pengalaman proyek kami: pulau balicourseware.nus.edu.sg/im@bip/specialprojects/2011/group...
Post on 21-Feb-2018
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pengalaman Proyek Kami: Pulau Bali
1. Chan Jun Xiong (U093044W)
2. Cheryl Yang (U086411Y)
3. Dhavalakshmi D/O Palanivelu (U085188N)
4. Jamie Low Su Lin (U085445N)
5. John Liao Zuxian (U092422A)
6. Lau Kar Yin (U092886U)
7. Mak Jie Ying
8. Qi Qi
9. Soon Yi Qun (U078028Y)
10. Tanisha Manaha (U092875L)
1. Chan Jun Xiong: Pengalaman Proyek Saya
Kelompok saya membuat proyek pada Pulau Bali. Saya suka proyek ini, karena saya belajar
tentang Bali, dan berteman banyak mahasiswa di Bahasa Indonesia Dua.
Meskipun saya sibuk sekali karena saya ada proyek dan PR yang lain, tetapi saya senang
pengalaman proyek ini.
John dan saya merisetkan upacara dan festival Bali.
Bali ada banyak festival dan upacara, misalnya
Galungan, Odalan, Nyepi, Kuningan dan yang lain.
Nyepi itu sangat menarik. Itu adalah tahun baru
Hindu. Selama Nyepi, semua orang di Bali harus
tinggal di rumah, tidak bisa melakukan apa-apa dan
harus membisu untuk dua puluh empat jam. Juga, di
mana-mana akan sepi dan tenang sekali, semua
toko-toko akan tutup.
Kelompok saya menyiapkan skit untuk malam presentasi pada hari Kamis, 17 Maret 2011,
proyek nama Aneka Nusantara Indah. Kami bertemu pada setiap Senin, untuk tiga atau empat
minggu. Kami mendiskusikan proyek kami dan berlatih skit kami. Saya bertindak sebagai
turis berkunjung di Bali, dengan istri saya. Istri saya ditindak Qi Qi. Qi Qi dan saya perlu
menghafalkan naskah skit. Naskah skit sedikit sulit, karena ada banyak kata-kata dihafal.
Tetapi, kami bisa ingat setiap kata di naskah skit. Sebenarnya, kami gugup sekali, tetapi
akhirnya skit kami baik saja.
Kelompok yang lain juga ada skit yang baik dan
menarik. Saya belajar tentang pulau dan negeri di
Indonesia yang lain. Sebenarnya, saya tidak bisa
mengerti semuanya, tetapi saya masih senang skit
mereka. Sesudah semua skitnya, semua dosen dan
mahasiswa lapar sekali, akibatnya kami pergi ke
luar untuk makan malam. Ibu Fanny memesan
makanan khas Indonesia, ada gado-gado, nasi
kuning dan makanan yang lain. Makanan khas Indonesia enak sekali, rasanya sedikit pedas
dan manis. Sesudah itu, kami mengambil foto dengan ibu-ibu dan teman-teman.
Kalau dibandingkan dengan proyek Bahasa
Indonesia Satu, saya lebih suka proyek Bahasa
Indonesia Dua. Karena proyek ini lebih lucu,
makanan juga lebih enak. Saya juga berteman
lebih banyak mahasiswa dari kelas saya.
2. Cheryl Yang: Pengalaman Proyek Saya
Nama saya Cheryl. Saya mau bercerita tentang pengalaman proyek saya. Sejak sebulan yang
lalu, saya dengan teman saya yang dari kelas Bahasa Indonesia 2 membuat proyek untuk
Malam Proyek. Topik kami “Bali”, dan kami harus menyiapkan satu presentasi tentang
tradisi dan kehidupan orang Bali pada mahasiswa-mahasiwa Bahasa Indonesia yang lain.
Suatu siang, kami berkumpul di kampus dan mendiskusikan proyek kami. Setelah satu jam,
kami memutuskan tarian, upacara dan makanan khas Bali akan mejadi tema proyek kami.
Lalu, kami dibagi menjadi tiga kelompok kecil. Setiap kelompok akan meneliti tentang satu
hal dan melaporkan informasi yang mereka kumpulkan pada minggu yang akan datang.
Kelompok kecil saya harus meneliti tentang makanan khas Bali.
Sesudah seminggu, kami berkumpul lagi dan menyiapkan presentasi untuk Malam Proyek.
