pemetaan mutu pendidikan page 1 -...
Post on 12-Jul-2019
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menerapkan penjaminan mutu pendidikan di satuan pendidikan dasar dan
menengah. Tujuan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah adalah
untuk memastikan penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah oleh satuan
pendidikan di Indonesia berjalan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
Penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah adalah suatu
mekanisme yang sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk memastikan
bahwa seluruh proses penyelenggaraan pendidikan telah sesuai dengan standar
mutu dan aturan yang ditetapkan. Untuk dapat melakukan penjaminan mutu
pendidikan dengan baik diperlukan adanya sistem penjaminan mutu pendidikan.
Dalam rangka memfasilitasi agar proses pelaksanaan system penjaminan
mutu untuk satuan pendidikan berjalan lebih efektif dan efisien, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengembangkan Aplikasi
Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP). Adanya Aplikasi PMP diharapkan dapat
memberikan fasilitasi satuan pendidikan dalam penerapan sistem penjaminan
mutu dalam rangka memperkuat upaya satuan pendidikan dalam memberikan
pelayanan pendidikan yang bermutu sesuai kebutuhan nyata di lapangan.
Aplikasi PMP dirancang sedemikian rupa sesuai dengan kaidah-kaidah
Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah yang bertujuan untuk
menjamin pemenuhan standar pada satuan pendidikan dasar dan menengah secara
sistemik, holistik, dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya
mutu pada satuan pendidikan secara mandiri. Di dalam aplikasi PMP tersedia
kuesioner untuk setiap stakeholder sekolah yang digunakan untuk melakukan
pemetaan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan.
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 3
Secara teknis Aplikasi PMP bersifat komponen opsional (add
ons/pengaya) dari Aplikasi Dapodik, maka Aplikasi PMP akan dapat diinstall dan
berjalan jika dikomputer tersebut telah ter-install Aplikasi Dapodik. Secara
otomatis Aplikasi PMP akan mengambil entitas data pokok dari Aplikasi Dapodik
seperti data profil sekolah, PTK, PD dan lainnya. Selanjutnya Aplikasi PMP akan
menampilkan daftar pertanyaan/kuesioner untuk masing-masing entitas data
tersebut.
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) adalah lembaga yang berada
di tingkat provinsi di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah
yang bertugas melaksanakan Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
di provinsi berdasarkan kebijakan nasional. LPMP yang akan melakukan
sosialisasi dan pendampingan terhadap implementasi dan pelaksanaan Sistem
penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah dengan menggunakan Aplikasi
PMP. Aplikasi PMP yang telah dijalankan sejak bulan Mei, dan ditutup tanggal 20
Oktober 2017, diseluruh provinsi di Indonesia. Dalam rangka penyelesaian maka
dianggap perlu penyusunan peta mutu hasil dari pelaksanaan penjaminan mutu
pendidikan yang telah menggunakan aplikasi PMP.
Adapun pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu telah dimulai sejak bulan
Febuari 2017, dengan adanya Program Penjaminan Mutu, melalui anggaran DIPA
LPMP Kalimantan Timur tahun 2017. Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu
berkesinambungan, berikut rangkaian program PMP atau Penjaminan Mutu
Pendidikan yang telah dilaksanakan LPMP Kalimantan Timur.
1. Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan
2. TOT Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
3. Bimtek Fasda Pengumpulan Data PMP
4. Bimtek Pengawas Pengumpulan Data PMP
5. Penyusunan Peta Mutu dan Pengolahan Data Mutu PMP
6. Verifikasi dan Validasi data Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP)
7. Pengumpulan Data Mutu PMP
8. Analisis Data Mutu PMP
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 4
Dengan berakhirnya pelaksanaan pemetaan mutu melalui aplikasi online
PMP dianggap perlu dalam melaksanakan penyusunan peta mutu dan pengolahan
data mutu hasil di setiap jenjang satuan pendidikan, baik jenjang SD, SMP, SMA
maupun SMK di 15 kabupaten kota baik provinsi Kalimantan Timur maupun
provinsi Kalimantan Utara.
1.2. Tujuan
Secara umum, tujuan Penyusunan Profil Mutu PMP atau Penjaminan
Mutu Pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Memberikan informasi dan pemahaman tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan.
b. Memaparkan hasil analisis PMP yang telah dilaksanakan di 10 Kabupaten /
Kota provinsi Kalimantan Timur dan 5 Kabupaten / Kota Provinsi Kalimantan
Utara.
1.3. Landasan Hukum
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).
2. PP 32/2013 tentang standar nasional pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013
Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah
4. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah)
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12/2007 Tentang Standar
Pengawas Sekolah/Madrasah,
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13/2007 Tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah,
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16/2007 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru,
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19/2007 Tentang Standar
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 5
Pengelolaan Oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah,
9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66
Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).
11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65
Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 Tentang
Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah,
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25/2008 Tentang Standar Tenaga
Perpustakaan Sekolah/Madrasah
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 26/ 2008 Tentang Standar Tenaga
Laboratorium Sekolah/Madrasah,
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27/2008 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Konselor,
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 Tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
1.3. Hasil Yang Diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari Profil Mutu Penjaminan Mutu
Pendidikan (PMP) adalah sebagai berikut :
1. Pemahaman mengenai Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP)
2. Pemaparan hasil analisis dan pengolahan data mutu penjaminan mutu
pendidikan.
3. Rekomendasi dari instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten /
Kota provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara.
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 6
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Sistem Penjaminan Mutu telah dimulai sejak bulan Febuari 2017, dengan
adanya Program Penjaminan Mutu, melalui anggaran DIPA LPMP Kalimantan
Timur tahun 2017. Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu berkesinambungan,
berikut rangkaian program PMP atau Penjaminan Mutu Pendidikan yang telah
dilaksanakan LPMP Kalimantan Timur.
1. Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan
2. TOT Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
3. Bimtek Fasda Pengumpulan Data PMP
4. Bimtek Pengawas Pengumpulan Data PMP
5. Penyusunan Peta Mutu dan Pengolahan Data Mutu PMP
6. Verifikasi dan Validasi data Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP)
7. Pengumpulan Data Mutu PMP
8. Analisis Data Mutu PMP
Berikut ulasan secara singkat pelaksanaan Penjaminan Mutu Pendidikan
tahun 2017.
2.1. Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan
Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan atau PMP merupakan tahap awal
dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, Sosialisasi bertujuan untuk :
a. Memberikan informasi dan pemahaman tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan (PMP)
b. Mensosialisasikan kegiatan Penjaminan Mutu Pendidikan tahun 2017
c. Menyusun rencana kerja dalam melakukan pengumpulan data penjaminan
mutu pendidikan atau PMP
Kegiatan Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan dilaksanakan di Hotel
Grand Tjokro Jl. Marsma R. Iswahyudi No. 21 Balikpapan, tanggal 29 Maret s.d
31 Maret 2017. Peserta yang menghadiri kegiatan sosialisasi ini adalah Kabid
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 7
Dinas Pendidikan, Pengawas, di Dinas Pendidikan baik di provinsi Kalimantan
Timur dan Provinsi Kalimantan Utara, dan juga LPMP Provinsi Kalimantan Timur.
2.2. TOT Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
Kegiatan TOT Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan bertujuan untuk melatih
Fasilitator nasional dalam membimbing pelaksanaan pengumpulan data penjaminan
mutu pendidikan. Dengan adanya TOT Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan maka
mempermudah Fasilitator Nasional dalam melatih Fasilitator Daerah di setiap
jenjang satuan pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan setelah pelaksanaan Sosialisasi
Penjaminan Mutu Pendidikan bertempat di Jakarta. Peserta yang menjadi Fasilitator
Nasional berjumlah 3 orang yang berasal dari instansi LPMP Kalimantan Timur.
2.3. Bimtek Fasda Pengumpulan Data PMP
Bimbingan Teknis Fasilitator daerah Pengumpulan Data PMP bertujuan
untuk menguatkan kompetensi fasilitator agar mampu membekali fasilitator
daerah dan petugas pemetaan mutu dalam :
a. Memahami tujuan dan manfaat pemetaan mutu pendidikan.
b. Memahami mekanisme pelaksanaan pemetaan mutu pendidikan.
c. Memahami standard nasional pendidikan dan indicator mutu dalam
pemetaan mutu pendidikan;
d. Memahami instrument dan aplikasi pemetaan pendidikan.
e. Menvalidasi dan memanfaatkan peta mutu pendidikan.
Pelaksanaan Bimtek Fasda Pengumpulan Data PMP bertempat di LPMP
Kalimantan Timur Jl. Cipto Mangunkusumo km. 2 Samarinda Seberang, tanggal
15 s.d 17 Juni 2017. Peserta kegiatan ini adalah Kordinator Pengawas dan
Operator Kabupaten/ Kota, baik Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi
Kalimantan Utara. Namun dalam pelaksanaannya ada 3 kabupaten / kota
berhalangan hadir yakni kabupaten Nunukan, Malinau dan kabupaten Berau.
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 8
2.4. Bimtek Pengawas Pengumpulan Data PMP
Bimtek Pengawas Pengumpulan data PMP bertujuan untuk menguatkan
kompetensi pengawas dan operator sekolah di 15 kabupaten / kota baik provinsi
Kalimantan Timur maupun provinsi Kalimantan Utara dalam :
a. Memahami tujuan dan manfaat Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
b. Memahami mekanisme pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
c. Memahami standard nasional pendidikan dan indicator mutu dalam
penjaminan mutu pendidikan
d. Memahami instrument dan aplikasi Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP).
e. Menvalidasi dan memanfaatkan peta mutu pendidikan.
Berikut tempat pelaksanaan Kegiatan Bimtek Pengawas Pengumpulan
Data Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) di provinsi Kalimantan Timur dan
Provinsi Kalimantan Utara.
Tabel 2.1. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Bimtek
No Kabupaten / Kota Tempat Pelaksanaan
1. Balikpapan SMPN 14 Balikpapan
2. Kutai Barat SMKN 1 Sendawar
3. Mahulu Dinas Pendidikan Kab. Mahulu
4. Bontang SMPN 1 Bontang
5. Kutai Timur SDN 011 Sangata Utara
6. Penajam Paser Utara SMPN 1 PPU
7. Paser SMKN 2 Tanah Grogot
8. Berau Dinas Pendidikan Kab. Berau
9. Bulungan Dinas Pendidikan Kab. Bulungan
10. Tarakan SMPN 5 Tarakan
11. Nunukan Dinas Pendidikan Kab. Nunukan
12. Malinau SMPN 1 Malinau
13. Tana Tidung Dinas Pendidikan Kab. Tana Tidung
14. Kutai Kartanegara Dinas Pendidikan Kab. Kutai Kartanegara
15 Samarinda 1. SDN 006 Samarinda
2. SMPN 2 Samarinda
3. SMAN 1 Samarinda
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 9
Bimtek Pengawas Pengumpulan Data Penjaminan Mutu Pendidikan
(PMP) dilaksanakan di 15 kabupaten kota yang terbagi atas 3 tahap. Tahap
pertama dilaksanakan tanggal 11 s.d 13 Juli 2017 di Kalimantan Timur yakni
Berau dan Provinsi Kalimantan Utara yakni Tarakan, Nunukan, Malinau,
Bulungan dan Tanah Tidung. Tahap kedua dilaksanakan di Kalimantan Timur
pada tanggal 8 s.d 10 Agustus 2017 terdiri atas Balikpapan, PPU, Paser, Kutai
Barat, Kutai Timur, Mahakam Ulu dan Bontang, dan Tahap ketiga dilaksanakan
di 2 kabupaten/ kota di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota
Samarinda tanggal 14 s.d 16 Agustus 2017.
