pendayagunaan alat peraga dalam pembelajaran …eprints.ums.ac.id/42604/23/naskah publikasi_sri...
Post on 27-Oct-2020
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
PENDAYAGUNAAN ALAT PERAGA DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK DI SDN 3 MOJOREBO
WIROSARI GROBOGAN
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada
Program Studi Manajemen Pendidikan
Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Ilmu Manajemen Pendidikan
Oleh :
Sri Astutik
NIM: Q.100.140.025
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
2
3
4
5
PENDAYAGUNAAN ALAT PERAGA DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK DI SDN 3 MOJOREBO
WIROSARI GROBOGAN
Sri Astutik. Q.100140025. Pembimbing satu : Abdul Ngalim, Pembimbing dua:
Sumardi. Program Studi Administrasi Pendidikan, Sekolah Pascasarjana,
Universitas muhammadiyah Surakarta. Email: sriastutik198@yahoo.co.id.
Abstract
This study aimed to describe (1) To describe the thematic learning
materials science with the use of props media images in SDN 3 Mojorebo
Wirosari Grobogan. (2) To describe the interaction of students in science thematic
learning with the use of props media images in SDN 3 Mojorebo Wirosari
Grobogan. (3) To describe the IPA thematic learning activities with the use of
props media images in SDN 3 Mojorebo Wirosari Grobogan.
This study is a qualitative research. Methods of data collection using in-
depth interviews, observation, and documentation. Analysis of data using an
interactive model. The results showed: (1) In preparing learning materials using
thematic methods, teachers using models cobwebs or model terjala. 10 teachers
identify learning themes that will be given, followed by the selection of sub-
themes with regard to the relation between subjects. Not all learning materials can
be provided by using a thematic learning, with media images. (2) In lessons,
students actively searching, digging, and found the concepts and principles of a
knowledge that must be mastered by the development. Methods used include
question and answer method, assignments, discussions, jigsaw, varied lectures and
demonstrations; (3) thematic learning activities carried out in the classroom and
outside the classroom appropriate materials and methods used.
Keywords : empowerment, media image, props , thematic
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Untuk
mendeskripsikan materi pembelajaran tematik IPA dengan pendayagunaan alat
peraga media gambar di SDN 3 Mojorebo Wirosari Grobogan. (2) Untuk
mendeskripsikan interaksi siswa dalam pembelajaran tematik IPA dengan
pendayagunaan alat peraga media gambar di SDN 3 Mojorebo Wirosari
Grobogan.(3) Untuk mendeskripsikan aktivitas pembelajaran tematik IPA dengan
pendayagunaan alat peraga media gambar di SDN 3 Mojorebo Wirosari
Grobogan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data
menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Dalam
6
menyusun materi pembelajaran menggunakan metode tematik, guru menggunakan
model jaring laba-laba atau model terjala. 10 guru mengidentifikasi tema
pembelajaran yang akan diberikan, diikuti oleh pemilihan sub-tema yang
berkaitan dengan hubungan antara subjek. Tidak semua bahan belajar dapat
diberikan dengan menggunakan pembelajaran tematik, dengan media gambar. (2)
Dalam pelajaran, siswa aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep dan
prinsip-prinsip pengetahuan yang harus dikuasai oleh pembangunan. Metode yang
digunakan meliputi metode tanya jawab, tugas, diskusi, jigsaw, bervariasi
ceramah dan demonstrasi; (3) kegiatan pembelajaran tematik dilakukan di dalam
kelas dan di luar kelas dengan menggunakan alat peraga dan metode yang sesuai.
Kata kunci: alat peraga, media gambar, pendayagunaan, tematik
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil observasi sementara peneliti di kelas III SD Negeri 3
Mojorebo dengan jumlah siswanya 23 siswa, dalam proses pembelajaran terlihat
guru hanya menggunakan metode ceramah. Akibatnya siswa kurang antusias
sehingga prestasi siswa sangat rendah. Hal ini dapat terlihat dalam nilai sebelum
diadakan penelitian. Nilai siswa pada materi tentang benda bergerak dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM 70, hanya 7 dari 23 yang mencapai
ketuntasan.
Melihat realita di atas maka guru harus dapat melaksanakan perbaikan
sistem pembelajaran. Pembelajaran dengan metode ceramah membuat siswa
kurang tertarik pada materi yang disampaikan guru, siswa cenderung pasif dan
kurang serius dalam proses pembelajaran sehingga materi yang disampaikan oleh
guru tidak tertanam dalam benak siswa.