Kami menentukan mana yang jadi atau tidak jadi dilaksanakan atau mana yang harus
dimodikfikasi. Akhirnya, kami memutuskan presentasi akan tentang hari Nyepi, hari
Galungan, tarian Barong, tarian Sang Hyang Dedari dan makanan khas Indonesia seperti babi
guling, ayam betutu dan lawar. Kami memilih bentuk komedi karena kami ingin membuat
presentasi kami lebih menarik untuk mahasiswa-mahasiswa. Sesudah pertemuan itu, setiap
kelompok kecil menulis skrip tentang penelitian mereka. Saya mengumpulkan skrip dari
setiap kelompok dan mengirim skripnya ke Ibu Lucy, jadi dia bisa mengecek dan
mengoreksinya.
Setelah itu, kami berkumpul di sekolah tiga kali lagi untuk latihan. Selama latihan, Ibu Lucy
memberikan banyak nasihat dan membetulkan tata bahasa kami yang salah. Kelompok saya
mau membuat presentasi lebih kreatif, jadi kami membuat props untuk presentasi kami. Saya
mewarnai makanan khas Bali seperti ayam betutu dan lawar di piring kertas. Meskipun tugas
ini lumayan susah untuk saya karena saya tidak pernah mengecat sejak kecil, saya masih
menikmati pengalaman ini.
Walaupun saya mau mengikuti Malam Proyek, malam itu saya ada kelas yang penting.
Waduh, sayang sekali ya! Akibatnya, saya tidak bisa menonton presentasi dan makan
makanan khas Indonesia pada Malam Proyek kami. Saya dengar semua presentasi memang
hebat dan kreatif sekali, kan makanannya juga enak. Seandainya saya tidak ada kelas di
malam itu, saya pasti mengikuti Malam Proyek. Saya kira teman kelompok proyek tidak
pernah bisa menjadi teman baik, tapi ternyata saya menjadi teman baik dengan teman
kelompok proyek saya. Kalau saya belajar Bahasa Indonesia 3, mudah-mudahan saya bisa
membuat proyek dengan teman yang sama!
Ini kelompok kami dengan Ibu Lucy, kan semua orang ramah sekali! Saya berdiri di sebelah
kanan Ibu Lucy.
Ini kelompok kami pada Malam Proyek. Semua perempuan cantik dan laki-laki tampan ya!
Apa Anda bisa mencari props presentasi di foto ini? Saya mewarnai kertas piring itu! Apa
makanan di kertas piring terlihat seperti ayam betutu dan lawar?
3. Dhavalakshmi D/O Palanivelu: Pengalaman Proyek Saya
Sebenarnya saya mau membuat proyek tentang Pulau Sulawesi, tapi ternyata saya tidak bisa
hadir ketika diadakan rapat untuk proyek itu. Karena itu, saya bergabung dengan kelompok
lain. Kelompok itu membuat proyek tentang Pulau Bali. Kelompok kami beranggotakan
sepuluh mahasiswa dan didampingi oleh satu dosen yaitu Ibu Lucy. Setiap pekan selama tiga
minggu kelompok kami bertemu dengan Ibu Lucy untuk mendiskusikan proyek kami.
Pertama, kami mengumpulkan informasi tentang Pulau Bali. Misalnya, tentang makanan khas
Bali, tarian tradisional Bali, dan festival yang ada di Bali. Kemudian kami menulis makalah
untuk presentasi. Setelah itu, Ibu Lucy mengedit makalah kami. Lalu kami mempelajari dan
menghapalkan isi makalah itu. Lalu kami berlatih untuk presentasi itu, latihan dan latihan lagi!
Meskipun kami sudah berkali-kali latihan, terkadang kami masih lupa apa yang harus
dikatakan. Karena itu, kami sangat gugup.
Sayangnya, pada Hari-H, dua teman saya tidak bisa ikut dalam proyek presentasi karena
mereka ada kuliah lain. Untungnya, mereka datang pada pagi harinya untuk membantu Ibu
mempersiapkan presentasi.
Pada hari-H presentasi, kami membuat barang-barang seperti babi guling, bendera untuk taksi,
dan lain lain. Barang-barang tersebut bisa dilihat pada gambar di bawah. Selain itu, sebelum
presentasi dimulai, kami mengambil bunga kamboja dari pohon yang ada di dekat kantin
Fakultas Seni. Bunga itu kami selipkan di rambut kami supaya terlihat seperti orang Bali.
Kami memilih bunga itu karena orang Bali menyukai bunga kamboja. Ibu Lucy juga
menbawa beberapa bunga kamboja untuk kami. Tapi warna bunga Ibu Lucy tidak sama
dengan warna bunga kami, warna bunga Ibu Lucy lebih muda.
Setelah presentasi selesai, kami sangat senang! Akhirnya semua sudah selesai! Tapi kami
heran juga, karena mahasiswa lain mengatakan kepada kami bahwa presentasi kami bagus
sekali. Ibu Lucy juga berkata bahwa presentasi kami bagus.
