pengaruh fasilitas drop box, e-spt dan e-filing...
Post on 11-Apr-2019
214 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH FASILITAS DROP BOX, E-SPT DAN E-FILING
DALAM PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)
TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK
( Studi Empiris Pada Wajib Pajak Di KPP Wilayah Jakarta Pusat )
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi
Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
ACHMAD FAUZI
NIM : 1111082000090
Jurusan Akuntasi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2015 M/1436 H
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Achmad Fauzi
2. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 2 Juli 1992
3. Alamat : Jl. Kp. Rawa sawah RT.01/002 N0.27 Kel.
Johar Baru Kec. Johar Batu Jakarta Pusat
4. Telpon : 085710570386 / 021-4215370
5. E-mail : achmadfauzi2792@gmail.com
II. PENDIDIKAN
1. SD (1998-2004) : SDN Johar Baru 17 PG
2. SMP (2004-2007) : SMPN 156 Pulo Gundul
3. SMA (2007-2010) : SMKN 34 Kramat Raya
4. S1 (2011-2015) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Arifco Achmad
2. Ibu : Nur Aini
3. Alamat : Jl. Kp. Rawa sawah RT.01/002 N0.27 Kel.
Johar Baru Kec. Johar Batu Jakarta Pusat
v
ABSTRACT
INFLUENCE OF FACILITIES DROP BOX, E-SPT AND E-FILING SUBMISSION OF A LETTER INNOTICE (SPT) TO
SATISFACTION OF TAXPAYER
This study examines the influence of facilities drop box, e-SPT and e-filing submission of a letter innotice (SPT) to satisfaction of taxpayer. Respondents in this study are taxpayers in KPP Pratama Central Jakarta Regional. The number of taxpayer that were visited in this study were 75 taxpayers from 3 KPP Pratama The method of determining the sample is by using convenience sampling method, while the data processing methods used by researcher is the multiple regression analysis.
The result shows the facilities drop box, e-SPT and e-filing submission of a letter innotice (SPT) partially influence to satisfaction of taxpayer with significant value as 0,034, 0,048 and 0,046.Then, facilities drop box, e-SPT and e-filing submission of a letter innotice (SPT) simultaneously and significantly influence to satisfaction of taxpayer, It can be seen from the significance value of 0,000.
Keyword: drop box,e-SPT, e-filing, satisfaction of taxpayer
vi
ABSTRAK
PENGARUH FASILITAS DROP BOX, E-SPT DAN E-FILING DALAM PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TERHADAP
KEPUASAN WAJIB PAJAK
Penelitian ini menguji pengaruh fasilitas drop box, e-SPT dan e-filing
dalam penyampaian Surat Pemeberitahuan (SPT) terhadap kepuasan wajib pajak. Responden dalam penelitian ini adalah para wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Wilayah Jakarta Pusat. Jumlah wajib pajak yang menjadi sampel penelitian ini adalah 75 responden dari 3 KPP Pratama. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah convenience sampling, sedangkan metode pengolahan data yang digunakan peneliti adalah analisi regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan fasilitas drop box, e-SPT dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemeberitahuan (SPT) memiliki pengaruh secara parsial terhadap kepuasan wajib pajak dengan nilai singnifikasi masing-masing sebesar 0,034, 0,048 dan 0,046. Kemudian, fasilitas drop box, e-SPT dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemeberitahuan (SPT) memiliki pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kepuasan wajib pajak, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000. Kata kunci: drop box, e-SPT, e-filing dan kepuasan wajib pajak
vii
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Fasilitas Drop Box, E-Spt Dan E-Filing
Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Terhadap Kepuasan Wajib
Pajak” dengan baik. Sholawat serta salam penulis hanturkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Skripsi ini disusun
dalam rangka untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih atas bantuan,
bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung maupun tidak langsung
dalam menyelesaikan skripsi ini kepada :
1. Keluargaku tercinta, orang tuaku yang selalu memberikan doa dan dukungan
yang tiada henti kepada penulis, mbah Putri yang selalu memberikan nasihat,
serta adiku Argo, yang menjadi motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sekaligus
Dosen Pembimbing Akademik yang telah bersedia untuk membimbing, memberi
masukan dan nasihat kepada penulis selama ini.
4. Bapak Abdul Hamid, MS selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, bimbingan serta saran kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan pengarahan serta motivasi
viii
dalam menyusun skripsi ini. Terimakasih atas ilmu yang telah Ibu berikan selama
ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya jurusan Akuntansi, yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi penulis, serta staf Akademik yang memberikan banyak bantuan
kepada penulis selama ini.
7. Kanwil Direktorat Jakarta Pusat, KPP Jakarta Menteng Tiga, KPP Jakarta Sawah
Besar Dua dan KPP Jakarta Kemayoran yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian guna menyelesaikan skripsi ini.
8. Para Wajib Pajak yang sudah rela mengorbankan waktunya untuk mengisi
kuesioner yang menjadi data dalam skripsi ini. Terimakasih yang sebesar-
besarnya.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan dari masa STM, Aden, Agung, April, dan Angga
yang selalu dapat berbagi suka dan duka serta memberikan dukungan bagi
penulis. Thanks Bro.
10. Someone special, “Nurfathia Heryuliani”, yang mau berbagi suka dan duka,
terimakasih untuk semua bantuan, doa dan semangat yang tiada hentinya kepada
penulis.
11. Sahabat-sahabat seperjuangan kuliah, ujian kompre dan skripsi, Mumu, Hadi,
Faisal, Fandi, Fazril, Eva, Sella, Ilfi, Fitria, Chandra, Opi dan Bonita.
Terimakasih atas bantuanya yang sangat berharga bagi penulis selama ini.
12. Teman-teman AKUKECE (Akuntansi Kelas C) yang tidak bisa penulis sebut satu
per satu, terimakasih atas bantuan dan kebersamaan kita selama ini. Semoga kita
semua bisa sukses dan dapat meraih cita-cita kita. Aamiin.
13. Teman-teman konsentrasi Pajak 2011, yang selalu berbagi pengetahuan dan
dukungan. Walaupun jumlah kita sedikit tetapi kita tetap solid.
14. Akuntansi angkatan 2011 yang memberikan cerita dan pengalaman yang tak
terlupakan.
15. Seluruh pihak yang tidak penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu
penulis dalam menyusun skripsi ini.
ix
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, April 2015
Penulis
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ............................. i
LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF ................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI ................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ......................................................................... 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 11
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 11
1. Gambaran Umum Perpajakan ..................................................... 11
2. Surat Pemberitahuan (SPT) ………… ……………………..… 17
3. Drop Box .................................................................................... 19
xi
4. E-SPT ........................................................................................... 22
5. E-Filing ........................................................................................ 26
6. Kepuasan Wajib Pajak ................................................................. 35
B. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 37
C. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 41
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis Penelitian........................ 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 47
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 47
B. Metode Penentuan Sampel .............................................................. 47
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 48
D. Metode Analisis Data ...................................................................... 48
E. Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 63
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 63
1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 63
2. Karakteriktik Responden ............................................................ 64
B. Hasil Uji dan Pembahasan .............................................................. 67
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ...................................................... 67
2. Hasil Uji Kualitas Data .............................................................. 69
a. Hasil Uji Validitas ................................................................. 69
b. Hasil Uji Reliabilitas ............................................................. 72
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................ 73
a. Hasil Uji Multikolonieritas ................................................... 73
xii
b. Hasil Uji Normalitas ............................................................. 75
c. Hasil Uji Heterokedastisitas .................................................. 76
4. Uji Hipotesis .............................................................................. 78
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................... 78
b. Hasil Uji Statistik t ................................................................ 79
c. Hasil Uji Statistik F ............................................................... 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 86
A. Kesimpulan ..................................................................................... 86
B. Saran ............................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 89
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 91
xiii
DAFTAR TABEL
No. Keterangan
Halaman
1.1 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak ............................................... 2
1.2 Jenis – Jenis SPT ................................................................................ 19
2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 37
3.1 Operasional Variabel Penelitian ......................................................... 59
4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian ..................................................... 63
4.2 Sampel Penelitian ............................................................................... 65
4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............. 65
4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ............................. 65
4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan .................. 66
4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja ....... 67
4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 68
4.8 Hasil Uji Validitas Drop Box ............................................................. 69
4.9 Hasil Uji Validitas e-SPT ................................................................... 70
4.10 Hasil Uji Validitas e-filing ................................................................. 70
4.11 Hasil Uji Validitas Kepuasan Wajib Pajak ........................................ 71
4.12 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 72
4.13 Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien Korelasi ............................. 73
4.14 Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien ............................................ 74
4.15 Hasil Uji Glejser ................................................................................. 78
4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 79
4.16 Hasil Uji Statistik t ............................................................................. 80
4.17 Hasil Uji Statistik F ............................................................................ 84
xiv
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan
Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 42
4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram ..................... 76
4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ............................ 77
4.3 Grafik Scatterplot ............................................................................... 78
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1. Surat Penelitian Skripsi ...................................................................... 93
2. Surat Hasil Penelitian Skripsi ............................................................. 97
3. Kuesioner Penelitian ........................................................................ 101
4. Jawaban Responden ........................................................................ 108
5. Output Hasil Pengujian Data ............................................................ 121
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pajak memegang peranan penting dalam APBN. Hal tersebut
dikarenakan pajak merupakan penerimaan utama dalam APBN di Indonesia.
Tanpa adanya penerimaan dari sekor pajak maka pembangunan di Indonesia
tidak akan berjalan karena besarnya biaya yang diperlukan tidak akan bisa
ditutupi oleh bantuan dan pinjaman luar negeri. Pemerintah Indonesia telah
berupaya keras untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak, salah satu
cara yang dilakukan adalah dengan melakukan Tax Reform, yaitu
pembaharuan sistem perpajakan. Tax Reform dilaksanakan sejak tahun 1983,
sebagaimana telah diubah dengan undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 dan
undang undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan, sistem pemungutan pajak di Indonesia berubah dari official
assessment system menjadi self assessment system.
Self assessment yang dianut dalam sistem perpajakan di Indonesia
menuntut Wajib Pajak untuk bertanggungjawab atas penghitungan, pelaporan
dan pembayaran pajaknya. Bentuk pertanggungjawaban itu terlihat dari
keakuratan data yang dipaparkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT), tanpa
adanya usaha untuk memanipulasi nominal dan sumber penghasilan.
Pertanggungjawaban itu kemudian diwujudkan dalam bentuk kepatuhan
dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) secara tepat waktu ke
Kantor Pelayanan Pajak tempat
1
Wajib Pajak tersebut terdaftar. Namun permasalahan yang dihadapi oleh
Wajib Pajak di Indonesia adalah belum siapnya masyarakat untuk diterapkan
self assessment system karena belum cukupnya pengetahuan perpajakan,
kesadaran, dan kejujuran Wajib Pajak. Sebagai konsekuensinya Direktorat
Jenderal Pajak berkewajiban untuk melakukan pelayanan, pengawasan,
pembinaan, dan penerapan sanksi perpajakan.
Tabel 1.1 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak
Tahun Target Penerimaan Pajak
Realisasi Penerimaan Pajak
Presentase Penerimaan Pajak
2009 528 triliun 515,73 triliun 97,61%
2010 661,4 triliun 649,042 triliun 98,12%
2011 878,7 triliun 873,9 triliun 99,3%
2012 1.016,2 triliun 1.021,8 triliun 100,5%
2013 1.139,32 triliun 1.099,9 triliun 96%
Sumber: Badan Kebijakan Fiskal Kementerian keuangan Republik Indonesia dan badan Pusat Statistik Republik Indonesia (Dirjen Pajak, 2013)
Dalam lima tahun terakhir penerimaan negara dari sektor pajak
meningkat setiap tahunnya, meskipun belum memenuhi target yang
diharapkan oleh pemerintah. Namun meningkatnya penerimaan pajak ini perlu
diapresiasi serta dievaluasi sehingga kedepannya dapat memenuhi target
penerimaan pajak yang telah ditentukan oleh pemerintah. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah meningkatkan pelayanan dalam hal pelaporan Surat
Pemberitahuan (SPT), sehingga dapat meningkatkan minat para Wajib Pajak
dalam menyampaikan Surat Pemberitahuannya.
2
Dalam meningkatkan pelayanan perpajakan, Direktorat Jenderal Pajak
memberikan fasilitas kepada para Wajib Pajak dalam hal melapokan Surat
Pemberitahuan (SPT). Sesuai pasal 6 ayat (2) Undang-Undang Ketentuan
Umum Tata Cara Perpajakan (UU KUP) menyatakan bahwa SPT dapat
disampaikan dengan cara lain. Terkait dengan peraturan Direktorat jenderal
Pajak (DJP) No. KEP-47/PJ/2008 dan KEP-06/PJ/2009, telah ditetapkan cara
lain tersebut, yakni secara elektronik, yang kini dikenal dengan elektronik
Surat Pemberitahuan (E-SPT). E-SPT merupakan aplikasi yang dibuat oleh
Direktorat Jenderal Pajak untuk digunakan oleh Wajib Pajak dalam
melaporkan SPT nya agar lebih mudah dan tidak menghabiskan banyak kertas
(peperless). Penggunaan aplikasi e-SPT memiliki banyak kemudahan untuk
para Wajib Pajak karena penyampaian SPT dilakukan dengan cepat dan aman
karena lampiran dalam bentuk media flaskdisk/CD/disket. Perhitungan pajak
juga menjadi lebih cepat dan tepat karena menggunakan sistem komputer.
Setelah mengisi e-SPT, Wajib Pajak hanya perlu mencetak formulir induk
SPT dan ditandatangani kemudian dating ke Kantor Pelayanan Pajak untuk
menyerahkan formulir induk tersebut beserta file e-SPT yang telah diisi
menggunakan media flaskdisk/CD/disket.
Direktorat Jenderal Pajak juga meyelenggarakan pelayanan Drop Box.
Sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE - 15/PJ/2009
agar Kantor Pelayanan Pajak dan Kantor Penyuluhan Pelayanan dan
Konsultasi Perpajakan (KP2KP) di seluruh Indonesia menyediakan Drop Box
dan memasang spanduk sosialisasinya dan menempatkannya pada lokasi-
3
lokasi yang strategis sesegera mungkin. Drop Box pertama kali dikenalkan
pada tahun 2009 sebagai inovasi pelayanan dalam penerimaan SPT Tahunan.
Dengan adanya fasilitas Drop Box, para Wajib Pajak tidak harus datang ke
Kantor Pelayanan Pajak tempat dirinya terdaftar untuk menyampaikan Surat
Pemberitahuan, akan tetapi Wajib Pajak bisa dengan mudah menyampaikan
Surat Pemberitahuan tersebut melalui fasilitas Drop Box yang diselenggarakan
diberbagai pusat-pusat perbelanjaan, pusat bisnis, maupun tempat lainnya
dimana Drop Box ini dibuka.
Inovasi lain yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak yang dinilai
paling efektif dan efisien adalah e-filing atau Electronic Filing System yaitu
sistem pelaporan/penyampaian pajak dengan Surat Pemberitahuan (SPT)
secara elektronik (e-filing) yang dilakukan melalui sistem on-line yang real
time. Dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak tersebut dinyatakan bahwa
Penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektonik (e-SPT) dilakukan melalui
Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (Application Service Provider) yang
ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak. Untuk pengaturannya lebih lanjut maka
dikeluarkanlah Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP- 05/PJ./2005
tanggal 12 Januari 2005 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan
secara Elektronik (e-filing) melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP).
