pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan …
Post on 20-Oct-2021
15 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA PEMANDANGAN INDAH
( Studi Eksperimen pada Siswa Kelas IV SDN I Pucanganom
Kecamatan Giritontro Kabupaten Wonogiri
Tahun Pelajaran 2015/2016 )
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna MencapaiDerajat Magister
Program Studi Pendidikan Bahasa
Disusun oleh
WIJI WASTUTI
14PSC01656
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN
2016
iv
MOTTO
Diamemberikanhikmah (ilmu yang berguna)
kepadasiapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mendapathikmahituSesungguhnyaiatelahmendapatkebajikan yang banyak.
Dan tiadalah yang menerimaperingatanmelainkan orang- orang yang berakal”.
(Q.S. Al-Baqarah: 269)
“Dan seandainyapohon-pohon di bumimenjadipenadanlaut
(menjaditinta). Di tambahkankepadanyatujuhlaut (lagi)
sesudah (kering)nya, niscayatidakakanhabis-habisnya (di
tuliskan) kalimatAllah,
sesungguhnyaAllahmahaperkasalagimahabijaksana”. (Q.S. Al
Luqman : 27)
vi
PERSEMBAHAN
Hasil karya ini kupersembahkan kepada:
1. Suamiku yang tersayang Supriyanto yang selalu berdoa dan mendukung
secara material dan spiritual sampai berhasilnya penulisan ini.
2. Ibu dan Ayahku yang terhormat Sartini dan Sunarto yang senantiasa
mengiring doa dan merestui dalam penulisan ini.
3. Bapak Tamino, S.Pd. Kepala SDN 1 Pucanganom, Segenap Guru beserta
karyawan yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang saya hormati dan
banggakan, karena semua telah memberi dukungan berupa apapun serta
memotivasi belajarku.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, kepada kita semua. Semoga kita selalu
dalam lindungan dan bimbingan-Nya. Amiin.
Tesis berjudul “Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan
Menggunakan Media Pemandangan Indah ( Studi Eksperimen pada Siswa
Kelas IV SDN I Pucanganom Kecamatan Giritontro Kabupaten Wonogiri
TahunPelajaran 2015/2016 )”ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Bahasa, Program Pascasarjana, Universitas Widya Dharma Klaten,
Jawa Tengah.
Rintangan, kendala, ataupun kesulitan pastilah banyak menimpa diri
penulis. Namun, berkat tuntunan, dorongan, saran, dan bantuan dari berbagai
pihak, maka penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Untuk itu, sudah sepantasnya apabila dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd.,Rektor Universitas Widya Dharma
sebagai penanggung jawab Universitas secara umum.
2. Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd.,Direktur Program Pascasarjana,
Universitas Widya Dharma.
3. Dr. D.B. Putut Setiyadi, M.Hum.,Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa, Program Pascasarjana, Universitas Widya Dharma
Klatendankonsultanpertama yang
viii
dengansabardantelitimencermatitesisini.
4. Dr. Iswan Riyadi, M.M. sebagai konsultan kedua, yang mempermudah
dan memperlancar pembuatan tesis ini.
5. Bapak/Ibu Dosen Pascasarjana yang telah ikut andil memberi bekal
ilmu kepada diri penulis.
6. Tamino,. S.Pd. selaku Kepala SD Negeri I Pucanganom Kecamatan
Giritontro Kabupaten Wonogiri, yang telah memberikan izin dan
kelonggaran waktu dalam penelitian ini.
7. Semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
banyak menolong penulis, yang tidak sempat penulis sebutkan satu-
persatu.
Penulis menyadari bahwa karya ini pastilah masih ada kekurangannya,
tetapi penulis juga meyakini bahwa sekecil apa pun karya ini, pastilah tetap ada
manfaatnya. Untuk itu, segala bentuk kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun demi sempurnanya karya ini, sangat penulis harapkan.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah disebutkan di atas, atas bantuan moral, mental, dan kritikannya.
