pembentukan keramik dengan teknik cetak …p4tksb-jogja.com/arsip/images/wi/pembentukan keramik...
Post on 23-Mar-2018
358 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BEBAS)
ABSTRAK Berbagai teknik pembentukan produk benda keramik dapat dilakukan,
diantaranya adalah dengan teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling), teknik lempeng (slab building), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (moulding).
Proses pembentukan produk benda keramik dengan teknik cetak dapat dibedakan menjadi tig, yaitu teknik cetak tekan, teknik cetak tuang, dan teknik cetak jigger-jolley. Proses pembentukan produk benda keramik dengan teknik cetak tuang dilakukan dengan menggunakan slip tanah liat yang dituang dalam cetakan gips. Tahapan pembentukan dengan teknik cetak tuang yaitu 1) pembuatan model bebas, 2) pembuatan cetakan gips, dan 3) pencetakan benda keramik, 4) pembakaran biskuit, 5) pengglasiran, dan 6 pembakaran.
Produk benda keramik yang dihasilkan dengan teknik cetak tuang dapat berupa produk perlengkapan rumah tangga (alat makan minum), perlengkapan interior, dan sebagainya.
Kata kunci: Keramik, mode bebas, teknik tuang, slip tanah liat.
TEKNIK PEMBENTUKAN BENDA KERAMIK
Produk-produk benda
keramik di Indonesia banyak
dibuat oleh perajin keramik,
studio keramik, dan juga pabrik
keramik. Berbagai macam
produk benda keramik dihasilkan
seperti peralatan makan-minum,
keperluan bangunan, produk interior, perlengkapan saniter, alat teknik, dan
elektronik, banyak dibuat dengan pembentukan teknik cetak baik cetak tekan,
cetak tuang, maupun teknik cetak jigger-jolley. Pembentukan benda keramik
dengan teknik cetak saat ini juga semakin berkembang di perajin keramik
maupun di studio-studio keramik dengan berbagai bentuk-bentuk yang unik
yang akan menarik konsumen.
2
Produk benda keramik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu benda
keramik fungsi dan benda keramik seni. Produk-produk benda keramik fungsi
sangat beragam, baik bentuk, ukuran, fungsi, dekorasi, maupun warna,
semuanya merupakan hasil dari suatu proses pembentukan benda keramik.
Sebagai benda fungsi maka dalam proses pengglasiran harus menggunakan
bahan-bahan yang tidak beracun, sehingga aman untuk digunakan. Secara
umum, proses pembentukan produk-produk benda keramik dapat dibedakan
menjadi lima, yaitu:
1. Teknik pijit (pinching)
2. Tekni kpilin (coiling)
3. Teknik lempeng (slab building)
4. Teknik putar (throwing)
5. Teknik cetak (moulding)
Teknik pembentukan benda keramik dengan teknik cetak dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
1. Teknik cetak tekan,
2. Teknik cetak tuang, dan
3. Teknik cetak jigger-jolley.
Keunggulan pembentukan benda keramik dengan teknik cetak dalam proses
produksi yaitu: bentuk dan ukuran benda keramik sama, dapat diproduksi dalam
jumlah banyak/massal dengan waktu yang relatif lebih cepat.
PEMBENTUKAN KERAMIK BENTUK KACANG DENGAN TEKNIK CETAK TUANG
Pembentukan keramik dengan teknik cetak tuang merupakan teknik
pembentukan benda keramik yang dilakukan bantuan cetakan gips
menggunakan bahan slip tanah liat.Pembentukan dilakukan dengan cara
menuang slip tanah liat ke dalam cetakan hingga mengisi seluruh permukaan
3
cetakan, kemudian slip tanah liat dituang kembali untuk menghasilkan suatu
bentuk benda keramik yang sesuai bentuk cetakan gips.
Proses pembentukan benda keramik dengan teknik cetak tuang untuk
membuat benda keramik berupa bentuk-bentuk tiga dimensi tersebut dilakukan
melalui proses pembuatan model, pembuatan cetakan, dan pencetakan benda
keramik. Pembuatan model benda keramik untuk teknik cetak tuang berupa
bentuk-bentuk tiga dimensi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Model bebas, yaitu model yang dibuat dari tanah liat model warna abu-abu
dan dibentuk secara manual sehingga memiliki bentuk yang tidak simetris.
