti memperkenalkan diri dan meminta izin kepada
pemilik usaha skala mikro, kecil, menengah dan pihak informan lain yang
terlibat dalam penelitian. Setelah itu, peneliti mengutarakan maksud dan
tujuan penelitian untuk menciptakan kepercayaan kepada masing-masing
pihak, kemudian menentukan waktu melakukan wawancara.
b. Ketika berada dilokasi penelitian (getting along)
Dalam hal ini peneliti berusaha melakukan hubungan secara pribadi dan
akrab dengan subjek penelitian, mencari informasi dan berbagai sumber
data yang lengkap serta berusaha menangkap makna dari berbagai
informasi yang diterima serta fenomena yang diamati. Oleh karena itu,
peneliti berusaha sebijak mungkin sehingga tidak menyinggung informan
secara formal maupun informal.
58
c. Pengumpulan data (logging data)
Pada tahap ini, peneliti melakukan proses pengumpulan data yang telah
ditetapkan berdasarkan fokus penelitian. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Observasi, tujuan dari observasi ini adalah untuk mengamati objek
penelitian, sehingga dapat memahami kondisi yang sebenarnya.
Pengamatan bersifat non-partisipatif, yaitu peneliti berada diluar sistem
yang diamati.
2) Wawancara mendalam (indeep interview) yang dilakukan kepada informan
dengan cara melakukan tanya jawab atau percakapan langsung dengan
seluruh sumber data yang ada berdasarkan daftar pertanyaan yang diajukan
oleh peneliti sebagai panduan sumber data.
3) Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku dan
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang
(Sugiyono, 2007:213). Dokumen berguna karena dapat memberikan latar
belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian yang dapat dijadikan
bahan triangulasi untuk mengecek data dan merupakan bahan utama dalam
penelitian.
59
3.5.3 Sumber Data
Arikunto (2006:224) menyatakan bahwa, sumber data adalah
subjek darimana data dapat diperoleh dan untuk memudahkan peneliti
dalam mengidentifikasi sumber data, peneliti telah menggunakan rumus
3P, yaitu:
a. Person (orang), merupakan tempat dimana peneliti bertanya mengenai
variabel yang diteliti.
b. Paper (kertas), adalah tempat peneliti membaca dan mempelajari segala
sesuatu yang berhubungan dengan penelitian, seperti arsip, angka, gambar,
dokumen-dokumen, simbol-simbol, dan lain sebagainya.
c. Place (tempat), yaitu tempat berlangsungnya kegiatan yang berhubungan
dengan penelitian.
Menurut Lofland dalam Moleong (2007:165), sumber data utama
dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan yang didapat dari
informan melalui wawancara, selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lainlain. Untuk mendapatkan data dan informasi maka informan
dalam penelitian ini ditentukan secara purposive atau sengaja dimana
informan telah ditetapkan sebelumnya. Informan merupakan orang-orang
yang terlibat atau mengalami proses pelaksanaan dan perumusan program
dilokasi penelitian.
60
3.6 Teknik Analisis Data
Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis deskriptif yang
dilakukan untuk mengidentifikasi pemahaman UMKM tentang
Masyarakat Eonomi ASEAN (MEA). Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang didasarkan data deskriptif dari status, keadaan, sikap,
hubungan atau sistem pemikiran suatu masalah yang menjadi objek
penelitian. Setelah mendapatkan data-data yang diperoleh dalam penelitian
ini, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data yang terkumpul
dengan menganalisis data, mendeskripsikan data, serta mengambil
kesimpulan. Untuk menganalisis data ini menggunakan teknik analisis
data kualitatif, karena data-data yang diperoleh merupakan kumpulan
keterangan-keterangan. Proses analisis data dimulai dengan menelaah
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, setelah selesai pengumpulan data dalam
periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis
terhadap jawaban dari informan. Apabila jawaban yang diwawancarai
setelah dianalisis terasa belum memuaskan, peneliti akan melanjutkan
pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sehingga datanya sudah tidak jenuh.
61
Aktivitas dalam menganalisis data kualitatif yaitu antara lain:
a. Reduksi Data (Reduction Data)
Reduksi data diartikan sebagai peroses pemilihan, pemisahan, perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang
muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Laporan atau data yang
diperoleh dilapangan akan dituangkan dalam bentuk uraian yang
lengkap dan terperinci. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya
akan cukup banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta dicari tema dan polanya.
Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutya. Data yang diperoleh dari lokasi penelitian
dituangkan dalam uraian laporan lengkap dan terperinci. Laporan
lapangan direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada
hal-hal penting kemudian dicari tema atau polanya.
b. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah peneliti
dalam melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian tertentu dari
penelitian. Penyajian data dilakukan dengan cara mendeskripsikan hasil
wawancara yang dituangkan dalam bentuk uraian dengan teks naratif,
dan didukung oleh dokumen-dokumen, serta foto-foto maupun gambar
sejenisnya untuk diadakanya suatu kesimpulan.
62
c. Penarikan Kesimpulan (Concluting Drawing)
Penarikan Kesimpulan yaitu melakukan verifikasi secara terus menerus
sepanjang proses penelitian berlangsung, yaitu selama proses
pengumpulan data. Peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari
pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis
dan sebagainya yang dituangkan dalam kesimpulan yang tentatif.
Dalam penelitian ini, penarikan kesimpulan dilakukan dengan
pengambilan intisari dari rangkaian kategori hasil penelitian
berdasarkan observasi dan wawancara.
Berikut adalah gambar dari analisis data dan model interaktif
menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2007:189):
Gambar 3.4 Analisis Model Interaktif
Gambar mengenai komponen analisis data model Miles dan
Huberman diatas menjelaskan bahwa, dalam melakukan analisis data
kualitatif dapat dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data.
Sumber: Sugiyono (2007)
Penarikan Kesimpulan(Verification)
Penyajian Data(Data Display)
Reduksi Data(Reduction Data)
Pengumpulan Data
63
proses yang bersamaan tersebut meliputi reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan.
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. menurut Sugiyono (2007:209) bila dilihat dari segi cara atau teknik
pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan
dengan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Namun dalam
penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah
dengan melalui tiga metode, yaitu:
1. Observasi
Observasi bertujuan untuk mengamati subjek dan objek penelitian,
sehingga peneliti dapat memahami kondisi yang sebenarnya.
Pengamatan bersifat non-partisipatif, yaitu peneliti berada diluar sistem
yang diamati.
2. Wawancara
Esterberg dalam Sugiyono (2007:211), mendefinisikan wawancara
sebagai pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
suatu topik tersebut. Dengan wawancara, maka peneliti akan
mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang informan dalam
menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini
64
tidak bisa ditemukan melalui observasi. Dalam melakukan wawancara,
peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan
tertulis untuk diajukan, dan mencatat apa yang dikemukakan oleh
informan, oleh karena itu jenis jenis wawancara yang digunakan oleh
peneliti termasuk kedalam jenis
wawancara terstruktur.
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang
(Sugiyono, 2007:213). Hasil penelitian dari observasi atau wawancara
akan lebih kredibel kalau didukung oleh dokumen-dokumen yang
bersangkutan.
3.6.2 Teknik Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari
konsep kesahihan (validitas) atas kehandalan (reabilitas). Derajat
kepercayaan atau kebenaran suatu penilaian akan ditentukan oleh standar
apa yang digunakan. Menurut Moleong (2007:324), terdapat beberapa
kriteria yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data, antara lain:
a. Derajat Kepercayaan (Credibility)
Penerapan derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep
validitas internal dan nonkualitatif. Fungsi derajat kepercayaan yaitu,
65
Pertama, penemuannya dapat dicapai; Kedua, mempertunjukkan derajat
kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti
pada kenyataan yang sedang diteliti. Kriteria derajat kepercayaan
diperiksa dengan beberapa teknik pemeriksaan, yaitu:
1) Triangulasi
Triangulasi berupaya untuk mengecek kebenaran data dan
membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain, pada
berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu yang berlainan dan dengan
metode yang berlainan. Adapun triangulasi yang dilakukan dengan tiga
macam teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber
data, metode, dan teori. Untuk itu, maka peneliti dapat melakukan
dengan cara:
(a) Mengajukan berbagai variasi pertanyaan
(b) Membandingkan data hasil pengamatan (observasi) dengan
wawancara
(c) Mengeceknya dengan berbagai sumber data
(d) Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan data dapat
dilakukan.
Berdasarkan hasil triangulasi tersebut, maka akan sampai pada
salah satu kemungkinan yaitu apakah data yang diperoleh ternyata
konsisten, tidak konsisten, atau berlawanan. Selanjutnya mengungkapkan
gambaran yang lebih memadai mengenai gejala yang diteliti.
66
2) Kecukupan Referensial
Yaitu mengumpulkan berbagai bahan-bahan, catatan-catatan, atau
rekaman-rekaman yang dapat digunakan sebagai referensi dan patokan
untuk menguji sewaktu diadakan analisis dan penafsiran data.
b. Keteralihan (Transferability)
Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung pada pengamatan antara
konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut,
seorang peneliti perlu mencari dan mengumpulkan data kejadian dalam
konteks yang sama.
c. Kebergantungan (Dependability)
Kebergantungan merupakan subtitusi reabilitas dalam penelitian
nonkualitatif. Dalam penelitian kualitatif, uji kebergantungan dilakukan
dengan melakukan pemeriksaan terhadap keseluruhan proses penelitian.
