pemanfaatan promosi melalui media sosial dalam …
Post on 21-Nov-2021
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
146
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 2 No. 1 (2021) pp. 145-159
https://jurnal.politeknik-kebumen.ac.id/index.php/
p-ISSN : 2746-0398 dan e-ISSN : 2746-038X
Pemanfaatan Promosi Melalui Media Sosial Dalam
Mendukung Pemasaran Produk Kefir Pada UMKM Dapur
Kefir Bandung
Mira Veranita*1, Yuda Syahidin2, Gunardi3, Eki Dudi Darmawan4 1234Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Indonesia 40274
E-mail : * mirave2198@gmail.com
DOI : https://doi.org/10.37339/jurpikat.v2i1.513
Info Artikel:
Diterima :
2021-03-19
Diperbaiki : 2021-04-04
Disetujui :
2021-04-06
Abstrak: Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia,
sungguh memberikan dampak yang cukup besar
terhadap beberapa sendi kehidupan masyarakat,
terutama pada sektor perekonomian, terutama UMKM.
Masalah-masalah yang dihadapi UMKM tidak hanya
membutuhkan campur tangan Pemerintah, tapi juga
pihak lain, diantaranya Perguruan Tinggi. Tim PKM
Politeknik Piksi Ganesha melalui Pelatihan Pemanfaatan
Media Sosial berusaha untuk turut serta membantu
meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan
UMKM Dapur Kefir dalam melakukan promosi
menggunakan platform Media Sosial Instagram sehingga
diharapkan produk yang dihasilkan lebih dikenal oleh
masyarakat sebagai konsumen, karena selain akan
membantu UMKM dan masyarakat sekitar, Kefir juga
terbukti sebagai nutrisi tambahan untuk bertahan dari
virus Covid-19.
Pelatihan berjalan dengan baik, walaupun pertemuan dan
kontak langsung dibatasi. Beberapa rekomendasi bagi
UMKM adalah: UMKM Dapur Kefir harus segera
mengurus kelengkapan legalitas usaha, memiliki website
resmi dan mendapatkan pelatihan fotografi dan membuat
konten yang menarik sehingga bisa meningkatkan nilai
promosi dan menggunakan media promosi lain.
Abstract: The Covid-19 pandemic in Indonesia has had a
considerable impact on some joints of people's lives, especially
in the economic sector, especially MSMEs.
The problems faced by MSMEs require not only government
intervention, but also other parties, including universities. Pkm
Politeknik Piksi Ganesha team through Social Media Utilization
Training strives to participate in helping to improve the
insights, knowledge and skills of MSMEs Dapur Kefir in
conducting promotions using the Instagram Social Media
platform so that it is expected that the products produced are
better known by the public as consumers, because in addition to
Kata Kunci : UMKM; Kefir;
Promosi; Media Sosial; Pelatihan
147
Keywords: UMKM; Kefir;
Promotion; Social media; Training
helping MSMEs and the surrounding community, Kefir is also
proven as an additional nutrient to survive the Covid-19 virus.
The training went well, although meetings and direct contact
were limited. Some recommendations for MSMEs are: UMKM
Dapur Kefir must immediately take care of the completeness of
business legality, have an official website and get photography
training and create interesting content so as to increase the
value of promotions and use other promotional media.
Pendahuluan
Sektor ekonomi dan dunia usaha di Indonesia begitu terpukul dengan
hadirnya pandemic Covid-19. Penularan virus yang demikian cepat dan masif telah
memaksa pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang
berdampak melemahkan berbagai aktivitas bisnis pelaku UMKM.” (Awali 2020).
Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) berada di garis depan guncangan
ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Langkah-langkah penguncian
(lockdown) telah menghentikan aktivitas ekonomi secara tiba-tiba, dengan
penurunan permintaan dan mengganggu rantai pasokan di seluruh dunia. Dalam
survei awal, lebih dari 50% UMKM mengindikasikan bahwa mereka bisa gulung
tikar dalam beberapa bulan ke depan.(Thaha 2020). UMKM saat ini berada dalam
pusat krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19, bahkan dengan kondisi lebih parah
dari krisis keuangan 2008. Krisis akibat pandemi akan berpengaruh pada UMKM
dengan risiko serius dimana lebih dari 50% UMKM tidak akan bertahan beberapa
bulan ke depan. (Sugiri 2020)
Di Bandung, Pandemi Covid-19 membuat mobilitas masyarakat menjadi
terbatas, sehingga ruang gerak pelaku UMKM dan warga sebagai konsumen menjadi
semakin sempit. Akibat dari kondisi ini adalah produktivitas dan aktivitas usaha
UMKM pun menjadi semakin terbatas dan cenderung terhenti. Meskipun disadari
oleh Pemerintah, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan membawa
dampak yang cukup besar dalam perekonomian, tetapi keputusan tetaplah harus
dibuat demi keselamatan dan kesehatan masyarakat bangsa dan negara, tentu saja
dengan memperhitungkan akibat dan risikonya. Pembatasan Sosial Berskala Besar
ini tidak hanya membatasi kegiatan UMKM tetapi juga nyaris semua bidang usaha
bersakala besar juga para pekerja non formal.
Pandemi Covid-19 telah menghantam 1.785 Koperasi dan 163.713 pelaku
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). (Thaha 2020). Sektor UMKM yang
paling terdampak yakni sektor makanan dan minuman, juga industri kreatif dan
pertanian. Dengan kondisi ini, UMKM praktis tidak memiliki kontribusi dalam
menjaga pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Padahal, UMKM adalah salah
satu bidang yang memberikan kontribusi yang signifikan dalam memacu
148
pertumbuhan ekonomi Indonesia (Veranita, Syahidin, and Gunardi 2018)
(Silaningsih and Utami 2018)
Aknolt Pakpahan (Pakpahan 2020) dalam penelitiannya mengungkapkan
bahwa dalam situasi pandemi ini, menurut KemenkopUKM ada sekitar 37.000
UMKM yang memberikan laporan bahwa mereka terdampak sangat serius dengan
adanya pandemi ini ditandai dengan: sekitar 56 persen melaporkan terjadi
penurunan penjualan, 22 persen melaporkan permasalahan pada aspek pembiayaan,
15 persen melaporkan pada masalah distribusi barang, dan 4 persen melaporkan
kesulitan mendapatkan bahan baku mentah.
Walaupun Pemerintah tidak tinggal diam dengan meluncurkan kebijakan
relaksasi kredit di tengah pandemi Covid-19 yang diharapkan bisa membantu
keberlanjutan usaha pelaku UMKM sehingga mampu bertahan menghadapi kondisi
yang menantang seperti saat ini.(Susanti, Istiyanto, and Jalari 2020) namun UMKM
masih perlu support dan bantuan dari pihak-pihak tertentu, antaralain perguruan
tinggi sebagai motivator, fasilitator bahkan membantu memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi.
Dapur Kefir Bandung, salah satu usaha yang memproduksi susu kefir, adalah
UMKM yang terimbas karena pandemi ini.Dalam penelitiannya, Mentari L Dewi
dkk, (Dewi, Rusdiana, and Putriana 2018) menjelaskan bahwa: Kefir merupakan
produk susu hasil fermentasi yang penggunaannya semakin populer karena terbukti
secara ilmiah memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Penggunaan kefir tidak saja
sebagai minuman probiotik untuk mengatasi permasalahan metabolisme tubuh,
namun ternyata kefir memiliki banyak manfaat untuk memelihara kesehatan kulit
dan mengatasi permasalahan kesehatan yang bermanifestasi pada kulit.