Peserta Kegiatan Bimtek Pengawas Pengumpulan Data Penjaminan Mutu
Pendidikan (PMP) di 15 kabupaten / kota di provinsi Kalimantan Timur dan
Kalimantan Utara, Peserta terdiri atas Pengawas di tingkat satuan pendidikan
yakni tingkat SD, SMP, SMA dan juga SMK dan juga operator tingkat SD, SMP
dan SMK. Berikut rekapitulasi jumlah peserta yang menghadiri kegiatan Bimtek
Pengawas adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2. Pelaksanaan Kegiatan Bimtek Tahap 1 (11 s.d 13 Juli 2017)
No Kabupaten /
Kota
Pengawas Operator Jumlah
1. Nunukan 14 3 17
2. Tarakan 16 3 19
3. Bulungan 16 3 19
4. Malinau 14 3 17
5. Tana Tidung 12 3 15
6. Berau 18 3 21
Jumlah 90 18 108
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 10
Tabel 2.2. Pelaksanaan Kegiatan Bimtek Tahap 2 (8 s.d 10 Agustus 2017)
No. Kabupaten / Kota Pengawas Operator Jumlah
1. Balikpapan 34 3 37
2. Bontang 14 3 17
3. PPU 20 3 23
4. Paser 22 3 25
5. Kutai Timur 21 3 24
6. Kutai Barat 12 3 15
7. Mahakam Ulu 6 2 8
Jumlah 129 20 149
Tabel 2.3. Pelaksanaan Kegiatan Bimtek Tahap 3 (14 s.d 16 Agustus 2017)
No. Kabupaten /
Kota Pengawas Operator Jumlah
1. Samarinda SD : 27
SMP : 15
SMA :20
1
1
1
65
2. Kutai Kartanegara 36 3 39
Jumlah 98 6 104
Dari tabel diatas dapat dideskripsikan jumlah pengawas yang telah
mengikuti kegiatan Bimtek Pengawas Pengumpulan Data adalah sebagai
berikut :
1. Tahap pertama yang dilaksanakan tanggal 11 s.d 13 Juli 2017 di 5
kabupaten/ kota provinsi Kalimantara Utara yakni Tarakan, Malinau,
Nunukan, Bulungan dan Taha Tidung serta 1 dari provinsi Kalimantan
Timur yakni Berau, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan adalah 149
peserta yang terdiri atas Pengawas dan Operator.
2. Tahap kedua dilaksanakan tanggal 8 s.d 10 Agustus 2017 di Provinsi
Kalimantan Timur yaitu Balikpapan, Bontang, PPU, Paser, Kutai Barat,
Kutai Timur dan Mahakam Ulu, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 11
Bimtek Pengawas Pengumpulan Data tahap kedua adalah 149 peserta yang
terdiri atas Pengawas dan Operator.
3. Tahap Ketiga dilaksanakan tanggal 14 s.d 16 Agustus di dua kabupaten /
kota yakni Samarinda dan Kutai Kartanegara, jumlah peserta yang
mengikuti kegiatan adalah 104 peserta yang terdiri atas Pengawas dan juga
Operator. Secara keselurahan jumlah peserta kegiatan Bimtek Pengawas
Pengumpulan data PMP yang telah dilatih berjumlah 361 peserta.
2.5. Penyusunan Peta Mutu dan Pengolahan Data Mutu PMP
Penyusunan Peta Mutu dan Pengolahan data Mutu bertujuan untuk :
a. Menyusun rencana kerja dalam melakukan pemetaan mutu pendidikan yang
dapat diimplementasikan di wilayah kabupaten / kota masing – masing.
b. Melakukan agregasi terhadap aplikasi offline yang telah dilaksanakan di
satuan pendidikan baik jenjang SD, SMP, SMA dan SMK.
Kegiatan Penyusunan peta mutu dan pengolahan data mutu Penjaminan
Mutu Pendidikan dilaksanakan di LPMP Kalimantan Timur Jl. Cipto
Mangunkusumo km. 2 Samarinda Seberang. Pelaksanaan Penyusunan Peta Mutu
dan Pengolahan Data Mutu Penjaminan Mutu dilaksanakan 2 tahap, tahap pertama
tanggal 29 September s.d 01 Oktober 2017 dan tahap 2 tanggal 27 Oktober s.d 29
Oktober 2017.
Peserta Kegiatan Penyusunan peta mutu dan pengolahan data mutu
Penjaminan Mutu Pendidikan adalah Fasilitator Daerah yang telah dilatih di
LPMP Kalimanatan Timur yang terdiri atas 15 kabupaten / kota baik provinsi
Kalimantan Timur dan provinsi Kalimantan Utara.
2.6. Verifikasi dan Validasi data Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP)
Kegiatan Verifikasi dan Validasi data Penjaminan Mutu Pendidikan
(PMP) bertujuan untuk :
a. Melakukan monitoring ke satuan jenjang pendidikan baik tingkat SD, SMP,
SMA dan SMK mengenai program Penjaminan Mutu Pendidikan
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 12
b. Melakukan verifikasi dan validasi data online maupun data offline PMP yang
telah dilaksanakan.
Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan verifikasi dan validasi
dilaksanakan dalam 2 tahap, tahap pertama tanggal 12 s.d 14 Oktober 2017
meliputi daerah Tarakan, Nunukan, Malinau, Berau, Bulungan, dan Tana Tidung.
Tahap ke 2 dilaksaakan tanggal 17 s.d 20 Oktober 2017 meliputi daerah
Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur,
Paser, PPU, dan Mahakam Ulu Provinsi Kalimantan Timur. Peserta Pelaksanaan
Kegiatan verifikasi dan validasi adalah Kepala Sekolah, Guru, Siswa dan operator
sekolah di tingkat SD, SMP, SMA/ SMK di 15 Kabupaten / kota di provinsi
Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara.
2.7. Pengumpulan Data Mutu PMP
Kegiatan Pengumpulan Data Mutu PMP bertujuan untuk :
a. Memberikan bimbingan kepada peserta sebagai pelaksana pemetaan mutu
pendidikan di daerah dapat melakukan pemetaan mutu pendidikan, sesuai
dengan peran dan tanggung jawab masing – masing secara tepat, akurat,
akuntabel dan berkesinambungan.
b. Melaksanakan pengumpulan data mutu di setiap jenjang pendidikan baik
tingkat SD, SMP, SMA maupun SMK melalui aplikasi offline yang telah
dilaksanakan di 15 kabupaten / kota.
c. Melaksanakan pembayaran honor dan transport tim PMP dan Pengawas di
satuan pendidikan.
Berikut hasil pengumpulan data PMP tahun 2017 disajikan Tabel 2.4,
Tabel 2.5 dan Tabel 2.6.
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 13
Tabel 2.4. Rekapitulasi Data Pengawas Dan Sekolah Binaan Wilayah
Provinsi Kalimantan Timur
NO
KOTA/
KAB
SD SMP SMA/SMK Jumlah
Total
Pengawas
Jumlah
Total
Sekolah
Jumlah
Pengawas
Jumlah
SD
Jumlah
Pengawas
Jumlah
SMP
Jumlah
Pengawas
Jumlah
SMA/SMK
1 Samarinda 25 205 13 79 19 87 57 371
2
Mahakam
Ulu 4 29 2 14 1 7 7 50
3 Bontang 4 52 3 31 3 26 10 109
4 Balikpapan 18 179 10 63 6 46 34 288
5 Kutai Timur 12 123 6 63 2 28 20 214
6
Kutai
Kartanegara 24 210 9 69 2 30 35 309
7 Paser 14 141 6 60 2 19 22 220
8 PPU 11 105 5 31 1 10 17 146
9 Berau 8 106 7 39 3 29 18 174
10 Kubar 9 86 4 39 5 36 18 161
Total 129 1236 65 488 44 318 238 2042
Tabel 2.5. Rekapitulasi Data Pengawas Dan Sekolah Binaan Wilayah
Provinsi Kalimantan Utara
NO
KOTA/
KAB
SD SMP SMA/SMK Jumlah
Total
Pengawas
Jumlah
Total
Sekolah
Jumlah
Pengawas
Jumlah
SD
Jumlah
Pengawas
Jumlah
SMP
Jumlah
Pengawas
Jumlah
SMA/SMK
1 Tana Tidung 9 29 2 6 1 3 12 38
2 Bulungan 9 90 6 58 2 20 17 168
3 Malinau 6 40 2 8 1 10 9 58
4 Nunukan 8 48 2 20 3 13 13 81
5 Tarakan 8 61 7 22 2 17 17 100
Total 40 268 19 114 9 63 68 445
Tabel 2.6. Rekapitulasi Data Pengawas Dan Sekolah Binaan Wilayah
Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
NO
KOTA/
KAB
SD SMP SMA/SMK Jumlah
Total
Pengawas
Jumlah
Total
Sekolah
Jumlah
Pengawas
Jumlah
SD
Jumlah
Pengawas
Jumlah
SMP
Jumlah
Pengawas
Jumlah
SMA/SMK
1 Kalimantan
Timur 129 1236 65 488 44 318 238 2042
2 Kalimantan
Utara 40 268 19 114 9 63 68 445
Total 169 1504 84 602 53 381 306 2487
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 14
Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah pengawas SD yang terlibat
dalam kegiatan Penjaminan Mutu Pendidikan adalah 169 dengan jumlah sekolah
binaan 1504 Dasar. Pengawas SMP 84 orang dengan sekolah binaan 602, dan
pengawas SMA/ SMK 53 dan jumlah sekolah binaan dalam PMP adalah 381
sekolah. Jumlah Pengawas sekolah adalah 306 dan sekolah binaan baik tingkat
SD, SMP, SMA/ SMK sejumlah 2487 sekolah.
2.8. Analisis Data Mutu PMP
Analisis Data Mutu PMP atau Penjaminan Mutu Pendidikan bertujuan untuk:
a. Memahami instrument dan aplikasi penjaminan mutu pendidikan.
b. Menvalidasi dan memanfaatkan peta mutu pendidikan.
c. Melakukan analisis data PMP dan melakukan pengolahan data PMP.
Pelaksanaan Analisis Data Mutu PMP dilaksanakan tanggal 20 s.d 23
November 2017 bertempat di LPMP Kalimantan Timur, Jl Cipto Mangunkusumo
km. 2 Samarinda Seberang. Peserta analisis data mutu PMP adalah Fasda yang
telah dilatih Fasnas dalam melakukan analisis. Hasil analisis data PMP yang telah
dilaksanakan mulai bulan Febuari tahun 2017 dapat dilihat di Bab selanjutnya.
