pengaruh kekuatan bending dan tarik bahan komposit
Post on 16-Oct-2021
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Jurnal Ilmiah WIDYA Eksakta Volume 1 Nomor 1 Juli 201756
ISSNISSNL
2337668623383321
PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHANKOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK
UREA FORMALDEHIDE
Harini1) dan Sri Endah Susilowati2)
1) 2) Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 JakartaEmail: 1) harini_raharjo@yahoo.com, 2) sriendah.susilowati@yahoo.com
ABSTRAK: Sekam padi mempunyai beberapa keunggulan seperti kemampuan menahan kelembaban, tidak mudah terbakar, tidakmudah berjamur, tidak berbau dan lainlain. Pemanfaatan limbah sekam padi masih berpeluang besar untuk digunakan sebagai bahanrekayasa. Dengan menambahkan perekat yang murah, sekam padi ini berpotensi untuk direkayasa menjadi produk core fleksibel untukpembuatan panel komposit sandwich. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui pengaruh kekuatan bending pada variasi fraksivolume sekam padi dari komposit berpenguat sekam padi dan bermatrik urea formaldehide dengan proses hot press pada suhu 60oCselama 24 jam, (2) Mengetahui pengaruh kekuatan tarik pada variasi fraksi volume sekam padi dari komposit berpenguat sekam padidan bermatrik urea formaldehide dengan proses hot press pada suhu 60oC selama 24 jam dan mengetahui hasil struktur pada pengujianbending dan pengujian tarik dengan Foto Makro. Metode penelitian dilakukan dengan pengujian bending dan tarik dengan perbandinganvolume sekam padi Vf = 40%, 50%, 60%, 70%, dan urea formaldehide Vm = 60%, 50%, 40%,30%. Hasil pengujian diperoleh (1) padauji bending paling optimal yaitu specimen tebal 5mm dengan Vf = 40% sebesar 2,73 MPa, (2) dan uji Impak paling optimal adalahspesimen dengan ketebalan 5 mm dan Vf = 40% yaitu sebesar 0,34MPa.Kata Kunci : sekam padi, urea formaldehyde, bending, impact
ABSTRACT: Rice husk has several advantages such as the ability to withstand humidity, nonflammable, it is not easy to mold, odorlessand others. Utilization of waste rice husk is still a big chance to be used as an engineering material. By adding an inexpensive adhesive,rice husk has the potential to be engineered into flexible core product for the manufacture of composite sandwich panels. The purpose ofthe research conducted are: (1) Determine the influence of bending strength on the variation of the volume fraction of rice husk ofComposite rice and bermatrik urea formaldehyde with the hot press at 60 ° C for 24 hours, (2) Determine the influence of tensilestrength on variations the volume fraction of the rice husk and rice husk composite bermatrik urea formaldehyde with the hot press at 60° C for 24 hours and know the results of the test structures on the bending and tensile testing with macro photos. The research method isdone by testing bending and tensile with a volume ratio of rice husk Vf = 40%, 50%, 60%, 70%, and urea formaldehyde Vm = 60%,50%, 40%, 30%, test results obtained (1) the most optimal bending test is 5mm thick specimen with Vf = 40% of 2.73 MPa, (2) and mostoptimal Impact test specimen thickness is 5 mm, and Vf = 40% in the amount 0,34MPa.
Keywords: rice husks, urea formaldehyde, bending, impact
PENDAHULUANLatar belakang penelitian ini bahwa sampai
dengan saat ini, sebagian besar rakyat Indonesiamasih berpenghasilan dari hasil pertanian. Khususnyahasil pertanian padi merupakan penghasilan utamasekaligus sebagai makanan pokok rakyat. Produksipadi yang besar juga akan diiringi dengan limbahsekam yang melimpah. Selama ini limbah sekam paditersebut belum digunakan secara maksimal, biasanyadigunakan untuk pembakaran batu bata atau bahanbakar lain yang secara ekonomi kurang menghasilkanproduk yang lebih berharga. Melihat potensi sertakeunggulan limbah sekam padi yang begitu besar,maka diupayakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah sekam padi ini sebagai bahan dasarpanel komposit.
Sekam padi adalah bagian terluar dari butir padi,yang merupakan hasil sampingan saat proses penggilingan padi dilakukan. Sekitar 20 % dari bobot padiadalah sekam padi. Sekam padi mempunyai beberapakeunggulan seperti kemampuan menahan kelembaban, tidak mudah terbakar, tidak mudah berjamur,
tidak berbau dan lainlain. Pada penggilingan padibesar sekam belum dimanfaatkan dan pengusahapengggilingan mengalami kesulitan dalam pemusnahannya. Pemanfaatan limbah sekam masih berpeluang besar untuk digunakan sebagai bahan rekayasa. Dengan menambahkan perekat yang murah,sekam padi ini berpotensi untuk direkayasa menjadiproduk core fleksibel untuk pembuatan panelkomposit sandwich.
