pengaruh kecerdasan emosional dan …lib.unnes.ac.id/20626/1/7101409039-s.pdf · tabel 1.1 data...
Post on 05-Feb-2018
237 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN
KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP
PEMAHAMAN AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS
MA AL ASROR TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Puput Nilam Sari
NIM. 7101409039
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang
panitia ujian skripsi pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I
Drs. Subkhan
NIP. 195003271978031002
Pembimbing II
Lyna Latifah, S.Pd., S.E., M.Si.
NIP. 197909232008122001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dr. Ade Rustiana, M.Si.
NIP. 196801021992031002
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :
Hari :
Tanggal :
Penguji Skripsi
Sandy Arief, S.Pd., M.Sc.
NIP. 198307052005011002
Anggota I
Drs. Subkhan
NIP. 195003271978031002
Anggota II
Lyna Latifah, S.Pd., S.E., M.Si.
NIP. 197909232008122001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M. Si.
NIP. 196603081989011001
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik
sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam
skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian
hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Januari 2015
Puput Nilam Sari
NIM. 7101409039
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Berangkat Dengan Penuh Keyakinan, Berjalan Dengan Penuh Keikhlasan,
Istiqomah Dalam Menghadapi Cobaan. (Muhammad Zainuddin Abdul
Madjid)”
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan
sekaligus sebagai ungkapan terima
kasihku kepada :
1. Papa Suslistiyo dan Mama Yumna
tercinta yang telah memberikan segalanya,
doa, ketulusan, cinta dan kasih sayangnya.
2. Kakakku mbak Fitri dan adikku
Reza serta Mas Arya yang telah memberikan
semangat dan motivasinya.
3. Almamater Universitas Negeri
Semarang.
vi
PRAKATA
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Pemahaman Akuntansi Siswa Kelas XII IPS MA Al Asror Tahun Pelajaran
2014/2015” ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang.
Dalam menyusun skripsi ini, penyusun memperoleh bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk menuntut ilmu di
Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. S. Martono, M. Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan
penelitian.
3. Dr. Ade Rustina, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan
administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.
4. Drs. Subkhan, Dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,
arahan dan saran dengan penuh kesabaran kepada penyusun selama
penyusunan skripsi.
5. Lyna Latifah, S.Pd., S.E., M.Si. Dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dengan teramat sabar, ketelitian, arahan, dan saran
vii
kepada penyusun selama penyusunan skripsi.
6. Sandy Arief, S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
masukan, bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Dr. Agus Wahyudin, M.Si. Dosen wali yang telah memberikan perhatian,
nasehat dan motivasi.
8. Drs. Sya‟roni, S.Pd, Kepala Sekolah MA Al Asror Semarang beserta staff
yang telah memberikan ijin dan bantuan kepada penyusun untuk melakukan
penelitian.
9. Ibu Istigfaroh S.Pd, guru akuntansi yang telah membimbing selama penelitian
berlangsung.
10. Siswa-siswi MA Al Asror Semarang yang telah memberikan bantuan.
11. Teman-teman Pendidikan Ekonomi (Akuntansi, S1) angkatan 2009.
12. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dan dukungan dalam rangka penyusunan skripsi ini.
Semoga atas izin dari Allah SWT skripsi ini dapat berguna sebagaimana
mestinya.
Semarang, Januari 2015
Penyusun
viii
SARI
Sari, Puput Nilam. 2015. “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan kecerdasan
spiritual terhadap pemahaman akuntansi siswa kelas XII IPS MA Al Asror Tahun
Pelajaran 2014/2015”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Fakultas
Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs Subkhan II. Lyna
Latifah, S.Pd., S.E., M.Si.
Kata kunci : Pemahaman Akuntansi, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan
Spiritual.
Pendidikan merupakan sarana utama dalam membentuk dan menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu indikator tercapainya tujuan
pembelajaran dapat diketahui dengan melihat kemampuan pemahaman yang
dimiliki oleh siswa. Pada observasi awal yang dilakukan ditemukan jika siswa
mempunyai kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang tinggi. Namun
hasil observasi awal yang dilakukan menunjukkan bahwa perolehan nilai
akuntansi belum mencapai hasil yang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
berpengaruh positif terhadap pemahaman akuntansi siswa baik secara simultan
maupun parsial.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS MA Al Asror Tahun
Pelajaran 2014/2015 sebanyak 68 siswa. Variabel dalam penelitian ini adalah
pemahaman akuntansi (Y), kecerdasan emosional (X1), kecerdasan spiritual (X2).
Metode pengumpulan data dengan menggunakan instrument soal dan angket.
Analisis data menggunakan deskriptif persentase dan analisis regresi linier
berganda dengan persamaan Y = α + β1X1 + β2X2 + e.
Hasil penelitian secara simultan terdapat pengaruh positif antara
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi
yang terlihat dari hasil perhitungan SPSS yang menunjukkan jika F hitung
(13,595) > F tabel (3,13) dengan pengaruh sebesar 29,5%. Secara parsial juga
tedapat hubungan positif dimana diperoleh nilai t hitung (2,977) > t tabel
(1,99714) untuk kecerdasan emosional dengan besar pengaruh 11,97% dan t
hitung (3,625) > t tabel (1,99714) untuk kecerdasan spiritual dengan besar
pengaruh 16,81%.
Simpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang positif antara
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi
siswa kelas XII IPS MA Al Asror tahun pelajaran 2014/2015 baik secara simultan
maupun secara parsial. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini bagi
peneliti selanjutnya agar dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi pemahaman akuntansi yang belum diungkap dalam penelitian ini.
Orang tua siswa dapat mengawasi, membimbing, memberi motivasi dan
menanamkan nilai-nilai kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Serta bagi
siswa sebaiknya terus belajar mengelola emosi dirinya dan belajar mengatur ego
nya.
ix
ABSTRACT
Sari, Puput Nilam. 2015. "The Effect of Emotional Intelligence and spiritual
intelligence to the understanding of accounting students of class XII IPS MA Al
Asror Academic Year 2014/2015". Final Project. Department of Education
Economics and Accounting. Faculty of Economics. Semarang State University.
First Advisor Drs Subkhan. Second Advisor. Lyna Latifah, S.Pd.,S.E., M.Si.
Kata kunci: Understanding Accounting, Emotional Intelligence, Spiritual
Intelligence.
Education is the primary means in shaping and creating quality human
resources. Either indicators of learning goals can be determined by looking at the
ability of student understanding. Results of preliminary observations show that
accounting value has not maximum results. In preliminary observations foud if
the student have high‟s emotional intelligence and spiritual intelligence. The
purpose of this study was to determine whether emotional intelligence and
spiritual intelligence effect on students' understanding of accounting either
simultaneously or partially.
The subjects were students of class XII IPS MA Al Asror academic year
2014/2015 as many as 68 students. The variable in this study is an understanding
of accounting (Y), emotional intelligence (X1), spiritual intelligence (X2). Data
were collected by using the instrument of questions and questionnaires. Data
analysis using descriptive percentages and multiple linear regression analysis with
the equation Y = α + β1 X 1 + β2 X 2 + e.
The results of the study is simultaneously a positive effect between
emotional intelligence and spiritual intelligence to the understanding of the
accounting and results from SPSS calculation that shows if F count (13.595)> F
table (3.13) with the effect of 29.5%. Partially also a positive relationship where
the artifacts obtained t value (2.977)> t table (1.99714) for the influence of
emotional intelligence with 11.97% and t (3.625)> t table (1.99714) for the
spiritual intelligence with great influence 16.81%. The conclusions from this
research that there is a positive influence between emotional intelligence and
spiritual intelligence to accounting understanding student of class XII IPS MA Al
Asror academic year 2014/2015 simultaneously and partially.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. iii
PERNYATAAN ............................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. v
PRAKATA ................................................................................................... vi
SARI ..................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 13
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 13
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 14
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 17
2.1 Pengertian Pemahaman Akuntansi ......................................................... 17
2.1.1 Pemahaman Siswa .......................................................................... 17
2.1.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruh Pemahaman .......................... 21
xi
2.1.3 Tingkat Pemahaman Siswa ............................................................. 25
2.1.4 Indikator - Indiktor Pemahaman ..................................................... 29
2.1.5 Pemahaman Akuntansi .................................................................... 31
2.2 Pengertian Kecerdasan .......................................................................... 34
2.3 Kecerdasan Emosional .......................................................................... 37
2.3.1 Pengertian Emosi ............................................................................ 37
2.3.2 Pengertian Kecerdasan Emosional .................................................. 41
2.3.3 Indikator Kecerdasan Emosional .................................................... 44
2.3.4 Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Pemahaman
Akuntansi ........................................................................................ 48
2.4 Kecerdasan Spiritual ................................................................................ 50
2.4.1 Pengertian Kecerdasan spiritual ...................................................... 50
2.4.2 Indikator Kecerdasan spiritual ........................................................ 53
2.4.3 Pengaruh Kecerdasan spiritual Terhadap Pemahaman Akuntansi .. 58
2.5 Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................................... 61
2.6 Kerangka Berpikir .................................................................................... 62
2.7 Hipotesis .................................................................................................. 67
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 68
3.1.Jenis Penelitian ......................................................................................... 68
3.2.Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................... 68
3.3.Variabel Penelitian .................................................................................. 69
3.4.Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 71
3.4.1 Angket ............................................................................................. 71
xii
3.4.2 Metode Tes ..................................................................................... 72
3.5. Instrumen Penelitian ............................................................................... 73
3.5.1 Penyusunan Instrumen Penelitian ................................................... 73
3.5.2 Uji Coba Instrumen ......................................................................... 75
3.6. Metode Analisis Data ............................................................................ 84
3.6.1 Statistik Deskriptif Persentase ........................................................ 84
3.6.2 Statistik Inferensial ......................................................................... 87
3.6.2.1 Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 87
3.6.2.2 Analisis Regresi ......................................................................... 92
3.6.2.3 Uji Hipotesis .............................................................................. 92
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 96
4.1. Hasil Penelitian ..................................................................................... 96
4.2.1 Deskriptif Responden Penelitian ..................................................... 96
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel .......................................................... 96
4.1.3.1 Deskriptif Variabel Pemahaman Akuntansi Siswa ................... 97
4.1.3.2 Deskriptif Variabel Kecerdasan Emosional .............................. 98
4.1.3.3 Deskriptif Variabel Kecerdasan Spiritual ................................. 103
4.2.3 Analisis Statistik Inferensial ........................................................... 112
4.1.3.1 Pengujian Asumsi Klasik .......................................................... 112
4.1.3.3.1 Uji Normalitas .................................................................. 112
4.1.3.3.2 Uji Heterokedastisitas ...................................................... 114
4.1.3.3.3 Uji Multikolinieritas ........................................................ 116
4.1.3.3.4 Uji linieritas .................................................................... 117
xiii
4.1.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda............................................. 118
4.1.3.3 Pengujian Hipotesis .................................................................. 120
4.1.3.3.1 Pengujian X1 dan X2 terhadap Y secara simultan (uji F) 120
4.1.3.3.2 Pengujian X1 dan X2 terhadap Y secara Parsial (uji t)... 121
4.1.3.3.3 Koefisien Determinasi Secara Simultan (R2) .................. 123
4.1.3.3.4 Koefisien Determinasi Secara Parsial (r2) ....................... 125
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 126
4.2.1 Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Pemahaman
Akuntansi siswa MA Al Asror ........................................................ 126
4.2.2 Pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadap Pemahaman Akuntansi
siswa MA Al Asror ......................................................................... 128
4.2.3 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual
terhadap Pemahaman Akuntansi siswa MA Al Asror .................... 128
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 133
5.1. Simpulan .............................................................................................. 133
5.2. Saran ..................................................................................................... 133
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 135
LAMPIRAN .................................................................................................. 139
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI
MA Al Asror Semester Gasal 2013/2014 ................................... 9
Tabel 2.1 Indikator Pemahaman.................................................................. 30
Tabel 2.2 Indikator Soal Pemahaman Akuntansi ........................................ 34
Tabel 2.3 Daftar Penelitian Terdahulu ........................................................ 61
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XII IPS MA Al Asror ................................. 69
Tabel 3.2 Penilaian (scoring) Jawaban Resonden ....................................... 72
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Angket Kecerdasan Emosional .................... 77
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Angket Kecerdasan Spiritual........................ 78
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Kecerdasan Emosional ............................. 80
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Kecerdasan Spiritual................................. 80
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Soal Pemahaman .......................................... 82
Tabel 3.8 Distribusi Daya Pembeda Soal .................................................... 85
Tabel 3.9 Distribusi Tingkat Kesukaran Soal ............................................. 86
Tabel 3.10 Kriteria Variabel Kecerdasan Emosional .................................... 88
Tabel 3.11 Kriteria Variabel Kecerdasan Spiritual ....................................... 88
Tabel 3.12 Kriteria Variabel Pemahaman Akuntansi.................................... 89
Tabel 4.1 Deskriptif Pemahaman Akuntansi............................................... 97
Tabel 4.2 Distribusi Variabel Kecerdasan Emosional ................................ 98
Tabel 4.3 Distribusi Indikator Mengenali Emosi Diri................................. 99
Tabel 4.4 Distribusi Indikator Mengelola Emosi ........................................ 100
xv
Tabel 4.5 Distribusi Indikator Memotivasi Diri Sendiri ............................. 100
Tabel 4.6 Distribusi Indikator Empati ......................................................... 101
Tabel 4.7 Distribusi Indikator Kemampuan Membina Hubungan .............. 102
Tabel 4.8 Distribusi Variabel Kecerdasan Spiritual .................................... 103
Tabel 4.9 Distribusi Indikator Kesadaran diri ............................................. 104
Tabel 4.10 Distribusi Indikator Spontanitas .................................................. 105
Tabel 4.11 Distribusi Indikator Terbimbing Oleh Visi dan Nilai ................. 105
Tabel 4.12 Distribusi Indikator Holisme ....................................................... 106
Tabel 4.13 Distribusi Indikator Kepedulian .................................................. 107
Tabel 4.14 Distribusi Indikator Merayakan Keragaman ............................... 107
Tabel 4.15 Distribusi Indikator Independensi Terhadap Lingkungan........... 108
Tabel 4.16 Distribusi Indikator Bertanya Mengapa ...................................... 109
Tabel 4.17 Distribusi Indikator Membingkai Ulang ..................................... 109
Tabel 4.18 Distribusi Indikator memanfaatkan kemalangan secara positif .. 110
Tabel 4.19 Distribusi Indikator Rendah Hati ................................................ 111
Tabel 4.20 Distribusi Indikator Keterpanggilan ............................................ 111
Tabel 4.21 Hasil Uji Normalitas ................................................................... 113
Tabel 4.22 Uji Multikolinieritas .................................................................... 116
Tabel 4.23 Uji Linieritas Kecerdasan Emosional.......................................... 117
Tabel 4.24 Uji Linieritas Kecerdasan Spiritual ............................................. 118
Tabel 4.25 Tabel Analisis Linier Berganda .................................................. 119
Tabel 4.26 Uji Simultan (F) .......................................................................... 121
Tabel 4.27 Uji t ............................................................................................. 122
xvi
Tabel 4.28 Koefisien Determinasi Secara Simultan R2................................. 123
Tabel 4.29 Koefisien Determinasi Secara Parsial (r2) ................................... 125
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir antaraKecerdasan Emosional dan
Kecerdasan Spiritual Terhadap Pemahaman Akuntnasi ............. 66
Gambar 4.1 Normal P-Plot ............................................................................ 114
Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas ................................................................ 115
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Nilai Ulangan Semester Genap Mata Pelajaran
Akuntansi Siswa kelas XI IPS MA Al Asror Tahun Ajaran
2013/2014 .............................................................................. 140
Lampiran 2 Daftar Nama Responden Uji Coba Instrumen ....................... 141
Lampiran 3 Kisi-kisi Uji Coba Angket.............. ....................................... 142
Lampiran 4 Kisi-kisi Uji Coba Soal Pemahaman Akuntansi.................... 143
Lampiran 5 Instrumen Uji Coba ............................................................... 144
Lampiran 6 Tabulasi Data Uji Coba Soal Pemahaman Akuntansi ........... 155
Lampiran 7 Tabulasi Data Uji Coba Angket Kecerdasan Emosional....... 156
Lampiran 8 Tabulasi Data Uji Coba Angket Kecerdasan Spiritual .......... 157
Lampiran 9 Hasil Uji Validitas Variabel Pemahaman Akuntansi ............ 158
Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional ............ 160
Lampiran 11 Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan Spiritual ................ 162
Lampiran 12 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................. 165
Lampiran 13 Daftar Nama Responden Penelitian ...................................... 166
Lampiran 14 Kisi – Kisi Angket Penelitian ..................................... .......... 167
Lampiran 15 Instrumen Penelitian .............................................................. 168
Lampiran 16 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ............................... 187
Lampiran 17 Tabulasi Data Penelitian Variabel Pemahaman Akuntansi ... 188
Lampiran 18 Tabulasi Data Penelitian Variabel Kecerdasan Emosional ... 191
Lampiran 19 Tabulasi Data Penelitian Variabel Kecerdasan Spiritual ...... 194
xix
Lampiran 20 Statistik Deskriptif Variabel Pemahaman Akuntansi ............ 197
Lampiran 21 Statistik Deskriptif Variabel Kecerdasan Emosional ............ 199
Lampiran 22 Statistik Deskriptif Variabel Kecerdasan Spiritual ............... 203
Lampiran 23 Output Analisis Uji Asumsi Klasik ....................................... 209
Lampiran 24 Output Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .................... 212
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sarana utama dalam membentuk dan menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas, baik melalui pendidikan informal maupun
pendidikan formal. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi
peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan
lingkungannya dan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang
memungkinkan secara adekuat (memadai) dalam kehidupan masyarakat
(Hamalik, 2009:3). Dengan kata lain pendidikan adalah usaha sadar untuk
membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Tujuan dari pendidikan menurut UUD 1945 Pasal 31, ayat 3 menyebutkan
bahwa “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang”.
Kemudian pada Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.”
Sedangkan tujuan pendidikan dalam UU Sisdiknas yang tertuang dalam Undang -
Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 menyebutkan bahwa :
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
2
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”
Penjabaran tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan
nasional adalah untuk mewujudkan bangsa yang cerdas, bertaqwa, dan beriman
untuk kemajuan serta kesejahteraan umat manusia. Tujuan dan fungsi pendidikan
adalah untuk memberikan bekal yang diperlukan oleh peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari. Melalui pendidikan seseorang diharapkan mampu
membangun sikap dan tingkah laku serta pengetahuan dan ketrampilan yang perlu
dan berguna bagi kelangsungan serta kemajuan diri dalam masyarakat, bangsa
dan Negara. Tercapainya tujuan pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar siswa.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut maka diperlukan proses
belajar. Belajar erat kaitannya dengan hasil belajar karena belajar adalah suatu
proses, sedangkan hasil belajar adalah hasil dari proses belajar tesebut. Dalam
proses belajar umumnya ditekankan kemampuan pemahaman. Dalam situasi
belajar, seseorang terlibat langsung dalam sebuah situasi dan memperoleh
pemahaman untuk memecahkan sebuah masalah.
Paham dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti pandai atau
mengerti benar sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami
atau memahamkan. Menurut Bloom (dalam http://ian43.wordpress.com/2010/
12/17/pengertian-pemahaman) “Here we are using the tern “comprehension“ to
include those objectives, behaviors, or responses which represent an
understanding of the literal message contained in a communication.“ Artinya
3
adalah disini kita menggunakan pengertian pemahaman mencakup tujuan, tingkah
laku, atau tanggapan mencerminkan sesuatu pemahaman pesan tertulis yang
termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab itu siswa dituntut memahami atau
mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan
dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkan dengan hal-hal yang
lain.
Besar atau kecilnya pemahaman siswa dapat dilihat melalui nilai hasil
belajar siswa atau melalui tes lisan maupun tulisan yang bersangkutan dengan
materi tersebut. Siswa yang memiliki hasil belajar yang baik berarti siswa tersebut
memiliki pemahaman yang baik pula terhadap materi pelajaran tersebut.
Sebaliknya siswa yang memiliki hasil yang rendah maka tingkat pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran juga kurang baik.
Pemahaman materi pelajaran memiliki posisi strategis yang diharapkan
terus meningkat untuk memperlihatkan bahwa hasil belajar siswa semakin baik.
Dalam pelajaran akuntansi siswa harus mengerti dan menguasai konsep dasar
akuntansi, laporan keuangan, penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.
Akuntansi adalah mata pelajaran yang diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan dan membekali siswa tentang pelaporan keuangan perusahaan. Siswa
terbiasa dengan pola belajar menghafal tetapi tidak memahami pelajaran tersebut,
sehingga siswa akan cenderung mudah lupa dengan apa yang pernah dipelajari
atau kesulitan untuk memahami apa yang diajarkan selanjutnya. Sedangkan dalam
pelajaran akuntansi tidak begitu cocok menggunakan pola belajar menghafal.
Akuntansi bukanlah bidang studi yang hanya menggunakan angka-angka dan
4
menghitung penjumlahan atau pengurangan, akan tetapi akuntansi juga
merupakan bidang studi yang menggunakan penalaran yang membutuhkan logika.
Selain itu dalam mengerjakan soal akuntansi diperlukan ketelitian dan kesabaran
serta kecermatan. Apalagi bagi sebagian siswa remaja yang masih labil tingkat
emosinya, kesalahan dalam mengerjakan akuntansi akan menimbulkan tingkat
kebingungan tersendiri yang dapat mempengaruhi tingkat emosionalnya. Oleh
karena itu dalam mengerjakan akuntansi seorang siswa tidak hanya membutuhkan
logika, namun juga harus mempunyai pengendalian diri agar hasil belajar siswa
dapat maksimal.
Hasil belajar akuntansi merupakan hasil yang dicapai oleh siswa setelah
mempelajari mata pelajaran akuntansi yang diberikan oleh guru yang dapat diukur
dengan tes dimana hasilnya dalam bentuk angka. Dalam mata pelajaran akuntansi,
hasil belajar akuntansi memiliki arti penting sebagai indikator tingkat pemahaman
dan penguasaan siswa terhadap materi akuntansi yang diajarkan selama
menempuh proses belajar.
Purwanto (2010:107) mengemukakan beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran siswa. Secara garis besar, faktor–faktor
tersebut dibagi menjadi 2 faktor, meliputi faktor internal / faktor raw input (faktor
murid / anak itu sendiri) dan faktor eksternal / faktor enviromental input (faktor
lingkungan). Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu meliputi
kondisi fisiologis (kesehatan dan pancaindera) dan faktor psikologis (minat,
kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kognitif) sedangkan faktor eksternal
adalah faktor yang berasal dari luar diri individu meliputi lingkungan (lingkungan
5
keluarga, sekolah dan masyarakat), kurikulum, progam / bahan pengajaran, sarana
dan fasilitas serta tenaga pengajar.
Faktor internal merupakan faktor yang lebih dominan dalam menentukan
hasil belajar. Menurut Sudjana (2010:39) faktor internal memberikan kontribusi
yang lebih besar terhadap keberhasilan belajar dibandingkan dengan faktor
eksternal.
Faktor internal yang berperan penting dalam ketercapaian hasil belajar
adalah intelegensi. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003:56) bahwa
“Intelegensi memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa”.
Intelegensi adalah keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk
beradaptasi pada dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari. Minat terhadap
intelegensi sering kali difokuskan pada perbedaan individual dan penilaian
individual. Dalam situasi yang sama, siswa dengan tingkat intelegensi yang tinggi
akan lebih berhasil daripada siswa dengan intelegensi sedang maupun rendah. Hal
ini dikuatkan oleh Laidra et. al, (2007) yang mendapatkan hasil bahwa
“intelligence was still the strongest predictor of grade point average (GPA)”
(intelegensi tetap menjadi predictor yang kuat pada nilai rata – rata ).
Kecerdasan yang sering dihubungkan dengan pemahaman dan hasil belajar
adalah kecerdasan intelektual atau Intelligence Quotient (IQ). Banyak yang
mengatakan bahwa siswa dengan IQ tinggi akan lebih mudah untuk menangkap
materi pelajaran dalam proses belajarnya dibandingkan siswa dengan IQ rendah.
Proses belajar yang baik akan mengarahkan siswa untuk mendapatkan hasil
belajar yang baik, sehingga konsekuensi dari IQ yang tinggi adalah hasil belajar
6
yang tinggi. Bahkan banyak orang yang hanya mementingkan kecerdasan
intelektual saja.
Memang harus diakui bahwa mereka yang memiliki IQ rendah dan
mengalami keterbelakangan mental akan mengalami kesulitan, bahkan mungkin
tidak mampu mengikuti pendidikan formal yang seharusnya sesuai dengan usia
mereka. Namun fenomena yang ada menunjukan bahwa tidak sedikit orang
dengan IQ tinggi yang berprestasi rendah, dan ada banyak orang dengan IQ
sedang yang dapat mengungguli prestasi orang dengan IQ tinggi. Hal ini
menunjukan bahwa IQ tidak selalu dapat mempengaruhi prestasi seseorang.
Kecerdasan intelektual bukan merupakan satu-satunya kecerdasan yang
menentukan keberhasilan seseorang, karena ada kecerdasan lain yang dapat
mempengaruhi. Bahkan Daniel Goleman dalam Efendi (2005:57) menyatakan
bahwa “Setinggi – tingginya, IQ menyumbang kira – kira 20 persen bagi faktor –
faktor yang menentukan sukses dalam hidup, maka yang 80 persen diisi oleh
kekuatan – kekuatan lain”.
Jenis kecerdasan manusia banyak jenisnya. Menurut Garner dalam Efendi
(2005:4) Kecerdasan ini mencakup Linguistic Intelligece (Kecerdasan Bahasa),
Logico Mathematical Intelligece (Kecerdasan Logis Matematis), Visual Spatial
Intelligece (Kecerdasan Visual Spasial), Bodily Kinesthetic Intelligece
(Kecerdasan Kinestetik), Musical Intelligece (Kecedasan Musik), Interpersonal
Intelligece (Kecerdasan Antarpribadi), Intrapersonal Intelligece (Kecerdasan
Intrapersonal), Natural Intelligece (Kecerdasan Natural). Namun menurut Danah
Zohar (2002) kecerdasan dasar manusia ada 3, yaitu kecedasan intelektual (IQ),
7
kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Bahkan menurut Zohar
(2002:4) semua jenis kecerdasan yang disebutkan Garner pada hakikatnya adalah
varian dari ketiga kecerdasan utama IQ, EQ dan SQ serta pengaturan syaraf
ketiganya. Ketiga kecerdasan ini bekerja sama dan saling mendukung. kecerdasan
yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual.
Menurut Goleman dalam Saefullah (2012:168), kecerdasan emosional
adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan intelegensi
(to manage our emotional life with intelegence); menjaga keselarasan emosi dan
pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui
ketrampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan
ketampilan sosial.
Kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri, semangat dan
ketekunan serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri. Kecerdasan emosional
bertumpu pada hubungan antara perasaan, watak, dan naluri moral (Goleman
2004:xiii). Ciri-ciri kecerdasan emosional adalah kemampuan seperti kemampuan
untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan
dorongan hati dan tidak melebih–lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan
menjaga agar beban strees tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati
dan berdoa (Goleman 2004:45).
Kecerdasan selain kecerdasan emosional adalah kecerdasan spiritual.
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan
persoalan makna dan nilai, yaiu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan
8
hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk
menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan
dengan yang lain. SQ adalah landasan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara
efektif. Bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi manusia (Zohar 2002: 4).
Ciri–ciri individu yang mempunyai kecerdasan spiritual atau Spiritual Quotient
(SQ) menurut Zohar (2005:211) adalah kesadaran diri, spontanitas, terbimbing
oleh visi dan nilai, holisme (kesadaran akan sistem, atau konektivitas),
kepedulian, merayakan keragaman, independensi terhadap lingkungan,
kecenderungan untuk mengajukan pertanyaan fundamental “mengapa?”,
kemampuan untuk membingkai ulang, memanfaatkan kemalangan secara positif,
rendah hati, rasa keretpanggilan.
Observasi awal yang dilakukan di MA Al Asror pada kelas XII IPS terdapat
2 kelas dengan jumlah 68 siswa. Observasi dilakukan dengan melihat dari daftar
nilai ulanagan mata pelajaran akuntansi pada materi siklus akuntansi perusahaan
jasa ketika kelas XI IPS. Sistem penilaian yang digunakan berdasarkan
Kurikulum 2006 (KTSP). Dilihat dari daftar nilai mata pelajaran akuntansi pada
materi siklus akuntansi perusahaan jasa ketika kelas XI IPS menunjukkan bahwa
perolehan nilai akuntansi belum mencapai hasil yang maksimal atau belum tuntas
dimana lebih dari 50% jumlah siswa memperoleh nilai yang kurang dari 75.
Siswa dikatakan memperoleh hasil belajar yang baik jika nilai siswa di atas batas
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu 75 yang telah ditentukan oleh MA Al
Asror. Ini menunjukkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi siklus
akuntansi perusahaan jasa. Hal ini ditunjukkan pada nilai ulangan semester genap
9
siswa pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa kelas XI IPS 2013/2014
seperti pada lampiran 1 yang terangkum pada Tabel 1.1:
Tabel 1.1
Data Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI MA Al Asror
Semester Gasal 2013/2014
Kelas Jumlah
Siswa
Tuntas
≥ 75 Presentase
Tidak Tuntas
<75 Presentase
XI IPS 1 35 15 43% 20 57%
XI IPS 2 33 15 45% 18 55%
Jumlah 68 30 44% 38 56%
Sumber : MA Al Asror
Pengamatan tentang siswa diperoleh hasil bahwa siswa siswi MA Al Asror
kelas XII IPS dapat beradaptasi dengan baik dan hubungan antar siswa terlihat
baik yang menandakan mereka mempunyai empati dan hub sosal yang baik.
Siswa selalu mengumpulkan tugas tepat waktu dan selalu aktif dalam kelas yang
menandakan mereka mempunyai motivasi dalam belajar dan pengenalan diri yang
baik. Dalam mengikuti pelajaran akuntansi pun mereka terlihat tertip dan dalam
diskusi mereka terlihat dapat mengendalikan diri dalam menyampaikan pendapat
dan menerima kritik. Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa mempunyai kecerdasan
emosional yang baik.
Siswa MA Al Asror juga rajin melakukan sholat dan selalu dekat dengan
Tuhan. Siswa sering melakukan sholat berjamaah di waktu dzuhur. Siswa juga
bersifat fleksibel dalam pergaulan, siswa berperilaku sesuai dengan nilai agama
dan sosial yang berlaku dilingkungannya, siswa selalu taat dengan agama dan
dapat menerima pendapat orang lain. Selain itu kebanyakan siswa tinggal di
10
pondok pesantren, sehingga mereka terbiasa hidup bersama banyak orang dan
terbiasa hidup dalam lingkungan dengan spiritual yang tinggi. Hal ini menyatakan
bahwa siswa mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi.
Kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang dimiliki siswa kelas
XII IPS MA Al Asror bisa dikatakan baik. Namun hasil belajar akuntansi mereka
bisa dibilang kurang memuaskan yang menandakan pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran akuntansi juga kurang. Padahal teori yang ada dan penelitian
terdahulu menyatakan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa.
Kecerdasan emosional dibutuhkan seseorang untuk mendapatkan pemahaman dan
hasil belajar yang baik. Karena kecerdasan emosional mempunyai pengaruh terhadap
pemahaman seperti hasil penelitian yang sudah banyak dilakukan sebelumnya yang
mengatakan bahwa ada pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap
pemahaman akuntansi siswa. Seperti hasil penelitian Tjun, dkk (2009) yang
menyatakan bahwa Ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap pemahaman
akuntansi. Penelitian Dwijayanti (2009) juga menyatakan bahwa atribut
kecerdasan emosional dan perilaku belajar berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman akuntansi.