2.9. Standar Nasional Pendidikan, Indikator dan Sub Indikator
Standar Nasional Pendidikan menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas menyatakan SNP adalah kriteria minimal sekolah di Indonesia. standar
nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi kelulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian
pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Untuk
mempermudah kegiatan pemetaan mutu dalam penjaminan mutu pendidikan Setiap
Standar dijabarkan dalam bentuk indikator mutu.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap
1.1.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME
1.1.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 15
1.1.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin
1.1.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun
1.1.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
1.1.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli
1.1.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
1.1.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap bertanggungjawab
1.1.9 Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat
1.1.10 Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi Pengetahuan
1.2.1 Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi Keterampilan
1.3.1 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif
1.3.2 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif
1.3.3 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis
1.3.4 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri
1.3.5 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif
1.3.6 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif
STANDAR ISI
Indikator 1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan
Sub-Indikator 1. Perangkat pembelajaran memuat karakteristik kompetensi sikap
Sub-Indikator 2. Perangkat pembelajaran memuat karakteristik kompetensi pengetahuan
Sub-Indikator 3. Perangkat pembelajaran memuat karakteristik kompetensi keterampilan
Sub-Indikator 4. Perangkat pembelajaran menyesuaikan tingkat kompetensi siswa
Sub-Indikator 5. Perangkat pembelajaran menyesuaikan ruang lingkup materi
pembelajaran
Indikator 2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai
prosedur
Sub-Indikator 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan dengan
melibatkan pemangku kepentingan
Sub-Indikator 2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan dengan mengacu
pada kerangka dasar penyusunan
Sub-Indikator 3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan dengan
melewati tahapan operasional pengemabangan
Sub-Indikator 4. Perangkat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dikembangkan
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 16
Indikator 3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan
Sub-Indikator 1. Sekolah menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur
kurikulum yang berlaku
Sub-Indikator 2. Sekolah mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman materi
Sub-Indikator 3. Sekolah menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal
Sub-Indikator 4. Sekolah melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa
STANDAR PROSES
Indikator 1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan
Sub-Indikator 1. Perencanaan pembelajaran mengacu pada silabus yang telah
dikembangkan
Sub-Indikator 2. Perencanaan pembelajaran mengarah pada pencapaian kompetensi
Sub-Indikator 3. Pendidik menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis
Sub-Indikator 4. RPP mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah
Indikator 2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat
Sub-Indikator 1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan
Sub-Indikator 2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran
Sub-Indikator 3. Pembelajaran Mendorong Siswa Mencari Tahu
Sub-Indikator 4. Pembelajaran menuju penguatan penggunaan pendekatan ilmiah
Sub-Indikator 5. Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Sub-Indikator 6. Pembelajaran Terpadu
Sub-Indikator 7. Pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multidimensi
Sub-Indikator 8. Pembelajaran menuju keterampilan aplikatif
Sub-Indikator 9. Pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat
Sub-Indikator 10. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah
guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
Sub-Indikator 11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
siswa.
Sub-Indikator 12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa
Sub-Indikator 13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran
Sub-Indikator 14. Pembelajaran Berbasis Aneka Sumber Belajar
Sub-Indikator 15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran
Indikator 3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses
pembelajaran
Sub-Indikator 1. Melakukan penilaian otentik secara komprehensif
Sub-Indikator 2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 17
Sub-Indikator 3. Melakukan pemantauan proses pembelajaran
Sub-Indikator 4. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru
Sub-Indikator 5. Mengevaluasi proses pembelajaran
Sub-Indikator 6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran
STANDAR PENILAIAN
Indikator 1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi
Sub-Indikator 1. Penilaian Mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Sub-Indikator 2. Bentuk pelaporan penilaian sesuai dengan ranah yang dinilai
Indikator 2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel
Sub-Indikator 1. Jenis teknik penilaian yang digunakan obyektif dan akuntabel
Sub-Indikator 2. Kelengkapan perangkat teknik penilaian
Indikator 3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti
Sub-Indikator 1. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian
Sub-Indikator 2. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik
Indikator 4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek
Sub-Indikator 1. Instrumen penilaian aspek sikap
Sub-Indikator 2. Instrumen penilaian aspek pengetahuan
Sub-Indikator 3. Instrumen penilaian aspek keterampilan
Indikator 5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur
Sub-Indikator 1. Prosedur penilaian berdasarkan penyelenggara penilaian
Sub-Indikator 2. Prosedur penilaian dilakukan berdasarkan ranah yang akan dinilai
Sub-Indikator 3. Kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai
STANDAR PTK
Indikator 1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan
Sub-Indikator 1. Berkualifikasi minimal S1/D4
Sub-Indikator 2. Rasio guru kelas dan guru mata pelajaran terhadap rombongan belajar
seimbang
Sub-Indikator 3. Tersedia untuk tiap mata pelajaran
Sub-Indikator 4. Bersertifikat pendidik
Sub-Indikator 5. Berkompetensi pedagogik minimal baik
Sub-Indikator 6. Pendidik Berkompetensi kepribadian minimal baik
Sub-Indikator 7. Berkompetensi profesional minimal baik
Sub-Indikator 8. Berkompetensi sosial minimal baik
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 18
Indikator 2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan
Sub-Indikator 1. Kepala Sekolah Berkualifikasi minimal S1/D4
Sub-Indikator 2. Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan
Sub-Indikator 3. Berpengalaman mengajar selama waktu yang ditetapkan
Sub-Indikator 4. Berpangkat minimal III/c atau setara
Sub-Indikator 5. Bersertifikat pendidik
Sub-Indikator 6. Bersertifikat kepala sekolah
Sub-Indikator 7. Berkompetensi kepribadian minimal baik
Sub-Indikator 8. Berkompetensi manajerial minimal baik
Sub-Indikator 9. Berkompetensi kewirausahaan minimal baik
Sub-Indikator 10. Berkompetensi supervisi minimal baik
Sub-Indikator 11. Berkompetensi sosial minimal baik
Indikator 3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan
Sub-Indikator 1. Tersedia Kepala Tenaga Administrasi
Sub-Indikator 2. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi berkualifikasi minimal SMK /
sederajat
Sub-Indikator 3. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi bersertifikat
Sub-Indikator 4. Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi
Sub-Indikator 5. Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi berpendidikan
sesuai ketentuan
Sub-Indikator 6. Berkompetensi kepribadian minimal baik
Sub-Indikator 7. Berkompetensi sosial minimal baik
Sub-Indikator 8. Berkompetensi teknis minimal baik
Sub-Indikator 9. Berkompetensi manajerial minimal baik
Indikator 4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan
Sub-Indikator 1. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium
Sub-Indikator 2. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium berkualifikasi sesuai
Sub-Indikator 3. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium bersertifikat
Sub-Indikator 4. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium berpengalaman sesuai
Sub-Indikator 5. Tersedia Tenaga Teknisi Laboratorium
Sub-Indikator 6. Memiliki Tenaga Teknisi Laboratorium berpendidikan sesuai
ketentuan
Sub-Indikator 7. Tersedia Tenaga Laboran
Sub-Indikator 8. Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan sesuai ketentuan
Sub-Indikator 9. Berkompetensi kepribadian minimal baik
Sub-Indikator 10. Berkompetensi sosial minimal baik
Sub-Indikator 11. Berkompetensi manajerial minimal baik
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 19
Sub-Indikator 12. Berkompetensi profesional minimal baik
Indikator 5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan
Sub-Indikator 1. Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan
Sub-Indikator 2. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berkualifikasi sesuai
Sub-Indikator 3. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan bersertifikat
Sub-Indikator 4. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berpengalaman sesuai
Sub-Indikator 5. Tersedia Tenaga Pustakawan
Sub-Indikator 6. Memiliki Tenaga Pustakawan berpendidikan sesuai ketentuan
Sub-Indikator 7. Berkompetensi manajerial minimal baik
Sub-Indikator 8. Berkompetensi pengelolaan informasi minimal baik
Sub-Indikator 9. Berkompetensi kependidikan minimal baik
Sub-Indikator 10. Berkompetensi kepribadian minimal baik
Sub-Indikator 11. Berkompetensi sosial minimal baik
Sub-Indikator 12. Berkompetensi pengembangan profesi minimal baik
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Indikator 1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai
Sub-Indikator 1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan memadai
Sub-Indikator 2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa
Sub-Indikator 3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan
Sub-Indikator 4. Rasio Luas Bangunan Sesuai dengan Jumlah Siswa
Sub-Indikator 5. Kondisi Bangunan Sekolah Memadai
Sub-Indikator 6. Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan
Indikator 2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap
dan layak
Sub-Indikator 1. Memiliki Ruang Kelas Sesuai Standar
Sub-Indikator 2. Memiliki Laboratorium IPA sesuai standar
Sub-Indikator 3. Memiliki ruang perpustakaan sesuai standar
Sub-Indikator 4. Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai standar
Sub-Indikator 5. Memiliki laboratorium biologi sesuai standar
Sub-Indikator 6. Memiliki laboratorium fisika sesuai standar
Sub-Indikator 7. Memiliki laboratorium kimia sesuai standar
Sub-Indikator 8. Memiliki laboratorium komputer sesuai standar
Sub-Indikator 9. Memiliki laboratorium bahasa sesuai standar
Indikator 3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap
dan Layak
Sub-Indikator 1. Memiliki Ruang Pimpinan Sesuai Standar
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 20
Sub-Indikator 2. Memiliki ruang guru sesuai standar
Sub-Indikator 3. Memiliki ruang UKS sesuai standar
Sub-Indikator 4. Memiliki Tempat Ibadah Sesuai Standar
Sub-Indikator 5. Memiliki Jamban Sesuai Standar
Sub-Indikator 6. Memiliki Gudang Sesuai Standar
Sub-Indikator 7. Memiliki Ruang Sirkulasi Sesuai Standar
Sub-Indikator 8. Memiliki Ruang Tata Usaha sesuai standar
Sub-Indikator 9. Memiliki ruang konseling sesuai standar
Sub-Indikator 10. Memiliki ruang organisasi kesiswaaan sesuai standar
Sub-Indikator 11. Menyediakan kantin yang layak
Sub-Indikator 12. Menyediakan tempat parkir yang memadai
Sub-Indikator 13. Menyediakan unit kewirausahaan dan bursa kerja
STANDAR PENGELOLAAN
Indikator 1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan
Sub-Indikator 1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan
Sub-Indikator 2. Mengembangkan rencana kerja sekolah dengan ruang lingkup
sesuai ketentuan
Sub-Indikator 3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan
pengelolaan
Indikator 2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan
Sub-Indikator 1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap
Sub-Indikator 2. Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan
Sub-Indikator 3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan
Sub-Indikator 4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri
Sub-Indikator 5. Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat serta
lembaga lain yang relevan
Sub-Indikator 6. Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan
pembelajaran
Indikator 3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas
kepemimpian
Sub-Indikator 1. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik
Sub-Indikator 2. Berjiwa kepemimpinan
Sub-Indikator 3. Mengembangkan sekolah dengan baik
Sub-Indikator 4. Mengelola sumber daya dengan baik
Sub-Indikator 5. Berjiwa kewirausahaan
Sub-Indikator 6. Melakukan supervisi dengan baik
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 21
Indikator 4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen
Sub-Indikator 1. Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan
STANDAR PEMBIAYAAN
Indikator 1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang
Sub-Indikator 1. Pembebasan biaya bagi siswa tidak mampu
Sub-Indikator 2. Terdapat daftar siswa dengan latar belakang ekonomi yang jelas
Sub-Indikator 3. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu
Indikator 2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan
Sub-Indikator 1. Terdapat biaya operasional non personil sesuai ketentuan
Indikator 3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik
Sub-Indikator 1. Pengaturan alokasi dana yang berasal dari
APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya
Sub-Indikator 2. Terdapat laporan pengelolaan dana
Sub-Indikator 3. Memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 22
BAB III
HASIL PEMETAAN
DAN REKOMENDASI PEMENUHAN MUTU
3.1. Hasil Capaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) Jenjang SD
Kabupaten Kutai Kartanegara
Dari hasil Pengumpulan data Pemetaan Mutu di wilayah Kabupaten Kutai
Kartanegara dengan menggunakan Instrumen berbasis excel dengan nama file
“Aplikasi PMP LPMP Kaltim Versi 1.1” telah terkumpul sejumlah 224 Sekolah
Dasar yang selanjutnya dilakukan Pengolahan Data. Dengan mengunakan
Aplikasi ini maka hasil pengolahan data dikategorikan dalam 5 Tahap yaitu:
Tabel 3.1. Kategorisasi Hasil Capaian 8 SNP
NO CAPAIAN KATEGORI
1 0.000-0.2499 Belum SNP = Tahap 1
2 0.250-0.499 Belum SNP = Tahap 2
3 0.500-0.7499 Belum SNP = Tahap 3
4 0.750-0.9999 Belum SNP = Tahap 4
5 1 SNP
Hasil dari Pengolahan Data terkait Capaian Delapan (8) Standar Nasional
Pendidikan (SNP) Jenjang SD Kabupaten Kutai Kartanegara disajikan
sebagaimana Tabel 3.2 dan Gambar 3.1.