Klaten, Oktober 2016
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .................................................................................................... i
PERSETUJUAN...................................................................................... ii
PENGESAHAN....................................................................................... iii
MOTTO.................................................................................................... iv
PERNYATAAN....................................................................................... v
PERSEMBAHAN.................................................................................... vi
KATA PENGANTAR............................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................... xi
DAFTAR TABEL……………………………………………………… xiii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………… xiv
ABSTRAK……………………………………………………………… xv
ABSTRACT……………………………………………………………. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ..................................................... 5
D. Rumusan Masalah .......................................................... 6
E. Tujuan Penelitian . ........................................................... 6
F. Manfaat Penelitian .......................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI............................................................... 7
x
A. Despkripsi Teoritik ........................................................ 7
1. Hakikat Menulis .......................................................... 7
a. Pengertian Keterampilan Menulis ............................ 7
b. Fungsi Menulis ........................................................... 8
c. Tujuan Menulis ........................................................ 9
d. Nilai dan Manfaat Menulis ........................................ 11
e. Ragam Tulisan .......................................................... 13
f. Menulis sebagai keterampilan Proses ................................................... 17
g. Keterampilan menulis Karangan Deskripsi........................................ 18
h. Pengertian Media Pembelajaran........................................................... . 25
i. Media Pemandangan Indah..................................................................... 26
j. Langkah Kerja Media Pemandangan Indah....................................... 29
k. Kelebihan dan kekurangan Media Pemandangan Indah..................... 31
2. Menulis dalam Tinjauan Kurikulum SD .... ...................... 32
a. Kebijakan Kurikulum SD ......................................... 32
b. Arah dan Tujuan Menulis dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia SD ........................................................... 37
B. Penelitian yang Relevan ................................................... 40
C. Kerangka Berpikir ........................................................... 40
D. Hipotesis Penelitian ......................................................... 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................... 43
A. Pendekatan Penelitian................................................... . 43
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 44
xi
C. Definisi Operasional........................................................ 45
D. IndikatorKinerja……………………………………………… 46
E. Populasi dan KelasEksperimen......... ................................ .. 46
F. Teknikdan Alat Pengumpulan Data ................................ … 47
1. Teknik Pengumpulan Data ........................................ ….. 47
2. Pengembangan Instrumen Penelitian ..........................…. 50
3. TeknikPengolahan Data ...................................................................................... . …. 51
F. Teknik Analisis Data ...................................................... … 53
1. Uji Normalitas ........................................................ ........ 53
2. Perhitungan rata-rata Prates dan Pascates ...................... .. 53
3. Uji Homogenetis Dua Varians ....................................... 53
4. Uji Signifikansi........................................................................................... 54
5. Uji Hasil Angket ........................................................................................ 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN …………. 56
A. TemuanPeneliti .............................................................. 56
1Hasil Prates KelasEksperimen……………………….. 56
2HasilPascatesMenulisKaranganDeskripsiKelasEksperimen.56
3 UjiNormalitasPascaKelasEksperimen……………… 57
4UjiSignifikasi (Uji T)..................................................... 66
B. PembahasanHasilPenelitian …………………………… 68
1.
DeskripsiKualitasPembelajaranMenulisKaranganDeskripsidengan
MenggunakanMediaPemandangan Indah........ 68
xii
1.1 Kualitas Proses BelajarMengajardenganMenggunakan
MediaPemandangan Indah....................................... 68
1.2Pendapat Guru tentangPembelajarandenganMenggunakan
MediaPemandangan Indah............................................ 70
1.3 PendapatSiswatentangPembelajarandenganMenggunakan
MediaPemandangan Indah............................................ 72
2.TemuandanPembahasanPembelajaranMenulisDeskripsi
denganMenggunakanMediaPemandangan Indah.................. 78
aTemuanPembelajaranMenulisKaranganDeskripsidengan
MenggunakanMediaPemandangan Indah............................ 78
1.HasilTes............................................................................... 78
2. HasilObservasi…………………………………………… 80
2.HasilAngketSiswa............................................................. 80
bPembahasanPembelajaranMenulisKaranganDeskripsidengan
MenggunakanMediaPemandangan Indah............................ 82
BAB V KESIMPULAN, IMLPIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................. 87
B. Implikasi……………………………………………………………. 89
C. Saran............................................................................................. 93
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 95
LAMPIRAN…………………………………………………………………. 98
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1PerolehanSkor Prates KelasEksperimen……………………… 56
Tabel 4.2DistribusiFrekuensi Prates KelasEksperimen………………… 58
Tabel 4.3 RataanHitungStandarDeviasi………………………………… 58
Tabel 4.4 DaftarFrekuensiObservasidanEkspektasiSkor Prates
KelasEksperimen…………………………………………………….
