pengaruh harga, brand terhadap terbentuknya...
Post on 24-May-2019
224 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH HARGA (PRICE), TRUST IN BRAND, DAN
BRAND IMAGE TERHADAP BRAND LOYALITY PADA
PENGGUNA SEPEDA MOTOR MEREK HONDA
( Studi kasus pada konsumen Motor Honda di Kota Tangerang )
Oleh
MUHAMMAD NURUL AZMAN
NIM: 204081002456
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H / 2011 M
i
ii
iii
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Muhammad Nurul Azman
2. Tempat & Tgl. Lahir : Tangerang, 15 September 1985
3. Kewarganegaraan : Indonesia
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jl. Halim Perdana Kusuma No.23 Rt.01 / 01
Ps.Kebun Besar – Tangerang 15121
6. E-Mail : azman1985@ymail.com
II. PENDIDIKAN
1. Tahun 1991-1997 SDN Jurumudi 4 Tangerang
2. Tahun 1997-2000 SLTPN 2 Tangerang
3. Tahun 2000-2003 SMU SYEKH YUSUF
4. Tahun 2004-2012 FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
v
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the effect of price, Brand Trust and
Brand Image toward Brand Loyality. The dominant variable that is analized
affects brand loyality. This research uses double regresi linier analysis. The data
that is used in this research uses primary data that is acquired from the answer of
the respondents. The respondents are Honda motorcycle riders who use various
kinds of Honda motorcycle. The sample used in this research is all riders of
honda motorcycle with various types of honda motorcycle. The result of this
research shows that there is a very significant effect in independent variable
bamong price, brand trust, brand image and brand loyality. The result of this
research shows that independent variable of price, brand trust and brand image
affects significantly toward loyality brand. In determination test, there is a great
effect as much 47,3 % that affects brand loyality. It’s explained by independent
variable of price, brand trust and brand image. On the other hand, the rest which
is 52,7% is affected by other variables that is not included in this regression
analysis.
Key words: price, brand trust, brand image, brand loyality
vi
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh Harga (price), Brand
Trust dan Brand Image terhadap Brand Loyality Menganalisis variabel yang
paling dominan mempengaruhi brand loyality. Penelitian ini menggunakan
analisa regresi linier berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan data primer yang diperoleh dari jawaban dari responden yang
menjadi pengguna sepada motor Honda, dengan berbagai macam tipe yang
diberikan beberapa pertanyaan. Pemilihan sampel pada penelitian ini adalah
semua pengguna sepada motor Honda, dengan berbagai macam tipe. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen (harga, brand trust dan brand image) terhadap brand loyality.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel independen (harga, brand trust dan
brand image) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Brand Loyality. Pada
uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 47,3% yang mempengaruhi Brand
Loyality yang dijelaskan oleh variabel independen (harga, brand trust dan brand
image), sedangkan sisanya 52,7% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak
termasuk kedalam analisis regresi ini.
Kata kunci: harga, brand trust, brand image, brand loyality
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penyusunan
skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan
kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah
membawa umat manusia menuju jalan kebaikan.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang disampaikan
kepada:
1. Allah SWT atas berkah, rizki, rahmat, ridha dan kemudahan-Nya yang
membuat penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
2. Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan segenap jiwa raganya
untuk mengajarkan kebenaran kepada umat manusia, sehingga terhindar dari
zaman kebodohan.
3. Orang tuaku tersayang, adik-adiku, dan saudaraku yang selalu mendukung dan
menitipkan doanya disetiap langkah kakiku berjalan.
viii
4. Indo yama Nasaruddin, SE, MAB selaku pembimbing utama penulis. Terima
kasih atas segala bimbingan, pendapat dan waktu serta pencerahannya yang
diberikan kepada penulis.
5. Suhendra, S.Ag. MM selaku pembimbing kedua penulis, terima kasih atas
segala bimbingan, pendapat, waktu serta pencerahannya yang diberikan
kepada penulis.
6. Bapak Prof.Dr.Abdul Hamid,MS selaku Dekan FEIS UIN Syarif
Hidayatullah. Terima kasih atas segala bimbingan, pendapat dan waktu yang
diberikan kepada penulis.
7. Dosen-dosen UIN Jakarta FEIS Non Reguler yang telah mengajar dan
mendidik penulis selama menjadi mahasiswa di FEIS Non Reguler UIN
Jakarta, terima kasih atas pengorbanan waktu dan ilmu yang diberikan kepada
penulis dan kawan-kawan mahasiswa lainnya. Semoga Allah SWT mencatat
semuanya sebagai amal ibadah yang tak akan terputus hingga akhir
zaman.Amin.
8. Seluruh staf akademik Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial yang telah bekerja
dengan baik melayani para mahasiswa, semoga amalnya diterima Allah SWT.
9. Kawan-kawan Seperjuangan angkatan 2004 yang mengisi hari – hari selama
ini.
10. My Darling, Syarifah zahrah yang tak henti-hentinya membantu dan
mensupport selama ini.
11. Sobat - sobatku, Saikin, Rizal, Angga, lulu, Armel, Tangkis, Ferri, Gandhi,
Ukat, Isro, Daus, Nasir, Rama, Ipoel, Opik, Eka, Sidqi, Usman, Erwin, Juki,
ix
Bembeng, rangga, Tatank, Amran, Eko, Jihan, Dadi, Ojie, Burhan, Syafiq,
Anton, lukman, Ilham, Arif, Wahyu, Agung dan sahabat – sahabatku lainnya
yang tidak bisa disebutkan satu – persatu.
Akhirnya, sebagai manusia biasa penulis menyadari masih banyak
kekurangan-kekurangan, baik yang disengaja ataupun tidak, sehingga skripsi ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat konstruktif demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini
bermanfaat dan mendapatkan ridho dari Allah SWT. Amin.
Jakarta, 16 Desember 2011
Muhammad Nurul Azman
x
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................ i
Lembar Pengesahan Komprehensif ............................................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ………………………………………….. iii
Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... iv
Abstact ................................................................................................................ v
Abstrak .............................................................................................................. vi
Kata Pengantar ................................................................................................. vii
Daftar Isi ........................................................................................................... x
Daftar Tabel ...................................................................................................... xii
Daftar Gambar ................................................................................................. xv
Daftar Lampiran .............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ....................................................................... 11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 14
A. Pengertian Manageman Pemasaran .............................................. 14
1. Pengertian Umum serta Bauran dari Pemasaran ....................... 14
2. Bauran Pemasaran ..................................................................... 19
B. Harga (price) .................................................................................. 22
C. Brand Trust .................................................................................... 26
D. Citra Merek (Brand Image) .......................................................... 33
E. Kesetiaan Merek (Brand Loyality) ............................................... 37
F. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 46
G. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 49
H. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 50
xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 51
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 51
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................. 51
C. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 52
D. Metode Analisis dan Uji Hipotesis ................................................ 53
1. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 54
2. Analisis Koefisien Korelasi....................................................... 57
3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 59
4. Regresi Linier Berganda ........................................................... 62
5. Uji Hipotesis.............................................................................. 63
E. Operasional Variabel ..................................................................... 66
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 69
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................... 69
1. Sejarah Motor Honda ............................................................... 69
2. Sejarah Honda Motor di Indonesia .......................................... 70
3. Visi dan Misi Honda ................................................................ 72
4. Penghargaan – Penghargaan Yang Diterima Honda Motor ..... 73
B. Karakteristik Responden ............................................................... 75
C. Hasil Dan Pembahasan ................................................................. 77
1. Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 77
2. Penemuan dan Pembahasan ..................................................... 79
3. Hasil Analisis ........................................................................... 99
D. Interprestasi……………………………………………………… 112
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................. 115
A. Kesimpulan ................................................................................... 115
B. Implikasi ....................................................................................... 116
C. Saran ............................................................................................. 116
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 117
LAMPIRAN ...................................................................................................... 120
xii
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
3.1 Skala Linkert ................................................................................... 56
3.2 Pedoman Untuk Memberikan Koefisien Korelasi ........................... 58
3.3 Pengukuran Variabel Penelitian ....................................................... 67
4.1 Data Responden ............................................................................... 75
4.2 Hasil Try Out Item Instrumen Pengaruh Harga, Brand Trust,
Brand Image Terhadap Brand Loyality ........................................... 78
4.3 Harga yang ditetapkan menarik perhatian konsumen ...................... 79
4.4 Harga yang ditetapkan terjangkau dengan kualitas yang terjamin ... 80
4.5 Harga yang ditetapkan sesuai dengan keinginan konsumen ............ 80
4.6 Harga untuk produk pilihan ditetapkan berbeda dengan produk
yang berada dipasaran ...................................................................... 81
4.7 Honda sering memberikan diskon (cashback) pada setiap
pembelian produknya ...................................................................... 82
4.8 Harga promosi membuat konsumen memutuskan untuk membeli
produk motor Honda ....................................................................... 82
4.9 Harga motor Honda sesuai dengan kemampuan dan daya beli
masyarakat ....................................................................................... 83
4.10 Perubahan harga produk membuat anda berminat untuk
memilih produk tersebut .................................................................. 83
4.11 Motor Honda adalah merek yg terkenal .......................................... 84
4.12 Honda adalah motor yang memiliki kualitas lebih baik
dibandingkan merek lainya ............................................................. 85
4.13 Honda adalah perusahaan otomotif yang telah dipercaya
masyarakat dunia ............................................................................. 85
4.14 Honda adalah perusahaan otomotif yang mampu memberikan
inovasi produk bagi konsumen ........................................................ 86
xiii
4.15 Honda telah membuktikan sebagai perusahaan yang tangguh
dari segi tekhnologi ......................................................................... 86
4.16 Merek Honda memiliki tingkat kualitas yang terjamin ................... 87
4.17 Honda adalah motor yang disukai masyarakat ................................ 87
4.18 Honda adalah Motor yang banyak di favoritkan konsumen ........... 88
4.19 Honda adalah motor yang telah menjadi market leader .................. 89
4.20 Honda selalu menampilkan iklan yang menarik dalam
mempromosikan produknya ............................................................ 89
4.21 Honda adalah merek yang berkualitas ............................................ 90
4.22 Honda adalah motor yang paling baik diantara merek motor
Lainya .............................................................................................. 90
4.23 Honda adalah produk yang memiliki keunikan ............................... 91
4.24 Honda adalah produk yang selalu menampilkan produk dengan
warna yang menarik ........................................................................ 92
4.25 Honda adalah merek motor yang mudah diucapkan ....................... 92
4.26 Honda adalah merek motor yang mudah diingat ............................ 93
4.27 Honda adalah merek motor yang mudah dikenali ........................... 93
4.28 Saya akan melakukan pembelian ulang motor dengan merek
Honda .............................................................................................. 94
4.29 Honda adalah merek motor terakhir yang akan saya beli ............... 94
4.30 Saya adalah orang yang suka membeli produk lebih dari satu
merek ............................................................................................... 95
4.31 Saya membeli motor Honda, karena harganya yang murah
dan terjangkau ................................................................................. 96
4.32 Saya sudah terbiasa memakai motor Honda ................................... 96
4.33 Saya puas dengan kualitas yang diberikan motor Honda ................ 97
4.34 Saya tidak akan membeli motor jika tidak ada motor merek
honda ................................................................................................ 97
4.35 Saya merasa bangga jika orang lain tahu bahwa saya
menggunakan merek ini .................................................................. 98
xiv
4.36 Saya akan merekomendasikan motor Honda kepada teman dan
kerabat saya ..................................................................................... 98
4.37 Saya akan melakukan pembelian ulang motor honda ..................... 99
4.38 Korelasi ...........................................................................................101
4.39 Interpretasi Koefisien Korelasi ........................................................101
4.40 Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel .......................................102
4.41 Uji Multikolinieritas ........................................................................102
4.42 Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ..............................................104
4.43 Hasil regresi linear berganda ...........................................................105
4.44 Hasil uji F ........................................................................................107
4.45 Hasil uji t .........................................................................................108
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 49
4.1 Data Responden Menurut Jenis Kelamin ........................................ 76
4.2 Data Responden Menurut Usia Responden ..................................... 76
4.3 Normalitas Data ............................................................................... 100
4.4 Scatterplot ....................................................................................... 103
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Lembar Kuesioner ............................................................................120
2 Data Mentah Jawaban Responden ...................................................124
3 Hasil Uji Distribusi Frekuensi .........................................................135
4 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ..................................................144
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus
mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal
penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah
mempertahankan pelanggan yang telah ada, dan terus menggarap pelanggan-
pelanggan potensial baru, agar jangan sampai pelanggan meninggalkan
perusahaan menjadi pelanggan perusahaan lain. Dengan kata lain perusahaan
harus mampu mempertahankan loyalitas pelanggan (Lutiari, 2007).
Loyalitas pelanggan terhadap merek produk merupakan konsep yang
sangat penting khususnya pada kondisi tingkat persaingan yang sangat ketat
dengan pertumbuhan yang rendah. Pada kondisi demikian loyalitas pada merek
sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Di samping itu,
upaya mempertahankan loyalitas merek ini merupakan upaya strategis yang
lebih efektif dibandingkan dengan upaya menarik pelanggan baru.
Persoalan merek menjadi salah satu persoalan yang harus dipantau
secara terus menerus oleh setiap perusahaan. Merek yang kuat, teruji, dan
bernilai tinggi terbukti tidak hanya sukses mengalahkan hitungan rasional,
tetapi juga canggih mengolah sisi - sisi emosional konsumen. Merek bisa
memiliki nilai tinggi karena ada brand building activity yang bukan sekadar
berdasarkan komunikasi, tetapi merupakan segala macam usaha lain untuk
memperkuat merek tersebut (Petra. 2007).
2
Dari komunikasi, merek bisa menjanjikan sesuatu, bahkan lebih dari
janji, merek juga mensinyalkan sesuatu (brand signaling). Merek akan
mempunyai reputasi jika ia memiliki kualitas dan karisma. Agar memiliki
karisma, merek harus mempunyai aura, harus konsisten, kualitasnya harus
dijaga dari waktu ke waktu, selain tentunya juga harus mempunyai kredibilitas.
Agar tampil menjadi yang terbaik, tentu suatu merek harus terlihat seksi
di pasar hingga mampu membuat konsumen tertarik membelinya. Agar terlihat
seksi, merek tersebut harus memiliki costumer value jauh di atas merek-merek
yang lain. Selain itu, harus mampu meningkatkan keterlibatan emosi pelanggan
sehingga pelanggan mempunyai ikatan dan keyakinan terhadap merek tersebut,
karena dengan semakin banyaknya varian merek produk sejenis yang saling
beradu kelebihan, memikat konsumen yang semakin murah, maka akan
semakin besar kemungkinan dari keinginan konsumen untuk beralih ke pilihan
merk lainnya (brand switching) atau tetap setia pada produk yang disukainya.
Suatu perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan dituntut
melakukan kegiatan pemasaran bagi produk-produk yang dihasilkan.
Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan
mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan
produk yang hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai,
menentukan cara-cara promosi dan penyaluran/penjualan produk tersebut,
hingga pada akhirnya produk yang dihasilkan tersebut sampai kepada
konsumen.
3
Masa globalisasi seperti sekarang ini dimana perubahan teknologi
dan arus informasi yang semakin maju dan cepat mendorong timbulnya laju
persaingan dalam dunia usaha. Melihat banyaknya produk yang
ditawarkan maka konsumen akan mulai melihat merek mana yang memenuhi
kebutuhannya. Jadi kebutuhan konsumen tidak terbatas pada fungsi utama
yang bisa diberikan pada suatu produk (primary demand), tetapi berkembang
menjadi kebutuhan sekunder (secondary demand) yaitu keinginan pada suatu
merek. Didalam jurnal Ribhan (2006 : 94) mengemukakan bukti bahwa dari
para pelanggan yang puas atau sangat puas, antara 65% sampai 85% akan
berpindah ke produk lain.
Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif maka setiap perusahaan
dituntut untuk mampu memuaskan konsumennya (Barsky, 2000). Sehingga
strategi yang didasarkan pada komitmen manajemen untuk meningkatkan
kualitas pelayanan untuk memuaskan pelanggan secara terus-menerus
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan, baik yang menghasilkan barang nyata
maupun jasa. Hal ini dilakukan karena adanya kenyataan bahwa konsumen
yang tidak puas terhadap barang atau jasa yang dikonsumsinya akan mencari
penyedia barang atau jasa dari perusahaan lain yang mampu memuaskan
kebutuhannya. Kualitas barang atau jasa semata-mata ditentukan oleh
konsumen, sehingga kepuasan konsumen hanya dapat dicapai dengan
memberikan kualitas yang baik. Mempunyai konsumen yang puas merupakan
hal yang penting bagi PT. Astra Honda Motor (AHM) karena karakteristik
produk tersebut mempunyai beberapa kelebihan/keunggulan jika dibandingkan
4
dengan produk lain yang sejenisnya. Keunggulannya antara lain, mesinnya
yang bandel. Lihatlah Astrea tahun 70-an (dikenal Astrea Bulan-Asbul)
sampai saat ini masih berseliweran di jalan.
Selain itu, harga jualnya tinggi. Jadi, pemilik Honda tidak perlu takut
harganya jatuh saat dijual. Karena, kepercayaan masyarakat terhadap sepeda
motor Honda baik yang baru atau bekas, kalau dijual harganya tetap saja tinggi.
Ini sudah terjadi selama bertahun-tahun dan tetap terus bertahan di pasaran.
Adapun kelebihan lain yang dimiliki sepeda motor Honda terletak pada
pemakaian bahan bakarnya yang irit, sudah sangat dikenal masyarakat, harga
jual yang tinggi, suspesnsinya enak, teknologinya canggih dan top speednya
mantap. Inovasi yang diciptakan bertujuan agar konsumen merasa puas, dan
diharapkan sepeda motor Honda pun selalu merebut pangsa pasar serta tingkat
kompetisi yang tinggi. Konsumen yang puas dapat mendorong adanya
pembelian ulang dan publisitas (Gunderson dan Olsson, 2001) yang pada
akhirnya dapat membuat konsumen menjadi setia (loyal).
"Customer satisfaction is a post consumption evaluate judgement
concerning a specific product or services". Dari definisi-definisi tersebut dapat
dilihat adanya suatu kesamaan makna bahwa kepuasan pelanggan merupakan
suatu perasaan atau penilaian emosional dari pelanggan atas penggunaan suatu
produk barang atau jasa dimana harapan dan kebutuhan mereka terpenuhi.
Dengan kata lain, jika konsumen merasa apa yang ia peroleh lebih rendah dari
yang diharapkannya (negatif diskonfirmasi) maka konsumen tersebut akan
tidak puas. Sebaliknya, jika yang diperoleh konsumen melebihi apa yang ia
5
harapkan (positif diskonfirmasi) maka konsumen akan puas. Sedangkan pada
keadaan dimana apa yang diterima sama dengan yang diharapkan, maka
konsumen tersebut akan merasakan tidak puas dan puas (netral).
Dewasa ini persaingan dalam bisnis semakin ketat. Untuk dapat
bertahan perusahaan perlu merencanakan strategi pemasarannya. Hal yang
mendasar dalam strategi pemasaran adalah pemahaman tentang konsep
pemasaran, dimana kepuasan konsumen adalah titik sentralnya. Kepuasan
terkait dengan kualitas produk atau jasa. Jadi untuk dapat bertahan dan
mencapai tujuan perusahaan yang bersifat umum yaitu laba maka perusahaan
perlu memperhatikan kualitas produk atau jasanya agar konsumen merasa puas,
jadi disini ‘nilai’ kualitas dipandang dari sisi puas atau tidaknya konsumen.
Memuaskan konsumen tidaklah mudah, karena bersifat relatif, untuk itu maka
perlulah manajemen ‘memahami’ konsumennya. Dalam literatur pemasaran
agar dapat ‘memahami’ konsumen biasanya manajemen perlu membuat suatu
apa yang disebut dengan pemasaran sasaran. Pada penelitian ini pembahasan
hanya dibatasi pada kepuasan konsumen saja.
Kepuasan bersifat relatif karena itu maka tolak ukur kualitas menurut
konsumen pun bisa berbeda-beda, tetapi disisi lain manajemen perlu
mengetahui faktor-faktor apa saja yang terkandung dalam produk yang dapat
memuaskan konsumen, agar konsumen tetap setia membeli produk yang
dihasilkan perusahaan.
Berbagai macam produk baru bermunculan mengikuti arus kebutuhan
persaingan pasar. Produk yang baru lahir biasanya lebih mengutamakan daya
6
tarik untuk merebut posisi di pasar, baik dari segi inovasi maupun harga yang
relatif murah. Tidak jarang ada beberapa produsen menghasilkan produk
“baru” yang merupakan produk hasil inovasi peniruan yang menunjukkan
tidak adanya perbedaan pola pengkonsumsian dan hanya menciptakan kembali
produk yang sudah ada dengan sedikit modifikasi. Dalam kondisi semakin
meningkatnya persaingan antara produk-produk sejenis, maka perusahaan yang
satu dengan yang lain saling bersaing merebutkan konsumen. Perusahaan yang
mampu menciptakan dan mempertahankan pelangganlah yang akan sukses
dalam persaingan. Setiap perusahaan berusaha untuk memahami perilaku
konsumen pada pasar sasaran untuk kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
Perilaku konsumen yang ada tersebut akan mempengaruhi cara konsumen
dalam melihat atau memandang suatu produk. Konsumen dalam memilih suatu
brand produk akan melalui tahap percobaan terlebih dahulu, pada tahap ini
seringkali konsumen akan mencoba berbagai brand yang berbeda. Jika
dirasakan bahwa brand tersebut sudah cocok dan memenuhi apa yang
diharapkan dari produk sejenis maka konsumen akan terus mencari brand
tersebut.
Brand atau Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol atau rancangan,
atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk
mendiferensiasikannya dari barang atau jasa. (Philip Kotler, 2007:332).
Brand loyalty (loyalitas merek) merupakan suatu ukuran keterkaitan
pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran
7
tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yang
lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik
menyangkut harga ataupun atribut lain (Darmadi Durianto, 2001:47).
Begitu juga dengan produk sepeda motor Honda yang sekarang ini
semakin berkembang. Produk sepeda motor Honda yang selalu mengeluarkan
berbagai inovasi akan dapat menarik minat konsumen. Dalam hal ini
konsumen akan dimanjakan dengan berbagai produk yang sangat menarik.