Sering terjadi, peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi
dapat memberikan data. peneliti seperti ini perlu diuji dependability-nya.
Kalau proses penelitiannya tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka
penelitian tersebut tidak dependable. Untuk mengetahui dan memastikan
apakah hasil penelitian ini benar atau salah, peneliti selalu
mendiskusikannya dengan pembimbing secara bertahap mengenai data-data
yang didapat dilapangan mulai dariproses penelitian sampai pada taraf
kebenaran data yang didapat.
67
d. Kepastian (Confimability)
Dalam penelitian kualitatif, uji kepastian mirip dengan uji kebergantungan,
sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji
kepastian berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang
dilakukan dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada tetapi hasilnya
ada. Kepastian yang dimaksud berasal dari konsep objektivitas, sehingga
dengan disepakati asil penelitian tidak lagi subjektif tetapi sudah objektif.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan keteralihan dengan mencari
dan mengumpulkan data kejadian empiris dalam konteks yang sama
mengenai identifikasi pemahaman UMKM tentang Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA). Dalam melakukan keteralihan tersebut, peneliti selalu
mendiskusikan hasil dilapangan dengan tim pembimbing mengenai data-
data yang didapat dilapangan mulai dari proses penelitian sampai pada taraf
kebenaran data yang didapat.
Untuk menjamin kepastian bahwa penelitian ini objektif, peneliti
dalam hal ini melakukan pemeriksaan secara cermat bersama dengan
pembimbing terhadap kepastian asal-usul data, logika penarikan kesimpulan
dari data dan derajat ketelitian serta telaah terhadap kegiatan peneliti tentang
keabsahan data.
68
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian
Pada penelitian ini, objek pnelitian yang diambil yaitu UKM
Bandeng Presto di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa
Tengah.
4.1.1 Pengertian dan Penjelasan UKM
UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat
besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu
alternatif lapangan kerja baru, UKM juga berperan dalam mendorong laju
pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat
perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan
usahanya.
Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah
maupun pendapatan Negara Indonesia.
UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang
pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat
beranggapan bahwa UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja.
Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat
pengangguran yang ada di Indonesia.UKM dapat menyerap banyak tenaga
kerja Indonesia yang masih mengganggur.Selain itu UKM telah
69
berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara
Indonesia.
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang
berpotensial di suatu daerah yang belum diolah secara komersial.UKM
dapat membantu mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah.
Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun
pendapatan negara Indonesia.
Juga agar kita dapat mengetahui berapa besar keuntungan yang
diperoleh apabila kita membuka sebuah usaha kecil dan menengah, dan
kita dapat mengetahui cara mengelola usaha kecil dan menengah dengan
baik, sehingga memperoleh laba yang cukup besar.untuk membangun
sebuah usaha awal
4.1.2 Memahami UKM
Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sebuah istilah yang
mengacu pada usaha berskala kecil yang memiliki kekayaan bersih
maksimal sekitar Rp 200.000.000, belum termasuk tanah dan bangunan.
UKM merupakan salah satu contoh dari badan usaha perseorangan dimana
didirikan dan dimiliki oleh satu orang saja. Menurut Keputusan Presiden
RI No. 99 tahun 1998, UKM merupakan kegiatan ekonomi rakyat berskala
kecil dimana tipe bidang usahanya bersifat heterogen serta perlu
dilindungi oleh pemerintah untuk mencegah persaingan yang tidak sehat.
70
Kelebihan Usaha Kecil dibandingkan dengan Usaha Besar adalah
Inovasi Kebanyakan dalam usaha kecil dan menengah menggunakan
strategi tersendiri dengan membuat produk yang unik dan khas untuk
menarik pelanggan menggunakan produk dari usaha kecil menengah
tersebut. Suatu produk yang ingin dipasarkan harus mempunyai daya tarik
bagi pelanggan dan dapat bersaing dengan menengah besar dengan
kualitas yang dihasilkan produk tersebut dan cara pengelolaan.
Penggunaan modal juga tidak terlalu besar dalam usaha kecil
menengah. Usaha kecil berhubungan dengan penjual dan pembeli serta usaha
kecil menengah ini pun lebih fleksibel dalam barang-barang yang cepat atau
kurang laku.
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai
berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua
Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,-
(Satu Milyar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
71
5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak
berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Untuk dapat memacu dan meningkatkan penghasilan maka di perlukan
strategi ukm waralaba
Dalam menjalankan sebuah usaha, salah satu faktor pendukung
yang dibutuhkan adalah modal. Jika kita ibaratkan memulai usaha dengan
membangun sebuah rumah, maka adanya modal menjadi bagian pondasi
dari rumah yang akan dibangun. Semakin kuat pondasi yang dibuat, maka
semakin kokoh pula rumah yang Anda bangun.
Begitu juga pengaruh modal terhadap sebuah bisnis,
keberadaannya menjadi pondasi awal bisnis yang akan Anda bangun.
Beberapa modal yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis, antara lain
tekad, pengalaman, keberanian, pengetahuan, networking, serta modal
uang atau aset. Namun dari beberapa modal yang dibutuhkan, kebanyakan
orang terhambat memulai usaha karena mereka sulit untuk mendapatkan
modal uang atau aset.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami akan membahas
informasi mengenai cara mendapatkanmodal untuk usaha kecil menengah.
Ada beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk mendapatkan
dana usaha, berikut informasi selengkapnya :
4.1.3 Modal UKM
72
1. Dana sendiri
Pertama bisa memperoleh modal usaha dengan menggunakan dana
sendiri. Misalnya saja dengan menggunakan dana simpanan yang sudah
tabung selama ini. Jika masih kurang, juga bisa menutupi kekurangan
dana tersebut dengan menjual sebagian aset berharga yang miliki saat ini.
2. Mencari Dana Hibah
Cara yang kedua yaitu bisa saja kita manfaatkan dana-dana pihak
ketiga, dalam hal ini pihak pemerintah atau pihak swasta. Sebagaimana
kita tahu, untuk beberapa perusahaan-perusahaan besar dana hibah ini
disalurkan melalui Divisi CSR-nya(Corporate Social Responsibility).
Dalam hal ini perusahaan-perusahaan tersebut bisanya memiliki budget
atau anggaran dana tersendiri dalam membangun perekonomian
masyarakat disekitar perusahaan atau masyarakat secara umum. untuk
teknis penyaluran dananya biasanya melalui event-event competition.
Oleh karena itu, bisa jadi melalui event-event tersebut dapat menjadi salah
satu solusi untuk mendapatkan tambahan dana bagi kelangsungan usaha
UKM.
3. Menjalin kerjasama
Cara yang ketiga ini yang sekarang banyak dijalankan, yaitu
menjalin kerjasama dengan pihak-pihak tertentu. Seperti bekerjasama
dengan teman, atau bisa juga menawarkan kerjasama dengan para investor.
Yang perlu diperhatikan dalam menawarkan kerjasama, harus meyakinkan
rekan mengenai prospek bisnis yang akan dibangun. bisa menggunakan
73
proposal bisnis, untuk meyakinkan calon investor . Berikan pula
keterangan mengenai berapa persen pembagian hasil antara investor
dan pelaku usaha, sehingga kedua belah pihak tidak ada yang merasa
dirugikan. Bila perlu buat perjanjian hitam diatas putih, untuk
mengantisipasi bila terjadi sesuatu dikemudian hari.
2.3 Sistem Pembagian Upah atau Keuntungan UKM
Suatu usaha/bisnis tidak akan berjalan dengan baik dan tidak akan
memperoleh hasil yang maksimal apabila tenaga kerja sebagai salah satu
komponen utama berjalannya perusahaan tidak memenuhi persyaratan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan seleksi dan penempatan tenaga
kerja sesuai dengan kemampuannya serta kebutuhan yang ada didalam
perusahaan. Seiring dengan tujuan usaha untuk mengharapkan keuntungan
yang optimal, jangan lupa bahwa ada tenaga kerja/karyawan yang
menghendaki gaji yang maksimal sebagai ganti tenaga dan pikiran yang
sudah dicurahkan untuk perusahaan.
Gaji haruslah mampu merangsang karyawan untuk mengerahkan
segenap tenaga, pikiran, dan perhatiannya untuk keberhasilan perusahaan.
Gaji umumnya didasarkan pada tingkat upah umum yang berlaku
di wilayah tersebut. Namun, masih banyak faktor lain yang
dipertimbangkan dan menentukan besarnya gaj misalnya pendidikan,
pengalaman kerja, risiko kerja, sifat pekerjaan, dan situasi ekonomi.
Selanjutnya dipertimbangkan pula prestasi kerja dan produktivitas setiap
74
karyawan. Oleh karena itu setiap usaha / perusahaan memiliki kebijakaan
maing-masing mengenai sistem pengupahan karyawan yang dimilikinya.
Secara umum, ada tiga sistem upah yang dapat diterapkan
pada ukm, yaitu upah menurut waktu, upah menurut hasil, dan upah
premi. Pembahasan detailnya sebagai berikut.