59
Tabel 4.5
RekapitulasiSkorPascatesMenulisKaranganDeskripsiKelasEksperimen
……………………………………………………. 60
Tabel 4.6 PerolehanNilaiPascatesKelasEksperimen…………………… 62
Tabel 4.7 DistribusiFrekuensiPascatesKelasEksperimen……………… 63
Tabel 4.8 RataanHitungdanStandarDeviasi……………………………. 64
Tabel 4.9
DaftarFrekuensiObservasidanEkspektasiSkorPascaKelasEksperimen…
…………………………………………………. 65
Tabel 4.10 UjiSignifikasi (Uji T)………………………………………... 66
Tabel 4.11 PedomanObservasi Proses
BelajarMengajarMenulisKaranganDeskripsidenganmenggunakanMedi
a Pemandangan Indah…. 68
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RencanaPelaksanaanPembelajaran ……………………………. 98
Lampiran 2 InstrumenPratest………………………………………………… 99
Lampiran 3 InstrumenPascatest……………………………………………… 103
Lampiran 4 Angket……………………………………………………………. 106
Lampiran 5 SuratKeterangan…………………………………………………. 108
Lampiran 6 HasilPekerjaanSiswa……………………………………………. 109
Lampiran 7 Foto-fotokegiatanpenelitian…………………………………....... 113
xv
ABSTRAK
WijiWastuti. NIM 14PSC10656. PembelajaranMenulisKarangan
DeskripsidenganMenggunakanMediaPemandangan Indah
(StudiEksperimenpadaSiswaKelas IV SDN I
PucanganomKecamatanGiritontroKabupatenWonogiriTahunPelajaran
2015/2016).
Klaten: Program Studi Pendidikan Bahasa Program Pascasarjana Universitas
Widya Dharma Klaten 2016.
Penelitian ini bertujuan untukmengetahuikeefektifanmedia
pemandanganindahdalampembelajaran menuliskarangan deskripsi padasiswakelas
IV SDN I Pucanganom Kecamatan Giritontro Kabupaten Wonogiri.
Teknik pengolahan data berdasarkan statistika inferensial
untuk menganalisis data hasil belajar siswa melalui metode Pra
eksperimental dengan desain One Group Pretest-Posttest Design
Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan skor yang signifikan antara
sebelum dan sesudah menggunakan Media Pemandangan Indah. Juga adanya
perbedaan skor yang signifikan antara yang menggunakan dan yang tidak
menggunakan MediaPemandangan Indah pada pembelajaran menulis karangan
deskripsi. Yakni, nilai rata-rata prates yang diperoleh siswa kelas eksperimen
adalah 59,73. Skor terendah adalah 42, Skor tertinggi adalah 78. Nilai rata-
rata pascates yang diperoleh adalah 79,46. Skor terendah adalah 70, skor
tertinggi adalah 94.
Disimpulkan bahwa Media Pemandangan Indah efektif dalam
pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN I Pucanganom
Kecamatan Giritontro Kabupaten Wonogiri.
Kata Kunci :MenulisKaranganDeskripsi, Media Pemandangan Indah
xvi
ABSTRACT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia dibekali kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dengan
masyarakat lainnya. Kemampuan berbahasa ini dimanifestasikan ke dalam bentuk lisan
ataupun tulis. Komunikasi dalam bentuk lisan di antaranya dilakukan melalui
pembicaraan; berbicara.
Uniknya, ciri utama berbahasa manusia adalah kreatif. Bahwasanya setiap
berbahasa, sebenarnya kita berkreasi (baca: memakai) kosa kata, frase, dan kalimat baru.
Tidak pernah satu kalimat diucapkan sama oleh penutur. Selalu ada kreasi. Maka,
larangan berbicara akan mematikan kreativitas dan bertentangan dengan naluri manusia
(Alwasilah, 1997: 169).
Di sisi lain, kemampuan berbahasa bisa juga dimanifestasikan dalam bentuk tulis;
tulisan, baik karangan fiksi ataupun nonfiksi. Tarigan (1991: 92) mengemukakan ihwal
menulis sebagai berikut.
Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak
langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan, karena memudahkan para pelajar
berpikir. Juga dapat menolong kita berpikir kritis. Juga dapat memudahkan kita
merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap dan
persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi
pengalaman. Tulisan dapat membantu kita dalam menjelaskan pikiran-pikiran kita.
Di lihat dari berbagai aspek di atas, berbicara dan menulis merupakan dua aspek
penting dalam memproduksi atau menghasilkan suatu komunikasi. Bedanya, lisan
merupakan komunikasi langsung, sedang tulis, komunikasi tidak langsung. Karena sifat
dari kedua kemampuan ini menghasilkan sesuatu, banyak ahli, seperti Gail E. Tompkins
1
2
(1991: 23) yang mengatakan bahwa berbicara dan menulis adalah kegiatan
berbahasa yang produktif. Sedangkan mendengarkan dan membaca merupakan
kegiatan berbahasa yang reseptif; menerima.
Di dalam tataran pendidikan siswa tidak cukup dengan melakukan kegiatan
yang bersifat reseptif (baca: menyimak dan membaca). Namun, untuk
keberlangsungan dan kelancaran tugas-tugas yang mereka emban, mereka dituntut
untuk mampu melakukan kegiatan yang bersifat produktif.