Disinilah loyalitas konsumen teruji. Menghadapi persaingan yang semakin
ketat, PT. Astra Honda Motor (AHM) terus berupaya menciptakan inovasi-
inovasi baru yang dapat menarik konsumen. Berbagai brand sepeda motor yang
banyak beredar di pasaran antara lain Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Bajaj, dan
TVS yang makin mendominasi di pasar tahan air indonesia .
PT. Astra Honda Motor (AHM) yang ada selama ini mendapatkan
tempat yang cukup baik dimata konsumen. Sebagai market leader produk
tersebut mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan produk lain
yang sejenisnya. Kelebihan yang ada tersebut antara lain memiliki mesin yang
terbukti bandel dan irit. Merek Honda secara tidak resmi sudah tertanam di
benak rakyat Indonesia. Itu bisa dibuktikan jika kita mendengar percakapan
keseharian masyarakat Indonesia tentang sepeda motor. Mereka kadang
mengatakan Honda untuk menyebut sepeda motor.
Di Sumatra Barat hal itu memang terjadi. Masyarakatnya menyebut
sepeda motor dengan Honda. Tidak merek lain. Hal ini sudah terjadi sejak
produk Honda menyerbu Sumbar tahun 1970-an. Mungkin di daerah lain
8
fenomena seperti ini juga terjadi. Mengacu data AISI, total produksi motor
nasional Januari - Oktober 2009 mencapai 4.787.757 unit. Hasil itu diperoleh
dari lima merek, yaitu Honda 2.201.147 unit, Yamaha 2.176.757 unit, Suzuki
358.352 unit, Kawasaki 50.026 unit dan Kanzen 1.812 unit.
(http://www.aisi.or.id)
Sedangkan total pasar motor nasional untuk 2010 ini mencapai 7,3 juta
dan Honda berhasil memperoleh angka 3.416049 unit adapun pesaing
terdekatnya memperoleh 3.326.380 unit. Dengan demikian Honda berhasil
meningkatkan market share menjadi 46,5% dari tahun sebelumnya yang
tercatat 45,9% sedangkan Yamaha mengalami sedikit penurunan dari 45,6%
menjadi 45,2%. Kemenangan honda sendiri sebetulnya sudah mulai tampak di
pertengahan tahun dimana market share AHM selalu diatas Yamaha
(blogpakyo.wordpress.com).
Keberhasilan mendominasi pasar penjualan sepeda motor Honda
khususnya wilayah Jakarta dan Tangerang bukanlah usaha WMS semata.
ATPM Honda, PT Astra Honda Motor (AHM) turut menyokong keberhasilan
dengan berbagai produk yang berkualitas sesuai selera pasar. Sebut saja, varian
Honda matik yang kini menjadi trend kalangan muda seperti Beat dan skutik
bergaya retro Scoopy. Pasar bebek pun diramaikan oleh Revo Fit yang hadir
dengan harga lebih terjangkau namun tetap berkualitas. Untuk motor generasi
sport, AHM meluncurkan Honda CBR 250R. Tungggangan sporty bermesin
besar ini diyakini akan menjadi pilihan masyarakat pencinta motor sport.
9
Tidak hanya mementingkan penjualan saja. WMS terus berupaya
meningkatkan pelayanan kepada konsumen setia Honda. Berbagi jenis layanan
diberikan demi meningkatkan kepuasan pelanggan. Salah satu layanan yang
ditawarkan adalah BEST (Berikan Service Terbaik). Garansi layanan ini
merupakan komitmen WMS pada konsumen Honda wilayah Jakarta
Tangerang. WMS juga memberikan jaminan keselamatan pengguna sepeda
motor Honda melalui asuransi perlindungan diri. Perlindungan ini diharapkan
dapat memberikan rasa aman pagi para pengendara motor Honda.
Honda VIP Card juga diberikan secara gratis kepada pembeli motor
Honda. Honda VIP memberikan berbagai manfaat untuk mendukung gaya
hidup konsumen Honda. Berbekal kepercayaan konsumen dan kualitas
produk, Honda yakin akan tetap mendapat tempat di hati masyarakat.
Konsumen yang telah terbiasa menggunakan sepeda motor dengan
brand tertentu akan cenderung loyal terhadap brand yang sudah dimilikinya,
karena sebagian besar konsumen akan melakukan seleksi yang sangat hati-hati,
jadi konsumen akan lebih memilih produk yang berkualitas tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, diantaranya munculnya banyak brand-brand sepeda
motor di pasaran mengakibatkan munculnya berbagai inovasi yang
berhubungan dengan produk tersebut dan adanya berbagai faktor yang
menyebabkan konsumen dalam menentukan pilihan pada suatu produk.
Menurut (Grewal, Monroe dan Krishnan, 2006) menemukan adanya
peran harga, merek sebagai indikator kualitas dan adanya peran internal
reference price sebagai indikator nilai persepsian. Model ini merupakan
10
pengembangan dari price/effect model dimana memasukkan dimensi perceived
transaction value dan perceived acquisition value. Berbeda dari price/effect
model, model ini menekankan pada pengaruh diskon harga yang merupakan
bagian dari marketing mix terhadap kualitas persepsian dan internal reference
price. Bagaimana konsumen menilai strategi penurunan harga berdasarkan
referensi harga yang dimilikinya. Harga bisa ditanggapi oleh konsumen secara
positif namun juga bisa ditanggapi secara negatif dengan menganggapi diskon
harga justru menurunkan reputasi produk. Penilaian ini juga didasari oleh
seberapa banyak informasi yang dimiliki konsumen. Informasi yang dimiliki
ini terkait dengan bagaimana konsumen memandang resiko produk. Pada saat
konsumen menilai produk memiliki risiko tinggi, maka konsumen akan
berusaha untuk mengurangi risiko produk sebelum memutuskan untuk
membeli.
Seitovszky dalam (Monroe, 2006) mengungkapkan bahwa penggunaan
harga sebagai indikator kualitas produk dikatakan tidak irasional, akan tetapi
mencerminkan tingkat kepercayaan bahwa harga dipasar ditentukan oleh
kekuatan pasar. Karena harga ditentukan oleh kekuatan pasar (kekuatan
demand dan supply), terjadi suatu mekanisme tersendiri dimana pada saat
konsumen memilih barang di pasar, mereka tentunya akan memilih barang
yang memiliki kualitas yang tinggi dengan harga yang terjangkau. Akibatnya
permintaan akan barang tersebut meningkat. Sesuai hukum pasar, pada saat
demand suatu barang meningkat pesat, maka secara otomatis harga barang
tersebut akan meningkat dan menjadi lebih tinggi dibandingkan barang lain
11
yang sejenis. Jadi, mengunakan harga sebagai indikator kualitas tidaklah
selamanya benar. Meskipun banyak penelitian yang mengungkapkan adanya
hubungan positif yang kuat antara harga dan kualitas.
Cara untuk mengurangi risiko misalkan dengan mencari informasi
sebanyak mungkin mengenai produk. Selain itu konsumen bisa memeroleh
pengurangan risiko ini melalui service dan garansi yang ditawarkan oleh
produsen. Garansi yang ditawarkan akan mengurangi risiko kegagalan produk
(cacat, mudah rusak) dan risiko keuangan (Agarwal dan Teas, 2001). Garansi
merupakan bagian dari Extrinsic Cues (Doods, Monroe dan Grewal, 2006).
Pada saat konsumen menilai produk memiliki risiko yang kecil dan
memiliki manfaat yang tinggi maka dia akan mempersepsikan produk ini
bernilai tinggi. Nilai yang melekat pada produk disebut nilai persepsian. Nilai
persepsian ini akan mempengaruhi minat beli konsumen (Doods, Monroe dan
Grewal; Agarwal dan Teas ; Grewal, Monroe dan Krishnan, 2006). Apabila
produk memiliki nilai yang tinggi bagi konsumen maka akan memperkuat
minat konsumen untuk membeli produk. Proses ini merupakan evaluasi produk
yang dilakukan oleh konsumen sebelum memutuskan untuk membeli produk,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ”Pengaruh Harga
(Price), Trust In a Brand dan Brand Image Terhadap Brand Loyality Pada
Pengguna Produk Sepeda Motor Honda di Kecamatan Batuceper Kota
Tangerang”.
12
B. Perumusan masalah
Setelah melihat latar belakang yang diuraikan oleh penulis, maka pokok
- pokok rumusan permasalahan yang akan dibahas antara lain :
1. Apakah ada pengaruh secara simultan antara Harga (price), Brand Trust
dan Brand Image terhadap Brand Loyality.
2. Apakah ada pengaruh secara parsial antara Harga (price), Brand Trust dan
Brand Image terhadap Brand Loyality.
3. Variabel independen mana yang paling berpengaruh terhadap brand
loyality.
C. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis pengaruh secara simultan antara Harga (price), Brand Trust
dan Brand Image terhadap Brand Loyality.
2. Menganalisis pengaruh secara parsial antara Harga (price), Brand Trust dan
Brand Image terhadap Brand Loyality.
3. Menganalisis variabel yang paling dominan mempengaruhi brand loyality.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan dapat memberikan informasi atau bahan masukan yang
berguna dalam hal ini yakni para pemasar didalam merumuskan strategi
pemasaran yang tepat serta berupaya menciptakan inovasi-inovasi baru yang
dapat menarik konsumen.
2. Bagi peneliti adalah dapat menambah pengetahuan, wawasan serta dapat
menerapkan pengalaman dan ilmu yang telah di dapat di bangku kuliah ke
13
dalam praktek, khususnya yang ada hubungannya dengan masalah penelitian
tersebut.
3. Bagi akademis adalah dapat menjadi bahan kepustakaan yang dapat
digunakan sebagai informasi dan sumber ilmu pengatahuan yang bisa
dipergunakan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
4. Bagi pihak lain adalah dapat dipergunakan sebagai data tambahan bagi yang
secara kebetulan sedang meneliti penelitian yang sejenis serta dapat menjadi
informasi yang bisa membantu untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
harga, trust in brand, dan brand image terhadap brand loyality pada
pengguna sepeda motor Honda.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen Pemasaran
1. Pengertian Umum Serta Bauran Dari Pemasaran
Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu dari definisi terpendek
pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan secara menguntungkan”.
Pemasaran merupakan suatu hal kegiatan yang penting untuk dilakukan oleh
setiap perusahaan, karena pamasaran adalah ujung tombak kesuksesan dari
suatu perusahaan. Dalam kegiatan pemasaran dapat membantu proses
konsentrasi dalam mengembangkan segala sumber daya guna suatu
peningkatan penjualan produk.
Dengan itu maka, beberapa ahli ekonomi telah merumuskan suatu
pengertian yang menjabarkan apa yang dimaksud dengan pemasaran,
dengan kata, cara atau pendapat yang berbeda namun memiliki sebuah
ruang lingkup yang sama.
Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses
untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada
pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. (Philip Kotler,
2007:6).
15
Pemasaran adalah suatu proses manajerial dan sosial dimana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan
menciptakan, menawarkan, dan bebas menukarkan produk yang bernilai
satu sama yang lainnya. (Philip Kotler, 2009:59).
Menurut Tjiptono (2002:16) “Manajemen pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi penentuan harga, promosi dan
distribusi barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan
kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi”.
Sedangkan menurut Joseph dkk, Pemasaran adalah suatu aktivitas
yang bertujuan yang mencapai sasaran perusahaan dilakukan dengan cara
mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien serta mengarahkan aliran
barang serta jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien dari
produsen. (Joseph P. Cannon, William D. Perreault, Jr., Jerome McCarthy
2008 : 8)
Menurut Donald Trump (2007:9), Pemasaran adalah tentang
manusia. Pemasaran adalah tentang memahami apa yang diinginkan orang,
kemudian berupaya untuk memberi hal yang diinginkan itu pada mereka
dengan harga yang bersedia mereka bayar dan harga yang akan memberi
anda keuntungan yang pantas.
Definisi pemasaran tersebut mula-mula fokusnya pada kegiatan
distribusi dan penjualan. Hal ini tidak berarti distribusi dan penjualan tidak
begitu penting, akan tetapi keduanya merupakan bagian dari “Marketing
Mix” atau merupakan bagian dari seperangkat alat pemasaran yang
16
memberikan dampak maksimum pada pasar. (Philip Kotler terjemahan,
2002 : 4), “Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana
seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk yang bernilai dengan
pihak lain”.
Sedangkan pendapat dari seorang pakar (William J. Stanton
terjemahan, 2001 : 4), “Pemasaran adalah suatu sistem secara keseluruhan
dari kegiatan yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat
memuaskan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.
Setelah melihat berbagai persepsi dari definisi pemasaran diatas, maka kita
dapat melihat bahwa tidak terdapat suatu perbedaan persepsi mengenai apa
yang dimaksud dengan istilah pemasaran.
Seiring dengan perkembangan dalam perekonomian masyarakat,
telah terjadi perubahan dalam sikap atau paham tentang bagaimana kegiatan
pemasaran seharusnya dilaksanakan. Kegiatan pemasaran telah berkembang
dari kegiatan distribusi dan penjualan yang berorientasi pada produk
menjadi suatu falsafah yang lebih berorientasi kepada konsumen dimana
falsafah tersebut dilandasi dengan suatu sikap atau paham yang menyatakan
pemuasan kebutuhan konsumen (pembeli) adalah syarat mencapai tujuan
perusahaan. Falsafah tersebut kini telah menjadi pedoman bagi kegiatan
pemasaran yang berlandaskan pada suatu konsep yang jelas berkenaan
17
dengan pemasaran yang tanggap dan bertanggung jawab yang disebut
dengan konsep pemasaran.
Menurut (Winardi, 2001 : 5) dalam bukunya azas-azas marketing,
“Pemasaran terdiri dari tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya
hak milik atas barang atau jasa dan yang menimbulkan distribusi fisik
mereka”.
Definisi pemasaran ini berstandar pada konsep inti berikut :
a. Kebutuhan (Needs)
b. Keinginan (Wants)
c. Permintaan (Demands)
d. Kebutuhan Manusia (Human Needs)
Namun dari konsep inti diatas, yang menjadi titik tolak disiplin ilmu
pemasaran adalah terletak pada kebutuhan dan keinginan manusia.
Kebutuhan terhadap sesuatu sudah ada dalam diri manusia sejak lahir dan
timbul keinginan manusia yaitu hasrat untuk memperoleh kepuasan tertentu.
Dari beberapa definisi pemasaran diatas, kita juga dapat memahami
pengertian dari pemasaran sebagai faktor kunci suksesnya suatu usaha atau
bisnis. Pemasar sekarang berfokus pada usaha untuk menciptakan pelanggan
seumur hidup, penawaran yang menarik akan menghasilkan pelanggan yang
puas atau senang dan akan terus setia pada produk tersebut. Karena itu
mempertahankan pelanggan adalah kepuasan tersendiri bagi perusahaan,
kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah kepuasan pelanggan, maka
pelanggan yang puas akan :
18
a. Menjadi setia
b. Membeli lebih banyak jika perusahaan memperkenalkan produk baru
dan menyempurnakan produk yang ada.
c. Memberikan komentar yang menguntungkan tentang perusahaan dan
produknya.
d. Kurang memberikan perhatian pada merek dan iklan pesaing dan kurang
sensitif terhadap harga.
e. Memberikan gagasan produk atau jasa pada perusahaan.
f. Membutuhkan biaya pelayanan yang lebih kecil daripada pelanggan baru
karena transaksi menjadi rutin.
Konsep pemasaran adalah suatu konsep yang berorientasi pada
konsumen yakni bahwa seluruh kebutuhan dan keinginan konsumen
merupakan prioritas utama bagi perusahaan. Konsep ini menunjukkan
bahwa tugas utama perusahaan adalah pemenuhan keinginan konsumen
yang menjadi sasaran penjualan karena itu segala perencanaan,
kebijaksanaan dan kegiatan perusahaan harus didasarkan pada kebutuhan
dan keinginan pembeli. Berhasil tidaknya pada pencapaian sasaran
tergantung pada keahlian dari seluruh bagian tersebut dan juga kemampuan
untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar perusahaan dapat
berjalan lancar.
Sedangkan manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih
pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga dan menumbuhkan pelanggan
19
dengan menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai
pelanggan yang unggul.
2. Pengertian Bauran Pemasaran
Salah satu unsur dalam startegi pemasaran terpadu adalah strategi
Marketing Mix atau bauran pemasaran yang merupakan strategi yang
dijalankan perusahaan yang berkaitan dengan penentuan bagaimana
perusahaan mangajukan penawaran produk pada segmen tertentu yang
merupakan pasar sasaran.
Bauran pemasaran adalah kiat pemasaran yang dilakukan untuk
mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. (Philip Kotler,
2000:124). Bauran pemasaran adalah serangkaian variabel pemasaran yang
terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan
konsumen agar membeli produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dalam
rangka pencapaian target penjualan yang telah direncanakan. (Philip Kotler,
1996:14).
Dilihat dari sudut pandang Bauran Pemasaran (marketing mix)
merupakan kombinasi dari variabel kegiatan yang merupakan inti dari
sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan
promosi dan sistem distribusi. Keempat variabel ini lebih dikenal dengan
4P, yaitu : Product, Price, Promotion dan Place.
Bauran Pemasaran merupakan suatu perangkat yang akan
menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan dan semua ini
ditunjukan untuk memberikan kepuasan dan perluasan segmen pasar.
20
a. Produk (Product)
Produk adalah merupakan titik sentral dari kegiatan marketing
lainnya yang digunakan untuk menunjang pemasaran produk. (Bukhari
Alma, 2002:158). Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada
pasarnya, mereknya serta penyajiannya. (Kotler, 2000:126). Macam-
macam Diferensiasi Produk Menurut Kotler (2000:329), diferensiasi
produk dapat dibedakan menjadi:
1) Bentuk
2) Keistimewaan (Feature)
3) Mutu Kinerja
4) Mutu Kesesuaian
5) Daya Tahan (Durability)
6) Keandalan (Realibility)
7) Mudah Diperbaiki
8) Gaya (Style)
9) Rancangan (Design)
b. Harga (Price)
Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang jika
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
barang beserta pelayanannya. (Basu Swasta DH, 1999:211).
Penentuan harga ini merupakan salah satu keputusan yang
penting bagi manajemen. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam
penentuan harga ini adalah menitik-beratkan pada kemauan pembeli
21
untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk
menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba.
c. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang
digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan
pasarnya. Promosi juga sering dikatakan sebagai “proses berlanjut”
karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari
perusahaan.
Oleh karena itu promosi dipandang sebagai Arus informasi atau
persuasi satu – arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran (Basu Swasta DH, 1999:222).
Selain itu promosi merupakan suatu bentuk komunikasi
pemasaran. Yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas
perusahaan yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi /
membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. (Fandy Tjiptono, 1997:219).
d. Distribusi (Place)
Para ahli-ahli ekonomi sering menggunakan istilah faedah tempat,
faedah waktu dan faedah milik untuk menunjukan suatu nilai distribusi.
Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
22
menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau
pemakai industri. (Basu Swasta DH, 1999:200).
Saluran distribusi adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk
membuat produknya terjangkau dan tersedia bagi pasar sasarannya.
(Kotler, 2000:126). Menurut Siswanto Sutojo (2009:11) garis besar
pengelolaan marketing mix yang efektif adalah sebagai berikut :
1) Menyajikan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen (strategi produk).
2) Menetapkan harga dan syarat pembayaran produk tersebut sesuai
dengan kesediaan konsumen untuk membayar (strategi harga).
3) Mengusahakan produk itu tersedia ditempat – tempat yang
memudahkan konsumen membelinya setiap saat membutuhkan
(stratrgi distribusi).
4) Memberi tahu konsumen tentang keberadaan produk dipasar dan
secara terus menerus meyakinkan mereka bahwa produk tersebut
dapat memberikan kepusaan yang optimal (srtategi promosi
penjualan).
B. Pengertian Harga (Price)
Menurut Kotler (2009:176) harga adalah jumlah uang yang ditagihkan
untuk suatu produk atau jasa, jumlah ini yang dipertukarkan konsumen untuk
memperoleh manfaat yang dimiliki dengan menggunakan produk atau jasa.
Harga merupakan suatu ukuran terhadap purchase cost pembeli
(Monroe 1990). Meskipun demikian, bukti penelitian mengindikasikan bahwa
23
peran harga lebih kompleks dari sekedar menjadi indicator of purchase cost
pembeli. Penilaian terhadap harga akan dibandingkan dengan persepsi
konsumen terhadap kualitas produk, alternatif produk pesaing dan nilai
moneter yang dikorbankan.
Harga memiliki dua peranan penting terhadap konsumen. Pertama,
harga berperan sebagai sinyal kualitas produk dan yang kedua harga
merupakan suatu bentuk pengorbanan moneter yang harus dilakukan oleh
konsumen untuk memperoleh barang atau jasa tersebut.
Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang jika mungkin)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya. (Basu Swasta DH, 1999:211).
Harga merupakan satu-satunya unsur dalam pemasaran yang
memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan sedangkan ketiga
unsur lainnya (produksi, promosi dan distribusi) menyebabkan timbulnya biaya
atau persaingan.
Harga juga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang paling
fleksibel. Harga dapat diubah dengan cepat, tidak seperti feature produk lain
ada hal yang berkaitan dengan masalah distribusi barang. Pada saat yang sama,
penetapan dan persaingan harga merupakan masalah utama yang dihadapi
bagian pemasaran.
Harga dari sudut pandang pemasaran merupakan ukuran moneter atau
ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar
memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Dari
24
sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai
bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas
suatu barang atau jasa. Nilai dapat didefinisikan antara manfaat yang dirasakan
terhadap harga. Bagi konsumen nilai yang melekat pada dari produk/jasa dan
diterima dalam persepsi konsumen disebut sebagai nilai persepsian. Nilai
persepsian adalah nilai yang diterima konsumen terhadap suatu produk/jasa
yang merupakan trade off antara benefit yang diterima suatu produk yang
diwujudkan dalam kualitas persepsian dan pengorbanan persepsian yang harus
dilakukan untuk memperoleh barang tersebut.
Sedangkan Seitovszky dalam Monroe (1990) mengungkapkan bahwa
penggunaan harga sebagai indikator kualitas produk dikatakan tidak irasional,
akan tetapi mencerminkan tingkat kepercayaan bahwa harga dipasar ditentukan
oleh kekuatan pasar. Karena harga ditentukan oleh kekuatan pasar (kekuatan
demand dan supply), terjadi suatu mekanisme tersendiri dimana pada saat
konsumen memilih barang di pasar, mereka tentunya akan memilih barang
yang memiliki kualitas yang tinggi dengan harga yang terjangkau. Akibatnya
permintaan akan barang tersebut meningkat. Sesuai hukum pasar, pada saat
demand suatu barang meningkat pesar, maka secara otomatis harga barang
tersebut akan meningkat dan menjadi lebih tinggi dibandingkan barang lain
yang sejenis. Jadi, mengunakan harga sebagai indikator kualitas tidaklah
selamanya benar. Meskipun banyak penelitian yang mengungkapkan adanya
hubungan positif yang kuat antara harga dan kualitas.