Tabel 3.2. Capaian 8 SNP Kabupaten Kutai Kartanegara Jenjang SD
NO SNP CAPAIAN KATEGORI
1 SKL 0.82907 Belum SNP=Tahap 4
2 ISI 0.83534 Belum SNP=Tahap 4
3 PROSES 0.82900 Belum SNP=Tahap 4
4 PENILAIAN 0.91920 Belum SNP=Tahap 4
5 PTK 0.54054 Belum SNP=Tahap 3
6 SARPRAS 0.41407 Belum SNP=Tahap 2
7 PENGELOLAAN 0.89176 Belum SNP=Tahap 4
8 PEMBIAYAAN 0.70395 Belum SNP=Tahap 3
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 23
Gambar 3.1. Grafik Capaian 8 SNP di Wilayah Kabupaten Kutai
Kartanegara Jenjang SD
Dari Tabel 3.1 terlihat bahwa semua standar belum mencapai SNP. Dari 8
SNP, 5 Standar masuk dalam kategori Tahap 4 yang terdiri dari SKL, Standar Isi,
Standar Proses, Standar Penilaian dan Standar Pengelolaan. 2 Standar masuk
dalam kategori Tahap 3 yang terdiri dari PTK dan Pembiayaan. Sedangkan
capaian Standar terendah yaitu standar Sarana dan Prasarana yang termasuk
dalam kategori Tahap 2. Untuk dapat mengetahui hal-hal yang mengakibatkan
tidak terpenuhinya 8 Standar Nasional Pendidikan perlu dianalisis indikator dan
sub indikator dari setiap Standar. Untuk menelusuri masalah-masalah yang
menghambat pencapaian 8 Standar Nasional Secara maksimal maka perlu untuk
meninjau capaian dari Setiap indikator dan Sub Indikator untuk setiap Standar dari
8 Standar Nasional Pendidikan. Pada Kesempatan kali ini kami membatasi pada
capain 3 sub indikator terendah dari setiap Standar Nasional Pendidikan.
3.1.1. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Kompetensi Lulusan
Dari Hasil Pengumpulan dan Pengolahan data terindentifikasi tiga (3)
Capaian terendah Sub Indikator pada Standar Kompetensi Lulusan. Pembatasan 3
capaian terendah ini dimaksudkan untuk menyederhanakan program – program
0,83
0,84
0,83
0,92 0,54
0,41
0,89
0,70
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
SKL
ISI
PROSES
PENILAIAN
PTK
SARPRAS
PENGELOLAAN
PEMBIAYAAN
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 24
yang menjadi prioritas dalam rangka pemenuhan mutu sebagaimana disajikan dan
pada gambar 3.3 dan pada Tabel 3.3.
Gambar 3.2. Capaian Indikator dan Sub Indikator SKL
Tabel 3.3. Capaian Indikator dan 3 Sub Indikator Terendah SKL
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub
Indikator
Kategori
1. 1.2. Lulusan
memiliki
kompetensi pada
dimensi
Pengetahuan
1.2.1 Memiliki
pengetahuan faktual,
prosedural,
konseptual,
metakognitif
0,44 Belum SNP
= Tahap 2
2. 1.3. Lulusan
memiliki
kompetensi pada
dimensi
Keterampilan
1.3.1 Memiliki
keterampilan berpikir
dan bertindak kreatif
0,70 Belum SNP
= Tahap 3
3. 1.3.4. Memiliki
ketrampilan berpikir
dan bertindak
mandiri.
0,71 Belum SNP
= Tahap 3
Dari Tabel 3.3 terlihat bahwa di Standar Kompetensi Lulusan
menunjukkan capaian sub indikator terendah ada pada indikator 1.2 Lulusan
memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan terdapat pada sub indikator 1.2.1
Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif dengan
capaian 0.44 (Tahap 2). Dan Standar Kompetensi Lulusan menunjukkan juga
capaian sub indikator terendah pada indikator 1.3. Lulusan memiliki kompetensi
pada dimensi Keterampilan di sub indikator 1.3.1 Memiliki keterampilan berpikir
dan bertindak kreatif dengan capaian 0.70 (Tahap 3) dan 1.3.3. Memiliki
keterampilan berpikir dan bertindak mandiri dengan capaian 0,71 (Tahap 3). Tiga
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 25
Sub Indikator inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam Standar
Kompetensi Lulusan.
3.1.2. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Isi
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)
Capaian terendah Sub Indikator pada Standar Isi disajikan sebagaimana Gambar
3.3 dan Tabel 3.4. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan untuk
menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka
pemenuhan mutu.
Gambar 3.3. Capaian Indikator dan Indikator Standar Isi
Tabel 3.4. Capaian Indikator dan 3 Sub Indikator Terendah Standar Isi
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub
Indikator
Kategori
1 2.3 Sekolah
melaksanakan
kurikulum sesuai
ketentuan
2.3.4 Sekolah
melaksanakan
kegiatan
pengembangan
diri siswa
0.62 Belum SNP =
Tahap 3
2 2.1 Perangkat
pembelajaran sesuai
rumusan kompetensi
lulusan
2.1.5. Perangkat
pembelajaran
menyesuaikan
ruang lingkup
materi
pembelajaran
0.72 Belum SNP =
Tahap 3
3 2.1.2 Perangkat
pembelajaran
memuat
karakteristik
kompetensi
pengetahuan
2.1.3 Perangkat
pembelajaran
memuat
karakteristik
kompetensi
keterampilan
0.74 Belum SNP =
Tahap 3
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 26
Dari Tabel 3.4 terlihat bahwa di Standar Isi menunjukkan capaian sub
indikator terendah ada pada indikator 2.3 Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai
ketentuan dengan sub indikator 2.3.4 Sekolah melaksanakan kegiatan
pengembangan diri siswa dengan capaian 0.64 (Tahap 3). Capaian terendah juga
pada indikator 2.1 Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan
sub indikator 2.1.3 perangkat pembelajaran memuat karakteristik kompetensi
keterampilan dan dengan capaian 0.74 (Tahap 3) dan 2.1.5. Perangkat
pembelajaran menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran dengan capaian
0.70 (Tahap 3). Tiga Sub Indikator inilah yang menjadi prioritas pemenuhan
mutu dalam Standar Isi.
3.1.3. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Proses
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)
Capaian terendah Sub Indikator pada Standar Proses disajikan sebagaimana
Gambar 3.4 dan Tabel 3.5. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan
untuk menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka
pemenuhan mutu.
Gambar 3.4. Capaian Indikator dan Indikator Standar Proses
Tabel 3.5. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar Proses
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub
Indikator
Kategori
1 3.2 Proses
pembelajaran
dilaksanakan
dengan tepat
3.2.6. Pembelajaran
Terpadu
0.44 Belum SNP =
Tahap 2
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 27
2 3.2.1. Membentuk
rombongan belajar
dengan jumlah siswa
sesuai ketentuan
0.52 Belum SNP =
Tahap 3
3 3.2.13. Memanfaatkan
media pembelajaran
dalam meningkatkan
efisiensi dan
efektivitas
pembelajaran
0.74 Belum SNP =
Tahap 3
Dari Tabel 3.5 terlihat bahwa di Standar Proses menunjukkan capaian sub
indikator terendah ada pada indikator 3.2 Proses pembelajaran dilaksanakan
dengan tepat pada sub indikator 3.2.6 Pembelajaran terpadu dengan capaian 0.44
(Tahap 2), sub indikator 3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah
siswa sesuai ketentuan dengan capaian 0.52 (Tahap 3) dan sub indikator 3.2.13.
Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran capaian 0.74 (Tahap 3). Tiga Sub Indikator inilah yang menjadi
prioritas pemenuhan mutu dalam Standar Proses.
3.1.4. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Penilaian
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)
capaian terendah Sub Indikator pada Standar Penilaian disajikan sebagaimana
Gambar 3.5 dan Tabel 3.6. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan
untuk menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka
pemenuhan mutu.
Gambar 3.5. Capaian Indikator dan Indikator Standar Penilaian
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 28
Tabel 3.6. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar
Penilaian
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub
Indikator
Kategori
1 4.4. Instrumen
penilaian
menyesuaikan aspek
4.4.3. Instrumen
penilaian aspek
keterampilan
0.76 Belum SNP =
Tahap 4
2 4.4.1. Instrumen
penilaian aspek
sikap
0.81 Belum SNP =
Tahap 4
3 4.2. Teknik
penilaian obyektif
dan akuntabel
4.2.2. Instrumen
penilaian aspek
pengetahuan
0.88 Belum SNP =
Tahap 4
Dari Tabel 3.6 terlihat bahwa di Standar Penilaian menunjukkan capaian
sub indikator terendah ada pada indikator 4.4 Instrumen penilaian menyesuaikan
aspek pada sub indikator 4.4.3 Instrumen penilaian aspek keterampilan dengan
capaian 0.76 (Tahap 4), sub indikator 4.4.1 Instrumen Penilaian aspek sikap
dengan capaian 0.81 (Tahap 4). Capaian terendah juga pada indikator 4.2. Teknik
penilaian obyektif dan akuntabel pada sub indikator 4.2.2. Instrumen penilaian
aspek pengetahuan dengan capaian 0.88 (Tahap 4). Tiga Sub Indikator inilah yang
menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam Standar ini.
3.1.5. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar PTK
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)
capaian terendah Sub Indikator pada Standar PTK disajikan sebagaimana Gambar
3.6 dan Tabel 3.7. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan untuk
menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka
pemenuhan mutu.
Gambar 3.6. Capaian Indikator dan Indikator Standar PTK
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 29
Tabel 3.7. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar PTK
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub
Indikator Kategori
1 5.5. Ketersediaan
dan kompetensi
pustakawan
sesuai ketentuan
5.5.2. Memiliki
Kepala Tenaga
Pustakawan
berkualifikasi sesuai
ketentuan
0.16 Belum SNP =
Tahap 1
2 5.5.5. Tersedia
Tenaga Pustakawan
0.43 Belum SNP =
Tahap 2
3 5.3. Ketersediaan
dan kompetensi
tenaga
administrasi
sesuai ketentuan
5.3.5. Memiliki
Tenaga Pelaksana
Urusan Administrasi
berpendidikan sesuai
ketentuan
0.24 Belum SNP =
Tahap 1
Dari Tabel 3.7 terlihat bahwa di Standar Pendidik dan tenaga
Kependidikan menunjukkan capaian sub indikator terendah ada pada indikator 5.5
Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan pada sub indikator
5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berkualifikasi sesuai ketentuan
dengan capaian 0.16 (Tahap 1), sub indikator 5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan
dengan capaian 0.43 (Tahap 2) dan sub indikator 5.3.5. Memiliki Tenaga
Pelaksana Urusan Administrasi berpendidikan sesuai ketentuan dengan capaian
0.24 (Tahap 1). Tiga Sub Indikator inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu
dalam Standar PTK.