Bahan urea formaldehide (UF) merupakan jenisresin yang tepat sebagai perekat pembuatan corelimbah sekam padi karena harganya sangat murah.Bahan ini mudah diperoleh karena telah diproduksidan banyak di pasaran. Bahan UF ini sangat cocokuntuk digunakan sebagai perekat produk core karenakomponen core di dalam struktur panel kompositsandwich terkena pembebanan yang rendah. Olehkarena itu, untuk menekan biaya produk panelsandwich perlu dilakukan pemilihan bahan yangmurah pada komponen yang terkena tegangan kecil,seperti bagian core yang berada di bagian tengahpanel.
Harini dan SriEndah Susilowati,56 61
Pengaruh Kekuatan Bending dan TarikBahan Komposit Sekam Padi dengan
Matrik Urea Formaldehide
Jurnal Ilmiah WIDYA Eksakta Volume 1 Nomor 1 Juli 201757
Menurut Sony (2005:43), meneliti kekuatanbending dan tarik komposit berpenguat serbuktempurung kelapa dan abu sekam padi yangdikombinasikan dengan epoxy menghasilkan datasebagai berikut, untuk komposit serbuk tempurungkelapa mempunyai kekuatan tarik 21.055 MPa, dankekuatan bending 31.716 MPa. Sedangkan kompositserbuk abu sekam padi mempunyai kekuatan tarik18.836 MPa, dan kekuatan bending 31.716 MPa.
Roseno (2003: 35) menggunakan analisa strukturmikro serat, kandungan selulosa/lignin, serta orientasiserat alam untuk membuat suatu model mekanis seratalam. Perhitungan dengan pendekatan mikromekanika telah dilakukan dengan memperhitungkan dinding sel serat alam sebagai komposit berpenguat seratdiskontinyu,dan mengasumsikan ikatan antar seratdan matriknya dalam ikatan sempurna. ModulusYoung serat alam diprediksi dengan mengguanakanpersamaan TsaiHalpin dan penerapan kaidah rule ofmixtures dengan sedikit modifikasi dalam formulanyayang memperhitungkan faktor porisitas. Teknik analisa kekuatan serat ini kemudian dapat digunakanuntuk menghitung karakteristik mekanik (kekuatandan kekakuan) komposit berpenguat serat. Faktorefisiensi digunakan pada perhitungan kekuatan komposit berpenguat serat pendek/diskontinyu.
Diharjo (2003:42) melakukan riset mengenaikomposit serat gelas (glass Fibre) 3 layer dalambentuk chopped strand mat dengan berat jenis 300gram/m,dimana dari pengujian tarik,uji bending,danuji impak diperoleh kekuatan tarik sebesar 67,118Mpa, kekuatan bending 172,2 MPa dan kekuatanimpak 0,045 J/mm..
Komposit adalah suatu bahan yang merupakangabungan atau campuran dari dua material atau lebihpada skala makroskopis untuk membentuk materialketiga yang lebih bermanfaat. Komposit dan alloymemiliki perbedaan dari cara penggabungannya yaituapabila komposit digabung secara makroskopissehingga masih kelihatan serat maupun matriknya(komposit serat) sedangkan pada alloy / paduandigabung secara mikroskopis sehingga tidak kelihatanlagi unsurunsur pendukungnya ( Jones, 1975).
Pada dasarnya material komposit merupakanbahan yang homogen yang dibuat dengan carapenggabungan fisis antara dua atau lebih jenismaterial untuk memperoleh karakteristik dan sifattertentu yang diinginkan. Penggabungan material inidimaksudkan untuk menemukan atau mendapatkanmaterial baru yang mempunyai sifat antara
(intermediate) material penyusunnya. Berbagaikemungkinan material komposit yang dibuat denganmenggabungkan berbagai jenis material penyusunnyaditunjukkan pada Gambar 1. (Lukkassen, dkk., 2003).
Gambar 1. Konsep Material Komposit (Lukkassendkk, 2003)
Sifat material hasil penggabungan makro inidiharapkan saling memperbaiki kelemahan dan kekurangan bahanbahan penyusunnya. Adapun beberapa sifatsifat yang dapat diperbaiki antara lain:kekuatan, kekakuan, ketahanan korosi, ketahanan aus,berat, attractive, ketahanan lelah, pengaruh terhadaptemperatur, isolasi panas, penghantar panas, isolasiakustik (Jones, 1999).
