pemeriksaan tanda-tanda vital (vital sign)
Post on 24-Jun-2015
18.540 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Tanda Tanda Vital(TTV)Annisa Tasyalia Jaeliani
Azis Priana Nelly Solihati
Eros Nurul Hamidah Reksa Rahman
Evi Melianti Riyan Rismawan
KELOMPOK 4
Pengertian
Pemeriksaan tanda vital (Vital Sign) merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan sitem tubuh. Tanda vital meliputi :
Adanya perubahan tanda vital, misalnya suhu tubuh dapat menunjukkan keadaan metabolisme dalam tubuh; Denyut nadi dapat menunjukkan perubahan pada sistem kardiovaskuler; Frekuensi pernafasan dapat menunjukkan fungsi pernafasan; dan Tekanan darah dapat menilai kemampuan sistem kardiovaskuler yang dapat dikaitkan dengan denyut nadi.
Suhu Tubuh Frekuensi Pernafasan
Denyut Nadi Tekanan Darah
Tanda-tanda Vital dipengaruhi oleh :
UmurSexBerat badanAktivitasKondisi (sehat/sakit)
Kapan TTV dilakukan ?
Pasien baru masuh rumah sakit Sesuai permintaan, untuk melengkapi data dasar pengkajian Sesuai permintaan dokter Sekali sehari klien stabil Setiap 5 – 15mnt klien tidak stabil atau resiko perubahan fisiologi secara cepat
post op Ketika kondisi klien tampak berubah Sebelum dan sesudah intervensi keperawatan yang pengaruhi TTV Setiap menit atau lebih sering, bila ada perubahan signifikan dari hasil
pengukuran sebelumnya Ketika klien merasa tidak seperti biasa Sebelum, selama dan setelah transfusi Sebelum pemberian obat efek perubahan TTV
PENGUKURAN SUHUPENGUKURAN SUHUTujuan:Pengukuran suhu tubuh untuk mengetahui rentang suhu tubuh tiap waktu
pengkajian.
Persiapan alat:• Thermometer (aksila, oral dan rectal)• Tissu kering
• Bengkok• Vaselin (untuk pengkajian suhu rektal)• Botol disinfektan, ada 3 jenis bahan:1. Berisi larutan desinfektan2. Berisi larutan sabun3. Berisi air bersih
Prosedur pelaksanaan:
Ø Pemeriksaan suhu melalui oral• Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan• Cuci tangan• Gunakan sarung tangan (handscond)• Mengatur posisi klien• Turunkan suhu pada thermometer• Tentukkan letak bawah lidah• Letakkan termometer di bawah lidah• Anjurkan mulut dikatupkan selama 3-5 menit• Angkat dan baca hasil
Ø Pemeriksaan suhu melelui aksila
• Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
• Cuci tangan• Gunakan sarung tangan (handscond)• Mengatur posisi klien• Turunkan suhu pada thermometer
dibawah anatara 34⁰C – 35 ⁰ C• Letakkan thermometer pada daerah
aksila kemudian suruh pasien menjepit sampai 3-5 menit.
• Mencatat hasil• Bersihkan thermometer
Ø Pemeriksaan suhu melalui rectal.
• Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
• Cuci tangan• Gunakan sarung tangan (handscond)• Atur posisi dengan menyuruh pasien
miring kiri• Turunkan suhu pada thermometer sampai
angka 0°c dan oleskan vaslin secukupnya• Turunkan pakaian pasien sampai bagian
gluteal dan tetap menjaga privacy pasien.• Letakkan telapak tangan pada sisi gluteal
pasien dan masukkan thermometer ke dalam rectal, suruh pasien menahan sampai 3-5 menit dan usahakan jangan sampai berubah posisi.
• Setelah selesai angkat thermometer dan baca/catat hasil
• Bersihkan thermometer
PEMERIKSAAN DENYUT NADIPEMERIKSAAN DENYUT NADI
Nilai denyut nadi merupakkan indicator untuk menilai system kardiovaskuler, denyut nadi dapat diperiksa dengan mudah menggunakan palpasi di atas arteri radialis ataupun nadi perifer yang lain (nadi perifer: nadi yang berada jauh dari jantung, ex: kaki, radialis, leher).
•TujuanMengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan
kekuatan pulsasi)Menilai kemampuan fungsi kardiovaskuler.