Hasil penelitian Hanum ( 2011) juga menyatakan bahwa “atribut kecerdasan
emosional dan perilaku belajar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
akuntansi. Hasil penelitian Nugraha (2013) juga menunjukkan ada pengaruh
antara kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
11
Selain kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual juga dibutuhkan untuk
mendapatkan pemahaman siswa yang baik. Pada tujuan pendidikan nasional dapat
dilihat bahwa tujuan pendidikan nasional bukan hanya untuk menghasilkan
individu yang cerdas dalam bidang pengetahuan dan teknologi saja, namun juga
individu tersebut mempunyai keimanan, ketakwaan dan ahlak mulia serta dapat
menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Dari tujuan pendidikan nasional tersebut
maka jelaslah bahwa kecerdasan spiritual ini mempunyai peranan penting.
Pembelajaran yang hanya berpusat pada kecerdasan intelektual tanpa
menyeimbangkan sisi spiritual akan menghasilkan generasi yang mudah putus
asa, depresi, suka tawuran bahkan menggunakan obat-obat terlarang. Sehingga
banyak siswa yang kurang menyadari tugasnya sebagai seorang siswa yaitu
belajar. Kurangnya kecerdasan spiritual dalam diri seorang siswa akan
mengakibatkan siswa kurang termotivasi untuk belajar dan sulit untuk
berkonsentrasi, sehingga siswa akan sulit untuk memahami suatu pelajaran.
Sementara itu, mereka yang hanya mengejar prestasi berupa nilai atau angka dan
mengabaikan nilai spiritual, akan menghalalkan segala cara untuk mendapakan
nilai yang bagus, mereka cenderung untuk bersikap tidak jujur seperti mencontek
pada saat ujian. Oleh karena itu, kecerdasan spiritual mampu mendorong siswa
mencapai keberhasilan dalam belajarnya karena kecerdasan spritual merupakan
dasar untuk mendorong berfungsinya secara efektif kecerdasan intelektual (IQ)
dan kecerdasan emosional (EQ).
Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Rachmi
(2010) yang menyatakan bahwa “kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan
12
perilaku belajar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi”. Riyanto
(2007) menyatakan bahwa “EQ (X1) dan SQ (X2) baik secara serentak
(simultan/bersama-sama) maupun sendiri-sendiri (parsial) berpengaruh secara
signifikan terhadap prestasi belajar siswa mata diklat ekonomi (Y)". Dari hasil
penelitian – penelitian terdahulu dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap pemahaman dan
prestasi belajar akuntansi.
Perbedaan antara hasil observasi yang dilakukan dengan hasil penelitian –
penelitian terdahulu membuat peneliti ingin menguji kembali pengaruh
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman siswa
terhadap materi akuntansi khususnya siklus akuntansi perusahaan jasa. Variabel
dependen yang digunakan pada penelitian ini yaitu pemahaman materi akuntansi
siswa yang ditunjukkan dengan tes pemahaman. Variabel independen yang
digunakan adalah kecerdasan emosional (mengenali emosi diri, mengelola emosi,
memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati), kemampuan
membina hubungan) dan kecerdasan spiritual (Kesadaran diri, Spontanitas,
Terbimbing oleh visi dan nilai, Holisme, Kepedulian, Merayakan keragaman,
Independensi-terhadap-lingkungan, Kecenderungan untuk mengajukan
pertanyaan fundamental “mengapa?”, Kemampuan membingkai ulang,
Memanfaatkan kemalangan secara positif, Rendah hati, Rasa keretpanggilan).
Faktor kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual diambil sebagai
variabel independen. Sedangkan pemahaman terhadap materi akuntansi sebagai
variabel dependen. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin
13
menyusun skripsi dengan judul “PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL
DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN
AKUNTANSI KELAS XII IPS MA AL ASROR TAHUN PELAJARAN
2014/2015”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan
yang akan diteliti adalah :
1. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap pemahaman
akuntansi siswa kelas XII IPS MA AL ASROR tahun pelajaran
2014/2015?
2. Apakah kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi
siswa kelas XII IPS MA AL ASROR tahun pelajaran 2014/2015?
3. Apakah kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh
terhadap pemahaman akuntansi siswa kelas XII IPS MA AL ASROR
tahun pelajaran 2014/2015?
1.3. Tujuan Penelitian
Mengacu pada permasalahan di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap
pemahaman akuntansi siswa kelas XII IPS MA AL ASROR tahun
pelajaran 2014/2015
14
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan spiritual terhadap
pemahaman akuntansi siswa kelas XII IPS MA AL ASROR tahun
pelajaran 2014/2015
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi siswa kelas XII IPS
MA AL ASROR tahun pelajaran 2014/2015
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Hasil Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan, bahwa kecerdasan emosional
dan kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi siswa.
a. Penelitian ini untuk memperkuat penelitian yang dilakukan oleh M.O
Ogundokun dan D.A. Adeyemo (2010) bahwa kecerdasan emosional
merupakan prediksi kuat yang mempengaruhi prestasi akademis. Namun
dalam penelitian ini lebih fokus pada pemahaman akuntansi siswa. Selain itu
dalam penelitian ini ditambahkan variabel kecerdasan spiritual.
b. Penelitian ini untuk memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Aminuddin
Hassan (2009) bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual ( SQ )
memainkan peran yang lebih besar dalam memecahkan masalah dan
membuat keputusan dalam konteks apapun . Namun dalam penelitian ini
15
lebih fokus pada pemahaman akuntansi siswa. Selain itu dalam penelitian ini
teori variabel kecerdasan spiritual yang digunakan diambil dari Danah Zohar
dan Ian Marsall agar dapat digunakan secara umum.
c. Penelitian ini merupakan penambahan variabel kecerdasan spiritual dan
mengurangi variabel perilaku belajar dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Shieva Hanum (2011). Selain itu dalam penelitian ini
pengambilan nilai variabel pemahaman akuntansi diambil dari tes
pemahaman akuntansi siswa sehingga nilainya benar - benar mewakili
pemahaman akuntansi siswa.
d. Penelitian ini merupakan penambahan variabel dari penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Anggun Yuniani (2010), dimana dalam penelitian
ditambah dengan variabel kecerdasan spiritual. Selain itu dalam penelitian ini
pengambilan nilai variabel pemahaman akuntansi diambil dari tes
pemahaman akuntansi siswa sehingga nilainya benar - benar mewakili
pemahaman akuntansi siswa
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan.
16
b. Bagi Sekolah
1) Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi
guru mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman
akuntansi siswa.
2) Memberikan informasi kepada guru dan sekolah yang
berkepentingan mengenai seberapa besar konstribusi kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman siswa.
3) Sebagai umpan balik kepada sekolah yang berkepentingan dalam
perbaikan program belajar mengajar yang diterapkan.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pemahaman Akuntansi
2.1.1. Pemahaman Siswa
Pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari
bahan yang dipelajari. Pemahaman termasuk dalam klasifikasi ranah kognitif
level 2 setelah pengetahuan (Winkel, 1996 dalam http://www.Psychologymania
.com/2013/06/pengertian–pemahaman–siswa.html). Dalam kamus Bahasa
Indonesia, pemahaman berasal dari kata “Paham” yang artinya mengerti benar
tentang sesuatu hal (http://cirukem.org/pendidikancirukem /penelitian/).
Dalam proses belajar, hal terpenting adalah pencapaian pada tujuan yaitu
agar siswa mampu memahami sesuatu berdasarkan pengalaman belajarnya.
Kemampuan pemahaman ini merupakan hal yang sangat fundamental, karena
dengan pemahaman akan dapat mencapai pengetahuan prosedur.
Pada hakikatnya, pemahaman merupakan salah satu bentuk hasil belajar.
Pemahaman ini terbentuk akibat dari adanya proses belajar. Menurut Fajri dan
Senja (2008), pemahaman berarti proses perbuatan cara memahami. Sedangkan
Depdikbud (1994) menjelaskan bahwa kata paham dapat berarti: (1) pengertian;
pengetahuan yang banyak, (2) pendapat, pikiran, (3) aliran; pandangan, (4)
mengerti benar (akan); tahu benar (akan); (5) pandai dan mengerti benar.
Apabila mendapat imbuhan me-i menjadi memahami, berarti : (1) mengerti
benar (akan); mengetahui benar, (2) memaklumi. Dan jika mendapat imbuhan
18
pe-an menjadi pemahaman, artinya (1) proses, (2) perbuatan, (3) cara memahami
atau memahamkan (mempelajari baik - baik supaya paham) (dalam http://ian43.
wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/).
Dalam kamus psikologi, kata pemahaman berasal dari kata insight yang
mempunyai arti wawasan, pengertian pengetahuan yang mendalam. Jadi, arti
dari insight adalah suatu pemahaman atau penilaian yang beralasan mengenai
reaksi - reaksi pengetahuan atau kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki
seseorang (http://id.shvoong.com/socialciences/education/2203596pengertian
pemahaman/ ).
Menurut Purwanto (1994:44) pemahaman adalah tingkat kemampuan yang
mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta
yang diketahuinya. Sementara Mulyasa (2003:78) menyatakan bahwa
pemahaman adalah kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu.
Selanjutnya menurut Hamalik (2003:48) pemahaman adalah kemampuan
melihat hubungan - hubungan antara berbagai faktor atau unsur dalam situasi
yang problematis.
Kegiatan pemahaman dalam pembelajaran bukan hanya kegiatan berpikir
semata, tetapi kegiatan bagaimana siswa melakukan sehingga menjadi
pengalaman. Seperti dikemukakan Poesprodjo (1987: 52-53) bahwa pemahaman
bukan kegiatan berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam berdiri
disituasi atau dunia orang lain. Mengalami kembali situasi yang dijumpai
pribadi lain didalam erlebnis (sumber pengetahuan tentang hidup, kegiatan
melakukan pengalaman pikiran), pengalaman yang terhayati. Pemahaman
19
merupakan suatu kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam
orang lain.
Pemahaman (comprehension) umumnya mendapat penekanan dalam
proses belajar mengajar. Menurut Bloom (1975, dalam http://ian43.wordpress.
com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/) “Here we are using the tern
“comprehension“ to include those objectives, behaviors, or responses which
represent an understanding of the literal message contained in a
communication.“ Artinya: Disini menggunakan pengertian pemahaman
mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan mencerminkan sesuatu
pemahaman pesan tertulis yang termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab itu
siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa
yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan
menghubungkan dengan hal-hal yang lain.
Pemahaman adalah suatu proses mental terjadinya adaptasi dan
transformasi ilmu pengetahuan. Salah satu tujuan pendidikan adalah
memfasilitasi peserta didik to achieve understanding yang dapat diungkapkan
secara verbal, numerikal, kerangka pikir positivistik, kerangka pikir kehidupan
berkelompok, dan kerangka kontemplasi spiritual (Gardner, 1999). Pemahaman
merupakan landasan bagi peserta didik untuk membangun insight dan wisdom
(Longworth, 1999:91).
Suharsimi (2009:118) menyatakan bahwa pemahaman (comprehension)
adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga
(estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan,
20
memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Dengan
pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan
yang sederhana di antara fakta – fakta atau konsep.
Partowisastro (1983: 22-24) mengemukakan empat macam pengertian
pemahaman, yakni sebagai berikut: (1) pemahaman berarti melihat hubungan
yang belum nyata pada pandangan pertama; (2) pemahaman berarti mampu
menerangkan atau dapat melukiskan tentang aspek - aspek, tingkatan, sudut
pandangan - pandangan yang berbeda; (3) pemahaman berarti
memperkembangkan kesadaran akan faktor-faktor yang penting; dan (4)
berkemampuan membuat ramalan yang beralasan mengenai tingkah lakunya.
Pemahaman merupakan kemampun diri dalam mengerti atau mengetahui
dengan benar terhadap sesuatu. Kemampuan memahami ini menjadi bagian
penting dalam mengetahui atau mempelajari sesuatu. Belajar dengan
mengharapkan sesuatu hasil yang baik, tidak cukup hanya sebatas kemampuan
mangetahui. Seseorang memiliki pengetahuan atau mengetahui sesuatu, namun
belum pasti ia memahaminya. Tetapi seseorang yang memiliki pemahaman,
sudah tentu ia mengetahuinya. Dengan pemahaman, seseorang tidak hanya bisa
menghapal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga mempunyai kemampuan untuk
menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari juga mampu memahami konsep
dari pelajaran tersebut. Jadi, pemahaman masih lebih tinggi tingkatannya
daripada pengetahuan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan definisi pemahaman siswa
adalah kemampuan yang dimiliki seorang siswa untuk mengemukakan kembali
21
ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk ucapan, tulisan, maupun perbuatan
kepada orang lain sehingga orang lain tersebut benar-benar mengerti apa yang
disampaikan.
2.1.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruh Pemahaman
Para ahli pendidikan terutama yang concern terhadap psikologi pendidikan
dan psikologi pembelajaran turut terlibat memikirkan faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pembelajaran terutama faktor yang mempengaruhi
pemahaman dan belajar siswa. Pemahaman dipengaruhi oleh banyak faktor.
Purwanto (2010:107) mengemukakan beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran siswa. Secara garis besar, Ahmadi dan
Prasetya (1997:103) membagi faktor – faktor tersebut sebagai berikut:
1. Faktor internal / raw input (faktor murid/anak itu sendiri)
a. Kondisi fisiologis
a) Kesehatan badan
Kesehatan yang prima dan tidak dalam keadaan capai atau cacat jasmani,
akan sangat membantu dalam proses dan hasil belajar.
b) Panca indera
Faktor yang tidak kalah penting adalah indera, terutama indera penglihatan
dan pendengaran. Sebagian besar orang yang melakukan belajar tidak
lepas dari indera penglihatan dan pendengaran.
22
b. Kondisi psikologis
a) Minat
Minat sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Jika seseorang tidak
berminat untuk mempelajari sesuatu, maka tidak diharapkan dia akan
berhasil dalam mempelajari hal tersebut, sebaliknya jika seseorang belajar
dengan penuh minat maka hasil yang diharapkan akan lebih baik. Oleh
karena itu, para pendidik hendaknya memperhatikan begaimana
mengusahakan agar hal yang disajikan sebagai pengalaman belajar dapat
menarik minat para pelajar, atau bagaimana caranya menentukan agar para
pelajar belajar mengenai hal-hal yang menarik minat mereka.
b) Kecerdasan
Kecerdasan besar peranannya dalam berhasil dan tidaknya seseorang
mempelajari sesuatu atau mengikuti sesuatu program pendidikan. Orang
yang lebih cerdas pada umumnya akan lebih mampu belajar dari pada
orang yang kurang cerdas. Saat ini dikenal ada 4 jenis kecerdasan yang
mempengaruhi keberhasilan belajar, yaitu: kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan sosial.
c) Bakat
Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil
belajar seseorang. Belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat akan
memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu. Anak yang memiliki
bakat yang tinggi, disebut anak berbakat. Secara definitif, anak berbakat
adalah mereka yang oleh orang-orang yang berkualifikasi profesional
23
diidentifikasikan sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi,
karena mempunyai kemampuan – kemampuan yang tinggi.
d) Motivasi
Ada dua macam motivasi, yaitu motivasi intrinsik (motivasi yang timbul
dari dalam diri seseorang tanpa ada paksaan dari orang lain) dan motivasi
ekstrinsik (motivasi yang timbul akibat pengaruh dorongan dari luar
individu). Motivasi intrinsik pada umumnya lebih efektif daripada
motivasi ekstrinsik.
e) Kemampuan kognitif
Kemampuan – kemampuan kognitif merupakan faktor-faktor yang penting
dalam kegiatan belajar para siswa atau anak didik. Hal ini terjadi karena
dalam menentukan keberhasilan belajar anak di sekolah masih lebih
mengutamakan aspek kognitif, sedangkan aspek afektif dan aspek
psikomotor yang merupakan aspek lain dari tujuan pendidikan lebih
bersikap pelengkap. Kemampuan-kemampuan kognitif itu terutama adalah
persepsi, ingatan, dan berfikir. Kemampuan seseorang dalam melakukan
persepsi, mengingat, dan berpikir sangat besar pengaruhnya terhadap hasil
belajarnya.
2. Faktor eksternal (dari luar diri anak itu sendiri)
a. Faktor enviromental input (faktor lingkungan)
Kondisi lingkungan yang mempengaruhi proses dan hasil belajar meliputi
lingkungan alami dan lingkungan sosial. Lingkungan alami dapat berupa
24
keadaan suhu, kelembaban udara, dan sebagainya. Belajar dalam keadaan
udara yang segar akan lebih baik hasilnya dari pada belajar pada keadaan
udara panas. Lingkungan sosial, dapat berwujud manusia maupun
representasi (wakil) manusia seperti potret, rekaman, dan sebagainya.
Lingkungan sosial yang lain, seperti suara mesin pabrik atau gemuruhnya
pasar, serta lingkungan sosial yang jorok pun dapat mengganggu belajar.
b. Faktor instrumental input
Faktor - faktor instrumental adalah faktor - faktor yang pengadaan dan
penggunaannya dirancangkan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.
Faktor - faktor instrumental ini dapat berwujud faktor - faktor keras
(hardware), seperti gedung, perlengkapan belajar, alat - alat praktikum,
perpustakaan dan sebagainya. Maupun faktor-faktor lunak (software),
seperti kurikulum, bahan yang harus dipelajari, pedoman - pedoman belajar,
dan sebagainya
Faktor internal merupakan faktor yang lebih dominan dalam menentukan
keberhasilan belajar. Menurut Sudjana (2010:39) faktor internal memberikan
kontribusi yang lebih besar terhadap keberhasilan belajar dibandingkan dengan
faktor eksternal.
Faktor internal yang berperan penting dalam ketercapaian keberhasilan
belajar adalah intelegensi / kecerdasan. Hal ini senada dengan pendapat Slameto
(2003:56) yang menyatakan bahwa “Intelegensi memberikan pengaruh yang
besar terhadap hasil belajar siswa”. Intelegensi adalah keahlian memecahkan
25
masalah dan kemampuan untuk beradaptasi pada, dan belajar dari pengalaman
hidup sehari-hari. Minat terhadap intelegensi sering kali difokuskan pada
perbedaan individual dan penilaian individual. Intelegensi/ kecerdasan yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual.
2.1.3. Tingkat Pemahaman Siswa
Sudjana (2010: 24) membagi pemahaman ke dalam tiga kategori, yakni
sebagai berikut:
1. Tingkat pertama atau tingkat terendah, yaitu pemahaman terjemahan, mulai
dari terjemahan dalam arti sebenarnya;
2. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan
bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau
menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan
yang pokok dan yang bukan pokok; dan
3. Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi, yakni pemahaman
ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan mampu melihat dibalik yang
tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat
memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun
masalahnya.
Menurut Skemp (1976, dalam http://cirukem.org/pendidikan-cirukem/
penelitian/) pemahaman (understanding) pada pembelajaran dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu :
26
1. Pemahaman Instruksional.
Pemahaman yang pertama disebut pemahaman instruksional (instructional
understanding). Pemahaman instruksional adalah pemahaman sejumlah
konsep yang diartikan sebagai pemahaman atas konsep yang saling terpisah.
Pada tingkatan ini dapat dikatakan bahwa siswa baru berada di tahap tahu
atau hafal tetapi dia belum atau tidak tahu mengapa hal itu bisa dan dapat
terjadi. Lebih lanjut, siswa pada tahapan ini juga belum atau tidak bisa
menerapkan hal tersebut pada keadaan baru yang berkaitan.
2. Pemahaman Relasional
Pemahaman yang kedua disebut pemahaman relasional (relational
understanding). Pemahaman relasional, yaitu dapat mengaitkan sesuatu
dengan hal lainnya secara benar dan menyadari proses yang dilakukan. Pada
tahapan tingkatan ini, menurut Skemp, siswa tidak hanya sekedar tahu dan
hafal tentang suatu hal, tetapi dia juga tahu bagaimana dan mengapa hal itu
dapat terjadi. Lebih lanjut, dia dapat menggunakannya untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang terkait pada situasi lain.
Menurut Byers dan Herscovics (dalam http://cirukem.org/ pendidikan-
cirukem/penelitian/) dalam menganalisis ide Skemp perlu pengembangan lebih
jauh. Siswa terlebih dahulu diarahkan berada pada tingkatan pemahaman antara,
yaitu tingkatan pemahaman intuitif (intuitive understanding) dan tingkatan
pemahaman formal (formal understanding). Pertama, sebelum sampai pada
tingkatan pemahaman instruksional, siswa terlebih dahulu berada pada tingkatan
pemahaman intuitif. Mereka mendefinisikannya sebagai berikut. “Intuitive
27
understanding is the ability to solve a problem without prior analysis of the
problem”. Pada tahap tingkatan ini siswa sering menebak jawaban berdasarkan
pengalaman-pengalaman keseharian dan tanpa melakukan analisis terlebih
dahulu. Akibatnya, meskipun siswa dapat menjawab suatu pertanyaan dengan
benar, tetapi dia tidak dapat menjelaskan kenapa. Kedua, sebelum siswa sampai
pada tingkatan pemahaman relasional, biasanya mereka akan melewati tingkatan
pemahaman antara yang disebut dengan pemahaman formal.
Selanjutnya Buxton (1978, dalam http://cirukem.org/pendidikan-cirukem/
penelitian/) juga menanggapi pendapat Skemp tersebut dan mengembangkan
dua pemahaman dari Skemp menjadi empat pemahaman, yaitu :
1. Pemahaman Meniru (rote learning).
Pada tingkatan ini siswa dapat mengerjakan suatu soal tetapi tidak tahu
mengapa.
2. Pemahaman Observasi (observational understanding).
Pada tingkatan ini siswa menjadi lebih mengerti setelah melihat adanya suatu
pola (pattern) atau kecenderungan.
3. Pemahaman Pencerahan (insightful understanding).
4. Pemahaman Relasional (relational understanding).
Pada tingkatan pemahaman ini, siswa tidak hanya tahu tentang penyelesaian
suatu masalah, melainkan dia juga dapat menerapkannya pada situasi lain,
baik yang relevan maupun yang lebih kompleks.
Tingkat-tingkat pemahaman suatu disiplin ilmu menurut perkins dan
simmons (1988) terbagi kedalam empat tingkatan, “Four interlocked levels of
28
knowledge the content frame, the problem solving frame, the epistemic frame,
and the inquiry frame”. Selanjutnya kinach (2002, dalam Mulyana)
merekontruksi klasifikasi pemahaman dari skemp untuk memodifikasi levels of
disciplinary understanding sehingga terdapat lima tingkatan pemahaman yaitu,
“content, concept, prolem, solving, epistemic, and inquriry”.
Kinach (2002, dalam Mulyana), memodifikasi tingkat pemahaman dari
Perkins dan Simmons menjadi enam level pemahaman dengan menguraikan
content frame menjadi dua tahap pemahaman yaitu content-level understanding
(tahap pemahaman konten) dan concept level of disciplinary understanding
(tahap pemahaman konsep). Tahap pemahaman konten terkait dengan
kemampuan memberikan contoh–contoh yang benar tentang kosa kata,
mengingat fakta-fakta dasar, dan terampil menggunakan algoritma atau
mereplikasi strategi berpikir dalam situasi tertentu yang telah diajarkan
sebelumnya. Pengetahuan pada tahap ini adalah pengetahuan yang “diterima”
siswa, diberikan kepada mereka dalam bentuk informasi atau keterampilan yang
terisolasi, bukan diperoleh siswa secara aktif.
Tingkat pemahaman konsep setingkat lebih tinggi dari pemahaman
konten, dimana siswa terlibat aktif mengidentifikasi, menganalisis dan
mensintesis pola-pola serta saling keterkaitan dalam memperoleh pengetahuan.
Ciri-ciri dari tingkat pemahaman ini adalah kemampuan mengidentifikasi pola,
menyusun definisi, mengaitkan konsep yang satu dengan yang lain.
Kinach (2002, dalam Mulyan) juga berpendapat bahwa pemahaman
instrumental dari Skemp setara dengan content-level understanding (tingkat
29
pemahaman konten), sedangkan pemahaman relasional meliputi pemahaman
konsep, pemecahan masalah, dan pemahaman epistemik, tidak termasuk
pemahaman inkuiri.
Tingkat pemahaman yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
pemahaman konsep. Pemahaman konsep adalah kemampuan yang harus dimiliki
siswa dalam memahami materi pelajaran akuntansi, karena dalam pelajaran
akuntansi materi antara tiap bab saling berkaitan dan harus dipahami oleh siswa.
2.1.4. Indikator – Indikator Pemahaman
Untuk mengukur pemahaman diperlukan indikator–indikator soal sebagai
paramenter pengukuran yang menjadikan ciri dari soal tersebut. Menurut Bloom
yang telah diadaptasi oleh Anderson dan Krathwoh dalam A Taxonomy for
Learning, Teaching and Assessing: a Revision of Bloom’s Taxonomy (2001).
menyatakan ada 7 indikator yang dapat dikembangkan dalam tingkatan proses
koqnitif pemahaman (Understand). Katagori proses koqnitif, indikator dan
definisinya ditunjukan seperti pada tabel 2.1, di bawah ini
30
Tabel 2.1
Indikator Pemahaman
Katagori dan Proses
koqnitif (Categories
& Cognitive
Processes)
Nama lain (Alternative
Names )
Definisi (definition)
Pemahaman
(Understand)
Membangun makna berdasarkan tujuan pembelajaran,
mencakup, komunikasi, tulisan dan grafis
1. Interpretasi
(interpreting)
a) Klarifikasi (Clarifying)
b) Paraphrasing (Prase)
c) Mewakilkan
(Representing)
d) Menerjemahkan
(Translating)
Mengubah dari bentuk
yang satu ke bentuk yang
lain
2. Mencontohkan
(exemplifying)
a) Menggambarkan
(Illustrating)
b) Instantiating
Menemukan contoh
khusus atau ilustrasi dari
suatu konsep atau prinsip
3. Mengklasifikasikan
(classifying)
a) Mengkatagorisasikan
(Categorizing )
b) Subsuming
Menentukan sesuatu yang
dimiliki oleh suatu
katagori
4. Menggeneralisasika
n (summarizing)
a) Mengabstraksikan
(Abstracting)
b) Menggeneralisasikan
(generalizing )
Pengabstrakan tema-tema
umum atau poin-poin
utama
5. Inferensi (inferring) a) Menyimpulkan
(Concluding)
b) Mengektrapolasikan
(Extrapolating )
c) Menginterpolasikan
(Interpolating )
d) Memprediksikan
(Predicting)
Penggambaran kesimpulan
logis dari informasi yang
disajikan
6. Membandingkan
(comparing)
a) Mengontraskan
(Contrasting)
b) Memetakan (Mapping)
c) Menjodohkan (Matching)
Mencari hubungan antara
dua ide, objek atau hal hal
serupa
7. Menjelaskan
(explaining)
a) mengkontruksi model
(Constructing models)
Mengkontruksi model
sebab akibat dari suatu
sistem)
Pada petunjuk teknis peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas No
506/C/PP/2004 tanggal 11 november 2004 (Wardhani, 2008:10) tentang
31
penilaian perkembangan anak didik SMP dicantumkan indikator kemampuan
pemahaman konsep sebagai hasil belajar matematika, yaitu sebagai berikut :
1. Menyatakan ulang sebuah konsep
2. Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
konsepnya)
3. Memberi contoh dan non-contoh dari konsep
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis
5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep
6. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu
7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah
Untuk mengukur pemahaman dalam penelitian ini peneliti menggunakan
indikator pemahaman menurut Bloom yang telah diadaptasi oleh Anderson dan
Krathwoh disesuaikan dengan kebutuhan dalam penelitian.
2.1.5. Pemahaman Akuntansi
Menurut American Accounting Association ( AAA ) (dalam Kusmurianto
2005:2) “Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan
melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi
tersebut". Termasuk dalam definisi ini adalah keharusan bagi akuntansi untuk
mengetahui lingkungan sosial ekonomi di sekitarnya.
Definisi akuntansi menurut Jusuf (2005: 4-5) dapat dilihat dari dua sudut
pandang. Apabila ditinjau dari sudut pemakainya, Akuntansi merupakan suatu
32
disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi.
Sedangkan ditinjau dari sudut kegiatannya, Akuntansi dapat didefinisikan
sebagai suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan
penganalisisan data keuangan suatu organisasi.
Paham dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti pandai atau
mengerti benar sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan
memahami atau memahamkan. Ini berarti bahwa orang yang memiliki
pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan mengerti benar akuntansi
Menurut Nuraini (dalam Hanum, 2011) menyatakan pemahaman
akuntansi merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengerti
tentang akuntansi. Pemahaman akuntansi siswa adalah tingkat kemampuan yang
mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep suatu proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data
keuangan suatu organisasi. Pemahaman akuntansi siswa adalah seberapa besar
siswa menangkap dan memahami materi akuntansi yang telah diajarkan oleh
guru mereka.
Pemahaman akuntansi dapat dilihat dari hasil belajar siswa ataupun
dengan tes pemahaman akuntansi siswa. Menurut Arifin (2001: 47) hasil belajar
merupakan indikator dari perubahan yang terjadi pada individu setelah
mengalami proses belajar mengajar, dimana untuk mengungkapkannya
menggunakan suatu alat penilaian yang disusun oleh guru, seperti tes evaluasi.
33
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa tersebut memahami
dan mengerti pelajaran yang diberikan.
Pemahaman akuntansi yang dimaksudkan dalam penelitian adalah
pemahaman akuntansi yang telah dimiliki siswa pada kelas XI IPS MA Al
Asror. pemahaman yang dimaksudkan adalah materi yang telah diterima selama
kelas XI, diantaranya akuntansi sebagai sistem informasi, dasar hukum dan
pelaksanaan akuntansi, struktur dasar akuntansi dan siklus akuntansi perusahaan
jasa. Namun materi yang akan digunakan dalam penelitian adalah materi siklus
akuntansi perusahaan jasa.
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
penyediaan berbagai pelayanan atau memproduksi produk yang tidak berwujud
dengan tujuan mencari laba. Sisklus akuntansi perusahaan jasa meliputi
pencatatan transaksi keuangan (jurnal umum), menggolongkan akun ke dalam
buku besar, pengikhtisaran pada neraca saldo sebelum penyesuaian, penyesuaian
nilai akun dalam jurnal penyesuaian, pengikhtisaran pada neraca saldo setelah
penyesuaian, membuat laporan keuangan meliputi laporan laba rugi, neraca, dan
laporan perubahan modal, membuat jurnal penutup dan membuat neraca saldo
setelah penutupan.
Untuk mengetahui pemahaman siswa peneliti memilih menggunakan tes
pemahaman siswa. Karena dengan melakukan tes pemahaman siswa tentang
akuntansi, kita dapat mengetahui sejauh mana siswa memahami akuntansi.
Tes mempunyai kegunaan untuk menentukan seberapa baik siswa telah
menguasai bahan pelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu
34
(Suharsimi, 2009:149). Menurut Juanda (2009) tes yang diberikan digunakan
untuk menentukan seberapa jauh penguasaan terhadap materi yang diberikan.
Sebagai alat ukur keberhasilan itu digunakan soal baik berupa pilihan ganda,
isian dan essay (uraian) tes. Jenis soal yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah soal uraian.
Tes untuk mengukur pemahaman dalam penelitian ini peneliti
menggunakan indikator pemahaman menurut Bloom yang telah diadaptasi oleh
Anderson dan Krathwoh disesuaikan dengan kebutuhan dalam penelitian.