Apalagi pada era globalisasi sekarang ini, teknologi semakin canggih, informasi
yang masuk begitu melimpah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sangat cepat serta globalisasi yang dewasa ini terjadi berdampak positif dan negatif
terhadap kehidupan masyarakat, baik kehidupan individu maupun sosial
kemasyarakatan. Dalam konteks inilah pendidikan, khususnya pendidikan dasar,
berperan sangat penting untuk memelihara dan melindungi norma dan nilai
kehidupan positif yang telah ada di masyarakat suatu negara dari pengaruh negatif
perkembangan iptek dan globalisasi. Proses pendidikan yang benar dan bermutu
akan memberikan bekal dan kekuatan untuk memelihara "jati diri" dari pengaruh
negatif globalisasi, bukan hanya untuk kepentingan individu peserta didik, tetapi juga
untuk kepentingan kehidupan masyarakat dan negara yang lebih baik.
Hal ini menuntut kita untuk mampu membendungnya, salah satunya dengan
keterampilan menulis. Karena dengan tulisan kita dapat 'berperang' dengan berbagai
wacana yang terus menerus digulirkan. Dengan kata lain, dalam dunia pendidikan,
para siswa jangan hanya berperan sebagai penerima informasi saja, tetapi harus lebih
berperan sebagai pengirim pesan.
3
Pun demikian, dengan menulis, siswa bisa mengekpresikan diri.
Mengekspresikan ide/gagasan, dan menggambarkan apa yang ada dalam skemata
otaknya, apa yang pernah ia lihat, dengar, dan raba sebagaimana hasil
pengalamannya yang dapat diekspresikan melalui penggambaran jiwanya.
Maka Kecerdasan seseorang sebenarnya dapat diukur melalui tulisan
deskripsinya. Karena seberapa cerdas, seberapa kuat, dan seberapa akurat ia dapat
menggambarkan dan melukiskan sebuah objek yang pernah ia lihat, dengar, dan raba
sebagaimana hasil pengalamannya. Sehingga pembaca seolah-olah dapat merasakan,
dapat melihat, dapat mendengar, ataupun dapat mencium objek yang dideskripsikan.
Bahkan kemahiran menulis deskripsi dapat digunakan dalam berbagai
dunia/kehidupan. Aparat penegak hukum (Baca: polisi atau jaksa) ketika hendak
mengungkap dan menangkap tersangka pelaku kriminalitas membutuhkan
keterangan para saksi mata. Keterangan para saksi ini dapat membantu penegak hukum
apabila mereka dapat mendeskripsikan pelaku dengan akurat.
Untuk itu, pembudayaan menulis sejak dini merupakan sebuah keniscayaan.
Hal ini dapat dilakukan melalui proses pembelajaran sejak pendidikan bangku
sekolah (dasar). Pendidikan dasar untuk anak dikonsepsikan sebagai pendidikan
awal untuk setiap anak (formal atau nonformal) yang pada prinsipnya berlangsung
dari dari usia sekitar 3 (tiga) tahun sampai dengan sekurang-kurangnya berusia 12
sampai 15 tahun. Pendidikan dasar sebagai sebuah "paspor" yang sangat diperlukan
individu untuk hidup dan mampu memilih apa yang mereka lakukan, mengambil
bagian dalam pembangunan masyarakat masa depan secara kolektif, dan terus
menerus belajar (Delors, 1996). Dengan demikian, pendidikan dasar memberikan
sebuah surat jalan yang sangat penting bagi setiap orang, tanpa kecuali untuk
4
memasuki kehidupan dalam masyarakat setempat, dan masyarakat dunia,
termasuk di dalamnya lembaga satuan pendidikan.
Namun diakui atau tidak, pembiasaan menulis ini belum menjadi budaya
dalam masyarakat kita. Pun demikian dengan budaya menulis pada kalangan siswa
masih rendah. Hal itu tergambar dalam pernyataan Taufiq Ismail (2007), bahwa
masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang rabun membaca dan pincang menulis.
Berbeda dengan negara-negara maju yang bercirikan antara lain publikasi buku, jurnal,
koran, dan barang cetak lainnya.
Hal di atas mengindikasikan masih lemahnya pembiasaan menulis dalam proses
pembelajaran di dalam sistem pendidikan kita hingga dewasa ini. Mengapa terjadi?
Salah satunya disebabkan malasnya berkreativitas dalam penggunaan media dan
metode pengajaran yang dapat merangsang siswa untuk menulis dan terlalu
sedikitnya porsi pemberian latihan menulis. Padahal, dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, seharusnya guru banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berlatih menulis. Sebab keterampilan menulis pada dasarnya merupakan kebiasaan
yang harus ditanamkan. (Hilda Taba, 1990: 84 dalam Tarigan, 1992: 70).