Proyek itu memang sulit karena kami harus melakukan presentasi dalam Bahasa Indonesia,
tapi saya senang sekali, karena dengan adanya proyek itu, kami bersepuluh bisa menjadi
teman akrab. Lagipula Ibu Lucy juga baik. Semoga, proyek kami mendapatkan nilai yang
baik.
321 kata
4. Jamie Low: Pengalaman Proyek Saya
Lima minggu yang lalu, saya bertemu dengan kelompok saya pertama kali di ruang diskusi.
Di sana, Ibu Lucy mengatakan proyek kami tentang Bali. Kebetulan, saya pernah ke Bali, jadi
saya senang sekali.
Pengalaman proyek saya bagus sekali, karena saya sangat suka teman-teman di kelompok
saya dan ibu tutor saya. Kami membagi tugas karena ada banyak topik yang perlu diriset,
seperti makanan khas Bali, tarian-tarian Bali dan upacara-upacara Bali. Semua teman-teman
saya rajin, bersama-sama menulis skrip dan membuat drama untuk proyek. Drama kami
menarik sekali, tentang suami istri yang baru menikah dan berlibur di Bali. Selain itu, drama
juga lucu sekali.
Waktu membuat proyek, kami menjadi teman yang baik. Kami berkumpul empat kali untuk
berlatih drama kami dan mendiskusikan bagaimana memperbaiki proyek itu. Kami senang
sekali, karena proyek itu rasanya santai, tidak terlalu stres. Semua teman di kelompok saya
selalu saling membantu, memang baik sekali. Kami juga menemukan banyak informasi yang
menarik tentang Bali.
Pada hari presentasi proyek, kami semua memakai sarung tradisional dan memakai bunga di
rambut kami. Sebelum presentasi, kami makan kue-kue kecil yang manis dan enak. Waktu
mulai, presentasi kami memang lancar, tidak ada masalah. Sesudah presentasi selesai, semua
mahasiswa pergi ke luar ruangan untuk makan malam. Di sana ada banyak makanan yang
enak. Kami mencoba tumpeng makanan tradisional Indonesia. Tumpeng isinya nasi kuning,
teri kacang, perkedel kentang, ayam goreng dan sebagainya. Di sana juga ada makanan yang
lain, seperti gado-gado, es teler dan lontong. Saya suka sekali es teler karena itu enak sekali.
Es teler dingin dan manis sekali, di dalamnya ada alpukat dan nangka. Saya dan semua
teman-teman makan banyak makanan dan bercakap-cakap. Kami juga bersosialisasi dengan
mahasiswa yang dari Indonesia, bercakap-cakap tentang Indonesia. Setelah malam proyek
selesai, saya pulang dengan memori-memori indah.
Di bawah, ada foto-foto dari malam itu.
Ini Kar Yin, Qiqi dengan saya di belakang tumpeng.
Ini kelompok saya dan Ibu tutor. L-R: Junxiong, Jieying, saya, Dhava, Qiqi, Ibu Lucy,
Tanisha, Kar Yin dan John.
Ini es teler makanan favorit saya malam itu.
330 kata
5. John Liao Zuxian: Pengalaman Proyek Saya
Segera sesudah saya mendaftar untuk kelas “Bahasa Indonesia 2”, saya diberitahu lewat
sebuah surat elektronik bahwa saya harus memilih satu kelompok untuk proyek BI2.
Walaupun saya tahu proyeknya adalah tentang pulau-pulau di Indonesia, saya tidak tahu
kelompok yang berkumpul pada hari apa akan mengerjakan tentang pulau apa. Jadi, saya
memilih kelompok yang akan berkumpul pada setiap hari Senin, karena pada hari itu saya
ada banyak waktu luang.
Kebetulan, kelompok saya akan mengerjakan tentang Pulau Bali. Saya dengar, tempatnya
sangat menarik dan tempat tujuan liburan yang laku sekali. Selain itu, budaya di Bali ada
banyak perbedaan kalau dibandingkan dengan tempat-tempat Indonesia yang lain. Saya ada
sedikit khawatiran tentang proyek ini, karena saya belum pernah pergi ke Bali. Saya takut
kalau pengetahuan orang-orang yang lain lebih baik kalau dibandingkan dengan saya.
Syukurlah ada anggota kelompok saya yang pernah berlibur ke Bali.
Pada pertemuan proyek, kami mendiskusikan mau mengerjakan apa tentang Pulau Bali.