25
Studi mengenai peran harga sebagai indikator kualitas sekaligus sebagai
indikator pengorbanan menunjukkan temuan bahwa harga berpengaruh positif
terhadap kualitas persepsian dan harga berpengaruh positif terhadap
pengorbanan persepsian. Semakin tinggi harga mengindikasikan kualitas yang
semakin tinggi tapi disisi yang lain semakin tinggi harga menyebabkan
semakin tinggi pengorbanan yang harus dilakukan konsumen.
Penentuan harga merupakan salah satu keputusan yang penting bagi
manajemen. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga ini
adalah menitik-beratkan pada kemauan pembeli untuk harga yang telah
ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan
menghasilkan laba.
Penentuan harga memiliki berbagai macam strategi sesuai dengan tahap
yang dilalui oleh sebuah produk atau jasa. Kotler dan Armstrong (2009)
diantaranya mengelompokkan strategi penentuan harga sebagai berikut:
1. Strategi penetapan harga produk baru, yakni penetapan harga untuk meraup
pasar dan penetapan harga untuk penetrasi pasar.
2. Strategi penetapan harga bauran produk, yakni penetapan harga lini produk
penetapan harga produk pilihan, penetapan harga produk terkait, penetapan
harga produk sampingan, dan penetapan harga paket produk.
3. Strategi penyesuaian harga, yang terdiri dari penetapan harga diskon dan
pengurangan harga, penetapan harga tersegmentasi, penetapan harga
psikologis, penetapan harga untuk promosi, penetapan harga murah dan
penetapan harga berdasarkan geografik.
26
4. Strategi menghadapai perubahan harga, yaitu memelopori perubahan harga,
bagaimana bereaksi terhadap perubahan harga.
Park, Lessig, dan Merrill (1982) mengemukakan bahwa harga tidak
bermain sendirian dalam perilaku pemilihan. Masih terdapat pertimbangan lain
selain harga, yaitu kategorisasi harga konsumen atau utilitas harga.
Kategorisasi harga konsumen atau utilitas harga tidak stabil dan selalu berubah
selama proses memilih, kemudian konsumen melakukan hal serupa pada harga
seperti mereka memilih merek. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Li, Monroe dan Chan (1994) melalui model intensi pembelian Dodds (1991)
berikut ini, yang sebelumnya dikemukakan juga oleh Dodds dan Monroe
(1985).
C. Pengertian Brand Trust
Keahlian yang sangat unik dari pemasar profesional adalah
kemampuannya untuk menciptakan, memelihara, melindungi, dan
meningkatkan merek. Para pemasar mengatakan bahwa pemberian merek
adalah seni dan bagian paling penting dalam pemasaran.
Menurut American Marketing Association (Kotler, 2000 : 460), merek
adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal
tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari
seorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk
pesaing.
Menurut Delgado, 2004 kepercayaan merek adalah harapan akan
kehandalan dan intensi merek. Karena itu, kepercayaan merek merefleksikan 2
27
hal yakni brand reliability dan brand intentions. Brand reliability atau
kehandalan merek, yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk
tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan atau dengan kata lain persepsi
bahwa merek tersebut mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan
kepuasan. Brand reliability, merupakan hal yang esensial bagi terciptanya
kepercayaan terhadap merek karena kemampuan merek dapat memenuhi nilai
yang dijanjikan dan akan membuat konsumen menaruh rasa yakin serta
mendapatkan apa yang dibutuhkan untuk keluar dari perasaan terancamnya.
Sedangkan brand intention didasarkan pada keyakinan konsumen
bahwa merek tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen ketika
masalah dalam konsumsi produk muncul secara tidak terduga. Kedua
komponen kepercayaan merek bersandar pada penilaian konsumen yang
subyektif atau didasarkan pada persepsi masing-masing konsumen terhadap
manfaat yang dapat diberikan produk atau merek.
Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten
memberikan keistimewaan, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek-
merek terbaik memberikan jaminan mutu. Akan tetapi, merek lebih dari
sekadar simbol. Merek dapat memiliki enam level pengertian (Kotler, 2000:
460) yaitu sebagai berikut.
1. Atribut: merek mengingatkan pada atribut tertentu. Mercedes memberi
kesan sebagai mobil yang mahal, dibuat dengan baik, dirancang dengan
baik, tahan lama, dan bergengsi tinggi.
28
2. Manfaat: bagi konsumen, kadang sebuah merek tidak sekadar menyatakan
atribut, tetapi manfaat. Mereka membeli produk tidak membeli atribut,
tetapi membeli manfaat. Atribut yang dimiliki oleh suatu produk dapat
diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan atau emosional
3. Nilai: merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Jadi,
Mercedes berarti kinerja tinggi, keamanan, gengsi, dan lain-lain.
4. Budaya: merek juga mewakili budaya tertentu. Mercedes mewakili budaya
Jerman, terorganisasi, efisien, bermutu tinggi.
5. Kepribadian: merek mencerminkan kepribadian tertentu. Mercedes
mencerminkan pimpinan yang masuk akal (orang), singa yang memerintah
(binatang), atau istana yang agungm(objek).
6. Pemakai: merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau
menggunakan produk tersebut.
Pada intinya merek adalah penggunaan nama, logo, trade mark, serta
slogan untuk membedakan perusahaan perusahaan dan individu-individu satu
sama lain dalam hal apa yang mereka tawarkan. Penggunaan konsisten suatu
merek, simbol, atau logo membuat merek tersebut segera dapat dikenali oleh
konsumen sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengannya tetap diingat.
Dengan demikian, suatu merek dapat mengandung tiga hal, yaitu sebagai
berikut.
1. Menjelaskan apa yang dijual perusahaan.
2. Menjelaskan apa yang dijalankan oleh perusahaan.
3. Menjelaskan profil perusahaan itu sendiri.
29
Suatu merek memberikan serangkaian janji yang di dalamnya
menyangkut kepercayaan, konsistensi, dan harapan. Dengan demikian, merek
sangat penting, baik bagi konsumen maupun produsen. Bagi konsumen, merek
bermanfaat untuk mempermudah proses keputusan pembelian dan merupakan
jaminan akan kualitas. Sebaliknya, bagi produsen, merek dapat membantu
upaya-upaya untuk membangun loyalitas dan hubungan berkelanjutan dengan
konsumen.
1. Loyalitas Merek (Brand Loyalty)
Loyalitas merek (brand loyalty) merupakan suatu konsep yang
sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal
pada merek sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan hidup.
Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk
melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi preferensinya
secara konsisten pada masa yang akan datang dengan cara membeli ulang
merek yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran
yang dapat menimbulkan perilaku peralihan.
Loyalitas merek menunjukkan adanya suatu ikatan antara pelanggan
dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan adanya pembelian
ulang dari pelanggan. Mowen (2002 : 109) mengemukakan bahwa loyalitas
dapat didasarkan pada perilaku pembelian aktual produk yang dikaitkan
dengan proporsi pembelian.
30
2. Kepercayaan terhadap Merek (Trust In a Brand)
Pemahaman yang lengkap tentang loyalitas merek tidak dapat
diperoleh tanpa penjelasan mengenai kepercayaan terhadap merek (trust in a
brand) dan bagaimana hubungannya dengan loyalitas merek. Dalam
pemasaran industri, para peneliti telah menemukan bahwa kepercayaan
terhadap sales dan supplier merupakan sumber dari loyalitas.
Menurut Lau dan Lee (1999 : 44 ), terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor ini berhubungan
dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan
konsumen. Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu sendiri,
perusahaan pembuat merek, dan konsumen. Selanjutnya Lau dan Lee
memproposisikan bahwa kepercayaan terhadap merek akan menimbulkan
loyalitas merek. Hubungan ketiga faktor tersebut dengan kepercayaan merek
dapat digambarkan sebagai berikut.
Brand characteristic mempunyai peran yang sangat penting dalam
menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu
merek. Hal ini disebabkan oleh konsumen melakukan penilaian sebelum
membeli. Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepercayaan merek
meliputi dapat diramalkan, mempunyai reputasi, dan kompeten.
Company characteristic yang ada di balik suatu merek juga dapat
mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut.
Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik merek suatu
produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap merek suatu
31
produk. Karakteristik ini meliputi reputasi suatu perusahaan, motivasi
perusahaan yang diinginkan, dan integritas suatu perusahaan.
Consumer-brand characteristic merupakan merupakan dua
kelompok yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik
konsumen – merek dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek.
Karakteristik ini meliputi kemiripan antara konsep emosional konsumen
dengan kepribadian merek, kesukaan terhadap merek, dan pengalaman
terhadap merek.
Kepribadian merek adalah asosiasi yang terkait dengan merek yang
diingat oleh konsumen dan konsumen dapat menerimanya. Konsumen
seringkali berinteraksi dengan merek seolah-olah merek tersebut adalah
manusia. Dengan demikian, kesamaan antara konsep diri konsumen dengan
kepribadian merek sangat berkaitan dengan kepercayaan konsumen terhadap
merek tersebut.
Kesukaan terhadap merek menunjukkan kesukaan yang dimiliki oleh
suatu kelompok terhadap kelompok lain karena kesamaan visi dan daya
tarik. Untuk mengawali hubungan suatu kelompok harus disukai atau
mendapat simpati dari kelompok yang lain. Bagi konsumen, untuk
membuka hubungan dengan suatu merek, maka konsumen harus menyukai
dahulu merek tersebut.
3. Faktor Kepuasan Pelanggan
Konsep trust (kepercayaan) menjadi suatu isu yang populer dalam
bidang pemasaran dengan munculnya orientasi relasional dalam aktivitas
32
pemasaran. Trust dipandang sebagai dasar dalam hubungan dengan
konsumen dan trust merupakan atribut terpenting yang dimiliki oleh merek.
Para peneliti pemasaran menyatakan bahwa trust merupakan faktor
fundamental yang dapat mengembangkan loyalitas konsumen.
Adanya kepuasan pada konsumen akan menimbulkan kepercayaan,
karena adanya konsistensi merek dalam memenuhi harapan konsumen Di
samping itu, merek yang dipilih dapat melindungi, menjaga keselamatan,
keamanan, dan kepentingan konsumen. Dengan demikian, keyakinan
mengenai keandalan dan kenyamanan merupakan hal yang penting dari trust
(kepercayaan).
Menurut Irawan (2003 : 16), kepuasan pelanggan merupakan salah
satu alat ukur untuk melihat daya saing suatu perusahaan. Berdasarkan
beberapa artikel ilmiah tentang kepuasan pelanggan, terdapat lima factor
utama yang menentukan tingkat kepuasan pelanggan.
Pertama adalah kualitas produk. Konsumen atau pelanggan akan
merasa puas bila hasil evaluasi menunjukkan bahwa produk yang mereka
gunakan berkualitas. Beberapa dimensi yang berpengaruh dalam
membentuk kualitas produk adalah performance, features, reliability,
conformance to spesification, durability, serviceability, estetika, dan
perceived quality.
Kedua adalah kualitas pelayanan. Pelanggan akan merasa puas
apabila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang
33
diharapkan. Dimensi kualitas pelayanan sudah banyak dikenal yang meliputi
reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible.
Ketiga adalah faktor emosional. Konsumen merasa bangga dan
mendapatkan keyakinan bahwa orang lain kan kagum terhadap dia apabila
menggunakan produk dengan merek tertentu. Kepuasan ini bukan semata-
mata karena kualitas produk tersebut, tetapi social value yang membuat
pelanggan menjadi puas terhadap merek produk tertentu.
Keempat adalah harga. Produk yang mempunyai kualitas yang sama,
tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang
lebih tinggi kepada pelanggan. Di sini jelas bahwa faktor harga juga
merupakan faktor yang penting bagi pelanggan untuk mengevaluasi tingkat
kepuasannya.
Kelima adalah biaya dan kemudahan untuk mendapatkan produk
atau jasa. Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan suatu biaya tambahan
atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau
jasa akan cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.
D. Citra Merek (Brand Image)
1. Pengertian Citra
Citra (image) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau
produknya. Menurut Kotler (2002:338), citra yang efektif melakukan tiga
hal. Pertama, memantapkan karakter produk dan usulan nilai. Kedua,
menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak
34
dikacaukan oleh karakter pesaing. Ketiga, memberikan kekuatan emosional
yang lebih dari sekedar citra mental. Supaya bisa berfungsi, citra itu harus
disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia agar citra
tersebut bertahan lama .
2. Pengertian Citra Merek
Menurut Kotler (2002) mendefinisikan citra merek sebagai
seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang
terhadap suatu merek. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap
suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut. Kotler juga
menambahkan bahwa citra merek merupakan syarat dari merek yang kuat.
Sedangkan menurut Simamora (2002) dalam Fajrianthi et,al (2005)
mengatakan bahwa citra adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka
panjang (enduring perception). Jadi tidak mudah untuk membentuk citra,
sehingga bila terbentuk akan sulit mengubahnya. Citra yang dibentuk harus
jelas dan memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan pesaingnya. Saat
perbedaan dan keunggulan merek dihadapkan dengan merek lain, muncullah
posisi merek.
Pada dasarnya sama dengan proses persepsi, karena citra terbentuk
dari persepsi yang telah dibentuk lama. Setelah melalui tahap yang terjadi
dalam proses persepsi, kemudian dilanjutkan pada tahap keterlibatan
konsumen. Level keterlibatan ini selain mempengaruhi persepsi juga
mempengaruhi fungsi memori (Mowen, 2001).
35
Menurut Martinez (2002) bahwa citra merek berkaitan dengan
perangkat perusahaan yang dihubungkan pada merek agar terpelihara dalam
ingatan atau benak konsumen. Selain itu menurut Rangkuti (2002:244-245),
citra merek merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan
melekat di benak pelanggan. Pelanggan yang terbiasa menggunakan merek
tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap citra merek.
Dari beberapa pendapat di atas jelaslah bahwa citra merek sangat
berkaitan erat dengan kesan yang ditimbulkan. Kesan-kesan positif yang
diperoleh pelanggan merupakan pengalaman dan pengetahuan yang
didapatnya dari merek yang ditawarkan tersebut. Maka persepsi maupun
pemahaman pelanggan terhadap sebuah merek bergantung pada kemampuan
pelanggan dalam mengidentifikasi bermacam informasi mengenai merek
yang bersangkutan, serta kemampuan pelanggan untuk menyimpan
informasi merek tersebut dalam ingatan. Pemahaman pelanggan terhadap
sebuah merek merupakan cerminan dari penilaian pelanggan atas merek
produk-produk yang ditawarkan.
Apabila suatu konsep merek yang kuat dapat dikomunikasi secara
baik pada pasar sasaran yang tepat, maka merek tersebut akan menghasilkan
citra merek yang dapat mencerminkan identitas merek yang jelas.
(Rangkuti, 2002:16).
3. Faktor-Faktor Pembentuk Citra Merek
Fajrianthi et,al (2005) menyebutkan faktor-faktor pembentuk citra
merek adalah sebagai berikut:
36
a. Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang
ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.
b. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau
kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang
dikonsumsi.
c. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk
barang yang bias dimanfaatkan oleh konsumen.
d. Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani
konsumennya.
e. Resiko, berkaitan dengan kecilnya akibat atau untung dan rugi yang
mungkin dialami oleh konsumen.
f. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak
sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk
mempengaruhi suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka
panjang.
g. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan,
kesepakatan dan informasi yang berkaitan suatu merek dari produk
tertentu.
4. Pengukuran Citra Merek
Menurut pendapat Keller (2009) pengukuran citra merek adalah
subjektif, artinya tidak ada ketentuan baku untuk pengukuran citra merek
(brand image). Bahwa pengukuran citra merek dapat dilakukan berdasarkan
pada aspek sebuah merek yaitu Strengthness, Uniqueness, dan Favorable.
37
a. Strengthness (Kekuatan)
Strengthness (kekuatan) dalam hal ini adalah keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh merek yang bersifat fisik dan tidak
ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada
atribut-atribut fisik atas merek tersebut sehingga biasa dianggap sebagai
sebuah kelebihan dibandingkan dengan merek lain, yang termasuk pada
kelompok strength ini antara lain: fisik produk, keberfungsian semua
fasilitas produk, harga produk, maupun penampilan fasilitas pendukung
dari produk tersebut.
b. Uniqueness (Keunikan)
Uniqueness (keunikan) adalah kemampuan untuk membedakan
sebuah merek di antara merek-merek lainnya. Kesan unik ini muncul dari
atribut produk, menjadi kesan unik berarti terdapat diferensiasi antara
produk satu dengan produk lainnya. Termasuk dalam kelompok unik ini
antara lain: variasi layanan yang biasa diberikan sebuah produk, variasi
harga dari produk-produk yang bersangkutan maupun diferensiasi dari
penampilan fisik sebuah produk.
c. Favorable (kesukaan)
Favorable (kesukaan) mengarah pada kemampuan merek tersebut
agar mudah diingat oleh konsumen, yang termasuk dalam kelompok
favorable ini antara lain: kemudahan merek tersebut diucapkan,
kemampuan merek untuk tetap diingat oleh pelanggan, maupun
38
kesesuaian antara kesan merek di benak pelanggan dengan citra yang
diinginkan perusahaan atas merek yang bersangkutan.
E. Kesetiaan Merek (Brand Loyality)
Schiffman dan Kanuk (2004) dalam Fajrianthi et,al (2005)
mendefinisikan loyalitas merek sebagai prefensi konsumen secara konsisten
untuk melakukan pembelian pada merek yang sama pada produk yang spesifik
atau layanan tertentu. Menurut Mowen (1998) dalam Indriyani (2004), definisi
ini didasarkan pada pendekatan sikap yaitu loyalitas menggunakan kondisi
dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek,
mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan
pembeliannya dimasa mendatang. Pendekatan keperilakuan mengungkapkan
bahwa loyalitas berbeda dengan perilaku beli ulang, loyalitas merek
menyertakan aspek emosi, perasaan atau kesukaan terhadap merek tertentu di
dalamnya, sedangkan pembelian ulang hanya perilaku konsumen yang
membeli berulang-ulang.
Loyalitas merek merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam
strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat
diperlukan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Loyalitas dapat diartikan
sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang
produk atau jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada masa yang
akan datang dengan cara membeli ulang merek yang sama meskipun ada
pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku
peralihan.
39
Perusahaan yang mempunyai basis pelanggan yang mempunyai
loyalitas merek yang tinggi dapat mengurangi biaya pemasaran perusahaan
karena biaya untuk mempertahankan pelanggan jauh lebih murah dibandingkan
dengan mendapatkan pelanggan baru. Loyalitas merek yang tinggi dapat
meningkatkan perdagangan dan dapat menarik minat pelanggan baru karena
mereka memiliki keyakinan bahwa membeli produk bermerek minimal dapat
mengurangi resiko. Keuntungan lain yang di dapat dari loyalitas merek adalah
perusahaan dapat lebih cepat untuk merespon gerakan pesaing.
1. Fungsi Loyalitas Merek
Pengelolaan dan pemanfaatan yang benar dari suatu strategi
pemasaran, maka akan membuat loyalitas merek menjadi aset strategis bagi
perusahaan. Beberapa potensi yang dapat diberikan oleh loyalitas merek
kepada perusahaan menurut Durianto (2001):
a. Mengurangi biaya pemasaran
Adanya loyalitas merek berkaitan dengan biaya pemasaran. Biaya
pemasaran akan lebih murah terutama dalam mempertahankan pelanggan
dibandingkan dengan upaya untuk mendapatkan pelanggan baru. Jadi,
biaya pemasaran akan menjadi kecil jika loyalitas merek meningkat.
b. Meningkatkan perdagangan
Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan menghasilkan
peningkatan perdagangan dan memperkuat keyakinan perantara
pemasaran. Semakin biasa konsumen membeli suatu, maka semakin
40
tinggi frekuensi pembelian konsumen tersebut, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan penjualan.
c. Menarik pelanggan baru.
Banyaknya pelanggan yang merasa puas dan suka pada merek tertentu,
maka akan menimbulkan perasaan yakin atau percaya pada calon
pelanggan lain untuk mengkonsumsi merek tertentu tersebut. Di samping
itu, pelanggan yang puas umumnya merekomendasikan merek yang
pernah atau sedang dikonsumsi kepada teman atau kerabat dekatnya,
sehingga akan menarik pelanggan baru.
d. Memberi waktu untuk menanggapi ancaman-ancaman pesaing
Loyalitas konsumen akan memberikan waktu pada perusahaan untuk
merespon gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing mengembangkan
produk baru dan unggul, maka pelanggan yang loyal akan memberikan
waktu pada perusahaan untuk memperbaharui produk yang dihasilkan
dengan cara menyesuaikan atau mengadakan inovasi untuk dapat
mengungguli produk baru pesaing.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Merek
Menurut Marconi (1993) dalam Fajrianthi et,al (2005) menyebutkan
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas merek adalah sebagai
berkut:
a. Nilai (harga dan kualitas).
Penggunaan suatu merek dalam waktu yang lama akan
mengarahkan pada loyalitas, karena itu pihak perusahaan harus
41
bertanggung jawab untuk menjaga merek tersebut. Perlu diperhatikan,
pengurangan standar kualitas dari suatu merek akan mengecewakan
konsumen bahkan konsumen yang paling loyal sekalipun begitu juga
dengan perubahan harganya.
b. Citra (baik dari kepribadian dan reputasi dari merek tersebut).
Citra dari perusahaan dan merek diawali dengan kesadaran.
Produk yang memiliki citra yang baik akan dapat menimbulkan loyalitas
konsumen pada merek.
c. Kenyamanan dan kemudahan untuk mendapatkan merek.
Dalam situasi yang penuh tekanan dan permintaan pasar yang
menuntut akan adanya kemudahan, pihak perusahaan dituntut untuk
menyediakan produk yang nyaman dan mudah didapatkan.
d. Kepuasan yang dirasakan oleh konsumen.
e. Pelayanan.
Dengan kualitas pelayanan yang baik yang ditawarkan oleh suatu
merek dapat mempengaruhi loyalitas merek.
f. Garansi dan jaminan yang diberikan oleh merek.