Berdasarkan observasi awal, diketahui bahwa UMKM ini mengalami
penurunan lebih dari 70% dari pendapatan semula, hal ini disebabkan karena
penurunan daya beli masyarakat dan terhambatnya jalur distribusi dan pemasaran,
padahal Kefir adalah salah satu produk nutrisi yang membantu membangun
antibody yang sangat dibutuhkan untuk memproteksi tubuh saat menghadapi
serangan Covid-19.
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data bahwa Nett Profit Dapur Kefir
Bandung selama tahun 2019 dan 2020 adalah :
Tabel 1 Perkembangan Nett Profit Dapur Kefir Bandung
Juli 2019 – Juni 2020
149
Bulan, Tahun Nett Profit
Juli 2019 Rp 6.800.00,00
Agustus 2019 Rp 6.900.00,00
September 2019 Rp 7.050.00,00
Oktober 2019 Rp 6.500.00,00
November 2019 Rp 7.000.00,00
Desember 2019 Rp 7.200.00,00
Januari 2020 Rp 6.000.00,00
Februari 2020 Rp 5.800.00,00
Maret 2020 Rp 4.200.00,00
April 2020 Rp 3.200.00,00
Mei 2020 Rp 3.600.00,00
Juni 2020 Rp 3.650.00,00
Sumber : UMKM Dapur Kefir
Agar permasalahan tidak menjadi semakin memburuk, perlu dilakukan
langkah-langkah penyesuaian dengan kondisi yang terjadi, salah satunya dengan
melakukan optimalisasi promosi menggunakan media online (internet) , antara lain
dengan memanfaatkan sosial media.
Beruntunglah kita hidup di dunia serba maju. Salah satu penolong kita adalah
internet. Teknologi internet menjadi penolong utama dalam pemasaran produk.
Salah satunya ialah dengan kehadiran media sosial. (Hadiwinata, Mundzir, and
Muslim 2020)
Dalam kondisi pandemi, di saat semua aktivitas harus dilakukan dari rumah
masing-masing dengan memanfaatkan platform online, media sosial menjadi salah
satu cara yang cukup jitu dalam penyampaian informasi. Media sosial tidak hanya
bisa digunakan sebagai alat komunikasi pribadi, pertemanan, kelkeluargaan dan
dan pergaulan secara non formal, tetapi dapat digunakan untuk memajukan suatu
usaha. Media Sosial membantu sebuah usaha untuk melakukan komunikasi bisnis,
misalnya untuk membangun hubungan, bertukar informasi dengan para pelanggan
bahkan dengan para pesaing, melengkapi merk, memenuhi kebutuhan bahan baku,
juga memperkenalkan dan menawarkan produk-produk usaha ke pasar yang lebih
besar lagi.
Media sosial merupakan kanal daring yang akan memberikan tempat bagi
kelompok atau individu untuk berkomunikasi, berbagi konten, dan berkolaborasi
secara digital. Media sosial biasanya ditujukan untuk membuka forum,
microblogging, social networking dan lain sebagainya. Mayoritas orang
menggunakan sosial media untuk kebutuhan personal seperti berkomunikasi
150
dengan teman dan keluarga, sebagian lain menggunakan media ini untuk
berinteraksi dengan komunitas tertentu. (Hadiwinata, Mundzir, and Muslim 2020)
Puntoadi (2011: 5) menjelaskan bahwa penggunaan atau pemanfaatan social
media sebagai berikut :
a. Keunggulan membangun personal branding melalui social media adalah tidak
mengenal trik atau popularitas semu, karena audienslah yang akan menentukan.
Berbagai social media dapatmenjadi media untuk orang berkomunikasi,
berdiskusi, bahkan mendapatkan popularitas di sosial media.
b. Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat dengan
konsumen. Media sosial menawarkan bentuk komunikasi yang lebih individual.
Melalui media sosial para pemasar dapat mengetahui kebiasaan konsumen
mereka dan melakukan interaksi secara personal serta membangun keterikatan
yang lebih dalam.