A. Upah menurut waktu
Sistem ini ditentukan berdasarkan waktu kerja, yaitu upah per jam,
per hari, per minggu, atau per bulan. Dengan sistem ini, urusan
pembayaran gaji lebih mudah.
Namun kelemahan dari sistem pengupahan disini tidak ada
perbedaan antara karyawan yang prestasi atau tidak, sehingga efek negatif
yang mungkin timbul pada karyawan dorongan bekerja lebih baik tidak
ada.
B. Upah menurut hasil
Sistem pengupahan menurut hasil ditentukan menurut jumlah hasil
(produksi) atau pencapaian target yang diperoleh dari masing-masing
karyawan. Karyawan yang rajin akan mendapat upah lebih tinggi, dan
demikian sebaliknya. Kelemahan dari sistem ini, apabila tidak ada kontrol
dengan ketat atas hasil produksi maka akan dihasilkan mutu barang yang
rendah. Untuk itu, sebagai solusinya perlu dibuat standar mutu untuk
menetapkan besarnva upah.
75
C. Upah premi
Upah premi dikenal dengan upah tambahan/bonus, yaitu upah yang
diberikan kepada karyawan yang bekerja dengan baik atau menghasilkan
lebih banyak dalam satuan waktu sama. Sisitem ini memacu karyawan
untuk bekerja lebih optimal dan efisien.
4.2 Analisis Data
Penelian ini telah melakukan observasi untuk menentukan
informan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
Informan yang telah diambil berjumlah 6 Orang. Sedangkan informan
kunci yang dipilih yaitu pemilik/ pengelola UKM Bandeng Presto di Kota
Juwana. Informan kunci merupakan informan yang dapat menjelaskan dan
memberikan informasi yang dapat menjawab permasalahan peneliti.
Tabel 4.1Daftar Responden Penelitian
No. Nama Alasan
1 Bu Sufa’ati Pemilik/ Pengelola UKM Bandeng Presto“Bu Sufa’ati”
2 Bu Yahyumi Pemilik/ Pengelola UKM Bandeng Presto“Primadona”
3Bu Suryati Pemilik/ Pengelola UKM Bandeng Presto
“UD.RINDANG”4 Bu Yati Konsumen/ Pembeli di UKM Bandeng
Presto “Bu Sufa’ati”
5Bu Rodesa Konsumen/ Pembeli di UKM Bandeng
Presto “Bu Sufa’ati”6 Pak Purwanto Konsumen/ Pembeli di UKM Bandeng
Presto “UD.RINDANG”Sumber: Wawancara pendekatan
76
Untuk mengidentifikasi permasalahan yang sedang di teliti oleh
peneliti, maka responden akan diberikan pertanyaan mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.
4.2.1 Hasil wawancara dengan Bu Sufa’ati pemilik/ pengelola Bandeng
Presto Bu Sufa’ati
Peneliti : Permisi Bu, Saya mau wawancara dengan anda tentang
usaha bandeng presto anda
Informan : Iya, terus bagaimana?
Peneliti : Bagaimana proses anda memasarkan produk ke media
media sosial?
Informan : Saya memakai Facebook, Instagram untuk memasarkan
produk saya
Peneliti : Bagaimana cara anda memasarkan produk ke media
sosial?
Informan : Memberi mereka harga murah dan berinteraksi dengan
mereka supaya mereka lebih mengenal produk saya
Peneliti : Siapa sasaran konsumennya?
Informan : Kelas menengah kebawah
Peneliti : Bagaimana ciri-ciri konsumen pada kelas ini?
Informan : Pekerja dan Berpendapatan pas-pasan
Peneliti : Apakah mudah untuk masuk kepasar ini lewat media
sosial?
Informan : Tidak mudah
77
Peneliti : Kenapa bu? bisa dikasih alasannya?
Informan : Ya karena kan banyak saingannya juga. tidak hanya saya
yang menggunakan media sosial untuk jualan
Peneliti : Bagaimana anda memanfaatkan media sosial sebagai
media pemasran?
Informan : Karena sekarang kan sudah jamannya canggih, dengan
menggunakan media sosial saya bisa mebagikan fotonya
dan mempromosikannya dengan mudah dan tanpa biaya
yang mahal.
Peneliti : Bagaimana anda melakukan promosi melalaui media
sosial?
Informan : Memberi mereka promosi spesial
Peneliti : Apa yang membuat media sosial begitu berpengaruh bagi
usaha anda?
Informan ; Sekarang kan hampir semua orang menggunakan media
sosial ya, jadi lebih cepat untuk menyampaikan pesan dan
menawarkan jenis produk usaha saya.
Peneliti : Seberapa besar pengaruh media sosial bagi usaha anda?
Informan : Banyak. Sebelum saya menggunakan media sosial yang
beli hanya orang-orang sekitar saja dan sekarang ada
orang-orang jauh juga membeli/ memesannya bahkan
dapat pesanan dari luar kota.
Peneliti : Daerah mana saja bu?
78
Informan : Pati, Rembang, Tayu, Jepara, Purwodadi bahkan di
daerah sumatra juga ada
Peneliti : Selain Bandeng Presto buat apa lagi bu?
Informan : Ada pepes bandeng, bakso bandeng, otak-otak, kerupuk
ikan, cumi-cumi, terasi dan kecap
Peneliti : Sejak kapan anda memulai usaha Bandeng Prestonya?
Informan : Sejak tahun 1999 saya usaha Bandeng Presto
Peneliti : Terima kasih atas waktiunya bu
Informan : Iya, sama-sama
Berdasarkan wawancara di atas, menurut Bu Sufa’ati selaku
pemilik/ pengelola UMKM Bandeng Presto “Bu Sufa’ati” mengatakan
bahwa cara untuk memasarkan produk ke media sosial menggunakan
media sosial seperti Facebook, dan Instagram dengan cara memberi harga
murah dan untuk berinteraksi dengan konsumen. Dengan menggunakan
akun Instagram “bandeng.cahbagus”. Kemudian beliau memanfaatkan
media sosial karena media sosial dirasa mudah digunakan karena
jamannya sudah canggih. Beliau juga memberikan promo spesial melalui
media sosial saat ada promosi tertentu. Dan alasan kenapa beliau memilih
media sosial sebagai media pemasaran karena media sosial dirasa cepat
dan tepat untuk promosi.
79
4.2.2 Hasil wawancara dengan Bu Yahyuni pemilik/ pengelola Bandeng
Presto Primadona
Peneliti : Assalamualaikum wr.wb bu
Informan : Waalaikumsallam wr.wr
Peneliti : Saya yang kemarin kesini mau wawancara usaha Bandeng
Presto anda untuk tugas akhir saya bu
Informan : Iya, bagaimana?
Peneliti : Anda usaha Bandeng Presto sejak kapan bu?
Informan : Sejak tahun 2006 saya buka usaha ini sama suami saya.
Orang dulu saya sebelumnya usaha Rias Pengantin.
Peneliti : Kok bisa dari Rias Pengatin jadi usaha Bandeng Presto
bu?
Informan : Saya dari dulu kan emang sudah suka memasak, dari
kesukaan saya memasak itulah saya jadi punya ide pengen
coba-coba usaha Bandeng Presto. Alahamdulillah setelah
saya posting usaha saya di facebook bisa seperti sekarang
ini
Peneliti : Bagaimana proses anda memasarkan produk ke media
media sosial?
Informan : Saya memakai Facebook, Instagram untuk memasarkan
produk saya
Peneliti : Bagaimana cara anda memasarkan produk ke media
sosial?
80
Informan : Dengan cara saya memahami keinginan konsumen dan
berinteraksi dengan mereka
Peneliti : Siapa sasaran konsumennya?
Informan : Kelas menengah kebawah
Peneliti : Bagaimana ciri-ciri konsumen pada kelas ini?
Informan : Mereka yang sudah bekerja dan berpendapatan UMR
Peneliti : Apakah mudah untuk masuk kepasar ini lewat media
sosial?
Informan : Tidak, karena banyak saingannya juga
Peneliti : Bagaimana anda memanfaatkan media sosial sebagai
media pemasaran?
Informan : Karena media sosial sangat mudah dan sering digunakan
banyak orang
Peneliti : Bagaimana cara anda promosi melalui mesia sosial?
Informan : Dengan memberi harga spesial dan promo spesial kepada
mereka
Peneliti : Mengapa media sosial berpengaruh bagi UMKM Bandeng
Presto anda?
Informan : Kalau menurut saya karena media sosial cepat dan tepat
digunakan untuk promosi dan juga untuk komunikasi
dengan pelanggan saya. Seperti saat mereka mau memesan
terlebih dahulu gitu
Peneliti : Seberapa besar pengaruh media sosial terhadap usaha
Bandeng Presto anda?
81
Informan : Menurut saya sangat besar pengaruh karena media sosial
saat ini banyak digunakan oarang. Hamapir setiap orang
yang punya HP pasti menggunakannya. Jadi saya juga bisa
menawarkan produk saya tidak di facebook saja tapi,
Instagram juga.
Peneliti : Apa anda juga memiliki/ ikut group seperti di Facebook?