Dengan adanya sistem ini, para Wajib Pajak akan lebih mudah
menunaikan kewajibannya tanpa harus mengantri di Kantor-kantor Pelayanan
Pajak sehingga dirasa lebih efektif dan efisien. Selain itu, pengiriman data
Surat Pemberitahuan (SPT) dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja baik
4
di dalam maupun di luar negeri, tidak tergantung pada jam kantor dan dapat
pula dilakukan di hari libur dan tanpa kehadiran Petugas Pajak (24 jam dalam
7 hari), dimana data akan dikirim langsung ke database Direktorat Jenderal
Pajak dengan fasilitas internet (on-line) yang disalurkan melalui satu atau
beberapa Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Jalan keluar ini akan
membantu memangkas biaya dan waktu yang dibutuhkan Wajib Pajak untuk
mempersiapkan, memproses dan melaporkan Surat Pemberitahuan ke Kantor
Pelayanan Pajak secara benar dan tepat waktu. serta dukungan kepada Kantor
Pelayanan Pajak dalam hal percepatan penerimaan laporan Surat
Pemberitahuan dan perampingan kegiatan administrasi, pendataan (akurasi
data), distribusi dan pengarsipan Surat Pemberitahuan (SPT).
Sebelumnya perlu dijelaskan bahwa sistem e-filing ini
pengoperasiannya menggunakan sistem on-line melalui internet. Di sisi Wajib
Pajak, apa yang mungkin terjadi adalah kekurangmampuannya dalam
melakukan sinkronisasi terhadap format data yang ada padanya dengan format
data yang diinginkan oleh sistem Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP)
dan sistem Direktorat Jenderal Pajak. Oleh karena itu, diharapkan Wajib Pajak
harus berhati-hati dan harus benar-benar mengerti mengenai bagaimana cara
penggunaan sistem ini.
Fasilitas-fasilitas yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat
keterkaitan satu sama lain seperti penyampaian Surat Pemberitahuan melalui
e-filing yang menggunakan e-SPT dalam hal penyimpanan data Wajib Pajak
beserta perhitungan pajak terhutangnya. Akan tetapi e-SPT tidak serta merta
5
disampaikan melalui e-filing. E-SPT juga bisa disampaikan dengan cara
datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak atau dapat disampaikan melalui
pelayanan Drop Box.
Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh Direktorrat Jenderal Pajak untuk
memudahkan Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT)
terdapat kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga Wajib Pajak
dapat memilih fasilitas mana yang sesuai dengan masing-masing Wajib Pajak.
Pajak adalah komponen penting dalam APBN, pajak menjadi andalan
penerimaan terbesar pemerintah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan,
sehingga tidak heran kalau pemerintah memberikan perhatian khusus pada
sektor ini untuk mengamankan penerimaan negara. Perhatian khusus yang
diberikan antara lain komitmen pemerintah dalam hal ini Ditjen Pajak untuk
memberikan pelayanan prima (sesuai mottonya “menjadi model pelayanan
masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan kelas
dunia yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat”).
Meningkatkan dan mengedepankan layanan ini terlihat terus dengan
diberikannya fasilitas-fasiitas dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan
(SPT). Salah satunya adalah perbaikan kualitas layanan tujuannya adalah agar
meningkatkan kepuasan dan kepatuhan Wajib Pajak. Upaya peningkatan
kualitas layanan dapat dilakukan dengan cara penigkatan kualitas dan
kemampuan teknis pegawai dalam bidang perpajakan, perbaikan
infrastruktur,penggunaan sistem informasi dan teknologi untuk memberikan
kemudahan kepada Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.
6
Kualitas pelayanan yang baik akan berdampak pada Kepuasan Wajib
Pajak,sehingga akan meningkatkan kepatuhan dan kesadaran Wajib Pajak
untuk membayar pajaknya tepat waktu sehingga penerimaan dapat meningkat.
Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan diharapkan dapat meningkatkan
Kepuasan Wajib Pajak sebagai pelanggan.
Penelitian-penelitian sebelumnya yang menjadi dasar peneliti untuk
melakukan penelitian ini adalah yang dilakukan oleh Nugroho et. al. (2014)
yang menyatakan bahwa layanan Drop Box dan e-filing berpengaruh secara
simultan terhadap kepatuhan penyampaian SPT tahunan, dan penelitian yang
dilakukan oleh Lingga (2013) yang menyatakan bahwa penerpan e-SPT
berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwah pemberian fasilitas-
fasilitas bagi Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan seperti
Drop Box, e-SPT, dan e-filing berperan penting dalam sistem perpajakan di
Indonesia untuk dapat dengan sukses mencapai sasaran yang diharapkan
dalam menghasilkan penerimaan pajak yang optimal dan juga memberikan
kepuasan terhadap Wajib Pajak karena membantu Wajib Pajak dalam
melaksanakan kewajiban perpajakannya.
Oleh karena itu peyusun skripsi ini memilih judul “PENGARUH
FASILITAS DROP BOX, E-SPT DAN E-FILING DALAM
PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TERHADAP
KEPUASAN WAJIB PAJAK”
7
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penelitian ini
bermaksud menguji pengaruh fasilias Drop Box, e-SPT dan e-filing dengan
Kepuasan Wajib Pajak. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Pengaruh fasilitas Drop Box dalam penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib Pajak ?
2. Bagaimana Pengaruh fasilitas e-SPT dalam penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib Pajak ?
3. Bagaimana Pengaruh fasilitas e-filing dalam penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib Pajak ?
4. Bagaimana pengaruh fasilitas Drop Box, e-SPT, dan e-filing dalam
penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara simultan terhadap
Kepuasan Wajib Pajak ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas Drop Box dalam penyampaian
Surat Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib
Pajak.
b. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas e-SPT dalam penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib Pajak.
8
c. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas e-filing dalam penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) secara parsial terhadap Kepuasan Wajib Pajak.
d. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas Drop Box, e-SPT, dan e-filing
dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara simultan
terhadap Kepuasan Wajib Pajak.
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : kontribusi teoritis dan
kontribusi praktis
a. Kontribusi Teoritis
1) Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wacana bagi
segenap civitas ekonomi, khususnya jurusan akuntansi agar
memiliki pemahaman tentang fasilitas-fasilitas dalam penyampaian
Surat Pemberitahuan (SPT) seperti Drop Box, e-SPT dan e-filing
dan hubungannya dengan Kepuasan Wajib Pajak.
2) Ilmu Akuntansi Perpajakan
Penelitian ini diharapakan menambah literatur pembendaharaan
ilmu pengetahuan dan acuan penelitian pada bidang studi
perpajakan terutama untuk peneliti yang ingin melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai fasilitas penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) yang diberikan oleh Direktorat Jenderal
Pajak.
9
3) Peneliti
Dengan adanya penelitian ini diharapkan peneliti dapat
menerapkan teori dan memperoleh pemahaman mengenai
penerapan fasilitas Drop Box, e-SPT dan e-filing serta pengaruhnya
terhadap Kepuasan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak
Jakarta Pusat.
b. Kontribusi Praktis
1) Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi kebijakan yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan Kepuasan Wajib Pajak
terutama dalam hal pelayanan penyampaian Surat Pemberitahuan
(SPT).
2) Masyarakat
Sebagai sarana informasi mengenai pengaruh diterapkanya
fasilitas-fasilitas dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT)
seperti Drop Box, e-SPT dan e-filing dengan Kepuasan Wajib
Pajak. Hal ini penting agar masyarakat mengetahui faktor-faktor
apa saya yang mempengaruhi Kepuasan Wajib Pajak itu sendiri.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Gambaran Umum Perpajakan
a. Pengertian Pajak
Pajak adalah sumber penerimaan terbesar Negara yang
digunakan dalam APBN. Definisi pajak menurut Undang-Undang
Nomor 16 tahun 2009 tentang perubahan keempat atas Undang-
Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1 berbunyi :
“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.”
Beberapa definisi tentang pajak yang dikemukakan para ahli di bidang
perpajakan untuk menjadi bahan perbandingan antara lain:
Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani yang dikutip oleh Ilyas (2007:5):
“Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, yang gunannya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan.”
Menurut Prof. Dr. Rochmat. Soemitro, SH yang dikutip oleh
Ilyas (2007:5) :
11
“Pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.”
Berdasarkan ketiga pengertian pajak diatas dapat disimpulkan
bahwa pajak adalah kewajiban bagi masyarakat untuk membayarkan kas
kepada negara yang dapat dipaksakan berdasarkan undang-undang tanpa
mendapat timbal balik secara langsung.
b. Fungsi Pajak
Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak
merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua
pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Menurut Erly Suandy
(2012:12) terdapat dua fungsi pajak yaitu:
1) Fungsi Penerimaan (budgeteir)
Pajak berfungsi untuk memasukan uang sebanyak-banyaknya ke kas
negara, dengan tujuan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
negara. Penerimaan dari sektor pajak menjadi tulang punggung
penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Anggaran
Belanja Negara (APBN)
2) Fungsi mengatur (regulerend)
Pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur masyarakat baik
dibidang ekonomi, sosial, maupun politik dengan tujuan tertentu.
12
Contohnya adalah pemberian insentif pajak (Tax holiday), pengenaan
pajak ekspor untuk produk-produk tertentu dalam memenuhi
kebutuhan dalam negeri dan pengenaan bea masuk dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah untuk produk-produk import tertentu
dalam rangka melindungi produk dalam negeri.
c. Pengelompokan Pajak
Menurut Murtopo (2011:3) terdapat tiga pengelompokan pajak
yaitu pengelompokan menurut golongannya, menurut sifat dan menurut
lembaga pemungutnya.
1) Menurut golongannya:
a) Pajak langsung adalah pajak yang pembebannya tidak dapat
dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban lansung Wajib
Pajak yang bersangkutan. Contoh: Pajak Penghasilan
b) Pajak tidak langsung, pajak yang pembebannya dapat dilimpahkan
ke pihak lain. beban pajak yang dipikul seseorang dapat
dilimpahkan seluruhnya maupun sebagian kepada pihak lain.
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai.
2) Menurut sifatnya
a) Pajak Subjektif (pajak perseorangan): pajak yang berpangkal atau
berdasarkan pada subjeknya yang kemudian selanjutnya di cari
syarat objektifnya, dalam arti memperhatikan keadaan dari Wajib
Pajak. Seperti Status kawin, tidak kawin dan kawin dengan 13
tunjangan. Hal tersebut menjadikannya sebagai beban yang harus
dipikul sebagai pengurang penghasilan. Contoh: Pajak Penghasilan
b) Pajak objektif. (pajak kebendaan): pajak yang berpangkal atau
berdasarkan pada objeknya tanpa memperhatikan keadaan dari
Wajib Pajak. Besar kecilnya pajak tidak dipengaruhi oleh keadaan
subyeknya, setelah ketemu obyeknya baru dicari subyeknya (orang
atau badan yang bersangkutan). Contoh: Pajak Pertambahan Nilai
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
3) Menurut lembaganya pemungutnya:
a) Pajak Pusat (Pajak negara) adalah pajak yang dipungut oleh
pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga
negara. Contoh: Pajak penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan,
dan BeaMaterai.
b) Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh:
Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak hiburan, Pajak Reklame, Pajak
Penerangan Jalan.
Maka dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa pengelompokan pajak terbagi 3, yaitu menurut golongannya
terdapat pajak yang tidak dapat dilimpahkan dan pajak yang tidak
dapat dilimpahkan, menurut sifatnya terdapat pajak yang berdasarkan 14
subjeknya dan pajak berdasarkan objeknya, menurut pemungutnya
terdapat pajak yang dipungut pemerintah pusat dan pajak yang
dipungut pemerintah daerah.
d. Asas – Asas Pemungutan Pajak
Didalam melakukan pemungutan pajak baik yang dikelola oleh
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah selalu berpedoman pada asas
– asas pemungutan pajak menurut Murtopo (2011:4), yaitu :
1) Asas kebangsaan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan suatu negara. Asas ini
diberlakukan kepada setiap oaring asing yang bertempat tinggal di
Indonesia untuk membayar pajak.
2) Asas Tempat Tinggal
Negara-negara mempunyai hak untuk memungut atas seluruh
penghasilan Wajib Pajak berdasarkan tempat tinggal Wajib Pajak.
Wajib Pajak yang bertempat tinggal di Indonesia dikenai pajak atas
penghasilan yang diterima/diperoleh, yang berasal dari Indonesia atau
berasal dari luar negeri (Pasal 4 UU Pajak Penghasilan)
3) Asas sumber penghasilan
Negara mempunyai hak untuk memungut pajak atas penghasilan yang
bersumber pada suatu negara yang memungut pajak. Dengan demikian
Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan di
15
Indonesia dikenai pajak di Indonesia tanpa memperhatikan tempat
tinggal Wajib Pajak.
e. Sistem Pemungutan Pajak
Menurut Murtopo (2011:5) sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi
3 yaitu :
1) Official Assessment System
Suatu sistem pajak yang memberi kewenangan kepada pemerintah
(fiskus-pegawai pajak) untuk menentukan besarnya pajak yang
terhutang. Ciri-ciri Official Assessment System antara lain
a) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terhutang berada
pada fiskus;
b) Wajib Pajak bersifat pasif;
c) Utang pajak yang timbul setelah diterbitkannya Surat
Pembertitahuan Pajak Terhutang atau Surat Ketetapan Pajak oleh
fiskus.
2) Self Assessment System
Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang,
kepercayaan, tanggung jawab, kepada wajih pajak untuk menghitung,
memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak
terhutang dan harus dibayar.
16
3) With Holding System
Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada
pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang
terhutang oleh Wajib Pajak. Pajak yang dipotong atau dipungut oleh
pihak lain, nanti bisa menjadi kredit pajak atau merupakan pelunasan
atas pajak terhutang.
2. Surat Pemberitahuan (SPT)
a. Definisi Surat Pemberitahuan (SPT)
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak
digunakan untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak,
objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta kewajiban sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Pasal 1
angka 11 UU KUP).
b. Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)
Menurut Murtopo (2011:35) SPT berfungsi untuk melaporkan
seluruh kewajiban perpajakan Wajib Pajak. Dari SPT yang diisi sendiri
oleh Wajib Pajak itu dapat diketahui kewajiban Wajib Pajak dan sebagai
alat Direktorat Jendral Pajak untuk mengetahui kewajiban perpajakan
Wajib Pajak. Apabila ada Wajib Pajak yang tidak melaporkan SPT tidak
peduli Wajib Pajak tersebut sudah membayarkan pajaknya ke Kas Negara
Direktorat Jendral Pajak akan menganggap Wajib Pajak belum membayar
pajak. 17
c. Ketentuan Pengisian SPT
Setiap Wajib Pajak mengisi Surat Pemberitahuan degan benar, lengkap
dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin,
angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan kemudian menandatangani
serta menyampaikannya ke Direktorat Jendral Pajak tempat Wajib Pajak
terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan Diretorat
Jendral Pajak. Yang dimaksud dengan benar, lengkap dan jelas dalam
mengisi Surat Pemberitahuan adalah :
1) Benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar dalam
menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan,
dalam penulisan, dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya;
2) Lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan dengan
objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam Surat
Pemberitahuan; dan
3) Jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari objek pajak dan
unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan.