Berbeda dengan Graves dan Smith, Durachman (1993: 3)
mengungkapkan beberapa hal sehubungan dengan kurangnya minat siswa dalam hal
tulis-menulis, yaitu:
1) Mereka kesulitan mengungkapkan pendapatnya ke dalam bentuk
tulisan;
2) Pada umumnya mereka miskin dengan bahan yang mereka tulis;
3) Kurang memadainya kemampuan kebahasaan yang mereka kuasai;
4) Kurangya pengetahuan akan pentingnya kaidah-kaidah menulis;
5) Kurangnya kesadaran akan pentingnya latihan menulis.
5
Berdasarkan permasalahan sebagaimana telah diuraikan di atas, penulis merasa
perlu untuk mengadakan penelitian berupa pelatihan menulis karangan deskripsi
dengan mengujicobakan media pembelajaran menulis yang dapat merangsang siswa
agar mampu mengungkapkan dan menggambarkan apa yang pernah ia rasa, lihat,
dengar, cium, dan raba hingga menjadi tulisan dekripsi. Media ini bernama, media
Pemandangan Indah. Penelitian ini akan berusaha mengidentifikasikan media tersebut.
Adapun inti dari penelitian ini adalah pembahasan manfaat keterlibatan media
Pemandangan Indah dan metodologi yang diterapkan dalam pembelajaran menulis
karangan deksripsi.
Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini sangatlah penting karena hasil-
hasilnya akan banyak memberikan kontribusi bagi pengembangan pengajaran
bahasa Indonesia khususnya dalam peningkatan keterampilan menulis.
B. Identifikasi Masalah
Dari paparan diatas, beberapa masalah yang dapat didentifikasi adalah:
1. Lemahnya pembiasaan menulis dalam proses pembelajaran.
2. Kurangnya kreativitas dalam penggunaan teknik dan metode pengajaran
yang dapat merangsang siswa untuk menulis.
3. Guru kurang memberi kesempatan siswa untuk berlatih menulis.
C. Pembatasan Masalah
Dilihat dari acuannya, Media Pemandangan Indah dapat diterapkan dalam
berbagai aspek keterampilan berbahasa. Yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan
menulis. Namun penelitian ini membatasi penerapan pada keterampilan menulis,
dalam hal ini menulis karangan deskripsi.
6
D. Rumusan Masalah
Adapun masalah dalam penelitian ini dirumuskan “ Bagaimana keefektifan
Media Pemandangan Indah dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa
kelas IV SDN I Pucanganom Kecamatan Giritontro Kabupaten Wonogiri? “
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan
Media Pemandangan Indah dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi pada
siswa kelas IV SDN I Pucanganom Kecamatan Giritontro Kabupaten Wonogiri.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak terkait, yaitu
sebagai berikut:
1) Manfaat bagi keilmuan
Secara keilmuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan dan
meningkatkan metode pengajaran/pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya
pengajaran/pembelajaran menulis deskripsi.
2) Manfaat bagi praktik pembelajaran
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas tulisan siswa, khususnya
menulis karangan deskripsi dan berimplikasi kepada tumbuh-kembangnya minat
siswa yang tinggi dalam menulis.
87
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan bab IV dapat disimpulkan;
Menulis merupakan sebuah keterampilan berbahasa yang digunakan
sebagai alat komunikasi tak langsung yang berfungsi untuk menuangkan
pikiran, perasaan, gagasan, dan kemampuan penulis dalam bahasa tertulis.
Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang
harus dikuasai oleh siswa. Namun pada kenyataannya masih banyak siswa
yang kemampuan menulisnya rendah. Salah satu keterampilan menulis yang
harus dikuasai siswa adalah menulis karangan deskripsi.
Berkaitan dengan permasalahan di atas, dalam tesis ini diujicobakan
penerapan sebuah pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan media pemandangan indah (MPI). Penerapan teknik tersebut di
dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi diharapkan dapat memperkaya
teknik-teknik yang telah ada, juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan
kuantitas menulis karangan deskripsi para siswa dan para peminat dunia tulis-
menulis.
Setelah melakukan serentetan penelitian dengan metode eksperimen dan
dengan desain One Group Pretest-Posttest Design, dengan membandingkan
perbedaan hasil uji prates dan pascates kelas eksperimen setelah diberikan
88
perlakuan MPI, dan dibandingkan dengan perbedaan hasil uji prates dan
pascates kelas ekperimen, disimpulkan bahwa Media Pemandangan Indah
dapat mengetahui keefektifan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi
siswa kelas IV SDN I Pucanganom Kecamatan Giritontro Kabupaten Wonogiri.