Tim PKM Politeknik Piksi Ganesha melakukan kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat kepada UMKM Dapur Kefir untuk meningkatkan pengetahuan,
wawasan dan kemampuan masyarakat pelaku usaha melalui berbagai proses
pelatihan berbasis masyarakat.
Melalui hal tersebut diharapkan pelaku UMKM dapat meningkatkan promosi
dan pada akhirnya meningkatkan omzet penjualannya di tengah-tengah pandemic,
dan bisa membantu dan mendukung masyarakat sekitar meningkatkan pendapatan
ekonomi dan kesejahteraan hidup melalui peningkatan produktivitas Dapur Kefir
ini.
Metode
Kegiatan ini dilakukan di tempat produksi Dapur Kefir, di Jalan
Cilengkrang I no.50 RT 001/RW004 Kelurahan Cisurupan Kecamatan Cibiru
Kota Bandung.
Dengan menggunakan metode :
a. Ceramah / Presentasi dan diskusi
b. Demonstrasi
Dibawah ini adalah gambar 1 mengenai diagram metode dalam pelaksanaan
kegiatan PkM .
151
Analisa Awal/Analisa Kebutuhan
Proses Persiapan
1. Situasi dan Kondisi UMKM2. Karekteristik UMKM3. Karakteristik dan Dukungan Masyarakat4. Dukungan Pemerintah Setempat
1. Merumuskan Masalah2. Menentukan Alternatif Solusi3. Menyusun Rencana Kegiatan PkM (Materi, Sarana, Personil dan Program)
Proses Pelaksanaan
Pelaksanaan Pelatihan1. Komponen Promosi Media Sosial2. Strategi Promosi Media Sosial3. Instalasi Aplikasi Media Sosial4. Produksi Konten Promosi
PENDAMPINGAN TIM PENGABDIAN
Gambar 1 : Diagram Metode Pelaksanaan Kegiatan PkM
Langkah-Langkah Kegiatan
Kegiatan PKM melalui langkah-langkah:
1. Melakukan kajian/ analisis situasi dan kondisi UMKM dan masyarakat sekitar, para
peternak sapi, pemerintah setempat (kelurahan dan kecamatan), dilakukan dalam
bentuk diskusi.
2. Merumuskan masalah dan melakukan pengambilan keputusan mengenai solusi,
rencana dan pelaksanaan program PKM.
3. Kegiatan PKM ini menggunakan pendekatan bersifat persuasif edukatif dengan metode
ceramah, diskusi, dan praktek, dengan teknis pelaksanaan (waktu, tempat, sarana-
prasarana dan peserta yang disepakati bersama) yaitu pelaksanaan pelatihan
dilakukan dengan tatap muka (offline) sebanyak 2 (dua kali) dan secara online dengan
memanfaatkan Platform Zoom Meeting sebanyak 4 kali.
4. Rangkaian kegiatan PKM ini diharapkan menghasilkan peningkatan wawasan,
kecakapan dan kemampuan mitra dalam hal memanfaatkan media sosial sebagai sarana
152
promosi. Selanjutnya, perkembangan proses pemberdayaan mitra dimonitor, dianalisa
dan dinilai melalui program pendampingan.
Faktor-Faktor Pendukung Dan Penghambat
Dalam pelaksanaan kegiatan ini ditemui faktor-faktor yang mendukung dan juga
menghambat, yaitu :
a. Faktor pendukung antara lain ketersediaan tenaga dari para ahi di bidangnya, seperti
pakar IT dan Pemasaran dar Tim PKM. Selain itu support dari pemerintah dan
masyarakat sekitar yang kebanyakan memang bekerja dan mengandalkan perbaikan
kondisi ekonominya di Dapur Kefir, seperti peternak sapi, pengepul susu sapi, re-seller
dan sebagainya juga menjadi factor pendukung kegiatan ini dapat berlangsung dengan
baik.
b. Faktor Penghambat yang dihadapi oleh Tim PKM antara lain keterbatasan waktu dan
kemampuan kontak langsung dengan para Pelaku UMKM dikarenakan kondisi yang
mengharuskan social distancing di masa pandemi ini. Walaupun akhirnya bisa diatasi
dengan mengurangi kontak melalui media Zoom Meeting, namun dirasa pertemuan
langsung akan lebih meningkatkan efektivitas komunikasi.