3.1.6. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Sarana dan Prasarana
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)
Capaian terendah Sub Indikator pada Sarana dan Prasarana disajikan sebagaimana
Gambar 3.7 dan Tabel 3.8. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan untuk
menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka
pemenuhan mutu.
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 30
Gambar 3.7. Capaian Indikator dan Indikator Standar Sarana dan
Prasarana
Tabel 3.8. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar Sarpras
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub
Indikator
Kategori
1 6.3 Sekolah memiliki
sarana dan prasarana
pendukung yang
lengkap dan layak
6.3.8. Memiliki
Ruang Tata
Usaha sesuai
standar
0.23 Belum SNP
= Tahap 1
2 6.2. Sekolah memiliki
sarana dan prasarana
pembelajaran yang
lengkap dan Layak
6.2.2. Memiliki
Laboratorium
IPA sesuai
standar
0.17 Belum SNP
= Tahap 1
3 6.3 Sekolah memiliki
sarana dan prasarana
pendukung yang
lengkap dan layak
6.3.7 Memiliki
Ruang Sirkulasi
Sesuai Standar
0.27 Belum SNP
= Tahap 2
Dari Tabel 3.8 terlihat bahwa di Standar Sarana dan prasarana
menunjukkan capaian sub indikator terendah ada pada indikator 6.3 Sekolah
memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan Layak khususnya
pada sub indikator 6.3.8. Memiliki Ruang Tata Usaha sesuai standar dengan
capaian 0.23 (Tahap 1) dan sub indikator 6.3.7 Memiliki Ruang Sirkulasi sesuai
standar dengan capaian 0.27 (Tahap 2). Capaian terendah juga terdapat pada
indicator 6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap
dan layak di sub indicator 6.3.7. Memiliki Ruang Sirkulasi Sesuai Standar dengan
capaian 0.17 (Tahap 1). Tiga Sub Indikator inilah yang menjadi prioritas
pemenuhan mutu dalam Standar Sarana dan Prasarana.
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 31
3.1.7. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Pengelolaan
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)
Capaian terendah Sub Indikator pada Standar Penilaian disajikan sebagaimana
Gambar 3.8 dan Tabel 3.9. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan
untuk menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka
pemenuhan mutu.
Gambar 3.8. Capaian Indikator dan Indikator Standar Pengelolaan
Tabel 3.9. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar
Pengelolaan
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub
Indikator
Kategori
1 7.2. Program
pengelolaan
dilaksanakan
sesuai ketentuan
7.2.3. Meningkatkan
dayaguna pendidik
dan tenaga
kependidikan
0.30 Belum SNP
= Tahap 2
2 7.2.5. Membangun
kemitraan dan
melibatkan peran
serta masyarakat serta
lembaga lain yang
relevan
0.76 Belum SNP
= Tahap 4
3 7.2.2.Menyelenggarak
an kegiatan layanan
kesiswaan
0.85 Belum SNP
= Tahap 4
Dari Tabel 3.9 terlihat bahwa di Standar Pengelolaan menunjukkan
capaian sub indikator terendah ada pada indikator 7.2 Program pengelolaan
dilaksanakan sesuai ketentuan pada sub indikator 7.2.3 Meningkatkan daya guna
pendidik dan tenaga kependidikan dengan capaian 0.30 (Tahap 2), sub indikator
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 32
7.2.5 Membangun kemitraan dan elibatkan peran serta masyarakat serta lembaga
lain yang relavan dengan capaian 0.76 (Tahap 4) dan sub indikator 7.2.2
Menyelenggarakann kegiatan layanan kesiswaan dengan capaian 0.85 (Tahap 4).
Tiga Sub Indikator inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam Standar
Pengelolaan ini.
3.1.8. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Pembiayaan
Dari Hasil Pengumpulan dan Pengolahan data terindentifikasi tiga (3)
Capaian terendah Sub Indikator pada Standar Penilaian disajikan sebagaimana
Gambar 3.9 dan Tabel 3.10. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan
untuk menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka
pemenuhan mutu.
Gambar 3.9. Capaian Indikator dan Indikator Standar Pembiayaan
Tabel 3.10. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar
Pembiayaan
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub
Indikator
Kategori
1 8.1. Sekolah
memberikan
layanan
subsidi silang
8.1.3. Melaksanakan
subsidi silang untuk
membantu siswa kurang
mampu
0.47 Belum SNP
= Tahap 2
2 8.1.2. Terdapat daftar
siswa dengan latar
belakang ekonomi yang
jelas
0.68 Belum SNP
= Tahap 3
3 8.2. Beban
operasional
sekolah
sesuai
kebutuhan
8.2.1.Terdapat biaya
operasional non personil
sesuai kebutuhan
0.66 Belum SNP
= Tahap 3
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 33
Dari Tabel 9 terlihat bahwa di Standar Pembiayaan menunjukkan capaian
sub indikator terendah ada pada indikator 8.1 Sekolah memberikan layanan
subsidi silang pada sub indikator 8.1.3 Melaksanakan subsidi silang untuk
membantu siswa kurang mampu dengan capaian 0.47 (Tahap 2) dan sub indikator
8.1.1 Pembebasan biaya bagi siswa tidak mampu dengan capaian 0.68 (Tahap 3).
Capaian terendah juga pada indikator 8.2. Beban operasional sekolah sesuai
kebutuhan pada sub indikator 8.2.1.Terdapat biaya operasional non personil sesuai
kebutuhan dengan capaian 0.66 (Tahap 3). Tiga Sub Indikator inilah yang menjadi
prioritas pemenuhan mutu dalam Standar Pembiayaan.
3.2. Rekomendasi Pemenuhan SNP Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten
Kutai Kartanegara
Dari hasil Pengolahan data pada sub bab sebelumnya dapat di susun suatu
rekomendasi untuk memenuhi Pencapaian 8 SNP. Rekomendasi untuk Tiap
Standar disajikan pada Tabel 3.11, Tabel 3.12, Tabel 3.13, Tabel 3.14, Tabel
3.15, Tabel 3.16, Tabel 3.17, dan Tabel 3.18.
Tabel 3.11. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Kompetensi Lulusan
Sub Indikator Rekomendasi
1.2.1 Memiliki pengetahuan
faktual, prosedural, konseptual,
metakognitif
Perlu memfasilitasi peningkatan pengetahuan
faktual, prosedural, konseptual, metakognitif
1.3.1 Memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak kreatif
Perlu memfasilitasi peningkatan keterampilan
berpikir dan bertindak kreatif
1.3.4. Memiliki ketrampilan
berpikir dan bertindak mandiri.
Perlu memfasilitasi peningkatan keterampilan
berfikir dan bertindak mandiri
Tabel 3.12. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Isi
Sub Indikator Rekomendasi
2.3.4 Sekolah melaksanakan
kegiatan pengembangan diri siswa
Perlu memfasilitasi sekolah meningkatkan
pelaksanaan kegiatan pengembangan diri
siswa
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 34
2.1.5. Perangkat pembelajaran
menyesuaikan ruang lingkup
materi pembelajaran
Perlu memfasilitasi Sekolah menyusun
Perangkat pembelajaran yang menyesuaikan
ruang lingkup materi pembelajaran
2.1.3 Perangkat pembelajaran
memuat karakteristik kompetensi
keterampilan
Perlu memfasilitasi sekolah Perangkat
pembelajaran memuat karakteristik
kompetensi keterampilan
Tabel 3.13. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Proses
Sub Indikator Rekomendasi
3.2.6. Pembelajaran Terpadu
Perlu ditingkatkan penerapan
pembelajaran terpadu
3.2. 8. Pembelajaran menuju
keterampilan aplikatif
Perlu memfasilitasi sekolah melaksankan
Pembelajaran menuju keterampilan
aplikatif
3.2.13. Memanfaatkan media
pembelajaran dalam meningkatkan
efisiensi dan efektivitas
pembelajaran
Perlu memfasilitasi sekolah Memanfaatkan
media pembelajaran dalam meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran
Tabel 3.14. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Penilaian
Sub Indikator Rekomendasi
4.4.3. Instrumen penilaian aspek
keterampilan
Perlu memfasilitasi sekolah dalam
mengembangkan Instrumen penilaian yang
memuat aspek keterampilan
4.4.1. Instrumen penilaian aspek
sikap
Perlu memfasilitasi sekolah dalam
mengembangkan Instrumen penilaian yang
memuat aspek sikap
4.3.1. Menindak lanjuti hasil
pelaporan penilaian
Perlu menindak lanjuti hasil pelaporan
penilaian
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 35
Tabel 3.15. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar PTK
Sub Indikator Rekomendasi
5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga
Pustakawan berkualifikasi sesuai
ketentuan
Perlu memfasilitasi Sekolah Memiliki
Kepala Tenaga Pustakawan berkualifikasi
sesuai ketentuan
5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan
Perlu memfasilitasi Sekolah memiliki
Tenaga Pustakawan
5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana
Urusan Administrasi
berpendidikan sesuai ketentuan
Perlu memfasilitasi Tenaga Pelaksana
Urusan Administrasi berpendidikan
sesuai ketentuan
Tabel 3.16. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Sarana Prasana
Sub Indikator Rekomendasi
6.3.8. Memiliki Ruang Tata
Usaha sesuai standar
Perlu pengadaan Ruang Tata Usaha sesuai
standard
6.2.2. Memiliki Laboratorium
IPA sesuai standar
Perlu pengadaan Laboratorium IPA sesuai
standard
6.3.7 Memiliki Ruang Sirkulasi
Sesuai Standar
Perlu pengadaan Ruang Sirkulasi Sesuai
Standar
Tabel 3.17. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Pengelolaan
Sub Indikator Rekomendasi
7.2.3. Meningkatkan dayaguna
pendidik dan tenaga kependidikan
Perlu memfasilitasi sekolah untuk
meningkatkan daya guna pendidik dan
tenaga Kependidikan
7.2.5. Membangun kemitraan
dan melibatkan peran serta
masyarakat serta lembaga lain
yang relevan
Perlu meningkatkan kerjasama masyarakat
dan ikut serta dalam pendidikan
7.2.2.Menyelenggarakan kegiatan
layanan kesiswaan
Perlu menyelenggarakan kegiatan layanan
kesiswaan
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 36
Tabel 3.18. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Pembiayaan
Sub Indikator Rekomendasi
8.1.3. Melaksanakan subsidi
silang untuk membantu siswa
kurang mampu
Perlu melaksanakan Subsidi Silang untuk
membantu siswa kurang mampu
8.1.2. Terdapat daftar siswa
dengan latar belakang ekonomi
yang jelas
Perlu menyediakan daftar siswa dengan
latar belakang ekonomi yang jelas
8.2.1.Terdapat biaya operasional
non personil sesuai kebutuhan
Perlu menyediakan biaya operasional non
personil sesuai kebutuhan
3.3. Rekomendasi Program dan Kegiatan Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten
Kutai Kartanegara
Berdasarkan rekomendasi Pemenuhan SNP yang telah dibuat, alternatif
pemecahan masalah dalam rangka memenuhi Pencapaian 8 SNP dapat diusulkan
atau direkomendasikan. Usulan / Rekomendasi Program dan kegiatan untuk tiap
Standar disajikan pada Tabel 3.19.