3. Penggolongan Loyalitas Merek
Aaker dalam Fajrianthi et,al (2005) membagi loyalitas merek ke
dalam lima tingkatan, sebagai berikut:
a. Switcher (pembeli yang berpindah-pindah)
Merupakan tingkatan loyalitas merek yang terendah. Pembeli
sama sekali tidak loyal atau tidak tertarik terhadap merek apapun yang
42
ditawarkan. Ciri dari jenis pembeli ini adalah mereka membeli suatu
produk karena harganya murah.
b. Habitual buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan).
Merupakan pembeli yang puas dengan merek produk yang
dikonsumsinya atau setidaknya mereka tidak mengalami ketidakpuasan
dalam mengkonsumsi merek produk tersebut. Pembeli ini membeli suatu
merek didasarkan atas kebiasaan merek selama ini.
c. Satisfied buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan).
Pada tingkatan ini pembeli merek termasuk ke dalam kategori
puas bila mereka mengkonsumsi merek tersebut. Meskipun demikian
mungkin saja mereka memindahkan pembeliannya ke merek lain dengan
menanggung switching cost (biaya peralihan) yang terkait dengan waktu,
uang, atau risiko kinerja yang melekat dengan tindakan mereka beralih
merek.
d. Liking the brand (pembeli yang menyukai merek).
Pembeli pada tingkatan ini merupakan pembeli yang sungguh-
sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkatan ini dijumpai perasaan
emosional yang terkait pada merek. Meskipun demikian seringkali rasa
suka ini merupakan suatu perasaan yang sulit diidentifikasi dan ditelusuri
dengan cermat untuk dikategorikan ke dalam sesuatu yang spesifik.
e. Committed buyer (pembeli yang komit atau setia).
Pembeli pada tingkatan ini merupakan pelanggan yang setia.
Mereka memiliki suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu merek dan
43
bahkan merek tersebut menjadi sangat penting bagi mereka, dipandang
dari segi fungsinya maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa
sebenarnya mereka. Pada tingkatan ini, salah satu aktualisasi loyalitas
konsumen ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan
mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain.
4. Ciri-Ciri Konsumen yang Loyal Terhadap Suatu Merek
Menurut Giddens (2002) dalam Fajrianthi et,al (2005) konsumen
yang loyal terhadap suatu merek memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Memiliki komitmen pada merek tersebut.
b. Berani membayar lebih pada merek tersebut bila dibandingkan dengan
merek yang lain.
c. Akan merekomendasikan merek tersebut pada orang lain.
d. Dalam melakukan pembelian kembali produk tersebut tidak melakukan
pertimbangan.
e. Selalu mengikuti informasi yang terkait merek tersebut.
f. Mereka dapat menjadi juru bicara dari merek tersebut dan mereka
selalu mengembangkan hubungan dengan merek tersebut.
5. Pengukuran Brand Loyality
Menurut AAker (2005) terdapat lima pengukuran brand loyality
terhadap suatu merek oleh konsumen, adapun pengukuran tersebut adalah
sebagai berikut:
44
a. Behaviour measures (pengukuran perilaku)
Suatu cara langsung untuk menetapkan loyalitas terutama untuk
habitual behavior (perilaku kebiasaan) adalah dengan
memperhitungkan pola pembelian yang actual. Berikut beberapa ukuran
yang dapat digunakan :
1) Repurchase rate (tingkat pembelian ulang), yaitu tingkat
persentasepelanggan yang membeli merek yang sama pada
kesempatan membeli jenis produk tersebut.
2) Percent of purchase (persentase pembelian), yaitu tingat persentase
pelanggan untuk setiap merek yang dibeli dari beberapa pembelian
terakhir.
3) Number of brands purchase (jumlah merek yang dibeli), yaitu
tingkat persentase pelanggan dari suatu produk untuk hanya
membeli satu merek, dua merek, tiga merek, dan seterusnya.
Loyalitas pelanggan sangat bervariasi di antara beberapa kelas
produk, tergantung pada jumlah merek yang bersaing dan karakteristik
produk tersebut. Data mengenai prilaku walaupun obyektif tetap saja
keterbatasan dalam kaitannya dengan kompleksitas ataupun biaya
perolehannya.
b. Measuring switching cost (pengukuran biaya peralihan)
Pengukuran terhadap variable ini dapat mengidentifikasikan
loyalitas pelanggan terhadap suatu merek. Pada umumnya jika biaya
untuk berganti merek sangat mahal, pelanggan akan enggan untuk
45
berganti merek sehingga laju penyusutan kelompok pelanggan dari
waktu ke waktu akan rendah.
c. Measuring satisfaction (pengkuran kepuasan)
Pengukuran terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan
pelanggan suatu merek merupakan indicator penting dari brand loyality.
Bila ketidakpuasan pelanggan suatu merek rendah, maka pada
umumnya tidak cukup alasan bagi pelanggan untuk beralih
mengkonsumsi merek lain kecuali bila ada factor – factor penarik yang
sangat kuat. Dengan demikian sangat perlu bagi perusahaan untuk
mengeksplor informasi dari pelanggan yang memindahkan
pembeliannya ke merek lain dalam kaitannya dengan permasalahan
yang dihadapi pelanggan ataupun alasan yang terkait dengan
ketergesaan mereka memindahkan pilihannya.
d. Measuring liking the brand (pengukuran kesukaan terhadap merek)
Kesukaan terhadap merek, kepercayaan, perasaan-perasaan
hormat atau bersahabat dengan suatu merek membangkitkan
kehangatan dalam perasaan pelanggan. Akan sangat sulit bagi merek
lain untuk dapat menarik pelanggan yang sudah mencintai merek
hingga pada tahapan ini. Pelanggan dapat saja sekedar suka pada suatu
merek dengan alasan yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya melalui
persepsi dan kepercayaan mereka yang terkait dengan atribut merek.
Ukuran dari rasa suka tersebut dapat dicerminkan dengan kemauan
membayar harga yang lebih mahal untuk memperoleh merek tersebut.
46
e. Measuring commitment (pengukuran komitmen)
Salah satu indikator kunci adalah jumlah interaksi dan
komitmen pelanggan yang berkaitan dengan produk tersebut. Kesukaan
pelanggan terhadap suatu merek akan medorong mereka untuk
membicarakan merek tersebut kepada pihak lain, baik dalam taraf
sekedar menceritakan alasan pembelian mereka pada suatu merek atau
bahkan tiba pada taraf merekondasikannya kepada orang lain untuk
mengkonsumsi merek tersebut. Indikator lain adalah sejauh mana
tingkat kepentingan merek tersebut bagi seseorang berkenaan dengan
aktivitas dan kepribadian mereka, misalnya manfaat atau kelebihan
yang dimiliki dalam kaitannya dengan penggunaan.
F. Penelitian Terdahulu
Zainal Arifin (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Pengguna Handphone
NOKIA. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan
pengguna antara responden laki-laki dan perempuan terhadap tingkatan atau
faktor kebiasaan dalam membeli disebabkan oleh tidak adanya merek lain
serta banyak yang memakai produk handphone merek Nokia pada responden
laki-laki. Sedangkan tidak adanya perbedaan terhadap pada keempat tingkatan
tingkatan yang lain (switcher, satisfied buyer, liking the brand dan commited
buyer) menunjukkan adanya persepsi yang sama diantara responden laki-laki
dan perempuan terhadap produk Handphone Nokia. Faktor harga, kepuasan
terhadap merek, kesukaan terhadap merek dan kesetiaan terhadap merek
47
Nokia antara responden laki-laki dan perempuan terdapat kesamaan persepsi
yang disebabkan karena produk handphone Nokia pada saat ini memiliki
posisi yang kuat dan mampu merebut market share dibandingkan dengan
produk-produk handphone pesaing.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Ibnu Chouldum “Pengaruh
Variabel Brand Trust terhadap Pembentukan Brand Loyalty pada konsumen
air minum aqua“(2004). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara variabel brand trust dengan pembentukan
brand loyalty. Variabel brand trust yang digunakan adalah fiability,
intentionality, dan overall satisfaction. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah sama-sama menguji pengaruh variabel brand
trust terhadap brand loyalty. Sebaliknya, perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah dalam variabel brand trust yang digunakan.
Penelitian ini menggunakan tiga variabel brand trust, yaitu brand
characteristic, company characteristic, dan consumerbrand characteristic.
Penelitian lain mengenai variabel brand trust dilakukan oleh Petra
Surya Mega Wijaya (2007) dalam penelitianya yang berjudul “ Pengaruh Trust In A
Brand Terhadap Brand Loyalty Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia Di Kota
Yogyakarta” Terdapat suatu teori yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut
yaitu trust in a brand, yang meliputi 3 hal yaitu brand characteristic, company
characteristic, dan consumer-brand characteristic. Untuk itu maka penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris pengaruh variabel trust in a
brand terhadap brand loyalty. Penelitian ini menggunakan maskapai
48
penerbangan Garuda Indonesia, dan sampel yang diambil adalah 100 orang
yang pernah menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia dalam kurun
waktu 1 tahun terakhir. Alat analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan
penelitian di atas adalah Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa brand characteristic dan consumer-brand characteristic
berpengaruh secara signifikan terhadap brand loyalty. Temuan yang menarik
adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara company characteristic
terhadap brand loyalty
Penelitian lain yang dilakukan oleh Lutiary E R (2007) dalam
penelitianya yang berjudul “Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image)
Operator Seluler Dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada Mahasiswa
Pengguna Telepon Seluler Di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas
Diponegoro Semarang”. Metode yang digunakan menggunakan regresi
sederhana dan korelasi untuk mengetahui apakah ada hubungan dan pengaruh
antara brand image terhadap brand loyality. Hasil penelitian menyatakan
bahewa terdapat hubungan dan pengaruh antara brand image terhadap brand
loyality.
Penelitian yang dilakukan oleh Azizah Rahmiyati (2009) dalam
penelitianya yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Brand
Loyalty Pada Konsumen Pasta Gigi Merek Pepsodent Di Kelurahan
Banyuanyar Surakarta”. Penelitian dilakukan dengan menggunakan mretode
regresi linier berganda. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari
kualitas produk, variabel keunggulan pemakaian, variabel volume/isi, variabel
49
komposisi, dan variabel harga. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
G. Kerangka Pemikiran
Adapun kerangka pemikiran yang digunakan penulis dalam
merumuskan masalah ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Harga (price) (X1) Brand Trust (X2)
Brand Loyality (Y)
Uji Asumsi Klasik
Uji Reliabilitas & Validitas
Uji Regresi Linier Berganda
Berganda
Uji F Uji T Uji Adjusted R
2
Interpretasi
Brand Image (X3)
50
H. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan suatu
hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu
penelitian,yaitu :
1. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel harga
(price), Trust in a Brand dan Brand Image secara simultan terhadap
brand loyality pada pengguna produk sepeda motor Honda.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel harga (price),
Trust in a Brand dan Brand Image secara simultan terhadap
terbentunya brand loyality pada pengguna produk handphone nokia.
2. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel harga
(price), Trust in a Brand dan Brand Image secara parsial terhadap
terbentuknya brand loyality pada pengguna produk sepeda motor
Honda.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel harga (price),
Trust in a Brand dan Brand Image secara parsial terhadap
terbentuknya brand loyality pada pengguna produk sepeda motor
Honda.
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk mengetahui ruang lingkup penelitian maka kita melihat batasan
lokasi dan waktu agar tidak keluar dari wilayah yang ditelitinya, dengan ini
penelitian dilakukan pada pengguna sepeda motor Honda di Kecamatan
Batuceper kota Tangerang.
Pemilihan lokasi penelitian (sampling) dilakukan secara sengaja dengan
responden yang merupakan konsumen pengguna sepada motor Honda, dengan
berbagai macam tipe yang sesuai dan layak dijadikan objek penelitian.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel yang dipilih oleh penulis sebagai sumber data yang dibutuhkan
untuk penelitian ini adalah mahasiswa yang memahami dan mengetahui produk
yang diteliti yaitu pengguna sepeda motor Honda.
Menurut Indrianto dan Soepomo (1997), populasi adalah sekelompok
orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu.
Metode penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non
probability sampling melalui cara convenience sampling (pemilihan sampel
berdasarkan kenyamanan). Menurut Hamid (2005:24), convenient sampling
adalah istilah umum yang mencakupi variasi luasnya prosedur pemilihan
responden. Convenient sampling berarti unit sampel yang mudah ditarik, tidak
menyusahkan, mudah diukur dan bersifat kooperatif.
52
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teknik convinience sampling merupakan prosedur pemilihan
responden yang mudah dihubungi, mudah untuk mengukur, dan bersifat
kooperatif. Sampel yang akan dipilih oleh penulis sebagai sumber data yang
dibutuhkan untuk penelitian ini adalah para pengguna sepeda motor Honda di
Kecamatan Batuceper kota Tangerang. Maka pengambilan sampel yang ditarik
dari populasi yaitu sebesar 100 responden yang dianggap sudah mewakili
besarnya populasi.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan :
1. Data Primer
Data primer yang digunakan yaitu melalui Penyebaran Angket
(Kuisioner) yaitu tekhnik pengumpulan data dengan cara memperoleh data
melalui responden dengan menyebar beberapa pertanyaan tertulis kepada
pengguna sepeda motor Honda .
2. Data Sekunder
Penelitian kepustakaan (library research) yaitu data yang diperoleh
dari membaca buku, literature, catatan, surat kabar, majalah, internet, dan
bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Peneliti
mengunjungi lembaga yang terkait dengan penelitian, seperti perpustakaan
UIN, UI, LIPI dan lembaga – lembaga lainnya yang membantu dalam
penyusunan skripsi.
53
D. Metode Analisis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang menjelaskan secara
sistematis yang akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antara fenomena
yang diselidiki (Sugiono, 1994:112).
Penyusunan kuesioner adalah dengan menggunakan skala likert dengan
kuesioner variabel bebas dan variabel terikat. Skala likert (likert scale) di
desain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak dengan
pertanyaan pada lima titik dengan susunan responden terhadap sejumlah item
yang berkaitan dengan konsep atau variabel tertentu kemudian diajukan kepada
tiap responden (Sekaran, 2003:31).
Menurut Sugiono (1999:86) adalah alat skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial dengan rumusan sebagai berikut :
SS = Sangat Setuju diberi skor 5
S = Setuju diberi skor 4
R = Ragu – Ragu diberi skor 3
TS = Tidak Setuju diberi skor 2
STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
Manfaat penggunaan skala Likert yaitu keragaman skor (variability of
score) dengan menggunakan skala tingkat 1 – 5.
54
1. Uji Validitas Dan Reabilitas
Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu
mengukur apa yang ingin diukur (Husein Umar, 2003:176).
Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah
tiap butir dalam telah ditunjukan skor totalnya yang merupakan skor tiap
butir. Dengan nilai 0.349 jika kurang dari 0.349 maka pertanyaan
dinyatakan tidak valid.
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir – butir
dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu
variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok
variabel tertentu. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara
data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek
yang diteliti.
Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil SPSS pada
table dengan judul Item – Total Statistic. Menilai kevalidan masing –
masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item – total
correlation masing – masing butir pertanyaan.
Uji reabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan
konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk
– konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun
dalam bentuk kuisioner. Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, bila
terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.
55
Reabilitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor
(skala pengukuran) reabilitas berbeda denga validitas, karena yang pertama
memusatkan perhatian pada masalah konsistensi, sedang yang kedua lebih
memperhatikan masalah ketepatan (Sekaran, 2003 : 205)
Menghitung rebilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan
sejauh mana suatu hasil pengukuran diulangi dua kali atau lebih, berikut ini
ditemukan cara pengujian reabilitas instrument yang digunakan dalam
penelitian ini denagn menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Husein Umar
(2000 : 146) mencari reabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha, yaitu
mencari reabilitas instrument yang sebenarnya bukan 0-1, tetapi merupakan
rentangan antara beberapa nilai. Yang akan dikerjakan menggunakan
program paket statisitk SPSS 16.0 dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
k ∑ σ2 b
r11 = —— 1 - ———
k – 1 σ 2
1
R11 = reabilitas instrument
k = banyak butir pertanyaan
σ 2
1 = varians total
Σ σ 2
b = jumlah varians butir
Rumus varians yang digunakan :
(Σ X ) 2
Σ X2 n
σ = —————
n
56
Dimana :
n = jumlah sampel
X = nilai skor yang dipilih
Untuk mengetahui bagaimana perilaku responden terhadap proses
keputusan pembelian dilakukan dengan skala Likert. Menggabungkan
prosedur penskalaan dimana mewakili suatu kontinum bipolar. pada ujung
sebelah kiri (dengan angka besar) menggambarkan suatu jawaban yang
positif, sedangkan ujung kanan (dengan angka rendah) menggambarkan
yang negatif, seperti;
Tabel 3.1
skala Likert
Sangat Setuju
( SS )
Setuju
( S )
Ragu
( R )
Tidak Setuju
( TS )
Sangat Tidak Setuju
( STS )
( 5 ) ( 4 ) ( 3 ) ( 2 ) ( 1 )
Selanjutnya data diperoleh dengan menggunakan kuisioner dimana
hasil analisisnya akan dipresentasikan dalam bentuk tabel dengan dianalisis
berdasarkan variabel harga (price), trust in a brand, brand image yang
selanjutnya dapat dilihat pengaruhnya terhadap tindakan brand loyalty pada
pengguna sepeda motor merek Honda.
Setelah dilakukan perhitungan atas hasil kuisioner pengolahan data
kuantitatif yang didapat mengenai harga (price), trust in a brand, brand
image dan brand loyalty digunakan pengujian statistik regresi linier
berganda dan analisis koefisien korelasi.
57
2. Analisa Koefisien Korelasi
Analisa statistik ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak
adanya hubungan antara 2 ( dua ) varibel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Dalam hal ini yang akan dicari adalah hubungan Harga, trust in
brand, dan brand image sebagai variabel bebas dan tindakan brand Loyality
sebagai varibel terikat.
Koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
hubungan antara kedua variabel (independent dan dependent). Dengan
demikian dapat dicari nilai koefisien korelasi dengan rumus:
))()(()(
)()(
2222
yynxxn
yxxynr
Keterangan :
n = Jumlah responden
x = Pengaruh harga (price) , trust in a brand , brand image
y = Tindakan brand loyalty terhadap pengguna sepeda motor Honda
r = Koefisien korelasi
Bila r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara kedua variable
sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali. Bila r = +1, maka
korelasi antara kedua variabel dikatakan positif dan hubungannya sangat
kuat. Bila r = -1, atau mendekati -1, maka korelasinya dikatakan negatif dan
hubungannya sangat kuat.
58
Tanda plus (+) dan (-) pada koefisien korelasi memiliki arti yang
khas. Bila r = posistif, maka korelasi antara ke 2 variabel bersifat searah,
dengan kata lain kenaikan atau penurunan nilai-nilai (x) terjadi bersama-
sama dengan kenaikan atau penurunan nilai (y). Bila r = negatif, maka
kenaikan nilai-nilai (x) terjadi bersama-sama dengan penurunan nilai-nilai
(y) atau sebaliknya. (Dajan, 1990)
Tabel 3.2
Pedoman Untuk Memberikan Koefisien Korelasi
Internal Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199 Sangat rendah
0.20 – 0.399 Rendah
0.40 – 0.599 Sedang
0.60 – 0.799 Kuat
0.80 – 1.000 Sangat kuat
Sumber : Sugiono, Metodologi Penelitian Bisnis, 2003:183
Dalam mempermudah melihat tanggapan konsumen maka
besarnya frekuensi tanggapan pelanggan untuk tiap alternative tanggapan
dapat disajikan kedalam bentuk persentase dengan rumus koefisien
penentu :
Kp = r2 x 100%
Dalam menguji signifikasi hubungan yang ditemukan itu berlaku
untuk semua responden maka perlu di uji dengan tingkat signifikansi
sebesar 5 % dengan rumus uji signifikasi product moment (Sugiono, 2005
: 339).
59
√ n – 2
t =
√ 1 – r2
Dimana dengan ketentuan :
bila t hitung lebih kecil dari t table (t hitung < t table), maka Ho ditolak.
bila t hitung lebih besar dari t table (t hitung > t table), maka Ho diterima.
3. Uji Asumsi Klasik
Sebelum pengujian hipotesis, juga diuji apakah terdapat
penyimpangan asumsi klasik, diantaranya :
a. Uji Multikoliniearitas
Istilah kolinearitas ganda (multicolinearity) diciptakan oleh
Ranger Fish di dalam bukunya “Statistical Confluence Analysis Be
Means Of Complete Regression System” artinya istilah itu berarti
adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak (perfect exact)
diantara variabel – variabel bebas dalam model regresi.
Menurut Bhuono (2005:59) untuk mendeteksi multikolinieritas
pada suatu model dapat dilihat dari beberapa variabel dependen, Jika
nilai Varians Inflation Faktor (VIF) tidak lebih dari 10 dan tolerande
tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari
multikolinieritas VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10 maka tolerance =
1/10 = 0,1 semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance.
60
b. Uji Heterokedastisitas
Asumsi heteroskedastisitas ialah apabila variasi dari faktor
pengganggu selalu sama pada data pengamatan yang satu ke data
pengamatan yang lain. Jika ciri ini terpengaruhi, berarti variasi faktor
pengganggu pada kelompok data tersebut bersifat homoskedastik. Jika
asumsi itu tidak dapat dipenuhi, maka dapat dikatakan terjadi
penyimpangan. Penyimpangan terhadap faktor pengganggu sedemikian
itu disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastis dan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Menurut bhuono (2005:63-63) untuk mengetahui ada tidaknya
heteroskedastisitas ada beberapa cara yaitu :
1. Melihara grafik polt antara nila prediksi variabel terikat (ZPRED)
dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dengan melihat antara SRESID dan ZPRED
dimana sumbu Y adalah yang diprediksi dan sumbu X adalah
residual.
2. Dasar analisis jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang
membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas secara titik-titik menyebar di atas dan
dibawah titik origin pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
61
Menurut Bhuono (2005 : 62), cara untuk memprediksi ada
tidaknya heteroskedasitas pada suatu model dapat dilihat dari pola
gambar Scartterplot model tersebut. analisis pada gambar scartterplot
yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat
heterokesdastisitas jika :
1) Titik – titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka
0.
2) Titik – titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
3) Penyebaran titik - titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
4) Penyebaran titik – titik data sebaiknya tidak berpola.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel dependen, variabel independent atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Menurut Singgih Santoso (2004 : 24) ada beberapa cara
mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada
sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan dalam uji
normalitas adalah :
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas.