Hasil Dan Pembahasan
Dapur Kefir Bandung, adalah UMKM yang didirikan oleh Bapak Teten Ade
Kurnia pada tahun 2005. Semula usahanya hanyalah sebagai distributor susu sapi
segar karena di wilayah sekitar rumahnya banyak peternak sapi perah. Karena
keterbatasan tempat penyimpanan susu sapi yang umur penyimpanannya juga
relative pendek, pada awal tahun 2010 pak Teten mulai memproduksi yoghurt.
Meskipun selama tiga tahun usaha penjualan yoghurt-nya masih belum stabil, tapi
beliau terus menjalaninya hingga baru pada tahun kelima usaha penjualan
yoghurtnya mulai membuahkan hasil. Reseller-nya tersebar di seluruh Kota
bandung, walaupun produk yoghurtnya belum memiliki merk. Jadi selama ini
reseller-lah yang memasangkan sticker merk di produknya.
Tahun 2015, Pak Teten Ade Kurnia mulai tertarik pada industri Kefir.
Aktivitasnya dengan komunitas Kefir Bandung membuat beliau semakin yakin
dengan produk kefir. Menurut beliau memproduksi Kefir memiliki nilai sosial,
karena turut membantu orang-orang yang memiliki hambatan dan gangguan
kesehatan bisa sembuh. Hal ini juga yang membuat dia tetap bertahan memproduksi
produk kefir ini hingga sekarang, walaupun laba dari produk ini baru terasa setelah
tiga tahun beliau merintis, yaitu tahun 2018, walaupun pemasarannya masih secara
tradisional, dengan promosi dan penawaran produk dari mulut ke mulut dan
memanfaatkan reseller dari penduduk sekitar dan para akademisi di Kampus yang
dekat dengan lokasi usahanya.
153
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara sebelum pelaksanaan pelatihan,
diketahui ternyata pengetahuan para pelaku UMKM mengenai sosial media
sangatlah minim. Yang paing banyak diketahui hanyalah Facebook, dan itupun
belum dimanfaatkan sebagai sarana promosi. Diperoleh data :
Gambar 2 : Medsos yang diketahui dan digunakan oleh mitra
Dari grafik di atas, diketahui bahwa Media Sosial yang paling banyak
diketahui adalah Facebook dan Instagram, dan yang belum banyak dipahami dan
digunakan adalah Pinterest. Namun, dari sekian banyak akun yang dimiliki secara
pribadi oleh para pelaku, masih belum dipergunakan sebagai sarana informasi,
publikasi apalagi promosi produknya.
Pada Program PKM kali ini, karena keterbatasan kontak antara Tim PKM
dengan Mitra dikarenakan berbagai kebijakan social distancing, dan berdasarkan
kesepakatan dengan Tim Mitra yang ingin melaksanakan promosi menggunakan
media sosial Instagram saja, makan kami membatasi Pelatihan Promosi dengan
menggunakan Media Sosial ini hanya pada Instagram.