Dalam hal ini gabungan bahan ada dua macam(Jones, 1999):1. Gabungan makro
1) Bisa dibedakan dengan cara melihat (denganmata)
2) Penggabungan lebih secara fisis dan mekanis3) Bisa dipisahkan lagi secara fisis dan mekanis
2. Gabungan mikro1) Tidak bisa dibedakan dengan cara melihat
(dengan mata)2) Penggabungan ini lebih secara khemis3) Sulit dipisahkan, tetapi dapat dilakukan secara
khemisDari uraian di atas maka penelitian ini dilakukan
untuk mendapatkan data tentang kemampuan fisisdan mekanis berupa kekuatan bending dan kekuatantarik dari sekam padi menggunakan matrik ureaformaldehide dengan proses hot press serta dibuatdengan metode hand lay up. Sehingga dari penelitianini diharapkan sekam padi dapat bermanfaat dalambidang industri manufaktur saat ini.
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan iniadalah: (1) Mengetahui pengaruh kekuatan bending
Harini dan SriEndah Susilowati,56 61
Pengaruh Kekuatan Bending dan TarikBahan Komposit Sekam Padi dengan
Matrik Urea Formaldehide
Jurnal Ilmiah WIDYA Eksakta Volume 1 Nomor 1 Juli 201758
pada variasi fraksi volume sekam padi dari kompositberpenguat sekam padi dan bermatrik ureaformaldehide dengan proses hot press pada suhu60oC selama 24 jam, (2) Mengetahui pengaruhkekuatan tarik pada variasi fraksi volume sekam padidari komposit berpenguat sekam padi dan bermatrikurea formaldehide dengan proses hot press pada suhu60oC selama 24 jam dan Mengetahui hasil strukturpada pengujian bending dan pengujian tarik denganFoto Makro. Metode penelitian dilakukan denganpengujian bending dan tarik dengan perbandinganvolume sekam padi Vf = 40%, 50%, 60%, 70%, danurea formaldehide Vm = 60%, 50%, 40%,30%,dengan variasi ketebalan 5 mm, 10 mm, 15 mm dan20 mm.
METODOLOGI PENELITIANDalam pembuatan sebuah komposit, matriks
berfungsi sebagai pengikat bahan penguat, dan jugasebagai pelindung partikel dari kerusakan oleh faktorlingkungan. Beberapa bahan matriks dapat memberikan sifatsifat yang diperlukan sebagai keliatandan ketangguhan. Pada penelitian ini matrik yangdigunakan adalah polimer termoset dengan jenis UreaFormaldehide.
Urea Formaldehide (UF) merupakan resin yangPenggunaannya pada industri kayu, resin UF dapatdilakukan dari proses hand lay up sampai denganproses yang kompleks yaitu dengan proses mekanik,seperti vacuum bag, press mold, dan injection mold.
Pemberian bahan tambahan hardener jenis HU12 pada resin UF berfungsi untuk mempercepatproses pengerasan cairan resin (curing) pada suhuyang lebih tinggi. Penambahan katalis dalam jumlahbanyak akan menimbulkan panas yang berlebihanpada saat proses curing. Hal ini dapat menurunkankualitas atau merusak produk komposit. Oleh karenaitu pemakaian hardener dibatasi maksimum 1 % darivolume resin.
Matriks Urea Formaldehide banyak digunakanterutama untuk aplikasi konstruksi ringan, selain ituharganya yang relatif sangat murah. Keuntungan lainmatriks Urea Formaldehide adalah mudah dikombinasikan dengan serat, tetapi memilikikelemahan mudah rapuh terhadap air.
Bahan baku yang digunakan dalam membuatresin ureaformaldehid adalah urea dan formaldehid(formalin). Urea diproduksi secara besarbesaranmelalui sintesis amoniak dan karbondioksida. Keduareaktan ini dicampurkan pada tekanan tinggi
menghasilkan ammonium karbamat. Amoniumkarbamat selanjutnya dipekatkan pada evaporatorvakum menghasilkan urea. Formaldehid atau metanaladalah anggota senyawa aldehida yang pertama. Padakondisi ruangan, formaldehi murni berada dalam fasagas. Karena itu formaldehid disimpan dalam bentuklarutan yang mengandung 37% hingga 50% beratHCHO. Formaldehid diproduksi secara besarbesaranmelalui reaksi oksidasi gas alam (metana) atauhidrokarbon alifatik ringan.