62
2) Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tiodak mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode regresi linear berganda dimaksudkan untuk mengetahui
keeratan hubungan yang ada diantara kedua variabel. metode regresi linear
ini juga dapat digunakan untuk peramalan dengan menggunakan data
berkala (time series).
Berdasarkan hubungan antara variabel harga (price) (X1), trust in a
brand (X2) brand image (X3) dan brand loyalty (Y), maka akan digunakan
model analisa regresi linear sebagai berikut :
keterangan :
Y : Brand Loyality
α : Konstanta
X1 : Harga (Price)
X2 : Brand Trust
X3 : Brand Image
ε : Standar error
Dari perhitungan dengan SPSS 16.0 akan diperoleh keterangan
atau hasil tentang koefisien determinasi, Uji F, Uji t untuk menjawab
perumusan masalah penelitian. berikut ini keterangan yang berkenaan
dengan hal tersebut diatas, yakni :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 εi
63
5. Pengujian Hipotesis
1) Uji F (Uji Simultan)
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel X1 dan variabel
X2 secara keseluruhan terhadap variabel Y. untuk menguji hipotesa :
Ho : b = 0, maka langkah – langkah yang akan digunakan untuk
menguji hipotesa tersebut dengan uji F adalah sebagai berikut :
(a) Menentukan Ho dan Ha
Ho : β1, β2 = 0 ( tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen dan variabel dependen )
Ha : β1, β2 ≠ 0 ( terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen dan variabel dependen )
(b) Menentukan Level of Significance
Level of Significance yang digunakan sebesar 5% atau (α ) = 0,05
(c) Menentukan nilai F ( Fhitung )
menentukan Fhitung perumusannya sebagai berikut :
R2 / 2
F = ————————
(1 – R2) / (n – k 1)
Keterangan :
R2 = Koefesien determinasi
n = Jumlah sampel
k-1 = Jumlah variabel independent
(d) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho, dengan
melihat tingkat probabilitasnya, yaitu :
64
Jika probabilitas < 0,05 tolak Ho
Jika probabilitas > 0,05 diterima Ho
Atau dengan melihat daerah kritis atau daerah penolakan yaitu,
apabila t hitung > t tabel atau t hitung < - (t tabel)
Jika F hitung > F tabel tolak Ho
Jika F hitung < F tabel diterima Ho
2) Uji t (Uji Parsial)
Uji t pada dasarnya digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan
koefisien regresi. jika suatu koefesien regresi signifikan menunjukan
seberapa jauh pengaruh satu variabel independen (explanatory) secara
individual dalam menerangkan variabel dependen
Untuk menguji koefisien hipotesa : Ho = 0. untuk itu langkah yang
digunakan untuk menguji hipotesa tersebut dengan uji t adalah sebagai
berikut :
(a) Menentukan Ho dan Ha
Ho : β1, β2 = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen dan variabel dependen)
Ha : β1, β2 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen dan variabel dependen)
(b) Menentukan Level of Significance
Level of Significance yang digunakan sebesar 5% atau (α ) = 0,05
65
(c) Menentukan nilai t ( t hitung )
Menentukan Fhitung perumusannya sebagai berikut :
bi – (βi) bi
thitung = ———— βi = 0 dengan rumus thitung = ———
Sb Sb
Dimana :
bi = Koefisien Variabel ke-i
βi = Parameter ke-1 yang dihipotesiskan
Sb = Kasalahan standar
Sb adalah standar error dari koefisien regresi dengan rumus
matematis, adalah sebagai berikut :
se
Sb = ———————
( ∑ e2 )2
∑X2 - ———–
√ n
se adalah standart error sampel yang dirumuskan sebagai
berikut :
∑ e2
se = ————
√ n – 2
Dimana ∑ e2 akan dirumuskan sebagai berikut :
∑ e2 = ∑ Y
2 - a ∑Y – b ∑Y
66
(d) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho
Jika probabilitas < 0,05 tolak Ho
Jika probabilitas > 0,05 diterima Ho
E. Operasional Variabel Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh harga, trust in a brand dan brand image
pada produk sepeda motor merek Honda terhadap tindakan brand loyalty pada
pengguna sepeda motor merek Honda yang diteliti pada pengguna sepeda
motor Merek Honda di Kec. Batuceper kota Tangerang.
1. Variabel bebas : (X1) adalah Harga Produk sepeda motor merek Honda
(X2) Trust In Brand
(X3) adalah Brand Image
2. Variabel terikat : ( Y ) adalah brand loyality
67
Tabel 3.3
Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Sub Variabel Indikator
Uk
ura
n
1.
Harga (Kotler
dan Armstrong,
2007)
1. Penetapan harga produk
baru
d. Penetapan harga untuk meraup
pasar
e. Penetapan harga untuk
penetrasi pasar
Ord
inal
2. Penetapan harga bauran
produk
a. Penetapan harga lini produk
b. Penetapan harga produk pilihan
Ord
inal
3. Penyesuaian harga a. Diskon harga produk
b. Harga produk promosi
c. Penetapan harga produk
tersegmentasi
Ord
inal
4. Perubahan harga a. Reaksi konsumen terhadap
perubahan harga
b. Minat produk setelah
perubahan harga
Ord
inal
2 Brand Trust,
(Lau dan Lee,
1999)
1. Brand Characteristic
(karakteristik merek)
a. Reputasi merek
b. Kompetensi merek O
rdin
al
2. Company Characteristic
(karakteristik perusahaan)
a. Reputasi perusahaan
b. Konsistensi merek
c. Integritas perusahaan Ord
inal
3. Consmer-Brand
Characteristic (karakteristik
konsumen-merek)
a. Kepribadian merek
b. Kesukaan terhadap merek
c. Merek favorit. Ord
inal
3. Brand image
(Keller, 2009)
1. Strengthness (kekuatan) a. Sebagai brand leader
b. Promosi Iklan yang menarik
c. Kualitas merek yang baik Ord
inal
68
2. Uniqueness (keunikan) a. Diferensiasi produk dengan
merek lain
b. Keunikan Produk
c. Fitur yang menarik
Ord
inal
3. Favorable (kesukaan) a. Merek mudah diucapkan
b. Merek mudah diingat
c. Merek Mudah dikenali Ord
inal
4. Brand Loyality,
(AAker, 2005)
1. Behaviour Measures
(Pengukuran Prilaku)
a. Prilaku Pembelian Ulang
b. Prilaku persentase pembelian
c. Prilaku pembelian produk
lebih dari satu
Ord
inal
2. Measuring Switching Cost
(Pengukuran Biaya)
a. Pembelian produk Karena
harga yang murah
Ord
inal
3. Measuring Satisfaction
(Pengukuran Kepuasan)
a. Sudah terbiasa dengan produk
sepeda motor Honda
b. Puas dengan kualitas yang
dimiliki sepeda motor Honda
Ord
inal
4. Measuring Liking The
Brand (Pengukuran
Kesukaan Terhadap Merek)
a. Tidak membeli bila tidak ada
produk
b. Perasaan emosional Ord
inal
5. Measuring Commitment
(Pengukuran Komitmen)
a. Merekomendasikan kepada
konsumen lain
b. Melakukan pembelian ulang Ord
inal
69
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
E. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Motor Honda
Soichiro Honda lahir tanggal 17 November 1906 di Iwatagun (kini
Tenrryu City) yang terpencil di Shizuoka prefecture. Daerah Chubu di
antara Tokyo, Kyoto, dan Nara di Pulau Honshu yang awalnya penuh
tanaman teh yang rapi, yang disela-selanya ditanami arbei yang lezat.
Namun kini daerah kelahiran Honda sudah ditelan Hamamatsu yaitu kota
terbesar di provinsi itu.
Ayahnya bernama Gihei Honda seorang tukang besi yang beralih
menjadi pengusaha bengkel sepeda, sedangkan ibunya bernama Mika,
Soichiro anak sulung dari sembilan bersaudara, namun hanya empat yang
berhasil mencapai umur dewasa. Yang lain meninggal semasa kanak-
kanak akibat kekurangan obat dan juga akibat lingkungan yang kumuh.
Walaupun Gihei Honda miskin, namun ia suka pembaharuan.
Ketika muncul pipa sigaret modal Barat, ia tidak ragu-ragu mengganti pipa
cigaret tradisionalnya yang bengkok, tidak peduli para tetangganya
menganggapnya aneh. Rupanya sifat itu dan juga keterampilannya
menangani mesin menurun pada anak sulungnya.
Sebelum masuk sekolah pun Soichiro sudah senang, membantu
ayahnya di bengkel besi. Ia juga sangat terpesona melihat dan mendengar
70
dengum mesin penggiling padi yang terletak beberapa kilometer dari
desanya.
Di sekolah prestasinya rendah. Honda mengaku ulangan-
ulangannya buruk. Ia tidak suka membaca, sedangkan mengarang
dirasakannya sangat sulit. Tidak jarang ia bolos. “Sampai sekarang pun
saya lebih efisien belajar dari TV daripada dari membaca. Kalau saya
membaca, tidak ada yang menempel di otak,” katanya.
Ketika sudah kelas lima dan enam, bakat Soichiro tampak
menonjol di bidang sains. Walaupun saat itu baru belasan tahun, namun
dalam kelas-kelas sains di Jepang sudah dimunculkan benda-benda seperti
baterai, timbangan, tabung reaksi dan mesin. Dengan mudah Soichiro
menangkap keterangan guru dan dengan mudah ia menjawab pertanyaan
guru.
Beberapa waktu sebelum itu, untuk pertama kalinya Soichiro
melihat mobil. “Ketika itu saya lupa segalanya. Saya kejar mobil itu dan
berhasil bergayut sebentar di belakangnya. Ketika mobil itu berhenti,
pelumas menetes ke tanah. Saya cium tanah yang dibasahinya. Barangkali
kelakuan saya persis seperti anjing. Lalu pelumas itu saya usapkan ke
tangan dan lengan.
2. Sejarah Honda Motor di indonesia
PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda
motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT
Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra
71
International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan
komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock
down).
Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah
tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi
pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak
menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini.
Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu modal transportasi
andalan di Indonesia.
Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di
tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek
pendatang baru, sepeda motor Honda yang sudah lama berada di
Indonesia, dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan
sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan
ekonomis.Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik
kesuksesan sepeda motor Honda di Indonesia terus memperkuat diri.
PT.Astra Honda Motor merupakan sinergi keunggulan teknologi
dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama
antara Honda Motor Company Limited, Jepang, dan PT.Astra
International Tbk, Indonesia.
Keunggulan teknologi Honda Motor diakui di seluruh dunia dan
telah dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di
lintasan balap. Honda pun mengembangkan teknologi yang mampu
72
menjawab kebutuhan pelanggan yaitu mesin "bandel" dan irit bahan bakar,
sehingga menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua yang
ekonomis.
Tidak heran, jika harga jual kembali sepeda motor Honda tetap
tinggi.Astra International memiliki pengetahuan yang komprehensif
tentang kebutuhan para pemakai sepeda motor di Indonesia, berkat
jaringan pemasaran dan pengalamannya yang luas. Astra juga mampu
memfasilitasi pembelian dan memberikan pelayanan purna jual
sedemikian rupa sehingga brand Honda semakin unggul.
3. Visi dan Misi Honda
PT.Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi
produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk
kepuasan pelanggan dan memiliki:
Visi
To take a lead in Indonesian motorcycle market by making customers’
dream come true, creating joy to customers and contribute to Indonesia
society.
Misi
Creating mobility solution to society with best products and services.
73
4. Penghargaan – Penghargaan Yang Diterima Honda Motor
Top Brand 2011
Penghargaan "Top Brand 2011" dari Majalah Marketing &
Lembaga Survey Frontier. PT AHM tahun 2011 mendapatkan anugerah
penghargaan ini untuk 4 kategori:
a. Honda BeAT, Kategori Sepeda Motor Skutik
b. Honda Vario, Kategori Sepeda Motor Skutik
c. Honda Absolute Revo, Kategori Sepeda Motor Bebek
d. Honda Tiger, Kategori Sepeda Motor Sport
Indonesia's Most Favorite Youth Brand 2011
PT Astra Honda Motor dianugerahi penghargaan Indonesia's Most
Favorite Youth Brand 2011 dalam kategori Produk Sepeda Motor pada
ajang Marketeers Award
Majalah SWA & Lembaga Survey Marketing Onbee
Penghargaan yang dikeluarkan Majalah SWA & Lembaga Survey
Marketing Onbee, menganugerahkan Word of Mouth Marketing kepada
HONDA untuk sepeda motor :
a. Honda Vario
b. Honda Supra X
74
Otomotif Award 2011
Jakarta, 21 Mei 2011 : PT Astra Honda Motor mendapat
penghargaan dari Otomotif Award 2011 yaitu 19 award. Jumlah ini
tercatat sebagai yang terbanyak dibandingkan dengan pabrikan sepeda
motor lain di Indonesia.
Berikut penghargaan Otomotif Award yang diraih oleh PT Astra
Honda Motor :
a. Rookie of The Year : Honda CBR 250R
b. Best Fuel Consumption Sport 200-225cc : Honda New Tiger Revo
c. Best Performance & Handling Sport 150cc : Honda New Mega Pro
d. Best Fuel Consumption Bebek Matik : Honda Revo Techno AT
e. Best Fuel Value Bebek Super : Honda Revo Techno AT
f. Best Fuel Consumption Bebek Super : Honda CS1
g. Best Fuel Consumption Bebek 120-125cc : Honda Supra X 125 PGM
h. Best Feature & Technology Bebek 120-125cc : Honda Supra X 125
PGM-FI
i. Best Design bebek 100-115cc : Honda Scoopy
j. Best Fuel bebek 100-115cc : Honda Absolute Revo
k. Best Fuel Consumption Skutik Otomatik 125cc : Honda PCX
l. Best Feature & Technology Skutik Otomatik 125cc : Honda PCX
m. Best Fuel Consumption Skutik Otomatik 100-115cc : Honda BeAT
n. Best Feature & Technology Skutik Otomatik 100-115cc : Honda Vario
CBS Techno
75
o. Best Performance & Handling Skutik Otomatik 100-115cc : Honda
Vario
p. Best Design Skutik Otomatik 100-115cc : Honda Scoopy
q. Best Fuel Consumption Sport 250cc : Honda CBR 250R
r. Best Feature & Technology Sport 250cc : Honda CBR 250R
s. Best Design Sport 250cc : Honda CBR 250R
Indonesian Motobike of The Year 2011
a. The Best Bebek Matik : Honda Revo AT
b. The Best Fuel Consumption : Honda Revo AT
c. The Best Skutik Standar : Honda Spacy Helm in
F. Karakteristik Responden
Objek dalam penelitian ini konsumen yang berada di Kecamatan
Batuceper kota Tangerang dan telah merasakan kelebihan dan kekurangan dari
produk honda, responden yang akan disebar sebanyak 100 responden. Dari
data yang diperoleh yang telah diklasifikasikan mengenai data responden
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Data Responden
Usia Jenis Kelamin
Kategori Responden Kategori Responden
< 20 Tahun 23 Laki- laki 73
21 – 30 Tahun 43 perempuan 27
31 – 40 Tahun 27
> 40 Tahun 7
100 100
(Sumber : data primer yang telah diolah)
76
Gambar 4.1
Data responden menurut jenis kelamin
0
20
40
60
80
100
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
East
West
North
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Dari hasil data responden yang diterima, disini terlihat bahwa pria
lebih mendominasi dari pada wanita, hal ini terlihat dengan angka persentase
pria sebesar 73 responden dari 100 responden yang berarti 73 % lalu wanita
sebesar 27 responden dari 100 responden yang berarti 27 %.
Gambar 4.2
Data Responden Menurut Usia Responden
Sumber : data primer yang telah diolah
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Pria, 73%
Wanita, 27%
77
Dari perhitungan data responden menurut usia responden, disini
terlihat yang lebih mendominasi adalah usia di kisaran 21 – 30 tahun yaitu
sebesar 43 responden lalu disusul pada urutan kedua yaitu kisaran 31 – 40
tahun sebanyak 23 responden, dan pada usia < 20 tahun berjumlah 23
responden dan pada usia > 40 tahun sebanyak 7 responden.
G. Hasil Dan Pembahasan
1. Validitas dan Reliabilitas
Instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan mengukur apa yang
hendak diukur. Instrumen yang realibel berarti instrument tersebut bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama.
Untuk mendapatkan data primer, penulis melakukan penyebaran
kuisioner konsumen yang berada di Kecamatan Batuceper kota Tangerang,
yang dijadikan responden yaitu Konsumen di Kecamatan Batuceper kota
Tangerang sebanyak 100 responden yang dianggap dapat mewakili.
Sebelum kuisioner diberikan kepada 100 responden, penulis
melakukan try out terhadap 30 responden dengan memberikan butir
pertanyaan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari seluruh
pernyataan tersebut. Kuisioner dibagi menjadi empat variabel utama, yaitu
harga, brand trust, brand image dan brand loyality. Kuesioner dilakukan
setelah penulis melakukan try out terhadap 30 responden.
78
Tabel 4.2 Hasil Try Out Item Instrumen Pengaruh Harga, Brand Trust
dan Brand Image Terhadap Brand Loyality
Item
Pertanyaan
Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
Cronbach's Alpha
if Item Deleted Keterangan
Harga (X1)
HG1 0.761 Valid 0.866 Reliabel
HG2 0.777 Valid 0.865 Reliabel
HG3 0.692 Valid 0.871 Reliabel
HG4 0.703 Valid 0.870 Reliabel
HG5 0.696 Valid 0.871 Reliabel
HG6 0.758 Valid 0.866 Reliabel
HG7 0.763 Valid 0.866 Reliabel
HG8 0.080 Tidak Valid 0.920 Reliabel
HG9 0.630 Valid 0.877 Reliabel
Brand Trust (X2)
BT1 0.565 Valid 0.836 Reliabel
BT2 0.654 Valid 0.825 Reliabel
BT3 0.561 Valid 0.836 Reliabel
BT4 0.612 Valid 0.830 Reliabel
BT5 0.626 Valid 0.829 Reliabel
BT6 0.510 Valid 0.842 Reliabel
BT7 0.504 Valid 0.843 Reliabel
BT8 0.676 0.822
Brand Image (X3)
BI1 0.640 Valid 0.870 Reliabel
BI2 0.574 Valid 0.874 Reliabel
BI3 0.640 Valid 0.869 Reliabel
BI4 0.645 Valid 0.869 Reliabel
BI5 0.634 Valid 0.870 Reliabel
BI6 0.688 Valid 0.865 Reliabel
BI7 0.576 Valid 0.874 Reliabel
BI8 0.663 Valid 0.867 Reliabel
BI9 0.638 Valid 0.869 Reliabel
Brand Loyality (Y)
BL1 0.667 Valid 0.867 Reliabel
BL2 0.820 Valid 0.855 Reliabel
BL3 0.518 Valid 0.877 Reliabel
BL4 0.468 Valid 0.882 Reliabel
BL5 0.829 Valid 0.854 Reliabel
BL6 0.592 Valid 0.872 Reliabel
BL7 0.462 Valid 0.882 Reliabel
BL8 0.820 Valid 0.855 Reliabel
BL9 0.577 Valid 0.873 Reliabel
BL10 0.431 Valid 0.882 Reliabel
(Sumber : data primer yang telah diolah)
79
Dari hasil try out tersebut, diperoleh data yang menyatakan bahwa
dari 30 item pertanyaan yang diberikan kepada 30 responden ditemukan
hanya satu variabel yang tidak valid karena memiliki nilai Corrected Item-
Total Correlation lebih kecil dari nilai 0.312 (rtabel), sedangkan sisanya
yang memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai
0.312 (rtabel) yang berarti valid, karena ketidakvalidan maka pertanyaan
dianggap tidak layak maka pertanyaan tersebut tidak digunakan dalam
penelitian berikutnya. Kemudian dari hasil try out tersebut, diperoleh juga
data yang menyatakan bahwa semua item pertanyaan nilai Cronbach's
Alpha if Item Deleted lebih besar dari 0.60 yang berarti semua item
pertanyaan dinyatakan reliabel. Setelah itu, peneliti membagikannya
kepada 100 responden yang akan menjadi data dalam penelitian
selanjutnya.
2. Penemuan dan Pembahasan
a. Harga
Adapun dalam variabel Harga pada kuisioner penulis
memasukan 8 pertanyaan, hasil output nya sebagai berikut:
Tabel 4.3
Harga yang ditetapkan menarik perhatian konsumen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu – Ragu 11 11.0 11.0 12.0
Setuju 62 62.0 62.0 74.0
Sangat Setuju 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
80
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 1 responden yang menjawab tidak setuju, 11
responden menjawab ragu-ragu, 62 responden menjawab setuju, dan 26
responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Harga
yang ditetapkan menarik perhatian responden, karena hampir seluruh
responden menjawab setuju.
Tabel 4.4 Harga yang ditetapkan terjangkau dengan kualitas yang terjamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Ragu – Ragu 9 9.0 9.0 12.0
Setuju 56 56.0 56.0 68.0
Sangat Setuju 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 3 responden yang menjawab tidak setuju, 9
responden menjawab ragu-ragu, 56 responden menjawab setuju, dan 32
responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Harga
yang ditetapkan terjangkau dengan kualitas yang terjamin, karena
hampir seluruh responden menjawab sangat setuju.
Tabel 4.5
Harga yang ditetapkan sesuai dengan keinginan konsumen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu – Ragu 15 15.0 15.0 17.0
Setuju 61 61.0 61.0 78.0
Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
81
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 2 responden yang menjawab tidak setuju, 15
responden menjawab ragu-ragu, 61 responden menjawab setuju, dan 22
responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Harga
yang ditetapkan sesuai dengan keinginan konsumen, karena hampir
seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.6
Harga Untuk Produk Pilihan Ditetapkan Berbeda Dengan Produk
Yang Berada Dipasaran
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu – Ragu 14 14.0 14.0 16.0
Setuju 58 58.0 58.0 74.0
Sangat Setuju 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak
setuju dan tidak setuju, 14 responden menjawab ragu-ragu, 58
responden menjawab setuju, dan 26 responden menjawab sangat setuju.
Hal ini membuktikan bahwa harga untuk produk pilihan ditetapkan
berbeda dengan produk yang berada dipasaran, karena hampir seluruh
responden menjawab setuju.