Instagram adalah media sosial yang cukup efektif dalam mendukung perkembangan
brand sehingga mempu meningkatkan penjualan. Engagement dari penggunaan
Instagram lebih tinggi dibandingkan dengan sosial media yang lain, karena konten
visualnya lebih menarik. Menurut data dari Statista yang diterbitkan
oleh Oberlo pada bulan Juni 2018, Instagram memiliki pengguna aktif 1 milyar lebih,
tentunya sekarang ini jumlahnya lebih meningkat lagi. Sampai saat ini Instagram
menjadi salah satu akun sosial media yang populer di seluruh dunia.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
digunakan
diketahui
154
Gambar 3 : Data Bisnis di US
Sumber : qwords.com/blog/cara-promosi-di-instagram/
Di Amerika Serikat tahun 2020 ini, 75,3% bisnis sudah menggunakan
Instagram dengan 200 juta lebih pengguna yang mengunjungi Instagram bisnis
setiap hari. Rata-rata pemakaian pengguna Instagr dalam sehari saat ini mencapai 28
menit. Dari : qwords.com/blog/cara-promosi-di-instagram/
Gambar 4 : Aktivitas Pengguna Instagram
Sumber : qwords.com/blog/cara-promosi-di-instagram/
Program Pelatihan dilaksanakan selama 6X120 menit dengan rincian sebagai berikut
Tabel 2. Pelaksanaan Pelatihan
No Materi Metode Waktu Photo Kegiatan
1 Komponen
Penting dalam
Melakukan
Promosi melalui
Media Sosial :
Fokus pada
Sasaran
Menggunakan
Banyak
Platform
Aktif dalam
Berinteraksi
Menggunakan
Ceramah,
diskusi, Via
Zoom
Meeting
Pemateri :
Gunardi.,
SE.,MM
1 X 120
menit
155
Influencer
2 Strategi Promosi
Menggunakan
Media Sosial:
Menentukan
target dan jenis
yang
digunakan
Membuat
konten yang
menarik dan
interaktif
Menjalin
komunikasi
efektif
Ceramah,
diskusi, Via
Zoom
Meeting
Pemateri : Eki
Dudi
Darmawan.,
S.Pd.,MM.,
M.MPd
1 X 120
menit
3 Membuat Akun
Media Sosial
yang sesuai
Memilih Media
Sosial yang
sesuai dengan
target bisnis,
dalam hal ini
Langkah-langkah
yang ditempuh
dalam
membangun
media sosial
sebagai Sarana
Promosi Dapur
Kefir dilakukan
dengan langkah-
langkah : :
1. Melengkapi
BIO Instagram
(Menggnakan
username yang
simple, jelas tapi
searchable dan
mudah diingat,
menambahkan
kata kunci,
Pembimbinga
n dan
Demonstrasi
langsung
Yuda
Syahidin., ST.,
M.Kom
Dra. Mira
Veranita.,
M.Si
2 X 120
menit
156
menggunakan
PP yang baik,
memberikan
uraian singkat
produk,
menggunakan
emoji,
menyisipkan call
to action,
menambahkan
link situs web)
2. Menentukan
tema feed
3. Memposting
secara
konsisten.
4. Menggunakan
hastag
5. Membangun
relasi
6. Menyertakan
link produk
8. Memberikan
diskon
bersyarat,
9. Men-share
testimony
pelanggan
untuk
membangun
trust
konsumen.
10. Men-share
Sosmed
11. Melakukan
endorsement
12. Melakukan Paid
promote,
13. Mempromosikan
produk melalui
Instagram Ads.
157
4 Membuat Konten
Media Sosial
Posting 1
konten per hari
Pastikan
konten yang
diunggah
bervariasi
sesuai tujuan
Pembimbinga
n dan
Demonstrasi
langsung :
Dra. Mira
Veranita.,
M.Si
Yuda
Syahidin., ST.,
M.Kom
Gunardi.,
SE.,MM
2 X 120
menit
Kegiatan Pelatihan berjalan dengan lancar dan baik. Mitra dapat mengikuti
dan bekerja sama mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan sntusias dan tertib.
Melalui proses evaluasi yang dilakukan, mitra merasa puas akan pelatihan yang
diberikan oleh tim PKM.