18
d. Jenis-Jenis Surat Pemberitahuan (SPT)
Jenis-jenis Surat Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan oleh
Wajib Pajak adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2 Jenis-Jenis SPT
No. Jenis SPT Rincian Jenis A SPT Tahunan Pajak
Penghasilan 1.SPT Tahunan PPh
Orang Pribadi 2.SPT Tahunan PPh
Badan
B SPT Masa 1.SPT Masa Pajak Penghasilan
2.SPT Masa PPN 3.SPT Masa PPN bagi
Pemungut PPN
a. SPT Masa PPh Pasal 21/26
b.SPT Masa PPh Pasal 22
c. SPT Masa PPh Pasal 23/26
d.SPT Masa PPh Pasal 4(2)
e. SPT Masa PPh Pasal 15
Sumber : Murtopo (2011:27)
3. Drop Box
a. Pengertian Umum Fasilitas Drop Box
Salah satu fasilitas pelayanan perpajakan pada tahun 2009,
pemerintah memberikan fasilitas pelayanan kepada Wajib Pajak untuk
mempermudah pelaporan SPT bagi Wajib Pajak agar tidak mengalami
antrian saat pelaporan SPT, yaitu fasilitas Drop Box. Berdasarkan Surat
19
Edaran Direktur Jenderal pajak Nomor 6 Tahun 2010 menyatakan
pengertian Drop Box, yaitu:
“Drop Box adalah tempat dimana SPT Tahunan dapat diterima. Drop Box ini sesuai namanya, berbentuk kotak berukuran cukup besar dengan logo DJP dan lubang seperti celengan tempat memasukkan SPT Tahunan. Drop Box ini ditempatkan pada tempat yang memang strategis, seperti pusat-pusat perbelanjaan dan pusat-pusat keramaian di mana saja yang nantinya akan disediakan Drop Box maupun ditaruh di kantor-kantor pajak.”
Dengan fasilitas Drop Box ini kemungkinan antrian dapat terjadi
jika ada Wajib Pajak yang belum faham cara mengisi SPT dan meminta
petunjuk di tempat penerimaan SPT. Untuk menghindari antrian seperti ini
sebaiknya petugas penerima SPT di lokasi-lokasi tertentu lebih dari satu
orang. Terdapat dua perubahan dalam proses penerimaan dan pengolahan
SPT Tahunan yang dilakukan dengan fasilitas Drop Box, yaitu:
1) Wajib Pajak bisa menyampaikan SPT di mana saja
Dengan fasilitas seperti ini Wajib Pajak dapat menyampaikan SPT
Tahunan dimana saja sepanjang dalam batas waktu pelaporan. Artinya
untuk yang sedang berlibur misalnya ke Bali, sedangkan Wajib Pajak
tersebut terdaftar di salah satu KPP Pratama di Jakarta tidak harus
kembali ke Jakarta untuk menyampaikan SPT tahunan-nya. Cukup
menyampaikan ke KPP yang ada di Bali atau pada Drop Box yang ada
disana.
20
2) Tugas baru petugas penerima SPT
Pegawai yang ditunjuk sebagai Petugas Penerima SPT pada Drop Box
yang menggunakan tanda pengenal pegawai yang sah akan memberi
tanda terima yang nomornya sudah tercetak (prenumbered). Di
amplopnya juga akan ditempeli tanda terima oleh petugas penerima
pajak. Ketentuan penomoran Tanda Terima, yaitu:
a) Nomor ditentukan terlebih dahulu (prenumbered).
b) Nomor terdiri dari 13 digit dengan dengan format : aaa-bb-
cccccccc. aaa : Kode KPP bb :Kode Unit Penerima SPT di masing-
masing KPP (TPT/Drop Box) cccccccc : Nomor urut Tanda
Terima di setiap unit penerima SPT.
c) Kepala KPP menetapkan Kode Unit Penerima SPT dengan Surat
Keputusan Kepala KPP.
d) Sejak berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
1/PJ/2010, penomoran Tanda Terima dimulai dari aaa-bb-
00000001. Selanjutnya, pada saat pergantian tahun penomoran
tanda terima dimulai kembali dari aaa-bb-00000001.
e) Kepala Seksi Pelayanan membagi penjatahan nomor Tanda Terima
di setiap unit Penerima SPT.
f) Kepala Seksi Pelayanan melakukan pengawasan penggunaan
nomor Tanda Terima.
21
Dengan fasilitas Drop Box, SPT yang diterima tanpa didahului
penelitian atas kelengkapan SPT, sehingga pegawai KPP yang menerima
SPT nantinya akan mensortir SPT Tahunan yang masuk. Jika SPT yang
masuk tidak terdaftar di KPP tersebut maka KPP tersebut harus
mengirimkan SPT Tahunan tersebut ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.
4. Surat Pemberitahuan Elektronik (E-SPT)
a. Definisi E-SPT
Guna mendukung berjalannya modernisasi pajak, terus
dikembangkan pemanfaatannya dan penerapan E-SPT dimaksudkan agar
semua proses kerja dan pelayanan berjalan dengan baik, lancar, cepat dan
akurat. Menurut Pandiangan (2008) E-SPT adalah penyampaian SPT
dalam bentuk digital ke KPP secara elektronik atau dengan media
komputer.
Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan
bahwa E-SPT adalah suatu program yang dapat digunakan oleh Wajib
Pajak untuk melakukan pengisian dan pelaporan SPT secara cepat, tepat
dan akurat.
b. Manfaat E-SPT
Dengan adanya modernisasi pajak dan E-SPT sebagai salah
satunya, maka E-SPT sebagai program aplikasi yang berguna untuk
mempermudah Wajib Pajak dalam perpajakannya memiliki beberapa
22
manfaat. Manfaat E-SPT seperti tang dijabarkan pemerintah pada situs
http://www.pajak.go.id/e-SPT adalah:
1) Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat dan aman, karena
lampiran dalam bentuk media CD/disket
2) Data perpajakan terorganisir dengan baik
3) Sistem aplikasi e-SPT mengorganisasikan data perpajakan perusahaan
dengan baik dan sistematis
4) Penghitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan
sistem computer
5) Kemudahan dalam membuat Laporan Pajak
6) Data yang disampaikan WP selalu lengkap, karena penomoran
formulir dengan menggunakan sistem komputer.
7) Menghindari pemborosan penggunaan kertas
8) Berkurangnya pekerjaan-pekerjaan klerikal perekaman SPT yang
memakan sumber daya yang cukup banyak
Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas bahwa dengan adanya E-
SPT penyampaian dan perhitungan SPT dapat dilakukan dengan cepat
karena menggunakan aplikasi yang dapat membantu Wajib Pajak
menghitung pajak yang harus dibayarkan, dan data yang disampaikan
Wajib Pajak diproses dengan cepat dan tepat.
23
c. Tata Cara Penyampaian SPT Secara Elektronik (E-SPT)
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-
383/PJ/2002 jo. Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. Per-184/PJ/2004.
Tata cara dan persyaratan bagi Wajib Pajak untuk dapat melaporkan SPT
denggan menggunakan e-SPT adalah sebagai berikut:
1) Wajib Pajak melakukan instalasi aplikasi E-SPT pada sistem computer
yang digunakan untuk keperluan administrasi perpajakannya;
2) Wajib Pajak menggunakan aplikasi E-SPT untuk merekam data-data
perpajakan yang akan dilaporkan, yaitu antara lain:
a) Data Identitas Wajib Pajak Pemotong/Pemungut dan Identitas
Wajib Pajak yang dipotong/dipungut seperti NPWP, Nama,
Alamat, Kode Pos, Nama KPP, Pejabat Penandatangan, Kota,
Format Nomor Bukti Potong/Pungut, Nomor awal bukti
Potong/Pungut, Kode Kurs Mata Uang yang Digunakan;
b) Bukti Pemotongan/Pemungutan Pajak Penghasilan (PPh);
c) Faktur Pajak;
d) Data perpajakan yang terkandung dalam SPT;
e) Data Surat Setoran Pajak (SSP), Seperti: Masa Pajak, Tahun Pajak,
tanggal setor, nomor transaksi penerimaan Negara (NTPN), kode
Akun, dan jumlah pembayaran pajak;
3) Wajib Pajak yang telah memiliki sistem administrasi
keuangan/perpajakan sendiri dapat melakukan proses impor data dari 24
sistem yang dimiliki Wajib Pajak ke dalam aplikasi E-SPT dengan
mengacu kepada format data yang sesuai dengan aplikasi E-SPT;
4) Wajib Pajak mencetak Bukti Pemotongan/Pemungutan dengan
menggunakan aplikasi E-SPT dan menyampaikannya kepada pihak
yang dipotong/dipungut;
5) Wajib Pajak mencetak formulir Induk SPT Masa PPh dan/atau SPT
Masa pajak pertambahan nilai (PPN) dan/atau SPT Tahunan PPh
menggunakan aplikasi E-SPT;
6) Wajib Pajak menandatangani formulir Induk SPT Masa PPh dan/atau
SPT Masa PPN dan/atau SPT Tahunan PPh hasil cetakan aplikasi
ESPT;
7) Wajib Pajak membentuk file data SPT dengan menggunakan aplikasi
E-SPT dan disimpan dalam media (disket, CD, dan sebagainya);
8) Wajib Pajak melaporkan SPT dengan menggunakan media elektronik
ke KPP dengan membawa formulir induk SPT masa PPh dan atau SPT
masa PPn dan atau SPT tahunan PPh hasil cetakan aplikasi e-SPT
yang telah ditandatangani beserta file data SPT yang tersimpan dalam
media computer sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku;
9) Wajib Pajak melaporkan SPT secara elektronik ke KPP dengan
membawa formulir induk masa PPh dan atau SPT masa PPn dan atau
SPT tahunan PPh hasil cetakan aplikasi e-SPT yang telah 25
ditandatangani dengan membawa berita acara serah terima informasi
SPT yang dikirim secara elektronik sesuai dengan ketentuan
perundang-undanggan yang berlaku.
5. E-filing (Electronic Filing)
Salah satu upaya penerapan e-system dalam hal modernisasi
perpajakan yang dilakukan oleh Ditjen Pajak adalah penerapan e-filing
(electronic filing). Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor
Kep-88/ PJ/ 2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara
Elektronik dalam Pasal dijelaskan bahwa :
“Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan secara elektronik melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi (Application Service Provider) yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak.”
a. Penyampaian SPT Secara E-filing
E-filing adalah layanan yang disediakan oleh Direktorat Jenderal
Pajak yang berfungsi agar Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat
Pemberitahuan (SPT) pajak beserta lampirannya secara online dan real
time dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet. Penyampaian SPT
secara elektronik ini dilakukan melalui perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi
yang telah ditentukan oleh Dirjen Pajak. Sebelum teknologi e-filing ini
diberlakukan setiap Wajib Pajak harus datang secara langsung ke kantor
pajak pada hari kerja untuk melakukan pelaporan SPT pajaknya. Tetapi
setelah adanya teknologi e-filing maka Wajib Pajak dapat melaporkan
26
SPT pajak selama 24 jam penuh setiap harinya. Karena perusahaan
Penyedia Jasa Aplikasi yang telah ditunjuk oleh Dirjen Pajak selalu
beroperasi setiap saat. Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor Kep-05/ PJ./ 2005 Pasal 6 dijelaskan bahwa:
1) Penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik dapat dilakukan
selama 24 (dua puluh empat) jam sehari dan 7 (tujuh) hari seminggu
dengan standar Waktu Indonesia Bagian Barat.
2) Surat Pemberitahuan yang disampaikan secara elektronik pada akhir
batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan yang jatuh pada hari
libur, dianggap disampaikan tepat waktu.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa proses
penyampaian SPT secara e-filing ini dapat dilakukan kapan saja dan
dimana saja oleh Wajib Pajak yang bersangkutan. Selain itu ditegaskan
juga bahwa dalam pelaporan SPT secara e-filing, batas waktu pelaporan
tetap berlaku meskipun hari tersebut merupakan hari libur nasional.
Hal ini berbeda dengan penyampaian SPT secara manual (non
elektronik) dimana batas waktu pelaporan yang berlaku dimajukan satu
hari sebelum hari libur nasional. Seperti yang ditetapkan dalam Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 184/ PMK.03/ 2007
tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran
Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak dan Tata Cara Pembayaran,
Penyetoran dan Pelaporan Pajak serta Tata Cara 27
b. Prosedur Sistem E-filing
Ada beberapa langkah atau prosedur yang harus dilakukan oleh
Wajib Pajak jika SPT pajaknya akan disampaikan secara efiling. Prosedur
penyampaian SPT secara e-filing ini diatur dengan Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor Kep-05/ PJ./ 2005 tentang Tata Cara Penyampaian
Surat Pemberitahuan Secara Elektronik (e-filing) melalui Perusahaan
Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Tahapan-tahapan tersebut antara lain :
1) Langkah Pertama: Mengajukan Permohonan
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh Wajib Pajak
sebelum dapat menyampaikan SPT secara e-filing adalah mengajukan
permohonan secara tertulis kepada Kepala KPP tempat Wajib Pajak
bersangkutan terdaftar. Surat permohonan ini disampaikan oleh Wajib
Pajak untuk mendapatkan Electronic Filing Identification Number (e-
FIN) sebagai identitas bagi Wajib Pajak yang akan melaporkan
SPTnya secara elektronik. Pasal 1 (1) Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor Kep-05/ PJ./ 2005 menyatakan bahwa :
“Electronic Filing Identification Number (e-FIN) adalah nomor identitas yang diberikan olehKantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar kepada Wajib Pajak yang mengajukan permohonan untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan secara elektronik (e-filing).”
Surat permohonan yang diajukan tersebut harus dilengkapi
dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Dirjen Pajak.
28
Sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 3 (2) Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor Kep-05/ PJ./ 2005:
Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan
secara tertulis kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib
Pajak terdaftar sesuai dengan contoh surat permohonan sebagaimana
tersebut pada Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, dengan
melampirkan fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak atau Surat
Keterangan Terdaftar dan dalam hal Pengusaha Kena Pajak disertai
dengan fotokopi Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
2) Langkah Kedua: Registrasi ke ASP
Setelah mendapatkan e-FIN maka langkah selanjutnya yang
harus dilakukan oleh Wajib Pajak adalah mendaftar atau registrasi ke
salah satu ASP yang telah ditunjuk oleh Dirjen Pajak. Apabila
registrasi tersebut telah berhasil maka ASP bersangkutan akan
mengirimkan:
a) User ID dan Password.
b) Prosedur penyampaian SPT secara elektronik (e-filing).
c) Aplikasi e-SPT (Surat Pemberitahuan berbentuk elektronik)
beserta petunjuk penggunaan sesuai dengan jenis-jenis pajak yang
diperlukan.
29
d) Sertifikat Digital (Digital Sertificate) yang akan terinstal secara
otomatis ke dalam komputer yang digunakan oleh Wajib Pajak
untuk melakukan registrasi. Sertifikat Digital ini berfungsi untuk:
e) Keamanan dengan melakukan pengacakan data e-SPT
(encryption).
3) Langkah Ketiga: Proses E-filing
Setelah seluruh langkah tersebut terpenuhi maka Wajib Pajak
dapat segera menyampaikan SPT nya secara online. Wajib Pajak dapat
mengakses website ASP dengan menggunakan login, password dan e-
FIN yang telah diperoleh sebelumnya. Setelah itu Wajib Pajak dapat
melakukan upload data SPT nya. Jika proses upload data telah selesai,
sistem ASP akan mencatat log transaksi Wajib Pajak yang meliputi
nama, NPWP, kode Sertifikat Digital, e-FIN, tanggal dan jam proses
pelaksanaan e-filing dan akan berhubungan secara langsung dengan
sistem di KPP untuk meneruskan proses penyampaian SPT.