Analisis kadar formaldehid bebas menggunakansodium sulfat reaksi kimia yang mendasari analisisini adalah reaksi antara formaldehid dengan natriumsulfit sehingga terbentuk garam natrium sulfonat dannatrium hidroksida. Karena reaksi ini bersifat searahdan berlangsung cepat, maka jumlah natriumhidroksida terbentuk ekivalen dengan jumlahformaldehid sisa. Dengan demikian, penentuanjumlah formaldehid sisa dapat dilakukan melaluipenentuan jumlah NaOH dengan cara titrasi asambasa (Smith dan Hashemi, 2006)
Alur Proses Penelitian digambarkan sebagaiberikut:
Gambar 2. Diagram Alir Proses Penelitian
Harini dan SriEndah Susilowati,56 61
Pengaruh Kekuatan Bending dan TarikBahan Komposit Sekam Padi dengan
Matrik Urea Formaldehide
Jurnal Ilmiah WIDYA Eksakta Volume 1 Nomor 1 Juli 201759
Variabel Penelitian1. Variabel Bebas
1) Sekam padi dengan Vf, 40%, 50%, 60%, 70%2) Pembuatan cetakan dengan variasi ketebalan
5mm, 10mm, 15mm, dan 20mm3) Resin Urea formaldehide
2. Variabel Terikat1) Uji bending (ASTM D79002)2) Uji tarik (ASTM D63802)3) Foto Makro
Rancangan Penelitian
1. Persiapan bahanMengumpulkan semua bahanbahan yang akan
digunakan dalam proses pembuatan komposit core.Diantaranya yaitu sekam padi dan urea formaldehydebeserta Hardener. Proses pembuatan komposit sekampadi dengan matrik urea formaldehide adalah sebagaiberikut:1) Penyiapan sekam padi, untuk sekam padi dicucidahulu, lalu dikeringkan sampai kadar air mecapai10%.2) Setelah sekam padi kering kemudian dilakukanproses pemisahan antara tangkai dan butir sekampadi.3) Pembuatan cetakan
Tabel 1. Dimensi Benda Uji untuk PengujianBending
Tabel 2. Dimensi Benda Uji untuk Pengujian Tarik.
4) Pengolesan wax mold release atau kit motor padacetakan untuk memudahkan pengambilan benda ujidari cetakan setelah mengalami proses pengeringan.5) Resin urea formaldehide dicampur denganhardener untuk membantu proses pengeringan.hardener yang digunakan sebanyak 1% daribanyaknya resin urea formaldehide yang digunakan.6) Penuangan campuran antara sekam padi dan ureaformaldehide kedalam gelas ukur dan dicampurmenjadi adonan, kemudian dituangkan kedalam
cetakan sambil dipukulpukul dengan sendok biarlebih merata dan padat. Kemudian ditutup dengankaca dan ditekan dengan dengan alat penekan.7) Penutupan dengan menggunakan kaca yangbertujuan agar void yang kelihatan dapatdiminimalkan jumlahnya yang kemudian dilakukanpengepresan dengan menggunakan alat pengepres.8) Proses pencetakan ini menggunakan proses hotpress pada suhu 60 oC selama 24 jam.9) Proses pengambilan komposit dari cetakan yaitumenggunakan pisau ataupun cutter.10) Benda uji komposit siap untuk dipotong menjadispesimen benda uji.
2. Pembuatan Spesimen Benda UjiSetelah proses penyetakan selesai maka spesi
men dipotong menurut ukuran standar tarik danbending yang digunakan. Pada proses pembuatanspesimen uji. Spesimen yang akan diuji jumlahnyayaitu 3 spesimen tiap variasi volume dan tebal. Untukuji tarik ukuran spesimennya yaitu lebar 19 mm, tebal5, 10, 15, 20 mm dan panjang spesimennya sama 165mm. Sedangkan ukuran spesimen bendingnya yaitupanjang 96 mm, lebar 12 mm dan tinggi variasi yaitu5, 10, 15, 20 mm.
3. Pengujian KompositPengujian yang dilakukan pada penelitian ini
antara lain pengujian bending, pengujian tarik, fotomakro.1) Pengujian bending.
Material komposit mempunyai sifat tekan yanglebih baik dibanding sifat tariknya. Kekuatan tarik dipengaruhi oleh ikatan molekul material penyusunnya.Pada pengujian bending ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kekuatan lentur dari material komposit. Pengujian dilakukan dengan jalan memberi beban lentur secara perlahanlahan sampai spesimenmencapai titik lelah. Pada perlakuan uji bendingbagian atas spesimen mengalami proses penekanandan bagian bawah mengalami proses tarik sehinggaakibatnya spesimen mengalami patah bagian bawahkarena tidak mampu menahan tegangan tarik.Spesimen uji bending dibuat sesuai standar ASTMD790 – 02.