Indikator pemahaman yang digunakan dalam tes pemahaman akuntansi adalah :
Tabel 2.2
Indikator Soal Pemahaman Akuntansi
N
o
Variable Indikator pemahaman
(Bloom) yang digunakan
Indikator soal
1 Pemahaman
akuntansi
a) siklus
akuntansi
perusahaan
jasa
i. Menjelaskan
(explaining) i. Meggambarkan siklus
akuntansi perusahaan
jasa. ii. Mencontohkan
(exemplifying) ii. Mencotohkan transaksi
keuangan perusahaan jasa iii. Mengklasifikasikan
(classifying) iii. Mengklasifikasi transaksi
perusahaan jasa
iv. Interpretasi
(interpreting) iv. Menginterprestasikasn
laporan keuangan
perusahaan jasa v. Membandingkan
(comparing) v. Menjodohkan konsep
dasar akuntansi
perusahaan jasa
2.2 Pengertian Kecerdasan
Kita sering mendengar dan menjumpai kata kecerdasan. Dalam bahasa
psikologi, kecerdasan sering disebut dengan kata intelligence, quotient, atau
sering disebut intelegensi. Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence”
yang berasal juga dari kata bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligencia” yang
35
berarti kecerdasan, inteligen, atau keterangan – keterangan (Jayadi, 1985:159).
Ahmadi (2009:176) juga mendefinisikan intelegensi sebagai situasi kecerdasan
pikir, sifat – sifat perbuatan cerdas (inteligen). Masyarakat umum juga mengenal
intelegensi sebagai istilah yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran, atupun
kemampuan untuk memecahkan problem yang dihadapi (primazip.wordpress/
2003/01/31/inteligensi-teori/).
Banyak pengertian kecerdasan oleh para ahli. Dalam buku Agus Effendi
(2005) dijelaskan beberapa pengertian kecerdasan dari para ahli, diantaranya
adalah :
a) Alfred Binet dan Theodor Simon mengatakan bahwa kecerdasan terdiri dari
tiga komponen, yaitu
1. Kemampuan mengarahkan pikiran dan atau tindakan
2. Kemampuan mengubah arah tindakan jika tindakan tersebut telah
dilakukan.
3. Kemampuan mengkritik diri sendiri.
b) Tony Buzan (2001) mendefinisikan dengan “kemampuan untuk berfikir
dengan cara – cara baru menjadi orisinil dan bila perlu, „berani tampil beda‟.
Kecerdasan kreatif sendiri mencakup kefasihan, keluwesan, keaslian dan
memperluas gagasan. Kecerdasan pribadi menyangkut pengetahuan dan
pemenuhan diri, terutama tentang pemahaman diri sendiri, tentang model
atau peta mental diri yang baik dan jujur, dan mampu belajar dari
pengetahuan tersebut”. Menurut Buzan manusia mempunyai 10 jenis
kecerdasan, yaitu: Kecerdasan kreatif, Kecerdasan pribadi, Kecerdasan sosial,
36
Kecerdasan spiritual, Kecerdasan jasmani, Kecerdasan indrawi, Kecerdasan
seksual, Kecerdasan numeric, Kecerdasan spasial, dan Kecerdasan verbal.
c) Piaget, mengatakan bahwa “intelligence is what you use when you don’t
know what to do” (kecerdasan adalah apa yang kita gunakan pada saat kita
tidak tahu apa yang harus dilakukan).
d) William H.Calvin, mengatakan bahwa seorang dikatakan smart apabila dia
terampil dalam menemukan jawaban yang benar untuk masalah pilihan
hidup. “If your good at finding the righ answer to life’s multiple-choise
questions, you’re good”. Calvin menegaskah bahwa “intelligence is a
process not a place” (kecerdasan adalah suatu proses, bukan suatu tempat).
Dengan kata lain, menurutnya adalah sebuah cara yang melibatkan banyak
daerah otak (it is a way, involving many brain regions).
e) Menurut Howard Gardner, kecerdasan adalah kemampuan untuk
memecahkan atau menciptakan sesuatu yang bernilai bagi budaya tertentu.
Menurut Garner kecerdasan ini mencakup Linguistic Intelligece
(Kecerdasan Bahasa), Logico Mathematical Intelligece (Kecerdasan Logis-
Matematis), Visual-Spatial Intelligece (Kecerdasan Visual-Spasial), Bodily-
Kinesthetic Intelligece (Kecerdasan Kinestetik), Musical Intelligece
(Kecedasan Musik), Interpersonal Intelligece (Kecerdasan Antarpribadi),
Intrapersonal Intelligece (Kecerdasan Intrapersonal), Natural Intelligece
(Kecerdasan Natural).
Menurut Danah Zohar (2002) kecerdasan dasar manusia ada 3, yaitu
kecedasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual
37
(SQ). Bahkan menurut Zohar (2002:4) semua jenis kecerdasan yang disebutkan
Garner pada hakikatnya adalah varian dari ketiga kecerdasan utama IQ, EQ dan
SQ serta pengaturan syaraf ketiganya. Ketiga kecerdasan ini bekeja sama dan
saling mendukung. Dan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
2.3 Kecerdasan Emosinal
2.3.1. Pengertian Emosi
Emosi berasal dari bahasa latin “movere” yang artinya “menggerakkan,
bergerak”, ditambah awalan “e-“ untuk memberi arti “bergerak menjauh”,
menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak, merupakan hal mutlak dalam
emosi. Oxford Engglis Dictionary mendefinisikan emosi sebagai “setiap
kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang
hebat atau meluap – luap”. Menurut Daniel Goleman (2004:411) emosi merujuk
pada suatu perasaan dan pikiran – pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan
psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada
dasarnya merupakan dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan
reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dari dalam individu. Sebagai contoh,
emosi gembira mendorong perubahan hati seseorang, sehingga secara fisiologi
ia terlihat tertawa, sedangkan emosi sedih mendorong seseorang menagis.
Menurut Saefullah (2012:178) emosi berkaitan dengan perubahan fisiologi
dan berbagai pikiran. Jadi. Emosi merupakan salah satu aspek penting dalam
38
kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku
intensional manusia.
Menurut Robert K.Cooper dan Ayman Sawaf dalam effendi (2005 :176),
kata emotion bisa didefinisikan dengan gerakan (movement), baik secara
metaforis, maupun literal, kata emotion adalah kata yang menunjukkan gerak
perasaan. Menurut mereka sudah sekian lama emosi dipandang sebagai
kedalaman (depth) dan kekuatan (power). Oleh karena itu pula, dalam bahasa
latin, kedalaman dan kekuatan itu disebut dengan Motus Anima yang artinya
“the spirit that moves us”, jiwa yang menggerakkan kita.
Banyak sekali jenis-jenis emosi, seperti ditunjukkan oleh Hermawan
Kertajaya et all yang dikutip oleh Efendi (2005:177) bahwa ada ratusan jenis
dan ragam emosi manusia. Karena banyaknya, emosi manusia memiliki variasi,
kombinasi dan nuansa-nuansa. Menurut P. Shaver, ada 213 jenis emosi yang
berbeda. Menurut Paul Ekman emosi dasar itu ada enam : anger (marah), fear
(takut), surprise ( kejutan), disgust (jengkel), happiness (kebahagiaan), sadness
(kesedihan). Robert Plutchik menambahkan dua emosi yang disebutkan dengan
antisipasi (anticipation) dan penerimaan (acceptance). Sedangkan Daniel
Goleman mempunyai daftar emosi yang relative lengkap yang oleh Kartajaya
dikatakan representatif.
Golongan golongan besar emosi menurut Daniel Goleman (2004:411) ada
delapan golongan, yaitu :
a) Amarah (Anger): beringas ( fury), mengamuk (outrage), benci (resendment),
marah besar (warth), jengkel (exasperation), kesal hati (indigination),
39
terganggu (vecation), rasa pahit (acymony), berang (animosity), tersinggung
(annoyance), bermusuhan (irritability), dan barangkali yang paling hebat,
tindak kekerasan ( hostility) dan kebencian patolohis (violence).
b) Kesedihan (Sadness): pedih (grief), sedih (sorrow), muram (cheerlessness),
suram (gloom), melankolis (melancholy), mengasihani diri (self-pity),
kesepian (loneliness), ditolak (dejection), putus asa (despair), dan kalau
menjadi patologis, depresi berat (depression).
c) Rasa takut (Fear): cemas (anxiety), takut (apprehension), gugup
(nervousness), khawatir (concern), waswas (consternation), perasaan takut
sekali (misgiving), khawatir (wariness), waspada (qualm), sedih (edginess),
tidak tenang (dread), ngeri (fright), takut sekali (terror), kecut , sebagai
patologi, fobia (phobia) dan panik (panic).
d) Kenikmatan (Enjoyment): bahagia (happiness), gembira (joy), ringan
(relief), puas (contentment), riang (bliss), senang (delight),terhibur
(amusement), bangga (pride), kenikmatan indrawi (sensual pleasure), takjub
(thrill), rasa terpesona (rapture), rasa puas (gratification), rasa terpenuhi
(satisfaction), kegirangan luar biasa (euphoria), senang (whimsy), senang
sekali (ecstasy), dan batas ujungnya mania (mania).
e) Cinta (Love): penerimaan (acceptance), persahabatan (friendliness),
kepercayan (trust), kebaikan hati (kindness), rasa dekat (affinity), bakti
(devotion), hormat (adoration), kasmaran (infatuation), kasih (agape).
f) Terkejut (surpise): terkejut (shock), terkesiap (astonishment), takjub
(amazement), terpana (wonder).
40
g) Jengkel (disgust): hina (contempt), jijik (disdain), muak (scorn), mual, benci
(abhorrence), tidak suka (avertion), mau muntah (distante), tidak enak
perasaan (revultion).
h) Malu (shame): rasa salah (guilt), malu hati (embarrassement), kesal hati
(chagrin), sesal (remorse), hina (humiliation), aib (regret), dan hati hancur
lebur (mortification).
Tokoh lain yang mengemukakan macam – macam emosi adalah Descrates
dan J.B. Watson. Menurut Descrates emosi terbagi atas desire (hasrat), hate
(benci), sorrow (sedih/duka), wonder (heran), love (cinta) dan joy
(kegembiraan). Adapun J.B Watson mengemukakan tiga macam emosi, yaitu
fear (ketakutan), rage (kemarahan), dan love (cinta).
Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurut Daniel
Goleman, pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Jadi berbagai emosi
itu mendorong individu untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap
stimulus yang ada. Dalam The Nicomachea Ethics, pembahasan Aristoteles
secara filsafat tentang kebajikan, karakter, dan hidup yang benar, kehidupan
emosional dapat dikuasai dengan kecerdasan. Nafsu, apabila dapat dilatih
dengan baik, akan memiliki kebijaksanaan. Nafsu membimbing pemikiran, nilai,
dan kelangsungan hidup. Akan tetapi, nafsu dapat dengan mudah menjadi tidak
terkendalikan. Dan hal itu sering terjadi. Menurut Aristoteles dalam Goleman
(1996:xvi), masalahnya bukan mengenai emosionalitas, melainkan keselarasan
antara emosi dan cara mengekspresikannya.
41
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah
dorongan individu untuk melakukan sesuatu terhadap stimulus dikarenakan
perasaan baik dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar.
2.3.2. Pengertian Kecerdasan Emosional
Kita sering mendengar istilah kecerdasan emosional. Istilah ini pertama
kali digunakan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dari Harvard
University dan John Mayer dari University of New Hampshire untuk
menerangkan kualitas-kualitas emosional yang nampaknya penting bagi
keberhasilan. Kemudian Daniel Goleman lah yang mengkajinya secara
mendalam dari banyak hasil riset mengenai kecerdasan emosional tersebut.
Salovey dan Mayer mendefinisikan kecerdasan emosional atau EQ sebagai
“Himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan orang
lain, memilah milah semuanya, dan menggunakan informasi ini untuk
membimbing pikiran dan tindakan” (Saefullah, 2012:179). Menurut Daniel
Goleman dalam Saefullah (2012:181), “kecerdasan emosional adalah
kemampuan seseorang mengatur emosinya dengan intelegensi (to manage our
emotional life with intelegence), menjaga keselarasan emosi dan
pengungkapannya (the appropriatenes of emotion and its expression) melalui
keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan
keterampilan sosial”.
Kecerdasan emosional memungkinkan seseorang untuk dapat memutuskan
dalam situasi apa dirinya berada, lalu bagaimana bersikap secara tepat
42
didalamnya. Kecerdasan emosional memberikan kesadaran mengenai perasaan
milik diri sendiri dan juga perasaan milik orang lain. EQ memberikan rasa
empati, cinta, motivasi dan kemampuan untuk menanggapi kesedihan atau
kegembiraan secara tepat (Goleman dalam Zohar, 2002 : 3)
Kecerdasan emosional dapat membuat seseorang mampu membaca dan
menanghapi perasaan mereka sendiri dengan baik dan mampu membaca dan
menanggapi perasaan–perasaan orang lain dengan efektif. Seseorang dengan
ketrampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia
akan berhasil dalam kehidupan dan memiliki motivasi untuk berprestasi.
Sedangkan seseorang yang tidak mampu menahan kendali atas kehidupan
emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merusak kemampuannya
untuk memusatkan perhatian pada tugas–tugasnya dan memiliki pikiran yang
jernih.
Menurut teori disintegrasi positif oleh Dabrowski seseorang yang mampu
mengatasi pertarungan batin dalam dirinya biasanya lebih sering masuk kedalam
hubungan emosional dengan orang lain, dan mempunyai perasaan yang sensitif.
Mereka cenderung sering memperlihatkan keidealannya dan pola pikir
individualismenya dan aktifitas imaginatifnya. Kebanyakan dari mereka lebih
kreatif. Karena sugesti yag mereka dapatkan cenderung berubah – ubah kearah
sikap yang nyata (Dabrowski, 1964:14). Periode krisis akan meningkatkan
wawasan untuk diri sendiri, kreatif, dan berkembangnya personalisasi.(
Dabrowski, 1964:18)
43
Menurut Goleman dalam Saefullah (2012:168), khusus pada orang–orang
yang murni hanya memiliki kecerdasan akademis tinggi, mereka cendereung
memiliki rasa gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung
menarik diri, terkesan dingin dan cenderung sulit mengekspresikan kekesalan
dan kemarahannya secara tepat. Apabila didukung dengan kecerdasan emosional
yang rendah, orang seperti ini akan menjadi sumber masalah. Karena sifat – sifat
diatas, bila seseorang memiliki IQ yang tinggi, tetapi taraf kecerdasan
emosionalnya rendah, ia cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras
kepala, sulit bergaul, mudah frustasi, tidak mudah percaya pada orang lain, tidak
peka dengan kondisi lingkungan, dan cenderung putus asa bila mengalami
stress. Kondisi sebaliknya, dialami oleh orang – orang yang memiliki tingkat IQ
rata – rata, namun memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.
Orang – orang yang terampil dalam kecerdasan emosional dapat menjalin
hubungan dengan orang lain dengan cukup lancar, peka membaca reaksi dan
membaca pikiran mereka, mampu memimpin dan mengorganisir, dan pintar
menangani perselisihan yang muncul dalam setiap kegiatan manusia. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang
untuk menerima, menilai, mengelola serta mengontrol emosi dirinya dan orang
lain disekitarnya.
44
2.3.3. Indikator Kecerdasan Emosional
Kecerdasan Emosi dapat diukur dari beberapa aspek - aspek yang ada.
Goleman (2004:58-59) mengemukakan lima kecakapan dasar dalam kecerdasan
Emosi, yaitu:
a. Mengenali emosi diri
Kesadaran diri adalah kemampuan mengenali perasaan sewaktu perasaan
itu terjadi. Kesadaran diri merupakan dasar kecerdasan emosional.
Kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu merupakan hal
yang penting bagi wawasan psikologi dan pemahaman diri. Ketidakmampuan
untuk mencermati perasaan kita yang sesungguhnya membuat kita berada di
dalam kekuasaan perasaan.
Goleman (dalam Yuniani, 2010:16) menyatakan bahwa kesadaran diri
merupakan ketrampilan dasar yang vital untuk ketiga kecakapan emosi:
1) Kesadaran emosi: mengetahui pengaruh emosi terhadap kinerja, dan
mampu menggunakan nilai-nilai untuk memandu membuat keputusan.
2) Penilaian diri secara akurat: mengetahui kekuatan dan batas-batas diri
sendiri.
3) Percaya diri: keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri.
b. Mengelola emosi
Menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan pas adalah
kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri. Orang – orang yang buruk
kemampuannya dalam ketrampilan ini akan terus menerus bertarung
45
melawan perasaan murung, sementara mereka yang pintar dapat kembali
dengan lebih cepat dari kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupan.
Menurut Goleman (dalam Yuniani, 2010:17) pengaturan diri adalah
mengelola kondisi, implus, dan sumber daya diri sendiri. Kecakapan emosi
utama dalam pengaturan diri adalah sebagai berikut :
1) Pengendalian diri : mengelola emosi dan implus yang merusak dengan
efektif.
2) Dapat dipercaya : memelihara norma kejujuran dan integritas.
3) Kehati - hatian : dapat diandalkan dan bertanggungjawab dalam memenuhi
kewajiban.
4) Adaptabilitas : keluwesan dalam menangani perubahan dan tantangan.
5) Inovasi : bersikap terbuka terhadap gagasan, pendekatan baru, dan
informasi terkini.
c. Memotivasi diri sendiri
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat
penting untuk memberi perhatian untuk memotivasi diri sendiri dan
menguasai diri sendiri untuk berkreasi. Menahan diri terhadap kepuasan dan
mengendalikan dorongan hati adalah landasan keberhaslan dalam berbagai
bidang. Dan mampu menyesuaikan diri dalam “flow” (kondisi optimal dalam
belajar) memungkinkan kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang –
orang yang memiliki keterampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan
efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan.
46
Goleman (dalam Yuniani, 2010:18) menyatakan bahwa motivasi adalah
kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan peralihian sasaran.
Penataan emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat
penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri
sendiri, menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Kecakapan emosi yang
terdapat dalam motivasi adalah:
1) Dorongan prestasi: dorongan untuk menjadi lebih baik atau memenuhi
standar keberhasilan.
2) Komitmen: menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok atau perusahaan.
3) Inisiatif: kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan.
4) Optimisme: kegigihan dalam memperjuangkan sasaran kendati ada
halangan dan kegagalan.
d. Mengenali emosi orang lain (empati)
Empati merupakan kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh
orang lain, mampu memahami perspektif orang lain, dan menimbulkan
hubungan saling percaya serta mampu menyelaraskan diri dengan berbagai
tipe individu. Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal – sinyal
sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa yang dibutuhkan atau
dikehendaki oleh orang lain.
Menurut Goleman (dalam Yuniani, 2010:19) empati adalah kecerdasan
terhadap perasaan, kebutuhan, dan kepentingan orang lain. Pada tingkat yang
paling rendah, empati mempersyaratkan kemampuan membaca emosi orang
lain; pada tataran yang lebih tinggi, empati mengharuskan kita mengindra dan
47
menanggapi kebutuhan atau perasaan seseorang yang tidak diungkapkan
lewat kata-kata. Ditataran yang paling tinggi, empati adalah menghayati
masalah-masalah atau kebutuhan-kebutuhan yang tersirat dibalik perasaan
seseorang. Empati merupakan ketrampilan dasar untuk semua kecakapan
sosial yang penting untuk bekerja. Kecakapan-kecakapan ini meliputi:
1) Memahami orang lain: mengindra perasaan dan perspektif orang lain, dan
menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka.
2) Orientasi pelayanan: mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi
kebutuhan pelanggan.
3) Mengembangkan orang lain: mengindra kebutuhan orang lain untuk
berkembang dan meningkatkan kemampuan mereka.
4) Mengatasi keragaman: menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan
bermacam-macam orang.
5) Kesadaran politis: mampu membaca arus-arus emosi sebuah kelompok
dan hubungannya dengan kekuasaan.
e. Kemampuan Membina hubungan
Sebagian besar seni membina hubungan merupakan keterampilan
mengelola emosi orang lain. Dasar dari semua hubungan adalah komunikasi.
Komunikasi membentuk koneksi, dan koneksi menghasilkan hubungan.
Orang – orang yang hebat dalam keterampialan ini akan sukses dalam bidang
apapun yang mengandalkan pergaulan yang mulus dengan orang lain.
48
Goleman (dalam Yuniani, 2010:21) menyatakan tanpa memiliki
ketrampilan sosial, seseorang akan mengalami kesulitan dalam pergaulan.
Ketrampilan sosial intinya adalah seni menangani emosi orang lain
merupakan dasar bagi beberapa kecakapan, yaitu antara lain:
1) Pengaruh: menerapkan taktik persuasi secara efektif.
2) Komunikasi: mengirimkan pesan secara jelas dan menyakinkan.
3) Manajemen konflik: merundingkan dan menyelesaikan perbedaan
pendapat.
4) Kepemimpinan: menjadi pemandu dan sumber ilham.
5) Katalisator perubahan: mengawali, mendorong, atau mengelola perubahan.
6) Membangun ikatan: menumbuhkan hubungan yang instrumental.
7) Kolaborasi dan kooperasi: bekerja sama dengan orang lain menuju sasaran
bersama.
8) Kemampuan tim: menciptakan sinergi dalam kerja sama meraih sasaran
kelompok.
2.3.4. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Pemahaman Akuntansi
Memahami akuntansi tidak hanya dibutuhkan IQ yang tingi, namun
dibutuhkan ketelitian, ketenangan dan kesabaran dari siswa tersebut. Sikap
tersebut dapat dimiliki siswa dengan mengelola emosinya dengan kecerdasan
emosional.
Kecerdasan emosional yang ditandai oleh kemampuan mengenali emosi
diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain
49
(empati) dan kemampuan membina hubungan. Sifat – sifat tersebut akan
mempengaruhi perilaku belajar siswa yang nantinya juga dapat mempengaruhi
pemahaman akuntansi siswa.
Siswa dengan pengenalan diri akan lebih mengetahui kelebihan dan
kekurangannya, sehingga siswa tersebut akan lebih mudah mengevaluasi
kekurangannya sendiri dalam menerima pelajaran akuntansi. Dengan kemampuan
pengenalan diri siswa akan lebih tau bagaimana cara agar dia dapat memahami
pelajaran akuntansi.
Siswa dengan kemampuan pengendalian diri mampu mengendalikan
emosinya, membentengi diri dari kebiasaan mencontek. Sehingga dengan
pengendalian diri siswa tersebut akan berusaha menyerap dan memahami materi
akuntansi yang diberikan secara maksimal.
Siswa dengan motivasi tinggi akan lebih semangat dalam menerima
pelajaran dan belajar materi akuntansi. Sehinnga siswa dengan ,otivasi yang tinggi
akan lebih cepat memahami materi pelajaran akuntansi yang diberikan oleh guru.
Siswa dengan empati yang baik akan lebih peka terhadap lingkungan belajarnya,
sehingga ia lebih peka terhadap teman jika teman mengalami kesulitan seperti
teman yang mengalami kesulitan belajar dan memahami pelajaran akuntansi.
Siswa dengan ketrampilan sosial yang baik akan mudah bersosialisasi
dengan teman dan lingkungan. Dengan ketrampilan sosial yang dimiliki, siswa
akan lebih terbuka dan berani bertanya kepada guru atau kepada teman lainnya
apabila dia kurang memahami materi pelajaran yang diterimanya. Sehingga
50
dengan meminta tambahan penjelasan maka dia akan lebih memahami materi
pelajaran akuntansi tersebut.
Kecerdasan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia
akan berhasil dalam kehidupan dan memiliki motivasi dan optimisme untuk
berprestasi. Sedangkan seseorang yang tidak mampu menahan kendali atas
kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merusak
kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada tugas – tugasnya dan memiliki
pikiran yang jernih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional
berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi siswa.
Ha1 = ada pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap pemahaman
akuntansi.
2.4 Kecerdasan spiritual
2.4.1. Pengertian Kecerdasan spiritual
Danah Zohar (2005) menjelaskan bahwa pada akhir abad kedua puluh,
serangkaian data ilmiah terbaru, menunjukkan adanya “Q” jenis ketiga, yaitu
kecerdasan yang kita gunakan untuk mengakses makna yang dalam, nilai – nilai
fundamental dan kesadaran akan adanya tujuan yang abadi dalam hidup, strategi
dan proses berpikir. Kecerdasan spiritual merupakan landasan yang di perlukan
untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan merupakan kecerdasan
tertinggi.
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang kita pakai untuk mengakses
makna, nilai, tujuan terdalam, dan motivasi tertinggi kita. Kecerdasan spiritual
adalah kecerdasan moral kita, yang memberi kita sebuah kemampuan, bawaan
51
untuk membedakan yang benar dengan yang salah. Kecerdasan spiritual adalah
kecerdasan yang kita gunakan untuk membuat kebaikan, kebenaran, keindahan
dan kasih sayang dalam hidup kita. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa,
jika anda membayangkan jiwa sebagai kapasitas dalam diri manusia yang
menyalurkan segala sesuatu dari dimensi – dimensi imajinasi dan kejiwaan yang
lebih dalam dan lebih kaya, ke dalam kehidupan sehari–hari, keluarga,
organisasi, dan institusi (Zohar, 2005 : 41)
Maslow (1954), percaya bahwa manusia memiliki dorongan alami untuk
kesehatan, atau aktualisasi diri. Dia percaya bahwa manusia memiliki dasar,
(biologis dan psikologis) kebutuhan yang harus dipenuhi agar cukup bebas
untuk merasa keinginan untuk tingkat yang lebih tinggi dari realisasi. Dia juga
percaya bahwa organisme memiliki alam, Kapasitas sadar dan bawaan untuk
mencari kebutuhannya. (Maslow 1968). Dengan kata lain, manusia memiliki
internal, alami, dorongan untuk bias menjadi orang terbaik .
"... ia memiliki tekanan dalam dirinya terhadap kesatuan kepribadian,
menuju ekspresi spontan, menuju individualitas penuh dan identitas, arah
melihat kebenaran bukannya buta, ke arah yang kreatif, ke arah yang baik, dan
banyak lagi. Artinya, manusia yang dibangun sehingga ia menekan ke arah
dimana kebanyakan orang akan menyebut nilai yang baik, menuju ketenangan,
kebaikan, keberanian, kejujuran, cinta, tidak egois, dan kebaikan. "(Maslow,
1968, hal. 155.)
Maslow percaya bahwa tidak hanya organisme tahu apa yang dibutuhkan
untuk makan untuk mempertahankan dirinya sehat, tetapi juga orang yang tahu
secara intuitif apa yang dia butuhkan untuk menjadi yang terbaik mungkin, sehat
secara mental dan bahagia "menjadi". Dia berbicara tentang kesadaran yang
lebih tinggi, estetika dan pengalaman puncak, dan Menjadi. Dia menekankan
52
pentingnya perilaku moral dan etika yang akan membawa manusia secara alami
untuk menemukan, menjadi dirinya sendiri.
Menurut Ginanjar dalam Saefullah (2012:65) kecerdasan spiritual adalah
kemampuan untuk memberi makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan
kegiatan, serta mampu menyinergikan IQ, EQ dan SQ secara komprehensif.
Kecerdasan spiritual sangat penting dalam kehidupan manusia karena ia akan
memberikan kemampuan pada manusia untuk membedakan yang baik dengan
yang buruk, memberi manusia rasa moral dan memberi manusia kemampuan
untuk menyesuaikan dirinya dengan aturan–aturan yang baru.
Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall (2002:4) kecerdasan spiritual
adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan
nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa
tidakan atau jalan hidup seseoang lebih bermakna dibanding dengan orang lain.
Zohar dalam bukunya Spiritual Capital (2004:185) mengatakan bahwa SQ
memungkinkan kita untuk melangsungkan “permainan tak terbatas”. SQ
memungkinkan kita untuk bermain dengan batas–batas. SQ membuka peluang
bagi kita untuk mengubah aturan–aturan atau menyusun aturan–aturan baru. SQ
membuat kita bisa mengkritisi apa-yang-ada (what-is) dari sudut pandang apa-
yang-mungkin (what might be). SQ adalah kecerdasan transformatif yang
membuka kemungkinan bagi kita untuk mengubah paradigma lama dan
menemukan paradigma baru. SQ punya kemampuan untuk membingkai pola
53
dan cara lama. SQ juga mempunyai kekuatan untuk meruntuhkan motivasi lama
dan membawa kita ke motivasi yang lebih tinggi.
Dari pengertian–pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
spiritual adalah kemampuan manusia dalam memberi makna dan arti dalam
kehidupan yang dijalaninya serta memahami nilai yang terkandung dari setiap
perbuatan yang dilakukan.
2.4.2. Indikator Kecerdasan spiritual
Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan untuk menghadapi dan
memecahkan persoalan makna dan nilai. Menurut Zohar dan Marshall
(2005:211), aspek-aspek kecerdasan spiritual mencakup hal-hal berikut:
1. Kesadaran diri
Yaitu mengetahui apa yang diyakini dan mengetahui nilai serta hal apa yang
sungguh–sungguh memotivasi. Kesadaran membawa kita bersentuhan
dengan pusat terdalam, memungkinkan untuk menciptakan atau mencipta
ulang diri kita secara terus menerus, membawa kita pada potensi yang tak
terbatas, membuat kita lebih fokus dan acap kali memberi rasa damai yang
dalam. Mengetahui nilai dan tujuan terdalam kita adalah kunci kecerdasan
spiritual dan memungkinkan untuk meningkatkan dan mengendalikan
motivasi–motivasi kita.
2. Spontanitas
Yaitu menghayati dan merespon momen dan semua yang dikandungnya.
Istilah spontaneity berasal dari akar kata bahasa Latin yang sama degan
54
istilah response dan responsibility. Menjadi sangat spontan berarti memiliki
keberanian untuk menempatkan diri kita dalam momen.
3. Terbimbing oleh visi dan nilai.
Yaitu bertindak berdasarkan prinsip dan keyakinan yang dalam dan hidup
sesuai dengannya. Visi itu membuat kita bermimpi, membuat kita merindu
dan memotivasi kita. Visi melahirkan realitas baru memalui pembangkitan
motivasi. Nilai–nilai terdalam kita akan menentukan jati diri kita sebagai
manusia dan meletakkan fondasi bagi jenis–jenis organisasi dan masyarakat
yang akan membangkitkan potensi yang terbaik yang dimiliki oleh manusia.
4. Holisme (kesadaran akan sistem, atau konektivitas)
Holisme adalah kemampuan untuk melihat pola–pola dan hubungan-
hubungan yang lebih luas, sebuah kesanggupan untuk melihat hubungan–
hubungan antar hal yang bekerja secara internal, hubungan-hubungan yang
tumpang tindih dan pengaruh–pengaruh. Holistik adalah satu kemampuan
untuk melihat satu permasalahan dari setiap sisi dan melihat bahwa setiap
persoalan punya setidaknya dua sisi, dan biasanya lebih.
5. Kepedulian
Kepedulian dalam bahasa Latin adalah compassion secara literal berarti “ikut
merasa”. Kepedulian, yang merupakan sebuah kualitas dari empati yang
mendalam bukan hanya mengetahui perasaan orang lain, tetapi ikut
merasakan apa yang mereka rasakan. Kata passion (gairah, semangat) juga
termuat dalam kata compassion. Jika ikut merasakan apa yang dialami
seseorang atau sesuatu, hal itu dapat mengisi batin dengan satu intensitas
55
yang penuh gairah, dan akan mengobarkan jiwa. Lebih jauh lagi, akan
menggerakkan untuk terlibat aktif. Itulah sebabnya mengapa kepedulian
terkait dengan salah satu dari motivasi tertinggi kita, pelayanan yang lebih
tinggi.
6. Merayakan keragaman
Keragaman yang sejati berarti mencintai atau minimal sangat menghargai
orang lain dan pendapat–pendapat yang bertentangan atas dasar pebedaan,
bukannya meremehkan perbedaan–perbedaan itu dan melihat perbedaan
sebagai peluang. Sebuah perayaan akan keragaman mengakui bahwa
pendekatan terbaik untuk memahami sebuah masalah atau untuk
mengembangkan sebuah strategi adalah dengan menampung sebanyak
mungkin sudut pandang. Ini membutuhkan sebuah pengakuan bahwa hal
yang menimbulkan ketidaknyamanan atau yang menentang asumsi–asumsi
seringkali adalah guru terbaik.