Informan : Iya saya ikut group di FB
Peneliti : Group seperti apa yang anda ikuti di FB?
Informan : Saya ikut group “kuliner”. Jadi saya bisa terus update
perkembangan usaha orang lain juga dan menawarkan
usaha saya juga. Seperti tukar informasi gitu
Peneliti : Kalau begitu terima kasih atas waktunya bu.
Informan : Iya sama-sama. Semoga kamu cepat lulus
Peneliti : Amin. Semoga usaha anda juga tambah berkembang bu.
Wassalamualaikum wr.wb
Informan : Waalaikumsalam wr.wb
Berdasarkan wawancara di atas, menurut Bu Yahyumi selaku
pemilik/ pengelola UMKM Bandeng Presto “Primadona” mengatakan
bahwa untuk memasarkan produk ke media sosial dengan cara
menggunakan media sosial seperti Facebook dan Instagram untuk
memahami keinginan konsumen dan berinteraksi dengan konsumennya.
Lewat akun Instagram “bandeng_presto_juwana”. Kemudian beliau
mengatakan memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran karena
82
media sosial sangat mudah digunakan juga karena perkembangan jaman.
Dan faktor yang mempengaruhi beliau lebih memilih media sosial sebagai
media pemasaran karena menurut beliau media sosial cepat dan sangat
tepat untuk promosi.
4.2.3 Hasil wawancara dengan Bu Suryati pemilik/ pengelola UD.
RINDANG
Peneliti : Assalamualaikum wr.wb bu
Informan : Waalaikumsalam wr.wb
Peneliti : Sebelumnya saya minta maaf bu kalau mungkin saya
mengganggu
Informan : Iya, tidak apa-apa
Peneliti : Bagaimana proses anda memasarkan produk ke media
sosial?
Informan : Banyak, saya menggunakan media sosial untuk
mngembangkan usaha saya, seperti Facebook, Instagram
dan blog. Hampir semua jenis media sosial yang saya tahu
saya gunakan untuk mengembangkan usaha saya ini
Peneliti : Lalu jenis media sosial mana menurut anda yang paling
sering anda gunakan?
Informan : FB dan Instagaram yang sering saya gunakan
Peneliti : Bagaimana cara anda memasarkan produk ke media
sosial?
83
Informan : Saya selalu berusaha up to date di media sosial dan
berinteraksi kepada konsumen
Peneliti : Apa anda mungkin mengikuti/ mempunyai group untuk
usaha ini?
Informan : Saya ikut group di FB juga untuk menawarkan dan
memperluas jaringan calon pembeli
Peneliti : Group apa yang anda ikuti di FB?
Informan : Group “bandeng presto juwana” sama “kuliner”
Peneliti : Siapa sasaran konsumennya?
Informan : Kelas menengah kebawah
Peneliti : Bagaimana ciri-ciri konsumen pada kelas ini?
Informan : Mereka bekerja dan berpendapatan pasa-pasan atau UMR
Peneliti : Apakah mudah untuk masuk kepasar ini lewat media
sosial?
Informan : Tidak mudah. Banyak saingannya juga soalnya
Peneliti : Bagaimana anda memanfaatkan media sosial sebagai
media promosi?
Informan : Karena mudah digunakan dan juga karena perkembangan
jaman, apa lagi sekarang kan banyak orang-orang yang
sudah mnggunakan media sosial bahkan anak kecil pun
sekarang sudah menggunakannya. Selain itu media sosial
juga digunakan banyak orang untuk komunikasi sehari
hari. Jadi saya gunakan peluang itu
Peneliti : Bagaimana cara anda promosi melalui media sosial?
84
Informan : Kadang saya memberi hadiah untuk kriteria konsumen
tertentu dan memberi promo spesial.
Peneliti : Mengapa media sosial berpengaruh bagi usaha anda?
Informan : Karena cepat dan tepat untuk promosi dan menyapaikan
informasi kepada konsumen
Peneliti : Seberapa besar pengaruh media sosial bagi usaha anda ini?
Informan : Sangat besar pengaruhnya. Lewat media sosial ini saya
bisa memberi tahu banyak orang tentang usaha saya dan
saya bisa mencari pelanggan dari daerah sekitar sini dan
juga luar kota bahkan luar jawa
Peneliti : Anda juga sudah punya pelanggan luar jawa? Dari mana
itu bu?
Informan : Iya saya punya pelanggan di daerah palembang bahkan
sudah menjadi agen saya, seminggu 2x saya kirim kesana
Berdasarkan wawancara di atas, menurut Bu Suryati selaku
pemilik/ pengelola UMKM Bandeng Presto “UD.RINDANG” mengatakan
bahwa proses memasarkan produk ke media sosial dengan menggunakan
media sosial seperti Facebook, Instagram, blog dengan cara untuk up to
date dan berinteraksi dengan konsumen. Dengan akun yang digunakan
instagram “ud_rindang_suryati”. Kemudian beliau memanfaatkan media
sosial sebagai media pemasaran karena media sosial sangat mudah
digunakan juga karena perkembangan jaman yang semakin maju. Dengan
memberikan promosi promo spesial melalui media sosial. Dan alasan
85
beliau memilih media sosial karena media sosial cepat untuk menyapaikan
informasi kepada konsumen dan tepat untuk promosi.
4.2.4 Hasil Wawancara dengan Bu Yati pembeli di Bandeng Presto Bu
Sufa’ati
Peneliti : Permisi mbak
Informan : Iya dik, bagaimana?
Peneliti : Anda sudah lama membeli disni?
Informan : Iya dik, saya sudah lama jadi pembeli disini
Peneliti : Kalau mau beli disini biasanya langsung kesini dulu apa
pesan dulu mbak?
Informan : Tergantung kebutuhannya dik. Kalau butuh sedikit ya
langsung kesini tapi kalau banyak saya pesan dulu
Peneliti : Kalau pesan kesini biasa gimana?
Informan : Kalau saya semenjak ada WA kalau mau pesan lewat WA
saya. Soalnya disini kan juga ada Wanya
Peneliti : Menurut anda bagaimana proses cara UMKM ini
memasarkan produk ke media sosial?
Informan : Dengan cara menggunakan facebook, karena kebetulan
saya juga mengikuti facebooknya
Peneliti : Terus bagaimana cara beliau memasarkan produk ke
media sosial?
86
Informan : Beliau memasarkan produk dengan cara berinteraksi
dengan konsumen dan selalu up date menggunakan
Peneliti : Menurut anda sebagai pembeli disini dengan adanya
media sosial berpengaruh tidak?
Informan : Tentu berpengaruh.
Peneliti : Seberapa besar pengaruhnya?
Informan : Saya rasa sangat besar. Dengan adanya media sosial saya
bisa tahu dan tanya-tanya dulu sebelum membeli disini.
Terkadang saya juga melihat postingan di FB Bu Sufa’ati
saat ada menu lain
Peneliti : Menurut anda apa manfaat media sosial sebagai media
pemasaran?
Informan : Karena sudah jamannya dan mudah lagi digunakan
Peneliti : Promosi apa yang biasa beliau berikan?
Informan : Biasanya memberi promo spesial kepada pembeli tertentu
Peneliti : Menurut anda mengapa yang dipilih untuk promosi
memilih menggunakan media sosial kenapa tidak yang lain?
Informan : Karena menurut saya sangat cepat dan tepat daripada
menggunakan promosi yang lain selain media sosial
Peneliti : Kalau begitu terima kasih atas waktunya mbak
Informan : Iya
87
Berdasarkan wawancara di atas, menurut Bu Yati selaku pembeli/
konsumen di UMKM Bandeng Presto “Bu Sufa’ati” mengatakan bahwa
memasarkan produk dengan cara berinteraksi dengan konsumen dan selalu
up date menggunakan facebook dan instagram. Kemudian beliau juga
berpendapat tentang pertanyaan mengapa media sosial yang dipilih untuk
media pemasaran dikarenakan media sosial mudah digunakan dam
terkadang bisa tahu kalau ada promosi melalui media sosial. Dan faktor
yang mempengaruhi media sosial yang ndipilih untuk media pemasaran
karena menurut beliau sangat cepat dan tepat daripada menggunakan
promosi dibanding media yang lain.
4.2.5 Hasil Wawancara dengan Bu Rodesa pembeli di Bandeng Presto Bu
Sufa’ati
Peneliti : Permisi bu, baru borong ya bu? kok banyak belinya?
Informan : Iya. ini lho buat syukuran nanti dirumah
Peneliti : Tadi pesan dulu apa langsung kesini beli bu?
Informan : Pesan dulu kemarin, baru saya ambil sekarang
Peneliti : Sudah sering beli disini berarti bu?
Informan : Iya sudah lama saya mulai beli disini
Peneliti : Berarti anda tahu dong bu kalau disini juga menggunakan
media sosial untuk promosi?
Informan : Iya tahu.
Peneliti : Kalau begitu bagaimana proses beliau memasarkan
produknya ke media sosial?
88
Informan : Menggunakan facebook dan instagram
Peneliti : Bagaimana cara beliau memasarkan produknya ke media
sosial?
Informan : Beliau menggunakan media sosial untuk berinteraksi dan
untuk memasarkannya beliau selalu up date produknya ke
media sosial
Peneliti : Menurut anda mengapa harus media sosial yang
digunakan untuk promosi, tidak yang lain saja?