2. Model bubut, yaitu model yang umumnya dibuat dari gips dan dibentuk
dengan teknik bubut sehingga memiliki bentuk yang simetris.
Pembuatan cetakan gips dari model bentuk tiga dimensi memerlukan
ketelitian, khususnya untuk cetakan gips dari model bebas yang tidak beraturan
karena bentuk tersebut tidak dapat dibagi secara simetris, baik vertikal maupun
horizontal. Berapa sisi cetakan gips yang harus dibuat dua atau lebih bagian
cetakan gips hal ini untuk menghindari adanya hasil cetakan benda keramik yang
menyangkut atau mengkait pada cetakan gipsnya dan pada bagian mana lubang
pengecoran dibuat, sangat tergantung pada bentuk model. Dengan demikian,
jumlah cetakan gips yang akan dibuat tergantung pada bentuk model, bahkan
terkadang juga tergantung pada perlu tidaknya anak cetakan.
Wadah bertutup teknik cetak tuang dengan model bubut.
(sumber: Koleksi studio keramik)
Waluh bertutup teknik cetak tuang dengan model bebas.
(sumber: Koleksi studio keramik)
4
Cetakan dua sisi atau lebih ini dibuat apabila benda yang akan dicetak
tidak mungkin menggunakan cetakan satu sisi atau cetakan tunggal. Misalnya,
wadah bertutup dapat dibuat dari tiga unit cetakan gips, yaitu: cetakan wadah
terdiri dari empat belahan cetakan gips, cetakan tutup terdiri dari dua belahan
cetakan gips, dan knob terdiri dari dua cetakan gips.
Beberapa prinsip pembuatan cetakan gips dua sisi atau lebih dari model
bentuk tiga dimensi yang perlu diperhatikan seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar penampang model yang
tertutup semua oleh cetakan gips,
sehingga model tidak dapat dibuka.
Gambar penampang garis pembagi
model yang tidak tepat di tengah,
sehingga model terkait di dalam
cetakan gips.
Gambar penampang garis pembagi
model yang tidak tepat di tengah,
sehingga model terkait di dalam
cetakan gips.
Gambar penampang garis pembagi
model yang tepat di tengah,
sehingga model tidak terkait di
dalam cetakan gips.
5
Gips sebagai bahan utama dalam pembuatan cetakan harus benar-benar
dipilih dengan baik, dalam arti gips tersebut memenuhi persyaratan untuk dibuat
cetakan, diantaranya adalah butiran gips halus, apabila dicampur air cepat
hangat dan mengeras serta memiliki daya serap tinggi (porous) terhadap slip
tanah liat. Hal ini dimaksudkan agar slip tanah liat yang dituang di dalam cetakan
gips mudah diserap dan menempel pada cetakan gips secara merata serta
membentuk dinding benda keramik. Dengan demikian, tanah liat akan menyusut
dan terlepas dari dinding cetakan gips sehingga mempermudah melepas benda
dari cetakan gips.
Perbedaan kualitas gips dapat dilihat dari tiga hal, yaitu:
1. Kekerasan bahan gips
2. Perbandingan dengan air
3. Lamanya reaksi dengan air
Yang perlu diperhatikan dalam membuat adonan gips adalah ketepatan
campuran air dengan gips. Apabila dalam campuran adonan gips terlalu banyak
air, hasil cetakan gips akan lama mengeras dan sebaliknya kalau air terlalu
sedikit, hasil cetakan gips menjadi lebih cepat mengeras. Untuk memperoleh
hasil yang baik perlu mengetahui proses dan perbandingan campuran gips dan
air secara benar, biasanya 1 liter air untuk 1,25 kg gips atau dapat juga digunakan
perbandingan secara kasar namun praktis, yaitu sekitar 1 bagian gips : 1 bagian
air. Gips yang baik akan mengeras sekitar 13-20 menit setelah penuangan dan
akan terasa hangat.