Hal ini dibuktikan dengan adanya keefektifan yang signifikan antara
sebelum dan sesudah menggunakan MPI dan adanya kenaikan skor yang
signifikan antara yang menggunakan dan yang tidak menggunakan Media
Pemandangan Indah pada tulisan deskripsi siswa kelas IV SDN I Pucanganom
Kecamatan Giritontro Kabupaten Wonogiri. Yakni, nilai rata-rata prates yang
diperoleh siswa kelas eksperimen adalah 59,73. Skor terendah adalah 42 dan
skor tertinggi adalah 78. Nilai rata-rata pascates yang diperoleh adalah
79,46. Skor terendah adalah 70, skor tertinggi adalah 94.
Adapun berdasarkan hasil uji perbedaan dua rata-rata diperoleh t
hitung > t table, rata-rata nilai pretes dan pascates kelas eksperimen. Pada
tabel t dengan (tingkat kepercayaan 99,5%). Harga t untuk d.b 29
menunjukkan angka 2,76. Dari perhitungan statistik diperoleh t = 15,91.
Karena t hitung > t tabel maka Ho ditolak yang artinya terdapat perbedaan
yang signifikan antara nilai pretes dan postes kelas eksperimen.
Berdasarkan hasil uji perbedaan dua rata-rata diperoleh t hitung > t
table, rata-rata nilai pretes dan pascates kelas kontrol. Pada tabel t dengan (tingkat
kepercayaan 99,5%). Harga t untuk d.b 29 menunjukkan angka 2,76. Dari
perhitungan statistik diperoleh t = 2,07. Karena t hitung < t tabel maka Ho
89
ditolak yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretes
dan postes kelas kontrol.
Berdasarkan hasil uji perbedaan dua rata-rata diperoleh t hitung > t
table, signifikasi perbedaan perubahan skor (prates-pascates) kedua kelas.
Pada tabel t dengan (tingkat kepercayaan 99,5%). Harga t untuk d.b 29
menunjukkan angka 2,76. Dari perhitungan statistik diperoleh t = 8,39.
Karena t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
perhitungan statistic ini mengindikasikan adanya perbedaan yang signifikan
antara kemampuan siswa kelas eksperimen dengan kemampuan siswa kelas
kontrol dalam menulis karangan deskripsi.
Begitu pula tanggapan dari responden, baik guru maupun siswa, dapat
disimpulkan guru dan hampir semua siswa menyatakan bahwa pembelajaran
menulis deskripsi dengan MPI sudah baik dan bisa diterima oleh mereka.
B. Implikasi
Setelah berhasil dalam penarikan kesimpulan dari penelitian ini, maka
terdapat berbagai implikasi yang penting untuk meningkatkan hasil pembelajaran
menulis karangan deskripsi. Berbagai implikasi tersebut antara lain:
1. Dalam proses pembelajaran menulis karangan deskripsi, siswa diposisikan
sebagai subjek didik bukannya menjadi objek didik sehingga proses
pembelajarannya akan nampak lebih hidup dan menimbulkan gairah dengan
rasa senang serta hasilnya lebih optimal. Sedangkan guru berperan sebagai
90
fasilitator, pengarah, dan pembimbing dalam pembelajaran sehingga siswa
terbiasa untuk belajar mandiri.
2. Pada proses selanjutnya siswa senantiasa mampu mengembangkan
kemampuannya dalam menulis karangan deskripsi dengan Media Pemandangan
Indah berdasarkan pengalaman langsung, sehingga tercipta daya cipta bersastra
terutama menulis deskripsi. Siswa dapat membuat karangan deskripsi secara
baik dalam suasana spontanitas berdasarkan pengalamannya.
3. Dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, secara efektif dapat
mengarahkan siswa pada penguasaan beberapa ranah tujuan pembelajaran baik
kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
4. Sebagai alat pengukuran keberhasilan dalam pembelajaran menulis karangan
deskripsi, guru selalu mengadakan penilaian dalam kegiatan sehingga dapat
secara langsung mengetahui perkembangannya. Penilaian senantiasa dilakukan
sejak awal kegiatan, selama proses dalam pembelajaran, dan pada akhir kegiatan
sehingga dapat mengetahui di mana kelebihan dan di mana kekurangannya. Jika
ada kelebihan berarti digunakan untuk contoh dan pedoman pada proses
berikutnya, sedangkan kekurangan dijadikan suatu cambuk pemacu dalam
refleksinya guna mengadakan pembenahan dan perbaikan. Mengenai jenis,
bentuk, dan teknik dalam penilaian tentunya tidaklah monoton namun harus
selalu disesuaikan dengan materi maupun unsur kepentingan dalam suatu
kegiatan. Alat atau instrumen yang diperlukan dalam penilaian telah tersedia dan
mudah cara mendapatkannya, disesuaikan dengan tingkat perkembangan subjek
91
didiknya, selalu bertautan dengan materi yang ditekankannya sehingga tidak
menemui kesulitan dalam pelaksanaannya.