Alat peraga termasuk media yang sangat penting dalam menyampaikan
informasi ilmu pengetahuan kepada siswa. Penelitian membuktikan bahwa
kemampuan alat indra menerima dan menyerap informasi lebih besar pada
penglihatan (70 % - 85%), dan pendengaran (15% - 25%). Siswa lebih mudah
menerima informasi materi pelajaran melalui proses penglihatan. Sebaliknya,
guru akan mudah informasi pelajaran melalui penggunaan alat peraga bersifat
visual dan audio.
Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada
pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin
7
banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan
semakin jelas pula pengertian atau pengetahuan yang diperoleh. Berdasarkan
uraian diatas maka peneliti mengadakan penelitian yang berjudul “
Pendayagunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Tematik di SDN 3 Mojorebo
Wirosari Kabupaten Grobogan” Berdasarkan latar belakang di atas fokus yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah pendayagunaan alat
peraga dalam pembelajaran tematik di SDN 3 Mojorebo Wirosari Grobogan ?”.
Fokus penelitian terdiri dari tiga subfokus. 1) Bagaimanakah materi pembelajaran
tematik IPA dengan pendayagunaan alat peraga media gambar di SDN 3
Mojorebo Wirosari Grobogan? 2) Bagaimanakah interaksi Siswa dalam
pembelajaran tematik IPA dengan pendayagunaan alat peraga media gambar di
SDN 3 Mojorebo Wirosari Grobogan? 3) Bagaimanakah aktivitas pembelajaran
tematik IPA dengan pendayagunaan alat peraga media gambar di SDN 3
Mojorebo Wirosari Grobogan?
Ada tiga tujuan dalam penelitian ini. 1) Untuk mendeskripsikan materi
pembelajaran tematik IPA dengan pendayagunaan alat peraga media gambar di
SDN 3 Mojorebo Wirosari Grobogan. 2) Untuk mendeskripsikan interaksi siswa
dalam pembelajaran tematik IPA dengan pendayagunaan alat peraga media
gambar di SDN 3 Mojorebo Wirosari Grobogan. 3) Untuk mendeskripsikan
aktivitas pembelajaran tematik IPA dengan pendayagunaan alat peraga media
gambar di SDN 3 Mojorebo Wirosari Grobogan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Alasan menggunakan
peneitian kualitatif dikarenakan penelitian ini akan mendeskripsikan mengenai
pendayagunaan alat peraga dalam pembelaajran tematik sesuai pengamatan
peneliti sebagaimana dijelaskan Bogdan dan Tailor (Moleong, 2010: 4). Penelitian
kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Penelitian kualitatif menggunakan latar belakang alamiah, dengan
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan melibatkan
berbagai metode yang ada (Denzin dan Guba dalam Moleong, 2010: 5).
8
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Mojorebo Wirosari Grobogan..
Pemilihan lokasi penelitian karena sekolah yang berpotensi untuk
dilaksanakannya peningkatan mutu pendidikan selain dekat dengan tempat kerja
peneliti. Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui metode pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2015: 308). Menurut
Sutama (2012:92), ada lima buah prosedur dan instrument untuk menghimpun
data, meliputi observasi, analisis isi, angket, wawancara dan pengujian skala
obyektif.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini berdasarkan setting data
yang dikumpulkan di sekolah dengan tenaga kependidikan. Berdasarkan
sumbernya menggunakan data primer yang diperoleh melalui pengamatan
langsung di lapangan, dan data sekunder yang diperoleh melalui dokumen
perencanaan pembelajaran, dan berdasarkan teknik pengumpulan data
menggunakan triangulasi yang merupakan gabungan dari wawancara mendalam,
observasi, dan dokumentasi. Sesuai dengan pendapat diatas, pada prinsipnya penelitian
dilaksanakan juga bermaksud menemukan suatu teori sekaligus menguji suatu teori yang
sedang berlaku. Data yang diperoleh dalam penelitian ini pada hakikatnya berwujud kata-
kata, kalimat-kalimat, atau paragaraf-paragaraf, dan dinyatakan dalam bentuk narasi yang
bersifat deskripsi mengenai peristiwa-peristiwa nyata yang terjadi dan dialami oleh
subjek. Karena itu teknik analisis digunakan dalam penelitian adalah analisis interaktif..
