penegakan disiplin dan hukum profesi dokter dr. sabir
Post on 22-Jun-2015
672 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PENEGAKAN DISIPLIN DAN HUKUM DALAM PROFESI DOKTER
Dr. Sabir Alwy, SH, MH
JUMLAH PENGADUAN KE MKDKI = 248 Awal Januari 2014
9 1120
3649
3523
64
1
0
10
20
30
40
50
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pengaduan
Dr (GP); 83
Bedah ; 65
Obsgyn;41
Internist; 10
Anak; 21
Mata; 7Anastesi; 9
Saraf; 10Kulit Kel; 1
Paru; 5Drg (GP) ; 8
Jantung ; 9Ortopedi ; 12Peny. Dlm; 17
Urologi; 2Radiologi ; 2Orthodonsi ; 2Prostodonsi; 4THT; 3Forensik; 3Kesehatan jiwa; 2 Bukan dokter , 2No Name; 1Other; 18Bedah mulut; 2Dokter asing ; 1Bukan dokter ; 2
PROFESIONAL MEDIS YG DIADUKAN BERDASARKAN SPESIALISASI
SUMBER PENGADUAN
Chart Title
Masyarakat Institusi Tenkes
MASYARAKAT = 233INSTITUSI = 9Dinkes RS Depkes AsuransiTEN-KES = 6Dr/Drg
4
TEMPAT KEJADIAN
DLM PENGADUAN
Tahun 2007 Jakarta :
5 Tangerang :
1 Cirebon :
1 Semarang :
1 Yogyakarta :
1 Riau :
1 Sorong :
1
Tahun 2006 Jakarta :
5 Lampung :
1 Surabaya :
1 Banjarmasin :
1 Solo :
1
Tahun 2008 Jakarta :
10 Tangerang : 2 Medan : 1 Bandung : 1 Batam : 1 Bengkulu : 1 Kalbar : 1 Bogor : 1 Depok : 1
Tahun 2009 Jakarta :15 Jatim :4 Kepri :2 Sumut :3 Sulsel : 1 Sulteng : 1 Kalbar : 2 Jabar : 3 Banten : 4 DIY : 1
Tahun 2010 Tangerang : 4 Sumut : 1 Kepri : 1 Jakarta : 33 Jabar : 3 Jatim : 4 NTB : 1 Kaltim : 1 Sulsel : 1
Tahun 2011 Jakarta :
15 Jatim : 4 Jateng : 2 Jabar : 2 DIY : 1 Lampung : 1 Sulteng : 1 Sumut : 2 Sumsel : 1 Tangerang : 3 Bali : 1 Kepri : 1
Tahun 2012 Jakarta : 6 Bandung : 4 Kupang : 1 Madiun : 2 Surabaya : 1 Tangerang : 4 Palembang : 1 Bogor : 1 Kepri : 1 Depok : 1 Medan : 1
Tahun 2013• Jakarta : 23• Riau : 3• Tangerang : 2• Palembang : 1• Jateng
: 2• Jabar : 10• Jatim : 4• Sumut
: 9• NAD : 1• Kalsel
: 2• Bengkulu : 1• Lampung : 1• DIY : 1• Sulsel
: 1• Bali : 1• Jambi : 1
Tahun 2014• Jakarta :
1
PERMASALAHAN YG DIADUKAN
KOMUNIKASI INGKAR JANJI
(DISHONESTY/FRAUD) PENELANTARAN PEMBIAYAAN STANDAR PELAYANAN KASUS RUMAH TANGGA KOMPETENSI IKLAN
7%6%
4%
2%
59%
4%
19%
Chart Title
Komunikasi DishonestyPenelantaran PembiayaanStd Pelayanan RTKompetensi
DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIK KEDOKTERAN, HARUS DILAKUKAN SESUAI DENGAN:
1. STANDAR PELAYANAN, 2. STANDAR PROFESI DAN 3. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SUMBER: UUPK
HUBUNGAN HUKUM DOKTER DENGAN PASIEN
DOKTER
PRODUSEN JASA
HAK & KEWAJIBAN
DOKTER
PASIEN
KONSUMEN JASA
HAK & KEWAJIBAN
PASIEN
OBYEK UPAYA YANKES
CERMAT HATI-HATI
TRANSAKSI TERAPEUTIK
SALING BERKOMUNIKASI
SURAT
-INFORMED CONSENT
-MEDICAL RECORD (RM)