7. Independensi terhadap lingkungan
Independensi terhadap lingkungan yaitu satu istilah psikologis yang berarti
kesanggupan untuk menentang orang banyak atau bahkan menentang
keputusan yang sebelumnya dibuat oleh pemikiran diri sendiri. Independensi
terhadap lingkungan berarti teguh, terfokus, tabah, berpikiran independen,
kritis terhadap diri sendiri, berdedikasi, dan berkomitmen. Orang yang
independen terhadap lingkungan bisa tampak keras kepala bisa sangat
subversive (memberontak), tetapi tanpa sikap sikap itu, ide–ide dan budaya
tidak akan pernah bisa mengalami kemajuan.
56
8. Kecenderungan untuk mengajukan pertanyaan fundamental “mengapa?”
Yaitu kebutuhan untuk memahami segala sesuatu, mengetahui intinya. Dasar
untuk mengkritisi apa yang ada. Keingintahuan yang aktif dan kecenderungan
mengajukan pertanyaan fundamental “mengapa?” sangat penting bagi segala
macam semangat ilmiah yang merupakan semangat untuk meneliti terus
menerus. Kebutuhan untuk bertanya “mengapa” lahir dari motivasi kita yang
lebih dalam untuk memahami segala sesuatu, untuk mencapai intinya
(eksplorasi). Pertanyaan jenis itu disertai kecenderungan untuk tidak
menerima begitu saja, menanyakan alasan – alasan, fondasi, atau cara kerja
sesuatu, dan menanyakan apakah sesuatu itu bisa lebih baik atau berbeda.
Menanyakan “mengapa?” juga membawa kita melampaui apa yang ada,
situasi saat ini dan mendorong kita mengekplorasi masa depan. Pertanyaan–
pertanyaan itu memungkinkan kita untuk menghadapi ketidakpastian sebab
kita tidak terlalu takut untuk melangkah maju.
9. Kemampuan untuk membingkai ulang
Pembingkaian–ulang mensyaratkan agar kita menjauh dari satu situasi,
sugesti, strategi, atau masalah guna mencari gambaran yang lebih lengkap,
konteks yang lebih luas. Halangan paling besar untuk membikai ulang
problem–problem adalah pikiran kita sendiri. Sebab, faktanya kebanyakan
dari kita selalu berpikir dalam batas–batas, dalam sejumlah asumsi. Orang
yang bisa membingkai ulang akan lebih visioner, sanggup membayangkan
masa depan yang belum ada, terbuka terhadap kemungkinan–kemungkinan,
sangat kreatif, berpandangan luas, kritis terhadap diri sendiri dan berjiwa
57
petualang. Pada level spiritual, membingkai ulang bisa dipandang sebagai
membawa sesuatu yang baru ke dalam dunia, atau sesuatu yang baru ke
dalam diri anda.
10. Memanfaatkan kemalangan secara positif
Mengambil manfaat dari kemalangan adalah salah satu ciri kecerdasan
spiritual karena sikap itu memungkinkan kita untuk belajar dari kesalahan
dan memanfaatkannya. Kesalahan mengajari kita untuk mengetahui batas –
batas itu, tetapi seringkali untuk melampauinya. Lebih mendalam lagi,
mengambil manfaat dari kelamangan menuntut pengakuan akan sebuah fakta
tragis bahwa tidak semua masalah memiliki solusi, tidak semua perbedaan
dapat didamaikan, biarpun demikian, anda harus mampu untuk tetap
melangkah maju. Pengakuan semacam itu memberikan kearifan mendalam
dan kematangan, sebuah perasaan bahwa kita telah berdamai dengan
kehidupan, atau minimal perasaan bahwa kita telah memberikan perlawanan
yang hebat terhadap kehidupan. Sehingga menghadapi dengan ringan
kegagalan akan membantu membangun kepercayaan mendasar pada
kehidupan dan karena itu membantu memingkatkan kemampuan untuk hidup
bersama ketidakpastian.
11. Rendah hati
Rendah hati yang sehat memberi perasaan bahwa kita adalah pemain dalam
drama besar dan membuat kita lebih sadar akan sifat – sifat baik dan
prestasi– prestasi orang lain yang membantu keberhasilan kita. Pada level
yang lebih spiritual, perasaan rendah hati membuat kita bersentuhan dengan
58
kesadaran bahwa nilai penting sejati dari diri kita muncul dari sesuatu yang
lebih ketimbang ego kita semata. Rendah hati memberi konteks yang lebih
luas dan makna yang lebih dalam hidup. Ini membuat rendah hati sebagai
pasangan bagi rasa syukur,
12. Rasa keterpanggilan
Rasa keterpanggilan adalah pasangan aktif dari memiliki visi. Perasaan
terpanggil itu lebih jauh mendalam ketimbang semata – mata memiliki ambisi
atau tujuan. Sifat esensial dari keterpanggilan adalah perasaan bahwa “hal itu
harus terwujud”. Rasa terpanggil biasanya mengikuti rasa syukur yang
mendalam, sebuah perasaan bahwa saya sudah menerima sangat banyak dan
sekarang saya ingin memberi.
2.4.3. Pengaruh Kecerdasan spiritual Terhadap Pemahaman Akuntansi
Pada dasarnya manusia adalah makhluk spiritual karena selalu terdorong
oleh kebutuhan untuk mengajukan pertanyaan mendasar atau pokok. Kecerdasan
spiritual memungkinkan manusia menjadi kreatif, mengubah aturan dan situasi.
Kecerdasan spiritual memberikan kemampuan membedakan mana yang
baik dan tidak baik. Kecerdasan spiritual memberikan rasa moral, kemampuan
menyesuaikan aturan yang kaku dibarengi dengan pemahaman sampai
batasanya. Seseorang menggunakan kecerdasan spiritual untuk bergulat dengan
hal baik dan jahat, serta untuk membayangkan kemungkinan yang belum
terwujud untuk bermimpi, bercita – cita dan mengangkat diri dari kerendahan
(Zohar, 2002:5). Siswa yang cerdas secara spiritual mampu untuk memecahkan
59
permasalahan–permasalahan dalam keberhasilan belajar termasuk permasalahan
dalam memperoleh pemahaman akuntansi.
Kesadaran diri siswa dapat meningkatkan ataupun mengendalikan motivasi
yang dimiliki oleh siswa dalam mencapai pemahaman akuntansi agar emosi
dalam diri siswa tidak terlalu menggebu-gebu. Spontanitas dapat mendorong
siswa untuk lebih berani untuk bertanya dan lebih percaya diri dalam
mengembangkan kemampuannya untuk meningkatkan pemahaman akuntansi.
Siswa yang terbimbing visi dan nilai biasanya lebis idealistis, tidak egois
dan berdedikasi. Siswa yang terbimbing visi dan nilai biasanya akan disiplin dan
rajin belajar, sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi akuntansi.
Dengan sikap holisme yang dimiliki oleh siswa membuat siswa lebih sensitive
dan merasa ikut bertanggungjawab terhadap suatu masalah. Sehingga siswa
dengan sikap holisme mempunyai rasa tanggung jawab terhadap yang terjadi pada
dirinya seperti apa yang harus dia capai termasuk pemahaman materi akuntansi
yang harus dia kuasai.
Sifat kepedulian siswa membuat siswa lebih peka terhadap lingkungan
sekitarnya. Dengan kepedulian tersebut maka siswa dapat bersama – sama belajar
untuk lebih memahami materi akuntansi. Menghargai keragamana didalam kelas
juga bisa membuat siswa lebih fleksibel, lebih bijaksana, terbuka terhadap
pembelajaran dan mempunyai keinginan untuk berkembang agar lebih bisa
memahami materi akuntansi yang dipelajarinya.
Sikap indepedensi akan membuat siswa lebih mandiri dalam mengambil
keputusan dan tidak mudah dipengaruh oleh lingkungan. Contohnya ketika teman
60
– teman mengajak untuk mencontek dalam ulangan dia akan lebih berani untuk
tidak menyontek dan mengerjakan ulangan sendiri.
Siswa yang senang bertanya “mengapa” menandakan siswa tersebut selalu
ingin tahu apa yang sedang ia pelajari. Siswa tersebut punya rasa penasaran dan
ingin mengetahui materi akuntansi agar dia lebih paham apa yang sedang
dipelajari.
Siswa yang mempunyai kemampuan membingkai ulang mempunyai
pandangan yang luas dan lebih kreatif dalam menaggapi suatu masalah. Sehingga
ketika siswa kurang paham terhadap materi akuntansi yang diberikan, maka siswa
akan mencari cara belajar tersendiri agar dia lebih memahami materi tersebut.
Siswa yang dapat mengambil manfaat dari kemalangannya biasanya tidak
mudah putus asa. Sehingga ketika siswa tersebut mendapatkan nilai yang kurang
memuaskan dalam ulangan akuntansi, siswa tersebut tidak akan putus asa dan
akan berusaha belajar agar nilainya tidak jelek lagi. Dengan kerendahan hati,
siswa tidak mudah puas dan bangga dengan apa yang dia peroleh. Biasanya siswa
seperti ini akan terus belajar dan berusaha memahami materi akuntansi yang
diberikan.
Sikap keterpanggilan membuat siswa lebih membumi. Maksudnya siswa
akan lebih bisa melakukan timbal balik kepada teman dan tidak egois. Siswa akan
lebih suka membantu teman dan memotivasi teman yang kurang memahami
materi akuntansi.
Kecerdasan spiritual akan membimbing siswa agar lebih bisa memaknai
semua yang sudah dia dapatkan dan peroleh dalam mengikuti pelajaran
61
akuntansi. Dari uraian tersebut data disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual
berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi siswa.
Ha2 = ada pengaruh positif kecerdasan spiritual terhadap pemahaman
akuntansi
2.5 Hasil Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang mendukung dalam penelitian ini
diantaranya sebagai berikut:
Tabel 2.3
Daftar Penelitian Terahulu
NO PENELITI JUDUL HASIL
1 M.O
Ogundokun
dan D.A.
Adeyemo
(2010)
Emotional Intelligebce and
Academic Achievement : The
Moderating Influence of
Age, Intrinsic and Extrinsic
Motivation
Kecerdasan emosional, adalah
prediksi kuat yang mempengaruhi
prestasi akademis
2. Aminuddin
Hassan (2009)
Emotional and Spiritual
Intelligences as a Basis for
Evaluating the National
Philosophy of Education
Achievement
Kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual ( SQ )
memainkan peran yang lebih
besar dalam membuat keputusan
dalam konteks apapun .
3 Shieva
Hanum
(2011)
Pengaruh Atribut
Kecerdasan Emosional dan
Perilaku Belajar Terhadap
Tingkat Pemahaman
Akuntansi Pada Mahasiswa
Akuntansi STIE PERBANAS
Surabaya
Secara simultan kecerdasan
emosional dan perilaku belajar
berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman akuntansi. Secara
parsial hanya atribut keterampilan
sosial tidak berpengaruh terhadap
tingkat pemahaman akuntansi.
4 Filia rahmi
(2010)
Pengaruh Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan
spiritual, dan Perilaku
Belajar Terhadap Tingkat
Pemahaman Akuntansi
Kecerdasan emosional,
kecerdasan spiritual dan perilaku
belajar berpengaruh terhadap
tingkat pemahaman akuntansi
5 Anggun
Yuniani
(2010)
Pengaruh Kecerdasan
Emosional Terhadap Tingkat
Pemahaman Akuntansi
(Studi empiris Pada
Mahasiswa Akuntansi
UNDIP Semarang),
Variabel pengenalan diri,
pengendalian diri, motivasi
berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman akuntansi
mahasiswa. Sedangkan variabel
empati dan ketrampilan sosial
tidak bepengaruh terhadap tingkat
pemahaman akuntansi
62
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan
terletak pada indikator Pemahaman Akuntansi (Y). Penelitian terdahulu
menggunakan nilai prestasi belajar, sedangkan pada penelitian yang akan
dilakukan menggunakan hasil tes pemahaman akuntansi.
2.6 Kerangka Berpikir
Suharsimi (2009:118) menyatakan bahwa pemahaman (comprehension)
adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates),
menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan
contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa
diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di
antara fakta – fakta atau konsep.
Kemampuan memahami ini menjadi bagian penting dalam mengetahui atau
mempelajari sesuatu. Pemahaman masih lebih tinggi tingkatannya daripada
pengetahuan. Seseorang memiliki pengetahuan atau mengetahui sesuatu, namun
belum pasti ia memahaminya. Tetapi, seseorang yang memiliki pemahaman,
sudah tentu ia mengetahuinya.
Faktor internal yang berperan penting dalam ketercapaian keberhasilan
belajar adalah intelegensi / kecerdasan. Menurut Slamento (2003:56) intelegensi
memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa.
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang berasal juga dari
kata bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligencia” yang berarti kecerdasan,
inteligen, atau keterangan – keterangan (Jayadi, 1985:159). Ahmadi ( 2009:176)
63
juga mendefinisikan intelegensi sebagai situasi kecerdasan pikir, sifat – sifat
perbuatan cerdas.(inteligen). Ada banyak sekali jenis dari kecerdasan. Namun
menurut Danah Zohar (2002) kecerdasan dasar manusia ada 3, yaitu kecedasan
intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual.
Kecerdasan yang sering dibahas dan dikait – kaitkan dengan keberhasilan
belajar adalah kecerdasan intelektual. Namun ada kecerdasan lain yang dapat
mempengaruhi keberhasilan seseorang. Bahkan Daniel Goleman dalam Efendi
(2005:57) menyatakan bahwa “ Setinggi – tingginya, IQ menyumbang kira – kira
20 persen bagi faktor – faktor yang menentukan sukses dalam hidup, maka yang
80 persen diisi oleh kekuatan – kekuatan lain”. Diantaranya adalah kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual.
Kecerdasan emosional menurut Daniel Goleman dalam Saefullah
(2012:181) adalah “kemampuan seseorang mengatur emosinya dengan intelegensi
(to manage our emotional life with intelegence), menjaga keselarasan emosi dan
pengungkapannya (the appropriatenes of emotion and its expression) melalui
keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan
keterampilan sosial”. Kecerdasan emosional yang berkembang baik berarti
kemungkinan besar ia akan berhasil dalam kehidupan dan memiliki motivasi dan
optimisme untuk berprestasi. Sedangkan seseorang yang tidak mampu menahan
kendali atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang
merusak kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada tugas – tugasnya dan
memiliki pikiran yang jernih. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Hanum (2011) yang menyatakan bahwa atribut kecerdasan
64
emosional dan perilaku belajar berpengaruh positif terhadap tingkat pemahaman
akuntansi. Hasil penelitian Nugraha (2013) juga menunjukkan ada pengaruh
antara kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh terhadap
pemahaman akuntansi siswa.
Selain kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual juga mempunyai
pengaruh yang besar dalam kesuksesan hidup seseorang. Kecerdasan spiritual
menurut Danah Zohar dan Ian Marshall (2002:4) adalah kecerdasan untuk
menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan
untuk menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang
lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tidakan atau jalan hidup
seseoang lebih bermakna dibanding dengan orang lain. Indikator kecerdasan
spiritual adalah kesadaran diri, spontanitas,terbimbing oleh visi dan nilai,
holisme, kepedulian, merayakan keragaman, independensi-terhadap-lingkungan,
kecenderungan untuk mengajukan pertanyaan fundamental “mengapa?”,
kemampuan membingkai ulang, memanfaatkan kemalangan secara positif,
rendah hati, dan rasa keterpanggilan.
Kecerdasan spiritual memberikan kemampuan membedakan mana yang
baik dan tidak baik. kecerdasan spiritual memberikan rasa moral, kemampuan
menyesuaikan aturan yang kaku dibarengi dengan pemahaman sampai batasanya.
Seseorang menggunakan kecerdasan spiritual untuk bergulat dengan hal baik dan
jahat, serta untuk membayangkan kemungkinan yang belum terwujud untuk
bermimpi, bercita – cita dan mengangkat diri dari kerendahan (Zohar, 2002 : 5).
65
Spiritualitas siswa yang cerdas mampu membantu dalam pemecahan
permasalahan – permasalahan dalam mencapai keberhasilan belajar, sehingga
siswa dapat bersikap tenang dalam menghadapi masalah – masalah / kendala -
kendala tersebut sehingga kecerdasan spiritual berpengaruh positif terhadap
pemahaman akuntansi siswa. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian
yang dilakukan Rachmi (2010) yang menyatakan bahwa “kecerdasan emosional,
kecerdasan spiritual dan perilaku belajar berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman akuntansi”. Hal ini juga diperkuat dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Hasan (2009) yang menyatakan bahwa “Kecerdasan emosional
dan kecerdasan spiritual (SQ) memainkan peran yang lebih besar dalam
memecahkan masalah dan membuat keputusan dalam konteks apapun”.
Berdasarkan penjelasan diatas diharapkan dengan memiliki kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual yang baik siswa dapat lebih mudah dalam
memperoleh pemahaman akuntansi. Diharapkan pula kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual mempunyai pengaruh yang positif terhadap pemahaman
akuntansi siswa.
Untuk lebih mempermudah ilustrasi pengaruh antara kecerdasan emosional
dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi siswa kelas XI IPS MA
AL ASROR Semarang dapat ditunjukkan dengan bagan berikut :
66
Gambar 3.1
Gambar 2.1
Kerangka Pikir Antara Kecerdasan Emosional dan Kecedasan Spiritual
Terhadap Pemahaman Akuntansi.
Sumber : Danah Zohar &
Ian
Marshal .SPIRITUA
L
KECERDASAN EMOSIONAL
1. mengenali emosi diri
2. mengelola emosi
3. memotivasi diri sendiri
4. mengenali emosi orang
lain (empati)
5. kemampuan membina
hubungan
KECERDASAN
SPIRITUAL 1.Kesadaran diri
2.Spontanitas
3.Terbimbing oleh visi dan nilai
4.Holisme
5.Kepedulian
6.Merayakan keragaman
7.Independensi-terhadap-lingkungan
8.Kecenderungan untuk mengajukan
pertanyaan fundamental
“mengapa?”
9.Kemampuan membingkai ulang
10. Memanfaatkan kemalangan secara
positif
11. Rendah hati
NILAI TES PEMAHAMAN
AKUNTANSI SISWA 1. Meggambarkan siklus
akuntansi perusahaan jasa.
2. Mencotohkan transaksi
keuangan perusahaan jasa
3. Mengklasifikasi transaksi
perusahaan jasa
4. Menginterprestasikasn
laporan keuangan
perusahaan jasa
5. Menjodohkan konsep
dasar akuntansi
perusahaan jasa
Sumber : Daniel Goleman.
Kecerdasa
n
67
2.7 HIPOTESIS
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir tersebut, maka dapat
dirumuskan hipotesis :
1) Ha1 : Ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap pemahaman
akuntansi pada siswa kelas XII IPS MA Al Asror Tahun Pelajaran
2014/2015
2) Ha2 : Ada pengaruh kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi
pada siswa kelas XII IPS MA Al Asror Tahun Pelajaran 2014/2015
3) Ha3 : Ada pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
terhadap pemahaman akuntansi pada siswa kelas XII IPS MA Al Asror
Tahun Pelajaran 2014/2015.
68
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode survei.
Sugiyono (2010:6) menyampaikan “Metode survei ini digunakan untuk
mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi peneliti melakukan
perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner,
tes, wawancara terstruktur dan sebagainya”. Pengambilan data dengan
menggunakan angket dan tes. Data dianalisis menggunakan perhitungan statistik
dengan bantuan program SPSS versi 16.0.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:117). Sedangkan
menurut Suharsimi (2006:130), populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XII IPS MA Al
Asror tahun pelajaran 2014/2015 yang terbagi dalam 2 kelas, yaitu kelas XII IPS
1 dan kelas XII IPS 2. Siswa kelas XII IPS MA Al Asror terdiri dari 68 siswa
dengan rincian sebagai berikut :
69
Table 3.1
Jumlah Siswa Kelas XII IPS MA Al Asror
No Kelas Jumlah Siswa
1 XII IPS 1 35
2 XII IPS 2 33
Total 68
Sumber : MA Al Asror
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 2010:118). Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti (Suharsimi 2006:131). Sampel harus mencerminkan
populasi, oleh karena itu sampel harus bersifat representative.
Tekhnik pengambilan sampel pada penelitian ini mengunakan tekhnik
sampling jenuh. Sampling jenuh adalah tekhnik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sehinga sampel dalam penelitian ini
berjumlah 68. Tekhnik ini dipilih karena jumlah populasi kurang dari 100 dan
peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
N = n
3.3 Variabel penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian (Suharsimi 2006:118). Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2010:60). Dengan demikian, variabel penelitian merupakan fokus atau
objek penelitian yang menarik seseorang untuk dipelajari dan digali secara
mendalam, untuk kemudian ditarik kesimpulan akhirnya. Variabel dalam
Dimana :
N = Populasi
n = sampel
70
penelitian ini dibedakan sebagai berikut :
a. Variabel bebas (X)
Menurut Sugiono (2010:61) variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen
(terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini akan diberi simbol X. Dimana
variabel penelitian ini ada 2, yaitu :
1) Kecerdasan emosional (X1)
Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk menerima,
menilai, mengelola serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain
disekitarnya. Kecerdasan emosional ini sebagai variabel bebas 1
sehingga dalam penelitian ini variabel kecerdasan emosional akan diberi
simbol X1.
2) Kecerdasan Spiritual (X2)
Kecerdasan spiritual adalah kemampuan manusia dalam memberi makna
dan arti dalam kehidupan yang dijalaninya serta memahami nilai yang
terkandung dari setiap perbuatan yang dilakukan. Kecerdasan spiritual
ini sebagai variabel bebas 2 sehingga dalam penelitian ini variabel
kecerdasan spiritual akan diberi simbol X2.
b. Variabel terikat (Y)
Menurut Sugiono (2010:61) variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya varibel bebas. Variabel
71
terikat dalam penelitian ini akan diberi simbol Y.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman Akuntansi.
Pemahaman akuntansi siswa adalah seberapa besar siswa menangkap dan
memahami materi akuntansi yang telah diajarkan oleh guru mereka. Data
pemahaman akuntansi ini diambil dari tes pemahaman akuntansi siswa yang
terdiri dari soal uraian. Tes pemahaman akuntansi ini terdiri dari materi yang telah
diterima siswa sebelumnya yaitu siklus akuntansi perusahaan jasa.
3.4 Metode pengumpulan data
3.4.1 Angket
Menurut Sugiyono (2010:199) angket merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket tersebut
berisikan pernyataan - pernyataan yang nanti dapat dipilih responden sesuai
karakteristik responden tersebut.
Jenis angket dapat bermacam - macam, yakni: angket terbuka, berstruktur
ataupun tertutup. Jenis angket yang akan digunakan adalah angket tertutup.
Penggunaan angket tertutup akan memudahkan responden dalam memberikan
jawaban, karena alternatif jawaban telah tersedia, sehingga untuk menjawabnya
hanya memerlukan waktu yang singkat. Angket diberikan kepada siswa untuk
memperoleh data variabel tingkat kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
siswa.
Pengukuran variabel penelitian menggunakan skala likert. Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
72
kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010:134). Dengan skala likert,
fenomena yang akan diukur (variabel) akan dijabarkan dalam indikator variabel,
untuk kemudian akan menjadi dasar dalam merumuskan butir-butir pertanyaan
atau pernyataan. Pengambilan data berupa angket dilakukan dengan menentukan
pengukuran setiap itemnya yang terdiri dari lima pilihan alternative jawaban dan
mempunyai gradasi positif dan negative.
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban responden diberikan
skor, sebagai berikut :
Tabel 3.2
Penilaian (scoring) Jawaban Resonden
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Setuju (SS) 1
Setuju (S) 4 Setuju (S) 2
Ragu – ragu (RG) 3 Ragu – ragu (RG) 3
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5
Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada seluruh
siswa kelas XII IPS MA AL ASROR tahun ajaran 2014/2015. Pengisian angket
dilakukan di kelas pada jam pelajaran akuntansi atas ijin dari guru mata
pelajaran akuntansi.
3.4.2 Metode Tes
Metode tes digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah proses
pembelajaran. Metode tes ini menggunakan insrumen soal. Instrument soal
adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaan yang
disampaikan kepada responden untuk dijawab. Instrumen soal diberikan kepada
73
siswa untuk memperoleh data pemahaman akuntansi siswa. Instrumen soal dapat
berbentuk soal pilihan ganda atau berupa soal uraian.
Instrumen yang akan digunakan adalah bentuk uraian. Instrumen soal
berisikan pertanyaan tentang materi akuntansi yang sudah mereka terima yaitu
materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Dimana skor jawaban adalah bila
jawaban benar maka skornya 1, sedangkan jika jawaban salah maka skornya 0.
3.5 Instrumen penelitian
3.5.1 Penyusunan instrument penelitian
a) Angket
Angket yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 angket, yaitu
angket kecerdasan emosional dan angket kecerdasan spiritual. Angket yang
akan digunakan bersifat tertutup. Angket tersebut berisikan pernyataan -
pernyataan yang nanti dapat dipilih responden sesuai karakteristik
responden tersebut.
Karena angket dijawab atau diisi sendiri oleh responden, dan peneliti
tidak selalu bertemu langsung dengan responden, maka dalam penyusunan
angket, perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain: (Sukmadinata,
2009:219)
1) Sebelum butir - butir pertanyaan atau pernyataan, ada pengantar dan
petunjuk pengisian. Dalam pengantar dijelaskan maksud pengedaran
angket, jaminan kerahasiaan jawaban, serta ucapan terima kasih kepada
74
responden. Selanjutnya, petunjuk pengisian menjelaskan bagaimana cara
menjawab pertanyaan atau merespon pernyataan yang tersedia.
2) Butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas, menggunakan kata-kata
yang lazim digunakan (populer), kalimat tidak terlalu panjang dan tidak
beranak cucu.
3) Untuk setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur,
disediakan kolom untuk menuliskan jawaban atau respon dari responden
secukupnya.
Angket kecerdasan emosional yang akan digunakan dalam penelitian
ini disusun berdasarkan teori yang diambil dari buku “Emotional
Intelligence” (Kecerdasan Emosional) yang ditulis oleh Daniel Goleman.
Sedangkan untuk angket kecerdasan spiritual yang akan digunakan dalam
penelitian disusun berdasarkan teori yang diambil dari buku “SC Spiritual
Capital Memberdayakan SQ di Dunia Bisnis” yang ditulis oleh Danah
Zohar dan Ian Marshall.
b) Instrumen Soal
Instrumen soal yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk soal
uraian. Instrument soal tersebut berisikan pertanyaan – pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur pemahaman akuntansi siswa.
Langkah langkah yang dilakukan dalam penyusun instrument soal
ini adalah :
75
a Melakukan pembatasan materi yang diujikan pada siswa. materi akuntansi
yang akan diujikan adalah materi yang sudah diterima pada kelas XI IPS
yaitu pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa.
b Menentukan alokasi waktu yang disediakan untuk tes yaitu 45 menit (1JP)
c Menentukan tipe soal yang akan diujikan yaitu tipe soal uraian.
d Menetukan jumlah butir soal
e Menetukan komposisi atau jenjang. Pada tes ini terdiri dari aspek
pemahaman.
f Membuat kisi-kisi soal
g Menulis petunjuk pengerjaan soal, bentuk lembar jawab, kunci jawaban
dan pedoman pemberian skor.
h Menulis butir soal
i Melaksanakan tes uji coba dan menganalisis hasil tes uji coba dalam hal
validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran.
j Memilih item soal yang telah teruji berdasarkan analisis yang telah
dilakukan.
3.5.2 Uji Coba Instrumen
Uji coba instrument dilakukan untuk menguji kualitas instrument yang akan
digunakan untuk penelitian. Untuk mengetahui kualitas instrument maka
instrument harus diuji validitas dan reliabilitas. Instrumen untuk penelitian ini
diujicobakan pada 24 siswa MA Al Islah kelas XII IPS tahun ajaran 2014/2015.
Uji coba dilakukan di MA Al Islah karena MA Al Islah mempunyai kualitas dan
spesifikasi yang sama dengan MA Al Asror.
76
a) Angket
1) Validitas
Validitas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran
menggambarkan segi atau aspek yang diukur (Sukmadinata, 2009:228).
Instrumen yang valid menunjukkan bahwa instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian
ini, validitas angket penelitian diukur dengan menggunakan metode statistik,
yaitu korelasi product moment dari Karl Pearson. Apabila r hitung > r tabel
product moment dengan taraf signifikansi 5%, maka instrument dikatakan
valid, dan sebaliknya, apabila r hitung < r tabel, maka instrumen dikatakan
tidak valid.
Pengujian validitas dilakukan terhadap kuesioner angket yang digunakan
untuk mengetahui variabel kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
dengan melihat korelasi item dengan skor total seluruh item. Pengujian
validitas yang dilaksanakan menggukan SPSS (Statistical Product and
Service Solution) version 16.
Hasil dari uji validitas tersebut kemudian digunakan melihat apakah item
kuesioner tersebut valid atau tidak valid. Item yang tidak valid bisa
diperbaiki atau dibuang.
77
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Angket Kecerdasan Emosional
No Variabel Indikator No. item Nilai Sig. kesimpulan
1
Kecerdasan
Emosional
Mengenali emosi
diri
1 0,000 valid
2 0,000 valid
3 0,000 valid
4 0,000 valid
5 0,000 valid
Mengelola emosi
6 0,000 valid
7 0,000 valid
8 0,000 valid
9 0,000 valid
10 0,000 valid
Memotivasi diri
sendiri
11 0,000 valid
12 0,000 valid
13 0,000 valid
14 0,000 valid
15 0,000 valid
Mengenali emosi
orang lain (empati)
16 0,000 valid
17 0,000 valid
18 0,000 valid
19 0,042 valid
20 0,000 valid
Kemampuan
Membina
Hubungan
21 0,000 valid
22 0,000 valid
23 0,000 valid
24 0,000 valid
25 0,000 valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
78
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Angket Kecerdasan Spiritual
No Variabel Indikator No.
item
Nilai Sig. kesimpulan
1 Kecerdasan
Spiritual Kesadaran diri
1 0,00 valid
2 0,00 valid
3 0,00 valid
Spontanitas
4 0,00 valid
5 0,00 valid
6 0,00 valid
Terbimbing oleh
visi dan nilai
7 0,02 valid
8 0,00 valid
9 0,02 valid
Holisme (kesadaran
akan sistem, atau
konektivitas)
10 0,00 valid
11 0,00 valid
12 0,00 valid
Kepedulian
13 0,00 valid
14 0,00 valid
15 0,00 valid
Merayakan
keragaman
16 0,00 valid
17 0,00 valid
18 0,00 valid
Independensi-
terhadap-
lingkungan
19 0,00 valid
20 0,00 valid
21 0,00 valid
Kecenderungan
untuk mengajukan
pertanyaan
fundamental
“mengapa?
22 0,00 valid
23 0,00 valid
24 0,00 valid
Kemampuan untuk
membingkai ulang
25 0,00 valid
26 0,00 valid
27 0,00 valid
Memanfaatkan
kemalangan secara
positif
28 0,00 valid
29 0,00 valid
30 0,00 valid
Rendah hati
31 0,056 tidak valid
32 0,00 valid
33 0,00 valid
Rasa keterpanggilan
34 0,00 valid
35 0,00 valid
36 0,00 valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
79
Hasil uji validitas pada tabel 3.3 angket kecerdasan emosional
menunjukkan bahwa semua butir angket valid, dan pada table 3.4 angket
kecerdasan spiritual menunjukkan terdapat 1 butir angket yang tidak valid,
yaitu nomor 31. Pernyataan tersebut akan dibuang dan tidak dipergunakan
dalam penelitian, karena sudah terwakili oleh pernyataan yang lain. Selain itu
Sugiyono (2010:203) menyatakan instrumen penelitian yang tidak valid dan
reliabel bila digunakan untuk mengumpulkan data, akan menghasilkan data
yang tidak valid dan reliabel pula.
2) Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil
pengukuran (Sukmadinata, 2009:229). Kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap suatu pertanyaan atau pernyataan
adalah konsisten atau stabil. Suatu instrumen dapat dikatakan memiliki
reliabilitas yang tinggi, apabila instrumen yang digunakan untuk mengukur
aspek yang diteliti dipakai beberapa kali, hasilnya selalu sama atau relatif
sama. Instrumen yang reliabel belum tentu valid, dan instrumen yang valid
belum tentu reliabel. Oleh karenanya, perlu dilakukan pengujian reliabilitas
instrumen penelitian. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen, peneliti
menggunakan reliabilitas internal, yaitu dengan menggunakan rumus
cronbach’s alpa, dimana dalam pelaksanaannya akan dibantu dengan
program SPSS v.16. Metode ini cocok digunakan, karena instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa angket, dengan penskoran berkala,
80
yakni skala 1-5. Instrumen dikatakan reliable, jika nilai cronbach’s alpha
diatas 0,6 (Priyatno, 2011:69).
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Kecerdasan Emosional
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
.985 .990 25
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Dari hasil uji coba reliabilitas angket kecerdasan emosional memperoleh
nilai Cronbach‟s alfa lebih dari 0,6 yaitu sebesar 0,985. Ini berarti angket
kecerdasan emosional dapat dikatakan reliable.
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Kecerdasan Spiritual
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.990 .993 36
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Dari hasil uji coba reliabilitas angket kecerdasan spiritual memperoleh
nilai Cronbach‟s alfa lebih dari 0,6 yaitu sebesar 0,990. Ini berarti angket
kecerdasan spiritual dapat dikatakan reliable.
81
b) Instrument Soal
1) Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesionermampu untuk mengungkapkan sesuatu yang dapat diukur oleh
kuesioner tersebut.
Rumus validitas butir soal :
√
Keterangan :
: Koefisien korelasi biserial
: rerata skor dari subyek yang menjawab yang menjawab betul
bagi item yang dicari validitasnya
: rerata skor total
: standar devisi dari skor total
p : proporsi siswa yang menjawab benar
q : proporsi siswa yang menjawab salah
(Suharsimi 2006:79)
Penghitungan validitas dengan bantuan Ms. Excel. Kemudian hasil Ypbi
dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan α = 5%, jika r hitung
< r tabel, maka instrument dikatakan valid.
82
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Soal Pemahaman
No No Soal r Hitung r Tabel kesimpulan
1 I 0.561 0.404386 valid
2
II
1 0.507 0.404386 valid
3 2 0.754 0.404386 valid
4 3 0.775 0.404386 valid
5 4 0.679 0.404386 valid
6 5 0.800 0.404386 valid
7 6 0.729 0.404386 valid
8 7 0.824 0.404386 valid
9 8 0.804 0.404386 valid
10 9 0.890 0.404386 valid
11 10 0.804 0.404386 valid
12
III
1 0.769 0.404386 valid
13 2 0.604 0.404386 valid
14 3 0.695 0.404386 valid
15 4 0.866 0.404386 valid
16 5 0.652 0.404386 valid
17
IV
1 0.726 0.404386 valid
18 2 0.770 0.404386 valid
19 3 0.647 0.404386 valid
20 4 0.729 0.404386 valid
21 5 0.524 0.404386 valid
22 6 0.734 0.404386 valid
23 7 0.832 0.404386 valid
24 8 0.737 0.404386 Valid
25 9 0.454 0.404386 Valid
26 10 0.459 0.404386 Valid
27 11 0.441 0.404386 Valid
28
V
1 0.546 0.404386 Valid
29 2 0.621 0.404386 Valid
30 3 0.447 0.404386 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
2) Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indicator dari variable atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan jika jawaban
83
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu.
Rumus Reliabilitas KR 20
Keterangan :
: Reliabilitas tes secara keseluruhan
Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( q = p-1)
Jumlah hasil perkalian antara p dan q
Standar deviasi dari tes standar (standar deviasi adalah akar
varian).
Instrumen dikatakan reliabel, jika nilai lebih besar dari 0,6. Uji
reliabel soal menggunakan Microsoft Excel. Hasil perhitungan menunjukkan
angka 0,961. Angka tersebut lebih besar dari 0,6 ini menunjukkan bahwa soal
pemahaman akuntansi dapat dikatakan reliabel.
3) Analisis Daya Pembeda
Menurut Dr Nana Sudjana (2010) menganalisis daya pembeda artinya
mengkaji soal-soal tes dari kesanggupan tes tersebut dalam membedakan
siswa yang termasuk kedalam kategori lemah atau rendah dan kategori kuat
atau tinggi prestasinya.
84
Untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang
pandai, siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok atas
33%, kelompok bawah 33% dan sisanya adalah kelompok tengah. Rumus
yang digunakan adalah :
keterangan:
D = daya pembeda
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA = BA / JA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
JB = BB / JB = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria D, jika D bernilai:
0,00–0,20 : soal jelek
0,20–0,40: soal sedang /
cukup
0,40–0,70 : soal baik
0,70–1,00 : soal baik sekali
Hasil uji coba soal yang telah dilakukan yaitu dari 30 item soal
yang dinyatakan valid terdapat, 14 soal dengan kriteria baik sekali, 14
soal dengan kriteria baik dan 2 soal dengan kriteria sedang/cukup.
Rincian distribusi soal berdasarkan daya pembedanya disajikan pada
tabel 3.8:
85
Tabel 3.8
Distribusi Daya Pembeda Soal
Daya Pembeda
Soal
Nomor Item Soal
Baik Sekali 3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,15,18,20,23
Baik 1,2,13,14,16,17,19,21,22,24,25,26,28,29
Sedang / Cukup 27,30
Jelek -
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
4) Analisis Tingkat Kesulitan
Menurut Dr. Nana Sudjana (2010) menganalisis tingkat kesukaran soal
artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh
soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Cara melakukan
analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = Banyaknyasiswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang
dimaksudkan.
Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh,
makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks kesulitan soal itu
adalah sbb:
0,00 – 0,30 = Soal kategori sukar
86
0,31 – 0,70 = Soal kategori sedang
0,71 – 1,00 = Soal kategori mudah
Hasil dari uji tingkat kesukaran soal menyatakan bahwa dari 30 soal
yang dinyatakan valid, 28 soal dengan kategori sedang, dan 2 soal dengan
kategori sukar. Rincian distribusi soal berdasarkan tingkat kesukarannya
disajikan pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9
Distribusi Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat Kesukaran Soal Nomor Soal
Sukar 1,27
Sedang 2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,
21,22,23,24,25,26,28,29,30
Mudah -
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
3.6 Metode analisis data
3.6.1 Statistik Deskriptif Presentase
Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel
penelitian, yakni : kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan pemahaman
akuntansi. Hal ini dimaksudkan agar para pembaca dapat memahami makna
hasil penelitian yang akan dipaparkan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
penggunaan teknik analisis data ini, antara lain : (Rodiyah, 2010:50)
1) Membuat tabel distribusi jawaban angket dan jawaban instrument soal
87
2) Menentukan skor jawaban responden, berdasarkan ketentuan skor yang
telah ditetapkan, dengan mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif,
3) Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden.
4) Memasukkan skor total ke dalam rumus :
Keterangan :
n = skor empirik (skor yang diperoleh)
N = jumlah total responden
% = tingkat keberhasilan yang dicapai
Berikut hasil perhitungan dari masing - masing variabel :
a. Perhitungan deskriptif variabel kecerdasan emosional
Nilai tertinggi = 125
Nilai Terendah = 25
Range = 100
Total kelas Interval = 5
Panjang Kelas = 100 : 5 = 20
Berdasarkan perhitungan tersebut maka tabel deskripsi variabel
kecerdasan emosional adalah sebagai berikut:
88
Tebel 3.10
Kriteria Variabel Kecerdasan Emosional
Interval Presentase Kriteria
106 - 125 Sangat Baik
86 - 105 Baik
66 - 85 Cukup Baik
46 - 65 Kurang Baik
26 - 45 Tidak Baik
b.Perhitungan deskriptif variabel kecerdasan spiritual
Nilai tertinggi = 175
Nilai Terendah = 35
Range = 140
Total kelas Interval = 5
Panjang Kelas = 140 : 5 = 28
Berdasarkan perhitungan tersebut maka tabel deskripsi variabel
kecerdasan spiritual adalah sebagai berikut:
Tebel 3.11
Kriteria Variabel Kecerdasan Spiritual
Interval Presentase Kriteria
148 - 175 Sangat Tinggi
120 - 147 Tinggi
92 - 119 Sedang
64 - 91 Rendah
36 - 63 Sangat Rendah
c. Perhitungan deskriptif variabel pemahaman akuntansi
Nilai tertinggi = 100
Nilai Terendah = 0
Range = 100
89
Total kelas Interval = 5
Panjang Kelas = 100 : 5 = 20
Berdasarkan perhitungan tersebut maka tabel deskripsi variabel
pemahaman akuntansi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.12
Kriteria Variabel Pemahaman Akuntansi
Interval Presentase Kriteria
81 - 100 Sangat Tinggi
61 - 80 Tinggi
41 - 60 Sedang
21 - 40 Rendah
1 - 20 Sangat Rendah
3.6.2 Statistik Inferensial
3.6.2.1 Uji Asumsi Klasik
Sebelum uji statistik inferensial dilakukan, terlebih dahulu harus
dilakukan uji prasyarat atau uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan
untuk menguji kualitas data. Dalam sebuah model regresi dapat disebut sebagai
model yang baik/sempurna jika model tersebut dapat memenuhi kriteria BLUE
(Best Linier Unbiased Estimator). BLUE dapat dicapai bila telah memenuhi :
a) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang
berdistribusi normal. Cara mengetahui apakah data normal atau tidak dapat
dilihat dari rasio skewness dan rasio kurtosis.
90
Rasio skewness dan rasio kurtosis dapat dijadikan petunjuk apakah
suatu data berdisrtibusi normal atau tidak. Rasio skewness adalah nilai
skewness yang dibagi dengan standar eror skewness. Rasio kurtosis adalah
nilai kurtosis dibagi standar eror kurtosis. Sebagai pedoman, bila rasio
kurtosis dan skewness berada di antara -2 hingga +2, maka berdistribusi
normal (Santoso, 2000:53).
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau melihat
histogram residualnya. “Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas”
(Ghozali, 2011:163). Uji normalitas data juga bisa menggunakan uji statistik
Kolmogrov-Smirnov (K-S) dengan bantuan SPSS for windows release Versi
16.0. jika nilai signifikansi > 0,05 maka data dalam penelitian berdistribusi
normal.
b) Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah beberapa varian
populasi adalah sama atau tidak. Model regresi yang memenuhi persyaratan
adalah dimana terdapat kesamaan varian atau disebut homoskedastisitas.
Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter
plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID
(nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola
91
tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian
melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit.
c) Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan
linier di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi (Sumodiningrat,
2010:257). Multikolinieritas yang tinggi akan mengakibatkan tingginya
ketidaktepatan koefisien-koefisien regresi. Oleh karena itu, mengingat
masalah multikolinearitas sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian,
maka uji multikolinearitas harus dilakukan.
Untuk mengetahui adanya multikolinearitas, dalam penelitian ini
digunakan nilai variance inflaction factor (VIF) dan tolerance value,
melalui bantuan program SPSS v.16. Apabila nilai VIF<10 dan nilai
tolerance> 0,1, maka model regresi bebas dari gejala multikolinearitas
(Priyatno, 2011:288).
d) Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian
pada Statistical Produk and Servise Solution (SPSS) dengan melihat kolom
Linearity pada ANOVA Table pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel
dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikan kurang dari
0,05.
92
3.6.2.2 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui ketergantungan suatu
variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas, sehingga dapat diperoleh
koefisien untuk masing-masing variabel bebas. Teknik ini dipakai untuk
menganalisis pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel
dependen. Pada penelitian ini, digunakan analisis regresi berganda, yakni
dibuat model matematis antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
terhadap pemahaman akuntansi siswa. Adapun bentuk umum analisis regresi
berganda dengan dua variabel, yaitu :
Y = α+β1 X 1+ β2 X 2+e
Keterangan
Y = Pemahaman akuntansi siswa
X 1 = Kecerdasan emosional
X 2 = KecerdasanSpiritual
α = Konstanta/intercept
β = Koefisien regresi variabel X
e = Error disturbance
3.6.2.3 Uji Hipotesis
Uji Hipotesis yang dilakukan dalam regresi berganda (multiple
regression) adalah dua langkah, yakni uji F untuk menguji pengaruh secara
simultan variable-variabel independen, dan uji t untuk menguji pengaruh
93
secara parsial variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Syarat
pengambilan keputusan terhadap hasil pengujian adalah sebagai berikut;
a. Uji F (simultan)
Uji signifikansi simultan digunakan untuk mengetahui apakah semua
variabel bebas mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel terikat.
Dalam penelitian ini Uji F (simultan) digunakan untuk menguji hipotesis
ketiga (H3) yang berbunyi “Ada pengaruh kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi pada siswa kelas XII
IPS MA Al Asror Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis dengan uji F, dapat dilihat
dari beberapa kriteria, antara lain: (Ghozali, 2011:98)
a) Bila nilai F lebih besar dari 4, maka H0 dapat ditolak pada derajat
kepercayaan 5%. Dengan kata lain, hipotesis alternatif diterima,
sehingga semua variabel independen secara serentak dan signifikan
mempengaruhi variabel dependen.
b) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel.
Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka H0 ditolak dan Ha
diterima.
Adapun uji F dilakukan dengan bantuan program SPSS v.16, dengan
kriteria jika nilai Sig lebih kecil dari α , maka Ho ditolak dan jika nilai Sig
lebih besar α maka Ho diterima.
94
b. Uji t (parsial)
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen (Priyatno, 2011:252). Uji
signifikansi parsial digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Dalam
penelitian ini Uji t (parsial) digunakan untuk menguji hipotesis pertama
(H1) dan kedua (H2).
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis dengan uji t, dapat dilihat
dari beberapa kriteria, antara lain : (Ghozali, 2011:99)
a) Bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat
kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0, dapat
ditolak bila nilai t lebih besar dari 2. Dengan demikian, hipotesis
alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen, diterima.
b) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.
Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai
t tabel, hipotesis alternatif diterima. Adapun uji t dilakukan dengan
bantuan program SPSS v.16, dengan kriteria : jika Sig < α = tolak Ho
dan jika Sig > α = terima Ho.
c. Uji Determinasi Simultan (R2)
Uji determinasi simultan digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen melalui
95
regresi linear berganda. Jika hasil koefisien determinasi (adjusted R2)
mendekati 1, maka dapat disimpulkan bahwa semakin kuat variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen. Dengan bantuan
program SPSS v.16, besarnya adjusted R2 sebesar 0,XXX pada output
SPSS, menunjukkan bahwa variabel dependen dipengaruhi oleh variabel
independen sebesar XXX%, sedangkan sisanya (100% - XXX%), dijelaskan
oleh sebab-sebab lain diluar model.
d. Uji Determinasi Parsial (r2)
Untuk mengetahui besarnya kontribusi masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen, maka perlu dicari koefisien
determinasi secara parsial. Dalam penelitian ini, besarnya pengaruh masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen dicari dengan
mengkuadratkan r yang diperoleh dengan bantuan program SPSS v.16.
Dengan bantuan program SPSS v.16, besarnya r2 sebesar 0,XXX pada
output SPSS (atau XXX%), menunjukkan bahwa variabel dependen
dipengaruhi oleh variabel independen sebesar XXX%.
140
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Hasil penelitian yang berjudul Pengaruh Kecerdasan Emosional dan
Kecerdasan Spiritual terhadap Pemahaman Akuntansi siswa kelas XII IPS MA Al
Asror tahun pelajaran 2014/2015 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh positif antara kecerdasan emosional terhadap pemahaman
akuntansi pada siswa kelas XI IPS MA Al Asror tahun pelajaran 2014/2015.
2. Ada pengaruh positif antara kecerdasan spiritual terhadap pemahaman
akuntansi pada siswa kelas XI IPS MA Al Asror tahun pelajaran 2014/2015.
3. Ada pengaruh positif antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
terhadap pemahaman akuntansi pada siswa kelas XI IPS MA Al Asror tahun
pelajaran 2014/2015.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Siswa sebaiknya terus belajar mengelola emosi dirinya dan belajar mengatur
ego nya, selalu memotivasi diri untuk belajar dan selalu mengambil pelajaran
positif dan makna dari semua kejadian.
2. Orang tua siswa dapat mengawasi, membimbing, memberi motivasi dan
menanamkan nilai-nilai kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual agar
141
siswa dapat menata emosi dan hatinya dalam bergaul sehinga mereka merasa
mampu dan tidak ragu-ragu untuk melakukan suatu hal demi kemajuan
mereka sendiri sesuai dengan nilai-nilai yang ada.
3. Pihak guru atau pengajar perlu mempertimbangkan kecerdasan emosional
dan kecerdasan spiritual dalam penyampaian materi maupun evaluasi serta
memakai metode dan media pembelajaran yang dapat meningkatkan
pemahaman siswa.
142
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A, Prasetya, J.T. 1997. Strategi Belajar Mengajar Untuk Fakultas
Tarbiah Komponen MKDK. Bandung : Pustaka Setia.
Anderson, Lorin W. & Krathwohl, David R. 2001. A Taxonomy for Learning,
Teaching and Assessing: a Revision of Bloom’s Taxonomy. New York :
Longman Publishing.
Anni, Chatarina Tri. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press
Amaliyanti. 2013. Pemahaman Siswa Dalam Proses Belajar. http://cirukem.org/
pendidikan-cirukem/penelitian/ (diunduh 5 September 2013 pukul 21.30)
Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Bahtiar. 2009. Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar
Siswa Kelas II SMA Negeri 2 Mataram. Jurnal Insania Vol.14 No.2 Mei-
Ags 2009:254-268.
Dabrowski, Kazimierz.1964. Positive Disintegration. Boston : Little, Brown And
Company.
Dwijayanti, Arie Pangestu. 2009. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Spiritual Dan Kecerdasan Sosial Terhadap
Pemahaman Akuntansi. Skripsi. Jakarta : Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran”.
Efendi, Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21 Kritik MI, EI, SQ, AQ &
Successful Intellegence Atas IQ. Bandung : Alfabeta.
Fatimah, Siti. 2012. Kontribusi Iq (Intelligence Quotient) Dan Eq (Emotional
Quotient)Terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa Kelas X Sma
Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Surakarta :
Universitas Sebelas Maret.
Fauzan, Johan. 2011. Pengaruh Tingkat Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan
Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Prestasi Belajar
Matematika (Studi Penelitian pada Siswa Kelas XII Semester I Program
IPS SMA Negeri 1 Tanjung Brebes Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi.
Tegal : Universitas Pancasakti.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19; Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Goleman, Daniel. 2004. Kecerdasan Emosional. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama
143
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran –ed 1, Cet.9. Jakarta: Bumi
Aksara
Hanum, Shieva. 2011. Pengaruh Atribut Kecerdasan Emosional dan Perilaku
Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa
Akuntansi STIE Perbanas Surabaya. Skripsi. Surabaya : Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Perbanas
http://id.shvoong.com/socialciences/education/2203596pengertianpemahaman/
(diunduh 5 September 2013 pukul 22.00)
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan (diunduh tangga 19 desember 2012 jam
11.40)
http://www Psychologymania.com / 2013/ 06/ pengertian – pemahaman – siswa
.html (diunduh 5 September 2013 pukul 22.30 )
Ian. 2012. Pengertian Pemahaman. http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/
pengertian-pemahaman (diunduh 5 September 2013 pukul 22.00)
Jusub, AL Haryono. 2005. Dasar –Dasar Akuntansi(edisi 6). Yogyakarta: Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Kusmurianto. 2005. Akuntansi Keuangan Dasar. Semarang: UPT UNNES Press
Laidra, Kaiya, Helle Pullmann dan Ju ri Allik. 2007. Personality and Intelligence
As Predictors of Academic Achievement: A Cross-Sectional Study From
Elementary To Secondary School. Estonia : University of Tartu
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda
Karya
Nugraha, Prima Aditya. Pengaruh K ecerdasan Emosional Dan Perilaku Belajar
Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Skripsi. Jember : Universitas
Jember
Partowisastro, Koestoer. 1983. Dinamika dalam Psikologi Pendidikan. (Jilid I).
Jakarta: Erlangga.
Priyatno, Duwi. 2011. Buku Saku SPSS; Analisis Statistik Data Lebih Cepat,
Efisien dan Akurat. Yogyakarta: MediaKom.
Purwanto, M.N. 2010. Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Rachmi, Filia. 2010. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual,
Dan Perilaku Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Skripsi.
Semarang: Universitas Diponegoro.
144
Rifa‟i, Achmad dan Chatrina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang :
Universitas Negeri UNNES Press.
Riyanto, Agus. 2007. Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan
Spiritual (SQ) Terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Ekonomi Siswa
Kelas I SMK Negeri 1. Skripsi. Malang : Universitas Negeri Malang.
Saefulah. 2012. Psikologi Perkembangn dan Pendidikan. Bandung : CV Pustaka
Setia
Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta:PT.Elek
Media Komputindo
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan RD). Bandung: CV. Alfabeta.
Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudjana, Nana. 2010. Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Trihandini, R.A Fabiola Meirnayati, SPsi . 2005. Analisis Pengaruh Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus di Hotel Horison Semarang. Tesis. Semarang :
Universitas Diponegoro.
Tjun, Lauw Tjun, Santi Setawan, Sinta Setiana. 2009. Pengaruh Kecerdasan
Emosional Terhadap Pemahaman Akuntansi Dilihat dari Perspektif
Gender . Jurnal Akuntansi Vol.1 No.2 November 2009:101-118
Undang – Undang Dasar 1945. 2002. Jakarta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta
Ulfa, Widayati Kurnia. 2010. Hubungan Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Sosial Dengan Prestasi
Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran
2009/2010. Skripsi. Semarang : Universitas Sebelas Maret.
Wardhani, Sri. 2008. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs
untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika. Yogyakarta:
145
Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga
Kependidikan Matematika.
Yuniani, Anggun. 2010. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat
Pemahaman Akuntansi. Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro.
Zohar, Danah dan Ian Marshall. 2005. SPIRITUAL CAPITAL :Memberdayakan
SQ di Dunia Bisnis. Bandung : Mizan.
Zohar, Danah dan Ian Marshall. 2002. SQ :Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
Dalam Berfikir Integralistik Dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan..
Bandung : Mizan.
146
LAMPIRAN
147
Lampiran 1
Daftar Nilai Ulangan Semester Genap Mata Pelajaran Akuntansi
Siswa kelas XI IPS MA Al Asror Tahun Ajaran 2013/2014
XI IPS 1 XI IPS 2
No.
Absen
Nilai
1 63
2 57
3 65
4 73
5 80
6 67
7 87
8 65
9 63
10 63
11 63
12 70
13 65
14 72
15 80
16 65
17 70
18 78
19 72
20 75
21 68
22 68
23 55
24 77
25 60
26 75
27 52
28 75
29 63
30 62
31 62
32 68
33 75
No.
Absen
Nilai
1 62
2 72
3 72
4 68
5 60
6 72
7 77
8 72
9 72
10 77
11 67
12 73
13 72
14 57
15 72
16 65
17 70
18 73
19 55
20 52
21 67
22 63
23 77
24 57
25 50
26 82
27 63
28 62
29 62
30 67
31 75
32 65
33 72
34 63
35 58
148
Lampiran 2
Daftar Nama Responden Uji Coba Instrumen
No.
Responden Nama Responden
UC01 Abdul malik
UC02 Adam Kholiq
UC03 Adi Sucipto
UC04 Afdul Hofur
UC05 Ahmad Safi'i
UC06 Idam Kholid
UC07 Imam Sakroni
UC08 Jauhari Nur
UC09 Kasmuan
UC10 Maesaroh
UC11 M. Yusuf Susanto
UC12 Muflihah
UC13 Novia Andriani
UC14 Nurul Huda
UC15 Nurul Uma
UC16 Putri Pratiwi
UC17 Rohmatul Izza
UC18 Siti Muarifah
UC19 Siti Zaenap
UC20 Slamet Mudhasir
UC21 Sulastri
UC22 Ummatul Faizah
UC23 Ulfa
UC24 Zamrutun Nikmah
149
Lampiran 3
Kisi-kisi Uji Coba Angket Penelitian
No Variabel Indikator Jumlah
butir
No.
soal
1 Kecerdasan
emosional
Mengenali emosi diri 5 1,2,3,4,5
Mengelola emosi 5 6,7,8,9,10
Memotivasi diri sendiri 5 11*,12,13,14,15*
Mengenali emosi orang lain (empati) 5 16,17,18,19,20
Kemampuan membina hubungan 5 21,22,23,24,25
2 Kecerdasan
spiritual
Kesadaran diri 3 1,2,3
Spontanitas 3 4,5,6
Terbimbing oleh visi dan nilai 3 7,8,9
Holisme 3 10,11,12
Kepedulian 3 13,14,15*
Merayakan keragaman 3 16,17,18
Independensi-terhadap-lingkungan 3 19,20,21
Kecenderungan untuk mengajukan
pertanyaan fundamental “mengapa?”
3 22,23,24
Kemampuan untuk membingkai ulang 3 25,26,27
Memanfaatkan kemalangan secara
positif
3 28,29,30
Rendah hati 3 31,32,33
Rasa keterpanggilan 3 34,35,36
* = Pernyataan negative
150
Lampiran 4
Kisi – Kisi Uji Coba Soal Pemahaman Akuntansi
No Variabel Indikator Soal Jumlah
butir
No. soal
1 Pemahaman
akuntansi
Siklus
akuntansi
perusahaan
jasa
1. Menjelaskan siklus akuntansi
perusahaan jasa.
1 I
2. Mencotohkan transaksi keuangan
perusahaan jasa
5 III
3. Mengklasifikasi transaksi
perusahaan jasa
11 IV
4. Menginterprestasikasn laporan
keuangan perusahaan jasa
3 V
5. Menjodohkan konsep dasar
akuntansi perusahaan jasa
10 II
151
Instrumen Uji Coba
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
FAKULTAS EKONOMI (FE)
Alamat: Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang,
Telp/Fax. (024) 8508015, website :http://fe.unnes.ac.id
Semarang, 1 Oktober 2014
Kepada
Siswa siswi Kelas XII IPS
MA AL ISLAH
Dengan hormat,
Dalam rangka penelitian untuk menyelesaikan studi Strata 1 pada
Universitas Negeri Semarang dengan judul “Pengaruh Kecerdasan
Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Pemahaman Akuntansi
Siswa kelas XII IPS MA AL ASROR Tahun Pelajaran 2014/2015”, maka
saya mohon kesediaan saudara untuk meluangkan waktu untuk mengisi
instrument uji coba ini.
Pengisian jawaban pada instrumen ini tidak akan mempengaruhi nilai
mata pelajaran apapun pada saat masa studi saudara. Oleh karena itu saya
mengharapkan jawaban sebenarnya secara jujur sesuai dengan keadaan
saudara.
Atas segenap bantuan dan kesediaan saudara dalam pengisian instrumen
uji coba ini, saya ucapkan terimakasih.
Hormat
saya,
Peneliti
Puput NilamSari
Lampiran
5
152
Nim. 7101409039
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah semua nomor dalam kuesioner ini dan jangan ada yang dilewatkan
2. Berikan tanda () untuk jawaban yang anda pilih
3. Pilihan jawaban :
STS : Jika pernyataan tersebut Sangat Tidak Setuju
TS : Jika pernyataan tersebut Tidak Setuju
RG : Jika pernyataan tersebut Ragu - Ragu
S : Jika pernyataan tersebut Setuju
SS : Pernyataan tersebut Sangat Setuju
A. DATA RESPONDEN
Nama :
No.absen :
kelas :
1. Kecerdasan Emosional
No Uraian Jawaban
SS S RG TS STS
I Mengenali Emosi Diri
1 Saya menyukai diri saya apa adanya
2 Saya sering merasa tidak mampu melakukan
sesuatu
3 Saya mempunyai kemampuan untuk
mendapatkan apa yang saya inginkan
4 Saya bisa menyadari apa yang menjadi
kelebihan dan kekurangan saya
5 Saya adalah orang yang perfeksionis
II Mengelola Emosi
6 Saat teman menceritakan rahasianya maka saya
akan menyimpan rahasia itu dan tidak
menceritakan kepada orang lain
7 Saya dapat menghargai pendapat yang berbeda
dari orang lain
8 Saya memikirkan apa yang saya inginkan
sebelum bertindak
9 Demi sasaran lain yang lebih besar, saya dapat
menunda pemuasan kesenangan sesaat saya,
misalnya mengobrol, menonton TV, main game,
153
jalan-jalan, dll
10 Saya segera menyelesaikan pekerjaan yang
sudah saya rencanakan dengan tidak mengulur
waktu
III Motivasi
11 Saya tidak tahu apa yang menjadi tujuan hidup
saya.
12 Saya selalu memiliki sikap optimis (tidak mudah
menyerah) untuk meraih tujuan yang saya inginkan
13 Saya belajar setiap hari walaupun tanpa
diperintah orang lain
14 Saya berani mengambil resiko untuk mencapai
tujuan saya
15 Bila saya memenuhi hambatan dalam mencapai
suatu tujuan, saya akan beralih pada tujuan lain
IV Mengenali Emosi Orang Lain (Empati)
16 Saya selalu mengetahui ketika apa yang saya
lakukan secara tidak sengaja membuat orang
lain tidak senang
17 Saya berusaha menjadi pendengar yang baik dan
memberikan respon (tanggapan) yang positif
18 Saya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh
orang lain, seperti kesedihan dan kebahagiaan
yang mereka rasakan.
19 Saat teman mengajukan suatu pendapat yang
berbeda dengan saya, saya dapat melihat dari
sudut pandang teman tersebut
20 Dalam sebuah organisasi saya dapat melihat
maksud dari sebuah kegiatan yang dilakukan
organisasi tersebut.
V Kemampuan Membina Hubungan
21 Saya lebih suka menjadi pemimpin daripada
mengikuti
22 Dalam menyelesaikan masalah kelompok, saya
lebih senang melakukan musyawarah
23 Saya mampu untuk mengembangkan topik
pembicaraan dengan orang lain
24 Saya mampu bekerja sama dengan kelompok
untuk mencapai tujuan bersama
25 Dalam suatu kelompok, saya selalu menjaga
kekompakan kelompok, agar apa yang
dilakukan oleh kelompok saya dapat maksimal
154
2. Kecerdasan spiritual
no Uraian Jawaban
SS S RG TS STS
I Kesadaran Diri
1 Saya dapat menerima apa yang menjadi
kekurangan saya dengan ikhlas
2 Saya dapat menerima kenyataan yang tidak
sesuai dengan harapan saya
3 Diakhir hari (sebelum tidur) saya merefleksikan
dan mengoreksi peristiwa dan pengalaman yang
saya alami pada hari tersebut
II Spontanitas
4 Saya selalu mengikuti insting saya bahkan jika
itu berarti saya harus mengambil resiko
5 Saya selalu antusias dalam melakukan sesuatu
6 Saya selalu menunjukkan emosi saya yang
sesungguhnya
III Terbimbing Oleh Visi dan Nilai
7 Saya termotivasi oleh cita – cita dan mengabdi
pada nilai – nilai yang lebih tinggi
8 Saya terpanggil untuk “bekerja ekstra” demi
menghasilkan kesempurnaan pada apa pun yang
saya lakukan
9 Saya tahu betul tujuan hidup saya
IV Holisme (kesadaran akan sistem, atau konektivitas)
10 Saya menyelesaikan suatu masalah berdasarkan
pengalaman dari masalah yang sebelumnya
11 Saya sering merasa bahwa masalah - masalah
yang saya alami saling berhubungan
12 Dalam menyelesaikan masalah, saya sering
mencari konteks yang lebih luas sehingga saya
tahu akar permasalahannya dan cara
menyelesaikannya
V Kepedulian
13 Saya bisa merasakan apa yang teman rasakan,
saat dia senang ataupun sedih
14 Saya dapat tetap berempati terhadap kesedihan
orang lain yang pernah melukai saya
15 Saya akan menjaga perasaan saudara saya,
karena saya merasa saudara saya adalah saya.