Informan : Kan lebih mudah kalau pakai media sosial daripada yang
lain
Peneliti : Promosi seperti apa yang biasa diberikan melalui media
sosial?
Informan : Promo spesial
Peneliti : Menurut anda faktor apa yang mempengaruhi beliau
memilih media sosial?
Informan : Karena tepat dan cepat untuk promosi/ jualan. kan banyak
tuh sekarang yang jualan online
Peneliti : Seberapa besar pengaruh media sosial menurut anda?
Informan : Saya rasa sangat besar kalau dibandingkan tanpa
menggunakan media sosial
Peneliti : Terima kasih bu atas waktunya
Informan : Iya sama-sama.
89
Berdasarkan wawancara di atas, menurut Bu Rodesa selaku
pembeli/ konsumen di UMKM Bandeng Presto “Bu Sufa’ati” mengatakan
bahwa proses memasarkan produk dengan cara menggunakan media sosial
seperti facebook dan instagram untuk berinteraksi dan selalu up date
memasarkan produk ke media sosial dengan cara melakukan promosi
melalui media sosial dirasa sangat cepat dan tepat, karena media sosial
mudah digunakan.
4.2.6 Hasil Wawancara dengan pak purwanto pembeli di Bandeng Presto
“UD.RINDANG”
Peneliti : Permisi pak, maaf mengganggu
Informan : Iya mas tidak apa-apa
Peneliti : Anda sudah lama mebeli disini?
Informan : Lumayan agak lama
Peneliti : Apakah anda menggunakan menggunakan media sosial?
Informan : Iya saya menggunakan media sosial
Peneliti : Apakah anda tahu cara pemilik ini memasarkan produk
lewat media sosial?
Informan : Iya tahu. Setahu saya pengelola ini menggunakan
Facebook dan Instagram untuk memasarkan usahanhya
Peneliti : Bagaimana cara beliau memasarkan ke media sosial?
Informan : Untuk berinteraksi dan up date produknya. Dan mungkin
untuk mengikuti trend saat ini
Peneliti : Menurut anda mengapa media sosial sering digunakan
untuk jual beli online?
90
Informan : Mungkin karena mudah digunkan dan sekarang sudah
jamannya tehnologi canggih
Peneliti : Kenapa harus media sosial yang digunakan untuk
menawarkan produk?
Informan : Ya karena media sosial mudah digunakan, apa lagi kan
sekarang sudah jamannya teknologi canggih
Peneliti : Promosi apa yang diberikan beliau kepada konsumen
melaluai media sosial?
Informan : Terkadang beliau memberi promo spesial dan harga
spesial
Peneliti : Menurut anda faktor apa yang membuat media sosial
sangat berpengaruh?
Informan : Menurut saya karena cepat dan juga tepat untuk jual beli,
jadi saya rasa itu sangat berpengaruh
Peneliti : Seberapa besar pengaruhnya?
Informan : Saya rasa sangat besar pengaruhnya, kalau dibandingkan
bagi yang tidak menggunakan
Peneliti : Terima kasih ya pak atas waktunya dan maaf sudah
mengganggu
Informan : Iya. Tidak apa-apa
Berdasarkan wawancara di atas, menurut Pak Purwanto selaku
pembeli/ konsumen di UMKM Bandeng Presto “UD.RINDANG”
mengatakan bahwa proses memasarkan produk dengan cara menggunakan
91
media sosial seperti facebook dan instagram selain untuk berinteraksi dan
selalu up date, media sosial juga bisa digunakan untuk memasarkan
produk ke media sosial dengan cara melakukan promosi melalui media
sosial dirasa sangat tepat seperti memberi promo dan harga spesial. Karena
selain media sosial mudah digunakan, saat ini juga jamannya teknologi
yang semakin canggih dan sudah menjadi trendnya media sosial.
92
4.3 Ringkasan Temuan Deskripsi Hasil Persoalan Penelitian
Tabel 4.2
Sariapati Wawancara dengan Informan Kunci, Kategori Jawaban, Pola Jawaban dan Konsep berkenaan Persoalan Penelitian Pertama
PERSOALANPENELITIAN#1.Bagaimana
UMKMmemasarkan
produk ke mediasosial?
Bu Sufa’ati Bu Yahyumi Bu Suryati Bu Yati Bu RodesaPak
Purwanto Kategori Pola dan Konsep
1. Prosesmemasarkanproduk kemediasosial?
2. Caramenasarkanproduk kemedia sosial
Facebook,Instagram
Haga murah,Berinteraksi
Facebook,Instagram
Memahamikeinginan,Berinteraksi
Facebook,Instagram,blog
Up to date,berinteraksi
Berinteraksi,up to date
Facebook,Instagram
Berinteraksi,up to date
Facebook,Instagram
Berinteraksi,up to date,mengikutitrend
Facebook,Instagram,blog
Berinteraksi,up to date,mengikutitrend,memahami
Media sosialmerupakan konsepyang mampumemberikanketertarikan terhadappengguna melaluiFacebook, Instagram,blog dsb.
Media sosialdigunakan untukmemasarkan produkdengan caraberinteraksi/
93
keinginan,harga murah
komunikasi kepadapelanggan/ konsumendengan memberikanharga murah danmemberikanpemahaman terhadapkonsumen, supayakonsumen bisa selalumengikuti trend yangup to date tentangproduk yangdipasarkan.
Dari pola diatas,konsep yang munculadalah:- Jenis Media
Sosial- Berinteraksi- Mengikuti
trend- Memahami
keinginan- Harga murah
Sumber: Wawancara Mendalam
94
Tabel 4.3
Sariapati Wawancara dengan Informan Kunci, Kategori Jawaban, Pola Jawaban dan Konsep berkenaan Persoalan Penelitian Kedua
PERSOALANPENELITIAN#2. Bagaimanapemanfaatanmedia sosial
sebagai mediapemasaranonline olehUMKM?
Bu Sufa’ati Bu Yahyumi Bu Suryati Bu Yati Bu RodesaPak
Purwanto Kategori Pola dan Konsep
1. Mediasosialsebagaimediapemasaran
2. Promosimelaluimediasosial
Mudah,jamannya
sudahcanggih
Promospesial
Mudah,sering
digunakan
Hargaspesial,promospesial
Mudah danperkembangan jaman
Hadiah,promospesial
Mudah,jamannyatehnologi
Promospesial
Mudah
Promospesial
Mudah,jaman
tehnologicanggih
Promospesial,
harga spesial
Mudah, seringdigunakan,
jaman tehnologi,perkembangan
jaman
Promo spesial,harga spesial,
hadiah,
Media sosial merupakanmedia yang mudahdigunakan untuk mediapemasaran di era jamanmodern dan teknologiyang semakin canggihsaat ini.
Promosi melalui mediasosial dengan cara sepertimemberikan hadiah,promo spesial dan hargaspesial semakin menarikdaya minat beli
95
konsumen.
Dari pola diatas, konsepyang muncul adalah:- Kemudahan
pengguna- Perkembangan
Teknologi- Promo spesial
Sumber: Wawancara Mendalam
96
Tabel 4.4
Sariapati Wawancara dengan Informan Kunci, Kategori Jawaban, Pola Jawaban dan Konsep berkenaan Persoalan Penelitian Ketiga
PERSOALANPENELITIAN
3.MengapaUMKM
memilih mediasosial sebagai
mediapemasaran?
Bu Sufa’ati BuYahyumi
Bu Suryati Bu Yati Bu RodesaPak
Purwanto Kategori Pola dan Konsep
1. Faktoryangmempengaruhimemilihmediasosial
Cepat untukkomunikasi/
promosi
Cepat dantepat untuk
promosi
Cepat,tepat
Cepat,tepat
Cepat,tepat
Cepat,tepat
Cepat dan tepatuntuk
komunikasi/promosi
Media sosial diarasa sangatcepat dan tepat untukberkomunikasi dengankonsumen/ pelangganmaupun dijadikan sebagaimedia promosi untukmemasarkan produk
Dari pola diatas, konsepyang muncul adalah:- Media sosial lebih
cepat dan tepatSumber: Wawancara Mendalam
97
4.4 Upaya Pengembangan Usaha bagi UMKM Menggunakan Media
Sosial dalam Acara Seminar
Dalam diskusi ini mengungkapakan bahwa berdasarkan temuan
dilapangan, diketahui permasalahan yang bisa mengembangkan usaha bagi
UMKM dengan memanfaatkan teknologi Media Sosial akan dibahas
dibawah ini.
Tabel 4.5
Pakar dalam Acara Seminar
No Nama Alasan
1 Saiful Arifin Wakil
Bupati Kabupaten Pati
Menurut Sang Wakil Bupati yang ditemui saat
Seminar UMKM di ruang Penjawi Kantor Setda
Kabupaten Pati menyatakan bahwa dirinya dan
Bupati Haryanto sangat menginginkan UMKM di
daerahnya berkembang.
2 Edy Kuswantoro Menurut Kepala Seksi Kemitraan dan
Pengembangan UMKM Pati Pelaku usaha mikro,
kecil dan menengah (UMKM) di Pati diminta
untuk melek akan teknologi informasi.