Jika sistem yang ada di KPP telah menerima data elektronik
SPT Wajib Pajak dengan benar dan lengkap maka sistem ini akan
membubuhkan Bukti Penerimaan SPT elektronik di bagian bawah
Induk SPT. Bukti Penerimaan ini berisi informasi NPWP, tanggal
transaksi, Nomor Transaksi Penyampaian SPT (NTPS), Nomor
Transaksi Pengiriman ASP (NTPA) dan nama ASP.
30
4) Langkah Keempat: Proses setelah pelaksanaan e-filing
Karena pelaporan dengan tanda tangan basah masih diperlukan
maka Wajib Pajak harus melakukan pencetakan (print out) formulir
Induk SPT yang telah dibubuhi bukti penerimaan elektronik.
Kemudian Wajib Pajak harus menandatangani induk SPT tersebut dan
mengirimkan atau menyampaikannya secara langsung ke KPP tempat
Wajib Pajak terdaftar.
Dalam Pasal 7 (2) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
Kep-05/ PJ./ 2005 dijelaskan bahwa: Wajib Pajak dapat
menyampaikan induk Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) beserta Surat Setoran Pajak (bila ada dan dokumen
lainnya yang wajib dilampirkan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat
Wajib Pajak terdaftar secara langsung atau melalui pos secara tercatat,
paling lama:
a) 14 (empat belas) hari sejak batas terakhir pelaporan Surat
Pemberitahuan dalam hal Surat Pemberitahuan disampaikan
sebelum batas akhir penyampaian;
b) 14 (empat belas) hari sejak tanggal penyampaian Surat
Pemberitahuan secara elektronik dalam hal Surat Pemberitahuan
disampaikan setelah lewat batas akhir penyampaian.
Artinya print out SPT elektronik dan bukti penerimaan harus
disampaikan secara langsung ke KPP dalam waktu 14 hari sejak 31
tanggal penyampaian SPT secara elektronik baik SPT tersebut
disampaikan sebelum maupun setelah lewat batas akhir penyampaian.
c. Penyedia Jasa Aplikasi (ASP)
Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service
Provider (ASP) merupakan suatu perusahaan yang menyediakan sarana
dan prasarana bagi Wajib Pajak yang ingin menyampaikan SPT secara
elektronik. Menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-05/
PJ./ 2005 dalam Pasal 1 dijelaskan bahwa
“Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP) adalah perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang telah ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak sebagai perusahaan yang dapat menyalurkan penyampaian Surat Pemberitahuan Secara elektronik ke Direktorat Jenderal Pajak.”
Selain sebagai pihak yang menyediakan sarana dalam
penyampaian SPT secara elektronik, ASP juga berfungsi sebagai lembaga
mediasi atau perantara yang menghubungkan antara Wajib Pajak dengan
Aparat Pajak. Selain itu ASP juga dapat memberikan berbagai informasi
perpajakan yang dibutuhkan oleh Wajib Pajak melalui website yang telah
disediakan.
1) Jenis ASP
Salah satu ASP yang telah ditunjuk oleh Dirjen Pajak dalam
menyediakan fasilitas penyampaian SPT secara e-filing adalah
www.laporpajak.com. Website ini merupakan ASP pertama yang
ditunjuk oleh Dirjen Pajak. Selain itu terdapat beberapa ASP yang 32
dapat dimanfaatkan oleh Wajib Pajak dalam hal pelaporan SPT nya,
yaitu:
a) www.pajakku.com
b) www.spt.co.id
c) www.layananpajak.com
d) www.pajakmandiri.com
e) www.onlinepajak.com
f) www.setorpajak.com
g) www.taxreport.web.id
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-05/ PJ./ 2005
dalam Pasal 7 (6) menyatakan bahwa
“Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) wajib memberikan jaminan kepada Wajib Pajak bahwa Surat Pemberitahuan beserta lampirannya yang disampaikan secara elektronik dijamin kerahasiaannya, diterima di Direktorat Jenderal Pajak secara lengkap dan real time serta diakui oleh pihak Wajib Pajak dan Direktorat Jenderal Pajak.”
Artinya pada saat Wajib Pajak melaporkan SPT melalui salah
satu ASP yang telah disediakan maka informasi perpajakan dan
identitas Wajib Pajak akan tersimpan dalam sistem ASP yang
digunakan. Oleh karena itu pihak ASP wajib memberi jaminan akan
kerahasiaan informasi Wajib Pajak tersebut sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
33
d. Ketentuan Tarif E-filing
Sistem e-filing merupakan sarana yang diciptakan oleh Pemerintah
untuk memudahkan Wajib Pajak dalam hal penyampaian Surat
Pemberitahuan. Namun dalam prakteknya, Pemerintah masih
membutuhkan pihak lain yakni perusahaan swasta sebagai penyedia
fasilitas website yang dapat digunakan oleh Wajib Pajak untuk
menyampaikan SPT pajaknya. Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP)
merupakan perusahaan swasta komersial yang dalam kegiatan jasanya
mengenakan tarif tertentu terhadap setiap Wajib Pajak yang
memanfaatkan sarana website yang disediakan. Adapun ketentuan tarif
jasa e-filing yang dikenakan kepada Wajib Pajak adalah:
1) Tarif jasa e-filing untuk setiap Wajib Pajak adalah sama dan tidak
tergantung besar utang pajaknya.
2) Tarif yang dikenakan untuk jasa e-filing tersebut adalah:
a) Biaya registrasi atau pendaftaran (1 x selamanya) dikenakan tarif
sebesar Rp. 50.000.
b) Biaya keanggotaan sebesar Rp. 200.000,- pertahun.
c) Biaya pengiriman data (submission) sebesar Rp. 40.000,- untuk
semua pasal setiap pengiriman tidak termasuk pembetulan.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tarif jasa e-
filing yang dikenakan merupakan biaya kepatuhan Wajib Pajak yang
34
harus dipenuhi dalam melakukan kewajiban perpajakannya. Dan
berdampak pula pada penerimaan pajak.
6. Kepuasan Wajib Pajak
a. Pengertian Kepuasan Wajib Pajak
Menurut Kotler (2000:42) ,kepuasan adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi
atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-
harapnnya. Jadi, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas
kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawah harapan maka pelanggan
tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan akan puas.
Jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan amat puas atau
senang. Kunci untuk menghasikan kesetian pelanggan adalah memberikan
nilai pelanggan yang tinggi.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan dalam konteks Kepuasan
Wajib Pajak merupakan kepuasan yang dirasakan oleh Wajib Pajak
setelah membandingkan persepsi atau kesannya terhadap suatu kinerja
yang diberikan oleh aparatur pajak yang dapat diukur secara kualitatif dan
kuantitatif atas pelayanan yang diberikan. Pelayanan yang diberikan oleh
aparatur pajak merupakan kemudahan yang diberikan oleh Direktorat
Jendral pajak untuk senantiasa menunaikan kewajiban membayar pajak
dengan menggunakan fasilitas-fasilitas untuk menyampaikan Surat
Pemberitahuan (SPT) yang memudahkan Wajib Pajak serta aman dan 35
terjaga kerahasiaannya sehingga Wajib Pajak merasa puas atas pelayanan
yang diberikan.
Walaupun sulit mengukur Kepuasan Wajib Pajak atau
ketidakpuasan Wajib Pajak, kantor pelayanan pajak modern berusaha
menyediakan pelayanan yang sesuai kebutuhan dan harapan Wajib Pajak.
Jika pelayanan diterima Wajib Pajak melebihi atau sama dengan apa yang
diharapkan,maka dapat dikatakan pelayanan baik atau memuaskan. Akan
tetapi menjadi sebaliknya apabila pelayanan yang diterima kurang dari
yang diharapkan oleh Wajib Pajak maka dapat dikatakan pelayanan
tersebut tidak memuaskan.
36
B. P
enel
itian
Ter
dahu
lu
Has
il pe
nelit
ian
terd
ahuu
yan
g da
pat d
ijadi
kan
refe
rens
i dal
am p
enel
itian
ini a
dala
h :
Tab
el 2
.1
Pene
litia
n-Pe
nelit
ian
Ter
dahu
lu
Ber
sam
bung
pad
a ha
lam
an b
erik
utny
a.
No
Nam
aPe
nelit
i Ju
dul P
enel
itian
M
etod
olog
i Pen
eliti
an
Has
il Pe
nelit
ian
Pers
amaa
n Pe
rbed
aan
1.Id
a A
yu P
utu
Nom
iPr
iman
dari
(201
4)
Efek
tivita
s Dro
p Bo
x Se
baga
i Sar
ana
Pela
pora
n Sp
t Tah
unan
Pa
da K
epat
uhan
Waj
ib
Paja
k B
adan
Var
iabe
l ind
epen
den
fasi
litas
dro
p B
ox
Efek
tivita
s dro
p bo
k se
baga
i sar
ana
peny
ampa
ian
SPT
tahu
nan
di K
PP
Ban
dung
Uta
ra
Efek
tivita
s Dro
p Bo
x se
baga
i sar
ana
pela
pora
n SP
T Ta
huna
n be
rpen
garu
h si
gnifi
kan
terh
adap
Kep
atuh
an
Waj
ib P
ajak
di K
anto
r Pe
laya
nan
Prat
ama
Bad
ung
Uta
ra.
2.N
ugro
ho e
t.al
. (20
14)
Peng
aruh
Lay
anan
D
rop
Box
Dan
E-fi
ling
Terh
adap
Tin
gkat
K
epat
uhan
Pe
nyam
paia
n Su
rat
Pem
berit
ahua
n (S
pt)
Tahu
nan
Paja
k Pe
ngha
sila
n
Var
iabe
l ind
epen
den
yaitu
fasi
litas
dro
p B
ox d
an e
-filin
g
Var
iabe
l dep
ende
n te
rkai
t kep
atuh
an
peny
ampa
ian
sura
t pe
mbe
ritah
uan
(SPT
) di
KPP
Par
e
Bah
wa
varia
bel d
rop
box
dan
e-fil
ing
berp
enga
ruh
seca
ra si
mul
tan
terh
adap
ke
patu
han
peny
ampa
ian
SPT
Tahu
nan
PPh.
37
Tab
el 2
.1 (L
anju
tan)
Pe
nelit
ian-
Pene
litia
n T
erda
hulu
Ber
sam
bung
pad
a ha
lam
an b
erik
utny
a.
No
Nam
aPe
nelit
i Ju
dul P
enel
itian
M
etod
olog
i Pen
eliti
an
Has
il Pe
nelit
ian
Pers
amaa
n Pe
rbed
aan
3.Ita
Sal
salin
aLi
ngga
(201
3)
Peng
aruh
Pen
erap
an e
-SP
T Te
rhad
ap
Kep
atuh
an P
ajak
: Stu
di
Empi
ris T
erha
dap
Peng
usah
a K
ena
Paja
k
di W
ilaya
h K
PP
Prat
ama
“X”
Jaw
a B
arat
I
Var
iabe
l Ind
epen
den
e-SP
T V
aria
bel D
epen
den
terk
ait k
epat
uhan
Waj
ib
Paja
k
pene
rapa
n e-
SPT
berp
enga
ruh
seca
ra
sign
ifika
n te
rhad
ap
kepa
tuha
n W
ajib
Paj
ak
4.C
asia
vera
Lava
nda
(201
3)
Pene
rapa
n e-
SPT
Seba
gai S
aran
a Pe
lapo
ran
PPn
(Stu
di
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Pene
rapa
n E-
SPT
Mas
a PP
N p
ada
Kan
tor
Pela
yana
n Pa
jak
(KPP
) Pr
atam
a Si
ngos
ari)
Var
iabe
l Ind
epen
den
fasi
litas
e-S
PT
Mer
upak
an S
tudi
Ev
alua
si E
fekt
ivita
s Pe
nera
pan
E-SP
T M
asa
PPN
pad
a K
anto
r Pe
laya
nan
Paja
k (K
PP) P
rata
ma
Sing
osar
i
Pene
rapa
n e-
SPT
seba
gai s
aran
a pe
lapo
ran
SPT
Mas
a PP
N p
ada
KPP
Pra
tam
a Si
ngos
ari t
elah
ber
jala
n cu
kup
efek
tif.
Dik
atak
an c
ukup
efe
ktif
kare
na se
bagi
an b
esar
kr
iteria
tela
h te
rpen
uhi
deng
an b
aik
38
Tab
el 2
.1 (L
anju
tan)
Pe
nelit
ian-
Pene
litia
n T
erda
hulu
Ber
sam
bung
pad
a ha
lam
an b
erik
utny
a.
No
Nam
aPe
nelit
i Ju
dul P
enel
itian
M
etod
olog
i Pen
eliti
an
Has
il Pe
nelit
ian
Pers
amaa
n Pe
rbed
aan
5.C
ham
idat
ulU
la (2
012)
Dro
p B
ox S
ebag
ai
Inov
asi B
aru
Pela
yana
n Pe
rpaj
akan
Unt
uk
Men
gopt
imal
kan
Pene
rimaa
n Pa
jak
Var
iabe
l ind
epen
den
terk
ait f
asili
tas D
rop
Box
Var
iabe
l dep
ende
n te
rkai
n pe
ngop
timal
an
pene
rimaa
n pa
jak
mel
alui
fasi
sita
s Dro
p B
ox
Sete
lah
adan
ya D
rop
Box
real
isas
i pe
nerim
aan
paja
k se
tiap
tahu
n di
atas
96%
dar
i ta
rget
ang
gara
n.
6.N
urul
Citr
aN
ovia
ndin
i(2
012)
Peng
aruh
Per
seps
i K
eber
man
faat
an,
Pers
epsi
Kem
udah
an
Peng
guna
an, D
an
Kep
uasa
n W
ajib
Paj
ak
Terh
adap
Pen
ggun
aan
E-fil
ing
Bag
i Waj
ib
Paja
k D
i Yog
yaka
rta
Var
iabe
l ind
epen
den
Sist
em e
-filin
g da
n ve
riabe
l dep
ende
n ke
puas
an w
ajib
paj
ak
Pene
litia
n m
enge
nai
pers
epsi
kem
udah
an,
kepu
asan
, dan
ke
berm
anfa
atan
pe
nggu
naan
e-fi
ling.
Res
pond
en a
dala
h w
ajib
pa
jak
di Y
ogya
karta
Terd
apat
pen
garu
h po
sitif
Kep
uasa
n W
ajib
Pa
jak
terh
adap
Pe
nggu
naan
e-fi
ling.
7.D
essy
Sutri
ani
(201
0)
Tinj
auan
Ata
s Pe
laks
anaa
n Pe
ngol
ahan
Sur
at
Pem
berit
ahua
n (S
pt)
Tahu
nan
Paja
k Pe
ngha
sila
n O
rang
Var
iabe
l ind
epen
den
fasi
litas
dro
p B
ox
Stud
i kas
us
pela
ksan
aan
fasi
litas
dr
op b
ox d
i Kan
tor
Pela
yana
n Pa
jak
Prat
ama
Ban
dung
K
aree
s
Pela
ksan
aan
fasi
litas
dr
op b
ox d
alam
pe
ngol
ahan
SPT
ta
huna
n pa
jak
peng
hasi
lan
oran
g pr
ibad
i pad
a K
anto
r
39
Tab
el 2
.1 (L
anju
tan)
Pe
nelit
ian-
Pene
litia
n T
erda
hulu
Sum
ber:
Dio
lah
dari
berb
agai
refe
rens
i.