VI Merayakan Keragaman
16 Dalam suatu acara saya memilih untuk
155
bergabung dengan orang – orang baru dari pada
orang-orang yang sudah saya kenal
17 Saat berbicara dengan orang yang berbeda
pendapat dengan saya, saya dapat melihat dari
sudut pandang orang tersebut
18 Saya dapat berhubungan baik dengan orang lain
yang berbeda pendapat dengan saya
VII Independensi Terhadap Lingkungan
19 Saya akan membela pendirian/pendapat yang
saya rasa benar ketika semua orang disekitar
saya tidak sependapat
20 Saya akan mempertimbangkan dengan hati-hati
dan mendengarkan orang lain sebelum saya
menjalankan cara saya sendiri
21 Saya lebih suka menyendiri
VII
I
Kecenderungan untuk mengajukan pertanyaan fundamental “mengapa?
22 Saya sering tidak puas terhadap penjelasan awal
23 Saya berusaha mengerti makna dibalik sebuah
aturan, kebiasaan dan peristiwa
24 Saya sering memperhatikan sesuatu yang
sedang terjadi dan selalu bertanya – tanya
kenapa itu dapat terjadi
IX Kemampuan Untuk Membingkai Ulang
25 Saya akan keluar dari zona nyaman saya untuk
mencari pengalaman – pengalaman baru
26 Saya cukup baik dalam meninjau pertanyaan –
pertanyaan dari berbagai sudut
27 Saya senang melakukan diskusi dengan
kelompok lain untuk menamperoleh informasi
yang lebih relevan untuk masalah saya
X Memanfaatkan Kemalangan Secara Positif
28 Saya belajar dari kegagalan masa silam dan
melampauinya
29 Ketika saya mempunyai masalah, saya
mempunyai cara – cara untuk
menyelesaikannya dan terus melangkah maju
30 Saya akan bangkit dari masalah dan rasa depresi
saya dengan cepat
XI Rendah Hati
31 Saat melakukan kesalahan, saya akan mengakui
kesalahan saya dengan ksatria
32 Saya selalu terbuka terhadap kritik dan saran
dari orang lain
156
33 Saya menyadari semua kekurangan saya dan
saya akan berusaha untuk memperbaikinya
XII Rasa keterpanggilan
34 Saya ingin agar dalam hidup saya dapat
menciptakan perubahan
35 Saya merasa bahwa saya harus membalas
semua kebaikan orang lain terhadap saya
36 Saat saya mendapatkan hadiah, saya merasa
bahwa saya juga harus menyalurkannya kepada
orang lain yang lebih membutuhkan
157
I. Lengkapi Bagan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Di Bawah Ini Serta Berikan Panah Sesuai Urutan Siklus Akuntansi Yang
Benar !!!
Tahap
pencatatan
Analisis
Bukti
pencatat
an /
Tahap
Pengikhtisaran
B
uk
u
B
Jur
nal
u
m
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Jurnal Pembalik
Neraca Saldo setelh Penutupan
Jurnal Penutup
Kertas Kerja
Jurnal Penyesuaian
Neraca saldo Laporan Laba Rugi
Laporan Perubahan
Modal
Laporan Neraca
Laporan Arus Kas
Tahap
Pelaporan Proses kegiatan
akuntansi
NSSD
158
II. Berikan nomor pada kotak sesuai dengan pasangan yang tepat !
1. Buku harian untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara sistematis dan
kronologis dengan menyebutkan akun yang di debet dan di kredit
2. Perbedaan jumlah pendapatan dan beban
3. Modal awal ditambah laba dikurangi prive
4. Rekening ini jika mengalami kenaikan nilai akan dicatat di kredit
5. Daftar saldo – saldo akhir dari setiap akun dibuku besar baik debet ataupun kredit
6. Dibuat untuk menyesuaikan neraca saldo agar mampu menggambarkan keadaan yang sesuai
7. Bukti pembayaran yang dibuat oleh pihak penerima
8. Untuk menjaga konsistensi pencatatan dengan cara menghilangkan akun – akun tertentu yang
timbul akibat pembuatan jurnal penyesuaian.
9. Mempermudah menyusun Laporan keuangan, mengurangi kesalahan,membantu mengecek
saldo laba rugi
10. Historis, Analisis, Instruktif, Informatif
Modal akhir
Utang
Fungsi jurnal
Fungsi kertas kerja
Jurnal penyesuaian
Neraca saldo
Jurnal
Jurnal pembalik
Laba/ Rugi
Kuitansi
III. Berikan Contoh Transaksi Berdasarkan Pengaruh Perubahan Nilai Yang Ditimbulkan !!!
Contoh:
Bertambahnya aktiva disertai bertambahnya utang = Membeli perlengkapan salon secara kredit sebesar Rp 10.000.000, 00
No Perubahan nilai Contoh transaksi
1 Bertambahnya aktiva disertai berkurangnya
aktiva lainnya
2 Bertambahnya aktiva dan bertambahnya
utang disertai berkurangnya aktiva lainnya
3 Bertambahnya aktiva disertai bertambahnya
modal
4 Berkurangnya aktiva disertai berkurangnya
utang
159
5 Berkurangnya aktiva disertai berkurangnya
modal
IV. Tuliskan Nama Akun Yang Dipengaruhi Oleh Transaksi, Pengaruhnya dan Letak Pencatatannya !!!
No Transaksi Akun yang
dipengaruhi
Bertambah /
berkurang
Debet/
kredit
1 Seorang pemilik usaha salon menambahkan uang pribadinya
untuk menambah modal usahanya
Kas
Modal
Bertambah
Bertambah
Debet
kredit
2 Pembelian meja, kursi, kertas dan tinta, sebagian sudah
dibayar dan sebagian lagi akan dibayar kemudian.
Perlatan
Perlengkapan
Uts
Bertambah
Bertambah
Bertambahurang
Debet
Debet
Kre
redit
3 Membayar tagihan air, telepon, dan listrik salon Beban air
Beban telepon
Beban listrik
Kas
Bertambah
Bertambah
Bertambah
Berkurang
Debet
Debet
Debet
Kredit
4 Karena ada hal yang mendesak, pemilik mengambil uang
perusahaan untuk memenuhi keperluan pribadinya
Prive
Ka
Bertambah
Berkurang
Debet
Kredit
5 Pada akhir bulan diketahui sebagian perlengkapan sudah
terpakai sehingga jumlah perlengkapan tidak sesuai dengan
yang dicatat, sehingga harus disesuaikan,
Beban
perlengkapan
Perlengkapan
(Sebesar
peigunakan)
Bertambah
Berkurang
Debet
Kredit
6 Pada tanggal 31 Desember nilai gedung mengalami
penyusutan sebesar 5 %
Beban peny.
gedung
Akm.
Peny.enyusutan)
Bertambah
Bertambah
Debet
Kredit
160
7 Pada tgl 31 desember 2013 pak agus harus membuat
penyesuaian pencatatan sewa bangunan yang telah
dibayarnya untuk 3 tahun kedepan (pada pencatatan awal
dicatat sebagai harta)
Beban sewa
Sewa dibayar
dimuka
(sebesar sewa
yang telah
digunakan)
Bertambah
Berkurang
Debet
Kredit
8 Gaji karyawan dibayarkan setiap hari sabtu, namun pada
akhir bulan (tutup buku) jatuh pada hari kamis ,maka ada
gaji karyawan yang belum terbayarkan, sehingga harus ada
penyesuaian.
Beban gaji
Utang
gajiterbayar
Bertambah
bertambah
Debet
Kredit
9 Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun
sementara, sehingga perusahaan harus menutup akun
pendapatan
Pendapatan
Ikhtisar laba
rugi
Debet
Kredit
10 Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun
sementara, sehingga perusahaan harus menutup akun – akun
beban
Ikhtisar laba
rugi
Beban xxx
Debet
Kredit
11 Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun
sementara, sehingga perusahaan harus menutup akun prive
modal
prive
Debet
Kredit
V. Susun konsep laporan keuangan berdasarkan akun – akun dibawah ini !
Kas
Piutang usaha
Perlengkapan salon
Peralatan salon
Utang usaha Ana
Modal awal Ana
Modal akhir ana
Prive Ana
Pendapatan jasa
Beban gaji
Beban iklan
Beban listrik dan air
Beban serba-serbi
Gaji yang masih harus dibayar
Beban perlengkapan
Beban penyusutan peralatan
Laba/ rugi
161
Salon Ana
Laporan Laba – Rugi
Per 31 Desember 2004
Salon Ana
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Desember 2004
162
Salon Ana
Neraca
Per 31 Desember 2004
163
Lampiran 6
Tabulasi Data Uji Coba Soal Pemahaman Akuntansi
No Kode
I ii iii iv v
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 total
1 UC01 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 25
2 UC02 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
3 UC03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 27
4 UC04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 27
5 UC05 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 27
6 UC06 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 7
7 UC07 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 8
8 UC08 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 12
9 UC09 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 25
10 UC10 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 6
11 UC11 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
12 UC12 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 18
13 UC13 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
14 UC14 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 12
15 UC15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
16 UC16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 27
17 UC17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
18 UC18 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 4
19 UC19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
20 UC20 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6
21 UC21 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 7
22 UC22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
23 UC23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 8
24 UC24 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 10
jumlah 8 16 15 14 15 14 15 14 15 12 15 13 11 16 13 16 14 15 17 15 16 14 14 12 15 11 8 15 15 12 415
164
Lampiran 7
Tabulasi Data Uji Coba Angket Kecerdasan Emosional
No Kode
I ii iii iv V 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 total
1 UC01 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 5 3 3 3 5 5 1 75
2 UC02 5 1 3 3 5 5 4 4 4 5 5 3 3 5 5 5 3 4 5 5 5 3 3 5 5 103
3 UC03 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 121
4 UC04 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 5 3 3 3 5 3 1 73
5 UC05 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 5 3 3 3 3 3 1 71
6 UC06 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 118
7 UC07 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 121
8 UC08 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 117
9 UC09 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 118
10 UC10 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 119
11 UC11 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 120
12 UC12 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 117
13 UC13 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 5 3 3 3 3 3 1 71
14 UC14 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 122
15 UC15 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 121
16 UC16 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 72
17 UC17 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 5 3 3 3 3 3 1 71
18 UC18 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 121
19 UC19 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 122
20 UC20 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 69
21 UC21 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 121
22 UC22 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 69
23 UC23 3 3 5 3 3 1 3 3 5 5 5 5 3 3 5 3 3 3 5 3 3 3 3 3 1 85
24 UC24 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 118
jumlah 101 97 102 100 102 85 86 89 89 104 104 102 100 102 88 100 99 88 112 99 101 98 102 102 83 2435
165
Lampiran 8
Tabulasi Data Uji Coba Angket Kecerdasan Spiritual
NO KODE
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 UC01 4 3 3 3 4 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 5 3 3 3 3 3 107
2 UC02 4 1 3 3 5 5 4 4 4 5 5 3 3 3 3 5 5 4 4 4 5 5 3 3 5 5 5 5 3 4 5 5 5 3 3 5 146
3 UC03 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 172
4 UC04 5 3 3 5 3 1 5 3 5 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 5 5 3 3 3 3 3 114
5 UC05 3 3 3 3 5 1 3 3 3 5 3 3 5 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 5 3 3 3 3 3 114
6 UC06 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 171
7 UC07 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 170
8 UC08 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 172
9 UC09 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 170
10 UC10 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 170
11 UC11 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 169
12 UC12 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 169
13 UC13 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 5 3 3 3 3 3 112
14 UC14 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 173
15 UC15 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 173
16 UC16 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 105
17 UC17 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 5 3 3 3 3 3 104
18 UC18 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 173
19 UC19 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 173
20 UC20 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 102
21 UC21 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 173
22 UC22 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 173
23 UC23 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 5 3 3 3 3 3 104
24 UC24 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 173
jumlah 105 100 100 101 104 90 90 89 93 105 103 100 102 101 102 104 89 87 88 88 104 104 102 102 104 104 97 104 102 90 115 101 104 102 102 104 3582
166
Lampiran 9
Hasil Uji Validitas Variabel Pemahaman Akuntansi
VALIDITAS
SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
MP 25.50 21.00 23.33 24.07 22.73 24.29 23.13 24.50 23.73 26.50 23.73 24.62 24.09 22.38 25.54 22.06 23.64 23.47 21.59 23.13 21.13 23.71 24.57 24.92 20.93 22.45 23.75 21.67 22.27 21.92
MT 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29 17.29
SD 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35 10.35
(mp - mt)/sd 0.79 0.36 0.58 0.66 0.53 0.68 0.56 0.70 0.62 0.89 0.62 0.71 0.66 0.49 0.80 0.46 0.61 0.60 0.42 0.56 0.37 0.62 0.70 0.74 0.35 0.50 0.62 0.42 0.48 0.45
p 0.33 0.67 0.63 0.58 0.63 0.58 0.63 0.58 0.63 0.50 0.63 0.54 0.46 0.67 0.54 0.67 0.58 0.63 0.71 0.63 0.67 0.58 0.58 0.50 0.63 0.46 0.33 0.63 0.63 0.50
q 0.67 0.33 0.38 0.42 0.38 0.42 0.38 0.42 0.38 0.50 0.38 0.46 0.54 0.33 0.46 0.33 0.42 0.38 0.29 0.38 0.33 0.42 0.42 0.50 0.38 0.54 0.67 0.38 0.38 0.50
√p/q 0.71 1.41 1.29 1.18 1.29 1.18 1.29 1.18 1.29 1.00 1.29 1.09 0.92 1.41 1.09 1.41 1.18 1.29 1.56 1.29 1.41 1.18 1.18 1.00 1.29 0.92 0.71 1.29 1.29 1.00
r 0.56 0.51 0.75 0.78 0.68 0.80 0.73 0.82 0.80 0.89 0.80 0.77 0.60 0.69 0.87 0.65 0.73 0.77 0.65 0.73 0.52 0.73 0.83 0.74 0.45 0.46 0.44 0.55 0.62 0.45
r tabel 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044 0.4044
analisa VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
TINGKAT SOAL
soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
B 8 16 15 14 15 14 15 14 15 12 15 13 11 16 13 16 14 15 17 15 16 14 14 12 15 11 8 15 15 12
JS 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P 0.267 0.533 0.5 0.467 0.5 0.467 0.5 0.467 0.5 0.4 0.5 0.433 0.367 0.533 0.433 0.533 0.467 0.5 0.567 0.5 0.533 0.467 0.467 0.4 0.5 0.367 0.267 0.5 0.5 0.4
ANALISA skr sdg sdg sdg sdg sdg sdg sdg sdg sdg sdg sdg sdg Sdg sdg sdg sdg sdg sdg sdg sdg sdg sdg sdg sdg sdg skr sdg sdg sdg
DAYA BEDA
soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
ba 1 5 3 2 3 2 3 2 3 1 3 2 2 4 1 5 3 3 5 3 5 3 2 2 5 3 2 5 4 4
ja 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
bb 7 11 12 12 12 12 12 12 12 11 12 11 9 12 12 11 11 12 12 12 11 11 12 10 10 8 6 10 11 8
jb 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
d 0.500 0.500 0.750 0.833 0.750 0.833 0.750 0.833 0.750 0.833 0.750 0.750 0.583 0.667 0.917 0.500 0.667 0.750 0.583 0.750 0.500 0.667 0.833 0.667 0.417 0.417 0.333 0.417 0.583 0.333
analisa B B BS BS BS BS BS BS BS BS BS BS B B BS B B BS B BS B B BS B B B C B B C
keterangan Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai
167
Lampiran 10
Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional
N0.
Soal Nilai Total Keterangan
1
Pearson Correlation .962**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
2
Pearson Correlation .800**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
3
Pearson Correlation .911**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
4
Pearson Correlation .956**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
5
Pearson Correlation .980**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
6
Pearson Correlation .974**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
7
Pearson Correlation .900**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
8
Pearson Correlation .900**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
9
Pearson Correlation .768**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
10
Pearson Correlation .942**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
11
Pearson Correlation .942**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
12
Pearson Correlation .911**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
13
Pearson Correlation .956**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
168
14
Pearson Correlation .980**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
15
Pearson Correlation .930**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
16
Pearson Correlation .935**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
17
Pearson Correlation .940**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
18
Pearson Correlation .923**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
19
Pearson Correlation .418*
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.04
N 24
20
Pearson Correlation .918**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
21
Pearson Correlation .962**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
22
Pearson Correlation .926**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
23
Pearson Correlation .737**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
24
Pearson Correlation .857**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
25
Pearson Correlation .965**
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
169
Lampiran 11
Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan Spiritual
N0.
Soal Nilai Total
Keterangan
1
Pearson Correlation 0.864
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.00
N 24
2
Pearson Correlation 0.825
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
3
Pearson Correlation 0.931
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
4
Pearson Correlation 0.823
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
5
Pearson Correlation 0.800
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
6
Pearson Correlation 0.872
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
7
Pearson Correlation 0.610
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.002
N 24
8
Pearson Correlation 0.910
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
9
Pearson Correlation 0.606
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.002
N 24
10
Pearson Correlation 0.882
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
11
Pearson Correlation 0.960
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
12
Pearson Correlation 0.931
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
13
Pearson Correlation 0.842
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
170
14
Pearson Correlation 0.947
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
15
Pearson Correlation 0.964
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
16
Pearson Correlation 0.981
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
17
Pearson Correlation 0.973
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
18
Pearson Correlation 0.892
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
19
Pearson Correlation 0.981
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
20
Pearson Correlation 0.981
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
21
Pearson Correlation 0.981
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
22
Pearson Correlation 0.981
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
23
Pearson Correlation 0.964
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
24
Pearson Correlation 0.964
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
25
Pearson Correlation 0.981
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
26
Pearson Correlation 0.981
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
27
Pearson Correlation 0.829
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
28 Pearson Correlation 0.981
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
171
N 24
29
Pearson Correlation 0.964
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
30
Pearson Correlation 0.700
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
31
Pearson Correlation 0.395 Tidak Valid
Bibuang Sig. (2-tailed) 0.056
N 24
32
Pearson Correlation 0.921
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
33
Pearson Correlation 0.981
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
34
Pearson Correlation 0.964
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
35
Pearson Correlation 0.964
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
36
Pearson Correlation 0.981
Valid Dipakai Sig. (2-tailed) 0.000
N 24
172
Lampiran 12
Hasil Uji Reliabilitas
Reliabilitas variable kecerdasan emosional
Reliabilitas variable kecerdasan spiritual
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on Standar
dized Items
N of Item
s
.990 .993 36
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on Standar
dized Items
N of Item
s
.985 .990 25
173
Lampiran 13
Daftar Nama Responden Penelitian
No Kode
Reponden Nama Responden
1 Res001 Abdul Latif
2 Res002 Ahmad Nadhirul Amien
3 Res003 Ahmad Samsudin
4 Res004 Bekti Gustama Putra
5 Res005 Boby Putra Pratama
6 Res006 Efa Korniyawati
7 Res007 Eka Nurchasanah
8 Res008 Fanisatul Amanah
9 Res009 Febry Fitriyanto
10 Res010 Fina Ismatul Mauidhoh
11 Res011 Habib Andhoni
12 Res012 Hesti Yuliana
13 Res013 Imam Fahrurrozi
14 Res014 Imam Mufasirin
15 Res015 Irsyad Zakiyudin
16 Res016 Juharotul Farida
17 Res017 Khoirotun Nisak
18 Res018 Khoirul Anam
19 Res019 Mamut Taqim
20 Res020 Mega Fitriana Suratno
21 Res021 Mufid Arviyanti
22 Res022 Muhammad Ali
23 Res023 Muhammad An'im A.F.
24 Res024 Nur Wahyuni
25 Res025 Oktarina Sholehah
26 Res026 Ratri Nur Arifah
27 Res027 Renovenda Wildan A.
28 Res028 Rika Kumalasari
29 Res029 Septian Slamet Rifki
30 Res030 Setyo Purnomo
31 Res031 Siti Fadhilah
32 Res032 Siti Nurjanah
33 Res033 Siyadatul Mustakiroh
34 Res034 Uswatul Arifah
35 Res035 Yeni Lutfia
36 Res036 Ahmad Fatchul Mubin
37 Res037 Ahmad Listiyanto
38 Res038 Chalimatul Chasanah
39 Res039 Emi Susanti
No
Kode
Reponden Nama Responden
40 Res040 Fad'uniyatun
41 Res041 Fido Krisnandika Widodo
42 Res042 Fiki Lutfiyan
43 Res043 Frisa Winda Krisnantia
44 Res044 Galang Ian Firmansyah
45 Res045 Iksan Wisnu Saputro
46 Res046 Irfan Nur Achmad
47 Res047 Khalimatus Sakdiyah
48 Res048 Luqman Nurlatif
49 Res049 M. Nuryadi
50 Res050 Mamnukhah Kholiq
51 Res051 Muhamad Misbahul Hadi
52 Res052 Muhammad Arba'i
53 Res053 Muhammad Ibnu Naja
54 Res054 Muhammad Zamzuri
55 Res055 Nikmatul Umma Syarifah
56 Res056 Novitasari
57 Res057 Restu Febyawati
58 Res058 Risky Syah Putra
59 Res059 Safinatul Hasna
60 Res060 Septiani Pratiwi
61 Res061 Siti Isni Anisa
62 Res062 Suryanto
63 Res063 Umi Nur Fauziah
64 Res064 Wahyu Dwi Jayanti
65 Res065 Wahyu Puspitasari
66 Res066 Wisnu Ainun Najib
67 Res067 Yudi Purniawan
68 Res068 Zahra Dinda Nirmala
174
Lampiran 14
Kisi-kisi Angket Penelitian
No Variabel Indikator Jumlah
butir
No.
soal
1 Kecerdasan
emosional
Mengenali emosi diri 5 1,2,3,4,5
Mengelola emosi 5 6,7,8,9,10
Memotivasi diri sendiri 5 11*,12,13,1
4,15*
Mengenali emosi orang lain
(empati)
5 16,17,18,19,
2
0
Kemampuan membina
hubungan
5 21,22,23,24,
2
5
2 Kecerdasan
spiritual
Kesadaran diri 3 1,2,3
Spontanitas 3 4,5,6
Terbimbing oleh visi dan nilai 3 7,8,9
Holisme 3 10,11,12
Kepedulian 3 13,14,15*
Merayakan keragaman 3 16,17,18
Independensi-terhadap-
lingkungan
3 19,20,21
Kecenderungan untuk mengajukan
pertanyaan fundamental “mengapa?”
3 22,23,24
Kemampuan untuk
membingkai ulang
3 25,26,27
Memanfaatkan kemalangan
secara positif
3 28,29,30
Rendah hati 2 31,32
Rasa keterpanggilan 3 33,33,35
Lampiran 15
175
INSTRUMEN PENELITIAN Bagi Siswa / Siswi Kelas XII IPS MA AL ASROR
Oleh
Puput Nilam Sari 7101409039
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
176
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
FAKULTAS EKONOMI (FE)
Alamat: Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang,
Telp/Fax. (024) 8508015, website :http://fe.unnes.ac.id
Semarang, Oktober 2014
Kepada
Siswa siswi Kelas XII IPS
MA AL ASROR
Dengan hormat,
Dalam rangka penelitian untuk menyelesaikan studi Strata 1 pada Universitas
Negeri Semarang dengan judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan
Spiritual Terhadap Pemahaman Akuntansi Siswa Kelas XII IPS MA AL ASROR”,
maka saya mohon kesediaan saudara untuk meluangkan waktu untuk mengisi
instrument penelitian berupa angket dan soal pemahaman ini.
Pengisian jawaban pada instrument penelitian ini tidak akan mempengaruhi nilai
mata pelajaran apapun pada saat masa studi saudara. Oleh karena itu saya
mengharapkan jawaban sebenarnya secara jujur sesuai dengan keadaan saudara.
Atas segenap bantuan dan kesediaan saudara dalam pengisian instrumen
penelitian ini, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Peneliti
Puput NilamSari
Nim. 7101409039
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah semua nomor dalam kuesioner ini dan jangan ada yang dilewatkan
2. Berikan tanda () untuk jawaban yang anda pilih
3. Pilihan jawaban :
STS : Jika pernyataan tersebut Sangat Tidak Setuju
TS : Jika pernyataan tersebut Tidak Setuju
RG : Jika pernyataan tersebut Ragu - Ragu
S : Jika pernyataan tersebut Setuju
SS : Pernyataan tersebut Sangat Setuju
177
A. DATA RESPONDEN
Nama :
No.absen :
kelas :
ANGKET PENELITIAN 1. Kecerdasan Emosional
No Uraian Jawaban
SS S RG TS STS
I Mengenali Emosi Diri
1 Saya menyukai diri saya apa adanya
2 Saya sering merasa tidak mampu melakukan sesuatu
3 Saya mempunyai kemampuan untuk mendapatkan apa
yang saya inginkan
4 Saya bisa menyadari apa yang menjadi kelebihan dan
kekurangan saya
5 Saya adalah orang yang perfeksionis
II Mengelola Emosi
6 Saat teman menceritakan rahasianya maka saya akan
menyimpan rahasia itu dan tidak menceritakan kepada
orang lain
7 Saya dapat menghargai pendapat yang berbeda dari
orang lain
8 Saya memikirkan apa yang saya inginkan sebelum
bertindak
9 Demi sasaran lain yang lebih besar, saya dapat
menunda pemuasan kesenangan sesaat saya, misalnya
mengobrol, menonton TV, main game, jalan-jalan, dll
10 Saya segera menyelesaikan pekerjaan yang sudah saya
rencanakan dengan tidak mengulur waktu
III Motivasi
11 Saya tidak tahu apa yang menjadi tujuan hidup saya.
12 Saya selalu memiliki sikap optimis (tidak mudah
menyerah) untuk meraih tujuan yang saya inginkan
13 Saya belajar setiap hari walaupun tanpa diperintah
orang lain
14 Saya berani mengambil resiko untuk mencapai tujuan
saya
15 Bila saya memenuhi hambatan dalam mencapai suatu
tujuan, saya akan beralih pada tujuan lain
IV Mengenali Emosi Orang Lain (Empati)
178
16 Saya selalu mengetahui ketika apa yang saya lakukan
secara tidak sengaja membuat orang lain tidak senang
17 Saya berusaha menjadi pendengar yang baik dan
memberikan respon (tanggapan) yang positif
18 Saya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang
lain, seperti kesedihan dan kebahagiaan yang mereka
rasakan.
19 Saat teman mengajukan suatu pendapat yang berbeda
dengan saya, saya dapat melihat dari sudut pandang
teman tersebut
20 Dalam sebuah organisasi saya dapat melihat maksud
dari sebuah kegiatan yang dilakukan organisasi
tersebut.
V Kemampuan Membina Hubungan
21 Saya lebih suka menjadi pemimpin daripada
mengikuti
22 Dalam menyelesaikan masalah kelompok, saya lebih
senang melakukan musyawarah
23 Saya mampu untuk mengembangkan topik
pembicaraan dengan orang lain
24 Saya mampu bekerja sama dengan kelompok untuk
mencapai tujuan bersama
25 Dalam suatu kelompok, saya selalu menjaga
kekompakan kelompok, agar apa yang dilakukan oleh
kelompok saya dapat maksimal
2. Kecerdasan spiritual
no Uraian Jawaban
SS S RG TS STS
I Kesadaran Diri
1 Saya dapat menerima apa yang menjadi kekurangan saya
dengan ikhlas
2 Saya dapat menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan
harapan saya
3 Diakhir hari (sebelum tidur) saya merefleksikan dan
mengoreksi peristiwa dan pengalaman yang saya alami pada
hari tersebut
II Spontanitas
4 Saya selalu mengikuti insting saya bahkan jika itu berarti
saya harus mengambil resiko
5 Saya selalu antusias dalam melakukan sesuatu
6 Saya selalu menunjukkan emosi saya yang sesungguhnya
III Terbimbing Oleh Visi dan Nilai
7 Saya termotivasi oleh cita – cita dan mengabdi pada nilai –
179
nilai yang lebih tinggi
8 Saya terpanggil untuk “bekerja ekstra” demi menghasilkan
kesempurnaan pada apa pun yang saya lakukan
9 Saya tahu betul tujuan hidup saya
IV Holisme (kesadaran akan sistem, atau konektivitas)
10 Saya menyelesaikan suatu masalah berdasarkan pengalaman
dari masalah yang sebelumnya
11 Saya sering merasa bahwa masalah - masalah yang saya
alami saling berhubungan
12 Dalam menyelesaikan masalah, saya sering mencari konteks
yang lebih luas sehingga saya tahu akar permasalahannya
dan cara menyelesaikannya
V Kepedulian
13 Saya bisa merasakan apa yang teman rasakan, saat dia
senang ataupun sedih
14 Saya dapat tetap berempati terhadap kesedihan orang lain
yang pernah melukai saya
15 Saya akan menjaga perasaan saudara saya, karena saya
merasa saudara saya adalah saya.
VI Merayakan Keragaman
16 Dalam suatu acara saya memilih untuk bergabung dengan
orang – orang baru dari pada orang-orang yang sudah saya
kenal
17 Saat berbicara dengan orang yang berbeda pendapat dengan
saya, saya dapat melihat dari sudut pandang orang tersebut
18 Saya dapat berhubungan baik dengan orang lain yang
berbeda pendapat dengan saya
VII Independensi Terhadap Lingkungan
19 Saya akan membela pendirian/pendapat yang saya rasa
benar ketika semua orang disekitar saya tidak sependapat
20 Saya akan mempertimbangkan dengan hati-hati dan
mendengarkan orang lain sebelum saya menjalankan cara
saya sendiri
21 Saya lebih suka menyendiri
VII
I
Kecenderungan untuk mengajukan pertanyaan fundamental “mengapa?
22 Saya sering tidak puas terhadap penjelasan awal
23 Saya berusaha mengerti makna dibalik sebuah aturan,
kebiasaan dan peristiwa
24 Saya sering memperhatikan sesuatu yang sedang terjadi dan
selalu bertanya – tanya kenapa itu dapat terjadi
IX Kemampuan Untuk Membingkai Ulang
25 Saya akan keluar dari zona nyaman saya untuk mencari
pengalaman – pengalaman baru
26 Saya cukup baik dalam meninjau pertanyaan – pertanyaan
dari berbagai sudut
27 Saya senang melakukan diskusi dengan kelompok lain
untuk menamperoleh informasi yang lebih relevan untuk
masalah saya
180
X Memanfaatkan Kemalangan Secara Positif
28 Saya belajar dari kegagalan masa silam dan melampauinya
29 Ketika saya mempunyai masalah, saya mempunyai cara –
cara untuk menyelesaikannya dan terus melangkah maju
30 Saya akan bangkit dari masalah dan rasa depresi saya
dengan cepat
XI Rendah Hati
31 Saya selalu terbuka terhadap kritik dan saran dari orang lain
32 Saya menyadari semua kekurangan saya dan saya akan
berusaha untuk memperbaikinya
XI
I
Rasa keterpanggilan
33 Saya ingin agar dalam hidup saya dapat menciptakan
perubahan
34 Saya merasa bahwa saya harus membalas semua kebaikan
orang lain terhadap saya
35 Saat saya mendapatkan hadiah, saya merasa bahwa saya
juga harus menyalurkannya kepada orang lain yang lebih
membutuhkan
181
I. Lengkapi Bagan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Di Bawah Ini Serta Berikan Panah Sesuai Urutan Siklus Akuntansi Yang
Benar !!!