Akhirnya, kami setuju membuat presentasi dalam bentuk yang lucu. Ceritanya adalah tentang
liburan sepasang suami istri di Bali. Pada presentasinya kami akan memperkenalkan pada
penonton tentang festival, makanan dan tarian khas Bali. Kalau dibandingkan dengan proyek
BI1, proyek ini perlu riset lagi. Kami harus menemukan informasi tentang Bali lewat Internet
dan buku-buku. Tugas kami bagi menjadi tiga bagian, yaitu, festival, makanan dan tarian.
Pada hari H-nya, mahasiswa-mahasiswa BI2 datang ke blok AS7 untuk menyiapkan
presentasinya dan makan malam sejak jam empat sore. Tetapi, saya tidak bisa datang
sebelum jam enam sore, karena saya ada riset lapangan sebelum presentasinya. Waktu
presentasi, saya sedikit takut, dan kalimat yang akan saya katakan saya lupa. Mudah-
mudahan nilai kami tidak dikurangi karena kesalahan saya.
Makan malam pada malam proyek enak sekali. Ada banyak makanan khas Indonesia,
misalnya nasi tumpeng, gado-gado, kue-kue dan lain-lain. Tetapi, saya paling senang
makanan penutup yang dibuat sendiri oleh Ibu-ibu kelas Bahasa Indonesia sendiri, seperti
“Ice kacang” di Singapura, tapi isinya alpukat, nangka, gula Melaka dan santan. Waktu saya
makan, saya bisa merasakan kasih-sayang dari Ibu. Pada waktu makan malam kelompok
kami juga bisa bercakap-cakap dengan tamu dari Indonesia. Namanya Chris. Saya belajar
banyak tentang Indonesia dari Chris. Misalnya, orang Indonesia bercakap-cakap dengan
macam-macam aksen, tapi waktu orang Singapura berbicara dalam Bahasa Indonesia
aksennya seperti orang Melayu.
Saya dengar, kelas Bahasa Indonesia 3 lebih mudah dan menarik daripada kelas BI2. Di kelas
BI3 juga ada perjalanan belajar ke Batam. Saya ingin mengambil kelas BI3 pada semester
yang akan datang, asal nilai saya baik.
Fig. 1: Kelompok kami mengambil foto dengan tamu kami, Chris (orang yang
berwarna merah), dan Ibu Fanny, dosen Bahasa Indonesia kami.
Fig. 2: Anda tahu apa ini? Ya, ini babi guling yang dijual penjual kelompok kami.
Fig. 3: Makanan penutup ini Es Teler. Es Teler memang enak sekali, tapi takut menjadi
gemuk kalau makan terlalu banyak Es Teler!
6. Lau Kar Yin: Pengalaman Proyek
Dalam Bahasa Indonesia 1, kami bisa memilih dari aktivitas yang berbeda dan bergabung
satu kelompok tertentu. Tetapi dalam Bahasa Indonesia 2, kami harus melakukan presentasi
tentang salah-satu pulau dari Indonesia. Saya pikir itu akan membosankan, karena saya tidak
suka presentasi. Tapi ternyata pengalaman ini bagus sekali dan akan saya ingat untuk waktu
yang lama.
Kelompok saya ada pertemuan pada setiap hari Senin. Kami mempresentasikan tentang Bali.
Bali adalah tempat yang pernah saya kunjungi dan saya senang sekali dengan tempat itu.
Saya pikir proyek ini akan mudah, tapi ternyata itu tidak mudah karena ada banyak hal
tentang Bali yang tidak saya ketahui.
Pada rapat pertama kami, setiap orang tidak saling mengenal, jadi kami sedikit diam.
Syukurlah ada Dhava, yang kami pilih untuk menjadi pemimpin kelompok kami. Dia
berbicara banyak jadi kami bisa mulai biasa dengan diskusi kami. Meskipun hari itu kami ada
beberapa ide, kami tidak bisa memutuskan apa yang harus dilakukan karena mau fokus pada
makanan boleh, mau focus pada upacara boleh, mau focus pada tempat-tempat menarik juga
boleh. Bagaimana ya? Akhirnya kami memutuskan untuk melakukan riset dulu, tentang
makanan, tarian, dan upacara di Bali.
Minggu berikutnya adalah minggu istirahat sekolah jadi kami tidak ada rapat. Tapi kami
membuat grup Google, jadi kami bisa upload informasi kami. Semua orang efisien sekali,
mereka cepat menyelesaikan risetnya dan upload itu pada waktunya. Riset saya adalah
tentang makanan. Di Bali ada banyak makanan, masing-masing untuk upacara yang berbeda.
Wah, menarik sekali!
Pada rapat kedua, kami masih ada ide yang berbeda. Tetapi akhirnya kami mau melakukan
skit. Saya dan Tanisha adalah penjual makanan. Rapat itu produktif karena setiap orang ada
banyak ide. Lagipula, Jie Ying sudah melakukan PowerPoint yang cantik sekali! Semua
orang terkesan.