Gambar 3. Dimensi Benda Uji Bending (StandarASTM D 79002)
Harini dan SriEndah Susilowati,56 61
Pengaruh Kekuatan Bending dan TarikBahan Komposit Sekam Padi dengan
Matrik Urea Formaldehide
Jurnal Ilmiah WIDYA Eksakta Volume 1 Nomor 1 Juli 201760
2) Pengujian tarik.Pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui
besarnya kekuatan tarik dari bahan komposit.Pengujian dilakukan dengan mesin uji “UniversalTesting Machine” buatan jepang. Hasil pengujiandengan mesin ini lebih akurat karena melalui grafikteganganregangan: Spesimen pengujian tarik dibentuk menurut standar ASTM D 63802 yangditunjukkan pada gambar di bawah berikut:
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian Bending
Tabel 3. Hasil Pengujian Kekuatan Bending
Gambar 4. Pengaruh Fraksi Volume terhadap Kekuatan Bending
Pengujian Tarik
Tabel 4. Hasil Pengujian Kekuatan Tarik
Gambar 5. Pengaruh Fraksi Volume terhadap KuatTarik
Untuk pengujian kuat tarik diperoleh nilaioptimal pada sampel dengan fraksi volume 40% danketebalan 5mm sebesar 0,34 MPa sedang nilaiterendah adalah sampel dengan fraksi volume 70%dan ketebalan 15mm yaitu sebesar 0,11 MPa.
Gambar 6. Specimen Benda Uji
Harini dan SriEndah Susilowati,56 61
Pengaruh Kekuatan Bending dan TarikBahan Komposit Sekam Padi dengan
Matrik Urea Formaldehide
Jurnal Ilmiah WIDYA Eksakta Volume 1 Nomor 1 Juli 201761
Gambar 7. Foto Patahan Makro
PENUTUP
KesimpulanKekuatan bending ratarata tertinggi diperoleh
pada komposit dengan fraksi volume sekam padi 40%dengan tebal spesimen 5 mm sebesar sebesar 2,73MPa dan nilai terendah adalah sampel dengan fraksivolume 70% dan ketebalan 15mm sebesar 1,02 MPa.Untuk pengujian kuat tarik diperoleh nilai optimalpada sampel dengan fraksi volume 40% danketebalan 5mm sebesar 0,34 MPa sedang nilaiterendah adalah sampel dengan fraksi volume 70%dan ketebalan 15mm yaitu sebesar 0,11 MPa
Saran–SaranPenelitian ini merupakan penelitian pendahuluan,
sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan denganmerendam serat dengan NaOH. Penggunaan serat
alam sebagai bahan penguat dalam komposit masihmemiliki kendala, yaitu ikatan yang dihasilkan antaraserat dan matriks masih belum sempurna. Serat alammemiliki lapisan lignin (lapisan lilin) yang terdapat diseluruh permukaan serat. Lapisan lignin inilah yangmengakibatkan kurang baiknya ikatan antara seratdengan matriks. Karena itu perlu dilakukanlah penelitian dengan perlakuan untuk menghilangkan lapisan tersebut, diantaranya adalah perlakuan alkalisasi, dimana serat direndam dalam larutan NaOH.
DAFTAR PUSTAKAASTM D 63802. Standard Test Method for Tensile Properties of
Plastics. An American National Standard. 2002ASTM D 79002. Standard Test Method for Flexural Properties
of Unreinforce and Reinforced Plastics and ElectricalInsulating Materials. An American National Standard. 2002
Diharjo, K., dan Triyono, T.. Buku Pegangan Kuliah MaterialTeknik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2003
Jones, M. R.. Mechanics of Composite Material. Mc Graww HillKogakusha. 1975
Lukkasen, D. and Meidell, A.. Advance Materials and Structuresand their Fabrication Processes, Third edition. NarvikUniversity College, HiN. 2003
Roseno, Seto. Karakteristik dan model Mekanis Materialkomposit Berpenguat Serat Alam. BPPT, Jakarta. 2003
Smith, F. W., Hashemi, J.. Foundation of Materials Science andEnginering, Mc Graw Hill Companies. 2006
Sony. Meneliti Kekuatan Bending dan Tarik KompositBerpenguat Serbuk Tempurung Kelapa dan Abu Sekam PadiYang Dikombinasikan Dengan Epoxy. Tugas Akhir, TeknikMesin UMS, Surakarta. 2005
top related