Tahap
pencatatan
Analisis
Bukti
pencatat
an /
Tahap
Pengikhtisaran
B
uk
u
B
Jur
nal
u
m
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Jurnal Pembalik
Neraca Saldo setelh Penutupan
Jurnal Penutup
Kertas Kerja
Jurnal Penyesuaian
Neraca saldo Laporan Laba Rugi
Laporan Perubahan
Modal
Laporan Neraca
Laporan Arus Kas
Tahap
Pelaporan Proses kegiatan
akuntansi
NSSD
182
II. Berikan nomor pada kotak sesuai dengan pasangan yang tepat !
1. Buku harian untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara sistematis dan
kronologis dengan menyebutkan akun yang di debet dan di kredit
2. Perbedaan jumlah pendapatan dan beban
3. Modal awal ditambah laba dikurangi prive
4. Rekening ini jika mengalami kenaikan nilai akan dicatat di kredit
5. Daftar saldo – saldo akhir dari setiap akun dibuku besar baik debet ataupun kredit
6. Dibuat untuk menyesuaikan neraca saldo agar mampu menggambarkan keadaan yang sesuai
7. Bukti pembayaran yang dibuat oleh pihak penerima
8. Untuk menjaga konsistensi pencatatan dengan cara menghilangkan akun – akun tertentu yang
timbul akibat pembuatan jurnal penyesuaian.
9. Mempermudah menyusun Laporan keuangan, mengurangi kesalahan,membantu mengecek
saldo laba rugi
10. Historis, Analisis, Instruktif, Informatif
Modal akhir
Utang
Fungsi jurnal
Fungsi kertas kerja
Jurnal penyesuaian
Neraca saldo
Jurnal
Jurnal pembalik
Laba/ Rugi
Kuitansi
III. Berikan Contoh Transaksi Berdasarkan Pengaruh Perubahan Nilai Yang Ditimbulkan !!!
Contoh:
Bertambahnya aktiva disertai bertambahnya utang = Membeli perlengkapan salon secara kredit sebesar Rp 10.000.000, 00
No Perubahan nilai Contoh transaksi
1 Bertambahnya aktiva disertai berkurangnya
aktiva lainnya
2 Bertambahnya aktiva dan bertambahnya
utang disertai berkurangnya aktiva lainnya
3 Bertambahnya aktiva disertai bertambahnya
modal
4 Berkurangnya aktiva disertai berkurangnya
utang
183
5 Berkurangnya aktiva disertai
berkurangnya modal
IV. Tuliskan Nama Akun Yang Dipengaruhi Oleh Transaksi, Pengaruhnya dan Letak Pencatatannya !!!
No Transaksi Akun yang
dipengaruhi
Bertambah /
berkurang
Debet/
kredit
1 Seorang pemilik usaha salon menambahkan uang pribadinya untuk
menambah modal usahanya
Kas
Modal
Bertambah
Bertambah
Debet
kredit
2 Pembelian meja, kursi, kertas dan tinta, sebagian sudah dibayar dan
sebagian lagi akan dibayar kemudian.
Perlatan
Perlengkapan
Uts
Bertambah
Bertambah
Bertambahurang
Debet
Debet
Kre
redit
3 Membayar tagihan air, telepon, dan listrik salon Beban air
Beban telepon
Beban listrik
Kas
Bertambah
Bertambah
Bertambah
Berkurang
Debet
Debet
Debet
Kredit
4 Karena ada hal yang mendesak, pemilik mengambil uang
perusahaan untuk memenuhi keperluan pribadinya
Prive
Ka
Bertambah
Berkurang
Debet
Kredit
5 Pada akhir bulan diketahui sebagian perlengkapan sudah terpakai
sehingga jumlah perlengkapan tidak sesuai dengan yang dicatat,
sehingga harus disesuaikan,
Beban
perlengkapan
Perlengkapan
(Sebesar
peigunakan)
Bertambah
Berkurang
Debet
Kredit
6 Pada tanggal 31 Desember nilai gedung mengalami penyusutan
sebesar 5 %
Beban peny.
gedung
Akm.
Bertambah
Bertambah
Debet
Kredit
184
Peny.enyusutan)
7 Pada tgl 31 desember 2013 pak agus harus membuat penyesuaian
pencatatan sewa bangunan yang telah dibayarnya untuk 3 tahun
kedepan (pada pencatatan awal dicatat sebagai harta)
Beban sewa
Sewa dibayar
dimuka
(sebesar sewa
yang telah
digunakan)
Bertambah
Berkurang
Debet
Kredit
8 Gaji karyawan dibayarkan setiap hari sabtu, namun pada akhir
bulan (tutup buku) jatuh pada hari kamis ,maka ada gaji karyawan
yang belum terbayarkan, sehingga harus ada penyesuaian.
Beban gaji
Utang
gajiterbayar
Bertambah
bertambah
Debet
Kredit
9 Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun sementara,
sehingga perusahaan harus menutup akun pendapatan
Pendapatan
Ikhtisar laba
rugi
Debet
Kredit
10 Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun sementara,
sehingga perusahaan harus menutup akun – akun beban
Ikhtisar laba
rugi
Beban xxx
Debet
Kredit
11 Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun sementara,
sehingga perusahaan harus menutup akun prive
modal
prive
Debet
Kredit
V. Susun konsep laporan keuangan berdasarkan akun – akun dibawah ini !
Kas
Piutang usaha
Perlengkapan salon
Peralatan salon
Utang usaha Ana
Modal awal Ana
Modal akhir ana
Prive Ana
Pendapatan jasa
Beban gaji
Beban iklan
Beban listrik dan air
Beban serba-serbi
Gaji yang masih harus dibayar
Beban perlengkapan
Beban penyusutan peralatan
Laba/ rugi
185
Salon Ana
Laporan Laba – Rugi
Per 31 Desember 2004
Salon Ana
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Desember 2004
186
Salon Ana
Neraca
Per 31 Desember 2004
187
KUNCI SOAL
188
I. Lengkapi bagan siklus akuntansi perusahaan jasa dibawah ini serta berikan panah sesuai urutan yang benar !!!
Tahap
pencatatan
Analisis
Bukti
pencatat
an /
Tahap
Pengikhtisaran
Buku
Besar
Jurnal
umum
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Jurnal Pembalik
Neraca Saldo setelh Penutupan
Jurnal Penutup
Kertas Kerja
Jurnal Penyesuaian
Neraca saldo Laporan Laba Rugi
Laporan Perubahan Modal
Laporan Neraca
Laporan Arus Kas
Tahap
Pelaporan Proses kegiatan
akuntansi
NSSD
189
II. Berikan nomor pada kotak sesuai dengan pasangan yang tepat !
1. Buku harian untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara sistematis dan
kronologis dengan menyebutkan akun yang di debet dan di kredit
2. Perbedaan jumlah pendapatan dan beban
3. Modal awal ditambah laba dikurangi prive
4. Rekening ini jika mengalami kenaikan nilai akan dicatat di kredit
5. Daftar saldo – saldo akhir dari setiap akun dibuku besar baik debet ataupun kredit
6. Dibuat untuk menyesuaikan neraca saldo agar mampu menggambarkan keadaan yang sesuai
7. Bukti pembayaran yang dibuat oleh pihak penerima
8. Untuk menjaga konsistensi pencatatan dengan cara menghilangkan akun – akun tertentu yang
timbul akibat pembuatan jurnal penyesuaian.
9. Mempermudah menyusun Laporan keuangan, mengurangi kesalahan,membantu mengecek
saldo laba rugi
10. Historis, Analisis, Instruktif, Informatif
Modal akhir
Utang
Fungsi jurnal
Fungsi kertas kerja
Jurnal penyesuaian
Neraca saldo
Jurnal
Jurnal pembalik
Laba/ Rugi
Kuitansi
III. Berikan contoh transaksi berdasarkan pengaruh perubahan nilai yang ditimbulkan dibawah ini !
Contoh:
Bertambahnya aktiva disertai bertambahnya utang = Membeli perlengkapan salon secara kredit sebesar Rp 10.000.000, 00
No Perubahan nilai Contoh transaksi
1 Bertambahnya aktiva disertai
berkurangnya aktiva lainnya
Membeli peralatan kantor secara tunai sebesar Rp 20.000.000
2 Bertambahnya aktiva dan bertambahnya
utang disertai berkurangnya aktiva
lainnya
Membeli peralatan kantor sebesar Rp 20.000.000, baru dibayar Rp
10.000.000, sisanya dibayar kemudian.
3 Bertambahnya aktiva disertai
bertambahnya modal
Penyetoran modal dari pemilik usaha sebesar Rp 200.000.000
4 Berkurangnya aktiva disertai Diterima pelunasan utang dari pelanggan sebesar Rp 10.000
3
4
10
9
6
5
1
8
2
7
190
berkurangnya utang
5 Berkurangnya aktiva disertai berkurangnya
modal
Pemilik usaha mengambil uang untuk keperluan sendiri sebesar Rp
50.000.000
IV. Tuliskan nama akun yang dipengaruhi oleh transaksi, pengaruhnya dan letak pencatatannya !
No Transaksi Akun yang
dipengaruhi
Bertambah
/
berkurang
Debet/
kredit
1 seorang pemilik usaha salon menambahkan uang pribadinya
untuk menambah modal usahanya
Kas
Modal
Bertambah
Bertambah
Debet
kredit
2 pembelian meja, kursi, kertas dan tinta, sebagian sudah dibayar
dan sebagian lagi akan dibayar kemudian.
Perlatan
Perlengkapan
Utang
Kas
Bertambah
Bertambah
Bertambah
Berkurang
Debet
Debet
Kredit
Kredit
3 membayar tagihan air, telepon, dan listrik salon Beban air
Beban telepon
Beban listrik
Kas
Bertambah
Bertambah
Bertambah
Berkurang
Debet
Debet
Debet
Kredit
4 Karena ada hal yang mendesak, pemilik mengambil uang
perusahaan untuk memenuhi keperluan pribadinya
Prive
Kas
Bertambah
Berkurang
Debet
Kredit
5 Pada akhir bulan diketahui sebagian perlengkapan sudah terpakai
sehingga jumlah perlengkapan tidak sesuai dengan yang dicatat,
sehingga harus disesuaikan,
Beban
perlengkapan
Perlengkapan
(Sebesar
perlengkapan
yang
digunakan)
Bertambah
Berkurang
Debet
Kredit
6 Pada tanggal 31 Desember nilai gedung mengalami penyusutan Beban peny. Bertambah Debet
191
sebesar 5 %
gedung
Akm. Peny.
Gedung
(sebesar
penyusutan)
Bertambah Kredit
7 Pada tgl 31 desember 2013 pak agus harus membuat penyesuaian
pencatatan sewa bangunan yang telah dibayarnya untuk 3 tahun
kedepan (pada pencatatan awal dicatat sebagai harta)
Beban sewa
Sewa dibayar
dimuka
(sebesar sewa
yang telah
digunakan)
Bertambah
Berkurang
Debet
Kredit
8 Gaji karyawan dibayarkan setiap hari sabtu, namun pada akhir
bulan (tutup buku) jatuh pada hari kamis ,maka ada gaji karyawan
yang belum terbayarkan, sehingga harus ada penyesuaian.
Beban gaji
Utang gaji
(sebesar gaji
yang belum
terbayar
Bertambah
bertambah
Debet
Kredit
9 Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun sementara,
sehingga perusahaan harus menutup akun pendapatan
Pendapatan
Ikhtisar laba
rugi
Debet
Kredit
10 Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun sementara,
sehingga perusahaan harus menutup akun – akun beban
Ikhtisar laba
rugi
Beban xxx
Debet
Kredit
11 Pada akhir periode perusahaan harus menutup akun sementara,
sehingga perusahaan harus menutup akun prive
modal
prive
Debet
Kredit
192
V. Susun konsep laporan keuangan berdasarkan akun – akun dibawah ini !
Kas
Piutang usaha
Perlengkapan salon
Peralatan salon
Utang usaha Ana
Modal awal Ana
Modal akhir ana
Prive Ana
Pendapatan jasa
Beban gaji
Beban iklan
Beban listrik dan air
Beban serba-serbi
Gaji yang masih harus dibayar
Beban perlengkapan
Beban penyusutan peralatan
Laba/ rugi
193
Salon Ana
Laporan Laba – Rugi
Per 31 Desember 2004
Pendapatan jasa xxx
Beban beban :
Beban gaji xxx
Beban iklan xxx
Beban listrik dan air xxx
Beban serba-serbi xxx
Beban perlengkapan xxx
Beban peny peralatan xxx
Total xxx -
Laba/ rugi xxx
Salon Ana
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Desember 2004
Modal awal xxxx
Laba / rugi xxx
Prive xxx (+/-)
xxx +
modal Akhir
xxx
194
Salon Ana
Neraca
Per 31 Desember 2004
Aktiva lancar Utang usaha
Kas xxx Utang usaha Ana xxx
Piutang usaha xxx
Perlengkapan salon xxx + Modal
Total aktiva lancar xxx Modal Usaha Ana xxx +
Aktiva tetap
Perlatan salon xxx +
Total aktiva tetap xxx +
Total aktiva xxx Total Pasiva xxx
195
Lampiran 16
Surat Keterangan Melakukan Penelitian
196
Lampiran 17
Tabulasi Data Soal Penelitian Variabel Pemahaman Akuntansi
No
Kode
Responden
I ii iii iv v total Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Res001 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 17 57
2 Res002 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 19 63
3 Res003 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 19 63
4 Res004 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 47
5 Res005 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 18 60
6 Res006 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 19 63
7 Res007 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 23 77
8 Res008 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20 67
9 Res009 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 19 63
10 Res010 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 23 77
11 Res011 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 18 60
12 Res012 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 15 50
13 Res013 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 18 60
14 Res014 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 15 50
15 Res015 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 18 60
16 Res016 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 16 53
17 Res017 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 18 60
18 Res018 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 21 70
19 Res019 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 16 53
20 Res020 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 20 67
21 Res021 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 47
22 Res022 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 43
23 Res023 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 20 67
24 Res024 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 14 47
197
25 Res025 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 19 63
26 Res026 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 22 73
27 Res027 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 47
28 Res028 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 15 50
29 Res029 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 16 53
30 Res030 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 50
31 Res031 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 21 70
32 Res032 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 50
33 Res033 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 18 60
34 Res034 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 18 60
35 Res035 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 47
36 Res036 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 18 60
37 Res037 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 53
38 Res038 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 53
39 Res039 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 20 67
40 Res040 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 19 63
41 Res041 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 18 60
42 Res042 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73
43 Res043 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 57
44 Res044 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 50
45 Res045 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 50
46 Res046 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 16 53
47 Res047 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 17 57
48 Res048 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 18 60
49 Res049 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 19 63
50 Res050 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 20 67
51 Res051 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 43
52 Res052 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 43
53 Res053 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 22 73
198
54 Res054 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 13 43
55 Res055 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 21 70
56 Res056 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 17 57
57 Res057 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 17 57
58 Res058 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 17 57
59 Res059 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 22 73
60 Res060 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 17 57
61 Res061 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 21 70
62 Res062 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 47
63 Res063 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 20 67
64 Res064 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 17 57
65 Res065 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 17 57
66 Res066 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 53
67 Res067 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 17 57
68 Res068 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 21 70
jumlah 28 52 57 59 58 67 57 45 56 23 52 67 13 43 27 49 54 61 8 59 62 7 24 9 19 5 3 47 45 39 1195 3983
199
Lampiran 18
Tabulasi Data Penelitian Variabel Kecerdasan Emosional
no Kode
I ii iii iv v
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 total
1 Res001 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 110
2 Res002 5 4 3 3 5 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 3 5 4 5 5 5 4 4 5 5 108
3 Res003 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 119
4 Res004 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 107
5 Res005 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 111
6 Res006 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 116
7 Res007 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 117
8 Res008 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 115
9 Res009 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 113
10 Res010 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 117
11 Res011 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 110
12 Res012 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 107
13 Res013 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 5 5 5 110
14 Res014 4 5 4 4 4 3 5 5 5 5 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 110
15 Res015 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 119
16 Res016 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 5 5 5 4 109
17 Res017 5 4 3 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4 103
18 Res018 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 119
19 Res019 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 111
20 Res020 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 108
21 Res021 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 114
22 Res022 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 102
23 Res023 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 111
24 Res024 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 109
25 Res025 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 3 5 4 5 4 3 3 3 4 104
26 Res026 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 4 3 5 5 4 113
27 Res027 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 109
28 Res028 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 110
200
29 Res029 5 5 5 4 4 3 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 110
30 Res030 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 114
31 Res031 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 116
32 Res032 5 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 110
33 Res033 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 108
34 Res034 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 106
35 Res035 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 117
36 Res036 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 100
37 Res037 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 104
38 Res038 5 4 4 5 3 5 5 3 3 3 5 5 3 3 5 3 5 5 5 3 3 5 3 5 5 103
39 Res039 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 117
40 Res040 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 115
41 Res041 3 5 5 4 4 4 5 5 5 3 3 3 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 109
42 Res042 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 119
43 Res043 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 118
44 Res044 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 109
45 Res045 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 118
46 Res046 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 119
47 Res047 3 3 4 3 4 4 4 5 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 108
48 Res048 3 3 5 3 3 3 3 3 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 105
49 Res049 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 118
50 Res050 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 4 115
51 Res051 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 5 4 3 3 5 5 5 5 4 3 3 5 5 106
52 Res052 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 109
53 Res053 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 114
54 Res054 5 5 3 3 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 105
55 Res055 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 116
56 Res056 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 120
57 Res057 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 107
58 Res058 3 5 5 5 3 5 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 103
59 Res059 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 113
60 Res060 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 3 5 4 5 4 5 5 3 1 100
201
61 Res061 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 113
62 Res062 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 109
63 Res063 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 115
64 Res064 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 118
65 Res065 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 103
66 Res066 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 116
67 Res067 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 115
68 Res068 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 113
Jumlah 308 312 308 307 306 310 280 282 285 298 281 310 307 305 301 301 310 307 316 309 304 303 309 306 299 7564
202
Lampiran 19
Tabulasi Data Penelitian Variabel Kecerdasan Spiritual
No Kode I ii iii iv v vi vii viii ix x xi xii
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 total
1 Res001 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 3 5 4 3 4 3 5 4 5 4 4 5 3 5 3 5 4 4 3 4 144
2 Res002 5 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 3 3 5 5 5 5 3 4 5 5 3 3 5 145
3 Res003 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 164
4 Res004 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 165
5 Res005 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 155
6 Res006 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 163
7 Res007 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 160
8 Res008 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 166
9 Res009 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 163
10 Res010 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 164
11 Res011 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 155
12 Res012 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 145
13 Res013 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 3 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 5 5 4 4 5 151
14 Res014 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 155
15 Res015 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 157
16 Res016 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 150
17 Res017 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 148
18 Res018 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 158
19 Res019 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 157
20 Res020 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 3 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 154
21 Res021 5 5 3 3 4 5 4 5 4 3 5 5 4 4 4 3 4 5 3 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 142
22 Res022 5 4 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 3 3 3 5 4 3 5 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 142
23 Res023 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 3 3 3 3 3 5 5 151
24 Res024 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152
25 Res025 5 5 3 5 3 5 4 5 4 3 5 5 3 5 3 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 158
203
26 Res026 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 154
27 Res027 5 5 3 3 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 5 5 3 4 5 5 3 3 5 152
28 Res028 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 157
29 Res029 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 167
30 Res030 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 3 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 149
31 Res031 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 160
32 Res032 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 154
33 Res033 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 164
34 Res034 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 163
35 Res035 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 141
36 Res036 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 165
37 Res037 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 165
38 Res038 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 151
39 Res039 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 167
40 Res040 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 168
41 Res041 5 5 5 5 4 5 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 161
42 Res042 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 168
43 Res043 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 159
44 Res044 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 159
45 Res045 5 5 3 5 3 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 150
46 Res046 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 164
47 Res047 3 5 3 5 5 5 5 3 5 3 3 5 3 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 158
48 Res048 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 154
49 Res049 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 166
50 Res050 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 149
51 Res051 5 4 3 3 5 5 5 5 4 3 5 4 3 3 5 5 5 5 4 3 5 5 3 3 5 5 5 5 3 4 4 4 3 3 4 145
52 Res052 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 139
53 Res053 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152
54 Res054 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 143
204
55 Res055 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 140
56 Res056 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 162
57 Res057 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 162
58 Res058 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 161
59 Res059 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 169
60 Res060 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 162
61 Res061 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 160
62 Res062 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 5 3 5 5 4 4 4 4 4 150
63 Res063 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 159
64 Res064 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 157
65 Res065 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 155
66 Res066 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 149
67 Res067 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 161
68 Res068 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 160
TOTAL 307 316 301 302 306 311 322 306 303 297 301 310 294 291 301 303 318 301 300 291 304 308 305 300 299 308 319 309 304 278 303 306 297 292 302 10615
133
Lampiran 20
Statistik Deskriptif Variabel Pemahaman Akuntansi
no nama/skor
NILAI keterangan
1 Res001 57 S
2 Res002 63 T
3 Res003 63 T
4 Res004 47 S
5 Res005 60 T
6 Res006 63 T
7 Res007 77 T
8 Res008 67 T
9 Res009 63 T
10 Res010 77 T
11 Res011 60 T
12 Res012 50 S
13 Res013 60 T
14 Res014 50 S
15 Res015 60 T
16 Res016 53 S
17 Res017 60 T
18 Res018 70 T
19 Res019 53 S
20 Res020 67 T
21 Res021 47 S
22 Res022 43 S
23 Res023 67 T
24 Res024 47 S
25 Res025 63 T
26 Res026 73 T
27 Res027 47 S
28 Res028 50 S
29 Res029 53 S
30 Res030 50 S
31 Res031 70 T
32 Res032 50 S
33 Res033 60 T
34 Res034 60 T
35 Res035 47 S
36 Res036 60 T
37 Res037 53 S
134
38 Res038 53 S
39 Res039 67 T
40 Res040 63 T
41 Res041 60 T
42 Res042 73 T
43 Res043 57 S
44 Res044 50 S
45 Res045 50 S
46 Res046 53 S
47 Res047 57 S
48 Res048 60 T
49 Res049 63 T
50 Res050 67 T
51 Res051 43 S
52 Res052 43 S
53 Res053 73 T
54 Res054 43 S
55 Res055 70 T
56 Res056 57 S
57 Res057 57 S
58 Res058 57 S
59 Res059 73 T
60 Res060 57 S
61 Res061 70 T
62 Res062 47 S
63 Res063 67 T
64 Res064 57 S
65 Res065 57 S
66 Res066 53 S
67 Res067 57 S
68 Res068 70 T
TOTAL 3983 ST
Rata-Rata
nilai 59 S
135
Lampiran 21
Statistik Deskriptif Variabel Kecerdasan Emosional (X1)
No Kode
Responden
mengenali emosi diri mengelola emosi memotivasi diri sendiri
1 2 3 4 5 ∑ ket 6 7 8 9 10 ∑ ket 11 12 13 14 15 ∑ ket
1 Res001 4 5 4 5 4 22 SB 4 5 4 5 4 22 SB 3 4 4 5 4 20 B
2 Res002 5 4 3 3 5 20 B 5 4 4 4 3 20 B 4 5 5 5 4 23 SB
3 Res003 5 5 5 4 4 23 SB 5 4 4 4 5 22 SB 4 5 5 5 5 24 SB
4 Res004 4 3 5 5 5 22 SB 4 4 4 4 4 20 B 4 5 4 4 4 21 B
5 Res005 4 4 5 5 5 23 SB 5 5 4 5 4 23 SB 4 5 5 4 5 23 SB
6 Res006 5 5 5 5 5 25 SB 5 3 4 4 5 21 B 4 5 5 5 5 24 SB
7 Res007 5 5 5 5 4 24 SB 4 4 5 5 4 22 SB 5 4 5 4 5 23 SB
8 Res008 4 4 5 5 5 23 SB 5 4 4 4 5 22 SB 4 5 5 4 4 22 SB
9 Res009 5 5 5 5 5 25 SB 5 4 4 4 5 22 SB 4 5 4 5 4 22 SB
10 Res010 5 5 5 5 5 25 SB 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 5 5 22 SB
11 Res011 4 5 4 5 4 22 SB 4 5 4 5 4 22 SB 5 4 4 5 4 22 SB
12 Res012 4 5 4 5 4 22 SB 5 4 4 4 4 21 B 4 4 5 4 4 21 B
13 Res013 4 3 4 3 4 18 B 4 4 4 5 4 21 B 5 5 5 5 5 25 SB
14 Res014 4 5 4 4 4 21 B 3 5 5 5 5 23 SB 4 3 5 4 4 20 B
15 Res015 5 5 5 5 5 25 SB 5 4 4 4 5 22 SB 4 5 4 5 5 23 SB
16 Res016 4 5 4 5 4 22 SB 4 5 4 5 5 23 SB 3 4 4 5 4 20 B
17 Res017 5 4 3 4 5 21 B 4 4 3 5 4 20 B 4 5 5 4 4 22 SB
18 Res018 5 5 5 5 5 25 SB 5 4 4 4 4 21 B 4 5 5 4 5 23 SB
19 Res019 5 5 4 4 5 23 SB 5 4 5 4 5 23 SB 5 5 4 4 4 22 SB
20 Res020 5 4 4 4 5 22 SB 5 5 5 5 3 23 SB 4 5 4 4 4 21 B
21 Res021 5 5 5 5 5 25 SB 5 4 4 4 5 22 SB 5 4 5 5 4 23 SB
22 Res022 4 4 4 3 4 19 B 3 4 5 4 4 20 B 5 4 5 4 3 21 B
23 Res023 5 4 5 3 4 21 B 4 4 4 5 4 21 B 5 5 4 5 5 24 SB
24 Res024 5 5 5 5 4 24 SB 4 4 4 4 4 20 B 4 5 4 5 4 22 SB
25 Res025 4 5 4 5 5 23 SB 4 4 4 4 4 20 B 5 4 4 4 5 22 SB
26 Res026 4 5 5 5 5 24 SB 5 3 5 4 5 22 SB 5 5 5 4 5 24 SB
27 Res027 5 5 3 4 5 22 SB 5 4 4 4 4 21 B 4 4 4 5 5 22 SB
28 Res028 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 4 20 B 5 5 5 5 5 25 SB
29 Res029 5 5 5 4 4 23 SB 3 5 3 5 5 21 B 4 5 5 5 5 24 SB
30 Res030 5 5 4 4 5 23 SB 5 5 4 4 4 22 SB 4 4 4 4 5 21 B
31 Res031 5 5 5 5 5 25 SB 5 3 4 4 5 21 B 4 5 5 5 5 24 SB
32 Res032 5 5 5 5 4 24 SB 5 3 4 4 4 20 B 4 5 4 5 5 23 SB
33 Res033 4 4 5 5 5 23 SB 5 4 4 4 5 22 SB 4 5 5 4 4 22 SB
34 Res034 5 5 5 5 4 24 SB 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 4 20 B
35 Res035 4 5 5 5 4 23 SB 5 5 5 4 4 23 SB 5 5 5 5 5 25 SB
36 Res036 4 4 4 4 3 19 B 5 4 4 4 4 21 B 4 4 4 4 4 20 B
37 Res037 4 4 4 4 4 20 B 4 4 3 3 5 19 B 3 4 4 4 4 19 B
38 Res038 5 4 4 5 3 21 B 5 5 3 3 3 19 B 5 5 3 3 5 21 B
39 Res039 5 5 5 5 5 25 SB 5 4 5 4 5 23 SB 4 5 5 5 5 24 SB
40 Res040 5 5 5 5 5 25 SB 5 4 4 4 5 22 SB 4 5 5 4 4 22 SB
41 Res041 3 5 5 4 4 21 B 4 5 5 5 3 22 SB 3 3 5 4 5 20 B
42 Res042 5 5 5 5 5 25 SB 5 4 4 5 4 22 SB 4 5 5 4 5 23 SB
136
43 Res043 5 5 5 5 5 25 SB 5 4 4 4 4 21 B 4 4 5 4 5 22 SB
44 Res044 4 5 4 5 4 22 SB 4 5 4 5 4 22 SB 3 4 4 5 4 20 B
45 Res045 5 5 5 5 5 25 SB 5 4 4 4 5 22 SB 5 4 5 5 4 23 SB
46 Res046 5 5 5 5 5 25 SB 5 4 4 4 5 22 SB 5 5 5 5 5 25 SB
47 Res047 3 3 4 3 4 17 CB 4 4 5 4 5 22 SB 3 5 4 5 4 21 B
48 Res048 3 3 5 3 3 17 CB 3 3 3 5 5 19 B 5 5 4 5 4 23 SB
49 Res049 5 5 5 5 5 25 SB 5 4 4 4 4 21 B 4 5 5 5 5 24 SB
50 Res050 5 5 4 5 5 24 SB 4 5 5 4 4 22 SB 5 5 4 4 5 23 SB
51 Res051 5 4 4 4 5 22 SB 5 4 4 4 3 20 B 4 5 5 4 3 21 B
52 Res052 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 5 21 B 4 5 5 4 3 21 B
53 Res053 5 4 5 4 5 23 SB 5 5 4 5 4 23 SB 4 5 5 4 5 23 SB
54 Res054 5 5 3 3 5 21 B 4 4 4 3 4 19 B 3 4 4 4 4 19 B
55 Res055 5 5 5 5 5 25 SB 5 3 4 4 5 21 B 4 5 5 5 5 24 SB
56 Res056 5 5 5 5 5 25 SB 5 4 4 4 5 22 SB 4 5 4 5 5 23 SB
57 Res057 4 4 5 5 5 23 SB 5 4 4 4 4 21 B 4 4 4 4 4 20 B
58 Res058 3 5 5 5 3 21 B 5 3 5 4 5 22 SB 3 4 4 4 4 19 B
59 Res059 5 5 5 4 4 23 SB 5 4 4 4 5 22 SB 4 4 4 5 5 22 SB
60 Res060 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 4 20 B 5 4 4 4 3 20 B
61 Res061 5 5 5 5 5 25 SB 5 4 4 4 5 22 SB 4 4 5 5 5 23 SB
62 Res062 5 5 4 5 4 23 SB 5 5 5 4 5 24 SB 4 4 4 3 3 18 B
63 Res063 5 5 5 5 5 25 SB 5 4 5 4 5 23 SB 4 5 4 5 4 22 SB
64 Res064 5 5 5 5 5 25 SB 5 4 4 4 5 22 SB 4 4 5 5 5 23 SB
65 Res065 4 4 4 4 4 20 B 5 4 4 4 5 22 SB 4 4 4 5 4 21 B
66 Res066 5 5 5 5 5 25 SB 5 4 4 4 4 21 B 4 5 5 5 5 24 SB
67 Res067 4 4 5 5 5 23 SB 5 4 4 4 5 22 SB 4 5 5 4 4 22 SB
68 Res068 4 4 4 4 4 20 B 4 4 5 4 4 21 B 4 5 5 5 5 24 SB
TOTAL
308 312 308 307 306 1541 SB 310 280 282 285 298 1455 SB 281 310 307 305 301 1504 SB
Rata-rata 23 SB Rata-rata 21 SB Rata-rata 22 SB
137
No
Kode Responden
Empati kemampuan membina hubungan total Ket
16 17 18 19 20 ∑ ket 21 22 23 24 25 ∑ ket
1 Res001 5 5 4 5 4 23 SB 5 5 4 5 4 23 SB 110 SB
2 Res002 3 5 4 5 5 22 SB 5 4 4 5 5 23 SB 108 SB
3 Res003 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 5 25 SB 119 SB
4 Res004 4 4 5 5 4 22 SB 4 4 5 5 4 22 SB 107 SB
5 Res005 4 4 4 4 5 21 B 4 5 4 4 4 21 B 111 SB
6 Res006 5 4 4 5 5 23 SB 5 5 5 4 4 23 SB 116 SB
7 Res007 4 5 5 5 5 24 SB 5 5 5 5 4 24 SB 117 SB
8 Res008 5 5 5 5 5 25 SB 4 4 5 5 5 23 SB 115 SB
9 Res009 4 4 4 5 4 21 B 5 4 4 5 5 23 SB 113 SB
10 Res010 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 5 25 SB 117 SB
11 Res011 4 5 4 5 4 22 SB 5 5 4 4 4 22 SB 110 SB
12 Res012 4 4 4 4 5 21 B 5 5 4 4 4 22 SB 107 SB
13 Res013 4 5 5 5 4 23 SB 5 3 5 5 5 23 SB 110 SB
14 Res014 5 5 5 5 5 25 SB 4 4 5 4 4 21 B 110 SB
15 Res015 5 5 5 5 4 24 SB 5 5 5 5 5 25 SB 119 SB
16 Res016 4 5 4 5 4 22 SB 3 5 5 5 4 22 SB 109 SB
17 Res017 4 3 4 5 5 21 B 4 4 4 3 4 19 B 103 B
18 Res018 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 5 25 SB 119 SB
19 Res019 5 5 5 4 4 23 SB 4 4 4 4 4 20 B 111 SB
20 Res020 4 5 4 3 4 20 B 4 4 5 5 4 22 SB 108 SB
21 Res021 4 4 4 4 4 20 B 4 5 5 5 5 24 SB 114 SB
22 Res022 4 5 5 4 5 23 SB 4 3 4 4 4 19 B 102 B
23 Res023 5 4 4 5 4 22 SB 5 5 5 4 4 23 SB 111 SB
24 Res024 4 4 4 5 4 21 B 4 4 5 5 4 22 SB 109 SB
25 Res025 5 3 5 4 5 22 SB 4 3 3 3 4 17 CB 104 B
26 Res026 5 5 4 5 3 22 SB 4 3 5 5 4 21 B 113 SB
27 Res027 4 5 4 4 5 22 SB 4 5 5 4 4 22 SB 109 SB
28 Res028 5 5 5 5 5 25 SB 4 4 4 4 4 20 B 110 SB
29 Res029 5 4 4 4 4 21 B 4 4 5 4 4 21 B 110 SB
30 Res030 4 5 5 5 5 24 SB 4 5 5 5 5 24 SB 114 SB
31 Res031 5 4 4 5 5 23 SB 5 5 5 4 4 23 SB 116 SB
32 Res032 4 5 4 4 5 22 SB 4 4 4 4 5 21 B 110 SB
33 Res033 5 4 4 4 4 21 B 4 4 4 4 4 20 B 108 SB
34 Res034 4 4 4 5 4 21 B 4 4 4 4 5 21 B 106 SB
35 Res035 4 5 5 5 5 24 SB 5 5 4 4 4 22 SB 117 SB
36 Res036 4 5 4 4 3 20 B 4 4 4 4 4 20 B 100 B
37 Res037 4 4 4 4 5 21 B 5 5 5 5 5 25 SB 104 B
38 Res038 3 5 5 5 3 21 B 3 5 3 5 5 21 B 103 B
39 Res039 4 5 4 5 4 22 SB 5 4 5 5 4 23 SB 117 SB
40 Res040 4 5 5 4 5 23 SB 5 4 5 5 4 23 SB 115 SB
41 Res041 5 4 5 4 5 23 SB 4 5 5 4 5 23 SB 109 SB
42 Res042 5 5 5 5 5 25 SB 4 5 5 5 5 24 SB 119 SB
43 Res043 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 5 25 SB 118 SB
138
44 Res044 4 5 4 5 4 22 SB 5 5 4 5 4 23 SB 109 SB
45 Res045 5 4 5 4 5 23 SB 5 5 5 5 5 25 SB 118 SB
46 Res046 4 5 5 5 5 24 SB 4 5 4 5 5 23 SB 119 SB
47 Res047 5 5 5 5 4 24 SB 5 4 5 5 5 24 SB 108 SB
48 Res048 5 4 5 5 4 23 SB 5 5 4 4 5 23 SB 105 B
49 Res049 4 4 5 5 5 23 SB 5 5 5 5 5 25 SB 118 SB
50 Res050 5 5 5 5 4 24 SB 5 3 5 5 4 22 SB 115 SB
51 Res051 3 5 5 5 5 23 SB 4 3 3 5 5 20 B 106 SB
52 Res052 4 5 5 5 5 24 SB 5 3 5 5 5 23 SB 109 SB
53 Res053 4 5 4 5 5 23 SB 4 5 4 5 4 22 SB 114 SB
54 Res054 4 5 5 5 5 24 SB 5 5 4 4 4 22 SB 105 B
55 Res055 5 4 4 5 5 23 SB 5 5 5 4 4 23 SB 116 SB
56 Res056 5 5 5 5 5 25 SB 5 5 5 5 5 25 SB 120 SB
57 Res057 5 4 5 4 5 23 SB 4 4 4 4 4 20 B 107 SB
58 Res058 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 5 21 B 103 B
59 Res059 5 5 5 4 4 23 SB 5 5 5 4 4 23 SB 113 SB
60 Res060 5 3 5 4 5 22 SB 4 5 5 3 1 18 B 100 B
61 Res061 4 4 4 4 5 21 B 5 5 4 4 4 22 SB 113 SB
62 Res062 4 4 4 5 5 22 SB 5 5 4 4 4 22 SB 109 SB
63 Res063 5 5 4 5 4 23 SB 5 4 5 4 4 22 SB 115 SB
64 Res064 5 4 5 5 5 24 SB 4 5 5 5 5 24 SB 118 SB
65 Res065 4 4 4 4 4 20 B 4 4 4 4 4 20 B 103 B
66 Res066 4 5 4 4 4 21 B 5 5 5 5 5 25 SB 116 SB
67 Res067 5 5 5 5 5 25 SB 4 4 5 5 5 23 SB 115 SB
68 Res068 5 5 4 5 5 24 SB 4 5 5 5 5 24 SB 113 SB
TOTAL
301 310 307 316 309 1543 SB 304 303 309 306 299 1521 SB 7564 SB
Rata-rata 23 SB Rata-rata 22 SB 111.235 SB
Descriptive Statistics
N
Ra
ng
e
Mi
ni
mu
m
Ma
xim
um
M
ea
n
Std.