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Materi pembelajaran tematik IPA dengan pendayagunaan alat peraga media
gambar di SDN 3 Mojorebo Wirosari Grobogan.
Penelitian yang dilakukan tentang pengelolaan pembelajaran tematik di
SDN 3 Mojorebo Wirosari Grobogan diketahui bahwa pembelajaran di SDN 3
Mojorebo Wirosari Grobogan menggunakan kurikulum KTSP. Pada kurikulum
KTSP pembelajaran tematik dilaksanakan pada kelas rendah.
Konsep pembelajaran tematik sesuai untuk diterapkan pada siswa
Sekolah Dasar terutama siswa kelas rendah ( kelas I, II, dan III ) karena siswanya
9
masih berperilaku dan berpikir konkrit sehingga pembelajaran hendaknya
dirancang secara terpadu dengan menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan
pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih bermakna, utuh, dan
sangat kontekstual dengan anak-anak. Tujuan dari pembelajaran tematik adalah
untuk memadukan beberapa mata pelajaran yang hampir sama materinya, untuk
memberikan pengalaman bermakna pada anak, dan anak dapat suatu materi
pelajaran sebagai satu keutuhan.
Dibandingkan dengan penelitian terdahulu, penelitian yang dilakukan
tentang pengelolaan pembelajaran tematik di SDN 3 Mojorebo Wirosari
Grobogan diketahui bahwa pada materi pembelajaran tematik, guru menyusun
materi pembelajaran dengan menggunakan model jaring laba-laba atau model
terjala. Pendekatan model ini dimulai dengan menentukan tema terlebih dahulu.
Setalah itu kegiatan dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan
mamperhatikan kaitannya dengan antar mata pelajaran. Keuntungan dari model
pembelajaran ini adalah diperolehnya pandangan hubungan yang utuh tentang
kegiatan dari ilmu-ilmu yang berbeda.
Materi pembelajaran tematik diuraikan secara jelas di dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran. Dalam RPP tersebut, guru membuat RPP sesuai
dengan tema yang telah ditentukan baru kemudian menjabarkan materi
pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar pada masing-masing mata
pelajaran. Untuk satu tema pembelajaran, guru menentukan alokasi waktu yang
diperlukan agar materi pembelajaran dapat diberikan sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan.
Melalui bagan penjabaran tema dengan materi pembelajaran guru dapat
menentukan materi yang akan diberikan dalam pembelajaran. Hal-hal yang perlu
direncanakan dalam kegiatan pembelajaran meliputi (1) kompetensi yang ingin
dicapai siswa, (2) susunan materi, (3) media, (4) strategi, dan (5) penilaian.
Dalam pembelajaran tematik, strategi pembelajaran yang digunakan
adalah strategi intergrasi antar mata pelajaran. Cara ini memadukan dari beberapa
mata pelajaran dalam satu kesatuan kegiatan pembelajaran. Dalam satu kegiatan
10
pembelajaran, siswa belajar berbagai mata pelajaran. Cara ini biasanya dilakukan
dengan memadukan tema-tema atau topik-topik menjadi satu kesatuan tema .
Penelitian Yuli Ambarwati (2011) melalui penelitian pembelajaran tematik
(Webbed) mata pelajaran ilmu pengetahuan alam, penelitiannya bertujuan adalah
untuk mendeskripsikan pembelajaran tematik IPA di Sekolah Alam Lampung,
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil pembelajaran. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penentuan tema yang berkaitan dengan mata
pelajaran IPA dalam perencanaan pembelajaran berdampak pada kesulitan guru
untuk menyesuaikan beberapa kompetensi dasar IPA dengan tema tersebut.
Pelaksanaan pembelajaran tematik IPA sudah sesuai dengan tahap perkembangan
kognitif siswa.
Dibandingkan dengan penelitian terdahulu, penelitian yang dilakukan
tentang pendayagunaan alat peraga pembelajaran tematik di SDN 3 Mojorebo
Wirosari Grobogan diketahui bahwa untuk mengetahui kemampuan siswa, guru
menyisipkan pertanyaan-pertanyaan dari materi sebelumnya pada saat
memberikan ceramah. Bentuk dan model penilaian yang digunakan bervariasi
tergantung materi yang sedang dipelajari. Sedangkan aspek yang masuk dalam
penilaian pembelajaran tematik mencakup tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Sistem evaluasi dan analisis pembelajaran di SDN 3 Mojorebo Wirosari
Grobogan meliputi ulangan harian, ulangan mid semester. Soal dibuat dalam
bentuk pilihan ganda dan/ atau uraian. Selain evaluasi harian, ulangan dilakukan
pada tengah semester (mid semester), dan ulangan atau ulangan blok yang
dilaksanakan setiap akhir semester. Ulangan-ulangan harian yang disampaikan
kepada siswa biasanya tetap ada pemberitahuan terlebih dahulu. Hal ini
dimaksudkan agar siswa selalu siap menghadapi ulangan dan mau belajar setiap
hari.