No
Nam
aPe
nelit
i Ju
dul P
enel
itian
M
etod
olog
i Pen
eliti
an
Has
il Pe
nelit
ian
Pers
amaa
n Pe
rbed
aan
Prib
adi D
enga
n Fa
silit
as D
rop
Box
Pada
Kan
tor P
elay
anan
Pa
jak
Prat
ama
Ban
dung
Kar
ees
Pela
yana
n Pa
jak
Prat
ama
Ban
dung
K
aree
s sem
akin
m
enin
gkat
8.C
hing
-Wen
Che
n(2
010)
Impa
ct O
f Qua
lity
Ant
eced
ents
On
Taxp
ayer
Sat
isfa
ctio
n W
ith O
nlin
e Ta
x-Fi
ling
Syst
ems—
An
Empi
rical
Stu
dy
Var
iabe
l ind
epen
den
Sist
em e
-filin
g da
n ve
riabe
l dep
ende
n ke
puas
an w
ajib
paj
ak
Kep
uasa
n w
ajib
paj
ak
deng
an si
stem
paj
ak
onlin
e un
tuk
men
gaju
kan
peng
emba
lian
paja
k pe
ngha
sila
n in
divi
du.
Kep
uasa
n w
ajib
paj
ak
sang
at d
ipen
garu
hi o
leh
kual
itas p
elay
anan
pa
jak
mel
alui
sist
em
onlin
e (e
filli
ng sy
stem
)
40
C. Kerangka Pemikiran
Untuk mempermudah penulis dalam melakukan penelitian, maka pada
gambar berikut ini adalah kerangka pemikiran skripsi yang menggambarkan
permasalahan penelitian. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah fasilitas Drop Box, fasilitas e-SPT, fasilitas e-filing dan Kepuasan
Wajib Pajak.
41
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Pengaruh Fasilitas Drop Box, E-SPT Dan E-filing Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Terhadap Kepuasan Wajib Pajak
Sesuai pasal 6 ayat (2) UU KUP yang menyatakan bahwa SPT dapat disampaikan dengan cara lain, yaitu dengan menggunakan fasilitas Drop Box, e-SPT dan e-Filing.
Fasilitas Drop Box (X1)
Fasilitas E-SPT (X2)
Fasilitas E-filing (X3)
Kepuasan Wajib Pajak (Y)
Variabel Independen Variabel Dependen
Metode Penelitian :Model Regresi Berganda
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan Dan Saran
Uji Asumsi Klasik :
1) Uji Multikoloneritas 2) UjiNormalitas
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji Hipotesis :
1) Uji Koefisien Determinasi 2) Uji Statistik t 3) Uji Statistik F
42
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis Penelitian
1. Pengaruh Fasilitas Drop Box Dalam Penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) Terhadap Kepuasan Wajib Pajak.
Drop Box merupakan fasilitas yang disediakan oleh Direktorat
Jendral Pajak untuk membantu masyarakat/ Wajib Pajak dalam
memperoleh informasi terkait kewajiaban perpajakannya dan
mempermudah masyarakat/ Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT.
Kerena sebelum ada Drop Box, dalam penyampaian Surat Pemberitahuan
tahunannya, Wajib Pajak harus datang ke kantor pelayanan pajak dimana
Wajib Pajak tersebut terdaftar dan setelah adanya fasilitas Drop Box ini
Wajib Pajak dengan mudah dapat menyampaikan Surat Pemberitahuannya
diberbagai pusat-pusat perbelanjaan, pusat bisnis, maupun tempat lainnya
dimana layanan Drop Box ini dibuka. Penelitian yang dilakukan
Primandari (2014), dan Nugroho et. al (2014) meny atakan bahwa Drop
Box meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT nya.
Penelitian yang dilakukan oleh Sutriani (2010) juga menyatakan bahwa
fasilitas Drop Box meningkatkan jumlah penyampaian SPT di KPP. Hasil
dari penelitian Ula (2012) menyatakan setelah adanya fasilitas Drop Box,
realisasi penerimaan pajak setiap tahun selalu diatas 96% dari target
anggaran. Oleh karena itu dapat dibuat hipotesis bahwa Drop Box
berpengaruh terhadap kepuasan Wajib Pajak.
H1 : Fasilitas Drop Box Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan
(SPT) secara parsial berpengaruh terhadap Kepuasan Wajib Pajak.
43
2. Pengaruh Fasilitas E-SPT Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan
(SPT) Terhadap Kepuasan Wajib Pajak.
E-SPT merupakan aplikasi (software) yang dibuat oleh Direktorat
Jendral Pajak untuk digunakan oleh Wajib Pajak untuk kemudahan dalam
penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT). Penggunaan e-SPT
dimaksudkan agar semua proses kerja dan pelayanan perpajakan berjalan
dengan baik, lancar, dan akurat serta mempermudah Wajib Pajak dalam
melaksanakan kewajiban perpajakannya sehingga kepatuhan pajak
meningkat (Ita Salsalina Lingga, 2013). E-SPT merupakan salah satu
produk kreatif dari Direktorat Jenderal Pajak. Secara keseluruhan isi
program telah cukup baik, dimana pilihan-pilihan menu serta formulir SPT
yang ada pada aplikasi telah sesuai dengan kebutuhan pengguna dan
perbaikan atas program tersebut senantiasa dilakukan. E-SPT juga
memberikan manfaat/ daya guna yang tinggi bagi penggunanya, walaupun
tidak semua Informan merasakan manfaatnya. Dari pengukuran produk
kreatif, penerapan e-SPT telah dipandang cukup efektif. Secara
keseluruhan aktivitas penerapan e-SPT Masa PPN di KPP Pratama
Singosari dipandang telah baik dan memberikan kepuasan yang tinggi baik
bagi Aparatur Pajak dan sebagian besar Wajib Pajak. (Lavanda, 2013)
H2 : Fasilitas E-SPT Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT)
secara parsial berpengaruh terhadap Kepuasan Wajib Pajak.
3. Pengaruh Fasilitas E-filing Dalam Penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) Terhadap Kepuasan Wajib Pajak.
44
E-filing adalah layanan pengisian dan penyampaian Surat
Pemberitahuan Wajib Pajak secara elektronik kepada Direktorat Jenderal
Pajak, dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet. Dengan adanya
sistem ini, para Wajib Pajak akan lebih mudah menunaikan kewajibannya
tanpa harus mengantri di kantor pelayanan pajak sehingga dirasa lebih
efektif dan efisien. Selain itu, pengiriman data Surat Pemberitahuan (SPT)
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja baik di dalam maupun di luar
negeri, tidak tergantung pada jam kantor dan dapat pula dilakukan di hari
libur dan tanpa kehadiran Petugas Pajak (24 jam dalam 7 hari), dimana
data akan dikirim langsung ke database Direktorat Jenderal Pajak dengan
fasilitas internet (on-line) yang disalurkan melalui satu atau beberapa
Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Jalan keluar ini akan membantu
memangkas biaya dan waktu yang dibutuhkan Wajib Pajak untuk
mempersiapkan, memproses dan melaporkan Surat Pemberitahuan ke
Kantor Pelayanan Pajak secara benar dan tepat waktu. Oleh karena itu e-
filing berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
(Nugroho, 2014). Kemudahan penggunaan e-filing juga berpengaruh pada
Kepuasan Wajib Pajak, terdapat pengaruh positif dan sigifikan variabel
Kepuasan Wajib Pajak terhadap pengguaan e-filing (Noviandini, 2012).
H3 : Fasilitas E-filing Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan
(SPT) secara parsial berpengaruh terhadap Kepuasan Wajib Pajak.
4. Pengaruh Fasilitas Drop Box, E-SPT dan E-filing Dalam Penyampaian
Surat Pemberitahuan (SPT) Terhadap Kepuasan Wajib Pajak.
45
Ketiga fasilitas yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak untuk
melayani para Wajib Pajak dalam meyampaikan Surat Pemberitahuan
(SPT) yaitu Drop Box, e-SPT dan e-filing mempunyai kelebihan dan
kekuranggannya masing-masing. Pada intinya fasilitas-fasilitas tersebut
dapat saling bersinergi untuk membantu para Wajib Pajak untuk
meyampaikan SPTnya secara tepat, cepat dan nyaman yang pada akhirnya
akan menciptakan kepuasan bagi Wajib Pajak itu sendiri.
H4 : Fasilitas Drop Box, E-SPT dan E-filing Dalam Penyampaian
Surat Pemberitahuan (SPT) secara simultan berpengaruh terhadap
Kepuasan Wajib Pajak.
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang
digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu fasiliutas
Drop Box, fasilitas e-SPT dan fasilitas e-filing terhadap variabel dependen,
yaitu Kepuasan Wajib Pajak (Studi Empiris : KPP wilayah Jakarta Pusat ).
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi (population) mengacu pada keseluruhan kelompok orang,
kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006:121),
sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Populasi
dalam penelitian ini berupa keseluruhan Wajib Pajak yang berada pada
Kantor Pelayanan Pajak di wilayah Jakarta Pusat. Pengambilan sampel
dilakukan dengan metode convenience sampling, yaitu anggota sampel yang
dipilih atau diambil berdasarkan kemudahan memperoleh data yang
dibutuhkan, atau unit sampel yang ditarik mudah untuk diukurnya dan bersifat
kooperatif (Hamid, 2010). Teknik pemilihan sampel ini dipilih karena
pertimbangan lokasi yang mudah untuk dijangkau sehingga dapat
memudahkan peneliti dalam pengumpulan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini.
47
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu
penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data
sekunder (Indriantoro dan Supomo, 2002:150). Peneliti memperoleh data
yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal,
skripsi, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan Drop Box, e-
SPT dan e-filing.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan,
peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada
penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah Wajib Pajak di KPP
Pratama Jakarta Menteng Tiga, KPP Pratama Jakarta Kemayoran dan KPP
Pratama Jakarta Sawah Besar Dua. Pengumpulan data kuesioner dilakukan
dengan teknik personally administered questionnaires, yaitu kuesioner
disampaikan dan dikumpulkan langsung oleh peneliti (Indriantoro dan
Supomo, 2002:154).
D. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif, analisis ini
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran data secara umum dan
kecenderungan data.
48
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi)
(Ghozali, 2013:19).
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu
dengan tingkat signifikasi dibawah 0,05 berarti data yang diperoleh
adalah valid (Ghozali, 2013:52).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2013:47). Dalam pengujian reliabillitas ini, peneliti
menggunakan metode statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi
yang digunakan sebesar > 0,70 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari
suatu variabel > 0,70 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam
pengukuran instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang memadai dan
49
sebaliknya apabila nilai cronbach alpha dari suatu variabel < 0,70
maka reliabilitasnya kurang memadai (Ghozali, 2013:47).
c. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka
peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji
heteroskedasitisitas.
1) Uji multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi
antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali,
2013:105). Multikolonieritas menyatakan hubungan antar sesama
variabel independen. Dalam penelitian ini, uji multikolonieritas
digunakan untuk menguji apakah ada korelasi atau hubungan
diantara variabel Drop Box, e-SPT dan e-filing terhadap Kepuasan
Wajib Pajak.
Uji multikolonieritas dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara menganalisis matriks korelasi antar variabel
independen dan perhitungan nilai tolerance dan VIF. Nilai cutoff
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas
50
adalah nilai Tolerance ≤ 0,1 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
Apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi
multikolonieritas pada persamaan regresi penelitian (Ghozali,
2013:106).
2) Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Seperti yang diketahui bahwa uji t dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil. Untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dengan
distribusi normal.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar
menjauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal
maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang
mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas (Ghozali, 2013: 160).
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
51
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas
dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara niai prediksi
vriabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot
menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau
melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa
telah terjadi heteroskedasisitas. Tetapi jika grafik plot tidak
membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozali, 2013:139).
Uji heterokedastisitas juga dapat dilakukan dengan
melakukan uji Glejser, yaitu dengan meregres nilai absolut residual
terhadap variabel independen. Hal ini dapat terlihat dari
probabilitas signifikasinya apabila diatas tingkat kepercayaan 5%
maka dapat disimpulkan tidak mengandung adanya
heterokedastisitas (Ghozali, 2013:142).
d. Uji Hipotesis
Model statistik yang digunakan adalah model regresi linear
berganda (multiple regression), yaitu suatu teknik yang digunakan
untuk menghitung seberapa jauh hubungan antara beberapa variabel
bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Model regresi
linear berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + β₁X₁+ β2 X2 + β3 X3 + e
52
Keterangan :
Y : Kepuasan Wajib Pajak
a : Konstanta (harga Y, bila X=0)
b1b2 : Koefisien regresi
X1 : Fasilitas Drop Box
X2 : Fasilitas E-SPT
X3 : Fasilitas E-filing
e : Standar eror
1) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi addalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua variabel yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:97).
2) Uji t Statistik
Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel
53
independen secara individual terhadap variabel dependen yang di
uji pada tingkat signifikan 0.05 (Ghozali, 2013:98).
3) Uji Statistik Fisher (F)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji statistik F
digunakan untuk mengetahui semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap
variabel dependen yang diuji secara signifikan 0.05 (Ghozali,
2013:98).
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel adalah Construct yang diukur dengan berbagai macam nilai
untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena-fenomena.
Definisi operasional adalah penentuan Construct sehingga menjadi variabel
yang dapat diukur (Indriantoro dan Supomo, 2009).
Pada bagian ini akan dijelaskan definisi dari masing-masing variabel
terkait dengan penelitian penulis yang disertai dengan operasional serta cara
pengukurannya.
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen atau variabel terikat adalah tipe variabel yang
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Indriantoro dan
Supomo, 2009). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kepuasan
Wajib Pajak.
54
2. Variabel Independen (X)
Variabel independen yang disebut juga dengan variabel bebas
adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang
lain (Indriantoro dan Supomo, 2009). Menurut Sugiyono (2009) variabel
independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel
independen dalam penelitian ini adalah :
a. Fasilitas Drop Box (X1)
Drop Box merupakan fasilitas yang disediakan oleh Direktorat
Jendral Pajak untuk membantu masyarakat/ Wajib Pajak dalam
memperoleh informasi terkait kewajiaban perpajakannya dan
mempermudah masyarakat/ Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT.
Karena setelah adanya fasilitas Drop Box ini Wajib Pajak dengan
mudah dapat menyampaikan Surat Pemberitahuannya diberbagai
pusat-pusat perbelanjaan, pusat bisnis, maupun tempat lainnya dimana
layanan Drop Box ini dibuka. Instrumen pengukuran variabel ini
dibuat berdasarkan pada penelitian Primandari (2014), Nugroho
(2014), Ula (2012) dan Sutriany (2010). Terdiri dari 5 (lima) item
pertanyaan dengan menggunakan skala ordinal (ordinal scale) 5 poin
dari tidak setuju (1), kurang setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4),
sangat setuju (5).