Deviati
on
Va
ria
nc
e
K.EMOSIO
NAL 68
20
.0
0
10
0.0
0
120
.00
1.
11
24
E2
5.3002
9
28
.0
93
Valid N
(listwise) 68
139
Lampiran 22
Statistik Deskriptif Variabel Kecerdasan Spiritual (X2) No
Kode Responden
kesadaran diri spontanitas terbimbing oleh visi holisme
1 2 3 ∑ ket 4 5 6 ∑ ket 7 8 9 ∑ ket 10 11 12 ∑ ket
1 Res001 4 4 4 12 T 5 5 4 14 TS 5 4 3 12 T 4 4 4 12 T
2 Res002 5 5 4 14 TS 3 4 4 11 S 4 5 5 14 TS 4 4 4 12 T
3 Res003 5 5 5 15 TS 4 5 5 14 TS 5 4 5 14 TS 5 5 5 15 TS
4 Res004 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 5 4 4 13 T 4 5 4 13 T
5 Res005 5 4 3 12 T 4 4 4 12 T 5 5 4 14 TS 5 5 4 14 TS
6 Res006 4 5 5 14 TS 5 4 4 13 T 5 5 4 14 TS 4 4 5 13 T
7 Res007 4 5 5 14 TS 4 5 4 13 T 5 5 5 15 TS 4 4 3 11 S
8 Res008 5 4 4 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 4 14 TS 4 5 4 13 T
9 Res009 4 5 4 13 T 4 5 5 14 TS 5 4 5 14 TS 4 4 5 13 T
10 Res010 4 5 5 14 TS 5 5 5 15 TS 4 4 5 13 T 5 4 5 14 TS
11 Res011 4 4 4 12 T 5 5 5 15 TS 5 4 4 13 T 4 4 5 13 T
12 Res012 4 4 5 13 T 4 4 4 12 T 4 4 5 13 T 4 5 4 13 T
13 Res013 5 4 5 14 TS 4 5 5 14 TS 5 4 4 13 T 5 5 4 14 TS
14 Res014 5 5 5 15 TS 5 4 5 14 TS 4 5 4 13 T 4 4 4 12 T
15 Res015 4 5 5 14 TS 5 5 5 15 TS 5 4 5 14 TS 5 4 4 13 T
16 Res016 4 5 4 13 T 4 5 4 13 T 5 4 5 14 TS 5 4 5 14 TS
17 Res017 5 4 4 13 T 4 5 4 13 T 5 5 4 14 TS 4 5 4 13 T
18 Res018 4 4 4 12 T 5 4 5 14 TS 5 5 4 14 TS 4 4 4 12 T
19 Res019 4 4 5 13 T 5 4 4 13 T 5 5 4 14 TS 4 4 4 12 T
20 Res020 5 4 4 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 4 14 TS 4 5 4 13 T
21 Res021 5 5 3 13 T 3 4 5 12 T 4 5 4 13 T 3 5 5 13 T
22 Res022 5 4 3 12 T 4 4 5 13 T 4 5 5 14 TS 5 5 5 15 TS
23 Res023 4 5 5 14 TS 5 4 4 13 T 5 4 5 14 TS 5 4 5 14 TS
24 Res024 4 4 4 12 T 4 4 4 12 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
25 Res025 5 5 3 13 T 5 3 5 13 T 4 5 4 13 T 3 5 5 13 T
26 Res026 4 5 5 14 TS 5 5 4 14 TS 5 4 4 13 T 4 3 4 11 S
27 Res027 5 5 3 13 T 3 5 5 13 T 5 5 5 15 TS 3 5 5 13 T
28 Res028 5 5 5 15 TS 4 4 5 13 T 5 5 5 15 TS 4 4 4 12 T
29 Res029 5 5 5 15 TS 5 4 4 13 T 5 5 5 15 TS 5 4 5 14 TS
30 Res030 4 4 4 12 T 4 4 5 13 T 5 4 4 13 T 4 4 4 12 T
31 Res031 5 5 5 15 TS 5 4 4 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
32 Res032 4 5 5 14 TS 4 5 5 14 TS 5 4 4 13 T 4 4 5 13 T
33 Res033 5 4 4 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 4 14 TS 4 5 4 13 T
34 Res034 4 5 4 13 T 4 5 5 14 TS 5 4 5 14 TS 4 4 5 13 T
35 Res035 4 4 4 12 T 4 4 3 11 S 4 4 5 13 T 4 4 5 13 T
36 Res036 4 5 5 14 TS 4 5 5 14 TS 4 4 5 13 T 5 4 5 14 TS
37 Res037 5 5 5 15 TS 4 4 4 12 T 4 4 5 13 T 5 5 5 15 TS
38 Res038 4 4 5 13 T 4 5 5 14 TS 5 4 4 13 T 5 4 4 13 T
39 Res039 5 5 5 15 TS 4 5 4 13 T 5 5 5 15 TS 4 5 5 14 TS
40 Res040 5 5 5 15 TS 5 5 4 14 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
41 Res041 5 5 5 15 TS 5 4 5 14 TS 3 5 4 12 T 5 5 5 15 TS
42 Res042 5 5 5 15 TS 5 4 5 14 TS 5 4 4 13 T 5 5 4 14 TS
43 Res043 4 4 5 13 T 5 4 4 13 T 4 4 4 12 T 4 4 4 12 T
44 Res044 4 5 4 13 T 5 4 5 14 TS 4 5 4 13 T 5 4 5 14 TS
140
45 Res045 5 5 3 13 T 5 3 5 13 T 5 5 5 15 TS 3 5 5 13 T
46 Res046 5 5 5 15 TS 4 5 5 14 TS 4 4 4 12 T 5 5 5 15 TS
47 Res047 3 5 3 11 S 5 5 5 15 TS 5 3 5 13 T 3 3 5 11 S
48 Res048 5 5 5 15 TS 4 4 5 13 T 5 4 4 13 T 4 5 5 14 TS
49 Res049 5 5 5 15 TS 4 4 5 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
50 Res050 4 5 5 14 TS 5 5 4 14 TS 5 4 5 14 TS 5 4 5 14 TS
51 Res051 5 4 3 12 T 3 5 5 13 T 5 5 4 14 TS 3 5 4 12 T
52 Res052 5 4 4 13 T 4 4 5 13 T 4 4 3 11 S 4 4 4 12 T
53 Res053 5 4 5 14 TS 4 5 4 13 T 5 5 4 14 TS 5 5 4 14 TS
54 Res054 4 5 5 14 TS 4 5 5 14 TS 5 5 5 15 TS 5 4 5 14 TS
55 Res055 4 4 5 13 T 5 4 4 13 T 4 4 4 12 T 5 3 3 11 S
56 Res056 4 5 5 14 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 5 4 5 14 TS
57 Res057 5 4 4 13 T 5 4 5 14 TS 5 5 4 14 TS 4 5 4 13 T
58 Res058 4 5 4 13 T 4 5 5 14 TS 5 4 5 14 TS 4 4 5 13 T
59 Res059 4 5 5 14 TS 5 5 5 15 TS 5 5 4 14 TS 4 4 5 13 T
60 Res060 4 4 4 12 T 4 5 5 14 TS 5 4 5 14 TS 5 4 5 14 TS
61 Res061 5 5 5 15 TS 4 4 4 12 T 4 5 5 14 TS 5 5 5 15 TS
62 Res062 4 5 4 13 T 5 5 4 14 TS 5 4 5 14 TS 4 4 5 13 T
63 Res063 4 5 4 13 T 5 5 4 14 TS 5 4 4 13 T 4 4 5 13 T
64 Res064 5 5 4 14 TS 4 4 5 13 T 5 4 4 13 T 5 5 4 14 TS
65 Res065 5 5 5 15 TS 5 4 4 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
66 Res066 5 5 5 15 TS 4 5 4 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
67 Res067 5 4 4 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 4 14 TS 4 5 4 13 T
68 Res068 5 5 5 15 TS 5 4 4 13 T 5 4 4 13 T 5 4 5 14 TS
TOTAL
307 316 301 924 TS 302 306 311 919 TS 322 306 303 931 TS 297 301 310 908 TS
Rata-rata 14 TS Rata-rata 14 TS Rata-rata 14 TS Rata-rata 13 TS
141
No Kode Responden
kepedulian merayakan keragaman independensi terhadap
lingkungan bertanya mengapa membingkai ulang
13 14 15 ∑ ket 16 17 18 ∑ ket 19 20 21 ∑ ket 22 23 24 ∑ ket 25 26 27 ∑ ket
1 Res001 4 5 5 14 TS 3 5 4 12 T 3 4 3 10 S 5 4 5 14 TS 4 4 5 13 T
2 Res002 4 3 3 10 S 4 4 4 12 T 4 4 5 13 T 5 3 3 11 S 5 5 5 15 TS
3 Res003 5 4 5 14 TS 5 5 4 14 TS 5 5 4 14 TS 4 5 4 13 T 5 5 5 15 TS
4 Res004 4 4 4 12 T 5 5 5 15 TS 5 5 4 14 TS 5 5 5 15 TS 5 4 5 14 TS
5 Res005 5 4 4 13 T 4 5 5 14 TS 4 3 4 11 S 4 5 5 14 TS 5 5 5 15 TS
6 Res006 5 5 4 14 TS 4 5 5 14 TS 4 4 5 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
7 Res007 4 4 3 11 S 4 4 5 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
8 Res008 4 5 5 14 TS 5 5 5 15 TS 4 4 5 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
9 Res009 4 4 5 13 T 5 5 4 14 TS 5 4 5 14 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
10 Res010 5 5 5 15 TS 5 4 4 13 T 4 4 4 12 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
11 Res011 5 5 5 15 TS 5 5 4 14 TS 4 4 4 12 T 4 4 4 12 T 5 5 5 15 TS
12 Res012 5 4 4 13 T 4 4 4 12 T 3 4 5 12 T 5 4 5 14 TS 4 5 4 13 T
13 Res013 5 4 4 13 T 5 5 3 13 T 4 3 4 11 S 4 3 4 11 S 4 5 5 14 TS
14 Res014 4 4 4 12 T 5 4 5 14 TS 4 4 4 12 T 4 5 5 14 TS 5 5 5 15 TS
15 Res015 4 4 4 12 T 5 3 4 12 T 4 4 4 12 T 4 4 4 12 T 4 5 5 14 TS
16 Res016 4 4 5 13 T 4 5 4 13 T 4 4 4 12 T 4 4 4 12 T 4 4 4 12 T
17 Res017 4 4 5 13 T 4 5 5 14 TS 4 4 4 12 T 4 4 4 12 T 4 4 3 11 S
18 Res018 4 4 4 12 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
19 Res019 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 5 4 4 13 T
20 Res020 4 3 5 12 T 5 5 5 15 TS 4 4 3 11 S 5 5 5 15 TS 3 5 5 13 T
21 Res021 4 4 4 12 T 3 4 5 12 T 3 4 4 11 S 3 4 4 11 S 4 3 4 11 S
22 Res022 3 5 3 11 S 3 3 5 11 S 4 3 5 12 T 5 3 4 12 T 4 4 4 12 T
23 Res023 5 3 4 12 T 4 5 4 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 3 3 5 11 S
24 Res024 4 3 4 11 S 5 4 4 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 4 4 4 12 T
25 Res025 3 5 3 11 S 5 4 5 14 TS 4 3 5 12 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
26 Res026 4 5 5 14 TS 4 5 4 13 T 4 4 4 12 T 5 4 5 14 TS 4 5 5 14 TS
27 Res027 3 3 5 11 S 5 5 5 15 TS 5 3 5 13 T 5 3 3 11 S 5 5 5 15 TS
28 Res028 4 4 3 11 S 4 5 5 14 TS 5 5 5 15 TS 5 5 4 14 TS 5 5 5 15 TS
29 Res029 5 5 4 14 TS 4 5 4 13 T 4 4 5 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
30 Res030 3 4 4 11 S 5 5 3 13 T 4 4 4 12 T 5 5 3 13 T 4 4 5 13 T
31 Res031 5 5 4 14 TS 4 5 5 14 TS 5 4 4 13 T 4 4 4 12 T 4 5 4 13 T
32 Res032 4 4 4 12 T 4 4 5 13 T 4 4 5 13 T 5 4 5 14 TS 4 5 4 13 T
33 Res033 4 5 5 14 TS 5 5 5 15 TS 4 4 5 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
34 Res034 4 4 5 13 T 5 5 4 14 TS 5 4 5 14 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
35 Res035 5 4 3 12 T 4 4 4 12 T 5 4 4 13 T 3 4 5 12 T 4 4 5 13 T
36 Res036 5 4 5 14 TS 5 4 4 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
37 Res037 5 4 4 13 T 4 4 5 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
38 Res038 5 4 5 14 TS 5 5 4 14 TS 4 5 4 13 T 4 4 4 12 T 4 4 5 13 T
39 Res039 5 4 5 14 TS 4 5 4 13 T 5 4 5 14 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
40 Res040 5 4 5 14 TS 5 5 4 14 TS 5 4 5 14 TS 5 5 4 14 TS 4 5 5 14 TS
41 Res041 5 5 4 14 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 3 5 5 13 T 5 5 5 15 TS
42 Res042 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 4 5 5 14 TS 5 5 5 15 TS 5 4 4 13 T
43 Res043 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
44 Res044 4 3 4 11 S 3 4 4 11 S 4 5 5 14 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
45 Res045 3 5 3 11 S 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 3 5 3 11 S 4 4 5 13 T
142
46 Res046 5 4 5 14 TS 5 5 5 15 TS 4 5 4 13 T 5 4 5 14 TS 4 5 4 13 T
47 Res047 3 5 5 13 T 5 5 3 13 T 5 3 5 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
48 Res048 4 5 5 14 TS 5 5 4 14 TS 4 4 3 11 S 3 4 4 11 S 3 3 5 11 S
49 Res049 5 4 4 13 T 5 5 5 15 TS 5 4 5 14 TS 5 5 4 14 TS 5 5 5 15 TS
50 Res050 5 5 5 15 TS 4 5 4 13 T 4 4 4 12 T 4 4 3 11 S 3 3 4 10 S
51 Res051 3 3 5 11 S 5 5 5 15 TS 4 3 5 12 T 5 3 3 11 S 5 5 5 15 TS
52 Res052 3 4 4 11 S 3 3 3 9 S 4 4 5 13 T 4 4 4 12 T 4 4 4 12 T
53 Res053 5 4 5 14 TS 4 5 5 14 TS 4 5 4 13 T 4 4 4 12 T 4 4 4 12 T
54 Res054 5 4 5 14 TS 5 5 5 15 TS 5 5 3 13 T 3 3 3 9 S 3 3 5 11 S
55 Res055 3 4 4 11 S 4 4 3 11 S 4 5 5 14 TS 5 5 4 14 TS 4 4 4 12 T
56 Res056 4 4 4 12 T 4 5 4 13 T 5 4 4 13 T 4 4 4 12 T 5 5 5 15 TS
57 Res057 4 5 5 14 TS 4 4 5 13 T 4 4 4 12 T 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
58 Res058 4 4 5 13 T 5 5 4 14 TS 5 4 5 14 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
59 Res059 5 5 5 15 TS 5 5 4 14 TS 5 5 5 15 TS 4 5 5 14 TS 5 5 5 15 TS
60 Res060 5 5 5 15 TS 5 5 4 14 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS 5 5 5 15 TS
61 Res061 5 4 4 13 T 4 4 5 13 T 5 5 5 15 TS 5 5 4 14 TS 4 4 4 12 T
62 Res062 4 5 5 14 TS 4 5 4 13 T 4 4 4 12 T 5 4 3 12 T 3 4 5 12 T
63 Res063 4 5 5 14 TS 4 5 4 13 T 5 4 5 14 TS 5 5 4 14 TS 4 5 4 13 T
64 Res064 4 4 4 12 T 5 5 5 15 TS 4 4 4 12 T 5 5 5 15 TS 4 4 4 12 T
65 Res065 5 5 4 14 TS 4 5 5 14 TS 5 5 3 13 T 3 3 3 9 S 3 4 4 11 S
66 Res066 5 4 5 14 TS 4 5 5 14 TS 5 5 3 13 T 3 3 3 9 S 3 3 5 11 S
67 Res067 4 5 5 14 TS 5 5 5 15 TS 4 4 4 12 T 5 5 5 15 TS 5 4 4 13 T
68 Res068 5 4 5 14 TS 4 5 4 13 T 4 5 5 14 TS 4 5 5 14 TS 4 5 5 14 TS
TOTAL
294 291 301 886 TS 303 318 301 922 TS 300 291 304 895 TS 308 305 300 913 TS 299 308 319 926 TS
Rata-rata 13 TS Rata-rata 14 TS Rata-rata 13 TS Rata-rata 13 TS Rata-rata 14 TS
143
No
Kode Responden
memanfaatkan kemalanga secara positif
rendah hati keterpanggilan
total
Ket
28 29 30 ∑ ket 31 32 ∑ ket 33 34 35 ∑ ket
1 Res001 3 5 3 11 S 5 4 9 T 4 3 4 11 S 144 T
2 Res002 5 3 4 12 T 5 5 10 TS 3 3 5 11 S 145 T
3 Res003 4 5 4 13 T 5 5 10 TS 4 5 4 13 T 164 TS
4 Res004 5 4 5 14 TS 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 165 TS
5 Res005 5 4 5 14 TS 5 5 10 TS 4 4 4 12 T 155 TS
6 Res006 4 5 4 13 T 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 163 TS
7 Res007 5 4 4 13 T 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 160 TS
8 Res008 5 5 4 14 TS 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 166 TS
9 Res009 5 5 4 14 TS 4 5 9 T 5 5 5 15 TS 163 TS
10 Res010 5 5 4 14 TS 4 5 9 T 5 5 5 15 TS 164 TS
11 Res011 5 5 4 14 TS 4 4 8 T 4 4 4 12 T 155 TS
12 Res012 3 3 4 10 S 4 4 8 T 4 4 4 12 T 145 T
13 Res013 4 4 3 11 S 5 5 10 TS 4 4 5 13 T 151 TS
14 Res014 5 5 4 14 TS 4 4 8 T 4 4 4 12 T 155 TS
15 Res015 5 5 4 14 TS 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 157 TS
16 Res016 4 4 4 12 T 4 4 8 T 5 4 5 14 TS 150 TS
17 Res017 4 4 4 12 T 4 5 9 T 4 4 4 12 T 148 TS
18 Res018 5 5 4 14 TS 4 4 8 T 4 4 4 12 T 158 TS
19 Res019 4 4 4 12 T 4 4 8 T 4 4 4 12 T 157 TS
20 Res020 5 5 3 13 T 4 4 8 T 4 4 4 12 T 154 TS
21 Res021 5 5 4 14 TS 4 4 8 T 4 4 4 12 T 142 T
22 Res022 4 3 4 11 S 4 3 7 S 4 4 4 12 T 142 T
23 Res023 5 3 3 11 S 3 3 6 S 3 5 5 13 T 151 TS
24 Res024 4 4 4 12 T 4 4 8 T 4 4 4 12 T 152 TS
25 Res025 5 5 4 14 TS 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 158 TS
26 Res026 4 4 5 13 T 5 5 10 TS 4 4 4 12 T 154 TS
27 Res027 5 3 4 12 T 5 5 10 TS 3 3 5 11 S 152 TS
28 Res028 5 5 4 14 TS 4 3 7 S 4 4 4 12 T 157 TS
29 Res029 5 5 5 15 TS 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 167 TS
30 Res030 5 5 5 15 TS 5 5 10 TS 4 4 4 12 T 149 TS
31 Res031 5 5 4 14 TS 4 5 9 T 4 4 5 13 T 160 TS
32 Res032 5 4 4 13 T 5 5 10 TS 4 4 4 12 T 154 TS
33 Res033 5 5 4 14 TS 5 5 10 TS 5 4 4 13 T 164 TS
34 Res034 5 5 4 14 TS 4 5 9 T 5 5 5 15 TS 163 TS
35 Res035 4 4 4 12 T 4 3 7 S 4 3 4 11 S 141 T
36 Res036 5 5 4 14 TS 4 5 9 T 5 5 5 15 TS 165 TS
37 Res037 5 5 4 14 TS 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 165 TS
38 Res038 4 4 4 12 T 4 4 8 T 4 4 4 12 T 151 TS
39 Res039 5 5 4 14 TS 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 167 TS
40 Res040 5 4 5 14 TS 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 168 TS
41 Res041 4 4 4 12 T 4 4 8 T 5 4 4 13 T 161 TS
42 Res042 5 5 5 15 TS 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 168 TS
43 Res043 5 5 4 14 TS 4 4 8 T 4 4 4 12 T 159 TS
44 Res044 5 5 4 14 TS 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 159 TS
45 Res045 4 4 4 12 T 4 4 8 T 3 4 4 11 S 150 TS
144
46 Res046 5 5 4 14 TS 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 164 TS
47 Res047 5 5 4 14 TS 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 158 TS
48 Res048 5 5 5 15 TS 5 5 10 TS 5 4 4 13 T 154 TS
49 Res049 5 5 4 14 TS 4 5 9 T 4 5 5 14 TS 166 TS
50 Res050 4 4 4 12 T 4 4 8 T 4 4 4 12 T 149 TS
51 Res051 5 3 4 12 T 4 4 8 T 3 3 4 10 S 145 T
52 Res052 4 5 4 13 T 5 4 9 T 4 3 4 11 S 139 T
53 Res053 4 4 4 12 T 4 4 8 T 4 4 4 12 T 152 TS
54 Res054 3 3 3 9 S 3 3 6 S 3 3 3 9 S 143 T
55 Res055 3 3 4 10 S 3 4 7 S 4 4 4 12 T 140 T
56 Res056 5 5 4 14 TS 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 162 TS
57 Res057 5 5 4 14 TS 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 162 TS
58 Res058 5 5 4 14 TS 4 5 9 T 5 4 4 13 T 161 TS
59 Res059 5 5 5 15 TS 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 169 TS
60 Res060 5 5 4 14 TS 4 4 8 T 4 4 4 12 T 162 TS
61 Res061 4 4 4 12 T 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 160 TS
62 Res062 3 5 5 13 T 4 4 8 T 4 4 4 12 T 150 TS
63 Res063 4 5 4 13 T 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 159 TS
64 Res064 5 5 4 14 TS 5 5 10 TS 5 4 4 13 T 157 TS
65 Res065 5 5 5 15 TS 5 4 9 T 4 4 4 12 T 155 TS
66 Res066 4 4 4 12 T 4 4 8 T 4 3 3 10 S 149 TS
67 Res067 4 4 4 12 T 5 5 10 TS 5 5 5 15 TS 161 TS
68 Res068 4 5 4 13 T 4 4 8 T 5 5 5 15 TS 160 TS
TOTAL
309 304 278 891 TS 303 306 609 TS 297 292 302 891 TS 10615 TS
Rata-rata 13 TS Rata-rata 9 T Rata-rata 13 TS 156.10 TS
Descriptive Statistics
N
Ra
ng
e
Mi
ni
mu
m
Ma
xim
um
M
ea
n
Std.
Deviati
on
Va
ria
nc
e
K.SPIRITU
AL 68
30
.0
0
13
9.0
0
169
.00
1.
56
10
E2
7.8553
0
61
.7
06
Valid N
(listwise) 68
145
Lampiran 23
Output Analisis Uji Asumsi Klasik
Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 68
Normal
Parametersa
Mean .0000000
Std. Deviation 7.45299936
Most Extreme
Differences
Absolute .110
Positive .110
Negative -.068
Kolmogorov-Smirnov Z .910
Asymp. Sig. (2-tailed) .379
a. Test distribution is Normal.
Charts
Heterokedastisitas
146
Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -68.147 24.480 -2.784 .007
K.EMOSIONAL .529 .178 .316 2.977 .004 .963 1.039
K.SPIRITUAL .435 .120 .385 3.625 .001 .963 1.039
a. Dependent Variable: PEMAHAMAN
AKUNTANSI
147
Linieritas
Uji Linieritas Kecerdasan Emosional
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
PEMAHAMAN
AKUNTANSI *
K.EMOSIONAL
Between
Groups
(Combined) 2709.844 18 150.547 2.872 .002
Linearity 804.547 1 804.547 15.348 .000
Deviation from Linearity 1905.297 17 112.076 2.138 .020
Within Groups 2568.626 49 52.421
Total 5278.471 67
Uji Linieritas Kecerdasan Spiritual
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
PEMAHAMAN
AKUNTANSI *
K.SPIRITUAL
Between
Groups
(Combined) 3090.554 26 118.867 2.227 .011
Linearity 1049.372 1 1049.372 19.664 .000
Deviation from Linearity 2041.181 25 81.647 1.530 .111
Within Groups 2187.917 41 53.364
Total 5278.471 67
148
Lampiran 24
Output Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Regression Variables Entered/Removed
b
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 K.SPIRITUAL,
K.EMOSIONALa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PEMAHAMAN AKUNTANSI
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .543a .295 .273 7.56679
a. Predictors: (Constant), K.SPIRITUAL, K.EMOSIONAL
b. Dependent Variable: PEMAHAMAN AKUNTANSI
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1556.808 2 778.404 13.595 .000a
Residual 3721.662 65 57.256
Total 5278.471 67
a. Predictors: (Constant), K.SPIRITUAL, K.EMOSIONAL
b. Dependent Variable: PEMAHAMAN AKUNTANSI
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part
1 (Constant) -68.147 24.480 -2.784 .007
K.EMOSIONA
L .529 .178 .316 2.977 .004 .390 .346 .310
K.SPIRITUAL .435 .120 .385 3.625 .001 .446 .410 .378
149
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part
1 (Constant) -68.147 24.480 -2.784 .007
K.EMOSIONA
L .529 .178 .316 2.977 .004 .390 .346 .310
K.SPIRITUAL .435 .120 .385 3.625 .001 .446 .410 .378
a. Dependent Variable: PEMAHAMAN
AKUNTANSI
top related