98
Peningkatan Usaha Kecil Mikro dan Menengah atau disingkat
UMKM mendapat perhatian khusus pemerintah Kabupaten Pati, Jawa
Tengah.
Sang Wakil Bupati yang ditemui saat Seminar UMKM di ruang
Penjawi Kantor Setda Kabupaten Pati menyatakan bahwa dirinya dan
Bupati Haryanto sangat menginginkan UMKM di daerahnya berkembang.
Berkembangnya UMKM di Pati dapat menjadi jalan bagi
pemerataan ekonomi di Bumi Mina Tani tersebut.
Seperti yang diungkapkan oleh Wakil Bupati Pati Bapak Saiful
Arifin berikut ini:
"Secara pribadi saya dan Bupati ingin mengembangkan UMKM, jika
UMKM berjalan pemerataan ekonomi akan baik," tutur Saiful Arifin Wakil
Bupati Kabupaten
Masuknya minimarket ke daerah dirasa tak dapat dibendung karena
itu solusi agar produk UMKM tetap berjaya dengan meningkatkan segi
kualitas dan tampilan produk.
"Kita tidak bisa melarang minimarket misalnya sekarang persaingan pasar
bebas susah dibendung, solusinya adalah kita masuk kita ikut pola kerja
pola pikir dari diri kita ikuti perkembangan jaman," terang Saiful Arifin
Wakil Bupati Pati.
99
Selain meningkatkan kualitas produk UMKM, adapula kebijakan
pemerintah Kabupaten Pati yaitu mewajibkan setiap minimarket yang
berdiri memasukkan 20 persen produk UMKM Pati.
Perihal pembayaran juga disarankan oleh sang Wakil Bupati untuk
lebih dipercepat dibanding produk pabrikan.
"Minimal 20% produk lokal, wajib hukumnya kalau masuk harus ada
produk lokal, tentunya masalah pembayaran UMKM jangan lama-lama
dipercepat agar bisa berputar produksinya," terang Saiful Arifin Wakil
Bupati Pati.
Sedangkan menurut Kepala Seksi Kemitraan dan Pengembangan
UMKM Pati Edy Kuswantoro, pelaku UMKM di Pati selama ini masih
memasarkan produknya secara konvensional. Padahal, pemasaran produk
saat ini berkembang pesat ke era gadget.
Karena itu, beliau menyarankan agar pelaku UMKM bisa
meningkatkan keterampilan di bidang IT. Bila tidak memungkinkan,
karyawan yang paham IT mesti dioptimalkan. Seperti cuplikan berikut ini:
“Para pelaku UMKM di Pati harus bisa mengembangkan usahanya
dengan memanfaatkan teknologi. Sebab, persaingan usaha di era global
semakin ketat. Mereka sebagian besar memanfaatkan teknologi,”. terang
Edy Kuswantoro.
100
“Kalau terpaksa tidak paham IT, mesti memanfaatkan karyawan yang
paham IT untuk ikut memasarkan produk. Konsumen yang belanja melalui
gadget sekarang menjadi tren tersendiri,”. Edy Kuswantoro.
Pemasaran produk dengan pemanfaatan IT yang dimaksud, antara
lain website, blog, aplikasi di Playstore, dan media sosial seperti
Facebook, Instagram dan masih banyak lagi lainnya.
Pemasaran produk melalui online dinilai akan menunjang promosi,
selain upaya konvensional juga harus digencarkan. Hal itu yang banyak
disinggung dalam bimbingan teknis Manajemen Bisnis yang dilakukan
Dinas Koperasi dan UMKM Pati.
4.5 Pembahasan
Dari pola tersebut, dapat dikonsepkan sebagai berikut:
1. Pengambilan Keputusan
Karena banyaknya masyarakat yang menggunakan media sosial
sebagai sarana komukasi seharai-hari, membuat para pelaku usaha
mencoba memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Para pelaku
UMKM menyadari betul bahwa dengan adanya media sosial seperti
facebook, instagram, blog dan masih banyak lainnya dapat membantu
mengembangkan dan memperluas jaringan konsumennya dengan cara
seperti promosi. Sehingga dapat mengambil tindakan yang menurut
perhitungannya merupakan tindakan yang paling cepat dan sangat
tepat digunakan untuk promosi dan komunikasi dengan para calon
konsumen. Seperti menurut Sondang P. Siagian yang mengatakan
101
“Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis
terhadap hakikat alternative yang dihadapi dan mengambil tindakan
yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.”
2. Komunikasi
Komunikasi meupakan hal yang penting bagi semua pelaku usaha, apa
lagi pelaku usaha tersebut terlebih menggunakan sarana media sosial
untuk interaksi promosi dengan konsumen yang dituju. Komunikasi ini
bertujuan untuk memberikan persuasi kepada pihak lain agar sesuatu
yang disampaikan dapat dipahami dengan baik, terutama dalam hal
hubungan dengan penegasan konfirmasi pemesanan pelanggan atau
negosiasi agar setiap pihak mendapatkan manfaat dan tidak ada yang
merasa dirugikan. Dalam hal ini sesuai seperti dengan teori yang
dikatakan oleh Rogers bersama D. Lawrence Kincaid “Komunikasi
adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada
gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.”
(Cangara, 2008:20)
3. Media Sosial
Saat ini banyak orang yang sudah mengenal media sosial, bahkan
orang yang sudah mengenal media sosial pasti menggunakannya.
Dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan media sosial
para pelaku usaha yang khususnya para UMKM menggunakan media
sosial selain untuk komukasi, media sosial juga bisa dimanfaatkan
sebagai media untuk promosi yang dapat menyamapaikan berbagai
informasi kepada calon konsumen tentang jenis poduk yang di
102
tawarkan. Dengan cara seperti mengirim/ mengapload gambar
menggunakan jenis media sosial facebook, instagram, blog dan masih
banyak lainnya dengan tujuan untuk menarik minat konsumen. Seperti
menurut pengertian teori dari Philip dan Kevin Keller yang
menyatakan bahwa pengertian media sosial adalah sarana bagi
konsumen untuk berbagai informasi teks, gambar, video, dan audio
dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya.
4. Promosi
Dengan melakukan promosi melalui media sosial dengan cara
memberikan hadiah, promo spesial dan harga spesial para UMKM
berharap dapat mempengaruhi/ membujuk calon konsumennya agar
bersedia menerima dan membeli produk yang ditawarkan dengan
harapan menarik daya minat pembeli. Seperti menurut “Tjiptono,
2002:219” yang berpendapat : Promosi merupakan bentuk komunikasi
pemasaran artinya aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi/membujuk dan atau mengingatkan pasar
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan.
5. Bisnis Online
Bisnis Online saat ini bukan lagi menjadi istilah asing di Indonesia,
baik kita yang kesehariannya terbiasa menggunakan internet ataupun
tidak. Apalagi dengan teknologi yang sekarang semakin canggih
membuat banyak orang mau tidak mau harus selalu mengikuti
perkembangan jaman. Berbicara bisnis online tidak luput dengan
103
media sosial, karena media sosial dirasa sangat mudah digunakan
media sosial ini yang sering juga digunakan untuk sarana penunjang
komunikasi dan promosi bagi pelaku jual/ beli online. Seperti Menurut
Yudhi Wicaksono, yang mengatakan bahwa bisnis online merupakan
kegiatan jual beli dalam sambungan internet dan fitur belanja online
yang sudah tersedia
Dari lima hal pokok yang diperoleh dari hasil wawancara
mendalam tersebut, sehingga dapat menjawab persoalan penelitian
meliputi sebagai berikut:
1. Bagaimana UMKM memasarkan produk ke media sosial?
a. Facebook
Facebook memiliki berbagai kelebiahan dibandingkan dengan
situs yang lain yaitu antara lain tampilan facebook lebih simpel
dibanding situs jaringan sosial lainnya yang lebih menonjolkan
grafis seperti friendster, myspace, dan lain. Menu pada facebook,
lebih lengkap dan mudah untuk dimengerti sehingga
memudahkan para pengguna facebook yang masih pemula. Di
facebook seseorang dapat mengetahui siapa-siapa saja teman
yang sedang online karena terdapat fasilitas chatting online,
sehingga para UMKM dapat melakukan chating secara langsung
dengan konsumennya yang sedang online.
104
b. Instagram
Instagram adalah social media berbagi foto yang mulai banyak
digunakan untuk kepentingan komunikasi pemasaran dengan ciri
khasnya yang mengedepankan pesan visual dan interaktivitas
yang tinggi. Pemasaran menggunakan media sosial sedang
populer khususnya di bidang kuliner. Dengan adanya kelebihan
fitur itulah para UMKM mencoba memanfaatkan instagram
sebagai media pemasarannya.
c. Blog
Fungsi awal blog yaitu sebagai media online, yang berisikan
tentang hal-hal pribadi atau bisa jadi disebut diary sang penulis.
Tapi perkembangan teknologi kini membuat blog semakin banyak
fungsi. Yang bermula hanya sebagai media diary online, kini
sudah digunakan sebagai hal-hal yang bersifat non-komersil
sampai yang super komersil. Bahkan beberapa perusahaan besar
seperti Microsoft dan IBM telah memanfaatkan blog ini sebagai
kepentingan bisnis mereka. Dan ini membuktikan bahwa blog
juga tidak kalah dengan sebuah Website lain seperti ecommerce
atau social media. Karena diantara website itu memang fungsi
dasarnya telah terkontaminasi dengan hal-hal yang bersifat bisnis.
