pengajuan permohonan kerja sama kemitraan...
Post on 02-Mar-2020
40 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGAJUAN PERMOHONAN KERJA SAMA KEMITRAAN KONSERVASI
DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERUPA
PEMBERIAN AKSES DI ZONA TRADISIONAL
KAWASAN TAMAN NASIONAL BETUNG KERIHUN DAN DANAU SENTARUM
(KAKA TANA BENTARUM)
Call Center : 0821-5879-4140 Website : tnbkds.menlhk.go.id
PENGAJUAN PERMOHONAN KERJA SAMA KEMITRAAN KONSERVASI
DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
BERUPA PEMBERIAN AKSES DI ZONA TRADISIONAL KAWASAN TAMAN NASIONAL BETUNG KERIHUN DAN
DANAU SENTARUM ( KAKA TANA BENTARUM )
Penyusun : Budi Prasetyo
Aripin M. Anshari Mudzahar
Muhammad Zainurrahman Nanding Sarjoko
ISBN :
Editor : Agus Yulianto Ardi Andono
Desain dan Tata Letak :
Budi Prasetyo Eka Novianti Nini Maryani
Foto :
Dokumen BBTN Betung Kerihun dan Danau Sentarum
Penerbit : BBTN Betung Kerihun dan Danau Sentarum
Jl. Banin No.6 Kedamin Hilir Putussibau – Kalbar 78714
Di Cetak oleh :
Kepala Balai Besar TN Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TANA BENTARUM)
Assalamua’alaikum Wr.Wb.
Kemitraan konservasi merupakan kebijakan strategis dalam rangka mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, penguatan tata kelola dan fungsi kawasan serta kelestarian KEHATI, serta memberikan kepastian hukum bagi para pihak dalam pengelolaan zona tradisional kawasan Tana Bentarum.
Kami berharap buku panduan ini akan membantu masyarakat dalam pengajuan permohonan kerja sama kemitraan konservasi khususnya berupa pemberian akses di zona tradisional kawasan Tana Bentarum.
Kepada para pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan buku ini kami ucapkan terima kasih dan penghargaan, kiranya Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita untuk menjalankan tugas kita masing-masing.
Wasalamu’alaikum Wr.Wb.
Salam dari batas ujung negeri.
Putussibau, 22 November 2019
Ir. Arief Mahmud, M.Si Kepala Balai Besar TANA BENTARUM
DAFTAR ISI
Sekilas Kemitraan Konservasi
(1)
hal 1-2
Bentuk, Lokasi & Ketentuan & Kemitraan Konservasi (2)
hal 3-6
Persyaratan, Hak & Kewajiban Mitra Konservasi
(3)
hal 7-8
Tata Cara Pengajuan Kerja Sama Kemitraan Konservasi (4)
hal 9-24
Sekilas Kemitraan Konservasi Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Berupa Pemberian Akses
1
2
DASAR HUKUM
1. UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang KSDAE;
2. PP Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan KSA dan KPA, sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 108 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas PP Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan KSA dan KPA;
3. PERMENHUT Nomor P.85/Menhut-II/2014 tentang Tata Cara Kerja Sama Penyelenggaraan KSA dan KPA, sebagaimana telah diubah dengan PERMENLHK Nomor P.44/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan MENHUT Nomor P.85/Menhut-II/2014 tentang Tata Cara Kerja Sama Penyelenggaraan KSA dan KPA;
4. PERMENLHK Nomor P.83/MENLHK/SETJEN/Kum.1/10/2016 tentang Perhutanan Sosial;
5. PERDIRJEN KSDAE Nomor P.6/KSDAE/SET/Kum.1/6/2018 tentang Petunjuk Teknis Kemitraan Konservasi pada KSA dan KPA, sebagaimana telah diubah dengan PERDIRJEN KSDAE Nomor P.2/KSDAE/SET/Kum.1/2/2019 tentang Perubahan Atas PERDIRJEN KSDAE No.P.6/KSDAE/SET/Kum.1/6/2018 tentang Petunjuk Teknis Kemitraan Konservasi pada KSA dan KPA.
Kemitraan Kehutanan di dalam Kawasan Konservasi yang selanjutnya disebut kemitraan konservasi adalah kerja sama antara kepala unit pengelola kawasan atau pemegang izin pada kawasan konservasi dengan masyarakat setempat berdasarkan prinsip saling menghargai, saling percaya dan saling menguntungkan”
Kemitraan Konservasi di kawasan konservasi diharapkan dapat mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat serta penguatan tata kelola dan fungsi kawasan konservasi dan kelestarian keanekaragaman hayati; serta memberikan kepastian hukum bagi para pihak.