82
Tabel 4.7
Honda Sering Memberikan Diskon (Cashback) Pada Setiap
Pembelian Produknya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu – Ragu 14 14.0 14.0 16.0
Setuju 67 67.0 67.0 83.0
Sangat Setuju 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak
setuju dan tidak setuju,14 responden menjawab ragu-ragu, 67
responden menjawab setuju, dan 17 responden menjawab sangat setuju.
Hal ini membuktikan bahwa Honda sering memberikan diskon
(cashback) pada setiap pembelian produknya, karena hampir seluruh
responden menjawab setuju.
Tabel 4.8
Harga Promosi Membuat Konsumen Memutuskan Untuk Membeli
Produk Motor Honda
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu – Ragu 19 19.0 19.0 21.0
Setuju 64 64.0 64.0 85.0
Sangat Setuju 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju ,19 responden
menjawab ragu-ragu, 64 responden menjawab setuju, dan 15 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa harga promosi
83
membuat konsumen memutuskan untuk membeli produk motor honda,
karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.9
Harga Produk Honda Sesuai Dengan Kemampuan Dan Daya Beli
Masyarakat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu – Ragu 14 14.0 14.0 17.0
Setuju 70 70.0 70.0 87.0
Sangat Setuju 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak
setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 14 responden menjawab
ragu-ragu, 70 responden menjawab setuju, dan 13 responden menjawab
sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Harga Produk Honda sesuai
dengan kemampuan dan daya beli masyarakat, karena hampir seluruh
responden menjawab setuju.
Tabel 4.10
Perubahan Harga Produk Membuat Anda Berminat Untuk
Memilih Produk Tersebut
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Ragu – Ragu 15 15.0 15.0 19.0
Setuju 66 66.0 66.0 85.0
Sangat Setuju 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak ada satupun responden yang
menjawab sangat tidak setuju, 4 responden menjawab tidak setuju, 15
84
responden menjawab ragu-ragu, 66 responden menjawab setuju, dan 15
responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa
Perubahan harga produk membuat responden berminat untuk memilih
produk tersebut, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
b. Brand Trust
Untuk variabel brand trust dalam kuisioner penelitian ini
terdapat 8 pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11
Motor Honda Adalah Merek Yang Terkenal
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu – Ragu 15 15.0 15.0 17.0
Setuju 67 67.0 67.0 84.0
Sangat Setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 15 responden
menjawab ragu-ragu, 67 responden menjawab setuju, dan 16 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Motor Honda
adalah merek yang terkenal, karena hampir seluruh responden
menjawab setuju.
85
Tabel 4.12
Honda Adalah Motor Yang Memiliki Kualitas Lebih Baik
Dibandingkan Merek Lainya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Ragu – Ragu 22 22.0 22.0 25.0
Setuju 52 52.0 52.0 77.0
Sangat Setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat terlihat tidak satupun responden yang
menjawab sangat tidak setuju, 3 responden menjawab tidak setuju, 22
responden menjawab ragu-ragu, 52 responden menjawab setuju, dan 23
responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda
adalah motor yang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan merek
lainnya, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.13
Honda Adalah Perusahaan Otomotif Yang Telah Dipercaya
Masyarakat Dunia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu - Ragu 20 20.0 20.0 22.0
Setuju 66 66.0 66.0 88.0
Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 20 responden
menjawab ragu-ragu, 66 responden menjawab setuju, dan 12 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah
86
perusahaan otomotif yang telah dipercaya masyarakat dunia, karena
hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.14
Honda Adalah Perusahaan Otomotif Yang Mampu Memberikan
Inovasi Produk Bagi Konsumen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu – Ragu 21 21.0 21.0 22.0
Setuju 60 60.0 60.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak ada satupun responden yang
menjawab sangat tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 21
responden menjawab ragu-ragu, 60 responden menjawab setuju, dan 18
responden menjawab sangat setuju. Honda Adalah Perusahaan
Otomotif Yang Mampu Memberikan Inovasi Produk Bagi Konsumen
Tabel 4.15
Honda Telah Membuktikan Sebagai Perusahaan Yang Tangguh
Dari Segi Tekhnologi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu – Ragu 11 11.0 11.0 13.0
Setuju 54 54.0 54.0 67.0
Sangat Setuju 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 11 responden
menjawab ragu-ragu, 54 responden menjawab setuju, dan 33 responden
87
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda Telah
Membuktikan Sebagai Perusahaan Yang Tangguh Dari Segi
Tekhnologi.
Tabel 4.16
Merek Honda Memiliki Tingkat Kualitas Yang Terjamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu – Ragu 21 21.0 21.0 22.0
Setuju 60 60.0 60.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 21 responden
menjawab ragu-ragu, 60 responden menjawab setuju, dan 18 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa merek Honda
memiliki tingkat kualitas yang terjamin, karena hampir seluruh
responden menjawab setuju.
Tabel 4.17
Honda Adalah Motor Yang Disukai Masyarakat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu – Ragu 19 19.0 19.0 20.0
Setuju 57 57.0 57.0 77.0
Sangat Setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 19 responden
88
menjawab ragu-ragu, 57 responden menjawab setuju, dan 23 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah
motor yang disukai masyarakat, karena hampir seluruh responden
menjawab setuju.
Tabel 4.18
Honda Adalah Motor Yang Banyak Di Favoritkan Konsumen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu – Ragu 23 23.0 23.0 26.0
Setuju 51 51.0 51.0 77.0
Sangat Setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak
setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 23 responden menjawab
ragu-ragu, 51 responden menjawab setuju, dan 23 responden menjawab
sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah Motor yang
banyak di favoritkan konsumen, karena hampir seluruh responden
menjawab setuju.
89
c. Brand image
Untuk variabel Brand Image dalam kuisioner penelitian ini
terdapat 9 pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.19
Honda Adalah Motor Yang Telah Menjadi Market Leader
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu - Ragu 17 17.0 17.0 18.0
Setuju 64 64.0 64.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju ,17 responden
menjawab ragu-ragu, 64 responden menjawab setuju, dan 18 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah
motor yang telah menjadi market leader, karena hampir seluruh
responden menjawab setuju.
Tabel 4.20
Honda Selalu Menampilkan Iklan Yang Menarik Dalam
Mempromosikan Produknya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu - Ragu 21 21.0 21.0 23.0
Setuju 60 60.0 60.0 83.0
Sangat Setuju 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak ada responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 21 responden
90
menjawab ragu-ragu, 60 responden menjawab setuju, dan 17 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda selalu
menampilkan iklan yang menarik dalam mempromosikan produknya,
karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.21
Honda Adalah Merek Yang Berkualitas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu – Ragu 27 27.0 27.0 29.0
Setuju 55 55.0 55.0 84.0
Sangat Setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak ada satupun responden yang
menjawab sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 27
responden menjawab ragu-ragu, 55 responden menjawab setuju, dan 16
responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa
Honda adalah merek yang berkualitas, karena hampir seluruh
responden menjawab setuju.
Tabel 4.22
Honda Adalah Motor Yang Paling Baik Diantara Merek Motor
Lainya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 3 3.0 3.0 4.0
Ragu - Ragu 21 21.0 21.0 25.0
Setuju 55 55.0 55.0 80.0
Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
91
Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak
setuju, 3 responden menjawab tidak setuju, 21 responden menjawab
ragu-ragu, 55 responden menjawab setuju, dan 20 responden menjawab
sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah motor yang
paling baik diantara merek motor lainya, karena hampir seluruh
responden menjawab setuju.
Tabel 4.23
Honda Adalah Produk Yang Memiliki Keunikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu - Ragu 16 16.0 16.0 17.0
Setuju 61 61.0 61.0 78.0
Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju,1 responden menjawab tidak setuju, 16 responden
menjawab ragu-ragu, 61 responden menjawab setuju, dan 22 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah
produk yang memiliki keunikan, karena hampir seluruh responden
menjawab setuju.
92
Tabel 4.24
Honda Adalah Produk Yang Selalu Menampilkan Produk Dengan
Warna Yang Menarik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 28 28.0 28.0 28.0
Setuju 49 49.0 49.0 77.0
Sangat Setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 28 responden menjawab ragu-ragu,
49 responden menjawab setuju, dan 23 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah produk yang selalu
menampilkan produk dengan warna yang menarik, karena hampir
seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.25
Honda Adalah Merek Motor Yang Mudah Diucapkan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu – Ragu 20 20.0 20.0 22.0
Setuju 56 56.0 56.0 78.0
Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 20 responden
menjawab ragu-ragu, 56 responden menjawab setuju, dan 22 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah
93
merek motor yang mudah diucapkan, karena hampir seluruh responden
menjawab setuju.
Tabel 4.26
Honda Adalah Merek Motor Yang Mudah Diingat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu - Ragu 25 25.0 25.0 26.0
Setuju 51 51.0 51.0 77.0
Sangat Setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju,1 responden menjawab tidak setuju, 25 responden
menjawab ragu-ragu, 51 responden menjawab setuju, dan 23 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah
merek motor yang mudah diingat, karena hampir seluruh responden
menjawab setuju.
Tabel 4.27
Honda Adalah Merek Motor Yang Mudah Dikenali
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu - Ragu 20 20.0 20.0 22.0
Setuju 60 60.0 60.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas tidak ada satupun yang menjawab sangat tidak
setuju,2 responden menjawab tidak setuju, 20 responden menjawab
ragu-ragu, 60 responden menjawab setuju, dan 18 responden menjawab
sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah merek motor
94
yang mudah dikenali, karena hampir seluruh responden menjawab
setuju.
d. Brand Loyality
Untuk variabel Brand Loyality dalam kuisioner penelitian ini
terdapat 10 pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.28
Saya Akan Melakukan Pembelian Ulang Motor Dengan Merek
Honda
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu - Ragu 11 11.0 11.0 13.0
Setuju 66 66.0 66.0 79.0
Sangat Setuju 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 11 responden
menjawab ragu-ragu, 66 responden menjawab setuju, dan 21 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden akan
melakukan pembelian ulang motor dengan merek Honda, karena
hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.29
Honda Adalah Merek Motor Terakhir Yang Akan Saya Beli
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu - Ragu 13 13.0 13.0 16.0
Setuju 58 58.0 58.0 74.0
Sangat Setuju 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
95
Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak
setuju dan 2 responden menjawab tidak setuju, 13 responden menjawab
ragu-ragu, 58 responden menjawab setuju, dan 26 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah
merek motor terakhir yang akan responden beli, karena hampir seluruh
responden menjawab setuju.
Tabel 4.30
Saya Adalah Orang Yang Suka Membeli Produk Lebih Dari Satu
Merek
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 3 3.0 3.0 4.0
Ragu - Ragu 20 20.0 20.0 24.0
Setuju 58 58.0 58.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak
setuju, 3 responden menjawab tidak setuju, 20 responden menjawab
ragu-ragu, 58 responden menjawab setuju, dan 18 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden adalah
orang yang suka membeli produk lebih dari satu merek, karena hampir
seluruh responden menjawab setuju.
96
Tabel 4.31
Saya Membeli Motor Honda, Karena Harganya Yang Murah Dan
Terjangkau
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu - Ragu 13 13.0 13.0 15.0
Setuju 61 61.0 61.0 76.0
Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 2 responden menjawab setuju, 13 responden
menjawab ragu-ragu, 61 responden menjawab setuju, dan 24 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden
membeli motor Honda, karena harganya yang murah dan terjangkau,
karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.32
Saya Sudah Terbiasa Memakai Motor Honda
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu - Ragu 15 15.0 15.0 17.0
Setuju 64 64.0 64.0 81.0
Sangat Setuju 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak
setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 15 responden menjawab
ragu-ragu, 64 responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab
sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden sudah terbiasa
97
memakai motor Honda, karena hampir seluruh responden menjawab
setuju.
Tabel 4.33
Saya Puas Dengan Kualitas Yang Diberikan Motor Honda
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Ragu - Ragu 31 31.0 31.0 34.0
Setuju 51 51.0 51.0 85.0
Sangat Setuju 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 3 responden menjawab tidak setuju, 31 responden
menjawab ragu-ragu, 51 responden menjawab setuju, dan 15 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden puas
dengan kualitas yang diberikan motor Honda, karena hampir seluruh
responden menjawab setuju.
Tabel 4.34
Saya Tidak Akan Membeli Motor Jika Tidak Ada Motor Merek
Honda
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu – Ragu 15 15.0 15.0 17.0
Setuju 63 63.0 63.0 80.0
Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat 2 responden yang menjawab tidak setuju,
15 responden menjawab ragu-ragu, 63 responden menjawab setuju, dan
20 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa
98
responden tidak akan membeli motor jika tidak ada motor merek
honda, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.35
Saya Merasa Bangga Jika Orang Lain Tahu Bahwa Saya
Menggunakan Merek Ini
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu – Ragu 16 16.0 16.0 19.0
Setuju 57 57.0 57.0 76.0
Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak
setuju, 2 responden menjawab tidak setuju , 16 responden menjawab
ragu-ragu, 57 responden menjawab setuju, dan 24 responden menjawab
sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden merasa bangga
jika orang lain tahu bahwa dia menggunakan merek ini, karena hampir
seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.36
Saya akan merekomendasikan motor Honda kepada teman dan
kerabat saya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu – Ragu 12 12.0 12.0 13.0
Setuju 67 67.0 67.0 80.0
Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju,1 responden menjawab tidak setuju, 12 responden
99
menjawab ragu-ragu, 67 responden menjawab setuju, dan 20 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden akan
merekomendasikan motor Honda kepada teman dan kerabatnya, karena
hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.37
Saya akan melakukan pembelian ulang motor merek honda
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu - Ragu 10 10.0 10.0 11.0
Setuju 62 62.0 62.0 73.0
Sangat Setuju 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju,1 responden menjawab tidak setuju, 10 responden
menjawab ragu-ragu, 62 responden menjawab setuju, dan 27 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden akan
melakukan pembelian ulang motor merek honda, karena hampir seluruh
responden menjawab setuju.
3. Hasil Analisis
a. Uji Normalitas
Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti
asumsi distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak
mengikuti asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data
yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang
100
bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus
digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji
normalitas.
Gambar 4.3
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variabel: Brand Loyality (Y)
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki
penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai
rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka
dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
101
b. Uji Korelasi
Uji korelasi dianalisis secara statistik dengan menggunakan
rumus Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS 16.0.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0
diperoleh hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.38
Korelasi
BL HG BT BI
Pearson Correlation BL 1.000 .634 .640 .548
HG .634 1.000 .754 .548
BT .640 .754 1.000 .611
BI .548 .548 .611 1.000
Sig. (1-tailed) BL . .000 .000 .000
HG .000 . .000 .000
BT .000 .000 . .000
BI .000 .000 .000 .
N BL 100 100 100 100
HG 100 100 100 100
BT 100 100 100 100
BI 100 100 100 100
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel 4.39
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat (Sumber : data primer yang telah diolah)
Berdasarkan hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan
dengan tabel yang terdapat dibawah ini :
102
Tabel 4.40
Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel
Hubungan Koefisien
Korelasi Kategori Probabilitas Kesimpulan
Brand Loyality (Y) dengan
Harga (X1) 0.634
Kuat 0.000 Signifikan
Brand Loyality (Y) dengan
Brand Trust (X2) 0.640
Kuat 0.000 Signifikan
Brand Loyality (Y) dengan
Brand Image (X3) 0.548
Sedang 0.000 Signifikan
Harga (X1) dengan Brand
Trust (X2) 0.754
Kuat 0.000 Signifikan
Harga (X1) dengan Brand
Image (X3) 0.548
Sedang 0.000 Signifikan
Brand Trust (X2) dengan
Brand Image (X3) 0.611
Kuat 0.000 Signifikan
(Sumber : data primer yang telah diolah)
c. Uji Asumsi Klasik Regresi linier Berganda
1) Multikolinearitas
Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada
tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan
variabel independen lain dalam satu model atau terdapat hubungan
yang kuat diantara variabel independen.
Tabel 4.41
Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
HG .419 2.385
BT .376 2.660
BI .609 1.642
a. Dependent Variable: BL
(Sumber : data primer yang telah diolah)
103
Berdasarkan pada tabel terlihat bahwa nilai Tolerance tidak
kurang dari 0,1 dan nilai Varian Inflation Factor (VIF) tidak lebih
dari 10, analisis ini dapat disimpulkan bahwa model regresi linier
berganda terbebas dari asumsi klasik statistik dan dapat digunakan
dalam penelitian.
2) Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak
sama untuk semua pengamatan. Pada heterokedastisitas kesalahan
yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan yang
sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel.
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil Scatterplot dapat
dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.4
Scatterplot
(Sumber : data primer yang telah diolah)
104
Output SPSS pada gambar Scatterplot menunjukkan
penyebaran titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau
disekitar angka 0. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas
atau di bawah saja. Penyebaran titik tidak berbentuk pola. Maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda bebas dari
asumsi klasik heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam
penelitian.
d. Analisis Regresi Linier Berganda
1) Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Tabel 4.42
Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .699a .489 .473 3.358 1.829
a. Predictors: (Constant), BI, HG, BT
b. Dependent Variable: BL
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Koefisien determinasi (Adjusted R2) bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (harga,
brand trust dan brand image) menjelaskan variabel dependen (brand
loyality).
Tabel di atas didapat nilai Adjusted R Square sebesar 0.473
(47,3 %), Ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model
regresi yang didapatkan dimana variabel independen yaitu harga,
brand trust dan brand image memiliki pengaruh terhadap variabel
brand loyality sebesar 47,3 %. Sedangkan sisanya 52,7 % dijelaskan
105
dengan faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan tidak
termasuk dalam analisis regresi ini.
2) Persamaan Regresi Berganda
Tabel 4.43
Hasil Regresi Linear Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.529 3.229 2.951 .004
HG .360 .131 .311 2.756 .007
BT .348 .148 .279 2.345 .021
BI .221 .100 .207 2.217 .029
a. Dependent Variable: BL
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Pada output ini, dikemukakan nilai koefisien dari
persamaan regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi berganda
yang digunakan adalah :
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
dimana :
Y = Brand Loyality
X1 = Harga
X2 = Brand trust
X3 = Brand Image
Dari output didapatkan model persamaan regresi :
Y = 9.529 + 0.360 X1 + 0.348 X2 + 0.221 X3
Pada tabel di atas menunjukan hasil perhitungan koefisien
dalam persamaan regresi diperoleh koefisien persamaan adalah
untuk koefisien konstanta sebesar 9.529, untuk koefisien harga
106
sebesar 0.360, untuk koefisien brand trust sebesar 0.348 dan untuk
koefisien brand image sebesar 0.221.
Hasil menunjukan nilai konstanta sebesar 9.529, artinya
tanpa dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut (harga, brand trust
dan brand image), maka besarnya nilai brand loyality dengan
konstanta tersebut sebesar 9.529.
Berdasarkan nilai koefisien pada variabel harga, di dapat nilai
beta satu (β1) = 0.360, artinya bahwa setiap kenaikan variabel harga
sebesar 1 (satu) satuan dengan asumsi variabel lainnya dianggap
konstan, maka variabel brand loyality akan meningkat sebesar 0,360
satuan.
Berdasarkan nilai koefisien pada variabel brand trust, di
dapat nilai beta dua (β2) = 0.348, artinya bahwa setiap kenaikan
variabel brand trust sebesar 1 (satu) satuan dengan asumsi variabel
lainnya dianggap konstan, maka variabel brand loyality akan
meningkat sebesar 0,348 satuan.
Berdasarkan nilai koefisien pada variabel brand image, di
dapat nilai beta tiga (β3) = 0.221, artinya bahwa setiap kenaikan
variabel brand image sebesar 1 (satu) satuan dengan asumsi variabel
lainnya dianggap konstan, maka variabel brand loyalyty akan
meningkat sebesar 0,221 satuan.
.
107
e. Pengujian Hipotesis
1) Uji F-hitung (Uji Simultan)
Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk
mengukur besarnya pengaruh variabel bebas secara bersama-sama
terhadap variabel terikatnya. Hasil hipotesis dalam pengujian ini
adalah :
Tabel 4.44
Hasil uji F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1035.680 3 345.227 30.622 .000a
Residual 1082.280 96 11.274
Total 2117.960 99
a. Predictors: (Constant), BI, HG, BT
b. Dependent Variable: BL
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F
yang dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi aspek-
aspek variabel harga, brand trust dan brand image terhadap
variabel brand loyality. Dari penghitungan didapat nilai F hitung
pada model 1 didapat sebesar 30.622. Dengan tingkat signifikansi
sebesar 5% dan df1 = 3 dan df2 = 96, didapat nilai Ftabel = 2.70.
Karena nilai Fhitung (30.622) > nilai Ftabel (2.70) maka dapat
disimpulkan bahwa keempat variabel independen yaitu harga,
brand trust dan brand image dengan signifikan memberikan
kontribusi yang besar terhadap variabel brand loyality. Sehingga
model regresi yang didapatkan layak digunakan untuk
memprediksi. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
108
diterima, yang berarti terdapat pengaruh secara bersama-sama
anatara variabel independen terhadap variabel dependen.
2) Uji Parsial (uji t)
Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara
parsial terhadap variabel terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian
ini adalah :
Tabel 4.45
Hasil uji t
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.529 3.229 2.951 .004
HG .360 .131 .311 2.756 .007
BT .348 .148 .279 2.345 .021
BI .221 .100 .207 2.217 .029
a. Dependent Variable: BL
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Berdasarkan pada tabel coefficients diatas untuk
mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel
independen secara parsial (individual) terhadap variabel dependen
adalah sebagai berikut:
(a) Menguji signifiknasi variabel Harga (X1)
Terlihat bahwa thitung koefisien Harga adalah 2,756,
Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α=0.05,
karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai
α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df=98 (didapat dari rumus n-2,
109
dimana n adalah jumlah data, 100-2=98). Didapat ttabel adalah
1.98.
Variabel Harga memiliki nilai p-value 0,007 < 0.05
artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2,756 > 1.98),
maka H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa koefisien Harga secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap brand loyality. Hasil sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Azizah Rahmiyati (2009) dalam penelitianya
yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Brand
Loyalty Pada Konsumen Pasta Gigi Merek Pepsodent Di
Kelurahan Banyuanyar Surakarta”. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan mretode regresi linier berganda.
Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari kualitas
produk, variabel keunggulan pemakaian, variabel volume/isi,
variabel komposisi, dan variabel harga. Hasil penelitian
menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
(b) Menguji signifiknasi variabel brand trust (X2)
Terlihat bahwa thitung untuk koefisien brand trust adalah
2.345, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan
α=0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari
ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df=98 (didapat dari
rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 100 – 2 = 98).