55
b. Fasilitas E-SPT (X2)
E-SPT merupakan suatu aplikasi yang dikembangkan oleh
Direktorat Jenderal Pajak yang digunakan untuk
menggadministrasikan data SPT yang digunakan oleh Wajib Pajak
untuk melaporkan SPT. E-SPT juga dapat diartikan sebagai SPT
beserta lampiran-lampirannya dalam bentuk digital dan dilaporkan
secara elektronik atau dengan menggunakan media penyimpanan
seperti disket, CD, atau flashdisk ke KPP dimana Wajib Pajak
terdaftar. Instrumen pengukuran variabel ini dibuat berdasarkan pada
penelitian Lingga (2013) dan Lavanda (2013). Terdiri dari 5 (lima)
item pertanyaan dengan menggunakan skala ordinal (ordinal scale) 5
poin dari tidak setuju (1), kurang setuju (2), cukup setuju (3), setuju
(4), sangat setuju (5).
c. Fasilitas E-Filling (X3)
E-filing adalah layanan pengisian dan penyampaian Surat
Pemberitahuan Wajib Pajak secara elektronik kepada Direktorat Jenderal
Pajak, dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet. Dengan adanya
sistem ini, para Wajib Pajak akan lebih mudah menunaikan kewajibannya
tanpa harus mengantri di kantor pelayanan pajak sehingga dirasa lebih
efektif dan efisien. Selain itu, pengiriman data Surat Pemberitahuan (SPT)
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja baik di dalam maupun di luar
negeri, tidak tergantung pada jam kantor dan dapat pula dilakukan di hari
libur dan tanpa kehadiran Petugas Pajak (24 jam dalam 7 hari), dimana
data akan dikirim langsung ke database Direktorat Jenderal Pajak dengan
56
fasilitas internet (on-line) yang disalurkan melalui satu atau beberapa
Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Instrumen pengukuran
variabel ini dibuat berdasarkan pada penelitian Nugroho (2014) dan
Noviandini (2012). Terdiri dari 5 (lima) item pertanyaan dengan
menggunakan skala ordinal (ordinal scale) 5 poin dari tidak setuju (1),
kurang setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), sangat setuju (5).
d. Kepuasan Wajib Pajak (Y)
Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan,
harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Dalam hal ini pelanggan
adalah Wajib Pajak. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan
merupakan faktor penting dalam pengembanggan suatu sistem
penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan pelanggan.
Instrumen pengukuran variabel ini dibuat berdasarkan pada penelitian
Nugroho (2014), Noviandini (2012), Primandari (2014), Ula (2012),
Sutriany (2010) Lingga (2013) dan Lavanda (2013). Terdiri dari 5
(lima) item pertanyaan dengan menggunakan skala ordinal (ordinal
scale) 5 poin dari tidak puas (1), kurang puas (2), cukup puas (3), puas
(4), sangat puas (5).
57
Tabel 3.1. Operasional Variabel Penilitian
No. Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran
1. Fasilitas Drop Box dalam
penyampaian SPT
(Primandari (2014), Nugroho
et. al. (2014), Ula (2012) dan
Sutriany (2010) )
1. Kemudahan
2. Efisiensi 3. Efektifitas
a. Penyampaian SPT lebih mudah karena tidak perlu datang ke KPP
b. Proses Penyampaian SPT lebih cepat karena tidak perlu antri
c. Penyampaian SPT bisa di tempat-tempat umum seperti mall
a. Menghemat biaya karena tidak perlu datang ke KPP
a. Membantu meningkatkan penyampaian SPT
Ordinal
2. Fasilitas E-SPT dalam
penyampaian SPT
(Lingga (2013) dan Lavanda
(2013) )
1. Efisiensi 2. Kemudahan
a. Memberikan pelayanan secara efisien (segi waktu, tenaga maupun biaya).
b. Mengefisiensikan tempat dan waktu untuk penyimpanan lampiran.
c. Tidak menggunakan kertas (peperless)
a. Kesalahan input bisa segera diperbaiki.
b. Proses lebih cepat dan tepat.
Ordinal
Bersambung ke halaman berikutnya.
58
Lanjutan Tabel 3.1.
No. Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran
3. Efektifitas
c. Lebih aman karena tidak ada kemungkinan lampiran tertinggal.
a. Mengorganisasi data dengan baik dan sistematis.
b. Melakukan perhitungan perpajakan secara otomatis.
c. Mempermudah membuat laporan perpajakan.
d. Menghasilkan data dalam bentuk digital.
Ordinal
3. Fasilitas E-filing dalam
penyampaian SPT
(Nugroho (2014) dan Noviandini
(2012) )
1. Kepastian
a. Peraturan tentang pelaporan SPT secara elektronik (e-filing).
b. Mekanisme keamanan yang digunakan dalam pengiriman SPT secara e-filling memberikan keamanan yang baik.
c. Informasi yang disampaikan tentang layanan efiling dijelaskan dengan baik.
Ordinal
Bersambung ke halaman berikutnya.
59
Lanjutan Tabel 3.1.
No. Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran
2. Efektifitas 3. Kenyamanan
a. E-filing membantu mengurangi biaya pelaporan SPT
b. E-filing membantu mengurangi kesalahan dalam pengisian SPT.
c. E-filing membantu mengurangi keterlambatan dalam pelaporan SPT.
d. E-filing membantu meningkatkan kinerja pelaporan pajak.
a. Program/ aplikasi pengisian data SPT elektronik sebagai aplikasi wajib untuk e-filing mudah untuk dioperasikan.
b. Tersedianya layanan/bantuan tenaga ahli untuk penanganan masalah seputar e-filing
Ordinal
Bersambung ke halaman berikutnya.
60
Lanjutan Tabel 3.1.
No. Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran
4. Kesederhanaan a. Persyaratan teknis (spesifikasi peralatan teknis) Skala Pembanding dalam menggunakan layanan e-filing mudah untuk dimengerti.
b. Program/aplikasi pelaporan SPT secara e-filing mudah dimengerti.
Ordinal
4. Kepuasan Wajib Pajak (Nugroho et. al. (2014), Noviandini
(2012), Primandari (2014), Ula
(2012), Sutriany
(2010) Lingga (2013) dan Lavanda (2013) )
1. Respon Wajib Pajak
a. Fasilitas Drop Box memberikan kemudahan untuk menyampaikan SPT di tempat-tempat publik.
b. Pelayanan petugas Drop Box yang memberikan pengarahan dengan baik dalam menyampaikan SPT.
c. Penerapan fasilitas Drop Box yang dapat meningkatkan pelaporan SPT
Ordinal
Bersambung ke halaman berikutnya.
61
Lanjutan Tabel 3.1.
No. Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran
d. Aplikasi e-SPT yang tersedia dapat mengurangi kesalahan pengisian SPT.
e. Aplikasi e-SPT lebih aman digunakan.
f. Aplikasi e-SPT memberikan kemudahan kepada WP dalam menyampaikan SPT.
g. Pelaporan SPT menggunakan e-filing bisa dilakukan kapan pun.
h. Fasilitas e-filing membantu mengurangi keterlambatan pelaporan SPT.
i. Sistem e-filing mudah digunakan untuk melakukan melaporkan SPT
Ordinal
Bersambung ke halaman berikutnya.
62
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak Orang Pribadi dan
Badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama daerah Jakarta
Pusat. Secara khusus kriteria Wajib Pajak dalam penelitian ini adalah
Wajib Pajak yg menggunakan fasilitas Drop Box pajak, e-SPT, dan e-filing
dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT).
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner
secara langsung kepada para responden dan penyebaran kuesioner ini
dilakukan pada bulan Maret 2014. Kuesioner disebar di tiga KPP yang
berada dibawah naungan Kanwil Jakarta Pusat dengan peta distribusi
seperti pada tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian
No. Nama KPP Kuesioner yang disebar
Kuesioner yang kembali
1 KPP Pratama Jakarta Menteng Tiga 20 20
2 KPP Pratama Jakarta Sawah Besar Dua 20 20
3 KPP Pratama Jakarta Kemayoran 35 35
Jumlah 75 75 Sumber : Data Primer yang diolah
Kuesioner yang disebar berjumlah 75 buah dan jumlah yang
kembali sebanyak 75 buah atau 100%, jumlah kuesioner yang tidak
63
kembali berjumlah 0 buah atau 0%, kuesioner yang dapat diolah sebanyak
75 buah atau 100%. Gambaran mengenai data sampel dapat dilihat dalam
tabel 4.2 sberikut :
Tabel 4.2 Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah Responden
Persentase (%)
1 Jumlah kuesioner yang disebar 75 100% 2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0% 3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0% 4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 75 100%
Sumber : Data Primer yang diolah
2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang diukur dengan skala nominal yang
menunjukan besarnya frekuensi absolut dan presentase jenis kelamin,
umur responden, pendidikan terakhir responden dan pengalaman kerja
responden. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib
Pajak yang menggunakan fasilitas Drop Box, e-SPT, dan e-filing.
Kuesioner disebar dengan harapan dapat diisi berdasarkan Wajib Pajak
pengguna Drop Box, e-SPT dan e-filing, sehingga menghasilkan penelitian
yang objektif.
Pada karakteristik responden terdapat 75 responden yang terdiri
dari para Wajib Pajak pengguna Drop Box,e-SPT dan e-filing yang dapat
mewakili dan menjadi responden. Data mengenai karakteristik responden
ditampilkan pada tabel berikut ini.
64
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel 4.3 diatas dapat dijalaskan bahwa sebanyak 43 orang
respponden (57,3%) didominasi olah jenis kelamin laki-laki, dan
sisanya sebanyak 32 orang responden (42,7%) berjenis kelamin
perempuan.
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Sumber : Data primer yang diolah
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 43 57.3 57.3 57.3
Perempuan 32 42.7 42.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 25 Tahun 39 52.0 52.0 52.0
> 45 Tahun 3 4.0 4.0 56.0
26 - 35 Tahun 24 32.0 32.0 88.0
36 - 45 Tahun 9 12.0 12.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
65
Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa responden yang berusia
dibawah 25 tahun sebanyak 39 orang (52%), uisa 26-35 tahun
sebanyak 24 orang (32%), usia 36-45 tahun sebanyak 9 orang (12%),
dan usia diatas 45 tahun sebanyak 3 orang (4%) .Dari data tersebut
dapat dilihat bahwa jumlah responden terbanyak adalah berusia
dibawah 25 tahun.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Hasil uji deskripsi responden berdasarkan pendidikan adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa 38 responden (50,7%)
berpendidikan terakhir SLTA, 14 responden (18,7%) berpendidikan
terakhir D3, 22 responden (29,3%) berpendidikan terakhir S1 dan 1
responden (1,3%) berpendidikan terakhir S2.
Pendidikan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 14 18.7 18.7 18.7
S1 22 29.3 29.3 48.0
S2 1 1.3 1.3 49.3
SLTA 38 50.7 50.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
66
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Hasil uji deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel 4.6 diatas menunjukan bahwa sebagian besar
responden telah memiliki pengalaman kerja lebih dari 3 tahun
sebanyak 37 responden (49,3%). Sedangkan sedangkan sebanyak 18
responden (24%) memiliki pengalaman kerja dibawah 1 tahun dan 20
responden (26,7%) memiliki pengalaman kerja antara 1-3 tahun.
B. Hasil Uji dan Pembahasan
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi fasilitas
Drop Box, e-SPT,e-filing, dan Kepuasan Wajib Pajak akan diuji secara
statistic deskriptif seperti terlihat dalam tabel 4.7 berikut :
Masa
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 1 Tahun 18 24.0 24.0 24.0
> 3 Tahun 37 49.3 49.3 73.3
1-3 Tahun 20 26.7 26.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
67
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.7 menjelaskan pada variabel Drop Box jawaban minimum
responden adalah sebesar 9 dan maksimum sebesar 25 dengan rata-rata
total jawaban adalah 20.31 dan standar deviasi sebesar 3.628. Pada
variabel e-SPT jawaban minimum responden adalah sebesar 26 dan
maksimum sebesar 50 dengan rata-rata total jawaban adalah 41.23 dan
standar deviasi sebesar 5.341. Pada variabel e-filing jawaban minimum
responden adalah sebesar 26 dan maksimum sebesar 55 dengan rata-rata
total jawaban adalah 41.59 dan standar deviasi sebesar 5.477. Sedangkan
pada variabel Kepuasan Wajib Pajak jawaban minimum responden adalah
sebesar 23 dan maksimum sebesar 45 dengan rata-rata total jawaban
adalah 35.39 dan standar deviasi sebesar 5.587.
Berdasarkan hasil uji statistic diatas dapat disimpulkan bahwa rata-
rata jawaban responden untuk variabel Drop Box, e-SPT, e-filing dan
Kepuasan Wajib Pajak adalah setuju.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TDB 75 9 25 20.31 3.628
TES 75 26 50 41.23 5.341
TEF 75 26 55 41.59 5.477
TKWP 75 23 45 35.39 5.587
Valid N (listwise) 75
68
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Pengujian validitas dalam penelitian ini
menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung
korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan.
Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah
0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid.
Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel Drop Box
dalam Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Drop Box (DB)
No. Pearson Correlation Sig (2-Tailed) Kriteria DB1 0.812** 0.000 Valid DB2 0.817** 0.000 Valid DB3 0.828** 0.000 Valid DB4 0.795** 0.000 Valid DB5 0.757** 0.000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Dari hasil output menunjukan bahwa variabel Drop Box
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
signifikasi di bawah 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir
pertanyaan untuk variabel Drop Box adalah valid.
Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel e-SPT dalam
Tabel 4.9.
69
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas e-SPT (ES)
No. Pearson Correlation Sig (2-Tailed) Kriteria ES1 0.687** 0.000 Valid ES2 0.733** 0.000 Valid ES3 0.746** 0.000 Valid ES4 0.705** 0.000 Valid ES5 0.779** 0.000 Valid ES6 0.717** 0.000 Valid ES7 0.710** 0.000 Valid ES8 0.782** 0.000 Valid ES9 0.673** 0.000 Valid ES10 0.696** 0.000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Dari hasil output menunjukan bahwa variabel e-SPT
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
signifikasi di bawah 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir
pertanyaan untuk variabel e-SPT adalah valid.
Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel e-filing dalam
Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas e-filing (EF)
No. Pearson Correlation Sig (2-Tailed) Kriteria EF1 0.526** 0.000 Valid EF2 0.732** 0.000 Valid EF3 0.570** 0.000 Valid EF4 0.591** 0.000 Valid EF5 0.599** 0.000 Valid EF6 0.625** 0.000 Valid EF3 0.570** 0.000 Valid
Bersambung ke halaman selanjutnya
70
Tabel 4.10 (Lanjutan) No. Pearson Correlation Sig (2-Tailed) Kriteria EF7 0.646** 0.000 Valid EF8 0.711** 0.000 Valid EF9 0.663** 0.000 Valid EF10 0.722** 0.000 Valid EF11 0.722** 0.000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Dari hasil output menunjukan bahwa variabel e-filing
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
signifikasi di bawah 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir
pertanyaan untuk variabel e-filing adalah valid.
Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel e-filing
dalam Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Kepuasan Wajib Pajak (KWP)
No. Pearson Correlation Sig (2-Tailed) Kriteria
KWP1 0.781** 0.000 Valid KWP2 0.747** 0.000 Valid KWP3 0.801** 0.000 Valid KWP4 0.790** 0.000 Valid KWP5 0.744** 0.000 Valid KWP6 0.802** 0.000 Valid KWP7 0.745** 0.000 Valid KWP8 0.826** 0.000 Valid KWP9 0.843** 0.000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Dari hasil output menunjukan bahwa variabel Kepuasan
Wajib Pajak mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan
dengan signifikasi di bawah 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
71
semua butir pertanyaan untuk variabel Kepuasan Wajib Pajak adalah
valid.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada di atas 0,70. Berikut adalah
tabel yang menunjukan hasil pengujian reliabilitas variabel Drop Box,
e-SPT,e-filing dan Kepuasan Wajib Pajak.
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha
N of Items
Keterangan
Drop Box 0.859 5 Reliabel E-SPT 0.896 10 Reliabel E-filing 0.861 11 Reliabel Kepuasan Wajib Pajak 0.922 9 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel diatas menunjukan nilai Cronbach’s alpha atas variabel
Drop Box sebesar 0,859, variabel e-SPT sebesar 0,896, variabel e-
filing sebesar 0,861 dan variabel Kepuasan Wajib Pajak sebesar 0,922.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner semua
variabel ini reliable karena mempunyai nilai Cronbach’s alpha lebih
besar dari 0,70.