Interaksi Siswa dalam pembelajaran tematik IPA dengan pendayagunaan
alat peraga media gambar di SDN 3 Mojorebo Wirosari Grobogan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di SDN 3 Mojorebo Wirosari Grobogan
siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru tetapi juga dengan siswa lainnya.
11
Dalam pemebelajaran tematik menggunakan alat peraga media gambar pola
interaksi berlangsung dua arah antara siswa dengan guru. Secara aktif siswa
mengikuti pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi sangat menyenagkan
bagi siswa.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran tematik di
kelas III SDN 3 Mojorebo Wirosari Grobogan adalah diskusi. Dengan berdiskusi
maka akan terjalin interaksi antar sesama siswa . Sehingga, siswa menjadi lebih
aktif dalam pembelajaran. Dalam berdiskusi siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok yang homogen secara acak. Pengelompokan secara acak dilakukan
agar lebih adil dan siswa dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siapapun dan
dapat berinteraksi dengan baik tidak hanya dengan teman sebangkunya, selain itu
melalui model pembelajaran ini siswa juga dilatih agar memiliki keberanian
dalam menyampaikan pendapatnya.
Pola interaksi yang terjalin tidak hanya antar siswa, tetapi juga terjalin
antara siswa dan guru. Interaksi dengan guru tampak pada saat guru berusaha
menjelaskan materi pembelajaran, mengaitkan dengan materi lalu,
mengembangkan konsep dan menunjukkan benda-benda di lingkungan sekolah
sebagai media pembelajaran dan menutup pertemuan dengan memberikan umpan
balik berupa evaluasi.
Interaksi antara siswa dan guru juga tampak pada setiap akhir pertemua,
guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum
dipahami. Gurupun selalu memberi bimbingan belajar tersendiri kepada siswa
yang mengalami kesulitan belajar.
Interaksi siswa dalam pembelajaran tematik IPA menggunakan alat
peraga media gambar ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan
Budiman Tambubolon (2015) dalam penelitiannya pada pembelajaran matematika
menggunakan alat peraga realita di kelas satu sekolah dasar.dalam penelitianya
menjelaskan, penerapan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga realita
dapat menciptakan interaksi antar peserta didik dan antara peserta didik dengan
guru selain dapat juga meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi
pelajaran.
12
Interaksi dalam pemelajaran berlangsung antar siswa dan guru dibantu
dengan adanya alat peraga. Perbedaan penelitian ini hanya terletak pada jenis
mata pelajaran dan medianya yang digunakan , namun esensinya tetap sama dan
mendukung, bahwa akan terjadi interaksi pembelajaran dengan adanya
pemanfaatan atau pendayagunaan alat peraga .
Aktivitas pembelajaran tematik IPA dengan pendayagunaan alat peraga
media gambar di SDN 3 Mojorebo Wirosari Grobogan.
Pengelolaan pembelajaran tematik di SDN 3 Mojorebo Wirosari Grobogan
dilaksanakan melalui beberapa tahapan. Tahap ini diawali dengan membuka
pelajaran dengan mengucapkan salam. Kegiatan dilanjutkan memberikan
pertanyaan untuk menggali pengetahuan dasar siswa. Pertanyaan yang diberikan
berkaitan dengan materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran.
Selanjutnya guru menyampaikan indikator pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Pada tahapan ini guru menyampaikan materi
pelajaran secara singkat dengan menggunakan alat peraga berupa media gambar.
Metode yang digunakan adalah metode demonstrasi. Guru menunjukkan gambar ,
kemudian guru meminta beberapa siswa untuk maju menunjukan beberapa
gambar. Kegiatan pendahuluan ini dilaksanakan selama kurang lebih 15 menit.
