pengaruh kebiasaan menyikat gigi & konsumsi makanan kariogenik terhadap terjadinya karies gigi...

Post on 24-Oct-2015

361 Views

Category:

Documents

8 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Pengaruh Kebiasaan Menyikat Gigi & Konsumsi Makanan Kariogenik Terhadap Terjadinya Karies Gigi Pada Anak

TRANSCRIPT

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Pengaruh Kebiasaan Menyikat Gigi & Konsumsi Makanan Kariogenik Terhadap

Terjadinya Karies Gigi Pada Anak

Oleh :Shinta Puspita N.H 2011710048

Public Health 2011

Masalah utama dalam rongga mulut anak sampai saat ini adalah penyakit karies gigi.

Dari hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2004 yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan menyebutkan prevalensi karies gigi di Indonesia adalah 90,05% (Zatnika, 2010), dan pada tahun 2010, bahwa di Jakarta 90% anak mengalami masalah gigi berlubang dan 80% menderita penyakit gusi.

Awal terjadinya penyakit karies gigi adalah pada anak usia sekolah.

Mengkonsumsi makanan kariogenik menyebabkan adanya kecenderungan peningkatan kejadian penyakit karies gigi.

Latar Belakang

Dekan FKGUI Sri Angky Soekanto mengatakan, kesadaran merawat gigi sejak dini akan mencegah terjadinya gigi berlubang. Salah satunya adalah dengan membiasakan diri menyikat gigi secara benar dan teratur.

Selain itu, menurut drg. Tri Astuti M.Kes, penyebab penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita anak-anak di Indonesia sangat berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut.

Apakah ada interaksi pengaruh antara kebiasaan

menyikat gigi dan mengkonsumsi makanan kariogenik

terhadap terjadinya karies gigi pada anak?

Rumusan Masalah

Untuk mengetahui dan mempelajari adanya interaksi

pengaruh antara kebiasaan menyikat gigi dan

mengkonsumsi makanan kariogenik terhadap terjadinya

karies gigi pada anak.

Tujuan Penelitian

Definisi karies gigiTanda & gejala karies gigiPenyebab terjadinya karies gigiDefinisi Makanan KariogenikKebiasaan anak mengkonsumsi makanan kariogenikKebiasaan menyikat gigi anakSkema kerangka teori

Kerangka Teori

Penyakit jaringan keras gigi yang paling sering ditemui. Penyakit ini ditandai dengan adanya kerusakan pada jaringan keras gigi itu sendiri (lubang pada gigi). (Drg. Martha Mozartha)

Penyakit karies bila dibiarkan tanpa disertai perawatan dalam kurung waktu, dimungkinkan akan bertambah parah.

Definisi Karies Gigi

Karies Gigi

• Adanya lubang kecil pada jaringan gigi pada jaringan keras gigi, biasanya berwarna hitam atau coklat.

• Gigi yang berlubang biasanya akan terasa sakit sampai lubang tersebut membesar dan mengenai sistem persyarafan pada gigi.

• Jika seseorang terkena karies cukup dalam, maka ia akan merasakan ngilu jika gigi terkena rangsang panas, manis dan dingin.

• Jika didiamkan terus menerus maka karies akan semakin membesar hingga kamar pulpa akan terjadi proses peradangan sehingga efeknya akan menyebabkan rasa sakit gigi yang berdenyut.

Tanda & Gejala Karies Gigi

Bakteri dalam mulut dapat mengubah semua makanan, terutama gula, menjadi asam.Bakteri, asam, sisa makanan, dan ludah akan membentuk lapisan lengket yang melekat pada permukaan gigi Lapisan lengket ini disebut plak.Plak akan terbentuk 20 menit setelah makan.Zat asam dalam plak akan menyebabkan jaringan keras gigi larut dan terjadilah karies pada gigi.

Penyebab Terjadinya Karies Gigi

Bakteri yang paling berperan dalam menyebabkan karies gigi adalah Streptococcus mutans.

Makanan kariogenik adalah makanan manis yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi. Sifat makanan kariogenik adalah banyak mengandung karbohidrat, lengket dan mudah hancur di dalam mulut.

Mengonsumsi makanan kariogenik dengan frekuensi yang lebih sering akan meningkatkan kemungkinan terjadinya karies dibandingkan dengan mengonsumsi dalam jumlah banyak tetapi dengan frekuensi yang lebih jarang (Arisman, 2002)

Definisi Makanan Kariogenik

1. Bentuk fisikBentuk fisik makanan yang lunak, lengket dan manis yang mudah menempel pada permukaaan gigi dan sela-sela gigi yang jika dibiarkan akan menghasilkan asam yang lebih banyak pula sehingga mempertinggi resiko terkena karies gigi.

Selain itu karbohidrat dalam bentuk tepung yang mudah hancur di dalam mulut juga harus dihindari, misalnya kue-kue, roti, es krim, susu, permen dan lain-lain, (Suwelo 1992)

Kariogenitas Suatu Makanan

2. JenisPada umumnya para ahli sependapat bahwa karbohidrat yang paling erat berhubungan dengan proses karies adalah sukrosa, karena mempunyai kemampuan yang lebih efisien terhadap pertumbuhan mikroorganisme asidogenik dibanding karbohidrat lain. Sukrosa dimetabolisme dengan cepat untuk menghasilkan zat-zat asam.