72
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Untuk mendeteksi adanya multikolonieritas dapat
dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation
Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Hasil
uji multikolonieritas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien Korelasi
Coefficient Correlationsa
Model TEF TDB TES
1 Correlations TEF 1.000 -.148 -.435
TDB -.148 1.000 -.563
TES -.435 -.563 1.000
Covariances TEF .014 -.003 -.007
TDB -.003 .037 -.016
TES -.007 -.016 .021
a. Dependent Variable: TKWP Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 4.19 di atas, besaran korelasi antar variabel
independen tampak bahwa tidak ada korelasi yang cukup tinggi antar
variabel. Oleh karena korelasi ini masih di bawah 95%, maka dapat
dikatakan tidak terjadi multikolonieritas.
73
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 5.176 4.172 1.240 .219
TDB .416 .192 .270 2.164 .034 .492 2.032
TES .288 .143 .276 2.011 .048 .408 2.452
TEF .238 .117 .233 2.034 .046 .584 1.712
a. Dependent Variable: TKWP Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 4.14, hasil perhitungan nilai Tolerance juga
menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai
tolerance kurang dari 0.10, yaitu 0.492 untuk variabel Drop Box, 0.408
untuk variabel e-SPT, dan 0.584 untuk variabel e-filing. Ini berarti
tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari
95%.
Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama, yaitu
tidak ada satu pun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih
dari 10, yaitu 2.032 untuk variabel Drop Box, 2.452 untuk variabel e-
SPT, dan 1.712 untuk variabel e-filing. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tidak ada gejala multikolonieritas antar variabel independen dalam
model regresi.
74
b. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dan independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak.
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Sumber : Data primer yang diolah
75
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 di atas, penyebaran
data berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
Hal ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi
normalitas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut 76
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi
Heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas terdapat dalam
Gambar 4.3 dan Tabel 4.15 sebagai berikut:
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan Gambar 4.3, grafik scatterplots terlihat bahwa
titik-tirik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi
77
layak dipakai untuk memprediksi Kepuasan Wajib Pajak berdasarkan
variabel-variabel yang mempengaruhinya, yaitu Drop Box, e-SPT dan
e-filing.
Tabel 4.15 Hasil Uji Glejser
Sumber : Data primer yang diolah Dari tabel 4.15 diatas dapat dilihat bahwa variabel drop box, e-SPT
dan e-filing memiliki nilai signifikasi masing-masing sebesar 0,793,
0.145 dan 0,828. Nilai tersebut diatas 0,05, maka dari itu dapat
dikatakan pada model regresi tidak terdapat gejala heterokedastisitas.
4. Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen.. Hasil uji koefisien determinasi antara Drop Box, e-SPT dan
e-filing terhadap Kepuasan wajib Pajak dapat dilihat pada Tabel 4.15
di bawah ini:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.043 3.005 -.347 .730
TDB .029 .109 .038 .264 .793
TES .101 .069 .193 1.473 .145
TEF -.015 .070 -.030 -.219 .828
a. Dependent Variable: ABS_RES
78
Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.15 di atas menunjukkan nilai Adjusted R Square
sebesar 0.433. Hal ini menandakan bahwa variabel Drop Box, e-SPT
dan e-filing hanya dapat menjelaskan 43,3% variasi variabel Kepuasan
Wajib Pajak. Sedangkan sisanya, yaitu 56,7% (100% – 43,3%)
dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam
penelitian seperti pelayanan Account Representative, administrasi
modern, kemudahan informasi perpajakan dan lainnya.
b. Hasil Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Hasil uji regresi secara parsial
(uji statistik t) ditunjukkan dalam Tabel 4.16 sebagai berikut:
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .675a .456 .433 4.207
a. Predictors: (Constant), TEF, TDB, TES
79
Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik t
Sumber : Data primer yang diolah
1) Hasil Uji Hipotesis 1
Berdasarkan tabel 4.16, variabel Drop Box mempunyai
tingkat signifikasi sebesar 0,034. Hal ini berarti menerima Ha1
sehingga dapat dikatakan bahwa Drop Box berpengaruh secara
signifikan terhadap Kepuasan Wajib Pajak karena tingkat
signifikasi yang dimiliki variabel Drop Box lebih kecil dari 0,05.
Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Chamidatul Ula (2012), Primandari (2014), Nugroho et. al.
dan Desi Sutriani (2010) yang menjelaskan bahwa terdapat
hubungan yang positif antara fasilitas Drop Box dalam
penyampaian SPT terhadap kepuasan wajib pajak.
Drop Box merupakan fasilitas yang disediakan oleh
Direktorat Jendral Pajak untuk membantu masyarakat/ Wajib Pajak
dalam memperoleh informasi terkait kewajiaban perpajakannya
dan mempermudah masyarakat/ Wajib Pajak dalam menyampaikan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.176 4.172 1.240 .219
TDB .416 .192 .270 2.164 .034
TES .288 .143 .276 2.011 .048
TEF .238 .117 .233 2.034 .046
a. Dependent Variable: TKWP
80
SPT. Kerena sebelum ada Drop Box, dalam penyampaian Surat
Pemberitahuan tahunannya, Wajib Pajak harus datang ke kantor
pelayanan pajak dimana Wajib Pajak tersebut terdaftar dan setelah
adanya fasilitas Drop Box ini Wajib Pajak dengan mudah dapat
menyampaikan Surat Pemberitahuannya diberbagai pusat-pusat
perbelanjaan, pusat bisnis, maupun tempat lainnya dimana layanan
Drop Box ini dibuka. Sehingga pada akhirnya memberikan
kepuasan bagi para Wajib Pajak karena memudahkan mereka
dalam menyampaikan SPT nya.
2) Hasil Uji Hipotesis 2
Berdasarkan tabel 4.16, variabel e-SPT mempunyai tingkat
signifikasi sebesar 0,048. Hal ini berarti menerima Ha2 sehingga
dapat dikatakan bahwa e-SPT berpengaruh secara signifikan
terhadap Kepuasan Wajib Pajak karena tingkat signifikasi yang
dimiliki variabel e-SPT lebih kecil dari 0,05.
Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Lingga (2013) dan Lavanda (2013) yang menjelaskan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara fasilitas e-SPT dalam
penyampaian SPT terhadap kepuasan wajib pajak.
E-SPT merupakan aplikasi (software) yang dibuat oleh
Direktorat Jendral Pajak untuk digunakan oleh Wajib Pajak untuk
kemudahan dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT).
Penggunaan e-SPT dimaksudkan agar semua proses kerja dan
81
pelayanan perpajakan berjalan dengan baik, lancar, dan akurat serta
mempermudah Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban
perpajakannya. Tentu saja hal ini berdampak pada meningkatnya
kepuasan Wajib Pajak karena e-SPT mempermudah dalam
penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT).
3) Hasil Uji Hipotesis 3
Berdasarkan tabel 4.16, variabel e-filing mempunyai tingkat
signifikasi sebesar 0,046. Hal ini berarti menerima Ha3 sehingga
dapat dikatakan bahwa e-filing berpengaruh secara signifikan
terhadap Kepuasan Wajib Pajak karena tingkat signifikasi yang
dimiliki variabel e-filing lebih kecil dari 0,05.
Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Nugroho et. al. (2014) dan Noviandini (2012) yang
menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang positif antara fasilitas
e-filing dalam penyampaian SPT terhadap kepuasan wajib pajak.
E-filing merupakan layanan pengisian dan penyampaian
Surat Pemberitahuan Wajib Pajak secara elektronik kepada
Direktorat Jenderal Pajak, dengan memanfaatkan jalur komunikasi
internet. Dengan adanya sistem ini, para Wajib Pajak akan lebih
mudah menunaikan kewajibannya tanpa harus mengantri di kantor
pelayanan pajak sehingga dirasa lebih efektif dan efisien. Hal ini
akan membantu memangkas biaya dan waktu yang dibutuhkan
Wajib Pajak untuk mempersiapkan, memproses dan melaporkan
82
Surat Pemberitahuan ke Kantor Pelayanan Pajak secara benar dan
tepat waktu, sehingga dapat memberikan kepuasan pada Wajib
Pajak dalam menyampaikan kewajiban perpajakannya.
Berdasarkan tabel 4.16 maka dapat diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut :
Y = 5,176 + 0,416 X1 + 0,288 X2 + 0,238 X3 + e
Dimana :
Y : Kepuasan Wajib Pajak
X1 : Fasilitas Drop Box
X2 : Fasilitas E-SPT
X3 : Fasilitas E-filing
e : Standar eror
c. Hasil Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji
regresi secara simultan (uji statistik F) ditunjukkan dalam Tabel 4.17
sebagai berikut:
83
Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik F
Sumber : Data primer yang diolah
4) Hasil Uji Hipotesis 4
Berdasarkan tabel 4.17, nilai F diperoleh sebesar 19,844
dengan tingkat signifikasi 0,000. Karena tingkat signifikasi lebih
kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa hipotesis Ha4 diterima,
yaitu Drop Box, e-SPT dan e-filing berpengaruh secara simultan
dan signifikan terhadap Kepuasan Wajib Pajak.
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa fasilitas Drop Box,
e-SPT dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT)
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kepuasan
Wajib Pajak. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Nugroho et. al. (2014), Noviandini (2012), Primandari (2014),
Chamidatul Ula (2012), Sutriany (2010), Lingga (2013) dan
Lavanda (2013). Penelitian-penelitian tersebut meyatakan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara fasilitas Drop Box, e-SPT
dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT)
terhadap kepuasan Wajib Pajak.
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1053.436 3 351.145 19.844 .000b
Residual 1256.351 71 17.695 Total 2309.787 74
a. Dependent Variable: TKWP
b. Predictors: (Constant), TEF, TDB, TES
84
Ketiga fasilitas yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal
Pajak untuk melayani para Wajib Pajak dalam meyampaikan Surat
Pemberitahuan (SPT) yaitu Drop Box, e-SPT dan e-filing
mempunyai kelebihan dan kekuranggannya masing-masing. Pada
intinya fasilitas-fasilitas tersebut dapat saling bersinergi untuk
membantu para Wajib Pajak untuk meyampaikan SPTnya secara
tepat, cepat dan nyaman yang pada akhirnya akan menciptakan
kepuasan bagi Wajib Pajak itu sendiri.
85
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fasilitas Drop
Box, e-SPT dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT)
terhadap kepuasan Wajib Pajak. Responden dalam penelitian ini berjumlah 75
orang Wajib Pajak yang terdaftar di KPP wilayah Jakarta Pusat. Berdasarkan
data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan dengan
model regresi berganda, maka diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Hasil uji t variabel X1 menyatakan bahwa fasilitas Drop Box berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel kepuasan wajib pajak . Hal ini dapat
dilihat dari tingkat signifikannya yaitu sebesar 0,034. Hasil ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Primandari (2014), Nugroho et. al.
(2014) dan Chamidatul Ula (2012) yang menyatakan bahwa terdapat
hubungan positif antara fasilitas Drop Box terhadap kepuasan wajib pajak.
2) Hasil uji t variabel X2 menyatakan bahwa fasilitas e-SPT berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel kepuasan wajib pajak . Hal ini dapat
dilihat dari tingkat signifikannya yaitu sebesar 0,048. Hasil ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Lingga (2013) dan Lavanda (2013)
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara fasilitas e-SPT
terhadap kepuasan wajib pajak.
86
3) Hasil uji t variabel X1 menyatakan bahwa fasilitas e-filing berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel kepuasan wajib pajak . Hal ini dapat
dilihat dari tingkat signifikannya yaitu sebesar 0,046. Hasil ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho et. al. (2014) dan
Noviandini (2012) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif
antara fasilitas e-filing terhadap kepuasan wajib pajak.
4) Hasil uji F menyatakan bahwa fasilitas Drop Box, e-SPT dan e-filing
dalam penyampaian Surat Pemberitahuan berpengaruh secara simultan dan
signifikan terhadap kepuasan Wajib Pajak. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikansi sebesar harus 0,000. Hasil uji F sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Primandari (2014), Nugroho et. al. (2014), Chamidatul Ula
(2012) Lingga (2013), Lavanda (2013) dan Noviandini (2012).
B. SARAN
Penulis memiliki beberapa saran yang dapat membantu penelitian selanjutnya,
antara lain sebagai berikut :
1) Variabel fasilitas Drop Box, e-SPT dan e-filing dalam hal penyampaian
Surat Pemberitahuan (SPT) hanya bisa menjelaskan 43,3% variasi variabel
kepuasan wajib pajak. Itu artinya masih ada 56,7 % nya ada pada variabel
diluar penelitian, seperti modernisasi administrasi perpajakan, pelayanan
Account Representatif dan lainnya. Oleh karena itu penelitian selanjutnya
sebaiknya juga menggunakan variabel-variabel lain.
87
2) Penelitian selanjutnya agar memperluas jumlah sampel, menyempurnakan
metode sehingga penelitiannya dapat lebih digeneralisir dan menambah
jumlah variabel yang dapat mempengaruhi kepuasan wajib pajak.
3) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan kriteria dalam
menentukan responden agar data yang dihasilkan dapat objektif yaitu
wajib pajak yang memang menggunakan fasilitas drop box, e-SPT dan e-
filing.
88
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, P.J.A.”Pengantar Ilmu Hukum Pajak”, PT.Gramedia, Jakarta 2005.
Chen, Ching-Wen. “Impact of quality antecedents on taxpayer satisfaction with online tax-filing systems—An empirical study”, 2010.
Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21
Update PLS Regresi”, Edisi 7, BP Universitas Diponegoro, Semarang,
2013.
Ilyas, Wirawan, “Hukum Pajak”, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta, 2007.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis”. Edisi I, Penerbit BPFE, Yogyakarta, 2002.
Kotler, Philip.”Manajemen Pemasaran”, Pabelan Surakarta, Jakarta, 2000.
Lavanda, Casiavera. “Penerapan E-Spt Sebagai Sarana Pelaporan PPn (Studi Evaluasi Efektivitas Penerapan E-Spt Masa Ppn Pada Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Singosari)”, 2013.
Lingga, Ita Salsalina. “Pengaruh Penerapan e-SPT Terhadap Kepatuhan Pajak:
Studi Empiris Terhadap Pengusaha Kena Pajak di Wilayah KPP Pratama “X” Jawa Barat I, Jurnal Akuntansi, Vol. 5 No. 1 Mei, 2013.
Murtopo, Purno, “Perpajakan”, Mitra Wacana Media, Jakarta, 2011.
Noviandini, Nurul Citra. “Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Kemudahan Penggunaan, Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing Bagi Wajib Pajak di Yogyakarta”. Jurnal vol 1 no 1. 2012.
Nugroho, Dimas Andri Dwi. “Pengaruh Layanan Drop Box Dan E-Filing
Terhadap Tingkat Kepatuhan Penyampaian Surat Pemberitahuan (Spt) Tahunan Pajak Penghasilan”, 2014.
Pandiangan, Liberti, “Modernisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan”, PT.
Elex Media Komputindo, 2007. Primandari, Ida Ayu Putu Nomi. “Efektivitas Drop Box Sebagai Sarana
Pelaporan Spt Tahunan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Badan”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.2, 2014
89
Saidi, Djafar, “Pembaharuan Hukum Pajak”, PT. Rajagrafindo, Jakarta, 2007. Sekaran, Uma, “Research Methods for Business: Metodologi Penelitian untuk
Bisnis”, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta, 2006.