Didapat ttabel adalah 1.98
110
Variabel brand trust memiliki nilai p-value 0,021 <
0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2,345 > 1.98),
maka H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa koefisien brand trust secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap brand loyality. Hasil sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Zainal Arifin (2008) dalam
penelitiannya yang berjudul Pengaruh Trust in a Brand
Terhadap Brand Loyalty Pada Pengguna Handphone NOKIA.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan
pengguna antara responden laki-laki dan perempuan terhadap
tingkatan atau faktor kebiasaan dalam membeli disebabkan
oleh tidak adanya merek lain serta banyak yang memakai
produk handphone merek Nokia pada responden laki-laki.
Sedangkan tidak adanya perbedaan terhadap pada keempat
tingkatan tingkatan yang lain (switcher, satisfied buyer, liking
the brand dan commited buyer) menunjukkan adanya persepsi
yang sama diantara responden laki-laki dan perempuan
terhadap produk Handphone Nokia. Faktor harga, kepuasan
terhadap merek, kesukaan terhadap merek dan kesetiaan
terhadap merek Nokia antara responden laki-laki dan
perempuan terdapat kesamaan persepsi yang disebabkan
karena produk handphone Nokia pada saat ini memiliki posisi
yang kuat dan mampu merebut market share dibandingkan
dengan produk-produk handphone pesaing.
111
(c) Menguji signifiknasi variabel brand image (X3)
Terlihat bahwa thitung koefisien brand image adalah
2.217, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan
α=0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari
ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df=98 (didapat dari
rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 100 – 2 = 98).
Didapat ttabel adalah 1.98
Variabel brand image memiliki nilai p-value 0,029 <
0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2,217 > 1.98),
maka H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa koefisien brand image secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap brand loyality. Hasil sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Lutiary E R (2007) dalam
penelitianya yang berjudul “Hubungan Antara Citra Merek
(Brand Image) Operator Seluler Dengan Loyalitas Merek
(Brand Loyalty) Pada Mahasiswa Pengguna Telepon Seluler
Di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas Diponegoro
Semarang”. Metode yang digunakan menggunakan regresi
sederhana dan korelasi untuk mengetahui apakah ada
hubungan dan pengaruh antara brand image terhadap brand
loyality. Hasil penelitian menyatakan bahewa terdapat
hubungan dan pengaruh antara brand image terhadap brand
loyality.
112
H. Interpretasi
Hasil penelitian menyatakan bahwa seluruh variabel independen
(harga, brand trust dan brand image) baik secara simultan maupun secara
parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (brand loyality). Hasil sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Zainal Arifin (2008) dalam
penelitiannya yang berjudul Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand
Loyalty Pada Pengguna Handphone NOKIA. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa Perbedaan pengguna antara responden laki-laki dan
perempuan terhadap tingkatan atau faktor kebiasaan dalam membeli
disebabkan oleh tidak adanya merek lain serta banyak yang memakai produk
handphone merek Nokia pada responden laki-laki. Sedangkan tidak adanya
perbedaan terhadap pada keempat tingkatan tingkatan yang lain (switcher,
satisfied buyer, liking the brand dan commited buyer) menunjukkan adanya
persepsi yang sama diantara responden laki-laki dan perempuan terhadap
produk Handphone Nokia. Faktor harga, kepuasan terhadap merek, kesukaan
terhadap merek dan kesetiaan terhadap merek Nokia antara responden laki-
laki dan perempuan terdapat kesamaan persepsi yang disebabkan karena
produk handphone Nokia pada saat ini memiliki posisi yang kuat dan mampu
merebut market share dibandingkan dengan produk-produk handphone
pesaing.
Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel harga berpengaruh
signifikan terhadap brand loyality, hasil sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Azizah Rahmiyati (2009) dalam penelitianya yang berjudul
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Brand Loyalty Pada Konsumen Pasta
113
Gigi Merek Pepsodent Di Kelurahan Banyuanyar Surakarta”. Penelitian
dilakukan dengan menggunakan mretode regresi linier berganda. Variabel
yang digunakan dalam penelitian terdiri dari kualitas produk, variabel
keunggulan pemakaian, variabel volume/isi, variabel komposisi, dan variabel
harga. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel brand trust berpengaruh
signifikan terhadap brand loyality, hasil sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Zainal Arifin (2008) dalam penelitiannya yang berjudul
Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Pengguna
Handphone NOKIA. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
Perbedaan pengguna antara responden laki-laki dan perempuan terhadap
tingkatan atau faktor kebiasaan dalam membeli disebabkan oleh tidak adanya
merek lain serta banyak yang memakai produk handphone merek Nokia pada
responden laki-laki. Sedangkan tidak adanya perbedaan terhadap pada
keempat tingkatan tingkatan yang lain (switcher, satisfied buyer, liking the
brand dan commited buyer) menunjukkan adanya persepsi yang sama diantara
responden laki-laki dan perempuan terhadap produk Handphone Nokia. Faktor
harga, kepuasan terhadap merek, kesukaan terhadap merek dan kesetiaan
terhadap merek Nokia antara responden laki-laki dan perempuan terdapat
kesamaan persepsi yang disebabkan karena produk handphone Nokia pada
saat ini memiliki posisi yang kuat dan mampu merebut market share
dibandingkan dengan produk-produk handphone pesaing.
114
Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel brand image berpengaruh
signifikan terhadap brand loyality, hasil sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Lutiary E R (2007) dalam penelitianya yang berjudul
“Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image) Operator Seluler Dengan
Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada Mahasiswa Pengguna Telepon Seluler
Di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas Diponegoro Semarang”. Metode
yang digunakan menggunakan regresi sederhana dan korelasi untuk
mengetahui apakah ada hubungan dan pengaruh antara brand image terhadap
brand loyality. Hasil penelitian menyatakan bahewa terdapat hubungan dan
pengaruh antara brand image terhadap brand loyality.
Hasil penelitian terdahulu terdapat perbedaan dan persamaan, hal ini
terjadi karena adanya perbedaan waktu dan objek yang diteliti, sehingga
menimbulkan perbedaan hasil penelitian.
115
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis
pengaruh harga, brand trust dan brand image terhadap brand loyality, maka
penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji Regresi berganda secara parsial ditemukan bahwa
seluruh variabel independen (harga, brand trust dan brand image)
berpengaruh signifikan terhadap brand loyality.
2. Berdasarkan hasil uji Regresi berganda secara simultan ditemukan bahwa
seluruh variabel independen yaitu harga, brand trust dan brand image
berpengaruh signifikan terhadap variabel brand loyality.
3. Dalam penelitian ditemukan bahwa variabel harga memiliki pengaruh paling
dominan diantara variabel lainya terhadap brand loyality dapat dilihat
berdasarkan nilai beta (β) sebesar 0.311.
4. Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.473 Hal ini berarti 47,3%
dari brand loyality dapat dijelaskan oleh variabel harga, brand trust dan
brand image. Sedangkan sisanya sebesar 52,7% dijelaskan oleh faktor atau
variabel lain yang tidak diketahui, seperti promosi, saluran distribusi,
promosi.
116
B. Implikasi
Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel
harga, brand trust dan brand image terhadap brand loyality. Dengan variabel
tersebut maka perusahaan harus memperhatikan bagaimana menentukan harga,
meningkatkan kepercayaan dan membuat konsumen yakin akan produk honda.
Perbaikan seluruh produk dengan meningkatkan inovasi, penentuan
harga sesuai pasar, dan melakukan riset terhadap pasar. Dengan adanya hal
tersebut akan meningkatkan brand loyality dari konsumen yang akan
meningkatkan penjualan.
C. Saran
Berdasarkan analisa data dan pembahasan pada bab sebelumnya maka
saran yang dapat disampaikan :
1. Bagi perusahaan agar lebih memperhatikan dalam penentuan harga, karena
harga merupakan pengaruh yang paling dominan, sehingga perlu adanya
analisa pasar dalam menentukan harga produk.
2. Melakukan riset brand loyality lebih lanjut, karena masih ada faktor-faktor
lain yang belum dapat diielaskan dalam penelitian ini.
3. Bagi akademis yang ingin melakukan penelitian yang sejenis, disarankan
untuk meneliti variabel-variabel lain selain harga, brand trust dan brand
image. Karena dari penelitian ini diketahui 52,7 % masih ada faktor-faktor
lain yang mempengaruhi brand loyality.
117
DAFTAR PUSTAKA
Agarwal, S. dan Teas, R. K., 2001. Perceives Value: Mediating Role of Perceived
Risk.
Azizah Rahmiyati, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Brand Loyalty Pada
Konsumen Pasta Gigi Merek Pepsodent Di Kelurahan Banyuanyar
Surakarta”,Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009
Durianto, Darmadi, Sugiarto & Sitinjak, Toni. 2001. Strategi Menaklukan Pasar
Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Dodds, W., Monroe, K.B. dan Grewal, D, “Effects Of Price, Brand, and Store
Information On Buyers” product evaluations. Journal of Marketing
Research, 1991.
Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Cetakan Pertama, FEIS UIN
Press, Jakarta, 2007.
Irawan, Handi. 2003. Indonesian Customer Satisfaction. Jakarta: PT. Alex Media
Computindo
.
Journal of Marketing Theory & Practice, 9(4), 1-13.
Kotler, Phillip 2000. The Effect of Extrinsic Product Cues on Consumers’
Perceptions of Quality, Sacrifice and Value. Journal of Academy
Marketing Science, 28(2), 278-290.
______, 2007. Manajemen Pemasaran Jilid I (edisi Bahasa Indonesia). Jakarta:
PT.Macanan Jaya Cemerlang
______, 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta: Prenhallindo.
______,“Prinsip – Prinsip Pemasaran”, Jilid 1, Edisi Kedelapan, Erlangga,
Jakarta, 2001.
______, “Manajemen Pemasaran”, Jilid I dan II, edisi Millenium, Jakarta, 2000.
______,“Manajemen Pemasaran”, Edisi Melinium, PT, Indeks Kelompok
Gramedia, Jakarta, 2004.
______, 2003. Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and
Control, 13th ed. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.
118
______,“Manajemen Pemasaran”, Edisi Melinium, PT, Indeks Kelompok
Gramedia, Jakarta, 2007.
______,“Manajemen Pemasaran”, Edisi Melinium, PT, Indeks Kelompok
Gramedia, Jakarta, 2009.
Lau, Geok Then and Sook Han Lee. 1999. “Consumers Trust in a Brand and the
Link to Brand Loyalty”. Journal of Market Focused Management.
Lutiary Eka Ratri, “Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image) Operator
Seluler Dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada Mahasiswa
Pengguna Telepon Seluler Di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas
Diponegoro Semarang”, Universitas Diponegoro, Semarang, 2007
Li, Wai-Kwan, Kent B. Monroe,Darius K-S Chan. 1994. TheEffects of Country of
Origin, Brand, and Price Information: A Cognitive-Affective Model of
Buying Intentions. Advance in Consumer Research. Volume 21, pp449-
457.
Monroe, K.B., “Pricing: Making Profitable Decissions”, 2nd edition, McGraw-
Hill, New York, 1990.
Park, C.W., V. Parker Lessig, JamesbR. Merrill. 1982. The Elusive Role of Price
in Brand Choice Behavior. Advance in Consumer Research. Volume 9,
pp201-205.
Petra, Surya Mega Wijaya, “Pengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty
Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia Di Kota Yogyakarta”. Universitas
Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, 2007
Porter, Michael E. & Hendry Mitzberg, 2003, Impelementasi Manajemen
Stratejik, Kebijakan dan Proses, Penerbit Amara Books.
Rangkuti, Freddy.. “The Power of Brands”, Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2002.
Rangkuti, Fredddy. 2002 The Power of Brands, Teknik Mengelola Brand Equity
dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Rangkuti, R. (2002). Analisis Profitabilitas Pelanggan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Schiffman, Leon G. dan Leslie Lazar Kanuk, 2003, Consumer Behavior, Prentice
Hall International, Inc, 7th Edition.
119
Swastha, B dan Handoko, T. H. (2000). Manajemen Pemasaran : Analisa
PerilakuKonsumen. Yogyakarta: BPFE.
Schiffman, L.G. dan Kanuk, L.L. , 2000. Consumer Behaviour, 7th edition. New
Jersey: Prentice Hall, Inc.
Simamora, Bilson, 2003, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka
Utama.
Simamora, Bilson, 2004, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka
Utama.
Simamora, Bilson. 2002. Aura Merek 7 Langkah Membangun Merek yang Kuat).
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
120
LAMPIRAN 1 : Lembar Kuesioner
KUESIONER
Responden Yth,
Saya adalah mahasiswa program strata satu (S1) Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan
Manajeman Pemasaran yang sedang menyusun skripsi sebagai syarat memperoleh
gelar sarjana ekonomi. Kuesioner ini ditujukan untuk memperoleh data dan
informasi yang terkait dengan tugas akhir skripsi saya yang berjudul “Pengaruh
Harga (Price), Trust in Brand, dan Brand Image terhadap Brand Loyality pada
pengguna sepeda Motor Honda di Kota Tangerang ”. Data yang diperoleh hanya
akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan untuk
kepentingan lain diluar penelitian, sehingga akan dijaga kerahasiaannya.
Untuk penyusunan skrisi ini saya berharap Bapak/Ibu, Saudara/I berkenan
meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini, mohon maaf apabila telah
mengganggu waktu luang Anda. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu
meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.
Hormat saya,
Peneliti
(Muhammad Nurul Azman)
121
Profil Responden:
1. Nama : …………………………………..
2. Jenis Kelamin : (a) Pria (b) Wanita
3. Usia : : (a) < 20 tahun (b) 20 – 30 tahun
(c) 30 – 40 tahun (d) > 40 tahun
Petunjuk:
1. Mohon bantuan dan kesediaan Anda untuk menjawab seluruh pertanyaan yang
ada.
2. Berilah tanda ( ˇ ) pada kolom jawaban anda.
3. Alternatif jawaban terdiri dari SS (sangat setuju), S (setuju), KS (kurang
setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju).
HARGA (X1)
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS
1 Harga yang ditetapkan menarik perhatian
konsumen
2 Harga yang ditetapkan terjangkau dengan kualitas
yang terjamin
3 Harga yang ditetapkan sesuai dengan keinginan
konsumen
4 Harga untuk produk pilihan ditetapkan berbeda
dengan produk yang berada dipasaran
5 Honda sering memberikan diskon (cashback)
pada setiap pembelian produknya
6
Harga promosi membuat konsumen
memutuskan untuk membeli produk motor
Honda
7 Harga motor Honda sesuai dengan kemampuan
dan daya beli masyarakat
8 Perubahan harga membuat anda memiliki
penilaian positif terhadap produk
9 Perubahan harga produk membuat anda
berminat untuk memilih produk tersebut
122
BRAND TRUST (X2)
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS
1 Motor Honda adalah merek yg terkenal
2 Honda adalah motor yang memiliki kualitas
lebih baik dibandingkan merek lainya
3 Honda adalah perusahaan otomotif yang telah
dipercaya masyarakat dunia
4 Honda adalah perusahaan otomotif yang mampu
memberikan inovasi produk bagi konsumen
5 Honda telah membuktikan sebagai perusahaan
yang tangguh dari segi tekhnologi
6 Merek Honda memiliki tingkat kualitas yang
terjamin
7 Honda adalah motor yang disukai masyarakat
8 Honda adalah Motor yang banyak di favoritkan
konsumen
BRAND IMAGE (X3)
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS
1 Honda adalah motor yang telah menjadi
market leader
2 Honda selalu menampilkan iklan yang menarik
dalam mempromosikan produknya
3 Honda adalah merek yang berkualitas
4 Honda adalah motor yang paling baik diantara
merek motor lainya
5 Honda adalah produk yang memiliki keunikan
6
Honda adalah produk yang selalu
menampilkan produk dengan warna yang
menarik
7 Honda adalah merek motor yang mudah
diucapkan
8 Honda adalah merek motor yang mudah
diingat
9 Honda adalah merek motor yang mudah
dikenali
123
BRAND LOYALITY (Y)
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS
1 Saya akan melakukan pembelian ulang motor
dengan merek Honda
2 Honda adalah merek motor terakhir yang akan
saya beli
3 Saya adalah orang yang suka membeli produk
lebih dari satu merek
4 Saya membeli motor Honda, karena harganya
yang murah dan terjangkau
5 Saya sudah terbiasa memakai motor Honda
6 Saya puas dengan kualitas yang diberikan
motor Honda
7 Saya tidak akan membeli motor jika tidak ada
motor merek honda
8 Saya merasa bangga jika orang lain tahu bahwa
saya menggunakan merek ini.
