pembuatan sediaan hapus darah tepi-revisi
Post on 22-Nov-2015
142 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
PEMBUATAN SEDIAAN HAPUS
DARAH TEPI
dr.Agustyas Tjiptaningrum
-
BAHAN 1. Darah tanpa antikoagulan (darah vena atau kapiler) bila
darah kapiler digunakan maka tempak jelas agregasi trombosit, sedangkan pada darah vena tdpt agregasi ringan
2. Darah dgn antikoagulan (EDTA) chelasi kalsium shg mencegah agregasi trombosit dan trombosit akan tersebar merata
ANTIKOAGULAN K2EDTA direkomendasikan oleh ICSH (International
Committee for Standardization in Haematology) 1,5-2,2 mg/mL
K3EDTA ukuran sel mengecil hematokrit rendah Na2EDTA kurang larut dibandingkan garan kalium EDTA yg berlebihan mempengaruhi morfologi sel saat pewarnaan ALAT Gelas obyek Kaca penghapus
PEMBUATAN SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI
-
PEMBUATAN SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI
CARA PEMBUATAN HAPUSAN DARAH TEPI
1. Wedge spread film hapusan manual diatas gelas obyek
Gelas obyek harus bersih dan bebas minyak
Spreader untuk membuat hapusan ukurannya lebih sempit dibandingkan ukuran slide
Teteskan satu tetes darah didekat ujung slide
Letakkan spreader dgn sudut 25-30 di depan tetesan darah
Dorong spreader kebelakng kemudian hapuskan ke depan dengan halus dan cepat sehngga terbentuk hapusan tipis menyebar di atas gelas obyek
Keringkan di udara kemudian difiksasi dgn metanol absolut selama 10-20 menit kemudian diwarnai
-
Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.
-
2. Hapusan otomatis Hapusan cara Wedge dapat dilakukan dengan spreader mekanik
yang diintegrasikan dalam mesin pewarnaan atau automated full blood counter
3. Hapusan dari darah dgn Ht tinggi Bila Ht>60%, Hb>20g/dL sulit untuk membuat sediaan
hapus yang baik sehingga untuk pembuatan sediaan campurkan setetes darah dengan setetes saline fisiologis atau plasma darah gol AB untuk menurunkan viskositas sehingga dapat dibuat sediaan hapus yang baik
4. Buffy coat film Digunakan untuk mengkonsentrasikan sel yang berinti (misalnya
pada jumlah lekosit yang rendah). Darah dengan antikoagulan disentrifugasi kemudian diambil buffy coatnya (setetes) dan dicampur dgn setetes plasma EDTA autolog dan dilakukan hapusan seperti biasa
PEMBUATAN SEDIAAN DARAH HAPUS
Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.
-
Sediaan yang baik
Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.
-
PEWARNAAN SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI
PRINSIP PEWARNAAN Prinsip pewarnaan Romanowsky:
1. Basic dye atau cationic dye (spt Azure B) biru atau biru violet mewarnai asam nukleat (berikatan dgn phosphat dari DNA dan RNA), nukleoprotein, granula basofil, dan berikatan secara lemah dgn granula netrofil
2. Acidic dye atau anionic dye (seperti eosin) merah atau orange hemoglobin, granula eosinofil, dan juga berikatan dgn protein inti kationik (mewarnai inti)
REAGEN: 1. Metanol absolut untuk fiksasi 2. Pewarnaan Romanowsky :
MGG (May Grunwald Giemsa) Wright Wright Giemsa
3. Bufer fosfat (pH 6,4) Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.
-
CARA PERWARNAAN
1. Dilakukan fiksasi dgn metanol absolut selama 10 menit
2. Teteskan wright diatas hapusan sehingga seluruh hapusan tertutup merata minimum 1 menit
3. Teteskan buffer phosphat dlm jumlah yang sama pada sediaan dan diamkan selama 4-6 menit
4. Dicuci dgn air mengalir untuk menghilangkan sisa zat warna dan bersihkan bagian belakang slide
5. Keringkan di udara
PEWARNAAN SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI
1. Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.
2. Shafer, JA. Preparation of blood film examination.In: Martin, AS, Steininger, CL, Koepke, JA editors. Clinical haematology: Principles, Procedure, Correlations. 2nd ed.
Philadelphia.Lippincott.1998.p.20-33
MENILAI SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI
Cek label pd slide (identitas pasien dan tanggal)
Menilai sediaan secara makroskopis
-
Menilai tepi, ekor, dan keseluruhan hapusan dgn perbesaran 100X (10X obyektif), dinilai apakah penyebaran sel-sel darah cukup merata, dapat dilihat jumlah lekosit dan kelompok trombosit
Menilai eritrosit, lekosit, dan platelet dgn perbesaran 400X (40X obyektif)
Bila ada keadaan khusus perbesaran 1000X (100X obyektif) dgn menggunakan minyak emersi
MENILAI SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI
Sediaan hapus darah vena dengan antikoagulan menunjukkan distribusi platelet merata
Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.