“Jaminan kepastian hukum dan pendapatan ekonomi
masyarakat dari pemberian akses di zona tradisional
kawasan Taman Nasional
Betung Kerihun dan Danau Sentarum”
Bentuk, Ketentuan dan Lokasi Kemitraan Konservasi Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Berupa Pemberian Akses
3
4
Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
Budidaya Tradisional
Perburuan Tradisional
Pemanfaatan Tradisional Sumber Daya Perairan
Wisata alam terbatas
Lokasi berada di Zona Tradisional Kawasan TNBK dan TNDS
5
Pemungutan HHBK (untuk kelompok tumbuhan, al: kelompok rotan; kelompok getah; kelompok damar; kelompok biji-bijian; kelompok bunga-bungaan; kelompok daun-daunan; kelompok akar-akaran; kulit kayu; bambu hutan; buah-buahan; umbi-umbian; nibung; lilin tawon; madu; sagu; nipah; ijuk; tumbuhan obat; dan jamur)
(1) Selain jenis HHBK yang telah diatur, jenis yang tidak dilindungi dan telah dimanfaatkan secara turun temurun di zona tradisional tetap dapat dimanfaatkan dengan terlebih dahulu diverifikasi BBTNBKDS;
(2) Jumlah atau volume HHBK yang dipungut ditetapkan dengan mempertimbangkan hasil kajian potensinya dan/atau kemampuan regenerasinya;
(3) Dalam hal pengambilan HHBK untuk komersial, wajib memiliki izin kumpul dari Kepala BBTNBKDS dan dokumen SATS-DN sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Budidaya tradisional, terdiri dari : (1) Budidaya tanaman obat (jenis asli KK yang tidak dilindungi); dan (2) Budidaya tanaman untuk kebutuhan sehari-hari (al. Kelompok rotan;
kelompok biji-bijian; kelompok bunga-bungaan; kelompok daun-daunan; bambu hutan; buah-buahan; umbi-umbian; sagu; nipah; aren; dan jamur)
Jenis, volume/luas, waktu/musim dan cara/metode budidaya dituangkan didalam perjanjian kerjasama.
Pemanfaatan tradisional sumberdaya perairan terbatas untuk jenis yang tidak dilindungi
(1) Dilakukan terhadap jenis tumbuhan dan satwa perairan yang tidak dilindungi; (2) Dilakukan dengan mengunakan alat yang tidak menimbulkan kerusakan; (3) Jenis, jumlah, volume, atau ukuran satwa yang boleh dimanfaatkan mempertimbangkan potensi dan kemampuan reproduksi tumbuhan dan atau satwa
dimaksud atau menurut nilai-nilai kearifan lokal masyarakat setempat.
Wisata alam terbatas
Dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
Pemungutan HHBK
Budidaya Tradisional
Pemanfaatan Tradisional Sumber Daya Perairan
Wisata alam terbatas
Perburuan Tradisional
Perburuan tradisional untuk jenis yang tidak dilindungi (hanya dapat dilakukan untuk Kebutuhan yang bersifat mendesak untuk upacara adat atau keagamaan masyarakat setempat; dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari)
(1) Perburuan tradisional dapat dilakukan melalui penangkapan langsung terhadap populasi satwa buru yang terdapat di zona tradisional sesuai daya dukung alam dan prinsip-prinsip kelestarian;
(2) Ketentuan sebagai dasar pertimbangan untuk memberikan akses perburuan tradisional oleh UPT kepada mitra: a) merupakan jenis tidak dilindungi; b) tidak dilakukan pada musim kawin atau bertelur; c) jenis, jumlah, volume dan/atau ukuran satwa yang boleh diburu ditetapkan oleh kepala UPT dengan mempertimbangkan antara lain potensi dan kemampuan regenerasi/reproduksi satwa; d) hanya dapat dilakukan masyarakat setempat yang telah dilaksanakan secara turun temurun; atau e) mempertimbangkan nilai-nilai kearifan lokal.
6
Pemanfaatan tradisional sumberdaya perairan terbatas untuk jenis yang tidak dilindungi
(1) Dilakukan terhadap jenis tumbuhan dan satwa perairan yang tidak dilindungi; (2) Dilakukan dengan mengunakan alat yang tidak menimbulkan kerusakan; (3) Jenis, jumlah, volume, atau ukuran satwa yang boleh dimanfaatkan
mempertimbangkan potensi dan kemampuan reproduksi tumbuhan dan atau satwa dimaksud atau menurut nilai-nilai kearifan lokal masyarakat setempat.
Dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
Wisata Alam Terbatas
Pemanfaatan Tradisional Sumber Daya Perairan
Persyaratan, Hak dan Kewajiban Mitra Konservasi Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Berupa Pemberian Akses
7
8
MITRA
Perseorangan, kelompok masyarakat dan atau pemerintah desa
PERSYARATAN MITRA
Harus memiliki : 1. KTP, surat domisili atau surat keterangan lainnya dari
Kepala Desa setempat atau dengan sebutan nama lainnya yang membuktikan bahwa calon mitra bertempat tinggal disekitar kawasan TN;
2. Dalam hal masyarakat setempat pada point 1 diatas, berasal dari lintas desa, diberikan surat keterangan oleh camat setempat atau lembaga adat setempat;