Sebelum rapat ketiga kami harus selesai menulis naskah dalam Bahasa Indonesia dan
menghafal itu. Walaupun kami membaca dari naskah, kami perlu kira-kira 16 menit. Waduh,
terlalu lama! Jadi, kami harus memendekkan itu karena kami hanya diberi waktu 10 menit.
Rapat terakhir adalah latihan. Kami berlatih beberapa kali tapi kami masih perlu kira-kira 14
menit meskipun kami sudah memendekkannya. Apalagi, kami masih belum terbiasa dengan
naskah. Kami khawatir sekali. Kalau kami tidak bisa menghafal semua kata-kata atau
informasi, presentasi bagaimana ya. Jadi, kami mengatur waktu bertemu lagi untuk berlatih.
Latihan itu lebih baik; semua orang sudah siap dan waktunya dipendekkan. Sesudah itu, kami
gembira sekali karena besoknya akan presentasi.
Presentasi pada tanggal 17 Maret, di AS7. Presentasi dimulai jam 6:30 malam tapi pada jam 6
malam, banyak mahasiswa sudah di sana. Semua orang gembira dan gugup. Malam itu
dimulai dengan mencoba makanan kecil khas Indonesia. Makanan kecilnya enak sekali. Saat
itu Ibu-Ibu juga menaruh masakan khas Indonesia di atas meja. Masakan terlihat enak sekali!
Tapi kami tidak bisa makan itu, kami harus menunggu sampai semua presentasi sudah selesai.
Kelompok saya adalah kelompok terakhir untuk presentasi. Saya gugup sekali tapi ternyata
baik-baik saja, lebih baik daripada latihan. Di antara presentasi ada tamu Indonesia yang
menyanyi lagu Indonesia. Ada juga presentasi tentang Immersion Programme ke Yogyakarta.
Saya tertarik, tapi saya harus diskusi dengan keluarga saya dulu.
Akhirnya, kami bisa makan masakan Indonesia! Ada gado-gado, tumpeng, dan lain-lain,
semua itu ada dalam pelajaran kami. Masakan Indonesia memang enak sekali, tapi itu sudah
dingin, sayang sekali! Apalagi, setiap kelompok ada 2 tamu untuk ngomong-ngomong.
Mereka juga mahasiswa dari NUS.
Semua orang tinggal sampai jam 10 malam. Meskipun sudah malam, mereka masih
tersenyum. Saya juga menikmatinya. Pengalaman ini bagus sekali karena saya bisa berteman
dengan mahasiswa lain dan saya juga bisa belajar lebih banyak tentang pulau di Indonesia.
Kalau saya pergi ke Bali, saya pasti tahu apa yang harus dinaspadai.
7. Mak Jie Ying: Pengalaman Proyek Saya
Walaupun latihan untuk proyek hanya sebulan lebih, prosesnya kelihatannya panjang sekali.
Saya ingat waktu anggota-anggota kelompok berkumpul untuk rapat pertama, saya merasa
senang sekali sesudah topik diberitahu kepada kami. Wah, topik “Bali” bagus sekali, karena
banyak informasi sudah dibicarakan di buku pelajaran. Saya kira proyek mudah sekali, tetapi
ternyata proyeknya menyebabkan saya pusing. Ada terlalu banyak keistimewaan Bali yang
menarik dan kami harus memutuskan apa yang cocok untuk presentasi. Ini makan banyak
waktu karena setiap permulaan selalu paling sulit. Lagipula, banyak anggota belum pernah
berkunjung ke Bali jadi kami hanya tahu tentang pantai indah di Bali. Akhirnya, kami
memilih untuk memasukkan makanan, tarian dan upacara khas Bali.
Sesudah itu, ada banyak tugas yang harus kami kerjakan. Pertama, kami harus mencari
informasi dan mendeskripsikannaya dalam Bahasa Indonesia. Terus kami harus meminta Ibu
Lucy untuk mengoreksikan pekerjaan kami. Habis itu, kami harus memendekkan presentasi
kami. Saya memutuskan untuk memakai powerpoint slides. Melalui itu saya menemukan
gambar-gambar Bali yang menarik. Ini memotivasi saya untuk rajin mengerjakannya supaya
tempat indah seperti Bali bisa dipromosikan. Saya mencoba memakai banyak animasi dan
efek suara untuk membuat powerpoint slides yang lebih berinteraksi. Meskipun saya harus
memperbaiki slides hampir setiap hari, saya senang melihat kemajuannya. Saya juga belajar
bagaimana caranya memperbaiki foto karena saya jarang memakai Adobe Photoshop
sebelum itu. Waktu kami latihan, saya bisa merasakan kehangatan karena kami rajin
mengerjakan tugas bersama-sama. Anggota-anggota kelompok sering membuat rencana
bagus.