Peralatan
Untuk dapat membuat model teknik cetak tuang diperlukan beberapa jenis
peralatan, yaitu:
1. Butsir kayu (wood modelling tools)
2. Pisau
3. Kuas
6
4. Spon (sponges)
5. Alas pembentukan
6. Waskom/Ember
7. Timbangan
8. Whirler/banding wheel
9. Papancetakan
10. Sekop
11. Gelas ukuran
12. Kertas ampelas waterproof
Bahan
1. Tanah liat plastis.
2. Slip tanah liat
3. Tanah liat model.
4. Gips model.
5. Larutanpemisah
PROSES PEMBENTUKAN DENGAN TEKNIK CETAK TUANG MODEL BEBAS
Memahami proses pembentukan benda keramik teknik cetak dengan
model tiga dimensi bentuk bebas sangat penting, karena harus membuat model
tiga dimensi bentuk bebas dan membagi model tersebut untuk menentukan
belahan cetakan gips, membuat bagian-bagian cetakan gips dengan benar,
mencetak benda keramik dengan menggunakan slip tanah liat. Berikut adalah
tiga tahap pembentukan benda dengan teknik cetak tuang model bebas dan
langkah-langkah dari masing-masing tahap.
Pembuatan Model
Pembuatan model bentuk bebas yang dibuat berupa kacang bertutup yang
berfungsi sebagai wadah. Model kacang tersebut dibuat dengan menggunakan
tanah liat model. Adapun prosesnya sebagai berikut:
7
1. Menyiapkan tanah liat model yang
telah memenuhi persyaratan untuk
membuat model kacang dan
tutupnya. Untuk memudahkan
proses pembuatan model sebaiknya
digunakan papan landasan di atas
banding wheel.
2. Membuat model kacang dilakukan
secara global untuk mewujudkan
bentuk kacang, selanjutnya
dibentuk sesuai dengan ukuran
yang telah ditentukan.
3. Membuat bagian permukaan model
kacang sesuai dengan karakter
kacang. Pembuatan tutup model
kacang dapat dilakukan dengan
memotong model dan merapikan
bibir model tersebut.
4. Membuat bakal lobang pencetakan
pada model kacang dan tutupnya
dengan bentuk mengikuti bentuk
lubang pada model kacang maupun
tutupnya, kemudian dihaluskan.
8
5. Membuat model tutup kacang
secara global dan mendetailkan tiap
bagian permukaan agar
memberikan kesan tekstur kacang
yang sesungguhnya, kemudian
menghaluskan model kacang dan
tutupnya menggunakan spon
lembab.
6. Membuat model knob tutup
kacang secara global dan
mendetailkan tiap bagian
permukaan agar memberikan kesan
tekstur kacang yang sesungguhnya.
7. Bentuk model kacang, tutup, dan
knob yang telah selesai dibuat dan
siap untuk proses pembuatan
cetakan gips. Hal penting yang
harus diingat adalah menentukan
garis bagi pada model kacang dan
tutupnya untuk menentukan
belahan cetakan gips agar tidak
terjadi kaitan pada waktu
pencetakan.
Pembuatan Cetakan Gips
1. Membuat backing pada bagian bawah
model kacang menggunakan tanah liat
plastis sesuai dengan garis bagi model
yang telah dibuat.
9
2. Merapikan batas model kacang,yang
merupakan bagian belahan cetakan
gips model kacang, dengan backing
dan bagian permukaan backing,
menggunakan butsir kayu.
3. Menutup model kacang dan backing
menggunakan papan cetakan untuk
membuat cetakan gips yang pertama,
kemudian menentukan ketebalan
cetakan gips yang akan dibuat sebatas
lubang pengecoran.
4. Membuat adonan masa gips dengan
ukuran yang sesuai dengan ketebalan
cetakan gips pada bagian belahan
cetakan gips pertama yang akan
dibuat.
5. Menuang adonan masa gips kedalam
cetakan model kacang secara pelan-
pelan dan hati-hati agar tidak muncul
gelembung udara dan merata pada
seluruh permukaan model.
10
6. Meratakan adonan masa gips pada
seluruh permukaan cetakan gips
bagian pertama. Tunggu beberapa saat
agar adonan masa gips menjadi hangat
dan mengeras.
7. Membuka papan cetakan dan backing
tanah liat dari model kacang, dan
membuat beberapa lubang untuk
kunci pada cetakan gips bagian yang
pertama, agar nantinya kedua belahan
cetakan gis dapat menyatu dengan
tepat kemudian dibersihkan.
8. Mengolesi cetakan gips pada bagian
belahan yang pertama dengan larutan
pemisah, kemudian memasang papan
cetakan untuk membuat cetakan gips
bagian kedua. Fungsi larutan pemisah
adalah untuk menghindari merekatnya
dua bagian cetakan gips sehingga
kedua cetakan gips dapat dipisahkan
dengan mudah.