Tapi itu bukan sebuah masalah, karena perubahan yang ada justru
memberikan dampak positif untuk semua orang. Sehingga para
UMKM menggunakan blog untuk sarana mengenalkan
105
produknya ke masyarakat luas, dengan harapan masyarakat dapat
mengetahui produk yang sedang dipasarkan.
d. Berinteraksi
Para pelaku usaha (UMKM) berinteraksi/ komunikasi kepada
pelanggan/ konsumennya dengan maksud memberikan
pemahaman tentang produk yang dipasarkan supaya konsumen
mengenal dan paham tentang produk yang dipasarkan atau agar
konsumen bisa selalu mengikuti trend yang up to date tentang
tentang produk yang sedang dipasarkan. Seperti dengan cara
membalas pesan yang dikirim oleh konsumen melalui kolom
komentar dan memberikan pemahaman tentang produk.
e. Mengikuti Trend
Trend adalah hal yang sedang dibicarakan, disukai dan bahkan
digunakan. Dalam hal ini, segala sesuatu (Objek atau Benda)
akan sering dibicarakan, disukai bahkan digunakan. Misal media
sosial, dalam hal ini akan mengarah pada facebook, instagram
dan sebagainya yang banyak disukai dan bahkan digunakan oleh
masyarakat. Karena media sosial sedang trend dikalangan
masyarakat maka para UMKM memanfaatkan trend tersebut
untuk bisnis yang sedang dijalankannya.
f. Memahami Keinginan
Pelanggan adalah raja, sebuah steriotipe lawas tentang dunia
bisnis yang nampaknya masih banyak dipercaya hingga saat ini.
Memang tidak ada salahnya menempatkan posisi seorang
106
konsumen sebagai seseorang yang sangat penting dalam
perjalanan bisnis kita. Hal ini jugalah yang mendasari mengapa
kita harus sangat cermat dalam mengenali apa yang menjadi
keinginan konsumen. Untuk bisa mengetahui apa yang diinginkan
konsumen, maka kita bisa mulai dari mencari tahu bagaimana
opini konsumen terhadap bisnis atau layanan yang kita berikan.
Pada dasarnya opini bisa dibagi menjadi 2 yakni saran dan
kritikan.
Saran merepresentasikan kepuasaan dan apa yang diharapkan
untuk lebih dikembangkan dari bisnis kita. Sedangkan kritik
umumnya berisi hal-hal yang masih dirasa kurang dan wajib
untuk kita rubah atau perbaiki di kemudian hari. Kedua jenis
opini tersebut mempunyai fungsi yang sama pentingnya. Ketika
saran bisa menjadi motivasi dan bahan bakar semangat untuk
berkembang, maka kritik bisa menjadi pertimbangan evaluasi
bisnis untuk lebih baik. Bagi para UMKM yang menjalankan
bisnis via online, mungkin sudah sangat banyak fasilitas yang
bisa digunakan untuk menampung opini konsumen. Mulai dari
fitur chat hingga kolom komentar yang ada di media sosial bisa
menjadi media tepat menjaring opini konsumen.
g. Harga Murah
Harga murah adalah harga yang paling rendah diantara
perbandingan harga-harga yang lain dan belum tentu dapat
dijangkau masyarakat. Dengan memberikan harga yang relatif
107
lebih murah dibanding harga lain dari pesaingnya dan harga yang
mungkin bisa dijangkau masyarakat, para UMKM berharap
dapat menarik minat pembeli.
2. Bagaimana pemanfaatan media sosial sebagai media pemasaran
online oleh UMKM?
a. Kemudahan pengguna
Sosial media merupakan sebuah alat yang digunakan dalam
menjalin komunikasi dan sarana sosialisasi masyarakat yang
dilakukan secara online tanpa di batasi ruang dan waktu. Dengan
menggunakan sosial media, memungkinkan seseorang untuk
melakukan komunikasi baik jarak dekat maupun jarak jauh
dengan lebih mudah dan fleksibel. Sehingga para UMKM dapat
selalu berinteraksi dan komunikasi dengan pelanggan/
konsumennya kapan saja.
b. Perkembangan Teknologi
“Media lama” adalah sebuah terminologi yang digunakan untuk
merujuk pada suatu bentuk media massa yang tidak banyak
mengandalkan teknologi internet dalam aktivitasnya sehari-hari.
Media lama yang beberapa di antaranya adalah televisi, radio,
surat kabar dan lain sebagainya.
“Media baru” adalah suatu terminologi yang digunakan untuk
menyebutkan suatu jenis media yang berbeda dengan media
sebelumnya, dengan ciri khas utama adalah mengandalkan pada
108
jaringan internet sebagai media distribusi utama pesan-pesan yang
ada dalam media tersebut.
Secara historis, istilah media baru mulai muncul sejak munculnya
era internet. Internet adalah sebuah jaringan komputer yang
meliputi seluruh dunia dan beroperasi berdasarkan protokol
tertentu yang disepakati bersama. Sejak internet muncul,
perkembangan media sosial mulai pesat. Dunia media sosial hadir
menggantikan media komunikasi konvensional karena
kemudahannya dalam terhubung ke berbagai orang di belahan
dunia dengan cepat, tanpa batas, dan juga mudah.
Pada dasarnya media sosial dapat dianggap sebagai salah satu
macam macam media komunikasi. Media sosial pada umumnya
adalah sebuah media yang digunakan untuk bersosialisasi
(berhubungan, baik secara personal, kelompok dan lain
sebagainya) antar penggunanya.
Penggunaan media sosial juga semakin beragam. Tidak hanya
aktivitas mencari teman, bersosialisasi, dan lain sebagainya, tetapi
media sosial di Indonesia juga digunakan untuk melakukan
promosi produk tertentu atau pada prinsipnya melakukan bisnis
tertentu. Karena itu para UMKM memiliki kemudahan dalam
melakukan aktivitas distribusi sehingga biaya produksi akan
semakin rendah.
109
c. Promo spesial
- Kupon atau nota
Dalam satu periode tertentu, sering penjual menyarankan
kepada pembeli untuk menyimpan dan mengumpulkan nota
atau kupon pembeliannya. Penjual menggunakan metode
tersebut dengan maksud untuk menarik pembeli lebih banyak.
- Hadiah
Metode ini pada prinsipnya sama dengan metode kupon atau
nota dimuka, hanya mempunyai variasi yang lain. Cara ini
dapat mendorong seseorang untuk membeli.
- Kupon berhadiah
Cara promosi dengan menggunakan kupon berhadiah sangat
populer, banyak penjual atau produsen yang memakainya
karena dianggap sangat efektif.
Dengan adanya promosi seperti itu, para UMKM berharap
dapat menarik minat beli konsumen.
3. Mengapa UMKM memilih nedia sosial sebagai media pemasaran?
a. Cepat
Setelah pelanggan/ konsumen memberikan respon melalui
social media dengan berkomentar dikolom komentar, sebagai
pelaku usaha yang baik, harus menanggapi semua feedback
dengan baik dan cepat juga.
110
b. Tepat
Selain media sosial digunakan untuk berkomunikasi, media
sosial juga bisa digunakan untuk promosi. Sehingga para
pelaku UMKM mencoba memanfaatkan media sosial untuk
sarana promosi dirasa sangat tepat untuk memasarkan
produknya supaya cepat dikenal banyak masyarakat luas.
111
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil wawancara mendalam dengan informan tentang
pemanfaatan media sosial oleh UMKM Bandeng Presto di Kota Juwana,
saya selaku peneliti dapat menyimpulkan kesimpulan, yaitu:
1. Para UMKM memasarkan produk ke media sosial karena media sosial
merupakan konsep yang mampu memberikan ketertarikan terhadap
pengguna dengan cara memanfaatkan jenis media sosial seperti
facebook, instagram, blog dan lain sebagainya. Selain digunakan
sebagai media pemasaran untuk memperluas jaringan konsumen dan
menarik minat konsumen juga untuk berinteraksi kepada konsumennya
dengan mengikuti trend yang up to date. Dengan harapan para UMKM
dapat memberikan pemahaman tentang produk yang mereka pasarkan.
2. Karena di era jaman yang sudah maju dan dengan adanya
perkembangan teknologi yang semakin canggih, sehingga para
UMKM mencoba memanfaatkan media sosial tersebut sebagai media
pemasaran online seperti melakukan promosi melalui media sosial
dengan cara memberikan hadiah, promo spesial dan harga spesial,
dengan harapan agar dapat menarik minat beli konsumen.
112
3. Alasan mengapa para UMKM memilih media sosial sebagai media
pemasaran dikarenakan media sosial dirasa sangat cepat untuk
berinteraksi dan komunikasi dengan konsumen, juga tepat digunakan
sebagai media promosi dibanding media promosi lainya. hal tersebut
tercermin dari komunikasi yang terjalin antara pelaku usaha (UMKM
Bandeng Presto) dengan konsumen pada facebook maupun instagram
pada saat Bandeng Presto melakukan update status maupun upload
gambar, para konsumen melakukan komentar, saran dan tanggapan
atas munculnya update status maupun upload gambar tersebut.