Suandy, Erly. “Hukum Pajak”, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2011.
Sumarsan, Thomas, “Tax Review dan Strategi Perencanaan Pajak”. Penerbit PT Indeks, Jakarta, 2013.
Sutriani, Dessy. “Tinjauan Atas Pelaksanaan Pengolahan Surat Pemberitahuan
(Spt) Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Dengan Fasilitas Drop Box Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees”, 2010.
Ula, Chamidatul. “Dropbox Pajak Sebagai Inovasi Baru Pelayanan Perpajakan
Untuk Mengoptimalkan Penerimaan Pajak”, 2012 Waluyo. “Perpajakan Indonesia”, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2002.
www.pajak.go.id
90
LAMPIRAN - LAMPIRAN
91
LAMPIRAN 1
Surat Penelitian Skripsi
92
93
94
95
LAMPIRAN 2
Surat Keterangan Hasil Penelitian
96
97
98
99
LAMPIRAN 3
Kuesioner Penelitian
100
KUISIONER
PENGARUH FASILITAS DROP BOX, E-SPT DAN E-FILING
DALAM PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)
TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK
Disusun Oleh :
ACHMAD FAUZI
NIM : 1111082000090
Jurusan Akuntasi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
101
Kepada Yth,
Bapak/Ibu Responden
Di Jakarta
Dengan hormat, sehubungan dengan penelitian yang sedang saya lakukan,
maka saya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2011 Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi dengan NIM 1111082000090, memohon
kesediaan Bapak/Ibu/Saudara Responden untuk mengisi kuesioner ini dengan
sungguh-sungguh. Hasil penelitian ini akan dijadikan sebagai bahan dalam
penyusunan skripsi yang berjudul “PENGARUH FASILITAS DROP BOX, E-
SPT DAN E-FILING DALAM PENYAMPAIAN SURAT
PEMBERITAHUAN (SPT) TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK”
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kepuasan wajib pajak dengan adanya fasilitas Dropbox pajak, fasilitas e-SPT dan fasilitas e-filing yang
diterapkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam memberikan kemudahan kepada wajib pajak dalam melaporkan SPT.
Oleh karena itu saya berharap partisipasi Bapak/Ibu/Saudara Responden
dalam membantu mengisi kuisioner tersebut. Data Bapak/Ibu/Saudara Responden
akan dijamin kerahasiaannya.
Terima kasih
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Hormat Saya,
Fitri Damayanti Achmad Fauzi
102
PENGARUH FASILITAS DROP BOX, E-SPT DAN E-FILING DALAM
PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TERHADAP
KEPUASAN WAJIB PAJAK
IDENTITAS RESPONDEN
Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
Umur :……… Tahun
Pendidikan Terakhir : SMA/SMK D3 S1
S2 S3
Pengalaman Kerja : < 1 tahun 1-3 tahun > 3 tahun
Skor penilaian
SS : Sangat Setuju = 5 SP : Sangat Puas = 5
S : Setuju = 4 P : Puas = 4
CS : Cukup Setuju = 3 CP : Cukup Puas = 3
KS : Kurang Setuju = 2 KP : Kurang Puas = 2
TS : Tidak Setuju = 1 TP : Tidak Puas = 1
Isilah pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) atau ceklis (√)
103
1. Fasilitas Drop Box Pajak Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Variabel Independen (X1) No Pertanyaan TS KS CS S SS
1. Penyampaian SPT lebih mudah karena tidak perlu datang ke KPP
2. Proses Penyampaian SPT lebih cepat karena tidak perlu antri
3. Penyampaian SPT bisa di tempat-tempat umum seperti mall
4. Dapat menghemat biaya karena tidak perlu datang ke KPP
5. Membantu meningkatkan penyampaian SPT
2. Fasilitas E-SPT Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Variabel Independen (X2) No Pertanyaan TS KS CS S SS
6. Memberikan pelayanan secara efisien (segi waktu, tenaga maupun biaya)
7. Mengefisiensikan tempat dan waktu untuk penyimpanan lampiran
8. Lebih efisien kerena tidak menggunakan kertas (peperless)
9. Kesalahan input bisa segera diperbaiki
10. Proses lebih cepat dan tepat
11. Lebih aman karena tidak ada kemungkinan lampiran tertinggal.
12. Mengorganisasi data dengan baik dan sistematis.
13. Melakukan perhitungan perpajakan secara otomatis.
14. Mempermudah membuat laporan perpajakan.
15. Menghasilkan data dalam bentuk digital.
104
3. Fasilitas E-Filing Dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Variabel Independen (X3) No Pertanyaan TS KS CS S SS
16. Mekanisme keamanan yang digunakan dalam pengiriman SPT secara e-filing memberikan keamanan yang baik.
17. Informasi yang disampaikan tentang layanan e-filing dijelaskan dengan baik.
18. Pelaporan SPT secara e-filing,membantu mengurangi penggunaan kertas dalam pelaporan SPT.
19. Dengan menggunakan e-filing, membantu mengurangi biaya pelaporan SPT.
20. Dengan menggunakan e-filing, membantu mengurangi kesalahan dalam pengisian SPT.
21. Dengan menggunakan e-filing, membantu mengurangi keterlambatan dalam pelaporan SPT .
22. Dengan menggunakan e-filing, membantu meningkatkan kinerja pelaporan pajak saya atau tempat saya bekerja.
23. Program/aplikasi pengisian data SPT elektronik (eSPT) sebagai aplikasi wajib untuk e-filing mudah untuk dioperasikan.
24. Tersedianya layanan atau bantuan tenaga ahli dapat menbantu penanganan masalah seputar e-filing.
25. Persyaratan teknis (spesifikasi peralatan teknis) dalam menggunakan layanan e-filing mudah untuk dipenuhi.
26. Program atau aplikasi untuk pelaporan SPT secara e-filing mudah untuk dimengerti.
105
4. Kepuasan Wajib Pajak Variabel Dependen (Y)
No Pertanyaan TP KP CP P SP
27. Saya puas karena fasilitas dropbox memberikan kemudahan untuk menyampaikan SPT di tempat-tempat publik.
28. Saya puas dengan pelayanan petugas dropbox yang memberikan pengarahan dengan baik dalam menyampaikan SPT.
29. Saya puas dengan penerapan fasilitas dropbox pajak yang dapat meningkatkan pelaporan SPT.
30. Saya puas karena aplikasi e-SPT yang tersedia dapat mengurangi kesalahan pengisian SPT.
31. Saya puas karena sistem aplikasi e-SPT lebih aman digunakan.
32. Saya puas karena aplikasi e-SPT memberikan kemudahan kepada WP dalam menyampaikan SPT.
33. Saya puas karena pelaporan SPT menggunakan e-filing bisa dilakukan kapan pun.
34. Saya puas karena fasilitas e-filing membantu mengurangi keterlambatan pelaporan SPT.
35. Saya puas dengan adanya sistem e-filing yang mudah digunakan untuk melakukan melaporkan SPT.
106
LAMPIRAN 4
Daftar Jawaban Responden
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
LAMPIRAN 5
Output Hasil Pengujian Data
120
HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TDB 75 9 25 20.31 3.628
TES 75 26 50 41.23 5.341
TEF 75 26 55 41.59 5.477
TKWP 75 23 45 35.39 5.587
Valid N (listwise) 75
121
122
123
124
125
126
127
128
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL DROP BOX
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 75 100.0
Excludeda 0 .0
Total 75 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.859 .862 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
DB1 4.07 .859 75
DB2 4.00 .930 75
DB3 4.00 1.053 75
DB4 4.09 .903 75
DB5 4.15 .766 75
129
Inter-Item Covariance Matrix
DB1 DB2 DB3 DB4 DB5
DB1 .739 .527 .595 .345 .328
DB2 .527 .865 .527 .486 .351
DB3 .595 .527 1.108 .527 .405
DB4 .345 .486 .527 .815 .432
DB5 .328 .351 .405 .432 .586
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
DB1 16.24 8.834 .703 .581 .824
DB2 16.31 8.513 .697 .538 .825
DB3 16.31 7.945 .692 .521 .829
DB4 16.21 8.765 .670 .527 .832
DB5 16.16 9.542 .641 .456 .840
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
20.31 13.161 3.628 5
130
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL E-SPT
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.896 .899 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
ES1 4.17 .685 75
ES2 4.27 .664 75
ES3 4.28 .815 75
ES4 3.93 .844 75
ES5 4.04 .725 75
ES6 4.04 .725 75
ES7 4.05 .695 75
ES8 4.20 .678 75
ES9 4.04 .892 75
ES10 4.20 .678 75
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 75 100.0
Excludeda 0 .0
Total 75 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
131
Inter-Item Covariance Matrix
ES1 ES2 ES3 ES4 ES5 ES6 ES7 ES8 ES9 ES10
ES1 .470 .291 .316 .201 .223 .236 .193 .195 .182 .208
ES2 .291 .441 .316 .194 .219 .246 .229 .189 .219 .257
ES3 .316 .316 .664 .249 .313 .272 .269 .254 .272 .322
ES4 .201 .194 .249 .712 .368 .341 .274 .297 .368 .176
ES5 .223 .219 .313 .368 .525 .255 .255 .289 .336 .235
ES6 .236 .246 .272 .341 .255 .525 .255 .235 .228 .181
ES7 .193 .229 .269 .274 .255 .255 .484 .259 .160 .259
ES8 .195 .189 .254 .297 .289 .235 .259 .459 .438 .216
ES9 .182 .219 .272 .368 .336 .228 .160 .438 .796 .208
ES10 .208 .257 .322 .176 .235 .181 .259 .216 .208 .459
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
ES1 37.05 23.970 .609 .494 .887
ES2 36.96 23.769 .667 .571 .884
ES3 36.95 22.700 .665 .517 .884
ES4 37.29 22.886 .611 .505 .888
ES5 37.19 23.019 .717 .546 .880
ES6 37.19 23.505 .640 .473 .885
ES7 37.17 23.740 .635 .546 .886
ES8 37.03 23.324 .725 .686 .880
ES9 37.19 22.911 .565 .615 .892
ES10 37.03 23.945 .622 .495 .887
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
41.23 28.529 5.341 10
132
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL E-FILING
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 75 100.0
Excludeda 0 .0
Total 75 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.861 .861 11
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
EF1 3.96 .646 75
EF2 3.65 .878 75
EF3 4.00 .658 75
EF4 4.01 .707 75
EF5 3.68 .841 75
EF6 3.79 .874 75
EF7 3.81 .711 75
EF8 3.68 .756 75
EF9 3.72 .831 75
EF10 3.64 .765 75
EF11 3.64 .765 75
133
Inter-Item Covariance Matrix
EF1 EF2 EF3 EF4 EF5 EF6 EF7 EF8 EF9 EF10 EF11
EF1 .417 .216 .189 .136 .203 .194 .168 .095 .043 .094 .107
EF2 .216 .770 .149 .248 .252 .303 .232 .388 .294 .319 .346
EF3 .189 .149 .432 .324 .122 .189 .122 .108 .108 .135 .176
EF4 .136 .248 .324 .500 .139 .219 .111 .180 .139 .140 .154
EF5 .203 .252 .122 .139 .707 .363 .277 .099 .261 .167 .167
EF6 .194 .303 .189 .219 .363 .765 .243 .201 .169 .165 .179
EF7 .168 .232 .122 .111 .277 .243 .505 .156 .271 .256 .175
EF8 .095 .388 .108 .180 .099 .201 .156 .572 .328 .397 .424
EF9 .043 .294 .108 .139 .261 .169 .271 .328 .691 .384 .330
EF1
0 .094 .319 .135 .140 .167 .165 .256 .397 .384 .585 .382
EF1
1 .107 .346 .176 .154 .167 .179 .175 .424 .330 .382 .585
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
41.59 30.003 5.477 11
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
EF1 37.63 26.697 .433 .397 .857
EF2 37.93 23.739 .642 .495 .842
EF3 37.59 26.327 .481 .625 .854
EF4 37.57 25.924 .497 .585 .853
EF5 37.91 25.194 .486 .430 .854
EF6 37.80 24.784 .512 .378 .853
EF7 37.77 25.475 .561 .428 .848
EF8 37.91 24.680 .632 .702 .843
EF9 37.87 24.658 .564 .495 .848
EF10 37.95 24.538 .644 .617 .842
EF11 37.95 24.538 .644 .640 .842
134
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL KEPUASAN WAJIB PAJAK
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 75 100.0
Excludeda 0 .0
Total 75 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KWP1 3.97 .771 75
KWP2 3.80 .805 75
KWP3 3.96 .743 75
KWP4 3.85 .833 75
KWP5 3.97 .636 75
KWP6 3.97 .805 75
KWP7 3.95 .820 75
KWP8 3.93 .890 75
KWP9 3.97 .788 75
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.922 .923 9
135
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KWP1 31.41 25.084 .717 .551 .913
KWP2 31.59 25.138 .672 .567 .916
KWP3 31.43 25.113 .745 .633 .912
KWP4 31.53 24.550 .723 .588 .913
KWP5 31.41 26.327 .687 .529 .916
KWP6 31.41 24.651 .740 .590 .912
KWP7 31.44 25.061 .667 .577 .917
KWP8 31.45 23.792 .763 .731 .911
KWP9 31.41 24.408 .794 .764 .908
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
35.39 31.213 5.587 9
Inter-Item Covariance Matrix
KWP1 KWP2 KWP3 KWP4 KWP5 KWP6 KWP7 KWP8 KWP9
KWP1 .594 .373 .377 .374 .256 .337 .323 .390 .337
KWP2 .373 .649 .384 .403 .305 .373 .273 .297 .305
KWP3 .377 .384 .552 .413 .296 .350 .255 .376 .323
KWP4 .374 .403 .413 .694 .334 .334 .316 .423 .388
KWP5 .256 .305 .296 .334 .405 .283 .215 .295 .256
KWP6 .337 .373 .350 .334 .283 .648 .390 .458 .432
KWP7 .323 .273 .255 .316 .215 .390 .673 .496 .472
KWP8 .390 .297 .376 .423 .295 .458 .496 .793 .579
KWP9 .337 .305 .323 .388 .256 .432 .472 .579 .621
136
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
Coefficient Correlationsa
Model TEF TDB TES
1 Correlations TEF 1.000 -.148 -.435
TDB -.148 1.000 -.563
TES -.435 -.563 1.000
Covariances TEF .014 -.003 -.007
TDB -.003 .037 -.016
TES -.007 -.016 .021
a. Dependent Variable: TKWP
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 5.176 4.172 1.240 .219
TDB .416 .192 .270 2.164 .034 .492 2.032
TES .288 .143 .276 2.011 .048 .408 2.452
TEF .238 .117 .233 2.034 .046 .584 1.712
a. Dependent Variable: TKWP
137
HASIL UJI NORMALITAS
138
HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS
139
HASIL UJI REGRESI BERGANDA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.176 4.172 1.240 .219
TDB .416 .192 .270 2.164 .034
TES .288 .143 .276 2.011 .048
TEF .238 .117 .233 2.034 .046
a. Dependent Variable: TKWP
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 TEF, TDB, TESb . Enter
a. Dependent Variable: TKWP
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .675a .456 .433 4.207
a. Predictors: (Constant), TEF, TDB, TES
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1053.436 3 351.145 19.844 .000b
Residual 1256.351 71 17.695 Total 2309.787 74
a. Dependent Variable: TKWP
b. Predictors: (Constant), TEF, TDB, TES
140
top related