3. Mempunyai mata pencaharian pokok bergantung pada kawasan TN;
4. Mempunyai potensi untuk pengembangan usaha padat karya secara berkelanjutan, dan/atau
5. Berbentuk kelompok masyarakat setempat (maks.50 KK).
HAK MITRA
1. Mendapatkan akses untuk melakukan pemungutan HHBK, budidaya tradisional, perburuan tradisional, pemanfaatan sumberdaya perairan dan mengusahakan jasa wisata alam terbatas;
2. Mendapatkan fasilitas pembentukan kelompok dan penguatan kelembagaan kelompok
KEWAJIBAN MITRA
1. Mentaati kesepakatan dalam perjanjian kerjasama; 2. Mengembangbiakan/ melakukan budidaya jenis-jenis
HHBK yang dipungut dialam dan diluar kawasan TN melalui pengembangan kebun bibit kelompok
3. Tidak menebang pohon; 4. Menjaga areal kemitraan dan kebakaran, perburuan,
penyerobotan lahan, penambangan, dan gangguan lainnya oleh pihak luar;
5. Melaporkan setiap gangguan terhadap kawasan yang terjadi didalam dan disekitar areal Kemitraannya kepada TN.
Tata Cara Pengajuan Kerja Sama Kemitraan Konservasi Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Berupa Pemberian Akses
9
1
3
5
2
4
PASTIKAN LOKASI
Berada pada zona tradisional kawasan TNBK/TNDS.
Untuk itu hubungi petugas terdekat.
VERIFIKASI DAN PERTIMBANGAN TEKNIS
(oleh BBTNBKDS)
PENGAJUAN PERMOHONAN
Surat permohonan dan proposal ditujukan kepada
Kepala BBTNBKDS (proposal dilampiri
dokumen yang telah disiapkan/dipersyaratkan)
PERSETUJUAN/ PENOLAKAN
PERMOHONAN (Proses oleh BBTNBKDS)
Bila permohonan disetujui dilanjutkan dengan penanda tanganan perjanjian kerja sama
10
PERSIAPAN DOKUMEN
1. Sejarah & kearifan lokal 2. Peraturan kelompok 3. Rencana kegiatan 4. Surat Pernyataan 5. Fotocopy SK
pembentukan kelompok (dilampiri daftar anggota kelompok)
6. Fotocopy identitas kependudukan anggota kelompok (sesuai dengan lampiran SK pembentukan kelompok)
7. Peta usulan lokasi
11
TN BETUNG KERIHUN
Resort Mensiau
Desa Mensiau Kec. Batang Lupar Kab. Kapuas Hulu
Resort Sadap
Desa Menua Sadap Kec. Embaloh Hulu Kab. Kapuas Hulu
Resort Nanga Potan
Desa Tanjung Lasa Kec. Putussibau Utara Kab. Kapuas Hulu
Resort Hovat
Desa Datah Diaan Kec. Putussibau Utara Kab. Kapuas Hulu
Resort Nanga Bungan
Desa Bungan Jaya Kec. Putussibau Selatan Kab. Kapuas Hulu
Resort Tanjung Lokang
Desa Tanjung Lokang Kec. Putussibau Selatan Kab. Kapuas Hulu
TN DANAU SENTARUM
Resort Lupak Mawang
Desa Vega Kec. Selimbau Kab. Kapuas Hulu
Resort Semangit
Desa Nanga Leboyan Kec. Selimbau Kab. Kapuas Hulu
Resort Sepandan
Desa Sepandan Kec. Batang Lupar Kab. Kapuas Hulu
Resort Pulau Majang
Desa Pulau Majang Kec. Badau Kab. Kapuas Hulu
Resort Tengkidap
Desa Nanga Suhaid Kec. Suhaid Kab. Kapuas Hulu
Resort Tekenang
Pulau Tekenang Kec. Semitau Kab. Kapuas Hulu
12
Kode Jenis Dokumen
KK-PMA_01 Permohonan Kerja Sama Kemitraan Konservasi
KK-PMA_02
Proposal Kemitraan Konservasi dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat berupa Pemberian Akses di Zona Tradisional Kawasan TNBK/TNDS
KK-PMA_03
Sejarah dan Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pemanfaatan SDA di Zona Tradisional Kawasan TNBK/TNDS (lampiran 1 proposal)
KK-PMA_04
Peraturan Kelompok dalam Pemanfaatan SDA di Zona Tradisional Kawasan TNBK/TNDS (lampiran 2 proposal)
KK-PMA_05
Rencana Kegiatan Kemitraan Konservasi dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat berupa Pemberian Akses di Zona Tradisional Kawasan TNBK/TNDS (lampiran 3 proposal)
KK-PMA_06 Surat Pernyataan (lampiran 4 proposal)
KK-PMA_07
Fotocopy Surat Keputusan terkait pembentukan kelompok, dilampiiri daftar nama anggota kelompok (lampiran 5 proposal)
KK-PMA_08
Fotocopy Identitas Kependudukan Anggota Kelompok (lampiran 6 proposal)
KK-PMA_09
Peta Usulan Lokasi Kemitraan Konservasi (lampiran 7 proposal)
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM BALAI BESAR TAMAN NASIONAL BETUNG KERIHUN DAN DANAU SENTARUM
Jl. Banin No.6 Kedamin Hilir, Putussibau, Kalimantan Barat 78714 Telp/Fax: 0567-21935
top related