5. Penekanan pembelajarannya adalah menulis karangan deskripsi, namun
kegiatannya tidak dapat terlepaskan dengan mendengarkan/menyimak,
membaca, dan berbicara. Keempat hal ini merupakan tema kegiatan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia yang senantiasa berkait tidak dapat dipisah-
pisahkan, saling menopang dan mengisi atas kebutuhannya untuk saling
melengkapi dan mempertajam pemahamannya. Mengingat ada keterkaitannya,
maka dalam memberikan penghargaan nilai pun tidak hanya pada unsur hasil
karya penulisannya saja melainkan perlu dipertimbangkan segi daya simak, daya
membaca, serta kamampuan dalam berbicaranya.
6. Hasil pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN I
Pucanganom Kecamatan Giritontro Kabupaten Wonogiri sudah optimal. Hal ini
terbukti dengan adanya fakta bahwa secara keseluruhan siswa telah mencapai
nilai tuntas dalam hasil pembelajarannya. Problematika tersebut menuntut guru
untuk mengubah arah orientasi pancapaian tujuan pembalajaran menulis
karangan deskripsi dalam konteks secara teoretis maupun praktis. Guru pada
sekolah dasar pada umumnya adalah guru kelas, sehingga tingkat pemahaman,
keahlian, dan kompetensinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terutama
pada kompetensi dasar menulis karangan deskripsi.
7. Para guru kelas pada Sekolah Dasar berupaya untuk meningkatkan mutu
profesionalitasnya, sehingga mampu memenuhi segala tuntutan profesinya yang
92
dapat menghantarkan ke arah keberhasilan peserta didik. Terkait dengan hal ini
diperlukan adanya revitalisasi kegiatan Kelompok Kerja Guru yang dapat
mewujudkan peningkatan mutu guru dalam tugas profesinya. Pemberdayaan
Kelompok Kerja Guru pada akhir-akhir ini dipandang lesu, yang terbukti di
mana-mana tempat kegiatannya masih kurang maksimal. Kurang maksimalnya
kegiatan disebabkan oleh kurangnya program yang baik, jelas, rasa tanggung
jawabnya masih rendah, proaktif dalam partisipasinya relatif kurang, daya
dukung dari pihak terkait masih kurang, serta masih minimnya dana yang
dialokasikan pada kegiatan ini. Seandainya hal tersebut dapat teratasi maka
sangat mungkin adanya peningkatan mutu profesional sehingga hasil
pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis karangan deskripsi dapat
meningkat, demikian pula pada mata pelajaran lain untuk konsep atau tema yang
berbeda.
8. Para Pemangku Kepentingan dan Pemegang Kebijakan memberikan kesempatan
yang seluas-luasnya, kemudahan dalam perizinan, bantuan yang layak, serta
fasilitas yang cukup untuk memberikan daya dukung keberhasilan para guru
dalam upaya meningkatkan kualitas profesionalnya. Dengan demikian
diharapkan mampu dalam menangkis segala permasalahan yang dihadapi guru
dan siswa untuk merealisasikan tujuan pendidikan baik secara nasional,
institusional, kurikuler, maupun instruksional khususnya pada SD N I
Pucanganom Kecamatan Giritontro Kabupaten Wonogiri.
93
9. Para guru yang masih aktif dan memungkinkan telah mengadakan studi lanjut
guna meningkatkan profesionalitasnya, baik dengan swadaya maupun adanya
subsidi pemerintah dalam pembiayaannya. Spesifikasi bidang keilmuannya
digunakan untuk meningkatkan tingkat keberhasilan pada mata pelajaran
spesialnya, tanpa mengesampingkan mata pelajaran yang lain.
10. Seluruh warga masyarakat menaruh rasa kepeduliannya terhadap kemajuan di
bidang pendidikan sehingga akan terjalin kerjasama yang saling menguntungkan
dalam mewujudkan tujuan pendidikan secara umum, dan khususnya SDN I
Pucanganom.
C. Saran
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah penulis lakukan dan
tertuang dalam tesis ini, untuk itu penulis menyarankan/merekomendasikan:
1. Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki MPI, seyogianya para pengajar
mencoba mempraktikkan pembelajaran MPI di kelas-kelas dalam
pembelajaran menulis karangan deskripsi.
2. Selain dalam proses pembelajaran di sekolah, secara individu pun MPI
dapat dilakukan. Untuk itu bagi siapa pun yang memiliki minat dalam
dunia tulis-menulis (khususnya menulis karangan deskripsi) dan
bermaksud mengembangkan/meningkatkan keterampilannya itu,
dianjurkan untuk mempraktikkan teknik MPI.