9. Membuat adonan gips untuk membuat
cetakan gips bagian kedua dan tuang
pada model secara hati-hati dan
merata pada seluruh cetakan gips
bagian pertama dan permukaan
model, tunggu hingga cetakan gips
menjadi keras.
11
10. Membuka papan cetakan, kemudian
membuka kedua bagian cetakan gips
dengan hati-hati. Melepaskan model
kacang dari cetakan gips. Untuk
membuat cetakan tutup dan knob
dilakukan dengan proses yang sama
seperti membuat cetakan kacang.
11. Merapikan kedua bagian belahan
cetakan gips, kemudian membersihkan
dengan air bersih agar larutan pemisah
dapat larut, selanjutnya cetakan gips
dijemur hingga kering.
Pencetakan Benda Keramik
1. Menyiapkan cetakan gips kacang,
tutup, dan knob yang telah kering,
kemudian masing-masing bagian
cetakan gips disatukan dan diikat
menggunakan karet.
2. Menyiapkan slip tanah liat kemudian
aduk menggunakan mixer tangan agar
slip tanah liat menjadi homogen. Agar
mendapatkan slip tanah liat yang baik,
slip tanah liat tersebut sudah disiapkan
beberapa minggu sebelum digunakan.
12
3. Menuang slip tanah liat kedalam tiga
cetakan gips kacang, tutup, dan knob
hingga penuh, tunggu beberapa saat
maka permukaan slip tanah liat akan
turun. Selanjutnya, perlu menuang slip
tanah liat hingga mencapai ketebalan
benda yang diinginkan.
4. Menuang balik slip tanah liat dari
dalam cetakan kacang, kemudian
letakkan cetakan gips dalam posisi
terbalik agar sisa-sisa slip tanah liat
dapat mengalir keluar.
5. Membuka cetakan gips kacang, tutup,
dan knob dengan melepas karet
pengikat, kemudian dengan hati-hati
membuka belahan cetakan gips,
apabila benda hasil cetakan sudah
tidak melekat pada cetakan gips.
Memotong sisa tanah liat hingga
membentuk bibir benda
6. Mengambil benda hasil cetakan
berupa kacang, tutup, dan knob,
kemudian merapikan bagian bekas
sambungan cetakan gips.
13
7. Menyambung knob pada tutup dan
masukan pada hasil cetakan kacang,
kemudian menghaluskan permukaan
benda berupa kacang menggunakan
spon yang lembab agar permukaan
menjadi sempurna.
8. Mengangin-anginkan benda keramik
berupa wadah bertutup bentuk kacang
tersebut kemudian mengeringkannya
hingga siap untuk dilakukan
pembakaran.
9. Hasil proses pembakaran tersebut
berupa keramik yang biasa disebut
keramik biskuit. Sebelum proses
pengglasiran sebaiknya keramik biskuit
tersebut dicuci bersih dan dikeringkan,
selanjutnya dilakukan dengan proses
pengglasiran dan pembakaran glasir.
14
Contoh Hasil Produk
Produk keramik teknik cetak tuang model bebas bentuk kacang
DAFTAR PUSTAKA
David, Cowley. 1978. Moulded & Slipcast Pottery & Ceramics. London: BT
Batsford Ltd.
Hammer, Frank and Janet. 1986. The Potters Dictionary of Materials and
Techniques. London: A & C Black Publisher Limited.
Nelson, Glen C. 1984. Ceramics: A Potter`s Handbook. New York: CBS College
Publishing.
Wahyu Gatot Budiyanto, dkk. 2008. Kriya Keramik untuk Sekolah Menengah
Kejuruan Jilid 3. Direktorat PSMK. Direktorat Mandikdasmen. Departemen
Pendidikan Nasional.
15
BIODATA PENULIS
Nama : Wahyu Gatot Budiyanto
NIP : 19620527 199203 1 002
Jabatan : Widyaiswara Madya
Pangkat/Golongan : Pembina /IVa
Spesialisasi : Kriya Keramik
Instansi : PPPPTK Seni dan Budaya Jl. Kaliurang Km. 12,5 Sleman Yogyakarta 55581
Email : wgbs2006@yahoo.com
top related