Sukrosa banyak tergantung pada makanan manis dan camilan (snack) seperti roti, coklat, permen dan es krim (Pratiwi, 2009)

>> Lanjutan

3. Frekuensi konsumsiTerlalu sering ngemil akan membuat saliva dalam rongga mulut tetap dalam suasana asam akibatnya gigi akan semakin rentan terhadap karies. Beberapa hasil penelitian menganjurkan supaya makanan dan minuman yang bersifat kariogenik jangan dikonsumsi sepanjang hari tetapi sebaiknya dikonsumsi pada tiga waktu makan utama, hal ini dapat mengurangi resiko karies. (Houwink, 1993)

>> Lanjutan

Konsumsi gula yang berlebihan pada anak, dari berbagai laporan penelitian menegaskan adanya kecenderungan peningkatan kejadian penyakit karies gigi.

Kebiasaan Anak MengkonsumsiMakanan KariogenikPada umumnya anak-anak suka mengkonsumsi makanan kariogenik seperti coklat, permen, kue–kue manis dll disebabkan karena makanan tersebut bentuknya menarik dan rasanya yang enak atau lezat sehingga sangat disukai oleh anak–anak.

Gula Sukrosa adalah salah satu jenis karbohidrat yang terkandung dalam makanan seperti permen, coklat dan makanan lainnya yang merupakan substrat dan media pertumbuhan pertumbuhan bakteri yang pada akhirnya akan meningkatkan proses terjadinya penyakit karies.

Kecenderungan terjadinya karies merupakan ciri-ciri nyata anak dengan kondisi oral higiene buruk, dengan sering dijumpainya penumpukan plak pada permukaan gigi, karena umunya anak-anak sulit menjaga kebersihan mulut.

Dengan semakin menumpuknya plak pada gigi anak, maka akan semakin beresiko timbulnya karies gigi.

Oleh karena itu, menjaga kebersihan gigi dan mulut merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Kebiasaan Anak Menyikat Gigi

Skema

Kerangka Teori

Variabel Bebas : 1. Kebiasaan mengkonsumsi makanan kariogenik

2. Kebiasaan sikat gigi

Variabel Luar : Kebiasaan mengemut makanan

Variabel Tergantung : Karies gigi pada anak

Hipotesis

Kebiasaan menyikat gigi dan kebiasaan mengkonsumsi makanan kariogenik memiliki pengaruh terhadap

terjadinya karies gigi pada anak.

Variabel Tergantung : Karies gigi pada Anak

Definisi Operasional : Keadaan terdapatnya karies gigi pada gigi Anak setelah dilakukannya pemeriksaan gigi, dengan ditemukannya tanda dan gejala karies gigi.

Level of Measurement : Nominal :(Karies gigi dan tidak karies gigi)

Operasionalisasi Hipotesis

Variabel Bebas 1 : Kebiasaan mengkonsumsi makanan kariogenik

Definisi Operasional : Makanan kariogenik adalah makanan yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit karies gigi, seperti kue-kue, es krim, permen dll.

Level of Measurement : Nominal :(Konsumsi makanan kariogenik dan tidak konsumsi makanan kariogenik)

Operasionalisasi Hipotesis

Variabel Bebas 2 : Kebiasaan sikat gigi

Definisi Operasional : Kebiasaan sikat gigi pada anak sejak usia dini memiliki pengaruh terhadap timbulnya karies gigi pada anak. Karena kebiasaan jarang menyikat gigi merupakan salah satu penyebab terjadinya karies gigi.

Level of Measurement : Nominal :(Sikat gigi dan tidak sikat gigi)

Operasionalisasi Hipotesis

Variabel Luar : Kebiasaan mengemut makanan

Definisi Operasional : Kebiasaan mengemut makanan di dalam mulut bisa memicu karies gigi pada anak. Akibatnya bisa timbul karies gigi atau keroposnya gigi.

Level of Measurement : Nominal :(Kebiasaan mengemut makanan dan tidak mengemut makanan)

Operasionalisasi Hipotesis

• Peneliti menggunakan rancangan penelitian Case Control

• Mengidentifikasi subjek menjadi 4 kelompok :1. Kelompok konsumsi makanan kariogenik dengan

menyikat gigi2. Kelompok konsumsi makanan kariogenik dengan

tidak sikat gigi3. Kelompok tidak konsumsi makanan kariogenik

dengan menyikat gigi4. Kelompok tidak konsumsi makanan kariogenik

dengan tidak sikat gigi.

Rancangan Penelitian

• Sampel : 45 anak kelas 4 SD• Subjek didapatkan dengan sampling.• Pada pengambilan sampel ini, semua subjek

yang datang telah memenuhi kriteria. Yaitu :o Siswa kelas 4 SD yang berada di sekolah saat

dilakukan pengisian kuesioner.o Bersedia menjadi subjek, dan telah

dilakukan pemeriksaan gigi.

Subjek Penelitian

Melalui pengisian kuisioner dan

pemeriksaan gigi pada 45 anak kelas 4 SD

Pengumpulan Data

Dilakukan uji perbedaan

- Data skala nominal - Tabel kerja 2 X 4

Uji Perbedaan X-Kuadrat

Analisis Data

Konsumsi Makanan Kariogenik

Tidak KonsumsiMakanan Kariogenik

Total

Sikat Gigi TidakSikat Gigi Sikat Gigi Tidak

Sikat Gigi

Karies gigi 4 12 2 5 23

Tidak Karies Gigi 7 3 9 3 21

Total 11 15 11 8 45

Thank You~

top related