Tahap selanjutnya guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara
heterogen, masing-masing kelompok beranggotakan tiga sampai empat orang
siswa . Tahap selanjutnya dengan memberikan petunjuk kepada masing - masing
kelompok tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. Metode yang digunakan
adalah dengan model investigasi kelompok. Masing-masing kelompok diberikan
tugas untuk mengamati beberapa gambar yang sudah disediakan oleh guru.
Terlihat siswa berantusias mengikuti kegiatan pembelajaran dan mulai melakukan
pengamatan dan mencatatnya dalam sebuah buku. Dalam pembelajaran, terlihat
pula guru melakukan pengawasan dan memberikan pengarahan kepada siswa
yang sedang melakukan pengamatan. Waktu yang diberikan untuk melaksanakan
pengamatan kurang lebih adalah 30 menit. Pada tahap ini guru melaksanakan
evaluasi proses.
13
Tahapan selanjutnya adalah penyampaian hasil diskusi siswa. Setelah
masing-masing kelompok selesai melaksanakan diskusi, guru meminta masing-
masing kelompok untuk menulis hasil diskusi kelompok di papan tulis dan
ditanggapi kelompok lain.
Setelah masing-masing kelompok selesai menyampaikan hasil diskusi,
tahap berikutnya dilanjutkan dengan pemberia penjelasan dan pemantapan materi
tentang materi yang diajarkan. Metode yang digunakan adalah tanya jawab. Pada
tahap ini guru menanamamkan konsep kepada siswa tentang suatu materi
pelajaran. Dilanjutkan dengan pemajangan hasil diskusi siswa.
Tahapan selanjutnya dalam pelaksanaan pembelajaran tematik di SDN 3
Mojorebo Wirosari Grobogan adalah pemberian umpan balik kepada siswa berupa
evaluasi akhir pembelajaran. Tahapan evaluasi ini dilaksanakan untuk mengetahui
sejauh mana penguasaan materi pelajaran oleh siswa.Hasil dari evaluasi siswa
kemudian dianalisis oleh guru. Dari hasil analisis ini guru dapat memberikan
tindak lanjut kepada siswa. Tindak lanjut yang diberikan kepada siswa bisa berupa
perbaikan dan pengayaan.
Dalam kegiatan akhir guru memberikan kesimpulan terhadap materi
yang sudah diajarkan.Dalam kegiatan ini guru juga memberikan motivasi kepada
siswa agar selalu giat belajar, serta memberi gambaran tentang topik bahasan yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Salah satu hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran tematik
adalah terkadang ada beberapa materi pelajaran yang tidak dapat dilaksanakan
dengan menggunakan model pembelajaran temtamik.hal ini dikarenakan tidak
sesuai dengan tema yang telah ditentukan ,sehingga harus diberikan secara
tersendiri. Demikian pula dalam hal persiapan guru dalam menyediakan sarana
pembelajaran yang membutuhkan waktu ekstra karena dalam satu tema
pembelajaran, antara materi pelajaran satu dengan yang lain menggunakan alat
peraga yang berbeda-beda.
Pada pelaksanaan pembelajaran tematik, guru menggunakan
metode pembelajaran yang cukup bervariatif meliputi diskusi, demonstrasi, tanya
jawab, dan penugasan. Dengan berbagai metode pembelajaran yang menekankan
14
pada keterlibatan siswa dalam pembelajaran, guru harus dapat memberikan
pengawasan dan pengelolaan kelas yang baik sehingga pembelajaran berjalan
dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Kemampuan peserta didik tentunya berbeda-beda. Hal tersebut dapat
menimbulkan hambatan manakala dalam pembelajaran ada siswa yang memiliki
kemampuan kurang atau bahkan di bawah rata-rata sehingga lambat dalam
mengikuti pelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut, tentunya guru harus dapat
membantu kesulitan belajar siswa dengan cara mencari akar permasalahan
terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan mendiagnosa dan baru menentukan
tindakan yang harus dilakukan dalam membantu peserta didik tersebut dalam
menyelesaikan kesulitan belajarnya.
Aktivitas pelaksanaan pembelajaran tematik di SDN 3 Mojorebo telah
dilaksanakan dengan baik. Lebih lanjut aktivitas pembelajaran tematik ini
didukung penelitian yang dilakukan, Ming-Chou Liu dan Jhen-Yu Wang (2010)
dalam penelitiannya pada proses pembelajaran berbasis tematik atau Theme-
based learning (TBL), yang menyatakan bahwa: (a) Pembelajaran tematik
memiliki efek positif pada pembelajaran konsep peserta didik; (b) Pembelajaran
tematik berbasis Web memberikan kerangka pengembangan konsep-konsep yang
terkait sehingga membuat modus belajar lebih stabil; (c) pembelajaran tematik
berbasis Web ini cocok untuk siswa dengan kemampuan yang berbeda. Kelompok
siswa yang prestasinya menengah sangat cocok untuk menggunakan strategi
pembelajaran berbasis web ini untuk berbagi dan observasi.