TUGAS MKDKI
1. Menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi yang diajukan.
2. Menyusun pedoman dan tata cara penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi.
PERAN MKDKI DLM PRAKTIK KEDOKTERAN
1. Lembaga yang berwenang untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi.
2. Untuk menegakkan disiplin dokter dan dokter gigi dalam penyelenggaraan praktik kedokteran yaitu penegakan aturan-aturan atau ketentuan penerapan keilmuan kedokteran
ALUR TATA CARA PENANGANAN KASUS PELANGGARAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MAJELIS PEMERIKSA AWAL
Setiap orang atau kepentingan yang
dirugikan
Pengaduan Tertulis/Lisan
Penetapan Majelis Pemeriksa Awal
Pemeriksa Awal
Menolak karena Hal-hal :
Pelanggaran Etik Pelanggaran Disiplin
P E L A K S A N A A N K E P U T U S A N
Kepada Pengadu
Sekretariat MKDKI/ MKDKI Prov
Penetapan Majelis Pemeriksa oleh Ketua MKDKI
Organisasi Profesi
ALUR TATA CARA PENANGANAN PELANGGARAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MAJELIS PEMERIKSA DISIPLIN
Pemeriksaan Awal Pelanggaran Disiplin
Penetapan Majelis Pemeriksa o/Ketua
MKDKI
Pemeriksaan Proses Pembuktian KEPUTUSAN
Bebas / tidak bersalah
Peringatan tertulis Rekomendasi pencabutan SIP/STR
Mengikuti Pendidikan/ pelatihan
P E L A K S A N A A N K E P U T U S A N
Sekretariat MKDKI/MKDKi-P
Sekretariat MKDKI/MKDKI-P
Sekretariat MKDKI/MKDKI-P
Sekretariat MKDKI/MKDKI-P
KKI
STR
Dinkes Kab/Kota
SIP
KKI
Dokter/ dokter gigi
Dokter/ dokter gigi
Dokter/ dokter gigi
Institusi Pendidikan
Kolegium
Pasal 66 UUPK :(1) Setiap orang yang mengetahui atau
kepentingannya dirugikan atas tindakan dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran dapat mengadukan secara tertulis kepada Ketua MKDKI
(2) …….(3) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan (2) tidak menghilangkan hak setiap orang untuk melaporkan adanya dugaan tindak pidana kepada pihak yang berwenanga dan/atau menggugat kerugian kepada pengadilan
Risiko (Risks) Medis ≠ Risiko (Risks) Dalam Hukum
Risiko Medis Kejadian-kejadian/kerugian yang terjadi yang tidak bisa
dihindari, baik diketahui dokter maupun
tidak diketahui oleh dokterRisiko dlm Hukum Kejadian / kerugian yang timbul tidak disebabkan oleh perbuatan para pihak-pihak (bencana alam, atau suatu kejadian tidak diharapkan)( Hal ini mirip dengan Adverse Events/KTD )
Malpraktik
“ Mal Practice” “ Bad Practice
“Praktik Yang Jelek/Buruk”
Malpraktik Menurut Teori dan Doktrin
Intensional dalam hukum “Dolus” Professional Miscondact“ Pelanggaran – pelanggaran terhadap standar dan dilakukan dengan sengaja”
Contoh : - membuat keterangan palsu - membuka rahasia pasien dengan
sengaja - aborsi ilegal - dsb
II.Negligence dalam hukum“ Culpa”
Bukan sengaja Kelalaian Contoh : - melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan
- melakukan tetapi tidak sempurna
- dsb
III. Lack Of Skill
Kompetensi kurang/ diluar kompetensi
(kewenangan)Contoh : - melakukan tidakan
medis bukan kompetensinya
- dsb
Malpraktik Secara Yuridis
UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan dan UU No.29 Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran tidak mengenal istilah malpraktik??
UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengenal istilah “Kesalahan/kelalaian”
UU No.29 Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran mengenal istilah “Kesalahan”
(pasal 1 angka 14)
Praktik Kedokteran yang mana, bila terjadi Dugaan Pelanggaran Profesi dokter yang dapat diproses pada bidang Hukum??Untuk dibidang Pidana :1. Sengaja melanggar standar
(miscondact/Dolus/Niat)2. Melakukan Praktik tidak
Kompeten (Lach Of Skill)
Dibidang Hukum Perdata :
Dengan sengaja (Misconduct/Dolus/niat)
Negligence (culpa/lata & lepis/lalai)
Lach Of Skill
Kasus Dokter Dewa Ayu di Manado, ditemukan Kekeliruan penerapan Hukum : ada 4 pertimbangan MA :
1. Hasil Dr. Forensik keadaan korban lemah dan status penyakit berat
2. Terdakwa tidak menyampaikan keluarga kemungkinan yang dapat terjadi
3. Perbuatan korban menyebabkan terjadinya emboli udara/paru
4. Ada hubungan kausal menyebabkan kematian
Emboli paru terjadi karena ada udara 35 cc yang masuk 30 menit lewat infus sebelum dilakukan operasi Secsio oleh Dr. Dewa Ayu( Keterangan Ahli Forensik Johannis F. Mallo)
CONTOH KASUS IMelahirkan dalam air (water birth) yang dilakukan RS.
Permasalahan pada kasus ini:1. Apakah dapat dibenarkan dan secara
yuridis legal?2. Cara melahirkan dalam air ini belum
mempunyai standar yang dibuat oleh Kolegium (standar profesi)
3. Tidak memiliki standar di RS (standar pelayanan dan SPO)
4. Tidak dilakukan pengawasan dan siapa yang bertanggung jawab
CONTOH KASUS IISeorang ibu mengeluh perut terasa keras dan datang ke dokter, diagnosis ovarial cyste dan dianjurkan untuk dioperasi. Pasien menderita diabetes melitus. Diadukan karena diduga melanggar disiplin kedokteran. Hasil pemeriksaan di MKDKI:-Dokter memutuskan operasi tanpa indikasi medis-Tidak ada kista di ovarium-Anastesi oleh perawat bukan dokter anastesi-Melakukan appendiktomi bukan kewenangannya-Tidak jujur, mengaku ada perlengketan tetapi tidak ada-Tidak ada informed consent yang ditandatangani pasien/keluarganya-Tidak ada SIP-Rekam medis tidak lengkap
Permasalahan pada kasus ini:1. Kenapa dokter tetap diberi kesempatan operasi di RS
walaupun tidak ada SIP, informed consent, anastesi oleh perawat?
2. Siapa saja yang bertanggung jawab?3. Sejauh mana pengawasan terhadap dokter dan RS?
CONTOH KASUS IIISeorang bapak ada tumor di usus lalu ditangani oleh dokter bedah dan disarankan operasi segera. Persiapan operasi dilakukan di rumah lalu masuk RS langsung operasi. Setelah operasi pasien mengeluh demam, mual, kembung beberapa hari. Lalu dengan paksa pindah RS dan dilakukan operasi ulang, ditemukan lubang di usus akibat operasi pertama.
Permasalahan pada kasus ini:1. Apa benar operasi tumor pada usus cukup persiapan
dirumah?2. Dokter tidak ada SIP di RS tetap operasi dilakukan?3. Apakah RS tidak punya peranan untuk ikut menentukan
bila persiapan operasi tidak cukup?4. Siapa saja yang bertanggung jawab dalam operasi
tersebut?5. Bagaimana pengawasan dokter yang praktik tetapi
tidak memiliki SIP?
Kesimpulan
1. Penegakan Disiplin Ilmu Kedokteran oleh MKDKI dan Penegakan Hukum untuk Profesi Kedokteran sepanjang dilakukan dengan baik dapat memberikan perlindungan dan kepastian hukum
2. Keputusan MA dr. Dewa Ayu dan kawan-kawan pada praktik kedokteran merupakan contoh kekeliruan dalam penerapan hukum
TERIMA KASIH
top related