Saya tidak percaya pada diri saya sendiri waktu saya bilang saya akan menari. Saya takut
kalau nanti pertunjukan saya gagal jadi saya merasa khawatir, karena itu saya mulai lathihan.
Untuk menyiapkan pertunjukan, saya harus menonton pertunjukan dan memikirkan bagian-
bagian yang cocok. Selama presentasi, pertunjukan saya memang ada masalah tetapi saya
mencoba merasa tenang. Sayang sekali! Seandainya saya bisa mempertunjukkannya lagi,
saya mau latihan terus sampai saya tidak memalukan. Tetapi mudah-mudahan penonton
senang pada pertunjukannya! Kami mencoba menjadi tokoh-tokoh tertentu. Saya
memutuskan untuk memakai baju dan berdandan seperti penari profesional. “Penjual”
membuat “makanan” dan “pemandu wisata” membuat bendera. Ada bunga frangipani di
telinga kami. Saya senang pada semua itu!
Semua teman kos mempertunjukkan presentasinya dengan hebat karena mereka berhasil
menghibur penonton. Mungkin mereka juga menganggap malam presentasi sebagai pesta.
Meskipun kadang-kadang saya tidak mengerti perkataan mereka, ketawa penonton selalu
menyenangkan saya. Sebenarnya hasil proyek tidak begitu penting, asal kami menghibur
orang lain dan menghibur kami sendiri. Kalau dibandingkan dengan presentasi di kelas lain,
presentasi ini lebih menarik. Dan lagi, pengetahuan saya tentang tempat-tempat di Bali bisa
bertambah. Sesudah presentasi, ada banyak makanan khas Indonesia yang enak sekali.
Akirnya saya bisa bersantai dan bercakap-cakap dengan anggota yang lain. Saya juga senang
mendengarkan cerita tamu-tamu dari Indonesia. Wah, saya merasa saya sudah menjadi orang
Indonesia pada malam itu!
Ada foto-foto kelompok kami di bawah ini. Sekarang saya masih merasa bernostalgia karena
mereka memberikan
banyak memori
indah.
8. Qi Qi:
Pengalaman Proyek
Nama saya Qiqi dan saya mahasiswa BI2. Untuk proyek BI2, saya dan anggota-anggota kelompok
saya membuat presentasi tentang Pulau Bali untuk presentasi malam proyek. Ibu Lucy ditugaskan
untuk membimbing kelompok kami. Kalau dibandingkan dengan anggota-anggota kelompok saya,
pengalaman saya berbeda sekali dengan mereka karena saya tidak bisa pergi untuk dua pertemuan
sebelum malam proyeknya. Sebenarnya saya benar-benar mau membuat presentasi tentang Pulau
Bali karena saya pernah liburan di sana, jadi saya punya pengetahuan sedikit mengenai Pulau Bali.
Tapi ketika mahasiswa-mahasiswa BI2 dimasukan ke dalam kelompok-kelompok, saya tidak punya
kelompok karena saya tidak bisa datang untuk pertemuan pertama. Lagipula, kelompok Bali sudah
penuh. Saya merasa sedikit kecewa lalu minta pertolongan Ibu Fanny dan Ibu Fanny berhasil
memasukkan saya dalam kelompok Pulau Bali. Terima kasih ya Ibu Fanny.
Untuk pertemuan kedua, saya juga tidak bisa menghadiri pertemuan itu karena saya ke dokter gigi.
Waduh, sayang sekali ya. Untungnya, Dhava adalah permimpin kelompok Bali dan dia teman kuliah
saya. Ia menceritakan semua rencana kami pada saya. Katanya, kelompok kami harus menulis
naskah kami sebulum pertemuan ketiga. Jadi, saya menelopon Jun Xiong, salah seorang anggota
kelompok saya untuk menulis naskah kami karena saya ada banyak kalimat dialog dengan dia. Nasib
baik, kami berdua sangat efisien sehingga kami selesai menulis naskah kami hanya dalam jangka
waktu 2 jam.