Tabel 3.19. Rekomendasi Program dan Kegiatan Pemenuhan Capaian SNP
No SNP Rekomendasi Program Alternatif Kegiatan
1 SKL
Perlu memfasilitasi
peningkatan
pengetahuan faktual,
prosedural, konseptual,
metakognitif
Program
Peningkatan
Kompetensi
Lulusan
1. Supervisi
Akademik terkait
Penerapan
pembelajaran
Proyek
2. Supervisi
Manajerial terkait
keterlaksanaan
keterampilan
berpikir bertindak
mandiri dan
kreatif melalui
kegiatan intra dan
ekstra kulikuler
Perlu memfasilitasi
peningkatan
keterampilan berpikir
dan bertindak kreatif
Perlu memfasilitasi
peningkatan
keterampilan berfikir
dan bertindak mandiri
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 37
2 ISI
Perlu memfasilitasi
sekolah meningkatkan
pelaksanaan kegiatan
pengembangan diri
siswa
Program
Penyusunan
Perangkat
pembelajaran
1. Workshop
penyusunan
program
ekstrakurikuler
2. Workshop
Penyusunan
Perangkat
Pembelajaran
3. Supervisi
Manajerial oleh
pengawas
Perlu memfasilitasi
Sekolah menyusun
Perangkat
pembelajaran yang
menyesuaikan ruang
lingkup materi
pembelajaran
Perlu memfasilitasi
sekolah Perangkat
pembelajaran memuat
karakteristik
kompetensi
keterampilan
3 PROSES
Perlu ditingkatkan
penerapan
pembelajaran terpadu
Program
Peningkatan
Efektifitas
Proses
Pembelajaran
1. Pengadaan
Ruang belajar
Baru
2. Workshop
Penerapan
Pembelajaran
Project dan
Pembelajaran
produk
3. Workshop
Penguatan
Perencanaan dan
Pelaksanaan
Pembelajaran
Terpadu
4. Supervisi
pemanfaatan
media
pembelajaran
Perlu memfasilitasi
sekolah melaksankan
Pembelajaran menuju
keterampilan aplikatif
Perlu memfasilitasi
sekolah memanfaatkan
media pembelajaran
dalam meningkatkan
efisiensi dan
efektivitas
pembelajaran
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 38
4 PENILAIAN
Perlu memfasilitasi
sekolah dalam
mengembangkan
Instrumen penilaian
yang memuat aspek
keterampilan
Program
Peningkatan
Evaluasi Hasil
Belajar
1. Seminar
Optimalisasi
KKG dan
KKKS
2. Pelatihan
Penyusunan
instrument
Evaluasi
Pembelajaran
3. Supervisi
pemanfaatan
evaluasi hasil
belajar
Perlu memfasilitasi
sekolah dalam
mengembangkan
Instrumen penilaian
yang memuat aspek
sikap
Perlu menindak lanjuti
hasil pelaporan
penilaian
5 PTK
Perlu memfasilitasi
Sekolah Memiliki
Kepala Tenaga
Pustakawan
berkualifikasi sesuai
ketentuan
Program
Pemenuhan
dan
Peningkatan
Tenaga
Kependidikan
1. Diklat bagi
Tenaga
Pustakawan
2. Pengangkatan
Tenaga dan
Kepala
Pustakawan yg
berkualifikasi
sesuai dengan
ketentuan.
3. Pengangkatan
Tenaga
pelaksanan
urusan
administrasi yg
berkualifikasi
sesuai dengan
ketentuan.
Perlu memfasilitasi
Sekolah memiliki
Tenaga Pustakawan
Perlu memfasilitasi
Tenaga Pelaksana
Urusan Administrasi
berpendidikan sesuai
ketentuan
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 39
6 SARPRAS
Perlu pengadaan
Ruang Tata Usaha
sesuai standar
Program
pemenuhan
Sarana dan
Prasarana
Menganggarkan
dana untuk
membangun ruang
tata usaha,
Laboratorium IPA
dan Ruang
Sirkulasi.
Perlu pengadaan
Laboratorium IPA
sesuai standar
Perlu pengadaan
Ruang Sirkulasi
Sesuai Standar
7 PENGELOLAAN
Perlu memfasilitasi
sekolah untuk
meningkatkan daya
guna pendidik dan
tenaga Kependidikan
Program
Peningkatan
Pengelolaan
Sekolah.
1. Workshop
Manajemen
Sekolah
2. Supervisi
Pendayagunaan
PTK dan
kegiatan layanan
siswa
3. Melaksanakan
Workshop
Kemitraan
sekolah dengan
masyarakat
Perlu meningkatkan
kerjasama masyarakat
dan ikut serta dalam
pendidikan
Perlu
menyelenggarakan
kegiatan layanan
kesiswaan
8 PEMBIAYAAN
Perlu melaksanakan
Subsidi Silang untuk
membantu siswa
kurang mampu
Program
Peningkatan
Efektifitas
Pembiayaan
1. Kebijakan
Subsidi Silang
dan Pembebasan
biaya bagi siswa
tidak mampu
2. Supervisi
pengelolaan
pembiayaan dan
penggunaan
biaya operasional
sesuai dengan
ketentuan
Perlu menyediakan
daftar siswa dengan
latar belakang
ekonomi yang jelas
Perlu menyediakan
biaya operasional non
personil sesuai
kebutuhan
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 40
3.4. Hasil Capaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) Jenjang SMP
Kabupaten Kutai Kartanegara
Dari hasil Pengumpulan data Pemetaan Mutu dengan menggunakan
Instrumen berbasis excel dengan nama file “Aplikasi PMP LPMP Kaltim Versi
1.1” telah terkumpul sejumlah 49 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang
selanjutnya dilakukan Pengolahan Data. Dengan Menggunakan “Aplikasi PMP
LPMP Kaltim Versi 1.1”, maka hasil pengolahan data juga dikategorikan kedalam
5 Tahap yaitu:
Tabel 3.20. Kategorisasi Hasil Capaian 8 SNP
NO CAPAIAN KATEGORI
1 0.000-0.2499 Belum SNP = Tahap 1
2 0.250-0.499 Belum SNP = Tahap 2
3 0.500-0.7499 Belum SNP = Tahap 3
4 0.750-0.9999 Belum SNP = Tahap 4
5 1 SNP
Hasil dari Pengolahan Data terkait Capaian Delapan (8) Standar Nasional
Pendidikan (SNP) Jenjang SMP Kabupaten Kutai Kartanegara disajikan
sebagaimana Tabel 3.21 dan Gambar 3.10.
Tabel 3.21. Capaian 8 SNP Kabupaten Kutai Kartanegara Jenjang SMP
NO SNP CAPAIAN KATEGORI
1 SKL 0.8201 Belum SNP=Tahap 4
2 ISI 0.8323 Belum SNP=Tahap 4
3 PROSES 0.8276 Belum SNP=Tahap 4
4 PENILAIAN 0.9520 Belum SNP=Tahap 4
5 PTK 0.6467 Belum SNP=Tahap 3
6 SARPRAS 0.5117 Belum SNP=Tahap 3
7 PENGELOLAAN 0.8531 Belum SNP=Tahap 4
8 PEMBIAYAAN 0.6970 Belum SNP=Tahap 3
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 41
Gambar 3.10. Grafik Capaian 8 SNP di Kabupaten Kutai Kartanegara
Jenjang SMP
Dari Tabel 3.21 terlihat bahwa semua standar belum mencapai SNP. Dari
8 SNP 5 SNP masuk dalam kategori Tahap 4 yang terdiri dari SKL, Standar ISI,
Standar Proses, Standar Penilaian, dan Pengelolaan. Sedangkan 3 Standar
terendah yaitu standar PTK, Standar Sarpras, dan Standar Pembiayaan yang
termasuk dalam kategori Tahap 3. Pada Kesempatan kali ini kami membatasi pada
capain 3 sub indikator terendah dari setiap Standar Pada 8 Standar Nasional
Pendidikan.
3.4.1. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Kompetensi Lulusan
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)
Capaian terendah Sub Indikator pada Standar Kompetensi Lulusan. Pembatasan 3
capaian terendah ini dimaksudkan untuk menyederhanakan program – program
yang menjadi prioritas dalam rangka pemenuhan mutu sebagaimana disajikan dan
pada gambar 3.11 dan pada Tabel 3.22.
0,820
0,832
0,803
0,913 0,647
0,512
0,853
0,697
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
SKL
ISI
PROSES
PENILAIAN
PTK
SARPRAS
PENGELOLAAN
PEMBIAYAAN
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 42
Gambar 3.11. Capaian Indikator dan Sub Indikator SKL
Tabel 3.22. Capaian Indikator dan 3 Sub Indikator Terendah SKL
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub
Indikator
Kategori
1. 1.1. Lulusan
memiliki
kompetensi pada
dimensi sikap
1.1.7 Memiliki
perilaku yang
mencerminkan
sikap percaya diri
0.82 Belum SNP =
Tahap 4
2. 1.2. Lulusan
memiliki
kompetensi pada
dimensi
Pengetahuan
1.2.1 Memiliki
pengetahuan
faktual, prosedural,
konseptual,
metakognitif
0.34 Belum SNP =
Tahap 2
3. 1.3. Lulusan
memiliki
kompetensi pada
dimensi
Keterampilan
1.3.1 Memiliki
keterampilan
berpikir dan
bertindak kreatif
0.73 Belum SNP =
Tahap 3
Dari Tabel 3.22 terlihat bahwa di Standar Kompetensi Lulusan
menunjukkan capaian sub indicator terendah ada pada indicator 1.1 Lulusan
memiliki kompetensi pada dimensi sikap terdapat pada sub indicator 1.1.7
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri dengan capaian 0.82
(Tahap 4), 1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan terendah
terdapat pada sub indikator 1.2.1 Memiliki pengetahuan faktual, prosedural,
konseptual, metakognitif dengan capaian 0.34 (Tahap 2) sedangkan 1.3. Lulusan
memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan indikator terendah terdapat pada
sub 1.3.1. memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif dengan capaian
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 43
0.73 (Tahap 3). Tiga Sub Indikator inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu
dalam Standar ini.
3.4.2. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Isi
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)
Capaian terendah Sub Indikator pada Standar Isi disajikan sebagaimana Gambar
3.12. Dan Tabel 3.23. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan untuk
menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka
pemenuhan mutu.
Gambar 3.12. Capaian Indikator dan Indikator Standar Isi
Tabel 3.23. Capaian Indikator dan 3 Sub Indikator Terendah Standar Isi
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub
Indikator
Kategori
1 2.1. Perangkat
pembelajaran
sesuai rumusan
kompetensi
lulusan
2.1.3. Perangkat
pembelajaran
memuat
karakteristik
kompetensi
keterampilan
0.70 Belum SNP =
Tahap 3
2 2.1.5. Perangkat
pembelajaran
menyesuaikan
ruang lingkup
materi
pembelajaran
0.71 Belum SNP =
Tahap 3
3 2.3 Sekolah
melaksanakan
kurikulum
sesuai
ketentuan
2.3.4 Sekolah
melaksanakan
kegiatan
pengembangan diri
siswa
0.75 Belum SNP =
Tahap 4
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 44
Dari Tabel 3.23 terlihat bahwa di Standar Isi menunjukkan capaian sub
indicator terendah ada pada indicator 2.1. Perangkat Pemebelajaran sesuai dengan
rumusan Kompetensi Kelulusan terdapat pada sub indicator 2.1.3. Perangkat
pembelajaran memuat karakteristik kompetensi Pengetahuan dengan capaian 0.70
(Tahap 3) dan Sub-Indikator 2.1.5. Perangkat pembelajaran menyesuaikan ruang
lingkup materi pembelajaran dengan capaian 0.71 (Tahap 3). Capaian terendah
juga pada indicator 2.3 Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan
khususnya sub indicator 2.3.4 Sekolah melaksanakan kegiatan pengembangan
diri siswa dengan capaian 0.75 (Tahap 4). Tiga Sub Indikator inilah yang menjadi
prioritas pemenuhan mutu dalam Standar isi.