5.2 Saran
Saya selaku peneliti mengharapkan dengan adanya penelitian ini para
UMKM dapat lebih memanfaatkan lagi kegunaan media sosial untuk
mengembangkan usahanya. Saya juga mengharapkan adanya penelitian
lanjutan yang dilakukan oleh peneliti yang sama ataupun peneliti lain,
sehingga dapat mengembangkan data yang lama.
5.3 Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka terdapat
beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini bisa dijadikan bahan acuan dan bahan referensi
untuk penelitian sejenis dan penelitian selanjutnya.
2. Menguji teori mini melalui penelitian kuantitatif.
Daftar Pustaka
Hani, A. (2008). Langkah Mudah Mengembangkan dan Memanfaatkan Weblog.Yogyakarta: Andi.
Zarrela, D. (2010). The Social Media Marketing Book. Jakarta: PT Serambi IlmuSemesta.
Effendy, O. U. (2000). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: CitraAditya Bakti.
Keller, P. K. (2009). Manajemen Pemasaran edisi 12, jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P. d. (2011). Nanajemen Pemasaran. Dalam Cetakan Ketiga (hal. EdisiKedua Belas). Jakarta: PT, Indeks.
Kotler, P. G. (2001). Prinsi-prinsip Pemasaran. Jakarta: PT Erlangga.
Kriyantono, R. (2007). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Lexy J, M. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Lexy J, M. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Lexy J, M. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Machfoedz, M. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Ilmu.
Sutopo, H. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang. (2017). Pedoman Penyusunan Skripsidan Pelaksanaan Ujian Akhir Progran Studi Sarjana Strata 1 (S1).Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.
Mulyana, Deddy. (2004). Metode Penelitian Kualitati : Paradigma Baru IlmuKomunikasi dan Ilmu Sosial Lainnyaf. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
http://jateng.tribunnews.com/2018/09/18/majukan-umkm-pemkab-pati-wajibkan-mini-market-tampung-20-persen-produk-lokal
https://www.murianews.com/2017/10/25/129532/pelaku-umkm-di-pati-diminta-melek-teknologi-informasi.html
https://www.gatra.com/rubrik/nasional/pemerintahan-daerah/379249-Bupati-Beli-Ikan-Bandeng-Presto-itu-Asalnya-Dari-Pati
https://id.wikipedia.org/wiki/Juwana,_Pati
Kantor Kelurahan Desa Dukutalit Data UMKM Tahun 2017
Yuliana, Olivia Yenty. (2000). Penggunaan Teknologi Internet dalam Bisnis.Kualitatif.
Anggraeni, Andian Ari (2011). Penggunaan Blog untuk Mendapat Umpan Balikdan Membangun Pengalaman Positif Bagi Pelanggan. Kualitatif.
S, Eryta Ayu Putri (2013). Aplikasi Instagram sebagai Media KomunikasiPemasaran Online Shop (Studi Deskriptif Kualitatif Aplikasi InstagramSebagai Media Komunikasi Pemasaran Online Shop). DeskriptifKualitatif.
Alam, Mhd. Rizki Nur (2013). Komunikasi Pemasaran Bonjour Bag Bandung(Studi Deskriptif Tentang Bauran Promosi Bonjour Bag BandungMelalui Aplikasi Instagram Untuk Menarik Minat Pembelinya).Deskriptif Kualitatif.
Siswanto, Tito (2013). Optimalisasi Sosial Media Sebagai Media PemasaranUsaha Kecil Menengah). Kualitatif.
Sondang P. Siagian (1998). Pengambilan keputusan. Kualitatif.
James A. F. Stoner (1996). Pengambilan keputusan. Kualitatif.
George R.Terry dan Brinckloe(1972). Dasar Pengambilan keputusan. Kualitatif.
George R.Terry (1989). Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan DalamMengambil Keputusan. Kualitatif.
Effendi,( 2004:9). Pengertian Komunikasi. Kualitatif.
Effendi,( 2004:10). Pengertian Komunikasi. Kualitatif.
Everett M. Rogers (2008). Pengertian Komunikasi. Cangara
D. Lawrence Kincaid (2008). Pengertian Komunikasi. Cangara
Widjaja, (2002:13). Pengertian Komunikasi. Kualitatif.
Harold D.Laswell, (2008:59). Salah Seorang Peletak Dasar Ilmu Komunikasi,Menyebutkan Tiga Fungsi Dasar Yang Menjadi Penyebab, MengapaManusia Perlu Berkomunikasi.
Mulyana, (2006). Pengertian Komunikasi. Kualitatif.
Antony Mayfield (2008). Media sosial.Kualitatif.
Philip. Kevin Keller (2006). Pengertian Media Sosial.Kualitatif.
Henderi, dkk (2006) Pengertian media sosial. Kualitatif.
Puntoadi (2011: 34) Pengertian media sosial.Kualitatif.
Harold D.Laswell, (2008:59). Salah Seorang Peletak Dasar Ilmu Komunikasi,Menyebutkan Tiga Fungsi Dasar Yang Menjadi Penyebab, MengapaManusia Perlu Berkomunikasi.
Severin. Tankard (2005:13). Tujuan-tujuan Komumikasi. Kualitatif.
Mulyana (2006). Proses Komumikasi. Kualitatif.
Puntoadi (2015). Fungsi Media sosial. Kualitatif.
Kaplan. Haenlein (2010). Jenis-jenis media sosial. Kualitatif.
Puntoadi (2011). Macam-macam Media sosial. Kualitatif.
Jenu, Widjaja Tandjung (2011). Dengan Internet Dapat Memberikan EfisiensiAnggaran Pemasaran, Internet Memiliki Jangkauan Yang Luas, AksesMudah Dan Biaya Murah. Kualitatif.
George R. Terry (1972).Pengambilan keputusan. Kualitatif.
Swastha. Irawan (2005). Pengertian Promosi. Kualitatif.
Tjiptono (2002). Pengertian Promosi. Kualitatif.
Sistaningrum 2002). Pengertian Promosi. Kualitatif.
Gitosudarmo (2000). Pengertian Promosi. Kualitatif.
Kotler (2000). Pengertian Promosi. Kualitatif.
Rambat Lupiyoadi (2006). Pengertian Promosi. Kualitatif.
Swasta (2000). Fungsi Promosi. Kualitatif.
Moleong (2007:11). Mengemukakan Bahwa Penelitian Deskriptif MenekankanPada Data Berupa Kata-Kata, Gambar, Dan Bukan Angka-Angka YangDisebabkan Oleh Adanya Penerapan Metode Kualitatif.
Arikunto (2006:224). Menyatakan Bahwa, Sumber Data Adalah Subjek DarimanaData Dapat Diperoleh Dan Untuk Memudahkan Peneliti DalamMengidentifikasi Sumber Data, Peneliti Telah Menggunakan Rumus3P.
Lofland dalam Moleong (2007:165). Sumber Data Utama Dalam PenelitianKualitatif Adalah Kata-Kata Dan Tindakan Yang Didapat DariInforman Melalui Wawancara, Selebihnya Adalah Data TambahanSeperti Dokumen Dan Lainlain.
Sugiyono (2007:208). Tidak Menggunakan Istilah Populasi Pada PenelitianKualitatif, Melainkan Social Situation Atau Situasi Sosial Yang TerdiriAtas Tiga Elemen, Yaitu, Tempat (Place), Pelaku (Actor), Dan Aktivitas(Activity).
Sugiyono (2007:209). Bila Dilihat Dari Segi Cara Atau Teknik PengumpulanData, Maka Teknik Pengumpulan Data Dapat Dilakukan DenganObservasi, Wawancara, Angket Dan Dokumentasi.
Esterberg Dalam Sugiyono (2007:211). Mendefinisikan Wawancara SebagaiPertemuan Dua Orang Atau Lebih Untuk Bertukar Informasi Dan IdeMelalui Tanya Jawab, Sehingga Dapat Dikonstruksikan Makna DalamSuatu Topik Tersebut.
Sugiyono (2007:213). Dokumen Merupakan Catatan Peristiwa Yang SudahBerlalu. Dokumen Bisa Berbentuk Tulisan, Gambar, Atau Karya-KaryaMonumental Seseorang.
Moleong (2007:324), Terdapat Beberapa Kriteria Yang Digunakan UntukMemeriksa Keabsahan Data.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran A. Lokasi Bandeng Presto Bu Sufa’ati I
Lampiran B. Lokasi Bandeng Presto Bu Sufa’ati II
Lampiran C. Lokasi Bandeng Presto Primadona I
Lampiran D. Lokasi Bandeng Presto Primadona II
Lampiran E. Lokasi Bandeng Presto UD.RINDANG I
Lampiran F. Lokasi Bandeng Presto UD.RINDANG II
Lampiran G. Pedoman Pertanyaan Wawancara
NAMA :
PROFESI :
• Proses memasarkan produk ke media sosial?
• Cara memasarkan produk ke media sosial?
• Media sosial sebagai media pemasaran?
• Promosi melalui media sosial?
• Faktor apa yang mempengaruhi memilih media sosial?
top related