•Alat dan bahanArloji /stop-watch
Prosedur pelaksanaan
• Menjelaskan prosedur pada klien• Cuci tangan• Atur posisi klien• Tentukkan posisi arteri radialis yang akan di palpasi• Hitung denyut nadi dengan mempalpasi arteri radialis dengan
mencocokkan denyut pertama dengan jarum panjang pada arloji.
• Catat hasil pengukuran.
Penghitungan Nadi NormalPenghitungan Nadi NormalUSIA RENTANG
NORMALRATA-RATA
BBL 120 – 160 1401 – 12 BL 80 – 140 1201 – 2 TH 80 – 130 1103 – 6 TH 75 – 120 100
7 – 12 TH 75 – 110 95REMAJA 60 – 100 80DEWASA 60 – 100 80
PEMERIKSAAN PERNAFASANPEMERIKSAAN PERNAFASAN
Nilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indicator untuk mengetahui fungsi system pernafasan yang didalamnya ada siklus pertukaran O2 dan CO2. Frekuensi pernafasan dihitung setiap satu gerakan inhalasi dan ekshalasi.
Tujuan- Mengetahui frekuensi, irama, dan kedalaman pernafasan.- Menilai kemampuan fungsi pernafasan
Alat dan bahan- Arloji /stop-watch
Prosedur pelaksanaan- Menjelaskan prosedur pada klien- Cuci tangan- Atur posisi pasien dengan berbaring - Alihkan perhatian pasien dengan menatap ke atas- Hitung frekuensi pernafasan- Dan catat hasil
Frekuensi napas normal
o Usia baru lahir sekitar 35 – 50 x/menito Anak-anak 15 – 30 x/menito Usia 2-12 tahun 18 – 26 x/menito dewasa 16 – 20 x/menit.
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAHPEMERIKSAAN TEKANAN DARAHNilai tekanan darah merupakan indicator untuk menilai system kardiovaskuler bersamaan dengan pemeriksaan nadi. Dalam pemeriksaan tekanan darah ada 2 metode yaitu: metode langsung dan tak langsung.•Metode langsung:
Memasukkan kanula atau jarum langsung ke dalam pembuluh darah yang dihubungkan ke manometer. Metode ini adalah metode paling tepat dan akurat tetapi pasien tidak nyaman dan memerlukan metode khusus. •Metode tidak langsung:
Adalah metode yang menggunakan manset yang disambungkan ke sfigmanometer. Mekanisme metode ini adalah dengan mendengarkan bunyi koroktoff pada dinding arteri brakhialis dengan menggunakan stetoskop. Bunyi koroktoff sendiri adalah bunyi gelombang sel-sel darah yang dikontrasikan (saat sistolik) oleh jantung dan mengenai dinding arteri maka timbul bunyi “ dug..dug”
• Tujuan Mengetahui nilai tekanan darah
• Persiapan AlatSphygnomanometerStetoskop
• Prosedur pelaksanaan → Jelaskan prosedur pada pasien→ Cuci tangan→ Atur posisi pasien dengan tidur
terlentang→ Atur tangan dengan posisi supinasi→ Keataskan lengan baju→ Pasang manset pada lengan atas, 3
cm diatas fossa cubitti dan jangan pada lengan yang terpasang infuse.
→ Memasang manset jangan terlalu ketat maupun longgar tetapi yang pas melekat pada lengan.
→ Pasang stetokop di bawah manset pas diatas arteri brakialis untuk memudahkan auskultasi (atau boleh di luar manset)
→ Tentukkan denyut nadi radialis → Pompakan balon manset sampai nadi
radialis tidak teraba dan pompakan lagi kira-kira 20 mmHg setelah nadi tidak teraba.
→ Pasang stetoskop pada telinga sambil memegang nadi radialis turunkan udara dalam manset sampai terdengar bunyi koroktoff pertama dan pertama kali denyut nadi teraba ingat-ingat angka pada tensimeter, itu adalah tekanan sisitolik, kemudian turunkan lagi sampai bunyi tidak terdengar pertama kali itu adalah tekanan diastolic.
→ Catat hasil pengukuran dan beritahukan kepada pasien, missal : sistolik 150 mmHg dan diastolic 100 mmHg atau ditulis TD: 150/100 mmHg.
top related