3.4.3. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Proses
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)
Capaian terendah Sub Indikator pada Standar Proses disajikan sebagaimana
Gambar 3.13 dan Tabel 3.24. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan
untuk menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka
pemenuhan mutu.
Gambar 3.13. Capaian Indikator dan Indikator Standar Proses
Tabel 3.24. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar Proses
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub
Indikator
Kategori
1 3.2. Proses
pembelajaran
dilaksanakan
3.2. 6. Pembelajaran
Terpadu
0,49 Belum SNP =
Tahap 3
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 45
dengan tepat 3.2.1. Membentuk
rombongan belajar
dengan jumlah siswa
sesuai ketentuan
0,59 Belum SNP =
Tahap 3
3.2.12. Menerapkan
metode pembelajaran
sesuai karakteristik
siswa
0.70 Belum SNP =
Tahap 3
Dari Tabel 3.24 terlihat bahwa di Standar Proses menunjukkan capaian sub
indicator terendah ada pada indikator 3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan
dengan tepat terendah terdapat pada sub indikator 3.2.1. Membentuk rombongan
belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan dengan capaian 0.59 (Tahap 3) dan
Sub-Indikator 3.2.6. Pembelajaran terpadu dengan capaian 0.49 (Tahap 2), Sub-
Indikator 3.2.12. dengan capaian 0.70 (Tahap 3). Tiga Sub Indikator inilah yang
menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam Standar ini.
3.4.4. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Penilaian
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)
Capaian terendah Sub Indikator pada Standar Penilaian disajikan sebagaimana
Gambar 3.14 dan Tabel 3.25. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan
untuk menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka
pemenuhan mutu.
Gambar 3.14. Capaian Indikator dan Indikator Standar Penilaian
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 46
Tabel 3.25. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar
Penilaian
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub
Indikator
Kategori
1 4.4. Instrumen
penilaian
menyesuaikan
aspek
4.4.3. Instrumen
penilaian aspek
keterampilan
0,69 Belum SNP=
Tahap 3
2 4.4.1. Instrumen
penilaian aspek
sikap
0,74 Belum SNP =
Tahap 4
3 4.2. Teknik
penilaian obyektif
dan akuntabel
4.2.2. Kelengkapan
perangkat teknik
penilaian
0,87 Belum SNP =
Tahap 4
Dari Tabel 3.25 terlihat bahwa di Standar Penilaian menunjukkan capaian
sub indikator terendah ada pada Indikator 4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan
aspek terdapat pada Sub Indikator 4.4.3. Instrumen penilaian aspek keterampilan
dengan capaian 0,69 (Tahap 3) dan Sub Indikator 4.4.1. Instrumen penilaian aspek
sikap dengan capaian 0,74 (Tahap 3). Capaian terendah juga di Indikator 4.2.
Instrumen penilaian menyesuaikan aspek pada Sub-Indikator 4.2.2. Kelengkapan
perangkat teknik penilaian dengan capaian 0,87 ( tahap 4). Tiga Sub Indikator
inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam Standar Penilaian.
3.4.5. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar PTK
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)
Capaian terendah Sub Indikator pada Standar PTK disajikan sebagaimana Gambar
3.15 dan Tabel 3.26. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan untuk
menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka
pemenuhan mutu.
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 47
Gambar 3.15. Capaian Indikator dan Indikator Standar PTK
Tabel 3.26. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar PTK
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub
Indikator Kategori
1 5.4. Ketersediaan
dan kompetensi
laboran sesuai
ketentuan
5.4.8. Memiliki
Tenaga Laboran
berpendidikan
sesuai ketentuan
0.09 Belum SNP =
Tahap 1
2 5.4.6. Memiliki
Tenaga Teknisi
Laboratorium
berpendidikan
sesuai ketentuan
0.12 Belum SNP =
Tahap 1
3 5.3. Ketersediaan
dan kompetensi
tenaga administrasi
sesuai ketentuan
5.3.3. Memiliki
Kepala Tenaga
Administrasi
bersertifikat
0.18 Belum SNP =
Tahap 1
Dari Tabel 3.26 terlihat bahwa di Standar PTK menunjukkan capaian sub
indikator terendah ada pada 5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai
ketentuanterdapat pada Sub Indikator 5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi
Laboratorium berpendidikan sesuai ketentuan dengan capaian 0,12 (Tahap 1),
Sub-Indikator 5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan sesuai ketentuan
dengan capaian 0,09 (Tahap 1). Capaian terendah juga terdapat pada indikator 5.3.
Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan khususnya
Sub-Indikator 5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi bersertifikat dengan
capaian 0,18 (Tahap 1). Tiga Sub Indikator inilah yang menjadi prioritas
pemenuhan mutu dalam Standar ini.
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 48
3.4.6. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Sarana dan Prasarana
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)
Capaian terendah Sub Indikator pada Sarana dan Prasarana disajikan sebagaimana
Gambar 3.16 dan Tabel 3.27. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan
untuk menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka
pemenuhan mutu.
Gambar 3.16. Capaian Indikator dan Indikator Standar Sarana dan
Prasarana
Tabel 3.27. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar Sarpras
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub
Indikator
Kategori
1 6.2. Sekolah
memiliki sarana
dan prasarana
pembelajaran
yang lengkap dan
layak
6.2.8. Memiliki
laboratorium
komputer sesuai
standar
0.00 Belum SNP =
Tahap 1
2 6.2.8. Memiliki
laboratorium
Bahasa sesuai
standar
0.00 Belum SNP =
Tahap 1
3 6.3. Sekolah
memiliki sarana
dan prasarana
pendukung yang
lengkap dan
Layak
6.3.7. Memiliki
Ruang Sirkulasi
Sesuai Standar
0.33 Belum SNP =
Tahap 2
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 49
Dari Tabel 3.27 terlihat bahwa di Standar PTK menunjukkan capaian sub
indikator terendah ada pada Indikator 6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana
pembelajaran yang lengkap dan layak khususnya sub indicator 6.2.8. Memiliki
laboratorium komputer sesuai standar dengan capaian 0.00 (Tahap 1) dan sub
indicator 6.2.8. Memiliki laboratorium Bahasa sesuai standar dengan capaian 0.00
(Tahap 1). Capain terendah juga terdapat pada indikator 6.3. Sekolah memiliki
sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak khususnya sub indicator
6.3.7. Memiliki Ruang Sirkulasi Sesuai Standar dengan capaian 0.33 (Tahap 2).
Tiga Sub Indikator inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam Standar
ini.
3.4.7. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Pengelolaan
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)
Capaian terendah Sub Indikator pada Standar Penilaian disajikan sebagaimana
Gambar 3.17 dan Tabel 3.28. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan
untuk menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka
pemenuhan mutu.
Gambar 3.17. Capaian Indikator dan Indikator Standar Pengelolaan
Tabel 3.28. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar
Pengelolaan
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub
Indikator
Kategori
1 7.2. Pengelolaan
dilaksanakan
sesuai ketentuan
7.2.3. Meningkatkan
daya guna pendidik
dan tendik
0.42 Belum SNP
= Tahap 2
2 7.2.5. Membangun
kemitraan dan
melibatkan peran
serta masyarakat
0.71 Belum SNP
=Tahap 3
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 50
3 7.2.2. Melaksanakan
pengelolaan bidang
kurikulum dan
kegiatan
pembelajaran
0.85 Belum SNP
= Tahap 4
Dari Tabel 3.28 terlihat bahwa di Standar pengelolaan menunjukkan
capaian sub indikator terendah ada pada indikator 7.2 program pengelolaan
dilaksanakan sesuia ketentuan terdapat pada sub indikator 7.2.3 meningkatkan
dyaguna pendidik dan tenaga kependidikan dengan capaian 0.41 (Tahap 2), sub
indicator 7.2.5 Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat
serta lembaga lain yang relevan dengan capaian 0.71 (Tahap 3) dan di sub
indikator 7.2.2. Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan
pembelajaran dengan capaian 0.85 (tahap 4). Tiga Sub Indikator inilah yang
menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam Standar Pengelolaan.
3.4.8. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Pembiayaan
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)
Capaian terendah Sub Indikator pada Standar Penilaian disajikan sebagaimana
Gambar 3.18 dan Tabel 3.29. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan
untuk menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka
pemenuhan mutu.
Gambar 3.18. Capaian Indikator dan Indikator Standar Pembiayaan
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 51
Tabel 3.29. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar
Pembiayaan
No Indikator Sub Indikator Capaian Sub
Indikator
Kategori
1 8.1. Sekolah
memberikan
layanan subsidi
silang
8.1.3. Melaksanakan
subsidi silang untuk
membantu siswa
kurang mampu
0.52 Belum SNP =
Tahap 3
2 8.1.1. Pembebasan
biaya bagi siswa
tidak mampu
0.62 Belum SNP =
Tahap 3
3 8.2. Beban
operasional sekolah
sesuai ketentuan
8.2.1. Terdapat
biaya operasional
non personil sesuai
ketentuan
0.69 Belum SNP =
Tahap 3
Dari Tabel 3.29 terlihat bahwa di Standar pembiayaan menunjukkan
capaian sub indikator terendah ada pada indikator 8.1 sekolah memberikan
layanan subsidi silang terdapat pada 8.1.3 melaksanakan subsidi silang untuk
membantu siswa kurang mampu dengan capaian 0.52 (Tahap 3) dan sub indikator
8.1.1 pembebasan biaya bagi siswa tidak mampu dengan capaian 0.62 (Tahap 3).
Capaian terendah juga terdapat pada indikator 8.2. Beban operasional sekolah
sesuai ketentuan khususnya 8.2.1. Terdapat biaya operasional non personil sesuai
ketentuan dengan capaian 0.69 (Tahap 3). Tiga Sub Indikator inilah yang menjadi
prioritas pemenuhan mutu dalam Standar Pembiayaan.
3.5. Rekomendasi Pemenuhan SNP Jenjang SMP Bagi Dinas Pendidikan
Kabupaten Kutai Kartanegara
Dari hasil pengolahan data pada sub bab sebelumnya dapat di susun suatu
rekomendasi untuk memenuhi Pencapaian 8 SNP. Rekomendasi untuk Tiap
Standar disajikan pada Tabel 3.30, Tabel 3.31, Tabel 3.32, Tabel 3.33, Tabel
3.34, Tabel 3.35, Tabel 3.36, dan Tabel 3.37.
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 52
Tabel 3.30. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Kompetensi Lulusan
Sub Indikator Rekomendasi
1.1.7. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap percaya diri
Perlu meningkatkan perilaku yang
mencerminkan sikap percaya diri peserta
didik
1.2.1 Memiliki pengetahuan
faktual, prosedural, konseptual,
metakognitif
Perlu meningkatkan pengetahuan faktual,
prosedural, konseptual, metakognitif
terhadap peserta didik
1.3.1 Memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak kreatif
Perlu meningkatkan keterampilan berpikir
dan bertindak kreatif bagi peserta didik
Tabel 3.31. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Isi
Sub Indikator Rekomendasi
2.1.3. Perangkat pembelajaran
memuat karakteristik kompetensi
keterampilan
Perlu memfasilitasi satuan pendidikan
memiliki Perangkat pembelajaran memuat
karakteristik kompetensi Keterampilan.