Wirawan, R. Pemeriksaan laboratorium hematologi sederhana. Edisi kedua. Jakarta. Balai Penerbit FKUI.1996. hal:35
-
Sediaan darah vena tanpa antikoagulan
Agregasi platelet Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.
-
Sediaan hapus darah kapiler tanpa antikoagulan
Agregasi trombosit
Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.
-
Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.
KARAKTERISTIK WARNA DARI BERBAGAI KOMPONEN SEL PADA PEWARNAAN ROMANOWSKY
-
EVALUASI MORFOLOGI SEL DARAH PD SHDT
ERITROSIT
Dievaluasi distribusi, ukuran (size), shape (bentuk), konsentrasi Hb (staining), dan inklusi
Distribusi:
o Terdapat bagian yang tipis sel terpisah satu dgn lainnya dan tidak ada overlapping di daerah ini dilakukan penilaian eritrosit. Bagian tipis tersebut 1/3 dari panjang hapusan
o Pada bagian tepi dan ujung hapusan distribusi ireguler disertai bentuk artifaktual dan distorsi ukuran serta warna
o Jgn dilakukan penilaian di bagian yg saling menumpuk atau jarang-jarang
o Distribusi abnormal :
Rouleaux eritrosit tidak terpisah satu dgn lainnya, tampak tumpukan panjang atau pendek menyerupai koin. Rouleaux terbentuk karena permukaan bikonkaf eritrosit beraposisi. Formasi ini bisa terbentuk pada hiperproteinemia dan mieloma multipel
Aglutinasi terjadi bila terdapat antibodi eritrosit sehingga terjadi aglutinasi
-
Miwa, S. Atlas of blood cell.Tokyo. Bunkodo Co.Ltd. 1998.
-
Evaluasi Morfologi eritrosit
Eritrosit normal berbentuk bikonkaf, berdiameter 7-8 m, dan terdapat bagian yang pucat di tengah (central pallor)
Central pallor kurang lebih 1/3 dari eritrosit Evaluasi morfologi eritrosit meliputi size (ukuran), shape(bentuk),
dan staining Ukuran: Dinilai apakah ukurannya normositik, makrositik, atau mikrositik Ukuran eritrosit kurang lebih sebesar inti limfosit kecil sehingga
untuk menilai ukuran dapat diperbandingkan ukuran eritrosit dgn ukuran inti limfosit kecil
Bentuk: Dinilai apakah terdapat bermacam-macam bentuk (poikilositosis) Staining: Normokrom/hipokrom/polikrom Normokrom maka central pallor 1/3 eritrosit, hipokrom maka
CP>1/3, bila polikromasi tidak tdpt CP
Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006 Miwa, S. Atlas of blood cell.Tokyo. Bunkodo Co.Ltd. 1998.
-
Evaluasi Morfologi eritrosit
Badan Inklusi:
Dilaporkan ada tidaknya badan inklusi seperti basophilic stippling, Howell-Jolly bodies, cincin Cabot, Nucleated RBC atau eritrosit berinti, atau parasit (seperti Plasmodium spp)
Central pallor
Eritrosit normal
Miwa, S. Atlas of blood cell.Tokyo. Bunkodo Co.Ltd. 1998.
-
Miwa, S. Atlas of blood cell.Tokyo. Bunkodo Co.Ltd. 1998.
Mikrositik hipokrom
CP > 1/3
-
Basophilic stippling Howell Jolly bodies
Papanheimer
Heinz bodies
Badan Inklusi
-
EVALUASI LEKOSIT
Dinilai kesan jumlah, hitung jenis, dan morfologi
Jumlah
Dinilai apakah jumlah normal/meningkat/atau menurun
Kesan jumlah normal lekosit berkisar 1 lekosit/500 eritrosit hal ini kurang praktis shg pengalaman memudahkan untuk memperkirakan jumlah lekosit
Morfologi
1. Kriteria untuk identifikasi lekosit :
Ukuran sel
Ratio inti-sitoplasma
Ratio tinggi : Inti besar, sitoplasma sedikit
Ratio rendah : inti lebih kecil dibandingkan volume sitoplasma
Karakteristik sitoplasma
Warna sitoplasma
Ada tidaknya granula
Warna dan ukuran granula
Karakteristik inti
Bentuk Kromatin
Warna Ada tidaknya nukleoli Lawrence, LW. The phagocytic leucocytes: morphology, kinetics, and function. In:Martin, EA, Steineger, CA, Koepke, JA editors. Clinical hematology: Principles,
Procedures, Correlations.Philadelphia. Lippincott. 1998.p:303-316
-
EVALUASI LEKOSIT
2. Klasifikasi lekosit: 1. Granulosit (neutrofil, eosinofil, basofil) dan nongranulosit
(limfosit dan monosit)
2. PMN (Netrofil, eosinofil, basofil) dan MN (limfosit dan monosit)
3. Fagosit (Netrofil, eosinofil, basofil, monosit) dan imunosit (limfosit)
