pendahuluan bik protein.docx
Post on 02-Jan-2016
8 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Pendahuluan
Protein adalah makromolekul yang tersusun dari bahan dasar asam amino.
Asam amino yang menyusun protein ada dua puluh macam. Protein terdapat
dalam sistem hidup semua organisme baik yang berada pada tingkat rendah
maupun organisme tingkat tinggi. Protein mempunyai fungsi utama yang
kompleks di dalam semua proses biologi. Protein berfungsi sebagai katalisator,
sebagai pengangkut dan penyimpan molekul lain seperti oksigen, mendukung
secara mekanis sistem kekebalan tubuh, sebagai transmitor gerakan syaraf dan
mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan. Analisa elementer protein
menghasilkan unsur-unsur C, H, N dan O dan sering juga S. Disamping itu
beberapa protein juga mengandung unsur-unsur lain, terutama P, Fe, dan Cu
(Soerodikoesoemo & Hari 1989).
Analisa terhadap protein ini sendiri bisa dilakukan dalam dua metode
yakni uji kuantitatif dan uji kualitatif protein. Uji kualitatif ini sendiri melibatkan
berbagai jenis reaksi, seperti uji Millon, uji Hopkins-Cole, uji Ninhidrin, uji
belerang, uji Xantoproteat, dan uji Biuret. Selain itu, terdapat pula pembedaan
yang didasarkan atas warna dan pengendapan. Uji Millon adalah uji kualitatif
protein, apabila larutan protein ditambahkan dengan pereaksi berupa larutan
merkuri serta merkuri nitrat yang ada di dalam asam nitrat. Sebagai hasilnya, akan
muncul endapan berwarna putih yang akan berubah menjadi warna merah apabila
terjadi pemanasan. Uji Hopkins-Cole ini terjadi apabila larutan senyawa protein
yang mengandung unsur triptofan bereaksi dengan pereaksi Hopkins-Cole.
Pereaksi ini mengandung beberapa senyawa antara lain asam glioksilat. Uji
Ninhidrin merupakan uji kualitatif protein yang paling umum dilakukan untuk
mengetahui apakah suatu bahan mengandung protein. Apabila positif maka hasil
reaksi adalah terbentuknya kecenderungan warna dari ungu sampai biru. Uji
Belerang bertujuan untuk mengetahui apakah suatu protein mengandung unsur
asam amino dengan gugus atom S. Uji ini akan menghasilkan reaksi yang pada
akhirnya membentuk gram PbS dengan warna hitam. Uji Xantoprotein perlu
penambahan larutan asam nitrat yang pekat ke dalam larutan protein. Reaksi ini
terjadi pada protein yang di dalamnya terkandung inti benzena. Hasil akhirnya
akan berubah menjadi kuning tua. Warna jingga akan muncul bila terjadi
penambahan basa. Uji Biuret merupakan uji kualitatif protein yang dibentuk
menjadi alkalis dengan menggunakan NaOH dan selanjutnya ditambahkan cairan
CuSO4. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidak ikatan peptida
yang merangkai molekul protein. Apabila positif maka warna yang muncul merah
muda hingga ungu.
Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengamati dan mengetahui sifat-sifat
dan struktur asam amino dan protein melalui uji-uji kualitatif. Uji-uji kualitatif
diantaranya uji Millon, uji Hopkins-Cole, uji Ninhidrin, uji belerang, uji
Xantoproteat, dan uji Biuret.
Alat dan Bahan
Praktikum ini menggunakan peralatan laboraturium, yaitu tabung reaksi,
pipet tetes, pipet Mohr, penangas air mendidih, dan bulb. Bahan-bahan yang
digunakan dalam praktikum ini diantaranya, pereaksi Millon, larutan uji (albumin
2%, gelatin 2%, kasein 2%, pepton 2%, fenol 2%, albumin 0,02%, gelatin 0,02%,
kasein 0,02%, dan pepton 0,02%), pereaksi Hopkins-Cole, asam pekat, larutan
Ninhidrin 0,1%, larutan NaOH 10%, larutan Pb-Asetat 5%, larutan HNO3 pekat,
larutan NaOH pekat, dan larutan CuSO4 0,1%.
Prosedur Percobaan
Uji Millon. Sebanyak lima tetes pereaksi Millon ditambahkan ke dalam
tiga ml larutan protein, dan dipanaskan. Uji dilakukan terhadap larutan albumin
2%, gelatin 2%, kasein 2%, pepton 2%, dan fenol 2%.
Uji Hopkins-Cole. Sebanyak dua ml larutan protein dicampur dengan
pereaksi Hopkins-Cole dalam tabung reaksi. Ditambahkan tiga ml H2SO4 pekat
melalui dinding tabung sehingga membentuk lapisan dari cairan. Didiamkan,
setelah beberapa detik akan terbentuk cincin violet (ungu) pada pertemuan kedua
lapisan cairan, apabila positif mengandung triptofan. Uji dilakukan terhadap
larutan albumin 2%, gelatin 2%, kasein 2%, dan pepton 2%.
Uji Ninhidrin. Sebanyak 0.5 ml larutan ninhidrin 0.1% ditambahkan ke
dalam 3 ml larutan protein. Dipanaskan selama sepuluh menit, diamati perubahan
warna yang terjadi. Uji dilakukan terhadap larutan albumin 0.02%, gelatin 0.02%,
kasein 0.02%, dan pepton 0.02%.
Uji belerang. Sebanyak dua ml larutan protein ditambah 5 ml NaOH 10%,
dipanaskan selama lima menit. Kemudian ditambah dua tetes larutan Pb-asetat
5%, dilanjutkan pemanasan, diamati warna yang terjadi. Uji dilakukan terhadap
larutan albumin 0.02%, gelatin 0.02%, kasein 0.02%, dan pepton 0.02%.
Uji Xanthoproteat. Sebanyak dua ml larutan protein ditambahkan 1 mL
HNO3 pekat, dicampur, kemudian dipanaskan, diamati timbulnya warna kuning
tua. Didinginkan, ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH pekat sampai
larutan menjadi basa. Diamati perubahan yang terjadi. Uji dilakukan terhadap
larutan albumin 2%, gelatin 2%, kasein 2%, pepton 2%, dan fenol 2%.
Uji Biuret. Sebanyak tiga ml larutan protein ditambah 1 ml NaOH 10%
dan dikocok. Ditambahkan 1-3 tetes larutan CuSO4 0.1%. Diamati timbulnya
warna.
top related