2.1.5. Perangkat pembelajaran
menyesuaikan ruang lingkup
materi pembelajaran
Perlu memfasilitasi satuan pendidikan
memiliki Perangkat pembelajaran
menyesuaikan ruang lingkup materi
pembelajaran.
2.3.4 Sekolah melaksanakan
kegiatan pengembangan diri
siswa
Perlu memfasilitasi Sekolah melaksanakan
kegiatan pengembangan diri siswa
Tabel 3.32. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Proses
Sub Indikator Rekomendasi
3.2. 6. Pembelajaran Terpadu
Perlu memfasilitasi setiap satuan
pendidikan melaksanakan pembelajaran
terpadu.
3.2.1. Membentuk rombongan
belajar dengan jumlah siswa sesuai
ketentuan
Perlu memfasilitasi setiap sekolah agar
dapat membentuk rombongan belajar
dengan jumlah siswa sesuai ketentuan
3.2.12. Menerapkan metode
pembelajaran sesuai karakteristik
siswa
Perlu memfasilitasi sekolah menerapkan
metode pembelajaran sesuai karakteristik
siswa
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 53
Tabel 3.33. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Penilaian
Sub Indikator Rekomendasi
4.4.3. Instrumen penilaian aspek
keterampilan
Perlu memfasilitasi setiap satuan
pendidikan memiliki Instrumen penilaian
aspek keterampilan.
4.4.1. Instrumen penilaian aspek
sikap
Perlu memfasilitasi setiap satuan
pendidikan memiliki Instrumen penilaian
aspek sikap
4.2.2. Kelengkapan perangkat
teknik penilaian
Perlu memfasilitasi setiap satuan
pendidikan memiliki Kelengkapan
perangkat teknik penilaian
Tabel 3.34. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar PTK
Sub Indikator Rekomendasi
5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran
berpendidikan sesuai ketentuan
Perlu penyediaan Tenaga Laboratorium
berpendidikan sesuai ketentuan
5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi
Laboratorium berpendidikan
sesuai ketentuan
Perlu penyediaan Tenaga Teknisi
Laboratorium berpendidikan sesuai
ketentuan
5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga
Administrasi bersertifikat
Perlu Memiliki Kepala Tenaga
Administrasi bersertifikat
Tabel 3.35. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Sarana Prasana
Sub Indikator Rekomendasi
6.2.8. Memiliki laboratorium
komputer sesuai standar
Perlu pengadaan laboratorium komputer
Sesuai Standar
6.2.8. Memiliki laboratorium
Bahasa sesuai standar
Perlu pengadaan laboratorium bahasa
sesuai standar
6.3.7. Memiliki Ruang Sirkulasi
Sesuai Standar
Perlu pengadaan Ruang Sirkulasi sesuai
standar
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 54
Tabel 3.36. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Pengelolaan
Sub Indikator Rekomendasi
7.2.3. Meningkatkan daya guna
pendidik dan tendik
Perlu memfasilitasi satuan pendidikan
untuk peningkatan dayaguna pendidik dan
tenaga kependidikan
7.2.5. Membangun kemitraan
dan melibatkan peran serta
masyarakat
Perlu memfasilitasi satuan pendidikan
untuk Membangun kemitraan dan
melibatkan peran serta masyarakat serta
lembaga lain yang relevan
7.2.2. Melaksanakan pengelolaan
bidang kurikulum dan kegiatan
pembelajaran
Perlu memfasilitasi satuan pendidikan
Melaksanakan pengelolaan bidang
kurikulum dan kegiatan pembelajaran
Tabel 3.37. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Pembiayaan
Sub Indikator Rekomendasi
8.1.3. Melaksanakan subsidi silang
untuk membantu siswa kurang
mampu
Perlu memfasilitasi satuan pendidikan
untuk Melaksanakan subsidi silang untuk
membantu siswa kurang mampu
8.1.1. Pembebasan biaya bagi
siswa tidak mampu
Perlu memfasilitasi satuan pendidikan
untuk Pembebasan biaya bagi siswa tidak
mampu
8.2.1. Terdapat biaya
operasional non personil sesuai
ketentuan
Perlu memfasilitasi satuan pendidikan
mennyediakan biaya operasional non
personil sesuai ketentuan
3.6. Rekomendasi Program dan Kegiatan Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten
Kutai Kartanegara
Berdasarkan rekomendasi Pemenuhan SNP yang telah dibuat, alternatif
pemecahan masalah dalam rangka memenuhi Pencapaian 8 SNP dapat diusulkan
atau direkomendasikan. Usulan / Rekomendasi Program dan kegiatan untuk tiap
Standar disajikan pada Tabel 3.38.
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 55
Tabel 3.38. Rekomendasi Program dan Kegiatan Pemenuhan Capaian SNP
No SNP Rekomendasi Program
Alternatif Kegiatan
1 SKL
Perlu meningkatkan
perilaku yang
mencerminkan sikap
percaya diri peserta
didik
Peningkatan
Kompetensi
Bagi Peserta
Didik
1. Bimtek
Peningkatan
Kompetensi Guru
sebagai upaya
peningkatan
pengetahuan dan
keterampilan
peserta didik
2. Workshop Metode
Pembelajaran
yang Efektif
3. Workshop
Penerapan Model
Pembelajaran
Proyek
3.
Perlu meningkatkan
pengetahuan faktual,
prosedural, konseptual,
metakognitif terhadap
peserta didik
Perlu meningkatkan
keterampilan berpikir
dan bertindak kreatif
bagi peserta didik
2 ISI
Perlu memfasilitasi
satuan pendidikan
memiliki Perangkat
pembelajaran memuat
karakteristik kompetensi
Keterampilan.
Program
Peningkatan
Kompetensi
Pendidik
Dalam
Penyusunan
Perangkat
Pembelajaran.
1. Workshop
penyusunan
perangkat
pembelajaran
2. Supervisi
Akademik Oleh
Pengawas
3. Workshop
Penyusunan
program Ekskul
4. Workshop
penyusunan
program
Ekstrakurikuler
Perlu memfasilitasi
satuan pendidikan
memiliki Perangkat
pembelajaran
menyesuaikan ruang
lingkup materi
pembelajaran.
Perlu memfasilitasi
Sekolah melaksanakan
kegiatan pengembangan
diri siswa
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 56
3 PROSES
Perlu memfasilitasi
setiap satuan pendidikan
melaksanakan
pembelajaran terpadu.
Peningkatan
Efektifitas
Belajar
Mengajar
1. Workshop
peningkatan
kemampuan
guru dalam
mengajar
2. Monev tentang
jumlah rombel
belajar Oleh
Pengawas.
3. Workshop
Penerapan
Pembelajaran
Proyek dan
Produk
Perlu memfasilitasi
setiap sekolah agar
dapat membentuk
rombongan belajar
dengan jumlah siswa
sesuai ketentuan
Perlu memfasilitasi
sekolah menerapkan
metode pembelajaran
sesuai karakteristik
siswa
4 PENILAIAN
Perlu memfasilitasi
setiap satuan pendidikan
memiliki Instrumen
penilaian aspek
keterampilan.
Peningkatan
Evaluasi Hasil
Belajar
1. Workshop
penyusunan
instrumen
penilaian.
2. Supervisi
Pelaksanaan
Penilaian
3. Supervisi
Kelengkapan
Perangkat
Penilaian
Perlu memfasilitasi
setiap satuan pendidikan
memiliki Instrumen
penilaian aspek sikap
Perlu memfasilitasi
setiap satuan pendidikan
memiliki Kelengkapan
perangkat teknik
penilaian
5 PTK
Perlu penyediaan
Tenaga Laboratorium
berpendidikan sesuai
ketentuan
Program
pemenuhan
Tenaga
Kependidikan
1. Pelatihan bagi
tenaga calon
teknisi
laboratorium
2. Mengangkat
tenaga laboran
yang
berpendidikan
sesuai dengan
ketentuan.
3. Mengangkat
Kepala Tenaga
Administrasi
bersertifikat.
Perlu penyediaan
Tenaga Teknisi
Laboratorium
berpendidikan sesuai
ketentuan
Perlu Memiliki Kepala
Tenaga Administrasi
bersertifikat
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 57
6 SARPRAS
Perlu pengadaan
laboratorium komputer
Sesuai Standar
Program
Pemenuhan
Kebutuhan
Sarana dan
Prasarana
1. Menganggarkan
dana untuk
membangun
ruang sirkulasi,
ruang konseling
dan ruang
organisasi
kesiswaan
Perlu pengadaan
laboratorium bahasa
sesuai standard
Perlu pengadaan Ruang
Sirkulasi sesuai standard
7 PENGELOLAAN
Perlu memfasilitasi
satuan pendidikan untuk
peningkatan dayaguna
pendidik dan tenaga
kependidikan
Peningkatan
Efektifitas
Pengelolaan
Sekolah
1. Workshop
manajemen
pengelolaan
sekolah
2. Supervisi
Pendayagunaan
PTK, hubungan
kemitraan
sekolah dengan
masyarakat dan
pengelolaan
bidang
kurikulum dan
kegiatan
pembelajaran
Perlu memfasilitasi
satuan pendidikan untuk
Membangun kemitraan
dan melibatkan peran
serta masyarakat serta
lembaga lain yang
relevan
Perlu memfasilitasi
satuan pendidikan
Melaksanakan
pengelolaan bidang
kurikulum dan kegiatan
pembelajaran
8 PEMBIAYAAN
Perlu memfasilitasi
satuan pendidikan untuk
Melaksanakan subsidi
silang untuk membantu
siswa kurang mampu
Program
Peningkatan
Efektifitas
Pembiayaan
1. Kebijakan
Subsidi Silang
dan Pembebasan
biaya bagi siswa
tidak mampu
2. Supervisi
penyediaan biaya
operasional
sesuai dengan
ketentuan dan
pengaturan
alokasi dana
Perlu memfasilitasi
satuan pendidikan untuk
Pembebasan biaya bagi
siswa tidak mampu
Perlu memfasilitasi
satuan pendidikan
mennyediakan biaya
operasional non personil
sesuai ketentuan
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 58
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan bab-bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pemetaan mutu merupakan langkah awal pelaksanaan penjaminan mutu.
2. Hasil Pengumpulan data mutu diolah untuk mendapatkan peta mutu dalam
satu wilayah Provinsi dan Kabupaten / Kota.
3. Berdasarkan Peta Mutu dapat diidentifikasi posisi capaian mutu dari suatu
wilayah.
4. Berdasarkan Peta Mutu yang dihasilkan, terlihat bahwa pencapaian 8 Standar
Nasional Pendidikan di Wilayah Kalimantan Timur baik Provinsi maupun
Kabupaten / Kota belum terpenuhi.
5. Melalui peta mutu dapat pula diidentifikasi masalah-masalah yang
menghambat pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan.
6. Hambatan – hambatan dalam pencapaian mutu harus diatasi dengan
memunculkan prioritas rekomendasi pemenuhan Mutu
7. Rekomendasi Pemenuhan Mutu merupakan dasar dalam membuat Program
pemenuhan mutu
4.2. Saran
Agar Penyusunan peta Mutu dapat berjalan dengan semestinya maka
diperlukan saran perbaikan sebagai berikut:
1. Hendaknya LPMP dapat menyiapkan strategi yang tepat terkait proses
pengumpulan Data, antara lain terkait; anggaran, tim Fasda di daerah, tim
pengumpul data, tahapan kegiatan Penyusunan Peta Mutu.
2. Hendaknya Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten / Kota dapat
menyiapkan program yang tepat atas rekomendasi yang diberikan dalam
laporan ini.
top related