9 Saya akan merekomendasikan motor Honda
kepada teman dan kerabat saya
10 Saya akan melakukan pembelian ulang motor
honda
124
LAMPIRAN 2 : Data Mentah Jawaban Responden
HARGA
NO HG1 HG2 HG3 HG4 HG5 HG6 HG7 HG8 Total_HG Rata - rata
1 4 4 4 4 4 4 4 5 33 4.13
2 5 5 5 5 5 5 5 4 39 4.88
3 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3.13
4 4 4 4 4 4 4 4 3 31 3.88
5 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
6 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5.00
7 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
8 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.00
9 4 4 5 4 4 4 5 4 34 4.25
10 5 5 4 5 5 5 4 5 38 4.75
11 4 4 3 4 4 4 4 4 31 3.88
12 4 4 3 4 4 4 4 3 30 3.75
13 5 5 4 5 5 5 5 4 38 4.75
14 4 5 5 4 5 5 4 5 37 4.63
15 3 4 4 3 4 4 3 4 29 3.63
16 5 4 4 5 4 4 5 4 35 4.38
17 4 4 3 4 4 4 3 3 29 3.63
18 5 4 5 5 4 4 4 4 35 4.38
19 4 5 4 4 5 5 5 5 37 4.63
20 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.00
21 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
22 4 5 4 3 4 4 4 4 32 4.00
23 5 5 4 4 4 4 4 4 34 4.25
24 5 5 5 5 4 4 4 5 37 4.63
25 4 4 4 3 4 3 4 4 30 3.75
26 4 4 4 5 3 5 4 4 33 4.13
27 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4.13
28 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
29 4 4 4 4 4 3 4 4 31 3.88
30 4 5 4 4 3 4 4 4 32 4.00
31 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
32 4 5 4 3 4 4 4 4 32 4.00
33 5 5 4 4 4 4 4 4 34 4.25
34 5 5 5 5 4 4 4 4 36 4.50
125
35 4 4 4 3 4 3 4 4 30 3.75
36 4 4 4 5 3 5 4 4 33 4.13
37 5 4 4 4 4 4 4 5 34 4.25
38 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
39 4 4 4 4 4 3 4 2 29 3.63
40 4 5 4 4 3 4 4 5 33 4.13
41 4 4 3 4 4 3 4 3 29 3.63
42 4 4 4 4 3 4 3 4 30 3.75
43 5 5 4 4 4 4 5 4 35 4.38
44 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
45 4 5 3 4 4 4 4 5 33 4.13
46 4 4 4 3 5 3 4 4 31 3.88
47 4 4 4 4 4 3 4 4 31 3.88
48 4 5 4 5 4 4 4 4 34 4.25
49 5 5 5 5 4 5 5 4 38 4.75
50 4 4 4 5 4 4 4 5 34 4.25
51 4 4 4 4 3 3 4 4 30 3.75
52 3 3 3 3 2 3 2 2 21 2.63
53 5 4 4 4 4 3 5 3 32 4.00
54 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
55 4 4 3 4 4 3 4 4 30 3.75
56 4 4 4 4 4 4 4 5 33 4.13
57 4 4 4 5 4 3 4 3 31 3.88
58 4 5 4 4 3 5 3 4 32 4.00
59 4 4 5 4 4 4 4 4 33 4.13
60 5 5 4 5 4 4 5 3 35 4.38
61 4 5 4 4 4 4 4 4 33 4.13
62 4 5 5 4 4 4 4 4 34 4.25
63 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
64 4 4 4 3 5 4 4 4 32 4.00
65 4 4 4 4 4 4 3 4 31 3.88
66 3 3 5 4 4 4 4 4 31 3.88
67 4 4 4 4 5 4 4 3 32 4.00
68 5 5 5 5 4 4 4 4 36 4.50
69 4 4 3 5 4 4 5 4 33 4.13
70 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
71 3 2 3 3 3 3 3 3 23 2.88
72 5 5 5 4 4 4 4 4 35 4.38
126
73 4 4 3 4 4 3 4 4 30 3.75
74 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
75 4 4 4 4 5 4 4 4 33 4.13
76 2 2 2 2 1 2 2 2 15 1.88
77 4 4 4 5 5 4 4 4 34 4.25
78 4 5 5 5 4 5 4 5 37 4.63
79 4 4 4 4 4 4 3 4 31 3.88
80 4 3 4 4 4 4 4 4 31 3.88
81 5 5 4 5 4 5 4 4 36 4.50
82 5 5 5 4 4 4 4 3 34 4.25
83 5 5 5 4 5 4 4 5 37 4.63
84 3 4 5 4 4 4 3 4 31 3.88
85 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4.13
86 3 2 2 1 3 2 1 2 16 2.00
87 4 3 5 5 4 4 4 4 33 4.13
88 4 4 4 4 4 5 4 4 33 4.13
89 4 4 4 4 4 4 4 3 31 3.88
90 5 4 4 4 5 4 3 4 33 4.13
91 3 3 3 3 3 4 4 4 28 3.54
92 5 5 5 5 5 5 5 5 36 4.53
93 5 5 5 5 5 3 3 3 33 4.10
94 4 4 4 4 4 4 4 4 28 3.53
95 4 4 4 4 4 5 5 5 33 4.06
96 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
97 5 5 5 5 5 3 3 3 34 4.25
98 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
99 3 3 3 3 3 4 4 4 28 3.48
100 5 5 5 5 5 4 4 4 36 4.47
127
BRAND TRUST
NO BT1 BT2 BT3 BT4 BT5 BT6 BT7 BT8 Total_BT Rata-rata
1 4 5 5 5 4 4 4 5 36 4.50
2 5 4 4 4 5 5 5 4 36 4.50
3 3 4 4 4 3 3 3 4 28 3.50
4 4 3 3 3 4 4 4 3 28 3.50
5 4 4 4 4 5 5 5 5 36 4.50
6 5 5 5 5 4 4 4 4 36 4.50
7 4 4 4 4 3 3 3 3 28 3.50
8 3 3 3 3 4 4 4 4 28 3.50
9 5 5 4 4 5 5 4 4 36 4.50
10 4 4 5 5 4 4 5 5 36 4.50
11 4 3 3 4 3 4 4 3 28 3.50
12 4 5 3 3 4 4 4 4 31 3.88
13 5 4 4 4 5 5 5 4 36 4.50
14 4 5 4 5 4 5 4 5 36 4.50
15 3 4 3 4 4 3 3 4 28 3.50
16 5 4 5 4 5 4 5 4 36 4.50
17 3 3 4 3 3 4 4 3 27 3.38
18 4 5 5 4 5 5 4 4 36 4.50
19 5 5 4 5 5 4 4 5 37 4.63
20 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.00
21 4 5 4 5 4 5 4 4 35 4.38
22 4 5 4 4 5 4 4 5 35 4.38
23 4 4 4 4 5 4 4 4 33 4.13
24 4 5 4 5 5 4 5 5 37 4.63
25 4 3 4 3 4 4 4 3 29 3.63
26 4 5 5 4 4 4 5 5 36 4.50
27 5 4 5 3 4 4 3 4 32 4.00
28 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
29 3 3 3 3 4 4 4 3 27 3.38
30 5 3 4 4 5 3 5 3 32 4.00
31 4 5 4 5 4 5 4 4 35 4.38
32 4 5 4 4 5 4 4 5 35 4.38
33 4 4 4 4 5 4 4 4 33 4.13
34 4 5 4 5 5 4 5 5 37 4.63
35 4 3 4 3 4 4 4 3 29 3.63
36 4 5 5 4 4 4 5 5 36 4.50
37 5 4 5 3 4 4 3 4 32 4.00
38 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
128
39 3 3 3 3 4 4 4 3 27 3.38
40 5 3 4 4 5 3 5 3 32 4.00
41 3 4 4 4 4 4 3 4 30 3.75
42 4 4 3 4 4 4 4 4 31 3.88
43 4 5 4 4 5 4 5 5 36 4.50
44 4 4 4 4 4 3 3 4 30 3.75
45 5 4 4 5 5 4 4 4 35 4.38
46 4 3 3 3 4 4 4 3 28 3.50
47 4 4 4 3 4 4 3 4 30 3.75
48 4 3 3 3 5 4 3 3 28 3.50
49 4 4 3 4 5 4 4 4 32 4.00
50 5 3 4 4 4 3 4 3 30 3.75
51 4 4 4 4 4 5 5 4 34 4.25
52 3 2 2 3 3 3 3 2 21 2.63
53 3 4 4 4 4 5 5 4 33 4.13
54 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4.13
55 4 5 3 4 4 4 4 5 33 4.13
56 5 4 4 4 4 5 5 4 35 4.38
57 3 2 4 4 4 3 4 2 26 3.25
58 4 5 4 5 5 4 5 5 37 4.63
59 4 5 4 5 4 4 3 5 34 4.25
60 3 4 3 4 5 3 4 4 30 3.75
61 4 4 4 4 5 5 3 4 33 4.13
62 4 3 3 3 5 4 4 3 29 3.63
63 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
64 4 3 4 4 4 4 4 3 30 3.75
65 4 3 3 4 4 4 5 3 30 3.75
66 4 4 4 4 3 5 4 4 32 4.00
67 4 3 4 4 4 4 4 4 31 3.88
68 4 4 4 4 5 3 5 4 33 4.13
69 4 4 4 3 4 3 4 4 30 3.75
70 4 5 5 5 4 4 4 5 36 4.50
71 3 3 3 2 2 4 3 3 23 2.88
72 4 5 4 3 5 3 4 5 33 4.13
73 4 4 5 4 4 4 5 4 34 4.25
74 4 4 4 4 4 3 4 4 31 3.88
75 4 3 4 5 4 4 4 3 31 3.88
76 2 2 2 3 2 3 2 3 19 2.38
77 4 5 4 4 4 4 4 5 34 4.25
78 5 4 4 4 5 4 4 4 34 4.25
79 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
129
80 4 3 3 4 3 4 4 3 28 3.50
81 4 4 4 4 5 4 3 3 31 3.88
82 3 4 4 4 5 4 3 4 31 3.88
83 4 4 4 4 5 4 5 5 35 4.38
84 4 4 4 4 4 3 4 4 31 3.88
85 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
86 2 3 3 3 3 2 3 1 20 2.50
87 4 4 4 5 3 5 5 4 34 4.25
88 4 4 4 5 4 5 5 4 35 4.38
89 3 5 4 4 5 5 4 5 35 4.38
90 4 4 4 5 4 5 4 4 34 4.25
91 4 4 4 4 4 4 4 3 31 3.88
92 4 4 4 4 5 3 4 4 32 4.00
93 4 4 4 4 4 4 3 4 31 3.88
94 5 4 4 4 4 3 4 4 32 4.00
95 4 4 3 4 3 4 4 5 31 3.88
96 4 4 4 4 4 3 3 4 30 3.75
97 5 4 4 3 5 5 4 5 35 4.38
98 4 4 4 4 4 4 5 5 34 4.25
99 4 4 5 4 4 4 4 4 33 4.13
100 4 4 4 4 5 3 4 4 32 4.00
BRAND IMAGE
NO BI1 BI2 BI3 BI4 BI5 BI6 BI7 BI8 BI9 TOTAL_BI Rata - rata
1 4 4 5 4 4 4 5 5 4 39 4.33
2 5 5 4 5 5 5 4 4 5 42 4.67
3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 32 3.56
4 4 3 3 4 4 5 4 5 3 35 3.89
5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 40 4.44
6 4 5 5 4 5 5 4 5 4 41 4.56
7 3 4 4 3 4 4 3 4 3 32 3.56
8 5 4 4 5 4 4 5 4 5 40 4.44
9 4 3 3 4 4 3 3 3 4 31 3.44
10 5 4 5 5 4 5 4 5 5 42 4.67
11 4 5 4 4 5 5 5 5 4 41 4.56
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3.00
13 3 4 3 3 4 4 4 3 3 31 3.44
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4.00
130
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5.00
16 4 4 4 4 5 5 5 5 4 40 4.44
17 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33 3.67
18 4 3 3 4 3 3 3 3 3 29 3.22
19 4 5 5 4 5 5 4 5 4 41 4.56
20 3 4 4 3 4 4 3 4 3 32 3.56
21 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37 4.11
22 4 3 5 4 4 3 4 5 5 37 4.11
23 4 4 3 4 3 4 5 5 4 36 4.00
24 5 5 5 4 4 5 5 4 3 40 4.44
25 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34 3.78
26 4 4 5 4 5 5 4 5 5 41 4.56
27 4 3 4 4 3 4 5 4 4 35 3.89
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4.00
29 4 3 4 3 4 3 4 4 3 32 3.56
30 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34 3.78
31 4 3 3 4 4 4 4 4 4 34 3.78
32 4 4 4 5 5 4 4 3 4 37 4.11
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4.00
34 5 5 4 5 4 4 5 4 5 41 4.56
35 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33 3.67
36 4 4 4 5 5 5 4 5 5 41 4.56
37 3 4 3 4 4 4 3 4 4 33 3.67
38 4 4 4 4 4 3 4 4 3 34 3.78
39 4 4 3 3 3 4 2 4 4 31 3.44
40 4 3 3 3 4 3 4 4 5 33 3.67
41 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 3.89
42 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 3.89
43 4 4 4 5 5 3 4 4 4 37 4.11
44 4 3 3 4 3 3 4 3 3 30 3.33
45 4 4 5 4 4 4 5 5 5 40 4.44
46 3 3 4 3 3 4 3 3 4 30 3.33
47 4 3 3 4 4 4 3 4 4 33 3.67
48 3 4 4 3 4 5 3 3 3 32 3.56
49 4 4 4 4 3 3 4 5 4 35 3.89
50 3 4 4 3 4 3 4 4 4 33 3.67
51 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 3.89
52 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 2.89
131
53 4 4 4 4 5 5 4 3 4 37 4.11
54 4 4 4 4 4 4 5 5 4 38 4.22
55 4 3 3 5 4 3 4 3 4 33 3.67
56 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37 4.11
57 4 3 3 2 4 3 4 4 3 30 3.33
58 4 5 4 5 4 4 5 5 4 40 4.44
59 4 4 5 5 4 5 5 3 4 39 4.33
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4.00
61 3 5 4 4 5 5 4 4 4 38 4.22
62 4 3 4 3 4 4 3 3 5 33 3.67
63 4 4 4 4 4 3 4 4 5 36 4.00
64 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34 3.78
65 4 4 3 3 3 4 4 4 4 33 3.67
66 5 4 4 4 4 3 4 4 4 36 4.00
67 5 4 3 4 3 4 4 5 5 37 4.11
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4.00
69 4 4 4 4 3 3 3 4 4 33 3.67
70 3 4 3 5 5 4 5 5 5 39 4.33
71 3 2 2 3 4 3 2 3 2 24 2.67
72 4 4 4 5 4 4 3 4 4 36 4.00
73 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 3.89
74 4 3 3 3 4 4 4 3 4 32 3.56
75 5 4 4 3 5 4 5 4 4 38 4.22
76 2 2 2 2 3 3 3 3 3 23 2.56
77 4 5 4 5 5 4 4 3 3 37 4.11
78 4 5 4 4 4 5 4 4 4 38 4.22
79 5 4 4 4 4 4 4 4 3 36 4.00
80 5 4 4 3 4 5 4 3 4 36 4.00
81 5 4 3 4 4 5 4 4 4 37 4.11
82 4 5 4 4 4 4 4 3 4 36 4.00
83 5 4 5 5 4 5 4 5 4 41 4.56
84 3 4 5 4 4 4 3 4 4 35 3.89
85 4 3 4 4 5 3 4 4 4 35 3.89
86 3 3 3 1 2 3 3 2 2 22 2.44
87 5 5 4 4 5 5 5 4 5 42 4.67
88 4 4 4 4 4 4 5 4 4 37 4.11
89 4 4 3 5 5 4 4 4 4 37 4.11
90 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35 3.89
132
91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.42
92 5 5 5 5 5 5 5 5 5 41 4.58
93 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 3.42
94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3.58
95 4 4 4 4 4 4 5 5 4 38 4.22
96 5 5 5 5 5 5 4 4 5 43 4.78
97 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 3.78
98 3 3 3 3 3 3 4 4 3 29 3.22
99 4 4 4 4 4 4 5 5 4 40 4.44
100 5 5 5 5 5 5 5 5 5 42 4.62
BRAND LOYALITY
NO BL1 BL2 BL3 BL4 BL5 BL6 BL7 BL8 BL9 BL10 TOTAL_BL Rata - rata
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 4.10
2 4 5 4 3 5 4 4 5 5 5 44 4.40
3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 44 4.40
4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 48 4.80
5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 37 3.70
6 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 42 4.20
7 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 43 4.30
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
9 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 39 3.90
10 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 44 4.40
11 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 37 3.70
12 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 40 4.00
13 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 46 4.60
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
15 4 5 3 4 5 4 4 5 4 5 43 4.30
16 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 37 3.70
17 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 3.90
18 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 45 4.50
19 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 4.90
20 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 42 4.20
21 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 3.90
22 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 30 3.00
23 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 42 4.20
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
133
25 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 37 3.70
26 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 40 4.00
27 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 40 4.00
28 4 5 4 4 5 5 3 5 5 5 45 4.50
29 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 42 4.20
30 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 46 4.60
31 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4.10
32 4 3 5 4 4 3 4 5 4 5 41 4.10
33 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 40 4.00
34 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 47 4.70
35 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 37 3.70
36 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 46 4.60
37 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 38 3.80
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
39 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 36 3.60
40 4 4 3 4 4 3 5 3 4 4 38 3.80
41 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 38 3.80
42 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 37 3.70
43 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 46 4.60
44 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 40 4.00
45 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 41 4.10
46 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 35 3.50
47 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39 3.90
48 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 34 3.40
49 5 4 4 3 3 4 4 4 5 4 40 4.00
50 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 37 3.70
51 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 41 4.10
52 3 4 2 3 2 2 3 2 3 4 28 2.80
53 4 5 4 3 4 4 5 4 5 3 41 4.10
54 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4.10
55 3 5 5 3 3 5 4 5 4 4 41 4.10
56 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 41 4.10
57 4 5 2 4 4 2 4 2 4 3 34 3.40
58 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 43 4.30
59 5 4 5 4 4 5 3 5 4 4 43 4.30
60 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 39 3.90
61 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 40 4.00
62 5 3 3 4 3 3 4 3 4 3 35 3.50
134
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
64 4 3 3 5 4 3 4 3 4 4 37 3.70
65 4 4 3 4 3 3 5 3 4 4 37 3.70
66 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 39 3.90
67 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 43 4.30
68 5 4 4 5 4 3 5 4 5 4 43 4.30
69 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 38 3.80
70 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 45 4.50
71 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 29 2.90
72 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 46 4.60
73 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 42 4.20
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
75 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 37 3.70
76 2 1 2 3 3 2 2 3 2 3 23 2.30
77 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 44 4.40
78 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4.10
79 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 3.90
80 4 4 3 5 4 3 4 3 4 4 38 3.80
81 4 5 4 5 4 4 3 3 5 4 41 4.10
82 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 41 4.10
83 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 47 4.70
84 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 3.80
85 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 37 3.70
86 2 2 1 2 1 3 3 1 3 2 20 2.00
87 5 5 4 5 5 3 5 4 4 5 45 4.50
88 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 43 4.30
89 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 41 4.10
90 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 40 4.00
91 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 36 3.63
92 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 43 4.27
93 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 36 3.63
94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38 3.77
95 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 44 4.40
96 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00
97 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 43 4.30
98 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 45 4.50
99 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 37 3.65
100 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 43 4.25
135
LAMPIRAN 3 : Hasil Uji Distribusi Frekuensi
HARGA
HG1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu - Ragu 11 11.0 11.0 12.0
Setuju 62 62.0 62.0 74.0
Sangat Setuju 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
HG2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Ragu - Ragu 9 9.0 9.0 12.0
Setuju 56 56.0 56.0 68.0
Sangat Setuju 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
HG3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu - Ragu 15 15.0 15.0 17.0
Setuju 61 61.0 61.0 78.0
Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
HG4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu - Ragu 14 14.0 14.0 16.0
Setuju 58 58.0 58.0 74.0
Sangat Setuju 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
136
HG5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu - Ragu 14 14.0 14.0 16.0
Setuju 67 67.0 67.0 83.0
Sangat Setuju 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
HG6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu - Ragu 19 19.0 19.0 21.0
Setuju 64 64.0 64.0 85.0
Sangat Setuju 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
HG7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu - Ragu 14 14.0 14.0 17.0
Setuju 70 70.0 70.0 87.0
Sangat Setuju 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
HG8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Ragu - Ragu 15 15.0 15.0 19.0
Setuju 66 66.0 66.0 85.0
Sangat Setuju 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
137
BRAND TRUST
BT1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu - Ragu 15 15.0 15.0 17.0
Setuju 67 67.0 67.0 84.0
Sangat Setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BT2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Ragu - Ragu 22 22.0 22.0 25.0
Setuju 52 52.0 52.0 77.0
Sangat Setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BT3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu - Ragu 20 20.0 20.0 22.0
Setuju 66 66.0 66.0 88.0
Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BT4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu - Ragu 21 21.0 21.0 22.0
Setuju 60 60.0 60.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
138
BT5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu - Ragu 11 11.0 11.0 13.0
Setuju 54 54.0 54.0 67.0
Sangat Setuju 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BT6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu - Ragu 21 21.0 21.0 22.0
Setuju 60 60.0 60.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BT7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu - Ragu 19 19.0 19.0 20.0
Setuju 57 57.0 57.0 77.0
Sangat Setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BT8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu - Ragu 23 23.0 23.0 26.0
Setuju 51 51.0 51.0 77.0
Sangat Setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
139
BRAND IMAGE
BI1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu - Ragu 17 17.0 17.0 18.0
Setuju 64 64.0 64.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BI2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu - Ragu 21 21.0 21.0 23.0
Setuju 60 60.0 60.0 83.0
Sangat Setuju 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BI3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu - Ragu 27 27.0 27.0 29.0
Setuju 55 55.0 55.0 84.0
Sangat Setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BI4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 3 3.0 3.0 4.0
Ragu - Ragu 21 21.0 21.0 25.0
Setuju 55 55.0 55.0 80.0
Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
140
BI5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu - Ragu 16 16.0 16.0 17.0
Setuju 61 61.0 61.0 78.0
Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BI6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 28 28.0 28.0 28.0
Setuju 49 49.0 49.0 77.0
Sangat Setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BI7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu - Ragu 20 20.0 20.0 22.0
Setuju 56 56.0 56.0 78.0
Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BI8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu - Ragu 25 25.0 25.0 26.0
Setuju 51 51.0 51.0 77.0
Sangat Setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
141
BI9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu - Ragu 20 20.0 20.0 22.0
Setuju 60 60.0 60.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BRAND LOYALITY
BL1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu - Ragu 11 11.0 11.0 13.0
Setuju 66 66.0 66.0 79.0
Sangat Setuju 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BL2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu - Ragu 13 13.0 13.0 16.0
Setuju 58 58.0 58.0 74.0
Sangat Setuju 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BL3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 3 3.0 3.0 4.0
Ragu - Ragu 20 20.0 20.0 24.0
Setuju 58 58.0 58.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
142
BL4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu - Ragu 13 13.0 13.0 15.0
Setuju 61 61.0 61.0 76.0
Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BL5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu - Ragu 15 15.0 15.0 17.0
Setuju 64 64.0 64.0 81.0
Sangat Setuju 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BL6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Ragu - Ragu 31 31.0 31.0 34.0
Setuju 51 51.0 51.0 85.0
Sangat Setuju 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BL7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu - Ragu 15 15.0 15.0 17.0
Setuju 63 63.0 63.0 80.0
Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
143
BL8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu - Ragu 16 16.0 16.0 19.0
Setuju 57 57.0 57.0 76.0
Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BL9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu - Ragu 12 12.0 12.0 13.0
Setuju 67 67.0 67.0 80.0
Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
BL10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu - Ragu 10 10.0 10.0 11.0
Setuju 62 62.0 62.0 73.0
Sangat Setuju 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
144
LAMPIRAN 4 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
HARGA
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.888 9
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
HG1 4.17 .648 30
HG2 4.23 .626 30
HG3 4.00 .643 30
HG4 4.07 .691 30
HG5 4.03 .615 30
HG6 4.07 .640 30
HG7 4.03 .615 30
HG8 4.03 .669 30
HG9 4.03 .615 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
HG1 32.50 13.500 .761 .866
HG2 32.43 13.564 .777 .865
HG3 32.67 13.816 .692 .871
HG4 32.60 13.490 .703 .870
HG5 32.63 13.964 .696 .871
HG6 32.60 13.559 .758 .866
HG7 32.63 13.689 .763 .866
HG8 32.63 16.654 .080 .920
HG9 32.63 14.240 .630 .877
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
36.67 17.540 4.188 9
145
BRAND TRUST
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.851 8
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
BT1 4.07 .691 30
BT2 4.10 .803 30
BT3 4.00 .695 30
BT4 3.97 .718 30
BT5 4.20 .714 30
BT6 4.07 .640 30
BT7 4.10 .662 30
BT8 4.00 .743 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
BT1 28.43 12.530 .565 .836
BT2 28.40 11.559 .654 .825
BT3 28.50 12.534 .561 .836
BT4 28.53 12.189 .612 .830
BT5 28.30 12.148 .626 .829
BT6 28.43 13.013 .510 .842
BT7 28.40 12.938 .504 .843
BT8 28.50 11.776 .676 .822
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
32.50 15.776 3.972 8
146
BRAND IMAGE
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.883 9
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
BI1 4.07 .583 30
BI2 4.00 .695 30
BI3 3.97 .765 30
BI4 4.00 .587 30
BI5 4.13 .629 30
BI6 4.07 .785 30
BI7 4.10 .712 30
BI8 4.17 .747 30
BI9 3.87 .730 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
BI1 32.30 16.838 .640 .870
BI2 32.37 16.516 .574 .874
BI3 32.40 15.766 .640 .869
BI4 32.37 16.792 .645 .869
BI5 32.23 16.599 .634 .870
BI6 32.30 15.390 .688 .865
BI7 32.27 16.409 .576 .874
BI8 32.20 15.752 .663 .867
BI9 32.50 15.983 .638 .869
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
36.37 20.240 4.499 9
147
BRAND LOYALITY
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.882 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
BL1 4.20 .484 30
BL2 4.30 .535 30
BL3 3.97 .490 30
BL4 4.10 .607 30
BL5 4.33 .547 30
BL6 3.77 .626 30
BL7 4.00 .587 30
BL8 4.30 .535 30
BL9 3.90 .607 30
BL10 4.50 .509 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
BL1 37.17 12.420 .667 .867
BL2 37.07 11.651 .820 .855
BL3 37.40 12.869 .518 .877
BL4 37.27 12.547 .468 .882
BL5 37.03 11.551 .829 .854
BL6 37.60 11.972 .592 .872
BL7 37.37 12.654 .462 .882
BL8 37.07 11.651 .820 .855
BL9 37.47 12.120 .577 .873
BL10 36.87 13.085 .431 .882
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
41.37 14.930 3.864 10
148
HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
BL 39.98 4.625 100
HG 32.04 3.990 100
BT 31.83 3.707 100
BI 35.52 4.345 100
Correlations
BL HG BT BI
Pearson Correlation BL 1.000 .634 .640 .548
HG .634 1.000 .754 .548
BT .640 .754 1.000 .611
BI .548 .548 .611 1.000
Sig. (1-tailed) BL . .000 .000 .000
HG .000 . .000 .000
BT .000 .000 . .000
BI .000 .000 .000 .
N BL 100 100 100 100
HG 100 100 100 100
BT 100 100 100 100
BI 100 100 100 100
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .699a .489 .473 3.358 1.829
a. Predictors: (Constant), BI, HG, BT
b. Dependent Variable: BL
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1035.680 3 345.227 30.622 .000a
Residual 1082.280 96 11.274
Total 2117.960 99
a. Predictors: (Constant), BI, HG, BT
b. Dependent Variable: BL
149
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 9.529 3.229 2.951 .004
HG .360 .131 .311 2.756 .007 .419 2.385
BT .348 .148 .279 2.345 .021 .376 2.660
BI .221 .100 .207 2.217 .029 .609 1.642
a. Dependent Variable: BL
Coefficients
a
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
HG .419 2.385
BT .376 2.660
BI .609 1.642
a. Dependent Variable: BL
Charts
150
top related