Urutan diff coun lekosit: basofil, eosinofil, batang, segmen, limfosit, monosit
Lawrence, LW. The phagocytic leucocytes: morphology, kinetics, and function. In:Martin, EA, Steineger, CA, Koepke, JA editors. Clinical hematology: Principles,
Procedures, Correlations.Philadelphia. Lippincott. 1998.p:303-316
Netrofil segmen Netrofil-batang
-
Eosinofil Ukuran 10-15 m Sitoplasma mengandung granula besar, berwarna merah, homogen,granula tidak menutupi inti Kromatin inti padat Inti berlobus dua 1-3 % di darah tepi Meningkat : infestasi parasit (eosinofilia berat > 50%), alergi (eosinofilia ringan 5-15%),asma brokiale, infiltrat paru, hay fever, penyakit kulit, penyembuhan dari infeksi, HES, CML, Myelomonositik leukemia dg eosi nofilia, setelah radiasi. Kadang juga ditemukan pd pasi en AIDS Terdapat variasi diurnal (rendah pd pagi hari dan tinggi pada malam hari)
Basofil
Basofil Ukuran 10-15 m sitoplasmanya mengandung granula besar, warna biru kehitaman, heterogen (ukuran:0,2-1 m), gra nula menutupi inti Granula basofil mengsekresi histamin, heparin bila terstimu lasi eksositosis 0-1% di darah tepi Meningkat: CML fase akselerasi dan blast, myksedem, kolitis ulseratif, sinusitis kronik, smallpox, chicken pox, dan setelah injeksi dg protein asing
-
Netrofil-batang
Netrofil Batang Diameter berkisar 15 m Sitoplasma mengandung granula halus, warna ungu muda Inti : kromatin inti padat, kasar, menggumpal, berwar na merah keunguan, inti membentuk lekukan > jarah pinggir inti ke garis tengah, membentuk tapal kuda, huruf U atau C, 1-5% di darah tepi (digsum)/5-10% (shiro miwa) Bila meningkat shift to the left respon pejamu
Netrofil segmen
Netrofil Segmen ukuran berkisar 10-15 m sitoplasma merah muda mengandung granula kecil, ha lus, warna merah muda Inti: warna ungu tua,terdiri dari bbrp lobus (3-5)di sertai dgn filamen menghubg antara lobus satu dg lainnya, kromatin inti padat, 50-70% didarah tepi Netrofilia: infeksi akut, proses inflamasi, intoksikasi, hemoragik akut, hemolisis akut, olahraga berlebihan, neoplasma dan myeloproliferatif Neutropenia : infeksi, syok anafilaktik, hemodialisis, obat, zat kimia, atau penggunaan alkohol berlebihan
-
Limfosit kecil Limfosit besar
LIMFOSIT Limfosit kecil 7-10 m, inti limfosit kecil seban ding dgn ukuran eritrosit normal, sitoplasma lebih sedikit Limfosit besar 9-15 m, sitoplasma lebih banyak Inti: kromatin inti padat, dibandingkan dgn limfo sit kecil maka kromatin inti l. besar kurang padat, warna biru tua Sitoplasma : warna biru, pd l. kecil sitoplasma tdk bergranula, L. besar terkadang ditemukan granula azurophilik N : 20-40% Limfositosis : infeksi virus akut, TBC, parotitis (Mumps), HCL, Limfosit kecil matur : CLL, smudge cell CLL
-
Monosit
MONOSIT: Ukuran berkisar : 12-20 m,tepi iregular Inti:iregular atau
-
Eosinofil Basofil
Limfosit kecil Limfosit besar
-
Eosinofil Monosit
Diff Count:
1. Basofil 0-1 %
2. Eosinofil 1-3%
3. Netrofil Segmen 40-60%
4. Limfosit 20-40%
5. Monosit 2-8%
-
EVALUASI TROMBOSIT
Dinilai jumlah dan morfologi trombosit
Jumlah normal trombosit : 1 trombosit dalam 15-20 eritrosit (4-8 trombosit dalam 100 eritrosit)
Morfologi dinilai apakah morfologi normal atau tidak
Ukuran normal berkisar 1-4 um
Terdapat 2 bagian yaitu kromomer yang bergranula di tengah, dan hialomer yang mengelilingi kromomer
Bentuk abnormal antara lain giant trombosit, clumping
-
DIAGNOSIS SEL DARAH TEPI PATOLOGIK
Lichtman,MA.Beutler E. Kaushansky K. editors. Williams Hematology.6th ed. New York. McGrawHill-Medical.2007
-
Anemia makrositik
Jumlah retikulosit
RPI < 2 RPI > 2
Serum B12 dan Folat
Menurun Normal/
Defisiensi vit B12 atau Def. Folat
lekosit dan trombosit
Menurun N/ sedikit
Sumsum Tulang: Anemia aplastik Myelodisplasia
Inhibisi obat Pemeriksaan Fs.Hati
Abnormal: Peny.Hati Alkoholism
Normal Pem. endokrin
Mikrosferosit/Schistosit
Ada Tidak Ada
Hemolisis
Intravaskuler Ekstravaskuler
Perdarahan
top related