Beberapa minggu sebelum presentasi, kami harus mengadakan rapat untuk mendiskusikan tentang
apa yang harus kami kerjakan untuk proyek kami. Walaupun anggota-anggota kelompok saya ada
rapat sebanyak 3 kali, tapi saya hanya bisa pergi untuk satu pertemuan pada waktu itu karena saya
sibuk sekali. Saya khawatir anggota-anggota kelompok saya tidak senang dengan saya, tapi mereka
mengerti kondisi saya waktu itu. Syukurlah , akhirnya saya bisa pergi ke pertemuan ketiga. Ibu dan
teman-teman di sana ramah sekali. Walaupun saya tidak bisa pergi ke dua pertemuan pertama, saya
sudah berhasil menyelesaikan naskah saya dan bisa berkenalan dengan teman-teman saya dengan
lebih akrab sesudah pertemuan itu. Saya kira teman-teman dalam kelompok saya baik sekali, mereka
sangat antusias khususnya Dhava dan Jie Ying. Powerpoint yang dibuat oleh Jie Ying cantik dan
profesional sekali. Sesudah kita latihan untuk beberapa kali, sudah tiba waktunya untuk presentasi
proyek kami.
Sebelum presentasi, kami gugup sekali. Kami terus berlatih dan berlatih, kami sangat takut kami
akan melupakan kalimat-kalimat dalam naskah kami. Sesudah kami makan makanan kecil yang Ibu
Fanny siapkan sebelum presentasi, kami masuk ke ruangan presentasi untuk meperhenjukkan.
Kelompok kami adalah kelompok terakhir untuk membuat presentasi kami, jadi kami harus
menunggu untuk waktu yang lama tetapi kami juga bisa melihat presentasi kelompok-kelompok lain.
Saya kira presentasi kelompok lain juga menarik sekali. Akhirnya,sudah tiba waktu untuk kami
mempertunjukkan presentasi kami. Pada mulanya, kami kira kami akan lupa kalimat-kalimat kami
hafal, tapi syukurlah, semuanya berjalan dengan lancar sekali, tidak ada seorang pun yang lupa apa-
apa! Walaupun mungkin presentasi kami bukan presentasi yang terbaik, tapi Ibu Lucy bangga
terhadap presentasi kami dan kami juga bangga terhadap presentasi kami..
Sesudah presentasi, kami makan malam yaitu makanan Indonesia yang sudah dihidangkan di luar
ruangan presentasi. Meskipun saya tidak bisa makan makanan yang pedas dan makanan Indonesia
itu pedas sedikit, saya kira makanan yang tidak pedas juga enak sekali. Saya kira rencana Ibu Fanny
untuk kami berbicara dan berkenalan dengan teman-teman yang dari Indonesia itu bagus sekali..
Nama teman-teman Indonesia kami adalah Chris dan Michael. Mereka sangat menarik dan ramah.
Sayang sekali, kami lupa bertanya nomor kontak mereka.
Saya kira malam proyek itu asyik sekali. Saya tidak akan melupakan malam proyeknya, teman-teman
dan ibu-ibu saya. Saya senang sekali dengan Ibu Lucy dan berterima kasih karena mengajar dan
mengurus kelompok kami. Ibu Lucy baik sekali! Saya juga mau mengucapkan terima kasuh pada Ibu
Fanny karena menghabiskan begitu banyak upaya dan waktu untuk mengatur proyek ini. Yang paling
penting, saya kira teman-teman dalam kelompok saya, kelompok Bali bagus sekali! Malam proyek ini
menjadi pengalaman yang tak terlupakan dalam hidup saya.
639 kata
Anggota-anggota Kelompok proyek saya bersama dosen kami, Ibu Lucy.Kita ‘pergi’ ke Pulau Bali
untuk membuat proyek ini. (saya hanya bercanda saja) Teman kami, Jie ying mengedit foto ini.
Makanan khas Indonesia yang enak dan cantik sekali. Ada nasi tumpeng (nasi kuning) di atas meja
bersama hidangan pelengkapnya(ayam goreng, udang dan sebagainya).
Kelompok proyek saya dan Ibu Fanny dan teman Indonesia yang baruSemua orang cantik dan
tampan sekali ya? Orang yang memakai kaos merah adalah teman Indonesia baru kami. Namanya
dia Chris
9. Soong Yi Qun: Pengalaman Proyek Saya
Pengalaman proyek saya sangat menarik. Kelompok saya ditugaskan membuat riset tentang
Bali dan Ibu Lucy adalah mentor kami. Saya belum pernah ke Bali jadi ini proyek yang
sangat berguna bagi saya karena saya akan mengunjungi Bali pada akhir tahun. Ibu
memberitahu kami bahwa proyek ini harus dinikmati. Kami mendapat banyak bantuan dari
Ibu waktu kami tidak tahu kata-kata tertentu. Bali adalah sebuah pulau di Indonesia yang
terletak di bagian barat. Sebelum kami melakukan proyek ini, saya hanya tahu bahwa Bali
terkenal dengan pantainya. Tapi setelah saya melakukan proyek ini, saya tahu lebih banyak
tentang tarian, makanan, upacara dan budayanya. Bali sangat berbeda dari tempat-tempat lain
di Indonesia karena sejarah tersebut.
