pemerolehan dan perkembangan bahasa anak
Post on 30-Jun-2015
12.864 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Bahasa Indonesia
Disusun oleh : 1. Nur Aulia2. Ristiana3. Sella Evatianti4. Sri Maryati
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa
Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Hakikat Pemerolehan Bahasa Anak
Ragam Pemerolehan Bahasa Pemerolehan Bahasa Anak
Strategi Pemerolehan Bahasa Anak
Hakikat Perkembangan Bahasa Anak
Tahap-tahap Perkembangan Bahasa Anak
Hakikat Pemerolehan Bahasa Anak
Pada hakikatnya, pemerolehan bahasa : Berlangsung dalam situasi informal, anak-
anak belajar tanpa beban dan berlangsung di luar sekolah.
Pemilikan bahasa tidak melalui pembelajaran formal di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah atau kursus.
Dilakukan tanpa sadar atau secara spontan. Dialami langsung oleh anak dan terjadi
dalam konteks berbahasa yang bermakna bagi anak.
Teori-Teori Pemerolehan Bahasa Anak
Teori BehaviorismeB.F. Skinner adalah tokoh behaviorisme. Dia
menulis buku Verbal Behavior (1957) yang digunakan sebagai rujukan bagi pengikut aliran ini. Teori behaviorisme menyoroti perilaku kebahasaan yang dapat diamati langsung dan hubungan antara rangsangan (stimulus) dan reaksi (respon).
Teori Nativisme Nativisme berpendapat bahwa selama
proses pemerolehan bahasa, anak sedikit demi sedikit membuka kemampuan lingualnya yang secara genetis telah diprogramkan. Jadi lingkungan sama sekali tidak punya pengaruh dalam proses pemerolehan bahasa.
Chomsky merupakan penganut nativisme. Menurut Chomsky bahasa hanya dapat dikuasai oleh manusia, karena: 1) perilaku bahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik), pola perkembangan bahasa berlaku universal, dan lingkungan hanya memiliki peran kecil dalam proses pematangan bahasa. 2) bahasa dapat dikuasai dalam waktu singkat , tidak bergantung pada lamanya latihan.
Teori KognitivismeMunculnya teori ini dipelopori oleh Jean
Piaget (1954) yang mengatakan bahwa bahasa itu salah satu di antara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan kognitif.
Menurut teori kognitivisme, bahasa bukanlah suatu ciri alamiah yang terpisah, melainkan salah satu diantara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan kognitif.
Ragam Pemerolehan Bahasa Anak
Ragam atau jenis pemerolehan bahasa dapat kita tinjau dari berbagai sudut pandang, yaitu Berdasarkan bentuk
Pemerolehan bahasa pertama pemerolehan bahasa kedua pemerolehan bahasa berulang-ulang
Berdasarkan urutan pemerolehan bahasa pertama pemerolehan bahasa kedua
Berdasarkan Keaslian Pemerolehan bahasa asli Pemerolehan bahasa asing
Berdasarkan jumlah Pemerolehan satu bahasa Pemerolehan dua bahasa
Berdasarkan media Pemerolehan bahasa lisan Pemerolehan bahasa tulis
Strategi Pemerolehan Bahasa Anak
1. Strategi pemerolehan bahasa pertama, terjadi pada awal kehidupan anak (bahasa ibu).
Strategi pertama adalah meniru/imitasi.
Strategi kedua adalah strategi produktivitas.
Strategi ketiga adalah strategi umpan balik.
Strategi keempat disebut prinsip operasi.
2. Strategi pemerolehan bahasa kedua
Stern (1983) menjelaskan ada sepuluh strategi dalam pemerolehan bahasa kedua, yaitu:
1.Strategi perencanaan dan belajar positif.
2.Strategi aktif
3.Strategi empatik
4.Strategi formal
5.Strategi eksperimental
6.Strategi semantik,
7.Strategi praktis
8.Strategi komunikasi
9.Strategi monitor
10.Strategi internalisasi
Hakikat Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa merupakan suatu kemajuan yang sebarang hingga mencapai kesempurnaan.
Noam Chomsky (1957) meyakini bahwa manusia terikat secara biologis untuk mempelajari bahasa pada suatu waktu tertentu dan dengan cara tertentu. Ia menegaskan bahwa setiap anak mempunyai language acquisition device (LAD), yaitu kemampuan alamiah anak untuk berbahasa.
Tahun-tahun awal masa anak-anak merupakan periode yang penting untuk belajar bahasa (critical-period). Jika pengenalan bahasa tidak terjadi sebelum masa remaja, maka ketidakmampuan dalam menggunakan tata bahasa yang baik akan dialami seumur hidup.
Tahap-tahap Perkembangan Bahasa Anak
1. Tahap Meraban (Pralinguistik) Pertama(0,0-0,5)
Pada tahap meraban pertama,selama bulan-bulan awal kehidupan, bayi-bayi menangis, menjerit dan tertawa.
2. Tahap Meraban Kedua (0,5-1,0)
Tahap ini anak mulai aktif artinya tidak sepasif sewaktu ia berada pada tahap meraban pertama. Secara fisik ia sudah dapat melakukan gerakan-gerakan seperti memegang dan mengangkat benda atau menunjuk.
3. Tahap Linguistik
Para ahli psikolinguistik membagi tahap ini ke dalam lima tahapan, yaitu:1. Tahap I, tahap Holofrastik (Tahap Linguistik pertama, 1,0-2,0)
2. Tahap II, kalimat Dua Kata (2,0-3,0)
3. Tahap Linguistik III: Pengembangan Tata Bahasa (3,0-4,0)
4. Tahap Linguistik IV: Tata Bahasa Menjelang dewasa/Pradewasa (4,0-5,0)
5. Tahap Linguistik V : Kompetensi Penuh (5,0-)
TERIMA KASIH
top related