Mitra akan melakukan follow up dan mengaplikasikan semua saran dan
masukan yang diberikan oleh Tim PKM setelah kegiatan ini berakhir, dan
merencanakan penyelarasan konten akun media sosial yang sudah ada.
Beberapa akun media sosial pribadi yang dimiliki oelh mitra juga akan digunakan
untuk mendukung promosi akun utama sehingga jangkauan promosi akan lebih
luas.
Berikut adalah beberapa progress yang dihasilkan oleh Pelaku UMKM sebagai
mitra dan peserta Pelatihan. Media Sosial Instagram khusus untuk mempromosikan
Kefir telah dibangun, dan sudah memiliki followers. Selain itu mitra juga telah
diberikan pelatihan untuk membuat konten-konten yang menarik dan promotive di
akun medsos tersebut.
158
Kesimpulan
Bisa disimpulkan bahwa dengan memanfaatkan media sosial Instagram,
promosi menjadi semakin luas karena followers yang memang membutuhkan
produk kefir menjadi lebih mudah menemukan berbagai informasi mengenai
produk, misalnya jenis produk, karakteristik produk, ketersediaan produk,
kandungan dan manfaat produk, dan kemana bisa menghubungi penjual.
Diharapkan penjualan akan meningkat dibandingkan sebelumnya, yang
hanya menggunakan metode penjualan konvensional. Untuk memaksimalkan
promosi, pemasaran dan branding, UMKM Dapur Kefir Bandung wajib menguasai
cara promosi di Instagram.
Referensi
Awali, Husni. 2020. “Urgensi Pemanfaatan E-Marketing Pada Keberlangsungan
UMKM Di Kota Pekalongan Di Tengah Dampak Covid-19.” Jurnal Balance -
Jurnal Ekonomi Bisnis Islam 2(1): 1–14.
Dewi, Mentari, T Rusdiana, and N Putriana. 2018. “Manfaat Kefir Untuk Kesehatan
Kulit.” Journal of Pharmaceutical 16(2): 80–86.
Hadiwinata, Khrisna, Hudriyah Mundzir, and Shohib Muslim. 2020. “Analisis Peran
Media Sosial Instagram Sebagai Media Pemasaran Dan Branding Bisnis Di Era
Pandemi Covid-19.” Senabisma 6(2): 62–68.
Pakpahan, Aknolt Kristian. 2020. “COVID-19 Dan Implikasi Bagi Usaha Mikro, Kecil,
Dan Menengah.” Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Pacis 20(April).
Puntoadi, Danis. 2011. Meningkatkan Penjualan Melalui Media Sosial. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Silaningsih, Endang, and Putri Utami. 2018. “Pengaruh Marketing Mix Terhadap
Minat Beli Konsumen Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm)
Produk Olahan Makanan Ringan.” Jurnal Sosial Humaniora 9(2): 144.
Sugiri, Dani. 2020. “Menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Dari
Dampak Pandemi Covid-19.” Jurnal FOKBIS 19(1): 76–86.
Susanti, Ari, Budi Istiyanto, and Muhammad Jalari. 2020. “Strategi UKM Pada Masa
Pandemi Covid-19 SMEs Strategy at Covid-19 Pandemic SMEs Strategy at
Covid-19 Pandemic.” Jurnal KANGMAS 1(2): 68.
159
Thaha, Abdurrahman Firdaus. 2020. “Dampak Covid-19 Terhadap UMKM Di
Indonesia.” jurnal Brand 2(1). //ejournals.umma.ac.id/index.php/brand%0Ae-
ISSN : 2715-4920%0ADAMPAK.
Veranita, Mira, Yuda Syahidin, and Gunardi Gunardi. 2018. “Mengembangkan UKM
Melalui Pelatihan Internet Marketing Di Kecamatan Lengkong Kota
Bandung.” KUAT : Keuangan Umum dan Akuntansi Terapan 1(1): 41–48.
top related