Setelah dibahas lebih lanjut ada keterkaitan yang relevan dengan
penelitian yang dilakukan, aktivitas siswa dalam pemebelajaran tematik
melahirkan konsep-konsep yang diterima siswa dari kondusifitas pembelajaran
sampai pengelompokan siswa sesuai kemampuan, minat dan bakat siswa peserta
didik. Intinya penelitian ini bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran tematik
IPA dengan pemanfaatan alat peraga memberikan hasil yag positif bagi siswa,
antusiasme dan penerimaan pembelajaran menjadi lebih efektif.
15
SIMPULAN
Materi pembelajaran tematik IPA dengan pendayagunaan alat peraga media
gambar di SDN 3 Mojorebo Wirosari Grobogan.
Model pembelajaran tematik diterapkan di kelas I, II, dan III.
Dalam menyusun materi pembelajaran, guru menggunakan model jaring laba-laba
atau model terjala. Guru menentukan 10 tema pembelajaran yang akan diberikan
dan dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan kaitannya
dengan antar mata pelajaran.
Dalam pengelolaan materi, ada beberapa materi pembelajaran yang
tidak dapat diberikan dengan menggunakan model pembelajaran tematik sehingga
harus diberikan secara terpisah atau tersendiri. Untuk melaksanakan pembelajaran
dengan salah satu tema, guru harus pandai-pandai dalam mengatur waktu dan
menyediakan sarana pembelajaran yang diperlukan agar sesuai dengan materi
yang diberikan.
Interaksi Siswa dalam pembelajaran tematik IPA dengan pendayagunaan
alat peraga media gambar di SDN 3 Mojorebo Wirosari Grobogan.
Dalam pembelajaran, siswa aktif mencari, menggali, dan menemukan
konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus dikuasai dengan
perkembangannya. Metode yang digunakan meliputi metode tanya jawab,
penugasan, diskusi, jigsaw, ceramah bervariasi, dan demonstrasi.
Aktivitas pembelajaran tematik IPA dengan pendayagunaan alat peraga
media gambar di SDN 3 Mojorebo Wirosari Grobogan.
Aktivitas pembelajaran tematik dilaksanakan di dalam kelas dan di
luar kelas sesuai dengan materi dan metode pembelajaran yang digunakan.
Aktivitas pembelajaran di luar kelas memberikan pengetahuan dan pengalaman
langsung kepada siswa tentang materi yang diberikan. Aktivitas belajar yang
dilakukan oleh siswa adalah visual activities dan listening activities.
Saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan dalam penelitia ini. 1)
Bagi Kepala sekolah, hendaknya dapat melaksanakan fungsi kontrol dengan baik
terhadap pelaksanaan belajar mengajar di sekolah dan meningkatkan kualitas
16
sarana prasarana yang mendukung pembelajaran tematik. 2) Bagi guru,
kemampuan siswa yang masih kurang hendaknya tidak menjadi kendala bagi guru
tetapi dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk merancang pembelajaran
tematik yang efektif dan menyenangkan sesuai dengan kompetensi yang hendak
dicapai. 3) Bagi siswa, handaknya dapat meningkatkan peran aktif dalam
pembelajaran tematik sehingga pembelajaran tidak berpusat pada guru. 4) Bagi
penelitian berikutnya, penelitian ini dapat dijadikan referensi dan acuan bagi
penelitian sejenis berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Liu, M.-C., & Wang, J.-Y. 2010. Investigating Knowledge Integration in Web-
based Thematic Learning Using Concept Mapping Assessment. Educational
Technology & Society.
Moleong, L.J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rasda
Karya
Sugiyono.2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sutama.2012.Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif,Kualitatif,PTK,R&D.
Kartasura:Fairuz Media.
Tambubolon, Budiman .Rosnani, Sugiyono .2015.Peningkatan Hasil Belajar Pada
Pembelajaran Matematika Menggunakan Alat Peraga Realita Di Kelas 1
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran FKIP Universitas
Tanjungpura Pontianak.
top related