3. Pada penelitian ini, jenis tulisan yang dijadikan objek penelitian adalah
tulisan deskipsi, perlu diteliti lebih lanjut, apakah MPI bisa digunakan
94
dalam pembelajaran keterampilan menulis lainnya atau tidak.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pembelajaran menulis
karangan deskripsi dengan menggunakan teknik pembelajaran yang
kreatif lainnya.
95
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 1998.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
Akhadiah, Sabarti, dkk. 1993. Pembinaan Kemampuan Menulis
Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Alwasilah, Chaedar. 1997. Pengajaran Bahasa Komunikatif Teori dan Praktek.
Bandung: Rosda Karya.
Arifin, Zaenal. 2001. Seribu Satu Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Akademika
Pressindo.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arkunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan
KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BNSP.
Blommfield, Leonard. 1995. Bahasa. Jakarta: Gramedia. (Terjemahan I. Soetikno).
Bina Mitra Pemberdayaan Madrasah. 2005. Panduan Pembelajaran. Jakarta
MP3A Depag RI.
Borg, W.R. dan Gall, M.D. 1983. Educational Research: An Introduction. (Fourth
edition). New York & London: Longman Inc.
Brotowidjoyo, D. Mukayat. 1993. Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta:
Akademika Pressindo.
Cunningham, P.M., dkk. 1995. Reading and Writing in the
Elementary Classrooms: Strategies and Observations. Edisi
III. White Plains, NY: Longman.
Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis.
Yogyakarta: Andi.
Delors, Jacques. (1996). "Learning": The Treasure Within, Report to UNESCO
of the International Commission on Education for
the Twenty-First Century. Paris: UNESCO Publishing.
Depdikbud.1996. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Bandung: Pustaka Setia.
96
Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas. 2001. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Depdiknas.
DePorter, Bobbi, Mike Hernacki. 2002. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.
DePorter, Bobbi, et.al. 2006. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.
Djuhaeri, O. Setiawan, dkk. 2001. Panduan Membuat Karya Tulis. Bandung:
Yrama Widya.
E. Kosasih. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesastraan. Bandung:
Yrama Widya.
Furqon. 2002. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Fraenkel, J.R., dkk. 1993. How to Design and Evaluate Research in Education.
Foundation.
Hakim, A. Nasoetion. 1992. Panduan Berpikir dan Meneliti Secara Ilmiah
Remaja. Jakarta: Gramedia Widiasarana.
Hernowo. 2001. Mengikat Makna. Bandung: Kaifa.
Hernowo. 2003. Quantum Writing. Bandung: MLC.
Hidayat, Kosadi. 1995. Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung:
Bina Cipta.
Ibrahim. 1988. Inovasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti
Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Joyce Bruce, et.al. 2000. Models of Teaching. United States of America: A
Pearson Education Company.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra. 2001. Bandung: FPBS. Keraf, G. 1989.
Komposisi. Flores: Nusa Indah
Keraf, Gorys. 1994. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.
Kridalaksana, Harimurti. 1996. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Lingusitik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
97
Marahimin, Ismail. 2004. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya.
Meier, Dave. 2003. The Accelerated Learning. Bandung: Kaifa.
Natawidjaja, P. Suparman. 1986. Teras Komposisi. Jakarta: Intermasa.
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press.
Ramlan. 1996. Ilmu Bahasa: Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyo.
Ramlan. 2001. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyo.
Rose, Colin, dkk. 2003. Accelerated Learning: Cara Belajar Cepat Abad XXI.
Bandung: Nuansa.
Silberman, Mel. 1996. Active Learning. United States of America: A Simon
and Schuster Company.
Smith, F. 1981. "Myths of Writing" dalam Language Arts, 58, 7, hal. 792-798.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjiono, Anas. 2003.
Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja GrafindoPersada.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhendar dan Supinah. 1992. MKDU Bahasa Indonesia: Pengajaran dan Ujian
Keterampilan Membaca dan Menulis. Bandung: Pionir Jaya.
Suparno, dan M. Yunus. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Syamsul, Asep. 2001. Jurnalistik Praktis. Bandung: Rosdakarya.
Tarigan, H.G. 1983. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, H.G. 1991. Prinsip-prinsip Dasar Metode Riset Pengajaran
dan Pembelajaran Bahasa. Bandung: Angkasa
Tarigan, H.G. 1993. Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung:
Angkasa.
Tompskin, E. Gail. 1991. The Art of Language: Content Teaching Strategies.
New York: Macmillan Publishing Company.
Wenger, Win. 2003. Beyond Teaching and Learning. Bandung: Nuansa.
top related