Orang Bali kebanyakan beragama Hindu, sehingga makanan yang terkenal biasanya ada
daging babinya--- babi guling. Bagian saya mencari informasi tentang tarian. Akibatnya, saya
belajar banyak tentang berbagai tarian di Bali. Masing-masing tarian ada arti khusus, untuk
sebuah festival khusus. Barong untuk upacara keagamaan dan ada cerita panjang tentang
pertarungan antara yang baik dan yang jahat. Ada terlalu banyak kebudayaan dari Bali, jadi
kami tidak bisa menyampaikan semuanya. Tapi ada satu upacara yang tidak pernah kami
sampaikan dan saya pikir sangat menarik. Upacara pemakaman--- Ngaben di Bali sangat
besar jika Anda sangat kaya. Ini sedikit seperti Orang Cina, mereka akan membakar
persembahan dengan mayatnya.
Proyek ini merupakan pengalaman yang menyenangkan. Kelompok saya bermain drama
untuk presentasi sehingga kami harus menyiapkan banyak alat peraga. Tapi Bahasa Indonesia
kami tidak lancar sehingga kami berlatih berkali-kali. Alur cerita kami lucu sekali. Aktor dan
aktris juga sangat baik dan lucu. Saya pikir proyek ini bagus karena kami dapat memilih
untuk menyampaikan apa yang kami inginkan tentang pulau itu. Dibandingkan dengan BI 1,
semuanya ada tetap sehingga proyek BI 2 lebih baik. Kami juga bisa belajar tentang tempat-
tempat lain di Indonesia waktu kelompok-kelompok lain presentasi.
10. Tanisha Manocha: Pengalaman Proyek Saya
Setiap tahun, mahasiswa kelas Bahasa Indonesia 2 ada Proyek BI2. Tahun ini pada 17 Maret
2011, saya juga berpartisipasi pada Proyek BI2. Grup saya mempresentasikan tentang Pulau
Bali. Saya juga dipilih oleh Ibu Fanny menjadi MC untuk malam proyek. Jadi, saya juga
perlu bersiap-siap menjadi MC.
Ibu Lucy adalah pendamping grup saya. Setiap hari Senin, grup saya bertemu selama dua jam,
untuk mendiskusikan proyek. Kami perlu membuat banyak penelitian tentang Pulau Bali.
Pulau Bali adalah pulau terkenal. Setiap tahun, ada banyak turis-turis pergi ke sana untuk
berliburan. Kami bisa menemukan banyak informasi tentang pulau Bali dari Internet. Kami
juga perlu menulis skrip untuk presentasi. Tahun yang lalu, kami membuat presentasi Proyek
BI1 dalam Bahasa Inggris., tapi tahun ini kami harus membuat presentasi dalam Bahasa
Indonesia! Waduh, sulit sekali! Kami juga bertemu untuk mempersiapkan presetasi.
Selain Presentasi Pulau Bali, saya juga perlu memyiakan skrip MC. Syukurlah, Ibu Fanny
sudah menulis skripnya. Kami cuma perlu latihan satu kali bersama MC yang lain.
Pada malam proyek itu, saya tiba-tiba jatuh sakit yang serius. Saya pergi ke klinik periksa
dokter. Dia memberikan obat untuk infeksi tenggorokan. Saya sudah makan obat, tapi
rasanya masih tidak enak. Saya merasa cemas, karena saya takut tidak bisa berpartisipasi
pada proyek itu. Jadi, Ibu saya ikut pergi ke NUS. Waktu saya sampai di NUS dan bertemu
teman-teman dan guru-guru, saya rasanya lebih enak.
Wah, semua presentasi menarik sekali! Dalam presentasi itu
ada 5 grup dari kelas BI2. Selain itu, juga ada presentasi dari
kakak kelas, BI3. Presentasi mereka tentang “Immersion
Programme”. Kami juga ada teman-teman baru dari Pinus.
Teman-teman itu adalah orang Indonesia. Mereka juga
mahasiswa NUS. Teman-teman dari Pinus menyanyi dan
membaca puisi untuk kami. Wah, mereka pandai sekali! Kami
memang menikmati acara dengan mereka. Sesudah semua
presentasi, kami makan makanan Indonesia. Wah, ada banyak
makanan. Semua makanan enak sekali!
Presentasi BI2 sukses! Saya memang
bahagia, karena saya ada kesempatan
berpartisipasi untuk Proyek ini.
top related